140
UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH KELAS IBU HAMIL TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN IBU HAMIL MENGENAI KESEHATAN IBU DAN ANAK DI WILAYAH PUSKESMAS SEMPOR II KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI LINARSIH 1006820480 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT DEPOK JUNI 2012 Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH KELAS IBU HAMILTERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN

KETERAMPILAN IBU HAMIL MENGENAI KESEHATAN IBUDAN ANAK DI WILAYAH PUSKESMAS SEMPOR II

KABUPATEN KEBUMEN

SKRIPSI

LINARSIH1006820480

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATPROGRAM SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

DEPOKJUNI 2012

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 2: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH KELAS IBU HAMILTERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN

KETERAMPILAN IBU HAMIL MENGENAI KESEHATAN IBUDAN ANAK DI WILAYAH PUSKESMAS SEMPOR II

KABUPATEN KEBUMEN

SKRIPSIDiajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

LINARSIH1006820480

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATPROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN KEBIDANAN KOMUNITASDEPOK

JUNI 2012

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 3: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Linarsih

NPM : 1006820480

Tanda Tangan :

Tanggal : 29 Juni 2012

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 4: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan olehNamaNPMProgram Studi Judul Skripsi

Linarsih 1006820480 Kebidanan KomunitasPengaruh Kelas Ibu Hamil Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Ibu Hamil Mengenai Kesehatan Ibu Dan Anak Di Wilayah Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen Tahun 2012

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat pada Program Studi Peminatan Kebidanan Komunitas, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : dr. Iwan Ariawan, MSPH

Penguji : dr. Yovsyah, M.Kes

Penguji : H. Hermansyah, SKM, MPH

Ditetapkan di : Depok

Tanggal : Juni 2012

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 5: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 6: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS

Nama : Linarsih

Tempat/tanggal lahir : Sleman, 28 Nopember 1972

Asal Instansi : UPTD Unit Puskesmas Sempor II

Alamat : Rt. 2 Rw. 2 Pekuncen Kecamatan Sempor

Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

SD Negeri Nglengking II Sleman : Lulus tahun 1985

SLTP Negeri Sendangsari Sleman : Lulus tahun 1988

SPK Karya Husada Yogyakarta : Lulus tahun 1992

PPB SPK Ngesti Waluyo Temanggung : Lulus tahun 1993

D III Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta : Lulus tahun 2007

FKM UI Peminatan Kebidanan Komunitas : 2010 – 2012

III. RIWAYAT PEKERJAAN

Puskesmas Sempor II Kab. Kebumen : Tahun 1993 s/d sekarang

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 7: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Sholawat beserta salam tak lupa penulis sampaikan

kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW beserta para sahabat yang telah

menyampaikan risalah sehingga penulis dapat merasakan nikmatnya iman islam.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Peminatan Kebidanan

Komunitas pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Penulis

menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa

perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. dr. Iwan Ariawan, MSPH selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan, nasehat, dan petunjuk dengan penuh kesabaran

dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. dr. Yovsyah, M.Kes selaku dosen penguji dalam yang telah banyak

memberikan masukan yang berharga bagi sempurnanya penulisan ini.

3. H. Hermansyah, SKM, MPH selaku penguji luar yang telah memberikan

masukan yang berharga bagi sempurnanya penulisan ini.

4. drg. Isodora Suryaningtyas selaku Kepala Puskesmas Sempor II yang telah

memberikan izin penulis untuk melaksanakan penelitian di wilayah kerja

Puskesmas Sempor II.

5. Hj. Dwi Suryani Amd. Keb selaku bidan koordinator Puskesmas Sempor

II beserta tim kelas ibu hamil yang telah membantu pelaksanaan klas ibu

hamil di wilayah kerja Puskesmas Sempor II, sehingga penulis dapat

melaksanakan penelitian ini dengan lancar.

6. Bapak/ibu dan teman-teman seluruh karyawan Puskesmas Sempor II,

terima kasih atas semangat serta dukungan moril yang tak terhingga.

7. Seluruh peserta kelas ibu hamil wilayah kerja Puskesmas Sempor II, yang

telah mengikuti pelatihan dengan sabar, tekun dan penuh semangat.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 8: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

vii

8. Ibuku tercinta, yang telah memberikan doa yang tulus serta dukungan

moril dan materiil, untuk ayahku tercinta (almarhum), meskipun ayah

tidak bisa mengawal anakmu hingga lulus dari perkuliahan ini, akan

kuingat selalu pesan terakhirmu sebagai pemacu semangat untuk

menyelesaikan pendidikan ini.

9. Suami dan anak-anak tercinta yang telah memberikan dukungan moril,

materiil dan doa, serta motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi.

10. Seluruh keluarga, bapak dan ibu mertua, kakak, adik yang telah

memberikan dukungan selama penulis kuliah.

11. Sahabat-sahabatku tercinta yang telah berbagi ilmu dan pengalaman,

terima kasih atas bantuan dan masukan kalian demi kesempurnaan

penulisan skripsi ini, semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah

diberikan kepada penulis.

12. Teman teman satu bimbingan yang selalu memberikan motivasi dan saran

dalam penulisan ini.

13. Teman-teman mahasiswa bidkom angkatan 2010 serta semua pihak yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis

dalam pembuatan skripsi ini

Semoga semua pihak yang telah disebut diatas mendapat anugerah yang

berlimpah dari Allah SWT, atas segala kebaikan yang telah diberikan kepada

penulis. Penulis menyadari bahwa pembuatan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, jika dalam penulisan laporan ini pembimbing atau pembaca masih

menemukan kesalahan dan kekurangan maka penulis dengan senang hati

menerima saran, koreksi dan kritiknya.

Depok, Juni 2012

Penulis

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 9: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

viii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASITUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan

dibawah ini :

Nama : Linarsih

NPM : 1006820480

Program Studi : Sarjana Kesehatan Masyarakat

Departemen : Kebidanan Komunitas

Fakultas : Kesehatan Masyarakat

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty

Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

“Pengaruh Kelas Ibu Hamil Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan

Keterampilan Ibu Hamil Mengenai Kesehatan Ibu Dan Anak Di Wilayah

Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen Tahun 2012”.

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalih

media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,

dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok

Pada Tanggal : Juni 2010

(Linarsih)

Yang menyatakan

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 10: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

ix Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : LinarsihProgram Studi : Kesehatan MasyarakatJudul : Pengaruh Kelas Ibu Hamil Terhadap Peningkatan Pengetahuan

Dan Keterampilan Ibu Hamil Mengenai Kesehatan Ibu Dan AnakDi Wilayah Puskesmas Sempor II Kabupaten KebumenTahun 2012

Pendidikan kesehatan ibu dan anak lebih banyak dilaksanakan melalui konsultasiperorangan atau perkasus pada waktu ibu datang memeriksakan kehamilannya,bayi atau balitanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelas ibuhamil terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenaikesehatan ibu dan anak. Desain penelitian menggunakan rancangan quasiexperiment dimana seluruh populasi dijadikan sampel berjumlah 42 ibu hamil. Ujihipotesis menggunakan paired sample t-test. Hasil menunjukkan ada perbedaanyang bermakna antara pengetahuan, keterampilan sebelum dan sesudah pelatihanserta keterampilan sesudah dan satu bulan sesudah pelatihan kelas ibu hamil,dengan demikian perlu dikembangkan program kelas ibu hamil sebagai salah satuupaya untuk menekan morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi.

Kata kunci:Kelas ibu hamil, pengetahuan, keterampilan, kesehatan ibu dan anak

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 11: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

x Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name : LinarsihStudy Program: Public HealthTitle : The Effect of Against Pregnant Women Class Increasing

Knowledge And Skills Regarding Pregnant Mother And ChildHealth In Area Of Puskesmas Sempor II Regency of KebumenYear 2012

Maternal and child health education more consultation is carried out throughindividual or per case at the time the mother came to check her pregnancy, babiesor toddler. This study aims to determine the effect of pregnant women class toincrease their knowledge and skills of pregnant women on maternal and childhealth. The study design is quasi experiment using a design where the entirepopulation sampled, amounting to 42 pregnant women. Hypothesis testing using apaired sample t-test. The results showed there were significant differencesbetween the knowledge, skills before and after training skills and one month afterthe training pregnant women class, as such programs should be developedpregnant women class as part of efforts to reduce morbidity and mortality inmothers and babies.

Key words:Pregnant women class, knowledge, skills, maternal and child health

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 12: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

xi Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... iLEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................ iiLEMBAR PENGESAHAN. ....................................................................................... iiiSURAT PERNYATAAN............................................................................................ ivRIWAYAT HIDUP...................................................................................................... vKATA PENGANTAR ................................................................................................ viLEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH. ................................ viiiABSTRAK. ................................................................................................................. ixDAFTAR ISI............................................................................................................... xiDAFTAR TABEL..................................................................................................... xivDAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvDAFTAR ISTILAH. ................................................................................................. xviDAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... xviii

1. PENDAHULUAN................................................................................................. 11.1 Latar Belakang ................................................................................................. 11.2 Perumusan Masalah. ........................................................................................ 81.3 Pertanyaan Penelitian ....................................................................................... 81.4 Tujuan Penelitian. ............................................................................................ 91.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 91.6 Ruang Lingkup Penelitian.............................................................................. 10

2. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 112.1 Kelas Ibu Hamil ............................................................................................. 11

2.1.1 Tujuan Kelas Ibu Hamil ..................................................................... 122.1.2 Hasil Yang Diharapkan ...................................................................... 142.1.3 Sasaran Kelas Ibu Hamil .................................................................... 152.1.4 Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil ............................................................. 152.1.5 Kegiatan Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil ............................................. 162.1.6 Materi Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil ................................................. 16

2.2 Pengetahuan ................................................................................................... 182.2.1 Definisi Pengetahuan.......................................................................... 182.2.2 Tingkat Pengetahuan .......................................................................... 192.2.3 Cara Memperoleh Pengetahuan.......................................................... 20

2.3 Keterampilan/Praktek..................................................................................... 222.4 Karakteristik Ibu Hamil.................................................................................. 23

2.4.1 Umur. ................................................................................................. 232.4.2 Pendidikan.......................................................................................... 252.4.3 Pekerjaan. ........................................................................................... 272.4.4 Paritas................................................................................................. 272.4.5 Umur Kehamilan. ............................................................................... 28

2.5 Buku Kesehatan Ibu dan Anak....................................................................... 292.6 Pendidikan /Promosi Kesehatan..................................................................... 30

Halaman

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 13: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

xii Universitas Indonesia

2.6.1 Pengertian........................................................................................... 302.6.2 Metode Promosi Kesehatan................................................................ 302.6.3 Media Promosi Kesehatan.................................................................. 32

2.7 Komunikasi. ................................................................................................... 352.7.1 Proses Komunikasi............................................................................. 352.7.2 Tahap Komunikasi. ............................................................................ 352.7.3 Faktor Yang Mempengaruhi berkomunikasi Dengan Ibu Hamil....... 37

2.8 Kerangka Teori............................................................................................... 38

3. KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL .. 403.1 Kerangka Konsep......................................................................................... 403.2 Hipotesis. ..................................................................................................... 413.3 Definisi Operasional. ................................................................................... 42

4. METODE PENELITIAN .................................................................................. 454.1 Disain Penelitian ............................................................................................ 454.2 Lokasi dan Waktu Penelitian. ........................................................................ 464.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ......................................................................... 464.4 Populasi dan Sampel ...................................................................................... 474.5 Pengumpulan Data. ........................................................................................ 484.6 Pelaksanaan Penelitian................................................................................... 494.7 Sumber Media KIE. ....................................................................................... 524.8 Pengolahan Data. ........................................................................................... 524.9 Analisa Data................................................................................................... 53

5. HASIL PENELITIAN ....................................................................................... 555.1 Gambaran Umum lokasi Penelitian................................................................ 555.2 Visi dan Misi Puskesmas Sempor II. ............................................................. 565.3 Demografi....................................................................................................... 565.4 Fasilitas dan Sumber daya.............................................................................. 565.5 Analisis Univariat........................................................................................... 585.6 Analisis Bivariat Paired t-Test ....................................................................... 65

6. PEMBAHASAN. ................................................................................................ 666.1 Keterbatasan Penelitian. ................................................................................. 666.2 Pelaksanaan Intervensi. .................................................................................. 666.3 Karakteristik Responden Penelitian. .............................................................. 696.4 Perbedaan Pengetahuan Antara Sebelum dan Sesudah Intervensi Pelatihan

Kelas Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Sempor II. ...................................... 706.5 Perbedaan Pengetahuan Antara Sesudah Dengan Satu Bulan Sesudah

Intervensi Pelatihan Kelas Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Sempor II. ..... 736.6 Perbedaan Keterampilan Antara Sebelum dan Sesudah Intervensi

Pelatihan Kelas Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Sempor II. ...................... 746.7 Perbedaan Keterampilan Sesudah Dengan Satu Bulan Sesudah Intervensi

Pelatihan Kelas Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Sempor II. ...................... 75

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 14: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

xiii Universitas Indonesia

7. SIMPULAN DAN SARAN. ............................................................................... 777.1 Simpulan. ....................................................................................................... 777.2 Saran............................................................................................................... 77

DAFTAR REFERENSILAMPIRAN

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 15: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

xiv Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Fasilitas dan Sumber Daya Kesehatan UPTD Puskesmas Sempor II

Tahun 2012 ........................................................................................... 56

Tabel 5.2 Sumber Daya Kesehatan UPTD Unit Puskesmas Sempor II Tahun

2012 ...................................................................................................... 56

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi ibu hamil menurut karakteristik ibu hamil ........... 59

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi menurut keterpaparan informasi pengetahuan

KIA dan sumber informasi yang diperoleh........................................... 60

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi menurut keterpaparan informasi keterampilan

KIA dan sumber informasi yang diperoleh........................................... 61

Tabel 5.6 Distribusi menurut pengetahuan dan keterampilan sebelum, sesudah

dan satu bulan setelah intervensi .......................................................... 63

Tabel 5.7 Selisih skor pengetahuan antara sebelum dan sesudah intervensi dan

sesudah dengan satu bulan sesudah intervensi ..................................... 64

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 16: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

xv Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori................................................................................... 39

Gambar 3.1 Kerangka Konsep . ............................................................................. 40

Gambar 4.1 Bentuk Rancangan Penelitian.............................................................. 45

Gambar 5.1 Peta Wilayah Puskesmas Sempor II.................................................... 54

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 17: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

xvi Universitas Indonesia

DAFTAR ISTILAH

AIDS : Acquired Immuno Defisyency Sindrom

AKB : Angka Kematian Bayi

AKI : Angka Kematian Ibu

ANC : Ante Natal Care

APE : Alat Permainan Edukatif

BBL : Bayi Baru Lahir

BBLR : Berat Badan Lahir Rendah

BOK : Bantuan Operasional Kesehatan

CD : Compac Disc

HIV : Human Immunodeficiency Virus

IMD : Inisiasi Menyusu Dini

IMS : Infeksi Menular Seksual

IUFD : Intra Uterin Foetal Death

JICA : Japan International Cooperation Agency

K1 : Kunjungan antenatal pertamakali

K4 : Kunjungan antenatal ke empat kali

KB : Keluarga Berencana

KH : Kelahiran Hidup

KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

KIE : Komunikasi Informasi Edukasi

KMS : Kartu Menuju Sehat

Linakes : Persalinan oleh tenaga kesehatan

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

LTM : Long Term Memory

NTB : Nusa Tenggara Barat

P4K : Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

PKD : Pos Kesehatan Desa

Polindes : Pondok Bersalin Desa

Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu

Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 18: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

xvii Universitas Indonesia

RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

STM : Short Term Memory

TB : Tuberculosis

TV : Televisi

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 19: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

xviii Universitas Indonesia

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Lampiran 3. Tabel Kegiatan Intervensi Kelas Ibu Hamil

Lampiran 4. Leaflet ASI Eksklusif

Lampiran 5. Media yang Digunakan (Lembar Balik, Buku Senam Hamil, Alat

Peraga)

Lampiran 6. Dokumentasi Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 20: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

1 Universitas Indonesia

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pengertian

pembangunan kesehatan juga meliputi pembangunan yang berwawasan kesehatan,

pemberdayaan masyarakat dan keluarga, serta pelayanan kesehatan (Depkes,

2002). Pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih di prioritaskan

pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok

yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi masa perinatal.

Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah meningkatkan

kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. Ibu dan anak

merupakan kelompok paling rentan terhadap berbagai masalah kesehatan yang

seringkali berakhiran dengan kematian (Depkes RI & JICA, 2001). Ibu hamil

diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai KIA meliputi masalah

seputar kehamilan, persalinan dan perawatan bayi. Pengetahuan yang rendah

mengenai KIA pada ibu hamil berdampak serius terhadap masalah kesakitan dan

kematian ibu dan bayi, hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu

(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

Tingginya tingkat kematian ibu yang berkaitan dengan kehamilan dan

persalinan merupakan salah satu masalah besar di Indonesia, karena angka

kematian ini menunjukkan gambaran derajat kesehatan di suatu wilayah, sebagai

gambaran indeks pembangunan manusia Indonesia, sehingga pelayanan kesehatan

ibu dan anak menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.

Sekitar 25-50% kematian perempuan usia subur disebabkan oleh hal yang

berkaitan dengan kehamilan. WHO memperkirakan setiap tahun terjadi 210 juta

kehamilan diseluruh dunia. Dari jumlah ini 20 juta perempuan mengalami

kesakitan sebagai akibat kehamilan, sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang

mengancam jiwa, dan lebih dari 500.000 meninggal pada 1995. Sebanyak 50%

terjadi di negara-negara Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia.

(Saifuddin, 2005). Dalam hal ini, hampir semua negara anggota telah berupaya

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 21: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

2

Universitas Indonesia

menurunkan kematian ibu dan anak dengan meningkatkan penyediaan pelayanan

kelahiran oleh tenaga kesehatan trampil.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini telah berhasil diturunkan

dari 307/100.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2002 menjadi 228/100.000 KH

pada tahun 2007 (SDKI, 2007). Namun demikian, masih diperlukan upaya keras

untuk mencapai target RPJMN 2010-2014 yaitu 118/100.000 KH pada tahun 2014

dan Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals), yaitu AKI

102/100.000 KH pada tahun 2015 (Kemenkes RI, 2010).

Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis besar dapat

dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung.

Penyebab langsung kematian ibu adalah faktor yang berhubungan dengan

komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas seperti perdarahan, pre

eklamsia/eklamsia, infeksi, persalinan macet dan abortus. Penyebab tidak

langsung kematian ibu adalah faktor-faktor yang memperberat keadaan ibu hamil

seperti empat terlalu (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan dan

terlalu dekat jarak kelahiran) menurut SDKI 2002 sebanyak 22,5%, maupun yang

mempersulit proses penanganan kedaruratan kehamilan, persalinan dan nifas

seperti tiga terlambat (terlambat mengenali tanda bahaya dan mengambil

keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan terlambat dalam

penanganan kegawat daruratan). Faktor berpengaruh lainnya adalah ibu hamil

yang menderita penyakit menular seperti malaria, HIV/AIDS, tuberkulosis, sifilis,

penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes mellitus, gangguan jiwa,

maupun yang mengalami kekurangan gizi (Kemenkes RI, 2010)

Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap

pelayanan antenatal adalah cakupan K1- kontak pertama dan K4 – kontak empat

kali dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, sesuai standar. Secara

nasional angka cakupan pelayanan antenatal saat ini sudah tinggi, K1 mencapai

94,24% dan K4 84,36% (data Kementrian Kesehatan tahun 2009). Walaupun

demikian, masih terdapat disparitas antar provinsi dan antar kabupaten/kota yang

variasinya cukup besar. Selain adanya kesenjangan, juga ditemukan ibu hamil

yang tidak menerima pelayanan dimana seharusnya diberikan pada saat kontak

dengan tenaga kesehatan (missed opportunity) (Kemenkes RI, 2010)

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 22: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

3

Universitas Indonesia

Di Propinsi Jawa Tengah AKI tahun 2009 adalah 117,02 per 100.000

kelahiran hidup dan AKB 10,37 per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian

tertinggi di Propinsi Jawa Tengah adalah Kabupaten Cilacap, Kabupaten

Banyumas, Kabupaten Kebumen dan disusul kabupaten lain (Profil dinas

kesehatan Propinsi Jawa Tengah, 2010). AKI tahun 2010 sebesar 114,42 per

100.000 kelahiran hidup dan tahun 2011 AKI Jawa Tengah sebesar 116 per

100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 10,34 per 1000 KH.

Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten yang ada di

Provinsi Jawa Tengah, terbagi 54 kecamatan dengan jumlah desa 460 desa,

jumlah bidan di desa sebanyak 493 bidan, sarana pelayanan kesehatan pemerintah

meliputi 1 Rumah Sakit Umum Daerah, 35 Puskesmas, 7 Puskesmas rawat inap,

74 Puskesmas Pembantu, dan 32 Polindes atau PKD. Sedangkan dari swasta

terdiri 9 RSU, 2 RSIA. Kasus kematian bayi di Kabupaten Kebumen pada tahun

2008 adalah sebesar 142 kasus, tahun 2009 berjumlah 205 kasus, sedangkan tahun

2010 berjumlah 231 kasus. Untuk kasus kematian ibu pada tahun 2008 berjumlah

17 kasus, tahun 2009 berjumlah 15 kasus, tahun 2010 berjumlah 14 kasus dan

tahun 2011 berjumlah 9 kasus. Dari data tersebut kasus kematian bayi Kabupaten

Kebumen mengalami peningkatan. Untuk cakupan tahun 2008 (K1) 89% dari

target 95%, (K4) 82% dari target 90%, Linakes sebesar 84% dari target 85%,

cakupan tahun 2009 (K1) 96,02% dari target 95%, (K4) 92,42% dari target 90%,

Linakes 93,84% dari target 90%, untuk cakupan tahun 2010 cakupan (K1) 99,48%

dari target 95%, (K4) 95,02% dari target 95% dan cakupan Linakes sebesar

96,18% dari target 90%. Tahun 2011 (K1) 94%, (K4) 96,6%, Linakes 98,5%

(Profil dinas kesehatan Kabupaten Kebumen, 2008-2011)

Puskesmas Sempor II adalah salah satu Puskesmas yang ada di wilayah

Kabupaten Kebumen mempunyai wilayah kerja 7 desa, pencapaian program KIA

tahun 2008, kunjungan antenatal (K1) 84,9%, (K4) 55,1% dan Linakes 80,9%.

Tahun 2009 (K1) 101,4%, (K4) 84,1%, Linakes 94,8%. Tahun 2010 (K1) 95,5%,

(K4) 75,8%, Linakes 86,7%. Tahun 2011 (K1) 96,7%, K4 80,3% dan Linakes

90,4%, dari data tersebut menunjukkan bahwa selama empat tahun berturut-turut

pencapaian K4 di Puskesmas Sempor II belum mencapai target. Data kematian

ibu untuk Puskesmas Sempor II dalam kurun waktu 4 tahun terakhir (2008-2011)

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 23: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

4

Universitas Indonesia

tidak ada kematian, kematian bayi pada tahun 2008 terdapat 5 kasus, tahun 2009

terdapat 11 kasus, tahun 2010 terdapat 7 kasus dan tahun 2011 sebanyak 4 kasus

dengan penyebab kematian karena BBLR, Asfiksia dan IUFD (Profil Dinas

kesehatan Kabupaten Kebumen, 2008-2011)

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, maka pelayanan antenatal

di fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta dan praktik

perorangan/kelompok perlu dilaksanakan secara komprehensif dan terpadu,

mencakup upaya promotif, preventif, sekaligus kuratif dan rehabilitatif, yang

meliputi pelayanan KIA, Gizi, pengendalian penyakit menular (imunisasi,

HIV/AIDS, TB, malaria, penyakit menular seksual), penanganan penyakit kronis

serta beberapa program lokal dan spesifik lainnya sesuai dengan kebutuhan

program (Kemenkes RI, 2010)

Upaya akselerasi penurunan AKI diantaranya adalah dengan peran serta

masyarakat dengan kegiatan KIE berupa penyuluhan tentang kesehatan ibu

kepada berbagai sasaran termasuk ibu hamil, suami dan mertua, memanfaatkan

media cetak dan elektronik untuk kampanye tentang kesehatan ibu (Depkes RI,

1997). Dalam konvensi hak-hak anak, semua anak sejak dari dalam kandungan

mempunyai hak atas kelangsungan hidup, perkembangan dan mendapat

perlindungan. Pemantauan intensif pada ibu hamil untuk kesehatan ibu hamil dan

persiapan persalinan. Hal ini dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien melalui

pemberdayaan masyarakat, kemitraan petugas kesehatan dengan masyarakat serta

mewujudkan kesadaran, kemandirian keluarga untuk menjaga kesehatan ibu dan

anak (Depkes RI, 2009)

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang

melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Over Behaviour). Pengetahuan

seseorang dipengaruhi oleh pendidikan, mass media/informasi, sosial budaya dan

ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia (Notoatmodjo, 2007).

