71
UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN JASA PT ABC INDONESIA LAPORAN MAGANG LAVIMIA LARASATI 1006712406 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JUNI 2014 Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

UNIVERSITAS INDONESIA

PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN JASA PT ABC INDONESIA

LAPORAN MAGANG

LAVIMIA LARASATI

1006712406

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPOK

JUNI 2014

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 2: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

UNIVERSITAS INDONESIA

PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN JASA PT ABC INDONESIA

LAPORAN MAGANG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi

LAVIMIA LARASATI

1006712406

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPOK

JUNI 2014

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 3: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

IIALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi/TesisA)isertasi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar

Nama

NPM

Tanda Tangan

Tanggal

Lavimia Larasati

1006712406

23 Juni20l4

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 4: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

lil

TANDA PERSETUJUAN

LAPORAN AKHIR MAGANG

Nama Mahasiswa

Nomor Pokok Mahasiswa

Judul Laporan Akhir Magang

Tanggal

Pembimbing Magang

: Lavimia Larasati

:1006712406

: Prosedur Audit atas Pendapatan Jasa PT ABCIndonesia

:23 luni2014

: Kurnia Irwansyah Rais, S.E., M.Ak.

TTD

(Kurnia Irwansyah Rais, S.E., M.Ak)

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 5: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

l

IV

HALAMAN PENGESAIIAN

Laporan magang ini diajukan oleh :

Nama

NPM

Program Studi

Judul

Lavimia Larasati

1006712406

Akuntansi

Prosedur Audit atas Pendapatan Jasa PT ABC Indonesia

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterimasebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelarSarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,Universitas Indonesia

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Kurnia Irwansyah Rais, S.E., M.Ak.

Ketua

Anggota : Deddi Sukrisnady, S.E., BAP

Ditetapkan di : Depok

Tanggal :23 Juni2014

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 6: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

v

KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan magang ini dalam rangka memenuhi

salah satu syarat kelulusan pada Program Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. Saya sangat menyadari bahwa dalam proses

penyusunan laporan magang ini, saya mendapatkan banyak bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Kurnia Irwansyah Rais selaku dosen pembimbing saya yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan membantu saya

dalam penyusunan laporan magang ini.

2. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan doa, dukungan, kasih sayang serta

menjadi motivator utama penulis dalam penyelesaian laporan magang ini.

3. Pihak KAP Razikun Tarkosunaryo atas kesempatan yang diberikan untuk

bergabung sebagai salah satu junior auditor dan pengalaman kerja yang telah

diberikan.

4. Mbak Dyah Pramesthi atas supervisi pada saat melakukan proses audit PT ABC

Indonesia serta kesabarannya dalam menjawab segala pertanyaan yang saya ajukan

berkaitan dengan penyusunan laporan magang.

5. Teman-teman seperjuangan saya selama melaksanakan program magang, yaitu

Arum Rusmanovia, Ditya Ekasapta Septian, Erlangga Putera, Adlin Syafrizal, Adi

Riyanto, Lutfi Samulo, Ihsan Irjami, Ratih Lia Asputri, Pettia Weharima, Ita

Puspitasari, Panggih Arinadi. Terima kasih atas canda, tawa, pengalaman, dan

persahabatan yang terjalin hingga sekarang.

6. Sahabat-sahabat seperjuangan saya selama di FEUI, yaitu Adam Sakti Laksana,

Meigendaris Surtiabadi, Nenih Apriani, Fajar Sulistyaningsih, Ilevany Siami

Setyoasih, Garinzafira Shabrina. Terima kasih sudah menjadi partner in crime yang

‘baik’ selama masa perkuliahan, terima kasih atas

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 7: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

vi

persahabatannya dan terima kasih atas kehadiran kalian di saat suka maupun

duka. Togetherwe can, guys!

7. Sahabat-sahabat SMA saya, yaitu Karis Raditya, Yuanita Alamsyah, Alvian

Yanuar, Herlina. Terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya dalam

menjalani masa-masa sulit pengerjaan tugas akhir.

8. 'Konsultan' pribadi saya, yaitu Kak Laksono Budi Satrio dan Dewi

Nindyastuti, yang selalu mengingatkan saya untuk mengerjakan laporan serta

menjadi tempat saya bertanya.

9. Andika Dewangga Yudha, terima kasih atas semangat, dukungan, kesabaran,

dan kasih sayang yang telah diberikan hingga saat ini.

i0. Seluruh pihak yang telah membantu dan membimbing saya baik dalam

penyusunan laporan magang ini maupun dalam kehidupan.

Akhir kata, saya berharap Allah SWT mencatat dan membalas amal baik pihak-

pihak yang telah membantu saya. Semoga laporan magang ini dapat memberikan

manfaat bagi ilmu pengetahuan dan bagi pihak yang membacanya.

Depok,23 Juni2014

Iaruw{fLavimia Larasati

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 8: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGASAKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di

bahwa ini :

Nama

NPM

Program Studi

* Departemen

Fakultas

Jenis Karya

Lavimia Larasati

1006712406

S1

Akuntansi

Ekonomi

Laporan Magang

demi pengembangan ilmu pengetahuan menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-

Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Prosedur Audit atas Pendapatan Jasa PT ABC Indonesia

beserta perangkat yang ada fiika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,

mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Padatanggal : 23 Juni20l4

Yang menyatakan

Irv,rnw(Lavimia Larasati)

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 9: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

viii

ABSTRAK

Nama : Lavimia Larasati

Program Studi : Akuntansi

Judul : Prosedur Audit atas Pendapatan Jasa PT ABC Indonesia

Pendapatan bidang jasa konstruksi merupakan pendapatan yang berasal dari

aktivitas konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor berdasarkan kontrak yang

diberikan oleh pemberi kerja. Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk

menghitung jumlah pendapatan yang dapat diakui oleh kontraktor. Metode

pengakuan pendapatan yang digunakan oleh PT ABC Indonesia adalah metode

persentase penyelesaian. Laporan magang ini berisi tentang proses audit yang

dilakukan oleh penulis atas akun pendapatan PT ABC Indonesia untuk

memastikan bahwa pendapatan yang diakui oleh PT ABC Indonesia telah

disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak Konstruksi.

Kata Kunci :

Jasa konstruksi, pendapatan kontrak, metode persentase penyelesaian, prosedur

audit.

ABSTRACT

Name : Lavimia Larasati

Study Program : Accounting

Title : Audit Procedure of Service Revenue PT ABC Indonesia

Revenue from construction contract is obtained from construction activity done by

contractor based on contract given by client. There are some methods to calculate

the amount of revenue recognized by contractor. PT ABC Indonesia uses

percentage-of-completion method to recognize its revenue. This internship report

contains audit process of construction revenue done by the writer to ensure that

construction revenue recognized by PT ABC Indonesia is fairly presented and has

been recorded based on PSAK 34 accounting standard about Construction

Contract.

Keywords :

Construction services, contract revenue, percentage of completion method, audit

procedure.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 10: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................. ii

TANDA PERSETUJUAN LAPORAN AKHIR MAGANG ............................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH ....................................... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ............................ vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2. Tujuan Pelaksanaan Program Magang ......................................... 2

1.3. Tujuan Penulisan Laporan Magang ............................................. 2

1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Program Magang ..................... 3

1.5. Pelaksanaan Program Magang ..................................................... 3

1.6. Latar Belakang dan Tujuan Tema Laporan Magang .................... 4

1.7. Pembatasan Masalah .................................................................... 5

1.8. Metode Penulisan Laporan Magang ............................................. 5

1.9. Sistematika Penulisan .................................................................. 5

2. PROFIL PERUSAHAAN ......................................................................... 7

2.1. Profil KAP STR ........................................................................... 7

2.2. Profil PT ABC Indonesia sebagai Klien ...................................... 8

2.2.1. Sejarah Singkat PT ABC ................................................ 9

2.2.2. PT ABC di Indonesia ...................................................... 10

2.2.3. Kebijakan Akuntansi Umum PT ABC Indonesia ........... 12

2.2.4. Kebijakan Akuntansi Akun Pendapatan ......................... 12

3. LANDASAN TEORI ................................................................................. 14

3.1. PSAK No. 23 (Revisi 2010) ......................................................... 14

3.1.1. Ruang Lingkup dan Definisi ......................................... 14

3.1.2. Pengukuran Pendapatan ................................................ 15

3.1.3. Pengakuan Pendapatan Jasa ........................................... 16

3.1.4. Pengungkapan Pendapatan ............................................ 18

3.2. PSAK No. 34 (Revisi 2010) ......................................................... 18

3.2.1. Tujuan ........................................................................... 18

3.2.2. Ruang Lingkup dan Definisi ......................................... 19

3.2.3. Penyatuan dan Segmentasi Kontrak Konstruksi ........... 20

3.2.4. Pendapatan dan Beban Kontrak .................................... 21

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 11: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

x

3.2.5. Pengakuan Pendapatan dan Beban Kontrak .................. 22

3.2.6. Pengungkapan Akuntansi Kontrak Konstruksi ............. 23

3.3. Metode Pengakuan Pendapatan Kontrak Konstruksi ................... 24

3.4. Teori Audit ................................................................................... 28

3.4.1. Definisi Audit ................................................................ 28

3.4.2. Risiko Audit dan Materialitas ....................................... 29

3.4.3 Audit atas Pendapatan ................................................... 31

4. PEMBAHASAN ........................................................................................ 34

4.1. Program Audit Akun Pendapatan ................................................. 34

4.2. Akuntansi Pendapatan PT ABC Indonesia .................................. 35

4.2.1. Sistem Akuntansi Pendapatan Kontrak ......................... 35

4.2.2. Metode Pengakuan Pendapatan ..................................... 37

4.2.3 Pencatatan Pendapatan Jasa Konstruksi ........................ 41

4.3. Pelaksanaan dan Temuan Audit PT ABC Indonesia .................... 44

5. PENUTUP .................................................................................................. 51

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 51

5.2 Saran ............................................................................................. 52

DAFTAR REFERENSI .................................................................................. 54

LAMPIRAN ..................................................................................................... 55

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 12: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.2.1.1. Siklus Pendapatan PT ABC Indonesia .................................... 37

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 13: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Grafik Perbandingan Profit Tahun 2013 per Bulan ........................ 49

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 14: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Vouching Akun Piutang ....................................................... 55

Lampiran 2 Perbandingan Pendapatan 2013-2012 ........................................... 56

Lampiran 3 Working Paper Akun Pendapatan PT ABC Indonesia .................. 57

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 15: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

1 Universitas Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Magang

Era globalisasi yang semakin berkembang dewasa ini memberikan sebuah

tantangan tersendiri kepada para pelaku bisnis. Kemajuan teknologi yang seolah

menghilangkan batas antar negara membuat persaingan bisnis semakin ketat. Hal

ini tentunya secara tidak langsung juga memengaruhi persaingan sumber daya

manusia atau tenaga kerja yang juga semakin kompetitif. Tidak hanya dari

negaranya sendiri, saat ini para tenaga kerja, khususnya di Indonesia, juga harus

bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari luar negeri yang mana taraf

pendidikannya lebih baik. Dibutuhkan sebuah kompetensi dan profesionalitas

yang tinggi untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin kompetitif

tersebut.

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, salah satu Fakultas Ekonomi

pencetak lulusan terbaik Indonesia, merupakan sebuah fakultas yang berwawasan

internasional. Demi mencetak lulusan berkualitas dan berdaya saing tinggi,

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia memberikan kesempatan kepada

mahasiswanya untuk terjun langsung ke dalam dunia kerja melalui program

magang sebagai syarat kelulusan pengganti skripsi. Program magang ini bertujuan

untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang

sebenarnya. Mahasiswa ditantang untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat

di bangku kuliah pada kehidupan kerja nyata. Selain itu, melalui program magang

ini, mahasiswa juga bisa mendapatkan pengalaman atau ilmu baru yang tak bisa

didapat di bangku kuliah, seperti kemampuan untuk beradaptasi, berkomunikasi,

dan bekerjasama dengan orang lain. Dengan begitu, diharapkan mahasiswa

lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dapat lebih siap untuk

menghadapi dunia kerja dan mempunyai daya saing

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 16: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

2

Universitas Indonesia

dan kompetensi yang tinggi dalam menghadapi persaingan tenaga kerja di era

globalisasi ini.

1.2 Tujuan Pelaksanaan Program Magang

Terdapat beberapa tujuan dari pelaksanaan program magang yang

disediakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, antara lain:

1. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu

yang didapat di bangku perkuliahan dan mempelajarinya lebih dalam.

2. Mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja dengan terjun

langsung ke dalam dunia kerja nyata yang sangat berbeda dengan

kehidupan perkuliahan.

3. Mengasah soft skill mahasiswa, seperti kemampuan presentasi, adaptasi,

komunikasi, team work, dan problem solving, serta sebagai sarana bagi

mahasiswa untuk meningkatkan kualitas diri.

