Upload
harni-mutia-sara
View
5.777
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Tugas Paper Fisiologi Tumbuhan
Nama Harni Mutia Sara
Npm 140410120007
Unsur Hara dan Unsur Hara di Lahan Gambut
I Unsur Hara
Unsur hara yaitu unsur ndash unsur penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan yang
esensial bagi kelangsungan hidup tumbuhan tersebut serta melengkapi daur
hidupnyaBerdasarkan perbedaan konsentrasinya unsur hara dibedakan menjadi dua yaitu
Unsur hara makro yaitu unsur esensial yang konsentrasinya 01 atau lebih
Yang termasuk unsur hara makro yaitu C H O N Ca Mg S P K Alasan
mengapa unsur ndash unsur tergolong ke dalam unsur hara makro yaitu
1 Diperlukan dalam jumlah yang cukup banyak oleh tumbuhan
2 Bila terjadi kekurangan unsur tersebut maka akan timbul gejala
defisiensi yang sulit disembuhkan bahkan tidak bisa disembuhkan
dengan penambahan unsur unsur hara lain
3 Bila terjadi kelebihan unsur hara maka tidak akan meracuni tumbuhan
tersebut
Unsur hara mikro yaitu unsur esensial dengan konsentrasi kurang dari
01Yang termasuk ke dalam unsur hara mikro yaitu Cl Fe B Mn Cu Mo
1 Diperlukan dalam jumlah yang sedikit oleh tumbuhan
2 Bila terjadi kekurangan unsur tersebut maka akan timbul gejala
defisiensi yang dapat disembuhkan dengan penambahan unsur unsur
hara lain
3 Bila terjadi kelebihan unsur hara maka akan meracuni tumbuhan
tersebut
Fungsi Unsur Hara
Fungsi ndash fungsi unsur hara makro yaitu
1) Nitrogen
Nitrogen merupakan penyusun utama protein dan asam nukleat Sehingga
nitrogen sangat berperan di proses enzimatik ( protein katalitik ) proses
transportasi (protein carrierpembawa) proses pembentukan (protein
struktural) Bila terlalu banyak nitrogen maka akan menghambat pembungaan
dan pembuahan Daun menjadi lebar dan bersel tipis Hal ini mengakibatkan
mudahnya hama dan penyakit menyerang tumbuhan tersebut
2) Fosfor
Fosfor merupakan penyusun utama inti sel karena berperan dalam
pembelahan sel Sehingga mempercepat pertumbuhan jaringan meristem
pertumbuhan akar tanaman muda mempercepat pembungaan pemasakan
buah biji gabah Fosfor tidak mudah terbawa air
3) Kalium
Kalium membantu proses metabolisme dan tingkat produksi Sangat
berpengaruh terhadap proses fotosintesis asimilasi penyerapan O2 Bila kadar
nitrogen dan fosfor meningkat maka kandungan kalium pun akan meningkat
begitu pula sebaliknya
4) Kalsium
Kalsium sangat membantu dalam mengatur permeabilitas sel mencegah
keasaman di dalam cairan sel dan membantu pertumbuhan meristem ujung
akar dan jaringan lain
5) Magnesium
Magnesium merupakan bagian penyusun protein Berperan dalam transportasi
fosfat Berasal dari dekomposisi batuan mineral Dan mempengaruhi PH dan
kelembaban tanah
6) Belerang
Tanaman muda sangat membutuhkan belerang Kandungan protein 90
disusun oleh belerang Kebutuhan belerang di setiap spesies tergantung kepada
umur tumbuhan tersebut Semakin tua maka kebutuhan belerang semakin
menurun
Fungsi ndash fungsi unsur hara mikro yaitu
1) Fe dan Me
Mendukung sistem enzim yang dibutuhkan untuk sintesis klorofil Fe tidak
akan aktif bila Me tidak ada Bila terjadi defisiensi mangan maka klorosis di
urat ndash urat amp kehilangan warna hijau Sedangkan jika terjadi defisiensi Fe
maka klorosis hanya akan nampak di daun tua
2) Zn dan Cu
Mendukung sistem enzim sebagai pembentukan substansi zat guna
meningkatkan pertumbuhan
3) Boron
Boron membantu berjalannya proses fiksasi nitrogen oleh bakteri dan
memegang peran penghisapan Ca
4) Kobalt
Membantu proses fementasi di perut hewan
5) Molibdenum
Membantu proses reduksi nitrat yang terakumulasi karena dapat mengganggu
proses sintesis protein Selain itu merupakan penyusun enzim nitrogenesis
pada akar leguminoceae
Gejala Kekurangan Unsur Hara Pada Tanaman
Gejala Unsur yang Kurang
I Nampak pada daun tua
a Merata pada seluruh daun tua
Tajuk berwarna hijau terang daun tua
menguning menjadi berwarna coklat
muda
Tajuk berwarna hijau gelap sering
membentuk warna merah atau ungu
Nitrogen
Fosfor
b Tidak merata pada daun ndash daun tua
Daun mengalami klorosis warna daun
kadang memerah ujung dan tepi daun
menggulung
Magnesium
Daun mengalami klorosis terdapat pada
bercak jaringan mati
Bercak berukuran kecil biasanya
Kalium
pada bagian ujung tepi dan
jaringan antara tulang daun
Bercak tersebar meluas tidak
hanya pada jaringan antara tulang
daun tetapi juga pad daun primer
dan sekunder
Seng
II Terliah pada daun muda
a Tunas pucuk ( terminal ) mati yang diikuti oleh
distorsi pada ujung atau pangkal daun muda
Daun muda pada titik tumbuh
melengkung yang kemudian mengering
pada bagian ujungnya
Daun muda pada titik tumbuh menjadi
berwarna pucat terang pada bagian
pangkalnya kemudian daun terpilin
Kalsium
Boron
b Tunas pucuk tetap hidup tetapi daun muda
menjadi layu atau mengalami klorosis
Daun muda menjadi layu tetapi tidak
mengalami klorosis
Daun muda tidak layu tetapi mengalami
klorosis layu atau mengalami klorosis
Bercak tersebar merata pada
daun muda tetapi tulangdaun
terkecil tetap hijau
Tidak terdapat bercak tulang
daun dan jaringan antara tulang
daun berwarna hijau muda
Tidak terdapat bercak tulang
daun tetap hijau sedangkan
bagian daun lain mengalami
klorosis
Tembaga
Mangan
Belerang
Besi
Sifat Unsur Hara
Unsur hara memiliki sifat mobilitas yaitu dapat disalurkan dari bagian tumbuhan yang
memilki kandungan unsur hara lebih ke bagian tumbuhan yang kandungan unsur haranya
kurang Unsur hara dengan tingkat mobilitas di bagi menjadi tiga kelompok
1 Mobilitas sangat tinggi N K No
2 Mobilitas tinggi P Cl S
3 Mobilitas rendah Bo Mg Ca
Penyebab Unsur Hara di Tanah Berkurang
1 Akibat panen yang terus menerus unsur hara diangkut namuntidak dikembalikan ke
tanah Dua puluh ton gabah hektar berarti telah mengambil 325 kg N 175 KG P2O5
534 kg K2O dan setara dengan pupuk 7 kw urea 4 kw TSP 11 kw KCL
2 Erosi tanah yang menyebabkan lapias atas ( top soil ) digantikan oleh lapisan bawah
( sub soil ) yang sifat fisika kimia biologinya tidak lebih baik
3 Bencana seperti longsor dan banjir
4 Pencemaran lingkungan terutama limbah industri
5 Sistem peladangan berpindah tempat ( Shifhing Ultivasion) yang menyebabkan
banyaknya padang ilalang ( indikator lahan kritis )
6 Iklim yang berubah menyebabkan kekurangan air dan kekeringan
Cara Kontak Unsur Hara
Berikut adalah cara tumbuhan saat menemukan unsur hara
