15
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN VITAMIN UJI VITAMIN E Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan Oleh: Nama : Mochamad Rahman Sidik NRP : 123020073 Kelompok : C No. Meja : 8 (Delapan) Assisten : Ilma Indah Marinda Tgl. Percobaan : 15 April 2014

Uji Vitamin E

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Uji Vitamin E

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN

VITAMINUJI VITAMIN E

Diajukan Untuk Memenuhi PersyaratanPraktikum Biokimia Pangan

Oleh:

Nama : Mochamad Rahman SidikNRP : 123020073Kelompok : CNo. Meja : 8 (Delapan)Assisten : Ilma Indah MarindaTgl. Percobaan : 15 April 2014

LABORATORIUM BIOKIMIA PANGANJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG2014

Page 2: Uji Vitamin E

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin E)

I. PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

1.1. Latar BelakangHampir semua vitamin yang kita kenal sekarang telah

berhasil diidentifikasi sejak tahun 1930. Vitamin tersebut pada umumnya dapat dikelompokan ke dalam dua golongan utama yaitu, vitamin yang larut dalam lemak yaitu A,D,E,K, dan vitamin yang larut dalam air yaitu C, dam B (Winarno, 1992, hal 119).

Vitamin E (Tokoferol) adalah turunan tokol, dan adanya sejumlah senyawa sejenis dalam produk hewan dan sayur telah ditunjukkan.Tokoferol penting sebagai antioksidan dalam makanan, terutama dalam minyak tumbuhan. Aras tokoferol dalam berbagai lemak dan makanan mengandung lemak dapat sangat beragam. Dengan beberapa pengecualian, produk hewan dan sayur mengandung tokoferol mulai dari sekitar 0,5sampai 1,5 mg/100 g, minyak nabati mulai dari 10 sampai 60mg/100 g, dan minyak kecambah serealia, yang merupakan sumber yang sangat baik, mulai dari 150 sampai 500 mg/100g. Minyak nabati mempunyai perbandingan α-tokoferol tertinggi, yang berjumlah sekitar 60 persen dari tokoferol total (deMan, 1997).

Fungsi vitamin E dapat dikelompokan berdasarkan dua sifatnya yang penting; (1) Berhubungan dengan sifatnya sebagai antioksidan alamiah, (2) Berhubungan dengan,metabolisme selenium. Kedua dasar fungsi vitamin E iniberkaitan dengan perlindungan sel terhadap daya destruktip peroksida di dalam jaringan (Sediaoetama, halaman: 124, 2000).

Page 3: Uji Vitamin E

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin E)

1.2. Tujuan PercobaanTujuan dari percobaan uji vitamin E adalah mengetahui

adanya vitamin E dalam bahan pangan.

1.3. Prinsip PercobaanPrinsip percobaan pada uji vitamin E yaitu berdasarkan

reaksi antara vitamin E dengan alcohol absolute dan HNO3

pekat disertai pemanasan sehingga membentuk senyawa kompleks berwarna merah.

1.4. Reaksi Percobaan CH3 H H H

CH3 | | | |

H3C C-(CH2)3-C-(OH2)3-C-(CH2)3-CH+Alkohol+

HNO3 CH3 CH3 CH3HO CH3

Vitamin E (α- Tokoferol)

Senyawa kompleks berwarna jingga-merah

Gambar 1. Reaksi Uji Vitamin E

Page 4: Uji Vitamin E

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin E)

II. METODE PERCOBAAN

Bab ini akan mengurai mengenai : (1) Bahan yang digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan (3) Alat yang Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.

2.1. Bahan yang DigunakanBahan yang digunakan pada uji vitamin E adalah sampel

pocari sweat, exstra joss, nori, I-Guava, dan buavita.

2.2. Pereaksi yang DigunakanPereaksi yang digunakan adalah alcohol absolut dan

HNO3 Pekat.