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 24: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

5

Universitas Indonesia

Salah satu tool (alat) program kesehatan yang diharapkan turut berperan

dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kehamilan, persalinan

dan nifas dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil, keluarga

dan masyarakat adalah melalui buku Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA), yang

merupakan kumpulan materi standar penyuluhan, informasi serta catatan tentang

gizi, kesehatan ibu dan anak. Manfaat buku KIA diantaranya adalah sebagai alat

komunikasi dan penyuluhan bagi ibu, keluarga dan masyarakat (Depkes RI, 2009)

Dalam Niaty (2010) menurut hasil survei cepat tahun 2004 tentang

penggunaan buku KIA di NTB dan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Kusumayati (2008) tentang pengaruh pemanfaatan buku KIA di Padang Pariaman

dan Tanah Datar Sumatera Barat, mengungkapkan bahwa tidak semua ibu

mau/bisa membaca buku KIA, sehingga ibu-ibu hamil sulit memahami/mengerti

isi dari buku KIA, sementara diketahui bersama bahwa pemanfaatan buku KIA

memiliki potensi untuk meningkatkan perilaku perawatan diri ibu dan

memanfaatkan pelayanan KIA.

Diantara peran kesehatan dalam pembangunan bangsa adalah membangun

generasi yang akan datang yang sehat dan cerdas. Generasi yang akan datang

harus lebih baik dari generasi sekarang. Peran kesehatan untuk mempersiapkan

generasi yang akan datang harus dapat diperlihatkan secara nyata diamana

sebenarnya peran unik dan spesifik kesehatan yang tidak bisa digantikan oleh

sektor lain. Oleh karena itu tenaga kesehatan termasuk tenaga gizi perlu

pengkawalan perkembangan fisik dan mental sejak awal pertumbuhan calon

generasi sehingga sejak pembuahan sampai dewasa dapat sehat secara terus

menerus (Konsorsium Ilmu Kesehatan Indonesia, 2003)

Pendidikan kesehatan ibu dan anak yang diberikan kepada ibu yang lazim

dilaksanakan sampai sekarang lebih banyak berupa penyuluhan melalui konsultasi

perorangan atau per kasus yang diberikan pada waktu ibu datang memeriksakan

kandungan atau memeriksakan bayi atau balita. Penyuluhan seperti diatas baik

untuk menangani kasus per kasus, namun masih memiliki beberapa kelemahan

antara lain:

1. Pengetahuan yang diperoleh terbatas pada masalah kesehatan yang alami.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 25: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

6

Universitas Indonesia

2. Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu kesehatan

yang diberikan kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh

petugas saja, karena tidak ada suatu tim dalam penyuluhan.

3. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada kunjungan dari lintas sektor

dan lintas program.

4. Pelaksanaan penyuluhan tidak berkala dan tidak berkesinambungan.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan diatas dan memudahkan ibu hamil

memahami isi buku KIA dan bagaimana cara menggunakan buku KIA,

direncanakan pendidikan untuk kelas ibu hamil, yang lebih menyeluruh dan

sistematis serta dapat dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.

Kegiatan yang direncanakan ialah pendidikan dalam bentuk tatap muka dalam

kelas yang diikuti dengan diskusi antara ibu dan petugas, yang dinamakan

“KELAS IBU”.

Kelas ibu merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi

ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan pengetahuan

dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi, persalinan, perawatan nifas, perawatan

bayi, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran, (Depkes RI, 2007). Keuntungan

kelas ibu antara lain:

1. Penyuluhan/pengetahuan yang diberikan bersifat menyeluruh dan

terencana sesuai dengan skenario yang berisikan perawatan kehamilan dan

perawatan bayi/balita.

2. Penyuluhan menjadi lebih sempurna karena adanya persiapan oleh petugas

sebelum memberikan penyuluhan.

3. Dapat didatangkan tenaga ahli untuk menjelaskan penyuluhan mengenai

bidang tertentu.

4. Ada interaksi antara petugas kesehatan dan ibu pada saat penyuluhan

dilaksanakan.

5. Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.

6. Evaluasi petugas dan ibu dalam menjalankan penyuluhan.

Dengan kegiatan ini diharapkan akan muncul kelompok para ibu yang

benar-benar memahami kesehatan diri dan bayinya, mampu menyiapkan diri

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 26: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

7

Universitas Indonesia

menghadapi gangguan selama kehamilan serta mampu menyiapkan diri dan

keluarganya selama proses persalinan dan juga mampu merawat bayinya dengan

baik.

Kelas Ibu Hamil merupakan program yang dilaksanakan oleh Departemen

Kesehatan bekerjasama dengan JICA, pada tahun 1997 dilakukan uji coba di

Propinsi Sumatera Barat dengan ditentukan Puskesmas model di tiga Puskesmas

Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, kota Padang dan uji coba di

Kabupaten Solok. Selanjutnya daerah yang mengembangkan kegiatan tersebut

adalah Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat yang dilaksanakan sejak

tahun 2009 di Puskesmas Jembatan Kembar. Di propinsi Jawa Tengah uji coba

pelaksanaan kelas ibu hamil dimulai pada tahun 2010.

Pelaksanaan Kelas ibu hamil di Kabupaten Kebumen dimulai pada akhir

tahun 2010 dengan menunjuk empat puskesmas sebagai pilot project yaitu

Puskesmas Ambal 1, Puskesmas Buluspesantren 1, Puskesmas Klirong dan

Puskesmas Karanganyar dengan tenaga fasilitator sebanyak 4 orang bidan. Pada

tahun 2011 Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen mengadakan sosialisasi kepada

bidan koordinator dan kepala puskesmas. Pada bulan Maret 2012 Dinas

Kesehatan Kabupaten Kebumen kembali mengadakan sosialisasi ke bidan

koordinator dan 1 orang bidan desa.

Puskesmas Sempor II merupakan salah satu Puskesmas yang memulai

melaksanakan kelas ibu hamil pada bulan Desember 2010 dengan menggunakan

dana BOK, pelaksanaan kelas ibu hamil dilaksanakan di Puskesmas sebagai

percontohan untuk desa-desa di wilayah kerja Puskesmas Sempor II, untuk

selanjutnya semua desa diharapkan ikut melaksanakan kegiatan serupa. Dari

beberapa desa yang melaksanakan kelas ibu hamil, pelaksanaannya belum

berjalan dengan optimal/belum sesuai dengan ketentuan pada petunjuk

pelaksanaan kelas ibu hamil. Berdasarkan studi pendahuluan didapatkan bahwa

sebagian besar perawatan bayi baru lahir seperti memandikan dan merawat tali

pusat hingga berusia 7 hari atau sampai tali pusatnya lepas diserahkan kepada

dukun bayi. Selain itu banyak dijumpai keluhan ibu bayi mengalami payudara

bengkak/puting susu lecet yang disebabkan oleh perlekatan menyusui yang tidak

benar. Tujuan diselenggarakan kelas ibu hamil adalah dapat dijadikan sarana

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 27: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

8

Universitas Indonesia

belajar untuk meningkatkan pengetahuan tentang perilaku positif ibu hamil yang

dibuktikan dengan meningkatnya kunjungan pemeriksaan ke KIA serta

pencapaiaan persalinan oleh tenaga kesehatan. (Depkes RI dan JICA, 2008)

Penelitian ini belum pernah dilakukan di Kabupaten Kebumen khususnya

di wilayah kerja Puskesmas Sempor II. Berdasarkan hal tersebut maka penulis

bermaksud untuk meneliti mengenai “pengaruh kelas ibu hamil terhadap

peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai Kesehatan Ibu

dan Anak di wilayah Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen tahun 2012”.

1.2 Rumusan masalah

Kunjungan ibu hamil (K4) di Puskesmas Sempor II selama 4 (empat)

tahun berturut-turut masih dibawah target, sedang cakupan pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan pada tahun 2008 (80,9%) dari target 85%, tahun 2009

(94,8%) dari target 90%, tahun 2010 sebesar 86,7% dari target 90% dan tahun

2011 (90,4 %) dari target 90%. Selain itu pelaksanaan penyuluhan kesehatan pada

ibu hamil dilaksanakan pada saat kegiatan kunjungan antenatal saja, pelaksanaan

kelas ibu hamil belum berjalan secara optimal dan perawatan bayi baru lahir

diserahkan kepada dukun bayi. Berdasar latar belakang diatas maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh kelas ibu hamil terhadap

peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA) di wilayah Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen Tahun

2012?

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka pertanyaan penelitiannya

adalah

1. Bagaimana gambaran pelaksanaan Kelas Ibu Hamil di wilayah

Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen tahun 2012?

2. Bagaimana nilai rata-rata pengetahuan dan keterampilan ibu hamil

mengenai KIA sebelum, sesudah dan satu bulan setelah mengikuti

kelas ibu hamil di wilayah Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen

tahun 2012?

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 28: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

9

Universitas Indonesia

3. Bagaimana perbedaan nilai pengetahuan dan keterampilan ibu hamil

mengenai KIA sebelum, sesudah dan satu bulan setelah mengikuti

kelas ibu hamil di wilayah Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen

tahun 2012?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Diketahuinya pengaruh kelas ibu hamil terhadap peningkatan

pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai KIA sebelum, sesudah dan

satu bulan sesudah mengikuti kelas ibu hamil di wilayah Puskesmas Sempor II

Kabupaten Kebumen tahun 2012

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya gambaran pelaksanaan Kelas Ibu Hamil di wilayah

Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen tahun 2012.

2. Diketahuinya nilai rata-rata pengetahuan dan keterampilan ibu hamil

mengenai KIA sebelum, sesudah dan satu bulan sesudah mengikuti

kelas ibu hamil di wilayah Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen

tahun 2012.

3. Diketahuinya perbedaan nilai pengetahuan dan keterampilan ibu hamil

mengenai KIA sebelum, sesudah dan satu bulan sesudah mengikuti

kelas ibu hamil di wilayah Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen

tahun 2012.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Bagi Institusi

1. Memperoleh gambaran, informasi, masukan mengenai apa yang telah

dicapai sehingga dapat dievaluasi lebih lanjut dan menemukan upaya-

upaya baru yang dapat dilakukan oleh program KIA dalam

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai

kesehatan ibu dan anak di wilayah Puskesmas Sempor II.

2. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk membantu

meningkatkan kualitas pelatihan dan penyuluhan terhadap masyarakat.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 29: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

10

Universitas Indonesia

1.5.2 Manfaat Bagi Keilmuan

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pustaka

bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dalam

pengembangan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat khususnya

yang berkaitan dengan penyuluhan kesehatan di Puskesmas.

2. Sebagai masukan dalam penelitian lebih lanjut dan dapat memperluas

wawasan berpikir sebagai usaha penggalian terhadap ilmu

pengetahuan.

1.6 Ruang Lingkup

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh kelas ibu hamil terhadap

peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai KIA di wilayah

Puskesmas Sempor II. Alasan penelitian ini karena peneliti ingin mengetahui

adakah pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap peningkatan pengetahuan

dan keterampilan ibu hamil mengenai KIA antara sebelum, sesudah dan satu

bulan sesudah pelaksanaan kelas ibu hamil. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah

kerja Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen selama kurun waktu antara

bulan Maret-Mei tahun 2012. Karena kunjungan K4 selama empat tahun berturut-

turut masih dibawah target, pelaksanaan kelas ibu hamil belum berjalan dengan

optimal dan dimasyarakat sebagian besar perawatan bayi baru lahir diserahkan

kepada dukun bayi. Sebagai sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil

dengan umur kehamilan 20-32 minggu pada bulan Maret 2012. Penelitian ini

bersifat eksperimen dengan rancangan eksperimen semu (Quasi Experiment).

Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder berupa kuesioner, daftar

tilik/ceklis dan kohort ibu hamil sebagai cara ukur untuk mendapatkan hasil

penelitian.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 30: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

11 Universitas Indonesia

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelas ibu hamil

Kelas ibu hamil, merupakan sarana untuk belajar bersama tentang

kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang

bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai

kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi

baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran. (Depkes RI, 2009)

Dewasa ini penyuluhan kesehatan ibu dan anak pada umumnya masih

banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang

diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan

posyandu. Kegiatan penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus

per kasus namun memiliki kelemahan antara lain:

1) Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang

dialami saat konsultasi

2) Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang

diberikan kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas

saja

3) Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan

secara lintas sektor dan lintas program

4) Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanakan metode

pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pembahasan

materi buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi

dan tukar pengalaman antara ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan

kelompok belajar ini diberi nama KELAS IBU HAMIL.

Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur

kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10

orang. Di kelas ibu hamil ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan

tukar pengalaman tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) secara menyeluruh dan

sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 31: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

12

Universitas Indonesia

ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket

Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan

Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam ibu

hamil (Depkes RI, 2009).

Beberapa keuntungan Kelas Ibu Hamil

1) Materi diberikan secara menyeluruh dan terencana sesuai dengan pedoman

kelas ibu hamil yang memuat mengenai kehamilan, perawatan kehamilan,

persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit

menular seksual dan akte kelahiran.

2) Penyampaian materi lebih komprehensif karena ada persiapan petugas

sebelum penyampaian materi.

3) Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan mengenai

topik tertentu.

4) Waktu pembahasan materi menjadi efektif karena pola penyajian materi

terstruktur dengan baik.

5) Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saat

pembahasan materi dilaksanakan.

6) Dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan.

7) Dilakukan evaluasi terhadap petugas kesehatan dan ibu hamil dalam

memberikan penyajian materi sehingga dapat meningkatkan kualitas

sistim pembelajaran.

Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau tenaga kesehatan yang telah

mendapat pelatihan fasilitator Kelas Ibu Hamil.

2.1.1 Tujuan Kelas Ibu Hamil

2.1.1.1 Tujuan Umum Kelas Ibu Hamil

Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar

memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,

perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan,

perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit

menular dan akte kelahiran (Depkes RI, 2009).

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 32: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

13

Universitas Indonesia

2.1.1.2 Tujuan khusus Kelas Ibu Hamil

a. Terjadinya interaksi dan berbagai pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan

ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan tentang

kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan

kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi

baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan

akte kelahiran.

b. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil tentang:

1) Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (apakah kehamilan itu?,

perubahan tubuh selama kehamilan, keluhan umum saat hamil dan cara

mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan

gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan

anemia).

2) Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan,

hubungan suami isteri selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak boleh

dikonsumsi oleh ibu hamil, tanda bahaya kehamilan, dan P4K

(Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi).

3) Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses

persalinan).

4) Perawatan Nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui

eksklusif?, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya

dan penyakit ibu nifas).

5) KB pasca persalinan.

6) Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian K1

injeksi, tanda bahaya bayi baru lahir, pengamatan perkembangan

bayi/anak dan pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).

7) Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kesehatan

ibu dan anak.

8) Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan dan

penanganan malaria pada ibu hamil).

9) Akte kelahiran.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 33: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

14

Universitas Indonesia

2.1.2 Hasil yang diharapkan:

a. Adanya interaksi dan berbagai pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan

ibu hamil) dan ibu hamil dengan bidan/tenaga kesehatan tentang kehamilan,

perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan,

persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, mitos/kepercayaan/adat istiadat

setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.

b. Adanya pemahaman, perubahan sikap dan perilaku ibu hamil tentang:

1) Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan (apakah kehamilan itu?,

perubahan tubuh selama kehamilan, keluhan umum saat hamil dan cara

mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan

gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan

anemia).

2) Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan,

hubungan suami isteri selama kehamilan, obat yang boleh dan tidak boleh

dikonsumsi oleh ibu hamil, tanda bahaya kehamilan, dan P4K.

3) Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses

persalinan).

4) Perawatan Nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui

eksklusif?, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya

dan penyakit ibu nifas).

5) KB pasca persalinan.

6) Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian K1

injeksi, tanda bahaya bayi baru lahir, pengamatan perkembangan

bayi/anak dan pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).

7) Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kesehatan

ibu dan anak.

8) Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan dan

penanganan malaria pada ibu hamil).

9) Akte kelahiran.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 34: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

15

Universitas Indonesia

2.1.3 Sasaran Kelas Ibu Hamil

Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d

32 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut

terjadi keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu

hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta

minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai materi yang penting,

misalnya materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya (Depkes

RI, 2009)

2.1.4 Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

Penyelenggaraan kelas ibu hamil dapat dilaksanakan oleh pemerintah,

swasta, LSM dan masyarakat.

a. Fungsi dan peran (provinsi, Kabupaten dan Puskesmas)

Pelaksanaan kelas ibu hamil dikembangkan sesuai dengan fungsi dan peran

pada masing-masing level yaitu Provinsi , Kabupaten dan Puskesmas

b. Fasilitator dan nara sumber

Menurut Dinkes NTB dan JICA (2008), fasilitator kelas ibu hamil adalah

bidan atau tenaga kesehatan yang telah mendapat pelatihan fasilitator tentang

kelas ibu hamil. Sedangkan bagi bidan atau tenaga kesehatan yang belum

mendapat pelatihan tidak boleh memfasilitasi kelas ibu hamil.

c. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan kelas ibu hamil

adalah: ruang belajar untuk kapasitas 10 orang peserta dengan ventilasi dan

pencahayaan yang cukup, alat tulis menulis, buku KIA, lembar balik kelas ibu

hamil, buku pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil, buku pegangan fasilitator,

alat peraga (KB kit, food model, boneka, dll), tikar/karpet, bantal, kursi, buku

senam hamil, CD senam hamil.

d. Tahapan Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

- Pelatihan bagi pelatih

- Pelatihan bagi fasilitator

- Sosialisasi kelas ibu hamil pada tokoh agama, tokoh masyarakat dan

stakeholder

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 35: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

16

Universitas Indonesia

- Persiapan pelaksanaan kelas ibu hamil

- Pelaksanaan kelas ibu hamil

- Monitoring, evalusi dan pelaporan.

2.1.5 Kegiatan Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan selama hamil atau

sesuai dengan hasil kesepakatan fasilitator dengan peserta. Pada setiap pertemuan,

materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan

kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok. Pada setiap akhir

pertemuan dilakukan senam ibu hamil. Senam ibu hamil merupakan

kegiatan/materi ekstra di kelas ibu hamil, jika dilaksanakan, setelah sampai di

rumah diharapkan dapat dipraktekkan. Waktu pertemuan disesuaikan dengan

kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu

pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15 - 20 menit.

2.1.6 Materi pelaksanaan kelas ibu hamil

2.1.6.1 Materi pertemuan pertama

a. Penjelasan umum kelas ibu hamil dan perkenalan peserta

b. Evaluasi awal (pre test) materi pertemuan I

c. Materi kelas ibu hamil (pertemuan I)

1) Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan

- Apa kehamilan itu?

- Perubahan tubuh ibu selama kehamilan

- Keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya (kram kaki,

wasir dan nyeri pinggang)

- Apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil

- Pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk

penanggulangan anemia

2) Perawatan kehamilan

- Kesipan psikologis menghadapi kehamilan

- Hubungan suami istri selama kehamilan

- Obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 36: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

17

Universitas Indonesia

- Tanda-tanda bahaya kehamilan

- Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)

d. Evaluasi harian dan evaluasi akhir (post test) materi pertemuan I

(Peningkatan pengetahuan)

e. Kesimpulan

f. Senam ibu hamil (lembar balik pilihan !)

2.1.6.2 Materi pertemuan kedua

a. Review materi pertemuan I dan hasil evaluasi (pre test I dan post test I)

b. Evaluasi awal (pre test) materi pertemuan II

c. Materi kelas ibu hamil (pertemuan II)

1) Persalinan

- Tanda-tanda pesalinan

- Tanda bahaya pada persalinan

- Proses persalinan

- Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

2) Perawatan nifas

- Apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui eksklusif?

- Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas?

- Tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas

- KB pasca salin

d. Evaluasi harian hari ke II dan evaluasi akhir (pasca tes) materi pertemuan

II (Peningkatan pengetahuan)

e. Kesimpulan

f. Senam ibu hamil (lembar balik pilihan 2-5)

2.1.6.3 Materi pertemuan ketiga

a. Review materi pertemuan II dan hasil evaluasi (pra tes II dan pasca tes II)

b. Evaluasi awal (pra tes) materi pertemuan III

c. Materi kelas ibu hamil (pertemuan III)

1) Perawatan Bayi

- Perawatan Bayi Baru Lahir (BBL)

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 37: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

18

Universitas Indonesia

- Pemberian vitamin K1 injeksi pada BBL

- Tanda bahaya BBL

- Pengamatan perkembangan bayi/anak

- Pemberian imunisasi pada BBL

2) Mitos

- Penggalian dan penelusuran mitos yang berkaitan dengan

kesehatan ibu dan anak

3) Penyakit menular

- Infeksi Menular Sexual (IMS)

- Informasi dasar HIV/AIDS

- Pencegahan dan penanganan malaria pada ibu hamil

4) Akte kelahiran

- Pentingnya akte kelahiran

d. Evaluasi harian hari ke III dan evaluasi akhir (pasca tes) materi pertemuan

III (Peningkatan pengetahuan)

e. Kesimpulan

f. Senam ibu hamil (lembar balik pilihan 1-5)

2.2 Pengetahuan (knowledge)

2.2.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (over bahavior), karena pengetahuan merupakan

hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap

objek tertentu melalui indera yang dimiliki dan sangat dipengaruhi oleh intensitas

perhatian dan persepsi terhadap objek. Pengetahuan dapat diperoleh melalui

pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2010). Karena

dalam pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng (long lasting) dari pada perilaku yang tidak

didasari oleh pengetahuan. Menurut Lukman dalam Hendra (2008), pengetahuan

dapat dipengaruhi oleh faktor umur, lingkungan, pengalaman, pendidikan,

informasi/mass media, sosial budaya dan ekonomi, intelegensi. Penelitian Rogers

pada tahun 1974 (dalam Notoatmodjo, 2007a) mengungkapkan bahwa sebelum

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 38: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

19

Universitas Indonesia

orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang

berurutan, yakni:

a) Awarenes (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui stimulus terlebih dahulu.

b) Interest (merasa tertarik) terhadap stimulasi atau objek tertentu

c) Evaluation yaitu menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya

stimulasi tersebut terhadap dirinya

d) Trial (mencoba) dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai

apa yang dikehendaki oleh stimulus

e) Adoption (adopsi) dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikap terhadap stimulus.

Penyaluran pengetahuan dapat diberikan melalui beberapa jalur (Depkes,

1995) antara lain, yaitu:

a) Dalam lingkungan keluarga

b) Dalam lingkungan sekolah

c) Dalam lingkungan masyarakat.

2.2.2 Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang tercakup dalam domain

kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:

a) Tahu (know): Tahu berarti mengingat suatu materi yang telah dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima sebelumnya. Tahu merupakan tingkatan

pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang

itu tahu adalah ia dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, dan

menyatakan.

b) Memahami (comprehension):

Memahami berarti kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek

yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

Orang yang paham harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, dan meramalkan

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 39: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

20

Universitas Indonesia

c) Aplikasi/penerapan (application):

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud

dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut

pada situasi yang lain.

d) Analisis (analysis):

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang

terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa

pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila

orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan,

membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut.

e) Sintesis (synthesis):

Sintesis menunjuk suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau

meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen

pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan

untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.

f) Evaluasi (evaluation):

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya di

dasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang

berlaku dimasyarakat.

2.2.3 Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), cara memperoleh pengetahuan dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

2.2.3.1 Cara tradisional atau non alamiah

a) Tial and error

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil dicoba

kemungkinan yang lain dan begitu seterusnya sampai masalah tersebut dapat

dipecahkan.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 40: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

21

Universitas Indonesia

b) Cara kekuasaan atau otoritas

Pada cara ini prinsipnya adalah orang lain menerima pendapat yang

dikemukakan orang yang mempunyai otoritas tanpa terlebih dahulu menguji

dan membuktikan kebenarannya baik berdasarkan empiris atau berdasarkan

penalaran sendiri. Dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh

berdasarkan otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas

atau ahli ilmu pengetahuan. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima

pendapat tersebut menganggap bahwa apa yang dikemukakannya adalah

sudah benar.

c) Pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikianlan bunyi pepatah. Ini

mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan satu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadinya

dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.

d) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara-cara berpikir

manusia pun ikut berkembang. Dalam memperoleh ilmu dengan kata lain

memperoleh pengetahuan, manusia telah menggunakan jalan pikirannya

masing-masing yaitu dengan cara menggunakan penalaran dalam memperoleh

kebenaran pengetahuan.

2.2.3.2 Cara modern atau cara ilmiah

Dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis dan

ilmiah, cara ini disebut penelitian ilmiah atau populer disebut metode penelitian

(research methodology). Metode ilmiah adalah suatu cara menerapkan prinsip-

prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran.

Pengetahuan seseorang dengan perilaku tidak dapat dipisahkan karena

pengetahuan merupakan bentuk intervensi terhadap perilaku (Notoatmodjo,

2007).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara

lain yaitu karakteristik individu sendiri (umur, pendidikan, pengalaman), sosial

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 41: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

22

Universitas Indonesia

ekonomi (pekerjaan), keterpaparan media informasi/sumber informasi,

kepemilikan media komunikasi, kepemilikan transportasi.

Dari teori diatas menggambarkan bahwa pengetahuan merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi perilaku individu dalam pemanfatan pelayanan

kesehatan. Salah satu pengetahuan yang dianggap penting yaitu pengetahuan ibu

tentang kesehatan ibu dan anak meliputi: kehamilan, persalinan, nifas dan

perawatan bayi baru lahir.