4. Membangun hubungan yang saling menguntungkan antara mahasiswa

sebagai peserta magang dengan perusahaan tempat pelaksanaan program

magang.

1.3 Tujuan Penulisan Laporan Magang

Laporan magang ini berisi mengenai segala aktivitas yang dilakukan

penulis selama periode magang serta teori-teori yang berkaitan dengan

pembahasan topik laporan magang. Adapun tujuan dari penulisan laporan

magang, yaitu:

a. Salah satu syarat kelulusan program magang

b. Sebagai bentuk kontribusi mahasiswa kepada Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia dan perusahaan tempat mahasiswa

melaksanakan program magang.

c. Sarana pemberi informasi

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 17: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

3

Universitas Indonesia

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Program Magang

Penulis melaksanakan program magang di Kantor Akuntan Publik STR

yang terletak di bilangan TB Simatupang, Jakarta Selatan. KAP STR merupakan

sebuah Kantor Akuntan Publik yang bergabung dengan PQR Global Alliance,

sebuah perusahaan berkantor pusat di London, yang menyediakan jasa konsultasi

bisnis dan penasehat hukum. Penulis melaksanakan program magang selama

kurang lebih tiga bulan terhitung sejak tanggal 6 Januari 2014 sampai 4 April

2014 sebagai junior auditor.

1.5 Pelaksanaan Program Magang

Selama pelaksanaan program magang, penulis diberikan tanggung jawab

untuk ikut melakukan proses audit terhadap beberapa perusahaan yang sudah

menjadi klien KAP STR. Berikut rincian perusahaan klien yang mana penulis

melakukan proses audit beserta tugas penulis di dalam tim audit:

1. PT XYZ

Merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan,

baik perdagangan besar maupun perdagangan impor. Perusahaan yang

berlokasi di kawasan Sudirman ini didirikan oleh XYX, Inc. dan XYY,

Inc. pada tahun 2004. Pada klien ini, penulis diberikan tugas untuk

membantu auditor senior dalam mengaudit akun penjualan, harga pokok

penjualan, biaya-biaya, hutang usaha dan hutang lain-lain, serta

perpajakan. Penulis terlibat dalam pelaksanaan test of detail balance,

sampling, vouching, dan pembuatan kertas kerja.

2. PT ABC Indonesia

Merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa

konsultasi konstruksi di bidang sipil, elektrikal dan mekanikal. Perusahaan

yang terletak di daerah Pulo Mas ini pertama kali mengerjakan proyeknya

di Indonesia pada tahun 1980. Pada klien ini, penulis diberikan tugas

untuk membantu auditor senior dalam mengaudit akun kas dan setara kas,

piutang dan piutang lain-lain, perpajakan, beban, serta pendapatan. Penulis

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 18: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

4

Universitas Indonesia

terlibat dalam pelaksanaan test of detail balance, sampling, vouching, dan

pembuatan kertas kerja.

3. PT MGD

Merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang siaran

pertelevisian. Perusahaan yang berdomisili di Kota Madiun ini memulai

usaha komersialnya pada tahun 2006. Penulis terlibat dalam pelaksanaan

test of detail balance, sampling, vouching, pembuatan kertas kerja, hingga

penyusunan draft untuk laporan audit.

1.6 Latar Belakang dan Tujuan Tema Laporan Magang

Laporan magang ini akan membahas mengenai audit atas pendapatan PT

ABC Indonesia yang bergerak di bidang penyedia jasa konsultan teknik dan

manajemen. PT ABC Indonesia dalam mengakui pendapatannya menggunakan

metode percentage-of-completion input measures, dimana untuk mengakui

seberapa besar pendapatan yang dapat diakui, PT ABC Indonesia menggunakan

jumlah man-hours yang telah terjadi sebagai tolak ukurnya. Latar belakang

penulis mengambil tema ini adalah karena metode percentage-of-completion yang

digunakan oleh PT ABC Indonesia dalam mengakui pendapatannya berbeda

dengan metode percentage-of-completion pada umumnya, dimana metode

percentage-of-completion yang digunakan PT ABC Indonesia hampir mirip

dengan metode pengakuan pendapatan cost-recovery yang menggunakan jumlah

biaya, dalam hal ini man-hours, yang terjadi sebagai dasar dari pengakuan jumlah

pendapatan.

Adapun tujuan dari pemilihan tema laporan magang adalah:

1. Bagaimana metode pengakuan pendapatan yang digunakan oleh PT

ABC Indonesia, apakah sudah sesuai dengan apa yang diatur dalam

PSAK 34 mengenai Kontrak Konstruksi?

2. Apa perbedaan antara metode pengakuan pendapatan percentage of

completion yang digunakan oleh PT ABC Indonesia dengan metode

pengakuan pendapatan cost-recovery?

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 19: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

5

Universitas Indonesia

3. Bagaimana penerapan ilmu teori dengan yang dipraktikkan oleh PT

ABC Indonesia sehingga dapat menjadi bahan pembelajaran?

1.7 Pembatasan Masalah

Penulis hanya sebatas membahas mengenai audit atas pendapatan PT ABC

Indonesia pada tahun 2013. Penulis tidak bertanggung jawab atas audit atas

pendapatan pada tahun sebelumnya dan tahun berikutnya.

1.8 Metode Penulisan Laporan Magang

Penulis dalam penyusunan laporan magang ini menggunakan metode

observasi dan studi literatur, dimana penulis terjun langsung dalam rangka

melaksanakan proses audit atas PT ABC Indonesia, klien dari KAP STR, dan

mengumpulkan data-data yang terkait dengan pembahasan masalah laporan

magang dari beberapa sumber.

1.9 Sistematika Penulisan

Penyusunan laporan magang ini terbagi ke dalam lima bagian yang

dilengkapi oleh lampiran-lampiran pendukung, yaitu:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan, tempat dan waktu,

pelaksanaan program magang, ruang lingkup serta sistematika penulisan

laporan magang.

BAB II: PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini memberikan penjelasan singkat mengenai profil perusahaan

tempat penulis melaksanakan program magang, yaitu KAP STR, serta

profil PT ABC Indonesia, salah satu perusahaan klien yang menjadi

tempat penugasan penulis selama periode magang.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 20: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

6

Universitas Indonesia

BAB III: LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai landasan-landasan teori yang penulis

gunakan dalam penyusunan laporan magang ini, seperti teori mengenai

pendapatan, metode pengakuan pendapatan, PSAK 23 mengenai

pendapatan, PSAK 34 mengenai kontrak konstruksi, serta teori mengenai

audit.

BAB IV: PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas mengenai akuntansi pendapatan PT ABC

Indonesia, analisis penulis mengenai metode pengakuan pendapatan

percentage-of-completion yang digunakan oleh PT ABC Indonesia, serta

pelaksanaan dan temuan audit atas akun pendapatan PT ABC Indonesia.

BAB V: PENUTUP

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari keseluruhan laporan magang ini

serta saran yang penulis berikan baik untuk PT ABC Indonesia selaku

perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis, serta KAP STR selaku

tempat dimana penulis melaksanakan program magang.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 21: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

7 Universitas Indonesia

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Profil KAP STR

KAP STR merupakan sebuah Kantor Akuntan Publik yang bekerjasama

dengan PQR Global Alliance, sebuah perusahaan akuntan dan legal, serta

konsultan bisnis dan legal, yang berkantor pusat di London, United Kingdom. Visi

dari KAP STR adalah untuk menjadi sebuah perusahaan audit yang terdepan di

Indonesia dengan mengedepankan nilai etik, sedangkan misi dari KAP STR

adalah menyediakan jasa assurance dan konsultan yang berstandar internasional;

memberikan jasa terbaik untuk klien dengan penguasaan ilmu yang sangat baik,

keahlian profesional, serta etik dan sikap yang baik; menawarkan best value

kepada seluruh pemangku kepentingan.

Terdapat enam bidang jasa yang disediakan oleh KAP STR, yaitu:

General Audit

Jasa ini merupakan jasa yang berhubungan dengan pemeriksaan dan

pemberian opini atas kewajaran laporan keuangan klien berdasarkan

Generally Accepted Accounting Standards. Hasil dari laporan audit ini

akan berguna bagi manajemen, shareholders, dan stakeholders.

Internal Audit

Jasa ini membantu klien dalam membangun sistem kontrol internal yang

efektif dan efisien, peraturan dan prosedur pelaporan, serta sistem tata

kelola perusahaan.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 22: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

8

Universitas Indonesia

Special Audit

Jasa ini berhubungan dengan pemeriksaan dan pemberian opini atas

kewajaran laporan keuangan klien berdasarkan prosedur yang disetujui

oleh klien. Jasa ini memastikan perusahaan menjalankan hal-hal yang

berkaitan dengan finansial sesuai dengan praktik akuntansi yang benar.

Review and Compilation

Jasa review adalah jasa atas review laporan keuangan klien tanpa

melakukan jasa audit secara penuh. Laporan dari review tersebut akan

mengungkapkan keterbatasan assurance atas kewajaran laporan keuangan.

Sedangkan jasa compilation adalah jasa bantuan untuk klien dalam

penyusunan laporan keuangan berdasarkan standar yang berlaku. Tidak

ada opini yang dikeluarkan berhubungan dengan jasa ini.

Other Assurance Service

Jasa ini membantu klien dalam menjalankan perusahaannya secara lebih

efektif. Adapun jasa-jasa yang disediakan adalah:

Menyiapkan laporan keuangan prospektif, forecast dan proyeksi

Membantu klien dengan penelitian yang memungkinkan

Menyediakan pengukuran performa, termasuk benchmarking

Menganalisa laporan keuangan dan menyediakan advis mengenai

akuntansi

Menyediakan asurans atas kepatuhan perusahaan dengan peraturan

yang ada

Mengembangkan laporan khusus atas hal-hal yang terdapat pada

laporan keuangan

Melaksanakan prosedur akuisisi bisnis dengan ketekunan

2.2 Profil PT ABC sebagai Perusahaan Klien

Pada sub bab ini akan dipaparkan profil dari PT ABC, klien dari KAP STR

yang penulis gunakan sebagai objek penelitian. Adapun hal-hal yang dipaparkan

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 23: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

9

Universitas Indonesia

pada sub bab ini adalah sejarah singkat dari PT ABC, PT ABC di Indonesia,

kebijakan akuntansi umum PT ABC Indonesia, serta kebijakan akuntansi PT ABC

Indonesia berkaitan dengan akun pendapatan.

2.2.1. Sejarah Singkat PT ABC

PT ABC pertama kali didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1927.

Perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan hasil merger dari dua perusahaan,

yaitu perusahaan spesialis listrik serta perusahaan kondensor dan teknik mesin.

Pada masa awal berdirinya, PT ABC terfokus pada bisnis intinya yaitu desain dan

manufaktur boilers serta perangkat-perangkatnya. Seiring dengan berjalannya

waktu, PT ABC melakukan ekspansi ke lingkup internasional dengan

mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang hampir tersebar di seluruh dunia. PT

ABC memulai lini bisnis barunya, yaitu bisnis teknik mesin (engineering) dan

konstruksi, pada sekitar tahun 1920. Berikut adalah bidang-bidang teknik mesin

dan konstruksi yang menjadi bisnis dari PT ABC:

Upstream Oil and Gas

Refining

Pharmaceuticals

Power

Fired Heaters

LNG / Gas Monetization

Chemicals

Minerals & Metals

Environmental

Pada tahun 1929, PT ABC terdaftar sebagai perusahaan listed di New

York Stock Exchange, dan re-listed pada tahun 2005 di Nasdaq Stock Exchange

melihat perkembangan posisi keuangan PT ABC yang terus meningkat sebagai

dampak dari restrukturisasi program yang dilakukan PT ABC pada tahun 2002-

2004. Kantor pusat PT ABC pada awalnya berlokasi di New York City, namun

kemudian pindah ke New Jersey. Pada saat ini, kantor eksekutif PT ABC terletak

di United Kingdom.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 24: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

10

Universitas Indonesia

Terdapat lima pedoman nilai inti yang dianut oleh PT ABC dalam

menjalankan kegiatan bisnisnya, yaitu:

1. Integritas

PT ABC akan bertindak secara etis, mengedepankan keselamatan,

berperilaku jujur, dan mematuhi peraturan yang berlaku.

2. Akuntabilitas

PT ABC akan menyelesaikan tanggung jawabnya secara

transparan, terlibat langsung dalam manajemen dan pengambilan

keputusan, serta menerima imbalan dan konsekuensi yang sesuai.

3. Performa yang Baik

PT ABC secara konsisten akan memenuhi atau melebihi ekspektasi

dan fokus kepada prinsip perbaikan yang berkesinambungan.

4. Menghargai Orang Lain

PT ABC akan memperlakukan orang lain dengan penuh hormat

dan bermartabat serta berkomunikasi secara jelas dan jujur. PT ABC juga

membuka kesempatan bagi para karyawannya untuk menggali potensi

mereka secara maksimal.