2.3. Alat yang digunakan Alat-alat yang digunakan pada uji vitamin E adalah

tabung reaksi, rak tabung reaksi,dan pipet tetes

Page 5: Uji Vitamin E

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin E)

2.4. Metode Percobaan

1ml sampel

2ml alcohol absolute dan + 5 tetes HNO3 pekat

Panaskan selama 15 – 20 menit

Amati warna merah yang terbentuk

Gambar 2. Metode Percobaan Uji Vitamin E

Page 6: Uji Vitamin E

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin E)

III. HASIL PENGAMATAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan, dan (2) Pembahasan.

3.1. Hasil PengamatanTabel 1. Hasil Pengamatan Uji Vitamin E

Sampel

Pereaksi Warna

Hasil I

Hasil II Keterangan

Alkohol Absolut

dan HNO3

Pekat

SebelumPemanasa

n

Sesudah Pemanasa

n

Pocari Sweat Putih bening (-)

(-) Tidak Mengandung vitamin E

Exstra joss kuning Kuning

bening (-)(-) Tidak

Mengandung vitamin E

NoriBening + Endapan

hijau

Coklta muda (-)

(-) Tidak Mengandung vitamin E

I

Guava

Merah muda

Kuning keruh (-)

(-) Tidak Mengandung vitamin E

Buavita kuning Kuning (-) (-) Mengandun

g vitamin E(Sumber hasil I: Septi sri solehati dan M. Rahman, Kel C,

Meja 8) Hasil II : Laboratorium Biokimia Pangan

Page 7: Uji Vitamin E

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin E)

Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Vitamin E

3.2. Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan uji vitamin E dengan

sampel Pocari Sweat, buavita, I – buavita, nori dan C-1000 negatif mengandung vitamin E.

Keaktifan vitamin E pada beberapa senyawa tokoferol berbeda-beda. Dikenal alfa, beta, dan gama-tokoferol. alfa-tokoferol menunjukkan keaktifan vitamin E yang paling tinggi. Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam, karena bersifat antioksidan, vitamin E mudah teroksidasi terutama bila pada lemak yang tengik, timah, garam besi serta mudah rusak oleh sinar UV (Qonita, 2008).

Fungsi vitamin E dengan menerima oksigen Vitamin E dapat membantu mencegah oksidasi terhadap Vitamin Adalam saluran pencernaan, vitamin E dalam jaringan menekan oksidasi asam lemak tidak jenuh, diperlukan dalam sintesis koenzim A yang penting dalam pernafasan.(Qonita, 2008).

Sumber Vitamin E: minyak tumbuhan, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan berkurangnya kesuburan (Qonita, 2008).

Page 8: Uji Vitamin E

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin E)

Vitamin E (Tokoferol) terdiri atas senyawa sejenis yang semuanya mengandung satu cincin kroman. Senyawa-senyawa ini hanya terdapat pada tumbuh-tumbuhan terutama dalam kecambah gandun, membentuk suatu pelindung oksidasi yang efektif untuk lemak jenuh. Oleh karena ituvitamin E merupakan baris pertama pertahanan terhadap proses peroksidasi asam lemak tak jenuh ganda yang terdapat dalam fosfolipid membrane seluler dan subseluler (Yuniastuti, 2006, halaman: 68).

Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam, tetapi karena bersifat antioksidan, vitamin E mudah teroksidasi terutama bila ada lemak tengik, timah, dan garam besi, serta mudah rusak oleh sinar ultra violet (Winarno, 1992, hlm 128).  

Alkohol dan HNO3 pekat pada Uji Vitamin E berfungsi untuk membentuk senyawa α -kuinon yang dapat direduksi menghasilkan kuinol.Dengan adanya pereaksi HNO3 pekat maka α -tokoferol dapat meghasilkan α -kuinon.

