199
i UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN USAHA MENGINTEGRASIKANNYA SEBAGAI SARANA UNTUK MEMOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP KANISIUS BAMBANGLIPURO, BANTUL S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik Oleh: Andreas Sigit Kurniawan (121124042) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

i

UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN

USAHA MENGINTEGRASIKANNYA SEBAGAI SARANA UNTUK

MEMOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP KANISIUS

BAMBANGLIPURO, BANTUL

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Andreas Sigit Kurniawan

(121124042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tuaku Agustinus Klumpuk dan

Yuliana Sumini, adikku Yohanes Dwi Kristianto, Sahabat Kristina E. Panjaitan

dan Henricus Ermawan, teman-teman angkatan 2012, dan Program Studi

Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah

mendidik dan memberikan pengalaman terindah dalam hidupku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

v

MOTTO

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;

ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta,

menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang

mengetok, baginya pintu dibukakan.”

(Mat 7: 7-8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK

TEMAN SEBAYA DAN USAHA MENGINTEGRASIKANNYA SEBAGAI

SARANA UNTUK MEMOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

KANISIUS BAMBANGLIPURO, BANTUL. Judul ini dipilih berdasarkan

keprihatinan penulis terhadap permasalahan kurangnya motivasi siswa kelas IX

SMP Bambanglipuro Bantul dalam mengikuti proses pembelajaran PAK. Penulis

tertarik pada kecenderungan siswa untuk membentuk kelompok teman sebaya.

Siswa kelas IX berada pada tahap perkembangan masa remaja yang masih

berproses dalam mencari jati diri. Pada masa ini remaja sangat membutuhkan

kelompok teman sebaya untuk menunjukkan kemampuannya, menumbuhkan rasa

percaya diri, merasa diterima dan dapat mengekspresikan diri dengan bebas tanpa

banyak aturan dari orang dewasa. Konteks remaja ini masih kurang

diintegrasikan dalam proses pembelajaran PAK. Hal ini membuat pembelajaran

PAK dinilai kurang menarik. Penulis menilai bahwa banyak unsur-unsur positif

dalam pergaulan kelompok teman sebaya yang dapat diintegrasikan dalam

pembelajaran PAK agar lebih relevan dengan konteks siswa sebagai remaja.

Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah menemukan unsur-unsur positif

pergaulan kelompok teman sebaya serta usaha apa yang diperlukan untuk

mengintegrasikannya ke dalam proses pembelajaran PAK. Untuk menjawab

persoalan tersebut penulis menggunakan studi pustaka dan penelitian. Studi

pustaka dilaksanakan dengan mempelajari berbagai sumber yakni pandangan dari

beberapa ahli yang berkaitan dengan perkembangan remaja dan pembelajaran

PAK. Sedangkan penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian

kualitatif. Untuk memperoleh data guna keperluan penelitian penulis memberikan

angket kepada 40 siswa sebagai responden.

Hasil akhir menunjukkan bahwa ketertarikan siswa terhadap kelompok

teman sebaya lebih besar daripada motivasi terhadap pembelajaran PAK. Siswa

masih mengalami beberapa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran PAK. Siswa

menilai bahwa proses pembelajaran PAK masih kurang menarik bagi siswa.

Sementara dalam pergaulan kelompok teman sebaya siswa memberikan perhatian

dan waktu yang cukup besar. Hasil penelitian ini tidak bertujuan untuk

membanding-bandingkan antara pergaulan kelompok teman sebaya dan PAK,

tetapi untuk menggali unsur-unsur positif dalam pergaulan kelompok teman

sebaya yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran PAK. Untuk

menindaklanjuti hasil penelitian ini, penulis mengusulkan pelaksanaan kegiatan

rekoleksi dalam bentuk Outbond sebagai upaya untuk mengintegrasikan unsur-

unsur positif kelompok teman sebaya dalam pembelajaran PAK yang sesuai

dengan konteks remaja. Lewat kegiatan ini diharapkan sekolah dan guru PAK

semakin tergerak untuk mengupayakan pembelajaran PAK yang menarik dan

mendalam sesuai konteks remaja sehingga motivasi semakin tinggi dalam

mengikuti seluruh proses pembelajaran PAK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

ix

ABSTRACT

The title of this small thesis is “POSITIVE ELEMENTS IN PEER

GROUP AND EFFORT TO INTEGRATE THEM AS A MEANS TO MOTIVATE

THE STUDENTS LEARNING GRADE IX OF SMP KANISIUS

BAMBANGLIPURO BANTUL”. The starting point to selected this title based on

concerns that the writer to the problems of the lack of motivation to the students

of class IX SMP Kanisius Bambanglipuro Bantul when following the learning

process of Catholic Religion Education. The author is interested in the tendency

of students to form groups of peers. The students of class IX are at the

development stage of adolescence that is still in process for identity. Nowday, the

teenagers need peer group to show their abilities, confidence, feel accepted and

can express themselves freely without many rules from adults. The context of

teenagers is still less integrated in the learning process of Catholic Religion

Education. This makes learning of Catholic Religion Education was considered

less attractive. The author considered that many positive elements in the

association group of peers that can be integrated in learning of Catholic Religion

Education so that more relevant with the context of the students as teenagers.

Issue in this bachelor theses is found positive elements of socializing

groups of peers and what is required to integrate it into the learning process of

Catholic Religion Education. To answer the question is the author using the

library study and research. Library studies conducted by studying the various

sources of the views from some of the experts in the related to the development of

adolescents and learning Catholic Religion Education. While the research that is

used by the author is qualitative research. To obtain the data in order to research

the author provide questionnaires to 40 students as respondents.

The end result shows that the interest of the students against peer group is

greater than the motivation of learning Catholic Religion Education. The students

are still experiencing some difficulties in following the learning Catholic Religion

Education. The students considered that the learning process of Catholic Religion

Education still less interesting for the students. While in the association peer

group of students give attention and big enough time. The results of this research

are not intended for experiencing the compare between association group of peers

and Catholic Religion Education, but to explore the positive elements in the

association group of peers that can be integrated in learning of Catholic Religion

Education. To follow up on the results of this research, the author of the proposed

implementation of the activities in the form of Outbond recollection days as part

of the effort to integrate the positive elements of the group peers in learning

Catholic Religion Education that corresponds with the context of teenagers.

Through this activity is expected to school principals and teachers of Catholic

Religion Education more inspired to pursue learning of Catholic Religion

Education that interesting and in depth according to the context of teenagers so

that the higher the motivation to participate in the whole learning process of

Catholic Religion Education.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul UNSUR-UNSUR

POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN USAHA

MENGINTEGRASIKANNYA SEBAGAI SARANA UNTUK

MEMOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP KANISIUS

BAMBANGLIPURO, BANTUL

Skripsi ini disusun berdasarkan keprihatinan penulis terhadap

permasalahan kurangnya motivasi siswa kelas IX SMP Bambanglipuro Bantul

dalam mengikuti proses pembelajaran PAK. Siswa merasakan pembelajaran PAK

kurang menarik sehingga mengakibatkan kurangnya motivasi siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran PAK. Siswa lebih tertarik pada pergaulan dengan

kelompok teman sebaya yang menurut mereka lebih menyenangkan dan

memberikan perhatian serta waktu yang cukup besar. Oleh sebab itu, penyusunan

skripsi ini dimaksudkan untuk memberi sumbangan pemikiran bagi sekolah dan

guru PAK untuk mengupayakan pembelajaran PAK yang menarik dan mendalam

sesuai konteks remaja sebagai upaya menanggapi kurangnya motivasi siswa kelas

IX SMP Kanisius Bambanglipuro dalam mengikuti proses pembelajaran PAK.

Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan ini penulis dengan hati

penuh syukur mengucapkan banyak terima kasih kepada:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

xi

1. Drs. F. X. Heryatno Wono Wulung, SJ., M.Ed sebagai dosen pembimbing

utama yang selalu memberikan perhatian, meluangkan waktu dan dengan

penuh kesabaran membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. B. A Rukiyanto, SJ selaku Kaprodi Program Studi Pendidikan Agama

Katolik sekaligus DPA dosen penguji II yang telah bersedia membaca,

menguji, memberikan kritik dan masukan, serta dalam menyelesaikan skripsi

ini.

3. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd. selaku dosen penguji III yang telah bersedia

membaca, menguji, memberikan kritik dan saran bagi penulis dalam

mempertanggungjawabkan skripsi ini.

4. Seluruh staf dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Keagamaan

Katolik yang telah mendidik, dan membimbing penulis sehingga dapat

menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

Universitas Sanata Dharma dengan baik.

5. Kepala SMP Kanisius Bambanglipuro yang telah memberikan izin kepada

saya untuk melaksanakan penelitian dan siswa-siswi kelas IX yang telah

bersedia menjadi responden penelitian saya.

6. Orang tua, adik, Kristina E. Panjaitan, Henricus Ermawan, yang ikut

memberikan dukungan, semangat, perhatian, dan doa selama saya menempuh

perkuliahan.

7. Teman-teman mahasiswa terkhusus angkatan 2012 yang selalu memberi

warna, semangat, motivasi, dorongan dan bantuan bagi penulis selama

mengikuti proses perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

xii

8. Seluruh warga kampus Program Studi Pendidikan Agama Katolik yang telah

menemani, memberi semangat serta dukungan doa hingga dari awal

perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang dengan tulus

ikhlas memberi masukan dan dorongan hingga penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki kekurangan dan

keterbatasan. Oleh karena itu, penulis terbuka terhadap segala saran dan kritik

yang bersifat membangun demi perbaikan dan pemanfaatan skripsi ini. Akhir

kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 11 Januari 2018

Penulis,

Andreas Sigit Kurniawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi

LEMBAR ERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................ vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xviii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................. 1

B. RUMUSAN MASALAH ................................................................. 8

C. TUJUAN PENULISAN ................................................................... 9

D. MANFAAT PENULISAN ............................................................... 9

E. METODOLOGI PENULISAN ........................................................ 10

F. SISTEMATIKA PENULISAN ........................................................ 11

BAB II. UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM PERGAULAN TEMAN

SEBAYA DAN HUBUNGANNYA DENGAN MOTIVASI

BELAJAR ......................................................................................... 12

A. Pergaulan Teman Sebaya ................................................................. 13

1. Pengertian Pergaulan ................................................................... 13

2. Pengertian Pergaulan Teman Sebaya .......................................... 14

3. Pergaulan Teman Sebaya di Antara Remaja ............................... 16

a. Perkembangan Kognitif ......................................................... 17

b. Perkembangan Afektif ........................................................... 17

c. Perkembangan Moral ............................................................. 18

4. Kelompok Teman Sebaya ............................................................ 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

xiv

5. Fungsi Pergaulan Teman Sebaya ................................................ 24

6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi hubungan Teman Sebaya . 27

B. Motivasi Belajar ................................................................................ 29

1. Pengertian Motivasi .................................................................... 29

2. Pengertian Motivasi Belajar ....................................................... 30

3. Jenis-jenis Motivasi Dalam Belajar ........................................... 34

4. Ciri-ciri Orang Termotivasi......................................................... 35

5. Komponen-Komponen Pokok Motivasi .................................... 36

6. Fungsi Motivasi Dalam Belajar Siswa ....................................... 36

7. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .......................... 38

a. Faktor Intern ......................................................................... 38

1). Faktor Jasmaniah .............................................................. 38

2). Faktor Psikologis .............................................................. 39

b. Faktor Ekstern ...................................................................... 42

1). Faktor Keluarga ................................................................ 42

2). Faktor Sekolah atau Lembaga Pendidikan ....................... 42

3). Faktor Masyarakat ............................................................ 43

8. Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar ....................................... 45

C. Hubungan atau Dampak Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Motivasi

Belajar Siswa .................................................................................... 49

BAB III. GAMBARAN UMUM KEADAAN PERTEMANAN DALAM

KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA KELAS IX SMP KANISIUS BAMBANGLIPURO ........... 60

A. Gambaran Umum SMP Kanisius Bambanglipuro, Bantul .............. 61

1. Visi dan Misi Sekolah ................................................................ 62

2. Gambaran Lingkungan SMP ...................................................... 62

a. Lingkungan Fisik Sekolah .................................................... 62

b. Administrator-Organisatorik ................................................ 64

c. Lingkungan Akademik dan Sosial ....................................... 67

3. Situasi Pertemanan Siswa Kelas IX ........................................... 68

4. Situasi Pembelajaran PAK ......................................................... 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

xv

B. Penelitian Tentang Gambaran Kelompok Teman Sebaya dan

Motivasi Siswa Kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro, Bantul .... 74

1. Latar Belakang Penelitian ........................................................... 74

2. Tujuan Penelitian ....................................................................... 76

3. Definisi Operasional ................................................................... 76

4. Jenis Penelitian ........................................................................... 77

5. Desain Penelitian ........................................................................ 77

6. Responden Penelitian .................................................................. 78

7. Instrumen Pengumulan Data ....................................................... 79

8. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 80

9. Variabel Penelitian ...................................................................... 80

10. Kisi-kisi Penelitian ...................................................................... 80

Tabel 1 Instrumen Penelitian ...................................................... 80

C. Laporan Penelitian ........................................................................... 82

1. Laporan Hasil Kuesioner............................................................. 83

a. Tabel 2 Hasil Gambaran Kelompok Teman Sebaya ............. 84

b. Tabel 3 Hasil Motivasi Belajar PAK Siswa Kelas IX........... 90

D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 93

1. Gambaran Pertemanan Dalam Kelompok Teman Sebaya Siswa

Kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro Bantul ......................... 94

a. Latar Belakang Pertemanan .................................................. 94

b. Kegiatan Dalam Kelompok Teman Sebaya .......................... 97

c. Dampak Positif Pergaulan Kelompok Teman Sebaya

Yang Diikuti .......................................................................... 99

d. Harapan Terhadap Kelompok Teman Sebaya Yang

Diikuti ................................................................................... 101

2. Gambaran Bagaimana Motivasi Belajar Siswa Kelas IX SMP

Kanisius Bambanglipuro ............................................................. 102

a. Tingkat Motivasi Belajar PAK.............................................. 102

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .......... 107

c. Harapan Terhadap Proses Pembelajaran PAK ...................... 110

E. Kesimpulan Penelitian ...................................................................... 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

xvi

BAB IV. UPAYA MENGINTEGRASIKAN UNSUR-UNSUR POSITIF

PERGAULAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA KE DALAM

PROSES PEMBELAJARAN PAK .................................................. 114

A. Pemikiran Dasar Kegiatan................................................................. 115

B. Usulan Kegiatan Pelaksanaan Rekoleksi Pendalaman Iman Siswa

kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro Bantul Dalam Bentuk

Outbond ............................................................................................. 119

1. Tabel 4 Susunan Kegiatan Rekoleksi .......................................... 121

2. Tabel 5 Matriks Kegiatan Rekoleksi ........................................... 129

BAB V. PENUTUP .......................................................................................... 134

A. Kesimpulan ....................................................................................... 134

B. Saran .................................................................................................. 135

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 137

LAMPIRAN ....................................................................................................

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian ................................................ (1)

Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian .................................... (2)

Lampiran 3 : Daftar Siswa Kelas IX ............................................. (3)

Lampiran 4 : Tabel 1 Instrumen Penelitian ................................... (5)

Lampiran 5 : Kuesioner Penelitian ................................................ (7)

Lampiran 6 : Hasil Kuesioner ....................................................... (11)

Lampiran 7 : Tabel 2 Rekap Hasil Prosentase Kuesioner 1 .......... (24)

Lampiran 8 : Tabel 3 Rekap Hasil Prosentase Kuesioner 2 .......... (27)

Lampiran 9 : Contoh Jawaban Responden ..................................... (29)

Lampiran 10 : Tabel 4 Susunan Kegiatan Rekoleksi ....................... (37)

Lampiran 11 : Bahan Kegiatan Rekoleksi ....................................... (39)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Instrumen Penelitian .......................................................................... 80

Tabel 2: Rekap Hasil Prosentase Kuesioner 1 ................................................. 84

Tabel 3: Rekap Hasil Prosentase Kuesioner 2 ................................................. 90

Tabel 4 Susunan Kegiatan Rekoleksi ............................................................... 121

Tabel 5 Matriks Kegiatan Rekoleksi ................................................................ 130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

xviii

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikut Alkitab

Deuterokanonika © LAI 1976. (Alkitab yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian

Baru dalam terjemahan baru, yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab

Indonesia, ditambah dengan Kitab-kitab Deuterokanonika yang diselenggarakan

oleh Lembaga Biblika Indonesia. Terjemahan diterima dan diakui oleh Konferensi

Wali Gereja Indonesia). Jakarta: LAI, 2009.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

GE : Gravissimum Educationis

Dekrit Konsili Vatikan II tentang Pendidikan Kristen

tanggal 28 Oktober 1965

C. Singkatan lain

DPA : Dosen Pembimbing Akademik

R : Responden

No : Nomor

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SMA : Sekolah Menengah Atas

PAK : Pendidikan Agama Katolik

Komkat : Komisi Kateketik

PRODI : Program Studi

USD : Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan zaman pada masa sekarang ini semakin pesat. Hal ini

membuat pola pikir manusia pun ikut berubah dan semakin berkembang.

Perubahan ini terjadi karena adanya proses modernisasi yang membawa

perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat menjadi semakin maju.

Modernisasi sendiri menurut J.W. Schroorl (1988: 1) adalah suatu proses

transformasi masyarakat dalam segala aspek kemasyarakatannya. Proses

modernisasi tidak dapat dihindari, karena zaman saat ini semakin berkembang

pesat sehingga menyebabkan perubahan tatanan kehidupan masyarakat. Oleh

karena itu yang diperlukan adalah sikap kritis dalam menyikapi arus modernisasi

tersebut.

Gerakan modernisasi yang terjadi sampai saat ini, secara perlahan

menimbulkan adanya pergeseran pada pola interaksi antar individu dan

berubahnya nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat. Budaya tradisional yang

dulu kental, kini semakin terkikis seiring perkembangan zaman. Gaya hidup

masyarakat modern saat ini menjadi semakin materialistis, hedonis, dan

individualistis. Sebagai contoh seringkali kita melihat orang-orang berkumpul,

tetapi mereka sibuk dengan gadgetnya sendiri. Kepedulian terhadap orang lain

seakan tidak lagi penting karena mereka hanya berpusat pada dirinya sendiri,

Akibatnya kekerabatan dan hubungan sosial antar individu semakin berkurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

2

Hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap kualitas generasi penerus

bangsa, dalam hal ini adalah para remaja dan kaum muda.

Gerakan modernisasi ini berkembang semakin pesat seiring terjadinya

proses globalisasi, yang ditandai dengan kemajuan-kemajuan dalam berbagai

bidang kehidupan. Menurut Franz Magnis-Suseno (Rukiyanto, 2012: 43)

globalisasi merupakan suatu gerak yang tidak tertahankan yang membuat seluruh

umat manusia dapat saling bersentuhan dan berkomunikasi tanpa dibatasi oleh

tempat dan waktu. Globalisasi membuat kita dapat bergerak secara global,

berkomunikasi secara luas tanpa mengenal batas, serta mendapatkan informasi

melalui media (TV, internet) dalam sekejap saja tentang apa yang terjadi di daerah

lain bahkan yang berjarak jauh sekalipun.

Globalisasi ini membawa banyak perubahan dalam pola kehidupan

masyarakat. Franz Magnis-Suseno (Rukiyanto, 2012: 43) mengatakan bahwa

globalisasi ini membawa dampak positif dan negatif, dengan kata lain dapat

menjadi kesempatan sekaligus ancaman. Globalisasi membawa dampak positif

yaitu memberi kesempatan bagi kita untuk semakin memperoleh wawasan yang

lebih luas dengan memanfaatkan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK). Hal ini membuat kita mampu menjalin relasi tanpa dibatasi oleh jarak

dan waktu lewat media sosial. Sementara dampak negatifnya salah satunya adalah

dalam bidang komunikasi sosial, sering kali kita lebih sibuk dengan orang yang

jauh dibandingkan dengan orang-orang yang ada di sekitar kita. Hal ini membuat

pola relasi antar manusia menjadi dangkal, kurang mengenal satu sama lain dan

akibatnya dapat menimbulkan krisis dukungan dalam menjalani hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

3

Modernisasi dan globalisasi yang berdampak pada timbulnya pergeseran

pola interaksi antar individu maupun kelompok dan berubahnya nilai-nilai dalam

kehidupan bermasyarakat tentunya juga akan mempengaruhi dunia pendidikan.

Oleh karena itu penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan profesional sangat

penting untuk memperhatikan perubahan pola interaksi yang terjadi dalam

masyarakat karena hal itulah yang menjadi konteks dimana siswa hidup. Hal ini

juga sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan

bangsa. Pendidikan tidak hanya diperoleh dari sekolah (formal), melainkan juga

dapat diperoleh dari lingkungan masyarakat (informal). Di lingkungan masyarakat

maupun lingkungan sekolah, anak tidak dapat lepas dari lingkungan sosial

khususnya pergaulan dengan teman sebaya.

Peran teman sebaya sangat penting dalam masa usia sekolah. Santrock

(2002: 347) mengatakan bahwa remaja itu meluangkan lebih dari 40% waktunya

untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sebaya. Hal ini sejalan

dengan meningkatnya minat individu dalam persahabatan serta keikutsertaan

dalam kelompok. Brouwer (1982: 2) mengatakan bahwa pergaulan adalah suatu

interaksi yang bersifat luas atau lebih frekuen dan bersifat sempit yang infrekuen.

Bersifat luas artinya sering bergaul dengan banyak orang. Sedangkan pergaulan

sempit atau infrekuen artinya bergaul hanya dengan seseorang, misalnya

persahabatan kental.

Desmita (2009: 224-225) juga mengatakan bahwa pergaulan teman sebaya

dari kebanyakan remaja usia sekolah ini terjadi dalam bentuk grup atau kelompok,

sehingga periode ini sering disebut sebagai “usia kelompok”. Anak memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

4

keinginan kuat untuk menggabungkan diri ke dalam suatu kelompok, dan merasa

tidak puas bila tidak bermain bersama teman-temannya. Dalam menentukan

sebuah kelompok pertemanan, anak remaja lebih menekankan kepentingan pada

aktivitas bersama, seperti berbicara, berkeluyuran, dan sebagainya. Mereka

membentuk suatu perkumpulan dengan aturan-aturan tertentu serta mempunyai

keanggotaan inti. Masing-masing anggota kelompok memiliki peran dalam

aktivitas kelompok. Pergaulan dengan teman sebaya menjadi seperti panggung

dimana para remaja dapat menguji diri dan orang lain.

Kelompok teman sebaya itu menjadi tempat untuk mereka melakukan

sosialisasi satu sama lain, serta tempat mereka memperoleh informasi yang tidak

mereka dapatkan di dalam lingkup keluarga. Interaksi yang sering terjadi ini akan

membawa pengaruh terhadap anak. Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul lebih

cepat masuk dalam jiwa dari pada yang kita duga (Hurlock, 1999: 157).

Kelompok teman sebaya merupakan lingkungan sosial dimana anak dapat belajar

untuk dapat berinteraksi dengan orang lain. Dari pergaulan teman sebaya, anak

akan memperoleh dorongan, motivasi, kebiasaan, pengalaman, pengetahuan,

meniru orang lain dan lain-lain yang mereka peroleh secara sadar ataupun tidak

sehingga mereka menjadi lebih matang. Pengaruh teman sebaya sangat besar bagi

arah perkembangan sosial anak sendiri, baik yang bersifat positif maupun negatif.

Apabila yang terjadi dalam pergaulan tersebut adalah hal-hal positif maka akan

membawa dampak yang baik bagi anak. Tetapi apabila yang terjadi dalam

pergaulan tersebut adalah hal-hal yang negatif maka akan membawa dampak yang

buruk bagi anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

5

Oemar Hamalik (2006: 157) berpandangan bahwa faktor siswa justru

menjadi unsur yang menentukan berhasil tidaknya pengajaran yang disampaikan

oleh guru, sebab setiap siswa memiliki kondisi internal di mana kondisi tersebut

sangat berperan dalam aktivitas belajar mereka sehari-hari, salah satu dari kondisi

internal tersebut adalah motivasi. Motivasi sebagai motor penggerak di dalam diri

seseorang atau kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu demi tercapainya suatu tujuan. Setiap anak memiliki motivasi yang

berbeda-beda meskipun mereka dididik dan dibina oleh tenaga pengajar dan

materi yang sama. Siswa dapat dipaksa untuk mengikuti suatu perbuatan, tetapi ia

tidak dapat dipaksa untuk menghayati perbuatan itu sebagaimana mestinya.

Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri

anak yang mampu menimbulkan semangat atau gairah belajar. Siswa yang tidak

memiliki motivasi belajar tidak akan melakukan aktivitas belajar, dan perbuatan

belajar akan terwujud apabila ada motivasi belajar dari dalam diri siswa (Kompri,

2015: 3). Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan belajar siswa hanya dapat

terwujud jika muncul dari keinginan siswa itu sendiri. Siswa yang tidak memilki

semangat belajar dari dirinya sendiri atau dipaksa oleh situasi, akan mengalami

kesulitan dalam belajar. Motivasi belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh

tenaga pendidik di dalam sekolah, namun juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

yang kadang tidak terduga. Faktor tersebut di antaranya adalah pergaulan teman

sebaya baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

Oleh karena penulis belajar tentang PAK, maka dalam hal ini motivasi

belajar juga ditempatkan dalam konteks PAK. Berkaitan dengan pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

6

agama Katolik, negara mengaturnya dalam undang-undang No. 20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional bahwa negara dan pemerintah mengusahakan

dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia,

dan Gereja mewujudkanya dalam rangka pewartaan injil. Semua itu demi

membantu orangtua selaku pendidik pertama dan utama putera-puteri mereka.

Tujuan dari semua pemikiran itu ialah peserta didik (Dapiyanta, 2008: 1). Dari

penjelasan ini dapat kita lihat bahwa yang menjadi tujuan dari PAK adalah siswa

sendiri. Hal ini menyangkut seluruh pribadi dan pengalaman siswa baik dalam

lingkungan sekola, keluarga dan masyarakat.

Pendidikan Agama Katolik merupakan sarana pewartaan Kristus yang

secara langsung maupun tidak langsung kepada seluruh peserta didik di sekolah

itu, yakni pengajaran agama yang dipadukan dalam keseluruhan pelajaran dan

kehidupan komunitas sekolah Katolik. Pendidikan Agama Katolik berfungsi

membantu dan meningkatkan terlaksananya pendidikan iman melalui pengajaran

yang sistematis dan kritis. Dengan begitu PAK akan menghantarkan peserta didik

sampai pada iman yang dewasa, dan terciptanya relasi dengan Kristus dalam

keseluruhan hidupnya. Pendidikan Agama Katolik memperkenalkan dan

memperkembangkan sejauh bisa kehidupan yang berpola Kristiani melalui

bermacam-macam jalan yang saling melengkapi.

Pendidikan Agama Katolik identik dengan pendidikan nilai-nilai Kristiani

yang mampu memberikan pengaruh pada pembentukan karakter siswa. Oleh

karena itu PAK sangat dibutuhkan siswa sebagai sarana yang membantu mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

7

mengarahkan masa perubahan psikologi mereka agar semakin terarah kepada hal-

hal yang positif. Namun seringkali metode dan suasana PAK kurang

memperhatikan perkembangan psikologi siswa. Hal ini membuat siswa lebih

merasa nyaman dan senang dalam pergaulan teman sebaya dan membuat motivasi

untuk belajar PAK menjadi semakin berkurang. Selain itu PAK juga berhubungan

erat dengan pendalaman materi-materi tentang ajaran iman yang cenderung terlalu

berat untuk dipahami oleh siswa. Hal ini juga membuat motivasi siswa semakin

menurun untuk mengikuti pelajaran PAK.

Oleh karena itu PAK penting untuk mengakomodasi konteks sosial siswa

sebagai bagian dari proses pembelajaran. Dalam hal ini konteks sosial yang paling

berpengaruh bagi motivasi belajar siswa adalah pola interaksi dalam bentuk

pergaulan teman sebaya. Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa siswa

memiliki tingkat kegairahan yang cukup tinggi terhadap pergaulan dengan teman

sebayanya. Jika gairah yang sama dimiliki siswa dalam belajar PAK, hasilnya

akan lebih memuaskan atau dengan kata lain tujuan pembelajaran PAK dapat

tercapai. Oleh karena itu PAK perlu mengakomodasi unsur-unsur positif

pergaulan teman sebaya ke dalam proses pembelajaran untuk memacu semangat

belajar siswa.

Berdasarkan studi pendahuluan pada siswa kelas IX SMP Kanisius

Bambanglipuro, Kabupaten Bantul diperoleh data bahwa siswa itu memiliki

tingkat kegairahan yang cukup tinggi terhadap pergaulan dengan teman

sebayanya. Ketika siswa sedang berkumpul, mereka terlihat mempunyai

kesenangan dan kepuasan tersendiri dapat berkumpul dan bersosialisasi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

8

teman-temannya. Pergaulan teman sebaya mempunyai pengaruh yang cukup besar

terhadap pembentukan kepribadian dan tingkah laku anak, bahkan pengaruhnya

kadang-kadang melebihi keluarga.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas IX

SMP Kanisius Bambanglipuro, Kabupaten Bantul belum optimal. Motivasi siswa

dalam belajar khususnya dalam bidang PAK masih kurang. Hampir seluruh siswa

kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro ini lebih senang bergaul dengan teman

sebaya karena dari pergaulan itu akan timbul keakraban di antara mereka. Adanya

keakraban tersebut menjadikan anak lebih sering menghabiskan waktunya untuk

berkumpul bersama teman-temannya hingga kadang menyita waktu istirahat

maupun belajar mereka. Maka dari itu komunikasi interpersonal antara guru

dengan siswa harus terjalin dengan baik agar dapat mengakomodasi konteks sosial

siswa sebagai bagian dari proses pembelajaran khususnya dalam bidang PAK.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji

tentang unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha

mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar siswa kelas IX

SMP Kanisius Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja unsur-unsur positif pergaulan teman sebaya dan bagaimana

hubungannya terhadap motivasi belajar siswa ?

2. Bagaimana gambaran pertemanan dan motivasi belajar siswa Kelas IX SMP

Kanisius Bambanglipuro ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

9

3. Kegiatan apa yang dapat menjadi usulan agar pergaulan teman sebaya

mampu memotivasi siswa untuk belajar ?

C. TUJUAN PENULISAN

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengkaji apa saja unsur-unsur positif pergaulan teman sebaya dan

bagaimana hubungannya terhadap motivasi belajar siswa?

2. Mengetahui bagaimana gambaran pergaulan teman sebaya dan motivasi

belajar siswa kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro ?

3. Memberikan usulan kegiatan yang mampu mengintegrasikan unsur-unsur

positif pergaulan kelompok teman sebaya ke dalam proses pembelajaran

PAK ?

D. MANFAAT PENULISAN

Penulisan ini diharapkan dapat memberi manfaat:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

mengembangkan teori dan konsep yang menyangkut unsur-unsur positif

pergaulan teman sebaya dan motivasi belajar siswa khususnya dalam

bidang PAK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

10

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan keilmuan dan sebagai salah satu syarat

untuk mendapat gelar sarjana pendidikan di Universitas Sanata dharma

Yogyakarta

b. Bagi SMP Kanisius Bambanglipuro, Kabupaten Bantul

Memberikan masukan dan informasi yang baik bagi SMP Kanisius

Bambanglipuro terutama dalam mengatasi masalah motivasi belajar

pada siswa khususnya Pendidikan Agama Katolik dan melengkapi

kajian pendidikan yang menyangkut pergaulan teman sebaya dan

motivasi belajar siswa.

E. METODOLOGI PENULISAN

Skripsi ini adalah studi pustaka dan peneltian kualitatif dengan

menggunakan metode penulisan deskripsi analisis. Penulisan dengan metode ini

dilakukan dengan cara mengemukakan, menyampaikan atau menggambarkan apa

yang sudah didapat melalui studi pustaka dan hasil penelitian kemudian

menjelaskan, memahaminya, dan mengupayakan sumbangan pemikiran.

Penulisan gagasan dan hasil penelitian disampaikan dalam bentuk deskriptif

deduktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

11

F. SISTEMATKA PENULISAN

Untuk memperoleh gambaran yang jelas, penulis menyampaikan pokok-

pokok sebagai berikut :

Bab I penulis memaparkan latar belakang penulisan skripsi baik

berdasarkan pengamatan, pengalaman dan sumber lainnya. Rumusan masalah,

manfaat, tujuan, dan sistematika penulisan skripsi dirumuskan juga dalam bab ini.

Bab II berisi uraian tentang pengertian pergaulan teman sebaya, kelompok

teman sebaya, pergaulan teman sebaya di antara para remaja, faktor-faktor yang

mempengaruhi pergaulan teman sebaya, pengertian motivasi belajar, jenis-jenis

motivasi dalam belajar, fungsi motivasi, ciri-ciri orang termotivasi, cara

menumbuhkan motivasi belajar, serta hubungan atau dampak pergaulan kelompok

teman sebaya terhadap motivasi belajar siswa khususnya dalam bidang PAK.

Bab III berisi Penjelasan dan pemaparan data yang telah dikumpulkan di

lapangan sesuai dengan permasalahan yang ada. Bab ini memberikan penjelasan

dan hasil analisis data sejauh mana gambaran pertemanan dalam kelompok teman

sebaya dan motivasi belajar siswa kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro.