2.3 Keterampilan / Praktek

Keterampilan merupakan kemampuan seseorang melakukan perbuatan

tertentu, seperti berbicara, menulis, melompat, menyuntik, memeriksa dan

sebagainya. Kemampuan ini dikenal sebagai kemampuan psikomotor (Pusdiklat

1993). Menurut Notoatmodjo (1993) keterampilan/praktek diklasifikasikan

kedalam empat tingkatan:

a. Persepsi (perception)

Mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan tindakan yang

akan diambil adalah merupakan keterampilan tingkat pertama.

b. Respon terpimpin (guided respond)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan

contoh adalah indikator keterampilan tingkat kedua.

c. Mekanisme (mechanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah

mencapai tingkat ketiga.

d. Adaptasi (adaptation)

Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan

baik, artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya tanpa mengurangi kebenaran

tindakan tersebut.

Terbentuknya suatu perilaku baru, umumnya dimulai pada tingkat

pengetahuan, subyek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa materi

atau obyek yang diluarnya, sehingga akhirnya menyebabkan timbulnya

pengetahuan baru pada subyek tersebut dan selanjutnya menimbulkan respon

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 42: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

23

Universitas Indonesia

batin dalam bentuk sikap subyek tersebut terhadap obyek yang telah diketahuinya

itu.

Pada akhirnya stimulus yaitu obyek yang telah diketahui dan disadari

sepenuhnya tersebut akan menyebabkan timbulnya respon lebih jauh lagi yaitu

berupa tindakan tanpa mengetahui makna dari stimulus yang diterima, dengan

kata lain tindakan / praktek seseorang tidak harus didasari oleh pengetahuan dan

sikap (Notoatmodjo, 1993)

Menurut Guilbert. J.J ada 3 tingkatan keterampilan yaitu: 1) peniruan, 2)

pengawasan, dan 3) otomatisme. Sementara itu Gibson, dkk (1991) mengatakan

bahwa keterampilan adalah kecakapan yang berhubungan dengan tugas yang

dimiliki dan digunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat, selain itu

keterampilan juga merupakan variabel individu yang mempengaruhi prestasi

kerja.

Pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan sekaligus meningkatkan

keterampilan para pekerja, pelatihan sering dipakai sebagai solusi atas persoalan

kinerja dari para pekerja. Variabel pengetahuan merupakan faktor internal petugas

yang dapat berubah dengan pelatihan (Notoatmodjo, 1992)

Pengetahuan ibu hamil yang telah mengikuti kelas ibu hamil diharapkan

dapat meningkat, dengan meningkatnya pengetahuan maka keterampilannyapun

dapat meningkat, dan pada gilirannya akan dapat merubah perilaku ibu pada saat

merawat bayinya.

2.4 Karakteristik ibu hamil

2.4.1 Umur

Umur seorang ibu hamil, bersalin dan nifas akan mempengaruhi derajat

kesehatannya Wiknjosastro (1997) menyatakan masa yang paling tepat untuk

menjalankan kehamilan dan persalinan adalah usia antara 20-30 tahun, karena

pada saat itu alat reproduksi wanita sudah berfungsi dengan baik. Ibu yang hamil,

bersalin dan nifas pada usia kurang dari 20 tahun akan mengalami risiko kematian

2-5 kali lebih tinggi dari pada usia 20-29 tahun.

Menurut Koblinsky (1997) umur ibu antara 20-35 tahun merupakan usia

reproduksi yang aman bagi wanita untuk hamil dan melahirkan. Hal tersebut

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 43: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

24

Universitas Indonesia

berhubungan dengan fungsi anatomi dan fisiologi alat-alat reproduksi. Merman

dalam Koblinsky (1997) menyatakan, dalam studi pertumbuhan jalan lahir gadis

remaja, dinyatakan bahwa sebelum mencapai usia 18 tahun, tinggi kaum ibu

kurang mencerminkan tulang-tulang jalan lahir dibandingkan setelah usia 18

tahun. Khususnya pada awal remaja perkembangan tulang jalan lahir lebih lambat

dari pada tinggi badan dan saluran tersebut belum matang samapai kira-kira 2-3

tahun setelah pertumbuhan tinggi badan berhenti (Harrison dalam Koblinsy,

1997). Terdapat langkah-langkah non medik yang berkaitan dengan status wanita,

yang berpengaruh terhadap kematian ibu. Faktor ini perlu diintegrasikan pula

kedalam inisiatif Safe Motherhood yang komprehensif, contohnya dengan

peningkatan umur minimal perkawinan menurut hukum dan memperjuangkan

hukum tersebut (Fredman dalam Koblinsky, 1997). Faktor umur menentukan

status kesehatan maternal dan berkaitan dengan kondisi kehamilan, persalinan dan

nifas serta dalam pengasuhan bayi. Proses reproduksi sebaiknya berlangsung pada

usia 20-35 tahun, sebab pada saat itu penyulit kehamilan jarang terjadi (Depkes,

2006)

Ibu yang berumur kurang dari 20 tahun, rahim dan panggul ibu belum

berkembang dengan baik, sehingga perlu diwaspadai kemungkinan mengalami

persalinan yang sulit. Sementara itu, pada ibu yang berumur 35 tahun atau lebih

kesehatan dan keadaan rahim sudah tidak sebaik pada umur 20-35 tahun

sebelumnya, sehingga perlu diwaspadai kemungkinan terjadi persalinan lama,

perdarahan dan risiko cacat bawaan (Royston dan Amstrong dalam Sumiarsih,

2007).

Ibu yang berumur < 20 tahun secara fisik, psikis dan sosial belum siap

untuk mengalami kehamilan, persalinan dan nifas. Sedangkan ibu hamil pada usia

tua (>35 tahun), menghadapi risiko ketika bersalin (Huda, 2005). Usia yang

terlalu muda meningkatkan secara bermakna risiko persalinan di seluruh dunia.

Suatu survey di Matlab, Bangladesh, memperlihatkan bahwa wanita yang

berumur 10-14 tahun mempunyai angka kematian ibu yang lima kali lebih

dibandingkan wanita yang berumur 20-24 tahun (Royston dan Amstrong dalam

Sumiarsih, 2007). Menurut Manuaba (1989), ibu yang terlalu muda (kurang dari

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 44: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

25

Universitas Indonesia

20 tahun) dan terlalu tua (lebih dari 35 tahun) berisiko lebih besar mengalami

perdarahan sebelum lahir.

2.4.2 Pendidikan

Pendidikan adalah segala upaya yang meningkatkan kualitas sumber daya

manusia menuju kualitas yang mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok

masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku

pendidikan. Dari batasan ini tersirat bahwa unsur-unsur pendidikan yaitu: 1) Input

adalah sasaran pendidikan (individu, kelompok, masyarakat) dan pendidikan

(pelaku pendidikan), 2) Proses adalah upaya yang dicanangkan untuk

mempengaruhi orang lain, 3) Output adalah melakukan apa yang diharapkan atau

perilaku (Notoatmodjo, 2003). Sedangkan pendidikan menurut Notoatmodjo

(2005) adalah merupakan suatu upaya seseorang untuk belajar dengan harapan

dapat diaplikasikannya dalam bentuk tindakan nyata.

Wanita yang berpendidikan akan lebih mudah untuk mendapatkan

pelayanan profesional dibandingkan wanita tidak berpendidikan karena mereka

menyadari secara penuh manfaat dari pelayanan tersebut (Royston dan Amstrong

dalam Koblinsky, 1997). Koblinsky dkk (1997) mengatakan bahwa wanita yang

terdidik akan semakin terbuka dan pantang menyerah dalam meningkatkan

ketepatan dan mutu kesehatan. Lebih jauh lagi Jacobson dalam Koblinsky

mengatakan terdapat banyak alasan mengapa wanita tidak mampu memanfaatkan

pelayanan yang secara teoritis aksesibel bagi mereka, antara lain adalah

kurangnya akses terhadap pendidikan dalam hal pentingnya pemeriksaan

kehamilan. Pendidikan juga akan meningkatkan akses pelayanan, yaitu dengan

meningkatkan kemampuan mereka dalam menyerap konsep-konsep kesehatan

yang baru (Thaddeus & Maine dalam Koblinsky, 1997).

Pendidikan merupakan hal yang mendasar seseorang dalam cara berfikir

dalam memutuskan suatu masalah. Tingkat pendidikan ibu berhubungan dengan

derajat kesehatannya, meningkatnya tingkat pendidikan ibu merupakan peluang

meningkatnya pengetahuan dan kesadaran ibu terhadap kesehatan, (Notoatmodjo,

2007)

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 45: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

26

Universitas Indonesia

Pendidikan berpengaruh pada cara berfikir, dan pengambilan keputusan

seseorang dalam menggunakan pelayanan kesehatan, semakin tinggi pendidikan

ibu maka akan semakin baik pengetahuannya tentang kesehatan. Pendidikan yang

rendah menyebabkan seseorang acuh tak acuh terhadap program kesehatan,

sehingga mereka tidak mengenal bahaya yang mungkin terjadi walaupun ada

sarana yang baik belum tentu mereka menggunakannya (Martadisoebrata, 2005)

Latar belakang pendidikan masyarakat merupakan masalah mendasar yang

dapat menentukan keberhasilan suatu program. Beberapa penelitian menunjukkan

bahwa tingkat pendidikan yang lebih tinggi berperan penting dalam

mempromosikan kesehatan. Penelitian-penelitian juga menemukan bahwa tingkat

pendidikan yang lebih tinggi bermanfaat bagi program kesehatan (Departemen

Kesehatan RI, 2002).

Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Tersiana (2007) menyatakan

bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan pemilihan penolong

persalinan, proporsi ibu yang memiliki tingkat pendidikan yang baik dan memilih

penolong persalinan pada tenaga kesehatan lebih besar 1,5 kali (73,9%)

dibandingkan ibu dengan tingkat pendidikan yang kurang (52,5%)

Menurut Depkes RI (2004) tingkat pendidikan sangat berpengaruh

terhadap perubahan sikap dan perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikan yang lebih

tinggi memudahkan seseorang untuk menyerap informasi dan

mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari khususnya

dalam hal kesehatan. Hasil studi kualitatif di 3 propinsi, Bali, Sumatera Selatan

(Sumsel) dan Kalimantan Selatan (Kalsel) menunjukkan tingkat pendidikan

rendah menyebabkan kurangnya pengertian akan bahaya yang dapat menimpa ibu

hamil dan bayinya, terutama dalam kegawat-daruratan kehamilan, persalinan dan

penyakit pada bayinya. Sebagian besar ibu sudah sadar untuk melakukan

Antenatal Care (ANC) namun perawatan tali pusat, perawatan bayi dilakukan

seperti kebiasaan dan budaya masyarakat setempat yang merugikan kesehatan

(Depkes RI, 2004)

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 46: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

27

Universitas Indonesia

2.4.3 Pekerjaan

Keadaan hamil tidak merubah pola bekerja ibu sehari-hari, kadang ibu

adalah sebagai tumpuan hidup pada keluarga miskin, di Kalimantan Selatan ibu

hamil masih bekerja keras sampai hamil tua dan kembali bekerja setelah masa

nifas (Depkes RI, 2004).

Konsep yang berbeda justru diungkapkan oleh Pusat Penelitian Kesehatan

dalam Adawiyah (2001) bahwa ibu hamil yang bekerja merupakan sebab-sebab

mendasar yang mempengaruhi frekuensi pemeriksaan kehamilan, sehubungan

dengan ada tidaknya waktu luang yang dimiliki untuk memanfaatkan pemeriksaan

kehamilan, maka diharapkan ibu yang tidak bekerja/ibu rumah tangga lebih

banyak yang memeriksakan kehamilannya secara lengkap. Sejalan dengan

pernyataan Romlah (2009) mengatakan terdapat hubungan yang bermakna antara

pekerjaan dengan perilaku ibu dalam merencanakan persalinan dan pencegahan

komplikasi yang mempunyai peluang sebesar 9 kali untuk berperilaku positif

dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja. Menurut penelitian yang telah

dilakukan Niaty (2010) menyatakan, dapat dibuktikan adanya hubungan yang

bermakna antara status pekerjaan dengan pemilihan penolong persalinan . dimana

ibu yang bekerja memiliki peluang 1,73 kali untuk memilih penolong persalinan

dengan tenaga kesehatan dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.

2.4.4 Paritas

Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan ibu baik lahir hidup

maupun meninggal. Ibu dengan paritas tinggi (lebih dari 4 kali) mempunyai risiko

lebih besar untuk mengalami perdarahan dan kehamilan yang terlalu sering

menyebabkan risiko sakit dan kematian pada ibu hamil dan juga anaknya (Depkes

RI, 2008)

Jumlah kelahiran yang dialami oleh ibu baik kelahiran hidup maupun

kelahiran mati dengan kehamilan cukup bulan secara spontan melalui jalan lahir

(Sastrawinata, 1993). Riwayat persalinan terdahulu terbagi atas:

1. Primipara, yaitu wanita yang telah melahirkan 1 kali, seorang anak yang

cukup besar untuk hidup di dunia luar

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 47: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

28

Universitas Indonesia

2. Multipara, yaitu wanita yang telah melahirkan 2 kali sampai 4 kali lebih dari

seorang anak yang cukup besar untuk hidup di dunia luar

3. Grande multipara, yaitu wanita yang telah melahirkan 5 kali atau lebih, lebih

dari 5 orang anak cukup besar untuk hidup di dunia luar.

Hasil penelitian Kusumayati (2008) tentang pengaruh pemanfaatan buku KIA di

Sumatera Barat, dimana paritas merupakan salah satu faktor yang akan

mempengaruhi pengetahuan ibu dan perilaku positif dalam pemanfaatan

pelayanan kesehatan.

Dari sejumlah penelitian yang dilakukan telah terbukti bahwa kehamilan

kedua dan ketiga merupakan kehamilan yang paling aman. Sedangkan risiko

komplikasi kehamilan dan persalinan yang serius akan meningkat secara

bermakna setelah kehamilan ketiga dan seterusnya. Terkait potensi resiko yang

dihadapi, maka ibu yang menjalani kehamilan keempat atau lebih harus

memeriksakan kehamilannya secara teratur (Royston dan Amstrong dalam

Koblinsky, 1997). Paritas merupakan faktor resiko penting komplikasi obstetric,

dimana ibu hamil dengan paritas tinggi cenderung mengalami placenta previa,

mengakibatkan pertumbuhan endometrium yang kurang sempurna (Manuaba,

1989).

2.4.5 Umur Kehamilan

Penentuan umur kehamilan sangat penting untuk memperkirakan

persalinan. Menurut Manuaba (1989), untuk menentukan umur kehamilan dapat

ditentukan dengan: mempergunakan rumus Naegle (hari haid pertama ditambah

tujuh dan bulannya ditambah sembilan), gerakan pertama fetus (16 minggu),

perkiraan tingginya fundus uteri (perkiraan ini kurang tepat pada kehamil kedua

dan seterusnya), dengan ultrasonografi.

Menurut Manuaba (2008), lama kehamilan berlangsung sampai persalinan

aterm sekitar 280 sampai 300 hari dengan perhitungan sebagai berikut: kehamilan

sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gr bila berakhir disebut keguguran,

kehamilan 29 sampai 36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematuritas,

kehamilan berumur 37 sampai 42 minggu disebut aterm dan kehamilan melebihi

42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau postdatism (serotinus). Kehamilan

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 48: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

29

Universitas Indonesia

dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu: triwulan pertama: 1 sampai 12 minggu,

triwulan kedua: 13 sampai 28 minggu, triwulan ketiga: 29 sampai 42 minggu.

2.5 Buku Kesehatan Ibu dan Anak

Buku ini telah digunakan di Indonesia sejak tahun 1994. Penggunaan buku

kesehatan ibu dan anak (buku KIA) telah menjangkau 33 propinsi, dalam

masyarakat mengenal buku KIA dikenal sebagai buku berwarna pink (merah

muda, ia merupakan salah satu instrumen pelayanan kesehatan ibu dan anak yang

diterima langsung oleh ibu dan keluarga (Depkes, 2003).

Penggunaan buku KIA merupakan salah satu bentuk upaya meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan keluarga. Buku KIA merupakan kumpulan materi

standar penyuluhan, informasi serta catatan tentang gizi, kesehatan ibu dan anak.

Yang menjadi milik keluarga untuk disimpan dirumah dan dibawa setiap ibu atau

anak datang ke fasilitas kesehatan. Didalamnya terdapat stiker Program

Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) sebagai alat

pemantauan intensif bagi setiap ibu hamil di seluruh Indonesia, dalam upaya

mempercepat penurunan kematian ibu dan bayi (Depkes, 2009)

Buku KIA bermanfaat untuk melihat data lengkap tentang pelayanan yang

sudah didapat ibu dan anak, keadaan kesehatan, gizi dan tumbuh kembang anak

sejak masih dalam kandungan sampai usia lima tahun. Selain itu, buku KIA

bertindak sebagai pedoman dalam memberikan penyuluhan dan pelayanan

kesehatan ibu dan anak. Ia digunakan untuk dapat segera mengetahui dan

memantau adanya resiko tinggi pada ibu dan anak sehingga dapat segera

ditentukan alternatif penanganannya. Buku KIA juga berguna sebagai alat

komunikasi, informasi dan edukasi antara tenaga kesehatan dan ibu/keluarga

dalam memberikan pelayanan dan memberikan nasehat pemeliharaan kesehatan

ibu dan anak secara lebih bermutu, sering pula, buku KIA dipakai sebagai

informasi tambahan digunakan pada saat melakukan audit kematian maternal dan

neonatal.

Informasi di dalam buku KIA meliputi: identitas keluarga, amanat

persalinan dan stiker P4K, catatan kesehatan ibu hamil, catatan kesehatan ibu

bersalin dan bayi baru lahir, catatan kesehatan ibu nifas, pelayanan KB ibu nifas,

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 49: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

30

Universitas Indonesia

pemeriksaan neonatal, catatan penyakit dan masalah perkembangannya,

pemberian vitamin A, pelayanan stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh

kembang oleh bidan/perawat/dokter, catatan pemberian imunisasi dasar lengkap,

dan KMS.

2.6 Pendidikan/Promosi Kesehatan

2.6.1 Pengertian

Menurut Notoatmodjo (2010), definisi dalam ilmu kesehatan masyarakat

(health promotion) promosi kesehatan mempunyai dua pengertian. Pengertian

yang pertama adalah sebagai bagian dari tingkat pencegahan penyakit, promosi

kesehatan dalam konteks ini adalah peningkatan kesehatan. Pengertian yang

kedua yaitu, promosi kesehatan diartikan sebagai upaya memasarkan,

menyebarluaskan, mengenalkan kesehatan. Pengertian promosi kesehatan yang

kedua sama dengan pendidikan kesehatan, karena pendidikan kesehatan bertujuan

agar masyarakat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan.

Dalam Notoatmodjo (2010), berdasarkan hasil rumusan Konferensi

Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa, Canada pada piagam Ottawa (Ottawa

Charter: 1986) dinyatakan bahwa, promosi kesehatan adalah proses untuk

memampukan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

Batasan promosi kesehatan yang lain dirumuskan oleh Yayasan Kesehatan

Victoria (Victorian Health Foundation-Australia, 1997), menekankan bahwa

promosi kesehatan adalah suatu program perubahan perilaku masyarakat yang

menyeluruh, bukan hanya perubahan perilaku, tetapi juga diikuti dengan

perubahan lingkungan, karena perubahan perilaku tanpa diikuti oleh perubahan

lingkungan tidak akan efektif dan tidak akan bertahan lama.

2.6.2 Metode Promosi Kesehatan

Beberapa metode promosi menurut Notoatmodjo (2010), akan diuraikan

sebagai berikut:

2.6.2.1 Metode Individu (Perorangan)

Dalam pendidikan kesehatan, metode yang bersifat individual ini

digunakan untuk membina perilaku baru seseorang yang telah mulai tertarik pada

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 50: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

31

Universitas Indonesia

suatu perubahan perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu

perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakan pendekatan individual ini

karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda

sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari

pendekatan ini antara lain:

a) Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counceling)

Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap

masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu

penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran

dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut.

b) Wawancara

Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan.

Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi

mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum

menerima perubahan, untuk memengaruhi apakah perilaku yang sudah atau

akan diadopsi itumempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat,

apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.

2.6.2.2 Metode Kelompok

Dalam memilih metode penyuluhan kelompok, harus mengingat besarnya

kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok

yang besar, metodenya akan berbeda dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu

metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran penyuluhan.

a. Kelompok besar

Yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk

kelompok ini adalah ceramah dan seminar.

1) Ceramah, metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi

maupun rendah.

2) Seminar, metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan

pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian dari

seseorang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu topik.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 51: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

32

Universitas Indonesia

b. Kelompok Kecil

Yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang. Metode yang cocok

untuk kelompok ini antara lain:

1) Diskusi kelompok

2) Curah pendapat (Brain Storming)

3) Bola Salju

4) Kelompok-kelompok kecil

5) Role Play (Memainkan Peranan)

6) Permainan simulasi

2.6.2.3 Metode Massa

Metode pendidikan kesehatan secara massa dipakai untuk

mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat

yang sifatnya massa atau publik. Oleh karena sasaran bersifat umum dalam arti

tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status ekonomi,

tingkat pendidikan dan sebagainya, maka pesan kesehatan yang akan disampaikan

harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut.

Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah awareness atau kesadaran

masyarakat terhadap suatu inovasi, dan belum begitu diharapkan untuk sampai

pada perubahan perilaku. Beberapa contoh metode pendidikan kesehatan secara

massa antara lain: ceramah umum, pidato-pidato/diskusi tentang kesehatan

melalui media elektronik, simulasi, tulisan-tulisan di majalah/koran dan bill board.

2.6.3 Media Promosi Kesehatan

Media pendidikan atau Promosi Kesehatan adalah semua sarana atau

upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh

komunikator, baik melalui media cetak, elektronik, maupun media luar ruang

sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang pada akhirnya

diharapkan dapat merubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan

(Notoatmodjo, 2005)

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 52: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

33

Universitas Indonesia

2.6.3.1 Tujuan media promosi kesehatan

Dalam Notoatmodjo (2005) ada beberapa tujuan atau alasan mengapa

media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan promosi kesehatan antara lain:

a) Dapat mempermudah penyampaian informasi

b) Dapat menghindari kesalahan persepsi

c) Dapat memperjelas informasi

d) Dapat mempermudah pengertian

e) Mengurangi komunikasi yang verbalistik

f) Dapat menampilkan objek yang tidak bisa ditangkap dengan mata

g) Memperlancar komunikasi, dan lain-lain.

2.6.3.2 Penggolongan media promosi kesehatan

Dalam Notoatmodjo (2005), penggolongan media promosi kesehatan

dapat ditinjau dari berbagai aspek, antara lain:

a. Berdasarkan bentuk umum penggunaannya, media promosi dibedakan

menjadi:

1) Bahan bacaan: Modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet, majalah,

buletin, dan sebagainya.

2) Bahan peragaan: Poster tunggal, poster seri, flipchart (lembar balik),

transparan, slide, film, dan sebagainya.

b. Berdasarkan cara produksi, media promosi kesehatan dikelompokkan menjadi:

1) Media cetak, yaitu suatu media yang mengutamakan pesan-pesan visual

yang pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau

foto dalam tata warna yang berfungsi untuk memberi informasi dan

menghibur. Adapun macam-macamnya antara lain poster, leaflet, brosur,

majalah, surat kabar, lembar balik, sticker, dan pamflet. Kelebihan dari

media cetak antara lain, tahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak

tinggi, tidak perlu listrik, dapat dibawa kemana-mana, dapat mengungkit

rasa keindahan, mempermudah pemahaman, dan meningkatkan gairah

belajar. Sedangkan kelemahan media cetak antara lain tidak dapat

menstimulir efek suara dan efek gerak, dan mudah terlipat.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 53: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

34

Universitas Indonesia

2) Media elektronika, yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat

dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu

elektronika. Adapun macam-macamnya adalah TV, radio, film, video film,

kaset, CD, VCD, dan sebagainya. Kelebihan dari media elektronika antara

lain sudah dikenal masyarakat, mengikutsertakan semua panca indra, lebih

mudah dipahami, lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak,

bertatap muka, penyajian dapat dikendalikan, jangkauan relatif lebih besar,

sebagai alat diskusi, dan dapat diulang-ulang. Sedangkan kelemahan

media elektronika adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik,

perlu alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan

selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan, dan

perlu terampil dalam pengoperasian.

3) Media luar gedung, yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar

ruang secara umum melalui media cetak dan elektronik secara statis,

misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner, dan TV layar lebar.

Kelebihan dari media luar ruang antara lain sebagai informasi umum dan

hiburan, mengikutsertakan panca indra, lebih mudah dipahami, lebih

menarik karena ada suara dan gambar bergerak, bertatap muka, penyajian

dapat dikendalikan, jangkauan relatif lebih besar, dapat menjadi tempat

bertanya lebih detai, dan lain-lain. Sedangkan kelemahan media luar ruang

antara lain biaya lebih tinggi, sedikit rumit, ada yang memerlukan listrik,

ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan

matang, dan sebagainya.

2.6.3.3 Memilih media promosi kesehatan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media promosi

kesehatan adalah:

a) Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran, bukan pada selera

pengelola program.

b) Media yang dipilih harus memberikan dampak yang luas

c) Setiap media akan mempunyai peranan yang berbeda.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 54: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

35

Universitas Indonesia

d) Penggunaan beberapa media secara serempak dan terpadu akan meningkatkan

cakupan, frekuensi, dan efektifitas pesan.

