13
Tugas Paper Fisiologi Tumbuhan Nama : Harni Mutia Sara Npm: 140410120007 Unsur Hara dan Unsur Hara di Lahan Gambut I. Unsur Hara Unsur hara yaitu unsur – unsur penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan yang esensial bagi kelangsungan hidup tumbuhan tersebut serta melengkapi daur hidupnya.Berdasarkan perbedaan konsentrasinya, unsur hara dibedakan menjadi dua yaitu: Unsur hara makro yaitu unsur esensial yang konsentrasinya 0,1 % atau lebih. Yang termasuk unsur hara makro yaitu C, H, O, N, Ca, Mg, S, P, K. Alasan mengapa unsur – unsur tergolong ke dalam unsur hara makro yaitu: 1. Diperlukan dalam jumlah yang cukup banyak oleh tumbuhan 2. Bila terjadi kekurangan unsur tersebut maka akan timbul gejala defisiensi yang sulit disembuhkan bahkan tidak bisa disembuhkan dengan penambahan unsur unsur hara lain. 3. Bila terjadi kelebihan unsur hara maka tidak akan meracuni tumbuhan tersebut

Unsur hara dan mekanisme

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Unsur hara dan mekanisme

Tugas Paper Fisiologi Tumbuhan

Nama Harni Mutia Sara

Npm 140410120007

Unsur Hara dan Unsur Hara di Lahan Gambut

I Unsur Hara

Unsur hara yaitu unsur ndash unsur penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan yang

esensial bagi kelangsungan hidup tumbuhan tersebut serta melengkapi daur

hidupnyaBerdasarkan perbedaan konsentrasinya unsur hara dibedakan menjadi dua yaitu

