29
LEMBAR PENGESAHAN Jurnal yang berjudul Unit Radiologi RSUD Kota Padang Panjang ini telah disetujui dan siap untuk diperiksa kebenarannya dihadapan tim penguji Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Menyetujui Pembimbing 1 Pembimbing 2 Dra. Fidiariani Sjaaf, M.Si dr. Rika Amran Mengetahui Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah

Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah radiologi sebagai panduan untuk membaca foto rontgen

Citation preview

Page 1: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

LEMBAR PENGESAHAN

Jurnal yang berjudul Unit Radiologi RSUD Kota Padang Panjang ini telah disetujui

dan siap untuk diperiksa kebenarannya dihadapan tim penguji Fakultas Kedokteran

Universitas Baiturrahmah

Menyetujui

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dra. Fidiariani Sjaaf, M.Si dr. Rika Amran

Mengetahui

Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Baiturrahmah

Prof.Dr.Amirmuslim Malik, Phd

Page 2: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

UNIT RADIOLOGI RSUD KOTA PADANG PANJANG

Oleh :

ABSTRACT

Unit of Radiology is a medical support unit that has an important role in the care of patients

both as pendiagnosa a disease or as a reference for the provision of medical direction for the

clinician in a hospital. As a unit supporting the radiology required to always be ready in the

provision of information required by the relevant units information provided must be

complete, accurate and fast. With an increasing number of diseases and increasing patient

then it is impossible to present a radiology systems are still using conventional systems

(manual). Rontgent serve to know that there are abnormalities in the human body with the

help of radiation or X-ray radiation in order to determine the diagnosis of therapy.

ABSTRAK

Unit Radiologi merupakan unit penunjang medis yang mempunyai peranan penting dalam

pelayanan pasien baik sebagai pendiagnosa suatu penyakit maupun sebagai acuan pemberian

arah pengobatan bagi para klinisi dalam sebuah rumah sakit. Sebagai unit penunjang maka

radiologi dituntut untuk selalu siap dalam pemberian informasi yang dibutuhkan oleh unit-

unit terkait, informasi yang diberikan haruslah lengkap, akurat dan cepat. Dengan

peningkatan jumlah penyakit dan pasien yang semakin bertambah maka untuk sekarang ini

mustahil suatu sistem radiologi masih menggunakan sistem konvensional (manual).

Page 3: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

PENDAHULUAN

Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu

organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna

(komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada

masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat

penelitian medik.

Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan

dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

dan gawat darurat.

Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan

terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas

rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan

berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara

serasi dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.

Dimana untuk menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit umum menyelenggarakan

kegiatan :

Page 4: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

a. Pelayanan medis

b. Pelayanan dan asuhan keperawatan

c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis

d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan

e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan

f. Administrasi umum dan keuangan

Sedangkan menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi rumah

sakit adalah :

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai dengan standar

pelayanan rumah sakit.

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang

paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.

c. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan

kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatn.

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan

dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu

pengetahan bidang kesehatan.

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA PADANG PANJANG

Jl. Tabek Gadang Ganting Gunung – Padang Panjang.Telp. (0752) 82046, 484249, 484250

Facs. (0752) 484250

Visi dan Misi RSUD Kota Padang Panjang

VISI :  Rumah Sakit Umum Sebagai Tujuan Wisata Kesehatan Dengan Keunggulan Di

Bidang  Respirasi  Yang Islami

MISI :     Menyelenggarakan Upaya Pelayanan Kesehatan Yang Bersahabat, Menyenangkan

Dan Berkualitas Yang Islami Secara Cepat, Tepat, Profesional Dan Terjangkau.  Sebagai

sebuah Rumah Sakit Pemerintah, para spesialis di RSUD Kota Padang Panjang bekerja dalam

satu tim untuk memastikan bahwa pasien akan mendapatkan pelayanan dan perawatan yang

paling baik. RSUD Kota Padang Panjang juga menyediakan kendali mutu dari pelayanan

medis yang terintegrasi yang selalu direview dan diaudit secara medis. RSUD Kota Padang

Panjang dibangun sesuai dengan kebutuhan pasien. Ruang perawatan memenuhi standar

Page 5: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

kenyamanan kamar hotel. Interior didesign untuk menghadirkan suasana yang

menyenangkan, indah  dan nyaman agar dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.

