21
2.2.1 Klarifikasi Istilah 1. Stroke Suatu keadaan dimana suplai darah terhenti di otak 2. Sering Lupa Stroke Gangguan pembuluh darah otak, baik berupa penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah yang bermanifestasi pada kelumpuhan system sensorik dan motorik. 3. Hemiparese dextra spastic ( Kelemahan separuh tubuh sebelah kanan) Kehilangan sensasi sensorik di sebelah kanan yang disertai dengan kejang. 4. Konjungtiva Membran halus yang melapisi kelopak mata dan menutupi bola mata 5. Sclera Bagian Putih pada bola mata 6. Ikterik Tampak kekuningan 7. Iktus Cordis Denyut jantung 8. Stem fremitus Pemeriksaan paru-paru yang dilakukan secara palpasi 9. Vesikuler Bunyi paru-paru normal 10. Kolestrol Lemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma 11. MMSE ( Mini- Mental State Examination ) 12. Infrak di basal ganglia sinistra 2.2.2 Identifikasi Masalah 1. Tn. Amir, 65 tahun, datang ke UGD RSMH karena sering lupa jalan pulang kerumah (kesasar) sejak 2 bulan yang lalu 2. Tiga bulan sebelumnya penderit pernah menderita stroke. Saat ini penderita masih mengalami kelemahan separuh tubuh sebelah kanan.

Tutorial Demensia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kklk

Citation preview

Page 1: Tutorial Demensia

2.2.1 Klarifikasi Istilah1. Stroke Suatu keadaan dimana suplai darah terhenti di otak2. Sering LupaStrokeGangguan pembuluh darah otak, baik berupa penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah yang bermanifestasi pada kelumpuhan system sensorik dan motorik.3. Hemiparese dextra spastic ( Kelemahan separuh tubuh sebelah kanan)Kehilangan sensasi sensorik di sebelah kanan yang disertai dengan kejang.4. KonjungtivaMembran halus yang melapisi kelopak mata dan menutupi bola mata5. ScleraBagian Putih pada bola mata6. Ikterik Tampak kekuningan7. Iktus Cordis Denyut jantung 8. Stem fremitus Pemeriksaan paru-paru yang dilakukan secara palpasi9. VesikulerBunyi paru-paru normal10. KolestrolLemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma11. MMSE ( Mini- Mental State Examination )12. Infrak di basal ganglia sinistra

2.2.2 Identifikasi Masalah1. Tn. Amir, 65 tahun, datang ke UGD RSMH karena sering lupa jalan pulang kerumah (kesasar) sejak 2 bulan yang lalu2. Tiga bulan sebelumnya penderit pernah menderita stroke. Saat ini penderita masih mengalami kelemahan separuh tubuh sebelah kanan.3. Sebelum menderita stroke penderita sering lupa apa yang telah dikerjakannya. Akhir-akhir ini pasien juga lupa mandi dan tidak mengenali anggota keluarganya lagi.4. Pemeriksaan Fisik : TD : 170/100 mmHg, Fungsi Motorik : Hemiparese dextra spastik ( kekuatan 4 )5. Pemeriksaan laboratorium : kolesterol total 265 mg/dl, LDL 180 mg/dl, HDL 40 mg/dl, trigliserida 200 mg/dlHasil Neuropsikiatrik tes : MMSE: 15CT scan kepala : Infark di basal ganglia sinistra

2.2.3 Analisis Masalah1. a. Apa makna Tn amir sering lupa jalan pulang ke rumah ( kesasar ) sejak 2 buln yang lalu ? ( feri, amel, kaisar)b. Apa penyebab Tn Amir sering lupa jalan pulang ke rumah ( kesasar) sejak 2 bulan yang

Page 2: Tutorial Demensia

lalu ? ( ayik, roro, ayu )c. bagaimana hubungan keluhan dengan usia Tn.Amir ? ( siska, dipta, bella )d. Bagaimana anatomi, Histologi, dan Fisiologi Otak ? ( dian, feri, amel )e. Kemungkinan pada bagian otak manakah yang terganggu ? ( kaisar, ayik, roro )