Laporan dan pembahasan penelitian juga diuraikan dalam bab ini.

Bab IV ini merupakan sintesis dari bab II dan bab III yang memberikan

sumbangan pemikiran yaitu upaya mengitegrasikan unsur-unsur positif dalam

pergaulan kelompok teman sebaya dalam proses pembelajaran PAK.

Bab V Kesimpulan dan saran yang memaparkan apakah berdasarkan hasil

penelitian skripsi. Penulis juga memaparkan saran dan usul kepada pihak Sekolah,

guru PAK berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

BAB II

UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM PERGAULAN TEMAN SEBAYA

DAN HUBUNGANNYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Pada bab I telah diuraikan tentang latar belakang, rumusan permasalahan,

tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan serta sistematika penulisan

skripsi. Bab kedua akan membahas mengenai pergaulan kelompok teman sebaya

(peer group) dan motivasi belajar. Bab kedua ini merupakan pembahasan dari

rumusan masalah yang pertama, yakni pengaruh pergaulan teman sebaya sebagai

sarana utuk memotivasi siswa belajar.

Bab ini membahas pandangan dari berbagai sumber yang berkaitan dengan

unsur-unsur positif pergaulan teman sebaya dan hubungannya dengan motivasi

belajar siswa. Pembahasan dalam bab ini dibagi ke dalam tiga bagian. Bagian

pertama menjelaskan tentang teori-teori tentang pergaulan teman sebaya, latar

belakang timbulnya pergaulan teman sebaya, fungsi pergaulan teman sebaya,

kelompok teman sebaya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan teman

sebaya, serta pendapat para ahli. Bagian kedua membahas tentang motivasi

belajar. Bagian ini akan mengulas pengertian, komponen-komponen pokok,

aspek-aspek motivasi belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

belajar.

Bagian ketiga menguraikan tentang pembelajaran Pendidikan Agama

Katolik khususnya untuk remaja usia SMP. Pendidikan Agama Katolik sendiri

identik dengan pendidikan nilai-nilai Kristiani yang mampu memberikan

pengaruh pada pembentukan karakter siswa. Pendidikan Agama Katolik sangat

dibutuhkan siswa sebagai sarana yang membantu mereka mengarahkan masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

13

perubahan psikologi mereka agar semakin terarah kepada hal-hal yang positif.

Oleh karena itu PAK penting untuk mengakomodasi konteks sosial siswa sebagai

bagian dari proses pembelajaran. Dalam hal ini konteks sosial yang paling

berpengaruh bagi motivasi belajar siswa adalah pola interaksi dalam bentuk

pergaulan teman sebaya

A. Pergaulan Teman Sebaya

1. Pengertian Pergaulan

Bergaul merupakan suatu interaksi dengan orang lain yang ingin dirasakan

setiap manusia. Hampir setiap orang suka berkumpul dan bergabung dengan orang

lain untuk saling mengakrabkan diri, berbagi pengalaman, dan bertukar pikiran.

Keinginan bergaul dimaksudkan untuk mendapatkan perkembangan diri terlebih

dalam bidang sosial yang seimbang.

Basrowi (2005: 35) mengatakan bahwa pergaulan tidak dapat dilepaskan

dari hubungan yang dinamis antar individu dengan individu lainnya, individu

dengan kelompok serta kelompok dengan kelompok lainnya. Hal ini menunjukkan

bahwa manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan orang lain untuk bisa saling

melengkapi satu dengan yang lain. Bentuk interaksi yang dibangun manusia juga

beragam mulai dari kelompok yang kecil sampai kelompok yang lebih besar.

Relasi atau hubungan antara manusia baik antar pribadi maupun kelompok

mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan konteks yang dialami

oleh manusia itu sendiri. Konteks yang dimaksud antara lain lingkungan sosial,

usia serta perkembangan zaman dimaa manusia itu tinggal. Jika konteks ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

14

mengalami perubahan, maka akan berpengaruh pada relasi manusia. Contohnya,

Di desa relasi antar manusia masih akrab, bersifat kekeluargaan, sering berkumpul

dan saling mengeal. Sementara di kota relasi antar manusia lebih bersifat tertutup

dan sibuk dengan urusan masing-masing.

Brouwer (1982: 2) juga berpendapat bahwa pergaulan adalah suatu interaksi

yang bersifat luas dan bersifat sempit. Bersifat luas berarti individu sering bergaul

dengan banyak orang, sedangkan pergaulan sempit berarti pergaulan seseorang

cenderung hanya dengan orang-orang tertentu, misalnya persahabatan kental.

Pergaulan melibatkan orang lain, baik seseorang maupun lebih sebagai partner

berinteraksi.

Dari pengertian-pengertian tentang pergaulan di atas dapat disampaikan

bahwa pergaulan adalah suatu kegiatan persahabatan yang melibatkan hubungan

tingkah laku antara seorang individu dengan individu lain maupun banyak orang

dalam kehidupan bersama untuk saling berbagi pengalaman. Dalam proses

perkembangan diri seseorang, hal ini sangatlah penting untuk membantu

menemukan identitasnya di tengah kelompok atau masyarakat.

3. Pengertian Pergaulan Teman Sebaya

Dalam istilah sosiologi, kelompok bermain atau teman sebaya dikenal

dengan sebutan peer group. Teman sebaya ialah anak-anak atau remaja yang

memiliki usia atau tingkat kematangan hampir sama yang saling berinteraksi dan

memiliki peran yang unik dalam budaya atau kebiasaannya (Santrock, 2003: 55).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

15

Kesamaan usia ini sekaligus memberikan gambaran akan adanya kesamaan tahap

perkembangan yang memungkinkan siswa untuk muda bergaul satu sama lain.

Kuatnya pengaruh teman sebaya tidak terlepas dari adanya ikatan yang

terjalin kuat dalam kelompok teman sebayanya tersebut (peer group). Santrock

(2003: 55) juga mengatakan pada banyak remaja, bagaimana mereka dipandang

oleh teman sebaya merupakan aspek yang terpenting dalam kehidupan mereka.

Bahkan remaja akan melakukan apapun, agar dapat dimasukkan sebagai anggota.

Hal ini sesuai dengan tahap perkembangan psikologi remaja yang ingin dipandang

hebat dan memperoleh pengakuan dari orang lain. Biasanya anggota yang tidak

mengikuti aturan kelompoknya akan dikucilkan dan hal itu dapat mengakibatkan

perasaan stres, frustasi, dan sedih karena merasa keberadaannya tidak diakui.

Slamet Santosa (2006: 79) mengatakan bahwa teman sebaya atau peer

group adalah kelompok sebaya yang sukses ketika anggotanya dapat berinteraksi.

Artinya anggota kelompok teman sebaya biasa menghabiskan waktu bersama

tanpa adanya sebuah jadwal yang pasti. Intensitas perjumpaan antar anggota

membuat hubungan mereka semakin dekat, saling mengenal dan memahami satu

sama lain. inilah yang menjadi ukuran kesuksesan dalam pergaulan teman sebaya.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa teman sebaya adalah

kelompok yang memiliki tingkat usia dan ciri-ciri serta hobi yang sama pula.

Mereka sering menghabiskan waktu bersama untuk saling berinteraksi dan

bersosialisasi dengan anggota teman sebayanya. Dalam masa ini, kelompok

sepermainan berkembang menjadi kelompok persahabatan yang sangat akrab dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

16

kelompok sebaya ini mempunyai peranan penting dalam penyesuain diri

seseorang.

Ada banyak bentuk pergaulan atau relasi antar manusia, namun dalam

skripsi ini penulis secara khusus membahas tentang pergaulan teman sebaya.

Teman sebaya yang dimaksud adalah usia remaja. Maka sebelum membahas lebih

lanjut tentang pergaulan teman sebaya, penulis akan menjelaskan situasi atau

konteks seseorang pada usia remaja.

4. Pergaulan Teman Sebaya Di Antara Para Remaja

Istilah remaja berasal dari bahasa latin adolescence yang diartikan sebagai

masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup

perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional (Santrock, 2003: 26).

Perubahan biologis mencakup perubahan organ-organ seksual yang mencapai

kematangan dan mulai berfungsi dengan baik. Perubahan kognitif mencakup cara

berfikir remaja yang mulai kritis dalam memandang suatu hal. Sedangkan

perubahan sosial-emosional mencakup perubahan emosi dan hubungan sosial

remaja dengan lingkungan sekitarnya.

Masa remaja merupakan masa bagi seseorang untuk mencari dan

menemukan identitas diriya. Dalam rangka pencarian identitas itu, remaja melihat

bahwa interaksi teman sebaya itu berperan penting dalam proses perkembangan

sosial mereka dan sesuai dengan keadaan serta perkembangan psikologis mereka.

Perkembangan psikologis di sini mencakup perkembangan kognitif, afektif, dan

psikomotorik individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

17

a. Perkembangan kognitif

Santrock menyampaikan pandangan Jean Piaget (2003: 105-107) yang

mengatakan bahwa perkembangan kognitif seseorang diklasifikasikan

menjadi 4 tahap, yaitu Tahap sensori-motor (0-2 tahun), Tahap

praoperasional (2-7 tahun), Tahap operasional konkret (7-11 tahun), dan

Tahap operasional formal (11-dewasa). Pada tahap operasioal formal ini

remaja sudah punya pola pikir sendiri. Remaja mulai memiliki pemikiran

yang abstrak dan logis. Pemikiran yang abstrak tersebut dapat dilihat dari

remaja yang mulai mampu menyusun berbagai rencana dalam mengatasi

berbagai macam permasalahan yang dihadapi. Remaja juga mulai bekerja

secara lebih efektif dan efisien. Pada tahap ini keingintahuan remaja akan

hal-hal baru semakin tinggi.

b. Perkembangan Afektif

Perkembangan afektif merupakan proses yang berkaitan dengan perasaan,

baik itu rasa takut, cinta, emosi dan sebagainya. Santrock menyampaikan

pandangan dari Erik Erikson (2003: 46-47) yang mengatakan bahwa ada 8

tahap perkembangan psikososial seseorang, yaitu trust vs mistrust (0-18

bulan), otonomi VS malu dan ragu-ragu (18 bulan-3 tahun), inisiatif vs rasa

bersalah (3-5 tahun), tekun vs rasa rendah diri (6-10), identitas vs

kebingungan identitas (10-20 tahun), keintiman vs keterkucilan (20-30

tahun), bangkit vs stagnan (40-50 tahun), integritas vs putus asa (60an tahun).

Tahap identitas vs kebingungan identitas (10-20 tahun) adalah tahap yang

menggambarkan keadaan remaja pada usianya dimana mereka biasanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

18

dihadapkan pada pertanyaan siapa aku, apa tujuan hidupku dan sebagainya.

Pada tahap ini remaja dalam proses mencari dan mengenali siapa diri mereka.

Remaja berusaha menemukan identitas diri mereka dengan cara-cara seperti

menggabungkan diri ke dalam kelompok dan bersosialisasi dengan teman-

teman sebayanya. Remaja akan saling berinteraksi dan menjajaki berbagai

peran dalam kelompok agar semakin berkembang dan membantu

menemukan jati dirinya.

c. Perkembangan moral

Santrock menyampaikan pandangan Kohlberg (2003: 441) yang mengatakan

bahwa ada tiga tahapan dalam perkembangan moral seseorang, yaitu: (1)

tahap pra-konvensional. Tingkat pra-konvensional dari penalaran moral

umumnya ada pada anak-anak. Walaupun orang dewasa juga dapat

menunjukkan penalaran dalam tahap ini. Pada tingkat ini, anak tidak

memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral, penalaran moral dikendalikan

oleh hadiah dan hukuman ekternal. Dengan kata lain aturan dikontrol oleh

orang lain (eksternal) dan tingkah laku yang baik akan mendapat hadiah dan

tingkah laku yang buruk mendapatkan hukuman. (2) Tahap konvensional,

tahap ini umumnya ada pada seorang remaja atau orang dewasa. Pada tahap

ini remaja sangat aktif dalam berbagai hal dan berusaha ikut mengambil

peran dalam kehidupan sosialnya. Remaja menilai moralitas dari suatu

tindakan dengan membandingkannya dengan pandangan dan harapan

masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa baik tidakya suatu tindakan

tergantung pada pandangan dan penilaian masyarakat. Artinya remaja masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

19

sangat tergantung pada pandangan masyarakat yang dianggap lebih kuat

pengaruhnya. (3) Tahap pasca konvensional, pada tahap ini moralitas tidak

sepenuhnya lagi didasarkan pada standar orang lain melainkan diri sendiri.

Remaja membentuk pemikiran moral mereka sendiri seiring dengan

perkembangan mereka dari tahap satu ke tahap berikutnya.

Peran teman sebaya sangat penting khususnya dalam masa usia sekolah.

Santrock (2003: 347) mengatakan bahwa remaja itu meluangkan lebih dari 40%

waktunya untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sebaya. Hal ini

sejalan dengan meningkatnya minat individu dalam persahabatan serta

keikutsertaan dalam kelompok. Uraian di atas juga menunjukkan bahwa

kelompok sebaya itu berperan penting dalam sosialisasi individu terutama saat

memasuki usia remaja. Dalam masa ini, keinginan remaja untuk melepaskan diri

dari orang tuanya bertujuan untuk menemukan dirinya sendiri.

Seorang remaja yang telah mantap dengan keberadaan dirinya akan lebih

percaya diri memulai hubungan dengan orang lain. Ketika menjalin relasi dengan

orang lain ia tidak akan berorientasi pada dirinya sendiri melainkan akan menaruh

keberadaan di luar dirinya. Hal ini tampak pada remaja yang memberikan rasa

peduli kepada temannya yang dikenal. Remaja merasa lebih aman bila

membagikan permasalahan, ide-ide, pikiran-pikiran yang dimiliki untuk dibagikan

pada orang lain yang dikatakan teman atau sahabat (Mappiare, 1983: 5).

Proses ini merupakan pencarian identitas dimana hal ini merupakan aspek

penting dalam perkembangan diri menuju kemandirian remaja karena masa

remaja merupakan suatu usaha mengisi transisi dari anak-anak menuju dewasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

20

dengan mencari jawaban tentang siapakah dirinya. Remaja dan kelompok teman

sebayanya sendiri dalam proses interaksinya tetap memiliki pengaruh baik positif

maupun negatif. Selain memiliki manfaat yaitu untuk saling bertukar pikiran dan

berbagi pengalaman untuk saling memperkembangkan satu dengan yang lain, juga

dapat menjadi masalah jika mereka tidak bisa mengendalikan diri seperti lupa

waktu karena terlalu sering bersama-sama, keinginan mencoba apa dilakukan oleh

salah seorang di antara teman, misalnya merokok, minum minuman beralkohol,

dan lain sebagainya. Oleh karena itu remaja harus bisa mengontrol dirinya dan

bisa memilih kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk perkembangan dirinya

kearah yang lebih baik. Jika kegiatan yang dilakukan dalam kelompok itu

bermanfaat seperti belajar bersama maka dapat terus dikembangkan, namun

sebaliknya jika kegiatan yang dilakukan itu hanya bersifat negatif seperti merokok

dan minum minuman beralkohol maka harus dihindari. Pergaulan dengan teman

sebaya menjadi seperti panggung dimana para remaja dapat menguji diri dan

orang lain. Keluarga dan guru juga tetap harus mengawasi dengan siapa remaja

berteman agar tidak salah dalam bergaul.

5. Kelompok Teman Sebaya

Desmita (2009: 224) mengemukakan bahwa interaksi teman sebaya dari

kebanyakan anak pada periode akhir ini terjadi dalam grup atau kelompok,

sehingga periode ini sering disebut usia kelompok. Pada masa ini, anak tidak lagi

puas bermain sendirian di rumah, atau melakukan kegiatan-kegiatan dengan

anggota keluarga. Pada usia ini anak memiliki keinginan yang kuat untuk diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

21

sebagai anggota kelompok, serta merasa tidak puas bila tidak bersama teman-

temannya. Anak lebih memilih bebas bermain, bergaul dengan teman-teman

seusianya dan tidak suka terlalu dikekang.

Dalam menentukan sebuah kelompok pertemanan, mereka lebih

menekankan pada pentingnya aktivitas yang dilakukan bersama-sama, seperti

berbicara, pergi ke sekolah, dan bermain. Hal-hal tersebut merupakan alasan dasar

bagi terbentuknya kelompok teman sebaya. Mereka membentuk suatu

perkumpulan dengan aturan-aturan tertentu serta mempunyai keanggotaan inti.

Masing-masing anggota kelompok memiliki peran dalam aktivitas kelompok

(Desmita, 2009: 225).

Pada waktu mulai sekolah, anak memasuki usia kelompok, yaitu usia yang

pada saat itu kesadaran sosialnya berkembang pesat. Menjadi pribadi yang sosial

merupakan salah satu tugas perkembangan yang utama pada periode ini. Anak

menjadi anggota suatu kelompok teman sebaya yang secara bertahap

menggantikan keluarga dalam mempengaruhi perilaku (Hurlock, 1999: 264).

Hurlock menambahkan kelompok teman sebaya ini dapat beranggotakan dalam

jumlah besar maupun kecil. Hurlock (1999: 215) menggolongkan kelompok

teman sebaya sebagai berikut :

a. Teman Dekat

Kelompok teman dekat biasanya terdiri dari dua atau tiga orang yang

mempunyai jenis kelamin, minat dan kemampuan yang hampir sama.

Biasanya kelompok teman dekat ini berisi individu-individu yang memiliki

jenis kelamin sama. Kelompok teman dekat ini memiliki tingkat keintiman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

22

yang cukup erat. Keintiman yang dimaksud adalah hubungan yang terjalin

semakin akrab dan saling mengenal satu sama lain. kelompok itu biasanya

menjadi ruang untuk bercerita satu dengan yang lain tentang berbagai hal.

b. Kelompok kecil

Kelompok kecil dalam pergaulan teman sebaya terdiri dari beberapa teman

dekat, pada mulanya mereka terdiri dari jenis kelamin yang sama, tetapi

kemudian meliputi jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hal ini

menunjukkan adanya perubahan atau perkembangan dalam kelompok kecil

ini. Kelompok ini biasanya memiliki kedekatan satu sama lain. Jumlah

mereka yang tidak terlalu banyak membuat hubungan antar mereka mejadi

lebih dekat. Kelompok ini juga biasanya terdiri dari remaja yang memiliki

kesamaan hobby atau bakat yang mereka miliki.

c. Kelompok besar

Kelompok besar dalam pergaulan teman sebaya ini terdiri dari beberapa

kelompok kecil dan kelompok teman dekat, lalu berkembang dengan

meningkatnya minat dan interaksi antar mereka. Karena kelompok ini

besar, maka penyesuaian minat antar anggotanya berkurang sehingga

terdapat jarak sosial yang lebih besar di antara mereka. Hal ini

menunjukkan bahwa hubungan atau relasi antar pribadi dalam kelompok ini

kurang dekat.

d. Kelompok yang terorganisir

Kelompok ini mempunyai struktur organisasi atau susunan kepengurusan

yang jelas dan terwujud dalam organisasi sekolah atau masyarakat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

23

dibentuk untuk memenuhi kebutuhan sosial para remaja yang masih berada

di bawah bimbingan dan pengawasan orang dewasa sehingga remaja yang

mengikuti kelompok ini sering bosan karena merasa diatur dan dibatasi

ruang geraknya. Kelompok ini biasanya terbentuk untuk memenuhi atau

melaksanakan tugas tertentu. Pengawasan dari orang dewasa yang kurang

disukai oleh kaum remaja menunjukkan adanya perbedaan kebutuhan

antara remaja dan orang dewasa. Perjumpaan dalam kelompok ini biasanya

tergantung pada jadwal kelompok yang ditentukan oleh organisasi.

e. Kelompok geng

Kelompok ini biasanya terbentuk karena adanya penolakan atau perasaan

tidak puas dengan kelompok terorganisir. Terdiri dari anak-anak berjenis

kelamin sama dan minat terhadap penolakan melalui tindakan anti sosial.

Ciri-ciri geng anak-anak menurut Hurlock (1999: 156) adalah sebagai

berikut.

1) Tujuan utama geng anak-anak adalah memperoleh kesenangan, geng

mereka terutama adalah kelompok bermain.

2) Geng anak-anak terdiri dari anak-anak yang popular dengan teman-

teman sebaya.

3) Geng anak-anak jarang beranggotakan kedua jenis seks.

4) Geng anak-anak terdiri dari anak-anak yang usia dan tingkat

perkembangannya sama dan yang mempunyai minat serta kemampuan

yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

24

Jadi kelompok teman sebaya ini menjadi sarana bagi remaja untuk

menemukan identitas diriya. Kelompok teman sebaya berperan menyediakan

berbagai macam informasi yang dapat diperoleh di luar keluarga. Dari kelompok

teman sebaya, remaja belajar saling bersosialisasi dan mempelajari hal-hal baru.

Remaja memiliki motivasi yang kuat untuk berkumpul bersama teman sebayanya

dan menjadi sosok yang mandiri. Tujuan dari proses ini adalah untuk mencari

identitas dirinya dan ini penting untuk perkembangan sosial remaja.

5. Fungsi Pergaulan Teman Sebaya

Hubungan sosial dengan teman sebaya mempunyai arti yang penting bagi

perkembangan pribadi remaja karena sebagian waktu mereka dihabiskan untuk

berinteraksi dengan teman sebaya. Melalui hubungan dengan teman sebaya, anak

dan remaja belajar tentang hubungan timbal balik yang simetris. Anak

mempelajari prinsip-prinsip kejujuran dan keadilan melalui peristiwa perselisihan

dengan teman sebayanya. Mereka juga secara aktif mempelajari kepentingan-

kepentingan dalam kelompok dalam rangka memuluskan integrasi dirinya dalam

aktivitas kelompok teman sebaya (Desmita, 2009: 230). Remaja beranggapan

bahwa keanggotaan suatu kelompok akan sangat menyenangkan dan menarik

serta memenuhi kebutuhan mereka atas hubungan dekat dan kebersamaan.

Mereka bergabung dengan kelompok karena mereka akan memiliki kesempatan

untuk menerima penghargaan dan lebih bebas untuk mengekspresikan diri.

Desmita menyampaikan pandangan Kelly dan Hansen (2009: 230) tentang

6 fungsi positif teman sebaya, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

25

a. Mengontrol rangsangan agresif

Melalui interaksi dengan teman sebayanya, remaja dapat belajar bagaimana

dapat memecahkan berbagai macam permasalahan yang ada dengan berbagai

macam cara selain tindakan langsung. Remaja masih sangat rentan dengan

konflik sosial. Oleh karena itu anggota kelompok dapat saling bertukar pikiran

untuk mencari solusi yang tepat dari masalah yang dihadapi. Hal ini dapat

mengontrol emosi remaja yang sering bertindak agresif saat mendapatkan

tekanan.

b. Memperoleh dorongan emosional dan sosial

Dalam bersosialisasi dengan teman sebaya, remaja dan kelompokya

memberikan dorongan pada setiap anggota kelompok untuk mengambil peran

dan tanggung jawab baru yang akan mereka dapatkan. Hal ini akan membuat

remaja semakin merasa diterima dan dihargai dalam kelompok teman

sebayanya.

c. Meningkatkan keterampilan-keterampilan sosial

Melalui interaksi dengan teman sebaya, remaja dapat mengembangkan

kemampuan penalaran, dan belajar untuk mengekspresikan diri mereka.

Remaja akan semakin terbuka dan berani untuk mengekspresikan perasaan-

perasaan yang mereka alami serta mengembangkan kemampuan mereka

dalam memecahkan suatu masalah dengan cara-cara yang lebih matang.

d. Mengembangkan sikap dan tingkah laku

Sikap merupakan salah satu aspek psikologis individu yang sangat penting

karena sikap menjadi kecenderungan seseorang untuk berperilaku. Oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

26

karena itu, remaja dapat belajar mengenai sikap dan tingkah laku yang mereka

asosiasikan dalam berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.

e. Memperkuat penyesuaian moral dan nilai-nilai

Pada masa remaja, seseorang biasanya selalu ingin mecoba hal-hal baru.

Remaja mencoba untuk mengambil keputusan atas dirinya sendiri. Mereka

mencoba mengembangkan kemampuan penalaran mereka dengan cara

mengevaluasi nilai-nilai yang dimilikinya dan dimiliki teman sebayanya.

Remaja juga belajar mengembangkan moralitas mereka karena hal itu

merupakan standar baik-buruk yang ditentukan bagi seseorang sebagai

anggota sosial.

f. Meningkatkan harga diri

Dalam berinteraksi dengan teman sebayanya, remaja akan belajar

mengembangkan dan meningkatkan harga dirinya dihadapan anggota lainnya.

Bagi remaja menjadi orang yang disukai oleh sejumlah besar teman-teman

sebayanya membuat remaja merasa senang tentang dirinya.

Selanjutnya Desmita menyampaikan pandangan Santrock (2009: 231) yang

menekankan pengaruh negatif dari teman sebaya terhadap perkembangan diri

anak dan remaja. Salah satunya adalah pengalaman ditolak atau diabaikan oleh

teman sebayanya dapat menimbulkan rasa kesepian bahkan permusuhan. Selain

itu biasanya remaja sering mengikuti kebiasaan tidak baik dari anggota kelompok

yang lain hanya supaya dianggap sama, contohnya: merokok, nongkrong, minum-

minuman beralkohol, dan sebagainya. hal ini karena keadaan psikologis remaja

yang masih labil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

27

Kelompok teman sebaya sendiri biasanya beranggotakan perempuan saja,

laki-laki saja atau campuran, kalau kelompoknya beranggotakan laki-laki saja

biasanya sebagaian besar anggotanya tidak terlampau dekat secara emosional,

sedangkan apabila kelompok beranggotakan perempuan biasanya anggotanya

lebih akrab.

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan teman sebaya

Dalam berinteraksi dengan teman sebayanya, ada beberapa faktor yang

mempengaruhi hubungan pertemanan mereka. Desmita (2009: 47-48)

mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan teman sebaya

adalah sebagai berikut.

a) Kesamaan Usia

Faktor ini lebih memungkinkan anak untuk memiliki minat-minat dan

teman pembicaraan atau kegiatan atau hal-hal yang sama seperti model

berpakaian, model rambut, mimik muka, kegiatan saling membantu,

melakukan permainan, dan lain-lain sehingga mendorong terjadi hubungan

sosial. Anak yang cenderung sama usianya biasanya mempunyai topik

pembicaraan yang sama pula. Hal ini memungkinkan remaja untuk

menjalin hubungan yang erat dengan teman yang memiliki tingkat usia

yang hampir sama.

b) Situasi atau keadaan remaja

Dalam hubungan dengan teman sebaya, situasi atau keadaan mempunyai

pengaruh dalam setiap kegiatan yang dilakukan kelompok teman sebaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

28

itu. Salah satunya dapat mempengaruhi hubungan sosial anak seperti

dalam pemilihan permainan, misalnya di saat berjumlah banyak anak-anak

akan cenderung memilih permainan kompetitif daripada permainan

kooperatif, aktivitas di ruang terbuka mendorong permainan kooperatif

yang menggunakan orang atau objek sebagai simbol, dan seterusnya.

c) Kebutuhan akan keakraban

Keakraban juga mempengaruhi interaksi dengan teman sebaya. Keakraban

akan menciptakan suasana yang kondusif dalam hubungan sosial.

Kolaborasi dalam pemecahan masalah lebih baik dan efisien bila

dilakukan oleh anak di antara teman sebaya yang akrab sehingga tidak ada

rasa canggung antar anggota. Keakraban yang terjalin antar teman sebaya

akan memunculkan terbentuknya persahabatan. Keakraban terjadi karena

penyesuaian diri yang baik serta didorong kesempatan bertemu yang kerap

terjadi sehingga keakraban tersebut akan memunculkan sikap saling

terbuka antar anak, sikap saling menerima keadaan teman dan solidaritas

yang tinggi.

d) Perkembangan kognitif

Perkembangan kognitif juga sangat berperan dalam hubungan teman

sebaya. Anak yang kemampuan kognitifnya meningkat, hubungan dengan

teman sebaya juga meningkat. Anak-anak yang memiliki keterampilan

kognisi yang lebih unggul akan cenderung tampil sebagai pemimpin. Ciri-

ciri berkembangnya kognitif anak dengan baik seperti: mudah memaafkan,

adanya rasa empati, terdorong untuk saling membantu, dan dapat menahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

29

emosi. Apabila anak yang mempunyai ciri tersebut biasanya hubungan

dengan teman sebayanya akan berjalan dengan baik.

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian motivasi

Sardiman (2007: 73) mengatakan bahwa motif dapat diartikan sebagai

daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat

dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk

melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif

dapat dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata

motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah

menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan

untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.

Kompri menyampaikan pendapat Santrock (2015: 3) bahwa motivasi

adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya,

perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan

bertahan lama. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki seseorang akan banyak

menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar

maupun bekerja.

Sondang (1989: 138) menyampaikan pandangannya bahwa motivasi

adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota atau organisasi

mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau

ketrampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

30

yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka

pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan

sebelumnya.

Kompri menyampaikan pandangan Abraham Maslow ( 2015: 3-4) yang

mengatakan bahwa motivasi sendiri adalah sebuah alasan yang mendasari seorang

individu untuk melakukan suatu perbuatan. Seseorang yang mempunyai motivasi

cukup tinggi dapat diartikan bahwa orang tersebut punya alasan yang kuat untuk

mencapai apa yang diinginkannya.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disampaikan bahwa motivasi

adalah suatu dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan

nyata untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Motivasi di sini berarti

sebagai suatu penggerak yang merangsang individu untuk melakukan suatu

aktifitas. Dengan adanya motivasi maka seseorang akan berusaha untuk mencapai

tujuan yang diharapkan dan motivasilah yang dapat menggerakkan seseorang

untuk berusaha memenuhi kebutuhannya.

2. Pengertian motivasi belajar

Motivasi dan belajar adalah dua hal yang berkaitan dan saling

mempengaruhi. Kompri (2015: 231) menyampaikan pandangan Thorndike yang

mengatakan bahwa belajar sebagai proses interaksi antara stimulus yang berupa

pikiran, perasaan, dan gerakan dengan respons. Hal ini menunjukkan bahwa

kegiatan belajar dapat terjadi apabila ada rangsangan baik itu berupa pikiran,

perasaan, dan tindakan. Motivasi belajar merupakan hal yang pokok dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

31

melakukan kegiatan belajar, sehingga tanpa motivasi seseorang tidak akan belajar

dengan serius. Bermula dari motivasi belajar seseorang memiliki semangat lebih

baik dari kegiatan belajar tersebut.

Kompri (2015: 219) mengutip pandangan Skinner yang mengatakan

bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang

berlangsung secara progresif. Jadi proses belajar akan membawa suatu perubahan

pada individu-individu yang melakukan aktivitas belajar.

Winkel (1983: 27) juga mengemukakan bahwa motivasi belajar adalah

keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah

pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi berasal dari kata

“motif” yang diartikan sebagai daya penggerak bagi seseorang untuk melakukan

berbagai aktifitas demi mencapai tujuan tertentu. Orang yang memiliki motivasi

belajar sungguh-sungguh mengusahakan agar motivasi belajarnya tidak mudah

melemah atau hilang tetapi tetap bertahan bahkan berkembang sesuai dengan

tujuan yang hendak dicapai.

Hal yang sama diungkapkan oleh Sondang (1989: 138) yang

menyampaikan pandangannya bahwa motivasi adalah daya pendorong yang

mengakibatkan seseorang anggota atau organisasi mau dan rela untuk

mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan tenaga dan

waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung

jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan

berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

32

Elida Prayitno menyampaikan pandangan Anderson, C.R. dan Faust, G.W.

(1989: 10) yang mengatakan bahwa motivasi dalam belajar dapat dilihat dari

karakteristik perilaku siswa itu sendiri yang menyangkut minat, konsentrasi dan

ketekunan. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi dalam belajar akan

memperlihatkan minat dan ketekunan yang besar dalam belajar serta memberikan

perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Sebaliknya bila siswa

memiliki motivasi belajar yang rendah, mereka akan cepat merasa bosan, tidak

semangat dan berusaha untuk menghindar dari kegiatan serta tugas-tugas belajar.

Dalam menangkap isi dari proses belajar tersebut, individu harus

menggunakan kemampuan dalam beberapa ranah: (1) Kognitif; yaitu kemampuan

yang berkaitan dengan pengetahuan dan penalaran. Ranah kognitif berhubungan

dengan kemampuan berfikir, termasuk di dalamnya adalah kemampuan untuk

menghafal, memahami, menganalisis, dan mengevaluasi. (2) Afektif; yaitu ranah

yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif ini mencakup perilaku

seseorang seperti perasaan, emosi, minat. Dalam ranah afektif yang ditekankan

adalah kemampuan seseorang untuk memperhatikan, merespon, menghargai, dan

mengorganisasi. (3) Psikomotorik; yaitu ranah yang berhubungan dengan aktifitas

fisik, seperti berlari, memukul, melompat, dan sebagainya. Hasil belajar dari

ranah psikomotorik ini akan nampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan

seseorang dalam bertindak (Kompri, 2015: 219).