Apalagi dengan letak  yang berada di pegunungan dengan pemandangan yang begitu indah

serta  udara yang bersih dan segar. RSUD ini dibangun di atas tanah seluas 39.654 m2.

Pembangunan telah dilaksanakan sejak tahun 2005 dengan fisik bangunan yang sudah

sempurna dibangun adalah seluas 13.481 m2.Di RSUD kota Padang Panjang pada unit

radiologi terdapat CT – Scan dan X – Ray Dental Panorami

Page 6: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

Pelayanan radiologi sebagai bagian yang terintergrasi dari pelayanan

kesehatan secara menyeluruh merupakan bagian dari amanat Undang-Undang

Dasar 1945 dimana kesehatan adalah hak fundamental setiap rakyat dan

amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Bertolak

dari hal tersebut serta makin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan, maka pelayanan radiologi sudah selayaknya memberikan

pelayanan yang berkualitas.

Penyelenggaraan pelayanan radiologi umumnya dan radiologi diagnostik

khususnya telah dilaksanakan di berbagai sarana pelayanan kesehatan, mulai

dari sarana pelayanan kesehatan sederhana, seperti puskesmas dan klinik-klinik

swasta, maupun sarana pelayanan kesehatan yang berskala besar seperti rumah

sakit kelas A. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang terjadi dewasa ini telah memungkinkan berbagai penyakit dapat dideteksi

dengan menggunakan fasilitas radiologi diagnostik yaitu pelayanan yang

menggunakan radiasi pengion dan non pengion. Dengan berkembangnya waktu,

radiologi diagnostik juga telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, baik

dari peralatan maupun metodanya.

Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan radiologi khususnya

radiologi diagnostik, maka dibuat buku Standar Pelayanan Radiologi

Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan. Buku standar atau pedoman radiologi

yang telah diterbitkan sebelum tahun 1997 dirasakan sudah tidak sesuai lagi

dengan situasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini

sehingga dipandang perlu dilakukan revisi sehingga dapat dipakai sebagai acuan

bagi sarana pelayanan kesehatan dalam melakukan pelayanan radiologi diagnostik

dan untuk keperluan pembinaan

Page 7: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

Tujuan umum : tercapainya standarisasi pelayanan radiologi

diagnostik diseluruh Indonesia sesuai dengan jenis

dan kelas sarana pelayanan kesehatan.

Tujuan Khusus :

1. Sebagai acuan bagi sarana pelayanan kesehatanuntuk

menyelenggarakan pelayanan radiologi diagnostik.

2. Sebagai tolak ukur dalam menilai penampilan sarana pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan radiologi.

3. Sebagai pedoman dalam upaya pengembangan lebih lanjut yang

arahannya disesuaikan dengan tingkat pelayanan radiologi yang telah

dicapai dan proyeksi kebutuhan pelayanan di masa depan.

Ruang lingkup

Pelayanan radiologi diagnostik

meliputi :

1. Pelayanan Radiodiagnostik

2. Pelayanan Imejing Diagnostik

3. Pelayanan Radiologi Intervensional

Pelayanan radiodiagnostik adalah pelayanan untuk melakukan diagnosis

dengan menggunakan radiasi pengion, meliputi antara lain pelayanan X-ray

konvensional, Computed Tomography Scan/CT Scan dan mammografi.

Pelayanan imejing diagnostik adalah pelayanan untuk melakukan diagnosis

dengan menggunakan radiasi non pengion, antara lain pemeriksaan

dengan Magnetic Resonance Imaging/MRI, USG.

Pelayanan radiologi intervensional adalah pelayanan untuk melakukan

diagnosis dan terapi intervensi dengan menggunakan peralatan radiologi X-

Page 8: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

ray (Angiografi, CT). Pelayanan ini memakai radiasi pengion dan radiasi

non pengion.