5. Kerjasama Tim

PT ABC akan bekerjasama dalam rangka pencapaian tujuan

bersama

2.2.2. PT ABC di Indonesia

PT ABC pertama kali memenangkan tender proyeknya di Indonesia pada

sekitar tahun 1980-an. Semenjak itu, PT ABC memasukkan proyek rel kereta,

pengolahan (refinery), bahan kimia, minyak dan gas, LNG dan farmasi pada

portfolio nya di Indonesia. PT ABC mulai membuka cabangnya di Indonesia pada

tahun 2010, berdasarkan Akta Notaris No. 86 Mala Mukti, S.H, LL.M tertanggal

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 25: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

11

Universitas Indonesia

29 November 2010, yang berlokasi di kawasan Perkantoran Pulo Mas, Jakarta

Timur. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri

Kehakiman dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-

02325.AH.01.01.Tahun 2011 tertanggal 17 Januari 2011 dan Dewan Koordinasi

Investasi No.01906/1/PPM/PMA/2010 tertanggal 20 September 2010. Susunan

Dewan Direksi PT ABC Indonesia pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Ketua Dewan Komisaris : Mr. Robert Penno

Komisaris : Mr. John Edward Denham Hodson

Ketua Dewan Direksi : Joe Benyamin

Direksi : Christopher Allan

Di Indonesia, PT ABC memfokuskan kegiatan usahanya pada penyediaan

jasa kontrak, termasuk teknik mesin, pembelian (procurement) dan pekerjaan

konstruksi, jasa konsultan konstruksi dan proyek, serta jasa konsultan minyak dan

gas. PT ABC Indonesia bertindak sebagai pelaksana konstruksi dari proyek yang

didapatkan oleh PT ABC Singapore.

PT ABC Indonesia mempunyai 17 orang karyawan yang terbagi ke dalam

tiga departemen, yaitu Direct Operating Department, Sales Department, dan

General Overhead Department. Adapun penjelasan mengenai departemen-

departemen di atas adalah sebagai berikut:

1. Direct Operating Department, departemen ini berisi para konsultan teknik

yang turun langsung ke lapangan untuk membantu klien dalam pengerjaan

proyeknya.

2. Sales Department, departemen ini bertugas untuk melakukan penawaran

kepada klien, serta membuat proposal yang nantinya akan diajukan kepada

klien.

3. General Overhead Department, departemen ini menangani bidang

keuangan dan pajak PT ABC, serta menangani semua hal yang

berhubungan dengan administrasi.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 26: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

12

Universitas Indonesia

2.2.3. Kebijakan Akuntansi Umum PT ABC Indonesia

Laporan keuangan PT ABC Indonesia terdiri dari laporan posisi keuangan,

laporan laba/rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan

catatan atas laporan keuangan. PT ABC Indonesia menggunakan basis going

concern dalam penyusunan laporan keuangannya. Semua elemen dari laporan

keuangan, kecuali laporan arus kas, disusun menggunakan historical cost dan

basis akrual. Terdapat beberapa revisi pernyataan standar akuntansi keuangan

(PSAK) yang berlaku efektif pada tahun 2013 dan relevan dengan kegiatan

operasi PT ABC Indonesia, yaitu:

PSAK 10 (Revisi 2011) : “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”

PSAK 16 (Revisi 2011) : “Aset Tetap”

PSAK 46 (Revisi 2010) : “Pajak Penghasilan”

PSAK 50 (Revisi 2010) : “Instrumen Keuangan : Penyajian”

PSAK 55 (Revisi 2011) : “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan

Pengukuran”

PSAK 60 : “Instrumen Keuangan : Pengungkapan”

Mata uang fungsional yang digunakan oleh PT ABC Indonesia adalah US

Dollar. Namun, dalam hal pencatatan transaksi dan penyajian di laporan

keuangan, perusahaan menggunakan mata uang rupiah, sesuai dengan hukum

yang berlaku di Indonesia. Transaksi yang menggunakan mata uang selain rupiah

nilainya akan disetarakan dengan rupiah menggunakan nilai tukar pada saat

transaksi terjadi atau pada saat unit diukur kembali. Pada saat tanggal pelaporan,

akun moneter yang menggunakan mata uang selain rupiah nilainya akan

disetarakan dengan rupiah menggunakan nilai tukar pada saat tanggal penutupan.

Keuntungan atau kerugian pertukaran nilai mata uang akan dicatat pada laporan

laba/rugi.

2.2.4. Kebijakan Akuntansi Akun Pendapatan

Akun contract in process merupakan piutang yang berasal dari kontrak

konstruksi klien, namun kontrak tersebut masih dalam tahap penyelesaian.

Contract in process diakui sebagai pendapatan berdasarkan metode percentage of

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 27: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

13

Universitas Indonesia

completion berbasis cost-to-cost yang dinyatakan dalam menit penyelesaian

pekerjaan (man- hours) yang belum diterbitkan fakturnya karena perbedaan antara

tanggal sertifikat kemajuan fisik dan pengajuan penagihan pada tanggal laporan

posisi keuangan. Akun pendapatan mencerminkan PPN, retur, rabat dan diskon,

setelah mengurangi nilai penjualan yang terjadi di dalam perusahaan.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 28: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

14 Universitas Indonesia

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. PSAK No. 23 (Revisi 2010)

PSAK No. 23 merupakan PSAK yang membahas mengenai perlakuan

akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi kejadian tertentu. Adapun

yang dibahas dalam PSAK ini adalah ruang lingkup dan definisi dari pendapatan,

pengukuran pendapatan, pengakuan pendapatan, serta pengungkapan pendapatan.

Pada sub bab ini penulis akan memfokuskan pembahasan kepada pendapatan jasa.

3.1.1 Ruang Lingkup dan Definisi

Penghasilan merupakan arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang

menyebabkan naiknya ekuitas suatu entitas pada suatu periode tertentu akibat dari

kegiatan operasional entitas, bukan akibat dari kontribusi pemilik. Penghasilan

(income) terdiri dari pendapatan (revenue) dan keuntungan (gain). Pendapatan

berasal dari aktivitas normal perusahaan dan dikenal dengan berbagai macam

sebutan, seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, dan royalti.

Pendapatan hanya meliputi arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima

dan dapat diterima oleh entitas untuk dirinya sendiri.

Terdapat tiga transaksi yang menyebabkan munculnya pendapatan, yaitu :

1. Penjualan barang, meliputi barang yang diproduksi oleh entitas untuk

nantinya dijual kembali, seperti barang yang dibeli oleh pengecer atau

tanah yang akan dijual kembali.

2. Penjualan jasa, berkaitan dengan kinerja atas tugas yang telah disepakati

secara kontraktual untuk dilaksanakan selama suatu periode tertentu.

3. Penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga

(pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas, atau jumlah terutang

pada entitas), royalti (pembebanan untuk penggunaan aset jangka panjang

entitas), dan dividen (distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas).

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 29: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

15

Universitas Indonesia

3.1.2 Pengukuran Pendapatan

Pendapatan diukur berdasarkan nilai wajar dari imbalan yang diterima atau

dapat diterima. Nilai wajar merupakan jumlah dimana suatu aset dapat

dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan

berkeingan untuk melakukan transaksi wajar. Jumlah pendapatan yang diterima

oleh suatu entitas ditentukan pada perjanjian antara entitas tersebut dengan

pembeli atau pengguna aset. Pendapatan yang dapat diakui dari penjualan tersebut

dihitung dengan mengurangkan nilai wajar pendapatan yang diterima atau dapat

diterima dengan jumlah diskon atau rabat volume.

Pada umumnya, imbalan yang diterima atau dapat diterima berbentuk kas

atau setara kas. Namun apabila imbalan tersebut ditangguhkan seperti pemberian

kredit bebas bunga atau penerimaan wesel tagih dari pembeli yang bunganya di

bawah harga pasar, maka untuk mengetahui nilai wajar dari imbalan tersebut,

entitas harus mendiskontokan seluruh penerimaan di masa mendatang dengan

menggunakan tingkat bunga tersirat (imputed). Tingkat bunga tersirat dapat

ditentukan melalui dengan melihat mana yang lebih mudah ditentukan antara :

1. Tingkat bunga yang berlaku bagi instrumen serupa dari penerbit dengan

penilaian kredit yang sama; atau

2. Tingkat bunga yang mendiskonto nilai nominal dari instrumen tersebut ke

harga jual tunai saat ini.

Apabila terjadi perbedaan antara nilai wajar dengan nilai nominal imbalan,

maka perbedaan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga. Hal ini dijelaskan

pada PSAK 23 Revisi 2010 paragraf 30 dan 31, serta PSAK 55 mengenai

Instrumen Keuangan.

Penukaran barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang serupa bukanlah

termasuk transaksi yang menghasilkan pendapatan. Sebagai contoh, sebuah

penyalur menukar persediaan barang komoditas seperti minyak atau susu untuk

memenuhi permintaan dalam suatu lokasi. Transaksi tersebut tidak menghasilkan

pendapatan. Transaksi pertukaran dapat dikatakan menghasilkan pendapatan

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 30: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

16

Universitas Indonesia

apabila barang atau jasa yang ditukarkan memiliki sifat dan nilai yang berbeda.

Pendapatan diukur dengan cara membandingkan nilai wajar dari barang atau jasa

yang ditukarkan dengan kas atau setara kas yang diterima.

3.1.3 Pengakuan Pendapatan Jasa

Jika hasil dari transaksi penjualan jasa dapat diestimasi secara andal, maka

pendapatan harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi

pada tanggal neraca. Hasil dari transaksi dikatakan dapat diestimasi secara andal

apabila :

1. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;

2. Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi

tersebut dapat diperoleh entitas;

3. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur

dengan andal; dan

4. Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya menyelesaikan transaksi

tersebut dapat diukur dengan andal.

Apabila terjadi ketidakpastian pada hal kolektibilitas pendapatan, maka

jumlah yang tidak tertagih diakui sebagai beban, bukan sebagai penyesuaian

terhadap jumlah pendapatan yang diakui di awal. Entitas pada umumnya dapat

membuat estimasi secara andal setelah entitas mencapai persetujuan mengenai

hal-hal berikut dengan pihak lain yang terlibat dalam transaksi :

1. Hak yang dapat dipaksakan dari masing-masing pihak terkait dengan jasa

yang disediakan dan diterima para pihak;

2. Imbalan yang dipertukarkan; dan

3. Cara dan persyaratan penyelesaian

Biasanya, entitas juga perlu mempunyai sistem anggaran dan pelaporan

keuangan internal yang efektif. Entitas tersebut menelaah dan jika perlu merevisi

estimasi pendapatan sewaktu jasa diberikan. Kebutuhan atas revisi tersebut tidak

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 31: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

17

Universitas Indonesia

berarti mengindikasikan bahwa hasil dari transaksi tersebut tidak dapat diestimasi

dengan andal.

Pengakuan pendapatan yang mengacu pada tingkat penyelesaian suatu

transaksi disebut sebagai metode persentase penyelesaian. Dalam metode ini,

pendapatan diakui pada periode akuntansi saat jasa ditunaikan. Pengakuan

pendapatan atas dasar ini memberikan informasi yang berguna mengenai tingkat

kegiatan jasa dan kinerja entitas dalam suatu periode. Tingkat penyelesaian

transaksi dapat ditentukan dengan berbagai macam metode, sesuai dengan sifat

transaksi. Metode tersebut dapat meliputi :

1. Survei pekerjaan yang telah dilaksanakan;

2. Jasa yang dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai persentase dari total

jasa yang harus dilakukan; atau

3. Proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi estimasi total

biaya transaksi tersebut. Hanya biaya yang mencerminkan jasa yang

dilaksanakan hingga tanggal tertentu dimasukkan dalam biaya yang terjadi

hingga tanggal tersebut. Hanya biaya yang mencerminkan jasa yang

dilakukan atau yang harus dilakukan, dimasukkan ke dalam estimasi total

biaya transaksi tersebut.

Selama tahap awal transaksi, seringkali entitas tidak dapat mengestimasi

hasil dari transaksi secara andal. Oleh karena itu, pendapatan diakui hanya sebesar

beban yang diharapkan dapat terpulihkan. Karena hasil transaksi tidak dapat

diestimasi secara andal, maka tidak ada laba yang diakui. Jika hasil transaksi tidak

dapat diestimasi dengan andal dan kemungkinan kecil biaya yang terjadi akan

terpulihkan, pendapatan tidak diakui dan biaya yang timbul diakui sebagai beban.

Jika tidak ada lagi kondisi semula yang mengakibatkan hasil kontrak tidak dapat

diestimasi dengan andal, maka pendapatan diakui sesuai dengan metode yang

telah dijelaskan di atas.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 32: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

18

Universitas Indonesia

3.1.4 Pengungkapan Pendapatan

Entitas diwajibkan untuk mengungkapkan hal-hal berikut berkaitan dengan

pendapatan pada laporan keuangannya :

1. Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan,

termasuk metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian

transaksi yang melibatkan pemberian jasa;

2. Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama

periode tersebut, termasuk pendapatan yang berasal dari penjualan barang,

penjualan jasa, bunga, royalty, dividen; dan

3. Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang

tercakup dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan.