2. a. Apa penyebab stroke ? ( ayu, siska, dipta )b. Bagaimana patofisiologi stroke ? ( bella, dian, feri )c. Apa saja faktor resiko stroke ? ( amel, kaisar, ayik )d. Bagaimana penyebab hemiparese dextra spastik ? ( roro, ayu, siska )e. Bagaimana patofisiologi hemiparese dextra spastik ? ( dipta, bella, dian )f. Bagaimana hubungan stroke, hemiparese dextra spastik dengan keluhan utama ? ( feri, amel, kaisarr )

3. a. Apa makna Tn. Amir sering lupa apa yang dikerjakannya ? ( ayik, roro, ayu )b. Apa makna Tn. Amir akhir-akhir ini lupa mandi ? (siska, dipta, bella )c. Apa makna Tn. Amir akhir-akhir ini tidak mengenali anggota keluarganya lagi ? ( dian, feri, amel)d. Apa penyebab Tn. Amir sering lupa apa yang dikerjakannya ? ( kaisar, ayik, roro )e. Apa penyebab Tn Amir akhir-akhir ini lupa mandi ? ( ayu, siska, dipta )f. Apa penyebab Tn. Amir akhir- akhir ini tidak mengenali anggota keluarganya ? ( bella, dian, feri )g. Bagaimana patofisiologi gangguan mengingat ? ( amel, kaisar, ayik )

4. Interpretasi : A. TD : 170/100 mmHg ( roro, ayu, siska )B. Fungsi Motorik : Hemiparese dextra spastik ( dipta, bella, dian )

5. Interpretasi :A. Kolestrol total : 265 mmHg % ( feri, amel, kaisar )B. LDL : 180 mg % ( ayik, roro, ayu )C. HDL : 40 mg% ( siska, dipta, bella )D. Trigliserida : 200 mg% ( dian, feri, amel )E. Hasil Neuropsikiatrik tes : MMSE: 15 ( kaisar, ayik, roro )F. CT scan kepala : Infark di basal ganglia sinistra ( ayu, siska, dipta )G. Gambaran Infark di basal ganglia sinistra ( bella, dian, feri )H. Bagaimana cara pemeriksaan MMSE ( amel, kaisar ayik )

6. Bagaimana Cara mendiagnosis kasus ini ( roro, ayu, siska )7. DD ( dipta, bella, dian )8. Pemeriksaan penunjang ( feri, amel, kaisar )9. WD ( ayik, roro, ayu )10. Penatalaksanaan ( siska, dipta, bella )11. Komplikasi ( dian, feri, amel )12. Prognosis ( kaisar, ayik, roro )

Page 3: Tutorial Demensia

13. KDU ( ayu, siska, dipta )14. Pandangan Islam ( bella, dian, feri )

L.E 1. Anatomi, histologi dan fisiologi otak 2, Stroke 3. Hipertensi4. Dislipidemia5. MMSE6. Demensia Vesikuler7. Pandangan islam

Page 4: Tutorial Demensia

Anatomi

Otak terdiri dari empat bagian besar, yaitu serebrum (otak besar), serebelum (otak

kecil), brainstem (batang otak), dan diensefalon.

Serebrum terdiri dari dua hemisfer serebri, korpus kolosum dan korteks

serebri. Masing-masing hemisfer serebri terdiri dari lobus frontalis (area motorik

primer yang bertanggung jawab untuk gerakan-gerakan voluntar), lobus parietalis

(berperan pada kegiatan memproses dan mengintegrasi informasi sensorik yang

lebih tinggi tingkatnya), lobus temporalis (area sensorik untuk impuls pendengaran)

dan lobus oksipitalis (mengandung korteks penglihatan primer dan menerima

informasi penglihatan dan menyadari sensasi warna).