Struktur Organisasi

Dalam setiap instalasi/unit pelayanan radiologi diagnostik ada

struktur organisasi yang mengatur jalur komando dan jalur koordinasi

dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan pelayanan radiologi diagnostik.

Struktur organisasi bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan

efisiensi dalam upaya manajemen pelayanan radiologi diagnostik.

Bagan dan komponen dalam struktur organisasi disesuaikan dengan jenis

kegiatan yang dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi serta struktur

organisasi induk sarana pelayanan kesehatan tersebut.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Instalasi/Unit dapat dibantu oleh

Koordinator yang jenis dan jumlahnya disesuaikan dengan kegiatan yang

akan dilaksanakan tanpa meninggalkan unsur efisiensi dan efektivitas. Setiap

tenaga yang berada dalam instansi tersebut mempunyai uraian tugas yang

ditetapkan atau disahkan oleh penanggung jawab atau pimpinan sarana

pelayanan kesehatan. Bagan struktur organisasi dan uraian tugas masing-

masing tenaga ditetapkan atau disahkan oleh Pimpinan atau Direktur

sarana pelayanan kesehatan tersebut.

PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK

A. PERIZINAN

1. Setiap sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

radiologi diagnostik harus mempunyai izin pelayanan dari Departemen

Kesehatan cq Kepala Dinas Kesehatan Propinsi sesuai peraturan yang

berlaku.

2. Setiap peralatan yang menggunakan radiasi pengion harus mempunyai

izin pemanfaatan alat dari BAPETEN.

3. Peralatan yang dicabut izin penggunaannya oleh BAPETEN tidak dapat

digunakan untuk pelayanan radiologi diagnostik.

4. Penambahan alat baru yang menyebabkan perubahan denah ruangan,

harus diberitahukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dengan

melampirkan :

Page 9: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

a. Fotokopi legalisir asli izin penggunaan alat dari BAPETEN beserta

dokumen penyertanya.

b. Fotokopi legalisir asli izin edar peralatan kesehatan dari Departemen

Kesehatan.

5. Sarana pelayanan kesehatan yang mengalami perubahan nama dan

kepemilikan, pindah lokasi harus mengganti izin pelayanan.

RUMAH SAKIT KELAS C atau setara

JENIS TENAGA PERSYARATAN JUMLAH

1. Spesialis Radiologi Memiliki SIP 1 orang2. Radiografer D III Teknik Radiologi

Memiliki SIKR

2 orang / alat

3. Petugas Proteksi

Radiasi (PPR) Medik

Tingkat II

Memiliki SIB

1 orang

4. Fisikawan Medik D IV / S 1 1 orang5. Tenaga Elektromedis DIII ATEM 1 orang/sarana

yankes6. Perawat D III Keperawatan

Memiliki SIP

1 orang

7.Tenaga Administrasi

dan kamar gelap

SMU / sederajat 2 orang

Tugas pokok masing-masing jenis tenaga adalah :

1. Dokter Spesialis Radiologi

a. Menyusun dan mengevaluasi secara berkala SOP tindak medik

radiodiagnostik, imejing diagnostik dan radiologi intervensional

serta melakukan revisi bila perlu.

b. Melaksanakan dan mengevaluasi tindak radiodiagnostik, imejing

diagnostik dan radiologi intervensional sesuai yang telah ditetapkan

dalam SOP.

c. Melaksanakan pemeriksaan dengan kontras dan fluroskopi bersama

dengan radiografer. Khusus pemeriksaan yang

memerlukan penyuntikan intravena, dikerjakan oleh dokter

spesialis radiologi atau dokter lain/tenaga kesehatan yang mendapat

pendelegasian.

d. Menjelaskan dan menandatangani informed consent / izin tindakan

Page 10: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

medik kepada pasien atau keluarga pasien.

e. Melakukan pembacaan terhadap hasil pemeriksaan radiodiagnostik,

imejing diagnostik dan tindakan radiologi intervensional.