1 Difusi dalam larutan tanah
2 Melalui aliran air yang bergerak secara pasif
3 Akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah
Lintasan Unsur Hara Menuju ke Dalam Jaringan Akar
Pendapat para ahli mengatakan bahwa lintasan simplas maupun apoplas sama
pentingnya Karena menyeimbangakan potensi osmotik tekanan turgor yang natinya akan
berdampak pada pertumbuhan akar
Lintasan Simplas
Pada saat ion ndash ion di angkut melalui dinding sel ( apoplas) sebagian
ion juga akan terserap oleh sel ndash sel yang dilaluinya masuk ke sitosol
dari sel ndash sel tersebut dan dari sel sel tersebut akan di angkut melalui
lintasan simplas Untuk ion yang diserap langsung dari epidermis akan
diangkut ke pembuluh xilem melalui sel lapis korteks endodermis
perisikel
Lintasan Apoplas
Pengangkutan melaui apoplas tidak dapat dilakukan seutuhnya dari
epidermis ke endodermis karena pada bagian endodermis terdapat pita
kaspari
Karakterisrik Serapan Unsur Hara
1 Akumulatif
yaitu tingginya konsentrasi unsur hara di dalam sel dibanding konsentrasi
unsur hara diluar sel ini akibat dari penyerapan unsur hara
2 Selektif
Yaitu serapan suatu ion tidak dipengaruhi oleh adanya ion lain dengan muatan
yang sama apalagi ion yang berbeda valensinya Ini tidak hanya berlaku untuk ion
saja namun juga untuk senyawa organik Sifat ini tidak sepenuhnya benar karena ada
beberapa ion yang kadang mengalami hambatan karena kompetitif
3 Satu Arah
Ion yang masuk ke sitosol akan lebih dipacu dibanding keluar yang akan
terhambat kecuali bila terjadi kebocoran membran akibat suhu tinggi atau yang
lainnya
4 Tidak Dapat Jenuh
Serapan ion tidak mencapai tingkat jenuh sampai konsentrasi tinggi Akan ada
peran protein pembawa pada membran yang tidak akan mempengaruhi serapan
IIUnsur Hara di Lahan Gambut
Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian
(Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara )
Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik
(Radjagukguk 1997)
Berdasarkan tingkat kesuburannya gambut dibedakan menjadi
Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa-
basa serta unsur hara lainnya Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut
yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut
Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan
mineral dan basa-basa sedang
Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral
dan basa-basa Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari
pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik
Kondisi Tanah Gambut di Indonesia
1 Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan )
sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air
sungai dan laut Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di
Kalimantan
2 Umumnya gambut di Indonesia tebal dan jarang yang tipisDan terus terjadi
penumpukan ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob
3 Sifat unsur hara yang umumnya anion sedangkan kemampuan tanah untuk
mengikat kation membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air
4 Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah
menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan
tanah gambut bersifat asam
5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan
meracuni dan bersifat toksik
6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan
batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa
sawit pada lahan gambut
Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia
1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain
sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam
pengolahannya
2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti
batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )
3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk
jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan
kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang
dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH
kelembaban dan ketebalan
4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi
penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah
memiliki daya penyangga
5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada
tanaman sawit
6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur
hara yang tepat
Sumber
Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek
Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World
Agroforestry Centre (ICRAF)
Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut
httpwwwworldagroforestry
org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses
tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953
Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana
Nitrogen merupakan penyusun utama protein dan asam nukleat Sehingga
nitrogen sangat berperan di proses enzimatik ( protein katalitik ) proses
transportasi (protein carrierpembawa) proses pembentukan (protein
struktural) Bila terlalu banyak nitrogen maka akan menghambat pembungaan
dan pembuahan Daun menjadi lebar dan bersel tipis Hal ini mengakibatkan
mudahnya hama dan penyakit menyerang tumbuhan tersebut
2) Fosfor
Fosfor merupakan penyusun utama inti sel karena berperan dalam
pembelahan sel Sehingga mempercepat pertumbuhan jaringan meristem
pertumbuhan akar tanaman muda mempercepat pembungaan pemasakan
buah biji gabah Fosfor tidak mudah terbawa air
3) Kalium
Kalium membantu proses metabolisme dan tingkat produksi Sangat
berpengaruh terhadap proses fotosintesis asimilasi penyerapan O2 Bila kadar
nitrogen dan fosfor meningkat maka kandungan kalium pun akan meningkat
begitu pula sebaliknya
4) Kalsium
Kalsium sangat membantu dalam mengatur permeabilitas sel mencegah
keasaman di dalam cairan sel dan membantu pertumbuhan meristem ujung
akar dan jaringan lain
5) Magnesium
Magnesium merupakan bagian penyusun protein Berperan dalam transportasi
fosfat Berasal dari dekomposisi batuan mineral Dan mempengaruhi PH dan
kelembaban tanah
6) Belerang
Tanaman muda sangat membutuhkan belerang Kandungan protein 90
disusun oleh belerang Kebutuhan belerang di setiap spesies tergantung kepada
umur tumbuhan tersebut Semakin tua maka kebutuhan belerang semakin
menurun
Fungsi ndash fungsi unsur hara mikro yaitu
1) Fe dan Me
Mendukung sistem enzim yang dibutuhkan untuk sintesis klorofil Fe tidak
akan aktif bila Me tidak ada Bila terjadi defisiensi mangan maka klorosis di