Serebelum terletak di dalam fossa cranii posterior dan ditutupi oleh

duramater yang menyerupai atap tenda, yaitu tentorium yang memisahkannya dari

bagian posterior serebrum. Fungsi utamanya adalah sebagai pusat refleks yang

mengkoordinasi dan memperhalus gerakan otot, serta mengubah tonus dan kekuatan

kontraksi untuk mempertahankan keseimbangan sikap tubuh.

Bagian-bagian batang otak dari bawah ke atas adalah medula oblongata, pons

dan mesensefalon (otak tengah). Medula oblongata merupakan pusat refleks yang

penting untuk jantung, vasokonstriktor, pernafasan, bersin, batuk, menelan,

pengeluaran air liur dan muntah. Pons merupakan mata rantai penghubung yang

penting pada jaras kortikosereberalis yang menyatukan hemisfer serebri dan

serebelum.

Mesensefalon merupakan bagian pendek dari batang otak yang berisi

aquedikus sylvius, beberapa traktus serabut saraf asenden dan desenden dan pusat

stimulus saraf pendengaran dan penglihatan. Diensefalon di bagi empat wilayah

yaitu talamus, subtalamus, epitalamus dan hipotalamus. Talamus merupakan stasiun

penerima dan pengintegrasi subkortikal yang penting. Subtalamus fungsinya belum

dapat dimengerti sepenuhnya, tetapi lesi pada subtalamus akan menimbulkan

hemibalismus yang ditandai dengan gerakan kaki atau tangan yang terhempas kuat

pada satu sisi tubuh. Epitalamus berperanan pada beberapa dorongan emosi dasar

seseorang. Hipotalamus berkaitan dengan pengaturan rangsangan dari sistem

susunan saraf otonom perifer yang menyertai ekspresi tingkah dan emosi.

Page 5: Tutorial Demensia

Sirkulasi darah otak

Otak menerima 17% curah jantung dan menggunakan 20% konsumsi oksigen

total tubuh manusia untuk metabolisme aerobiknya. Otak diperdarahi oleh dua

pasang arteri yaitu arteri karotis interna dan arteri vertebralis. Dan dalam rongga

kranium, keempat arteri ini saling berhubungan dan membentuk sistem anastomosis,

yaitu sirkulus Willisi.

Arteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteria karotis komunis

kira-kira setinggi rawan tiroidea. Arteri karotis interna masuk ke dalam tengkorak

dan bercabang kira-kira setinggi kiasma optikum, menjadi arteri serebri anterior dan

media. Arteri serebri anterior memberi suplai darah pada struktur-struktur seperti

nukleus kaudatus dan putamen basal ganglia, kapsula interna, korpus kolosum dan

bagian-bagian (terutama medial) lobus frontalis dan parietalis serebri, termasuk

korteks somestetik dan korteks motorik.

Arteri serebri media mensuplai darah untuk lobus temporalis, parietalis dan

frontalis korteks serebri. Arteria vertebralis kiri dan kanan berasal dari arteria

subklavia sisi yang sama. Arteri vertebralis memasuki tengkorak melalui foramen

magnum, setinggi perbatasan pons dan medula oblongata. Kedua arteri ini bersatu

membentuk arteri basilaris, arteri basilaris terus berjalan sampai setinggi otak

Page 6: Tutorial Demensia

tengah, dan di sini bercabang menjadi dua membentuk sepasang arteri serebri

posterior. Cabang-cabang sistem vertebrobasilaris ini memperdarahi medula

oblongata, pons, serebelum, otak tengah dan sebagian diensefalon. Arteri erebri

posterior dan cabang-cabangnya memperdarahi sebagian diensefalon, sebagian lobus

oksipitalis dan temporalis, apparatus koklearis dan organ-organ vestibular.

Darah di dalam jaringan kapiler otak akan dialirkan melalui venula-venula

(yang tidak mempunyai nama) ke vena serta di drainase ke sinus duramater dari

sinus, melalui vena emisaria akan dialirkan ke vena-vena ekstrakranial.

