PPT GLAUKOMA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

askep glaukoma

Citation preview

Slide 1

ASUHAN KEPERAWATAN GLAUKOMA Definisi Glaukoma Glaukoma adalah suatu keadaan di mana tekanan mata seseorang demikian tinggi atau tidak normal sehingga mengakibatkan kerusakan saraf optik dan mengakibatkan gangguan pada sebagian atau seluruh lapang pandang atau buta. Glaukoma akan terjadi bila cairan mata di dalam bola mata pengalirannya terganggu.(Sidarta Llyas 2001)Klasifikasi GlaukomaGlaukoma terbagi menjadi 3 tipe yaitu primer, sekunder dan kongenital. Tipe primer terbagi lagi menjadi glaukoma sudut terbuka dan tertutup. (Indriana N. Istiqomah 2005)Tipe PrimerTipe SekunderTipe KongesifTerbuka & TertutupTipe PrimerTipe Terbuka:Merupakan jenis glaukoma yang lebih tersembunyi dan membahayakan serta paling sering terjadi (Kurang lebih terjadi 90% dari klien glaukoma). Seringkali merupakan gangguan herediter yang menyebabakan perubahan degeneratif. Bentuk ini terjadi pada individu yang mempunyai sudut ruang (Sudut antara iris dan kornea) terbuka normal tetapi terdapat hambatan pada aliran keluar akuos humor melalui sudut ruangan. Hambatan dapat terjadi di jaringan trabekuler, kanal schlemn atau vena-vena akueos.(Indriana N. Istiqomah 2005)

2. Tipe TertutupMerupakan menyempitnya sudut dan perubahan letak iris yang terlalu ke depan. Perubahan letak iris menyebabakan kornea menyempit dan menutup sudut ruangan yang akan menghalangi aliran keluar akueos humor. TIO meningkat dengan cepat, kadang-kadang mencapai tekanan 50-70 mmHg. Tindakan pada situasi ini harus cepat karena akan menyebabakan kebutaan pada mata yang terserang.( Indriana N. Istiqomah 2005)

Glaukoma Tipe SekunderGalukoma yang terjadi akibat penyakit mata lain yang menyebabakan penyempitan sudut atau peningkatan volume cairan di dalam mata. Kondisi ini secara tidak langsung mengangguh aktivitas struktur yang terlibat dalam sirkulasi/ reabsorpsi akueos humor.( Indriana N. Istiqomah 2005)

Glaukoma Tipe KongesifTerjadi akibat kegagalan jaringan mesodermal memfungsikan trabekuler. Kondisi ini disebabakan oleh ciri autosom resesif dan biasanya bilateral.(Indriana N. Istiqomah 2005)

Etiologi Glaukoma UmurRiwayat KeluargaTekanan Bola MataPemakaian SteroidRiwayat PenyakitManifestasi KlinisMata terasa sakit tanpa kotoran.Kornea suramDisertai sakit kepala hebat terkadang sampai muntah.Kemunduran penglihatan yang berkurang cepat.Edema kornea.Pupil lebar dan refleks berkurang sampai hilang. Lensa keruh.(Sidharta Ilyas, 2004)Tekanan bola mata yang tidak normalRusaknya selaput jalaMenciutnya lapang penglihatan akibat rusaknya selaput jala yang dapat berakhir dengan kebutaan.

Nyeri pada mata dan sekitarnya (orbita, kepala, gigi, telinga).Pandangan kabut, melihat halo sekitar lampu.Mual, muntah, berkeringat.Mata merah, hiperemia konjungtiva, dan siliar.Visus menurun.Edema kornea.Bilik mata depan dangkal (mungkin tidak ditemui pada glaukoma sudut terbuka).Pupil lebar lonjong, tidak ada refleks terhadap cahaya.TIO meningkat.( Anas Tamsuri, 2010 : 74-75 )

WOCKomplikasi GlaukomaKomplikasi glaukoma pada umumya adalah kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut. Kondisi mata pada kebutan yaitu kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, pupil atropi dengan ekskavasi (penggaungan) glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit. Mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah sehingga menimbulkan penyulit berupa neovaskularisasi pada iris yang dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat. Pemeriksaan Diagnostik Glaukoma OftalmoskopiTonometriPemeriksaan Lampu-Slit

PerimetriPemeriksaan Ultrasonografi

Penatalaksanaan GlaukomaTerapi FarmakologiObat Sistemik:1. Asetazolamida2. Agen hiperosmotik3. Miotik dan penghambat kolineterase 4. Beta adrenergik 5. Agen-Agen osmotik 6. Adrenergik

Obat Tetes Mata Penyekat Beta: Macam obat yang tersedia adalah timolol, betaxolol, levobunolol, carteolol, dan metipranolol. Digunakan 2x sehari, berguna untuk menurunkan TIO.Steroid (prednison): Digunakan 4x sehari, berguna sebagai dekongestan mata. Diberikan sekitar 30-40 menit setelah terapi sistemik.