3.2. PSAK No. 34 (Revisi 2010)

Pada sub bab ini akan dibahas mengenai isi dari PSAK No. 34 mengenai

Kontrak Konstruksi. Adapun komponen-komponen dari PSAK No. 34 yang akan

dibahas pada sub bab ini adalah tujuan dari penyusunan PSAK No. 34, ruang

lingkup dan definisi, penyatuan dan segmentasi kontrak konstruksi, pendapatan

dan beban kontrak, pengakuan pendapatan dan beban kontrak, dan pengungkapan

akuntansi kontrak konstruksi.

3.2.1. Tujuan

Tujuan dari PSAK No. 34 adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi

yang berhubungan dengan kontrak konstruksi. Permasalahan utama yang dihadapi

oleh akuntansi kontrak konstruksi adalah pada pengalokasian biaya dan

pendapatan kontrak di setiap periodenya. Hal ini dikarenakan sifat dari aktivitas

pada kontrak konstruksi itu sendiri, dimana tanggal dimulai dan berakhirnya

aktivitas kontrak konstruksi berada di periode akuntansi yang berbeda. Oleh

karena itu, PSAK ini mengatur tentang waktu pengakuan pendapatan dan beban

aktivitas konstruksi pada laporan laba rugi berdasarkan kriteria pengakuan yang

diatur dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 33: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

19

Universitas Indonesia

3.2.2. Ruang Lingkup dan Definisi

PSAK 34 mempunyai ruang lingkupnya, yaitu pernyataan ini diterapkan

pada akuntansi untuk kontrak konstruksi dalam laporan keuangan kontraktor.

Adapun beberapa definisi dari istilah-istilah yang digunakan dalam PSAK ini,

yaitu sebagai berikut :

1. Kontrak Biaya-Plus adalah kontrak dimana kontraktor mendapatkan

pengganti untuk biaya yang telah ditentukan atau telah diizinkan, ditambah

imbalan dengan persentase terhadap biaya atau imbalan.

2. Kontrak Harga Tetap adalah kontrak dimana kontraktor telah

menyetujui nilai kontrak yang ditentukan, atau tariff yang telah ditentukan

per unit output, yang dalam beberapa hal tunduk pada ketentuan-ketentuan

kenaikan biaya.

3. Kontrak Konstruksi adalah kontrak yang merupakan hasil dari negosiasi

khusus untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang

berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal

rancangan, teknologi, dan fungsi atau tujuan pokok penggunaan.

4. Penyimpangan adalah suatu instruksi yang diberikan pelanggan mengenai

perubahan dalam lingkup pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan

kontrak.

5. Klaim adalah jumlah yang diminta kontraktor kepada pelanggan atau

pihak lain sebagai penggantian untuk biaya-biaya yang tidak termasuk

dalam nilai kontrak.

6. Pembayaran Insentif adalah jumlah tambahan yang dibayarkan kepada

kontraktor apabila standar-standar pelaksanaan yang telah ditentukan telah

terpenuhi atau dilampaui.

7. Retensi adalah jumlah termin yang tidak dibayar hingga pemenuhan

kondisi yang ditentukan dalam kontrak untuk pembayaran jumlah tersebut

atau hingga telah diperbaiki.

8. Termin adalah jumlah yang ditagih atas pekerjaan yang dilakukan dalam

suatu kontrak, baik yang telah dibayar maupun yang belum dibayar oleh

pelanggan.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 34: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

20

Universitas Indonesia

9. Uang Muka adalah jumlah yang diterima oleh kontraktor sebelum

pekerjaan dilakukan

3.2.3. Penyatuan dan Segmentasi Kontrak Konstruksi

Kontrak konstruksi merupakan sebuah kontrak yang berisi mengenai

konstruksi atas aset tunggal maupun aset yang berkaitan satu sama lain. Kontrak

ini dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu kontrak biaya-plus dan kontrak

harga tetap. Kontrak konstruksi meliputi :

1. Kontrak pemberian jasa yang berhubungan dengan konstruksi aset,

misalnya pelayanan jasa untuk manajer proyek dan arsitek

2. Kontrak untuk penghancuran atau restorasi aset dan restorasi lingkungan

setelah penghancuran aset

Jika suatu kontrak mencakup sejumlah aset, maka konstruksi dari setiap

aset diperlakukan sebagai suatu kontrak konstruksi yang terpisah jika :

1. Proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset

2. Setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah serta kontraktor dan

pelanggan dapat menerima atau menolak bagian kontrak yang

berhubungan dengan masing-masing aset tersebut;

3. Biaya dan pendapatan masing-masing aset dapat diidentifikasi.

Jika suatu kelompok kontrak dengan satu atau beberapa pelanggan

diperlakukan sebagai suatu kontrak konstruksi gabungan jika :

1. Kelompok kontrak dinegosiasikan sebagai satu paket

2. Kontrak-kontrak tersebut berhubungan sangat erat, kontrak tersebut

merupakan bagiandari satu proyek tunggal dengan suatu margin laba

3. Kontrak-kontrak tersebut dilaksanakan secara serentak atau secara

berkesinambungan.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 35: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

21

Universitas Indonesia

Suatu kontrak mungkin saja berisi mengenai klausul akan konstruksi aset

tambahan yang diminta oleh pelanggan. Oleh karena itu, konstruksi aset tambahan

ini diperlakukan sebagai kontrak konstruksi terpisah jika :

1. Aset tambahan berbeda secara signifikan dalam rancangan, teknologi atau

fungsi dengan aset yang tercakup dalam kontrak semula; atau

2. Harga aset tambahan tersebut dinegosiasikan tanpa memerhatikan harga

kontrak semula.

3.2.4. Pendapatan dan Beban Kontrak

Pendapatan kontrak konstruksi terdiri dari :

1. Nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak

2. Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif

sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan dan

dapat diukur secara andal.

Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima

atau akan diterima. Pendapatan kontrak bergantung pada hasil dari peristiwa di

masa depan yang tidak pasti, sehingga seringkali diperlukan revisi atas estimasi

sesuai dengan realisasi di masa mendatang. Oleh karena itu, jumlah pendapatan

kontrak dapat meningkat atau menurun dari satu periode ke periode berikutnya.

Biaya kontrak konstruksi dapat digolongkan ke dalam tiga bagian, yaitu :

1. Biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak tertentu

2. Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan

dapat dialokasikan pada kontrak.

3. Biaya lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke pelanggan sesuai isi

kontrak.

Biaya kontrak merupakan biaya-biaya yang dapat diatribusikan pada suatu

kontrak sejak tanggal diperolehnya kontrak sampai dengan tanggal penyelesaian

kontrak. Biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak dan muncul

dalam rangka memperoleh kontrak dapat dimasukkan ke dalam biaya kontrak jika

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 36: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

22

Universitas Indonesia

biaya-biaya tersebut dapat diidentifikasi secara terpisah, dapat diukur secara

andal, dan memiliki probabilitas yang besar akan diperolehnya kontrak. Jika

biaya-biaya yang muncul dalam rangka memperoleh kontrak diakui sebagai beban

pada periode terjadinya, maka biaya-biaya tersebut tidak dimasukkan dalam biaya

kontrak ketika kontrak tersebut diperoleh pada periode berikutnya.

3.2.5. Pengakuan Pendapatan dan Beban Kontrak

Pendapatan dan beban kontrak konstruksi dapat diakui jika pendapatan dan

beban tersebut dapat diestimasi secara andal dengan memperhatikan tahap

penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan. Pendapatan

pada kontrak harga tetap dan kontrak biaya-plus dikatakan dapat diestimasi secara

andal apabila seluruh kondisi berikut terpenuhi :

1. Kontrak Harga Tetap

a. Total pendapatan kontrak dapat diukur secara andal

b. Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan

kontrak tersebut akan mengalir ke entitas

c. Baik biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak maupun tahap

penyelesaian kontrak pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara

andal

d. Biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak dapat diidentifikasi

dengan jelas dan diukur secara andal sehingga biaya kontrak aktual

dapat dibandingkan dengan estimasi sebelumnya.

2. Kontrak Biaya-Plus

a. Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan

kontrak tersebut akan mengalir ke entitas

b. Biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak dapat ditagih atau

tidak ke pelanggan, dapat diidentifikasi dengan jelas, serta dapat

diukur secara andal.

Pengakuan pendapatan yang memperhatikan tahap penyelesaian disebut

dengan metode persentase penyelesaian. Pada metode ini pendapatan, beban, serta

laba yang dilaporkan diatribusikan menurut penyelesaian pekerjaan secara

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 37: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

23

Universitas Indonesia

proporsional. Metode ini dinilai dapat memberikan informasi mengenai cakupan

aktivitas kontrak pada suatu periode. Pendapatan kontrak diakui sebagai

pendapatan dalam laporan laba rugi pada periode akuntansi dimana pekerjaan

dilakukan. Sedangkan beban kontrak diakui sebagai beban dalam laporan laba

rugi pada periode akuntansi dimana pekerjaan yang berhubungan dilakukan.

Pembayaran berkala dan uang muka yang diterima oleh entitas dari

pelanggan seringkali tidak mencerminkan tahap penyelesaian. Tahap penyelesaian

suatu kontrak dapat ditentukan dalam berbagai cara. Entitas dapat menggunakan

tiga pilihan metode yang sesuai agar pekerjaan yang dilakukan dapat diukur

secara andal. Metode-metode tersebut antara lain :

1. Proporsi biaya kontrak yang terjadi untuk pekerjaan yang dilaksanakan

sampai tanggal perhitungan dibandingkan dengan estimasi total biaya

kontrak

2. Survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan

3. Penyelesaian suatu bagian secara fisik dari pekerjaan kontrak.

Pada tahap awal suatu kontrak, seringkali entitas tidak bisa mengestimasi

dari hasil kontrak konstruksi secara andal. Jika hal tersebut terjadi, maka

pendapatan yang dapat diakui oleh entitas hanya sebesar biaya yang telah

dikeluarkan yang diperkirakan dapat dipulihkan dan biaya kontrak diakui sebagai

beban pada periode dikeluarkannya biaya tersebut. Hasil kontrak yang tidak dapat

diestimasi juga mengakibatkan entitas tidak bisa mengakui adanya laba. Apabila

terjadi selisih antara total pendapatan dan total biaya kontrak, maka selisih

tersebut akan diakui segera sebagai beban. Begitu juga apabila terdapat taksiran

akan total biaya kontrak yang melebihi total pendapatannya (kerugian) maka

taksiran tersebut akan segera diakui sebagai beban.

3.2.6. Pengungkapan Akuntansi Kontrak Konstruksi

Pada laporan keuangannya, entitas melaporkan beberapa hal berikut :

1. Jumlah pendapatan yang diakui pada periode tersebut

2. Metode yang digunakan untuk mengakui pendapatan kontrak

3. Metode yang digunakan untuk menentukan tahap penyelesaian kontrak

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 38: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

24

Universitas Indonesia

Berkaitan dengan pekerjaan yang masih dalam proses penyelesaian pada

akhir periode pelaporan, entitas melaporkan beberapa hal berikut :

1. Jumlah akumulasi biaya yang dikeluarkan dan laba yang diakui (dikurangi

dengan kerugian yang diakui) sampai tanggal pelaporan

2. Jumlah uang muka yang diterima

3. Jumlah retensi

Entitas menyajikan jumlah tagihan bruto kepada pelanggan sebagai aset,

sedangkan jumlah utang bruto dari pelanggan sebagai liabilitas. Jumlah tagihan

bruto merupakan selisih antara biaya yang dikeluarkan ditambah laba yang diakui

dengan jumlah kerugian dan termin yang diakui. Sedangkan jumlah utang bruto

merupakan selisih dari biaya yang dikeluarkan ditambah laba yang diakui dengan

jumlah kerugian yang diakui dan termin.

3.3 Metode Pengakuan Pendapatan Kontrak Konstruksi

Penjual pada kontrak konstruksi jangka panjang dapat mengirimkan

tagihan kepada pembeli dalam jangka waktu tertentu, seiring dengan

perkembangan penyelesaian proyek. Menurut Kieso et al. (2011), terdapat dua

metode akuntansi yang dapat digunakan untuk mengakui pendapatan kontrak

konstruksi jangka panjang, yaitu metode persentase penyelesaian (percentage-of-

completion method) dan metode pemulihan biaya (cost-recovery method).

1. Metode Persentase Penyelesaian (Percentage-of-Completion Method)

Pada metode ini, entitas mengakui pendapatan dan laba kotornya pada

setiap periode sesuai dengan perkembangan penyelesaian proyek. Entitas

kemudian mengakumulasikan seluruh biaya konstruksi serta laba kotor yang

didapat sampai dengan tanggal pengakuan pada akun persediaan (Contruction in

Process) serta mengakumulasikan progress billing pada akun kontra persediaan

(Billings on Construction in Progress).