f. Melaksanakan teleradiologi dan konsultasi radiodiagnostik, imejing

diagnostik dan radiologi intervensional sesuai kebutuhan.

g. Memberikan layanan konsultasi terhadap pemeriksaan yang akan

dilaksanakan.

h. Menjamin pelaksanaan seluruh aspek proteksi radiasi terhadap pasien.Menjamin

bahwa paparan pasien serendah mungkin untuk

mendapatkan citra radiografi yang seoptimal mungkin dengan

mempertimbangkan tingkat panduan paparan medik.

j. Memberikan rujukan dan justifikasi pelaksanaan diagnosis atau

intervensional dengan mempertimbangkan informasi pemeriksaan

sebelumnya.

k. Mengevaluasi kecelakaan radiasi dari sudut pandang klinis.

l. Meningkatkan kemampuan diri sesuai perkembangan IPTEK Radiologi.

2. Radiografer

a. Mempersiapkan pasien, obat-obatan dan peralatan untuk pemeriksaan

dan pembuatan foto radiologi.

b. Memposisikan pasien sesuai dengan teknik pemeriksaan.

c. Mengoperasionalkan peralatan radiologi sesuai SOP. Khusus untuk

pemeriksaan dengan kontras dan fluoroskopi pemeriksaan dikerjakan

bersama dokter spesialis radiologi.

d. Melakukan kegiatan processing film (kamar gelap dan work station).

e. Melakukan penjaminan dan kendali mutu.

f. Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri dan masyarakat di

sekitar ruang pesawat sinar-X.

g. Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan

paparan yang diterima pasien sesuai kebutuhan.

h. Merawat dan memelihara alat pemeriksaan radiologi secara rutin.

Tenaga Kamar Gelap

a. Menyiapkan kaset dan

film.

b. Melakukan pemrosesan

Page 11: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

c. Mengganti cairan processing (cairan developer dan fixer).

d. Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruang kamar gelap.

Rumah Sakit Kelas C atau Setara

NO PERALATAN KELENGKAPAN JUMLAH1 USG Multipurpose,

Transducer linier dan curve/sektoral 2.5

– 10 mHz

Monitor dan printer USG

1 Unit

2 Analog X-ray

Fixed Unit dan

atau Digital

Multipurpose radiografi fungsional

(dapat untuk segala jenis pemeriksaan

konvensional radiografi).

Controle table digital atau manual High

tension transformer/ generator X-ray

tube dengan kapasitas 30 –

1 Unit

NO PERALATAN KELENGKAPAN JUMLAH150 KV dan minimal 100 mA

Meja stationer dengan bucky dan

bucky stand

Expose time : 0.01 – 2 detik

High X-ray voltage generator 30 –

150 KV3 Mobile x-ray Punya 2 tuas tangkai tube agar

pergerakan dapat leluasa.

Kekuatan 30 – 100 KV, minimal 100

mA

Kelengkapan proteksi radiasi :

minimal 2 apron

Beroda, dengan atau tanpa battery

1 Unit

4 Dental X- ray Digital; Focal spot : 0.7mm x 0.7mm;

tube voltage : 60-70kV; tube current :

4-7 mA; exposure time 0.01 – 3.2 sec;

Total filtration : 2.0 mmAl; half value

layer : 1,5 mmAl.

1 Unit

Page 12: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

5 Peralatan

protektif radiasi

Lead apron, tebal 0.25 - 0,5 mm Pb,

Neck Pb, 0.25 – 0.5 mm Pb

Gonad Pb, 0.25 – 0.5 mm Pb

Kaca mata Pb, 1 mm Pb

Tabir mobile minimal 200 cm (t)x100

cm (l) setara 2 mm Pb, ukuran kaca

sesuai kebutuhan, tebal 2 mm Pb

Sesuai

kebutuhan

6 Perlengkapan

proteksi radiasi

Film badge/TLD, jumlah sesuai

jumlah pekerja

Sesuai

kebutuhan

7 Quality

Assurance dan

Quality Control

Beam alignment test tool,

densitometer, sensitometer,

collimator tool, automatic beam

analyzer, safe light test, termometer

untuk cairan processing film, alat

pengukur suhu dan kelembaban

Sesuai

kebutuhan

NO PERALATAN KELENGKAPAN JUMLAH8 Emergency kit Peralatan dan obat-obatan untuk RJP

