Upload
rannie-nayoko
View
79
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ophtalmology
Citation preview
Glaukoma
Pembimbing : dr. Hj. Hasri D Sp.M
Chairany Cikaisela2011730019
Kepanitraan KlinikStase Mata
RSIJ Cempaka Putih
DEFINISI
Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma.
Kelainan mata glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil saraf optik, dan menciutnya lapang pandang.
ETIOLOGI
• Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar.
• Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil (glaukoma hambatan pupil).
• Penyakit keturunan. • Glaukoma dapat timbul akibat penyakit atau
kelainan dalam mata (glaukoma sekunder).
Klasifikasi Vaughen untuk Glaukoma
Glaukoma Primer 1. Glaukoma Sudut Terutup
Sudut bilik mata depan sempit.
Adanya gangguan pengaliran aqueous humor.
Cairan yang berada di belakang iris tidak dapat mengalir melalui pupil mendorong
iris kedepan
Gejala klinis glaucoma sudut tertutup akut:-Penurunan tajam penglihatan secara mendadak
-Sakit hebat di mata dan kepala-Mual dan Muntah
-Halo
Gejala klinis glaucoma sudut tertutup subakut:-Nyeri pada mata -Penglihatan kabur dengan halo disekitar cahaya pada satu mata-Terjadi pada malam hari dan sembuh dalam semalam
Gejala klinis glaucoma sudut tertutup kronik:-Penyempitan lapang pandang yang ekstensif
dikedua mata
Pemeriksaan -Palpebra bengkak -Konjungtiva hiperemis-Sklera mengalami injeksi siliar dan episklera-Pupil melebar peningkatan tekanan intaokuler-Kornea udem -Iris meradang-Lapang pandang menyempit-Lensa keruh-Pemeriksaan funduskopi: papil saraf optic hiperemis.-Pemeriksaan uji provokasi Uji kamar gelap, uji membaca, dan tes midriasis.
Penatalaksanaan:Prinsip: Menurunkan TIO pembedahan.-Topikal untuk menurunkan TIO
- Pilokarpin 2% tiap menit selama 5 menit, kemudian pemberian tiap jam selama 1 hari.
- Sistemik diberikan IV karena biasnaya disertai mual.
- Asetozolamid 500 mg IV setelah keluhan mual hilang Asetozolamid 250mg tablet.
- Manitol 1,5-2 mg/kg BB dalam larutan 20% atau urea IV mg/kg BB
- Gliserol peros 1gr/kg BB dalam larutan 50%.
- Anastesi retrobulbar xilokain 2% untuk menurunkan produksi aqueous humor dan mengurangi rasa sakit.
- Mengurangi rasa sakit morfin 50 mg subkutis.
Pembedahan : Iridotomi
2. Glaukoma Sudut Terbuka
Sudut bilik mata depan terbuka.
Gangguan pada pengeluaran aqueous humor
Etiologi:-Degeneratif dari anyaman trabecular
-Pengendapan materi ekstrasel di dalam anyaman dan dibawah lapisan endotel kanal
schlemm
Gejala klinis:- Nyeri kepala ringan
-Hilangnya lapang pandang yang lebih berat
Pemeriksaan:-Biasanya bilateral
-Injeksi siliar umumnya tidak terlihat-Refleks pupil melamban
-Uji lapang pandang (perimetry): mengecil atau menghilang
-Gonioskopi: Sudut bilik mata terbuka -Tonometri: Peningkatan Tekanan Intraokular
-Funduskopi: penggaungan (cupping) dan atrofi nervus opticus
-Uji provokasi: Uji tes minum air, tes steroid
Penatalaksanaan:Prinsip mengurangi produksi aqueous humor dan meningkatkan sekresi menurunkan TIO. -Meningkatkan pengeluaran air mata:
- Pilokarpin 2-4%, 3-6x 1 tetes sehari - Eserin ¼ - 1%, 3-6x 1 tetes sehari.