Dalam proses pembelajaran, seorang pendidik dituntut untuk

membangkitkan motivasi belajar pada diri peserta didik. Orang tidak dapat

dipaksa untuk belajar, artinya keinginan seseorang untuk belajar itu harus tumbuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

33

dari dirinya sendiri. Pendidik sebagai fasilitator juga berperan untuk menciptakan

suasana belajar yang nyaman untuk bisa membangkitkan semangat belajar peserta

didik. Peserta didik harus termotivasi untuk melibatkan diri dalam proses belajar.

Peserta didik juga harus diberikan motivasi dengan tugas-tugas nyata dalam

kehidupan sehari-hari dan kaitan tugas dengan pengalaman pribadinya. Kemudian

pendidik membantu peserta didik untuk memahami dan memaknai setiap usaha

itu sebagai nilai yang bermakna (Bambang Warsito, 2008: 80).

Kompri menyampaikan pandangan Hamalik (2015: 233) yang mengatakan

bahwa motivasi sangat menentukan berhasil atau tidaknya belajar siswa. Belajar

tanpa adanya motivasi kiranya akan sulit untuk berhasil. Kedudukan motivasi

dalam belajar tidak sekedar memberikan arah proses belajar secara benar, tetapi

dengan motivasi siswa akan mendapat pertimbangan-pertimbangan positif dalam

berbagai kegiatan termasuk belajar. Pertimbangan-pertimbangan yang dimaksud

dapat berupa pemikiran kritis tentang berbagai kegiatan yang dilakukan siswa.

Siswa tahu alasan mengapa ia mempelajari salah satu hal itu lebih serius

dibandingkan hal lainnya.

Sadirman (2007: 75) mengatakan bahwa memberikan motivasi kepada

seorang siswa, berarti menggerakkan siswa untuk melakukan suatu hal. Guru

sebaiknya menjelaskan materi pelajaran dengan cara yang sistematis, bahasa yang

sederhana dan mudah dimengerti siswa untuk membantu membangkitkan

motivasi belajar siswa. Seorang siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang

apabila materi yang disampaikan guru menarik perhatian dan minatnya serta

sesuai dengan kebutuhan siswa, misalnya untuk meraih prestasi yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

34

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa motivasi belajar adalah

keseluruhan dorongan yang ada di dalam diri seseorang khususnya remaja yang

dapat menggerakkan pikiran, menimbulkan keinginan untuk belajar yang terarah,

serta menjamin kelangsungan kegiatan belajar sehingga tujuan yang ingin dicapai

dalam belajar bisa tercapai. Dalam hal ini ditandai dengan adanya usaha terus-

menerus, keyakinan akan keberhasilan atas hasil usahanya, respon yang kuat

terhadap persoalan dan hasil upaya sendiri. Pada seorang pelajar, motivasi belajar

dapat mempertinggi semangat untuk mengikuti pelajaran dan prestasi.

3. Jenis-jenis Motivasi Dalam Belajar

Winkel (1983: 27-28) membedakan motivasi dalam 2 macam yaitu

motivasi intrisik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrisik merupakan bentuk

motivasi yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang mendorongnya

melakukan aktifitas belajar. Individu terdorong untuk melakukan sesuatu tanpa

digerakkan oleh faktor dari luar. Dalam proses belajar, siswa yang termotivasi

secara intrinsik dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun dan rajin dalam

mengerjakan tugas-tugas karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan yang

merupakan hasil dari belajar itu. Selain itu tujuan lain yaitu dapat menguasai

bahan pelajaran yang dipelajari. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah bentuk

motivasi yang dalam kegiatan belajar hubungan antara aktifitas belajar dan tujuan

yang ingin dicapai tidak mutlak, artinya ada dorongan dari luar individu yang

mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar seperti pemberian pujian, hadiah

dan seterusnya yang dapat membantu siswa untuk belajar. Ketiadaan motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

35

baik internal maupun eksternal tentu dapat mengurangi semangat siswa untuk

belajar.

Baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik sama-sama memberikan

pengaruh yang positif untuk merangsang semangat remaja khususnya dalam hal

belajar. Namun yang paling baik adalah jika kedua hal tersebut dimiliki remaja.

Artinya ada motivasi dari dalam diri dan dilengkapi dengan motivasi dari luar

dirinya. Contohnya: seorang siswa ingin mempelajari musik dan belajar untuk

memainkan berbagai macam alat musik, kemudian ditambah ada pemberian

pujian dan semangat baik dari orang tua, guru, dan teman-temannya akan

membuat siswa itu semakin termotivasi untuk belajar.

4. Ciri-ciri orang termotivasi

Setiap orang tentu memiliki tingkat motivasi yang berbeda. Setiap

kegiatan yang kita lakukan membutuhkan motivasi dalam diri agar hasilnya lebih

memuaskan. Setiap kegiatan yang dilakukan seseorang karena adanya motivasi

dalam diri dengan yang melakukan secara terpaksa karena adanya aturan atau

paksaan tentu akan sangat terlihat perbedaannya. Handoko (1992: 59) mengatakan

beberapa ciri orang yang memiliki motivasi dalam melakukan suatu tindakan

antara lain:

a. Memiliki kemauan yang kuat untuk melakukan suatu tindakan. Siswa yang

memiliki motivasi akan terlihat dari kemauannya yang kuat untuk belajar

tanpa harus diminta atau disuruh oleh orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

36

b. Menyediakan waktu yang cukup untuk mempelajari materi yang disediakan

serta tugas-tugas yang ada.

c. Memiliki kerelaan meninggalkan kewajiban atau kegiatan lainnya demi

melakukan tindakan yang diinginkan.

d. Memiliki ketekunan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh

guru.

5. Komponen pokok motivasi

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (1) kebutuhan (2) dorongan,

dan (3) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada keterkaitan antara apa

yang ia miliki dan yang ia harapkan. Sebagai ilustrasi, siswa merasa bahwa hasil

belajarnya rendah, padahal ia memiliki buku pelajaran yang lengkap. Ia merasa

memiliki cukup waktu, tetapi ia kurang baik mengatur waktu belajar. Waktu

belajar yang digunakannya tidak memadai untuk memperoleh hasil belajar yang

baik. Ia membutuhkan hasil belajar yang baik. Oleh karena itu siswa mengubah

cara-cara belajarnya. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan

kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental

yang berorientasi pada tujuan tersebut. Tujuan merupakan inti motivasi yang

menjadi sasaran atau harapan yang dicapai dengan melakukan sesuatu (Hamzah B

Uno, 2010: 33)

6. Fungsi Motivasi Dalam Belajar Siswa

Motivasi sangat diperlukan dalam proses belajar. Hasil belajar juga akan

lebih optimal apabila ada motivasi dalam belajar siswa. Sehubungan dengan hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

37

tersebut, Kompri menyampaikan pandangan Winansih (2015: 237) yang

memberikan beberapa fungsi motivasi dalam belajar siswa, yaitu:

a. Mendorong seseorang untuk bertindak.

Motivasi menjadi penggerak bagi seseorang dalam melakukan setiap kegiatan

yang dikerjakan termasuk belajar sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih

maksimal. Artinya motivasi mendorong timbulnya kelakuan atau suatu

perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan.

b. Menentukan arah perbuatan yang ingin dicapai.

Motivasi dapat memberikan arah dari kegiatan yang dikerjakan sesuai tujuan

yang ingin dicapai. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. Motivasi

menentukan tingkat keberhasilan atau kegagalan perbuatan belajar siswa,

karena belajar tanpa adanya motivasi, sulit untuk berhasil.

c. Menyeleksi perbuatan

Motivasi berfungsi sebagai penyeleksi untuk menentukan kegiatan mana

yang harus dikerjakan yang bermanfaat bagi tujuan yang ingin dicapai. Jadi

motivasi dalam belajar tidak sekedar memberikan arah proses belajar secara

benar, tetapi dengan motivasi siswa akan mendapat pertimbangan-

pertimbangan positif dalam berbagai kegiatan termasuk belajar.

Uraian di atas menunjukkan bahwa motivasi berfungsi untuk mendorong,

mengarahkan, dan menyeleksi kegiatan yang dilakukan seseorang khususnya

remaja sebagai usaha untuk mencapai hasil yang optimal terlebih dalam hal

belajar. Maka dari itu motivasi sangat berperan penting dalam proses belajar siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

38

agar siswa dapat belajar dengan baik dan semangat sehingga dapat mencapai

tujuan belajar yang diharapkan.

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Dalam melakukan kegiatan belajar, ada faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi remaja dalam belajar. Slameto (2013: 54-60) mengatakan ada dua

faktor yang mempengaruhi remaja dalam belajar yakni faktor intern dan faktor

ekstern.

a. Faktor Intern

Faktor ini muncul dari dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor-

faktor ini terbagi lagi menjadi tiga faktor yakni: jasmaniah, psikologis dan

kelelahan.

1) Faktor jasmaniah

a). Faktor kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya

(terbebas dari penyakit). Proses belajar akan terganggu jika kesehatan

seseorang terganggu. Oleh karena itu remaja harus menjaga kondisi tubuh

agar tetap fit dengan cara istirahat, makan, dan olahraga secara teratur.

b). Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah suatu keadaan yang menyebabkan kurang baik atau

kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Cacat itu dapat berupa kebutaan,

tuli, lumpuh, dan lain sebagainya. Keadaan cacat tubuh juga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

39

mempengaruhi peserta didik dalam belajar. Maka, diperlukan alat bantu

untuk mengurangi pengaruh kecacatan itu dan membantu peserta didik

dalam belajar sehingga bagi yang mengalami ketidaksempurnaan fisik

tetap mendapat kesempatan yang sama dengan orang yang normal

khususnya dalam hal belajar.

2) Faktor Psikologis

a). Inteligensi atau kecerdasan

Intelegensi adalah kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke

dalam situasi baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan

konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan

mempelajarinya dengan cepat. Inteligensi memiliki pengaruh besar

terhadap kemajuan belajar peserta didik. Namun inteligensi yang tinggi

tidak menjamin keberhasilan seseorang dalam belajar. Siswa yang

memiliki tingkat inteligensi tinggi belum tentu berhasil jika tidak belajar

dengan baik, sedangkan siswa yang berinteligensi normal dapat berhasil

jika belajar dengan rajin dan sungguh-sungguh.

b). Perhatian

Slameto menyampaikan pandangan Gazali (2013: 56) yang mengatakan

bahwa perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi yang tertuju pada

suatu objek atau sekumpulan objek. Agar siswa dapat belajar dengan baik,

pendidik perlu mencari dan mengusahakan bahan pelajaran yang dapat

menarik perhatian siswa, salah satunya dengan mengusahakan pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

40

itu dikemas menjadi lebih bervariasi dan menggunakan bahasa yang

mudah dipahami. Hal ini dapat meningkatkan semangat belajar siswa..

c). Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Minat belajar yang telah dimiliki siswa

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya .

Minat harus diikuti dengan perasaan gembira karena dari situ akan

diperoleh kepuasan. Minat berpengaruh besar terhadap proses belajar

siswa. Apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan yang

diminati siswa, tentu siswa akan merasa enggan untuk belajar ataupun

belajar dengan terpaksa yang tentu berpengaruh pada hasil belajar siswa

sendiri. Oleh karena itu, perlu usaha agar siswa mempunyai minat dalam

belajar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna yang

berhubungan dengan hobi atau cita-cita serta mengaitkannya dengan bahan

pelajaran yang dipelajari.

d). Bakat

Slameto menyampaikan pandangan Hilgard (2013: 57) yang mengatakan

bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu dapat terealisasi

nyata setelah siswa belajar atau berlatih. Penting bagi pendidik untuk

mengetahui bakat yang dimiliki siswanya agar dapat mencari cara yang

tepat untuk meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam belajar

sesuai dengan bakatnya. Dalam proses belajar terutama belajat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

41

keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu

hasil akan prestasi yang baik. Jika seorang guru atau orang tua memaksa

anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya

maka akan merusak keinginan anak tersebut.

e). Motif

Motif adalah daya penggerak/pendorong yang menyebabkan seseorang

berbuat. Motif dapat ditanamkan kepada diri siswa dengan cara

memberikan latihan-latihan yang dapat menunjang belajar agar siswa

dapat memusatkan perhatian pada kegiatan pembelajaran sehingga siswa

dapat belajar dengan baik.

f). Kematangan

Kematangan adalah suatu fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana

anggota tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Siswa

yang sudah matang atau siap belum bisa melaksanakan kecakapannya jika

belum belajar. Kematangan perlu untuk dilatih dengan cara belajar terus

menerus karena belajar akan lebih berhasil jika aak sudah matang atau

siap.

g). Kesiapan

Slameto menyampaikan pandangan Jamies Drever (2013: 59), bahwa

kesiapan adalah kesedian untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan

ini perlu diperhatikan dalam proses belajar karena jika siswa sudah siap

untuk belajar, maka hasil belajarnya yang diperoleh juga akan lebih baik

dan memuaskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

42

b. Faktor Ekstern

1) Faktor keluarga

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama untuk anak.

Individu yang belajar menerima pengaruh dari keluarga. Oleh karena itu

orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari

keluarga.Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Pengaruh ini

meliputi : cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana

rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga. Orang tua harus menaruh

perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah. Perhatian orang

tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar

dengan tekun.karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang

baik untuk belajar.

2) Faktor sekolah atau lembaga pendidikan

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat

penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa Oleh karena itu

lingkungan sekolah dalam hal ini guru harus bisa membangkitkan

semangat belajar siswanya agar hasil belajar yang diperoleh dapat lebih

optimal. Salah satu caranya adalah dengan mengemas bahan pelajaran

menjadi lebih menarik dan bervariasi agar siswa menjadi semangat,

tertarik, dan tidak bosan dalam belajar. Contohnya dengan menggunakan

media seperti gambar-gambar, video, maupun film yang sesuai dengan

bahan yang dipelajari. Selain itu lingkungan sekolah yang baik seperti

relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, peraturan sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

43

yang disiplin, tersedianya jam pelajaran yang memadai, serta keadaan

gedung sekolah juga dapat mendorong siswa untuk belajar yang lebih

tekun dan rajin.

3) Faktor masyarakat

Di samping orang tua, lingkungan masyarakat juga merupakan salah

satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap proses belajar anak

sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan

lingkungan dimana anak itu berada. Anak yang berada di lingkungan

masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap belajar, anak biasanya

memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar, contohnya: mengadakan

bimbel (bimbingan belajar) dengan mengumpulkan anak-anak pada jam

tertentu secara rutin dan mengundang pembimbing untuk mendampingi,

membimbing, dan mengarahkan anak dalam belajar untuk mengisi

kegiatan mereka dengan hal-hal positif. Hal ini akan membuat kegiatan

anak menjadi lebih terarah dan mudah dipantau oleh orang tua.

Begitu juga sebaliknya, siswa yang berada di lingkungan

masyarakat yang kurang peduli terhadap belajar, anak juga akan memiliki

motivasi yang rendah dalam hal belajar, Contohnya: anak bergaul dengan

orang-orang yang suka keluyuran, begadang, pecandu rokok, pemabuk,

pastilah akan menyeret anak ke dunia yang berbahaya dan membuat jam

belajarnya jadi berantakan. Hal ini karena tidak ada kegiatan lain yang

dapat mengarahkan anak ke arah yang positif serta kurangnya pengawasan

terhadap pergaulan anak-anak khususnya usia remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

44

Pada zaman sekarang ini tantangan bagi masyarakat untuk terlibat

dalam membantu proses perkembangan anak khususnya dalam hal belajar

menjadi lebih besar seiring dengan perkembangan zaman yang semakin

berkembang pesat. Hal ini membuat pola pikir manusia pun ikut berubah

dan semakin berkembang. Gerakan perubahan yang terjadi sampai saat ini,

secara perlahan menimbulkan adanya pergeseran pada pola interaksi antar

individu dan berubahnya nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat.

Budaya tradisional yang dulu kental, kini semakin terkikis seiring

perkembangan zaman. Gaya hidup masyarakat modern saat ini menjadi

semakin materialistis, hedonis, dan individualistis. Sebagai contoh

seringkali kita melihat orang-orang berkumpul, tetapi mereka sibuk

dengan gadgetnya sendiri-sendiri. Kepedulian terhadap orang lain seakan

tidak lagi penting karena mereka hanya berpusat pada dirinya sendiri,

Akibatnya kekerabatan dan hubungan sosial antar individu semakin

berkurang. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap kualitas

generasi penerus bangsa, dalam hal ini adalah para remaja dan kaum

muda.

Perkembangan zaman yang berdampak pada timbulnya pergeseran

pola interaksi antar individu maupun kelompok dan berubahnya nilai-nilai

dalam kehidupan bermasyarakat tentunya juga akan mempengaruhi dunia

pendidikan khususnya proses belajar anak. Oleh karena itu

penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan profesional sangat penting

untuk memperhatikan perubahan pola interaksi yang terjadi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

45

masyarakat. Karena hal itulah yang menjadi konteks di mana siswa itu

hidup. Masyarakat harus bisa memanfaatkan media-media komunikasi

yang semakin berkembang ini dengan sebaik mungkin, salah satunya

untuk memperoleh wawasan yang lebih luas terlebih dalam bidang

pendidikan khususnya remaja sebagai penerus bangsa.

Uraian di atas menunjukkan bahwa banyak sekali faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi motivasi peserta didik dalam belajar. Peserta didik perlu

mengetahui cara-cara belajar yang efektif, waktu belajar dengan istirahat juga

harus seimbang sehingga kondisi tubuh tidak mengalami kelelahan dan proses

belajar juga berlajan dengan baik. Mereka juga perlu mengusahakan keadaan

lingkungan yang kondusif agar dapat memberikan pengaruh positif juga terhadap

anak atau peserta didik serta pentingnya memanfaatkan media komunikasi modern

sebagai sarana untuk meningkatkan proses pembelajaran.

8. Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar

Seorang guru dituntut untuk memiliki tanggung jawab dan tugas yang

harus dilaksanakan sesuai dengan tuntutan profesi guru. Tugas utama dan

terpenting yang menjadi tanggung jawab seorang guru adalah memajukan,

merangsang dan membimbing siswa dalam proses belajar. Maka, dalam

melaksanakan tugasnya, guru harus bisa membangun motivasi siswa untuk

belajar. Sebagai motivator, guru harus berusaha memahami makna motivasi

belajar, mengembangkan pembelajaran, serta berusaha menggerakkan motivasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

46

Suyanto dan Asep Jihad (2013: 61-63) mengungkapkan ada beberapa strategi

yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, yaitu:

a) Menjelaskan tujuan belajar kepada siswa secara jelas dan terukur.

Proses belajar mengajar diharapkan dimulai dari penjelasan guru mengenai

tujuan yang akan dicapai secara jelas, mudah dipahami siswa dan terukur.

Semakin jelas suatu tujuan yang hendak dicapai, maka makin bisa mendorong

munculnya motivasi siswa dalam belajar.

b) Memberikan hadiah

Masing-masing anak ingin dihargai, maka guru sesekali memberikan hadiah

untuk siswa yang berprestasi, baik prestasi besar maupun prestasi kecil,

seperti dapat menjawab pertanyaan guru. Hal ini memacu semangat mereka

untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum

berprestasi akan memiliki motivasi untuk bisa mengejar siswa yang

berprestasi. Penghargaan tidak selamanya berupa materi, tetapi bisa berupa

pujian pada siswa yang berprestasi.

c) Membuat kompetisi

Guru berusaha membuat persaingan yang sehat di antara siswanya.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan prestasi belajar atau berusaha

memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

d) Memberi pujian

Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi diberikan penghargaan atau pujian.

Pujian yang diberikan bersifat membangun, rasional dan tidak berlebihan.

e) Memberi hukuman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

47

Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar

mengajar berlangsung. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa

tersebut berkeinginan untuk mengubah dirinya dan berusaha memacu

motivasi belajarnya. Hukuman kadang terkesan negatif tetapi kalau diberikan

secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus

memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

f) Membangkitkan dorongan

Sebagai motivator, guru sudah selayaknya memberikan dorongan kepada

siswanya untuk terus belajar. Strateginya adalah dengan memberikan

perhatian maksimal kepada para siswa yang sedang berupaya meraih

semangat belajar.

g) Membentuk kebiasaan belajar yang baik

Kebiasaan belajar yang baik bagi siswa hanya bisa dilakukan jika guru mau

menjadi teladan bagi siswanya. Guru terlebih dahulu memberikan contoh

bagaimana kebiasaan belajar yang baik. Selanjutnya, guru bisa mendorong

agar siswa lebih banyak menggunakan waktu luangnya untuk kegiatan belajar

misalnya membaca dan menulis dalam bidang studi tertentu.

h) Membantu kesulitan siswa

Dalam proses belajar mengajar, terkadang siswa mengalami kesulitan belajar

secara individual maupun kelompok. Posisi guru dalam konteks ini adalah

menjadi “pembantu” siswa yang mengalami kesulitan belajar. Saat ini, sifat

terbuka guru sangat penting dan perlu bagi siswa.

i) Menggunakan metode yang bervariasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

48

Penggunaan metode pembelajaran yang variatif sangat penting untuk

membuat proses pembelajaran tidak membosankan sehingga siswa

termotivasi untuk belajar dengan baik. Siswa yang diajar dengan berbagai

macam metode dipastikan lebih merasa senang menerima pelajaran.

j) Menggunakan media

Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran haruslah

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Jika tidak, maka tujuan

pembelajaran tersebut sukar bahkan tidak akan dicapai. Media pembelajaran

bisa dalam bentuk apapun. Cara ini digunakan untuk lebih memudahkan

siswa memahami dan menyelesaikan persoalan pembelajaran yang

dihadapinya.

Mintara Sufiyanta (2010: 218-223) mengungkapkan 6 ciri khas peranan

guru terhadap muridnya secara personal salah satunya ialah mendorong

antusiasme dan motivasi belajar siswa. Guru dapat memotivasi siswa dengan cara

mendorong mereka untuk secara pribadi bertanggung jawab atas cara belajar, cara

mengatur suasana kelas, menetapkan standar yang cukup tinggi, melontarkan

tantangan-tantangan, serta memberikan penguatan dan semangat dalam

mengerjakan tugas-tugas. Siswa akan melihat sosok guru yang efektif seperti ini

sebagai sosok pemimpin yang memotivasi.

Perlu kita ketahui setiap siswa mempunyai tingkatan motivasi yang

berbeda- beda, guru dapat secara kreatif menemukan strategi yang cocok untuk

masing-masing. Ia tahu bagaimana memberikan dukungan kepada murid yang

sudah memiliki motivasi intrinsik; sekaligus ia terus mencari jalan bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

49

memberikan motivasi ekstrinsik bagi murid yang membutuhkannya. Guru yang

mampu menciptakan suasana kelas yang nyaman dan membekali para siswa

dengan keahlian strategi belajar sesuai kapasitas dan ketertarikan masing – masing

individu yang akan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, selalu

baru, dan tidak membosankan. Guru yang memiliki dan menampakkan semangat

hidup dan antusiasme merupakan faktor pendukung yang amat penting dalam

memperkuat motivasi siswa.

C. Hubungan/Dampak Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Motivasi Belajar

Siswa

Diane Papalia dan Feldman Ruth (2014: 73) sebagai ahli teori Psikologi

Pendidikan mengatakan bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh 3 faktor

yaitu: faktor bawaan (hereditas), faktor lingkungan (enviromment) dan faktor diri

(self) atau kematangan diri. Motivasi merupakan bagian dari psikologi manusia

yang mempengaruhi tingkah lakunya, maka motivasi dapat juga dipengaruhi oleh

ketiga faktor tersebut. Pengaruh bawaan (heriditas) merupakan bahan dasar dari

perkembangan setiap manusia, Faktor ini merupakan bagian rahasia dari setiap

pribadi manusia yang menjadikan setiap orang menjadi unik. Faktor keturunan ini

berasal dari orangtua yang diturunkan kepada anaknya.

Teori ini juga mengatakan bahwa setiap pribadi manusia adalah bagian

dari alam sekitarnya, bahkan sejak dalam kandungan, kita sudah dapat

dipengaruhi oleh faktor dari luar, misalnya dengan terapi musik klasik pada bayi

dapat membantu merangsang pertumbuhan otak bayi. Hal ini semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

50

menunjukkan bahwa tingkah laku manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan.

Meskipun demikian aspek kematangan seseorang juga sangat menentukan tingkah

laku seseorang. Sebesar apapun pengaruh dari luar dirinya, jika ia memiliki

kematangan pribadi maka ia akan mempertimbangkan segalanya dengan matang

dan mengambil keputusan sesuai kehendak bebasnya.

Remaja atau siswa SMP tentu sudah mengalami tahap perkembangan yang

cukup panjang. Dalam dirinya sendirinya ia mempunyai kemampuan/kematangan

untuk melakukan apa yang ia kehendaki sesuai dengan tahap perkembangannya,

namun kemampuan itu akan lebih sempurna apabila siswa diberi bantuan yang

positif untuk melakukan apa yang ia kehendaki.

Usia remaja masih termasuk dalam tahap perkembangan yang belum

stabil, dimana ia masih sangat mudah terpengaruh pada lingkungan. Lingkungan

yang paling dekat pada seorang remaja adalah teman sebaya. Pada masa ini

remaja lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berkumpul bersama teman

sebaya. Dalam kelompok teman sebaya ini mereka lebih bebas mengekspresikan

diri mereka sesuai.

Semakin bermanfaat suatu keadaan dan pengalaman tempat remaja

tumbuh dan berkembang, semakin besar pula kecenderungan untuk mencapai

perkembangan optimal (Diane Papalia dan Feldman Ruth, 2014: 75). Hal ini

menunjukkan bahwa kelompok teman sebaya sebagai salah satu lingkungan

terdekat dengan remaja memiliki peranan yang sangat penting dalam tahap

perkembangan siswa. Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

51

membutukan kelompok teman sebaya sebagai sarana untuk memenuhi keinginan

diterima dan diakui. Oleh karena itu remaja memberikan perhatian yang besar

pada kelompok teman sebaya mereka. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu

dan senang berkumpul dengan teman sebayanya. Maka jika kegiatan kelompok

teman sebaya itu baik atau positif maka perkembangan kepribadian remajapun

semakin baik dan sebaliknya.

Dalam belajar remaja membutuhkan motivasi agar kegiatan belajarnya

semakin terarah dan menvapai tjuan yang diharapkan. Namun banyak banyak

faktor yang mempengaruhi proses belajar remaja termasuk kelompok teman

sebaya. Kelompok teman sebaya dapat menghambat sekaligus memperlancar

proses belajar PAK. Hal ini tergantung pada bagaimana guru PAK mengarahkan

kegiatan kelompok teman sebaya remaja ke arah yang positif seperti membentuk

kelompok belajar. Siswa akan merasa lebih senang dan bersemangat dalam belajar

karena mereka dapat saling berdiskusi satu sama lain dan hal ini juga sesuai

dengan perkembangan psikologis mereka bahwa pada usia remaja keinginan

untuk menggabungkan diri dalam kelompok itu sangat tinggi. Guru sebagai

fasilitator hanya perlu untuk mengontrol kegiatan yang dilakukan dalam

kelompok itu agar tidak tetap terarah dan tidak membicarakan hal-hal lain di luar

bahan pelajaran.

Motivasi belajar diperlukan siswa dalam proses belajar khususnya mata

pelajaran PAK agar siswa semakin beriman kepada Yesus Kristus, artinya

semakin mengenal, mencintai, dan melaksanakan ajaran-ajarannya. Oleh karena

itu motivasi belajar juga ditempatkan dalam konteks Pendidikan Agama Katolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

52

Thomas H. Groome menyampaikan pandangan Fowler (2010: 102) tentang tahap-

tahap perkembangan iman khususnya pada tahap ketiga yaitu

sintetis/konvensional di mana tahap ini adalah tahap yang bersifat menyesuaikan

diri. Tahap ini biasanya dimulai pada usia sebelas tahun dan berlangsung hingga

usia tujuh belas tahun ketika pengalaman seseorang diperluas melebihi kelompok

primer dan keluarga. Seseorang cenderung membuat makna dan menafsirkan

sesuatu secara berbeda dan mengandalkan sebuah kelompok dimana ia terlibat di

dalamnya. Pada tahap ini seseorang ingin sekali merespons setiap pengharapan

dan keputusan orang lain yang penting.

Peserta didik memerlukam motivasi belajar dalam mempelajari mata

pelajaran Pendidikan Agama Katolik. Oleh karena itu proses pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik juga harus bisa membuat peserta didik bersemangat

dan termotivasi untuk belajar Pendidikan Agama Katolik baik dari segi guru

maupun arah tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik sendiri. Guru

berperan penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran karena guru adalah

pengelola kegiatan proses belajar mengajar. Guru bertugas untuk membantu dan

mengarahkan peserta didik dalam belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Prayitno (1989: 95) mengatakan bahwa siswa menjadikan guru sebagai model

untuk dicontoh. Siswa memperhatikan dan menirukan apa yang dilakukan oleh

gurunya setiap waktu. Oleh karena itu guru harus memberikan contoh yang baik

kepada siswa seperti disiplin, dan lain sebagainya. Siswa menjadikan guru sebagai

panutan dan teladan di sekolah sekaligus pengganti orang tua di rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

53

Moh. Uzer (1989: 89) juga mengatakan bahwa tugas guru adalah

membangkitkan motivasi siswa sehingga siswa mau untuk melakukan kegiatan

belajar. Guru dapat memberikan semangat kepada siswa untuk belajar dengan

menekankan bahwa semua siswa dapat berhasil dalam belajar asalkan mau

berusaha keras, tekun, rajin, tidak mudah putus asa dan tidak takut untuk salah

dalam belajar. Hal ini menyangkut seluruh pribadi dan pengalaman siswa baik

dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Pendidikan merupakan bagian tak terpisahkan dari tugas Gereja untuk

mewartakan penyelamatan Allah Bapa kepada semua manusia dan

memulihkannya dalam Kristus. Tugas Gereja itu diterima dari pendiri ilahinya,

Kristus menjelang kepergianNya dari dunia. Hal ini ditegaskan oleh dokumen

tentang pendidikan yang megatakan demikian:

Adapun untuk melaksanakan perintah Pendirinya yang ilahi, yakni

mewartakan misteri keselamatan Allah kepada semua orang dan

membaharui segalanya dalam Kristus, Bunda Gereja yang kudus wajib

memelihara hidup manusia seutuhnya, juga di dunia ini, sejauh

berhubungan dengan panggilan sorgawi. Maka gereja berperan serta dalam

pengembangan dan perluasan pendidikan pendidikan (GE, pendahuluan).

Gereja memandang bahwa pendidikan mempunyai makna yang sangat

penting dalam kehidupan manusia dan pengaruhnya yang makin besar terhadap

kemajuan sosial dewasa ini baik dari segi keagamaan, kebudayaan,

kemasyarakatan, politik, serta ekonomi. Gereja menjadikan pendidikan sebagai

salah satu cara menghadirkan gereja di tengah masyarakat karena gereja sadar

akan pentingnya peran pendidikan di dalam menghantar manusia terlebih kaum

muda untuk sampai kepada kedewasaan hidup. Oleh karena itu pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

54

menjadi hal yang mendesak untuk dimajukan baik pendidikan formal maupun non

formal.

Di antara segala upaya pendidikan, sekolah mempunyai peran dan makna

yang istimewa. Sekolah bagaikan pusat kegiatan maupun kemajuan, yang harus

melibatkan keluarga, para guru, bermacam-macam perserikatan yang memajukan

hidup berbudaya, kemasyarakatan, keagamaan, masyarakat sipil dan segenap

keluarga manusia (GE 5). Sekolah sebagai sarana yang terutama bagi gereja

dalam upaya memajukan pembentukan manusia yang seutuhnya di bidang

pendidikan.

Konsili memberikan perhatian yang cukup besar terhadap kaum muda.

Kaum muda menjadi sorotan utama dalam kehidupan religius terutama dalam

memasuki dunia yang mengalami perkembangan dengan segala kemajuan yang

ada. GE 8 mengatakan: “Tidak kurang dari sekolah-sekolah lainnya, sekolah

katolik pun mengejar tujuan-tujuan budaya dan menyelenggarakan pendidikan

manusiawi kaum muda”. Konsili berulang kali menyebut kaum muda/remaja

dalam dokumennya yang tertuang dalam GE.

Anak-anak dan kaum remaja berhak didukung, untuk belajar menghargai

suara hati yang lurus nilai-nilai moral, serta dengan tulus menghayatinya

secara pribadi, pun juga untuk makin sempurna mengenal dan mengasihi

Allah. Maka dengan sangat, konsili meminta supaya siapa saja yang

menjabat kepemimpinan, atas bangsa-bangsa atau berwenang di bidang

pendidikan, mengusahakan supaya jangan sampai generasi muda tidak

terpenuhi haknya yang asasi itu (GE 1).

Kaum muda menjadi sorotan utama karena mereka dalam situasi sekarang

ditengah kemajuan zaman mengalami perubahan-perubahan yang perlu diarahkan

sesuai dengan nilai-nilai yang sebenarnya. Kemajuan teknologi yang pesat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

55

mengakibatkan perubahan dalam cara pandang dan gaya hidup. Kaum muda dapat

menyerap hasil pengetahuan yang luas dan beragam hal dari berbagai sumber

termasuk sekolah. Namun mereka belum cukup mampu untuk mengatur dan

menentukan prioritas yang telah mereka pelajari. Mereka kurang bersikap kritis

untuk membedakan mana yang benar dan yang salah, baik dan buruk.

