Tugas Skb 3 Preseden Makalah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

wdlnaa

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangBangunan bentang lebar merupakan bangunan yang memungkinkan penggunaan ruang bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar biasanya digolongkan menjadi dua yaitu bentang lebar sederhana dan bentang lebar kompleks.Gazebo adalah bentuk lain dari paviliun yang difasilitasi dengan ruang-ruang terbuka sebagai alternatif tempat berkumpul dan melakukan kegiatan santai. Kuncinya adalah suasana alami, keakraban, kenyamanan dan keindahan. Ini cocok dengan kata gazebo yang berasal dari kata gaze (inggris) artinya memandang, dan ebo (latin) yang artinya ke luar, sehingga maknanya kurang lebih menjadi tempat untuk memandang keluar.Pada perancanagan ini struktur yang dipilih merupakan struktur gabungan yaitu struktur pelengkung, struktur rangka batang, dan struktur kabel. Struktur pelengkung adalah sebuah struktur yang dibentuk dari elemen garis yang melengkung dan membentang antara dua titik, membentuk busur. Struktur rangka batang bidang adalah struktur yang disusun dari batang-batang yang diletakkan pada suatu bidang dan dihubungkan melalui sambungan sendi pada ujung-ujungnya. Struktur rangka batang yang stabil adalah yang tidak terjadinya pergerakan titik pada struktur diluar pengaruh deformasi elemen dan biasanya merupakan rangkaian segitiga. Struktur kabel adalah sebuah sistem struktur yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri ata kabel baja, sendi, batang, dan sebagainya yang menyanggah sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan.

1.2 Maksud dan TujuanMemahami sistem struktur bentang lebar, memahami proses desain teknis yang terintegrasi antara struktur, utilitas dan bahan, serta mampu untuk melakukan eksplorasi desain.

BAB IIDESKRIPSI STUDI PRESEDEN

2.1. Latar Belakang dan Gambaran Umum BangunanKota Lyon terhubung ke bandara Satolas melalui rel kereta api. Sedangkan kota-kota yang lebih jauh dihubungkan langsung ke bandara melalui jalur rel kereta api cepat. Stasiun Lyon adalah pemberhentian terakhir dari kereta-kereta TGV yang menghubungkan bandara ke kota Lyon sejauh 30 km arah Selatan. Proyek Lyon TGV sendiri merupakan sebuah kompetisi yang dimenangkan oleh Santiago Calatrava. Klien dalam kompetisi ini mencari struktur simbolik yang menarik sebagai landmark tapi tetap nyaman untuk digunakan. Proyek stasiun Lyon-Satolas TGV ini merupakan platform untuk melayani gabungan antara maskapai penerbangan, jalan raya, jaringan rel kereta api, yang ditandai dengan kesatuan tindakan, kesatuan tempat dan kesatuan waktu. Rencana awal adalah untuk membuat stasiun bawah tanah, sampai akhirnya terpilih desain dari Santiago Calatrava, yang langsung membuat proses kontstruksinya secara langsung. Dengan menggabungkan besi sebagai atap, lalu kerangka logam yang membentuk sayap serta kaca di bagian dinding dan atap, oleh karena itu proyek stasiun Lyon-Satolas ini disebut berani dan ekstrim. (Sumber : Tunnels et ouvrages souterrains, July/August 1994)2.2. Deskripsi Bangunan

Nama Bangunan: Lyon Satolas TGVLokasi Bangunan: Lyons, ParisTahun Pembangunan: 1989Klien: French Railways Region Rhone Alpes Lyons Chamber of Commerce and Industry (CCIL)

Arsitek: Santiago CalatravaEngineer: EI, GFC, MS, Eiffel, Berretta-Girardet-Instalux, Leon Gross, G.T.M., Baudin-Chateauneuf

2.3. Tinjauan Tentang Sistem Struktur Bangunan Secara UmumKonsep struktur yang digunakan merupakan kombinasi beton dan baja struktural yang di desain dengan seimbang antara seni, arsitektur dan struktur. Hal ini dapat dilihat dari pertemuan empat ujung lengkungan baja utama yang membentuk huruf V dan juga merupakan bentuk dari desain yang mengambil sayap burung itu sendiri. Sehingga membuat kesan sayap yang kokoh dan dinamis.