sesuai dengan standar anestesi untuk

tindakan intervensional

radiologi

Sesuai

kebutuhan

9 Kamar gelap Automatic processor

ID Camera/labelling

1 Unit

1 Unit

10 Viewing box Double atau single tank Sesuai

kebutuhan

RUANGAN

Pendekatan yang dipakai dalam menetapkan jenis dan luas ruangan

adalah :

- Fungsi ruangan/jenis kegiatan

- Proteksi terhadap bahaya radiasi bagi petugas, pasien, lingkungan -

Efisiensi

Persyaratan ruangan :

a. Letak unit/instalasi radiologi hendaknya mudah dijangkau dari ruangan

gawat darurat, perawatan intensive care, kamar bedah dan ruangan

Page 13: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

lainnya.

b. Di setiap instalasi radiologi dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran

dan alarm sesuai dengan kebutuhan.

c. Suhu ruang pemeriksaan 20-24 °C dan kelembaban 40 - 60 %.

d. Suhu untuk alat sesuai dengan kebutuhan alat tersebut.

Persyaratan ruangan, meliputi jenis, kelengkapan dan ukuran/luas ruangan

yang dibutuhkan sebagai berikut :

1. Ketebalan dinding

Bata merah dengan ketebalan 25 cm (duapuluh lima sentimeter) dan

kerapatan jenis 2,2 g/cm3 (dua koma dua gram per sentimeter kubik),

atau beton dengan ketebalan 20 cm (duapuluh sentimeter) atau setara

dengan 2 mm (dua milimeter) timah hitam (Pb), sehingga tingkat

Radiasi di sekitar ruangan Pesawat Sinar-X tidak melampaui Nilai Batas

Dosis 1 mSv/tahun (satu milisievert per tahun).

2. Pintu dan ventilasi

- Pintu ruangan Pesawat Sinar-X dilapisi dengan timah hitam dengan

ketebalan tertentu sehingga tingkat Radiasi di sekitar ruangan

Pesawat Sinar-X tidak melampaui Nilai Batas Dosis 1 mSv/tahun

(satu milisievert per tahun).

- Ventilasi setinggi 2 (dua) meter dari lantai sebelah luar agar orang di

luar tidak terkena paparan radiasi.

- Di atas pintu masuk ruang pemeriksaan dipasang lampu merah yang

menyala pada saat pesawat dihidupkan sebagai tanda sedang

dilakukan penyinaran (lampu peringatan tanda bahaya radiasi).

3. Ruangan dilengkapi dengan sistem pengaturan udara sesuai dengan

kebutuhan.

4. Pada tiap-tiap sambungan Pb, dibuat tumpang tindih/overlapping

5. Jenis dan ukuran ruangan :

a. Ruang penyinaran/ Ruang X-ray

- Ukuran ruangan : sesuai kebutuhan/besarnya alat.

- Ruang X-ray tanpa fluoroskopi, minimal:

Alat dengan kekuatan s/d 125 KV : 4m (p) x 3m (l) x 2,8m

(t) Alat dengan kekuatan >125 KV : 6,5m (p) x 4m (l) x

Page 14: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

2,8m (t)

- Ruang X-ray dengan fluoroskopi : 7.5m (p) x 5,7m (l) x 2,8m (t)

b. Ruang CT Scan

- Ukuran : 6m (p) x 4m (l) x

3m (t) - Dilengkapi

dengan :

Ruang

operator

Ruang

mesin

Ruang AHU/chiller

.