Fisiologi Otak

Bagian lobus otak Fungsi-fungsi

Lobus frontal

1. Presental gyrus merupakan area motor kontralateral dari

wajah, lengan, dan tungkai.

2. Area Broca merupakan pusat bicara motorik pada lobus

dominan.

3. Suplementari motor area untuk kontralateral kepala, dan

lirikan mata.

4. Area prefrontal merupakan area untuk kepribadian dan

inisiatif.

5. Lobulus parasental merupakan pusat kontrol inhibisi untuk

miksi dan defekasi.

Lobus parietal

1. Gyrus presentral merupakan korteks sensoris yang menerima

jaras afferent dari posisi, raba, dan gerakan pasif.

2. Gyrus angularis dan supramarginal hemisfer dominan

merupakan bagian area Wernic’s dimana masukan auditori

dan visual di integrasikan. Lobus non dominan penting untuk

konsep body image dan sadar akan lingkungan luar.

Lobus temporal 1. Korteks auditori terletak pada permukaan gyrus temporal

superior (=gyrus heschl). Hemisfer dominan penting untuk

pendengaran bahasa, sedangkan hemisfer non-dominan untuk

mendengar nada, ritme, dan musik.

2. Gyrus temporalis media dan inferior berperan dalam fungsi

belajar dan sensori.

Page 7: Tutorial Demensia

Tn. Amir

Umur 65 tahun

Pada usia > 50 tahun, terjadi:- elastisitas p. darah ↓ pada a. - daya regang p. darah↓ korteks cerebri

Kemunduran memori (area Wernicke lobus parietal) → lupa dg keg. sehari-

hari

3. Lobus limbik terletak pada bagian inferior medial lobus

temporal, termasuk hipokampus dan gyrus parahipokampus.

Sensasi olfaktoris melalui jaras ini, juga emosi (sifat efektif).

4. Jaras visual melalui bagian dalam lobus temporal sekiar cornu

posterior ventrikel lateral.

Lobus occipital Penglihatan

Mekanisme Patofisiologi Umum

Gangguan pasokan aliran darah otak dapat terjadi dimana saja di dalam arteri-arteri yang membentuk sirkulus Willisi : arteria karotis interna dan sistem vertebrobasilar atau semua cabang-cabangnya. Secara umum, apabila aliran darah ke jaringan otak terputus selama 15 sampai 20 menit, akan terjadi infark atau kematian jaringan. Proses patologik yang mendasari mungkin salah satu dari berbagai proses yang terjadi di dalam pembuluh darah yang memperdarahi otak. Patologinya dapat berupa (1) keadaaan penyakit pada pembuluh itu sendiri, seperti pada aterosklerosis dan trombosis, robeknya dinding pembuluh, atau peradangan; (2) berkurangnya perfusi akibat gangguan status aliran darah, misalnya syok atau hipervisikositas darah; (3) gangguan yang berasal dari jantung atau pembuluh ekstrakranium; atau (4) ruptur vaskular di dalam jaringan otak atau ruang subaraknoid.

Penyebab Suatu StrokeHalangan/Rintangan dari suatu arteriHalangan dari suatu arteri di otak oleh suatu bekuan/gumpalan (thrombosis) adalah penyebab yang paling umum dari suatu stroke. Bagian dari otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat kemudian dicabut/dirampas darah dan oksigennya. Sebagai akibat dari pencabutan atau perampasan darah dan oksigen, sel-sel dari bagian otak itu mati. Secara khas, suatu bekuan atau gumpalan terbentuk dalam sebuah pembuluh darah kecil didalam otak yang sebelumnya telah dipersempit yang disebabkan oleh suatu keanekaragaman faktor-faktor risiko termasuk:* tekanan darah tinggi (hipertensi),* kolesterol tinggi,* diabetes, dan* merokok

Page 8: Tutorial Demensia

Hemiparese dekstra spastik → abnormal

Berkurangnya gerakan dan kekuatan pada ekstremitas kanan disertai hipertonus,

hiperefleks, dan adanya refleks patologis pada ekstremitas yang lumpuh tersebut.

