1
Uji nyala digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan ion logam dalam jumlah yang relatif kecil pada sebuah senyawa. Tidak semua ion logam menghasilkan warna nyala. Untuk senyawa-senyawa Golongan 1, uji nyala biasanya merupakan cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi logam mana yang terdapat dalam senyawa. Untuk logam-logam lain, biasanya ada metode mudah lainnya yang lebih dapat dipercaya – meski demikian uji nyala bisa memberikan petunjuk bermanfaat seperti metode mana yang akan dipakai. Hal ini dilakukan dengan membersihkan kawat nikrom dengan HCl pekat lalu memanaskannya pada zona peleburan dari nyala api Bunsen. Zona peleburan ini dipilih karena pada bagian ini merupakan zona dengan nyala api terpanas atau temperatur tertinggi dari nyala api Bunsen sehingga diharapkan zat-zat yang masih menempel pada kawat nikrom akan melebur dan kawat nikrom akan menjadi bersih. Dalam hal ini, tanda dari sebuah kawat nikrom yang bersih adalah ketika dipanaskan kawat nikrom tidak akan memberikan warna nyala tertentu yang menunjukkan masih terdapat zat pengganggu atau pengotor. Selanjutnya setelah kawat nikrom menjadi bersih, maka ujung kawat nikrom dibengkokkan sehingga membentuk lubang yang mirip dengan kepala korek api.

Uji Nyala Digunakan Untuk Mengidentifikasi Keberadaan Ion Logam Dalam Jumlah Yang Relatif Kecil Pada Sebuah Senyawa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jgjgjgkj

Citation preview

Page 1: Uji Nyala Digunakan Untuk Mengidentifikasi Keberadaan Ion Logam Dalam Jumlah Yang Relatif Kecil Pada Sebuah Senyawa

Uji nyala digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan ion logam dalam jumlah yang relatif kecil pada sebuah senyawa. Tidak semua ion logam menghasilkan warna nyala.

Untuk senyawa-senyawa Golongan 1, uji nyala biasanya merupakan cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi logam mana yang terdapat dalam senyawa. Untuk logam-logam lain, biasanya ada metode mudah lainnya yang lebih dapat dipercaya – meski demikian uji nyala bisa memberikan petunjuk bermanfaat seperti metode mana yang akan dipakai.

Hal ini dilakukan dengan membersihkan kawat nikrom dengan HCl pekat lalu memanaskannya pada zona peleburan dari nyala api Bunsen. Zona peleburan ini dipilih karena pada bagian ini merupakan zona dengan nyala api terpanas atau temperatur tertinggi dari nyala api Bunsen sehingga diharapkan zat-zat yang masih menempel pada kawat nikrom akan melebur dan kawat nikrom akan menjadi bersih. Dalam hal ini, tanda dari sebuah kawat nikrom yang bersih adalah ketika dipanaskan kawat nikrom tidak akan memberikan warna nyala tertentu yang menunjukkan masih terdapat zat pengganggu atau pengotor.Selanjutnya setelah kawat nikrom menjadi bersih, maka ujung kawat nikrom dibengkokkan sehingga membentuk lubang yang mirip dengan kepala korek api.