Kecenderungan mereka adalah mengikuti kemauannya sendiri yang membuat

mereka merasa senang dan nyaman tanpa mempertimbangkan baik buruknya.

Maka dari itu sekolah diharapkan secepat mungkin melihat situsai keagamaan

mereka untuk mengetahui proses pikiran, gaya hidup dan reaksi mereka terhadap

segala perubahan yang mereka alami.

Pihak sekolah perlu untuk lebih peka terhadap keadan yang dialami oleh

kaum muda untuk dapat mengatasi permasalahan mereka serta menjawab

kebutuhan mereka. Konsili memandang iklim sekolah yang kondusif akan

mendukung proses belajar mengajar yang nyaman di sekolah. Iklim sekolah yang

dimaksud adalah lingkungan yang dijiwai oleh roh cinta kasih dan kebebasan (GE

8). Hal tersebut penting demi tercapainya tujuan pendidikan khususnya dalam

bidang PAK.

Pendidikan Agama Katolik sendiri menurut Heryatno Wono Wulung

(2008: 23) memiliki tujuan sebagai berikut :

1) Demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah

Tujuan ini merupakan arah dasar utama seluruh kegiatan PAK serta acuan

untuk mengukur tercapai tidaknya pembelajaran PAK. Hal ini berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

56

pada pemahaman bahwa terwujudnya nilai-nilai kerajaan Allah di tengah

kehidupan manusia adalah kehendak Allah sendiri.

2) Demi perkembangan dan kedewasaan iman

Seseorang yang dewasa dalam iman berarti imannya telah berkembang

semakin matang secara penuh dan mencakup segi pemikiran, hati, dan

praksis. Heryatno juga menyampaikan pandangan Fowler (2008: 76) yang

melihat iman sebagai poros kehidupan yang memuat visi dan nilai hidup

yang mengerakkan seseorang untuk menanggapi realitas yang transenden.

Pendidikan PAK di sekolah diharapkan dapat membantu peserta didik dalam

memperkembangkan imannya sebagai bagian dari proses pendewasaan

iman.

3) Membebaskan manusia

Kebebasan merupakan keadaan utama bagi seseorang untuk menhayati dan

memperkembangkan imannya. Manusia dapat sungguh menhayati dan

mewujudkan imannya hanya jika ia dalam suasana hati yang bebas. Iman

dan kebebasan memiliki kaitan yang sangat erat dan menjadi bagian integral

dari tujuan PAK di sekolah. PAK diharapkan dapat memelopori

terwujudnya kebebasan agar peserta didik dapat dibantu mengambil

keputusan hidup yang sungguh-sungguh dari hati nuraninya.

Dengan demikian, arah pembelajaran PAK di sekolah sendiri berarti untuk

membantu meningkatkan kepercayaan peserta didik kepada Allah. Dengan

percaya kepada Allah, peserta didik juga akan semakin berkembang dalam iman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

57

yang dewasa, dengan saling peduli terhadap sesama dan memupuk rasa

persaudaraan.

Dalam diri remaja usia SMP/SMA, perkembangan psikis mereka sungguh

pesat. Franz Dahler dalam Telaumbanua (1999: 196-197) membagi perkembangan

psikis ini kedalam 4 kelompok besar beserta ciri-cirinya, yaitu:

a. Mencari identitas diri, ciri-cirinya :

a) Menghayati masa lalu dan masa depan secara lebih mendalam.

b) Menyadari kekhususan pribadi, tidak mau disamakan dengan orang lain.

c) Mementingkan diri sendiri.

d) Berpikir logis dan abstrak, seperti tentang kebenaran, tujuan hidup.

e) Mencari prinsip pinmpinan baru yaitu diri sendiri

f) Mengalami pertentangan-pertentangan dan kerinduan menuju hal baik

atau jahat.

b. Melepaskan diri dari orangtuanya, ciri-cirinya :

a) Timbulnya rasa bosan terhadap orangtua, adik, kakak karena hubungan

dengan teman lebih memikat.

b) Meragukan kewibawaan dan kebijaksanaan orangtua, akibatnya timbul

sikap suka membantah.

c) Ingin mencari kewibawaan baru.

d) Ingin meniru bintang idola, seperti bintang film.

c. Mencari nilai-nilai baru, ciri-cirinya :

a) Timbulnya idealisme, ingin berjuan untuk cita-citanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

58

b) Meninjau kembali agama. Timbul keraguan, rasa tidak puas dengan

penyajian cerita suci; ia menginginkan bukti-bukti.

d. Merindukan teman-teman baru, ciri-cirinya :

a) Teman dari jenis kelamin yang sama. Ia ingin mendapatkan sahabat untuk

saling bertukar pikiran.

b) Teman dari jenis kelamin yang berbeda, karena hal-hal khusus tidak dapat

ia peroleh dari pergaulan dengan teman sejenis.

c) sahabat yang lebih dewasa dari dirinya.

Pendidikan Agama Katolik merupakan sarana pewartaan Kristus yang

secara langsung maupun tidak langsung kepada seluruh peserta didik di sekolah

itu, yakni pengajaran agama yang dipadukan dalam keseluruhan pelajaran dan

kehidupan komunitas sekolah Katolik. Pendidikan Agama Katolik berfungsi

dalam membantu dan meningkatkan terlaksananya pendidikan iman melalui

pengajaran yang sistematis dan kritis. Dengan begitu PAK akan menghantarkan

peserta didik sampai pada iman yang dewasa, dan terciptanya relasi dengan

Kristus dalam keseluruhan hidupnya. Pendidikan Agama Katolik

memperkenalkan dan memperkembangkan sejauh bisa kehidupan yang berpola

Kristiani melalui bermacam-macam jalan yang saling melengkapi.

Pendidikan Agama Katolik identik dengan pendidikan nilai-nilai Kristiani

yang mampu memberikan pengaruh pada pembentukan karakter siswa. Oleh

karena itu PAK sangat dibutuhkan siswa sebagai sarana yang membantu mereka

mengarahkan masa perubahan psikologi mereka agar semakin terarah kepada hal-

hal yang positif. Namun seringkali metode dan suasana PAK kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

59

memperhatikan perkembangan psikologi siswa. Hal ini membuat siswa lebih

merasa nyaman dan senang dalam pergaulan teman sebaya dan membuat motivasi

untuk belajar PAK menjadi semakin berkurang. Selain itu PAK juga berhubungan

erat dengan pendalaman materi-materi tentang ajaran iman yang cenderung terlalu

berat untuk dipahami oleh siswa. Hal ini juga membuat motivasi siswa semakin

menurun untuk mengikuti pelajaran PAK.

Oleh karena itu PAK penting untuk mengakomodasi konteks sosial siswa

sebagai bagian dari proses pembelajaran. Dalam hal ini konteks sosial yang paling

berpengaruh bagi motivasi belajar siswa adalah pola interaksi dalam bentuk

pergaulan teman sebaya. Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa siswa

memiliki tingkat kegairahan yang cukup tinggi terhadap pergaulan dengan teman

sebayanya. Jika gairah yang sama dimiliki siswa dalam belajar PAK, hasilnya

akan lebih memuaskan atau dengan kata lain tujuan pembelajaran PAK dapat

tercapai. Hal ini menunjukkan bahwa pergaulan teman sebaya memiliki pengaruh

terhadap motivasi belajar siswa secara khusus dalam pembelajaran PAK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

BAB III

GAMBARAN UMUM KEADAAN PERTEMANAN DALAM KELOMPOK

TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

KANISIUS BAMBANGLIPURO

Pada bab II telah diuraikan kajian pustaka mengenai pergaulan teman

sebaya remaja dan motivasi belajar siswa. Pada bab tiga ini penulis membahas

mengenai gambaran umum pertemanan siswa kelas IX SMP Kanisius

Bambanglipuro. Bab tiga ini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang

kedua tentang gambaran pertemanan dalam kelompok teman sebaya dan motivasi

belajar siswa Kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro.

Penulis menyusun bab III ini untuk mengetahui bagaimana gambaran

pertemanan dalam kelompok teman sebaya dan motivasi belajar PAK siswa kelas

IX SMP Kanisius Bambanglipuro. Untuk mendapatkan gambaran dari

pembahasan bab tiga, penulis membagi bab ini menjadi dua bagian. Bagian yang

pertama mengemukakan tentang gambaran umum SMP Kanisius Bambanglipuro,

Bantul. Pada bagian pertama ini akan dibahas mengenai sejarah dan visi misi dari

sekolah, gambaran pertemanan dalam kelompok teman sebaya siswa, serta situasi

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah. Bagian kedua dari bab III ini

akan membahas penelitian yang mencakup: latar belakang, variabel penelitian,

definisi Operasional, tujuan penelitian, jenis penelitian, responden penelitian,

tempat dan waktu, tehnik pengumpulan data, kisi-kisi instrumen penelitian,

laporan, pembahasan, dan kesimpulan penelitian.

Bagian selanjutnya dari bab III ini akan menyampaikan hasil laporan

penelitian. Laporan disajikan berdasarkan penelitian yang diadakan di sekolah

yang kemudian dibahas dan dijelaskan. Pembahasan hasil penelitian ini berguna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

61

untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan pertemanan dalam kelompok

teman sebaya dan unsur-unsur positifnya yang dapat digunakan untuk

memotivasi siswa belajar PAK kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro. Bagian

akhir dari bab III ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang berguna untuk

penyusunan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar

PAK sekaligus kualitas pertemanan sebaya siswa kelas IX SMP Kanisius

Bambanglipuro, Bantul.

A. Gambaran Umum SMP Kanisius Bambanglipuro, Kabupaten Bantul

Gambaran umum mengenai SMP Kanisius Bambanglipuro didapatkan

penulis berdasarkan data dari sekolah dan website resmi milik sekolah

http://www.smpk-ganjuran.sch.id. SMP Kanisius Bambanglipuro merupakan

salah satu sekolah swasta di bawah naungan Yayasan Kanisius. Yayasan Kanisius

sendiri merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan sekolah-sekolah

mulai dari TK sampai tingkat SMA/SMK yang tersebar di wilayah Keuskupan

Agung Semarang. SMP Kanisius Bambanglipuro merupakan bagian dari Yayasan

Kanisius cabang Yogyakarta.

Letak geografis SMP Kansius Bambanglipuro ini sangat strategis. Letaknya

cukup jauh dari keramaian sehingga membuat suasana belajar menjadi kondusif.

SMP ini juga memiliki suasana lingkungan layaknya suatu pedesaan, di sekeliling

sekolah dihiasi dengan pohon-pohon yang cukup rindang yang menjadikan

lingkungan ini sejuk dan nyaman sebagai penunjang pembelajaran. Inilah suasana

yang ideal untuk mendukung jalannya proses belajar mengajar dan membersihkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

62

diri dari pengaruh pergaulan kota yang kadang kurang membangun dunia anak

dan remaja. Sekolah yang sudah cukup lama menjadi pelayan masyarakat ini

memang bukan termasuk sekolah yang besar namun memiliki semangat untuk

maju membentuk anak didiknya menjadi pribadi yang cerdas dan beriman.

1. Visi Misi sekolah

Sebagai lembaga pendidikan yang baik, SMP Kanisius Bambanglipuro

memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :

Visi: Menjadi pendidik anak Indonesia agar cerdas, berkarakter, peduli terhadap

sesama dan lingkungan.

Misi: Menyelenggarakan pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah yang

berkualitas berlandaskan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan

mengoptimalkan sumber daya bersama mitra strategi.

2. Gambaran Lingkungan SMP

a. Lingkungan Fisik Sekolah

SMP Kanisius Bambanglipuro Bantul ini memiliki 6 unit gedung yang

digunakan. Unit pertama digunakan sebagai ruang guru dan ruang UKS, unit

kedua digunakan untuk ruang tata usaha, ruang Kepala Sekolah, ruang tamu, dan

ruang BK. Unit ketiga digunakan untuk perpustakaan dan ruang kelas, unit

keempat juga digunakan untuk ruang kelas, dan unit kelima digunakan untuk

Laboratorium. Ada pula Lapangan basket, lapangan volly dan Goa Maria. SMP

Kanisius Bambanglipuro ini memiliki 6 kelas, dimana kelas VII, VIII, dan IX

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

63

masing-masing terdiri dari 2 kelas. SMP ini juga memiliki fasiitas pendukung

untuk pembelajaran dengan baik seperti adanya LCD, layar, dan kipas angin di

setiap ruang kelas. Secara fisik sekolah ini sudah cukup memadai untuk kegiatan

pembelajaran. Sekolah ini juga didukung juga dengan tempat-tempat yang yang

dapat dikunjungi para siswa setiap saat misalnya perpustakaan, Goa Maria, dan

aula. Selain itu sekolah ini memiliki ruang UKS sebagai tempat pertolongan

pertama bagi para siswa yang sakit. Di lingkungan sekolah juga tersedia kantin

yang menyediakan berbagai macam makanan bagi para siswa ketika mereka

beristirahat. Dari keseluruhan ruangan yang ada ini ada beberapa ruangan ataupun

lingkup yang dapat dijadikan tempat untuk menunjang kegiatan pembelajaran

PAK seperti halaman yang cukup luas dan dekat goa Maria. Dapur juga tersedia

di sekolah ini guna memberikan tempat bagi karyawan yang bertugas untuk

membuatkan minum dan snak para guru.

Ruangan kelas di SMP Kanisius Bambanglipuro ini berukuran sekitar 6m

x 7m dengan jumlah kelas ada delapan kelas. Setiap ruang kelas mempunyai

ventilasi yang cukup, ruang kelas cukup bersih dan rapi, pencahayaan yang baik

untuk belajar. Keadaan fasilitas belajar di sekolah ini cukup lengkap. Mulai dari

papan tulis berbentuk whiteboard yang memadai di setiap kelas. Keadaan meja

dan kursi yang lengkap untuk peserta didik, dengan kondisi yang baik dan bersih

memberikan kenyamanan untuk belajar.

Keadaan kantor guru yang dimiliki oleh sekolah ini lengkap dan

memenuhi kriteria sekolah yang baik. Kantor dengan kondisi bangunan yang baik

dan bersih, membuat pelayanan terhadap warga sekolah memuaskan. Kantor guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

64

dengan meja disusun berbentuk kotak membuat komunikasi antarguru menjadi

lebih mudah. Kantor TU strategis, karena dekat pintu gerbang masuk sekolah. Jika

dilihat dari alat penunjang, SMP ini memiliki alat penunjang pendidikan yang

cukup memadai, mulai dari peta yang jumlahnya cukup banyak, papan presensi,

kalender akademik, jadwal pelajaran, jadwal piket siswa (harian dan pengumpulan

sampah), jadwal ulangan, inventaris barang, jadwal doa harian yang terpasang di

setiap kelas.

Sumber belajar siswa, mulai dari kurikulum di SMP ini baik kurikulum

kelas IX, IX, dan IX masih menggunakan kurikulum KTSP. Untuk laboraturium,

SMP ini memiliki Laboraturium IPA, dengan keadaan yang bersih dan nyaman.

Sekolah memberikan fasilitas buku paket untuk setiap mata pelajaran.

b. Administratif – Organisatorik

Sebagai sekolah yang juga sudah didukung dengan predikat nilai

akreditasi “A”, tentunya SMP Kanisius Bambanglipuro yang berada di bawah

naungan Yayasan Kanisius ini mempunyai struktur administrasi dan organisasi

yang cukup baik. Jabatan paling tinggi dari setiap sekolah dipegang dan

dikoordinasi oleh Kepala Sekolah yang diampu oleh Ibu M. Hartini S.Pd dan

dibantu oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum yaitu Ibu Yulia Dwi

Lestari Handayani S.Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, tenaga

administrasi/pustakawan/pelaksana, pembina OSIS, dan dewan guru, serta para

siswa. Setiap pengelola sekolah memiliki tugas dan fungsi masing-masing antara

lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

65

1) Kepala Sekolah

Kepala sekolah berada di bawah pengurus yayasan Karya Bakti dan

Departemen Pendidikan. Kepala sekolah membawahi wakil kepala sekolah,

para guru, dan karyawan. Sebagai edukator kepala sekolah bertugas

mengorganisir dan bertanggung jawab terhadap proses belajar mengajar.

Kepala sekolah berwenang untuk menyusun perencanaan,

mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan

kegiatan, melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan,

menentukan kebijaksanaan, mengadakan rapat, mengambil keputusan,

mengatur proses belajar mengajar, mengatur administrasi ketatausahaan,

peserta didik, ketenagaan sarana dan prasarana, keuangan, mengatur

hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.

2) Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah bertugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-

kegiatan: menyusun perencanaan, membuat program kegiatan, dan

pelaksanaan program, pengorganisasian, pengarahan, ketenagaan,

pengkoordinasian, pengawasan, penilaian, identifikasi dan pengumpulan

data, dan penyusunan laporan. Wakil kepala sekolah juga bertugas

membantu kepala sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut: kurikulum,

kesiswaan, sarana prasarana, dan hubungan dengan masyarakat.

3) Guru

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

66

dan tanggung jawab seorang guru meliputi: membuat dan menyusun

perangkat program pengajaran: silabus, pemetaan KD (Kompetensi Dasar),

program tahunan, program semester, RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran), program pelaksanaan harian, analisis KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal), buku presensi siswa, kisi – kisi ulangan harian, UTS

(Ulangan Tengah Semester), UAS (Ulangan Akhir Semester). Guru juga

bertugas melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan RPP,

melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, menganalisis hasil ulangan

siswa, menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan,

mengisi daftar nilai peserta didik, mengadakan pengembangan program

pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya, membuat catatan tentang

kemajuan hasil belajar peserta didik, serta mengisi dan meneliti daftar hadir

peserta didik sebelum memulai pengajaran.

4) Wali Kelas

Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan pengelolaan

kelas dan penyelenggaraan administrasi kelas yang meliputi: denah tempat

duduk peserta didik, papan absensi peserta didik, daftar pelajaran kelas,

daftar piket kelas, buku absensi peserta didik, buku kegiatan pembelajaran,

tata tertib peserta didik, penyusunan pembuatan statistik bulanan peserta

didik, pengisian daftar kumpulan nilai peserta didik (Legger), pembuatan

catatan khusus tentang peserta didik, pencatatan mutasi peserta didik,

pengisian buku laporan penilaian hasil belajar , serta pembagian buku

laporan penilaian hasil belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

67

5) Siswa

Siswa di sekolah sebagai peserta didik bertanggungjawab pada dirinya

sendiri dan melaksana kewajibannya sebagai pelajar untuk belajar di bawah

bimbingan dan pengawasan para guru dan wali kelas. Siswa berkawajiban

untuk mengikuti berbagai kegiatan yang ada di sekolah dan dituntut untuk

menaati seluruh peraturan yang ada di sekolah.

c. Lingkungan akademik dan sosial

Dalam bidang akademik SMP Kanisius Bambanglipuro memiliki visi dan

misi yang dijadikan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dalam kependidikan.

Dilihat dari input, SMP ini menerima seluruh peserta didik dengan berbagai nilai

akademik dan berbagai latar belakang. Sekolah memberikan ruang kepada

masyarakat untuk mempercayakan peserta didik kepada sekolah.

Para guru di SMP ini juga diwajibkan memiliki tata pengelolaan akademik

yang baik dalam menunjang proses pemebelajaran misalnya seperti silabus,

program tahunan, program semester, dan RPP. Ini semua perlu dimiliki untuk

mempermudah para guru dalam menjalankan seluruh kegiatan akademik di

sekolah khususnya dalam proses belajar mengajar. Para siswa di SMP Kanisius

Bambanglipuro ini juga dapat meminjam buku paket dari setiap mata pelajran

yang ada dari perpusakaan sekolah selama satu semester. Di ruang-ruang kelas

pun juga sudah dilengkapi dengan fasilitas dan penunjang dengan berbagai

macam data-data kelas sehingga dalam lingkungan akademik sudah tertata dengan

baik dan rapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

68

Begitu juga lingkungan sosial SMP Kanisius Bambanglipuro sangat

membangun dan menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat di lingkungan

sekitar SMP karena sekolah juga menyadari bahwa sekolah juga merupakan

bagian dari masyarakat. Selain membangun persaudaraan dengan lingkungan

masyarakat sekitar sekolah juga membangun hubungan kekeluargaan yang baik

dengan orang tua para siswa. Hal ini berpengaruh sangat baik karena dengan

membangun hubungan yang baik dengan orang tua siswa, sekolah dapat

memberikan informasi terkait keadaan para siswa, proses pembelajaran yang

diterima siswa di sekolah serta berbagai kegiatan yang sudah diagendakan oleh

pihak sekolah.

3. Situasi pertemanan siswa kelas IX

Berinteraksi adalah suatu hal yang sangat penting dan mutlak dilakukan.

Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan orang lain dalam segala aktivitas.

Interaksi bisa dilakukan dengan siapa saja, baik dengan orang tua, keluarga, teman

sebaya, maupun tetangga. Namun pada kenyataannya seorang remaja dalam

berinteraksi dan berkomunkasi biasanya lebih merasa nyaman dan akrab jika

dilakukan dengan teman sebayanya dibandingkan dengan yang lain. Hal ini tidak

lepas dari perkembangan psikologis remaja yang memang ingin berteman,

bergaul, dan menggabungkan diri ke dalam suatu kelompok dimana kesamaan

tingkat usia, hobby, kepentingan dan lain sebagainya juga turut mempengaruhi

dalam pembentukan kelompok pertemanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

69

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis ketika

melaksanakan PPL di SMP Kanisius Bambanglipuro, hal yang sama juga terlihat

pada siswa-siswi di SMP ini. Penulis melihat bahwa siswa memiliki tingkat

pertemanan yang cukup tinggi terhadap teman sebayanya. Ketika siswa sedang

berkumpul, mereka terlihat mempunyai kesenangan dan kepuasan tersendiri.

Pergaulan teman sebaya mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap

pembentukan kepribadian dan tingkah laku anak, bahkan pengaruhnya kadang-

kadang melebihi keluarga, misalnya: anak yang awalnya pemalu menjadi lebih

percaya diri setelah bergabung dan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.

Hampir seluruh siswa kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro ini lebih

senang bergaul dengan teman sebaya karena dari pergaulan itu akan timbul

keakraban di antara mereka. Keakraban tersebut menjadikan anak lebih sering

menghabiskan waktunya untuk berkumpul bersama teman-temannya hingga

kadang menyita waktu istirahat maupun belajar mereka. Mereka terlihat sangat

akrab antar sesama teman dan seringkali bergerombol atau berkelompok-

kelompok. Hampir setiap anak memiliki teman dekat yang jumlahnya bermacam-

macam dan biasanya selalu terlihat bersama-sama ke manapun mereka pergi,

contohnya: pergi ke kantin bersama, belajar bersama, dan lain sebagainya.

Meskipun secara keseluruan mereka saling berteman satu sama lain, tetapi mereka

mempunyai beberapa teman yang memang dekat dan akrab melebihi teman-

temannya yang lain.

Dalam menentukan sebuah kelompok pertemanan, mereka lebih

menekankan pada pentingnya aktivitas yang dilakukan bersama-sama. Hal-hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

70

tersebut merupakan alasan dasar bagi terbentuknya kelompok teman sebaya.

Mereka membentuk suatu perkumpulan dengan aturan-aturan tertentu serta

mempunyai keanggotaan inti. Masing-masing anggota kelompok memiliki peran

dalam aktivitas kelompok (Desmita, 2009: 225). Pada usia ini, anak tidak lagi

puas bermain sendirian di rumah, atau melakukan kegiatan-kegiatan dengan

angota keluarga. Anak memiliki keinginan yang kuat untuk diterima sebagai

anggota kelompok, serta merasa tidak puas bila tidak bersama teman-temannya.

Anak lebih memilih bebas bermain, bergaul dengan teman-teman seusianya dan

tidak suka terlalu dikekang.

Kuatnya pengaruh teman sebaya tidak terlepas dari adanya ikatan yang

terjalin kuat dalam kelompok teman sebayanya tersebut (peer group). Santrock

(2002: 55) juga mengatakan pada banyak remaja, bagaimana mereka dipandang

oleh teman sebaya merupakan aspek yang terpenting dalam kehidupan mereka.

Bahkan terkadang remaja akan melakukan apapun agar dapat dimasukkan sebagai

anggota. Hal ini sesuai dengan tahap perkembangan psikologi remaja yang ingin

dipandang hebat dan memperoleh pengakuan dari orang lain.

Pada umumnya siswa senang berteman dan berkelompok karena mereka

lebih nyaman untuk mengungkapkan isi hatinya, dapat berekspresi lebih bebas

dan mengembangkan bakatnya terlebih ketika mereka merasa diterima, serta

memperoleh lebih banyak informasi atau pengetahuan baru yang didapat dengan

berinteraksi dengan teman-temannya. Hal tersebut memang sesuai dengan

perkembangan psikologis mereka yang ingin mencari kebahagiaan baru selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

71

dalam keluarga yaitu dengan berteman dan berkelompok terlebih jika

kehadirannya diterima dan diakui oleh teman-temannya.

4. Situasi pembelajaran PAK

Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan PPL, penulis melihat

pelaksanaan kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas IX SMP

Kanisius Bambanglipuro Bantul ini belum optimal. Motivasi siswa dalam belajar

khususnya dalam bidang PAK masih kurang. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa

hal di antaranya adalah kurangnya tenaga pendidik yang secara khusus mengampu

pelajaran PAK serta bahan pelajaran PAK sendiri yang susah untuk dipahami

karena berisi tentang ajaran iman dan nilai-nilai Kristiani.

Pelajaran PAK di SMP Kanisius Bambanglipuro saat ini hanya diampu

oleh satu guru dan itu pun bukan guru yang secara khusus mengampu pelajaran

PAK. Guru tersebut adalah guru mata pelajaran IPA yang merangkap mengajar

mata pelajaran PAK sehingga proses pembelajaran PAK sendiri menjadi kurang

optimal. Selain itu, bahan pelajaran PAK juga cukup berat karena berisi ajaran

iman dan nilai-nilai Kristiani sehingga terkadang sulit untuk dipahami oleh siswa.

Pada dasarnya Pendidikan Agama Katolik identik dengan pendidikan

nilai-nilai Kristiani yang mampu memberikan pengaruh pada pembentukan

karakter siswa dan berfungsi untuk membantu serta meningkatkan terlaksananya

pendidikan iman melalui pengajaran yang sistematis dan kritis. PAK

memperkenalkan dan memperkembangkan kehidupan yang berpola Kristiani

melalui bermacam-macam jalan yang saling melengkapi seperti saling berbagi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

72

mengasihi demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah. Oleh karena itu PAK

sangat dibutuhkan siswa sebagai sarana yang membantu mereka menemukan

masa perubahan psikologi mereka dan mengarahkannya agar semakin terarah

kepada hal-hal yang positif baik dari kognitif, afektif, maupun tindakan.

Namun seringkali metode dan suasana PAK kurang memperhatikan

perkembangan psikologi siswa, misalnya: pemberian bahan pelajaran kepada

siswa hanya dengan metode ceramah, menulis terus-terusan dan hanya berpatokan

pada buku pegangan. Hal ini membuat siswa menjadi bosan dan kurang

bersemangat mengkuti pelajaran sehingga membuat siswa cenderung mengalihkan

perhatian mereka pada hal-hal yang membuat mereka nyaman, misalnya tidur dan

mengobrol dengan teman. Hal tersebut membuat motivasi siswa dalam belajar

khususnya dalam bidang PAK menjadi semakin berkurang, dan membuat siswa

semakin asyik dengan pergaulan teman sebayanya meskipun pada waktu yang

kurang tepat.

Oleh karena itu PAK penting untuk mengakomodasi kenyataan atau

konteks sosial siswa sebagai bagian dari proses pembelajaran. Konteks sosial ini

tidak akan lepas dari empat elemen yang meliputi keluarga, masyarakat, gereja,

dan sekolah karena itu merupakan lingkungan hidup dari para peserta didik

(Heryatno, 2008: 38). Elemen-elemen konteks PAK tersebut bisa berdampak baik

maupun tidak baik untuk perkembangan karakter, sikap, maupun tingkah laku

peserta didik, tergantung dari keadaan konkret suasana keempat lembaga itu. Bila

tercipta keadaan yang kondusif, maka akan membantu untuk mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

73

kepribadian, hati, dan tingkah laku dari peserta didik serta tercipta

penyelenggaraan PAK yang utuh dan kontekstual.

Heryatno menyampaikan pandangan Fowler (2008:78) yang mengatakan

bahwa ada 6 tahap perkembangan iman dimana pada usia remaja ini

perkembangan iman seseorang memasuki tahapan yang ketiga yaitu tahap iman

sintesis-konvensional. Pada tahap ini remaja masih sangat labil dan belum bisa

berfikir mandiri sehingga membutuhkan pendampingan yang baik agar

perkembangan iman peserta didik usia remaja ini semakin terarah dan

berkembang.

Selain itu khususnya di lembaga sekolah, yang perlu diperhatikan terlebih

yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah interaksi dalam bentuk

pergaulan teman sebaya. Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa siswa

memiliki tingkat kegairahan atau antusiame yang cukup tinggi terhadap pergaulan

dengan teman sebayanya. Jika antusiasme yang sama dimiliki siswa dalam belajar

PAK, hasilnya akan lebih memuaskan atau dengan kata lain tujuan pembelajaran

PAK dapat tercapai. Hal ini menunjukkan bahwa pergaulan teman sebaya

memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar siswa secara khusus dalam

pembelajaran PAK. Maka dari itu guru harus bisa mengakomodasi konteks sosial

siswa sebagai bagian dari proses pembelajaran khususnya dalam bidang PAK

sehingga semakin mudah dimengerti dan dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

74

C. Penelitian tentang gambaran kelompok teman sebaya dan motivasi siswa

kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro, Kabupaten Bantul

1. Latar Belakang Penelitian

Peran teman sebaya sangat penting dalam masa usia sekolah. Santrock

(2002: 347) mengatakan bahwa remaja itu meluangkan lebih dari 40% waktunya

untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sebaya. Hal ini sejalan

dengan meningkatnya minat individu dalam persahabatan serta keikutsertaan

dalam kelompok. Desmita (2009: 224-225) juga mengatakan bahwa pergaulan

teman sebaya dari kebanyakan remaja usia sekolah ini terjadi dalam bentuk grup

atau kelompok, sehingga periode ini sering disebut sebagai “usia kelompok”.

Anak memiliki keinginan kuat untuk menggabungkan diri ke dalam suatu

kelompok, dan merasa tidak puas bila tidak bermain bersama teman-temannya.

Pergaulan kelompok teman sebaya sudah menjadi kebutuhan mendasar

bagi siswa kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro. Hal ini disebabkan oleh situasi

dan perkembangan siswa yang membutuhkan wadah untuk mengekspresikan diri

mereka tanpa mendapatkan banyak aturan dari orang dewasa. Namun tidak jarang

ekspresi yang diungkapkan justru tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan di

sekolah. Banyak ditemukan kenakalan remaja yang dilakukan secara

berkelompok atau geng seperti membully, menghabiskan waktu untuk bermain,

dan tak jarang mengganggu kenyaman masyarakat tempat mereka bermain atau

nongkrong.

Hal ini membuat pandangan negatif terhadap kelompok teman sebaya

semakin berkembang baik di sekolah maupun di tengah masyarakat. Padahal jika

dikaji secara ilmiah, kelompok teman sebaya memiliki banyak unsur positif yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

75

sangat dibutuhkan oleh siswa. Beberapa unsur positif kelompok teman sebaya

yang telah dikaji secara ilmiah antara lain, kelompok teman sebaya terbentuk

sesuai dengan situasi, kebutuhan dan perkembangan siswa. Kelompok teman

sebaya juga bermanfaat sebagai sarana mengembangkan kemampuan baik segi

kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Selain itu metode berkelompok

memberi rasa nyaman, percaya diri dan pengakuan sosial, pengaruh kelompok

teman sebaya luas dan mendalam, serta merupakan sarana penanaman nilai-nilai

hidup yang bebas dan menarik.

Unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya yang telah dikaji

memiliki kesamaan dengan tujuan dan proses pembelajaran PAK, maka perlu

diintegrasikan dalam pembelajaran PAK untuk memacu motivasi belajar siswa.

Oleh karena itu peneliti membutuhkan gambaran pergaulan kelompok teman

sebaya dan motivasi belajar PAK siswa kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro.

Hasil penelitian terhadap siswa ini diperlukan untuk merumuskan progam atau

cara mengintegrasikan unsur-unsur positif kelompok teman sebaya yang mereka

lakukan ke dalam proses pembelajaran PAK. Peniliti memiliki keyakinan bahwa

usaha ini dapat meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran PAK. Hal inilah yang mendorong peniliti untuk melakukan

penelitian tentang gambaran kelompok teman sebaya dan motivasi belajar siswa

kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

76

2. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh gambaran perteman dalam kelompok teman sebaya siswa kelas

IX SMP Kanisius Bambanglipuro.

2. Memperoleh gambaran bagaimana motivasi belajar siswa Kelas IX SMP

Kanisius Bambanglipuro ?

3. Mengetahui apa yang menjadi harapan siswa terhadap kelompok teman

sebaya dan proses pembelajaran untuk mendapatkan apresiasi lewat

pendamping guru PAK ?

