3
PROGRAM STUDI PROMOSI KESEHATAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO TESIS, 2011 ABSTRAK Darmoris Diskriminasi Petugas Kesehatan Terhadap Orang Dengan HIV- AIDS (ODHA) Di Rumah Sakit Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 150 hal + 49 tabel + 4 gambar +11 kotak + 6 lampiran Diskriminasi digambarkan sebagai ”penghalang terbesar (greatest barrier)” dalam upaya pencegahan HIV/AIDS dan untuk menyediakan pelayanan kesehatan serta dukungan kepada ODHA . Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung tahun 2008 diketahui bahwa masih terjadi beberapa bentuk diskriminasi terhadap ODHA diantaranya petugas kesehatan yang membakar peralatan bekas pakai penderita HIV- AIDS atau memperlakukan secara berbeda peralatan bekas pakai penderita HIV-AIDS yang dirawat di rumah sakit,pemberian kode tertentu pada catatan medik pada penderita HIV-AIDS,serta membuka status penderita HIV-AIDS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi adanya diskriminasi oleh petugas kesehatan terhadap ODHA di Rumah Sakit Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penelitian ini adalah merupakan Explanatory Research dengan pendekatan cross sectional dengan mengkombinasikan kuantitatif dan kualitatif. Untuk Kuantitatif pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan sampel adalah 250 orang, data dianalisa secara univariat,bivariat dan multivariate, sedangkan untuk kualitatif pengumpulan data dengan Indepth interview dilakukan kepada 2 orang responden yaitu ODHA yang pernah dirawat di Rumah Sakit Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, data dianalisis dengan content analysis.

Untuk Bantu ABSTRAK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

abstrak

Citation preview

PROGRAM STUDI PROMOSI KESEHATANPROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGOROTESIS, 2011

ABSTRAKDarmorisDiskriminasi Petugas Kesehatan Terhadap Orang Dengan HIV- AIDS (ODHA) Di Rumah Sakit Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

150 hal + 49 tabel + 4 gambar +11 kotak + 6 lampiran

Diskriminasi digambarkan sebagai penghalang terbesar (greatest barrier) dalam upaya pencegahan HIV/AIDS dan untuk menyediakan pelayanan kesehatan serta dukungan kepada ODHA . Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung tahun 2008 diketahui bahwa masih terjadi beberapa bentuk diskriminasi terhadap ODHA diantaranya petugas kesehatan yang membakar peralatan bekas pakai penderita HIV-AIDS atau memperlakukan secara berbeda peralatan bekas pakai penderita HIV-AIDS yang dirawat di rumah sakit,pemberian kode tertentu pada catatan medik pada penderita HIV-AIDS,serta membuka status penderita HIV-AIDS.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi adanya diskriminasi oleh petugas kesehatan terhadap ODHA di Rumah Sakit Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penelitian ini adalah merupakan Explanatory Research dengan pendekatan cross sectional dengan mengkombinasikan kuantitatif dan kualitatif. Untuk Kuantitatif pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan sampel adalah 250 orang, data dianalisa secara univariat,bivariat dan multivariate, sedangkan untuk kualitatif pengumpulan data dengan Indepth interview dilakukan kepada 2 orang responden yaitu ODHA yang pernah dirawat di Rumah Sakit Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, data dianalisis dengan content analysis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 42,4 % responden masih melakukan diskriminasi terhadap ODHA. Bentuk diskriminasi adalah menggunakan alat pelindung diri hanya bila menangani penderita HIV (59,2%), melakukan sterilisasi tambahan pada peralatan bekas pakai ODHA (57,2%), pemberian kode tertentu pada penderita HIV (55,6%), memisahkan pada tempat tersendiri alat bekas pakai pengidap HIV (50%), dan menempatkan penderita HIV pada tempat tersendiri dengan alasan untuk menjaga kenyamanan pasien lain, membicarakan status HIV pada orang lain (15,6%) bahkan 6% responden menolak melayani ODHA dan ada 6 Variabel independen yang berhubungan dengan perilaku diskriminasi adalah sikap responden terhadap diskriminasi (p.value 0,013), kepercayaan responden terhadap penularan HIV-AIDS (p.value 0,002), persepsi responden terhadap ODHA (p.value 0,006), kebijakan rumah sakit dalam penerapan Universal precautions (p.value 0,039), kebijakan rumah sakit dalam perawatan ODHA (p.value 0,000), perilaku teman sejawat terhadap ODHA (0,031) dan perilaku pimpinan terhadap ODHA (p.value 0,034). Variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku diskriminasi, yaitu persepsi terhadap ODHA dengan OR (Exp B) :1,836, kebijakan rumah sakit dalam perawatan ODHA OR (Exp B) 2,665 dan perilaku teman sejawat terhadap ODHA dengan OR (Exp B) 2,001Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disarankan untuk terus meningkatan pengetahuan petugas kesehatan baik tenaga medis maupun paramedis terutama cara penularan HIV melalui pelatihan teknis, desiminasi informasi melalui buku-buku, poster, dan diskusi. Rumah sakit diharapkan melakukan upaya penghilangan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA di kalangan petugas kesehatan dengan menetapkan standar pelayanan operasional yang baku yang tidak diskriminasi dan disertai dengan penyediaan sarana pendukung yang memadai.

Kata Kunci : Perilaku diskriminasi, Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA), Petugas kesehatanKepustakaan : 34 (1987- 2010)