- Menghambat produksi aqueous humor: - Epinefrin 0,5-2%, 1-2x 1 tetes sehari.- Timolol maleate 0,25-0,50% 1-2x tetes
sehari.- Asetozolamid 250 mg, 4x1 tablet
Pembedahan: Trabeculoplasty, Trabekulektomi
Glaukoma Sekunder Etiologi :
Kelainan traktus uvea Uveitis
corpus ciliare meradang anyaman trabekula tersumbat oleh sel-sel radang disertai edema sekunder trabekulitis
TumorMelanoma traktus uvealis glaucoma, dikarenakan pergeseran corpus ciliare ke anterior penutupan sudut bilik mata depan
Akibat trauma Intumesensi lensa
Penyerapan cairan oleh lensa sewaktu katarak lensa membesar sumbatan pupil pendesakan sudut bilik mata depan glaucoma sudut tertutup.
Penatalaksanaan
Sesuai dengan penyebab Etiologi :
Kelainan traktus uvea Uveitis Bedah, karena kerusakan
anyaman trabekula Tumor Enukleasi pembengkakan corpus
ciliare) Akibat trauma pembedahan Intumesensi lensa ekstraksi lensa
segera setelah TIO terkontrol.
Glaukoma Kongenital
Etiologi:1.Anomali perkembangan segmen anterior
• Gangguan perkembangan segmen anterior, yang mengenai sudut, iris, kornea dan kadang-kadang lensa.
• Anomali Peters Perlekatan antara iris sentral dengan permukaan posterior kornea bagian sentral.
Manifestasi sejak lahir, 70% kasus didiagnosis pada 6 bulan pertama dan 80% pada akhir tahun pertama.
Etiologi:2. Aniridia
• Iris tidak berkembang (vestigial)• Pada kebanyakan kasus hanya
ditemukan suatu batas iris yang tipis.
Pemeriksaan:-Peningkaatan diameter kornea (>11,5 mm)-Edema dan keruh pada stroma kornea -Epitel edema -Peningkatan kedalaman bilik mata depan-Pencekungan diskus optikus
Gejala klinis:-Epifora -Fotofobia
Penatalaksanaan:•Anomali perkembangan segmen anterior Trabekulektomi•Aniridia Bedah drainase glaucoma.
Glaukoma Absolute
Glaukoma absolute merupakan stadium akhir glaukoma, dimana sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut.
Pada glaukoma absolute, mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit, kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan eksvakasi glaukomatosa,
TES DIAGNOSTIK GLAUKOMA Tonometri Palpasi / Tonometer Schiotz untuk
mengukur tekanan bola mata. Oftalmoskop untuk melihat fundus bagian mata
dalam, yaitu retina. Gonioskopi dengan Goniolens untuk melihat
sudut bilik mata Pemeriksaan Lapangan Pandang (Perimetri) Tes Provokasi
PENCEGAHAN
• Pada orang yang telah berusia 20 tahun sebaiknya dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata berkala secara teratur setiap 3 tahun.
• Bila terdapat riwayat adanya glaukoma pada keluarga maka lakukan pemeriksaan ini setiap tahun.
• Secara teratur perlu dilakukan pemeriksaan lapang pandangan dan tekanan mata pada orang yang dicurigai akan timbulnya glaukoma. Sebaiknya diperiksakan tekanan mata, bila mata menjadi merah dengan sakit kepala yang berat.
Prognosis
Tanpa pengobatan, glaukoma dapat mengakibatkan kebutaan total.
Apabila obat tetes anti glaukoma dapat mengontrol tekanan intraokular pada mata yang belum mengalami kerusakan glaukomatosa luas, prognosis akan baik.
Apabila proses penyakit terdeteksi dini sebagian besar pasien glaukoma dapat ditangani dengan baik.
Daftar Pustaka
Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2013. Vaughan DG, Eva RP, Asbury T. Oftalmologi Umum. Edisi 17. EGC. Jakarta. 2011.http://www.jakarta-eye-center.com/indonesia/tanyajawab.asp?id=1974&cathttp://www.ahaf.org/glaucoma/index.htmlhttp://www.ahaf.org/glaucoma/about/AqueousHumor.htm