Unsur hara makro yaitu unsur esensial yang konsentrasinya 01 atau lebih

Yang termasuk unsur hara makro yaitu C H O N Ca Mg S P K Alasan

mengapa unsur ndash unsur tergolong ke dalam unsur hara makro yaitu

1 Diperlukan dalam jumlah yang cukup banyak oleh tumbuhan

2 Bila terjadi kekurangan unsur tersebut maka akan timbul gejala

defisiensi yang sulit disembuhkan bahkan tidak bisa disembuhkan

dengan penambahan unsur unsur hara lain

3 Bila terjadi kelebihan unsur hara maka tidak akan meracuni tumbuhan

tersebut

Unsur hara mikro yaitu unsur esensial dengan konsentrasi kurang dari

01Yang termasuk ke dalam unsur hara mikro yaitu Cl Fe B Mn Cu Mo

1 Diperlukan dalam jumlah yang sedikit oleh tumbuhan

2 Bila terjadi kekurangan unsur tersebut maka akan timbul gejala

defisiensi yang dapat disembuhkan dengan penambahan unsur unsur

hara lain

3 Bila terjadi kelebihan unsur hara maka akan meracuni tumbuhan

tersebut

Fungsi Unsur Hara

Fungsi ndash fungsi unsur hara makro yaitu

1) Nitrogen

Nitrogen merupakan penyusun utama protein dan asam nukleat Sehingga

nitrogen sangat berperan di proses enzimatik ( protein katalitik ) proses

transportasi (protein carrierpembawa) proses pembentukan (protein

struktural) Bila terlalu banyak nitrogen maka akan menghambat pembungaan

dan pembuahan Daun menjadi lebar dan bersel tipis Hal ini mengakibatkan

mudahnya hama dan penyakit menyerang tumbuhan tersebut

2) Fosfor

Fosfor merupakan penyusun utama inti sel karena berperan dalam

pembelahan sel Sehingga mempercepat pertumbuhan jaringan meristem

pertumbuhan akar tanaman muda mempercepat pembungaan pemasakan

buah biji gabah Fosfor tidak mudah terbawa air

3) Kalium

Kalium membantu proses metabolisme dan tingkat produksi Sangat

berpengaruh terhadap proses fotosintesis asimilasi penyerapan O2 Bila kadar

nitrogen dan fosfor meningkat maka kandungan kalium pun akan meningkat

begitu pula sebaliknya

4) Kalsium

Kalsium sangat membantu dalam mengatur permeabilitas sel mencegah

keasaman di dalam cairan sel dan membantu pertumbuhan meristem ujung

akar dan jaringan lain

5) Magnesium

Magnesium merupakan bagian penyusun protein Berperan dalam transportasi

fosfat Berasal dari dekomposisi batuan mineral Dan mempengaruhi PH dan

kelembaban tanah

6) Belerang

Tanaman muda sangat membutuhkan belerang Kandungan protein 90

disusun oleh belerang Kebutuhan belerang di setiap spesies tergantung kepada

umur tumbuhan tersebut Semakin tua maka kebutuhan belerang semakin

menurun

Fungsi ndash fungsi unsur hara mikro yaitu

1) Fe dan Me

Mendukung sistem enzim yang dibutuhkan untuk sintesis klorofil Fe tidak

akan aktif bila Me tidak ada Bila terjadi defisiensi mangan maka klorosis di

urat ndash urat amp kehilangan warna hijau Sedangkan jika terjadi defisiensi Fe

maka klorosis hanya akan nampak di daun tua

2) Zn dan Cu

Mendukung sistem enzim sebagai pembentukan substansi zat guna

meningkatkan pertumbuhan

3) Boron

Boron membantu berjalannya proses fiksasi nitrogen oleh bakteri dan

memegang peran penghisapan Ca

4) Kobalt

Membantu proses fementasi di perut hewan

5) Molibdenum

Membantu proses reduksi nitrat yang terakumulasi karena dapat mengganggu

proses sintesis protein Selain itu merupakan penyusun enzim nitrogenesis

pada akar leguminoceae

Gejala Kekurangan Unsur Hara Pada Tanaman

Gejala Unsur yang Kurang

I Nampak pada daun tua

a Merata pada seluruh daun tua

Tajuk berwarna hijau terang daun tua

menguning menjadi berwarna coklat

muda

Tajuk berwarna hijau gelap sering

membentuk warna merah atau ungu

Nitrogen

Fosfor

b Tidak merata pada daun ndash daun tua

Daun mengalami klorosis warna daun

kadang memerah ujung dan tepi daun

menggulung

Magnesium

Daun mengalami klorosis terdapat pada

bercak jaringan mati

Bercak berukuran kecil biasanya

Kalium

pada bagian ujung tepi dan

jaringan antara tulang daun

Bercak tersebar meluas tidak

hanya pada jaringan antara tulang

daun tetapi juga pad daun primer

dan sekunder

Seng

II Terliah pada daun muda

a Tunas pucuk ( terminal ) mati yang diikuti oleh

distorsi pada ujung atau pangkal daun muda

Daun muda pada titik tumbuh

melengkung yang kemudian mengering

pada bagian ujungnya

Daun muda pada titik tumbuh menjadi

berwarna pucat terang pada bagian

pangkalnya kemudian daun terpilin

Kalsium

Boron

b Tunas pucuk tetap hidup tetapi daun muda

menjadi layu atau mengalami klorosis

Daun muda menjadi layu tetapi tidak

mengalami klorosis

Daun muda tidak layu tetapi mengalami

klorosis layu atau mengalami klorosis

Bercak tersebar merata pada

daun muda tetapi tulangdaun

terkecil tetap hijau

Tidak terdapat bercak tulang

daun dan jaringan antara tulang

daun berwarna hijau muda

Tidak terdapat bercak tulang

daun tetap hijau sedangkan

bagian daun lain mengalami

klorosis

Tembaga

Mangan

Belerang

Besi

Sifat Unsur Hara

Unsur hara memiliki sifat mobilitas yaitu dapat disalurkan dari bagian tumbuhan yang

memilki kandungan unsur hara lebih ke bagian tumbuhan yang kandungan unsur haranya

kurang Unsur hara dengan tingkat mobilitas di bagi menjadi tiga kelompok

1 Mobilitas sangat tinggi N K No

2 Mobilitas tinggi P Cl S

3 Mobilitas rendah Bo Mg Ca

Penyebab Unsur Hara di Tanah Berkurang

1 Akibat panen yang terus menerus unsur hara diangkut namuntidak dikembalikan ke

tanah Dua puluh ton gabah hektar berarti telah mengambil 325 kg N 175 KG P2O5

534 kg K2O dan setara dengan pupuk 7 kw urea 4 kw TSP 11 kw KCL

2 Erosi tanah yang menyebabkan lapias atas ( top soil ) digantikan oleh lapisan bawah

( sub soil ) yang sifat fisika kimia biologinya tidak lebih baik

3 Bencana seperti longsor dan banjir

4 Pencemaran lingkungan terutama limbah industri

5 Sistem peladangan berpindah tempat ( Shifhing Ultivasion) yang menyebabkan

banyaknya padang ilalang ( indikator lahan kritis )

6 Iklim yang berubah menyebabkan kekurangan air dan kekeringan

Cara Kontak Unsur Hara

Berikut adalah cara tumbuhan saat menemukan unsur hara

1 Difusi dalam larutan tanah

2 Melalui aliran air yang bergerak secara pasif

3 Akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah

Lintasan Unsur Hara Menuju ke Dalam Jaringan Akar

Pendapat para ahli mengatakan bahwa lintasan simplas maupun apoplas sama

pentingnya Karena menyeimbangakan potensi osmotik tekanan turgor yang natinya akan

berdampak pada pertumbuhan akar

Lintasan Simplas

Pada saat ion ndash ion di angkut melalui dinding sel ( apoplas) sebagian

ion juga akan terserap oleh sel ndash sel yang dilaluinya masuk ke sitosol

dari sel ndash sel tersebut dan dari sel sel tersebut akan di angkut melalui

lintasan simplas Untuk ion yang diserap langsung dari epidermis akan

diangkut ke pembuluh xilem melalui sel lapis korteks endodermis

perisikel

Lintasan Apoplas

Pengangkutan melaui apoplas tidak dapat dilakukan seutuhnya dari

epidermis ke endodermis karena pada bagian endodermis terdapat pita

kaspari

Karakterisrik Serapan Unsur Hara

1 Akumulatif

yaitu tingginya konsentrasi unsur hara di dalam sel dibanding konsentrasi

unsur hara diluar sel ini akibat dari penyerapan unsur hara

2 Selektif

Yaitu serapan suatu ion tidak dipengaruhi oleh adanya ion lain dengan muatan

yang sama apalagi ion yang berbeda valensinya Ini tidak hanya berlaku untuk ion

saja namun juga untuk senyawa organik Sifat ini tidak sepenuhnya benar karena ada

beberapa ion yang kadang mengalami hambatan karena kompetitif

3 Satu Arah

Ion yang masuk ke sitosol akan lebih dipacu dibanding keluar yang akan

terhambat kecuali bila terjadi kebocoran membran akibat suhu tinggi atau yang

lainnya

4 Tidak Dapat Jenuh

Serapan ion tidak mencapai tingkat jenuh sampai konsentrasi tinggi Akan ada

peran protein pembawa pada membran yang tidak akan mempengaruhi serapan

IIUnsur Hara di Lahan Gambut

Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian

(Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara )

Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik

(Radjagukguk 1997)