UNIT RADIOLOGI

Unit Radiologi yang terdapat pada rumah sakit membutuhkan beberapa ruang utama yaitu

ruang penyinaran, ruang operator, kamar gelap, ruang sanitasi, ruang baca film dan ruang

perencanaan dosis. Selain ruang utama diperlukan pula ruang administrasi yang mencakup

antara lain ruang tata usaha, ruang tunggu pasien, ruang kerja dokter, dan lain sebagainya.

Lingkungan lokasi harus sesuai dengan peraturan-peraturan yang menyangkut keselamatan

dan kesehatan. Pembagian daerah aktivitas menurut tingkat radiasi dibagi atas tiga daerah

radiasi yaitu daerah radiasi rendah (dosis ekivalen yang diterima tubuh bukan 0,1

rem/minggu tetapi 5 rem/tahun). Ukuran ruang minimum tergantung pada peralatan dan

kenyamanan yang diperlukan. Untuk ruang penyinaran agar dipenuhi ketinggian jendela

minimum, lantai harus mudah dibersihkan, persyaratan lapisan pintu untuk pesawat sinar,

sistem saklar interlock pada semua pintu masuk, pengamanan ambang pintu dari hamburan

radiasi, ketahanan terhadap penyinaran, perlindungan pada ventilasi luar atau AC,

penghalang untuk semua bukaan dan lubang-lubang pada perisai pelindung dan ruang terapi

dengan sistem TV terbatas.

Page 15: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

SYARAT INFRASTRUKTUR UNIT RADIOLOGI

Unit Radiologi yang terdapat pada rumah sakit membutuhkan beberapa ruang utama, yaitu :  

1. ruang penyinaran

Untuk ruang penyinaran agar dipenuhi ketinggian jendela minimum, lantai harus mudah

dibersihkan, persyaratan lapisan pintu untuk pesawat sinar, sistem saklar interlock pada

semua pintu masuk, pengamanan ambang pintu dari hamburan radiasi, ketahanan terhadap

penyinaran, perlindungan pada ventilasi luar atau AC, penghalang untuk semua bukaan dan

lubang-lubang pada perisai pelindung dan ruang terapi dengan sistem TV terbatas.

2. ruang operator

3. kamar gelap

4. ruang baca film

Selain ruang utama diperlukan pula ruang administrasi, yaitu :

1. ruang tata usaha

2. ruang tunggu pasien

PERALATAN RADIOLOGI

Alat-alat radiologi yang terdapat pada RSUD kota Padang Panjang;

Rontgenografi adalah salah satu jenis pemeriksaan penunjang medis dengan menggunakan

sinar-x untuk pemeriksaan thorak dan rongga abdomen dengan panduan operator.

X – Ray  Dental Panoramic, film yang digunakan adalah film khusus untuk dental radiografi

yang merupakan single emulsi. Panoramic digunakn untuk melihat gigi secara keseluruhan,

Page 16: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

hanya denga satu kali pemeriksaan tetapi kerugian panoramic adalah radiasi yang diterima

pasien lebih lama dibanding dengan dental radiografi biasa.

PROTEKSI RADIASI

Proteksi radiasi adalah tindakan yang dilakukab untuk mengurangi radiasi yang merusak

akibat paparan radiasi. Keselamatan radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk

melindungi pekerja, anggota masyarakat dari bahaya radiasi.

Tujuan proteksi radiasi merupakan tanggung jawab manajemen, kebijakan, prosedur dan

susunan rencana organisasi yangsesuai dengan sifat dan tingkat resiko yang dapat

ditimbulkan dalam pemanfaatan sumber radiasi. Tujuan lainnya adalah sebagai salah satu

persyaratan izin, pemanfaatan sumber radiasi untuk kegiatan radiologi, diagnostik dan terapi

sebagaimana ditetapkan dalam peraturan pemerintah no 29 tahun 2008 dan sebagai panduan

dalam melaksanakan kegiatan keselamatan radiasi di instalasi radiologi diagnostik dan terapi.

PERALATAN RADIOLOGI

Alat-alat radiologi yang terdapat pada RSUD kota Padang Panjang;

Rontgenografi adalah salah satu jenis pemeriksaan penunjang medis dengan menggunakan

sinar-x untuk pemeriksaan thorak dan rongga abdomen dengan panduan operator.