urat ndash urat amp kehilangan warna hijau Sedangkan jika terjadi defisiensi Fe
maka klorosis hanya akan nampak di daun tua
2) Zn dan Cu
Mendukung sistem enzim sebagai pembentukan substansi zat guna
meningkatkan pertumbuhan
3) Boron
Boron membantu berjalannya proses fiksasi nitrogen oleh bakteri dan
memegang peran penghisapan Ca
4) Kobalt
Membantu proses fementasi di perut hewan
5) Molibdenum
Membantu proses reduksi nitrat yang terakumulasi karena dapat mengganggu
proses sintesis protein Selain itu merupakan penyusun enzim nitrogenesis
pada akar leguminoceae
Gejala Kekurangan Unsur Hara Pada Tanaman
Gejala Unsur yang Kurang
I Nampak pada daun tua
a Merata pada seluruh daun tua
Tajuk berwarna hijau terang daun tua
menguning menjadi berwarna coklat
muda
Tajuk berwarna hijau gelap sering
membentuk warna merah atau ungu
Nitrogen
Fosfor
b Tidak merata pada daun ndash daun tua
Daun mengalami klorosis warna daun
kadang memerah ujung dan tepi daun
menggulung
Magnesium
Daun mengalami klorosis terdapat pada
bercak jaringan mati
Bercak berukuran kecil biasanya
Kalium
pada bagian ujung tepi dan
jaringan antara tulang daun
Bercak tersebar meluas tidak
hanya pada jaringan antara tulang
daun tetapi juga pad daun primer
dan sekunder
Seng
II Terliah pada daun muda
a Tunas pucuk ( terminal ) mati yang diikuti oleh
distorsi pada ujung atau pangkal daun muda
Daun muda pada titik tumbuh
melengkung yang kemudian mengering
pada bagian ujungnya
Daun muda pada titik tumbuh menjadi
berwarna pucat terang pada bagian
pangkalnya kemudian daun terpilin
Kalsium
Boron
b Tunas pucuk tetap hidup tetapi daun muda
menjadi layu atau mengalami klorosis
Daun muda menjadi layu tetapi tidak
mengalami klorosis
Daun muda tidak layu tetapi mengalami
klorosis layu atau mengalami klorosis
Bercak tersebar merata pada
daun muda tetapi tulangdaun
terkecil tetap hijau
Tidak terdapat bercak tulang
daun dan jaringan antara tulang
daun berwarna hijau muda
Tidak terdapat bercak tulang
daun tetap hijau sedangkan
bagian daun lain mengalami
klorosis
Tembaga
Mangan
Belerang
Besi
Sifat Unsur Hara
Unsur hara memiliki sifat mobilitas yaitu dapat disalurkan dari bagian tumbuhan yang
memilki kandungan unsur hara lebih ke bagian tumbuhan yang kandungan unsur haranya
kurang Unsur hara dengan tingkat mobilitas di bagi menjadi tiga kelompok
1 Mobilitas sangat tinggi N K No
2 Mobilitas tinggi P Cl S
3 Mobilitas rendah Bo Mg Ca
Penyebab Unsur Hara di Tanah Berkurang
1 Akibat panen yang terus menerus unsur hara diangkut namuntidak dikembalikan ke
tanah Dua puluh ton gabah hektar berarti telah mengambil 325 kg N 175 KG P2O5
534 kg K2O dan setara dengan pupuk 7 kw urea 4 kw TSP 11 kw KCL
2 Erosi tanah yang menyebabkan lapias atas ( top soil ) digantikan oleh lapisan bawah
( sub soil ) yang sifat fisika kimia biologinya tidak lebih baik
3 Bencana seperti longsor dan banjir
4 Pencemaran lingkungan terutama limbah industri
5 Sistem peladangan berpindah tempat ( Shifhing Ultivasion) yang menyebabkan
banyaknya padang ilalang ( indikator lahan kritis )
6 Iklim yang berubah menyebabkan kekurangan air dan kekeringan
Cara Kontak Unsur Hara
Berikut adalah cara tumbuhan saat menemukan unsur hara
1 Difusi dalam larutan tanah
2 Melalui aliran air yang bergerak secara pasif
3 Akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah
Lintasan Unsur Hara Menuju ke Dalam Jaringan Akar
Pendapat para ahli mengatakan bahwa lintasan simplas maupun apoplas sama
pentingnya Karena menyeimbangakan potensi osmotik tekanan turgor yang natinya akan
berdampak pada pertumbuhan akar
Lintasan Simplas
Pada saat ion ndash ion di angkut melalui dinding sel ( apoplas) sebagian
ion juga akan terserap oleh sel ndash sel yang dilaluinya masuk ke sitosol
dari sel ndash sel tersebut dan dari sel sel tersebut akan di angkut melalui
lintasan simplas Untuk ion yang diserap langsung dari epidermis akan
diangkut ke pembuluh xilem melalui sel lapis korteks endodermis
perisikel
Lintasan Apoplas
Pengangkutan melaui apoplas tidak dapat dilakukan seutuhnya dari
epidermis ke endodermis karena pada bagian endodermis terdapat pita
kaspari
Karakterisrik Serapan Unsur Hara
1 Akumulatif
yaitu tingginya konsentrasi unsur hara di dalam sel dibanding konsentrasi
unsur hara diluar sel ini akibat dari penyerapan unsur hara
2 Selektif
Yaitu serapan suatu ion tidak dipengaruhi oleh adanya ion lain dengan muatan
yang sama apalagi ion yang berbeda valensinya Ini tidak hanya berlaku untuk ion
saja namun juga untuk senyawa organik Sifat ini tidak sepenuhnya benar karena ada
beberapa ion yang kadang mengalami hambatan karena kompetitif
3 Satu Arah
Ion yang masuk ke sitosol akan lebih dipacu dibanding keluar yang akan
terhambat kecuali bila terjadi kebocoran membran akibat suhu tinggi atau yang
lainnya
4 Tidak Dapat Jenuh
Serapan ion tidak mencapai tingkat jenuh sampai konsentrasi tinggi Akan ada
peran protein pembawa pada membran yang tidak akan mempengaruhi serapan
IIUnsur Hara di Lahan Gambut
Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian
(Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara )
Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik
(Radjagukguk 1997)
Berdasarkan tingkat kesuburannya gambut dibedakan menjadi
Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa-
basa serta unsur hara lainnya Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut
yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut
Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan
mineral dan basa-basa sedang
Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral
dan basa-basa Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari
pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik
Kondisi Tanah Gambut di Indonesia
1 Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan )
sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air
sungai dan laut Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di
Kalimantan
2 Umumnya gambut di Indonesia tebal dan jarang yang tipisDan terus terjadi
penumpukan ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob
3 Sifat unsur hara yang umumnya anion sedangkan kemampuan tanah untuk
mengikat kation membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air
4 Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah
menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan
tanah gambut bersifat asam
5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan
meracuni dan bersifat toksik
6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan
batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa
sawit pada lahan gambut
Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia
1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain
sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam
pengolahannya
2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti
batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )
3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk
jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan
kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang
dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH
kelembaban dan ketebalan
4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi
penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah
memiliki daya penyangga
5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada
tanaman sawit
6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur
hara yang tepat
Sumber
Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek
Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World
Agroforestry Centre (ICRAF)
Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut
httpwwwworldagroforestry
org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses
tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953
Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana
Mendukung sistem enzim yang dibutuhkan untuk sintesis klorofil Fe tidak
akan aktif bila Me tidak ada Bila terjadi defisiensi mangan maka klorosis di
urat ndash urat amp kehilangan warna hijau Sedangkan jika terjadi defisiensi Fe
maka klorosis hanya akan nampak di daun tua
2) Zn dan Cu
Mendukung sistem enzim sebagai pembentukan substansi zat guna
meningkatkan pertumbuhan
3) Boron
Boron membantu berjalannya proses fiksasi nitrogen oleh bakteri dan
memegang peran penghisapan Ca
4) Kobalt
Membantu proses fementasi di perut hewan
5) Molibdenum
Membantu proses reduksi nitrat yang terakumulasi karena dapat mengganggu
proses sintesis protein Selain itu merupakan penyusun enzim nitrogenesis
pada akar leguminoceae
Gejala Kekurangan Unsur Hara Pada Tanaman
Gejala Unsur yang Kurang
I Nampak pada daun tua
a Merata pada seluruh daun tua
Tajuk berwarna hijau terang daun tua
menguning menjadi berwarna coklat
muda
Tajuk berwarna hijau gelap sering
membentuk warna merah atau ungu
Nitrogen
Fosfor
b Tidak merata pada daun ndash daun tua
Daun mengalami klorosis warna daun
kadang memerah ujung dan tepi daun
menggulung
Magnesium
Daun mengalami klorosis terdapat pada
bercak jaringan mati
Bercak berukuran kecil biasanya
Kalium
pada bagian ujung tepi dan
jaringan antara tulang daun
Bercak tersebar meluas tidak
hanya pada jaringan antara tulang
daun tetapi juga pad daun primer
dan sekunder
Seng
II Terliah pada daun muda
a Tunas pucuk ( terminal ) mati yang diikuti oleh
distorsi pada ujung atau pangkal daun muda
Daun muda pada titik tumbuh
melengkung yang kemudian mengering
pada bagian ujungnya
Daun muda pada titik tumbuh menjadi
berwarna pucat terang pada bagian
pangkalnya kemudian daun terpilin
Kalsium
Boron
b Tunas pucuk tetap hidup tetapi daun muda
menjadi layu atau mengalami klorosis
Daun muda menjadi layu tetapi tidak
mengalami klorosis
Daun muda tidak layu tetapi mengalami
klorosis layu atau mengalami klorosis
Bercak tersebar merata pada
daun muda tetapi tulangdaun
terkecil tetap hijau
Tidak terdapat bercak tulang
daun dan jaringan antara tulang
daun berwarna hijau muda
Tidak terdapat bercak tulang
daun tetap hijau sedangkan
bagian daun lain mengalami
klorosis
Tembaga
Mangan
Belerang
Besi
Sifat Unsur Hara
Unsur hara memiliki sifat mobilitas yaitu dapat disalurkan dari bagian tumbuhan yang
memilki kandungan unsur hara lebih ke bagian tumbuhan yang kandungan unsur haranya
kurang Unsur hara dengan tingkat mobilitas di bagi menjadi tiga kelompok
1 Mobilitas sangat tinggi N K No
2 Mobilitas tinggi P Cl S
3 Mobilitas rendah Bo Mg Ca
Penyebab Unsur Hara di Tanah Berkurang
1 Akibat panen yang terus menerus unsur hara diangkut namuntidak dikembalikan ke
tanah Dua puluh ton gabah hektar berarti telah mengambil 325 kg N 175 KG P2O5
534 kg K2O dan setara dengan pupuk 7 kw urea 4 kw TSP 11 kw KCL
2 Erosi tanah yang menyebabkan lapias atas ( top soil ) digantikan oleh lapisan bawah
( sub soil ) yang sifat fisika kimia biologinya tidak lebih baik
3 Bencana seperti longsor dan banjir
4 Pencemaran lingkungan terutama limbah industri
5 Sistem peladangan berpindah tempat ( Shifhing Ultivasion) yang menyebabkan
banyaknya padang ilalang ( indikator lahan kritis )
6 Iklim yang berubah menyebabkan kekurangan air dan kekeringan
Cara Kontak Unsur Hara
Berikut adalah cara tumbuhan saat menemukan unsur hara
1 Difusi dalam larutan tanah
2 Melalui aliran air yang bergerak secara pasif
3 Akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah
Lintasan Unsur Hara Menuju ke Dalam Jaringan Akar
Pendapat para ahli mengatakan bahwa lintasan simplas maupun apoplas sama
pentingnya Karena menyeimbangakan potensi osmotik tekanan turgor yang natinya akan
berdampak pada pertumbuhan akar
Lintasan Simplas
Pada saat ion ndash ion di angkut melalui dinding sel ( apoplas) sebagian
ion juga akan terserap oleh sel ndash sel yang dilaluinya masuk ke sitosol
dari sel ndash sel tersebut dan dari sel sel tersebut akan di angkut melalui
lintasan simplas Untuk ion yang diserap langsung dari epidermis akan
diangkut ke pembuluh xilem melalui sel lapis korteks endodermis
perisikel
Lintasan Apoplas
Pengangkutan melaui apoplas tidak dapat dilakukan seutuhnya dari
epidermis ke endodermis karena pada bagian endodermis terdapat pita
kaspari
Karakterisrik Serapan Unsur Hara
1 Akumulatif
yaitu tingginya konsentrasi unsur hara di dalam sel dibanding konsentrasi
unsur hara diluar sel ini akibat dari penyerapan unsur hara
2 Selektif
Yaitu serapan suatu ion tidak dipengaruhi oleh adanya ion lain dengan muatan
yang sama apalagi ion yang berbeda valensinya Ini tidak hanya berlaku untuk ion
saja namun juga untuk senyawa organik Sifat ini tidak sepenuhnya benar karena ada
beberapa ion yang kadang mengalami hambatan karena kompetitif
3 Satu Arah
Ion yang masuk ke sitosol akan lebih dipacu dibanding keluar yang akan
