M. Aziz Qosim N.

Hasbi Kabahari

Eko prastiyanto

Atma Galih D

Wahyu Firdaus M

Rizky Wahyu Utama

Muh. Ali Ridwan Hady

M. Nasir Lukman

M. Aditya Akbar

Didik Dwi Atmoko

Muhammad Destrayuda

Henok C P Simamora

Topik Diskusi Unsur Tunggal

Sulfida

Halida

Hidroksida

Unsur Tunggal

Dapat dibagi menjadi :

A. Kelompok Emas (Gold)

B. Kelompok Platinum (platinum)

C. Kelompok Besi (iron)

D. Nonmetals

Unsur Tunggal – Kelompok Emas

Kelompok Emas (Gold-Au)

Soft, malleable, ductile, good conductor, metallic luster, fracture

hackly.

Ciri Kristalografi

• Isometrik

• Octahedral crystals are most common, but rarely forms crystals –typically in

masses

Ciri Fisik

• H = 2.5-3

• G = 19.3 (pure)

• kilap = logam

• pecahan = hackly

• warna = kuning (akan berubah semakin pucat seiring bertambahnya

kandungan peraknya)

Emas – Reflected light

Unsur Tunggal – Kelompok Platinum

Platinum – Pt

Ciri Kristalografi

• Isometrik

• Cubic crystals are often malformed typically occurs as small grains or scales

Ciri Fisik

• H = 4-4.5

• G = 21.45

• Malleable and ductile

• kilap = kaca

• pecahan = hackly

• warna dan cerat = abu-abu

Platinum – Reflected light

Unsur Tunggal – kelompok Besi

Besi dan nikel mempunyai jarak atom yang sama, sehingga nikel dapat

bersubtitusi dengan Besi atau Kombinasi Nikel yang merupakan ciri dari

beberapa meteorit. Fe-Ni merupakan penyusun inti bumi.

Besi – Fe

Ciri Kristalografi

• Isometrik

• Crystals are rare – typically occurs in large masses

Ciri Fisik

• H = 4.5

• G = 7.3-7.9

• Malleable

• Kilap = logam

• Pecahan = hackly

• Warna dan cerat = abu-abu - hitam

Besi – Reflected light

Unsur Tunggal - Nonmetals

Belerang – S

Ciri Kristalografi

Crystals are uncommon – typically occurs in large masses

Ciri Fisik

• H = 1.5-2.5

• G = 2.05-2.09

• Brittle

• Kilap = damar

• Pecahan = Konkoidal to uneven

– typically occurs in large masses

Sifat Optis :

Warna : Kuning

Bentuk : Ranges from fine-grained aggregates to crystalline

masses, large crystals may form

Belahan : 1 arah

Relief : Tinggi

Birefringence : Sangat Tinggi, 0,287.

Gelapan : Sejajar

Keterdapatan : Ditemukan berasosiasi dengan gipsum dan

batugamping pada batuan sedimen tersier.

Belerang – Plane polarized light Belerang – Cross polarized light

Sulfida Dapat dibagi menjadi :

1) Sphalerit

2) Pirit

3) Pyrhotit

4) Kalkopirit

SPHALERIT (Zn2Fe)S

Sistem Kristal: Isometrik

Sphalerite ordinarily occurs in irregular masses and anhedral crystals. It is

gray to yellow or brown in thin sections but may not be uniform.

Belahan dari mineral ini adalah 6 arah. Reliefnya sangat tinggi dengan kilap

mutiara pada reflected light.

Sphalerite umumnya ditemukan mengisi kekar-kekar dalam bentuk urat.

Mineral ini biasanya berasosiasi dengan pirit, gelena, dan markasit.

Sphalerit – Reflected lights

PIRIT (FeS2)

Sistem Kristal : Isometrik

Pirit merupakan mineral umum dalam kelompok sulfida. Mineral ini

berwarna kuning dengan kilap logam pada reflected light. Pada sayatan

tipis, pirit dapat dibedakan dari kalkopirit dimana mineral ini berwarna

kuning yang lebih gelap.

Pirit pada umumnya memiliki bentuk kristal euhedral.

Pirit merupakan mineral yang sangat jarang di temukan di alam. Mineral ini

terdapat pada beberapa tipe batuan dalam urat maupun replacement

deposits.

Pirit – Reflected lights

PIRHOTIT (Fe(1-2)S)

Sistem Kristal : Heksagonal

Pyrhotite is a bronze with a metallic luster in reflected light. It usually

occurs in grains and erregular mases. Parting paralel to (0001) is fairly

common.

The mineral occurs in igneous rocks as a late magmatic mineral. Mineral ini

juga ditemukan dalam bentuk urat-urat, juga terdapat pada batuan

metamorf. Mineral ini terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi dari

pembentukan pirit.

Pirhotit– Reflected lights

KALKOPIRIT (CuFeS2)

Sistem Kristal : Tetragonal

Chalcopyrite is one of the most widely distributed copper mineral. It is deep

brass yellow with metallic luster in reflected light. It is found in anhedral

grains and veinlets but only occasionally in euhedral crystals

Kalkopirit pada umumnya ditemukan dalam bentuk urat, maupun dalam

bentuk endapan bijih dengan beberapa mineral lain. Mineral ini ditemukan

pada batuan beku, seimen, maupun metamorf.

Kalkopirit – Reflected lights

Kelompok Halida

Kelompok halida terdiri dari 2 jeis mineral, yaitu Halit dan Fluorit.

Halit merupakan mineral evaporit, dan fluorit merupakan mineral yang hasir

dalam bentuk urat dan menjadi mineral aksesori pada beberapa tipe batuan.

Halit biasanya berasosiasi dengan gipsum, dolomit. dan anhidrit. Halit

terbentuk pada laut tertutup maupun cekungan yang dangkal yang dekat

dengan laut.

Halit (NaCl)

Ciri Fisik

• Warna : colorless, putih

• Cerat : putih

• Belahan : 3 arah

• Pecahan : Konkoidal, brittle

• Massive : granular, fibrous

• Kilap : kaca

• Transparancy : transparent to translucent

• Kekerasan : 2 - 2.5

• Characteristic and assosiated :

Rasanya asin, warna ditentukan oleh pengotornya, berasosiasi dengan

gipsum, anhidrit, dan serpih

Optical properties :

Warna : colorless

Bentuk : halite is not found in thin section prepared in the

ordinary way. But in thin section may be ground in

glycol. Usualy appears in anhedral crystal.

Belahan : 3 arah

Relief : Sangat Rendah

Birefringence : nil, dark between crossed nicols. Halite from the

highly compressed salt of salt dome may be anisotropic ini

thin section.

Distinguishing features : reliefnya sangat rendah, belahannya 3 arah, dan

sifat kelarutannya yang tinggi.

Keterdapatan : halite occurs in sedimentary beds of rock salt that are

often accompanied by anhydrite and gypsum.

Halit – Plane polarized light

Fluorit CaF 2

Pyhsical properties :

Warna : greenish, yellowish, or bluish

Kilap : white

Belahan : octahedral

Pecahan : brittle

Bentuk : granular, fibrous

Kilap : kaca

Transparency : transparent - opaque

Kekerasan : 4

Sifat dan asosiasinya :

Mudah dikenali dari bentuk kristal, belahan, dan kekerasannya. Mineral ini

berasosiasi dengan gelena, cassiterit, kalsit, dan kuarsa.

Optical properties :

Warna : colorless

Bentuk : pada umumnya euhedral

Belahan : perfect octahedral {111} at the oblique angles of 70o and

10o

Relief : tinggi

Birefringence : nil, dark between crossed nicols

Keterdapatan :

Pada umumnya ditemukan dalam bentuk urat mineral. Pada batuan, mineral

ini ditemukan pada beberapa granit, batupasir, batugamping, dan

phosphorites.

Fluorit – Plane polarized light Fluorit – Cross polarized light

Hidroksida

Brucite

Mineral Bauksit: Boehmite, Gibbsite, Cliachite

Brucite Mg(OH)2

Optical properties :

Hexagonal

Warna : Colourless

Bentuk : Usually occurs in plates or scaly aggregates that appear

fibrous in section

Belahan : 1 arah

Relief : Sedang , n > balsam

Gelapan : Miring

Birefringence : Sedang , ne – nw = 0.019

Interference : uniaxial positive

Alteration : teralterasi menjadi hydromagnesite Mg4 (OH)2 (CO3 )3.

3H2O

Keterdapatan : In metamorphic calcite – brucite rocks as an alteration of

periclase, sometime found in serpentine.

Brucite – Plane polarized light Brucite – Cross polarized light

Gibbsite Al(OH)3

Physical properties :

Monoclinic

Warna : Colourless

Bentuk : Euhedral

Belahan : One direction ( 001 )

Relief : Moderate, n> balsam

Gelapan : Miring

Birefringence : Sedang, ny – nx = 0.022

Kembaran : Polisintetik

Keterdapatan : Some bauxites are made up largerly of gibbsites, others

largerly of amorphous cliachite with crystalline gibbsite in

cavities.

Gibbsite – Plane polarized light Gibbsite – Cross polarized light

THANK YOU