X – Ray  Dental Panoramic, film yang digunakan adalah film khusus untuk dental radiografi

yang merupakan single emulsi. Panoramic digunakn untuk melihat gigi secara keseluruhan,

hanya denga satu kali pemeriksaan tetapi kerugian panoramic adalah radiasi yang diterima

pasien lebih lama dibanding dengan dental radiografi biasa.

Page 17: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

Proses pencucian dan pengolahan film rontgen. Film rontgen yang sudah disinar dibawa ke

kamar gelap. Film kemudian dikeluarkan dan digantung pada film hanger yang sesuai dengan

ukuran film. Mula-mula film dimasukkan kedalam cairan pembangkit (developer), lalu film

dicelupkan dalam bak berisi air H2O pembilas dengan tujuan untuk mencuci alkali yang

melekat pada film setelah itu film dimasukkan ke dalam cairan penetap (fixer). Guna cairan

penetap ini adalah untuk mengikat secara kimia butiran-butiran perak bronida yang tidak

terkena radiasi dan melepaskannya dari film. Pencucian film terakhir setelah dikeluarkan dari

cairan penetap, dicuci dalam bak air yang mengalir supaya emulsi yang melekat pada film

menghilang. Pengeringan film dilakukan didlam kamar yang bebas debu atau dapat juga

dengan menggunakan kipas angin atau alat pengering lainnya.

Cairan pembangkit (developer) dapat berupa bubbuk atau cairan. Di bawah tanki pembangkit

di tarok bubuk pembangkit, lalu di tarok cairannya kemudian diaduk. Film dicelupkan selama

rata-rata 4 menit. Waktu pembangkit mempunyai pengaruh yang besar terhadap kontras film

dengtan suhu 20 C.

Cairan penetap (fixer) berbentuk garam amoniun thio sulfat yang lebih pekat dari garam

penetap untuk film biasa karena lapisan perak bronida film rontgen lebih tebal. Setelah film

dicuci dengan air pembilas selama 10 menit lalu film dimasukkan kedalam tanki penetap

(fixer) selama 10 menit.

Syarat-syatrat foto layak baca ; posisi AP supine (anteroposterior) biasanya untuk anak bayi,

anak usia kurang dari 2 tahun dan orang tua. PA supine (posteroanterior) scapula diluar paru,

clavicuala bentuk S, RIC agak lebar kondisi foto normalnya sampai vertebra thorakal IV.

Simetris, ujung medial clavikula sama kiri dan kanan. Inspirasi dalam.

PROSEDUR PROTEKSI RADIASI:

1. Untuk pasien;

a. Ujung berkas sinar-x yang mengenai film harus diamati untuk menjamin bahwa

tidak boleh lebih dari lapangan yang diinginkan. Ukuran kaset yang dipakai harus

sekecil mungkin konsisten dengan tujuan pemeriksaan diagnostik.

b. Jiak pasien tidak kooperatif, pasien bisa didampingi oleh keluarga atau perawat.

c. Menjamin bahwa paparan radiasi yang diterima oleh pasien dipertahankan

setingkat minimum, konsisten dengan kualitas citra, manfaat penuh harus

dilakukan dengan kombinasi teknik seperti menghindari pengulangan foto,

menjamin kebenaran faktor paparan atau parameter keselamatan sinar-x.

2. Untuk ibu hamil;

Page 18: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

Memeberikan proteksi di faerah abdomen serta memberikan perlindunagn yang tapat

khususnya pada kehamilan trisemester pertama.

3. Untuk anak;

a. Lindungi tiroid, payudara, mata dan gonad pasien sebisa mungkin.

b. Menggunakan teknik yang optimal dan meminimalkan waktu pencitraan

4. Untuk keluarga pasien;

a. Untuk membantu memegang pasien anak-anak atau orang yang lemah pada saat

penyinaran harus dilakukan oleh orang dewasa sebagai keluarga dan bukan oleh

petugas

b. Apron dan sarung tangan harus dikenakan pada mereka.

c. Dalam kasus apapun kaset atau tabung tidak boleh dipegang.

Peralatan proteksi radiasi: apron, tabir yang dilapisi Pb dan dilengkapi kaca Pb, kacamata

Pb, sarung tangan Pb, pelindung tiroid Pb, pelindung ovarium, pelindung gonad Pb.

PROSEDUR RONTGEN

Prosedur melakukan rontgen terbagi dua, yaitu; melalui jalur PPJS (semua pemeriksaan

ditanggung pemerintah) dan melalui jalur dengan biaya sendiri.

Kelebihan unit radiologi RSUD kota Padang Panjang adalah merupakan unit radiologi yang

lengkap untuk tingkat daerah di provinsi Sumatera Barat.

Kekurangan unit radiologi RSUD kota Padang Panjang adalah tidak mempunyai dokter

radiolog sehingga yang membaca hasil rontgen adalah dokter ortophedy, dokter paru, dokter

penyakit dalam dan dokter umum sendiri. Alat rontgen tidak lengkap yang ada hanya

rontgenografi dan x-ray dental panoramic

Page 19: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

Struktur organisasi keselamatan radiasi di RSUD kota Padang Panjang

KESIMPULAN

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1014/Menkes/SK/XI/2008 tanggal 3

November 2008 tentang standar pelayanan radiologi diagnostik di sarana pelayanan

kesehatan, menyatakan diantaranya harus memiliki dokter spesialis radiologi. Harus

memlikiki peralatan rontgen seperti USG, Mobile X-Ray, Dental X- ray, Peralatan protektif

radiasi,Perlengkapan proteksi radiasi. Sedangkan pada unit radiologi RSUD Padang Panjang

tidak ada tenaga dokter spesialis radiologi dan peralatan rontgennya hanya rontgenografi dan

X-Ray dental panoramic.

Pemegang izin

Direktur RS

Petugas Proteksi Radiasi

Deri Alfajri, SST

Pekerja Radiasi

Deri Gusman, AMR

Deri Alfajri, SST

Abdul Hamzah S, AMR

Krisnolina Dewita, AMR

Erdiansyah, AMR

Yovan Dwi Antos, AMR

Page 20: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

SARAN

Bagi radiografer melakukan pemeriksaan radiologi harus sesuai dengan SOP (standart

operasional prosedur). Bagi masyarakat agar menjalankan perintah dari radiologi agar tidak

terjadi pengulangan foto. Bagi rumah sakit agar dapat menyediakan alat-alat proteksi radiasi

dan melakukan kalibrasi rutin dan pengecekan alat-alat radiologi.

Page 21: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang

DAFTAR PUSTAKA

Sari, Oktavia Puspita. 2011. Proteksi Radiasi. Padang. Universitas Baiturrahmah.

Akhadi, Mukhlis. 2000. Dasar-dasar Proteksi Radiasi. Jakarta;Rineka Cipta.

Rasad, Sjahriar. 2005. Radiologi Diagnostik. Jakarta; FKUI

http://library.gunadarma.ac.id/abstraction_18106016-ssm_filkom.pdf, oleh : Sri Susilowati

http://firmankaka.blogspot.com/2007/09/tata-cara-perencanaan-bangunan.html

Ballinger P. W., (1995), merril’s Atlas of Radiographic posision and Radiologi Procedure. Eight

editions. St. Louse Mosbu, Year book. Inc.

Syaifuddin, Drs. H. (1997), Anatomi fisiologi untuk siswa perawat, Jakarta : Penerbit buku

kedokteran EGC.

Warrick, c.k. (1976), Anatomy and physiologi for radiographers and radiologic technicians. fifth

edition chicago.

Sloane, Ethel. (2003), anatomi dan fisiologi untuk pemula, jakarta : penerbit buku kedokteran EGC.

Reven p, prof. Dr. (1994), Atlas anatomi, Jakarta : penerbit Djambatan.

Page 22: Unit Radiologi Rsud Kota Padang Panjang