Suatu entitas diharuskan untuk menggunakan metode ini apabila tahap

penyelesaian, pendapatan, dan beban dapat diestimasikan secara andal. Selain itu,

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 39: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

25

Universitas Indonesia

terdapat beberapa situasi dimana suatu entitas diharuskan untuk menggunakan

metode persentase penyelesaian ini, yaitu :

Total dari pendapatan kontrak dapat diukur secara andal

Terdapat probabilitas yang tinggi akan masuknya manfaat ekonomi yang

berhubungan dengan kontrak kepada entitas

Biaya untuk menyelesaikan kontrak dan tahapan penyelesaian kontrak

dapat diukur secara andal pada saat tanggal pelaporan.

Biaya kontrak dapat diidentifikasikan dan diukur secara andal sehingga

pada akhirnya dapat dibandingkan antara biaya yang diestimasi dengan

biaya yang benar-benar muncul.

Alasan untuk menggunakan metode persentase penyelesaian adalah karena

dengan menggunakan metode ini penjual dan pembeli sama-sama mempunyai hak

yang bersifat memaksa (enforceable rights). Pembeli mempunyai hak untuk

mendapatkan kinerja dari penjual sesuai dengan yang tertera dalam kontrak,

sedangkan penjual mempunyai hak untuk mendapatkan progress payment dari

pembeli. Penjualan muncul seiring dengan tahapan penyelesaian kontrak. Oleh

karena itu, entitas harus mengakui pendapatannya sesuai dengan tahapan

penyelesaian kontrak.

Permasalahan utama yang dihadapi entitas dalam menggunakan metode

persentase penyelesaian adalah bagaimana caranya entitas dapat mengestimasi

tahapan penyelesaian dan laba bersih akhir secara akurat dan layak. Oleh karena

itu, entitas menggunakan berbagai macam metode untuk menentukan tingkat

kemajuan penyelesaian proyek. Terdapat dua metode yang paling sering

digunakan oleh entitas, yaitu metode biaya ke biaya (cost-to-cost method) dan

metode unit pengiriman (units-of-delivery method). Tujuan dari penggunaan

metode ini adalah untuk mengukur sejauh mana tingkat kemajuan penyelesaian

kontrak dalam konteks biaya, unit, atau nilai tambah.

Entitas harus dapat mengukur pekerjaan yang telah dikerjakannya. Oleh

karena itu, entitas dapat menggunakan dua metode pengukuran yang sesuai

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 40: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

26

Universitas Indonesia

dengan kebutuhan entitas, yaitu ukuran masukan (input measure) dan ukuran

keluaran (output measure).

Metode pengukuran ukuran masukan menunjukkan usaha (effort) yang

telah dilakukan oleh entitas terhadap kontrak. Contoh dari ukuran masukan adalah

biaya yang telah dikeluarkan entitas, dan jam kerja. Terdapat Terdapat dua metode

yang digunakan dalam ukuran masukan, yaitu metode biaya ke biaya (cost-to-cost

method) dan metode upaya diperluas (effort expanded method).

a. Metode Biaya ke Biaya (Cost-to-Cost Method)

Metode pengukuran yang paling sering digunakan oleh entitas untuk

mengukur pendapatannya adalah metode biaya ke biaya. Adapun rumus

dari metode persentase penyelesaian biaya ke biaya adalah sebagai berikut

:

Nilai persentase penyelesaian didapatkan dari rasio antara biaya yang

telah dikeluarkan dengan estimasi total biaya terbaru. Selanjutnya, nilai

dari persentase penyelesaian tersebut dikalikan dengan estimasi total

pendapatan atau laba kotor untuk mengetahui jumlah pendapatan atau laba

kotor yang dapat diakui sampai tanggal saat ini.

Percent Complete

x Estimated Total

Revenue (or Gross Profit)

= Revenue (or Gross Profit) to be Recognized to Date

Untuk mengetahui jumlah pendapatan atau laba kotor yang dapat

diakui pada periode sekarang, maka pendapatan atau laba kotor yang

diakui sampai tanggal saat ini dikurangi oleh pendapatan atau laba kotor

yang diakui di periode sebelumnya.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 41: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

27

Universitas Indonesia

Revenue (or Gross Profit) to

be Recognized to Date

-

Revenue (or Gross Profit)

Recognized in Prior Periods

= Current-Period

Revenue (or Gross Profit)

b. Metode Upaya Diperluas (Effort Expanded Method)

Pada dasarnya, perhitungan nilai persentase penyelesaian yang

digunakan pada metode ini sama dengan perhitungan yang digunakan pada

metode biaya ke biaya, yaitu dengan menghitung rasio ukuran masukan

yang telah dikeluarkan oleh entitas dengan estimasi total ukuran masukan.

Namun, metode ini menggunakan dasar ukuran tertentu dari pekerjaan

yang telah dilaksanakan oleh entitas. Ukuran tersebut meliputi jam kerja,

upah, jam mesin, atau kuantitas bahan.

Metode pengukuran ukuran keluaran (output measure) menunjukkan hasil

dari pekerjaaan yang telah dilakukan oleh entitas terhadap kontrak. Dasar dari

kategori yang termasuk dalam metode pengukuran ini adalah unit yang telah

diproduksi, tahapan kontrak yang telah tercapai, dan nilai tambah (value added).

2. Metode Pemulihan Biaya (Cost-Recovery Method)

Pada metode ini pendapatan diakui sebesar biaya yang diharapkan dapat

dipulihkan. Entitas mengakui laba pada saat entitas mengakui beban. Entitas lalu

mengakumulasikan biaya konstruksi pada akun persediaan (Construction in

Process), dan mengakumulasikan progress billing pada akun kontra persediaan

(Billings on Construction in Process).

Suatu entitas diperbolehkan untuk menggunakan metode pemulihan biaya

pada situasi-situasi sebagai berikut :

Ketika entitas tidak bisa memenuhi persyaratan untuk menggunakan

metode persentase penyelesaian, atau

Ketika terdapat risiko yang melekat pada kontrak di luar keadaan

normal, seperti risiko bisnis yang berulang.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 42: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

28

Universitas Indonesia

3.4. Teori Audit

Pada sub bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan

audit, baik audit secara umum maupun audit atas akun pendapatan. Adapun teori-

teori yang akan dibahas adalah definisi dari audit, dan audit atas pendapatan.

3.4.1. Definisi Audit

Arens et al. (2009) mendefinisikan audit sebagai sebuah proses

pengumpulan dan pengevaluasian bukti audit mengenai informasi dan melaporkan

kecocokan antara informasi tersebut dengan kriteria yang ada, serta harus

dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan independen.

Berdasarkan definisi di atas terdapat empat kata kunci penting, yaitu

informasi dan kriteria, pengumpulan dan pengevaluasian bukti, pelaporan, dan

seorang yang kompeten dan independen.

1. Informasi dan Kriteria

Untuk dapat melaksanakan proses audit, harus ada standar atau

kriteria yang dijadikan acuan untuk mengevaluasi informasi yang sedang

diaudit. Kriteria yang dijadikan acuan bergantung kepada jenis informasi

yang diaudit. Sebagai contoh, audit atas kewajaran laporan keuangan

menggunakan Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) sebagai

acuannya. Lain halnya dengan audit atas kontrol internal perusahaan yang

menggunakan acuan COSO Framework dan audit atas tax return yang

menggunakan undang-undang pajak sebagai acuannya.

2. Pengumpulan dan Pengevaluasian Bukti Audit

Bukti audit merupakan informasi yang digunakan oleh auditor

untuk menentukan apakah informasi yang sedang diaudit telah sesuai

dengan standar atau kriteria yang berlaku. Untuk dapat memenuhi tujuan

audit, seorang auditor harus mendapatkan bukti audit yang sesuai baik

dalam konteks kualitas ataupun kuantitas. Pengumpulan dan

pengevaluasian bukti audit merupakan tahapan yang penting dalam setiap

proses audit.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 43: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

29

Universitas Indonesia

3. Pelaporan

Tahap akhir dalam proses audit adalah tahap pelaporan dimana

pada tahap ini temuan audit dikomunikasikan kepada pengguna. Bentuk

dari laporan tersebut bisa dalam bentuk yang bermacam-macam, namun

inti dari laporan tersebut adalah hasil evaluasi auditor mengenai informasi

yang diaudit, apakah sudah sesuai dengan standar atau kriteria yang

berlaku.

4. Seorang yang Kompeten dan Independen

Seorang auditor harus benar-benar mengerti mengenai standar yang

berlaku dan kompeten untuk menentukan tipe dan jumlah bukti audit agar

dapat mencapai kesimpulan yang wajar setelah memeriksa bukti-bukti

audit yang ada. Seorang auditor juga harus independen agar dapat

meyakinkan pengguna untuk mengandalkan laporan audit yang

dihasilkannya.

3.4.2. Risiko Audit dan Materialitas

SA Seksi 312 mendefinisikan risiko audit sebagai risiko yang timbul

akibat auditor tidak memberikan opini yang benar pada laporan keuangan yang

mengandung salah saji material. Konsep materialitas merupakan konsep yang

mengakui bahwa beberapa hal adalah penting bagi kewajaran penyajian laporan

keuangan. Laporan yang mengandung salah saji material merupakan laporan yang

mengandung salah saji yang dampaknya dapat mengakibatkan laporan keuangan

tidak disajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip akuntansi umum yang berlaku

di Indonesia.

Dalam perencanaan audit, auditor berkepentingan dengan masalah-

masalah yang mungkin material terhadap laporan keuangan. Auditor tidak

bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk

memperoleh keyakinan memadai bahwa salah saji, yang disebabkan karena

kekeliruan atau kecurangan, tidak material terhadap laporan keuangan.

Pertimbangan auditor mengenai tingkat materialitas merupakan pertimbangan

professional dari auditor sendiri dan dipengaruhi oleh persepsi auditor atas

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 44: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

30

Universitas Indonesia

kebutuhan pihak yang memiliki pengetahuan memadai, serta pihak yang nantinya

menggunakan informasi dari laporan keuangan.

Dalam merencakan audit, terdapat dua tingkat pertimbangan yang harus

auditor pertimbangkan, yaitu pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat

saldo akun individual atau golongan transaksi. Pada tingkat laporan keuangan,

auditor harus merancang prosedur auditnya sedemikian rupa sehingga risiko audit

dapat dibatasi pada tingkat yang rendah namun memadai untuk dapat menyatakan

opini atas laporan keuangan. Sedangkan pada tingkat saldo akun individual atau

golongan transaksi, auditor perlu mempertimbangkan risiko-risiko yang berkaitan

dengan saldo akun individual atau golongan transaksi. Adapun risiko-risiko

tersebut adalah :

1. Risiko Bawaan (Inherent Risk)

Merupakan kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi

terhadapt suatu salah saji material dengan asumsi bahwa tidak terdapat

pengendalian yang terkait. Akun yang terdiri dari jumlah yang berasal dari

estimasi akuntansi cenderung mengandung risiko lebih besar dibandingkan

dengan akun yang sifatnya relative rutin dan berisi data berupa fakta.

2. Risiko Pengendalian (Control Risk)

Merupakan risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat

terjadi dalam suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat

waktu oleh pengendalian internal entitas. Beberapa risiko pengendalian

akan selalu ada karena terbatasnya setiap pengendalian internal.

3. Risiko Deteksi (Detection Risk)

Merupakan risiko dimana auditor tidak dapat mendeteksi akan

adanya salah saji material pada suatu asersi. Risiko ini berkaitan dengan

efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor. Risiko ini

muncul karena auditor tidak memeriksa 100% saldo akun atau golongan

transaksi, atau karena adanya ketidakpastian walaupun saldo akun atau

golongan transaksi telah diperiksa 100%.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 45: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

31

Universitas Indonesia

3.4.3. Audit atas Pendapatan

Menurut Arens et al. (2009) terdapat dua tahapan dalam melaksanakan

audit atas pendapatan, yaitu pengujian pengendalian (test of control) dan

pengujian substansi transaksi (substantive tests of transaction). Pengujian

pengendalian ditujukan agar auditor dapat memahami pengendalian internal

perusahaan atas akun penjualan (sales), sementara pengujian substansi transaksi

ditujukan untuk memastikan bahwa jumlah yang disajikan pada laporan keuangan

sudah disajikan secara wajar dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Hasil dari pengujian pengendalian akan dijadikan dasar dari perancangan

pengujian substansi transaksi pada nantinya. Adapun metode yang digunakan

untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substansi adalah sebagai

berikut :

1. Memahami Pengendalian Internal Perusahaan

Auditor dapat memahami pengendalian internal perusahaan

melalui flowchart perusahaan, menyiapkan kuesioner pengendalian

internal, dan melalukan walkthrough pengujian penjualan.