B.Terapi Bedah1. Laser Trabeculoplasty2. Operasi Filtrasi3. Laser Iridotomy atau Iridectomy Perifer4. Cyclocryotherapy5. Iridektomi Perifer6. Trabekulotomi (Bedah drainase)ASUHAN KEPERAWATANPengkajianIdentitas Klien Keluhan Utama Riwayat Kesehatan a. Riwayat Kesehatan Sekarang b. Riwayat Kesehatan Dahulu c. Riwayat Kesehatan Keluarga4. Pola-Pola Fungsi Kesehatan

5. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik dilakukan dengan menggunakan oftalmoskop untuk mengetahui adanya cupping dan antrofi diskus optikus. Diskus optikus menjadi lebih luas dan lebih dalam. Pada glaukoma akut primer, Karena anterior dangkal, akueos humor keruh dan pembuluh darah menjalar ke luar irisPemeriksaan lapang pandang perifer, pada keadaan akut lapang pandang cepat menurun secara signifikan dan keadaan kronik akan menurun secara bertahapPemeriksaan fisik melalui inspeksi untuk mengetahui adanya inflamasi mata, sklera kemerahan, kornea keruh, dilatasi pupil sedang yang gagal bereaksi terhadap cahaya. Sedangkan dengan palpasi untuk memeriksa mata yang mengalami peningkatan TIO terasa lebih keras disbanding mata yang lain.

Uji diagnostik menggunakan tonometri, pada keadaan kronik atau open angle didapat nilai 22-32 mmHg, sedangkan keadaan akut atau angle closure mmHg. Uji dengan menggunakan gonioskopi akan didapat sudut normal pada pada glaukoma kronik. Pada stadium lanjut, jika telah timbul goniosinekia (perlengketan pinggir iris pada kornea/trabekula) maka sudut dapat tertutup. Pada glaukoma akut ketika TIO meningkat, sudut COA akan tertutup , sedang pada waktu TIO normal susutnya sempit. (Indriana N. Istiqomah 2005)

Diagnosa KeperawatanPerubahan sensori/ presepsi (Visual) yang berhubungan dengan kerusakan saraf akibat peningkatan TIONyeri berhubungan dengan peningkatan TIO.(Indriana N Istiqomah 2005 & Nanda Diagnosa Keperawatan 2012)

Intervensi KeperawatanDiagnosa Keperawatan 1:Perubahan sensori/ presepsi (Visual) yang berhubungan dengan kerusakan saraf akibat peningkatan TIOTujuan: Diharapkan setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 x 24 jam klien dapat: Mengidentifikasi tipe perubahan visual yang dapat terjadi saat TIO meningkat di atas level aman Mencari bantuan saat terjadi perubahan visual Mendapatkan kembali dan mempertahankan visus normal dengan pengobatan. (Indriana N Istiqomah 2005)

Kriteria Hasil:Klien dapat meneteskan obat dengan benarKooperatif dalam tindakanMenyadari hilangnya pengelihatan secara permanenTidak terjadi penurunan visus lebih lanjut. (Indriana N Istiqomah 2005)

Intervensi Keperawatan Rasional Observasi dan catat ketajaman pengelihatan dengan jelas. Tanyakan klien secara rutin tentang terjadinya perubahan visual.

Deskripsikan fungsional apa yang dapat dilihat/tidak.

Lakukan tindakan untuk mencegah semakin tingginya TIO meliputi:Diet rendah natriumPembatasan kafein Mencegah konstipasi Mencegah maneuver valsalva Mengurangi stress

4. Berikan alternatif bentuk rangsangan seperti radio atau TV

Menentukan kemampuan visual

2. Memberikan keakuratan terhadap pengelihatan dan perawatan.

3. Agar mengurangi atau mencegah peningkatan TIO

4. Meningkatkan rangsangan pada waktu kemampuan pengelihatan menurun.

5. Kolaborasi dalam pemberian:

Miotik untuk konstriksi pupil dan kontraksi otot silier (seperti pilocarpin) yang dapat menyebabkan pandangan kabur selama 1-2 jam setelah penggunaan dan adaptasi pada lingkungan gelap mengalamikesulitan, karena konstriksi pupil

Inhibitor karbonat anhidrase (seperti asetazolamid) untuk mengurangi produksi akueos humor dengan efek samping mati rasa, rasa gatal pada kaki dan tangan, mual/ malaise

Agens osmotik sistemik (misalnya gliserin oral) untuk klien glaukoma akut untuk mengurangi tinggihnya TIO

Mengurangi TIO pada klien glaukoma

Evaluasi Klien dapat mempertahankan visus optimal Tidak terjadi komplikasi Klien mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari secara aman Klien mempunyai pengetahuan yang adekuat tentang penyakit dan penatalaksanaann. (Indriana N Istiqomah 2005)

VIDEO GLAUKOMASekian terima kasih