3. Definisi Operasional

a. Kelompok Teman Sebaya

Kelompok teman sebaya atau peer group merupakan kelompok yang

memiliki tingkat usia dan ciri-ciri serta hobi yang sama pula. Kelompok

teman sebaya biasanya menghabiskan waktu bersama tanpa adanya sebuah

jadwal yang pasti. Intensitas perjumpaan antar anggota membuat hubungan

mereka semakin dekat, saling mengenal dan memahami satu sama lain.

b. Motivasi belajar Pendidikan Agama Katolik:

Motivasi belajar Pendidikan Agama Katolik sebagai dorongan yang

membuat siswa bersemangat untuk mempelari Pendidikan Agama Katolik

sehingga siswa semakin mengenal Yesus Kristus dan imannya semakin

berkembang (Samana, 1994: 70).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

77

3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif.

Peneliti memilih jenis penelitian kualitatif karena masalah yang akan diteliti

memang mengharuskan peneliti menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami subjek secara

menyeluruh, tentang persepsi, perilaku, motivasi, dan tindakannya. Jenis

penelitian ini diolah dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa

pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah. Metode alamiah yang dimaksud adalah metode yang mampu

mengumpulkan data di lapangan secara objektif sesuai kenyataan yang ada

(Moleong, 2012: 6). Dalam penelitian ini, konteks khusus yang diteliti adalah

hubungan pergaulan teman sebaya dengan motivasi belajar siswa SMP Kanisius

Bambanglipuro, Bantul.

4. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah desain ex post facto.

Penelitian dengan desain ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan

untuk meneliti suatu peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke

belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan kejadian tersebut

(Sugiyono, 2013: 50). Desain ini menunjuk kepada perlakuan yang telah terjadi

sebelumnya, sehingga peneliti tidak perlu memberikan perlakuan lagi, peneliti

hanya melihat efeknya. Dalam penelitian ini masalah yang diteliti adalah dampak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

78

pergaulan teman sebaya terhadap motivasi belajar siswa kelas IX SMP Kanisius

Bambanglipuro, Bantul.

5. Responden Penelitian

Menurut Sugiyono (2013: 297) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian kualitatif, istilah yang digunakan bukan populasi tetapi “social

situation” atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen yaitu: tempat (place),

pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Hal ini

menunjukkan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari

objek atau subjek yang menjadi komunitas tertentu yang ditentukan oleh peneliti

untuk dipelajari, diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam

penelitian ini adalah Siswa kelas IX SMP Kansius Bambanglipuro Bantul dengan

kelompok teman sebayanya.

Responden adalah subjek atau orang yang menjadi sumber data penelitian

yang mewakili populasi (sampel). Salah satu syarat sampel adalah harus bersifat

representatif, artinya bisa mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah purposive sampling yakni mengambil sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013: 300). Dalam penelitian ini,

pertimbangan peneliti adalah sejauh mana sumber data memiliki kelompok teman

sebaya. Peneliti akan membagikan kuisioner ke semua siswa kelas IX yang

berjumlah 43 siswa. Peneliti akan menuliskan pertanyaan awal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

79

mengungkapkan apakah siswa memiliki kelompok teman sebaya dan berapa

jumlahnya. Lalu peneliti hanya mengambil responden yang memiliki kelompok

teman sebaya dengan jumlah kelompok minimal 3 orang.

6. Instrumen Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Penulis memilih

kuesioner dengan tujuan supaya siswa mampu mengungkapkan berbagai

perasaannya dengan lebih leluasa dan objektif. Kuesioner dipilih untuk

melengkapi data dan mengcross check data yang sudah didapatkan. Kuesioner

menurut Sugiyono (2014: 199) merupakan tehnik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data

yang efisien bila peneliti tahu variabel yang akan diukur dan tahu siapa yang

diharapkan menjadi responden. Kuesioner yang dipilih peneliti untuk melakukan

penelitian ini dalam bentuk skala likert dan pertanyaan essai.

Kuesioner yang disebarkan terdiri dari 2 bagian. Kuesioner bagian I akan

mengungkapkan gambaran kelompok teman sebaya dengan skala likert dan

kuesioner II mengenai motivasi belajar PAK juga dengan skala likert. Sugiyono

(2014: 134) mengungkapkan bahwa skala likert digunakan “untuk mengukur

sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

80

7. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Kanisius Bambanglipuro yang beralamat

di Jalan Ganjuran, Jogodayoh, Bantul 123456 Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

penelitian pada tanggal 22 Agustus 2017

8. Variabel Penelitian

Sugiyono (2014: 60) menjelaskan variabel penelitian sebagai “suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulan.” Dalam hal ini variabel yang akan diteliti adalah:

1) Gambaran pertemanan dalam kelompok teman sebaya siswa kelas IX SMP

Kanisius Bambanglipuro.

2) Gambaran bagaimana motivasi belajar siswa Kelas IX SMP Kanisius

Bambanglipuro

3) Harapan siswa terhadap kelompok teman sebaya mereka dan proses

pembelajaran untuk mendapatkan apresiasi lewat pendamping guru PAK

9. Kisi-kisi Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No Variabel Aspek Indikator Jumlah

Soal

Nomor

Soal

1 Gambaran

kelompok

teman sebaya

- Latar

belakang

membuat

- Mengungkapkan

alasan membentuk

atau masuk dalam

7 Soal

1, 2, 3,

4, 5

Essai no

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

81

kelompok

pergaulan

teman

sebaya

- Kegiatan

dalam

kelompok

teman

sebaya

- Dampak

positif

pergaulan

teman

sebaya

- Harapan

kelompok pergaulan

teman sebaya

- Menceritakan

kegiatan yang

dilakukan dalam

kelompok teman

sebaya

-Mengungkapkan

dampak positif

pergaulan teman

sebaya yang diikuti

- Mengungkapkan

harapan terhadap

kelompok teman

terdekat atau teman

sebaya yang diikuti

6 Soal

13 Soal

1 Soal

36

10, 11,

12, 13,

14

Essai no

37

6, 7, 8,

9, 15,

16, 17,

18, 19,

20, 21,

22

Essai no

38

2 Motivasi belajar

PAK siswa

kelas IX SMP

Kanisius

Bambanglipuro

- Tingkat

motivasi

belajar PAK

- Mengungkapkan

tingkat motivasi

siswa dalam belajar

PAK

7 Soal

23, 24,

25, 26,

27, 28,

29

Essai no

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

82

- Faktor

pendukung

motivasi

belajar

- Faktor

penghambat

motivasi

belajar

- Harapan

- Mengungkapkan

faktor yang

mendukung

motivasi belajar

siswa

- Mengungkapkan

faktor yang

menghambat

motivasi belajar

siswa

- Mengungkapkan

harapan terhadap

proses pembelajaran

PAK

4 Soal

4 Soal

1 Soal

30, 31,

32

33, 34,

35

Essai 40

D. Laporan Penelitian Unsur-unsur Positif Dalam Kelompok Teman

Sebaya dan Usaha Mengintegrasikannya Sebagai Sarana Untuk

Memotivasi Belajar Siswa Kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro

Bantul

Pada bagian ini, penulis akan menyampaikan hasil penelitian mengenai

gambaran umum pertemanan dalam kelompok teman sebaya dan motivasi belajar

PAK siswa-siswi kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro Bantul. Penelitian ini

dilaksanakan pada hari: Selasa, 22 Agustus dan jadwal penelitian terlampir.

Penelitian ini menggunakan tehnik penyebaran kuesioner. Subjek penelitian ini

adalah siswa-siswi kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

83

Penulis akan membahas hasil kuesioner siswa yang disajikan dalam

bentuk persentase dan cara menghitung persentase adalah dengan

mengelompokkan siswa yang memilih jawaban alternatif tertentu dibagi dengan

jumlah total responden penelitian dan dikalikan 100 %. Rumus untuk menentukan

persentase adalah:

Keterangan:

P = Persentase

J = Jumlah siswa yang memilih alternatif jawaban tertentu

T = Jumlah total seluruh responden

1. Laporan Hasil Kuesioner

Peneliti menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 2 pokok pembahasan

yang dilaporkan dalam bentuk tabel. Tabel pertama berisi kuesioner I yang

berkaitan dengan gambaran kelompok teman sebaya dan tabel kedua berisi

kuesioner II yang berkaitan dengan motivasi belajar PAK siswa kelas IX SMP

Kanisius Bambanglipuro Bantul. Selain berupa pernyataan-pernyataan, peneliti

juga menyediakan 2 pertanyaan awal sebagai dasar informasi dalam penelitian

yang menanyakan apakah siswa memiliki kelompok teman sebaya dan jumlah

anggotanya. Untuk lebih menggali informasi mengenai gambaran pertemanan

kelompok sebaya serta motivasi belajar siswa, peneliti juga menyediakan 5

pertanyaan dalam bentuk essai yang terbagi dalam beberapa indikator.

P = 𝐽

𝑇 X 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

84

Jumlah siswa kelas IX A dan B seharunya 43, namun pada hari selasa, 22

Agustus 2017 tidak masuk 3 orang sehingga total seluruh responden yang mengisi

kuesioner sebanyak 40 siswa. Kuesioner I terdiri dari 22 pertanyaan yang harus

dijawab siswa dengan memberikan penilaian pada gambaran kelompok teman

sebaya. Pada pernyataan yang menunjukkan pendapat, siswa diminta untuk

memberi tanda centang (√) pada kolom SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak

setuju), STS (sangat tidak setuju). Sementara pada pernyataan yang menunjukkan

sikap dan perilaku, siswa diminta untuk memberi tanda centang (√) pada kolom

SL (selalu), SR (sering), K (kadang-kadang), dan TP (tidak pernah). Contoh pada

pertanyaan nomor 1 yang menyatakan saya membutuhkan teman sebaya agar

lebih percaya diri, terdapat: 18 siswa menjawab sangat setuju, dan 22 siswa

menjawab setuju.

Tabel 2

Kuesioner I: Hasil Gambaran Kelompok

Teman Sebaya

N = 40

No Pernyataan Jawaban Jumlah Jawab

an Prosentase

1 Saya membutuhkan teman

sebaya agar lebih percaya diri

Sangat

Setuju

18

45%

22

55%

0%

0%

Sangat

Tidak

Setuju

2 Dengan mempunyai teman

sebaya, saya merasa diakui

oleh teman yang lain

Sangat

Setuju

17

42,5

%

23

57,5

%

0%

0%

Sangat

Tidak

Setuju

3 Saya memiliki teman sebaya

yang hobbynya sama dengan

saya

Sangat

Setuju

34

85%

6

15%

0%

0%

Sangat

Tidak

Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

85

4 Teman-teman sebaya saya

memiliki usia yang hampir

sama dengan usia saya

Sangat

Setuju

33

82,5

%

7

17,5

%

0%

0%

Sangat

Tidak

Setuju

5 Saya dan teman sebayaku

memiliki tujuan yang sama

Sangat

Setuju

9

22,5

%

26

65%

5

12,5

%

0%

Sangat

Tidak

Setuju

6 Saya semakin rajin belajar

setelah memiliki teman sebaya

Selalu 10

25%

28

70%

2

5%

0%

Tidak

pernah

7 Wawasan hidup saya semakin

luas setelah memiliki teman

sebaya

Selalu 13

32,5

27

67,5

0%

0%

Tidak

pernah

8 Bakat saya semakin

berkembang setelah memiliki

teman sebaya

Selalu 32

80%

8

20%

0%

0%

Tidak

pernah

9 Saya menjadi anak yang lebih

aktif setelah memiliki teman-

teman terdekat

Selalu 31

77,5

%

9

22,5

%

0%

0%

Tidak

pernah

10 Saya lupa waktu kalau sedang

bermain atau berkumpul

dengan teman-teman terdekat

saya

Selalu

0%

11

27,5

27

67,5

%

2

5%

Tidak

pernah

11 Jika saya sedang merasa bosan,

saya akan berkumpul dengan

teman-teman terdekat saya

Selalu 14

35%

26

65%

0%

0%

Tidak

pernah

12 Saya berkumpul dengan

teman-teman terdekatku setiap

hari

Selalu 9

22,5

%

30

75%

1

2,5%

0%

Tidak

pernah

13 Saat berkumpul kami

menghabiskan waktu dengan

bercerita tentang apa saja yang

kami alami

Selalu 12

30%

26

65%

2

5%

0%

Tidak

pernah

14 Saya mendengarkan dengan Selalu 4 26 10 Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

86

serius saat teman yang lain

sedang bercerita

10% 65% 25% 0% pernah

15 Saya merasa nyaman saat

berkumpul dengan teman-

teman terdekatku

Selalu 35

87,5

%

5

12,5

%

0%

0%

Tidak

pernah

16 Saya berani mengungkapkan

semua yang saya rasakan

kepada teman-teman

terdekatku

Selalu 16

40%

22

55%

2

5%

0%

Tidak

pernah

17 Saya merasa diterima dan

diakui oleh teman-teman

terdekatku

Selalu 18

45%

22

55%

0%

0%

Tidak

pernah

18 Saya merasa bangga menjadi

bagian dari kelompok teman-

teman terdekatku

Selalu 31

77,5

%

9

22,5

%

0%

0%

Tidak

pernah

19 Saya semakin merasa percaya

diri saat bersama dengan

teman-teman terdekatku

Selalu 20

50%

20

50%

0%

0%

Tidak

pernah

20 Kami saling berbagi

pengetahuan saat berkumpul

bersama

Selalu 9

22,5

%

31

77,5

%

0%

0%

Tidak

pernah

21 Saya lebih semangat belajar

bersama teman-teman

terdekatku daripada belajar

sendiri

Selalu 17

42,5

%

19

47,5

%

4

10%

0%

Tidak

pernah

22 Saat bersama dengan teman-

teman terdekat, saya berani

menunjukkan bakat-bakat yang

saya miliki

Selalu 13

32,5

%

26

65%

1

2,5%

0%

Tidak

pernah

Dalam kisi-kisi terdapat 4 indikator yang ingin diketahui melalui

pernyataan-pernyataan berikut serta pertanyaan essai. Indikator yang pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

87

yaitu mengungkapkan alasan membentuk atau masuk dalam kelompok pergaulan

teman sebaya. Berdasarkan hasil penelitian nomor 1, 2, 3, 4, dan 5 terdapat rata-

rata 55,5% atau setara dengan 22 siswa yang mengatakan sangat setuju dan 42%

atau setara 17 siswa menjawab setuju, sedangkan 2,5% atau setara dengan 1 siswa

menjawab tidak setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa pada umumnya siswa setuju

pada pernyataan yang mengatakan alasan siswa membentuk kelompok teman

sebaya adalah agar lebih percaya diri, merasa diakui oleh teman yang lain, hooby

yang sama, persamaan usia, dan memiliki tujuan yang sama.

Pertanyaan essai berbicara mengenai alasan yang melatarbelakangi para

siswa masuk atau bergabung dengan kelompok teman sebayanya. Hasil penelitian

menunjukkan ada 18 siswa beralasan bahwa mereka membutuhkan teman dekat

atau akrab, 14 siswa beralasan karena teman-temannya baik, tidak sombong,

menyenangkan, dan mudah diajak bercanda, 5 orang beralasan karena mempunai

hobby atau kegemaran yang sama, 2 orang menjawab karena mereka sudah

berteman sejak lama, dan 1 orang menjawab karena memang ingin berkelompok.

Indikator kedua yaitu menceritakan kegiatan yang dilakukan dalam

kelompok teman sebaya terdapat pada kuesioner nomer 10, 11, 12, 13, dan 14.

Dari hasil penelitian terdapat rata-rata 19,5% atau setara dengan 8 siswa

menjawab selalu dan 59,5% atau setara dengan 24 orang menjawab sering, 20%

atau setara 8 orang menjawab kadang-kadang, sedangkan yang menjawab tidak

pernah hanya sebanyak 1%. Hal ini menunjukkan pada umumnya siswa setuju

bahwa mereka sering lupa waktu jika sedang berkumpul dengan teman-temannya.

Mereka berkumpul dengan teman-teman sebayanya ketika merasa bosan. Hampir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

88

setiap hari mereka berkumpul bersama teman-teman sebaya, menghabiskan waktu

dengan bercerita tentang apa yang dialami pada saat berkumpul, dan serius

mendengarkan temannya saat sedang bercerita.

Pada pertanyaan essai mengenai kegiatan yang paling disukai dalam

kelompok teman sebaya, beberapa siswa menjawab lebih dari satu macam

jawaban. Jawaban-jawaban dari siswa menunjukkan, terdapat 27 anak menjawab

kegiatan yang paling disukai adalah bermain. Lalu 18 siswa menjawab belajar

bersama, mengerjakan tugas bersama, dan les. Ada 14 siswa mengatakan kegiatan

yang paling disukai adalah bercerita, 6 siswa mengatakan jalan-jalan, dan 6 siswa

menjawab olahraga.

Indikator yang ketiga adalah mengungkapkan dampak positif pergaulan

teman sebaya yang diikuti. Dari hasil kuesioner nomor 6, 7, 8, 9, 15, 16, 17, 18,

19, 20, 21, 22 terdapat rata-rata 51% atau setara 20 siswa menjawab selalu dan

47% atau setara 19 siswa menjawab sering. Sedangkan siswa yang menjawab

kadang-kadang ada 2% atau setara dengan 1 siswa. Hasil penelitian pada tabel 2

ini menunjukkan pada umumnya siswa selalu dan sering merasa bahwa dengan

memiliki teman sebaya mereka semakin rajin belajar, wawasan hidupnya semakin

luas, bakatnya semakin berkembang, menjadi anak yang lebih aktif, merasa

nyaman saat berkumpul dengan teman sebayanya, dan berani mengungkapkan apa

yang sedang dirasakan. Mereka juga merasa diterima dan diakui oleh teman-

teman, merasa bangga menjadi bagian dari kelompok, dan merasa percaya diri

saat berkumpul bersama, Selain itu siswa juga merasa bahwa dalam kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

89

teman sebaya mereka saling berbagi pengetahuan, dan lebih semangat belajar saat

bersama teman-teman daripada belajar sendiri.

Pada indikator yang keempat, pertanyaan mengenai harapan terhadap

kelompok teman sebaya yang diikuti tersaji dalam bentuk essai pada item nomor

3. Hasil penelitian menunjukkan terdapat, 13 siswa menjawab agar mereka

menjadi teman yang lebih baik dan saling mendukung satu sama lain. Kemudian

ada 13 siswa menjawab supaya mereka bisa terus bersama-sama, 12 siswa

menjawab agar mereka semakin kompak dan dekat/akrab, dan 4 siswa menjawab

mereka kelak bisa sukses.

Tabel ketiga berisi kuesioner II yang berkaitan dengan motivasi belajar

Pendidikan Agama Katolik siswa kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro Bantul.

Kuesioner II terdiri dari 13 pertanyaan yang harus dijawab siswa dengan

memberikan penilaian mengenai motivasi belajar Pendidikan Agama Katolik

siswa. Siswa diminta untuk memberi tanda centang (√) pada kolom SL (selalu),

SR (sering), K (kadang-kadang), dan TP (tidak pernah). Sebagai contoh pada

pertanyaan nomor 23 mengenai saya mengulang pelajaran sekolah di rumah

dengan kemauan sendiri, terdapat: 9 siswa menjawab sering, dan 31 orang siswa

menjawab kadang-kadang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

90

Tabel 3

Kuesioner 2: Motivasi Belajar PAK Siswa Kelas IX

N = 40

No Pernyataan Jawaban Jumlah Jawab

an Prosentase

23 Saya mengulang pelajaran

sekolah di rumah dengan

kemauan sendiri

Selalu

0%

9

22,5

%

31

77,5

%

0%

Tidak

pernah

24 Saya rajin belajar karena orang

tua mengharuskan saya

mendapatkan nilai yang baik

Selalu 9

22,5

%

27

67,5

%

4

10%

0%

Tidak

pernah

25 Saya bercerita dengan teman

saat pelajaran agama

berlangsung

Selalu

0%

4

10%

32

80%

4

10%

Tidak

pernah

26 Saya rajin mengerjakan tugas

dari sekolah

Selalu 8

20%

31

77,5

%

1

2,5%

0%

Tidak

pernah

27 Saya belajar mandiri di rumah

dengan kesadaran saya tanpa

disuruh orang lain

Selalu 3

7,5%

21

52,5

%

16

40%

0%

Tidak

pernah

28 Saya mencari sumber

pengetahuan yang lain karena

ingin menambah pengetahuan

saya

Selalu 2

5%

22

55%

16

40%

0%

Tidak

pernah

29 Saya mencatat materi yang

diberikan guru pada saat

mengikuti pelajaran karena

saya tahu itu penting

Selalu 17

42,5

%

22

55%

1

2,5%

0%

Tidak

pernah

30 Cara guru Agamaku mengajar

menarik dan menyenangkan

Selalu 1

2,5%

15

37,5

%

24

60%

0%

Tidak

pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

91

31 Saya senang berjumpa dengan

guru Agamaku

Selalu 3

7,5%

32

80%

5

12,5

%

0%

Tidak

pernah

32 Saya mudah memahami

pelajaran Agama yang

dijelaskan oleh guru

Selalu

0%

30

75%

10

25%

0%

Tidak

pernah

33 Suasana kelas riuh saat

pelajaran Agama berlangsung

Selalu

0%

2

5%

36

90%

2

5%

Tidak

pernah

34 Materi pelajaran Agama sulit

untuk dipahami

Selalu

0%

8

20%

32

80%

0%

Tidak

pernah

35 Terlalu banyak tugas yang

diberikan oleh guru Agama

membuat saya malas belajar

Agama

Selalu

0%

13

32,5

%

22

55%

5

12,5

%

Tidak

pernah

Dalam kisi-kisi terdapat 4 indikator yang ingin diketahui melalui

pernyataan dan pertanyan berikut. Indikator yang pertama yaitu mengungkapkan

tingkat motivasi siswa dalam belajar PAK. Berdasarkan hasil penelitian nomor 23,

24, 25, 26, 27, 28, 29 terdapat rata-rata 14% atau setara 6 siswa menjawab selalu,

49% atau setara dengan 19 siswa menjawab sering, 36% atau setara 14 siswa

menjawab kadang-kadang dan 1% atau setara dengan 1 siswa menjawab tidak

pernah. Hasil ini menunjukkan bahwa pada umumnya siswa sering mengulang

pelajaran sekolah di rumah, rajin belajar karena orang tua mengharuskan

mendapatkan nilai yang baik, bercerita saat pelajaran agama berlangsung, rajin

mengerjakan tugas dari sekolah, belajar mandiri di rumah tanpa disuruh orang

lain, mencari sumber pengetahuan untuk menambah wawasan, serta mencatat

materi yang diberikan guru saat pelajaran berlangsung karena penting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

92

Pada pertanyaan essai tentang perasaannya saat mengikuti pelajaran PAK,

ada 30 siswa yang menjawab perasaannya biasa saja, 9 siswa mengungkapkan

perasannya senang, dan sebanyak 2 siswa mengatakan perasaannya susah atau

sedih saat mengikuti pelajaran PAK.

Indikator kedua yaitu mengungkapkan faktor yang mendukung motivasi

belajar siswa yang terdapat pada kuesioner nomor 30, 31, 32. Hasil penelitian

terdapat rata-rata 3% atau setara 1 siswa menjawab selalu dan 64% atau setara 26

siswa menjawab sering, sedangkan 33% atau setara dengan 13 siswa menjawab

kadang-kadang. Hasil ini menunjukkan pada umumnya siswa sering merasa

bahwa mereka senang berjumpa dengan guru agamannya, melihat cara guru

agamannya mengajar menarik dan menyenangkan, serta mudah memahami

pelajaran yang diberikan guru.

Indikator ketiga adalah mengungkapkan faktor yang menghambat motivasi

belajar siswa terdapat pada kuesioner nomor 33, 34, 35. Dari hasil penelitian

terdapat 19% atau setara 8 siswa menjawab sering dan 75% atau setara 30 siswa

menjawab kadang-kadang, sedangkan yang menjawab tidak pernah sebesar 6%

atau setara dengan 2 siswa. Hasil ini menunjukkan pada umumnya siswa kadang-

kadang merasa suasana kelas riuh saat pelajaran agama berlangsung, materi

pelajaran agama sulit untuk dipahami, serta terlalu banyak tugas yang diberikan

guru agama membuat mereka menjadi malas belajar.

Pada indikator ke empat ini mengunakan pertanyaan berbentuk essai. Hasil

penelitian mengenai harapan terhadap pelajaran PAK, terdapat: 20 siswa

mengatakan agar pelajaran PAK dapat lebih menyenangkan lagi, 17 siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

93

mengatakan agar pelajaran PAK lebih mudah lagi, 3 siswa menjawab agar

pelajaran PAK lebih bervariasi lagi, dan 1 siswa mengatakan tidak ada harapan

untuk pelajaran PAK.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini berdasarkan data dari kajian teori

mengenai Pergaulan Kelompok Teman Sebaya dan motivasi belajar Pendidikan

Agama Katolik yang sudah dibahas pada bab sebelumnya dan didukung dengan

data hasil laporan penelitian. Dalam pembahasan ini peneliti akan

mempertemukan pandangan dari para ahli dengan kenyataan yang terjadi di

lapangan. Data dari hasil laporan penelitian diperoleh dengan menggunakan

teknik penyebaran kuesioner kepada seluruh siswa kelas IX SMP Kanisius

Bambanglipuro Bantul. Pembahasan ini dibagi berdasarkan tujuan penelitian.

Tujuan penelitian dalam skripsi adalah untuk memperoleh gambaran perteman

dalam kelompok teman sebaya siswa kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro,

memperoleh gambaran bagaimana motivasi belajar siswa kelas IX SMP Kanisius

Bambanglipuro, serta mengetahui apa yang menjadi harapan siswa terhadap

kelompok teman sebaya dan proses pembelajaran untuk mendapatkan apresiasi

lewat pendamping guru PAK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

94

1. Gambaran Pertemanan Dalam Kelompok Teman Sebaya Siswa Kelas IX

SMP Kanisius Bambanglipuro Bantul

a. Latar Belakang Pertemanan

Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa.

Dalam masa ini remaja akan mengalami perkembangan yang pesat baik dari fisik

maupun psikisnya. Selain itu, masa remaja merupakan masa bagi seseorang untuk

mencari dan menemukan identitas dirinya. Seiring dengan perkembangan

psikologisnya, pergaulan remaja juga akan semakin berkembang luas. Dalam

masa ini keingintahuan remaja akan hal-hal baru semakin tinggi. Remaja tidak

lagi merasa puas dengan bermain sendiri ataupun dengan lingkungan rumah.

Mereka akan mulai mencoba hal-hal baru yang tidak mereka dapatkan dalam

lingkungan keluarga. Remaja perlahan mulai melepaskan diri dari lingkungan

keluarga dan mengalihkan perhatiannya terhadap teman-teman sebayanya. Hal ini

tidak lepas dari perkembangan psikologis remaja yang memang ingin berteman,

bergaul, dan menggabungkan diri ke dalam suatu kelompok dimana kesamaan

tingkat usia, hobby, kepentingan dan lain sebagainya juga turut mempengaruhi

dalam pembentukan kelompok pertemanan.

Oleh karena itu peneliti melakukan penyebaran kuesioner untuk

memperoleh gambaran pertemanan dari siswa-siswi kelas IX SMP Kanisius

Bambamnglipuro. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan ada 17 siswa

atau setara 42,5% karena mereka ingin mendapatkan pengakuan oleh teman-

temannya akan keberadaannya (pernyataan 2). Dengan masuk ke dalam kelompok

teman sebaya, siswa akan merasa diakui oleh teman-teman yang lain. Hal ini

sangat penting bagi seorang remaja karena untuk menambah rasa percaya diri dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

95

55% siswa menjawab demikian (pernyataan 1). Hal ini sejalan dengan apa yang

diungkapkan oleh Santrock (2002: 55) yang mengatakan pada banyak remaja,

bagaimana mereka dipandang oleh teman sebaya merupakan aspek yang

terpenting dalam kehidupan mereka. Bahkan remaja akan melakukan apapun, agar

dapat dimasukkan sebagai anggota. Hal ini sesuai dengan tahap perkembangan

psikologi remaja yang ingin dipandang hebat dan memperoleh pengakuan dari

orang lain.

Selain kedua hal itu, 85% atau setara 34 siswa yang menyatakan setuju

bahwa alasan mereka membentuk kelonpok teman sebaya yaitu karena memiliki

tingkat usia yang hampir sama (pernyataan 3), 82,5% atau setara 33 siswa

mengungkapkan punya hobby atau kegemaran yang sama (pernyataan 4) serta

65% atau setara 26 siswa memiliki tujuan yang sama pula (pernyataan 5). Hal ini

juga diungkapkan oleh Santrock (2003: 55) yang mengatakan bahwa kelompok

teman sebaya ialah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat

kematangan hampir sama yang saling berinteraksi dan memiliki peran yang unik

dalam budaya atau kebiasaannya. Adanya kesamaan dalam berbagai hal ini

membuat remaja akan lebih mudah bergaul dan berinteraksi dengan kelompok

teman sebayanya.

Hal senada juga diungkapkan Desmita (2009: 225) yang mengakatan

bahwa dalam menentukan sebuah kelompok pertemanan, remaja lebih

menekankan pada pentingnya aktivitas yang dilakukan bersama-sama, seperti

berbicara, pergi ke sekolah, dan bermain. Hal-hal tersebut merupakan alasan dasar

bagi terbentuknya kelompok teman sebaya. Mereka membentuk suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

96

perkumpulan dengan aturan-aturan tertentu serta mempunyai keanggotaan inti.

Masing-masing anggota kelompok memiliki peran dalam aktivitas kelompok.

Selain itu pada pertanyaan essai no 36 (pertanyaan 1) mengenai alasan

yang melatarbelakangi para siswa masuk atau bergabung dengan kelompok teman

sebayanya, ada 18 siswa beralasan bahwa mereka membutuhkan teman dekat atau

akrab, 14 siswa beralasan karena teman-temannya baik, tidak sombong,

menyenangkan, dan mudah diajak bercanda. Ketika remaja mempunyai teman

dekat terlebih yang baik dan saling mendukung, mereka akan merasa lebih

percaya diri karena tidak lagi kesepian, mereka juga akan lebih intens lagi dalam

berinteraksi dan itu bagus untuk perkembangan diri seorang remaja. Kemudian 5

orang beralasan karena mempunai hobby atau kegemaran yang sama. Hal ini akan

membuat siswa menjadi semakin nyaman dalam bergaul karena merasa cocok

sehingga mereka juga akan lebih berani dan maksimal dalam mengembangkan

kemampuan dan bakat yang dimilikinya. Lalu 2 orang menjawab karena mereka

memang sudah berteman sejak lama sehingga sudah merasa cocok, dan 1 orang

menjawab karena memang ingin berkelompok.

Maka hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya siswa kelas IX

SMP Kanisius Bambanglipuro memiliki keinginan yang tinggi untuk

menggabungkan diri dalam kelompok teman sebaya. Mereka ingin bergabung

dengan kelompok teman sebaya karena memiliki berbagai kesamaan baik hobby,

dan usia. Mereka juga ingin mendapatkan pengakuan dari teman-teman lain akan

keberadaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

97

b. Kegiatan Dalam Kelompok Teman Sebaya

Dalam membentuk kelompok teman sebaya, remaja biasanya tidak asal-

asalan, mereka biasanya membentuk kelompok berdasarkan kesamaan dalam

berbagai kegiatan. Hal itu penting bagi remaja karena kesamaan dalam berbagai

aktivitas akan membuat remaja merasa nyaman saat berkumpul bersama sehingga

interaksi dalam kelompok akan semakin akrab. Remaja masih dalam tahap

pencarian identitas diri, karena itu penting bagi remaja dalam memperoleh

kenyamanan bergaul dengan kelompok teman sebaanya.

Hasil penelitian mengenai pernyataan tentang kegiatan yang dilakukan

dalam kelompok teman sebaya, ada 67,5% atau setara 27 siswa menyatakan

bahwa mereka kadang-kadang lupa waktu saat bermain atau berkumpul dengan

teman-teman sebayanya (pernyataan 10). Mereka sering berkumpul dengan

teman-teman sebayanya agar tidak merasa bosan (65%) dan intensitas

perkumpulam mereka terjadi hampir setiap hari yaitu sebanyak 75% (pernyataan

11 dan 12). Hal ini sejalan dengan pernyataan Santrock (2003: 348) yang

mengatakan bahwa remaja itu meluangkan lebih dari 40% waktunya untuk

berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sebaya. Remaja menganggap bawa

interaksi dengan teman-teman sebayanya memiliki peran yang sangat penting

dalam proses perkembangan diri remaja menuju kemandirian serta perkembangan

sosial mereka.

Selain itu pada saat remaja berkumpul dan berinteraksi dengan kelompok

teman sebayanya, tentu akan ada berbagai kegiatan yang mereka lakukan dalam

kelompok. Data yang diperoleh menunjukkan sebanyak 65% siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

98

menyatakan bahwa saat mereka berkumpul, mereka sering menghabiskan

waktunya dengan saling bercerita tentang apa saja yang mereka alami (pernyataan

13). Mereka juga sering mendengarkan dengan serius pada saat teman lain sedang

bercerita (65%) (pernyataan 14). Hasil tersebut menunjukkan bahwa mereka

merasa cukup nyaman dan senang saat mereka saling berbagi cerita dan

pengalaman tentang apa yang mereka alami dan rasakan.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Mappiare (1983: 5) yang mengatakan

bahwa remaja merasa lebih aman bila membagikan permasalahan, ide-ide,

pikiran-pikiran yang dimiliki untuk dibagikan pada orang lain yang dikatakan

teman atau sahabat. Hasil kuesioner tersebut menandakan bahwa siswa dengan

kelompok teman sebayanya memiliki kedekatan yang lebih intim sehingga

membuat mereka merasa nyaman dalam membagikan pengalamannya kepada

kelompok teman sebayanya serta lebih bebas dalam mengekspresikan diri.

Pada pertanyaan essai mengenai kegiatan yang paling disukai dalam

kelompok teman sebaya, beberapa siswa menjawab lebih dari satu macam

jawaban. Dari jawaban-jawaban tersebut, terdapat 27 anak menjawab kegiatan

yang paling disukai adalah bermain. Lalu 18 siswa menjawab belajar bersama,

mengerjakan tugas bersama, dan les. Ada 14 siswa mengatakan kegiatan yang

paling disukai adalah bercerita, 6 siswa mengatakan jalan-jalan, dan 6 siswa

menjawab olahraga. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kegiatan bermain dengan

kelompok teman sebaya lebih menarik dan menyenangkan dibandingkan dengan

belajar kelompok. Ini berarti siswa menemukan kenyamanan tersendiri saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

99

bermain bersama teman-temannya dan pergaulan dengan teman sebaya sangat

berpengaruh bagi siswa.

c. Dampak Positif Pergaulan Kelompok Teman Sebaya Yang Diikuti

Proses berinteraksi dan bersosialisasi dengan kelompok teman sebaya

merupakan aspek penting bagi seorang remaja dalam perkembangan diri menuju

kemandirian sebagai usaha mengisi masa transisi dari anak-anak menuju dewasa

dengan mencari jawaban tentang siapa dirinya sebenarnya. Dalam prosesnya,

interaksi dengan teman-teman sebayanya tersebut memiliki banyak pengaruh

positif.

Hasil penelitian mengenai dampak positif pergaulan dengan teman sebaya

menunjukkan kalau peranan kelompok teman sebaya memberikan banyak dampak

positif bagi siswa-siswi. Hasil kuesioner menunjukkan ada 70% siswa

menyatakan semakin rajin belajar setelah memiliki teman sebaya (pernyataan 6).

Mereka juga lebih semangat belajar bersama kelompok teman sebayanya daripada

belajar sendiri (47,5% (pernyataan 21)). Hal ini tentu sangat baik karena

kelompok teman sebaya dapat menjadi sarana untuk lebih meningkatkan semangat

belajar para siswa. Selain itu sekitar 72,5% siswa juga menyatakan mereka saling

berbagi pengetahuan saat berkumpul bersama sehingga membuat wawasan hidup

mereka menjadi semakin luas (pernyataan 7 dan 20). Mereka merasa menjadi

anak yang lebih aktif dan berani mengungkapkan apa yang mereka rasakan

kepada teman-teman sebayanya (66,25% (pernyataan 9 dan 16)). Mereka juga

bangga bisa menjadi bagian dari kelompok teman-teman sebayanya karena merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

100

diterima dan diakui sehingga mereka merasa nyaman saat berkumpul dan

membuat proses interaksi dalam kelompok semakin akrab (73% (pernyataan 15,

17, 18)).

Dampak positif lain kelompok teman sebaya dari hasil kuesioner adalah

siswa berani menunjukkan bakat-bakat yang dimiliki terlebih saat bersama dengan

kelompok teman sebayanya (65% (pernyataan 22)). Hal ini membuat siswa

menjadi semakin percaya diri dan bakatnya pun menjadi semakin berkembang

(65% (pernyataan 8 dan 19)).

Hal-hal positif di atas sejalan dengan pernyataan Desmita yang

menyampaikan pandangan Kelly dan Hansen (2009: 230) tentang fungsi positif

teman sebaya. Ia mengatakan bahwa bersama kelompok teman sebaya, remaja

dapat saling berukar pikiran antar anggota kelompok, semakin terbuka dan berani

untuk mengekspresikan perasaan-perasaan yang mereka alami. Mereka juga

termotivasi untuk mengembangkan kemampuan dan bakatnya, belajar mengenai

sikap dan tingkah laku, belajar mengembangkan moralitas mereka karena hal itu

merupakan standar baik-buruk yang ditentukan bagi seseorang sebagai anggota

sosial, serta belajar mengembangkan dan meningkatkan harga dirinya dihadapan

anggota lainnya karena bagi remaja menjadi orang yang diakui dan disukai oleh

sejumlah besar teman-teman sebayanya membuat remaja merasa senang tentang

dirinya serta membuatnya menjadi semakin percaya diri.

Hasil tersebut menjadi bukti bahwa peran kelompok teman sebaya

memang berperan besar pada perkembangan diri siswa sebagai seorang remaja

khususnya siswa-siswi kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro. Lewat pergaulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

101

kelompok teman sebaya, siswa menjadi lebih berkembang baik dari interaksi antar

individu, pembentukan kepribadian, tingkah laku maupun perkembangan sosial.

d. Harapan Terhadap Kelompok Teman Sebaya Yang Diikuti

Dari proses interaksi antar anggota kelompok teman sebaya, tentu banyak

hal yang sudah dilalui bersama karena pada umumnya remaja menghabiskan

sebagian waktunya untuk berkumpul dan berinteraksi dengan teman-teman

sebayanya. Dari proses tersebut peneliti ingin mengetahui apa harapan dari para

siswa-siswi kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro terhadap kelompok teman

sebayanya. Oleh karena itu peneliti memberikan sebuah pertanyaan berbentuk

essai untuk mengetahui apa yang menjadi harapan siswa-siswi kelas IX SMP

Kanisius Bambanglipuro terhadap kelompok teman sebayanya untuk situasi

pertemanan mereka ke depannya.

Jawaban atas pertanyaan tersebut terdapat beberapa siswa menjawab lebih

dari satu macam jawaban. Hasil penelitian pada pertanyaan nomor 3 menunjukkan

sebagian besar siswa berharap agar teman sebayanya tetap menjadi teman yang

baik, bahkan lebih baik lagi dan saling mendukung satu sama lain (32,5%). Siswa

juga berharap agar mereka dan kelompok teman sebayanya bisa terus bersama,

tetap bersahabat, semakin kompak dan akrab satu sama lain (31,25%). Selain itu

ada beberapa siswa yang berharap kelak mereka dan kelompok teman sebayanya

bisa menjadi orang yang sukses dengan kehidupannya masing-masing (10%). Hal

itu menunjukkan kalau siswa memiliki keinginan yang besar untuk terus bersama

dan menjadi teman serta sahabat meskipun sudah lulus sekolah. Mereka seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

102

menemukan keluarga baru selain keluarga asli mereka. Dari teman sebaya remaja

belajar saling mengenal, memahami, mendukung satu sama lain, melatih

kemandirian serta lebih mengenali siapa dirinya sebenarnya.

2. Gambaran Bagaimana Motivasi Belajar Siswa Kelas IX SMP Kanisius

Bambanglipuro

a. Tingkat motivasi belajar PAK

Motivasi yang bekerja dalam diri setiap orang memiliki kekuatan yang

berbeda-beda, ada yang kuat dan ada yang lemah. Motivasi yang kuat akan

memberi pengaruh yang besar untuk melakukan suatu tindakan dan sebaliknya.

Kuat atau lemahnya motivasi sesorang dapat diamati lewat ciri-ciri yang dimiliki

dalam melakukan suatu tindakan. Beberapa ciri orang yang memiliki motivasi

dalam melakukan suatu tingkah laku yakni:

1). Memiliki kemauan yang kuat untuk melakukan suatu tindakan. Siswa yang

memiliki motivasi akan terlihat dari kemauannya yang kuat untuk belajar

tanpa harus diminta atau disuruh oleh orang lain (Handoko, 1992: 59).

Kemauan yang kuat ini membuat siswa tidak mudah merasa lelah, putus asa,

dan malas saat belajar khususnya PAK. Hal yang sama juga disampakan

Kompri dengan mengulas pendapat Santrock (2015: 3) yang mengatakan

bahwa motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan

perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang

penuh energi, terarah, dan bertahan lama. Seberapa kuat motivasi yang

dimiliki seseorang akan banyak menentukan kualitas perilaku yang

ditampilkannya, baik dalam konteks belajar maupun bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

103

Berdasarkan penelitian yang dilakukan ada 77,5% siswa yang

menyatakan bahwa hanya kadang-kadang mereka mengulang pelajaran di

rumah dengan kemauan sendiri dan 22,5% menyatakan sering [Lampiran 5

(pernyataan 23)]. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya siswa kurang

memiliki motivasi belajar PAK karena kemauan mereka untuk mengulang

pelajaran PAK di rumah masih kurang dan belum didasari atas kemauan

mereka sendiri.

Pernyataan berikutnya ada 52,5% siswa yang menyatakan bahwa

mereka sering belajar mandiri di rumah dengan kesadaran tanpa disuruh oleh

orang lain. Sisanya ada 40% memilih kadang-kadang, dan 7,5% menyatakan

selalu [Lampiran 5 (pernyataan 27)]. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat

siswa melakukan tindakan belajar, mereka melakukannya atas kesadaran dan

kemauan sendiri. Namun jika dihubungkan dengan pernyataan no 23 siswa

jarang belajar mandiri. Hal ini berarti bahwa siswa masih kurang memiliki

motivasi untuk belajar. Meskipun belajar mandiri dilakukan atas kesadaran

sendiri namun frekwensinya jarang. Pada umumnya siswa rajin belajar karena

orang tua mengharuskannya mendapatkan nilai yang baik. Ada 67,5% siswa

yang menyatakan sering, 22,5% selalu, dan 10% kadang-kadang [Lampiran 5

(pernyataan 24)]. Hal ini juga menunjukkan bahwa kemauan siswa untuk rajin

belajar masih tergantung pada tuntutan nilai bagus dari orangtua. Ini juga

berarti bahwa siwa masih kurang memiliki motivasi belajar PAK.

2). Handoko (1992:59) mengatakan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar

PAK akan menyediakan waktu yang cukup untuk mempelajari materi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

104

disediakan serta tugas-tugas yang ada. Hal yang sama diungkapkan oleh

Sondang (1989: 138) yang menyampaikan pandangannya bahwa motivasi

adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota atau

organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk

keahlian atau ketrampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan

berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan

kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran

organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Dalam pembelajaran PAK waktu yang ditentukan biasanya sudah

sesuai dengan kurikulum dan kesepakatan sekolah. Namun bagi siswa yang

memiliki motivasi belajar yang kuat akan menyediakan waktu khusus selain

jam pelajaran di sekolah untuk memperdalam pengetahuannya. Berdasarkan

penelitian ditemukan ada 55% siswa yang menyatakan sering menyediakan

waktu untuk mencari sumber yang lain untuk menambah pengetahuannya.

Sisanya ada 40% yang menyatakan kadang-kadang dan hanya 5% yang

menayatakan selalu [Lampiran 5 (pernyataan 28)]. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar siswa sudah memiliki motivasi belajar PAK dengan

menyediakan waktu khusus untuk menambah sumber pengetahuannya.

3). Handoko (1992: 59) mengatakan bahwa orang yang termotivasi akan memiliki

kerelaan meninggalkan kewajiban atau kegiatan lainnya demi melakukan

tindakan yang diinginkan. Dalam hal belajar PAK, siswa yang termotivasi

akan mengutamakan pelajaran PAK dari kegiatan lainnya bahkan rela

meninggalkan kegiatan lainnya. Wingkel (1983: 27) juga mengemukakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

105

bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan

kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi

mencapai suatu tujuan. Hal ini juga berarti bahwa siswa yang termotivasi

untuk belajar PAK akan fokus saat pelajaran berlangsung dan mampu

mengarahkan seluruh perhatiannya pada pembelajaran yang berlangsung.

Berdasarkan penelitian ada 80% siswa yang menyatakan bahwa kadang-

kadang mereka bercerita dengan teman saat pelajaran agama berlangsung

kadang-kadang, 10% menyatakan sering dan 10% menyatakan tidak pernah

(pernyataan 25). Siswa juga menyatakan bahwa mereka mencatat materi yang

diberikan oleh guru pada saat mengikuti pelajaran PAK karena ia tahu itu

penting, ada 42,5% siswa yang menyatakan selalu, 55% menyatakan sering,

dan 2,5% menyatakan kadang-kadang (pernyataan 29). Hal ini menunjukkan

bahwa pada umumnya siswa mampu memusatkan perhatian pada proses

pembelajaran PAK, tidak terpengaruh untuk bercerita dengan temannya dan

mau mencatat materi pelajaran atas kedasaran mereka sendiri.

Namun demikian hal ini belum sepenuhnya menunjukkan bahwa siswa

memiliki motivasi belajar PAK karena masih ada faktor lain yang

mempengaruhi pernyataan siswa seperti aturan yang mungkin diberikan guru

agar tidak bercerita saat pelajaran PAK berlangsung. Sanksi yang diberikan

oleh guru dapat menjadi alasan bagi siswa untuk tidak bercerita saat guru

mengajar, artinya siswa belum memiliki kesadaran penuh dari dirinya.

Demikian juga dalam hal mencatat materi pelajaran, bila dihubungkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

106

hasil penelitian yang menunjukkan bahwa siswa pada umumnya rajin belajar

karena tuntutan nilai yang diharapkan oleh orangtua mereka. Hal ini dapat

menjadi alasan bagi siswa untuk mencatat materi pelajaran. Ini juga berarti

bahwa tindakan tersebut belum sepenuhnya didasari oleh kesadra siswa itu

sendiri.

4). Handoko (1992: 59) mengatakan bahwa orang yang termotivasi akan memiliki

ketekunan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Dalam

belajar PAK hal ini berati siswa dengan tekun melakukan semua tugas-tugas

yang diberikan oleh guru atas kesadaran dan kemauan siswa itu sendiri. Elida

Prayitno (1989: 10) juga menyampaikan pandangan Anderson, C.R. dan

Faust, G.W yang mengatakan bahwa motivasi dalam belajar dapat dilihat dari

karakteristik perilaku siswa itu sendiri yang menyangkut minat, konsentrasi

dan ketekunan. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi dalam belajar akan

memperlihatkan minat dan ketekunan yang besar dalam belajar serta

memberikan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar.

Berdasarkan penelitian ada 77,5% siswa yang menyatakan sering rajin

mengerjakan tugas-tugas dari sekolah, 20% menyatakan selalu, dan 2,5%

menyatakan kadang-kadang (pernyataan 26). Hal ini menunjukkan bahwa

siswa masih kurang memiliki motivasi belajar PAK karena tugas dari guru

agama seharusnya dikerjakan dengan baik. Namun siswa pada umumnya

menyatakan sering dan hanya 20% yang menyatakan selalu mengerjakan tugas

PAK dari guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

107

Pada pertanyaan yang berbentuk essai tentang perasaan yang dialami saat

belajar PAK, ada 30 siswa mengungkapkan perasaannya biasa saja. Hal ini

merujuk pada pembelajaran yang dirasa siswa kadang susah kadang juga

mudah sebagai alasannya. Kemudian 9 siswa menjawab perasaannya senang,

dan 2 orang menjawab sedih atau susah. Hal ini menunjukkan jika metode

yang digunakan dalam pembelajaran PAK masih harus dibenahi agar para

siswa merasa senang dan mudah memahami materi pelajaran. Hal ini penting

karena PAK sangat dbutukan untuk mengarahkan siswa ke arah yang lebih

baik karena berisi ajaran-ajaran nilai Kristiani.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Slameto (2013: 54-60) mengatakan ada dua faktor yang mempengaruhi

remaja dalam belajar yakni faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern ini

muncul dari dalam diri individu yang sedang belajar sedangkan faktor ekstern

berasal dari luar individu yang mempengaruhi tingkah lakunya. Kedua faktor ini

dapat mendukung dan menghambat siswa dalam proses belajar. Berdasarkan

penelitian ada beberapa faktor yang menjadi penghambat dan pendukung siswa

dalam proses belajar PAK. Faktor penghambat yang dialami oleh siswa adalah

cara mengajar guru kurang menarik dan menyenangkan. Ada 60% siswa yang

menyatakan bahwa hanya kadang-kadang saja cara mengajar guru agama menarik

dan menyenangkan bagi mereka, 2,5% menyatakan selalu dan 37,5% menyatakan

sering [Lampiran 5 (pernyataan 30)]. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya

siswa merasa kurang tertarik pada cara guru PAK mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

108

Faktor penghambat ini berasal dari luar diri siswa, namun peranan guru

sangat penting dalam memotivasi siswa untuk belajar. Guru sebagai bagian dari

lembaga sekolah dan pendidikan harus bisa membangkitkan semangat belajar

siswanya agar hasil belajar yang diperoleh dapat lebih optimal (Slameto (2013:

54-60)). Salah satu caranya adalah dengan mengemas bahan pelajaran menjadi

lebih menarik dan bervariasi agar siswa menjadi semangat, tertarik, dan tidak

bosan dalam belajar. Contohnya dengan menggunakan media seperti gambar-

gambar, video, maupun film yang sesuai dengan bahan yang dipelajari.

Sementara faktor pendukung motivasi siswa belajar PAK cukup banyak

dan beragam baik itu dari dalam dirinya (intern) maupun dari luar dirinya

(ekstern). Pertama faktor psikologis yakni inteligensi atau kecerdasan siswa.

Slameto (2013: 54-60) mengatakan bahwa intelegensi adalah kecakapan untuk

menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi baru dengan cepat dan efektif,

mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui

relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Berdasarkan penelitian pada umumnya

siswa menyatakan mudah memahami pelajaran yang dijelaskan guru, ada 75%,

menyatakan sering, dan 25% kadang-kadang [Lampiran 5 (pernyataan 32)]. Siswa

juga menyatakan bahwa hanya kadang-kadang saja mereka kesulitan memahami

materi PAK, ada 20% siswa menyatakan sering, dan 80% kadang-kadang

[Lampiran 5 (pernyataan 34)].

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa memiliki kecerdasan yang

cukup baik dalam memahami materi PAK. Hal ini merupakan faktor pendorong

yang sangat mempengaruhi perkembangan belajar siswa. Jika kecerdasan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

109

dilengkapi dengan metode guru mengajar yang menarik maka siswa akan semakin

termotivasi untuk belajar. Inteligensi memiliki pengaruh besar terhadap kemajuan

belajar peserta didik. Namun inteligensi yang tinggi tidak menjamin keberhasilan

seseorang dalam belajar. Siswa yang memiliki tingkat inteligensi tinggi belum

tentu berhasil jika tidak belajar dengan baik, sedangkan siswa yang berinteligensi

normal dapat berhasil jika belajar dengan rajin dan sungguh-sungguh.

Kedua, faktor pendukung yang mempengaruhi motivasi belajar siswa

berasal dari luar dirinya yakni dari lingkungan sekitarnya baik itu guru, sekolah

dan teman-temannya. Slameto (2013: 54-60) mengatakan bahwa selain

kemampuan guru mengajar, lingkungan sekolah yang baik seperti relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, peraturan sekolah yang disiplin,

tersedianya jam pelajaran yang memadai, serta keadaan gedung sekolah juga

dapat mendorong siswa untuk belajar yang lebih tekun dan rajin.

Berdasarkan penelitian pada umumnya siswa merasa senang berjumpa

dengan guru PAK, ada 80% siswa menyatakan sering, 12,5% kadang-kadang dan

7,5% menyatakan selalu (pernyataan 31). Hal ini menunjukkan bahwa ada relasi

yang baik antara guru dengan siswanya. Relasi yang baik antara guru dan siswa

memberikan pengaruh yang baik pula bagi motivasi belajar siswa. Suasana kelas

yang mendukung pembelajaran juga menjadi faktor yang mampu mendukung

motivasi siswa belajar. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pada umumnya

siswa menyatakan bahwa saat pelajaran berlangsung hanya kadang-kadang (90%)

saja kelas menjadi riuh, 5% menyatakan selalu dan 5% menyatakan tidak pernah

(pernyataan 33). Siswa juga menyatakan bahwa tugas yang diberikan oleh guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

110

tidak terlalu banyak, 55% menyatakan kadang-kadang, 32,5% sering dan 12,5%

menyatakan tidak pernah (pernyataan 35).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih banyak faktor pendukung

motivasi belajar PAK yang dialami oleh siswa. Faktor utama yakni kecerdasan

sudah mereka miliki dan didukung oleh relasi yang baik dengan guru, teman dan

peraturan sekolah. Namun kemampuan guru mengajar yang dinilai siswa masih

kurang menarik dan menyenangkan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi

motivasi belajar siswa. Maka metode guru mengajar menjadi bagian yang paling

perlu mendapatkan perhatian agar siswa semakin termotivasi untuk belajar agama.

c. Harapan Terhadap Proses Pembelajaran PAK

Mintara Sufiyanta (2010: 218-223) mengungkapkan 6 ciri khas peranan

guru terhadap muridnya secara personal salah satunya ialah mendorong

antusiasme dan motivasi belajar siswa. Guru dapat memotivasi siswa dengan cara

mendorong mereka untuk secara pribadi bertanggung jawab atas cara belajar, cara

mengatur suasana kelas, menetapkan standar yang cukup tinggi, melontarkan

tantangan-tantangan, serta memberikan penguatan dan semangat dalam

mengerjakan tugas-tugas. Siswa akan melihat sosok guru yang efektif seperti ini

sebagai sosok pemimpin yang memotivasi. Ke enam ciri khas peranan guru

terhadap muridnya ini dapat menjadi tolak ukur guru ideal yang diharapkan siswa

mampu memotivasi mereka dalam proses pembelajaran PAK.

Berdasarkan penelitian siswa mengungkapkan beberapa harapan mereka

terhadap pembelajaran PAK, ada 17 siswa mengharapkan pelajaran PAK menjadi

lebih mudah, 20 siswa berharap pelajaran PAK lebih menyenangkan lagi, 3 siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

111

mengungkapkan agar pelajaran PAK lebih bervariasi lagi sehingga tidak

membosankan, dan 1 siswa tidak memberikan harapan apapun. Hasil tersebut

menunjukkan kalau pada umumnya pembelajaran PAK belum begitu

menyenangkan bagi para siswa. Pelajaran PAK yang dirasa cukup menyulitkan

siswa karena berisi ajaran nilai-nilai kristiani semakin sulit dipahami karena

metode yang digunakan serta suasana PAK kurang memperhatikan perkembangan

psikologis siswa, sehingga mereka memiliki harapan agar pelajaran PAK lebih

menyenangkan dan materi lebih mudah dipahami.

Pendidikan Agama Katolik identik dengan pendidikan nilai-nilai Kristiani.

PAK memperkenalkan dan memperkembangkan kehidupan yang berpola Kristiani

melalui bermacam-macam jalan yang saling melengkapi seperti saling berbagi dan

mengasihi demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah. Itulah mengapa PAK

sangat dibutuhkan siswa sebagai sarana yang membantu mereka menemukan

masa perubahan psikologi mereka dan mengarahkannya agar semakin terarah

kepada hal-hal yang positif baik dari segi kognitif, afektif, maupun tindakan.

Oleh karena itu PAK penting untuk mengakomodasi kenyataan atau

konteks sosial siswa sebagai bagian dari proses pembelajaran. Konteks sosial ini

tidak akan lepas dari empat elemen yang meliputi keluarga, masyarakat, gereja,

dan sekolah karena itu merupakan lingkungan hidup dari para peserta didik

(Heryatno, 2008: 38). Elemen-elemen konteks PAK tersebut bisa berdampak baik

maupun tidak baik untuk perkembangan karakter, sikap, maupun tingkah laku

peserta didik, tergantung dari keadaan konkret suasana keempat lembaga itu. Bila

tercipta keadaan yang kondusif, maka akan membantu untuk mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

112

kepribadian, hati, dan tingkah laku dari peserta didik serta tercipta

penyelenggaraan PAK yang utuh dan kontekstual sehingga siswa pun akan

termotivasi belajar PAK.

F. Kesimpulan Penelitian

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, penulis menyampaikan

kesimpulan dari penelitian menjadi 3 pokok guna menanggapi tujuan penelitian.

Pertama, Perbandingan semangat atau motivasi siswa dalam kelompok teman

sebayanya dan dalam pelajaran PAK. Melalui hasil penyebaran kuesioner dapat

dilihat bahwa semangat atau motivasi siswa dalam kelompok teman sebayanya

dengan berbagai kegiatan lebih besar daripada semangat siswa dalam pelajaran

PAK. Siswa memberikan waktu lebih dengan teman-teman sebayanya dalam

berinteraksi dan bersosialisasi dengan mereka, sedangkan di sisi lain siswa kurang

memberikan waktu lebih untuk belajar di luar jam sekolah khususnya PAK. Siswa

sudah merasa nyaman dan tertarik dengan kelompok teman sebayanya, dengan

kegiatannya yang membuat mereka semakin merasa percaya diri, sehingga bisa

lebih maksimal dalam memperkembangkan diri dan mencari identitasnya. Di sisi

lain siswa kurang tertarik dengan pelajaran PAK yang dirasa susah. Kemudian

ditambah dengan pemberian waktu yang tidak seimbang anatara keduanya

membuat motivasi siswa bersama kelompok teman sebayanya lebih besar

darpiada belajar PAK.

Kedua, Alasan siswa lebih tertarik bersama dengan kelompok teman

sebayanya daripada belajar PAK. Masa remaja adalah masa pencarian identitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

113

yang mana pada masa ini sesuai dengan perkembangan psikologis remaja, mereka

biasanya ingin bebas berekspresi, ingin diterima dan diakui, dihargai dan ingin

tahu banyak hal. Hal ini sangat mereka dapatkan bersama dengan kelompok

teman sebaya karena menarik, memberikan banyak informasi baru, dan sesuai

dengan perkembangan psikologis mereka. Namun, tidak sama dengan kelompok

teman sebaya, hal ini tidak mereka dapatkan dalam pembelajaran PAK karena

PAK biasanya membosankan, bahan materinya cukup sulit, cara guru mengajar

yang tidak menarik, serta PAK yang kurang mengakomodasi kenyataan atau

konteks sosial siswa sebagai bagian dari proses pembelajaran.

Ketiga, Banyak hal yang dinilai remaja positif dari kelompok teman

sebayanya. Bukan berarti menjelekkan PAK karna PAK tetap penting, namun

penelitian ini bukan untuk sekedar menilai mana yang lebih baik anatara PAK

atau kelompok teman sebayanya di mata remaja tetapi bagaimana

menggabungkan unsur-unsur positif dari keduanya dalam proses pembelajaran

PAK dengan mencari metode yang cocok agar tercipta penyelenggaraan PAK

yang utuh dan kontekstual sehingga siswa pun akan termotivasi belajar PAK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

BAB IV

UPAYA MENGINTEGRASIKAN UNSUR-UNSUR POSITIF PERGAULAN

KELOMPOK TEMAN SEBAYA KE DALAM PROSES

PEMBELAJARAN PAK

Pada bab III telah dibahas mengenai gambaran bagaimana tingkat

pergaulan kelompok teman sebaya dan motivasi belajar PAK siswa kelas IX SMP

Kanisius Bambanglipuro Bantul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ketertarikan siswa terhadap suasana pertemanan dalam kelompok teman sebaya

cukup tinggi dan memberi pengaruh yang besar bagi perkembangan pribadi siswa.

Sementara dalam proses pembelajaran PAK siswa masih mengalami hambatan

yang membuat motivasi belajar mereka menurun. Hambatan utama yang dialami

siswa dalam belajar PAK adalah proses pembelajaran yang kurang menarik.

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, penulis menyampaikan usulan

kegiatan sebagai upaya untuk upaya mengintegrasikan unsur-unsur positif dalam

pergaulan kelompok teman sebaya ke dalam proses pembelajaran PAK agar

memotivasi siswa kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro Bantul.

Bab IV ini merupakan tindak lanjut terhadap hasil penelitian yang telah

dilakukan. Penulis mengusulkan kegiatan pelaksanaan rekoleksi pendalaman iman

siswa kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro Bantul dalam bentuk outbond. Bab

ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama menjelaskan pemikiran dasar kegiatan,

bagian kedua berupa usulan kegiatan beserta matriksnya dan bagian ketiga adalah

contoh persiapan pelaksanaan rekoleksi pendalaman iman siswa kelas IX SMP

Kanisius Bambanglipuro Bantul dalam bentuk outbond.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

115

A. Pemikiran Dasar Kegiatan

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa siswa kelas IX SMP Kanisius

Bambanglipuro menunjukkan ketertarikan yang cukup kuat terhadap kelompok

teman sebayanya dan merasa senang menghabiskan banyak waktu untuk

melakukan berbagai kegiatan dalam kelompoknya. Suasana keakraban dan ruang

yang bebas bagi siswa untuk berekspresi membuat siswa merasa betah bersama

teman-temannya. Sementara dalam proses pembelajaran PAK ketertarikan siswa

masih kurang. Cara mengajar guru yang kurang menarik, terkesan membosankan

membuat siswa tidak termotivasi untuk belajar. Banyak di antara siswa yang

mengikuti pelajaran karena merupakan suatu kewajiban, demi nilai dan tuntutan

orangtua mereka.

Siswa kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro Bantul yang tergolong dalam

tahap remaja memiliki ketertarikan pada situasi yang memberi mereka ruang

untuk mengekspresikan diri mereka tanpa mendapat banyak aturan dari pihak lain.

Hal ini mereka lakukan bukan sekedar bermain-main tetapi sekaligus merupakan

cara mereka meminta penerimaan, kenyamanan dan apresiasi dari orang lain.

Bersama dengan teman-temannya remaja merasa lebih percaya diri dan berani

untuk melakukan apa yang diinginkan karena sebenarnya jika sendirian mereka

mudah merasa malu, gugup dan kesepian. Proses pembelajaran PAK seringkali

kurang menyadari situasi perkembangan siswa. Metode dan sarana yang kurang

mampu menarik perhatian siswa membuat proses pembelajaran terkesan

membosankan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

116

Dalam proses pembelajaran PAK, siswa mengharapkan agar pengelolaan

materi lebih menarik, menyenangkan dan memudahkan mereka untuk memahami

apa yang dikemukakan oleh guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada

umumnya siswa mengatakan bahwa materi PAK tidak sulit untuk dipahami.

Mereka cepat merasa bosan mengikuti pelajaran karena metode pelajaran tidak

menarik. Hal ini sebaiknya dimaknai sebagai tantangan sekaligus peluang bagi

PAK untuk membangkitkan motivasi siswa. Lewat penelitian yang telah

dilakukan, ada beberapa unsur positif pergaulan kelompok teman sebaya yang

memiliki peranan penting dalam perkembangan siswa. Unsur-unsur positif

tersebut adalah sebagai berikut:

- Fungsi kelompok teman sebaya: mengontrol rangsangan agresif, menyediakan

dorongan emosional dan sosial, meningkatkan keterampilan-keterampilan

sosial, mengembangkan sikap dan tingkah laku, memperkuat penyesuaian

moral dan nilai-nilai, dan meningkatkan harga diri

- Faktor yang mempengaruhi terbentuknya kelompok teman sebaya: kesamaan

usia, situasi atau keadaan remaja, kebutuhan akan keakraban, dan

perkembangan kognitif.

- Kegiatan dalam kelompok teman sebaya: berkumpul, berbagi cerita, bermain,

dan melakukan hobby mereka

Maka yang perlu dilakukan oleh guru dan sekolah adalah mengintegrasikan

unsur-unsur positif dari pergaulan kelompok teman sebaya dalam proses

pembelajaran PAK agar siswa tidak merasa bosan. Usaha yang perlu dilakukan

sekolah antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

117

1). Unsur-unsur positif tersebut dapat dikemas dalam penggunaan metode.

Metode bercerita, menonton dan dinamika kelompok yang menarik akan

membantu siswa memahami materi sekaligus menciptakan suasana

menyenangkan.

2). Dinamika kelompok lebih ditekankan karena sangat sesuai dengan situasi

siswa yang suka berkelompok. Namun perlu didampingi dan diarahkan agar

tidak menyimpang dari tujuan yang dimaksud. Dinamika ini juga perlu dibuat

bervariasi agar siswa tidak mudah bosan.

3). Materi diolah dengan menarik yakni memulai dengan metode atau sarana

yang disukai oleh siswa, lebih berfokus pada kemampuan dan keinginan

siswa, kemudian di akhir baru diteguhkan dengan materi yang disiapkan oleh

guru. Hal ini sesuai dengan konteks siswa yang lebih suka menemukan

sendiri daripada diberitahu atau didikte.

4). Menggunakan sarana yang sesuai dengan konteks siswa serta tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai contohnya dengan menggunakan game,

video, dan alat lainnya sebagai sarana penyampaian materi. Hal ini sesuai

dengan tujuan kelompok teman sebaya yang melatih remaja untuk

mengontrol dan mengolah emosi sekaligus mengembangkan daya pikir dan

imajinasi siswa.

5). Tempat pembelajaran disiapkan lebih menarik (bukan kelas belajar

mengajar). Siswa juga dapat dilibatkan untuk mempersiapkan tempat yang

nyaman dan menarik. Hal ini juga dapat memberi kesempatan pada siswa

untuk mengekspresikan ide-ide mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

118

6). Memberikan kesempatan pada siswa untuk membagikan pengalaman pribadi

mereka. Hal ini sangat sesuai dengan konteks remaja yang ingin didengarkan

dan dipahami. Guru atau pendamping dapat mengajak siswa untuk saling

mendengarkan, meneguhkan, menjalin keakraban dan percaya satu sama lain.

