Upload
meirisa-rahma-pratiwi
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 Tutorial a Blok 27
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-a-blok-27 1/12
1. Apa saja organ yang mungkin terlibat pada trauma kasus ini?
Fase 1
Bagian bawah penderita tergeser kedepan, biasanya lutut akan menghantam dash
board dengan keras yang menimbulkan bekas benturan pada dashboard tersebut.Kemungkinan cedera yang akan terjadi :
1. Patah tulang paha karena menahan beban berlebihan
2. Dislokasi sendi panggul karena terdorong kedepan sehingga
lepas dari mangkuknya.
. Dislokasi lutut atau
bahkan Patah tulang lutut Karena benturan yang keras pada
dash board
Fase 2
Bagian atas penderita turut tergeser kedepan sehingga dada dan atau perut akan
menghantam setir. Kemungkinan cedera yang akan terjadi :
1. !edera abdomen sampai terjadinya perdarahan dalam karena
terjadinya perlukaan"ruptur pada organ seperti hati, limpa,
lambung dan usus.
2. !edera dada seperti patah tulang rusuk dan tulang dada.
. #elain itu ancaman terhadap organ dalam rongga dada seperti
paru$paru, jantung, dan aorta.
7/23/2019 Tutorial a Blok 27
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-a-blok-27 2/12
Fase 3
%ubuh penderita akan naik, lalu kepala membentur kaca mobil bagian depan atau
bagian samping.Kemungkinan cedera yang akan terjadi :
1. !edera kepala &berat, sedang, ringan'
2. Patah tulang leher &(raktur ser)ikal'
Fase 4
#etelah muka membentur kaca, penderita kembali terpental ketempat duduk. Perlu
mendapat perhatian khusus apabila kursi mobil tidak tersedia head rest karena
kepala akan melenting dibagian atas sandaran kursi. Kondisi akan semakin parah
apabila penderita terpental keluar dari kendaraan Kemungkinan cedera yang akanterjadi :
1. Patah tulang belakang &ser)ikal$koksigis' karena proses duduk
yang begitu cepat sehingga menimbulkan beban berlebih pada
tulang belakang.
7/23/2019 Tutorial a Blok 27
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-a-blok-27 3/12
2. Patah tulang leher karena tidak ada head rest
. *ultiple trauma apabila penderita terpental keluar dari
kendaraan.
#ehingga dapat disimpulkan berdasarkan skenario*obil melaju kencang menabrak pohon bagian depan mobil hancur dan
kaca pecah sopir terlempar keluar melalui kaca depan multipel trauma
Dari gejala dan pemeriksaan (isik tambahan dapat disimpulkan bagian tubuh yang
terlibat atau mengalami trauma adalah
1. Kepala
+kibat : benturan pada kaca mobil atau badan jalanrgan : belum dapat diintrepetasikan
-nterpretasi : !# 1 : cedera kepala sedang
2. %horaks+kibat : benturan pada stir mobil dan terlempar keluar rgan : costa &/, 10,11' dekstra anterior, pulmo dekstra
-nterpretasi : trauma tumpul (raktur costa &/, 10,11' dekstra anterior,
kontusio paru, tension pneumothoraks
. emur +kibat : benturan pada dash board dan terlempar keluar
rgan : os (emur
-nterpretasi : trauma tumpul (raktur (emur tertutup
2. Apa saja peralatan yang digunakan dalam tata laksana awal ditempat kejadian?
Peralatan :- Pembalut biasa, pembalut segitiga
- Kasa steril, plester , perban , kapas
- %ourniguet
- +lat suntik
- +lat bedah sederhana
- %andu
- Bidai
7/23/2019 Tutorial a Blok 27
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-a-blok-27 4/12
- *asker
bat$obatan :
- +ntiseptic
- bat suntikan
- bat oral
Persiapan1. *emberitahu perawat"petugas kesehatan di puskesmas untuk mempersiapkan ruang
D dan peralatan$peralatannya
2. *empersiapkan alat$alat emergency yang dibutuhkan, meliputi :$ #tetoskop
$ #pet
$ +mbu bag$ 3%%, 4%
$ 5aryngoskop
$ 6ard 4eck !ollar$ #palek" budau
$ 5ong spine board$ Perban elastic
$ Kapas$ 5arutan antiseptic
. Pakai baju pengaman, handschoon, sebagai pengaman
Neck Collar Traction splint
Long spine
Spalek/splin
7/23/2019 Tutorial a Blok 27
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-a-blok-27 5/12
7. *enuju %KP dengan membawa alat tersebut dengan ditemani 2 orang asisten
BL !Basi" Li#e upport$ % &'(L di ()&
1. Pemeriksaan kesadaran :
$ %anya nama pasien untuk melihat kesadaran$ 4ilai cara bicara untuk assessment airway
$ 5akukan peraba nadi &arteri radialis' sambil mengajukan pertanyaan2. 3)aluasi airway
$ 5akukan control ser)iks. Pasang neck collar dengan terlebih dahulu mengukur
dengan tekhnik 7 jari$ *embuka atau melonggarkan pakaian pasien, tapi cegah hipotermia, lakukan
inspeksi cepat
. Breathing$ +uskultasi paru dan perkusi dada &menilai tension pneumothoraks'
$ Berikan tambahan oksigen dengan ambu bag$ 4eedle dekompresi tension pneumothoraks dengan tahapan : %entukan intercosta 2 dengan palpasi
5akukan desin(eksi dengan larutan antiseptic
unakan spet yang ditusuk pada intercosta 2
7. !irculation
$ 5akukan pemeriksaan perdarahan eksternal dengan tekhnik body sweep
$ Bila terdapat perdarahan eksternal lakukan control dengan balut tekan dan ele)asi8. 5akukan pembidaian (emur
$ Dengan splek atau tekhnik neighbouring
splint atau$ %raksi dengan menggunakan traction splint
&penting untuk mencegah terjadinya
o)erriding tulang'
$ #ebelum dan sesudah memasang traction
splint, lakukan perabaan arteri dorsalis
pedis untuk menilai apakah ada ikatan
terlalu kuat
9. 5akukan imobilisasi pasien$ Persiapkan long spine board
$ 5akukan penggulingan korban /0 derajat
engan tekhnik logroll &tekhnik agar tulang belakang pel)is, dll tidak bergekan,
membutuhkan minimal orang'. %ekhnik transport pasien
$ ;ika ada ambulance, transport pasien dengan ambulance
7/23/2019 Tutorial a Blok 27
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-a-blok-27 6/12
$ ;ika tidak ada sebaiknya menggunakan alat transport lain untuk mecegah
goncangan bila dibawa tanpa alat transpor
3. *ekanisme dan interpretasi dari pemeriksaan t+oraks?
6asil pemeriksaan thoraks -nterpretasi *ekanisme
,
$erakan dada asimetris,
$kanan tertinggal,
$tampak memar disekitar
dada kanan bawah
sampai kesamping
A
$bunyi napas kanan
melemah,
$bising na(as kiri terdengar
jelas,
$bunyi jantung jelas dan
cepat
&
$nyeri tekan dada kanan
bawah sampai ke
samping
$Krepitasi pada costa
%ension
Pneumothora<
%rauma %umpul
pada thoraks
%ension
Penumothora<
4ormal
raktur os
costae -=, =,
=-
terjadi tension pneumothoraks pada paru
kanan menyebabkan paru$paru kanan
kolaps, sehingga saat bernapas paru
kanan maupun dinding dada tidak ikut
mengembang.
Kemungkinan disebabkan oleh terjadinya
(raktur pada costae bagian dada kanan
bawah.
Bunyi na(as melemah pada paru$paru
kanan dapat diakibatkan karena adanya
cairan, udara, atau jaringan padat pada
rongga pleura atau pada paru$paru,
sehingga bunyi na(as akan terdengar
melemah dan menjauh. 6al ini biasa
terjadi terutama pada tension
pneumthora<.
Bising na(as kiri terdengar jelas adalah
suatu keadaaan normal.
Bunyi jantung terdengar jelas cepat
(rekuensi 100<"menit menunjukkan
adanya takikardi &normal >0$100 <"menit'
yang menunjukkan adanya kompensasi
untuk memompa darah ke seluruh tubuh
dengan cepat, menunjukkan adanya
tanda$tanda syok pada tubuh.
7/23/2019 Tutorial a Blok 27
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-a-blok-27 7/12
/,10,11 kanan depan
Kanan lebih
banyak udara
daripada kiri
(raktur iga"(lail chest, atau peregangan
pleura akibat perubahan tegangan rongga
pleura atau bisa juga hanya sebatas
perangsangan nociceptor sara( intercostae
akibat kerusakan struktur yang
ditimbulkan akibat trauma tersebut.
lail !hest &raktur %ulang !osta, terjadi
ketika segmen dinding dada tidak lagi
mempunyai kontinuitas dengan
keseluruhan dinding dada. Keadaan
tersebut terjadi karena (raktur iga
multipel pada dua atau lebih tulang iga
dengan dua atau lebih garis (raktur.
+danya semen (lail chest &segmen
mengambang' menyebabkan gangguan
pada pergerakan dinding dada. ?alaupun
ketidak$stabilan dinding dada
menimbulkan gerakan paradoksal dari
dinding dada pada inspirasi dan ekspirasi,de(ek ini sendiri saja tidak akan
menyebabkan hipoksia. Penyebab
timbulnya hipoksia pada penderita ini
terutama disebabkan nyeri yang
mengakibatkan gerakan dinding dada
yang tertahan dan trauma jaringan
parunya.
lail !hest mungkin tidak terlihat
pada awalnya, karena splinting &terbelat'
dengan dinding dada. erakan
perna(asan menjadi buruk dan toraks
bergerak secara asimetris dan tidak
7/23/2019 Tutorial a Blok 27
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-a-blok-27 8/12
&
Kanan : hipersonor
Kiri : sonor
terkoordinasi. Palpasi gerakan perna(asan
yang abnormal dan krepitasi iga atau
(raktur tulang rawan membantu
diagnosis. Dengan (oto toraks akan lebih
jelas karena akan terlihat (raktur iga yang
multipel, akan tetapi terpisahnya sendi
costochondral tidak akan terlihat.
Pemeriksaan analisis gas darah yaitu
adanya hipoksia akibat kegagalan
perna(asan, juga membantu dalam
diagnosis
enomena @one way )al)ue udara
masuk
ketika inspirasi tapi tidak dapat keluar
dan terperangkat di parietal saat
ekspiraso akumulasi udara dalam
rongga pleura suara yang lebih
nyaring saat perkusi " hipersonor &udara
merupakan penghantar gelombang suarayang baik'
4. Anatomi dan #isiologi ekstremitas bawa+ !pa+a kiri$?
7/23/2019 Tutorial a Blok 27
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-a-blok-27 9/12
emur pada ujung bagian atasnya memiliki caput, collum, trochanter major dan
trochanter minor. Bagian caput merupakan lebih kurang dua pertiga bola dan berartikulasi
dengan acetabulum dari os co<ae membentuk articulatio co<ae. Pada pusat caput terdapat
lekukan kecil yang disebut (o)ea capitis, yaitu tempat perlekatan ligamentum dari caput.
#ebagian suplai darah untuk caput (emoris dihantarkan sepanjang ligamen ini dan
memasuki tulang pada (o)ea.
Bagian collum, yang menghubungkan kepala pada batang (emur, berjalan ke
bawah, belakang, lateral dan membentuk sudut lebih kurang 128 derajat &pada wanita
sedikit lebih kecil' dengan sumbu panjang batang (emur. Besarnya sudut ini perlu diingat
karena dapat dirubah oleh penyakit.
%rochanter major dan minor merupakan tonjolan besar pada batas leher dan
batang. Aang menghubungkan dua trochanter ini adalah linea intertrochanterica di depan
dan crista intertrochanterica yang mencolok di bagian belakang, dan padanya terdapat
tuberculum uadratum.
Bagian batang (emur umumnya menampakkan kecembungan ke depan. -a licin
dan bulat pada permukaan anteriornya, namun pada bagian posteriornya terdapat rabung,
linea aspera. %epian linea aspera melebar ke atas dan ke bawah.%epian medial berlanjut
ke bawah sebagai crista supracondylaris medialis menuju tuberculum adductorum pada
condylus medialis.%epian lateral menyatu ke bawah dengan crista supracondylaris
lateralis. Pada permukaan posterior batang (emur, di bawah trochanter major terdapat
tuberositas glutealis, yang ke bawah berhubungan dengan linea aspera. Bagian batang
melebar ke arah ujung distal dan membentuk daerah segitiga datar pada permukaan
posteriornya, disebut (ascia poplitea.
jung bawah (emur memiliki condylus medialis dan lateralis, yang di bagian
posterior dipisahkan oleh incisura intercondylaris. Permukaan anterior condylus
dihubungkan oleh permukaan sendi untuk patella. Kedua condylus ikut membentuk
articulatio genu. Di atas condylus terdapat epicondylus lateralis dan medialis. %uberculum
adductorium berhubungan langsung dengan epicondylus medialis.
&,/,& *0B,L,A, &A,/ A/ )A/
7/23/2019 Tutorial a Blok 27
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-a-blok-27 10/12
#yarat$syarat pasien yang diangkut
a. pasien yang siap diangkut bila gangguan na(as udah diatasi " jalan na(as terbuka bebas
b. Pendarahan sudah dibalut atau dihentikan
c. 5uka sudah ditutup " dibalut
d. Periksa perna(asan, apakah perna(asan korban teratur C longgar e. Periksa tanda$tanda pendarahan C peredaran darah, adakah denyut jantung
(. Periksa keadaan local &patah tulang" luka C perhatikan keluhan'
6al yang harus dipersiapkan saat pemindahan pasien:
a. 5akukan penilaian mengenai kesehatan yang mungkin akan terjadi pada saat
memindahkan pasien
b. Eencanakan pegerakan sebelum mengangkat pasienc. ;angan coba mengangkat dan menurunkan pasien jika tidak yakin dapat mengendalikan
d. #elalu mulai dari posisi pembebanan yang seimbang dan jaga tetap seimbange. unakan tenaga otot tungkai, hindari pembebanan otot pinggang(. Posisi punggung harus tegap waktu mengangkat pasien
g. payakan untuk memindahkan beban serapat mungkin dengan tubuh penolong
h. Perbaiki posisi dan angkatlah secara bertahap
Posisi pasien
• Pasien dengan syok, letakan dalam posisi syok, kaki ditinggalkan
• Pasien dengan gangguan perna(asan &asma, jantung', posisikan, duduk atau setengah
duduk • Pasien dengan nyeri perut, posisikan tidur" 1 sisi dngn tungkai ditekuk
• Pasien yang muntah$muntah, posisikan nyaman C awasi jalan na(as.
• Pasien tidak ada respon C tidak ditemukan adanya spinal " cedera berat lainya, posisikan
miring stabil.
• Pasien trauma, terutama cedera spinal harus distabilkan dan diimobilisasi dngn papan
spinal panjang &long spine board '
a. *ekanisme merujuk Kriteria rujukan antar rumah sakit :
1. Bila keadaan rumah sakit tidak mencukupi kebutuhan penderita
2. Keadaan klinis pasien
usunan ara# &usat
$ %rauma kapitis
$ 5uka tembus atau (raktur impresi
$ 5uka terbuka dengan atau tanpa kebocoran carian serebrospinal
7/23/2019 Tutorial a Blok 27
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-a-blok-27 11/12
$ !#F17 atau penurunan !# lebih lanjut
$ %anda lateralisasi$ %rauma medulla spinalis atau (raktur )ertebrae yang berat
(+oraks
- *ediastinum melebar atau curiga cedera aorta
- !edera dinding dada berat atau kontusio paru- !edera jantung
- Penderita yang membutuhkan )entilasi untuk waktu lama
&el5is%Abomen
- Kerusakan pel)is$ring yang tidak stabil
- Kerusakan pel)ic ring dengan syok, dan tanda perarahan lanjut
- raktur pel)is terbuka
kstremitas
- raktur terbuka yang berat
- %raumatic ampitasi yang masih mungkin dilakukan re$implantasi
- raktur intra$artikulat yang rumit
- !rush injury yang berat- -skemia
6edera multi-sistem
- %rauma kapitis disertai trauma wajah, toraks, abdomen atau pel)is
- !edera pada lebih dari 2 anggota tubuh
- 5uka bakar berat, atau luka bakar engan cedera lain
- raktur tulang panjang proksimal pada lebi hdari satu tulang
Fraktur komorbid
- mur"88 tahun
- +nak$anak
- Penyakit jantung atau perna(asan
- -nsulin depenent diabetes melits, obesitas morbid- Kehamilan
- -munosupresi
&enurunan kesadaran lebi+ lanjut !late se7uele$
- Diperlukan )entilasi mekanik
- #epsis
- Kegagalan organ tunggal atau multiple &penurunan keadaan susunan sara( pusat, ja
perna(asan, hepar, ginjal atau system koagulasi
- 4ekrosis jaringan yang luas
AF(A &(A)A
7/23/2019 Tutorial a Blok 27
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-a-blok-27 12/12
+merican !hollage o( #urgeon !ommitte on %rauma. 2007. Advance Trauma Life Support for
Doctors.
+ Pierce.Dkk.+t a lance -lmu Bedah. Penerbit 3rlangga. ;akarta.2009
Bresler, *ichael ;ay dan eorge 5. #ternbach. 200. Manual Kedokteran Darurat.;akarta : 3!
De ;ong, ?im, Buku Ajar lmu Bedah !d.", ;akarta, 3!, 2007.
Dorland, ?. +. 4ewman.2002. Kamus Kedokteran Dorland edisi "#. ;akarta: 3!.
Djoko, ?idayat dan Djoko ?idodo. lmu $en%akit Dalam jilid & !disi ' . ;akarta: K-
uyton. 2008. Buku Ajar (isiologi Kedokteran. ;akarta : 3!
Kapita Selekta Kedokteran. ;akarta : *edia +esculapius
Prince, #yl)ia +. 2009. $atofisiologi 'olume & !disi ) . ;akarta : 3!
Purwadianto, +gus dan Budi #ampurna. 2010. Kedaruratan Medik . ;akarta Barat : Binarupa
+ksara