terhambat kecuali bila terjadi kebocoran membran akibat suhu tinggi atau yang
lainnya
4 Tidak Dapat Jenuh
Serapan ion tidak mencapai tingkat jenuh sampai konsentrasi tinggi Akan ada
peran protein pembawa pada membran yang tidak akan mempengaruhi serapan
IIUnsur Hara di Lahan Gambut
Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian
(Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara )
Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik
(Radjagukguk 1997)
Berdasarkan tingkat kesuburannya gambut dibedakan menjadi
Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa-
basa serta unsur hara lainnya Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut
yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut
Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan
mineral dan basa-basa sedang
Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral
dan basa-basa Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari
pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik
Kondisi Tanah Gambut di Indonesia
1 Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan )
sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air
sungai dan laut Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di
Kalimantan
2 Umumnya gambut di Indonesia tebal dan jarang yang tipisDan terus terjadi
penumpukan ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob
3 Sifat unsur hara yang umumnya anion sedangkan kemampuan tanah untuk
mengikat kation membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air
4 Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah
menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan
tanah gambut bersifat asam
5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan
meracuni dan bersifat toksik
6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan
batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa
sawit pada lahan gambut
Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia
1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain
sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam
pengolahannya
2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti
batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )
3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk
jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan
kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang
dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH
kelembaban dan ketebalan
4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi
penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah
memiliki daya penyangga
5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada
tanaman sawit
6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur
hara yang tepat
Sumber
Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek
Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World
Agroforestry Centre (ICRAF)
Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut
httpwwwworldagroforestry
org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses
tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953
Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana
pada bagian ujung tepi dan
jaringan antara tulang daun
Bercak tersebar meluas tidak
hanya pada jaringan antara tulang
daun tetapi juga pad daun primer
dan sekunder
Seng
II Terliah pada daun muda
a Tunas pucuk ( terminal ) mati yang diikuti oleh
distorsi pada ujung atau pangkal daun muda
Daun muda pada titik tumbuh
melengkung yang kemudian mengering
pada bagian ujungnya
Daun muda pada titik tumbuh menjadi
berwarna pucat terang pada bagian
pangkalnya kemudian daun terpilin
Kalsium
Boron
b Tunas pucuk tetap hidup tetapi daun muda
menjadi layu atau mengalami klorosis
Daun muda menjadi layu tetapi tidak
mengalami klorosis
Daun muda tidak layu tetapi mengalami
klorosis layu atau mengalami klorosis
Bercak tersebar merata pada
daun muda tetapi tulangdaun
terkecil tetap hijau
Tidak terdapat bercak tulang
daun dan jaringan antara tulang
daun berwarna hijau muda
Tidak terdapat bercak tulang
daun tetap hijau sedangkan
bagian daun lain mengalami
klorosis
Tembaga
Mangan
Belerang
Besi
Sifat Unsur Hara
Unsur hara memiliki sifat mobilitas yaitu dapat disalurkan dari bagian tumbuhan yang
memilki kandungan unsur hara lebih ke bagian tumbuhan yang kandungan unsur haranya
kurang Unsur hara dengan tingkat mobilitas di bagi menjadi tiga kelompok
1 Mobilitas sangat tinggi N K No
2 Mobilitas tinggi P Cl S
3 Mobilitas rendah Bo Mg Ca
Penyebab Unsur Hara di Tanah Berkurang
1 Akibat panen yang terus menerus unsur hara diangkut namuntidak dikembalikan ke
tanah Dua puluh ton gabah hektar berarti telah mengambil 325 kg N 175 KG P2O5
534 kg K2O dan setara dengan pupuk 7 kw urea 4 kw TSP 11 kw KCL
2 Erosi tanah yang menyebabkan lapias atas ( top soil ) digantikan oleh lapisan bawah
( sub soil ) yang sifat fisika kimia biologinya tidak lebih baik
3 Bencana seperti longsor dan banjir
4 Pencemaran lingkungan terutama limbah industri
5 Sistem peladangan berpindah tempat ( Shifhing Ultivasion) yang menyebabkan
banyaknya padang ilalang ( indikator lahan kritis )
6 Iklim yang berubah menyebabkan kekurangan air dan kekeringan
Cara Kontak Unsur Hara
Berikut adalah cara tumbuhan saat menemukan unsur hara
1 Difusi dalam larutan tanah
2 Melalui aliran air yang bergerak secara pasif
3 Akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah
Lintasan Unsur Hara Menuju ke Dalam Jaringan Akar
Pendapat para ahli mengatakan bahwa lintasan simplas maupun apoplas sama
pentingnya Karena menyeimbangakan potensi osmotik tekanan turgor yang natinya akan
berdampak pada pertumbuhan akar
Lintasan Simplas
Pada saat ion ndash ion di angkut melalui dinding sel ( apoplas) sebagian
ion juga akan terserap oleh sel ndash sel yang dilaluinya masuk ke sitosol
dari sel ndash sel tersebut dan dari sel sel tersebut akan di angkut melalui
lintasan simplas Untuk ion yang diserap langsung dari epidermis akan
diangkut ke pembuluh xilem melalui sel lapis korteks endodermis
perisikel
Lintasan Apoplas
Pengangkutan melaui apoplas tidak dapat dilakukan seutuhnya dari
epidermis ke endodermis karena pada bagian endodermis terdapat pita
kaspari
Karakterisrik Serapan Unsur Hara
1 Akumulatif
yaitu tingginya konsentrasi unsur hara di dalam sel dibanding konsentrasi
unsur hara diluar sel ini akibat dari penyerapan unsur hara