2.7 Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses pengiriman pesan dari pengirim kepada

penerima pesan untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi disini lebih

menekankan pada aspek mempengaruhi orang lain agar maksud dan tujuan

pengiriman pesan dapat terwujud dalam waktu yang relatif singkat (Depkes,

2009)

2.7.1 Proses komunikasi

Proses komunikasi merupakan proses interaksi timbal balik antara

pengirim dengan penerima pesan yang menghasilkan pengertian dan penerimaan

yang sama yaitu menghasilkan suatu tindakan yang sama untuk mencapai tujuan.

Tahap paling awal dalam penerimaan informasi adalah sensasi. Sensasi berasal

dari kata sense yang artinya alat penginderaan yang menghubungkan tubuh

dengan lingkungannya. Bila alat penginderaan mengubah informasi menjadi

simpul-simpul syaraf dengan bahasa yang dimengerti oleh otak manusia maka

terjadilah proses sensasi (Depkes, 2009)

2.7.2 Tahapan komunikasi

Menurut Depkes (2009), tahapan komunikasi meliputi:

a) Tahap ide/gagasan

Tahap pertama dalam suatu penciptaan gagasan atau idealition yaitu proses

penciptaan gagasan atau informasi yang akan disampaikan oleh komunikator.

Pada tahap ini seseorang yang memiliki ide/gagasan diawali terjadinya proses

dalam pikirannya mengumpulkan berbagai data dan informasi, selanjutnya

muncul keinginan atau harapan untuk membulatkan berbagai dan beragam ide

untuk disampaikan kepada orang lain atau sekelompok orang

b) Tahap enconding

Pada tahap ini gagasan atau informasi telah terbentuk menjadi simbol atau

sandi yang dirancang untuk dikirimkan kepada orang lain. Pengiriman pesan

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 55: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

36

Universitas Indonesia

dapat dilakukan dengan lisan, tulisan, gambar, poster, grafik atau berupa

tindakan lainnya.

c) Tahap pengiriman

Pada tahap ini terjadi suatu proses pengiriman atau transmitting gagasan atau

ide dalam bentuk pesan yang disimbolkan melalui saluran dan media

komunikasi yang tersedia. Media komunikasi dapat berbentuk telepon, tatap

muka, papan pengumuman, poster, buku dansebagainya.

d) Tahap penerimaan

Setelah proses pengiriman melalui media komunikasi, maka isi pesan diterima

oleh orang lain melalui proses mendengarkan, melihat atau mengamati. Bila

informasi atau pesan berbentuk komunikasi lisan maka seringkali mengalami

kegagalan, hal ini biasanya disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya,

kesehatan pendenganran, konsentrasi, kegaduhan, serta faktor lain yang

memungkinkan hilangnya atau kaburnya pesan yang diterima oleh orang

lain/komunikan

e) Tahap decoding

Menurut Santrock (2011) memori atau ingatan adalah penyimpanan informasi

di setiap waktu. Memori melewati tiga proses yaitu pengodean/perekaman,

penyimpanan dan pemanggilan kembali. Perekaman merupakan pencatatan

informasi melalui reseptor indera dan simpul syaraf/memasukkan informasi

kedalam memori. Pada tahap ini pengulangan informasi dapat meningkatkan

lamanya informasi tinggal dalam memori. Proses kedua yaitu penyimpanan

informasi yang diterima melibatkan tiga jenis memori dengan kerangka waktu

yang berbeda: memori sensoris (memory sensory), memori jangka pendek

(short-term memory) dan memori jangka panjang (long-term memory).

Sensory memory berlangsung selama hitungan satu detik sampai beberapa

detik. Pada short term memory (STM) informasi disimpan selama 30 detik,

kecuali informasi tersebut diulang atau kalau tidak diproses lebih lanjut,

karena jika diproses informasi bisa disimpan lebih lama. Pada long-term

memory (LTM) adalah jenis memori yang menyimpan banyak sekali

informasi untuk periode waktu yang lama dalam cara yang relatif permanen.

Menurut Atkinson dan Shiffrin dalam Santrock (2011) menegaskan bahwa

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 56: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

37

Universitas Indonesia

semakin lama informasi disimpan dalam memori jangka pendek melalui

pengulangan, semakin besar kesempatannya untuk masuk ke memori jangka

panjang. Pada tahap pemanggilan kembali, ketika kita mendapatkan kembali

suatu dari bank data pikiran, kita menggeledah bilik memori untuk

menemukan informasi yang relevan. Pencarian ini bisa otomatis atau bisa juga

membutuhkan usaha. Lupa adalah kegagalan pemanggilan kembali karena

kurangnya petunjuk pemanggilan kembali yang efektif. Prinsip lupa yang

bergantung pada petunjuk konsisten dengan teori interferensi (interference

theory), yang menyatakan bahwa lupa bukan karena kita benar-benar

kehilangan memori dari penyimpanan, tetapi karena informasi lain

menghalangi apa yang berusaha kita ingat. Menurut teori kehilangan (decay

theory) sumber lupa yang lain yaitu hilangnya memori. Memori menghilang

pada kecepatan yang berbeda. Beberapa memori begitu nyata dan bertahan

untuk periode waktu yang lama, terutama ketika memori tersebut memiliki

ikatan emosional.

f) Tahap proses

Pada tahap ini respon komunikasi dapat berbentuk usaha untuk melengkapi

informasi, meminta informasi tambahan atau melakukan tindakan-tindakan

lain. Jika setiap pesan yang dikirimkan komunikator menghasilkan respon atau

tindakan dari komunikan sebagaimana yang diharapkan, maka dikatakan telah

terjadi komunikasi yang efektif.

2.7.3 Faktor yang mempengaruhi berkomunikasi dengan ibu hamil

Di dalam Depkes (2009) menyebutkan bahwa beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi komunikasi dengan ibu hamil diataranya adalah: perbedaan

persepsi, perbedaan bahasa, kegaduhan dan reaksi emosional.

Persepsi pada dasarnya adalah penilaian atau tafsiran seseorang terhadap

suatu objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi atau penafsiran pesan. Perbedaan pola pandang antara

individu satu dengan lainnya merupakan hal yang wajar dan manusiawi.

Perbedaan itu diawali dari latar belakang etnik, suku, adat istiadat, pendidikan,

pengalaman dan sebagainya. Untuk mengurangi atau menyatukan sudut pandang,

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 57: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

38

Universitas Indonesia

isi pesan harus jelas sehingga dapat dimengerti oleh seseorang yang memiliki

sudut pandang dan pengalaman yang berbeda.

Perbedaan bahasa satu dengan lainnya merupakan sumber utama

perbedaan persepsi. Untuk itu digunakan bahasa yang mudah, sederhana dan

mudah dimengerti, bila perlu konsep diolang beberapa kali terutama hal-hal

pokok dan penting sehingga isi pesan menjadi lebih jelas dan dipahami.

Kegaduhan atau kebisingan merupakan salah satu faktor yang

mengganggu, bahkan membingungkan pemahaman pesan dalam proses

komunikasi lisan. Komunikasi juga dapat dipengaruhi oleh reaksi emosional

seperti: sedang marah, sedih, gembira, malu, gelisah sangat berpengaruh terhadap

isi pesan yang disampaikan oleh komunikator. Seorang ibu hamil yang merasa

obsesi karena takut melahirkan, maka dia akan mengalami kehilangan

kemampuan untuk menafsirkan pesan bidan/tenaga kesehatan sehingga orang

yang bersangkutan memberikan reaksi defensif (bertahan) bahkan mungkin juga

akan agresif atau menyerang.

2.8 Kerangka teori

Berdasarkan teori sebelumnya, kerangka teori yang dipakai mengacu pada

teori PRECEDE (Predisposing, reinforcing, and enabling couse in educational

diagnosis and evaluation) framework Green, et al (1980) dalam Notoatmodjo

(2007). Kerangka teori tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 58: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

39

Universitas Indonesia

Gambar 2.1 Kerangka Teori PRECEDE framework Green, et al (1980) dalam

Notoatmodjo (2007)

Keturunan

Pelayanankesehatan

LingkunganStatuskesehatan

Pendidikan Kesehatan(Promosi Kesehatan)

Komunikasi(Penyuluhan)

Enabling Factors(ketersediaan sumber-

sumber/fasilitas)

Perilaku

ReinforcingFactors

(sikap dan perilakupetugas, peraturan

UU dll)

Training

Predisposing Factors(Pengetahuan, sikap,kepercayaan, tradisi,

nilai, dsb)

Pemberdayaanmasyarakat

(Pemberdayaan Sosial)

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 59: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

40 Universitas Indonesia

BAB 3KERANGKA KONSEP , HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Penelitian ini berupaya untuk mengetahui pengaruh intervensi pelatihan

kelas ibu hamil terhadap pengetahuan dan ketrampilan ibu hamil. Maka dibuat

kerangka konsep sebagai berikut:

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Pelatihan kelas ibuhamil

- 3 kali pertemuan

- Umur ibu hamil- Pendidikan- Pekerjaan- Usia kehamilan- Jumlah kehamilan/

Paritas

Sesudah:

Pengetahuan danketerampilan ibuhamil mengenaiKIA

Sebelum:

Pengetahuan danketerampilan ibuhamil mengenaiKIA

Satu bulanSesudahintervensi:

Pengetahuan danketerampilan ibuhamil mengenaiKIA

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 60: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

41

Universitas Indonesia

3.2 Hipotesis

1 Ada pengaruh intervensi kelas ibu hamil terhadap pengetahuan dan

keterampilan ibu hamil sebelum dan sesudah intervensi pada ibu hamil di

wilayah Puskesmas Sempor II

2 Ada perbedaan pengaruh intervensi kelas ibu hamil terhadap peningkatan

pengetahuan dan keterampilan ibu hamil sebelum dan sesudah intervensi

3 Ada perbedaan pengaruh intervensi kelas ibu hamil terhadap peningkatan

pengetahuan dan keterampilan ibu hamil sesudah intervensi dan satu

bulan sesudah intervensi.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 61: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

42

Universitas Indonesia

3.3 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Sumber

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Umur ibu hamil Umur ibu hamil pada saat

pengisian kuesioner,

berdasar ulang tahunnya

yang terakhir

Wawancara Kuesioner 1 = < 20 tahun

2 = 20-35 tahun

3 = > 35 tahun

Interval Wignjosastro,

dkk (2002)

2. Umur Kehamilan Usia kehamilan ibu saat

ini yang diukur dalam

minggu

Wawancara Kuesioner 1 = 20-24 minggu

(Trimester II)

2 = 25-32 minggu

(Trimester III)

Interval

3. Tingkat

Pendidikan

Pendidikan formal yang

pernah ditempuh oleh ibu

hamil

Wawancara Kuesioner Tingkat pendidikan

dengan kriteria:

1 = Rendah, bila

≤SMP

2 = Tinggi, bila >

SMP

Ordinal UU No. 2

Sisdiknas

2003

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 62: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

43

Universitas Indonesia

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Sumber

4. Status bekerja ibu Kegiatan yang dilakukan

ibu untuk menghasilkan

uang

Wawancara Kuesioner Kriteria:

1 = Bekerja

2 = Tidak bekerja

Ordinal BPS 2001

5. Jumlah Kehamilan

/Paritas

Jumlah ibu mengalami

kehamilan sampai saat ini

Wawancara Kuesioner Kriteria:

1 = Hamil ke-1

2 = Hamil >1

Kontinyu

6. Pengetahuan ibu

hamil mengenai

KIA

Tingkat pengetahuan ibu

hamil untuk mengenal dan

mengetahui hal-hal yang

berkaitan dengan

Kesehatan Ibu dan Anak.

Diukur dari skor jawaban

responden terhadap 30

pertanyaan tertutup

dengan poin jawaban

berjumlah 56 poin

Wawancara Kuesioner Nilai rata-rata Skor

Pengetahuan:

0 = Skor jawaban

salah

1= Skor Jawaban

benar

Kontinyu Depkes RI,

2009

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 63: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

44

Universitas Indonesia

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Sumber

7. Keterampilan ibu

hamil mengenai

KIA

Suatu kegiatan yang

diperagakan ibu hamil

berkaitan dengan cara

perawatan bayi

(memandikan,

memakaikan popok,

merawat tali pusat), teknik

menyusui dan cara

melakukan senam hamil.

Diukur dengan

menggunakan ceklis (total

poin 104)

Wawancara dan

Praktek

Ceklis Skor untuk

keterampilan

1. Memuaskan = 2

2. Tidak Memuaskan

=1

3. Tdk dikerjakan= 0

Kontinyu

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 64: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

45 Universitas Indonesia

BAB 4METODE PENELITIAN

4.1 Disain Penelitian

Rancangan studi yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen

semu (Quasi Experiment). Menurut Campbell dan Stanley kuasi eksperimen

design seringkali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya. Oleh

karena itu sering juga disebut quasi experiment atau experimen pura-pura. Disebut

demikian karena eksperimen ini belum memenuhi persyaratan seperti cara

eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu.

(Arikunto.2010). Menurut Notoatmodjo (2005), syarat-syarat pokok yang tidak

dapat dipenuhi oleh eksperimen semu adalah: tidak adanya randomisasi

(randoimization), kontrol terhadap variabel-variabel yang berpengaruh terhadap

eksperimen tidak dilakukan. Dalam penelitian ini observasi dilakukan sebanyak 3

kali yaitu pre test/sebelum perlakuan, post test/sesudah perlakuan dan satu bulan

sesudah perlakuan untuk mengetahui pengaruh intervensi pelatihan kelas ibu

hamil terhadap perubahan pengetahuan dan ketrampilan ibu hamil di wilayah

Puskesmas Sempor II.

X

Gambar 4.1 Bentuk rancangan Pretes, Postesdan satu bulan setelah Pelatihan

Keterangan:

O1 : Pengukuran pertama (pretes)

X : Perlakuan atau eksperimen, merupakan intervensi pelatihan kelas ibu

hamil yang dilakukan selama tiga minggu dengan pelaksanaan pelatihan

satu kali seminggu.

O2 : Pengukuran kedua (postes) data yang diambil setelah intervensi

dilaksanakan.

O3 : Pengukuran data terakhir dilakukan satu bulan sesudah pelaksanaan kelas

ibu hamil

O O O

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 65: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

46

Universitas Indonesia

Intervensi dilakukan dalam bentuk pelatihan menggunakan media buku KIA,

lembar balik, food model/contoh makanan, stiker P4K, boneka bayi, model

payudara, perlengkapan memandikan bayi, perlengkapan pakaian bayi dan

perlengkapan perawatan tali pusat.

Materi kelas ibu hamil meliputi:

1. Materi Pengetahuan

a. Kehamilan, perubahan Tubuh dan Keluhan

b. Perawatan kehamilan

c. Persalinan

d. Perawatan nifas

e. Perawatan Bayi

f. Mitos

g. Penyakit Menular

h. Akte Kelahiran

2. Materi keterampilan

a. Memandikan bayi

b. Memakaikan popok

c. Perawatan tali pusat

d. Teknik menyusui

e. Senam hamil

4.2 Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan di 7 desa wilayah kerja Puskesmas Sempor II.

Namun karena setiap kelas berisi maksimal 10 ibu hamil sementara setiap desa

jumlah ibu hamil dengan umur kehamilan 20-32 minggu jumlahnya ada yang

tidak mencukupi maka untuk lokasi kelas ibu hamil dilakukan penggabungan

dengan desa yang terdekat, dipilih di desa Pekuncen, Kenteng, Somagede dan

Puskesmas Sempor II. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Mei 2012. Masing-

masing kelompok kelas ibu hamil mendapatkan intervensi tiga kali pertemuan dan

dilakukan dengan jadwal satu minggu satu kali pertemuan.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 66: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

47

Universitas Indonesia

4.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

4.3.1 Kriteria Inklusi

1. Dapat berkomunikasi dengan baik

2. Bertempat tinggal di wilayah Puskesmas Sempor II

3. Hamil dengan usia kehamilan 20-32 minggu

4. Mau menjadi responden

5. Mengikuti pelatihan selama tiga kali

6. Menjawab seluruh item pertanyaan pada kuesioner tentang pengetahuan

dan melakukan praktek keterampilan mengenai KIA pada pre test, post tes

dan satu bulan sesudah pelatihan Kelas Ibu Hamil.

4.3.2 Kriteria Eksklusi

1. Tidak bersedia ikut dalam program penelitian

2. Mengikuti kegiatan kurang dari tiga kali

3. Ibu dengan hamil < 20 minggu atau > 32 minggu

4. Tidak menjawab seluruh item pertanyaan pada kuesioner tentang

pengetahuan dan tidak melakukan praktek keterampilan mengenai KIA

pada pre test, post tes dan satu bulan sesudah pelatihan Kelas Ibu Hamil.

4.4 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil diwilayah Puskesmas

Sempor II pada bulan Maret 2012 usia kehamilannya antara 20-32 minggu, karena

pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran,

serta efektif untuk melakukan senam hamil yang berjumlah 42 ibu hamil.

Sedangkan untuk pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 67: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

48

Universitas Indonesia

4.5 Pengumpulan Data

4.5.1 Sumber data

Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa sumber data yaitu: data

primer dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer ini didapatkan oleh peneliti melalui wawancara langsung oleh 9

bidan dengan responden melalui pengisian kuesioner dan praktek

keterampilan yang meliputi: data identitas responden, pengetahuan dan

keterampilan memandikan bayi, memakaikan popok, perawatan tali pusat,

teknik menyusui dan senam hamil.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti melalui observasi langsung

dan wawancara dengan bidan pemegang wilayah. Data tersebut berupa profil

Puskesmas Sempor II dan kohort ibu hamil yang meliputi: gambaran umum

Puskesmas Sempor II, jumlah ibu hamil dan umur kehamilan.

4.5.2 Instrumen Penelitian

Instrumen berupa kuesioner, daftar pertanyaan dan cheklist yang akan

dibagikan pada responden yaitu ibu hamil usia kehamilan 20-32 minggu di

wilayah Puskesmas Sempor II. Instrumen ini tidak dilakukan uji coba karena telah

menggunakan daftar pertanyaan yang baku dari Departemen Kesehatan Republik

Indonesia tahun 2009 pada buku Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, dan

pertanyaan ini telah digunakan pada kelas ibu hamil di wilayah Indonesia sedang

untuk cheklist keterampilan menggunakan daftar pada Asuhan bayi baru lahir

yang digunakan untuk pendidikan bagi tenaga kesehatan.

4.5.3 Metode Pengambilan Data

Pengambilan data karakteristik ibu hamil terdiri dari umur, pendidikan,

pekerjaan, kehamilan keberapa/paritas dan umur kehamilan dilakukan satu kali.

Kuesioner diberikan pada masing-masing ibu hamil dan dikembalikan setelah

diisi pada saat pre test atau sebelum dilaksanakan intervensi. Pengisian kuesioner

diisi oleh ibu hamil sendiri yang dipandu oleh satu orang penyuluh di depan yang

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 68: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

49

Universitas Indonesia

membacakan satu persatu pertanyaan dalam kuesioner dan diawasi oleh peneliti

sendiri, bidan koordinator dibantu bidan desa. Hal ini dilakukan agar apabila ada

pertanyaan yang kurang dapat dimengerti oleh responden dapat langsung

ditanyakan pada saat itu juga. Pengambilan data penelitian mengenai pengetahuan

dan keterampilan ibu hamil dilakukan sebanyak 3 kali yaitu sebelum, sesudah dan

satu bulan setelah intervensi kelas ibu hamil

4.6 Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh 9 orang bidan yaitu 2 bidan

koordinator KIA dan 7 bidan desa. Sebelum pelaksanaan tim mengadakan rapat

terlebih dahulu untuk menyamakan persepsi, pembagian jadwal kegiatan dan

pengarahan mengenai jalannya penelitian. Dari 42 peserta kelas ibu hamil dibagi

menjadi 4 kelompok. Pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahap sebagai

berikut:

4.6.1 Pengambilan Data Awal (pre test)

Pengambilan data awal (pre test) dilakukan selama kurang lebih 30 menit.

Kuesioner yang terdiri dari pertanyaan pengetahuan dibagikan kepada ibu hamil

secara bersamaan oleh seorang enumerator. Pengisian kuesioner dilakukan sendiri

oleh masing-masing ibu hamil dan diawasi serta dibimbing oleh seorang

enumerator yang mendampingi dan membimbing ibu hamil dan bersedia

memberikan penjelasan kepada ibu hamil bila ada pertanyaan atau kesulitan yang

dihadapi oleh ibu hamil dalam menjawab kuesioner yang sudah dibagikan.

Setelah selesai, kuesioner yang telah dijawab dikumpulkan. Untuk pengambilan

data tentang keterampilan dilakukan dengan cara menilai keterampilan ibu dengan

memakai daftar tilik, ibu hamil disuruh memperagakan satu persatu jenis

keterampilan mengenai cara memandikan bayi, cara merawat tali pusat, teknik

menyusui dan senam hamil, seorang enumerator mengamati keterampilan yang

dilakukan ibu dan menilai dengan menggunakan daftar tilik/ceklis. Setelah selesai

semua selanjutnya peneliti melakukan pemeriksaan akan kelengkapan jawaban

kuesioner dan ceklis setiap ibu hamil yang sudah dikumpulkan.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 69: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

50

Universitas Indonesia

4.6.2 Pelaksanaan Intervensi/perlakuan

Setelah pengambilan data awal (pre tes) selanjutnya dilakukan intervensi

oleh peneliti dibantu oleh 9 orang enumerator yaitu bidan koordinator dan bidan

desa (jadwal terlampir). Intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

memberikan pendidikan kelas ibu hamil menggunakan prinsip Belajar Orang

Dewasa (BOD) dengan menggunakan lembar balik, KB-kit, food model, boneka

bayi dll, sedang metode yang digunakan adalah: ceramah, tanya jawab, curah

pendapat, demonstrasi dan praktek, penugasan (peserta ditugaskan membaca

Buku KIA, dll), dan simulasi. Setiap pergantian sesi diselingi dengan permainan

untuk penyegaran. Ibu hamil terlebih dahulu diberi undangan untuk berkumpul di

Polindes, Posyandu atau di balai desa (sesuai kesepakatan antara bidan

dan/petugas kesehatan dengan peserta/ibu hamil).

Masing-masing kelompok mendapat intervensi sebanyak 3 kali yang

dilakukan satu kali dalam satu minggu dengan waktu pertemuan selama ± 120

menit. Materi yang diberikan meliputi:

a. Materi Kelas Ibu Hamil (pertemuan I)

1) Kehamilan, Perubahan Tubuh dan Keluhan

- Apa kehamilan itu?

- Perubahan tubuh ibu selama kehamilan

- Keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya (kram kaki, wasir

dan nyeri pinggang)

- Apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil

- Pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk

penanggulangan Anemia

2) Perawatan Kehamilan

- Kesiapan psikologis menghadapi kehamilan

- Hubungan suami istri selama kehamilan

- Obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil

- Tanda-tanda bahaya kehamilan

- Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)

Senam ibu hamil

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 70: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

51

Universitas Indonesia

b. Materi Kelas Ibu Hamil (pertemuan II)

3) Persalinan

- Tanda-tanda persalinan

- Tanda bahaya pada persalinan

- Proses persalinan

- Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

4) Perawatan Nifas

- Apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui eksklusif?

- Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas?

- Tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu nifas

- KB pasca salin

Praktek teknik menyusui

Senam ibu hamil

c. Materi Kelas Ibu Hamil (pertemuan III

5) Perawatan Bayi

- Perawatan Bayi Baru Lahir (BBL)

- Pemberian vitamin K1 injeksi pada BBL

- Tanda bahaya BBL

- Pengamatan perkembangan bayi/anak

- Pemberian imunisasi pada BBL

6) Mitos

- Penggalian dan pelurusan mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu

dan anak

7) Penyakit Menular

- Infeksi Menular Seksual (IMS)

- Informasi dasar HIV/AIDS

- Pencegahan dan penanggulangan malaria pada ibu hamil

8) Akte Kelahiran

- Pentingnya akte kelahiran

Praktek memandikan bayi, memakaikan popok dan perawatan tali pusat.

Senam ibu hamil

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 71: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

52

Universitas Indonesia

4.6.3 Pengambilan data akhir (pos test) dan satu bulan sesudah intervensi

Pengambilan data akhir (pos test) dilakukan setelah selesai intervensi dan

satu bulan setelah intervensi kelas ibu hamil. Kuesioner yang digunakan kuesioner

yang sama pada saat melakukan pre tes untuk mengukur pengetahuan dan

keterampilan ibu hamil. Waktu pelaksanaan pos tes sekitar kurang lebih 30 menit.

Kuesioner dibagikan dan diisi sendiri oleh ibu hamil pada waktu yang bersamaan.

Bila ada pertanyaan atau ketidakjelasan dalam pengisian kuesioner, enumerator

siap memberikan penjelasan. Sedangkan untuk penilaian keterampilan ibu hamil

melakukan praktek sendiri-sendiri di tempat terpisah dan diamati oleh enumerator

dengan menggunakan daftar tilik/ceklis dan alat peraga.

4.7 Sumber Media KIE

Media yang digunakan menggunakan perlengkapan yang sudah ada di

paket kelas ibu hamil dan sebagian dibuat sendiri oleh peneliti dengan

mengumpulkan dari beberapa sumber dan tinjauan pustaka mengenai gizi ibu

hamil, macam macam alat kontrasepsi dan modifikasi boneka dengan tali

pusarnya. Materi KIE yang digunakan yaitu buku KIA, lembar balik, food

model/contoh makanan, boneka, perlengkapan pakaian bayi, botol tempat ASI

jika ibu kerja/bepergian, metode kanguru, KB kit, stiker P4K dll.