Berdasarkan tingkat kesuburannya gambut dibedakan menjadi

Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa-

basa serta unsur hara lainnya Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut

yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut

Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan

mineral dan basa-basa sedang

Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral

dan basa-basa Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari

pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik

Kondisi Tanah Gambut di Indonesia

1 Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan )

sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air

sungai dan laut Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di

Kalimantan

2 Umumnya gambut di Indonesia tebal dan jarang yang tipisDan terus terjadi

penumpukan ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob

3 Sifat unsur hara yang umumnya anion sedangkan kemampuan tanah untuk

mengikat kation membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air

4 Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah

menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan

tanah gambut bersifat asam

5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan

meracuni dan bersifat toksik

6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan

batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa

sawit pada lahan gambut

Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia

1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain

sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam

pengolahannya

2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti

batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )

3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk

jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan

kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang

dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH

kelembaban dan ketebalan

4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi

penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah

memiliki daya penyangga

5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada

tanaman sawit

6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur

hara yang tepat

Sumber

Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek

Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World

Agroforestry Centre (ICRAF)

Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut

httpwwwworldagroforestry

org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses

tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953

Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana

Page 2: Unsur hara dan mekanisme

Nitrogen merupakan penyusun utama protein dan asam nukleat Sehingga

nitrogen sangat berperan di proses enzimatik ( protein katalitik ) proses

transportasi (protein carrierpembawa) proses pembentukan (protein

struktural) Bila terlalu banyak nitrogen maka akan menghambat pembungaan

dan pembuahan Daun menjadi lebar dan bersel tipis Hal ini mengakibatkan

mudahnya hama dan penyakit menyerang tumbuhan tersebut

2) Fosfor

Fosfor merupakan penyusun utama inti sel karena berperan dalam

pembelahan sel Sehingga mempercepat pertumbuhan jaringan meristem

pertumbuhan akar tanaman muda mempercepat pembungaan pemasakan

buah biji gabah Fosfor tidak mudah terbawa air

3) Kalium

Kalium membantu proses metabolisme dan tingkat produksi Sangat

berpengaruh terhadap proses fotosintesis asimilasi penyerapan O2 Bila kadar

nitrogen dan fosfor meningkat maka kandungan kalium pun akan meningkat

begitu pula sebaliknya

4) Kalsium

Kalsium sangat membantu dalam mengatur permeabilitas sel mencegah

keasaman di dalam cairan sel dan membantu pertumbuhan meristem ujung

akar dan jaringan lain

5) Magnesium

Magnesium merupakan bagian penyusun protein Berperan dalam transportasi

fosfat Berasal dari dekomposisi batuan mineral Dan mempengaruhi PH dan

kelembaban tanah

6) Belerang

Tanaman muda sangat membutuhkan belerang Kandungan protein 90

disusun oleh belerang Kebutuhan belerang di setiap spesies tergantung kepada

umur tumbuhan tersebut Semakin tua maka kebutuhan belerang semakin

menurun

Fungsi ndash fungsi unsur hara mikro yaitu

1) Fe dan Me

Mendukung sistem enzim yang dibutuhkan untuk sintesis klorofil Fe tidak

akan aktif bila Me tidak ada Bila terjadi defisiensi mangan maka klorosis di

urat ndash urat amp kehilangan warna hijau Sedangkan jika terjadi defisiensi Fe

maka klorosis hanya akan nampak di daun tua

2) Zn dan Cu

Mendukung sistem enzim sebagai pembentukan substansi zat guna

meningkatkan pertumbuhan

3) Boron

Boron membantu berjalannya proses fiksasi nitrogen oleh bakteri dan

memegang peran penghisapan Ca

4) Kobalt

Membantu proses fementasi di perut hewan

5) Molibdenum

Membantu proses reduksi nitrat yang terakumulasi karena dapat mengganggu

proses sintesis protein Selain itu merupakan penyusun enzim nitrogenesis

pada akar leguminoceae

Gejala Kekurangan Unsur Hara Pada Tanaman

Gejala Unsur yang Kurang

I Nampak pada daun tua

a Merata pada seluruh daun tua

Tajuk berwarna hijau terang daun tua

menguning menjadi berwarna coklat

muda

Tajuk berwarna hijau gelap sering

membentuk warna merah atau ungu

Nitrogen

Fosfor

b Tidak merata pada daun ndash daun tua

Daun mengalami klorosis warna daun

kadang memerah ujung dan tepi daun

menggulung

Magnesium

Daun mengalami klorosis terdapat pada

bercak jaringan mati

Bercak berukuran kecil biasanya

Kalium

pada bagian ujung tepi dan

jaringan antara tulang daun

Bercak tersebar meluas tidak

hanya pada jaringan antara tulang

daun tetapi juga pad daun primer

dan sekunder

Seng

II Terliah pada daun muda

a Tunas pucuk ( terminal ) mati yang diikuti oleh

distorsi pada ujung atau pangkal daun muda

Daun muda pada titik tumbuh

melengkung yang kemudian mengering

pada bagian ujungnya

Daun muda pada titik tumbuh menjadi

berwarna pucat terang pada bagian

pangkalnya kemudian daun terpilin

Kalsium

Boron

b Tunas pucuk tetap hidup tetapi daun muda

menjadi layu atau mengalami klorosis

Daun muda menjadi layu tetapi tidak

mengalami klorosis

Daun muda tidak layu tetapi mengalami

klorosis layu atau mengalami klorosis

Bercak tersebar merata pada

daun muda tetapi tulangdaun

terkecil tetap hijau

Tidak terdapat bercak tulang

daun dan jaringan antara tulang

daun berwarna hijau muda

Tidak terdapat bercak tulang

daun tetap hijau sedangkan

bagian daun lain mengalami

klorosis

Tembaga

Mangan

Belerang

Besi

Sifat Unsur Hara

Unsur hara memiliki sifat mobilitas yaitu dapat disalurkan dari bagian tumbuhan yang