Pemrosesan dan penyimpanan makanan dapat mengakibatkan kehilangan tokoferol secara berarti.Sehingga kerusakan vitamin E dapat ditekan dengan mempertahankan suhu uji pada 750C. Pemrosesan dan penyimpanan makanan dapat mengakibatkan kehilangan tokoferol secara berarti. Suhu merupakan suhu optimum bagi Vitamin E, jika suhu lebih dari itu maka Vitamin E akan hilang.Peranan vitamin E terutama karena sifatnya sebagai zatanti oksidan. Dengan menerima oksigen, vitamin E dapat membantu mencegah oksidasi terhadap vitamin E dalam saluran pencernaan. Dalam jaringan vitamin E menekan terjadinya oksidasi asam lemak tidak jenuh, dengan demikian membantu dan mempertahankan fungsi membran sel, jugaterlibat dlam proses sintesis, khususnya dalma proses pemasangan pirimidin ke dalam asam nukleat, pembentukan sel darah merah dalam sumsum tulang, dan dalam proses pernapasan (Winarno,1992,halaman 129).

Sifat vitamin E sebagai antioksidan, vit E mudah teroksidasi terutama bila pada lemak yang tengik, timah, garam besi serta mudah rusak oleh sinar UV. Vit E menjaga kesuburan individu, pada hewan menyebabkan kemandulan (Qonita, 2008).

Page 9: Uji Vitamin E

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin E)

Rumus kimia dari vitamin E adalah C29H50O2. Contoh sumber dari vitamin E adalah minyak, nabati, sayuran hijau, kecambah, biji-bijian. Fungsi dari vitamin E adalah mencegah dan mempertahankan selaput sel. akibat avitaminosis adalah keguguran, kulit mengalami gangguan (Putri, 2009).

Vitamin E tahan terhadap suhu tinggi serta asam, tetapi karena bersifat antioksidan, vitamin E mudah teroksidasi terutama bila ada lemak tengik, timah, dan garam besi, serta mudah rusak oleh sinar ultra violet (Winarno, 1997).

Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kulit bersisik, lemah otot dan kemandulan. Pengaruh vitamin E terhadap kesuburan manusia masih belum diketahui. Kekurangan tokoferol menyebabkan tanda-tanda lain, termasuk degenerasi hati dan perubahan fungsi membran. Aktivitas biokimiawi vitamin E belum teridentifikasi tetapi vitamin E mungkin ikut serta dalam mencegah pengaruh merusak oksigen terhadap lemak ada membran sel (Poedjiadi, 1994).

Defisiensi vitamin E menyebabkan terjadinya hemolisis sel-sel darah merah dan anemi. Pada hewan menyebabkan kemandulan (Najib, 2010).

Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan. Vitamin ini menerangi terjadinya oksidasi vitamin A, karotin, asam lemak tidak jenuh dan menjagakeadaan kesuburan individual (Najib, 2010).

Peranan vitamin E terutama karena sifatnya sebagai zat anti oksidan. Dengan penerimaan oksigen, vitamin E dapat membantu mencegah oksidasi terhadap vitamin A dalam saluran pencernaan. Dengan jaringan vitamin E menekan terjadinya oksidasi asam lemak tak jenuh, dengan demikan membantu dan mempertahankan fungsi membrane sel. Vitamin E juga diperlukan dalam sintesis koenzim A yang penting dalam peoses pernafasan (Winarno, 1997).

Page 10: Uji Vitamin E

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin E)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan, dan (2) Saran.

4.1. KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan uji vitamin E dengan

sampel Pocari Sweat, buavita, I – buavita, nori dan C-1000 negatif mengandung vitamin E.

4.2. SaranSaran buat praktikan agar lebih teliti lagi dalam

mereaksikan suatu larutan sehingga hasil yang didapat sesuai dengan metode yang diberikan oleh asisten.

Page 11: Uji Vitamin E

Laboratorium Biokimia Pangan Vitamin (Uji Vitamin E)

DAFTAR PUSTAKA

Najib, Ahmad, (2010), Vitamin, http://nadjeeb.wordpress.com

Putri, Angkusuma, (2009), Vitamin http://azolla-pinnata biologi.blogspot.com

Qonita. 2008. Vitamin. [Tersedia] :http;//qforq.multiply.com/journal/11show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem. Diakses : 15/3-2014.

Winarno, F.G., (1992),Kimia Pangan dan Gizi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Yuniastuti, 2006. Biokimia. Graha Ilmu : Yogyakarta.