2. Menilai Risiko Pengendalian Perusahaan

Auditor menggunakan informasi yang dihasilkan dari pemahaman

atas pengendalian internal perusahaan untuk menilai risiko atas sistem

pengendalian yang diterapkan oleh perusahaan tersebut. Terdapat empat

tahap yang esensial terhadap proses penilaian ini, yaitu :

a. Auditor membutuhkan sebuah framework dalam proses penilaian

risiko.

b. Auditor harus dapat mengidentifikasi kunci dan kelemahan dari

pengendalian internal

c. Auditor harus dapat menghubungkan kunci dan kelemahan

pengendalian internal dengan tujuan audit

d. Auditor melakukan proses penilaian risiko pengendalian melalui

pengevaluasian kunci dan kelemahan pengendalian internal pada setiap

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 46: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

32

Universitas Indonesia

tujuan audit untuk nantinya dijadikan dasar penentuan lingkup

pengujian kepatuhan atas penjualan

Salah satu tahap di atas menyebutkan bahwa seorang auditor harus

dapat menghubungkan kunci dan kelemahan pengendalian internal dengan

tujuan audit. Tujuan dari audit atas pendapatan terbagi ke dalam enam

jenis, yaitu occurrence, completeness, accuracy, posting and

summarization, classification, dan timing.

a. Occurrence, memastikan bahwa transaksi penjualan yang terjadi

benar-benar dilakukan kepada pelanggan yang tidak fiktif.

b. Completeness, memastikan bahwa transaksi penjualan yang terjadi

sudah dicatat.

c. Accuracy, memastikan bahwa penjualan yang telah dicatat merupakan

penjualan yang barangnya telah dikirimkan kepada pelanggan, serta

jumlah tagihan telah sesuai dan dicatat.

d. Posting and Summarization, memastikan bahwa penjualan telah

terkandung dalam master file piutang dan telah diringkas secara benar.

e. Classification, memastikan bahwa transaksi penjualan telah

diklasifikasikan secara benar.

f. Timing, memastikan bahwa transaksi penjualan telah dicatat pada

periode yang benar

2. Menentukan Lingkup Pengujian Pengendalian dan Merancang Pengujian

Pengendalian atas Penjualan

Auditor menggunakan hasil dari penilaian risiko atas pengendalian

internal perusahaan sebagai dasar untuk menentukan lingkup pengujian

pengendalian internal. Setelah menentukan lingkup pengujian, auditor lalu

merancang pengujian pengendalian internal atas akun penjualan, dimana

pada tahap ini auditor melakukan pengujian pengendalian pada setiap

pengendalian inti untuk memastikan keefektifan dari pengendalian

tersebut.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 47: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

33

Universitas Indonesia

3. Merancang Pengujian Substansi Transaksi atas Penjualan

Pengujian substansi transaksi dilakukan dengan tujuan untuk

menentukan apakah terdapat salah saji moneter pada transaksi. Biasanya

pengujian substansi transaksi dilakukan pada keadaan-keadaan tertentu

dimana terdapatnya kelemahan atas pengendalian internal.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 48: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

34 Universitas Indonesia

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Program Audit Akun Pendapatan

Program audit merupakan kumpulan dari prosedur audit yang

menggambarkan secara rinci tahapan atau prosedur audit apa saja yang menurut

keyakinan auditor harus dilakukan untuk mencapai tujuan audit. Program audit

yang baik harus mencantumkan:

1. Tujuan pemeriksaan

2. Prosedur audit yang akan dijalankan

3. Kesimpulan pemeriksaan

Program audit akun pendapatan KAP STR tercantum pada program audit

kategori profit and loss account. Program audit ini nantinya akan dilampirkan

bersama dengan working paper profit and loss account. Berdasarkan kriteria di

atas, program audit akun pendapatan yang disusun oleh KAP STR sudah termasuk

ke dalam kategori program audit yang baik, dimana di dalam program audit

tersebut terdapat tujuan pemeriksaan, prosedur audit, serta kesimpulan

pemeriksaan.

Adapun tujuan pemeriksaan yang berkaitan dengan akun pendapatan,

yaitu:

1. Untuk memastikan bahwa akun pendapatan tidak under stated dan telah

terklasifikasi secara benar.

2. Untuk memastikan bahwa item yang membutuhkan pengungkapan spesifik

dilaporkan secara benar.

3. Untuk memastikan bahwa nominal ledger dikelola secara benar.

4. Untuk mengkonfirmasi semua pengungkapan yang diperlukan berkaitan

dengan akun laba/rugi telah dibuat dan informasi telah disajikan dan

dijelaskan secara wajar.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 49: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

35

Universitas Indonesia

Selain itu, prosedur audit yang berkaitan dengan akun pendapatan adalah

sebagai berikut :

1. Siapkan lead schedule untuk tahun berjalan dan cocokkan dengan nominal

ledger.

2. Periksa jurnal yang material atau penyesuaian yang dibuat selama

pembuatan laporan keuangan

3. Melaksanakan analytical procedures, seperti :

a. Membandingkan angka tahun berjalan dengan angka periode

sebelumnya

b. Meninjau key ratios atau performance indicator

4. Meninjau luasnya ketergantungan kepada pengendalian internal yang telah

direncanakan dan mempertimbangkan apakah ketergantungan tersebut

wajar.

5. Menilai apakah terdapat tingkat materialitas dan/atau penilaian risiko awal

yang harus direvisi berdasarkan bukti audit yang didapatkan.

6. Mengidentifikasi sumber pendapatan yang material dan menentukan

bagaimana setiap sumber tersebut diaudit.

7. Melakukan vouching terhadap supporting document

4.2. Akuntansi Pendapatan PT ABC Indonesia

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai akuntansi pendapatan PT ABC

Indonesia. Penjelasan akan dimulai dari sistem akuntansi pendapatan kontrak PT

ABC Indonesia, gambaran umum dari Proyek Kota C sebagai proyek yang akan

dijadikan objek penelitian, metode pengakuan pendapatan yang digunakan oleh

PT ABC Indonesia, pencacatan pendapatan jasa konstruksi.

4.2.1. Sistem Akuntansi Pendapatan Kontrak PT ABC Indonesia

Siklus pendapatan kontrak PT ABC Indonesia dimulai dari keikutsertaan

PT ABC Singapore dalam tender yang diselenggarakan oleh perusahaan klien.

Setelah PT ABC Singapore berhasil memenangkan tender tersebut, kemudian PT

ABC Singapore membuat perjanjian kontrak dengan perusahaan klien dengan

mengatasnamakan PT ABC Indonesia sebagai pihak kontraktor. Isi dari perjanjian

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 50: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

36

Universitas Indonesia

kontrak itu sendiri adalah mengenai hak dan kewajiban PT ABC Indonesia selaku

kontraktor dengan perusahaan klien, nilai kontrak, estimasi biaya, dan mekanisme

pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan klien. PT ABC Singapore lalu

menyerahkan proyek tersebut kepada PT ABC Indonesia, selaku pelaksana

konstruksi, untuk dikerjakan. Dalam setiap kontraknya, PT ABC Indonesia

bertugas untuk menyediakan tenaga ahli yang bertindak sebagai konsultan di

lapangan. PT ABC Indonesia mencatat semua biaya yang dikeluarkan berkaitan

dengan pelaksanaan aktivitas konstruksi proyek lalu memberikan pencatatan biaya

tersebut kepada PT ABC Singapore untuk nantinya diganti.

Divisi Project Accountant PT ABC Indonesia mengirimkan invoice kepada

perusahaan klien pada saat PT ABC Indonesia telah mencapai tingkat persentase

penyelesaian tertentu, sesuai dengan yang tertera pada perjanjian kontrak. Invoice

tersebut berisi mengenai jumlah man-hours yang telah dikeluarkan oleh PT ABC

Indonesia beserta jumlah pendapatan yang ditagihkan. Selain itu pada saat

pengiriman invoice, PT ABC Indonesia juga menyertakan berita acara yang berisi

mengenai persentase tingkat penyelesaian dari proyek sebagai bukti dari progress

pekerjaan yang telah dilakukan oleh PT ABC Indonesia. Perusahaan klien lalu

membayar tagihan tersebut langsung kepada PT ABC Singapore. Dalam hal ini,

pihak yang bertugas untuk mencatat pengakuan pendapatan atas jasa konstruksi

adalah PT ABC Indonesia karena PT ABC Indonesia lah yang mengeluarkan

invoice kepada perusahaan klien. PT ABC Indonesia, sebagai kantor cabang dari

PT ABC Singapore, bertugas untuk melakukan pencatatan atas segala transaksi

yang berkaitan dengan proyek, sementara PT ABC Singapore bertindak sebagai

penerima dana yang berasal dari tagihan yang dibayarkan oleh klien.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 51: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

37

Universitas Indonesia

Gambar 4.2.1.1 Siklus Pendapatan PT ABC Indonesia

Sumber pendapatan PT ABC Indonesia hanya terdiri dari satu sumber,

yaitu pendapatan operasi yang berasal dari aktivitas penyediaan jasa ahli

konstruksi yang dilakukan oleh PT ABC Indonesia kepada perusahaan klien.

4.2.2. Metode Pengakuan Pendapatan

PT ABC Indonesia dalam mengakui pendapatannya menggunakan metode

percentage-of-completion dengan menggunakan man-hours sebagai tolak

ukurnya. Jumlah pendapatan yang diakui PT ABC Indonesia dihitung berdasarkan

jumlah man-hours yang telah dikeluarkan oleh PT ABC Indonesia dalam rangka

pengerjaan aktivitas konstruksi dikalikan dengan rate per hour yang telah

ditentukan dalam kontrak.

Sebagai contoh, sampai dengan bulan Agustus 2013, PT ABC Indonesia

telah mengeluarkan man-hours sebanyak 63.030 jam dari total man-hours pada

kontrak sebanyak 197.931 jam. Maka, rincian perhitungan persentase

penyelesaian dari Proyek Kota C adalah sebagai berikut :

Percentage

of

Completion

=

Expended Man-Hours

Cummulation x 100%

Total Contract Man-Hours

=

63.030 x 100%

197.931

= 32%

Tender Proyek

oleh PT ABC

Singapore

Pembuatan

Kontrak oleh PT

ABC Singapore

Pengerjaan

Proyek oleh PT

ABC Indonesia

Pengiriman

Invoice kepada

klien

Pembayaran

kepada PT ABC

Singapore

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 52: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

38

Universitas Indonesia

Untuk mengetahui persentase penyelesaian Proyek Kota C, PT ABC

Indonesia membandingkan man-hours yang telah dikeluarkan dengan total man-

hours yang tertera pada kontrak. Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui

bahwa sampai dengan bulan Agustus, persentase penyelesaian PT ABC Indonesia

atas Proyek Kota C adalah sebesar 32%. Sedangkan untuk mengetahui jumlah

pendapatan yang dapat diakui, PT ABC Indonesia mengalikan jumlah man-hours

yang telah dikeluarkan dengan rate per jam dari pekerja.

Sebagai contoh, sampai dengan bulan Agustus 2013, PT ABC Indonesia

telah mengeluarkan man-hours sebanyak 63.030 jam dengan rate per jam dari

pekerja sebesar Rp 443.057, sehingga perhitungan pendapatan PT ABC Indonesia

sampai dengan bulan Agustus adalah sebagai berikut :

Revenue = Expended Man Hours X Rate per Hours

= 63.030 X Rp 443.057

= Rp 27.925.882.710

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa pendapatan yang dapat

diakui oleh PT ABC Indonesia atas Proyek Kota C sampai dengan bulan Agustus

2013 adalah sebesar Rp 27.925.882.710 (dua puluh tujuh miliar sembilan ratus

dua puluh lima juta delapan ratus delapan puluh dua ribu tujuh ratus sepuluh

rupiah).

Penggunaan metode pengakuan pendapatan percentage-of-completion oleh

PT ABC Indonesia memang sedikit berbeda dengan apa yang diatur dalam PSAK

34 mengenai kontrak konstruksi. Apabila dilihat dari segi pengukuran pekerjaan

yang telah dilakukan, perhitungan persentase penyelesaian yang digunakan PT

ABC Indonesia telah sesuai dengan apa yang diatur oleh PSAK 34, dimana PSAK

34 menyatakan bahwa :

“… Entitas menggunakan metode yang mengukur secara andal pekerjaan

yang dilakukan. Bergantung pada sifat kontrak, metode tersebut antara lain

meliputi: (a) proporsi biaya kontrak yang terjadi untuk pekerjaan yang

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 53: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

39

Universitas Indonesia

dilaksanakan sampai tanggal perhitungan dibandingkan dengan estimasi total

biaya kontrak…”

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat terlihat bahwa dalam menghitung

persentase penyelesaiannya, PT ABC Indonesia telah membandingkan man-hours

(biaya) yang telah dikeluarkan dengan total man-hours yang tertera pada kontrak,

sehingga untuk perhitungan persentase penyelesaian PT ABC Indonesia telah

sesuai dengan PSAK 34.