memilki kandungan unsur hara lebih ke bagian tumbuhan yang kandungan unsur haranya

kurang Unsur hara dengan tingkat mobilitas di bagi menjadi tiga kelompok

1 Mobilitas sangat tinggi N K No

2 Mobilitas tinggi P Cl S

3 Mobilitas rendah Bo Mg Ca

Penyebab Unsur Hara di Tanah Berkurang

1 Akibat panen yang terus menerus unsur hara diangkut namuntidak dikembalikan ke

tanah Dua puluh ton gabah hektar berarti telah mengambil 325 kg N 175 KG P2O5

534 kg K2O dan setara dengan pupuk 7 kw urea 4 kw TSP 11 kw KCL

2 Erosi tanah yang menyebabkan lapias atas ( top soil ) digantikan oleh lapisan bawah

( sub soil ) yang sifat fisika kimia biologinya tidak lebih baik

3 Bencana seperti longsor dan banjir

4 Pencemaran lingkungan terutama limbah industri

5 Sistem peladangan berpindah tempat ( Shifhing Ultivasion) yang menyebabkan

banyaknya padang ilalang ( indikator lahan kritis )

6 Iklim yang berubah menyebabkan kekurangan air dan kekeringan

Cara Kontak Unsur Hara

Berikut adalah cara tumbuhan saat menemukan unsur hara

1 Difusi dalam larutan tanah

2 Melalui aliran air yang bergerak secara pasif

3 Akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah

Lintasan Unsur Hara Menuju ke Dalam Jaringan Akar

Pendapat para ahli mengatakan bahwa lintasan simplas maupun apoplas sama

pentingnya Karena menyeimbangakan potensi osmotik tekanan turgor yang natinya akan

berdampak pada pertumbuhan akar

Lintasan Simplas

Pada saat ion ndash ion di angkut melalui dinding sel ( apoplas) sebagian

ion juga akan terserap oleh sel ndash sel yang dilaluinya masuk ke sitosol

dari sel ndash sel tersebut dan dari sel sel tersebut akan di angkut melalui

lintasan simplas Untuk ion yang diserap langsung dari epidermis akan

diangkut ke pembuluh xilem melalui sel lapis korteks endodermis

perisikel

Lintasan Apoplas

Pengangkutan melaui apoplas tidak dapat dilakukan seutuhnya dari

epidermis ke endodermis karena pada bagian endodermis terdapat pita

kaspari

Karakterisrik Serapan Unsur Hara

1 Akumulatif

yaitu tingginya konsentrasi unsur hara di dalam sel dibanding konsentrasi

unsur hara diluar sel ini akibat dari penyerapan unsur hara

2 Selektif

Yaitu serapan suatu ion tidak dipengaruhi oleh adanya ion lain dengan muatan

yang sama apalagi ion yang berbeda valensinya Ini tidak hanya berlaku untuk ion

saja namun juga untuk senyawa organik Sifat ini tidak sepenuhnya benar karena ada

beberapa ion yang kadang mengalami hambatan karena kompetitif

3 Satu Arah

Ion yang masuk ke sitosol akan lebih dipacu dibanding keluar yang akan

terhambat kecuali bila terjadi kebocoran membran akibat suhu tinggi atau yang

lainnya

4 Tidak Dapat Jenuh

Serapan ion tidak mencapai tingkat jenuh sampai konsentrasi tinggi Akan ada

peran protein pembawa pada membran yang tidak akan mempengaruhi serapan

IIUnsur Hara di Lahan Gambut

Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian

(Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara )

Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik

(Radjagukguk 1997)

Berdasarkan tingkat kesuburannya gambut dibedakan menjadi

Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa-

basa serta unsur hara lainnya Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut

yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut

Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan

mineral dan basa-basa sedang

Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral

dan basa-basa Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari

pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik

Kondisi Tanah Gambut di Indonesia

1 Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan )

sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air

sungai dan laut Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di

Kalimantan

2 Umumnya gambut di Indonesia tebal dan jarang yang tipisDan terus terjadi

penumpukan ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob

3 Sifat unsur hara yang umumnya anion sedangkan kemampuan tanah untuk

mengikat kation membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air

4 Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah

menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan

tanah gambut bersifat asam

5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan

meracuni dan bersifat toksik

6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan

batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa

sawit pada lahan gambut

Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia

1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain

sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam

pengolahannya

2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti

batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )

3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk

jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan

kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang

dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH

kelembaban dan ketebalan

4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi

penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah

memiliki daya penyangga

5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada

tanaman sawit

6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur

hara yang tepat

Sumber

Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek

Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World

Agroforestry Centre (ICRAF)

Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut

httpwwwworldagroforestry

org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses

tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953

Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana

Page 3: Unsur hara dan mekanisme

Mendukung sistem enzim yang dibutuhkan untuk sintesis klorofil Fe tidak

akan aktif bila Me tidak ada Bila terjadi defisiensi mangan maka klorosis di

urat ndash urat amp kehilangan warna hijau Sedangkan jika terjadi defisiensi Fe

maka klorosis hanya akan nampak di daun tua

2) Zn dan Cu

Mendukung sistem enzim sebagai pembentukan substansi zat guna

meningkatkan pertumbuhan

3) Boron

Boron membantu berjalannya proses fiksasi nitrogen oleh bakteri dan

memegang peran penghisapan Ca

4) Kobalt

Membantu proses fementasi di perut hewan

5) Molibdenum

Membantu proses reduksi nitrat yang terakumulasi karena dapat mengganggu

proses sintesis protein Selain itu merupakan penyusun enzim nitrogenesis

pada akar leguminoceae

Gejala Kekurangan Unsur Hara Pada Tanaman

Gejala Unsur yang Kurang

I Nampak pada daun tua

a Merata pada seluruh daun tua

Tajuk berwarna hijau terang daun tua

menguning menjadi berwarna coklat

muda

Tajuk berwarna hijau gelap sering

membentuk warna merah atau ungu

Nitrogen

Fosfor

b Tidak merata pada daun ndash daun tua

Daun mengalami klorosis warna daun

kadang memerah ujung dan tepi daun

menggulung

Magnesium

Daun mengalami klorosis terdapat pada

bercak jaringan mati

Bercak berukuran kecil biasanya

Kalium

pada bagian ujung tepi dan

jaringan antara tulang daun

Bercak tersebar meluas tidak

hanya pada jaringan antara tulang

daun tetapi juga pad daun primer

dan sekunder

Seng

II Terliah pada daun muda

a Tunas pucuk ( terminal ) mati yang diikuti oleh

distorsi pada ujung atau pangkal daun muda

Daun muda pada titik tumbuh

melengkung yang kemudian mengering

pada bagian ujungnya

Daun muda pada titik tumbuh menjadi

berwarna pucat terang pada bagian

pangkalnya kemudian daun terpilin

Kalsium

Boron

b Tunas pucuk tetap hidup tetapi daun muda

menjadi layu atau mengalami klorosis

Daun muda menjadi layu tetapi tidak

mengalami klorosis

Daun muda tidak layu tetapi mengalami

klorosis layu atau mengalami klorosis

Bercak tersebar merata pada

daun muda tetapi tulangdaun

terkecil tetap hijau

Tidak terdapat bercak tulang

daun dan jaringan antara tulang

daun berwarna hijau muda

Tidak terdapat bercak tulang

daun tetap hijau sedangkan

bagian daun lain mengalami

klorosis

Tembaga

Mangan

Belerang

Besi

Sifat Unsur Hara

Unsur hara memiliki sifat mobilitas yaitu dapat disalurkan dari bagian tumbuhan yang

memilki kandungan unsur hara lebih ke bagian tumbuhan yang kandungan unsur haranya

kurang Unsur hara dengan tingkat mobilitas di bagi menjadi tiga kelompok

1 Mobilitas sangat tinggi N K No

2 Mobilitas tinggi P Cl S

3 Mobilitas rendah Bo Mg Ca

Penyebab Unsur Hara di Tanah Berkurang

1 Akibat panen yang terus menerus unsur hara diangkut namuntidak dikembalikan ke

tanah Dua puluh ton gabah hektar berarti telah mengambil 325 kg N 175 KG P2O5

534 kg K2O dan setara dengan pupuk 7 kw urea 4 kw TSP 11 kw KCL

2 Erosi tanah yang menyebabkan lapias atas ( top soil ) digantikan oleh lapisan bawah

( sub soil ) yang sifat fisika kimia biologinya tidak lebih baik

3 Bencana seperti longsor dan banjir

4 Pencemaran lingkungan terutama limbah industri

5 Sistem peladangan berpindah tempat ( Shifhing Ultivasion) yang menyebabkan

banyaknya padang ilalang ( indikator lahan kritis )

6 Iklim yang berubah menyebabkan kekurangan air dan kekeringan

Cara Kontak Unsur Hara

Berikut adalah cara tumbuhan saat menemukan unsur hara

1 Difusi dalam larutan tanah

2 Melalui aliran air yang bergerak secara pasif

3 Akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah

Lintasan Unsur Hara Menuju ke Dalam Jaringan Akar

Pendapat para ahli mengatakan bahwa lintasan simplas maupun apoplas sama

pentingnya Karena menyeimbangakan potensi osmotik tekanan turgor yang natinya akan

berdampak pada pertumbuhan akar

Lintasan Simplas

Pada saat ion ndash ion di angkut melalui dinding sel ( apoplas) sebagian

ion juga akan terserap oleh sel ndash sel yang dilaluinya masuk ke sitosol

dari sel ndash sel tersebut dan dari sel sel tersebut akan di angkut melalui

lintasan simplas Untuk ion yang diserap langsung dari epidermis akan

diangkut ke pembuluh xilem melalui sel lapis korteks endodermis

perisikel

Lintasan Apoplas

Pengangkutan melaui apoplas tidak dapat dilakukan seutuhnya dari

epidermis ke endodermis karena pada bagian endodermis terdapat pita

kaspari

Karakterisrik Serapan Unsur Hara

1 Akumulatif

yaitu tingginya konsentrasi unsur hara di dalam sel dibanding konsentrasi

unsur hara diluar sel ini akibat dari penyerapan unsur hara

2 Selektif

Yaitu serapan suatu ion tidak dipengaruhi oleh adanya ion lain dengan muatan

yang sama apalagi ion yang berbeda valensinya Ini tidak hanya berlaku untuk ion

saja namun juga untuk senyawa organik Sifat ini tidak sepenuhnya benar karena ada

beberapa ion yang kadang mengalami hambatan karena kompetitif

3 Satu Arah

Ion yang masuk ke sitosol akan lebih dipacu dibanding keluar yang akan

terhambat kecuali bila terjadi kebocoran membran akibat suhu tinggi atau yang

lainnya

4 Tidak Dapat Jenuh

Serapan ion tidak mencapai tingkat jenuh sampai konsentrasi tinggi Akan ada

peran protein pembawa pada membran yang tidak akan mempengaruhi serapan

IIUnsur Hara di Lahan Gambut

Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian

(Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara )

Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik

(Radjagukguk 1997)