4.8 Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul, diolah melalui tahapan sebagai berikut:

a. Menyunting data (Editing)

Melakukan pembersihan data yang telah terkumpul, untuk memeriksa

kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian, konsistensi jawaban dari

setiap pertanyaan dan pernyataan pada kuesioner dan kelengkapan

dokumen yang dimiliki.

b. Pemberian kode dan memberikan skor data (Coding dan Scoring)

Pada tahap ini dilakukan pemberian nilai dan mengubah jawaban berupa

karakter huruf/menjadi angka, agar memudahkan pengolahan data. Dalam

penelitian ini pertanyaan mengenai pengetahuan tentang KIA di skoring

jawaban salah = Skor jawaban 0, jawaban benar = Skor Jawaban 1, Untuk

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 72: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

53

Universitas Indonesia

item keterampilan di daftar tilik/ceklis diberi skor 0 untuk jawaban Tidak

Dikerjakan (T), Tidak Memuaskan (TM) skor 1 dan skor 2 untuk jawaban

Memuaskan (M)

c. Memasukan data (Entry)

Memasukan data yang sudah diskor dan dikode ke komputer dengan

menggunakan sofware untuk dapat dianalisa lebih lanjut dengan

menggunakan SPSS

d. Pembersihan Data (Cleaning)

Langkah terakhir dari pengolahan data yaitu melakukan pengecekan

kebenaran data yang sudah dimasukkan, untuk melihat kemungkinan

terjadinya kesalahan dalam memasukan data.

4.9 Analisis Data

4.9.1 Analisis Univariat

Bertujuan untuk melihat distribusi frekuensi dari tiap-tiap variabel sebagai

berikut:

- Karakteristik ibu: umur, pendidikan, pekerjaan, umur kehamilan,

jumlah kehamilan

- Skor pengetahuan ibu hamil sebelum, sesudah intervensi dan satu

bulan sesudah intervensi

- Skor keterampilan ibu hamil sebelum, sesudah intervensi dan satu

bulan sesudah intervensi

4.9.2 Analisis Bivariat

Analisis yang digunakan yaitu uji T-test. Uji T digunakan untuk melihat:

1) Perbandingan rata-rata skor pengetahuan dan keterampilan mengenai KIA

sebelum dan sesudah intervensi. Perbandingan ini menggunakan uji paired

t-test yaitu membandingkan dua jenis data sebelum dan sesudah intervensi

dan sesudah intervensi dengan satu bulan sesudah intervensi, tapi dari

subjek yang sama

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 73: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

54

Universitas Indonesia

Formulanya uji paired t-test sebagai berikut:= /√d = rata-rata deviasi/selisis sampel 1 dengan sampel 2

SD_d = standar deviasi dari deviasi/selisih sampel 1 dan sampel 2

2) Perubahan pengetahuan dan keterampilan sebelum, sesudah intervensi dan

satu bulan sesudah intervensi

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 74: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

55

55 Universitas Indonesia

BAB 5HASIL PENELITIAN

5. 1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Wilayah kerja UPTD Unit Puskesmas Sempor II adalah bagian dari

wilayah Kabupaten Kebumen. Berada kurang lebih 27 km sebelah barat

Kabupaten Kebumen. Luas wilayah kerja UPTD Unit Puskesmas Sempor II

terdiri 54,5 km² dengan batas wilayah kerja, sebelah timur berbatasan dengan

Kecamatan Karanganyar, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan

Gombong, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Rowokele dan sebelah

utara berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara. Jumlah desa diwilayah kerja

UPTD Unit Puskesmas Sempor II ada 7 (tujuh) desa yaitu Desa Pekuncen terdiri

dari 4 RW dan 17 RT, Desa Kedungjati terdiri 4 RW dan 20 RT, Desa Bonosari

terdiri 4 RW dan 16 RT, Desa Semali terdiri 4 RW dan 17 RT, Desa Kenteng

terdiri 8 (delapan) RW dan 28 RT, Desa Kedungwringin terdiri 4 RW dan 20 RT,

sedangkan Desa Somagede terdiri 4 RW dan 21 RT. (Profil Puskesmas Sempor II,

2012)

Gambar 5.1 Peta wilayah kerja Puskesmas Sempor II

SOMAGEDE

KENTENG

SEMALIBONOSARI

KEDUNGWRINGIN

KEDUNGJATIPEKUNCEN

Puskesmas Sempor 2BONOSARIKEDUNGJATIKEDUNGWRINGINKENTENGPEKUNCENSEMALISOMAGEDE

4 0 4 8 Kilometers

N

EW

S

PETA WILAYAH PUSKESMAS SEMPOR II

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 75: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

56

Universitas Indonesia

5. 2 Visi dan Misi Puskesmas Sempor II

5.2. 1 Visi

Menuju pusat pelayanan masyarakat yang bermutu terjangkau dan

dipercaya sehingga terwujud masyarakat Sempor sehat 2015

5.2. 2 Misi

1. Meningkatkan mutu pelayanan profesionalisme Sumber Daya Manusia

2. Menjalin kemitraan dengan berbagai elemen dalam memelihara dan

meningkatkan kesehatan

3. Menggerakkan masyarakat berwawasan kesehatan

4. Memelihara agar orang tetap sehat dengan mendorong pembentukan

lingkungan yang sehat

5. Memelihara dan mengikutsertakan peran serta masyarakat serta

mendorong kemandirian untuk dapat hidup bersih dan sehat.

5. 3 Demografi

Wilayah kerja Puskesmas Sempor II memiliki jumlah penduduk 22.608

jiwa, yang terdiri dari 10.684 jiwa penduduk laki-laki dan 11.924 jiwa penduduk

perempuan. Jumlah KK sebanyak 5.742 (BPS, 2012)

5. 4 Fasilitas dan Sumber Daya Kesehatan

UPTD Unit Puskesmas sempor II memiliki 2 Puskesmas Pembantu dan 6

Poskesdes yang memberikan pelayanan rawat jalan kepada masyarakat,

keterangan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 76: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

57

Universitas Indonesia

Tabel 5.1Fasilitas dan Sumber Daya Kesehatan UPTD Unit Puskesmas Sempor II

Tahun 2009-2011

FASILITAS DAN SUMBERDAYA

Tahun2009 2010 2011

Puskesmas rawat jalan 1 1 1

Puskesmas Pembantu 2 2 2

Mobil Puskesling 1 1 1

Poskesdes 6 6 6

Posyandu 32 32 32

Balai Pengobatan Swasta - 1 1

Bidan Praktek Swasta 10 13 14

Jumlah Dukun bayi 12 12 12

Sumber : Profil Puskesmas Sempor II Tahun 2009-2011

Sumber daya kesehatan di UPTD Unit Puskesmas Sempor II mengalami

perubahan dan peningkatan yang cukup baik, namun demikian masih diharapkan

sumber daya kesehatan yang lebih memadai dan proporsional, selengkapnya akan

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 5.2Sumber Daya Kesehatan UPTD Unit Puskesmas Sempor II

Tahun 2009-2011

NO JENIS KETENAGAANTahun

2009 2010 2011

1. Tenaga medis (dokter umum dan doktergigi)

3 3 3

2. Paramedis Perawat (bidan dan perawat) 15 17 16

3. Paramedis non perawatan(Gizi, Sanitarian, Analis, Farmasi)

4 5 5

4. Kesehatan Masyarakat - - -

5. Tata Usaha 1 1 1

Sumber : Profil Puskesmas Sempor II Tahun 2009-2011

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 77: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

58

Universitas Indonesia

5. 5 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan

karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Dari ibu hamil di wilayah

Puskesmas Sempor II yang memenuhi kriteria mengikuti kelas ibu hamil (usia

kehamilan 20-32 minggu) berjumlah 42 orang, namun dalam pelaksanaan

penelitian peserta yang dapat mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir (pretes

sampai satu bulan sesudah intervensi)/ peserta yang memenuhi kriteria inklusi

berjumlah 35 ibu hamil. Dari ke 7 peserta yang tidak bisa masuk dalam penelitian

disebabkan karena rata-rata hanya datang satu kali, ini disebabkan karena ada ibu

hamil yang sakit (anemia berat), partus imaturus dan pergi ke luar kota.

5.4.1 Karakteristik Ibu Hamil

Karakteristik ibu hamil yang disajikan pada bagian ini meliputi umur,

pekerjaan, tingkat pendidikan, jumlah kehamilan (paritas), umur kehamilan,

keterpaparan informasi kesehatan yang berhubungan dengan Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA) dan sumber yang memberikan informasi pada ibu hamil.

Umur ibu hamil dalam penelitian ini dikategorikan menjadi tiga yaitu < 20

tahun, 20-35 tahun dan >35 tahun.

Distribusi responden berdasarkan pekerjaan dikategorikan menjadi tidak

bekerja (ibu rumah tangga) dan bekerja ( buruh, pedagang, penganyam, dan

petani).

Untuk tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini dikategorikan

menjadi pendidikan rendah jika pendidikan ibu hamil ≤ SMP dan tingkat

pendidikan tinggi jika pendidikan ibu hamil > SMP.

Pada distribusi responden berdasarkan jumlah kehamilan/paritas

dikategorikan menjadi kehamilan ke-1 dan kehamilan >1.

Distribusi responden menurut umur kehamilan dikategorikan menjadi

Trimester II jika umur kehamilan 20-24 minggu dan Trimester III jika umur

kehamilan 25-32 minggu.

Distribusi responden berdasarkan keterpaparan informasi kesehatan yang

berhubungan dengan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di kategorikan ya jika ibu

hamil pernah mendapat informasi dan tidak jika ibu hamil tidak pernah mendapat

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 78: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

59

Universitas Indonesia

informasi. Informasi mengenai KIA pada penelitian ini meliputi informasi

pengetahuan KIA dan informasi yang berhubungan dengan praktik keterampilan.

Informasi pengetahuan meliputi: perubahan tubuh selama hamil, keluhan-keluhan

saat hamil, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi,

mitos-mitos yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak, penyakit menular

sexual dan akte kelahiran. Untuk informasi mengenai keterampilan meliputi:

memandikan bayi, mengenakan popok, perawatan tali pusat, teknik menyusui dan

senam hamil.

Untuk distribusi responden berdasarkan sumber informasi dalam penulisan

ini dikategorikan ya jika ibu hamil pernah mendapat informasi dari sumber

tersebut dan tidak jika ibu hamil tidak mendapatkan informasi dari sumber

tersebut. Adapun sumber informasi tersebut yaitu bisa dari teman, orang tua,

dukun, tenaga kesehatan, radio, televisi, media cetak (buku, koran atau majalah

dll) dan internet. Uraian mengenai karakteristik ibu hamil dijelaskan pada tabel

5.3 di bawah ini:

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 79: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

60

Universitas Indonesia

Tabel 5.3Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Menurut Karakteristik Ibu Hamil Di Wilayah

Kerja Puskesmas Sempor II Tahun 2012

Karakteristik Jumlah Persentase

Umur dikategorikan< 20 tahun 2 5,7 %20 - 35 tahun 29 82,9 %> 35 tahun 4 11,4 %Total 35 100%

PekerjaanBekerja 13 37,1 %Tidak bekerja 22 62,9 %Total 35 100%

Tingkat PendidikanRendah, ≤ SMP 25 71,4 %Tinggi, > SMP 10 28,6 %Total 35 100%

Jumlah Kehamilan/ParitasHamil ke-1 18 51,4 %Hamil > 1 17 48,6 %Total 35 100%

Umur KehamilanTrimester II, 20-24 minggu 13 37,1 %Trimester III, 25-32 minggu 22 62,9 %Total 35 100%

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan sebagian besar ibu

hamil pada umur 20-35 tahun, berdasar pekerjaan, sebagian besar ibu hamil tidak

bekerja, dari ibu hamil yang bekerja antara lain bekerja sebagai buruh, pedagang,

wiraswasta dan petani. Pada distribusi tingkat pendidikan didapatkan sebagian

besar ibu hamil dengan pendidikan rendah atau ≤ SMP, sedangkan berdasar

jumlah kehamilan/paritas, pada penelitian ini lebih dari separoh ibu hamil dengan

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 80: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

61

Universitas Indonesia

paritas pertama, untuk umur kehamilan ibu dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa sebagian besar ibu hamil pada Trimester III ( 25-32 minggu)

Selanjutnya untuk distribusi frekwensi berdasarkan keterpaparan informasi

dan sumber informasi mengenai Kesehatan Ibu dan Anak dijelaskan pada tabel

5.4 dibawah ini:

Tabel 5.4Distribusi Frekuensi Menurut Keterpaparan Informasi Pengetahuan KIA DanSumber Informasi Yang Diperoleh Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas

Sempor II Tahun 2012

Jenis Informasi Dapat InformasiYa % Tidak %

Informasi PengetahuanPerubahan tubuh pada bumil 28 80 7 20Keluhan saat hamil 33 94,3 2 5,7Perawatan kehamilan 26 74,3 9 25,7Persalinan 24 68,6 11 31,4Perawatan Nifas 19 54,3 16 45,7Perawatan bayi 25 71,4 10 28,6Mitos 33 94,3 2 5,7Penyakit menular 14 40 21 60Akte Kelahiran 32 91,4 3 8,6

Sumber InformasiTeman 24 68,6 11 31,4Orang tua 32 91,4 3 8,6Dukun 3 8,6 32 91,4Tenaga Kesehatan 23 65,7 12 34,3Radio 0 0 35 100Televisi 4 11,4 31 88,6Buku, koran, majalah 17 48,6 18 51,4Internet 1 2,9 34 97,1

Berdasarkan tabel diatas, dari 35 responden hampir sebagian besar ibu

hamil sudah pernah mendapatkan informasi mengenai kesehatan ibu dan anak

terutama mengenai keluhan saat hamil dan mitos-mitos yang berhubungan dengan

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 81: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

62

Universitas Indonesia

kesehatan ibu dan anak. Untuk informasi yang masih kurang yaitu pada Penyakit

Menular Sexual (PMS)

Untuk sumber informasi ibu hamil mendapat pengetahuan mengenai

kesehatan ibu dan anak lebih dari separoh ibu hamil mendapat informasi dari

orang tua, teman dan tenaga kesehatan.

Tabel 5.5Distribusi Frekuensi Menurut Keterpaparan Informasi Keterampilan KIA DanSumber Informasi Yang Diperoleh Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas

Sempor II Tahun 2012

Jenis Informasi Dapat InformasiYa % Tidak %

Informasi KeterampilanCara memandikan bayi 21 60 14 40Mengenakan Popok 25 71,4 10 28,6Perawatan Tali Pusat 11 31,4 24 68,6Teknik Menyusui 21 60 14 40Senam Hamil 1 2,9 34 97,1

Sumber InformasiTeman 8 22,9 27 77,1Orang tua 15 42,9 20 57,1Dukun 17 48,6 18 51,4Tenaga Kesehatan 10 28,6 25 71,4Radio 0 0 35 100Televisi 0 0 35 100Buku, koran, majalah 2 5,7 33 94,3Internet 1 2,9 34 97,1

Pada informasi mengenai keterampilan yang berhubungan dengan KIA,

sebagian besar ibu hamil pernah mendapatkan informasi mengenai mengenakan

popok, cara memandikan bayi dan teknik menyusui, namun sebagian besar belum

mendapatkan informasi mengenai perawatan tali pusat dan senam hamil.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 82: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

63

Universitas Indonesia

Berdasarkan hasil penelitian, sumber informasi yang paling banyak

berperan yaitu dari dukun. Kurang dari separoh ibu hamil yang mendapatkan

informasi dari tenaga kesehatan.

5.4.2 Hasil Analisis Pengetahuan dan Keterampilan Ibu hamil mengenai

KIA Sebelum dan Sesudah Intervensi

Pertanyaan mengenai pengetahuan ibu hamil pada penelitian ini terdiri

dari 30 pertanyaan yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak yang terdiri dari

masalah perubahan tubuh selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,

perawatan nifas, perawatan bayi, mitos yang berhubungan dengan kesehatan ibu

dan anak, penyakit menular sexual dan akte kelahiran. Dari 30 pertanyaan tersebut

ada beberapa pertanyaan yang jawabanya lebih dari satu sehingga jumlah

keseluruhan jawaban ada 56 point. Dari jawaban ibu hamil yang menjawab

pertanyaan pengetahuan dengan benar diberi skor 1 dan skor 0 untuk yang salah.

Jenis keterampilan ibu hamil yang berhubungan dengan KIA pada

penelitian ini terdiri dari 5 keterampilan yaitu cara memandikan bayi, mengenakan

popok, perawatan tali pusat, teknik menyusui dan senam ibu hamil. Jumlah point

keterampilan yang harus dilakukan oleh ibu hamil berjumlah 52 point. Setiap

point pertanyaan diberi skor 2 apabila ibu hamil memperagakan langkah-langkah

sesuai dengan prosedur standar atau pedoman (memuaskan / M). Skor 1 jika ibu

hamil tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur standar

atau pedoman (tidak memuaskan / TM) dan skor 0 jika langkah-langkah

keterampilan tidak diperagakan (T) oleh peserta pada waktu dilakukan evaluasi,

sehingga apabila ibu hamil dapat memperagakan seluruh item dengan baik sesuai

prosedur standar/pedoman maka skor berjumlah 104 point.

Pengambilan skor pada penelitian ini dilakukan 3 (tiga) kali yaitu sebelum,

sesudah intervensi, dan 1 (satu) bulan setelah intervensi untuk mengetahui

seberapa besar ilmu yang disampaikan masih terserap/diingat oleh ibu hamil.

Hasil pengetahuan dan keterampilan sebelum, sesudah intervensi dan satu bulan

setelah intervensi dijelaskan pada tabel 5.6 dibawah ini.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 83: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

64

Universitas Indonesia

Tabel 5.6Distribusi Ibu Hamil Menurut Pengetahuan dan keterampilan Sebelum,

Sesudah Intervensi Dan Satu Bulan Sesudah Intervensi Penyuluhan KIA PadaIbu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor II Tahun 2012

Variabel Mean Median SD Min-Max 95% CI

Sebelum Intervensi PenyuluhanPengetahuan (Skala 0-56) 35,5 37 7,8 19 - 47 32,9 - 38,2Keterampilan (Skala 0-104) 21,2 19 9,1 10 - 41 18,1-24,3

Sesudah IntervensiPengetahuan (Skala 0-56) 47,8 51 8,5 24 - 56 44,8 - 50,7Keterampilan (Skala 0-104) 95,7 97 5,9 82 - 104 93,7 - 97,7

Satu Bulan Sesudah IntervensiPengetahuan (Skala 0-56) 47,2 49 8,3 21 - 56 44,3 - 50Keterampilan (Skala 0-104) 93,3 95 7,9 69-104 90,6 - 96

Pada tabel 5.6 terlihat ada peningkatan skor pengetahuan dan keterampilan

antara sebelum dan sesudah intervensi. Sesudah intervensi rerata pengetahuan

naik 12,3 poin, sedangkan pada keterampilan naik 74,5 poin. Pada satu bulan

sesudah intervensi pengetahuan dan keterampilan ibu hamil teretensi terbukti

terdapat penurunan sedikit pada skor pengetahuan dan keterampilan.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 84: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

65

Universitas Indonesia

5. 6 Analisis Bivariat Paired T-test

5.6.1 Hasil Analisis Paired t-test Pengetahuan dan Keterampilan Ibu Hamil

Mengenai KIA

Tabel 5.7Selisih Skor Pengetahuan Dan Keterampilan Ibu Hamil Mengenai KIA

Sebelum Dengan Sesudah Intervensi, Sesudah Dengan Satu Bulan SesudahIntervensi Klas Ibu Hamil Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas

Sempor II Tahun 2012

Variabel Mean SD Min-Max 95% CI Nilaip

Sebelum-sesudah intervensiPengetahuan 12,2 5,17 2 - 26 14,01 - 10,5 < 0,001Keterampilan 74,5 8,96 55 - 89 77,6 - 71,4 < 0,001

Sesudah intervensi-1 bulan sesudah intervensiPengetahuan 0,6 3,97 (-11) - 11 0,76 - 1,96 0,378Keterampilan 2,4 6,32 (-11) - 16 0,23 - 4,57 0,031

Pada tabel 5.7 dapat dilihat bahwa selisih antara skor pengetahuan dan

keterampilan sebelum dengan sesudah intervensi menunjukkan adanya perbedaan

yang signifikan, hal ini membuktikan ada beda antara sebelum dan sesudah

intervensi pada α 0,05.

Sedangkan selisih pengetahuan sesudah intervensi dengan satu bulan

sesudah intervensi menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara

pengetahuan sesudah intervensi dengan pengetahuan satu bulan sesudah intervensi

pada α 0,05.

Untuk selisih keterampilan sesudah intervensi dengan satu bulan sesudah

intervensi menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, hal ini membuktikan

ada beda antara sesudah intervensi dan satu bulan sesudah intervensi.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 85: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

66 Universitas Indonesia

BAB 6PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain quasi experiment

pre-test dan post test dimana rancangan penelitian hanya menggunakan satu

kelompok subjek yaitu ibu hamil dengan melakukan pengukuran sebelum dan

sesudah. Desain penelitian tersebut merupakan desain penelitian yang lemah,

karena dalam penelitian tersebut tidak ada kelompok pembanding atau kelompok

kontrol juga tidak adanya pengambilan sampel secara acak. Sehingga tidak dapat

dilihat apakah perubahan hasil perlakuan memang murni akibat dari perlakuan

tersebut atau dapat dikarenakan adanya faktor lainnya. Adapun faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan, media informasi, sosial

budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia. Disamping itu, pengisian

kuesioner yang diisi sendiri oleh ibu hamil hal ini dapat menimbulkan

ketidaksamaan persepsi maksud dari pertanyaan dalam kuesioner oleh masing-

masing ibu hamil yang menjadi responden dalam penelitian ini.

Namun untuk meminimalisir keterbatasan penelitian dalam hal kuesioner

yang diisi oleh responden, peneliti telah berusaha semaksimal mungkin dengan

menggunakan pertanyaan yang sudah dibakukan dalam buku pedoman

pelaksanaan kelas ibu hamil dan pada saat pembagian kuesioner pre dan post test,

peneliti yang juga bertindak sebagai penyuluh membaca kembali satu demi satu

pertanyaan pengetahuan, dan 3 orang enumerator lain mengawasi responden

dalam menjawab, kemungkinan ada responden yang masih kurang mengerti

dengan maksud dari pertanyaan yang terdapat dikuesioner.

6.2 Pelaksanaan Intervensi

Pelaksanaan intervensi dalam penelitian ini dilakukan pada 4 kelompok

kelas ibu hamil, masing-masing kelompok pelaksanaannya selama 3 minggu

dengan frekuensi sekali seminggu melaksanakan kelas ibu hamil. Sebelum

pelaksanaan terlebih dahulu peneliti melakukan koordinasi dengan kepala

puskesmas, bidan koordinator puskesmas dan bidan desa untuk membuat jadwal

kegiatan dan menyamakan persepsi dalam pelaksanaan kelas ibu hamil (Jadwal

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 86: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

67

Universitas Indonesia

kegiatan dapat dilihat dilampiran). Setelah mendapat kesepakatan dari puskesmas

mengenai tempat, hari, waktu pelaksanaan dan petugas yang terlibat selanjutnya

peneliti menyiapkan media yang akan digunakan dalam kelas ibu hamil dan pihak

puskesmas membuat surat pemberitahuan ke kepala desa dan undangan

pelaksanaan pada ibu hamil dengan usia kehamilan 20-32 minggu di wilayah

Puskesmas Sempor II

Pada intervensi kelas ibu hamil, setiap pertemuan berlangsung kurang

lebih selama 120 menit. Pertemuan pertama dibuka oleh kepala desa/bidan desa

setempat, dilanjutkan perkenalan semua peserta kelas ibu hamil dan fasilitator dan

penjelasan informasi pelaksanaan, tujuan dan manfaat kelas ibu hamil. Kemudian

dibagikan lembar kuesioner untuk melakukan pre test materi pertemuan pertama

dan dibacakan soal dan pilihan jawabannya serta pre test praktek senam hamil.

Pada kegiatan intervensi ini untuk menggelorakan semangat peserta disetiap

pertemuan selalu diselingi dengan menyanyikan lagu atau yel-yel yang

berhubungan dengan tujuan diadakan kelas ibu hamil.

Materi pada pertemuan pertama mengenai kehamilan, perubahan tubuh

dan perawatan kehamilan. Dalam pelaksanaan intervensi selalu melibatkan ibu

hamil untuk berdiskusi dan minta pendapat peserta mengenai apa yang dirasakan

oleh peserta misalnya keluhan ibu hamil dan cara mengatasinya sehingga

terbentuk suatu pertukaran ilmu antar peserta dan fasilitator sebagai pihak yang

meluruskan apabila belum sesuai dengan yang sebenarnya. Hal ini dipertegas lagi

dengan peserta untuk membuka buku KIA dan membaca isi sesuai materi yang

disampaikan secara bergantian sehingga semua peserta terlibat dan lebih

memahami materi yang dibahas. Setiap pertemuan pada kelas ibu hamil diakhiri

dengan pos test kemudian dievaluasi sehingga dapat diketahui apakah materi yang

disampaikan sudah dipahami oleh peserta atau belum dan dilanjutkan dengan

peragaan senam hamil.

Minggu kedua intervensi kelas ibu hamil dimulai dengan review materi

dan hasil evaluasi pre test dan post test pertemuan pertama, selanjutnya

membagikan kuesioner kepada peserta untuk melakukan pre test materi

pertemuan kedua dan pre test keterampilan teknik menyusui. Pada pertemuan

kedua ini membahas mengenai persalinan dan perawatan nifas meliputi: tanda-

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 87: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

68

Universitas Indonesia

tanda persalinan, tanda bahaya pada persalinan, proses persalinan, perawatan

nifas, upaya agar dapat menyusui secara penuh, tanda bahaya dan penyakit pada

masa nifas, KB pasca persalinan dan praktek teknik menyusui. Dalam praktek

teknik menyusui terlebih dahulu fasilitator mendemonstrasikan tekniknya

menggunakan boneka dan model payudara, selanjutnya setiap peserta

dipersilahkan untuk mempraktekkan sendiri-sendiri secara bergantian dengan

diawasi oleh fasilitator.

Intervensi terakhir pada minggu ketiga dimulai dengan review materi dan

hasil evaluasi pre test dan post test pertemuan kedua, selanjutnya membagi

kuesioner pada peserta sebagai pre test materi pertemuan ketiga dan pre test

keterampilan memandikan bayi, merawat tali pusat dan memakaikan popok.

Pelaksanaan intervensi materi kelas ibu hamil minggu ketiga ini meliputi materi

mengenai perawatan bayi baru lahir, tanda bayi lahir sehat dan tanda bayi sakit

berat, manfaat pemberian K1 injeksi pada bayi baru lahir, tanda bahaya bayi baru

lahir, pengamatan perkembangan bayi/anak, pemberian imunisasi pada bayi baru

lahir, penggalian dan penelusuran mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan

anak, Infeksi Menular Sexual, informasi dasar HIV/AIDS, pencegahan penyakit

malaria dan pentingnya akte kelahiran dan demonstrasi cara memandikan bayi,

perawatan tali pusat dan memakaikan popok. Pada akhir kegiatan dilakukan post

tes materi dan pos tes keterampilan memandikan bayi, perawatan tali pusat,

memakaikan popok dan senam hamil.

Untuk mengetahui apakah ada retensi terhadap pengetahuan dan

keterampilan ibu hamil dilakukan pengambilan data terakhir yaitu satu bulan

setelah intervensi pada minggu ketiga. Pada saat pengambilan data ini ada ibu

hamil yang sudah melahirkan bayinya sebanyak 4 orang sehingga penulis dalam

pengambilan data langsung datang ke rumah peserta, untuk evaluasi peserta bisa

langsung mempraktekkan pada bayinya dan peserta lain yang tinggalnya

berdekatan bisa langsung ikut menyaksikan dengan objek yang sebenarnya.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 88: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

69

Universitas Indonesia

6.3 Karakteristik Responden Penelitian

6.3.1 Umur

Karakteristik umur ibu antara usia 20-35 tahun merupakan usia produktif

yang aman bagi wanita untuk hamil dan melahirkan. Hal tersebut berhubungan

dengan fungsi anatomi dan fisiologi alat-alat reproduksi (Koblinsky, 1997).

Terdapat langkah-langkah non medis yang berkaitan dengan status wanita, yang

berpengaruh terhadap kematian ibu. Faktor ini perlu diintegrasikan pula kedalam

inisiatif Safe Motherhood yang komprehensif, contohnya dengan peningkatan

umur minimal perkawinan menurut hukum dan memperjuangkan hukum tersebut

(Freedman dalam Koblinsky, 1997)

6.3.2 Pendidikan

Pendidikan ibu hamil sebagian besar dengan pendidikan ≤ SMP,

pendidikan merupakan faktor penentu gaya hidup seseorang dan status kehidupan

seseorang di masyarakat. Tingkat pendidikan yang diduduki atau diselesaikan

mempunyai pengaruh yang kuat pada perilaku reproduksi, penggunaan alat

kontrasepsi, persalinan, kesakitan, kematian anak, bayi, serta kesadaran akan

kesehatan keluarga (SDKI, 2002-2003). Koblinsky dkk (1997) mengatakan bahwa

wanita yang terdidik akan semakin terbuka dan pantang menyerah dalam

meningkatkan ketepatan dan mutu kesehatan. Lebih jauh lagi Jacobson dalam

Koblinsky mengatakan terdapat banyak alasan mengapa wanita tidak mampu

memanfaatkan pelayanan yang secara teoritis aksesibel bagi mereka, antara lain

adalah kurangnya akses terhadap pendidikan.

Pendidikan menurut Notoatmodjo (2005), merupakan suatu upaya

seseorang untuk belajar dengan harapan dapat diaplikasikanya dalam bentuk

tindak nyata. Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat

dibutuhkan untuk pengembangan diri dan dapat meningkatkan kematangan

intelektual seseorang. Kematangan intelektual ini berpengaruh pada wawasan dan

cara berfikir seseorang, baik dalam tindakan yang dapat dilihat maupun dalam

cara pengambilan keputusan serta pembuat kebijakan. Dengan demikian

diharapkan ibu yang mempunyai pendidikan tinggi dapat merawat kehamilan dan

setelah melahirkan nantinya dapat merawat diri dan bayinya.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 89: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

70

Universitas Indonesia

6.3.3 Pekerjaan

Sebagian besar ibu hamil dengan status tidak bekerja/ibu rumah tangga.

Menurut Pusat Penelitian Kesehatan dalam Adawiyah (2001), menyebutkan

bahwa ibu hamil yang bekerja merupakan sebab-sebab mendasar yang

mempengaruhi frekuensi pemeriksaan kehamilan, sehubungan dengan ada

tidaknya waktu luang yang dimiliki untuk memanfaatkan pemeriksaan kehamilan.

6.3.4 Keterpaparan informasi

Menurut Bambang, dkk (2001), sumber informasi dapat mempengaruhi

tingkat pengetahuan seseorang, hal ini sesuai dengan penelitian yang

menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara penyuluhan dengan

pengetahuan ibu dalam deteksi dini tanda bahaya kehamilan, dimana ibu yang

pernah mendapatkan penyuluhan mempunyai peluang 6,21 kali berpengetahuan

baik dalam deteksi dini tanda bahaya kehamilan dibandingkan dengan ibu yang

tidak pernah mendapatkan penyuluhan.

6.4 Perbedaan Pengetahuan Antara Sebelum dan Sesudah Intervensi

Pelatihan Kelas Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Sempor II

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai rata-rata,

minimum dan maksimum sesudah pelatihan kelas ibu hamil lebih tinggi dibanding

sebelum pelatihan kelas ibu hamil. Hasil uji paired samples T-test didapatkan

pengetahuan sesudah pelatihan nilai p value < 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil sebelum dan

sesudah mengikuti pelatihan kelas ibu hamil. Hasil penelitian ini sesuai dengan

harapan pemerintah dalam tujuan pelaksanaan kelas iIbu hamil dengan mengikuti

kelas iIbu hamil sebagai sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu

hamil yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan

perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan

selama hamil, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca

persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,

penyakit menular dan akte kelahiran (Departemen Kesehatan RI, 2006). Sedikit

apapun informasi diperoleh ibu hamil pada kelas ibu hamil akan bermanfaat untuk

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 90: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

71

Universitas Indonesia

persiapan psikologis serta mengurangi stress pada ibu hamil dalam menjalani

masa kehamilan, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hastuti dkk (2010)

bahwa pelatihan kelas ibu hamil efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu

hamil mengenai perawatan seputar kehamilan, persalinan dan nifas, perawatan

bayi baru lahir, KB pasca persalinan, termasuk penyakit menular dan akte

kelahiran, sejalan pula dengan hasil penelitian Sumarni dkk (2005) ada beda

pengetahuan dan sikap yang bermakna pada ibu hamil dalam menghadapi

persalinan sebelum dan setelah pemberian kelas prenatal, senada dilakukan oleh

Syafiq, dkk (2008) menyatakan bahwa kelas ibu hamil memiliki efek positif pada

pengetahuan, sikap dan perilaku ibu berkaitan dengan perawatan kehamilan,

persalinan, dan nifas, lebih banyak ibu melahirkan di dampingi bidan

dibandingkan sebelum adanya kelas iIbu hamil di Lombok Tengah NTB.

Adanya perbedaan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah pelatihan

dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya karakteristik ibu hamil yang

mencakup umur dan pendidikan, adapun faktor lainnya yaitu faktor proses dalam

pelatihan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori bahwa faktor eksternal atau

factor yang berasal dari luar individu seperti adanya pelatihan dapat berpengaruh

pada meningkatnya pengetahuan ibu hamil. Ibu hamil dapat mengingat materi

yang telah disampaikan oleh tutor dan dalam pengetahuan ini berarti dapat

mengingat kembali suatu informasi, materi atau bahan dari stimulus yang diterima

(Notoatmodjo, 1997).

Hal ini terjadi mungkin karena selama mengikuti pelatihan kelas ibu hamil

responden telah mendapatkan informasi, saling berinteraksi dan berbagi

pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu hamil) maupun dengan

tutor/bidan tentang kehamilan, perubahan dan keluhan selama hamil, perawatan

kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru

lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte

kelahiran. Bagi responden yang mendapat nilai dibawah rata-rata kemungkinan

disebabkan kurang mendapatkan informasi dan kesalahan dalam

menginterpretasikan informasi yang diperolehnya selama mengikuti kelas ibu

hamil. Ini sesuai dengan pendapat Nanda (2005) bahwa yang mempengaruhi

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 91: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

72

Universitas Indonesia

responden mendapatkan nilai terendah terkait dengan kurangnya pengetahuan

(deficient knowledge) terutama disebabkan oleh kurang terpapar informasi dan

kesalahan dalam menginterpretasikan informasi, selain faktor lain seperti kurang

daya ingat, keterbatasan kognitif, kurang minat untuk belajar dan tidak familiar

terhadap sumber informasi.

Peningkatan pengetahuan pada penelitian ini merupakan salah satu tolak

ukur keberhasilan pelatihan kelas ibu hamil, yang di dalamnya terdapat kegiatan

belajar mengajar (learning) dari segi kognitif, melalui transformasi informasi

yang berurutan pada diri responden. Hal ini sejalan dengan pandangan Santrock

(2011) dalam bukunya Psikologi Pendidikan yang menyatakan bahwa proses

belajar merupakan suatu rangkaian peristiwa/kejadian di dalam diri subjek yang

berlangsung secara berurutan yang dimulai dengan adanya rangsangan/stimulus

dan berakhir dengan umpan balik (dalam hal ini pre-post test). Sedangkan subyek

sendiri merasa efek dari adanya stimulus tersebut berupa prestasi belajar, dengan

demikian subyek mendapat konfirmasi bahwa keseluruhan proses belajar telah

berjalan dengan tepat dan benar. Atkinson dan Shiffrin dalam Santrock (2011)

berpendapat bahwa model pemrosesan informasi dalam diri seseorang secara

berurutan dimulai dari adanya receptor, sensory register, short-term memory

(STM), long-term memory (LTM), response generator dan effector. Bila dikaitkan

dengan pendapat Bloom (1908) dalam Notoatmodjo (2003) berdasarkan ciri-ciri

proses terjadinya receptor, sensory register, STM dan LTM identik dengan aspek

kognisi, response generator identik dengan aspek afektif, dan effector identik

dengan aspek psikomotor.

Baik pendapat Atkinson dan Shiffrin, Bloom, Santrock, Notoatmodjo

dalam aspek kognitif terbukti saling berkaitan dalam membentuk persepsi

seseorang terhadap informasi yang diterima sebagai dasar terbentuknya perilaku

baru. Hal ini dipertegas oleh Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa

perilaku yang didasai oleh pengetahuan akan lebih langgeng dibanding perilaku

tanpa didasari pengetahuan.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 92: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

73

Universitas Indonesia

6.5 Perbedaan Pengetahuan Sesudah Intervensi dengan Satu Bulan Sesudah

Intervensi Pelatihan Kelas Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Sempor II

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai rata-rata,

minimum dan maksimum pada satu bulan sesudah pelatihan kelas ibu hamil lebih

rendah dibanding sesudah intervensi kelas ibu hamil. Hasil uji paired samples T-

test didapatkan pengetahuan satu bulan sesudah pelatihan nilai p = 0,378 (p >

0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan

antara pengetahuan ibu hamil sesudah mengikuti pelatihan dan satu bulan setelah

mengikuti kelas ibu hamil.

Hal ini membuktikan bahwa dengan mengikuti kelas ibu hamil

pengetahuan yang diperoleh mengenai kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan

selama hamil, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca

persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat,

penyakit menular dan akte kelahiran masih tersimpan di memori dengan baik,

sehingga pada tahap pemanggilan kembali dapat dikeluarkan dengan mudah.

Tersimpannya memori dengan baik bisa disebabkan oleh banyak hal. Misalnya

dengan selalu mengulang materi pertemuan sebelumnya dan hasil pre-postest

pertemuan sebelumnya, penggunaan media komunikasi/APE pada pelaksanaan

kelas ibu hamil. Menurut Atkinson dan Shiffrin dalam Santrock (2011)

menegaskan bahwa semakin lama informasi disimpan dalam memori jangka

pendek melalui pengulangan, semakin besar kesempatannya untuk masuk ke

memori jangka panjang. Menurut Depkes (2009), pada tahap proses respon

komunikasi dapat berbentuk usaha untuk melengkapi informasi, meminta

informasi tambahan atau melakukan tindakan-tindakan lain. Hal ini dilakukan

oleh beberapa ibu hamil dengan melakukan kontak via tilpon atau pada saat

memeriksakan kehamilan dengan menanyakan hal-hal yang kurang jelas dalam

pelaksanaan kelas ibu hamil. Disamping itu ibu bisa membaca kembali materinya

pada buku KIA yang ada pada setiap ibu hamil untuk melakukan diskusi dengan

keluarga.

Dengan adanya komunikasi dengan lingkungan diharapkan akan terjadi

perubahan perilaku yang diikuti oleh perubahan lingkungan keluarga dan

masyarakat. Hal ini sejalan dengan Notoatmodjo (2010) yang menekankan bahwa

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 93: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

74

Universitas Indonesia

promosi kesehatan adalah suatu program perubahan perilaku, tetapi juga diikuti

dengan perubahan lingkungan, karena perubahan perilaku tanpa diikuti oleh

perubahan lingkungan tidak akan efektif dan tidak akan bertahan lama. Sehingga

pendidikan kesehatan melalui kelas ibu hamil merupakan salah satu cara merubah

pengetahuan menjadi lebih baik, terarah dan lebih optimal sebagai salah satu pilar

safe motherhood dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.

6.6 Perbedaan Keterampilan Antara Sebelum dan Sesudah Pelatihan Kelas

Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Sempor II

Berdasarkan hasil pre test dan post test diketahui hasil mean, nilai

minimum dan maksimum sesudah pelaksanaan kelas ibu hamil jauh meningkat

dibanding sebelum mengikuti kelas ibu hamil. Hasil uji Paired samples T-test

menunjukkan p value < 0,05 dengan demikian pelatihan kelas ibu hamil efektif

untuk meningkatkan keterampilan ibu hamil.

Meningkatnya keterampilan responden pada penelitian ini kemungkinan

sebagai akibat dari adanya pengalaman belajar dalam kelas ibu hamil, sekaligus

sebagai tolak ukur pertama evaluasi pelaksanaan program pelatihan kelas ibu

hamil yang selanjutnya diikuti perubahan perilaku dengan melakukan kunjungan

antenatal care sesuai jadual berdasarkan standar ideal. Berdasarkan hasil

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, tampak bahwa hasil belajar dalam kelas

ibu hamil dalam bentuk gerakan motorik atau tindakan telah tercapai. Bila

dikaitkan dengan proses belajar menurut Atkinson dan Shiffrin dalam Santrock

(2011), proses belajar telah sampai pada tahap effector. Pada tahap ini terjadi

proses penampungan hasil perencanaan dan pelaksanaan rencana dalam bentuk

tindakan atau perbuatan, diberikan prestasi yang menampakkan hasil belajar dan

subyek mendapat umpan balik melalui observasi terhadap efek tindakannya

melalui komentar orang lain.

Bila dikaitkan dengan tingkatan dari ranah psikomotor menurut Simpson

dalam Santrock (2011) hasil belajar keterampilan motorik di dalam kelas ibu

hamil berada pafa tahap complex response (gerakan komplek), yaitu kemampuan

untuk melaksanakan suatu keterampilan yang terdiri atas beberapa komponen

dengan lancar, tepat dan efisien, misalnya rangkaian gerakan senam hamil,

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 94: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

75

Universitas Indonesia

rangkaian teknik menyusui secara berurutan yang merupakan gabungan beberapa

sub keterampilan menjadi suatu keseluruhan gerakan yang sinergis. Bila dapat

mempraktekkan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari, berada pada tahap

adjustment (penyesuaian pola gerakan).

Perubahan yang terjadi pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor pada

penelitian ini masih berada pada tahap evaluasi sesaat setelah pelaksanaan kelas

ibu hamil yang belum diketahui apakah perubahan pada ketiga aspek tersebut

akan berlanjut. Kondisi ini didukung oleh pernyataan Hamalik (2007), bahwa

keberhasilan suatu proses belajar dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor pada

dasarnya baru mencapai tahap terminal performances (perilaku terminal), yang

selanjutnya penting untuk mewujudkan behavior objectives (tujuan-tujuan

perilaku) dari suatu program pembelajaran. Hal ini didukung oleh penelitian

Sukisno (1998) yang menunjukkan praktek dan perilaku yang berbeda terhadap

senam hamil antara yang ikut dan tidak ikut senam hamil.

6.7 Perbedaan Keterampilan Sesudah Intervensi dengan Satu Bulan Sesudah

Intervensi Pelatihan Kelas Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Sempor II

Berdasarkan hasil penelitian diketahui hasil mean, nilai minimum dan

maksimum pada satu bulan sesudah pelatihan kelas ibu hamil terjadi penurunan

dibanding sesudah intervensi kelas ibu hamil. Hasil uji Paired samples T-test

menunjukkan p = 0,031 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil sesudah intervensi dan

satu bulan sesudah mengikuti pelatihan kelas ibu hamil.

Hal ini memberikan arti bahwa pelatihan mengenai keterampilan ibu hamil

meliputi cara memandikan bayi, memakaikan popok, perawatan tali pusat, teknik

menyusui dan senam hamil perlu disampaikan lagi pada ibu hamil karena untuk

merubah perilaku tidak dapat dilakukan secara instan. Terbukti pada skor postes

keterampilan nilainya tinggi dibanding pretes karena ibu hamil baru saja

mendapat materi dan langsung praktek menggunakan alat peraga. Namun dengan

berjalannya waktu pada saat pengambilan data satu bulan sesudah pelatihan ada

beberapa ibu hamil kembali ke perilaku semula terutama ibu dengan kehamilan

lebih dari satu. Kebanyakan ibu hamil dalam praktek memandikan melewatkan

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 95: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

76

Universitas Indonesia

item membersihkan kotoran dan air kencing dan bayi langsung dimasukkan ke

dalam bak mandi, untuk memakaikan popok sebagian besar ibu hamil sudah

melaksanakan dengan baik. Untuk perawatan tali pusat ada beberapa ibu yang

masih menggunakan betadin/alkohol, untuk teknik menyusui ibu yang sudah

pernah menyusui masih kembali ke kebiasaan lama dengan melakukan tekanan

pada payudara terlebih dahulu sebelum menyusui padahal tindakan ini bisa

merusak lobus –lobus pada payudara ibu, dan teknik perlekatan yang belum tepat.

Pada pengambilan data terakhir ini bagi responden yang sudah melahirkan

bisa langsung mempraktekkan pada bayinya sehingga jika terjadi kesalahan dapat

segera diluruskan.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 96: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

77 Universitas Indonesia

BAB 7SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kelas ibu hamil terhadap

peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai kesehatan ibu dan

anak di wilayah Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen Tahun 2012 kepada

35 ibu hamil, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan kelas ibu hamil di wilayah Puskesmas Sempor II Kabupaten

Kebumen tahun 2012 berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan

keterampilan ibu hamil mengenai Kesehatan Ibu dan Anak dilihat dengan

adanya kenaikan yang signifikan pada nilai rata-rata.

2. Setelah dilakukan kelas ibu hamil rata-rata skor pengetahuan naik sebanyak

47,8 (skala 0-56), rata-rata keterampilan naik sebesar 95,7 (skala 0-104),

sedangkan rata-rata pada satu bulan sesudah mengikuti kelas ibu hamil untuk

pengetahuan turun dibanding setelah pelatihan yaitu 47,2 (skala 0-56), rata-

rata keterampilan 93,3 (skala 0-104)

3. Perbedaan nilai sebelum dan sesudah pelatihan klas ibu hamil untuk

pengetahuan sebesar 12,2, keterampilan sebesar 74,5. Sedangkan perbedaan

nilai sesudah pelatihan dengan satu bulan sesudah pelatihan pada pengetahuan

sebesar 0,6, keterampilan sebesar 2,4.

7.2 Saran

7.2.1 Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen

1. Kelas ibu hamil terbukti meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu

hamil mengenai kesehatan ibu dan anak, untuk itu diharapkan agar setiap

puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil sebagai kegiatan rutin seperti

kegiatan posyandu dan mengarahkan agar kegiatan tersebut bersifat

mandiri dari masyarakat.

2. Diharapkan melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan kelas ibu hamil

karena selama ini belum ada pencatatan dan pelaporan mengenai kegiatan

tersebut ke dinas.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 97: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

78

Universitas Indonesia

3. Diharapkan fasilitator kabupaten mengadakan pelatihan bagi bidan desa

agar pelaksanaan kelas ibu hamil sesuai dengan standar dan prosedurnya.

7.2.2 Bagi Institusi

1. Diharapkan program kelas ibu hamil tetap dilanjutkan di puskesmas

sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu

hamil dan dikembangkan secara luas dan dilanjutkan ke kelas ibu balita.

2. Diharapkan dalam kelas ibu hamil tetap memberikan materi keterampilan

seperti memandikan bayi, memakaikan popok, perawatan tali pusat, teknik

menyusui, senam hamil dan keterampilan lainnya, karena terbukti dapat

menambah pengetahuan dan keterampilan ibu hamil sebagai bekal dalam

perawatan anak.

3. Untuk bidan diharapkan dapat melaksanakan dan mengembangkan kelas

ibu hamil di desa binaan masing-masing serta senantiasa meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan agar dapat memberikan pelayanan

kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat.

4. Agar mengadakan koordinasi dengan pihak kecamatan (PKK) sehingga

pelaksanaan kelas ibu hamil dapat merupakan kegiatan mandiri dari desa

dan merupakan pengembangan pemberdayaan masyarakat tanpa

ketergantungan alokasi dana dari puskesmas, mengingat pentingnya kelas

ibu hamil untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil.

7.2.3 Bagi Keilmuan

Diharapkan dilaksanakan penelitian lanjutan tentang kelas ibu hamil yang

lebih berkualitas misalnya dengan menggunakan desain berupa true

experiment design, menggunakan populasi yang lebih luas dan faktor-

faktor lain yang belum sempat diteliti karena keterbatasan peneliti,

mengingat kelas ibu hamil merupakan salah satu program pemerintah

terbaru di bidang kesehatan yang terbukti efektif dapat meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan dalam upaya menekan morbiditas dan

mortalitas pada ibu dan bayi.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 98: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

79

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, E. 2001. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelangsunganpemeriksaan kehamilan K4 di Kabupaten Bogor tahun 2000(analisis data sekunder survey cepat studi faktor-faktor yangberhubungan dengan morbiditas bayi di Kabupaten Bogor tahun2000). Skripsi. Depok: FKM UI

Arikunto, S, 2010, Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Depkes RI. 2004. Kajian Kematian Ibu dan Anak di Indonesia, Jakarta: DepkesRI

_________. 2004. KIE Safe Motherhood di Indonesia, Departemen Kesehatan,Jakarta.

_________. 2008. Leaflet Kelas Ibu Hamil. Departemen Kesehatan RI kerja samadengan Japan International Cooperation Agency (JICA)

_________. 2006. Materi Ajar penurunan Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir.Jakarta: Depkes RI

_________. 2008. Panduan Pelaksanaan Strategi Making Pregnancy Safer (MPS)dan Child Survival. Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI & JICA. 2009. Pedoman Umum Manajemen Penerapan Buku KIA.Jakarta: Depkes RI

Depkes RI, 2009. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta : DepartemenKesehatan RI

_________, 2009. Pedoman Umum Manajemen Kelas Ibu Hamil. Jakarta :Departemen Kesehatan RI

_________. 2009a. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu danAnak (PWS KIA), Jakarta RI.

_________. 2009b. Pedoman P4K dengan stiker. Jakarta: Depkes RI

_________. 2009. Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta: Depkes RI

__________, 2009. Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil. Jakarta : DepartemenKesehatan RI

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 99: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

80

Universitas Indonesia

__________, 2009. Pelatihan Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Departemen KesehatanRI

_________. 1997. Upaya akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu. Dirjen BinaKesehatan Masyarakat, Jakarta

_________. 2006. Status Kesehatan Masyarakat Berbasis Gender Fakta dariSurvei Kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes RI

Depkes RI, 2008. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta:Departemen Kesehatan RI

Depkes RI. 2002. Program Safe Motherhood di Indonesia, DepartemenKesehatan, Jakarta.

Depkes RI & WHO. 2001. Rencana Strategis Nasional Making Pregnancy Safer(MPS) di Indonesia 2001-2010. Jakarta: Depkes RI

Depkes RI, WHO, FKM UI. 1999. Materi ajar Modul Safe Motherhood. Jakarta:FKM UI

Hendra, A. (2008). Konsep Pengetahuan. http//ajangberkarya.wordpress.com

Huda, LN. (2005) Hubungan Status reproduksi, status kesehatan, aksespelayanan kesehatan dengan komplikasi obstetric di Banda Sakti,Lhokseumawe tahun 2005. Jurnal kesehatan Masyarakat, 1, 276

Hamalik, O. 2007. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Hastuti, dkk. 2011. Efektifitas Pelatihan Kelas Ibu Hamil Untuk MeningkatkanPengetahuan, Sikap, Keterampilan Dan Kunjungan Antenatal Care.Journal Suara Forikes

Kementrian Kesehatan RI, 2010. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat,Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu, Jakarta

Kusumayati, Agustin. 2008. The Effect Of Maternal and Child Health HandbookUtilization in West Sumatera, Indonesia. Doktoral Dissertation,Ossaka University Graduate School of Human Sciences, 2008

Koblinsky, M., Timyan, J., Gay, J. (1997) Kesehatan wanita: sebuah perspektifglobal. Yogyakarta: Gajah Mada University press.

Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KeluargaBerencana Untuk pendidikan bidan. Jakarta: Penerbit BukuKedokteran EGC.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 100: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

81

Universitas Indonesia

Martaadisoebrata. 2005. Bunga Rampai Obstetri dan Ginekology Sosial. YayasanBina Pustaka Sarwono, Jakarta

Nanda. 2005. Nursing diagnoses: definitions and classification 2005-2006. NandaInternational, Philadelpia.

Niaty, Saswaty. 2010. Pengaruh Keikutsertaan Dalam Kelas Ibu Hamil TerhadapPemilihan Penolong Persalinan Di Wilayah Kerja PuskesmasMekarwangi Kabupaten Garut Jawa Barat Tahun 2010. Skripsi.Depok: FKM UI

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : RinekaCipta.

__________. 2007b. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : RinekaCipta.

__________. 2007a. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta. RhinekaCipta

__________.2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: RhinekaCipta.

__________. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu PerilakuKesehatan, Andi Offset, Yogyakarta, 1993.

__________, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

__________, 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC.

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen. 2008-2011

Profil Kesehatan Puskesmas Sempor II. 2008-2011

Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan KebidananFisiologis Bagi Dosen Diploma III Kebidanan Buku 5 Asuhan BayiBaru Lahir

Romlah, Siti. 2009. Pengaruh Kelas Ibu Hamil Terhadap Perilaku dalamPerencanaan P4K di Kabupaten Garut Jawa Barat 2009. Tesis.Program Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat UniversitasIndonesia. Depok

Saifudin, BA. (2005). Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 101: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

82

Universitas Indonesia

Sastrawinata, S. 1983. Obstetri Fisiologi, Bandung. Bagian Obstetri danGinekology Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.

Survei Demografi Kesehatan Indonesia, SDKI, 2002-2003, BPS Depkes RIJakarta Indonesia.

Sumiarsih, M. (2007). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapanpemanfaatan layanan antenatal murni (K4 Murni) di KabupatenTangerang tahun 2006 (analisis data sekunder survei kinerjaberdasarkan indikator Kabupaten Tangerang sehat 2010) Skripsi.Depok: FKM UI

Sukisno, B. 1998. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Hamil tentang SenamHamil pada 3 Rumah Sakit di Jakarta Timur tahun 1998. Skripsi.Tesis. Depok: FKM UI

Syafiq, A, dkk. 2008. Laporan Penelitian Dampak Kelas Ibu Hamil UntukPersiapan Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku DalamKehamilan, Persalinan Dan Masa Pasca Kelahiran Di LombokTengah, Nusa Tenggara Barat 2008. Fakultas kesehatan masyarakat,Universitas Indonesia

Wiknjosastro,H. 1997. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 102: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

PEMERINT AH PROVINSI JA WA BARAT BAD AN KESATUAN BANGSA, POLITIK

DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT DAERAHJalan Supratman No. 44 Telp. 720674 - 7106286

B A N D U N GKode Pos 40121

SURAT KETERANGANNomor : 070/236/MHS/HAL

1. Yang bertanda tangan di bawah in i :

Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan M asyarakat Daerah Provinsi Jawa Barat

: Wakil Dekan Fakultas Kcschatan Masyarakat Universitas Indoncsia Nomor : 1463/H2.F10/PPM.00.00/2012 Tanggal, 22 Pebruari 2012.

a. N am a L1NARS1Hb. HP/E-Mail [email protected]. Tempat/tgl lahir Sleman. 28 Nopember 1972d. Agama Islame. Pekerjaan PNSrj l . Alamat Pekuncen RT 02/02 Kec Sempor Kab.Kebumen Jawa Tengalig- Peserta -

h. Maksud Penelitiani. Untuk Keperluan Penulisan Skripsi dengan Judul “Pengaruh Kelas Ibu Hamil Terhadap

Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu Hamil Mengenai KIA di Wilayah Puskesmas Sempor II Kecamatan Sempor Kebumen Jawa Tengah”

j- Lokasi Pro vinsi Jawa Tengahk. Lembaga/Instansi

Yang DitujuBadan Kesbangpol dan Linmas Pro vinsi Jawa Tengah

1. Seliubungan dengan maksud tersebut, diharapkan agar pihak yang terkait dapat memberikan bantuan/ fasilitas yang diperlukan.

2. Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya, dan berlaku dari Tanggai 28 Februari 2012 sampai dengan tanggal 30 Mei 2012

Bandung, 28 Februari 2012

an.KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA ,POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT DAERAH

P R gßäi^IJA W A BARAT K epai^M gg^ft§5hgan Antar Lembaga

L ) r ^ o r t - ^ 1 / r \ v - i*~j v i viciOuiiivcia.i i /LLicct

Menerangkan bahwa

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 103: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

PEMER1NTAH PROViNSl JAWA TENGAH BADAN KESATÜAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

«J1. A. Yani No. 160 Telp. (024) 8414205, 8454990 fax. (024) 8313122S E M A R A N G

SURAT REKOMENDASI SURVEY I RISET Nomor : 070 I 0510 I 2012

i. DASAR : Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah. Nomor

070 / 265 / 2004. Tanggal 20 Februari 2004. ,

II. MEMBACA : Surat dari Gubernur Jawa barat. Nomor 070 /

236 / MHS / HAL. Tanggal 28 Februari 2012.

III. Pada Prinsipnya kami TIDAK KEBERATAN / Dapat Menerima atas

Pelaksanaan Penelitian / Survey di Kabupaten Kebumen.

IV. Yang dilaksanakan oleh :

: LINARSIH.

: Indonesia.

: Jl. Kampus Baru Ul Depok.

: Mahasiswa.

Dr. IwanAriawan, MSPH.

Pengaruh Kelas Ibu Hamil Terhadap

Peningkatan Pengetahuan Dan Ketrampilan

Ibu Hamil Mengenai Kia Di Wilayah

Puskesmas Sempor II Kecamatan Sempor

Kabupaten Kebumen Jawa Tengah.

.7. Lokasi : Kabupaten Kebumen.

1. Nama

2. Kebangsaan

3. Alamat

4. Pekerjaan

5. Penanggung Jawab

6. Judul Penelitian

V. KETENTUAN SEBAGAI BERIKUT :

1. Sebelum melakukan kegiatan terlebih dahulu melaporkan kepada

Pejabat Setempat / Lembaga Swasta yang akan dijadikan obyek lokasi

untuk mendapatkan petunjuk seperlunya dengan menunjukkan Surat

Pemberitahuan ini.

2. Pelaksanaan survey I riset tidak disalahgunakan untuk tujuan tertentu

yang dapat mengganggu kestabilan pemerintahan. Untuk penelitian

yang mendapat dukungan dana dari sponsor baik dari dalam negeri

maupun luar negeri, agar dijelaskan pada saat mengajukan perijinan.

Tidak membahas masalah politik dan / atau agama yang dapat

menimbulkan terganggunya stabilitas keamanan dan ketertiban.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 104: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

9

3. Surat Rekomendasi dapat dicabut dan dinyatakan tidak berlaku apabila

pemegang Surat Rekomendasi ini tidak mentaati / Mengindahkan

peraturan yang berlaku atau obyek penelitian menolak untuk menerima

P e n e l i t i .

4. Setelah survey / riset selesai, supaya menyerahkan hasilnya kepada

Badan Kesbangpol Dan Linmas Provinsi Jawa Tengah.

VI. Surat Rekomendasi Penelitian / Riset ini berlaku dari :

Februari s.d Mei 2012

VII. Demikian harap menjadikan perhatian dan maklum.

Semarang, 2 Maret 2012

an. GUBERNUR JAWA TENGAH KEPALA BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS

JAWA TENGAH

U S O m MSh tama Muda

983031010

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 105: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

PEMERINTAH K ABU PATEN KEBUMEN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH( BAPPEDA)

Jl. Veteran No. 2 Telp.(0287) 381570 Kebumen - 54311

Kebumen, 05 Maret 2012

NomorLampiranHai

SEMPOR

071 - 1 / 079 / 2012 Kepada Yth:Kepala Puskesmas Sempor II,

Ijin Pelaksanaan KebumenPenelitian / Survev

Di

Berdasarkan surat Bupati Kebumen Nomor 072/613/2012 tanggal 05 Maret 2012, tentang Rekomendasi Ijin Penelitian/Survey , maka dengan ini diberitahukan bahwa pada Instansi/wilayah Saudara akan dilaksanakan Magang/ penelitian oleh :

1. N a m a / N I M

2. Pekerjaan

3. Alamat

Linarsih /1006820480

Mahasiswi Universitas Indonesia

Desa Pekuncen, RT.02 / RW.II, Sempor, Kebumen

4. Penanggung Jawab : Dr. Iwan Ariawan, MSPH

5. Judul Penelitian Pengaruh Kelas Ibu Hamil terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu Hamil mengenai Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Puskesmas Sempor II Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Jawa Tengah Tahun 2012

Dengan ketentuan-ketentuan sebaqai berikut:a. Pelaksanaan survey/penelitian tidak disalahgunakan untuk tujuan tertentu

yang dapat mengganggu kestabilan Pemerintah.b. Setelah survey/penelitian selesai diharuskan melaporkan hasil-hasilnya

kepada BAPPEDA Kabupaten Kebumen.Surat ijin ini berlaku mulai tanggal 05 Maret 2012 s/d 30 Mei 2012 Demikian surat ijin ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

A.n. KEPALA BAPPEDA KABUPATEN KEBUMEN Kabid Litbang, Statistik dan Pengendalian

SUKAMTO. S.Sos, MT Penata Tingkat I

NIP. 19691224 199001 1 001

Tembusan : disampaikan kepada Yth.1. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kebumen2. Yang Bersangkutan3. Arsip

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 106: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

No. Responden :....................

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KELAS IBU HAMIL

TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN

IBU HAMIL MENGENAI KIA DI PUSKESMAS SEMPOR II

KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012

Assalamualaikum Wr. Wb

Saya Linarsih, Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Peminatan

Kebidanan Komunitas Universitas Indonesia sedang mengadakan penelitian

untuk tugas akhir saya (SKRIPSI) mengenai “Pengaruh Kelas Ibu Hamil

Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Ibu Hamil Mengenai KIA

Di Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen Tahun 2012”. Saya mohon

bantuannya untuk mengisi kuesioner ini dengan selengkap-lengkapnya. Jawaban

yang benar dan lengkap akan sangat bermanfaat bagi penelitian saya. Semua

kerahasiaan oleh peneliti akan dirahasiakan oleh peneliti. Atas partisipasinya saya

sampaikan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 107: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

Kode Sampel :

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KELAS IBU

HAMILTERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN

DAN KETERAMPILAN IBU HAMIL MENGENAI KIA

DI PUSKESMAS SEMPOR II KABUPATEN KEBUMEN

TAHUN 2012

Tanggal Wawancara :

Waktu wawancara :

Alamat rumah lengkap :

No. Hp :

Pendidikan terakhir 1. : Tidak sekolah SMA / sederajat

2. SD Perguruan Tinggi

3. SMP

Pekerjaan 1. : Tani Wiraswasta

2. Dagang PNS

3. Buruh Tidak Bekerja

Petunjuk : Lingkari jawaban yang dianggap benar, pilihan jawaban dapat lebih dari

satu.

A. Karakteristik IndividuDiisi oleh

petugas

A1 Nama : .......................................................................

A2 Tanggal lahir ...................................

Umur (tahun) ...................................

A3 Saat ini hamil anak yang ke...........................

A4 Umur kehamilan saat ini..................................minggu

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 108: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

A5 Pernah mendapat informasi kesehatan mengenai:

A. Kehamilan 1. Ya 2. Tidak

B. Perubahan tubuh dan keluhan 1. Ya 2. Tidak

C. Perawatan kehamilan 1. Ya 2. Tidak

D. Senam ibu hamil 1. Ya 2. Tidak

A5. A

A5. B

A5. C

A5. D

A6 Jika pernah dari mana sumber informasi:

A. Teman 1. Ya 2. Tidak

B. Orang tua 1. Ya 2. Tidak

C. Dukun 1. Ya 2. Tidak

D. Tenaga kesehatan 1. Ya 2. Tidak

E. Radio 1. Ya 2. Tidak

F. Televisi 1. Ya 2. Tidak

G. Buku, koran atau majalah 1. Ya 2 Tidak

H. Internet 1. Ya 2. Tidak

A6. A

A6. B

A6. C

A6. D

A6. E

A6 F

A6 G

A6 H

B. Pre test / Post tes Pertemuan I

B1 Apa tanda-tanda perubahan tubuh selama masa kehamilan?

1. A. Payudara membesar C. Perut membesar

2. B. Berat badan bertambah D. Tidak tahu

B1. A

B1. B

B1. C

B1. D

B2 Jika hamil, kemana sebaiknya ibu segera memeriksakan

kehamilannya?

1. A. Dokter Spesialis C. Bidan

2. B. Dokter umum D. Dukun

B2. A

B2. B

B2. C

B2. D

B3 Apa yang sebaiknya ibu lakukan selama hamil?

A. Makan-makanan bergizi

1. B. Merokok

2. C. Periksakan kehamilan secara rutin

D. Ke dukun

B3. A

B3. B

B3. C

B3. D

B4 Apa yang perlu dilakukan suami atau keluarga untuk

meningkatkan kesiapan mental ibu dalam proses persalinan?

1. A. Memberikan dukungan

2. B. Mengajak lari pagi

B4. A

B4. B

B4. C

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 109: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

3. C. Mempersiapkan kebutuhan untuk persalinan

4. D. Dibiarkan saja berusaha sendiri

B4. D

B5 Melakukan hubungan suami istri/senggama selama hamil

menurut kesehatan?

1. 1. Tidak boleh

2. 2. Berbahaya

3. 3. Boleh dengan cara yang baik

4. 4. Tidak tahu

B5.

B6 Apa yang sebaiknya ibu lakukan jika mengalami sakit pada masa

hamil?

1. A. Periksa ke dokter/bidan

2. B. Minum obat apa saja

3. C. Minum obat sesuai anjuran dokter/bidan

4. D. Dibiarkan saja nanti juga sembuh

B6. A

B6. B

B6. C

B6. D

B7 Yang merupakan tanda-tanda bahaya kehamilan adalah:

1. A. Pendarahan C. Bengkak di kaki

2. B. Demam tinggi D. Keluar air ketuban

B7. A

B7. B

B7. C

B7. D

B8 Apakah menurut pendapat ibu merencanakan persalinan itu

penting?

1. 1. Tidak penting 3. Biasa-biasa saja

2. 2. Penting sekali 4. Tidak tahu

B8.

B9 Apa yang perlu dipersiapkan suami/keluarga untuk menghadapi

persalinan:

1. A. Menyiapkan calon donor darah

2. B. Menyiapkan kendaraan/ambulan

3. C. Persiapan menabung

4. D. Semuanya tidak perlu

B9. A

B9. B

B9. C

B9. D

B10 Jika ibu hamil sudah merasa akan melahirkan kemana ibu akan

pergi?

1. A. Rumah Sakit C. Rumah Bersalin/Klinik

2. B. Puskesmas D. Poskesdes

B10. A

B10. B

B10. C

B10. D

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 110: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

No. Responden :....................

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KELAS IBU HAMIL

TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN

IBU HAMIL MENGENAI KIA DI PUSKESMAS SEMPOR II

KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012

Assalamualaikum Wr. Wb

Saya Linarsih, Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Peminatan

Kebidanan Komunitas Universitas Indonesia sedang mengadakan penelitian

untuk tugas akhir saya (SKRIPSI) mengenai “Pengaruh Kelas Ibu Hamil

Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Ibu Hamil Mengenai KIA

Di Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen Tahun 2012”. Saya mohon

bantuannya untuk mengisi kuesioner ini dengan selengkap-lengkapnya. Jawaban

yang benar dan lengkap akan sangat bermanfaat bagi penelitian saya. Semua

kerahasiaan oleh peneliti akan dirahasiakan oleh peneliti. Atas partisipasinya saya

sampaikan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 111: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

Kode Sampel :

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KELAS IBU

HAMILTERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN

DAN KETERAMPILAN IBU HAMIL MENGENAI KIA

DI PUSKESMAS SEMPOR II KABUPATEN KEBUMEN

TAHUN 2012

Tanggal Wawancara :

Waktu wawancara :

Alamat rumah lengkap :

No. Hp :

Petunjuk : Lingkari jawaban yang dianggap benar, pilihan jawaban dapat lebih dari

satu.

A. Karakteristik IndividuDiisi oleh

petugas

A1 Nama : .......................................................................

A2 Tanggal lahir ...................................

Umur (tahun) ...................................

A3 Saat ini hamil anak yang ke...........................

A4 Umur kehamilan saat ini..................................minggu

A5 Pernah mendapat informasi kesehatan mengenai:

A. Persalinan 1. Ya 2. Tidak

B. Perawatan nifas 1. Ya 2. Tidak

A5. A

A5. B

A6 Jika pernah dari mana sumber informasi:

A. Teman 1. Ya 2. Tidak

B. Orang tua 1. Ya 2. Tidak

C. Dukun 1. Ya 2. Tidak

D. Tenaga kesehatan 1. Ya 2. Tidak

A6. A

A6. B

A6. C

A6. D

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 112: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

E. Radio 1. Ya 2. Tidak

F. Televisi 1. Ya 2. Tidak

G. Buku, koran atau majalah 1. Ya 2 Tidak

H. Internet 1. Ya 2. Tidak

A6. E

A6 F

A6 G

A6 H

C. Pre test / Pos test Pertemuan II

C1 Apa saja tanda-tanda persalinan akan berlangsung?

1. A. Rasa sakit/mulas perut yang kuat

2. B. Keluar bercak darah

C. Pecahnya kantung ketuban

D. Semua salah

C1. A

C1. B

C1. C

C1. D

C2 Dukungan suami dan keluarga pada saat persalinan adalah:

1. A. Membantu saat persalinan

2. B. Memberikan stimulasi puting susu ibu

3. C. Membantu memberi minum

4. D. Tidak tahu

C2. A

C2. B

C2. C

C2. D

C3 Apa tanda-tanda bahaya pada persalinan?

1. A. Bayi tidak lahir dalam 12 jam

2. B. Ibu tidak kuat mengejan

3. C. Terjadi perdarahan di jalan lahir

4. D. Air ketuban keruh dan berbau

C3. A

C3. B

C3. C

C3. D

C4 Ibu berhak untuk memilih persalinan ditolong siapa saja, tetapi

tidak benar jika persalinan ditolong:

1. 1. Dokter 3. Bidan

2. 2. Dukun 4. Salah semua

C4.

C5 Apa yang dilakukan ibu setelah nifas untuk menjaga

kesehatannya?

1. A. Minum vitamin A dosis tinggi C. Istirahat cukup

2. B. Makan makanan bergizi D. Salah semua

C5. A

C5. B

C5. C

C5. D

C6 Apa kegiatan yang tidak baik dilakukan ibu setelah nifas?

1. 1. Minum vitamin A dosis tinggi 3. Istirahat cukup

2. 2. Makan makanan bergizi 4. Merokok

3.

C6.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 113: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

C7 Kapan waktu yang benar ibu menyusui bayinya setelah

melahirkan:

1. 1. 30 menit setelah melahirkan

2. 2. 1 jam setelah melahirkan

3. Segera setelah melahirkan

4. Setelah 1 hari melahirkan

C7.

C8 Apabila ibu nifas mengalami tanda-tanda seperti: kepala pusing,

mual, keputihan, keluar cairan seperti nanah dari jalan lahir. Apa

yang harus dilakukan?

1. 1. Segera periksakan ke Dokter/Bidan

2. 2. Biarkan saja

3. 3. Segera periksa ke Dukun

4. Tidak tahu

C8.

C9 Waktu yang paling tepat untuk ber-KB adalah:

1. 1. Pada masa nifas 3. 3 bulan setelah nifas

2. 2. 1 tahun setelah nifas 4. Salah semua

C9.

C10 Siapakah yang sebaiknya memilih alat kontrasepsi, jika ibu akan

ber-KB?

1. 1. Keinginan ibu

2. 2. Keinginan suami

3. 3. Persetujuan keluarga

4. 4. Kesepakatan ibu dan suami

C10.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 114: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

No. Responden :....................

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KELAS IBU HAMIL

TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN

IBU HAMIL MENGENAI KIA DI PUSKESMAS SEMPOR II

KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012

Assalamualaikum Wr. Wb

Saya Linarsih, Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Peminatan

Kebidanan Komunitas Universitas Indonesia sedang mengadakan penelitian

untuk tugas akhir saya (SKRIPSI) mengenai “Pengaruh Kelas Ibu Hamil

Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Ibu Hamil Mengenai KIA

Di Puskesmas Sempor II Kabupaten Kebumen Tahun 2012”. Saya mohon

bantuannya untuk mengisi kuesioner ini dengan selengkap-lengkapnya. Jawaban

yang benar dan lengkap akan sangat bermanfaat bagi penelitian saya. Semua

kerahasiaan oleh peneliti akan dirahasiakan oleh peneliti. Atas partisipasinya saya

sampaikan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 115: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

Kode Sampel :

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KELAS IBU

HAMILTERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN

DAN KETERAMPILAN IBU HAMIL MENGENAI KIA

DI PUSKESMAS SEMPOR II KABUPATEN KEBUMEN

TAHUN 2012

Tanggal Wawancara :

Waktu wawancara :

Alamat rumah lengkap :

No. Hp :

Petunjuk : Lingkari jawaban yang dianggap benar, pilihan jawaban dapat lebih dari

satu.

A. Karakteristik IndividuDiisi oleh

petugas

A1 Nama : .......................................................................

A2 Tanggal lahir ...................................

Umur (tahun) ...................................

A3 Saat ini hamil anak yang ke...........................

A4 Umur kehamilan saat ini..................................minggu

A5 Pernah mendapat informasi kesehatan mengenai

A. Perawatan Bayi 1. Ya 2. Tidak

B. Mitos berkaitan Kesehatan Ibu dan anak

1. Ya 2. Tidak

C. Penyakit menular 1. Ya 2. Tidak

D. Akte Kelahiran 1. Ya 2. Tidak

A6. A

A6. B

A6. C

A6. D

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 116: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

A6 Jika pernah dari mana sumber informasi:

A. Teman 1. Ya 2. Tidak

B. Orang tua 1. Ya 2. Tidak

C. Dukun 1. Ya 2. Tidak

D. Tenaga kesehatan 1. Ya 2. Tidak

E. Radio 1. Ya 2. Tidak

F. Televisi 1. Ya 2. Tidak

G. Buku, koran atau majalah 1. Ya 2 Tidak

H. Internet 1. Ya 2. Tidak

A6. A

A6. B

A6. C

A6. D

A6. E

A6. F

A6.G

A6. H

D. Pretest/Post test Pertemuan III

D1 Bayi lahir segera menangis, seluruh tubuh bayi kemerahan,

tangan dan kaki bergerak aktif, ini merupakan:

1. 1. Tanda-tanda bayi lahir sehat

2. 2. Tanda-tanda persalinan normal

3. 3. Tanda bayi lahir tidak sehat

4. Semua salah

D1.

D2 Pemberian ASI eksklusif pada bayi diberikan sampai umur

berapa bulan?

1. 1. 6 bulan 3. 3 bulan

2. 2. 9 bulan 4. 12 bulan

D2.

D3 Apa yang dilakukan untuk mencegah pendarahan pada bayi

karena kekurangan vitamin K1?

1. 1. Pemberian injeksi vitamin A

2. 2. Pemberian vitamin B

3. 3. Pemberian injeksi vilamin K1

4. 4. Pemberian vitamin C

D3.

D4 Apabila ada tanda-tanda pada bayi ibu, tidak mau menyusu,

kejang, badan bayi terlihat kuning maka segeralah bawa ke:

1. 1. Dukun 3. Dokter/bidan

2. 2. Biarkan saja nanti juga sembuh 4. Tidak tahu

D4.

D5 Untuk menjaga kekebalan tubuh pada bayi ibu sehingga tidak

mudah kena penyakit polio maka bayi ibu harus diberikan D5.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 117: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

imunisasi apa?

1. 1. Imunisasi TT 3. Imunisasi BCG

2. 2. Imunisasi Polio 4. Tidak tahu

D6 Apakah Hepatitis B, Polio, DPT, TBC dan Campak adalah jenis

imunisasi yang harus diberikan pada bayi ibu?

1. 1. Ya, perlu semua 3. Tidak perlu semua

2. 2. Tidak perlu karena bikin bayi sakit 4. Tidak tahu

D6.

D7 Makan buah yang menggantung, makan ikan laut, minum air es

selama hamil menurut ilmu kesehatan adalah:

1. 1. Pantangan/tidak boleh 3. Tidak apa-apa

2. 2. Pantangan secara turun temurun 4. Tidak tahu

D7.

D8 Mengapa kita harus waspada dan menghindari penyakit menular

seksual?

1. 1. Karena penyakit bahaya 3. Dapat menular

2. 2. Tidak penting 4. Tidak tahu

D8. A

D8. B

D8. C

D8. D

D9 HIV/AIDS adalah penyakit menular berbahaya yang dapat

menular, kegiatan dibawah ini mana yang tidak menular?

1. 1. Jarum suntik yang terinfeksi HIV/AIDS

2. 2. Berjabat tangan

3. 3. Hubungan sek bebas

4. 4. Hidup serumah dengan penderita HIV/AIDS

D9. A

D9. B

D9. C

D9. D

D10 Apa manfaat pembuatan akte kelahiran untuk bayi ibu?

1. 1. Persyaratan masuk sekolah, bekerja, pengurusan pernikahan dll

2. 2. Tidak ada manfaatnya

3. 3. Bikin repot saja

4. 4. Hanya bermanfaat untuk orang kaya

D10.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 118: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN

MEMANDIKAN, PERAWATAN TALI PUSAT, MENGENAKAN POPOK,

TEKNIK MENYUSUI DAN SENAM HAMIL

Bubuhkan tanda √ dalam kolom kasus kalau peragaan langkah/tugas memuaskan dan x kalau

tidak memuaskan, atau N/O kalau tidak teramati/tidak diperagakan.

Memuaskan (M) : Memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur

standar atau Pedoman

Tidak memuaskan (TM) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan

prosedur standar atau pedoman

Tidak dikerjakan (T) : Langkah keterampilan tidak diperagakan oleh peserta pada

waktu dilakukan evaluasi oleh pelatih

DAFTAR TILIK MEMANDIKAN DAN MENGENAKAN POPOK

LANGKAH

KASUS Diisi

PetugasM TM T

2 1 0

Persiapan

1. Cuci tangan anda dengan sabun dan air

2.Siapkan keperluan mandi seperti: Pakaian bersih, popok,

alat perekat, sabun, handuk, selimut

3. Pastikan ruangan dalam keadaan hangat

4.Siapkan air hangat, tapi tidak terlalu panas dalam bak

mandi

5. Lepas pakaian bayi

6.Bersihkan tinja dari daerah pantat sebelum dimandikan

agar air mandi tetap segar.

Memandikan

1. Sanggalah kepala bayi sambil mengusapkan air ke muka,

tali pusat dan tubuh bayi.

2. Letakkan bayi pada selembar handuk

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 119: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

3. Sabuni seluruh badan bayi (jangan memberi sabun pada

muka dan cuci mukannya dahulu sampai bersih).

4. Cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bersihkan

dan keringkan seluruhnya.

5. Jika bayi laki-laki tarik katup (prepusium) kebelakang

dan bersihkan bila bayi perempuan bersihkan labia

minora dan mayora.

6. Tempatkan bayi kedalam bak mandi sambil menyangga

kepala dan punggungnya. Bilaslah sabun dengan cepat.

(tidak perlu menghilangkan verniks)

1. 7. Keringkan betul-betul bayi dengan sebuah handuk yang

hangat dan kering.

2. 8. Tempatkan bayi pada alas dan popok yang hangat dan

kering (singkirkan handuk basah ke pinggir)

3. 9. Perawatan tali pusat

Mengenakan popok

1. Kenakan popok dengan pas, tidak terlalu ketat

2. Jika menggunakan peniti, tusukkan jauh dari perut untuk

menghindari terbuka sendiri

3. Yakinkan bahwa ujung atas popok berada di bawah sisa

tali pusat

4. Kenakan celana plastik jika tidak terdapat ruam atau

gangguan kulit

5. Kenakan pakaian yang bersih dan kering

6. Serta bungkuslah selimut yang bersih dan kering

7. Cuci tangan

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 120: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

DAFTAR TILIK PERAWATAN TALI PUSAT

LANGKAH

KASUS Diisi

PetugasM TM T

2 1 0

1. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun.

2. Cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bilas dan

keringkan betul-betul

3. Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar

terkena udara dan tutupi dengan kain bersih secara

longgar

4. Lipatlah popok di bawah sisa tali pusat

5. Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja cuci dengan

sabun dan air bersih, dan keringkan betul-betul.

6. Cuci tangan kembali setelah selesai membersihkan tali

pusat

Catatan:

Hindari menyentuh tali pusat dan menutupnya dengan perban atau pemakaian

bahan-bahan yang tidak bersih (seperti kotoran hewan)

Untuk mengurangi risiko infeksi, tempatkan bayi bersama ibunya (rawat gabung),

kontak kulit ke kulit, menyusui dini dan sering.

Tidak perlu menggunakan obat-obatan untuk perawatan tali pusat.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 121: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

DAFTAR TILIK TEKNIK MENYUSUI

LANGKAH

KASUS Diisi

PetugasM TM T

2 1 0

1. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun.

2. Bersihkan bagian areola (area hitam sekitar puting susu)

dengan air.

3. Ibu harus mencari posisi yang nyaman, biasanya duduk

tegak di tempat tidur atau kursi. Ibu harus merasa rileks.

4. Lengan ibu menopang kepala, leher dan seluruh badan bayi

(kepala dan tubuh berada pada satu garis lurus), muka bayi

menghadap ke payudara ibu, hidung bayi di depan puting

susu ibu. Posisi bayi harus sedemikian rupa sehingga perut

bayi menghadap ke perut ibu. Bayi seharusnya berbaring

miring dengan seluruh tubuhnya menghadap ibu.

Kepalanya harus sejajar dengan tubuhnya, tidak

melengkung ke belakang ataupun menyamping, telinga,

bahu dan panggul bayi berada dalam satu garis lurus.

5. Ibu mendekatkan bayinya ke tubuhnya (muka bayi ke

payudara ibu) dan mengamati bayi siap menyusu:

membuka mulut, bergerak mencari dan menoleh

6. Ibu menyentuhkan puting susunya ke bibir bayi, menunggu

hingga mulut bayi terbuka lebar kemudian mengarahkan

mulut bayi ke puting susu ibu sehingga bibir bayi dapat

menangkap puting susu tersebut. Ibu memegang payudara

dengan satu tangan dengan cara meletakkan empat jarinya

di bagian bawah payudara dan ibu jari di atas. Ibu jari dan

telunjuk harus membentuk huruf “C”. Semua jari ibu tidak

boleh terlalu dekat dengan areola.

7. Sentuhkan puting ke bibir bawah bayi. Tunggu hingga bayi

membuka mulutnya lebar-lebar, lalu cepat masukkan

puting ke tengah mulut bayi, di atas lidahnya dan bawa

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 122: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

bayi kearah ibu. Bawa bayi ke arah ibu dan bukan

mencondongkan tubuh ke arah bayi karena membawa bayi

ke arah ibu akan memastikan posisi menyusui yang benar,

perlekatan yang tepat dan posisi yang nyaman untuk ibu.

8. Pastikan bahwa sebagian besar areola masuk ke dalam

mulut bayi. Dagu bayi rapat ke payudara ibu dan

hidungnya menyentuh bagian atas payudara. Bibir bawah

bayi melengkung ke luar

9. Setelah payudara terasa kosong dan jika bayi belum

kenyang pisahkan bayi dari puting susu dengan jari secara

lembut, susui bayi dengan payudara yang satunya.

9. Jika bayi sudah kenyang, untuk mencegah retak dan lecet,

keluarkan sedikit ASInya kemudian dioleskan ke puting

susunya. Keringkan dulu (diangin-anginkan) puting susu

ibu sebelum mengenakan pakaian

10. Tepuk-tepuk punggung bayi agar sendawa dengan cara

sedikit ditelungkupkan di bahu ibu

11. Cuci tangan

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 123: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

DAFTAR TILIK TEKNIK SENAM HAMIL

LANGKAH

KASUS Diisi

PetugasM TM T

2 1 0

1. Senam untuk kaki

1. Duduklah dengan kaki diluruskan ke depan dengan

tubuh bersandar tegak lurus (rileks)

2. Tarik jari-jari kaki ke arah tubuh secara perlahan-

lahan lalu lipat ke depan.

3. Lakukan sebanyak 10 kali, penghitungan sesuai

gerakan

4. Tarik kedua telapak kaki kearah tubuh secara

perlahanlahan dan dorong kedepan. Lakukan

sebanyak 10 kali, penghitungan sesuai gerakan

2. Senam duduk bersila

1. Duduklah bersila.

2. Letakkan kedua telapak tangan di atas lutut.

3. Tekan lutut ke bawah dengan perlahan-lahan

4. Lakukanlah sebanyak 10 kali. Lakukan senam duduk

bersila ini selama 10 menit sebanyak 3 kali sehari.

3. Cara tidur yang nyaman

Berbaringlah miring pada sebelah sisi dengan lutut

ditekuk

4. Senam untuk pinggang ( posisi terlentang)

1. Tidurlah terlentang dan tekuklah lutut jangan terlalu

lebar, arah telapak tangan ke bawah dan berada di

samping badan.

2. Angkatlah pinggang secara perlahan

3. Lakukanlah sebanyak 10 kali

5. Senam untuk pinggang ( posisi merangkak)

1. Badan dalam posisi merangkak

2. Sambil menarik nafas angkat perut berikut punggung

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 124: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

ke atas dengan wajah menghadap ke bawah

membentuk lingkaran.

3. Sambil perlahan-lahan mengangkat wajah hembuskan

nafas, turunkan punggung kembali dengan perlahan

4. Lakukanlah sebanyak 10 kali

6. Senam dengan satu lutut

1. Tidurlah terlentang, tekuk lutut kanan

2. Lutut kanan digerakkan perlahan ke arah kanan lalu

kembalikan

3. Lakukanlah sebanyak 10 kali

4. Lakukanlah hal yang sama untuk lutut kiri

7. Senam dengan kedua lutut

1. Tidurlah terlentang, kedua lutut ditekuk dan kedua

lutut saling menempel

2. Kedua tumit dirapatkan, kaki kiri dan kanan saling

menempel.

3. Kedua lutut digerakkan perlahan-lahan ke arah kiri

dan kanan

4. Lakukan sebanyak 8 kali

8 Cara pernafasan saat persalinan

1. Latihan untuk saat persalinan

1. Cari posisi yang nyaman Misalnya: duduk bersandar

antara duduk dan berbaring serta kaki diregangkan,

posisi merangkak, duduk di kursi dengan bersandar ke

depan, dll

2. Tarik nafas dari hidung dan keluarkan melalui mulut

3. Usahakan tetap rileks

2. Cara mengejan

1. Cari posisi yang nyaman/posisi ibu antara duduk dan

berbaring serta kaki direnggangkan

2. Perlahan-lahan tarik nafas sebanyak 3 kali dan pada

hitungan ke-4 tarik nafas kemudian tahan nafas,

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 125: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

sesuai arahan pembantu persalinan

3. Mengejan ke arah pantat

3. Cara pernafasan pada saat melahirkan

Cara ini dilakukan jika bidan mengatakan tidak usah

mengejan lagi

1. Letakkanlah kedua tangan di atas dada

2. Bukalah mulut lebar-lebar bernafaslah pendek sambil

mengatakan hah-hah-hah

Senam untuk memperlancar ASI

1. Lipat lengan ke depan dengan telapak tangan

digenggam dan berada di depan dada, gerakkan siku

ke atas dan ke bawah

2. Lipat lengan ke atas hingga ujung jari tengah

menyentuh bahu, dalam posisi dilipat lengan diputar

dari belakang ke depan, sehingga siku-siku

bersentuhan dan mengangkat payudara

lalu\bernafaslah dengan lega

3. Lakukan sebanyak 2x

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 126: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

LAMPIRAN 3 : TABEL KEGIATAN INTERVENSI KELAS IBU HAMIL

KEGIATAN INTERVENSI KELAS IBU HAMIL PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS SEMPOR II(MARET - MEI 2012)

NO Kegiatan/Materi Pelaksana Metode Media Tempat dan Waktu

1 Pertemuan I1. Penjelasan umum kelas ibu hamil dan perkenalan

peserta2. Evaluasi awal (pra tes) materi pertemuan I dan

keterampilan senam ibu hamil3. Materi kelas ibu hamil (pertemuan I)

a. Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan- Apa kehamilan itu- Perubahan tubuh ibu selama kehamilan- Keluhan umum saat hamil dan cara

mengatasinya- Apa saja yang perlu diketahui ibu hamil- Pengaturan gizi, pemberian tablet

tambah darah, penanggulangan anemiab. Perawatan kehamilan

- Kesiapan psikologis menghadapikehamilan

- Hubungan suami istri selama kehamilan- Obat yang boleh dan tidak boleh

dikonsumsi ibu hamil- Tanda-tanda bahaya kehamilan- P4K

4. Evaluasi akhir (pasca tes) materi pertemuan I5. Kesimpulan6. Senam ibu hamil (lembar balik I)

Dwi SuryaniSri MurtiniLinarsihSuparniUtami Wijiasih

Ceramah

Wawancara Ceramah, tanya

jawab, curahpendapat

Wawancara

Demonstrasi danpraktek

Kuesioner, BukuKIA, Lembarbalik, Stiker P4K

Kuesioner

Tikar/karpet,CD, BukuSenam, laptop

Desa Pekuncen- Senin, 19/3/2012

± 120 menitDesa Kenteng- Rabu, 21/3/2012

± 120 menitPuskesmas Sempor II- Sabtu, 24/3/2012

± 120 menitDesa Somagede- Selasa, 27/3/2012

± 120 menit

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 127: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

No Kegiatan/Materi Pelaksana Metode Media Tempat dan waktu

2 Pertemuan II1. Review materi pertemuan I dan hasil evaluasi

(pra tes I dan pasca tes I)2. Evaluasi awal (pra tes) materi II dan

keterampilan teknik menyusui3. Materi kelas ibu hamil pertemuan II

c. Persalinan- Tanda-tanda persalinan- Tanda bahaya pada persalinan- Proses persalinan- Inisiasi menyusu dini (IMD)

d. Perawatan nifas- Apa saja yang dilakukan ibu nifas agar

dapat menyusui eksklusif?- Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas?- Tanda-tanda bahaya dan penyakit ibu

nifas- KB pasca salin

4. Evaluasi akhir (pasca tes) materi pertemuan IIdan keterampilan teknik menyusui

5. Kesimpulan6. Senam ibu hamil (lembar balik pilihan 2-5)

LinarsihSri MurtiniSutiyahDurrotul MufidahEsti Retiningsih

Ceramah

Wawancara danpengamatan

Ceramah, tanyajawab, curahpendapat,demonstrasi danpraktek

Wawancara danpengamatan

Praktek

Buku KIA

Kuesioner, daftartilik, boneka bayi

Buku KIA,lembar balik,boneka bayi,model payudara,KB Kit

Kuesioner, daftartilik, boneka bayi

Tikar/karpet,CD/buku, laptop

Desa Pekuncen- Senin, 26/3/2012

± 120 menitDesa Kenteng- Rabu, 28/3/2012

± 120 menitPuskesmas Sempor II- Sabtu, 31/3/2012

± 120 menitDesa Somagede- Selasa, 3/4/2012 ±

120 menit

3 Pertemuan III1. Review materi pertemuan II dan hasil evaluasi

(pra tes II dan pasca tes II)2. Evaluasi awal (pra tes) materi pertemuan III dan

keterampilan memandikan bayi, perawatan tali

LinarsihDwi SuryaniNiken WAmalia Farida

Ceramah

Wawancara danpengamatan

Buku KIA

Kuesioner, daftartilik, boneka bayi

Desa Pekuncen- Senin, 2/4/2012 ±

120 menitDesa Kenteng

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 128: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

pusat, memakaikan popok dan senam hamil3. Materi kelas ibu hamil (pertemuan III)

e. Perawatan bayi- Perawatan bayi baru lahir (BBL)- Pemberian vitamin K1 injeksi pada BBL- Tanda bahaya BBL- Pengamatan perkembangan bayi/anak- Pemberian imunisasi pada BBL

f. Mitos- Penggalian dan pelurusan mitos yang

berkaitan dengan KIAg. Penyakit menular

- Infeksi Menular Seksual (IMS)- Informasi dasar HIV/AIDS- Pencegahan dan penanganan malaria pada

ibu hamilh. Akte kelahiran

- Pentingnya akte kelahiran4. Evaluasi akhir (pasca tes) materi pertemuan II

dan keterampilan memandikan bayi, perawatantali pusat, memakaikan popok dan senam hamil

5. Kesimpulan

Fitri Wahyuningsih Ceramah, tanya

jawab, curahpendapat,demonstrasi danpraktek

Wawancara danpengamatan

Ceramah

Buku KIA,lembar balik,boneka bayi,perlengkapanmandi,perlengkapanpakaian bayi

Kuesioner, daftartilik, bonekabayi. tikar/karpet

- Rabu, 4/4/2012 ±120 menit

Puskesmas Sempor II- Sabtu, 7/4/2012 ±

120 menitDesa Somagede- Selasa, 10/4/2012

± 120 menit

4 Evaluasi akhir satu bulan sesudah intervensi kelasibu hamil1. Evaluasi akhir (satu bulan sesudah kelas ibu

hamil) materi pertemuan I, II, III danketerampilan teknik menyusui, memandikan,merawat tali pusat, memakaikan popok dansenam hamil

LinarsihDurrotul MufidahEsti RetiningsihNiken WAmalia Farida

Wawancara danpengamatan

Kuesioner, daftartilik, bonekabayi, modelpayudara,perlengkapan

Desa Pekuncen- Senin, 2/5/2012 ±

120 menitDesa Kenteng- Rabu, 4/5/2012 ±

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 129: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

2. Kesan-kesan peserta setelah mengikuti kelas ibuhamil

Tanya jawab mandi bayi,perlengkapanpakaian,perlengkapanperawatan talipusat, karpet

120 menitPuskesmas Sempor II- Sabtu, 7/5/2012 ±

120 menitDesa Somagede- Selasa, 10/5/2012

± 120 menit

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 130: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

ASIEKSKLUSIF

PEMINATAN KEBIDANAN KOMUNITASFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIATAHUN 2012

Jenis-Jenis ASI

Kolostrum : Cairan kental yang berwarna

kekuning-kuningan yang dihasilkan padahari pertama sampai hari ke-3. Sebagai“imunisasi” pertama karena mengandung

banyak protein untuk daya tahan tubuhyang berfungsi sebagai pembunuh kuman.

Susu Transisi : Susu yang diproduksi

setelah kolostrum antara hari ke-4 sampaihari ke-10. Terdapat immunoglobulin, pro-

tein dan laktosa yang lebih rendah dari ko-lostrum namun konsentrasi lemak dan

jumlah protein lebih tinggi.

Susu Matur : susu yang keluar setelah hari

ke-10 dan berwarna putih kental.

Teknik Menyusui

Cucilah tangan sebelum meneteki. Mengoleskan ASI sedikit di putting dan sekitar

areola payudara. Ibu duduk dengan kursi bersandar dan rendah

atau berbaring. Bayi diletakkan menghadap perut ibu atau

payudara. Bayi dipegang belakang bahunya dengan satu

lengan, kepala bayi pada lengkung siku ibu,bokong ditahan dengan telapak tangan.,kepala bayi tidak menengadah. Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan

ibu, yang satu di depan badan ibu. Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala

bayi menghadap payudaya Telinga dan lengan bayi terletak pada satu

garis lurus.

Ibu menatap dengan kasih sayang. Payudara dipegang dengan ibu jari, jari yang lain

berada di bawah. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut dengan

menyentuh pipi dan putting susu atau menyentuh sisimulut bayi. Setelah bayi membuka mulut, kepala bayi didekatkan

pada payudara. Usahakan sebagian besar areola payudara masuk

kedalam mulut bayi. Setelah bayi mulai menghisap tidak perlu dipegang atau

disangga. Melepas isapan bayi : Jari kelingking dimasukkan ke

mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekanke bawah. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit

kemudian dioleskan pada putting susu dan areolasekutarnya. Biarkan kering dengan sendirinya. Menyendawakan bayi: bayi digendong tegak dengan

bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepukperlahan-lahan atau bayi tidur tengkurap dipangkuanibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 131: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

ASI Eksklusif / PemberianASI secara Eksklusif adalahbayi hanya diberi ASI sajatanpa tambahan cairan lainseperti susu formula, jeruk,madu, air the, air putih dan

tanpa tambahan makanan padat sepertipisang, papaya, bubur susu, biscuit, buburnasi, dan tim, sejak bayi dilahirkan sampaiusia 6 bulan. Di atas usia 6 bulan, bayi me-merlukan makanan tambahan dan pem-berian ASI dapat dilanjutkan sampai bayiberusia 2 tahun

Pengertian ASI Eksklusif

Protein

Protein ASI mempunyai nilai nutrisiyang tinggi dan mudah dicerna.

Karbohidrat

ASI mengandung karbohidrat tinggidibandingkan air sususapi (6,5 gram%)

Lemak

Kadar asam lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 xdari air susu sapi. Berperan dalam perkembanganotak.

Mineral

AIR

Kalori

ASI mengandung mineral yang lengkap untukbayi sampai umur 6 bulan. Garam organikyang terdapat dalam ASI terutama adalahkalsium, kalium, dan natrium dari asam kloridadan fosfat,

ASI merupakan sumber air yang secarametabolik aman dan meredakan rangsanganhaus bayi.

Vitamin

ASI mengandung Vit-amin A, D, dan C dalam kadar yangcukup untuk bayi sampai usia 6 bulan.

Kalori ASI relatif rendah hanya 77 kalori/ 100 mlASI. 90% berasal dari karbohidrat dan lemak,sedangkan 100% berasal dari protein

Komposisi ASI

Manfaat

Nutrisi dengan kualitas dan kuantitasterbaik serta mudah diserap

Meningkatkan daya tahan tubuh dankecerdasan

Meningkatkan jalinan kasih sayang Jarang menyebabkan konstipati Mencegah karies karena mengandung

mineral selenium. ASI merupakan sumber zat gizi yang

ideal, berkomposisi seimbang dansecara alami disesuaikan dengankebutuhan masa pertumbuhan bayi.

Mengurangi perdarahan dan anemia Menjarangkan kehamilan dan membantu

rahim kembali ke ukuran sebelum hamil Berat badan ibu menyusui akan lebih cepat

kembali ke berat badan sebelum hamil Mengurangi kemungkinan menderita kanker Meningkatkan jalinan kasih sayang

Manfaat ASIBagi IBU

Bagi Bayi

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 132: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

Lampiran 5. Media yang digunakan

LEMBAR BALIK KELAS IBU HAMIL

Cover Balikan hal 1.1 Halaman 1.1

Balikan hal 1.2 Halaman 1.2 Balikan hal 1.3 Halaman 1.3

Balikan hal 1.4 Halaman 1.4 Balikan hal 1.5 Halaman 1.5

Balikan hal 2.1 Halaman 2.1 Balikan hal 2.2 Halaman 2.2

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 133: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

Balikan hal 2.3 Halama 2.3 Balikan hal 2.4 Halaman2.4

Balikan hal 2.5 Halaman 2.5 Balikan hal 2.6

Halaman 2.6 Balikan Balikan hal 3.1 Halaman 3.1

Balikan hal 3.2 Halaman 3.2 Balikan hal 2.3 Halaman 3.3

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 134: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

Balikan hal 3.4 Halaman 3.4 Balikan hal 4.1a Halaman 4.1a

Balikan hal 4.1b Halaman 4.1b Balikan hal 4.2 Halaman 4.2

Balikan hal 4.3 Halaman 4.3 Balikan hal 4.4 Halaman 4.4

Halaman 5.1 Balikan hal 5.1 Halaman 5.2

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 135: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

Balikan hal 5.2 Halaman 5.3 Balikan hal 5.3 Halaman 5.4

Balikan hal 5.4 Halaman 5.5 Balikan hal 5.5 Halaman 6.1

Balikan hal 6.1 Halaman 7.1 Balikan hal 7.1 Halaman 7.2

Balikan hal 7.2 Halaman 7.3 Balikan hal 7.3 Halaman 8.1

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 136: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

SENAM HAMIL

Balikan pilihan 1 Pilihan 1 Balikan pilihan 2 Pilihan 2

Balikan pilihan 3 Pilihan 3 Balikan pilihan 4-5 Pilihan 4

Pilihan 5

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 137: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

BUKU SENAM HAMIL

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 138: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

ALAT PERAGA

Boneka bayi Model payudara

Botol kaca untuk tempat ASI Perlengkapan perawatantali pusat

Perlengkapan untuk mandi Perlengkapan pakaian bayi

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 139: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

Lampiran 6. Dokumentasi Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012

Page 140: universitas indonesia pengaruh kelas ibu hamil terhadap

Praktek Keterampilan Memandikan Bayi, Mengenakan Popok,Menyusui dan Senam Hamil

Pengaruh kelas..., Linarsih, FKM UI, 2012