2 Selektif
Yaitu serapan suatu ion tidak dipengaruhi oleh adanya ion lain dengan muatan
yang sama apalagi ion yang berbeda valensinya Ini tidak hanya berlaku untuk ion
saja namun juga untuk senyawa organik Sifat ini tidak sepenuhnya benar karena ada
beberapa ion yang kadang mengalami hambatan karena kompetitif
3 Satu Arah
Ion yang masuk ke sitosol akan lebih dipacu dibanding keluar yang akan
terhambat kecuali bila terjadi kebocoran membran akibat suhu tinggi atau yang
lainnya
4 Tidak Dapat Jenuh
Serapan ion tidak mencapai tingkat jenuh sampai konsentrasi tinggi Akan ada
peran protein pembawa pada membran yang tidak akan mempengaruhi serapan
IIUnsur Hara di Lahan Gambut
Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian
(Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara )
Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik
(Radjagukguk 1997)
Berdasarkan tingkat kesuburannya gambut dibedakan menjadi
Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa-
basa serta unsur hara lainnya Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut
yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut
Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan
mineral dan basa-basa sedang
Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral
dan basa-basa Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari
pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik
Kondisi Tanah Gambut di Indonesia
1 Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan )
sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air
sungai dan laut Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di
Kalimantan
2 Umumnya gambut di Indonesia tebal dan jarang yang tipisDan terus terjadi
penumpukan ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob
3 Sifat unsur hara yang umumnya anion sedangkan kemampuan tanah untuk
mengikat kation membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air
4 Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah
menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan
tanah gambut bersifat asam
5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan
meracuni dan bersifat toksik
6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan
batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa
sawit pada lahan gambut
Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia
1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain
sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam
pengolahannya
2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti
batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )
3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk
jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan
kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang
dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH
kelembaban dan ketebalan
4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi
penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah
memiliki daya penyangga
5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada
tanaman sawit
6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur
hara yang tepat
Sumber
Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek
Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World
Agroforestry Centre (ICRAF)
Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut
httpwwwworldagroforestry
org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses
tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953
Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana
Sifat Unsur Hara
Unsur hara memiliki sifat mobilitas yaitu dapat disalurkan dari bagian tumbuhan yang
memilki kandungan unsur hara lebih ke bagian tumbuhan yang kandungan unsur haranya
kurang Unsur hara dengan tingkat mobilitas di bagi menjadi tiga kelompok
1 Mobilitas sangat tinggi N K No
2 Mobilitas tinggi P Cl S
3 Mobilitas rendah Bo Mg Ca
Penyebab Unsur Hara di Tanah Berkurang
1 Akibat panen yang terus menerus unsur hara diangkut namuntidak dikembalikan ke
tanah Dua puluh ton gabah hektar berarti telah mengambil 325 kg N 175 KG P2O5
534 kg K2O dan setara dengan pupuk 7 kw urea 4 kw TSP 11 kw KCL
2 Erosi tanah yang menyebabkan lapias atas ( top soil ) digantikan oleh lapisan bawah
( sub soil ) yang sifat fisika kimia biologinya tidak lebih baik
3 Bencana seperti longsor dan banjir
4 Pencemaran lingkungan terutama limbah industri
5 Sistem peladangan berpindah tempat ( Shifhing Ultivasion) yang menyebabkan
banyaknya padang ilalang ( indikator lahan kritis )
6 Iklim yang berubah menyebabkan kekurangan air dan kekeringan
Cara Kontak Unsur Hara
Berikut adalah cara tumbuhan saat menemukan unsur hara
1 Difusi dalam larutan tanah
2 Melalui aliran air yang bergerak secara pasif
3 Akar tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam matriks tanah
Lintasan Unsur Hara Menuju ke Dalam Jaringan Akar
Pendapat para ahli mengatakan bahwa lintasan simplas maupun apoplas sama
pentingnya Karena menyeimbangakan potensi osmotik tekanan turgor yang natinya akan
berdampak pada pertumbuhan akar
Lintasan Simplas
Pada saat ion ndash ion di angkut melalui dinding sel ( apoplas) sebagian
ion juga akan terserap oleh sel ndash sel yang dilaluinya masuk ke sitosol
dari sel ndash sel tersebut dan dari sel sel tersebut akan di angkut melalui
lintasan simplas Untuk ion yang diserap langsung dari epidermis akan
diangkut ke pembuluh xilem melalui sel lapis korteks endodermis
perisikel
Lintasan Apoplas
Pengangkutan melaui apoplas tidak dapat dilakukan seutuhnya dari
epidermis ke endodermis karena pada bagian endodermis terdapat pita
kaspari
Karakterisrik Serapan Unsur Hara
1 Akumulatif
yaitu tingginya konsentrasi unsur hara di dalam sel dibanding konsentrasi
unsur hara diluar sel ini akibat dari penyerapan unsur hara
2 Selektif
Yaitu serapan suatu ion tidak dipengaruhi oleh adanya ion lain dengan muatan
yang sama apalagi ion yang berbeda valensinya Ini tidak hanya berlaku untuk ion
saja namun juga untuk senyawa organik Sifat ini tidak sepenuhnya benar karena ada
beberapa ion yang kadang mengalami hambatan karena kompetitif
3 Satu Arah
Ion yang masuk ke sitosol akan lebih dipacu dibanding keluar yang akan
terhambat kecuali bila terjadi kebocoran membran akibat suhu tinggi atau yang
lainnya
4 Tidak Dapat Jenuh
Serapan ion tidak mencapai tingkat jenuh sampai konsentrasi tinggi Akan ada
peran protein pembawa pada membran yang tidak akan mempengaruhi serapan
IIUnsur Hara di Lahan Gambut
Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian
(Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara )
Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik
(Radjagukguk 1997)
Berdasarkan tingkat kesuburannya gambut dibedakan menjadi
Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa-
basa serta unsur hara lainnya Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut
yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut
Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan
mineral dan basa-basa sedang
Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral
dan basa-basa Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari
pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik
Kondisi Tanah Gambut di Indonesia
1 Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan )
sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air
sungai dan laut Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di
Kalimantan
2 Umumnya gambut di Indonesia tebal dan jarang yang tipisDan terus terjadi
penumpukan ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob
3 Sifat unsur hara yang umumnya anion sedangkan kemampuan tanah untuk
mengikat kation membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air
4 Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah
menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan
tanah gambut bersifat asam
5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan
meracuni dan bersifat toksik
6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan
batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa
sawit pada lahan gambut
Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia
1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain
sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam
pengolahannya
2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti
batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )
3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk
jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan
kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang
dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH
kelembaban dan ketebalan
4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi
penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah
memiliki daya penyangga
5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada
tanaman sawit
6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur
hara yang tepat
Sumber
Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek
Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World
Agroforestry Centre (ICRAF)
Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut
httpwwwworldagroforestry
org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses
tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953
Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana
Pendapat para ahli mengatakan bahwa lintasan simplas maupun apoplas sama
pentingnya Karena menyeimbangakan potensi osmotik tekanan turgor yang natinya akan
berdampak pada pertumbuhan akar
Lintasan Simplas
Pada saat ion ndash ion di angkut melalui dinding sel ( apoplas) sebagian
ion juga akan terserap oleh sel ndash sel yang dilaluinya masuk ke sitosol
dari sel ndash sel tersebut dan dari sel sel tersebut akan di angkut melalui
lintasan simplas Untuk ion yang diserap langsung dari epidermis akan
diangkut ke pembuluh xilem melalui sel lapis korteks endodermis
perisikel
Lintasan Apoplas
Pengangkutan melaui apoplas tidak dapat dilakukan seutuhnya dari
epidermis ke endodermis karena pada bagian endodermis terdapat pita
kaspari
Karakterisrik Serapan Unsur Hara
1 Akumulatif
yaitu tingginya konsentrasi unsur hara di dalam sel dibanding konsentrasi
unsur hara diluar sel ini akibat dari penyerapan unsur hara
2 Selektif
Yaitu serapan suatu ion tidak dipengaruhi oleh adanya ion lain dengan muatan
yang sama apalagi ion yang berbeda valensinya Ini tidak hanya berlaku untuk ion
saja namun juga untuk senyawa organik Sifat ini tidak sepenuhnya benar karena ada
beberapa ion yang kadang mengalami hambatan karena kompetitif
3 Satu Arah
Ion yang masuk ke sitosol akan lebih dipacu dibanding keluar yang akan
terhambat kecuali bila terjadi kebocoran membran akibat suhu tinggi atau yang
lainnya
4 Tidak Dapat Jenuh
Serapan ion tidak mencapai tingkat jenuh sampai konsentrasi tinggi Akan ada
peran protein pembawa pada membran yang tidak akan mempengaruhi serapan
IIUnsur Hara di Lahan Gambut
Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian
(Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara )
Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik
(Radjagukguk 1997)
Berdasarkan tingkat kesuburannya gambut dibedakan menjadi
Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa-
basa serta unsur hara lainnya Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut
yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut
Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan
mineral dan basa-basa sedang
Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral
dan basa-basa Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari
pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik
Kondisi Tanah Gambut di Indonesia
1 Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan )
sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air
sungai dan laut Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di
Kalimantan
2 Umumnya gambut di Indonesia tebal dan jarang yang tipisDan terus terjadi
penumpukan ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob
3 Sifat unsur hara yang umumnya anion sedangkan kemampuan tanah untuk
mengikat kation membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air
4 Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah
menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan
tanah gambut bersifat asam
5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan
meracuni dan bersifat toksik
6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan
batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa
sawit pada lahan gambut
Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia
1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain
sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam
pengolahannya
2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti
batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )
3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk
jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan
kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang
dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH
kelembaban dan ketebalan
4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi
penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah
memiliki daya penyangga
5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada
tanaman sawit
6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur
hara yang tepat
Sumber
Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek
Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World
Agroforestry Centre (ICRAF)
Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut
httpwwwworldagroforestry
org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses
tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953
Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana
IIUnsur Hara di Lahan Gambut
Apakah Gambut di Indonesia dapat digunakan sebagai lahan pertanian
(Dilihat berdasarkan kandungan Unsur Hara )
Gambut di Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik
(Radjagukguk 1997)
Berdasarkan tingkat kesuburannya gambut dibedakan menjadi
Gambut eutrofik adalah gambut yang subur yang kaya akan bahan mineral dan basa-
basa serta unsur hara lainnya Gambut yang relatif subur biasanya adalah gambut
yang tipis dan dipengaruhi oleh sedimen sungai atau laut
Gambut mesotrofik adalah gambut yang agak subur karena memiliki kandungan
mineral dan basa-basa sedang
Gambut oligotrofik adalah gambut yang tidak subur karena miskin mineral
dan basa-basa Bagian kubah gambut dan gambut tebal yang jauh dari
pengaruh lumpur sungai biasanya tergolong gambut oligotrofik
Kondisi Tanah Gambut di Indonesia
1 Kebanyakan termasuk gambut pedalaman ( yang dipengaruhi air hujan )
sedangkan yang lebih subur adalah gambut yang di pengaruhi minerai air
sungai dan laut Oleh karena itu gambut di Sumatra lebih subur dibanding di
Kalimantan
2 Umumnya gambut di Indonesia tebal dan jarang yang tipisDan terus terjadi
penumpukan ini menghambat proses dekomposisi akibat sifat anaerob
3 Sifat unsur hara yang umumnya anion sedangkan kemampuan tanah untuk
mengikat kation membuat unsur hara sangat mudah terbawa oleh air
4 Sifat ion Hidrogen yang merupakan paling kuat terikat oleh partikel liat tanah
menjadikan tanah memilki kandungan Hidrogen yang banyak dan menjadikan
tanah gambut bersifat asam
5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan
meracuni dan bersifat toksik
6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan
batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa
sawit pada lahan gambut
Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia
1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain
sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam
pengolahannya
2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti
batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )
3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk
jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan
kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang
dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH
kelembaban dan ketebalan
4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi
penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah
memiliki daya penyangga
5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada
tanaman sawit
6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur
hara yang tepat
Sumber
Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek
Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World
Agroforestry Centre (ICRAF)
Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut
httpwwwworldagroforestry
org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses
tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953
Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana
5 Unsur hara yang melebihi titik maksimum pertumbuhan tanaman akan
meracuni dan bersifat toksik
6 Defisiensi tembaga pada lahan gambut menyebabkan pelayuan lebih cepat dan
batang lemah sehingga sering kali cepat tumbang Seperti pada kebun kelapa
sawit pada lahan gambut
Solusi Pengolahan Tanah Gambut di Indonesia
1 Tanah gambut merupakan habitat orang utan (Kalimantan) dan satwa lain
sebaiknya manusia lebih bijak untuk menjaga ekosistem dan dalam
pengolahannya
2 Gambut merupakan sumber energi masa depan karena dapat mengeras seperti
batu bara ( pelapukan kayu dan tumbuhan )
3 Pengolahan yang tepat dengan melihat karakteristik kelompok gambut Termasuk
jenis gambut pedalaman pantai atau sungai Termasuk gambut dengan
kedalaman sangat dalam dalam sedang atau dangkal Termasuk gambut yang
dipengaruhi air hujan atau pasang surut laut dan sungai Perhatikan PH
kelembaban dan ketebalan
4 Keasaman dikurangi dengan pengapuran ( pada gambut ) dan basa dikurangi
penambahan sulfur Hal ini harus dilakukan dengan hati hati karena tanah
memiliki daya penyangga
5 Pengurangan kadar air dengan membuat aliran air yang baik seperti petakan pada
tanaman sawit
6 Memperhatikan masa pengolahan tanah yang tepat dengan penambahan unsur
hara yang tepat
Sumber
Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek
Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World
Agroforestry Centre (ICRAF)
Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut
httpwwwworldagroforestry
org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses
tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953
Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana
Sumber
Agus F dan IG M Subiksa 2008 Lahan Gambut Potensi untuk Pertanian dan Aspek
Lingkungan Bogor Balai Penelitian Tanah dan World
Agroforestry Centre (ICRAF)
Lakitan Benyamin 2004 Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan Jakarta PT Raja Grafindo
Persada
Anonim 2013 Proses Pembentukan Tanah Lahan Gambut
httpwwwworldagroforestry
org downloadspublicationsPDFsB16019PDF Diakses
tanggal 26 Februari 2014 pukul 100953
Sarief Saifudin 1989 Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian Bandung Pustaka Buana