HDL 45 mg/dl (normal > 65 mg/dl)

Interpretasi : abnormal → terjadi penurunan HDL : dislipidemia

Pemeriksaan penunjang

1) Pemeriksaan Laboratorium

Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik pada demensia.

Pemeriksaan laboratorium ini hanya untuk menyingkirkan penyebab penyakit

demensia lainnya, seperti pemeriksaan darah rutin, B12, Calsium, Fosfor, BSE, fungsi

renal dan hepar, tiroid, asam folat, serologi sifilis, screening antibody yang dilakukan

secara selektif.

2) CT Scan dan MRI

CT (computerized tomography, sering disebut CT scan) adalah pemeriksaan

non-invasif yang dapat melihat anatomi kepala menurut irisan dengan berbagai

ketebalan. Indikasi spesifik CT adalah episode pertama psikosis di atas unmur 40

tahun, episode pertama gangguan afektif setelah umur 50 tahun, episode pertama

gangguan kepribadian di atas usia 40 tahun, gerakan involunter abnormal, delirium

atau demensia yang tak diketahui penyebabnya, katatonia persisten, dan anorexia

nervosa.

MRI (magnetic resonance imaging) mempunyai beberapa kelebihan

dibandingkan CT, yaitu tidak melibatkan radiasi radioaktif, irisan dapat dilakukan

pada berbagai bidang, dapat lebih baik mendiferensiasi masa putih (white mass) dan

abu-abu (grey mass) otak sehingga lebih sensitive untuk kelainan anatomik otak, dan

lebih baik untuk melihat kelainan di fossa posterior dan batang otak.

Selain itu, MRI juga untuk menilai peningkatan intensitas pada daerah kortikal

dan periventrikuler (Capping anterior horn pada ventrikel lateral). Capping ini

merupakan predileksi untuk demensia awal. Selain didapatkan kelainan di kortikal,

Page 9: Tutorial Demensia

gambaran atropi juga terlihat pada daerah subkortikal seperti adanya atropi

hipokampus, amigdala, serta pembesaran sisterna basalis dan fissura sylvii.

Pada demensia vaskular yang mengalami abnormalitas substansia alba, dengan

pemeriksaan MRI didapat daerah subkorteks bilateral berupa gambaran hiperdens

abnormal yang umumnya tampak di beberapa tempat.

3) Tes Aphasia

Tes aphasia dapat dilakukan dengan menanyakan beberapa pertanyaan pada pasien

dan pertanyaan yang diajukan mula-mula sederhana makin lama makin kompleks.

Pertanyaan dibuat sedemikian sehingga cukup dijawab oleh pasien dengan ya atau

tidak, bila perlu dengan anggukan dan gelengan kepala. Hal ini terutama bila kita

memeriksa pasien afasia yang non-fluent.

Contoh pertanyaan : "Apakah ibu yang ada disamping saya ini, istri bapak?" "Apakah

bapak sudah sarapan pagi tadi?"

Pertanyaan dapat disusun dan disesuaikan dengan latar belakang pendidikan dan

kedudukan sosial pasien. Pertanyaan-pertanyaan formal pada tes afasia tentu

menggunakan kalimat yang dibuat sedemikian rupa hingga mempunyai kesukaran

linguistik. Pengulangan kata/kalimat juga dimulai dari yang sederhana sampai yang

sulit.

Contoh kata yang sederhana "makan" dan yang sulit "menjajaki".

Kalimat mudah "Udara hari ini cerah" dan kalimat sulit "Musim kemarau yang

panjang dan kering tahun ini merupakan bencana bagi kami”.

Penyebutan nama benda dapat dilakukan dengan menyuruh pasien menyebutkan

beberapa nama benda yang ada disekitarnya.

Jenis afasia ditentukan dengan kemampuan linguistik sebagai berikut:

Afasia Bicara spontan Penyamaan Pengulangan Penyebutan

Wernicke Fluent Buruk buruk Buruk

Page 10: Tutorial Demensia

Broca non-fluent Baik buruk Buruk

konduksi Fluent Baik buruk Buruk

global non-fluent Buruk buruk Buruk

anomik Fluent Baik baik Buruk

4) Tes Psikologis (Psikometrik)

Pemeriksaan psikometrik berguna untuk:

1) Membantu mengidentifikasi lesi fokal

2) Memberikan gambaran data dasar

3) Membantu diagnosis

4) Mengidentifikasi kekuatan/kelebihan pasien untuk dipakai perencanaan

terapi.

Tes yang bermanfaat untuk klinikus adalah WAIS, tes Bender Gestalt,

tes Luris, dan tes baterai Halstead & Reitan (sangat banyak memakan waktu;

tidak dipergunakan secara rutin). Tes skrining yang singkat, namun

bermanfaat adalah pemeriksaan status mini mental (MMSE) dari Folstein,

dilengkapi dengan tes menggambar jam.

Mini-Mental State Examination (MMSE) digunakan bila pada pasien

dicurigai adanya demensia. Tes ini dibuat berdasarkan wawancara

pemeriksaan status mental standar dan terdiri atas pemeriksaan terhadap

orientasi, memori untuk registrasi dan recall (segera dan ingatan tunda 3

objek), atensi (pengurangan seri tujuh), member nama objek yang umum

(verbal skill), mengikuti perintah lisan dan tertulis, keterampilan menulis,

dan menggambar figure sederhana (praxis skills). Tes ini untuk menilai

secara global fungsi kognitif. Jika betul pada semua item akan menghasilkan

skor 30. Skor di bawah 24 biasanya mengidentifikasikan hendaya kognitif.

b. Pedoman Diagnostik Demensia Vaskular berdasarkan PPDGJ-III

- Terdapatnya gejala demensia

Page 11: Tutorial Demensia

- Hendaya fungsi kognitif biasanya tidak merata (mungkin terdapat hilangnya

daya ingat, gangguan daya pikir, gejala neurologis fokal). Daya tilik diri

(insight) dan daya nilai (judgment) secara relatif tetap baik.

- Suatu onset yang mendadak atau deteriorasi yang bertahap, disertai adanya

gejala neurologis fokal, meningkatkan kemungkinan diagnosis demensia

vaskuler. Pada beberapa kasus, penetapan hanya dapat dilakukan dengan

pemeriksaan CT-Scan atau pemeriksaan neuropatologis.

Diagnosis Multiaxial

Axis I : F01 Demensia Vaskular

Axis II : Tidak ada diagnosis

Axis III : I00-I99 Penyakit Sistem Sirkulasi

Axis IV : Tidak ada diagnosis

Axis V : GAF Scale 100-91 gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak

ada masalah yang tak tertanggulangi.

GejalaDemensi

a vaskuler

Demensia senilis

Alzheimer

Kasus

Demensia + + + +

Disorientasi

+ + + +

Gangguan memori

+ + + +

Riwayat hipertensi

+ +/- - +

Intelektual - +/- + -

Stroke + + + +

Epidemiologi VaD (Vascular Disease)

Data dari negara-negara Eropa dilaporkan prevalensi 1,6% pada kelompok

usia lebih dari 65 tahun dengan insidensi 3,4 tiap 1000 orang per tahun. Penelitian di

Swedia memperlihatkan angka resiko terkena VaD sepanjang hidup 34,5% pada pria

dan 19,4% pada wanita bila semua tingkatan gangguan kognisi dimasukkan dalam

perhitungan (defisit kognisi dapat terjadi setelah serangan stroke). Penelitian terakhir

Page 12: Tutorial Demensia

memperlihatkan bahwa demensia terjadi pada rata-rata seperempat hingga sepertiga

dari kasus-kasus stroke.

Prevalensi dari semua bentuk demensia termasuk demesia vaskuler, naik

seiring dengan bertambahnya usia. Di Eropa, prevalensi demensia vaskuler

diperkirakan sekitar 1,5-4,8 % pada individu berusia antara 70 hingga 80 tahun.

Penatalaksanaan

a) Stroke

Terapi pemeliharaan (pencegahan) stroke yang mungkin terjadi lagi:

Anti platelet

Aspirin dengan mekanisme kerja menghambat sintesis tromboksan (senyawa

yang berperan dalam proses pembekuan darah)

Dosis: 4-6 x 325-650 Mg/hari

Perhatian: adanya suatu interaksi obat antara obat Anti Diabetik dan Aspirin

dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah.

Hal yang harus dilakukan dokter:

1. Beri penyuluhan mengenai cara pemberian obat, dengan memberi tahu

bahwa jika ingin mengkonsumsi obat Anti Diabetik dengan Aspirin minimal

diberi rentang waktu minimal 30-60 menit setelah minum obat yang pertama.

2. Tanyakan juga riwayat penyakit gastritis, agar bisa diberikan obat-obat terapi

untuk melindungi mukosa lambung itu sendiri.

3. Dokter memantau kemungkinan gangguan atau perdarahan GIT.

b) Hipertensi

Pada kasus diketahui pasien menderita diabetes dan hipertensi maka kondisi

ini memiliki kendala karena dapat mencetuskan resistensi insulin. Dalam hal ini

sebaiknya digunakan suatu ACE-Inhibitor atau β-Blocker dan Antagonis Ca.

ACE-inhibitor: Kaptopril (Capoten)

Dosis : 2-3x25 Mg/hari

Atau

Β-Blocker selektif : Propranolol

Page 13: Tutorial Demensia

Dosis awal : 2 x 40 Mg/hari diteruskan dosis pemeliharaan 120-240 Mg/hari

c) Demensia Vaskular

Golongan Kolinesterase-Inhibitors (ChE-1)

Donepezil: paling bermakna diantara golongan kholinergik, manfaat pada stadium

ringan sampai sedang.

Mekanisme kerja: menghambat degradasi Ach di sinaps dengan cara menghambat

pemecahannya.

Dosis: 1 dd 5 Mg a.n. (Sebelum tidur)

Sesudah 4 minggu 1 dd 10 Mg.

Penatalaksanaan Non Farmakologi

a) Dislipidemia diabetik (Dabetes Melitus)

1) Penyuluhan

“difokuskan pada keluarga” seperti

- Adanya yang mengawasi minum obat (efek obat diberitahukan juga)

- Menghindari makan-makanan yang berlemak secara berlebihan

- Diarahkan pasien agar rutin kontrol ke dokter minimal 1 bulan sekali.

2) Terapi nutrisi

Pembatasan jumlah kalori dan jumlah lemak.

3) Olahraga

Page 14: Tutorial Demensia

Pada prinsipnya pasien dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas fisik

sesuai dengan kondisi dan kemampuannya. Semua jenis aktivitas fisik

bermanfaat, seperti jalan kaki, naik sepeda, berenang, dll. Penting sekali

diperhatikan agar jenis olahraga disesuaikan dengan kemampuan dan

kesenangan pasien, selain itu agar dilakukan secara terus menerus.

b) Stroke

Terapi rehabilitasi medik (fisioterapi)

- Latihan ke berdiri dan posisi duduk

- Latihan berjalan, latihan lengan

- Terapi wicara dan bahasa

c) Hipertensi

- Diet : mengurangi garam dalam diet dan membatasi kolesterol.

- Olahraga teratur

- Membatasi minum kopi

- Menghindari minum alkohol

- Cukup istirahat dan tidur

d) Demensia

Psikoterapi (bisa juga ditujukan untuk semua keluhan yang ada pada pasien).

Lakukan intervensi psikodinamika pada anggota keluarga dari pasien demensia

mungkin menjadi bantuan yang sangat besar.

Q.S An Nahl : 70

“Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu; dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”

Page 15: Tutorial Demensia

QS.An-Nahl:70 menjelaskan bahwa seorang manusia yang bertambah umurnya

akan mengalami penurunan ingatan yang dapat menyebabkan pikun atau lupa.