9
TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARA KOMANDO PENDIDIKAN TUGAS SINOPSIS PERTOLONGAN PERTAMA PADA KEDARURATAN

Tugas Sinopsis p3k

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Sinopsis p3k

Citation preview

Page 1: Tugas Sinopsis p3k

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARA KOMANDO PENDIDIKAN

TUGAS SINOPSIS

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KEDARURATAN

Page 2: Tugas Sinopsis p3k

TUGAS SINOPSIS

JUDUL : PERTOLONGAN PERTAMA PADA KEDARURATANPENGARANG : dr. NILUH SWASANTI & WINKANDA SATRIA PUTRA ISBN : 9786021579176JUMLAH HALAMAN : 147 HalamanPENERBIT : KATA HATI

SINOPSIS

Setiap orang tidak pernah tahu kapan akan mengalami keadaan darurat atau bahaya. Kebanyakan orang akan apnik ketika mengalami keadaan yang mengancam keselamatandirinya dan orang lain. Panik justru akan membuat diri kita tidak dapat berpikir jernih sehingga malah bisa mempeburuk keadaan. Untuk mencegah kepanikan, diperlukan pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kedaruratan ( P3K ).

Tindakan pertolongan pertama yang tepat dapat mendukung keselamatan dan kesembuhan korban, memberikan rasa aman bagi korban, dan mencegah cact berkelanjutan. Untuk itu. kita harus menguasai secara praktis tindakan P3K. Buku ini memberikan panduan lengkap, mudah, dan praktis tentang tindakan pertolongan pertama yang dapat diterapkan di rumah, tempat kerja, jalan raya, tempat olah raga, serta di mana pun lingkungan sehari- hari.

Kejadian gawat darurat biasanya berlangsung cepat dan tiba-tiba sehingga sulit memprediksi kapan terjadinya. Langkah terbaik untuk situasi ini adalah waspada dan melakukan upaya kongkrit untuk mengantisipasinya. Harus dipikirkan satu bentuk mekanisme bantuan kepada korban dari awal tempat kejadian, selama perjalanan menuju sarana kesehatan, bantuan di fasilitas kesehatan sampai pasca kejadian cedera. Tercapainya kualitas hidup penderita pada akhir bantuan harus tetap menjadi tujuan dari seluruh rangkai pertolongan yang diberikan.

Jadi prinsip dan tujuan dilakukannya PPGD adalah :

1. Menyelamatkan kehidupan

2. Mencegah keadaan menjadi lebih buruk

3. Mempercepat kesembuhan

Page 3: Tugas Sinopsis p3k

Upaya Pertolongan terhadap penderita gawat darurat harus dipandang sebagai satu system yang terpadu dan tidak terpecah-pecah, mulai dari pre hospital stage, hospital stage, dan rehabilitation stage. Hal ini karena kualitas hidup penderita pasca cedera akan sangat bergantung pada apa yang telah dia dapatkan pada periode Pre Hospital Stage bukan hanya tergantung pada bantuan di fasilitas pelayanan kesehatan saja. Jika di tempat pertama kali kejadian penderita mendapatkan bantuan yang optimal sesuai kebutuhannya maka resiko kematian dan kecacatan dapat dihindari. Bisa diilustrasikan dengan penderita yang terus mengalami perdarahan dan tidak dihentikan selama periode Pre Hospital Stage, maka akan sampai ke rumah sakit dalam kondisi gagal ginjal. Penderita dengan kegagalan pernapasan dan jantung kurang dari 4-6 menit dapat diselamatkan dari kerusakan otak yang ireversibel.Syok karena kehilangan darah dapat dicegah jika sumber perdarahan diatasi,dan kelumpuhan dapat dihindari jika upaya evakuasi & tranportasi cedera spinal dilakukan dengan benar.

Oleh karena itu orang awam yang menjadi first responder harus menguasai lima kemampuan dasar tapi disini hanya akan saya jelaskan 3 hal umum yang sering dijumpai jika dalam keadaan darurat :

• Menguasai cara meminta bantuan pertolongan

• Menguasai teknik bantuan hidup dasar (resusitasi jantung paru)

• Menguasai teknik menghentikan perdarahan

Penyebarluasan kemampuan sebagai penolong pertama dapat diberikan kepada masyarakat yang awam dalam bidang pertolongan medis baik secara formal maupun informal secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan kurikulum yang sama, bentuk sertifikasi yang sama dan lencana tanda lulus yang sama. Sehingga penolong akan memiliki kemampuan yang sama dan memudahkan dalam memberikan bantuan dalam keadaan sehari-hari ataupun bencana masal.

MEMINTA PERTOLONGAN

Apakah yang anda lakukan jika menemukan seseorang pasien gawat darurat ?

1. amankan penderita

2. hubungi Ambulans dengan telepon nomor 118

3. tertibkan masyarakat

4. lakukan prosedur gawat darurat

Page 4: Tugas Sinopsis p3k

TEKNIK BANTUAN HIDUP DASAR (BLS-Basic Life Support)

Terdapat banyak keadaan yang akan menyebabkan kematian dalam waktu singkat, tetapi semuanya berakhir pada satu akhir yakni kegagalan oksigenasi sel, terutama otak dan jantung. Usaha yang dilakukan untu mempertahankan kehidupan pada saat penderita mengalami keadan yang mengancam nyawa yang dikenal sebagai “Bantuan Hidup” (Life Support). Bila usaha Bantuan Hidup ini tanpa memakai cairan intra-vena, obat ataupun kejutan listrik maka dikenal sebagai Bantuan Hiudp Dasar (Basic Life Support).

Apabila BHD dilakukan cukup cepat, kematian mungkin dapat dihindari seperti nampak dibawah ini :

Keterlambatan kemungkinan berhasil

1 menit 98 dari 100

4 menit 50 dari 100

10 menit 1 dari 100

Catatan : Bila ada tanda kematian pasti seperti kaku mayat atau lebam mayat, sudah sia-sia untuk melakukan BHD.

Yang harus dilakukan pada BHD adalah :

a. Airway (jalan nafas)

b. Breathing (pernafasan)

c. Circulation (jantung dan pembuluh darah)

AIRWAY

Menilai jalan nafas dan pernafasan :

Bila penderita sadar dapat berbicara kalimat panjang : Airway baik, Breathing baik

Bila penderita tidak sadar bisa menjadi lebih sulit

Lakukan penilaian Airway-Breathing dengan cara : Lihat-Dengar-Raba

Page 5: Tugas Sinopsis p3k

Obstruksi jalan nafas

Merupakan pembunuh tercepat, lebih cepat dibandingkan gangguan breathing dan circulation.lagipula perbaikan breathing tidak mungkin dilakukan bila tidak ada Airway yang baik.

a. Obstruksi total

Pada obstruksi total mungkin penderita ditemukan masih saar atau dalam keadaan tidak sadar. Pada obstruksi total yang akut, biasanya disebabkan tertelannya benda asing yang lalu menyangkut dan menyumbat di pangkal larink, bila obstruksi total timbul perlahan (insidious) maka akan berawal dari obstruksi parsial menjadi total.

Bila penderita masih sadar

Penderita akan memegang leher, dalam keadaan sangat gelisah. Kebiruan (sianosis) mungkin ditemukan, dan mungkin ada kesan masih bernafas (walaupun tidak ada udara keluar-masuk/ventilasi). Dalam keadaan ini harus dilakukan perasat Heimlich (abdominal thrust). Kontra-indikasi Heimlich manouvre atau kehamilan tua dan bayi.

b. Obstruksi parsial

Disebabkan beberapa hal, biasanya penderita masih dapat bernafas sehingga timbul beraneka ragam suara, tergantung penyebabnya (semuanya saat menarik nafas, inspirasi)

- Cairan (darah, sekret, aspirasi lambung dsb), bunti kumur-kumur.

- Lidah yang jatuh kebelakang-mengorok

- Penyempitan di larink atau trakhea-stridor

Pengelolaan Jalan nafas

a. Penghisapan (suction) – bila ada cairan

b. Menjaga jalan nafas secara manual

Bila penderita tidak sadar maka lidah dapat dihindarkan jatuh kebelakang dengan memakai :

• Angkat kepala-dagu (Head tilt-chin manouvre), prosedur ini tidak boleh dipakai bila ada kemungkinan patah tulang leher.

• Angkat rahang (jaw thrust)

Page 6: Tugas Sinopsis p3k

BREATHING DAN PEMBERIAN OKSIGEN

Bila Airway sudah baik, belum tentu pernafasan akan baik sehingga perlu selalu dilakukan pemeriksaan apakah ada pernafasan penderita sudah adekuat atau belum.

1. Pemeriksaan Fisik penderita.

a. Pernafasan Normal, kecepatan bernafas manusia adalah :

Dewasa : 12-20 kali/menit (20)

Anak-anak : 15-30 kali/menit (30)

Pada orang dewasa abnormal bila pernfasan >30 atau <10 kali/menit

b. Sesak Nafas (dyspnoe)

Bila penderita sadar, dapat berbicara tetapi tidak dapat berbicara kalimat panjang : Airway baik, Breathing terganggu, penderita terlihat sesak. Sesak nafas dapat terlihat atau mungkin juga tidak. Bila terlihat maka akan ditemukan :

- Penderita mengeluh sesak

- Bernafas cepat (tachypnoe)

- Pemakaian otot pernafasan tambahan

- Penderita terlihat ada kebiruan

2. Pemberian Oksigen

a. Kanul hidung (nasal canule)

b. Masker oksigen (face mask)

3. Pernafasan Buatan (artificial ventilation)

Bila diperlukan, pernafasan buatan dapat diberikan dengan cara :

a. Mouth to mouth ventilation ( mulut ke mulut )

Dengan cara ini akan dicapai konsentrasi oksigen hanya 18% (konsentrasi udara paru saat ekspirasi).

Frekuensi Ventilasi Buatan

Dewasa 10-20 x/menit

Anak 20 x/menit

Bayi 20 x/menit

Page 7: Tugas Sinopsis p3k

b. Mouth to mask ventilation

c. Bantuan Pernafasan memakai kantung (Bag-Valve-Mask, “Bagging”)

MENGHENTIKAN PERDARAHAN

Cara :

1. Menekan dengan jari tangan

2. Penekanan dengan kain bersih/sapu tangan pada luka

3. Balut tekan

4. Torniket- hanya dalam keadaan tertentu

5. Menekan dengan jari tangan

Pembuluh darah yang terdekat dengan permukaan kulit ditekan dengan jari. Dengan menekan pembuluh darah anatara jari dan tulang, maka pembuluh darah akan berhenti.

Pada satu sisi manusia terdapat 6 titik pembuluh darah yang dapat ditekan dengan jari

: Arteri temporalis Superficialis, Arteri Subclavia, Arteri Femoralis, Arteri Femoralis, Arteri Fasialis, Arteri Carotis Kommunis, Arteri Brachialis

6. Penekanan dengan kain bersih/sapu tangan pada luka

i. Sapu tangan yang sudah disterilkan dan belum dipakai lipatan bagian dalam dianggap bersih

ii. Letakkan bagian yang bersih tersebut langsung diatas luka dan tekanlah

iii. Perdarahan dapat berhenti dan pencemaran oleh kuman-kuman dapat dihindarkan

7. Balut tekan

8. Torniket

Pemasangan toniket hanya pada keadaan tertentu, yaitu apabila anggota badan atas (lengan) atau anggota badan bawah (kaki) terputus :

- tutup ujung tungkai yang putus dengan kain yang bersih

- bagian yang putus dimasukkan kekantong plastik yang berisi es salanjutnya dibawa bersama-sama korban ke rumah sakit