Berdasarkan tingkat kesuburannya gambut dibedakan menjadi

Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa-

basa serta unsur hara lainnya Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut

yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut

Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan

mineral dan basa-basa sedang

Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral

dan basa-basa Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari

pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik

Kondisi Tanah Gambut di Indonesia

1 Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan )

sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air

sungai dan laut Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di

Kalimantan

2 Umumnya gambut di Indonesia tebal dan jarang yang tipisDan terus terjadi

penumpukan ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob

3 Sifat unsur hara yang umumnya anion sedangkan kemampuan tanah untuk

mengikat kation membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air

4 Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah

menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan

tanah gambut bersifat asam

5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan

meracuni dan bersifat toksik

6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan

batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa

sawit pada lahan gambut

Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia

1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain

sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam

pengolahannya

2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti

batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )

3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk

jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan

kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang

dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH

kelembaban dan ketebalan

4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi

penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah

memiliki daya penyangga

5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada

tanaman sawit

6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur

hara yang tepat

Sumber

Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek

Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World

Agroforestry Centre (ICRAF)

Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut

httpwwwworldagroforestry

org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses

tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953

Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana

Page 4: Unsur hara dan mekanisme

pada bagian ujung tepi dan

jaringan antara tulang daun

Bercak tersebar meluas tidak

hanya pada jaringan antara tulang

daun tetapi juga pad daun primer

dan sekunder

Seng

II Terliah pada daun muda

a Tunas pucuk ( terminal ) mati yang diikuti oleh

distorsi pada ujung atau pangkal daun muda

Daun muda pada titik tumbuh

melengkung yang kemudian mengering

pada bagian ujungnya

Daun muda pada titik tumbuh menjadi

berwarna pucat terang pada bagian

pangkalnya kemudian daun terpilin

Kalsium

Boron

b Tunas pucuk tetap hidup tetapi daun muda

menjadi layu atau mengalami klorosis

Daun muda menjadi layu tetapi tidak

mengalami klorosis

Daun muda tidak layu tetapi mengalami

klorosis layu atau mengalami klorosis

Bercak tersebar merata pada

daun muda tetapi tulangdaun

terkecil tetap hijau

Tidak terdapat bercak tulang

daun dan jaringan antara tulang

daun berwarna hijau muda

Tidak terdapat bercak tulang

daun tetap hijau sedangkan

bagian daun lain mengalami

klorosis

Tembaga

Mangan

Belerang

Besi

Sifat Unsur Hara

Unsur hara memiliki sifat mobilitas yaitu dapat disalurkan dari bagian tumbuhan yang

memilki kandungan unsur hara lebih ke bagian tumbuhan yang kandungan unsur haranya

kurang Unsur hara dengan tingkat mobilitas di bagi menjadi tiga kelompok

1 Mobilitas sangat tinggi N K No

2 Mobilitas tinggi P Cl S

3 Mobilitas rendah Bo Mg Ca

Penyebab Unsur Hara di Tanah Berkurang

1 Akibat panen yang terus menerus unsur hara diangkut namuntidak dikembalikan ke

tanah Dua puluh ton gabah hektar berarti telah mengambil 325 kg N 175 KG P2O5

534 kg K2O dan setara dengan pupuk 7 kw urea 4 kw TSP 11 kw KCL

2 Erosi tanah yang menyebabkan lapias atas ( top soil ) digantikan oleh lapisan bawah

( sub soil ) yang sifat fisika kimia biologinya tidak lebih baik

3 Bencana seperti longsor dan banjir

4 Pencemaran lingkungan terutama limbah industri

5 Sistem peladangan berpindah tempat ( Shifhing Ultivasion) yang menyebabkan

banyaknya padang ilalang ( indikator lahan kritis )

6 Iklim yang berubah menyebabkan kekurangan air dan kekeringan

Cara Kontak Unsur Hara

Berikut adalah cara tumbuhan saat menemukan unsur hara

1 Difusi dalam larutan tanah

2 Melalui aliran air yang bergerak secara pasif

3 Akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah

Lintasan Unsur Hara Menuju ke Dalam Jaringan Akar

Pendapat para ahli mengatakan bahwa lintasan simplas maupun apoplas sama

pentingnya Karena menyeimbangakan potensi osmotik tekanan turgor yang natinya akan

berdampak pada pertumbuhan akar

Lintasan Simplas

Pada saat ion ndash ion di angkut melalui dinding sel ( apoplas) sebagian

ion juga akan terserap oleh sel ndash sel yang dilaluinya masuk ke sitosol

dari sel ndash sel tersebut dan dari sel sel tersebut akan di angkut melalui

lintasan simplas Untuk ion yang diserap langsung dari epidermis akan

diangkut ke pembuluh xilem melalui sel lapis korteks endodermis

perisikel

Lintasan Apoplas

Pengangkutan melaui apoplas tidak dapat dilakukan seutuhnya dari

epidermis ke endodermis karena pada bagian endodermis terdapat pita

kaspari

Karakterisrik Serapan Unsur Hara

1 Akumulatif

yaitu tingginya konsentrasi unsur hara di dalam sel dibanding konsentrasi

unsur hara diluar sel ini akibat dari penyerapan unsur hara

2 Selektif

Yaitu serapan suatu ion tidak dipengaruhi oleh adanya ion lain dengan muatan

yang sama apalagi ion yang berbeda valensinya Ini tidak hanya berlaku untuk ion

saja namun juga untuk senyawa organik Sifat ini tidak sepenuhnya benar karena ada

beberapa ion yang kadang mengalami hambatan karena kompetitif

3 Satu Arah

Ion yang masuk ke sitosol akan lebih dipacu dibanding keluar yang akan

terhambat kecuali bila terjadi kebocoran membran akibat suhu tinggi atau yang

lainnya

4 Tidak Dapat Jenuh

Serapan ion tidak mencapai tingkat jenuh sampai konsentrasi tinggi Akan ada

peran protein pembawa pada membran yang tidak akan mempengaruhi serapan

IIUnsur Hara di Lahan Gambut

Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian

(Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara )

Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik

(Radjagukguk 1997)

Berdasarkan tingkat kesuburannya gambut dibedakan menjadi

Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa-

basa serta unsur hara lainnya Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut

yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut

Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan

mineral dan basa-basa sedang

Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral

dan basa-basa Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari

pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik

Kondisi Tanah Gambut di Indonesia

1 Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan )

sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air

sungai dan laut Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di

Kalimantan

2 Umumnya gambut di Indonesia tebal dan jarang yang tipisDan terus terjadi

penumpukan ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob

3 Sifat unsur hara yang umumnya anion sedangkan kemampuan tanah untuk

mengikat kation membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air

4 Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah

menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan

tanah gambut bersifat asam

5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan

meracuni dan bersifat toksik

6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan

batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa

sawit pada lahan gambut

Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia

1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain

sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam

pengolahannya

2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti

batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )

3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk

jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan

kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang

dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH

kelembaban dan ketebalan

4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi

penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah

memiliki daya penyangga

5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada

tanaman sawit

6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur

hara yang tepat

Sumber

Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek

Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World

Agroforestry Centre (ICRAF)

Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut

httpwwwworldagroforestry

org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses

tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953

Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana

Page 5: Unsur hara dan mekanisme

Sifat Unsur Hara

Unsur hara memiliki sifat mobilitas yaitu dapat disalurkan dari bagian tumbuhan yang

memilki kandungan unsur hara lebih ke bagian tumbuhan yang kandungan unsur haranya

kurang Unsur hara dengan tingkat mobilitas di bagi menjadi tiga kelompok

1 Mobilitas sangat tinggi N K No

2 Mobilitas tinggi P Cl S

3 Mobilitas rendah Bo Mg Ca

Penyebab Unsur Hara di Tanah Berkurang

1 Akibat panen yang terus menerus unsur hara diangkut namuntidak dikembalikan ke

tanah Dua puluh ton gabah hektar berarti telah mengambil 325 kg N 175 KG P2O5

534 kg K2O dan setara dengan pupuk 7 kw urea 4 kw TSP 11 kw KCL

2 Erosi tanah yang menyebabkan lapias atas ( top soil ) digantikan oleh lapisan bawah

( sub soil ) yang sifat fisika kimia biologinya tidak lebih baik

3 Bencana seperti longsor dan banjir

4 Pencemaran lingkungan terutama limbah industri

5 Sistem peladangan berpindah tempat ( Shifhing Ultivasion) yang menyebabkan

banyaknya padang ilalang ( indikator lahan kritis )

6 Iklim yang berubah menyebabkan kekurangan air dan kekeringan

Cara Kontak Unsur Hara

Berikut adalah cara tumbuhan saat menemukan unsur hara

1 Difusi dalam larutan tanah

2 Melalui aliran air yang bergerak secara pasif

3 Akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah

Lintasan Unsur Hara Menuju ke Dalam Jaringan Akar

Pendapat para ahli mengatakan bahwa lintasan simplas maupun apoplas sama

pentingnya Karena menyeimbangakan potensi osmotik tekanan turgor yang natinya akan

berdampak pada pertumbuhan akar

Lintasan Simplas

Pada saat ion ndash ion di angkut melalui dinding sel ( apoplas) sebagian

ion juga akan terserap oleh sel ndash sel yang dilaluinya masuk ke sitosol

dari sel ndash sel tersebut dan dari sel sel tersebut akan di angkut melalui

lintasan simplas Untuk ion yang diserap langsung dari epidermis akan

diangkut ke pembuluh xilem melalui sel lapis korteks endodermis

perisikel

Lintasan Apoplas

Pengangkutan melaui apoplas tidak dapat dilakukan seutuhnya dari

epidermis ke endodermis karena pada bagian endodermis terdapat pita

kaspari

Karakterisrik Serapan Unsur Hara

1 Akumulatif

yaitu tingginya konsentrasi unsur hara di dalam sel dibanding konsentrasi

unsur hara diluar sel ini akibat dari penyerapan unsur hara

2 Selektif

Yaitu serapan suatu ion tidak dipengaruhi oleh adanya ion lain dengan muatan

yang sama apalagi ion yang berbeda valensinya Ini tidak hanya berlaku untuk ion

saja namun juga untuk senyawa organik Sifat ini tidak sepenuhnya benar karena ada

beberapa ion yang kadang mengalami hambatan karena kompetitif

3 Satu Arah

Ion yang masuk ke sitosol akan lebih dipacu dibanding keluar yang akan

terhambat kecuali bila terjadi kebocoran membran akibat suhu tinggi atau yang

lainnya

4 Tidak Dapat Jenuh

Serapan ion tidak mencapai tingkat jenuh sampai konsentrasi tinggi Akan ada

peran protein pembawa pada membran yang tidak akan mempengaruhi serapan

IIUnsur Hara di Lahan Gambut

Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian

(Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara )

Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik

(Radjagukguk 1997)

Berdasarkan tingkat kesuburannya gambut dibedakan menjadi

Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa-

basa serta unsur hara lainnya Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut

yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut

Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan

mineral dan basa-basa sedang

Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral

dan basa-basa Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari

pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik

Kondisi Tanah Gambut di Indonesia

1 Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan )

sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air

sungai dan laut Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di

Kalimantan

2 Umumnya gambut di Indonesia tebal dan jarang yang tipisDan terus terjadi

penumpukan ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob

3 Sifat unsur hara yang umumnya anion sedangkan kemampuan tanah untuk

mengikat kation membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air

4 Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah

menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan

tanah gambut bersifat asam

5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan

meracuni dan bersifat toksik

6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan

batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa

sawit pada lahan gambut

Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia

1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain

sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam

pengolahannya

2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti

batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )

3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk

jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan

kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang

dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH

kelembaban dan ketebalan

4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi

penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah

memiliki daya penyangga

5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada

tanaman sawit

6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur

hara yang tepat

Sumber

Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek

Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World

Agroforestry Centre (ICRAF)

Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut

httpwwwworldagroforestry

org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses

tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953

Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana

Page 6: Unsur hara dan mekanisme

Pendapat para ahli mengatakan bahwa lintasan simplas maupun apoplas sama

pentingnya Karena menyeimbangakan potensi osmotik tekanan turgor yang natinya akan

berdampak pada pertumbuhan akar

Lintasan Simplas

Pada saat ion ndash ion di angkut melalui dinding sel ( apoplas) sebagian

ion juga akan terserap oleh sel ndash sel yang dilaluinya masuk ke sitosol

dari sel ndash sel tersebut dan dari sel sel tersebut akan di angkut melalui

lintasan simplas Untuk ion yang diserap langsung dari epidermis akan

diangkut ke pembuluh xilem melalui sel lapis korteks endodermis

perisikel

Lintasan Apoplas

Pengangkutan melaui apoplas tidak dapat dilakukan seutuhnya dari

epidermis ke endodermis karena pada bagian endodermis terdapat pita

kaspari

Karakterisrik Serapan Unsur Hara

1 Akumulatif

yaitu tingginya konsentrasi unsur hara di dalam sel dibanding konsentrasi

unsur hara diluar sel ini akibat dari penyerapan unsur hara

2 Selektif

Yaitu serapan suatu ion tidak dipengaruhi oleh adanya ion lain dengan muatan

yang sama apalagi ion yang berbeda valensinya Ini tidak hanya berlaku untuk ion

saja namun juga untuk senyawa organik Sifat ini tidak sepenuhnya benar karena ada

beberapa ion yang kadang mengalami hambatan karena kompetitif

3 Satu Arah

Ion yang masuk ke sitosol akan lebih dipacu dibanding keluar yang akan

terhambat kecuali bila terjadi kebocoran membran akibat suhu tinggi atau yang

lainnya

4 Tidak Dapat Jenuh

Serapan ion tidak mencapai tingkat jenuh sampai konsentrasi tinggi Akan ada

peran protein pembawa pada membran yang tidak akan mempengaruhi serapan

IIUnsur Hara di Lahan Gambut

Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian

(Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara )

Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik

(Radjagukguk 1997)

Berdasarkan tingkat kesuburannya gambut dibedakan menjadi

Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa-

basa serta unsur hara lainnya Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut

yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut

Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan

mineral dan basa-basa sedang

Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral

dan basa-basa Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari

pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik

Kondisi Tanah Gambut di Indonesia

1 Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan )

sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air

sungai dan laut Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di

Kalimantan

2 Umumnya gambut di Indonesia tebal dan jarang yang tipisDan terus terjadi

penumpukan ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob

3 Sifat unsur hara yang umumnya anion sedangkan kemampuan tanah untuk

mengikat kation membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air

4 Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah

menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan

tanah gambut bersifat asam

5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan

meracuni dan bersifat toksik

6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan

batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa

sawit pada lahan gambut

Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia

1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain

sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam

pengolahannya

2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti

batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )

3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk

jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan

kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang

dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH

kelembaban dan ketebalan

4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi

penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah

memiliki daya penyangga

5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada

tanaman sawit

6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur

hara yang tepat

Sumber

Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek

Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World

Agroforestry Centre (ICRAF)

Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut

httpwwwworldagroforestry

org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses

tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953

Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana

Page 7: Unsur hara dan mekanisme

IIUnsur Hara di Lahan Gambut

Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian

(Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara )

Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik

(Radjagukguk 1997)

Berdasarkan tingkat kesuburannya gambut dibedakan menjadi

Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa-

basa serta unsur hara lainnya Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut

yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut

Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan

mineral dan basa-basa sedang

Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral

dan basa-basa Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari

pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik

Kondisi Tanah Gambut di Indonesia

1 Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan )

sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air

sungai dan laut Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di

Kalimantan

2 Umumnya gambut di Indonesia tebal dan jarang yang tipisDan terus terjadi

penumpukan ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob

3 Sifat unsur hara yang umumnya anion sedangkan kemampuan tanah untuk

mengikat kation membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air

4 Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah

menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan

tanah gambut bersifat asam

5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan

meracuni dan bersifat toksik

6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan

batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa

sawit pada lahan gambut

Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia

1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain

sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam

pengolahannya

2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti

batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )

3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk

jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan

kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang

dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH

kelembaban dan ketebalan

4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi

penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah

memiliki daya penyangga

5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada

tanaman sawit

6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur

hara yang tepat

Sumber

Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek

Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World

Agroforestry Centre (ICRAF)

Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut

httpwwwworldagroforestry

org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses

tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953

Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana

Page 8: Unsur hara dan mekanisme

5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan

meracuni dan bersifat toksik

6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan

batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa

sawit pada lahan gambut

Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia

1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain

sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam

pengolahannya

2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti

batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )

3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk

jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan

kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang

dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH

kelembaban dan ketebalan

4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi

penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah

memiliki daya penyangga

5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada

tanaman sawit

6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur

hara yang tepat

Sumber

Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek

Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World

Agroforestry Centre (ICRAF)

Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut

httpwwwworldagroforestry

org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses

tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953

Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana

Page 9: Unsur hara dan mekanisme

Sumber

Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek

Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World

Agroforestry Centre (ICRAF)

Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo

Persada

Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut

httpwwwworldagroforestry

org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses

tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953

Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana