7
A. Profil Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda Salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda. Tugas Pokok Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda menurut Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Samarinda memiliki tugas pokok membantu kepala daerah dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dibidang pekerjaan umum khususnya urusan persampahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dalam merumuskan kebijakan perencanaan operasional program kegiatan pengaturan, pembinaan dan pembangunan serta pengawasan pengembangan prasarana dan sarana, pengelolaan dan bantuan teknik kepada Kecamatan dan Kelurahan dan kelompok masyarakat dalam penanganan persampahan, kebersihan dan pertamanan sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria umum daerah yang mengacu pada kebijakan umum Nasional Provinsi. B. PHBS Di Tempat Kerja PHBS di Tempat Kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif

Tugask3DKP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugask3DKP

Citation preview

Profil Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda

Profil Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda

Salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda.Tugas Pokok Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda menurut Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Samarinda memiliki tugas pokok membantu kepala daerah dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dibidang pekerjaan umum khususnya urusan persampahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dalam merumuskan kebijakan perencanaan operasional program kegiatan pengaturan, pembinaan dan pembangunan serta pengawasan pengembangan prasarana dan sarana, pengelolaan dan bantuan teknik kepada Kecamatan dan Kelurahan dan kelompok masyarakat dalam penanganan persampahan, kebersihan dan pertamanan sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria umum daerah yang mengacu pada kebijakan umum Nasional Provinsi.

PHBS Di Tempat Kerja

PHBS di Tempat Kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja Sehat.

Tujuan PHBS Di Tempat Kerja

Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja.Meningkatkan produktivitas kerja.Menciptakan lingkungan kerja yang sehat.Menurunkan angka absensi tenaga kerja.Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja.Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.Indikator PHBS Di Tempat Kerja

Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian, tempat kerja telah masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat pekerja di tempat kerja :Tidak merokok di tempat kerja.Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik.Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil.Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.Menggunakan air bersih.Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.Membuang sampah pada tempatnya.Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.Manfaat PHBS Di Tempat Kerja

Bagi Pekerja

Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.

Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada peningkatan penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga.

Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk peningkatan taraf hidup bukan untuk biaya pengobatan.Bagi Masyarakat

Tetap mempunyai lingkungan yang sehat walaupun berada di sekitar tempat kerja.

Dapat mencontoh perilaku hidup bersih dan sehat yang diterapkan oleh tempat kerja setempat.Bagi Tempat Kerja

Meningkatnya produktivitas kerja pekerja yang berdampak positif terhadap pencapaian target dan tujuan.

Menurunnya biaya kesehatan yang harus dikeluarkan.

Meningkatnya citra tempat kerja yang positif.Bagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota

Peningkatan Tempat Kerja Sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang baik.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dapat dialihkan untuk peningkatan kesehatan bukan untuk menanggulangi masalah kesehatan.

Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga.

Instansi Terkait:

Adanya bimbingan teknis pelaksanaan pembinaan PHBS di Tempat Kerja.

Dukungan buku panduan dan media promosi.

Langkah-Langkah Pembinaan PHBS Di Tempat Kerja

Analisis Situasi

Pimpinan di Tempat Kerja melakukan pengkajian ulang tentang ada tidaknya komitmen dan kebijakan tentang pembinaan PHBS di Tempat Kerja serta bagaimana sikap dan perilaku pekerja terhadap kebijakan tersebut. Kajian ini untuk memperoleh data sebagai dasar membuat kebijakan.Pembentukan Kelompok Kerja

Penyusunan Kebijakan PHBS di Tempat Kerja;Pihak Pimpinan Tempat Kerja mengajak bicara/ berdialog pekerja dan serikat pekerja tentang :Maksud, tujuan dan manfaat penerapan PHBS di Tempat Kerja.Rencana kebijakan tentang penerapan PHBS di Tempat Kerja.Penerapan PHBS di Tempat Kerja berserta antisipasi kendala dan solusinya.Menetapkan penanggung jawab PHBS di Tempat Kerja dan mekanisme Pengawasannya.Cara sosialisasi yang efektif bagi masyarakat pekerja.Kemudian pimpinan membentuk Kelompok Kerja Penyusunan Kebijakan PHBS di Tempat Kerja.Pembuatan Kebijakan PHBS Di Tempat Kerja

Kelompok Kerja membuat kebijakan yang jelas, tujuan dan cara melaksanakannya.Penyiapan Infrastruktur

Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas PHBS di Tempat Kerja.Instrumen Pengawasan.Materi sosialisasi penerapan PHBS di Tempat Kerja.Pembuatan dan penempatan pesan-pesan PHBS di tempat-tempat yang strategis di tempat kerja.Mekanisme dan saluran pesan PHBS di Tempat Kerja.Pelatihan bagi pengelola PHBS di Tempat Kerja.Sosialisasi Penerapan PHBS Di Tempat Kerja

Sosialisasi penerapan PHBS di Tempat Kerja dan lingkungan internal.Sosialisasi tugas dan penanggung jawab PHBS di Tempat Kerja.Penerapan PHBS di Tempat Kerja

Penyampaian pesan PHBS di Tempat Kerja kepada pekerja seperti melalui penyuluhan kelompok, media poster, stiker, papan pengumuman, dan selebaran.Penyediaan sarana dan prasarana PHBS di Tempat Kerja seperti air bersih, jamban sehat, tempat sampah, tempat cuci tangan, sarana olahraga, kantin sehat.Pelaksanaan pengawasan PHBS di Tempat Kerja.Pengawasan dan Penerapan Sanksi

Pengawas PHBS di Tempat Kerja mencatat pelanggaran dan menerapkan sanksi sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh tempat kerja atau daerah setempat.Pemantauan dan Evaluasi

Lakukan pemantauan dan evaluasi secara periodik tentang kebijakan yang telah dilaksanakan.Lakukan kajian terhadap masalah yang ditemukan dan putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap kebijakan.Dukungan Untuk Pembinaan PHBS Di Tempat Kerja

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota:

Mengeluarkan kebijakan tentang Pembinaan PHBS di Tempat Kerja berupa peraturan/surat edaran/ instruksi/himbauan maupun dukungan dana.Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembinaan PHBS di Tempat Kerja di wilayah kerjanya.Pimpinan Tempat Kerja

Mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan pembinaan PHBS di Tempat Kerja.Menyediakan sarana untuk penerapan PHBS di Tempat kerja seperti : sarana olahraga, kantin sehat, penyediaan air bersih, jamban sehat, tempat cuci tangan, tempat sampah , Alat Pelindung Diri (APD) media promosi dan Iain-lain.