7). Memberikan kesempatan bagi siswa untuk menampilkan bakat mereka baik

lewat game maupun pertunjukan sebagai hasil pembelajaran. Hal ini penting

untuk mengapresiasi kemampuan siswa.

Penulis mengusulkan kegiatan pelaksanaan rekoleksi pendalaman iman

siswa dalam bentuk outbond. Tema yang diambil adalah materi pembelajaran

PAK yang diolah dalam berbagai metode dan sarana yang membantu siswa

memahami materi pelajaran dengan baik, merasa tertarik, menyenangkan

sekaligus menemukan makna yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sesi-sesi yang digunakan dalam rekoleksi ini menekankan model kooperatif di

mana kerjasama tim sangat ditekankan. Kegiatan ini juga sesuai dengan situasi

siswa yang lebih tertarik pada suasana kebersamaan, permaianan dan “curhat”.

Maka kemampuan pendamping sebagai fasilitator sangat dibutuhkan untuk

membuat suasana yang menyenangkan sekaligus mendalam agar tujuan yang

hendak dicapai tidak menyimpang.

Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 1 hari dalam 4 sesi pertemuan.

Waktu pelaksanaan rekoleksi diusahakan pada hari libur sehingga suasananya

berbeda dari yang biasanya. Untuk menghemat biaya, tempat pelaksanaannya

dapat menggunakan gedung dan kompleks sekolah yang sudah diatur sebaik

mungkin. Pendamping bekerjasama dengan guru PAK dan sekolah dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

119

menambah anggota pendamping yang dianggap mampu bekerjasama

melaksanakan kegiatan ini. Metode yang lebih banyak digunakan adalah games

(sesuai dengan materi) yang kemudian direfleksikan dan dibagikan baik dalam

kelompok kecil maupun kelompok besar.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberi masukan kepada sekolah dan

guru PAK untuk semakin kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran PAK

yang menarik sekaligus bermakna. Seluruh proses yang dilalui dalam rekoleksi ini

akan dievalusi sehingga dapat menentukan apa yang perlu diperbaiki dan

ditingkatkan demi mengembangkan iman siswa sesuai dengan konteks kehidupan

mereka yang masih sangat membutuhkan kelompok teman sebaya dalam

pembentukan karakter mereka. Selain itu siswa juga diharapkan semakin

terdorong untuk membangun kelompoknya dengan berbagai kegiatan yang positif

sesuai dengan nilai-nilai Kristiani yang ditemukan dalam pelajaran PAK.

B. Usulan Kegiatan Pelaksanaan Rekoleksi Pendalaman Iman Siswa kelas

IX SMP Kanisius Bambanglipuro Bantul Dalam Bentuk Outbond

Dalam merancang usulan program, penulis menyusun langkah-langkah

yang perlu dipersiapkan dalam pendalaman iman siswa. Hal ini dimaksudkan

mempermudah dan memperlancar pelaksanaan rekoleksi pendalaman iman siswa

SMP Kanisius Bambanglipuro Bantul dalam bentuk outbond.

1. Tema Umum: Menjadi Murid Yesus Yang Menjunjung Tinggi Martabat

Manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

120

2. Sub tema:

a. Aku, Kamu dan Kita Adalah Citra Allah

b. Menemukan Allah Dalam Diri Orang Lain

c. Menjadi Pribadi Yang Menjungjung Tinggi Martabat Manusia

d. Bersama Sahabat Mewarnai Dunia Dengan Cinta

3. Tujuan: Siswa menyadari bahwa setiap orang adalah citra Allah yang memiliki

martabat yang sama dihadapanNya, mampu menemukan Allah dalam setiap

pribadi dan mau belajar menjadi pribadi yang selalu menjunjung tinggi

martabat manusia sebagaimana yang dilakukan Yesus dan tokoh-tokoh lainnya.

4. Penjelasan tema: Tema ini diambil dari materi pelajaran PAK kelas IX

semerter 2. Tema ini masih sangat relevan dengan situasi siswa yang semakin

banyak mengalami dan melihat kenyataan di sekitarnya dimana manusia

banyak melakukan perbuatan yang tidak menjunjung martabat manusia seperti

tindakan membully, melukai, bahkan membunuh sesamanya. Tema ini

membantu siswa untuk menyadari bahwa semua orang adalah citra Allah,

memiliki martabat yang luhur dan tergerak untuk melakukan perbuatan yang

menunjukkan keluhuran martabat manusia dalam kehidupan sehari-hari. Tema

ini akan diolah dalam bentuk outbond yang membuat suasana santai,

menyenangkan sekaligus bermakna sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

5. Peserta: Siswa-siswi kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro Bantul

6. Tempat dan Waktu:

a. Tempat: Kompleks SMP Kanisius Bambanglipuro

b. Waktu: Februari 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

121

7. Sarana: Sarana pendukung kelancaran rekoleksi ini adalah handout, LCD,

speaker, laptop, dan peralatan game (Tali rafia, gunting, sedotan, lilin, stik es

krim, kantong plastik).

8. Susunan Acara

Tabel 4

Susunan Kegiatan Rekoleksi

No Waktu Acara Petugas

Sabtu

1. 16.00-16.30 Snack

3. 16.30-17.30 - Salam dan Pengantar

- Doa Pembuka

Pendamping

- Perkenalan Tim Pendamping

- Energizer

Pendamping

4. 17.30-19.00 - Ice Breaking: Play MP3

- Sesi I: Aku, Kamu dan Kita Adalah

Citra Allah

- Tanya/Jawab tentang “kisah Anja dan

Hope”

- Sharing tentang refleksi pribadi

Pendamping

5. 19.00-19.30 Makan Malam Petugas

6. 19.30-21.30 - Ice breaking: People to people

- Sesi II: Menemukan Allah Dalam Diri

Orang Lain

- Video Teamwork

- Curhat Pengalaman pribadi

Pendamping

7. 21.30-22.00 Doa Penutup Pendamping

Minggu

1. 05.30-06.00 Doa Pagi dan senam pagi Peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

122

2. 06.00-06.30 Makan pagi

06.30-08.30

Outbond:

- Si buta, bisu, tuli

- Lilin berjalan

- Atom bom

- Spider web

Pendamping

2. 08.30-09.00 MCK Petugas

3. 09.00-10.30 - Ice breaking: True false

- Sesi III: Menjadi Pribadi Yang

Menjungjung Tinggi Martabat

Manusia

Pendamping

4. 10.30-11.00 Snack

5. 11.00-12.30 -Sesi IV: Bersama Sahabat Mewarnai

Dunia Dengan Cinta

Game: Membuat menara impian

Pendamping

6. 12.30-13.00 Penutup Pendamping

7. 13.00-13.30 Makan Siang Petugas

8. 13.30 Berkemas Pulang

9. Rincian Usulan Kegiatan

a. Salam dan Pengantar

Selamat sore dan selamat datang kepada para guru pendamping dan

seluruh siswa yang terkasih dalam Kristus. Pada kesempatan yang baik ini kita

akan bermain dan belajar bersama sebagai saudara, sahabat dan keluarga. Tema

rekoleksi kita pada kesempatan ini adalah “Menjunjung Tinggi Martabat

Manusia”. Tema inilah yang akan kita dalami selama rekoleksi ini dan diharapkan

setelah ini kita menyadari bahwa setiap orang adalah citra Allah yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

123

martabat yang sama dihadapanNya, mampu menemukan Allah dalam setiap

pribadi dan mau belajar menjadi pribadi yang selalu menjunjung tinggi martabat

manusia dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana yang dilakukan Yesus.

b. Doa Pembukaan

Pendamping: Marilah kita hening sejenak untuk menyiapkan hati, pikiran

dan tindakan kita sebelum mengikuti kegiatan rekoleksi ini. Silahkan teman-

teman berdiri melingkar dan saling menggenggam tangan kita mohon kehadiran

Roh Kudus dalam seluruh rangkaian kegiatan rekoleksi ini.

Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur ke hadapanMu karena

Engkau telah mengasihi kami dengan memberikan segala rahmat yang kami

butuhkan dalam kehidupan kami. Bapa Engkau telah menciptakan kami secitra

denganMu, satu Bapa dalam namaMu dan menjadi saudara dalam cinta kasihMu.

Namun seringkali di dalam kehidupan sehari-hari kami kurangmenghargai sesama

kami dan tak luput dari berbagai sikap dan perkataan yangmerendahkan sesama,

oleh karenaitu pada kesempatan ini kami mohon utuslah Roh KudusMu untuk

menyertai kami selama rekoleksi ini agar kami mampu menemukan makna dan

rahmat yang memampukan menjadi pribadi yang selalu menjunjung tinggi

martabat manusia sebagaimana yang dilakukan Yesus Sang Guru Sejati.

c. Perkenalan Tim Pendamping dan energizer

Tim pendamping kemudian memperkenalkan diri kepada para peserta dan

mengajak peserta untuk saling mengakrabkan diri satu sama lain lewat sebuah

energizer terlebih dahulu dengan mengikuti gerak dan lagu “ke kanan ke kiri”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

124

Gerak dan lagu ini dilakukan secara berpasangan dengan gerakan menyerupai tari

dansa dan berganti-ganti pasangan. Hal ini merupakan upaya untuk memberikan

ruang bagi siswa untuk mengekspresikan perkembangan psikomotorik dan

psikologisnya. Sebagai remaja, siswa lebih senang melakukan banyak gerakan

daripada duduk diam untuk mendengarkan ceramah. Lagu ini juga

mengakomodasi kebutuhan siswa akan suasana keakraban.

Ke kanan ke kanan, ke kiri ke kiri

Ke kanan ke kiri, putarlah setengah

Tumitmu jarimu, putarlah setengah

Tumitmu jarimu, teman baru datang

d. Sesi 1: “Aku, kamu, dan kita adalah citra Allah”

Tujuan: Peserta bersama pendamping menyadari bahwa semua orang adalah

citra Allah yang mempunyai martabat yang sama dihadapanNya.

Bahan: - kisah Anja dan Hope (Lampiran 11)

- Kej 1 ; 26-28 (Lampiran 11)

Metode: dinamika kelompok, sharing pengalaman, dan informasi.

Media: Video, games

Langkah-langkah:

- Pengantar: pendamping memberi pengantar mengenai tema pertemuan,

tujuan dan gambaran pertemuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

125

- Ice Breaking:

Pendamping mengajak peserta untuk mencairkan suasana dengan bermain

game “play MP3” (Lampiran 11)

- Pendamping mengajak peserta untuk mengungkapkan “ aku, kamu, dan kita

adalah citra allah” dengan suara lantang dan gerakan yang telah disiapkan

sebagai slogan sesi pertama. Slogan ini bisa dipakai untuk mengecek

semangat siswa selama sesi dan sekaligus mengingatkan siswa akan sub tema

dari sesi I. pendamping dapat meminta siswa mengungkapkannya secara

berkelompok baik besar ataupun kecil. Metode ini mengakomodasi unsur

positif dari pergaulan kelompok teman sebaya yang suka berkelompok,

berlomba dan selalu menginginkan yang terbaik bagi kelompoknya.

- Pendamping mengajak para peserta untuk melihat video tentang “Kisah Anja

dan Hope. Pendamping membagi peserta dalam 8 kelompok dengan

komposisi lawan jenis yang seimbang untuk menanggapi video tersebut

dengan menjawab beberapa pertanyaan. Hal ini perlu agar kelompok siswa

tidak merasa bosan dan cara ini sesuai dengan konteks remaja yang sedang

puber dan senang berelasi dengan lawan jenis.

1. Cerita tersebut menggambarkan situasi seperti apa ?

2. Bagaimana perasaanmu melihat video tersebut ? Mengapa ?

3. Menurut anda, inspirasi apa yang dapat kalian ambil dari kisah tersebut ?

4. Bagaimana dengan pengalaman anda masing-masing ?

- Setelah itu, peserta sharing dalam kelompok kecil sesuai dengan hasil refleksi

pribadinya. Hasil sharing peserta dirangkum dalam kertas flap dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

126

diplenokan dalam kelompok besar. Pada saat sharing peserta diberi

kebebasan memilih tempat yang nyaman. Sharing atau berbagi pengalaman

merupakan hal positif dari kelompok teman sebaya, maka perlu memberikan

waktu yang cukup dan suasana yang nyaman.

- Pada saat pleno peserta diminta untuk duduk melingkar, setiap kelompok

diberi tepuk tangan saat hendak memulai sharing dan setelah selesai. Hal ini

bertujuan untuk membuat siswa yang sedang bicara merasa dihargai dan

didengarkan. Maka unsur psikologis dalam pergaulan teman sebaya dapat

terintegrasikan dalam proses belajar siswa.

- Selanjutnya, pendamping memberikan peneguhan:

Keutamaan yang tampak dalam kisah ini adalah ketulusan dan rasa peduli

dari Anja terhadap bocah Nigeria yang bernama Hope. Dalam kisah tadi,

Hope adalah anak yang ditelantarkan oleh orangtuanya. Saat ditemukan Anja,

Hope dalam kondisi kurus, cacingan, dan sangat memprihatinkan. Orangtua

dan masyarakat sekitar pun menganggap kalau hope adalah “seorang

penyihir” sehingga tidak ada yang berani mendekati Hope karena takut

terkena sial. Namun, hal berbeda ditunjukkan Anja yang merupakan relawan

kemanusiaan asal Denmark. Hatinya tersentuh melihat Hope yang terlihat

kelaparan. Ia memutuskan untuk membawa untuk diraawat dan kemudian

diadopsi.

Anja melihat sesuatu yang tidak orang lain lihat. Ia merasa bahwa Hope

juga pantas untuk hidup dan mendapatkan perlakuan yang sama karena dia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

127

juga manusia yang diciptakan Allah. Kita semua adalah pribadi manusia yang

diciptakan Allah. Setiap dari kita adalah pribadi yang paling luhur dan

berharga. kita diciptakan Allah sebagai citra-Nya. Maka sepantasnya kita

sebagai manusia saling peduli, menghormati dan menghargai walaupun ada

perbedaan. Dalam perbedaan itu manusia diajak untuk menyadari bahwa

setiap pribadi mempunyai keutuhan, tidak hanya secara fisik, tetapi juga

rohani. Setiap manusia mempunyai pikiran, perasaan, kehendak, dan

tindakan, semuanya tak hanya bersifat fisik, tetapi juga didasari olah jiwa

yang membuat manusia itu menjadi berperasaan. Inilah yang seharusnya

menyadarkan kita untuk selalu mengembangkan dan mempersembahkan

segala yang telah dikaruniakan Allah kepada kita dengan sebaik mungkin.

Kita diciptakan sebagai citra Allah karena kita sungguh berarti di mata

Allah dan kita memiliki keunggulan dari ciptaan yang lain. Dalam Kitab

Kejadian juga dikatakan, “Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan

manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-

ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi

dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah

menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah

diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah

memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah

dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah

atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang

yang merayap di bumi (Kej 1: 26-28)”. Dalam kutipan teks Kitab Suci

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

128

tersebut mengatakan betapa Allah telah memberikan karunia keluhuran bagi

setiap pribadi. Anugerah yang diberikan sebelum kita di lahirkan di dunia.

Anugerah, bahwa kita semua berarti dan dipilih oleh Allah dalam situasi

apapun, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang kita miliki. Dalam

kekurangan dan kelebihan itu baik secara fisik, tetaplah merupakan pribadi

yang bermartabat. Semua pribadi manusia tercipta baik adanya, dengan segala

kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, manusia tetap manusia yang

bermartabat. Dan karena kita semua adalah citra Allah, maka kita harus

menghargai sesama manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Dalam konteks kehidupan sekarang, kita melihat banyak sekali kejadian

yang terkadang tidak sesai dengan apa yang kita harapkan, seperti kekerasan,

pengucilan terhadap seseorang, bullying, dan sebagainya. Salah satu

penyebabnya adalah karena adanya perbedaan. Perbedaan yang dibawa dari

masing-masing individu malah menimbulkan konflik karena tidak bisa

membuka diri untuk menerima berbagai perbedaan. Hal ini membuat manusia

seperti tidak punya martabat. Seharusnya adanya perbedaan itu bisa menjadi

sarana untuk saling melengkapi satu sama lain. Perlu adanya keterbukaan hati

untuk saling memahami, menghargai, dan peduli terhadap orang lain secara

tulus sehingga membuat perbedaan itu menjadi sebuah kebanggaan. Seperti

dalam kisah Anja dan Hope diatas yang mengajarkan kita akan keterbukaan

hati, sikap peduli, dan tulus tanpa memandang perbedaan karena pada

hakikatnya manusia adalah citra Allah yang memiliki harkat dan marabat

yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

129

e. Penutup:

Pendamping memberi kesempatan kepada peserta untuk bercerita dengan

temannya (berdua-berdua) tentang seluruh proses yang dialami sepanjang sesi

pertama. Doa penutup dilaksanakan dalam kelompok ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

134

BAB V

PENUTUP

Bab ini terdiri dari dua bagian, bagian pertama merupakan kesimpulan dari

rumusan permasalahan yang telah dikemukakan pada bab I. Bagian kedua

menyampaikan saran untuk beberapa pihak yang terkait mengenai apa yang

menjadi harapan siswa terhadap kelompok teman sebaya dan proses pembelajaran

untuk mendapatkan apresiasi lewat pendamping guru PAK

A. Kesimpulan

Pada prosesnya usia remaja adalah usia yang identik dengan teman sebaya

dan juga geng atau kelompok. Remaja memiliki tingkat ketertarikan yang besar

terhadap kelompok teman sebayanya. Bersama kelompok teman sebaya, seorang

remaja merasa lebih bebas berekspresi, percaya diri, serta memperoleh

pengetahuan baru yang tidak mereka dapatkan dalam lingkup keluarga. Hal itu

sesuai dengan perkembangan psikologis remaja yang memang sedang dalam

masa pencarian identitas mereka. Namun ketertarikan remaja terhadap kelompok

teman sebaya tersebut tidak sejalan dengan ketertarikan mereka pada pelajaran

PAK.

Berdasarkan hasil penelitian, hampir seluruh siswa kelas IX SMP Kanisius

Bambanglipuro memiliki kelompok teman sebaya. Selain itu, hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa semangat atau motivasi siswa dalam kelompok teman

sebayanya dengan berbagai kegiatan lebih besar daripada semangat siswa dalam

pelajaran PAK. Mereka menilai PAK itu masih kurang menarik, membosankan,

serta cara guru mengajar yang tidak menarik. Hal ini bisa dilihat juga dari waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

135

yang mereka luangkan untuk kelompok teman sebaya dan pada PAK itu berbeda.

Mereka lebih banyak meluangkan waktunya untuk bersama dengan teman

sebayanya. Hal ini menunjukkan para siswa lebih tertarik pada kelompok teman

sebaya daripada PAK.

Usaha yang dapat dilakukan untuk mengintegrasikan unsur-unsur positif

dari kelompok teman sebaya ke dalam proses pembelajaran PAK lewat kegiatan

yang relevan dengan situasi siswa salah satunya adalah melalui kegiatan rekoleksi

yang dikemas dalam bentuk outbound. Namun tema yang diambil menggunakan

materi pembelajaran PAK yang diolah dalam berbagai metode dan sarana.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberi masukan kepada sekolah dan guru PAK

untuk semakin kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran PAK yang

menarik sekaligus bermakna.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, penulis menyampaikan

beberapa saran kepada pihak yang terkait dalam usaha mengintegrasikan unsur-

unsur positif kelompok teman sebaya ke dalam proses pembelajaran PAK.

Bagi siswa kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro, agar lebih terbuka

menyampaikan apa yang mereka rasakan dalam proses pembelajaran PAK.

Apabila siswa merasa tidak nyaman dengan metode yang digunakan guru pada

saat mengajar sehingga suasana belajar menjadi kurang menarik dan bahan

pelajaran sulit untuk dipahami, langsung katakan kepada guru. Jangan ragu-ragu

atau takut menyampaikan masalah tersebut agar guru dapat mencari dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

136

mengganti metode mengajar sebelumnya dengan metode yang belajar yang lebih

menarik dan bervariatif. Siswa pun harus lebih giat dalam belajar dan dapat

menyeimbangkan waktu antara kelompok teman sebaya dengan belajar PAK.

Bagi guru PAK SMP Kanisius Bambanglipuro, harus lebih peka dan jeli

melihat situasi siswa. Guru bisa merancang metode pembelajaran PAK yang lebih

menarik dan bervariatif bagi siswa, seperti menggunakan bahasa yang sederhana,

menggunakan sarana video, gambar, atau game yang sesuai dengan materi agar

bahan pelajaran juga lebih mudah untuk dipahami siswa. Apabila siswa cepat

mengerti dan merasa nyaman, maka proses belajar akan lebih mudah unuk guru

maupun siswa sendiri sehingga tujuan dari pembelajaran PAK pun dapat tercapai.

Bagi SMP Kanisius Bambanglipuro, agar sekolah dapat memfasilitasi

segala peralatan dan sarana yang dibutuhkan guru PAK dalam mengajar. Dengan

begitu proses belajar akan menjadi semakin lancar dan siswa diharapkan dapat

memotivasi siswa agar semakin tekun dalam belajar khususnya PAK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

137

DAFTAR PUSTAKA

1. Dokumen

Lembaga Alkitab Indonesia. (2009). Kitab Suci Alkitab Deuterokanonika. Jakarta:

LAI, 2009.

Yohanes Paulus II. (1994). Gravissimum Educationis. (R. Hardawiryana,

Penerjemah). Yogyakarta: Kanisius (Dokumen asli diterbitkan tahun

1965).

2. Buku

Bambang Warsito. (2008). Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya.

Jakarta: Rineka Cipta

Basrowi. (2005). Pengantar sosiologi. Jakarta : Ghalia Indonesia

Brouwer. (1982). Pergaulan. Jakarta: Gramedia

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset

Elida Prayitno. (1989). Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud

Groome, Thomas.H. (2010). Christian Religious Education. Jakarta: Gunung

Mulia

Hamzah B Uno. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi

Aksara

Handoko, Martin. (1992). Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta:

Kanisius

Heryatno W.W, FX. (2008). Pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik Di Sekolah.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga

Kompri (2015). Motivasi Pembelajaran. Bandung : PT Rosda Karya

Mappiare, A. (1983). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional

Maslow, Abraham.H. (1984). Motivasi dan Kepribadian. Jakarta: PT. Gramedia

Mintara Sufiyanta. (2009). Roh Sang Guru. Jakarta: Obor

Moh. Uzer Usman. (1991). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Ngalim Purwanto. (2001). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Oemar Hamalik. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Papalia, Diane E, dkk. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan).

Jakarta: Kencana

Ritzer, George Goodman, Douglas J.(2004). Teori Sosiologi Modern (edisi

keenam). Jakarta : Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

138

Rukiyanto, B.A. (2012). Pewartaan Di Zaman Global. Yogyakarta : PT. Kanisius

Samana. (1994). Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius

Santrock, John W. (2003). Adolescence (Perkembangan Remaja). Jakarta:

Erlangga

Sardiman, A.M. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada

Schroorl, J.W. (1988). Modernisasi. Jakarta : PT Gramedia

Siagian, Sondang P. (2004). Teori Motivasi Dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Singgih D Gunarsa. (1988). Psikologi Remaja. Jakarta: PT

Gunung Mulia

Slamet Santosa. (2004). Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara

Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

PT. Rineka Cipta

Sugiyono (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Alfabeta

Suyanto & Asep Jihad. (2013). Menjadi Guru Profesional. Jakarta:

Erlangga.

Syah Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Telaumbanua, M. (1999). Ilmu Kateketik. Jakarta: OBOR

Winkel, W.S., (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta:

Gramedia.

Laporan PPL Menengah SMP Kanisius Bambanglipuro

http://www.smpk-ganjuran.sch.id. Diakses pada tanggal 27 Juli 2017 pukul 20.45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

139

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(1)

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(2)

Lampiran 2: Surat Keterangan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(3)

Lampiran 3: Daftar Siswa Kelas IX

Daftar Siswa Kelas IX

NO NISN NAMA SISWA L/P Tempat Tanggal

Agama Lahir Lahir

1 24811827 Agatha Fitria Putri P Jakarta 4/12/2002 Katolik

2 3006441 Agustina Etik Pramita Sari P Bantul 10/10/2000 katolik

3 18328106 Agustinus Dwi Atmaka L Bantul 27/05/2001 Katolik

4 30992516

Albertus Yudhis Ananda

Kristiawan L Bantul 28/03/2003 katolik

5 20617883 Aloysia Erni Yumiarti P Bantul 20/06/2002 Katolik

6 24811895 Anastasia Adelia Rafinnasti P Bantul 20/11/2002 katolik

7 26786912 Anisa Julianti

P

Langsa,

Aceh 24/07/2003 Katolik

8 30992508 Antonius Bagus Sanjaya L Bantul 17/01/2003 Katolik

9 24835204 Cicilia Deden Anggraini P Bantul 18/11/2002 Katolik

10 24811891 Emanuela Oki Suryani Putri P Bantul 10/10/2002 Katolik

11 26389247

Fransiskus Xaverius Nael

Haryo Binangkit L Tangerang 8/12/2002 Katolik

12 31017098 Gishella Raniyunita Putri P Bantul 25/02/2003 Katolik

13 11942892

Ignasius Novantio Hendy

Kurniawan L Bantul 9/2/2001 Katolik

14 24811880 Krisdiyanto L Bantul 15/04/2002 Katolik

15 32328793 Ludwina Adela Maheswari P Bantul 1/4/2003 Katolik

16 30372755 Nicholas Angger Hartanto L Yogyakarta 9/7/2003 Kristen

17 Stepanus Petra Pambudi

L

Kulon

Progo 26/02/2003 Katolik

18

Theresa Evelyna Cheisya

Parapat P Bantul 13/02/2002 Katolik

19

Tunas Christian Vieri

Manihuruk P

Bandar

Lampung 10/12/2002 Katolik

20 24835208

Yohanes De Ketty Deo

Christuaji L Bantul 23/12/2002 Katolik

21 32158699 Andrianus Damar Atmaja L Bantul 1/3/2003 Katolik

22 31017097 Atania Siva Agriana P Bantul 20/02/2003 Katolik

23 30992523 Bagas Alki Pratama P Salatiga 30/06/2003 Kristen

24 30875579 Bayu Pramana L Sleman 21/12/2003 Katolik

25 30992506 Bernadus Bayu Nugroho L Bantul 4/1/2003 Katolik

26 30992525

Callextus Kuncoro Adi

Nugroho L Bantul 13/10/2003 Katolik

27 11942878 Dwi Purnama Yoga Santosa L Bantul 11/5/2001 Katolik

28 24811890 Emanuel Oka Suryawan Putra L Bantul 10/10/2002 Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(4)

29 30992520 Emiliana Happy Swastika Putri P Bantul 6/3/2003 Katolik

30 24811879 Febilia Pratiwi P Bantul 11/2/2002 Katolik

31 30498816

Filipus Neri Eucharistio

Sepasthika Eba L Bantul 26/05/2003 katolik

32 14696041 Henricus Bangun Primanto L Bantul 28/07/2001 Katolik

33 Louis Kristopan Arinto Mukti L Bantul 24/01/2003 Katolik

34 14695741

Marcelo Osaka Pranauval

Dwinarto L Bantul 30/10/2001 Katolik

35 34107771 Maria Dominika Rambu Sedu P Lato 17/01/2003 Katolik

36 30992510 Michael Sunu Wijaya L Bantul 26/01/2003 Katolik

37 24811883

Monica Mutiara Wahyu Putri

Atmaka P Bantul 26/08/2002 Katolik

38 20617875 Stefanus Hendra Pradana L Bantul 20/03/2002 Katolik

39 24811887 Stephanus Nirvan Indanto L Bantul 14/09/2002 Katolik

40 40117985 Stephina Mesdi Ferisa Nababan P Jakarta 28/09/2003 Kristen

41 20618429 Stevanus Rengga Pratama L Bantul 15/02/2002 Katolik

42 30992517 Thomas Dani Artha L Bantul 17/04/2003 Katolik

43 30992513 Valentina Ety Purwaningtyas P Bantul 12/2/2003 Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(5)

Lampiran 4: Tabel 1, Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian

No Variabel Aspek Indikator Jumlah

Soal

Nomor

Soal

1 Gambaran

kelompok

teman sebaya

- Latar

belakang

membuat

kelompok

pergaulan

teman

sebaya

- Kegiatan

dalam

kelompok

teman

sebaya

- Dampak

positif

pergaulan

teman

sebaya

- Harapan

- Mengungkapkan

alasan membentuk

atau masuk dalam

kelompok pergaulan

teman sebaya

- Menceritakan

kegiatan yang

dilakukan dalam

kelompok teman

sebaya

-Mengungkapkan

dampak positif

pergaulan teman

sebaya yang diikuti

- Mengungkapkan

harapan terhadap

7 Soal

6 Soal

13 Soal

1 Soal

1, 2, 3,

4, 5

Essai no

36

10, 11,

12, 13,

14

Essai no

37

6, 7, 8,

9, 15,

16, 17,

18, 19,

20, 21,

22

Essai no

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(6)

kelompok teman

terdekat atau teman

sebaya yang diikuti

2 Motivasi belajar

PAK siswa

kelas IX SMP

Kanisius

Bambanglipuro

- Tingkat

motivasi

belajar PAK

- Faktor

pendukung

motivasi

belajar

- Faktor

penghambat

motivasi

belajar

- Harapan

- Mengungkapkan

tingkat motivasi

siswa dalam belajar

PAK

- Mengungkapkan

faktor yang

mendukung

motivasi belajar

siswa

- Mengungkapkan

faktor yang

menghambat

motivasi belajar

siswa

- Mengungkapkan

harapan terhadap

proses pembelajaran

PAK

7 Soal

4 Soal

4 Soal

1 Soal

23, 24,

25, 26,

27, 28,

29

Essai no

39

30, 31,

32

33, 34,

35

Essai 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(7)

Lampiran 5: Kuesioner Penelitian

Pertanyaan Tentang Pertemanan Dan Semangat Belajar PAK

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah pertanyaan berikut ini dngan sesama

2. Isilah setiap jawaban dengan tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai

dengan apa yang anda alami dan ketahui:

Contoh 1 :

No Pernyataan Jawaban Skor Nilai Jawaban

4 3 2 1

1 Saya mengerjakan tugas-tugas yang

diberikan oleh guru.

Selalu

Tidak Pernah

Contoh 2 :

No Pernyataan Jawaban Skor Nilai Jawaban

4 3 2 1

1 Saya mengerjakan tugas-tugas yang

diberikan oleh guru.

Sangat

Setuju

Sangat Tidak

Setuju

Daftar Pertanyaan :

❖ Apakah kamu mempunyai teman dekat baik sesama teman sekolah atau di sekolah

lain ?

…………………………………………………………………………………………

❖ Berapakah jumlah teman dekat atau sebayamu tersebut ?