2.4. Tinjauan Arsitektural BangunanKonsep desain bangunan terinspirasi dari burung yang sedang mendarat keatas tanah yang berhasil di wujudkan dengan menggunakan material yang transparant namun tetap kokoh. Sisi lengkung bangunan yang mempertegas bentuk sayap terbuat dari material baja dan kaca yang didukung oleh struktur beton bertulang. Sedangkan pintu masuk yang menyambut pengunjung dibuat dengan beton bentuk V yang menghubungkan empat lengkungan utama dari bangunan yang terbentuk sebagai patung paruh burung. Untuk bagian tengah diciptakan sebuah pusat bangunan yang melengkung dan terbuat dari kaca untuk pencahayaan alami bangunan pada siang hari.

BAB IIIEKSPLORASI SISTEM STRUKTUR BANGUNAN BENTANG STUDI PRESEDEN

3.1. Konsep Struktur Lyon TGV station ini dirancang dengan kombinasi struktur beton dan baja setinggi hampir 40 meter dan bangunan ini dirancang seperti seekor burung raksasa dengan sayap terkembang. Sistem struktur yang digunakan merupakan Form Active Arch System (Struktur Pelengkung). Hal ini dapat dilihat dari tampak samping bangunan yang memiliki bentuk menyerupai sayap. Bentuk bangunan yang melengkung ini memiliki ketinggian hingga 40 meter sehingga disebut bangunan berskala monumentasi karena memiliki ketinggian 5 kali tinggi manusia.

Bagian depan bangunan terdapat pertemuan empat lengkungan baja utama yang disatukan oleh beton berbentuk V yang menyerupai bentuk paruh. Dua lengkungan yang berada di tengah merupakan garis tengah pada rangka atap yang membentuk tulang belakang sekaligus sebagai penopang atap hall stasiun dan dua lengkungan disisi luar kiri dan kanan membentuk dua sayap yang simetris. Keempat balok lengkung ini memiliki bentangan dengan lebar hingga sejauh 100 meter yang kemudian ditopang oleh sebuah pembatas dari beton disisi barat. Sedangkan pada bentuk tiang penyangga (kolom) yang menopang terowongan diadaptasi dari bentuk tubuh manusia yang saling berkaitan dan dibentuk dengan sistem array (pengulangan).

Bangunan ini menggunakan pondasi rakit yang dapat menyalurkan beban ke dalam tanah dengan memperkecil tekanan yang berasal dari bangunan, dengan memperluas permukaan dan bagian bawah pondasi dibuat zig-zag untuk memperbesar gaya gesek.

Kinerja penyaluran gaya pada bangunan umumnya merupakan gaya tarik dan gaya tekan yang mana beban gaya dari gaya tersebut kemudian disalurkan ke pondasi.

3.2. Konsep ArsitekturalArsitektural bangunan ini terlihat dari konsep bentuk desainnya yaitu metamorfosis dari sayap burung yang terbuka dan dilihat dari pandangan mata manusia. Bangunan ini memiliki bentuk dinamis yang kokoh karena keseluruhan bangunan berstruktur baja dan beton yang berat dan dilapisi aluminium serta kaca pada atap dan dinding sebagai pencahayaan alami. Pemilihan material berat seperti beton dan baja selain mengokohkan bangunan juga membuat bangunan terkesan megah yang kemudian didukung oleh sifat bangunan ini sendiri yang monumental karena memiliki tinggi lima kali tinggi manusia.

Hal ini juga memiliki tujuan pembangunan yang sama yaitu sebagai landmark yang tetap mengedepankan kenyamanan dalam penggunaan. Walaupun bangunan memiliki struktur yang ekstrim, rumit dan berat, bentuk yang diinginkan kemudian tercapai dan bangunan ini menjadi menarik, mudah ditemukan, dilihat dan diingat karena keunikan atap yang menjadi penyelesaian terbaik yang sangat simbolik.Disamping semua itu bangunan juga memerhatikan segi utilitas dengan baik dari segi pencahayaan maupun penghawaan. Bangunan memiliki sistem pencahayaan alami yang baik dikarenakan dinding yang menjulang tinggi dan luas memakai bahan material kaca sehingga cahaya matahari dengan leluasa masuk kedalam bangunan. Bangunan juga memiliki sistem penghawaan yang baik dikarenakan tinggi bangunan serta sistem pertukaran udara yang alami oleha kaca yang ada diantara dua lengkungan tengah berfungsi sebagai jendela yang dapat terbuka dan tertutup sehingga pertukaran udara didalam bangunan terjadi secara baik.

Bangunan juga memiliki sistem sirkulasi dan distribusi yang baik. Hal ini dapat dilihat dari arah pintu masuk yang terpusat dan program ruang dalam yang jelas. Misalnya penempatan lorong untuk jalur kereta dengan akses yang besar dengan ruang distribusi diatasnya, hingga pergerakan akses bagi pejalan kaki diatur dengan baik didalam bangunan ini. Semua itu tidak terlepas oleh orientasi penumpang yang baik. Ukuran dan arah dari volume bangunan membuat penumpang tetap terorientasi dengan baik.

3.3 Aplikasi Sistem Struktur Bangunan

BAB IVPENGEMBANGAN LOGIKA DAN INOVASI BARU SYSTEM STRUKTUR BENTANG LEBAR PADA STUDI KASUS (DESAIN GAZEBO)

4.1. Konsep Pengembangan DesainKonsep desain terinspirasi oleh burung tampak dari samping dimana burung seolah olah sedang menatap kejauhan dengan posisi kepala tegak dan badan sejajar ekor. Pengembangan desain yang diterapkan terdapat pada garis luar atas bentuk burung itu sendiri. Karena pada garis luar itu dapat dikembangkan menjadi bentuk yang dinamis tetapi juga kokoh dan menarik.

4.2. Konsep StrukturPada perancangan ini struktur yang digunakan adalah struktur pelengkung, struktur rangka batang dan struktur kabel. Struktur utama pada perancangan ini adalah struktur pelengkung dimana struktur ini merupakan tulang utama temat dimana struktur lainnya bertemu. Struktur rangka batang merupakan struktur yang diletakkan diantara tulangan untuk mengokohkan tulangan. Sedangkan struktur kabel (terinspirasi dari gaya tarik yang dilakukan oleh dua orang manusia yang saling menahan beban masing-masing untuk melawan gaya gravitasi agar tidak jatuh ketanah) yang berfungsi sebagai penarik yang menahan beban dari salah satu struktur rangka batang agar beban tidak jatuh karena gaya gravitasi dan beban struktur rangka itu sendiri. Tulangan pada perancangan berjumlah 4 buah dengan rincian satu ditengah sebagai lengkungan utama yang bersinergi dengan 2 tulangan lain disisi kiri dan kanan serta satu tulangan lain sebagai tulangan struktur kabel. Tulangan kiri memiliki ketinggian yang lebih tinggi dari tulangan kanan untuk membentuk kepala dan tulangan kanan memiliki ketinggian yang lebih rendah dari tulangan lain untuk membentuk badan. Jarak yang timbul antara tulangan menggunakan struktur rangka batang dalam bidang yang mengokohkan rancangan. Struktur rangka batang yang dipilih berbentuk segitiga karena merupakan bentuk struktur rangka yang paling stabil. Pada bagian pondasi sebagai struktur yang menggabungkan bangunan dengan tanah dan menjaga kestabilan bangunan trhadap beban hidup atau beban mati harus dibuat sebaik mungkin. Karena material yang akan digunakan adalah bambu yang mudah membusuk jika terkena tanah yang lembab, konstruksi rumah panggung pun menjadi pilihan karena bagian bangunan tidak berhubungan langsung dengan tanah atau terbuka terhadap angin.Gaya yang terjadi pada perancangan adalah gaya tarik dan tekan. Pada struktur pelengkung yang digabung dengan struktur rangka batang dalam terjadi gaya tekan dan gaya tarik. Sedangkan pada struktur kabel gaya yang terjadi hanya gaya tarik saja.

4.3. Konsep ArsitekturalBambu sebagai material utama bangunan dipilih karena memiliki banyak kelebihan dan juga bersifat alami. Kelebihan material bambu antara lain unggul dalam perbandingan kekuatan, berat dan kelenturan. Bambu juga mudah diolah seperti dipotong, dilubangi, diangkat dan juga mudah dalam perawatannya karena tahan cuaca dan awet, serta hanya menggunakan peralatan sederhana sudah bisa mengolah bambu. Faktor lain yaitu bambu dapat dijadikan segala jenis struktur konstruksi baik permanen atau sementara. Bambu juga juga menjadi pilihan yang aman untuk digunakan di Indonesia yang rawan gempa karena kelenturan dan kekuatannya. Selain itu bagian permukaan luar bambu sudah secara alami licin dan bersih dengan warna yang alami dan juga menarik. Sehingga bambu tidak memerlukan pengecatan atau pengamplasan. Dan yang terpenting adalah bambu merupakan sumber yang dapat diperbaharui, alami dan mampu tumbuh dengan sangat cepat, sehingga pemanfaatan bambu akan mengurangi penggundulan hutan hujan tropis yang saat ini dalam kondisi kritis.Jenis bambu yang digunakan pada rancangan yaitu bambu petung dan bambu tali. Alasan menggunakan kedua bambu tersebut yaitu karena spesifikasi dan kelebihannya. Bambu petung merupakan bambu yang amat kuat dan tergolong besar dengan diameter 10-15 cm. Bambu petung punya jarak ruas yang pendek dan dinding tebal serta bisa tumbuh sangat tinggi hingga 10-20 meter. Bambu petung sering digunkan sebagai struktur utama bangunan. Sedangkan bambu tali merupakan bambu yang amat liat dengan diameter 6-8 cm dengan jarak antar ruas sampai dengan 65 cm. Panjang batang maksimal bambu tali berkisar antara 6-13 meter. Kesimpulannya yaitu kedua jenis bambu ini memiliki kualitas yang cocok sebagai material konstruksi mengingat kelebihannya yang baik.4.4. Aplikasi Sistem Struktur Bangunan

BAB VKESIMPULAN DAN ARGUMEN

Sistem struktur digunakan untuk menunjang dan mengokohkan bangunan. Dalam desain, struktur yang digunakan untuk menunjang bangunan adalah struktur pelengkung, struktur rangka batang dalam bidang dan struktur kabel. Kesemua struktur bersinergi aktif untuk mengokohkan satu sama lain. Struktur yang digunakan akan ditutup tapi tetap terekspos karena bagian atap akan menggunakan membran TFT yang kuat, ramah lingkungan dan transparan. Sehingga kekkohan dari bambu dapat dilihat langsung dar dalam maupun luar. Hal ini juga menambahkan nilai arsitektural yang ada pada bangunan. Sistem struktur menggunakan material utama bambu. Karena selain mudah didapat dan ramah lingkungan, bambu sangat kuat. Bambu yang sudah dewasa (berumur 3-5 tahun) mempunyai kekuatan tarik hingga 480 Mpa. Ini lebih tinggi daripada kuat tarik baja yang hanya 370 Mpa. Dengan kekuatan seperti ini bambu tidak perlu diragukan lagi. Selain itu bambu juga memiliki wana alami yang menarik dan berkesan natural.

LAMPIRAN-LAMPIRAN