Perbedaan terlihat pada saat PT ABC Indonesia menghitung nilai dari

pendapatan yang dapat diakui oleh PT ABC Indonesia. Perhitungan pengakuan

yang dicontohkan pada PSAK 34 menunjukkan bahwa untuk mengetahui jumlah

pendapatan yang dapat diakui pada metode percentage-of-completion, entitas

mengalikan nilai persentase penyelesaian dengan nilai kontrak. Hal ini berbeda

dengan cara perhitungan pendapatan yang dilakukan oleh PT ABC Indonesia,

dimana jumlah pendapatan yang diakui oleh PT ABC Indonesia berasal dari hasil

kali antara man-hours (biaya) dengan rate pekerja per jamnya. Perhitungan

jumlah pendapatan inilah yang menyebabkan metode percentage-of-completion

yang digunakan oleh PT ABC Indonesia dikatakan hampir mirip dengan metode

cost recovery.

PSAK 34 menyatakan bahwa pada metode cost recovery, pendapatan

diakui sebesar biaya yang telah terjadi sepanjang biaya tersebut diperkirakan

dapat dipulihkan. Hal tersebut mirip dengan perhitungan pendapatan PT ABC

Indonesia, dimana jumlah pendapatan yang diakui sama dengan jumlah biaya

yang dikeluarkan. Dalam hal ini biaya yang dikeluarkan oleh PT ABC Indonesia

adalah jumlah man-hour. Namun, terdapat perbedaan antara metode percentage-

of-completion yang digunakan oleh PT ABC Indonesia dengan metode cost

recovery, yaitu pada perihal ada atau tidaknya profit yang diakui. Pada metode

cost recovery, karena hasil dari kontrak (pendapatan dan beban) tidak dapat

diestimasi secara andal, maka entitas tidak bisa mengakui akan adanya estimasi

profit. Berbeda hal nya dengan kontrak pada PT ABC Indonesia, dimana hasil dari

kontrak (pendapatan dan beban) dapat diestimasi secara andal sehingga PT ABC

Indonesia dapat mengakui akan adanya estimasi profit.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 54: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

40

Universitas Indonesia

Metode percentage-of-completion yang digunakan oleh PT ABC

Indonesia memang berbeda dengan metode percentage-of-completion yang diatur

oleh PSAK 34, namun hal ini masih tetap bisa diterima oleh auditor karena

auditor menggunakan PSAK 23 sebagai dasar penilaian apakah metode

pengakuan pendapatan yang digunakan oleh PT ABC Indonesia telah sesuai

dengan standar yang berlaku. Alasan auditor menggunakan PSAK 23 sebagai

dasarnya adalah karena jasa konstruksi yang disediakan oleh PT ABC Indonesia

memang berbeda dengan perusahaan jasa konstruksi lainnya, dimana PT ABC

Indonesia tidak melakukan pembangunan aset atau kombinasi aset seperti

perusahaan jasa konstruksi lainnya. Peran PT ABC Indonesia dalam suatu proyek

adalah menyediakan jasa ahli yang bertindak sebagai konsultan di lapangan.

PSAK 23 menyatakan bahwa pendapatan diukur dengan nilai wajar

imbalan yang diterima atau dapat diterima. Selain itu, PSAK 23 juga

mendefinisikan nilai wajar yaitu :

“… jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas

diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeingan untuk melakukan

transaksi wajar.”

Metode perhitungan pendapatan yang dilakukan oleh PT ABC Indonesia

telah sesuai dengan PSAK 23 karena untuk menghitung pendapatannya, PT ABC

Indonesia telah menggunakan nilai wajar. Hal ini dikarenakan dasar perhitungan

pendapatan PT ABC Indonesia adalah jumlah man-hours yang telah dikeluarkan.

Jumlah man-hours ini mencerminkan dari liabilitas yang telah diselesaikan oleh

PT ABC Indonesia untuk memenuhi angka persentase penyelesaian dimana PT

ABC Indonesia dapat mengirimkan invoice kepada perusahaan klien.

Apabila dilihat dari metode yang digunakan untuk menghitung besarnya

persentase penyelesaian, PT ABC Indonesia juga telah mengikuti PSAK 23

dimana PT ABC Indonesia telah memproporsikan biaya yang timbul hingga

tanggal tertentu (expended man-hours cummulation) dibagi dengan estimasi total

biaya (total contract man-hours).

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 55: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

41

Universitas Indonesia

4.2.3. Pencatatan Pendapatan Jasa Konstruksi

Terdapat beberapa jurnal yang dibuat oleh PT ABC Indonesia yang

berkaitan dengan pencatatan pendapatan jasa, yaitu jurnal pada saat klien

membayarkan uang muka atas pengerjaan proyek, pada saat PT ABC Indonesia

melakukan proyeksi atas pendapatan per bulan beserta jurnal pembaliknya, pada

saat PT ABC Indonesia mengirimkan invoice (billing) kepada klien, dan pada saat

klien melakukan pembayaran tagihan. Berikut adalah penjelasan dari jurnal-jurnal

tersebut :

1. Jurnal Penerimaan Pembayaran Uang Muka

Jurnal ini dibuat ketika perusahaan klien membayarkan uang muka

kepada PT ABC Indonesia atas proyek. Jurnal tersebut adalah :

Kas xxx

Uang Muka xxx

PPN (10%) xxx

Sebagai contoh pada awal perjanjian, perusahaan klien

membayarkan uang muka sebesar Rp 16.373.800.000 (20% dari nilai

kontrak senilai Rp 81.869.000.000). Maka jurnal yang dibuat untuk

mencatat hal tersebut adalah :

Kas 18.011.180.000

Uang Muka 16.373.800.000

PPN (10%) 1.637.380.000

Uang muka ini nantinya akan mengurangi jumlah tagihan pertama

yang ditagihkan kepada perusahaan klien. Sebagai contoh, PT ABC

Indonesia telah mencapai persentase penyelesaian 30% dengan jumlah

pendapatan sebesar Rp 27.925.882.710 dan akan mengirimkan invoice

kepada perusahaan klien. Perhitungan jumlah pendapatan yang ditagihkan

adalah sebagai berikut :

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 56: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

42

Universitas Indonesia

Pendapatan 27.925.882.710

Uang Muka (16.373.800.000)

11.552.082.710

PPN (10%) 1.155.208.271

12.707.290.981

Maka jurnal yang dibuat untuk mencatat hal tersebut adalah :

Piutang 12.707.290.981

Uang Muka 16.373.800.000

Pendapatan 27.925.882.710

PPN (10%) 1.155.208.271

2. Jurnal Proyeksi Pendapatan

Jurnal proyeksi pendapatan dibuat setiap awal bulan untuk

memproyeksikan jumlah pendapatan yang mungkin dapat diakui pada

bulan tersebut. Tujuan dari pembuatan jurnal ini adalah agar PT ABC

Indonesia dapat melakukan perencanaan keuangan setiap bulannya.

Berikut adalah jurnal proyeksi pendapatan :

Kontrak dalam Penyelesaian xxx

Pendapatan xxx

Sebagai contoh, PT ABC Indonesia memproyeksikan pendapatan

jasa konstruksi yang mungkin didapat pada bulan Agustus adalah sebesar

Rp 27.500.000.000. Maka jurnal yang dibuat untuk mencatat hal tersebut

adalah :

Kontrak dalam Penyelesaian 27.500.000.0000

Pendapatan 27.500.000.000

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 57: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

43

Universitas Indonesia

3. Jurnal Pembalik Proyeksi Pendapatan

Jurnal ini dibuat pada saat akhir bulan untuk membalik jurnal

proyeksi pendapatan yang telah dibuat pada awal bulan. Jurnal tersebut

adalah :

Pendapatan xxx

Kontrak dalam Penyelesaian xxx

Masih berhubungan dengan contoh di atas, pada akhir Agustus PT

ABC Indonesia membalik jurnal atas proyeksi pendapatan yang telah

dibuat pada awal bulan Agustus. Jurnal pembalik tersebut adalah :

Pendapatan 27.500.000.000

Kontrak dalam Penyelesaian 27.500.000.000

4. Jurnal Pengiriman Tagihan (Billing)

Jurnal ini dibuat pada saat PT ABC Indonesia mengirimkan invoice

kepada perusahaan klien atas progress pekerjaannya pada satu periode

tertentu. Jurnal tersebut adalah :

Piutang xxx

Pendapatan xxx

PPN (10%) xxx

Sebagai contoh PT ABC mengirimkan tagihan kepada perusahaan

klien sebesar Rp 22.700.000.000. Maka jurnal yang dibuat untuk mencatat

hal tersebut adalah :

Piutang 24.970.000.000

Pendapatan 22.700.000.000

PPN (10%) 2.270.000.000

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 58: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

44

Universitas Indonesia

5. Jurnal Penerimaan Pembayaran Termin

Jurnal ini dibuat ketika PT ABC Indonesia telah mendapat

konfirmasi dari PT ABC Singapore bahwa PT ABC Singapore telah

menerima pembayaran termin dari perusahaan klien. Jurnal tersebut

adalah:

Kas xxx

Piutang xxx

Menggunakan contoh jurnal pengiriman tagihan di atas, PT ABC

Singapore telah mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima

pembayaran termin dari perusahaan klien sebesar Rp 24.970.000.000.

Maka, jurnal yang dibuat untuk mencatat hal tersebut adalah :

Kas 24.970.000.000

Piutang 24.970.000.000

4.3. Pelaksanaan dan Temuan Audit PT ABC Indonesia

Pada dasarnya, tujuan dari audit atas akun pendapatan adalah untuk

memastikan bahwa jumlah yang tercantum dalam laporan keuangan sesuai dengan

keadaan saat pelaporan, serta memastikan bahwa total pendapatan telah disajikan

dan diungkapkan dengan benar dalam laporan keuangan. Adapun risiko yang

terkait dengan audit atas akun pendapatan secara umum adalah sebagai berikut :

1. Risiko Inheren

Risiko entitas menyatakan terlalu tinggi pendapatan demi mencapai

target atau profitabilitas yang ditetapkan.

Risiko entitas melakukan kesalahan pada penentuan waktu dan jumlah

pendapatan yang akan diakui.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 59: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

45

Universitas Indonesia

Risiko entitas salah mengklasifikasikan piutang, apakah itu piutang

jangka panjang atau jangka pendek karena kesulitan pengestimasian

waktu penagihan.

Risiko entitas melakukan kesalahan pencatatan karena kompleksitas

perhitungan, serta tidak memadainya penguasaan standar akuntansi

yang berlaku.

2. Risiko Prosedur Analitis (Detection Risk)

Risiko dimana prosedur analitis yang ditetapkan oleh auditor gagal

mengidentifikasikan akun-akun yang kemungkinan mengandung salah saji

yang potensial dalam siklus pendapatan sehingga auditor gagal mendeteksi

salah saji yang material.

Untuk mencapai tujuan audit atas akun pendapatan, auditor menetapkan

dua prosedur audit. Kedua prosedur audit tersebut adalah :

1. Vouching, dimana pada prosedur ini auditor melakukan pemeriksaan atas

transaksi dengan memeriksa dokumen-dokumen atau bukti-bukti

pendukung yang membuat auditor yakin bahwa transaksi tersebut benar-

benar terjadi (occurence), telah dicatat (completeness), telah diautorisasi

secara benar, telah dicatat dengan nilai yang benar (accuracy), dan telah

dicatat pada periode pembukuan yang benar (timing). Selain itu

pelaksanaan vouching juga dapat dijadikan salah satu alat untuk

mengetahui keandalan dari pengendalian internal perusahaan atas akun

yang divouching.

2. Analytical Review, dimana pada prosedur ini auditor membandingkan

saldo pendapatan pada tahun berjalan dengan saldo pendapatan tahun

sebelumnya guna mengetahui apakah terjadi kenaikan atau penurunan

pada saldo pendapatan. Selain itu, pada prosedur ini auditor juga

melakukan analisis tren dari pendapatan per bulannya guna mengetahui

fluktuasi dari pendapatan perusahaan.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 60: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

46

Universitas Indonesia

Kedua prosedur audit di atas terdapat dalam konten prosedur audit yang

terkandung dalam lead schedule dari working paper akun pendapatan yang

disusun oleh auditor. Tujuan dari penyusunan lead schedule ini sendiri adalah

untuk memastikan bahwa asersi auditor berkaitan dengan akun pendapatan dapat

tercapai. Adapun konten-konten yang terkandung dalam lead schedule adalah

sebagai berikut :

1. Nomor Akun (COA)

2. Nama Akun (Description)

3. Saldo berdasarkan pembukuan perusahaan klien (balance per book)

periode berjalan

4. Jurnal penyesuaian, jika ada

5. Saldo berdasarkan hasil audit (balance per audit) periode berjalan

6. Saldo berdasarkan hasil audit (balance per audit) periode sebelumnya

7. Selisih saldo audit periode berjalan dengan periode sebelumnya

8. Nature dari akun-akun yang ada dalam lead schedule

9. Prosedur audit

Untuk dapat mengisi lead schedule dari akun pendapatan ini, auditor harus

mengikuti prosedur audit yang tertera pada lead schedule tersebut. Seperti yang

telah dijelaskan di atas, prosedur audit yang tertera pada lead schedule antara lain:

1. Menguji secara sampel invoice dari piutang, dan membandingkannya

dengan dokumen agreement, biaya, bank statement, dan buku besar.

Tujuan dari prosedur audit ini adalah untuk memastikan bahwa

pengendalian internal perusahaan atas piutang telah memadai dan

tercapainya tujuan audit existence, valuation, dan cut-off. Vouching atas

piutang menjadi hal yang penting karena jumlah dari piutang ini pada

akhirnya akan berpengaruh kepada pengakuan pendapatan.

Piutang dari PT ABC Indonesia terdiri dari tiga jenis, yaitu trade

receivables, intercompany receivables, dan other receivables. Dari setiap

jenis piutang tersebut, auditor mengambil beberapa sampel invoice untuk

diuji dengan tingkat materialitas 5% dari profit PT ABC Indonesia pada

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 61: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

47

Universitas Indonesia

tahun 2013. Dasar penentuan tingkat materialitas ini adalah berdasarkan

standar atau professional judgement yang ditetapkan oleh KAP STR

sendiri, dimana sampel dengan materialitas 5% dari profit dianggap telah

mewakili untuk melakukan proses vouching.

Berdasarkan hasil vouching yang terdapat pada Lampiran 1,

pengendalian internal PT ABC Indonesia atas piutang cukup memadai

terlihat pada dari dilakukannya autorisasi terhadap setiap dokumen yang

terkait dengan piutang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa PT ABC

Indonesia telah memberikan otorisasi yang benar atas akun piutang.

Tujuan audit dari vouching, yaitu existence, valuation, dan cut-off juga

tercapai. Piutang yang terdapat pada general ledger benar-benar terjadi,

dicatat dengan nilai yang benar, serta dicatat pada periode pembukuan

yang benar. Oleh karena jumlah piutang nantinya akan berpengaruh

terhadap jumlah pengakuan pendapatan, maka dapat disimpulkan bahwa

jumlah pendapatan PT ABC Indonesia diperkirakan telah disajikan dan

diungkapkan dengan benar dalam laporan keuangan.

2. Membandingkan saldo pendapatan tahun berjalan dengan saldo

pendapatan tahun sebelumnya.

Tujuan dari prosedur audit ini adalah untuk mengetahui apakah

saldo pendapatan PT ABC Indonesia pada tahun berjalan mengalami

kenaikan atau penurunan apabila dibandingkan dengan saldo pendapatan

pada tahun sebelumnya. Untuk melakukan prosedur ini, auditor

membandingkan jumlah pendapatan pada balance per book 2013 dengan

balance per audit 2012.

Berdasarkan tabel perbandingan pendapatan yang terdapat pada

Lampiran 2, telah terjadi penurunan pendapatan sebesar Rp

32.462.343.001 (tiga puluh dua miliar empat ratus enampuluh dua juta tiga

ratus empat puluh tiga ribu satu rupiah) atau sebesar 53% apabila

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Diperkirakan, turunnya

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 62: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

48

Universitas Indonesia

pendapatan PT ABC Indonesia disebabkan karena pada tahun 2013, PT

ABC Indonesia lebih sedikit mengirimkan invoice kepada perusahaan

kliennya sehingga pendapatan yang diakui oleh PT ABC Indonesia pada

tahun 2013 tidak sebanyak pada tahun 2012. Penurunan pendapatan ini

akan lebih jelas terlihat pada prosedur audit berikutnya, dimana auditor

membandingkan pendapatan yang diakui oleh PT ABC Indonesia pada

tahun 2013 setiap bulannya.

3. Membandingkan profit per bulan

Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mengetahui fluktuasi profit

PT ABC Indonesia setiap bulannya selama tahun 2013 dan menganalisis

penyebab dari fluktuasi profit tersebut.

Berdasarkan Grafik 4.1, terlihat pada bulan April PT ABC

Indonesia mengalami penurunan profit yang cukup tajam dari kisaran

angka positif Rp 2.000.000.000 menjadi negatif Rp 2.000.000.000. Profit

yang negatif menunjukkan bahwa pada bulan tersebut pendapatan yang

didapat oleh PT ABC Indonesia lebih kecil daripada pengeluaran yang

dikeluarkannya. Diperkirakan, hal seperti ini dapat terjadi karena pada

bulan April, PT ABC Indonesia tidak dapat mengakui pendapatan karena

belum memenuhi tingkat persentase penyelesaian yang disyaratkan untuk

dapat mengirimkan invoice. Sementara itu di saat yang bersamaan, PT

ABC Indonesia juga harus tetap mengeluarkan biaya untuk mengerjakan

proyek, sehingga biaya pada bulan April lebih besar daripada pendapatan

yang diakui. Hal inilah yang menyebabkan negatifnya profit pada bulan

April. Alasan yang sama juga berlaku pada penurunan profit yang drastis

pada bulan Desember.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 63: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

49

Universitas Indonesia

Grafik 4.1 Perbandingan Profit Tahun 2013 per Bulan

Berbanding terbalik dengan bulan April dan Desember, profit PT

ABC Indonesia melonjak pada bulan Mei. Diperkirakan, pada bulan ini PT

ABC Indonesia telah memenuhi persyaratan tingkat persentase

penyelesaian pada proyek-proyeknya sehingga dapat mengirimkan invoice

kepada perusahaan klien dan mengakui pendapatannya.

Setelah melakukan prosedur-prosedur audit di atas, maka auditor dapat

mengisi secara lengkap lead schedule dari working paper akun pendapatan PT

ABC Indonesia. Lampiran 3 merupakan lead schedule working paper akun

pendapatan. Pertama-tama, auditor mengisi angka pada kolom Balance per Book

December 31, 2013. Angka ini berasal dari laporan keuangan yang diberikan oleh

PT ABC Indonesia kepada auditor pada awal proses audit. Lalu auditor

memeriksa apakah terdapat adjustment atau penyesuaian yang harus dilakukan

terhadap angka balance per book tersebut dengan melakukan prosedur-prosedur

audit yang tertera pada lead schedule. Setelah semua prosedur audit dilaksanakan,

auditor mengambil kesimpulan bahwa tidak ada adjustment yang dibutuhkan,

sehingga angka Balance per Book December 31, 2013 sama dengan angka

Balance per Audit December 31, 2013.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 64: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

50

Universitas Indonesia

Selanjutnya auditor memasukkan angka Balance per Audit December 31,

2012 yang berasal dari working paper PT ABC Indonesia tahun lalu untuk

dibandingkan dengan Balance per Audit December 31, 2013. Hasil dari

perbandingan tersebut menyatakan bahwa pendapatan PT ABC Indonesia pada

tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 53% apabila dibandingan dengan

pendapatan PT ABC Indonesia pada tahun 2012.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 65: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

51 Universitas Indonesia

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Pendapatan merupakan salah satu indikator untuk menilai seberapa baik

kinerja dari sebuah entitas. Setiap entitas yang bergerak di bidang usaha yang

berbeda tentunya menggunakan metode pengakuan pendapatan yang juga

berbeda. Salah satu bidang usaha yang mempunyai metode pengakuan pendapatan

yang berbeda dengan bidang usaha lainnya adalah bidang usaha konstruksi,

dimana entitas yang bergerak di bidang usaha ini mengakui pendapatannya

sepanjang masa kontrak konstruksi tersebut.

Metode pengakuan pendapatan percentage-of-completion yang digunakan

oleh PT ABC Indonesia berbeda dengan metode pengakuan pendapatan

percentage-of-completion yang diatur dalam PSAK 34 mengenai Kontrak

Konstruksi. Namun, auditor tetap menerima metode pengakuan pendapatan yang

digunakan oleh PT ABC Indonesia karena PT ABC Indonesia merupakan

perusahaan jasa konstruksi yang hanya menyediakan tenaga ahli sehingga auditor

menggunakan PSAK 23 sebagai dasar penilaiannya. Selain itu, metode pengakuan

pendapatan yang digunakan oleh PT ABC Indonesia juga berbeda dengan cost

recovery apabila dilihat dari segi ada atau tidaknya profit, dimana PT ABC

Indonesia mengakui adanya profit sementara pada metode cost recovery, profit

tidak diakui.

Apabila dibandingkan antara teori-teori yang ada dengan praktiknya di

lapangan, berdasarkan studi kasus pada PT ABC Indonesia, praktik di lapangan

memang berbeda dengan apa yang dipaparkan dalam teori. Hal ini dikarenakan

kondisi dari PT ABC Indonesia itu sendiri yang memang berbeda dengan

perusahaan penyedia jasa konstruksi pada umumnya. Namun, berdasarkan PSAK

23, metode pengakuan pendapatan yang digunakan oleh PT ABC Indonesia telah

sesuai dengan standar yang berlaku.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 66: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

52

Universitas Indonesia

Untuk memastikan bahwa pendapatan PT ABC Indonesia telah disajikan

secara wajar, penulis bersama KAP STR melakukan beberapa prosedur audit atas

akun pendapatan PT ABC Indonesia. Terdapat dua prosedur audit inti terkait

dengan akun pendapatan yang dilakukan oleh KAP STR, yaitu analytical review

dimana auditor membandingkan saldo pendapatan PT ABC Indonesia pada tahun

berjalan dengan tahun sebelumnya, serta vouching dimana auditor memeriksa

bukti-bukti pendukung atas transaksi dengan tujuan untuk menilai pengendalian

internal PT ABC Indonesia dan mencapai beberapa audit objectives seperti

occurrence, completeness, accuracy, dan timing. Proses audit yang dilakukan

penulis bersama KAP STR pada akhirnya memberikan kesimpulan bahwa jumlah

pendapatan PT ABC Indonesia telah disajikan dan diungkapkan dengan benar

dalam laporan keuangan dan jumlah pendapatan yang tercantum dalam laporan

keuangan telah sesuai dengan keadaan saat pelaporan.

5.2. Saran

Penulis mempunyai beberapa saran baik untuk PT ABC Indonesia sebagai

perusahaan klien dan KAP STR sebagai tempat penulis melaksanakan program

magang.

Saran penulis untuk PT ABC Indonesia adalah PT ABC Indonesia

sebaiknya memegang kontrak proyek yang sedang dikerjakan, baik kontrak asli

yang dibuat oleh PT ABC Singapore dengan perusahaan klien, ataupun kontrak

yang berisi tentang hak dan kewajiban PT ABC Indonesia selaku pelaksana

aktivitas konstruksi dengan perusahaan klien. Hal ini ditujukan agar PT ABC

Indonesia, walaupun hanya bertindak sebagai pelaksana konstruksi, mengetahui

mekanisme-mekanisme yang ada pada kontrak tersebut, seperti mekanisme

pembayaran, mekanisme pengerjaan proyek, hak dan kewajiban kontraktor dan

perushaan klien, serta hal lainnya yang berkaitan dengan kontrak.

Saran penulis untuk KAP STR adalah sebaiknya KAP STR memberikan

pelatihan kepada mahasiswa yang melaksanakan program magang, mengingat

mahasiswa belum mempunyai pengalaman sama sekali dalam melaksanakan

rangkaian proses audit sehingga seringkali mahasiswa magang kebingungan pada

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 67: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

53

Universitas Indonesia

saat turun langsung ke lapangan untuk melakukan audit fieldwork. Pelatihan ini

ditujukan agar mahasiswa magang lebih siap untuk terjun ke lapangan dan

menghadapi klien. Adapun bentuk dari pelatihan yang disarankan seperti

pelatihan untuk membaca program audit, simulasi audit fieldwork, ataupun

pelatihan pengisian draft laporan keuangan klien.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 68: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

54

Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI

Arens, A. A., Beasley, M. S., & Elder, R. J. (2009). Auditing and Assurance

Services : An Integrated Approach. Singapore: Prentice Hall.

Boynton, W. C., Johnson, R. N., & Kell, W. G. (2001). Modern Auditing. John

Wiley & Sons, Inc.

Godfrey, J. (2010). Accounting Theory. Australia: Wiley.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2010). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba

Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2013). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat.

Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2011). Intermediate Accounting

: Volume 2 IFRS Edition. United States of America: Wiley.

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 69: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

55 Universitas Indonesia

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Vouching Akun Piutang

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 70: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

56

Universitas Indonesia

Lampiran 2 Perbandingan Pendapatan 2013-2012

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014

Page 71: UNIVERSITAS INDONESIA PROSEDUR AUDIT ATAS PENDAPATAN …lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20392989-TA-Lavimia... · disajikan secara wajar dan sesuai dengan PSAK 34 mengenai Kontrak

57

Universitas Indonesia

Lampiran 3 Working Paper Akun Pendapatan PT ABC Indonesia

Prosedur audit…, Lavimia Larasati, FE UI, 2014