…………………………………………………………………………………………

No Pernyataan Jawaban Skor Nilai Jawaban

4 3 2 1

1 Saya membutuhkan teman sebaya

agar lebih percaya diri

Sangat

Setuju

Sangat Tidak

Setuju

SL

SR

K

TP

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak Pernah

4

3

2

1

SS

S

TS

STS

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

4

3

2

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(8)

2 Dengan mempunyai teman sebaya,

saya merasa diakui oleh teman yang

lain

Sangat

Setuju

Sangat Tidak

Setuju

3 Saya memiliki teman sebaya yang

hobbynya sama dengan saya

Sangat

Setuju

Sangat Tidak

Setuju

4 Teman-teman sebaya saya memiliki

usia yang hampir sama dengan usia

saya

Sangat

Setuju

Sangat Tidak

Setuju

5 Saya dan teman sebayaku memiliki

tujuan yang sama

Sangat

Setuju

Sangat Tidak

Setuju

6 Saya semakin rajin belajar setelah

memiliki teman sebaya

Selalu Tidak pernah

7 Wawasan hidup saya semakin luas

setelah memiliki teman sebaya

Selalu Tidak pernah

8 Bakat saya semakin berkembang

setelah memiliki teman sebaya

Selalu Tidak pernah

9 Saya menjadi anak yang lebih aktif

setelah memiliki teman-teman

terdekat

Selalu Tidak pernah

10 Saya lupa waktu kalau sedang

bermain atau berkumpul dengan

teman-teman terdekat saya

Selalu Tidak pernah

11 Jika saya sedang merasa bosan,

saya akan berkumpul dengan

teman-teman terdekat saya

Selalu Tidak pernah

12 Saya berkumpul dengan teman-

teman terdekatku setiap hari

Selalu Tidak pernah

13 Saat berkumpul saya menghabiskan

waktu dengan bercerita tentang apa

saja yang kami alami

Selalu Tidak pernah

14 Saya mendengarkan dengan serius

saat teman yang lain sedang

bercerita

Selalu Tidak pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(9)

15 Saya merasa nyaman saat

berkumpul dengan teman-teman

terdekatku

Selalu Tidak pernah

16 Saya berani mengungkapkan semua

yang saya rasakan kepada teman-

teman terdekatku

Selalu Tidak pernah

17 Saya merasa diterima dan diakui

oleh teman-teman terdekatku

Selalu Tidak pernah

18 Saya merasa bangga menjadi

bagian dari kelompok teman-teman

terdekatku

Selalu Tidak pernah

19 Saya semakin merasa percaya diri

saat bersama dengan teman-teman

terdekatku

Selalu Tidak pernah

20 Saya dan teman-teman sebayaku

saling berbagi pengetahuan saat

berkumpul bersama

Selalu Tidak pernah

21 Saya lebih semangat belajar

bersama teman-teman terdekatku

daripada belajar sendiri

Selalu Tidak pernah

22 Saat bersama dengan teman-teman

terdekat, saya berani menunjukkan

bakat-bakat yang saya miliki

Selalu Tidak pernah

23 Saya mengulang pelajaran sekolah

di rumah dengan kemauan sendiri

Selalu Tidak pernah

24 Saya rajin belajar karena orang tua

mengharuskan saya mendapatkan

nilai yang baik

Selalu Tidak pernah

25 Saya bercerita dengan teman saat

pelajaran agama berlangsung

Selalu Tidak pernah

26 Saya rajin mengerjakan tugas dari

sekolah

Selalu Tidak pernah

27 Saya belajar mandiri di rumah

dengan kesadaran saya tanpa

Selalu Tidak pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(10)

disuruh orang lain

28 Saya mencari sumber pengetahuan

yang lain karena ingin menambah

pengetahuan saya

Selalu Tidak pernah

29 Saya mencatat materi yang

diberikan guru pada saat mengikuti

pelajaran karena saya tahu itu

penting

Selalu Tidak pernah

30 Cara guru Agamaku mengajar

menarik dan menyenangkan

Selalu Tidak pernah

31 Saya senang berjumpa dengan guru

Agamaku

Selalu Tidak pernah

32 Saya mudah memahami pelajaran

Agama yang dijelaskan oleh guru

Selalu Tidak pernah

33 Suasana kelas riuh saat pelajaran

Agama berlangsung

Selalu Tidak pernah

34 Materi pelajaran Agama sulit untuk

dipahami

Selalu Tidak pernah

35 Terlalu banyak tugas yang

diberikan oleh guru Agama

membuat saya malas belajar Agama

Selalu Tidak pernah

Essay

36. Apa yang membuatmu tertarik untuk bergabung ke dalam kelompok teman

sebayamu ? Jelaskan ?

37. Kegiatan apa yang paling kamu sukai dalam kelompokmu ? Mengapa ?

38. Apa harapanmu untuk kelompokmu ? Mengapa ?

39. Bagaimana perasaanmu saat mengikuti pelajaran PAK ? Mengapa ?

40. Apa harapanmu terhadap pembelajaran PAK ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(11)

Lampiran 6: Hasil Kuesioner

Hasil Kuesioner

Gambaran Kelompok Teman Sebaya dan Motivasi Belajar PAK Siswa

Kelas IX SMP Kanisius Bambanglipuro

No Pernyataan Jawaban Skor Nilai Jawaba

n 4 3 2 1

1 Saya membutuhkan teman

sebaya agar lebih percaya diri

Sangat

Setuju

18

45%

22

55%

0%

0%

Sangat

Tidak

Setuju

2 Dengan mempunyai teman

sebaya, saya merasa diakui

oleh teman yang lain

Sangat

Setuju

17

42,5

%

23

57,5

%

0%

0%

Sangat

Tidak

Setuju

3 Saya memiliki teman sebaya

yang hobbynya sama dengan

saya

Sangat

Setuju

34

85%

6

15%

0%

0%

Sangat

Tidak

Setuju

4 Teman-teman sebaya saya

memiliki usia yang hampir

sama dengan usia saya

Sangat

Setuju

33

82,5

%

7

17,5

%

0%

0%

Sangat

Tidak

Setuju

5 Saya dan teman sebayaku

memiliki tujuan yang sama

Sangat

Setuju

9

22,5

%

26

65%

5

12,5

%

0%

Sangat

Tidak

Setuju

6 Saya semakin rajin belajar

setelah memiliki teman sebaya

Selalu 10

25%

28

70%

2

5%

0%

Tidak

pernah

7 Wawasan hidup saya semakin

luas setelah memiliki teman

sebaya

Selalu 13

32,5

27

67,5

0%

0%

Tidak

pernah

8 Bakat saya semakin

berkembang setelah memiliki

teman sebaya

Selalu 32

80%

8

20%

0%

0%

Tidak

pernah

9 Saya menjadi anak yang lebih

aktif setelah memiliki teman-

teman terdekat

Selalu 31

77,5

%

9

22,5

%

0%

0%

Tidak

pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(12)

10 Saya lupa waktu kalau sedang

bermain atau berkumpul

dengan teman-teman terdekat

saya

Selalu

0%

11

27,5

27

67,5

%

2

5%

Tidak

pernah

11 Jika saya sedang merasa bosan,

saya akan berkumpul dengan

teman-teman terdekat saya

Selalu 14

35%

26

65%

0%

0%

Tidak

pernah

12 Saya berkumpul dengan

teman-teman terdekatku setiap

hari

Selalu 9

22,5

%

30

75%

1

2,5%

0%

Tidak

pernah

13 Saat berkumpul kami

menghabiskan waktu dengan

bercerita tentang apa saja yang

kami alami

Selalu 12

30%

26

65%

2

5%

0%

Tidak

pernah

14 Saya mendengarkan dengan

serius saat teman yang lain

sedang bercerita

Selalu 4

10%

26

65%

10

25%

0%

Tidak

pernah

15 Saya merasa nyaman saat

berkumpul dengan teman-

teman terdekatku

Selalu 35

87,5

%

5

12,5

%

0%

0%

Tidak

pernah

16 Saya berani mengungkapkan

semua yang saya rasakan

kepada teman-teman

terdekatku

Selalu 16

40%

22

55%

2

5%

0%

Tidak

pernah

17 Saya merasa diterima dan

diakui oleh teman-teman

terdekatku

Selalu 18

45%

22

55%

0%

0%

Tidak

pernah

18 Saya merasa bangga menjadi

bagian dari kelompok teman-

teman terdekatku

Selalu 31

77,5

%

9

22,5

%

0%

0%

Tidak

pernah

19 Saya semakin merasa percaya

diri saat bersama dengan

teman-teman terdekatku

Selalu 20

50%

20

50%

0%

0%

Tidak

pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(13)

20 Kami saling berbagi

pengetahuan saat berkumpul

bersama

Selalu 9

22,5

%

31

77,5

%

0%

0%

Tidak

pernah

21 Saya lebih semangat belajar

bersama teman-teman

terdekatku daripada belajar

sendiri

Selalu 17

42,5

%

19

47,5

%

4

10%

0%

Tidak

pernah

22 Saat bersama dengan teman-

teman terdekat, saya berani

menunjukkan bakat-bakat yang

saya miliki

Selalu 13

32,5

%

26

65%

1

2,5%

0%

Tidak

pernah

23 Saya mengulang pelajaran

sekolah di rumah dengan

kemauan sendiri

Selalu

0%

9

22,5

%

31

77,5

%

0%

Tidak

pernah

24 Saya rajin belajar karena orang

tua mengharuskan saya

mendapatkan nilai yang baik

Selalu 9

22,5

%

27

67,5

%

4

10%

0%

Tidak

pernah

25 Saya bercerita dengan teman

saat pelajaran agama

berlangsung

Selalu

0%

4

10%

32

80%

4

10

%

Tidak

pernah

26 Saya rajin mengerjakan tugas

dari sekolah

Selalu 8

20%

31

77,5

%

1

2,5%

0%

Tidak

pernah

27 Saya belajar mandiri di rumah

dengan kesadaran saya tanpa

disuruh orang lain

Selalu 3

7,5%

21

52,5

%

16

40%

0%

Tidak

pernah

28 Saya mencari sumber

pengetahuan yang lain karena

ingin menambah pengetahuan

saya

Selalu 2

5%

22

55%

16

40%

0%

Tidak

pernah

29 Saya mencatat materi yang

diberikan guru pada saat

Selalu 17

42,5

22 1 Tidak

pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(14)

mengikuti pelajaran karena

saya tahu itu penting

% 55% 2,5% 0%

30 Cara guru Agamaku mengajar

menarik dan menyenangkan

Selalu 1

2,5%

15

37,5

%

24

60%

0%

Tidak

pernah

31 Saya senang berjumpa dengan

guru Agamaku

Selalu 3

7,5%

32

80%

5

12,5

%

0%

Tidak

pernah

32 Saya mudah memahami

pelajaran Agama yang

dijelaskan oleh guru

Selalu

0%

30

75%

10

25%

0%

Tidak

pernah

33 Suasana kelas riuh saat

pelajaran Agama berlangsung

Selalu

0%

2

5%

36

90%

2

5%

Tidak

pernah

34 Materi pelajaran Agama sulit

untuk dipahami

Selalu

0%

8

20%

32

80%

0%

Tidak

pernah

35 Terlalu banyak tugas yang

diberikan oleh guru Agama

membuat saya malas belajar

Agama

Selalu

0%

13

32,5

%

22

55%

5

12,

5%

Tidak

pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(15)

Jawaban Essai Responden:

R1

a. Punya

b. 6

1) Karena orang-orangnya baik-baik dan saya bersama teman-teman saya

punya kegemaran yang sama

2) Cerita dan bermain, karena menyenangkan

3) Harapannya semoga bisa lebih kompak lagi

4) Perasaan biasa saja karena kadang-kadang susah

5) Pelajarannyalebih mudah

R2

a. Punya

b. 5

1) Orangnya baik dan enak diajak bercanda

2) Pada saat mengobrol dan bercanda karena seru dan menyenangkan

3) Semoga bisa terus bersama

4) Kadang menyenangkan kadang tidak, kadang susah

5) Pelajarannya lebih mudah lagi

R3

a. Iya, saya punya

b. 8

1) Karena teman saya baik-baik semua dan tidak sombong

2) Saat bermain bersama karena menyenangkan

3) Semoga bisa terus bersama biarpun nanti sudah lulus

4) Senang tetapi kadang susah

5) Semoga pelajarannya lebih mudah lagi

R4

a. Iya

b. 5

1) Karena saya butuh teman dekat dan teman-teman saya baik semua

2) Yang disukai pada saat bermain bersama

3) Bisa semaik dekat karena orangnya baik-baik

4) Biasa saja

5) Pelajarannya ditambah dengan video

R5

a. Punya banyak

b. 10

1) Karena supaya bisa bermain bersama mereka

2) Saat bercerita dan jalan-jalan karena seru

3) Semoga bisa terus bersahabat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(16)

4) Kadang menyenangkan kadang tidak

5) Harapan semoga pelajarannya lebih menyenangkan

R6

a. Punya

b. 6

1) Karena ingin punya banyak teman

2) Pada saat kerja kelompok dan bercerita

3) Semoga saya dan teman-teman bisa tetap dekat dan tidak bermusuhan

4) Perasaan saya senang tetapi kadang pelajarannya susah

5) Semoga pelajarannya semakin menyenangkan

R7

a. Punya

b. 4 orasng

1) Karena saya ingin sekali punya banyak teman

2) Saat berkumpul dan bermain

3) Semoga bisa bersama-sama terus

4) Biasa saja

5) Pelajarannya lebih mudah

R8

a. Ya, punya

b. Banyak, 8 orang

1) Karena saya dan teman-teman sudah berteman sejak lama dan

orangnya baik semua

2) Kegiatan yang disukai pada saat olahraga bersama dan bermain

bersama karena menyenangkan

3) Semoga nanti bisa menjadi orang sukses, semoga bisa tetap berteman

sampai besar nanti

4) Menyenangkan, karena saya suka pelajaran agama

5) Semoga pelajarannya lebih menyenangkan lagi

R9

a. Punya

b. 3

1) Karena saya bisa mempunyai banyak teman

2) Bermain, karena menyenangkan

3) Semoga saya dan teman-teman bisa terus bersahabat

4) Biasa saja, pelajarannya kadang gampang kadang susah

5) Pelajarannya ditambahi video

R10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(17)

a. Punya

b. 10

36) Karena saya ingin mempunyai teman dekat

37) Olahraga

38) Bisa bersama terus dan tambah kompak

39) Perasaannya biasa saja

40) Pelajarannya jangan sulit-sulit

R11

a. Punya

b. 6

36) Karena aku ingin punya sahabat dekat yang baik

37) Yang paling disukai pada saat belajar bersama, bermain, bercerita, dan

jalan-jalan

38) Semoga bisa tetap bersama meskipun sudah lulus nanti

39) Perasaannya menyenangkan, tetapi kadang-kadang pelajarannya susah

40) Semoga pelajarannya tambah menyenangkan

R12

a. Iya

b. 4

36) Karena saya ingin mempunyai teman dekat dan karena teman-teman

saya

baik dan ramah

37) Bermain, karena seru dan menyenangkan

38) Semoga semakin kompak dan tetap berteman baik

39) Kadang enak, kadang pelajarannya membosankan

40) Pelajarannya diselingi video seperti Pak Andre dulu

R13

a. Punya

b. 6

36) Karena orang-orangnya menyenangkan

37) Saat mengerjakan tugas bersama, saat bermain bersama

38) Semoga nanti dapat meraih cita-citanya

39) Sedih karena pelajarannya susah

40) Pelajarannya jangan susah-susah

R14

a. Punya

b. 6

36) Karena teman-temannya menyenangkan dan saya ingin lebih dekat

dengan mereka

37) Pada saat belajar kelompok dan bermain karena menyenangkan

38) Semoga tetap menjadi teman yang baik sampai lulus nanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(18)

39) Kadang senang kadang tidak

40) Semoga pelajaran agamannya menjadi lebih mudah

R15

a. Punya

b. 6

36) Karena orang-orangnya baik dan sudah berteman sejak lama

37) Kegiatan yang disukai pada saat olahraga bersama dan mengerjakan

tugas

bersama-sama

38) Semoga saya dan teman-teman bisa saling mendukung satu sama lain

39) Perasaannya senang, Karena saya suka pelajaran agama

40) Pelajarannya lebih menyenangkan lagi

R16

a. Punya

b. 4

36) Supaya lebih akrab dengan teman-teman

37) Saat bermain bersama

38) Semoga semakin akrab dan rajin belajar

39) Biasa saja

40) Pelajarannya menjadi lebih mudah

R17

a. Iya, saya punya

b. 4

36) Ingin berkelompok dengan teman-teman

37) Saat saling bercerita

38) Harapannya semoga semakin kompak

39) Membosankan

40) Semoga pelajarannya lebih menarik lagi

R18

a. Punya

b. 8

36) Karena orang-orangnya baik dan menyenangkan

37) Saat belajar bersama dan saling curhat atau bercerita

38) Semoga saya dan teman-teman semakin kompak dan tidak bertengkar

lagi

39) Perasaannya cukup senang

40) Semoga pelajarannya semakin gampang

R19

a. Punya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(19)

b. 5

36) Karena sudah berteman dari dulu dan baik orangnya

37) Saat bermain bersama, belajar bersama

38) Harapannya semoga semakin akrab lagi

39) Biasa saja, karena kadang enak kadang membosankan

40) Semoga pelajarannya enak terus dan mendapat nilai yang baik

R20

a. Ya, punya

b. 4

36) Karena Saya ingin punya teman dekat

37) Kegiatan yang paling disukai pada saat olahraga bareng, main bareng,

main sepak bola karena menyenangkan

38) Semoga nanti dapat sukses bareng

39) Biasa saja karena kadang-kadang membosankan

40) Pelajarannya tidak membosankan lagi

R21

a. Punya

b. 5

36) Karena orang-orangnya baik dan menyenangkan

37) Mengerjakan tugas bersama, ke gereja bersama, bermain bersama

karena

Menyenangkan

38) Semoga bisa terus bersama meskipun sudah lulus

39) Biasa saja

40) Semoga pelajaran agama semakin menyenangkan

R22

a. Punya

b. 6

36) Karena orangnya baik-baik

37) Saat les menari bersama, bermain bersama

38) Semoga bisa tetap baik dan bersahabat

39) Kurang bersemangat karena bosan

40) Pelajaran agama semakin mudah

R23

a. Punya

b. 4

36) Karena saya dan teman-teman saya memiliki kegemaran yang sama

37) Pada saat saling bercerita dengan teman-teman

38) Semoga bisa tetap berteman baik

39) Kadang senang kadang tidak karena kadang susah dan membuat bosan

40) Pelajarannya tambah menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(20)

R24

a. Punya

b. 5

36) Karena saya dan teman-teman punya hobi yang sama

37) Saat bermain bersama dan jalan-jalan

38) Semoga tetap menjadi teman baik

39) Biasa saja

40) Semoga pelajarannya tambah mudah

R25

a. Iya punya

b. 8

36) Karena aku ingin punya teman dekat

37) Waktu olahraga dan bermain bersama

38) Semoga nanti bisa sukses bersama-sama

39) Biasa saja karena kadang pelajarannya terasa membosankan

40) Semoga pelajarannya tambah menarik

R26

a. Punya

b. 7

36) Karena orangnya baik-baik dan kita sering bersama

37) Pada saat bercerita, bermain, dan membuat tugas bersama-sama

38) Semoga saya dan teman-teman bisa tetap bersama

39) Kadang enak kadang tidak

40) Pelajarannya lebih mudah dipahami

R27

a. Ya, punya

b. 4

36) Alasannya karena teman-teman saya menyenangkan semua dan baik

juga lucu

37) Saat berkumpul dan bermain bersama karena menyenangkan

38) Harapannya semoga teman-teman tetap baik dan menyenangkan dan

bisa terus bersama

39) biasa saja, karena kadang membosankan

40) semoga pelajarannya semakin menyenangkan

R28

a. Punya

b. 9

36) Karena saya ingin lebih dekat dengan teman-teman saya

37) Pada saat berkumpul dan bercerita bersama serta saat belajar bersama

38) Semoga bisa terus berteman baik sampai nanti

39) Biasa saja, karena kadang pelajarannya susah tapi kadang juga mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(21)

40) Semoga pelajarannya lebih menyenangkan

R29

a. Punya

b. 5

36) Karena orang-orangnya baik dan menyenangkan

37) Waktu bermain bersama, karena menyenangkan

38) Semoga bisa semakin berteman baik

39) Kadang enak kadang tidak

40) Semoga pelajarannya menyenangkan

R30

a. Punya

b. 4

36) Karena saya ingin lebih dekat dengan teman-teman baik saya

37) Pada waktu bercerita, bermain, dan mengerjakan tugas bersama

38) Semoga bisa tetap bersama dan dekat sampai nanti

39) Kadang menyenangkan kadang tidak, tetapi lebih banyak

menyenangkan

40) Semoga pelajarannya makin mudah

R31

a. Punya

b. 5

36) Karena teman-teman saya baik dan menyenangkan

37) Kegiatan yang disukai pada saat belajar bersama dan bermain bersama

38) Saya dan teman-teman saya bisa terus bersahabat dan bersama terus

39) Kadang menyenangkan kadang tidak

40) Pelajarannya lebih mudah

R32

a. Punya

b. 2

36) Karena aku ingin punya teman-teman yang akrab

37) Kegiatan yang paling dsukai adalah saat bermain dan jalan-jalan

bersama

38) Semoga tetap jadi teman baik

39) biasa saja

40) Semoga pelajarannya lebih menyenangkan dan tidak membosankan

R33

a. Punya

b. 4

36) Karena saya ingin punya banyak teman dekat

37) Pada saat bermain dan membuat tugas bersama-sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(22)

38) Semoga bisa tetap dekat

39) biasa saja

40) Semoga pelajarannya jadi mudah

R34

a. Punya

b. 4

36) Karena saya dan teman-teman saya punya kegemaran yang sama

37) Bermain, mengerjakan tugas bersama, jalan-jalan karena

menyenangkan

38) Semoga tetap kompak dan tidak sering bertengkar

39) Biasa saja, kadang mudah kadang sussah

40) Pelajaran agamannya semakin mudah

R35

a. Punya

b. 5

36) Supaya saya bisa punya teman-teman dekat dan kita sering bermain

bersama

37) Saat bermain bersama teman-teman

38) Semoga bisa tetap dekat sampai besar nanti

39) perasaannya cukup senang, karena pelajarannya menyenangkan

40) Semoga pelajarannya semakin menyenangkan

R36

a. Punya

b. 3

36) karena teman-temannya asyik dan menyenangkan

37) Saat bercerita, bermain, dan belajar bersama

38) Semoga tetap menjadi teman yang baik

39) kadang senang kadang tidak

40) pelajarannya tambah mudah

R37

a. punya

b. 4

36) karena saya dan teman-teman punya hobby ang sama

37) Saat bermain dan belajar bersama

38) semoga tetap menjadi sahabat yang baik dan menyenangkan

39) kadang senang kadang tidak

40) pelajarannya semakin menyenangkan

R38

a. punya

b. 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(23)

36) Karena saya ingin punya teman dekat yang baik

37) Kegiatan yang paling disukai pada saat berceritabersama, belajar

bersama,

mengerjakan tugas bersama, bermain bersama

38) Semoga bisa menjadi teman dan sahabat yang lebih baik lagi dan tetap

kompak

39) Cukup menyenangkan, karena kadang-kadang gurunya lucu

40) Pelajarannya semakin menyenangkan lagi

R39

a. punya

b. 4

36) Karena teman saya baik-baik semua

37) pada saat bermain dan olahraga bersama

38) semoga bisa tetap bersama-sama terus sampai jadi kakek-kakek

39) biasa saja

40) harapannya semoga pelajarannya lebih menyenangkan lagi

R40

a. punya

b. 4

36) Karena saya ingin punya teman dekat untuk bisa saling berbagi

37) Kegiatan ang paling disukai saat bercerita, jalan-jalan bersama,

membuat

tugas bersama-sama

38) Semoga saya dan teman-teman saya semakin dekat dan tidak mudah

bertengkar lagi dan bisa tetap bersama-sama

39) Kadang menyenangkan kadang biasa saja karena pelajarannya kadang

susah

40) Semoga pelajarannya lebih menarik lagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(24)

Lampiran 7: Tabel 2, Rekap Hasil Prosentase Kuesioner 1

Kuesioner I: Hasil Gambaran Kelompok

Teman Sebaya

N = 40

No Pernyataan Jawaban Skor Nilai Jawab

an 4 3 2 1

1 Saya membutuhkan teman

sebaya agar lebih percaya diri

Sangat

Setuju

18

45%

22

55%

0%

0%

Sangat

Tidak

Setuju

2 Dengan mempunyai teman

sebaya, saya merasa diakui

oleh teman yang lain

Sangat

Setuju

17

42,5

%

23

57,5

%

0%

0%

Sangat

Tidak

Setuju

3 Saya memiliki teman sebaya

yang hobbynya sama dengan

saya

Sangat

Setuju

34

85%

6

15%

0%

0%

Sangat

Tidak

Setuju

4 Teman-teman sebaya saya

memiliki usia yang hampir

sama dengan usia saya

Sangat

Setuju

33

82,5

%

7

17,5

%

0%

0%

Sangat

Tidak

Setuju

5 Saya dan teman sebayaku

memiliki tujuan yang sama

Sangat

Setuju

9

22,5

%

26

65%

5

12,5

%

0%

Sangat

Tidak

Setuju

6 Saya semakin rajin belajar

setelah memiliki teman sebaya

Selalu 10

25%

28

70%

2

5%

0%

Tidak

pernah

7 Wawasan hidup saya semakin

luas setelah memiliki teman

sebaya

Selalu 13

32,5

27

67,5

0%

0%

Tidak

pernah

8 Bakat saya semakin

berkembang setelah memiliki

teman sebaya

Selalu 32

80%

8

20%

0%

0%

Tidak

pernah

9 Saya menjadi anak yang lebih

aktif setelah memiliki teman-

Selalu 31

77,5

9

22,5

0%

0%

Tidak

pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(25)

teman terdekat % %

10 Saya lupa waktu kalau sedang

bermain atau berkumpul

dengan teman-teman terdekat

saya

Selalu

0%

11

27,5

27

67,5

%

2

5%

Tidak

pernah

11 Jika saya sedang merasa bosan,

saya akan berkumpul dengan

teman-teman terdekat saya

Selalu 14

35%

26

65%

0%

0%

Tidak

pernah

12 Saya berkumpul dengan

teman-teman terdekatku setiap

hari

Selalu 9

22,5

%

30

75%

1

2,5%

0%

Tidak

pernah

13 Saat berkumpul kami

menghabiskan waktu dengan

bercerita tentang apa saja yang

kami alami

Selalu 12

30%

26

65%

2

5%

0%

Tidak

pernah

14 Saya mendengarkan dengan

serius saat teman yang lain

sedang bercerita

Selalu 4

10%

26

65%

10

25%

0%

Tidak

pernah

15 Saya merasa nyaman saat

berkumpul dengan teman-

teman terdekatku

Selalu 35

87,5

%

5

12,5

%

0%

0%

Tidak

pernah

16 Saya berani mengungkapkan

semua yang saya rasakan

kepada teman-teman

terdekatku

Selalu 16

40%

22

55%

2

5%

0%

Tidak

pernah

17 Saya merasa diterima dan

diakui oleh teman-teman

terdekatku

Selalu 18

45%

22

55%

0%

0%

Tidak

pernah

18 Saya merasa bangga menjadi

bagian dari kelompok teman-

teman terdekatku

Selalu 31

77,5

%

9

22,5

%

0%

0%

Tidak

pernah

19 Saya semakin merasa percaya

diri saat bersama dengan

Selalu 20 20 Tidak

pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(26)

teman-teman terdekatku 50% 50% 0% 0%

20 Kami saling berbagi

pengetahuan saat berkumpul

bersama

Selalu 9

22,5

%

31

77,5

%

0%

0%

Tidak

pernah

21 Saya lebih semangat belajar

bersama teman-teman

terdekatku daripada belajar

sendiri

Selalu 17

42,5

%

19

47,5

%

4

10%

0%

Tidak

pernah

22 Saat bersama dengan teman-

teman terdekat, saya berani

menunjukkan bakat-bakat yang

saya miliki

Selalu 13

32,5

%

26

65%

1

2,5%

0%

Tidak

pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(27)

Lampiran 8: Tabel 3, Rekap Hasil Prosentase Kuesioner 2

Kuesioner 2: Motivasi Belajar PAK Siswa Kelas IX

SMP Kanisius Bambanglipuro

N = 40

No Pernyataan Jawaban Jumlah Jawab

an Prosentase

23 Saya mengulang pelajaran

sekolah di rumah dengan

kemauan sendiri

Selalu

0%

9

22,5

%

31

77,5

%

0%

Tidak

pernah

24 Saya rajin belajar karena

orang tua mengharuskan saya

mendapatkan nilai yang baik

Selalu 9

22,5

%

27

67,5

%

4

10%

0%

Tidak

pernah

25 Saya bercerita dengan teman

saat pelajaran agama

berlangsung

Selalu

0%

4

10%

32

80%

4

10%

Tidak

pernah

26 Saya rajin mengerjakan tugas

dari sekolah

Selalu 8

20%

31

77,5

%

1

2,5%

0%

Tidak

pernah

27 Saya belajar mandiri di rumah

dengan kesadaran saya tanpa

disuruh orang lain

Selalu 3

7,5%

21

52,5

%

16

40%

0%

Tidak

pernah

28 Saya mencari sumber

pengetahuan yang lain karena

ingin menambah pengetahuan

saya

Selalu 2

5%

22

55%

16

40%

0%

Tidak

pernah

29 Saya mencatat materi yang Selalu 17 22 1 Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(28)

diberikan guru pada saat

mengikuti pelajaran karena

saya tahu itu penting

42,5

%

55% 2,5% 0% pernah

30 Cara guru Agamaku mengajar

menarik dan menyenangkan

Selalu 1

2,5%

15

37,5

%

24

60%

0%

Tidak

pernah

31 Saya senang berjumpa dengan

guru Agamaku

Selalu 3

7,5%

32

80%

5

12,5

%

0%

Tidak

pernah

32 Saya mudah memahami

pelajaran Agama yang

dijelaskan oleh guru

Selalu

0%

30

75%

10

25%

0%

Tidak

pernah

33 Suasana kelas riuh saat

pelajaran Agama berlangsung

Selalu

0%

2

5%

36

90%

2

5%

Tidak

pernah

34 Materi pelajaran Agama sulit

untuk dipahami

Selalu

0%

8

20%

32

80%

0%

Tidak

pernah

35 Terlalu banyak tugas yang

diberikan oleh guru Agama

membuat saya malas belajar

Agama

Selalu

0%

13

32,5

%

22

55%

5

12,5

%

Tidak

pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(29)

Lampiran 9: Contoh Jawaban Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(30)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(31)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(32)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(33)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(34)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(35)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(36)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(37)

Lampiran 10: Susunan Kegiatan Rekoleksi

Susunan Kegiatan Rekoleksi

No Waktu Acara Petugas

Sabtu

1. 16.00-16.30 Snack

3. 16.30-17.30 - Salam dan Pengantar

- Doa Pembuka

Pendamping

- Perkenalan Tim Pendamping

- Energizer

Pendamping

4. 17.30-19.00 - Sesi I: Aku, Kamu dan Kita Adalah

Citra Allah

- Sharing

- Tanya/Jawab

- Ice Breaking: Play MP3

Pendamping

5. 19.00-19.30 Makan Malam Petugas

6. 19.30-21.30 -Sesi II: Menemukan Allah Dalam Diri

Orang Lain

- Video “Teamwork”

- Curhat

- Ice breaking: People to people

Pendamping

7. 21.30-22.00 Doa Penutup Pendamping

Minggu

1. 05.30-06.00 Doa Pagi dan senam pagi Peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(38)

2. 06.00-06.30 Makan pagi

06.30-08.30

Outbond:

- Si buta, bisu, tuli

- Lilin berjalan

- Atom bom

- Spider web

Pendamping

2. 08.30-09.00 MCK Petugas

3. 09.00-10.30 -Sesi III: Menjadi Pribadi Yang

Menjungjung Tinggi Martabat Manusia

- Ice breaking: True false

Pendamping

4. 10.30-11.00 Snack

5. 11.00-12.30 -Sesi IV: Bersama Sahabat Mewarnai

Dunia Dengan Cinta

Games: Membuat menara impian

Pendamping

6. 12.30-13.00 Penutup Pendamping

7. 13.00-13.30 Makan Siang Petugas

8. 13.30 Berkemas Pulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(39)

Lampiran 11: Bahan Rekoleksi

1. Kitab Suci (Kej 1:26-28)

1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar

dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-

burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala

binatang melata yang merayap di bumi."

1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut

gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya

mereka.

1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka:

"Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah

itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas

segala binatang yang merayap di bumi."

2. Kitab Suci (Luk 9: 1-10)

Yesus mengutus kedua belas murid

9:1 Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga

dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk

menyembuhkan penyakit-penyakit.

9:2 Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk

menyembuhkan orang,

9:3 kata-Nya kepada mereka: "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan,

jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju.

9:4 Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ

sampai kamu berangkat dari situ.

9:5 Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota

mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap

mereka."

9:6 Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil

memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(40)

Herodes dan Yesus

9:7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun

merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah

bangkit dari antara orang mati.

9:8 Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada

pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.

9:9 Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa

gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia

berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.

Yesus memberi makan lima ribu orang

9:10 Sekembalinya rasul-rasul itu menceriterakan kepada Yesus apa yang

telah mereka kerjakan. Lalu Yesus membawa mereka dan menyingkir ke

sebuah kota yang bernama Betsaida, sehingga hanya mereka saja bersama

Dia.

3. Mat 25: 31-46

Penghakiman terakhir

25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua

malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta

kemuliaan-Nya.

25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan

memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala

memisahkan domba dari kambing,

25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan

kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.

25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya:

Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah

disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(41)

25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus,

kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku

tumpangan;

25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit,

kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.

25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan,

bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan,

atau haus dan kami memberi Engkau minum?

25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami

memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau

pakaian?

25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami

mengunjungi Engkau?

25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu,

sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari

saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya:

Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke

dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya

25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku

haus, kamu tidak memberi Aku minum;

25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika

Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan

dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.

25:44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah

kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau

telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?

25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu,

sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang

dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: UNSUR-UNSUR POSITIF DALAM KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN … filei unsur-unsur positif dalam kelompok teman sebaya dan usaha mengintegrasikannya sebagai sarana untuk memotivasi belajar

(42)

25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang

benar ke dalam hidup yang kekal.

4. Video “Kisah Anja dan Hope”

Dalam video dikisahkan seorang perempuan bernama Anja menyelamatkan

seorang anak di Afrika. Anak tersebut dibuang oleh keluarganya karena

dianggap sebagai pembawa petaka. Namun Anja dengan sepenuh hati

merawat anak itu hingga tumbuh menjadi anak yang sehat.

5. Games “MP3 player”

Games ini dimainkan dalam kelompok besar, peserta membentuk lingkaran,

merapat, memegang pundak teman yang didepan, memilih lagu dan gerakan

yang diketahui secara bersama.

Dalam permainan ini ada 3 peraturan;

• Play: saat pendamping mengatakan play maka seluruh peserta mulai

menyanyi dan menari

• Pause: saat pendamping mengatakan pause maka peserta berhenti tanpa

gerakan apapun.

• Replay: saat pendamping mengatakan replay maka seluruh peserta

mengulang lagu dan gerakannya dari awal dan mengubah arah putaran

gerakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI