94
UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER TRADISIONAL (WASHOKU) SEBAGAI INSTRUMEN DIPLOMASI BUDAYA DI INDONESIA (PERIODE 2013-2018) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Aliffiyan Fajar Nurasdi 1113113000057 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN

KULINER TRADISIONAL (WASHOKU) SEBAGAI

INSTRUMEN DIPLOMASI BUDAYA DI INDONESIA

(PERIODE 2013-2018)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Aliffiyan Fajar Nurasdi

1113113000057

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya
Page 3: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya
Page 4: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya
Page 5: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

iv

ABSTRAK

Penulisan Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis langkah-langkah yang

dilakukan oleh Jepang dalam pendayagunaan kuliner tradisional. Masalah

penelitian dalam skripsi ini yaitu jumlah nilai ekspor Jepang dibidang makanan

yang relatif kecil, padahal jika kita melihat banyaknya pecinta budaya Jepang di

Indonesia mestinya membuat pasar washoku cukup besar di Indonesia. Metode

Penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode kualitatif. Hal ini dilakukan

melalui studi pustaka dari berbagai sumber data sekunder. Skripsi ini

menggunakan tiga konsep, yaitu Konsep Diplomasi Publik, Konsep Diplomasi

Kebudayaan, serta Konsep Soft Power. Melalui bantuan dari tiga konsep tersebut,

ditemukan dua langkah utama yang dilakukan oleh Jepang. Langkah pertama

yaitu dengan mengadakan ekshibisi seperti festival, kedua yaitu penyebaran

melalui seni gambar seperti manga dan anime. Kesimpulan utama dari penulisan

skripsi ini yaitu upaya yang dilakukan oleh Jepang melalui washoku ditujukan

untuk memperjuangkan kepentingan nasional seperti promosi negara dan

tercapainya target nilai ekspor Jepang di manca negara. Selain itu untuk

mempengaruhi opini masyarakat global bahwasanya Jepang merupakan negara

yang cinta damai, dan memiliki budaya yang menarik, baik budaya modern

maupun tradisional, sekaligus mengakui Jepang sebagai negara yang memiliki

budaya kuliner yang cukup unik

Kata kunci : Jepang, washoku, diplomasi kebudayaan ,Festival, manga dan

anime

Page 6: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrrahim, segala puji dan syukur selalu penulis ucapkan

kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmatnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada Nabi

Muhammad SAW

Dalam pengerjaan skripsi ini, penulis telah melibatkan beberapa pihak yang

sangat membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa

terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Keluarga penulis, Ayah Jeffri Noor B. dan Ibu T.N.A. Setyani serta adik

Nadhila Oktafiani yang selalu memberikan semangat, doa, dukungan,

cinta, nasehat kepada penulis, hingga skripsi ini dapat terselesaikan,

2. Bapak Irfan R. Hutagalung, LL.M

selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dalam penyusunan

skripsi ini dari awal hingga selesai.

3. Bapak Ahmad Alfajri, M.A, selaku Ketua Program Studi Hubungan

Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah menyetujui permohonan penyusunan

skripsi

4. Dosen-dosen Hubungan Internasional UIN Jakarta. Terima kasih atas

segala ilmu yang telah diberikan selama masa perkuliahan,

5. Seluruh sahabat penulis, Zuldan, Sandy, Irna, Lambang, Daus Eges,

Rachmi, dan lain-lain.

Page 7: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

vi

6. Serta Teman – teman Universitas, HI – B, Bagolh, Fitrah, Faizal, Daus,

Dewo, Revy, Marcello, Auzan, Zhafir, Ghalib, Omi dan Yusi.

7. Sahabat-sahabat lainnya dan teman-teman HI UIN Jakarta angkatan 2013

yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terima kasih telah

memberikan energi positif kepada penulis selama masa perkuliahan.

Penulis berharap segala dukungan dan bantuan ini mendapatkan balasan dari

Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, kritik

dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa

mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi

setiap pembacanya dan bagi perkembangan studi Hubungan Internasional

Jakarta, 27 April 2019

Aliffiyan Fajar Nurasdi

Page 8: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ........................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ....................................................... ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ..................................................... iii

ABSTRAK .......................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah .......................................................................... 1

B. Rumusan Penelitian ........................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5

D. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 6

E. Kerangka Konseptual ....................................................................... 11

1. Diplomasi Publik ......................................................................... 11

2. Diplomasi Kebudayaan ............................................................... 12

3. Soft Power ................................................................................... 13

F. Metode Penelitian.............................................................................. 14

G. Sistematika Penulisan ....................................................................... 15

BAB II DIPLOMASI BUDAYA DALAM DIPLOMASI JEPANG DI

INDONESIA

A. Diplomasi Budaya Jepang era Awal ....................................................... 17

B. Diplomasi Budaya era Modern ............................................................... 22

BAB III KULINER TRADISIONAL DAN PENDAYAGUNAANNYA

A. Gambaran Umum Kuliner Jepang

A.1. Perkembangan Kuliner Jepang Hingga Tahun 2012 ....................... 29

Page 9: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

viii

A.2. Daya Tarik dan Tantangan Makanan Jepang .................................. 33

B. Gambaran Umum Konsep Washoku

B.1 Filosofi Konsep dan Logo Washoku ................................................ 37

B.2. Aktor Dalam Washoku .................................................................... 40

B.3. Target dan Strategi Pemasaran Washoku ........................................ 42

B.4. Kontribusi Washoku Terhadap Jepang ............................................ 44

BAB IV Upaya Jepang Dalam Pendayagunaan Kuliner Tradisional

(Washoku) di Indonesia

A. Perwakilan Jepang Mengadakan Festival di Indonesia ........................... 49

B. Melalui Anime dan Manga ...................................................................... 58

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ xi

Page 10: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

ix

DAFTAR TABEL

Tabel III.A.1. Perbedaan Miso ............................................................................34

Tabel III.B.1 Nilai Ekspor Jepang di Bidang Agrikultur ...................................45

Tabel III.B.2 Persentase Peningkatan Restoran Jepang di Luar Negeri .............46

Tabel IV.B.1. Nilai Ekspor Jepang ke Indonesia di Bidang Makanan ...............66

Page 11: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

x

Daftar Singkatan

MAFF Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries

JETRO Japan External Trade Organization

TJF The Japan Foundation

UNESCO The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization

Page 12: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Salah satu bentuk diplomasi publik yang menjadi instrumen dalam diplomasi

kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

terjadinya pertukaran ide, gagasan, nilai, dan informasi lebih mudah diterima.

Cakupan diplomasi budaya juga sangat luas meliputi bidang seni, olahraga,

pendidikan dan sains. Sedangkan instrumen kuliner dipakai karena semua

makhluk hidup butuh makan. Dan dari cita rasa lidah yang khas akan lahir cinta.

Dengan cinta segala diplomasi pun menjadi mudah

Dalam praktik diplomasi telah muncul teknik berdiplomasi baru yang dikenal

dengan istilah gastrodiplomasi, dalam arti lain adalah diplomasi melalui makanan.

Istilah ini pertama kali diungkapkan oleh Paul Rockower, seorang gastronom1.

Rockower menyatakan bahwa gastrodiplomasi merupakan “the best way to win

hearts and mind is through the stomach”2. Menurut Rockower, penggunaan

gastrodiplomasi secara formal bisa menjadi program resmi pemerintah yang

digunakan untuk mengenalkan makanan khas negara sebagai tujuan dari

diplomasi suatu negara3.

1 Gastronom adalah sebutan untuk orang yang mempelajari ilmu studi gastronomi. Gastronomi

adalah studi mengenai hubungan antara budaya dan makanan yang mempelajari berbagai

komponen budaya dengan makanan sebagai pusatnya 2 Paul S. Rockower, Projecting Taiwan : Taiwan‟s Public Diplomacy Outreach 47, (Taiwan,

Taipei, Institute of International Relations, National Chengchi University, Maret 2011), hal.

107-152. 3 Paul S. Rockower : Mary Jo. A Pham, “Food as Communication: A Case Study of South Korea

Gastrodiplomacy“, (Washington,D.C, American University, 2013), hal. 4.

Page 13: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

2

Gastrodiplomasi dapat digunakan oleh negara untuk menciptakan pengertian

lintas budaya dengan harapan dapat meningkatkan interaksi dengan publik atau

masyarakat yang menjadi target. Hal ini karena makanan adalah bagian vital bagi

kehidupan masyarakat dalam kaitannya sebagai kelompok manusia. Makanan

mewakili sebuah sejarah, tradisi, dan budaya dalam suatu masyarakat.Soft power

yang berbentuk gastrodiplomasi dijadikan sebagai alat untuk mempromosikan

budaya suatu negara .Gastrodiplomasi juga sebagai sarana yang ampuh dalam

komunikasi nonverbal.

Jepang memulai program kuliner "Shoku-bunka kenkyū suishin kondankai"

pada tahun 2005. Mereka (Shoku-Bunkya) adalah sebuah Komite yang secara

khusus untuk meneliti budaya kuliner yang bertujuan untuk mempromosikan

makanan sebagai bagian dari produk budaya Jepang. Nantinya kelanjutan dari

komite ini menghasilkan kampanye melalui kuliner tradisional (washoku).

Washoku merupakan salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh Jepang

dan kemudian dipantenkan pada tahun 2013 oleh UNESCO sebagai salah satu

warisan budaya takbenda dan diatur oleh pemerintah Jepang di bawah

Departemen Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang.4

Washoku sendiri secara sederhana adalah istilah dari berbagai jenis makanan

tradisional Jepang. Berkat program tersebut, saat ini Sushi menjadi salah satu

makanan yang populer di dunia. Berdasarkan Facebook Poll yang dilakukan oleh

4 Osamu, Nobuko Mizutani . 2014“Washoku added to UNESCO heritage list”.

https://www.japantimes.co.jp/life/2014/01/12/language/washoku-added-to-unesco-heritage-

list/#.WqZSjG3FLIU diakses pada 11 Maret 2018

Page 14: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

3

CNN tahun 2015 tentang destinasi kuliner favorit para pelancong, masakan

Jepang berada pada posisi ke-5 dengan jumlah voters sebanyak 453 orang5.

“ Washoku” menjadi langkah pemerintah jepang dalam upaya

meningkatkan promosi akan makanan Jepang ke dunia internasional tidak

terkecuali ke Indonesia . Selain itu, adanya nation branding juga merupakan salah

satu faktor keberhasilan dalam upaya peningkatan pariwisata. Jepang cukup serius

dengan kampanye “washoku” nya, tak main-main, Jepang menargetkan pada

2020 nanti nilai ekspor di bidang agrikultur, kelautan, dan perikanan mencapai

angka 1 Triliun Yen dengan berbagai macam strateginya.

Salah satu aktor yang turut membantu mempopulerkan makanan Jepang

adalah Japanese Restauran Organization. JRO merupakan organisasi non-profit

yang berusaha untuk menyebarkan kuliner Jepang ke seluruh dunia. Walaupun

organisasi ini private sector, organisasi ini tetap menggunakan kampanye

Washoku sebagai pedoman mereka.

Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Departemen Pertanian,

Kehutanan dan Perikanan Jepang pada bulan Juli 2015, ternyata jumlah

restoran Jepang di luar negeri saat ini ada sekitar 89.000. Padahal pada tahun 2006

masih berjumlah 24.000 toko dan tahun 2013 berjumlah 55.000 toko. Kenaikan

5 Millen, Karen. 2015. “You voted: World's best food is in..”.

https://edition.cnn.com/travel/article/world-best-food-culinary-journeys/index.html diakses

pada 11 Maret 2018

Page 15: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

4

jumlah restoran yang luar biasa pesat.6 Kawasan Oceania tercatat mengalami

pertumbuhan paling signifikan yakni sekitar 160%.

Menurut data yang dikumpulkan, peminat budaya Jepang di Indonesia dapat

dikatakan cukup besar, dibuktikan dengan banyaknya pengunjung pada event-

event yang mengusung tema Jepang. Misalnya saja seperti acara ennichisai atau

little tokyo yang diadakan di kawasan blok-m pada awal Juli 2018, dalam waktu 2

hari event ini berhasil menjaring sebanyak lebih dari 350.000 ribu pengunjung.7

Jumlah pengunjung ini meningkat jika dibandingkan dengan jumah pengunjung di

tahun sebelumnya yang berjumlah 250.000.8

Namun, hal tersebut tidak sebanding dengan besarnya pasar kuliner Jepang

(washoku) di Indonesia. Indonesia berada diurutan ke-enam di ASEAN dalam

besarnya jumlah ekspor Jepang dibidang makanan dan agrikultur.9 Hal ini

menjadi menarik jika kita bandingkan dengan negara –negara ASEAN lainnya,

misalnya seperti Malaysia yang jumlah peminat budaya Jepangnya tidak sebesar

di Indonesia tetapi angka ekspor Jepang di negara ini menjadi angka yang masuk

kedalam urutan 4 terbesar di kawasan ASEAN.

6 Murakami Naohisa. 2016. ” Japanese Restaurants On the Rise Abroad”.

https://www.nippon.com/en/features/h00128/ diakses pada 2 Maret 2018 pukul 09.00 7Wuragil, Zacharias. 2018. “ Dua Hari Festival Ennichisai Sedot Ratusan Ribu Pengunjung”.

https://metro.tempo.co/read/1102692/dua-hari-festival-ennichisai-sedot-ratusan-ribu-

pengunjung diakses pada 10 November 2018 pukul 12.14 8 Sandiputra, Rio. 2017. “250 Ribu Pengunjung Hadiri Festival Ennichisai 2017”.

http://www.beritajakarta.id/read/44743/250_ribu_pengunjung_hadiri_festival_ennichisai_2

017#.XLFwMkgzbIV diakses pada 10 November 2018 pukul 12.20 9 Berdasarkan data yang dikumpulkan dari situs

https://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/JPN/Year/LTST/TradeFlow/Export/

Partner/by-country/Product/16-24_FoodProd diakses pada 10 November 2018 pukul 12.45

Page 16: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

5

Pada akhirnya dalam melakukan upayanya, pemerintah tentu tidak dapat

melakukannya sendiri. Diperlukan kerjasama dan kolaborasi dengan masyarakat,

pelaku bisnis, dan terutama media untuk dapat meningkatkan promosi makanan

Jepang ke seluruh dunia dan khusunya ke Indonesia

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjabaran diatas sebelumnya, Pertanyaan mendasar yang

menjadi acuan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana upaya Jepang dalam

pengembangan kuliner tradisional mereka di Indonesia Periode 2013 -2018?“

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam penelitiannya, penulis akan memaparkan beberapa tujuan:

a) Penelitian ini menjelaskan langkah-langkah yang digunakan Jepang dalam

mempromosikan kuliner tradisional Jepang di Indonesia

b) Penelitian ini juga memberikan penjelasan mengenai gambaran umum

kampanye “ Washoku” terkait target, strategi dan pencapaiannya di

tahun 2018

c) Penelitian ini berusaha menjelaskan bagaimana kampanye “ Washoku”

sebagai sebuah branding dalam meningkatkan pengetahuan akan kuliner

Jepang khusunya di Indonesia

Selain itu, beberapa manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah:

Page 17: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

6

a) Dapat menjadi bahan referensi untuk mengetahui apa upaya Jepang untuk

mempromosikan kuliner Jepang, khusunya di Indonesia periode 2013-

2018

D. Tinjauan Pustaka

Jurnal yang berjudul The Foods of the Worlds: Mapping and Comparing

Contemporary Gastrodiplomacy Campaigns oleh Juyan Zhang ini membahas dan

mengkomparasikan gastrodiplomasi yang dilakukan oleh Jepang, Malaysia, Peru,

Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand. Analisis jurnal ini mengungkapkan bahwa

pesan yang disampaikan juga menyangkut tentang mistisme, eksotisme, hal

natural, dan kesehatan. Jurnal ini mengatakan bahwa penggunaan makanan

sebagai diplomasi publik kian meningkat. Sakamoto dan Allen pada tahun 2011

melaporkan bahwa Jepang sudah melakukan hal ini sejak 2005. Hal yang

dilakukan Jepang adalah membuat organinasi non-profit untuk mempromosikan

restauran Jepang di luar negeri. Promosi ini juga termasuk menggunakan bahan-

bahan dan cara masak yang otentik.

Sudah jelas bahwa gastrodiplomasi menjadi daya tarik bagi para

cendekiawan. Simbol dan slogan menjadi salah satu cara dalam usaha branding.

Misalnya di Thailand, logo mereka adalah “ Kitchen of The World” dengan logo

tiga kelopak bunga berwarna putih. Lain pula di Taiwan. Slogan mereka adalah

“Food Culture in Taiwan” namun dalam beberapa waktu, slogan mereka juga

dikenal dengan sebutan ”Gourmet Taiwan”. Logo yang Taiwan miliki adalah

Page 18: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

7

aksara China dengan siluet Pulau Taiwan berwarna merah. Jepang tidak memiliki

slogan formal, namun mereka sering menyebutkan “Striving for Japanese

restaurants that are loved around the world”, dengan logonya berupa lingkaran

putih di dalam lingkaran merah, sepasang sumpit, dan bunga sakura di tengah

piring.

Akhirnya, negara semakin inovatif dalam mempromosikan makanan

mereka.Namun, pada saat yang sama, masalah yang berhubungan dengan

makanan juga muncul di tingkat global, yang menimbulkan tantangan untuk

gastrodiplomacy. Isu termasuk keamanan pangan, pemalsuan makanan, makanan

dan perlindungan lingkungan, makanan dan proteksionisme perdagangan, dan

persaingan warisan budaya. Hubungan antar negara dapat dirusak oleh

perselisihan masalah keamanan pangan.

Perbedaan mendasar jurnal tersebut dengan skripsi ini ialah didalam jurnal

tersebut tidak membahas secara spesifik tentang negara Jepang, di dalam jurnal

tersebut hanya menyebutkan sepintas, selain itu di dalan jurnal tersebut tidak

secara lanjut membahas mengenai hasil dari gastrodiplomasi.

Selanjutnya Jurnal yang berjudul Conceptualizing Public Diplomacy Social

Convention Culinary: Engaging Gastro Diplomacy Warfare for Economic

Branding oleh Noor Nirwandy dan Ahmad Azran Awang ini membahas

mengenai apa yang disebut dengan gastrodiplomasi. Gastrodiplomasi menjadi

salah satu pendekatan yang cukup kuat dalam hubungan luar negeri. Konsep dari

diplomasi publik yang satu ini kuno, akan tetapi terminologi “gastrodiplomasi”

Page 19: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

8

masih terbilang baru. Penggunaan makanan sebagai cap sebuah bangsa dapat

menjadi sebuah alat yang spesfik bagi pemerintah dalam strategi diplomasi

kebudayaan.

Pada abad ke-20, Diplomasi Publik dipandang sebagai instrumen berbasis

negara yang digunakan oleh kementerian luar negeri dan instansi pemerintah

lainnya untuk membujuk dan melibatkan publik asing untuk tujuan

mempengaruhi pemerintah mereka. Salah satu cabang dari diplomasi publik

adalah gastrodiplomasi, yang mana soft power dijadikan sebagai alat “perang”.

Gastrodiplomasi juga sebagai sarana yang ampuh dalam komunikasi nonverbal.

Ketika sebuah negara memutuskan untuk mengkombinasikan antara kuliner dan

diplomasi publik, maka hasilnya adalah gastrodiplomasi. Seorang gastronomist

bernama Paul Rockower pada 2011 secara jitu menjelaskan gastrodiplomasi, “

perbuatan yang berhasil merebut hati dan pikiran melalui perut. Gastrodiplomasi

tidak hanya menjadi sarana komunikasi nonverbal, tetapi juga promosi

pertumbuhan ekonomi dan perdagangan.

Persamaannya dengan apa yang akan saya teliti adalah, kami mengangkat

gastrodiplomasi sebagai isu utama kami, tapi yang membedakan adalah saya lebih

menekankan pada strategi yang dilakukan agar gastrodiplomasi berjalan dengan

baik, sedangkan penulis jurnal hanya menjelaskan apa itu gastrodiplomasi.

Selanjutnya literatur yang menjadi rujukan saya adalah jurnal yang berujudul

Japan Postwar Cultural Diplomacy Cultural Diplomacy oleh Kazou Ogura.

Jurnal tersebut berusaha untuk menjelaskan bahwa budaya memiliki peranan yang

Page 20: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

9

cukup penting dalam urusan diplomasi Jepang. Kazou melihat adanya 5 periode

waktu dalam proses diplomasi budaya Jepang. Bahwa terdapat adanya 5 periode

waktu tersebut berdasarkan adanya perbedaan dari kondisi yang terjadi saat itu.

Pada periode pertama sekitar 1950-1960, Kazou melihat Jepang perlu untuk

merubah citra mereka pasca perang, dari sebelumnya yang terlihat militeristik

menjadi negara yang damai. Pada periode kedua, yakni tahun 70-an, Jepang

berusaha meningkatkan citra mereka sebagai negara yang memiliki ekonomi yang

terus berkembang. Selanjutnya pada periode ketiga, sekitar tahunm 80-an, Jepang

mulai memasukan budaya sebagai satu dari tiga pilar diplomasi mereka. Pada

periode ke-empat, tahun 90an terjadi krisis finansial Asia yang disaat itu juga

sebetulnya perekonomian Jepang dalam kondisi yang tidak baik, akan tetapi

mereka tetap menyumbang ke negara-negara ASEAN yang pada akhirnya negara-

negara tersebut menjadi mitra bisnis Jepang dikemudian hari.

Penelitian yang dilakukan oleh Kazou berhubungan dengan penelitian penulis

yang sama-sama mengangkat tema budaya. Akan tetapi Kazou tidak secara

spesifik membahas kuliner tradisional dalam penelitiannya. Hal itulah yang

membuat perbedaan apa yang dibahas Kazou didalam jurnalnya dan skripsi

penulis. Skripsi ini akan secara spesifik membahas kuliner tradisional sebagai alat

diplomasi Jepang.

Selanjutnya Toshiya Nakamura yang berasal dari Nagoya University dengan

jurnalnya yang berjudul Japan’s New Public Diplomacy: Coolness in Foreign

Page 21: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

10

Policy Objectives. Konsep diplomasi publik sudah kian melebar. Banyak negara

yang mempunyai defisini sendiri tentang diplomasi publik dan mulai

mempertimbangkannya. Jepang sendiri membuat paradigmanya tentang publik

diplomasi mereka ketika penyebaran pop culture di tahun 2004. Jurnal ini menguji

dokumen-dokumen resmi, pernyataan dari pemimpin partai politik dan

membandingkannya dengan hasil yang dilakukan oleh pemerintah.

Selama bertahun-tahun banyak pembuat kebijakan di suatu negara berusaha

untuk mengubah cara pandang orang-orang terhadap negera mereka. Bangsa

Eropa secara nyata memiliki tradisi yang sudah terbentuk sejak lama dalam

mempromosikan nilai dan budaya mereka. Salah satu contoh adalah “Alliance

Française” yang berdiri di akhir abad ke-19 dalam usaha untuk mempromosikan

budaya dan bahasa Perancis. Selama masa perang dunia ke-2, usaha untuk

menyebarluaskan pemahan ide kebangsaan dan budaya menjadi suatu yang hal

yang perlu dalam usaha propaganda. Karena konsep soft power kian mendunia,

Jepang pun akhirnya mencoba pendekatan ini. Tercatat bahwa mereka pertama

kali melakukan ini pada tahun 2004. Departemen Diplomasi Publik berdiri di

Jepang pada Agustus 2004. Departemen ini sendiri memiliki 2 divisi, yaitu divisi

Perencanan Diplomasi Publik dan Divisi Urusan Kebudayaan. Departemen ini

bertujuan menggabungkan "hubungan masyarakat dan pertukaran budaya dengan

cara yang lebih sistematis, dan menyediakan struktur yang memungkinkan kerja

sama antara sektor publik dan swasta.

Pengujian dokumen resmi, serta pidato dari pemimpin Jepang dan wawancara

dengan para diplomat, mengungkapkan bahwa Jepang telah mengikuti

Page 22: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

11

serangkaian jangka panjang dari kebijakan yang ditujukan untuk mengambil peran

utama lainnya di masyarakat internasional. Berdasarkan tujuan tersebut, Jepang,

di bawah Liberal Diplomatic Party (LDP) memulai program diplomasi publik

baru yang memanfaatkan budaya pop yang seperti manga dan anime untuk

menampilkan kualitas yang menarik. Namun, rencana awal Jepang untuk

mendirikan sebuah pusat budaya pop nasional di Tokyo itu ditangguhkan setelah

perubahan rezim dari LDP ke DPJ ( Democratic Party of Japan).

Perbedaan antara jurnal beliau dengan skrisp ini ialah Penelitian saya fokus di

gastrodiplomasi, sedangkan penelitian oleh Toshiya fokus kepada diplomasi

publiknya. Sedangkan persamaan antara jurnal tersebut dan skripsi ini ialah.

Toshiya dan saya menggunakan diplomasi publik sebagai acuan

E. Kerangka Konseptual

Dalam penulisan skripsi ini, akan dianalisis mengenai upaya Jepang dalam

menjalankan diplomasi budayanya melalui kuliner tradisional di Indonesia. Untuk

menganalisa hal tersebut, akan digunakan konsep diplomasi publik, diplomasi

kebudayaan, dan soft power. Ketiga konsep tersebut digunakan untuk membantu

menganalisa topik yang ada di skripsi ini

1. Diplomasi Publik

Diplomasi publik adalah satu dari sekian banyak jenis diplomasi.

Diplomasi jenis ini termasuk kedalam second track diplomacy yaitu dimana

skemanya bukanlah Government to Government. Penjelasannya lainnya,

diplomasi publik adalah usaha untuk mempengaruhi orang atau organisasi lain

Page 23: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

12

di luar negaranya dengan cara positif sehingga mengubah cara pandang orang

tersebut terhadap suatu negara. Berdasarkan semua definisi itu, dapat

dikatakan bahwa diplomasi publik berfungsi untuk mempromosikan

kepentingan nasional melalui pemahaman, menginformasikan, dan

mempengaruhi publik di luar negeri. Karenanya, diplomasi publik merupakan

salah satu instrumen soft power10

.

Diplomasi publik bisa dikatakan memiliki peran yang cukup penting

karena dapat dimanfaatkan oleh Jepang sebagai cara untuk memperluas

pemahaman pola pikir dari masyarakat mancanegara. Diplomasi Publik yang

dilakukan oleh Jepang merupakan langkah yang digunakan untuk

mengembangkan aspek sosial dan budaya dalam membentuk national

branding dengan baik di Indonesia.

2. Diplomasi Kebudayaan

Diplomasi kebudayaan adalah usaha-usaha suatu Negara dalam upaya

memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, termasuk

di dalamnya adalah pemanfaatan bidang-bidang ideologi, teknologi, politik,

ekonomi, militer, sosial, kesenian dan lain-lain dalam percaturan masyarakat

internasional.11

Diplomasi kebudayaan dapat dilakukan oleh pemerintah maupun

non pemerintah, individual maupun kolektif, atau setiap warga Negara. Oleh

karena itu, pola hubungan diplomasi kebudayaan antar bangsa dapat terjadi antar

10

Melissen, J. (2006) Public Dipl omacy Between Theory and Practice. In: J. Noya (ed). The

Present and Future of Public Diplomacy: A European Perspective . (California: Rand

Corporation 11

Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari, Diplomasi Kebudayaan Konsep dan Relevansi Bagi

Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia, Ombak, Yogyakarta, 2007, hal. 31

Page 24: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

13

siapa saja sebagai aktornya, dimana tujuan dan sasaran utama dari diplomasi

kebudayaan adalah mempengaruhi pendapat umum baik pada level nasional

maupun internasional. Materi atau isi diplomasi kebudayaan adalah segala hal

yang secara makro maupun mikro dianggap sebagai pendayagunaan aspek budaya

(dalam politik luar negeri). Suatu Negara dapat menggunakan diplomasi

kebudayaan sebagai media dan sebagai pemberi identitasnya dalam rangka

pencapaian kepentingan nasional yang merupakan tujuan dari pelaksanaan politik

luar negerinya. Dengan hal ini pula maka diplomasi kebudayaan dapat digunakan

sebagai instrument guna mencapai kepentingan nasional.

3. Soft Power

Soft power adalah kemampuan untuk mempengaruhi aktor lain melalui

kerjasama dan persuasi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan daripada

melalui paksaan. Instrumen utama dari soft power adalah kebudayaan, ideologi,

institusi, dan segala sesuatu yang diasosiasikan sebagai sumber kekuatan yang

tidak tampak, yang mampu menarik aktor lain untuk memberikan apa yang suatu

negara inginkan. Makna soft power sendiri dapat dilihat dari istilah „soft‟ yang

berarti „lunak‟ atau „halus‟ dan „power‟, yakni suatu kemampuan untuk

melakukan segala sesuatu dan mengontrol pihak lain, untuk membuatnya

melakukan sesuatu yang belum tentu ingin mereka lakukan (“an ability to do

things and control others, to get others to do what they otherwise would not”).12

Sehingga, soft power dapat didefinisikan sebagai sebuah kemampuan suatu negara

12

Joseph S. Nye, Jr. 1990. “The Changing Nature of World Power”. Political Science Quarterly

Vol. 105(2): 177

Page 25: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

14

untuk mempengaruhi perilaku negara lain dengan cara persuasif daripada dengan

koersi atau maupun imbalan. Soft power ini bersumber dari kebudayaan, nilai-

nilai yang dianut dan elemen-elemen intangible lainnya yang menjadi daya tarik.

Beberapa bentuk soft power antara lain ialah ideologi, teknologi, pendidikan,

dan kebudayaan. Dengan demikian, dalam mengejar kepentingan nasionalnya

negara tidak pernah bisa bertindak sendirian. Ia membutuhkan aktor-aktor lain

seperti agen-agen swasta, institusi keagamaan dan pendidikan, serta perusahaan

transnasional yang bergerak dalam bisnis perdagangan, komunikasi dan informasi,

seni, dan budaya (interdependence)

F. Metode Penelitian

a). Pendekatan Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.

Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam

tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu,

kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks

tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.13

Peneliti menggunakan metode tersebut karena dengan menggunakan metode

ini akan mendapatkan pemahaman yanhg lebih mendalam mengenai pokok

permasalahan yang ada di dalam penelitian ini.

13

Bogdan, Robert dan Steven J. Taylor. 1992. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya:

Usaha Nasional

Page 26: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

15

G. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab pendahuluan ini berisikan mengenai pernyataan masalah, pernyataan

penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konseptual,

metode penelitian dan sitematika penulisan.

BAB II Diplomasi Budaya dalam Diplomasi Jepang

Pada bab ini penulis akan menujukkan sejarah diplomasi Jepang, aktor-aktor

yang terlibat serta instrument diplomasi yang berkembang hingga saat ini.

Contoh-contoh diplomasi khusunya dibidang kebudayaan juga penting untuk

dibahas untuk menjelaskan kekuatan instrument budaya dalam hubungan

internasional.

BAB III Kuliner Tradisional dan Pendayagunaannya

Pada bab ini penulis akan membahas mengenai sejarah dan perkembangan

kuliner tradisonal yang ada di Jepang, atau disebut juga sebagai Washoku. Penulis

juga akan mendeskripsikan siapa saja aktor yang terlibat dalam industri ini, nilai

ekspor, media-media yang digunakan dan posisi kuliner tradisonal Jepang di pasar

internasional. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan kuliner tradisonal Jepang di

luar negeri

BAB IV Upaya Jepang dalam Pengembangan Diplomasi Budaya Melalui Kuliner

Tradisonal

Page 27: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

16

Pada bab ini, penulis akan mengidentifikasi langkah-langkah baik itu state-

actor maupun non-state actor dalam praktik diplomasi budaya melalui kuliner

tradisional di dunia internasional, bentuk kolaborasi yang dilakukan para aktor,

misalnya seperti apa bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada non-state

actor dalam diplomasi formal Jepang menggunakan kuliner tradisonal.

BAB V Penutup

Bab penutup ini berisikan kesimpulan, daftar pustaka, dan lampiran-lampiran

Page 28: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

17

BAB II

DIPLOMASI BUDAYA dalam DIPLOMASI JEPANG

Jepang dikenal sebagai negara yang memiliki cultural superpower, salah

satunya adalah gastrodiplomasinya. Namun sebelum membahas kuliner

tradisionalnya sebagai alat diplomasi, ada baiknya jika kita mengetahui terlebih

dahulu diplomasi budaya apa saja yang telah dilakukan oleh Jepang di Indonesia.

Pada bab ini akan menjelaskan kilas balik atas diplomasi Jepang di era awal

hubungan antara kedua negara hingga era saat ini.yaitu di tahun 2018.

A. Diplomasi Budaya Jepang era Awal

Perang Dunia II memberikan dampak buruk pada citra Jepang di dunia

Internasional terutama di Indonesia. Dengan demikian, Jepang dirasa perlu untuk

mengubah citra mereka yang sebelumnya sangat militeristik, misalnya cara hidup

seorang samurai, atau budaya lama Jepang ketika masih zaman feodalmenjadi

negara yang damai dan penuh cinta. Pertunjukan kesenian Kabuki misalnya

sempat dilarang ketika masa okupansi Amerika Serikat, karena kesenian tersebut

erat kaitannya dengan karakter militer.14

Pada tahap ini juga terjalin hubungan

resmi antara Jepang dan Indonesia setelah perang.Hal ini ditandai dengan

terjalinya hubungan diplomatik melalui perjanjian damai diantara kedua negara

pada 20 Januari 1958.15

14

Ogoura, Kazuo. 2008. “Japan‟s Postwar Cultural Diplomacy”. CAS Working Paper.

https://www.fu-berlin.de/sites/cas/medienordner/CAS-WP/cas-wp_no_1-08.pdf 15

Kedutaan Besar Jepang di Indonesia. 2008. “ Upacara Pembukaan Tahun Persahabatan

Indonesia-Jepang”. https://www.id.emb-japan.go.jp/nwsltr_id_00.html diakses 1 Desember

pukul 21.15

Page 29: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

18

Selanjutnya pada era akhir 60-an hingga awal 70-an, Jepang memasuki tahap

kedua dalam diplomasi budaya mereka. Terdapat penambahan citra yang ingin

dilakukan di tahap ini, terutama pasca Olimpiade Tokyo tahun 1964, jika pada

tahap pertama Jepang berusaha fokus untuk menampilkan citra Jepang sebagai

negara yang cinta damai, pada era ini Jepang berusaha untuk menambahkan citra

sebagai negara yang memiliki kekuatan ekonomi yang terus meningkat.16

Salah satu bukti adanya perkembangan perekonomian Jepang, pada 1 Juli 1961,

disepakati adanya hubungan ekonomi dan bilateral dengan Indonesia melalui

Agreement on Amityrelation and Commerce di Tokyo, yang nantinya akan

mengakibatkan dominasi ekonomi Jepang di Indonesia. Dengan adanya dominasi

oleh Jepang tersebut, gejala anti Jepang pun muncul pada 15 Januari 1974, atau

dikenal juga sebagai Peristiwa Malari. Peristiwa tersebut berujung pada kerusuhan

selama 2 minggu yang membuat 11 orang meninggal, 17 orang mengalami luka

berat dan 120 orang mendapat luka ringan.17

Peristiwa Malari ini menjadi

semacam introspeksi untuk Jepang atas segala kebijakan luar negerinya.Jepang

dirasa perlu untuk mengubah citra mereka jika ingin tetap menjalin kerjasama

dengan negara negara kawasan Asia Tenggara. Niat ini pun dibuktikan dengan

adanya kunjungan Perdana Menteri Fukuda ke Asia Tenggara yang mana pada 18

16

Ogoura, Kazuo. 2008. “Japan‟s Postwar Cultural Diplomacy”. CAS Working Paper 17

Vanri, Keken Fitra. “Harian KAMI dalam Peristiwa Malari

1974”.https://id.scribd.com/doc/46642948/Pers-Dalam-Peristiwa-Malari-1974 diakses pada

Senin 8 Oktober 2018

Page 30: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

19

Agustus 1977 keluarlah Doktrin Fukuda yang salah satu poinnya adalah Jepang

akan berusaha meningkatkan hubungan dengan negara-negara ASEAN.18

Sebelumnya pada 1972, Jepang sudah mendirikan the Japan Foundation di

Tokyo sebagai pusat kebudayaan Jepang yang bertugas sebagai pertakaran budaya

khusunya untuk mengubah citra Jepang ke negara jajahannya. Program lembaga

ini pada tahun awal yaitu menginformasikan kepada kantor-kantor yang ada diluar

negeri untuk melakukan pertukaran budaya, lalu kantor pusat akan memberikan

sejumlah dana ke kantor-kantor cabang agar digunakan dengan baik untuk

menjalankan aktivitas-aktivas yang akan dilakukan seperti ekesebisi, pameran,

ataupun seminar.19

The Japan Foundation Indonesia didirkan pada Oktober 1979

yang bertujuan untuk mengubahcara pandang masyarakat Indonesia terhadap

Jepang yang awalnya berasal dari pertukaran mahasiswa .Jepang pada era ini

dapat dikatakan sudah mulai menggunakan diplomasi kebudayaannya secara

efektif.

Jepang memasuki tahap selanjutnya pada 1980-an. Jepang semakin matang

perekonomiannya, terlihat bahwa Jepang pada era ini menjadi penyumbang dana

bantuan terbesar sampai dengan akhir 90an.20

Pada era ini Jepang juga

menjadikan budaya sebagai salah satu dari 3 pilar diplomasi Jepang.21

Hal ini

sesuai dengan mandat Perdana Menteri Yasuhiro Nakasone, yakni Kokusaika agar

18

Koga, Kei. 2017. “Transcending the Fukuda Doctrine: Japan, ASEAN, and the Future of

Regional Order. 19

The Japan Foundation.Annual Report

2002.https://www.jpf.go.jp/e/about/result/ar/2002/pdf/ar2002.pdf diakses pada 14 Oktober

2018 20

Edstorm, Berd. 2011. “Japan‟s Foreign Policy in Transition: The Way Forward for Japan as an

International Actor In a World in Flux”. 21

Ogoura, Kazuo. 2008. “Japan‟s Postwar Cultural Diplomacy”. CAS Working Paper

Page 31: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

20

kedepannya Jepang dapat lebih dikenal serta lebih berperan di komunitas

internasional.22

Kokusaika sendiri secara harfiah bermakna

internasionalisasi.Kokusaika secara konsep bisa dikatakan merupakan lanjutan

dari sebuah ide masyarakat Jepang yang memiliki nasionalisme yang

modern.Walaupun Kokusaika dianggap memiliki progress yang lambat, tapi salah

satu hasilnya adalah semakin berkembangnya Bahasa Jepang di luar negeri.Selain

itu, mahasiswa asing yang menempuh studi di berbagai universitas Jepang juga

semakin bertambah.23

Beberapa tahun setelahnya, Perdana Menteri Takeshita memiliki inisasi untuk

mempromosikan budaya Jepang di kawasan Asia Timur.Pada 1988, kabinetnya

menyetujui untuk melakukan ekspor acara televisi ke berbagai negara

Asia.24

Walaupun demikian, pemerintah Jepang juga tetap berhati hati dalam

promosi budayanya, hal ini disebabkan karena periode pasca perang, karena

adanya rasa trauma.Hal ini dirasa menggunakan legitimasi budaya sebagai alat

politik masih menjadi kekuatan yang lemah.

Pada era 1990-an, Jepang mencapai tahap baru dalam diplomasi budayanya

yang agak berlawanan dengan periode sebelumnya. Hal ini disebabkan Jepang

sebagai negara yang akan menghadapi globalisasi tapi disaat yang bersamaan,

perekomoian mereka berjalan lambat dan mengalami defisit yang membuat

Jepang mesti untuk mencari arah yang baru dalam diplomasi mereka.Pemerintah

22

Otzmasgin, Nissim. 2012. “Geopolitics and Soft Power: Japan‟s Cultural Policy and Cultural

Diplomacy in Asia”. Asia-Pacific Review, Vol. 19, No. 1 23

Goodman, Roger. 2007. “The Concept of Kokusaika and Japanese Educational Reform”.

Globalisation, Societies and Education. Vol 5 No 1 24

Otzmasgin, Nissim. 2012. “Geopolitics and Soft Power: Japan‟s Cultural Policy and Cultural

Diplomacy in Asia”. Asia-Pacific Review, Vol. 19, No. 1

Page 32: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

21

Jepang menjadi kurang aktif dalam promosi ekonomi mereka kepada negara-

negara berkembang.Hal tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Amerika Serikat

untuk mengungguli perekonomian Jepang.

Perekonomian Jepang memang menurun pada 1990an, tercatat pada periode

1991-2000, tingkat pertumbuhan perkapita Jepang hanya sebesar 0,5%, tidak

seperti Amerika Serikat yang saat itu mengalami kenaikan sebesar 2,6%, 25

kendati demikian Jepang tidak menyerah begitu saja. Hal ini terbukti ketika terjadi

krisis finansial yang terjadi di Asia pada 1997, Jepang turut menyumbangkan

sejumlah dana kepada negara-negara ASEAN. Walaupun hal tersebut membuat

perekomonian Jepang semakin menurun pada tahun 1998, tetapi karena bantuan

tersebut, negara-negara di kawasan Asia Tenggara banyak yang menjalin

kerjasama ekonomi dengan Jepang dan membuat perekonomian Jepang kembali

menguat pada era 2000an.26

Budaya pop menjadi salah satu strategi Jepang dalam melaksanakan

diplomasi mereka selain memanfaatkan pula budaya tradisional mereka. Akhirnya

komik Jepang ( manga ), anime, fesyen mulai menempati peranan yang cukup

penting dalam kegiatan kebudayaan Jepang ditingkat Internasional.27

Pada era ini,

diplomasi kebudayaan semakin meningkat dan muncul slogan baru seperti “ cool

Japan”.

25

Hayashi, Fumio dan Edward C. Prescott . Tt. “The 1990s in Japan: A Lost Decade”. Diunduh 15

Oktober 2018.https://mobile.minneapolisfed.org/research/wp/wp607.pdf 26

Vogel, Steven K., 2006. Japan Remodeled: How Government and Industry are Reforming

Japanese Capitalism. London: Cornell University Press 27

Ogoura, Kazuo. 2008. “Japan‟s Postwar Cultural Diplomacy”. CAS Working Paper

Page 33: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

22

Slogan “cool Japan“ mendapatkan insipirasi dari Douglas McGray didalam

artikelnya yang terdapat dalam majalah “ Foreign Policy “ pada tahun 2002.

McGray mengatakan budaya Jepang sebagai Japan’s Gross National Cool. Dia

berpendapat bahwa Jepang memiliki suatu aset yang sangat berpotensi. Semakin

populernya budaya pop Jepang dapat memberikan kontribusi meningkatnya citra

Jepang. Douglas McGray bahkan menyebutkan jika Jepang sudah mencapai tahap

sebagai a cultural superpower.

B. Diplomasi Budaya Jepang era Modern

Pada awal tahun 2000, budaya pop mendapat perhatian dari para pengamat,

menurut mereka hal ini menjadi indikasi Jepang akan menjadi negara adikuasa

dibidang budaya. McGray, seorang jurnalis dari majalah “ Foreign Policy”

berpendapat bahwa Jepang menjadi negara yang menghadapi globalisasi secara

sempurna, baik secara kultural maupun secara tren-tren produk komersial.

McGray berpendapat bahwa budaya pop Jepang memiliki keunikan tersendiri

yang tidak dimiliki oleh produk-produk Barat, hal ini karena pada produk Barat,

mereka lebih tergantung kepada jaringan perusahaan dan negara-negara,

sedangkan budaya pop Jepang memiliki jalan sendiri dalam arus globalisasi.28

Menurut para pengamat, apa yang ditulis oleh McGray dapat menjadi

jawaban atas fenomena berkembangnya kultur pop didalam diplomasi Jepang.

Jepang menggunakan kultur pop sebagai identitas soft power mereka pasca

28

McGray, Douglas. 2002.” Japan‟s Gross National Cool”. Foreign Policy (May/June)

Page 34: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

23

McGray menulis artikel tersebut walaupun sebelumnya istilah soft

powersudah diketahui oleh Jepang jauh sebelum adanya artikel tersebut.

Untuk meningkatkan kegunaan dari kultur pop tersebut, Kementrian Luar

Negeri Jepang bekerjasama dengan The Japan Foundation sebagai jembatan

publikasi kebudayaan Jepang di seluruh dunia.

Lebih lanjut lagi, Jepang secara serius menggunakan budaya pop

khusunya anime sebagai branding ketika pada tahun 2006, Menteri Luar

Negeri Jepang, Taro Aso berpidato di Universitas Digital Holywood yang

mengatakan “I would like for Japan, as the originator of manga, to award to

the standard-bearers appearing in the world of manga all around the globe, a

prize which carries real authority - the equivalent of a Nobel Prize in manga.

And I hope that by receiving that prize, they will have a feeling of association

with Japan.”29

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya Penghargaan Manga

Internasional oleh Kementerian Luar Negeri Jepang yang sudah dimulai sejak

2007, hal ini menurut Kementerian terkait didedikasikan kepada seniman

manga yang berkontribusi pada promosi manga diluar Jepang.

Slogan “ cool Japan” terus berlanjut hingga pada tahun 2008, serial

kartun Doraemo diangkat menjadi Duta Besar Jepang berdasarkan film “

Doraemon the Movie: Nobita’s Dinosaur” yang pada 2006 diterjemahkan

kedalam lima Bahasa yaitu, Inggris, Spanyol, Peranics, Russia, dan China,

serta ditayangkan di lima puluh negara, dan diperkirakan pada 2008, film ini

29

Nakamura, Toshiya. t.t .Japan’s New Public Diplomacy: Coolness in Foreign Policy Objectives

Page 35: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

24

sudah ditonton oleh lebih dari 28,700 orang.30

Dalam acara peresmian tersebut,

Menteri Luar Negeri Jepang, Masahiko Komura menyampaikan pesan ke

Doraemon bahwa ia berharap banyak orang-orang diluar negeri yang dapat

mengetahui sisi positif Jepang melalui anime yang sudah mendunia. Komura

juga mengatakan bahwa Doraemon diharapkan melakukan perjalanan

diseluruh dunia untuk memperkenalkan Jepang lebih jauh lagi. Menanggapi

hal tersebut, Doraemon berkata “ Saya berharap melalui kartun saya, saya

akan dapat menyampaikan kepada orang di luar negeri apa yang masyarakat

Jepang pikirkan, seperti apa kehidupan yang kita jalani dan mimpi apa yang

akan kita akan ciptakan di masa yang akan datang.”31

Pindah dari Doraemon, selanjutnya saya akan membahas mengenai Pink

Globalization, istilah ini merujuk kepada kepopuleran Hello Kitty melalui

penyebaran berbagai produk berlabel Hello Kitty yang terkesan lucu dan imut

dari Jepang sebagai bagian dari dunia industri. Di tahun yang sama dengan

ditunjuknya Doraemon sebagai Duta Besar, Hello Kitty juga ditunjuk sebagai

Duta Pariwisata Jepang. Hal tersebut dirasa karena Hello Kitty dapat mewakili

karakter Jepang di mata dunia.32

Hello Kitty dianggap sebagai sebuah

30

Ministry of Foreign Affairs of Japan.Pop-Culture

Diplomacy.https://www.mofa.go.jp/policy/culture/exchange/pop/index.html diakses pada 9

Agustus 2018 pukul 07.59 31

Ministry of Foreign Affairs of Japan.Inauguration Ceremony of Anime

Ambassador.https://www.mofa.go.jp/announce/announce/2008/3/0319-3.html diakses pada

9 Agustus pukul 08.14 32

Associated Press. 2008. “Hello Kitty Named Japan Tourism Ambassador”.

http://www.nbcnews.com/id/24708771/ns/travel-news/t/hello-kitty-named-japan-tourism-

ambassador/#.W3PfDvkzbIU diakses pada 10 Agustus pukul 15.12

Page 36: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

25

fenomena global, bahkan produk bertema Hello Kitty terdapat lebih dari lima

puluh ribu jenis yang tersebar lebih dari 60 negara.33

Pemerintah Jepang pada 3 September 2012 memperkenalkan aplikasi

ponsel pintar yang bernama “ Visit Japan with Hello Kitty”. Aplikasi tersebut

merupakan petunjuk lokasi wisata di Jepang dimana Hello Kitty tampil

sebagai ikonnya. Para wisatawan yang hendak mengambil swafoto melalui

perangkat iPhone, maka karakter Hello Kitty dengan kostum khas akan

muncul secara otomatis pada hasil foto.34

Sebelumnya pada 2004, United

Nations Children’s Fund (UNICEF) mengangkat Hello Kitty sebagai “Special

Child Friend”, tidak hanya itu, Hello Kitty juga berhasil menggalang dana

senilai 150.000 USD untuk program pendidikan untuk perempuan yang

dimiliki UNICEF.35

Keseriusan Jepang akan produk anime dan manganya dapat kita rasakan

di Indonesia. Dapat kita lihat setiap sore, selalu ada saja stasiun televisi swasta

yang memutarkan kartun Jepang, terutama jika kita kembali ke masa sebelum

internet mulai mudah diakses, bisa dipastikan setiap minggu pagi dapat kita

jumpai kartun Jepang dengan porsi tayang yang cukup lama.Hal tersebut dapat

dibuktikan jika kita mencoba mengakses ke situs google trend, Indonesia

33

Metro UK. 2008. “Hello Kitty Becomes Japanese Ambassador”.

https://metro.co.uk/2008/05/19/hello-kitty-becomes-japanese-ambassador-145087/ diakses

pada 10 Agustus pukul 15.25 34

Hello Kitty App. https://us.jnto.go.jp/news/news_item.php?newsid=530 diakses pada 10 Agustus

pukul 16.08 35

Graham, Nicholas. 2008. “Hello Kitty: Japan‟s Tourism Ambassador”.

https://www.huffingtonpost.com/2008/05/20/hello-kitty-japans-touris_n_102736.html

diakses pada 10 Agustus pukul 15.51

Page 37: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

26

merupakan urutan ke-empat dalam urusan negara yang paling sering

menonton anime.36

Jika kita melihat dari sisi pelaku usaha pencetakan komik, komik Jepang

atau manga masih mendominasi.Berdasarkan data yang dihimpun melalui

website resminya per November 2018, dari daftar komik yang dicetak oleh

m&c, unit Komik dan Majalah dari Gramedia Majalah, terdapat 3.136 judul

komik Jepang atau sekitar 76,6% dari total komik yang diproduksi oleh

perusahaan percetakan itu.37

Sementara itu, komik Indonesia berjumlah 138

judul (3%), komik asal Korea berjumlah 448 judul (10%) dan sisanya berasal

dari negara-negara lain. Jumlah tersebut belum termasuk dengan perusahan

lain seperti PT Elex Media Komputindo yang juga turut mencetak manga-

manga dengan judul lain.

Melihat contoh seperti Doraemon dan Hello Kitty, mereka adalah tokoh

imajinasi visual yang sebetulnya tidak hanya dimiliki Jepang. Negara Barat

pun juga memiliki hal serupa, tapi apa yang membedakaan antara ilustrasi

milik Jepang dan negara Barat? Salah satunya adalah gaya ilustrasinya.

Ilustrasi Jepang biasanya membuat karakter yang simple atau bahkanbisa

dilebih-lebihkan, misalnya mata yang besar, rambut yang beraneka ragam dan

lain sebagainya.Sedangkan pada ilustrasi milik Barat, karakternya dibuat

realistis dan dengan garis yang tajam.

36

Hasil polling google trend dapat dijumpai disitus berikut ini

https://trends.google.com/trends/explore?q=%2Fm%2F0jxy diakses pada 19 november

2018 pukul 09.00 37

http://www.mncgramedia.id/comics/?country=Jepangdiakses pada 19 November 2018 pukul

17.15

Page 38: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

27

Selain anime dan manga, bentuk budaya Jepang yang terasa di era

modern ini adalah kesenian musik seperti JKT48, sebuah idol group yang

diproduseri oleh Yasuhi Akimoto dan menggunakan konsep yang sama dari

grup serupa yang ada di Jepang, yaitu AKB48. Konsep yang digunakan dalam

industri ini dimana para penggemar dapat berjumpa dengan idolanya setiap

hari dengan cara menggelar pertunjukan rutin hampir setiap hari, untuk di

Jakarta pertunjukkan tersebut berada di Teater JKT48 yang terletak di sebuah

mall di selatan Jakarta. Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pemuda dan

Olahraga (KEMENPORA) bekerjasama dengan pemerintah Jepang untuk

mengembangkan JKT48 dan AKB48 di berbagai bidang.38

Program-program kebudayaan Jepang di Indonesia juga mendapat

apreasiasi yang baik dari masyarakat.Misalnya seperti festival JakJapan

Matsuri yang tiap tahun selalu ramai. Dilansir pada situs web resmi JakJapan

Matsuri, pada September lalu, jumlah pengunjung yang hadir di festival

tersebut sebanyak 33.000 pengunjung. Jumlah pelajar Indonesia yang

menempuh studi di Jepang juga bisa dikatakan cukup banyak, sebelumnya

pada 2016 jumlah pelajar berjumlah 4.360 pelajar, dan pada 2017 mengalami

peningkatan, yaitu jumlah pelajar menjadi 5.495 pelajar.39

Jepang pada era ini juga mencapai tahapan baru dalam diplomasi budaya

mereka. Jepang mulai semakin mengambil peran dalam konflik internasional,

38

Kartkasari, Wahyuni. 2018. “The Role of Anime and Manga in Indonesia-Japan

Cultural Diplomacy” 39

International Students in Japan 2017.

https://www.jasso.go.jp/en/about/statistics/intl_student/data2017.html

Page 39: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

28

mereka memasukkan nilai-nilai kebudayaan mereka kedalam proses

perdamaian ketika terjadi konflik. Misalnya ketika terjadi konflik antara India

dan Pakistan, the Japan Foundation mengundang pengarang buku anak-anak

dari kedua belah pihak untuk dapat menjembatani masalah ini sehingga anak-

anak dapat menemukan kesamaan diantara mereka.Selain itu, setelah

terjadinya konflik di Timor, Jepang juga turut andil dalam proeses

penyembuhan trauma terutama pada anak-anak pengungsi. Jepang melalui the

Japan Foundation menyelenggarakan teater dengan grup penampil bernama

Gekidan Kaze no Ko dengan berkunjung ke tempat pengungsian.40

Tidak hanya manga, anime, fesyen atau budaya pop yang saat ini menjadi

alat diplomasi Jepang, namun Jepang juga mempunyai hal-hal yang tak kalah

menariknya, salah satunya ialah kuliner tradisional. Informasi mengenai

kuliner tradisional dan perkembangannya akan disampaikan lebih dalam di

bab selanjutnya.

40

Ogoura, Kazuo. 2008. “Japan‟s Postwar Cultural Diplomacy”. CAS Working Paper

Page 40: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

29

BAB III

KULINER TRADISIONAL dan PENDAYAGUNAANNYA

Bab ini akan membahas mengenai kuliner yang ada di Jepang, seperti ciri

khas dari tiap perfektur dan hal-hal yang mendukung kepopuleran kuliner Jepang.

Kemudian aktor yang memajukan kuliner ini akan dijelaskan secara umum.

Dengan demikian, akan terjelaskan mengapa kuliner tradisional digunakan

sebagai alat diplomasi

A. Gambaran Umum Kuliner Jepang

A.1. Perkembangan Kuliner Jepang Hingga Tahun 2012.

Jepang merupakan sebuah negara yang terdiri dari 3.600 pulau yang

membentang sepanjang 3.500 km, makanan Jepang sebagian besar berasal dari

laut atau gunung yang mereka anggap pula sebagai harta atau berkah dari

landscape tersebut ( umi no sachi, yama no sachi)41

.Seperti disebutkan

sebelumnya bahwa Jepang dikelilingi oleh laut, maka boga bahari menjadi

makanan yang sering dikonsumsi sebagaimana nasi.

Perkembangan makanan Jepang dapat dibagi menjadi tiga zaman, yakni

zaman awal sekitar abad ke-4 sampai abad ke 12. Kemudian abad Pertengahan

dari abad ke 12 sampai dengan tahun 1868, kemudian zaman Modern dari 1868

sampai dengan saat ini. Pembagian zaman ini dapat dilihat pada penjelasan

dibawah berikut ini.

41

Ashkenazi, Michael and Jeanne Jacob. 2003. “Food Culture in Japan. “Food Culture Around

The World

Page 41: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

30

Pada zaman awal, atau sekitar zaman aristoktrat, makanan di era ini dapat

ditandai dengan perubahan yang cukup substansif. Awalnya hasil panen diera ini

adalah umbi-umbian seperti ubi, talas, dan lain sebagainya. Barulah ketika masuk

ke kehidupan urban disekitar abad ke-5 mulai diperkenalkan nasi. Di era ini juga

juru masak menjadi posisi yang dianggap penting untuk melayani sang kaisar.

Banyak klan yang berusaha untuk menjadi juru masak sang kaisar, karena

dianggap penting, perseturuan untuk memperebutkan posisi juru masak hampir

menjadi situasi perang terbuka antar klan42

.

Hal yang cukup penting di era ini adalah masuknya Agama Buddha yang saat

itu diperkenalkan oleh raja Korea pada sekitar tahun 545 M. Perkembangan

Buddha cukup memberikan warna pada kuliner Jepang karena adanya peraturan

yang nanti pada akhirnya melarang konsumsi daging sapi. Banyak pula makanan

di era Shojin menggunakan nama binatang seperti tanuki-jiru yang berarti sup

rakun walaupun terbuat dari konjak (sejenis umbi-umbian), atau pula kiji-yaki-

yang berarti burung dara panggang yang terbuat dari tahu. Hal tersebut seperti

menggambarkan keinginan untuk memakan daging di era tersebut.43

Minuman beralkohol juga lahir di zaman ini. Minuman beralkohol erat

kaitannya dengan budaya awal Jepang. Pembuatan dan konsumsi alkohol menjadi

hal yang tak terlepas oleh masyakarat Jepang saat itu dan sampai saat ini masih

dapat kita jumpai pula alkohol menjadi salah satu persembahan utama saat

42

Ashkenazi ,Michael and Jeanne Jacob. 2003. “Food Culture in Japan. “Food Culture

AroundThe World 43

Nn. 1999. “The Food of Japan : Authentic Recipes from the Land of the Rising Sun”.

Page 42: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

31

beribadah di kuil Shinto. Pembuatan alkohol di Jepang saat ini kebanyakan

merupakan tehnik yang berasal dari zaman awal tersebut.44

Selanjutnya pada era pertengahan atau era samurai. Sejak zaman awal,

masyarakat Jepang kala itu adalah para pelancong yang hebat. Banyak dari

mereka yang pergi antarpulau untuk berziarah ke tempat tempat sakral atau suci,

entah itu sendirian atau bersama kelompok. Tentu saja para pelancong ini

membutuhkan makanan untuk perjalanan mereka. Ada tradisi yang masih dapat

kita lihat sampai sekarang yang berasal dari praktik ini yaitu omiyage dan

obento.45

Omiyage adalah produk lokal yang pada umumnya berbentuk camilan dari

sebuah kota, bisa dikatakan seperti oleh-oleh khas dan seharusnya mewakili kota

dimana produk tersebut dibuat, sebagai pemberian untuk kerabat atau temannya

yang sedang berada di rumah misalnya jika berkunjung ke Kyoto, oleh-oleh khas

yang cukup populer adalah yatsuhashi, sejenis mochi dengan rasa kayu manis.46

.

Selanjutnya adalah Obento yang merupakan makanan untuk pelancong itu sendiri.

Makanan yang mungkin paling dianggap berkesan lahir di era ini adalah

Sushi yang mana tercipta akan kesederhanaan dan kecerdikan para pedagang dari

Osaka. Para pedagang dari Osaka ini menjual berbagai hal termasuk ikan.

Permintaan akan ikan khusunya di daerah pedalaman sangat tinggi, beberapa

44

Japan Sake and Shochu Makers Association and National Research Institute of Brewing. 2011.

“A Comprehensive Guide to Japanese Sake”. Hal 47. Diunduh 20 Oktober 2018

https://www.nrib.go.jp/English/sake/pdf/guidesse01.pdf 45

Ashkenazi, Michael and Jeanne Jacob. 2003. “Food Culture in Japan. “Food Culture Around

The World 46

Omiyage.https://www.hisgo.com/us/destination-japan/blog/omiyage.html diakes pada 12

Desember 2018 pukul 14.41

Page 43: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

32

pedagang menemukan ide bahwa menaruh potongan ikan ke dalam nasi yang

sudah dimasak bersama dengan cuka membuat ikan tetap segar. Ide ini terus

menyebar dan membuat praktik baru dalam menjual ikan yaitu dengan nasi

cuka.47

Hal lain yang cukup menjadi pembawa perubahan dalam urusan kuliner

Jepang juga terjadi di era ini, yakni adanya restorasi Meiji. Sebelum restorasi

Meiji, orang Jepang tidak pernah memakan daging sapi karena mematuhi larangan

agama Buddha yang melarang konsumsi hewan berkaki empat dan hewan yang

digunakan untuk pertanian.

Pada awal restorasi Meiji, masakan Eropa mulai dikenal oleh masyarakat

Jepang yang melakukan hubungan dengan masyarakat saat itu, masakan dengan

campuran gaya barat ini nantinya akan dikenal sebagai yoshoku. Tidak hanya

masakan Eropa, tetapi kari juga mulai dikenal karena dibawa oleh para saudagar

Inggris yang sebelumya datang ke India. 48

Pada era modern juga terdapat adanya perubahan dalam konsumsi minuman

beralkohol. Minuman wine mulai diperkenalkan oleh orang Eropa dan prefektur

Yamanashi menjadi yang pertama dalam produksi wine di abad ke 19. Bir juga

diperkenalkan dari para pelajar yang menempuh studi di luar negeri, terutama

47

Ashkenazi, Michael and Jeanne Jacob. 2003. “Food Culture in Japan. “Food Culture Around

The World 48

Bartlett, Chris. 2015. “The Origin and History of Japanese Curry Rice”.

https://taiken.co/single/the-origin-and-history-of-japanese-curry-rice diakses pada 16

Desember 2018 pukul 17.53

Page 44: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

33

yang menempuh studi di Jerman dan Belanda. Produk seperti Kirin dan Asahi

adalah contoh dari bir terkenal Jepang yang sudah mulai mendunia.49

Makanan Jepang saat ini juga mengalami perkembangan. Terdapat konsep

baru yang disebut yoshoku dan wafu. Konsep tersebut mengacu kepada makanan

Jepang yang diolah seperti makanan luar negeri dan makanan luar negeri yang

diolah seperti cara olah Jepang50

. Hal ini dapat dijumpai mulai dari restoran kelas

atas sampai di supermarket yang menyediakan makanan Jepang. Sebagai contoh

misalnya di restoran kelas atas terdapat menu wafer tradisonal Jepang yang

dipadukan dengan foie gras.51

A.2. Daya Tarik dan Tantangan Makanan Jepang

Makanan Jepang sudah sejak dahulu menjadi bagian budaya mereka yang tak

terpisahkan. Setiap prefektur (provinsi) yang ada di Jepang memiliki daya tarik

kulinernya sendiri52

, namun secara umum terdapat hal-hal yang membuat

makanan Jepang unik dan menjadi daya tariknya. Keunikan makanan Jepang

salah satunya adalah membuat makanan berdasarkan musim yang berlangsung

saat itu. Musim yang saat itu sedang berlangsung dapat memengaruhi cita rasa

49

Grimm, Lisa. 2011. “A Brief History of Japanese Beer”.

https://drinks.seriouseats.com/2011/08/a-brief-history-of-japanese-beer-sapporo-ichiban-

craft-beer-in-japan.html diakses pada 12 Desember 2018 pukul 14.00 50

Thompson, Jessica. 2016. “Modern Japanese Food: An Evolution of Note”.

https://metropolisjapan.com/modern-japanese-food/ diakses pada 12 April 2018 pukul

08.44 51

Foie Gras adalah makanan mewah Perancis yang terbuat dari hati angsa yang sebelumnya sudah

dilakukan proses penggemukan. Makanan ini mempunyai nama lain yaitu “ fat liver” 52

Setiap prefektur di Jepang memiliki keunikan tersendiri, hal ini disebabkan karena perbedaan

landscape yang ada, mulai dari beriklim tropis di selatan hingga wilayah utara yang dingin.

Contohnya adalah perbedaan antara Okinawa di selatan dan Hokkaido di utara. Dua pulau

ini memiliki iklim yang kontras. Makanan di Hokkaido terkenal dengan boga bahari ,

sedangkan Okinawa menggunakan lebih banyak rempah dalam masakannya dibandingkan

dengan pulau lain

Page 45: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

34

dari bahan yang akan dipakai, misalnya rebung disaat musim semi dan chesnut

ketika musim gugur.53

Pada 2013, JETRO, organisasi terkait pemerintah Jepang yang mengurusi

perdagangan dan investasi, merilis survei terhadap konsumen makanan di luar

Jepang. Salah satu pertanyaan survei adalah, "Apa makanan luar negeri favoritmu

saat sedang bersantap di restoran?" Sekitar 83% menjawab makanan Jepang, di

samping beberapa jawaban lain. Ketika ditanya alasan kenapa mereka memilih

makanan Jepang, alasan terbanyak (88%) menjawab karena rasa yang enak.Alasan

kedua terbanyak (53%) adalah karena makanan Jepang sehat.54

Hal yang membuat makanan Jepang menarik karena di setiap prefektur,

mereka mempunyai makanan khasnya masing-masing. Misalnya saja miso, bahan

makanan berbentuk pasta ini digunakan untuk memberikan rasa gurih dan

biasanya dibuat menjadi sup miso. Miso secara umum dapat dibedakan

berdasarkan cara pembuatan dan bahan baku itu sendiri.Tiap daerah memiliki ciri

khas misonya masing-masing. Untuk lebih jelas akan dijelaskan pada gambar

dibawah ini

Tabel III.A.1. Perbedaan Miso

Bahan Baku Wilayah Karakteristik

53

Panin, Brenda. 2012. “The Unique Characteristic of Japanese

Cuisine”.http://www.iheartjapan.ca/2012/10/the-unique-characteristics-of-japanese-cuisine/

diakses pada 12 April 2018 pukul 08.51 54

Laporan dapat diperoleh melalui situs

https://www.jetro.go.jp/ext_images/en/reports/survey/pdf/2013_11_other.pdf

Page 46: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

35

Beras

Tsugaru miso Dibuat dengan cara

difermentasikan dengan waktu

yang lama. Umumnya terasa asin

dan berwarna merah.

Sendai miso Miso sendai merupakan miso

tradisonal. Dimatangkan dengan

jangka waktu yang lama dan

umunya merupakan miso asin.

Shinshu miso Sentra pembuat miso ini terdapat

di perfektur Nagano. Merupakan

jenis miso asin dengan warna

oranye muda

Edo sweet miso Miso ini agak manis dan lebih

banyak menggunakan malt

daripada garam jika

dibandingkan dengan miso pada

umumnya dan miso ini berwarna

merah.

Saikyo miso Mirip dengan miso manis Edo,

hanya saja berwarna putih dan

pembuatan miso ini berpusat di

Page 47: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

36

daerah Kansai

Sanuki miso Terasa agak manis dan berwarna

putih, mirip dengan yang berasal

dari Saikyo, tetapi Sanuki miso

tidak terlalu banyak

menggunakan malt. Miso ini juga

biasa dipakai untuk pembuatan

mocha zohni

Fuchu miso

Barley Kyushu, Shikoku,

Chugoku

Terasa agak manis dengan warna

oranye muda

Kacang kedelai Haccho miso/Sanshu Miso Miso ini berwarnah merah gelap

dan dibuat dari kacang kedelai

yang kemudian dikukus dan

difermentasikan dengan jamur

koji

Walaupun makanan Jepang juga dikenal sebagai makanan yang

menggunakan bahan segar dan sehat, tetapi tetap saja masih punya kekurangan

Page 48: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

37

yang dapat menjadi tantangan. Salah satu contohnya adalah sashimi, walau

mengandung protein tinggi, ikan tuna yang biasanya menjadi bahan sashimi juga

mengandung merkuri yang tinggi. Akumulasi merkuri dalam darah dapat memicu

disfungsi neurologis. Kelemahan lainnya dalam makanan Jepang adalah

kurangnya kalsium dan tingginya sodium (garam).55

B. Gambaran Umum Konsep ‘Washoku ‘

B.1. Filosofi Konsep dan Logo ‘Washoku’

Mengingat akan pentingnya identitas dalam hubungan internasional, setiap

negara memiliki identitasnya masing-masing sebagai pembeda antara yang satu

dengan yang lainnya, begitupun dengan Jepang. Identitas Jepang sebagai negara

anime atau manga masih dirasa belum cukup untuk menjadikannya sebagai

pembeda dari negara lainnya. Diperlukan identitas lainnya sebagai nation

branding dan sebagai alat diplomasi baru bagi tercapainya tujuan dan kepentingan

nasional Jepang.

Jepang saat ini memperkuat identitasnya dengan mempromosikan kulinernya.

Jepang mulai menggunakan kulinernya setelah UNESCO memasukkan washoku

sebagai warisan budaya takbenda pada daftar milik mereka di tahun

2013.UNESCO memasukkan washoku kedalam daftar warisan budaya takbenda

55

Wallace, Charles. 2015. “Sushi addicts need to be aware of mercury toxicity risk”.

https://www.ft.com/content/41ee5670-26f1-11e5-bd83-71cb60e8f08c diakses pada 13

April pukul 08.49

Page 49: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

38

karena keunikan yang dimiliki, hal terrsebut mencakup bahan baku, cara ketika

menyiapkan dan memakannya erat kaitanya dengan tradisi yang ada.56

Sebetulnya Jepang tidak memiliki slogan resmi untuk hal kulinernya. Tetapi

sebuah organinasi bernama Japanese Restaurant Organization (JRO) yang

menggunakan konsep Washoku memiliki slogan yang berbunyi “ Berjuang untuk

restoran Jepang yang dicintai seluruh dunia”. Kalimat yang berbunyi “dicintai

seluruh dunia” menjadi semacam cita-cita posisi makanan Jepang57

.JETRO pun

memiliki logo sendiri untuk divisinya yang bertugas untuk memasarkan makanan

Jepang, logo tersebut merupakan gabungan titik merah beraneka ukuran yang

menggambarkan tiap perfektur dan disatukan hingga membentuk lingkaran utuh

yang melambangkan JETRO berkomitmen untuk berkolaborasi dengan setiap

prefektur.58

Departemen Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang yang mewadahi

washoku ini belum mengeluarkan logo resmi program tersebut. Namun jika kita

mencoba mencari logo washoku di internet, akan muncul beberapa logo yang

memiliki kesamaan yaitu dengan adanya 3 buah elemen, yakni adanya

kombininasi lingkaran warna putih dan merah yang merepresentasikan bendera

56

UNESCO. 2013. “Washoku, traditional dietary cultures of the Japanese, notably for the

celebration of New Year”.

http://www.unesco.org/archives/multimedia/?pg=33&s=films_details&id=3516 diakses

pada 10 Desember pukul 17.42 57

Juyan Zhang. 2015. “The Foods of the Worlds: Mapping and Comparing Contemporary

Gastrodiplomacy Campaigns,” International Journal of Communication. 58

The Japan Food Product Overseas Promotion Center (JFOODO). “Our

Logo”.https://www.jetro.go.jp/en/jfoodo/logo.html diakses pada 10 Desember pukul 19.53

Page 50: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

39

Jepang dan sebuah sumpit. Untuk JRO sendiri logonya memiliki elemen

tambahan yakni bunga sakura.59

Pasca diakui oleh UNESCO pada 2013, banyak masyarakat yang memiliki

ketertarikan akan makanan dan bahan baku itu sendiri. Banyak juga chef yang

mulai mengeksplorasi bahan bahan masakan Jepang, tapi masih banyak yang

belum mengerti apa itu washoku dan makna dibalik itu.

Washoku terdiri dari empat elemen, yaitu nasi, sup, hidangan pendamping,

dan acar sayuran. Hidangan pendamping ini bisa berbagai macam jenis, mulai dari

ayam, daging dan lainnya yang cocok dengan nasi. Ini bisa berarti masakan

rumahan Jepang, atau hidangan tradisional lengkap.60

Adanya empat musim di

Jepang memberikan peranan yang besar akan Washoku. Didalam washoku ada

yang disebut dengan Shun, hal ini berarti waktu terbaik untuk memakan suatu

bahan karena bahan tersebut mencapai puncaknya. Misalnya ketika musim semi,

bahan terbaik untuk dimakan ialah bawang bombai dan lobak karena terasa

menyegarkan dan manis. Di musim gugur nasi menjadi lebih enak karena terasa

lebih berair dan manis. Dalam menyajikan makanannya, washoku

menggambarkan dari perpaduan warna dan keseimbangan yang menggambarkan

59

Juyan Zhang. 2015. “The Foods of the Worlds: Mapping and Comparing Contemporary

Gastrodiplomacy Campaigns,” International Journal of Communication 60

Ministry of Agriculture, Forestry, and Fisheries. “ Washoku: Traditional Dietary Cultures of

Japanese”dapat diperoleh di

http://www.maff.go.jp/e/japan_food/washoku/pdf/wasyoku_english.pdf

Page 51: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

40

alam itu sendiri, hal ini yang menjadi salah satu alasan mengapa UNESCO

mengakui washoku sebagai warisan budaya61

B.2. Aktor-Aktor dalam Washoku

Jepang secara resmi memiliki 1 kementrian yang bertugas mengelola

washoku serta organinasi resmi dibawah pemerintah Jepang untuk mengurus

ekspor mereka di bidang ini, termasuk dengan program-program kedutaan besar

Jepang di luar negeri. Selain negara, aktor yang turut mempromosikan washoku

terdapat pula pihak swasta seperti Japanese Restaurant Organization (JRO).

Dibawah ini merupakan penjelasan singkat mengenai profil aktor-aktor yang

terlibat dalam promosi washoku

1. Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF)

Kementrian ini dipimpin oleh menteri melakukan usaha-usaha untuk

melakukan promosi terhadap washoku. Untuk memasarkan makanan

Jepang, MAFF memberikan informasi kepada media-media asing dan

tidak hanya itu, MAFF juga mengadakan berbagai acara yang

berhubungan dengan makanan Jepang yang biasanya disertakan pula chef

sebagai usaha dalam mempromosikan makanan Jepang dan budaya

makanan Jepang.Selain itu strategi yang diformulasikan oleh MAFF

adalah strategi yang dinamakan dengan “FBI”, yang berarti Made from

Japan, Made by Japan, Made in Japan.FBI sendiri diambil dari kata- kata

61

Ministry of Agriculture, Forestry, and Fisheries. “ Washoku: Traditional Dietary Cultures of

Japanese”dapat diperoleh di

http://www.maff.go.jp/e/japan_food/washoku/pdf/wasyoku_english.pdf

Page 52: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

41

“ From, By, dan In” yang akan dijelaskan pada kalimat di bawah berikut

ini.

Made from Japan berarti promosi makanan Jepang sebagai salah satu

bahan baku kuliner dunia. Made by Japan berarti penyebaran budaya dan

pasar kuliner oleh Jepang, dan Made in Japan bermakna promosi produk

serta makanan yang berasal dari pertanian, perikanan dan kehutanan

Jepang.62

2. Japan External Trade Organization

JETRO merupakan lembaga independen yang pada awalnya hanya

bertugas untuk membantu promosi ekspor Jepang, namun saat ini tugas

JETRO juga mencakup hal-hal lain seperti penghubung antara usaha kecil

di Jepang dengan penghubung mereka di luar negeri, layanan impor yang

mencakup pengadaan seminar, dan promosi pameran perdagangan.

JETRO mempunyai divisi yang khusus untuk berkonsentrasi di bidang

kuliner yaitu, The Japan Food Product Overseas Promotion Center

(JFOODO). Misi dari divisi ini ialah perencanan strategis dan

implementasinya untuk branding dan promosi makanan Jepang di pasar

luar negeri.63

3. Organization to Promote Japanese Restaurant Abroad (JRO)

Organisasi ini merupakan organinasi non-profit yang bertugas untuk

membantu restoran-restoran Jepang yang ada di luar negeri. Organisasi ini

62

MAFF. “Further Spreading the Appeal of Japanese Food to the World”.

http://www.maff.go.jp/e/data/publish/attach/pdf/maff_2016-1.pdf 63

The Japan Food Product Overseas Promotion Center (JFOODO). “About

Us”.https://www.jetro.go.jp/en/jfoodo/about.html

Page 53: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

42

memberikan bantuan bisnis berupa kerjasama antara organisasi setempat,

publikasi literatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan makanan

Jepang, pengembangan sumber daya manusia melalui workshop yang

dilakukan, pertukaran informasi tentang negara lain melalui restoran

Jepang yang tersebar diberbagai belahan dunia, dan lain sebaginya.64

B.3. Target dan Strategi Pemasaran Washoku

Jepang memilki target untuk meningkatkan nilai ekspor yang memiliki kaitan

dengan washoku. Melalui Ministry of Agriculture, Forestry, and Fisheries

(MAFF), Jepang menargetkan pada 2020 ekspor mereka di bidang agrikultur,

kehutanan dan perikanan akan mencapai nilai 1 triliun Yen. Berdasarkan nilai

ekspor yang ada sejak 2014, dapat ditarik kesimpulan kalau mengalami tren yang

positif, hal ini dapat dilihat bahwa, terjadi peningkatan tiap tahun.Ekspor ini

berhubungan dengan washoku itu sendiri, karena washoku merupakan budaya

yang tidak hanya berbentuk makanan jadi, namun seperti apa bahan yang

digunakan dan cara pembuatan masuk ke dalam washoku tersebut. Di tahun 2014

total nilai ekspor sebesar 611.71 Milyar Yen, pada 2015 sebesar 745 Milyar yen

dan pada 2016 naik lagi menjadi 750 Milyar yen.65

Jepang melalui MAFF melakukan serangkaian strategi untuk memasarkan

washoku. Yang pertama, mereka meningkatkan usaha ekspor dengan diarahkan

64

Organization to Promote Japanese Restaurant Abroad.“Outline of

Activity”.http://jronet.org/about/active/ 65

Export value of agricultural, forestry and fishery commodities from Japan from 2010 to 2017.

https://www.statista.com/statistics/750643/japan-export-value-of-agricultural-forestry-and-

fishery-products/ dikses pada 11 April 2018 pukul 08.57

Page 54: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

43

oleh komite yang bertugas untuk mendongkrak ekspor. Di dalam komite tersebut

dibentuk satuan tugas untuk setiap produk prioritas seperti perikanan, kehutanan

dan peternakan. Selanjutnya MAFF memberikan respon atas perbedaan larangan

impor di tiap negara, usaha yang dilakukan berupa lobi langsung ketika acara

pertemuan negara atau kunjungan luar negeri oleh para anggota kabinet. MAFF

juga berusaha untuk meningkatkan kunjungan turis ke Jepang dan

menghubungkan keinginan mereka untuk mencoba makanan Jepang secara

langsung. Usaha dilakukan agar para wisatawan dapat berkunjung, makan, dan

membeli makanan Jepang. Salah satu usaha yang dilakukan adalah penggunaan

bahasa yang lebih universal, misalnya bahasa Inggris yang dimasukkan ke dalam

menu restoran mereka dan adanya modifikasi menu- menu yang menjadi halal dan

menu vegetarian. Jepang juga memudahkan turis asing untuk membeli produk

makanan dan agrikultur. MAFF melakukan bebas pajak jika melakukan

pembelian di stasiun pinggir jalan atau pasar petani.66

Di bidang pariwisata, jumlah wistawan asing yang berkunjung ke Jepang rata-

rata mengalami tren yang positif setiap tahun. Beberapa penelitan yang

menyimpulkan adanya hubungan antara kuliner dan destinasi wisata Misalnya

seperti jurnal yang ditulis oleh Francisco Javier Jiménez-Beltrán dan beberapa

koleganya, ia mengatakan bahwa turis yang datang untuk datang ke suatu negara

datang juga untuk memahami warisan budaya dan semakin memperkuat kesan

tersebut dengan mencicipi kuliner khas, dalam hal ini kuliner dan budaya menjadi

66

MAFF. “Further Spreading the Appeal of Japanese Food to the World”.

http://www.maff.go.jp/e/data/publish/attach/pdf/maff_2016-1.pdf

Page 55: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

44

kunci utama dalam pariwisata terutama di bidang kebudayan67

. Meningkatnya

pariwisata bisa menjadi salah satu momen untuk meningkatkan nilai dari makanan

Jepang. Hagimura Masayo, ketua dari asosiasi pemandu wisata Jepang

mengatakan bahwa banyak dari turis asing yang dia temui berkata ingin

merasakan washoku langsung dari tempat asalnya68

Jepang juga melakukan serangkaian pendayagunaan terhadap washoku, baik

di dalam negeri, maupun di luar negeri. Secara umum terdapat 5 usaha yang

dilakukan oleh Jepang. Pertama ialah mengembangkan potensi pasar global,

Kedua dengan mengembangakan kondisi petani di dalam negeri, Ketiga adalah

reformasi di bidang agrikultur, Keempat mendukung produk utama dari hasil

agrikultur seperti beras, dan Kelima ialah pengembangan teknologi.69

B.4. Kontribusi Washoku terhadap Jepang

Setelah washoku masuk kedalam daftar warisan budaya takbenda oleh

UNESCO, hal ini bisa dikatakan menjadi pemicu akan booming-nya makanan

Jepang di seluruh dunia.JETRO memperkirakan restoran Jepang yang ada di

seluruh dunia mencapai 89.000 unit pada Juli 2015, yang mana mengalami

kenaikan sebesar 60% berdasarkan pada survei sebelumnya yaitu Januari 201370

.

Jepang, khusunya Tokyo juga memiliki rekor sebagai kota yang mempunyai

67

Jiménez-Beltrán,Francisco Javier. 2016. “Analysis of the Relationship between Tourism and

Food Culture” 68

Masayo, Hagimura. 2017. “What Impresses Foreign Tourists When They Come to Japan? ―

Explaining Japanese society and culture to foreign

tourists”.https://www.japanpolicyforum.jp/archives/society/pt20171208135055.html

diakses pada 15 Desember 2018 pukul 22.33 69

MAFF. “Further Spreading the Appeal of Japanese Food to the World”.

http://www.maff.go.jp/e/data/publish/attach/pdf/maff_2016-1.pdf 70

Laporan dari Kementrian Agrikultur, Perikanan, dan Kehutanan Jepang. Dapat dilihat melalui

website http://www.maff.go.jp/e/data/publish/attach/pdf/maff_2016-1.pdf diakses pada 11

April 2018 pukul 09.05

Page 56: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

45

jumlah restoran dengan rating bintang dari Michelin terbanyak setelah

Paris.71

Adanya rating ini tentu dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang ingin

berkunjung ke Jepang.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya nilai ekspor di bidang agrikultur,

kehutanan dan perikanan Jepang terus meningkat, terutama setelah kampanye

washoku dijalankan. Hal tersebut berkaitan dengan usaha untuk menyebarkan

budaya kuliner Jepang, baik yang berupa masakan jadi, ataupun yang masih

berupa bahan mentah. Nilai ekspor di bidang ini setiap tahun mengalami

peningkatan, jumlah peningkatan tersebut dirangkum dalam diagram yang

tersedia dibawah ini.

Tabel III.B.1 Nilai Ekspor Jepang

71

Morgan,Bethan. 2018. “The Best Michelin-Starred Restaurants in Tokyo,

Japan”https://theculturetrip.com/asia/japan/articles/the-culinary-capital-of-the-world-ten-

michelin-starred-restaurants-in-tokyo/ diakses pada 13 April 2018 pukul 09.32

0

200

400

600

800

1000

2013 2014 2015 2016 2017

Dal

am M

ilyar

Ye

n

Nilai Ekspor Jepang di bidang Agrikultur, Kehutanan, dan Perikanan tahun 2013-

2017

Nilai Ekspor

Page 57: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

46

Sumber data: https://www.statista.com/statistics/750643/japan-export-value-of-

agricultural-forestry-and-fishery-products/

Data terbaru pada 2017 nilai ekspor Jepang mencapai nilai 807 milyar yen.

Jika melihat strategi Jepang dan tren yang ada sebelumnya, kemungkinan besar di

tahun ini pun nilainya akan melebihi 807 milyar yen tersebut.72

Washoku

memberikan efek yang cukup baik, jika disebutkan dengan lebih rinci nilai ekspor

daging sapi meningkat sebesar 41%, ekspor teh hijau mengalami peningkatan

sebesar 24.3%, ekspor beras meningkat menjadi 18.1% dan buah stroberi

mengalami peningkatan sebesar 56.6%.73

Washoku juga berdampak pada peningkatan restoran Jepang yang ada di seluruh

dunia. Persentasi perkembangan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah berikut

ini.:

Tabel III.B.2 Persentase Peningkatan Restoran Jepang di Luar Negeri

Kawasan Persentase Peningkatan Jumlah Restoran

Asia 50 % 69.300

Afrika 20% 350

Amerika Tengah dan

Selatan

50% 4.600

72

Export value of agricultural, forestry and fishery commodities from Japan from 2010 to 2017.

https://www.statista.com/statistics/750643/japan-export-value-of-agricultural-forestry-and-

fishery-products/ diakes pada 13 April 2018 pukul 10.15 73

Jiji. 2018. “Japan's farm exports hit record high for fifth straight year”.

https://www.japantimes.co.jp/news/2018/02/09/business/japans-farm-exports-hit-record-

high-fifth-straight-year/#.XCc1K_kzbIU diakses pada 28 Desember 2018 pukul 15.52

Page 58: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

47

Amerika Utara 25.300

Eropa 20% 12.200

Oceania 30% 2.400

Russia 30% 2.400

Timur Tengah 60% 960

Sumber data :https://www.nippon.com/en/features/h00218/

Tentunya selain peningkatan jumlah restoran, ada pula daya tarik di bidang

parawisata. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh turis jika berkunjung ke

Jepang, namun mencicipi makanan Jepang menjadi sebuah keharusan. Hal

tersebut tercermin dari survei yang dilakukan pihak pariwisata Jepang. Survei

tersebut dibuat berdasarkan tren dari kebiasan turis asing dalam menggunakan

dananya ketika berkunjung ke Jepang. Di dalam survei tersebut terdapat beberapa

pertanyaan tentang hal apa yang dilakukan jika dapat kembali berkunjung ke

Jepang. Berdasarkan hal tersebut, sebanyak 58% menjawab hal yang akan

dilakukan jika kembali ke Jepang adalah mencicipi kuliner Jepang. ,kemudian

baru disusul oleh keinginan untuk berbelanja.74

Berdasarkan data tersebut washoku memberikan dampak yang cukup baik

untuk Jepang. Jepang turut mempromosikan dirinya di luar negeri dengan

instrumen budaya tradisional yaitu kulinernya. Penyebaran kuliner Jepang pun

74

Masayo, Hagimura. 2017. “What Impresses Foreign Tourists When They Come to Japan? ―

Explaining Japanese society and culture to foreign

tourists”.https://www.japanpolicyforum.jp/archives/society/pt20171208135055.html

diakses pada 29 Desember pukul 16.36

Page 59: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

48

juga kita bisa rasakan di Indonesia. Untuk diplomasi kuliner yang dilakukan di

Indonesia akan dijelaskan lebih lanjut di bab selanjutnya.

Page 60: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

49

BAB IV

Upaya Jepang Dalam Pendayagunaan Kuliner Tradisional (Washoku) di

Indonesia Periode 2013-2018

Bab ini akan menjelaskan tentang langkah-langkah yang ditempuh antara

aktor non-negara dan negara dalam pemanfaatan diplomasi budaya di Indonesia

melalui instrumen washoku. Langkah yang dilakukan oleh kolaborasi antar aktor

ini terbagi menjadi dua cara yaitu mengadakan festival yang bersinggungan

dengan kulinari dan penggunaan anime dan manga. Dengan demikian bab ini

menjadi jawaban dari pertanyaan penelitian yang dikemukakan.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai analisis masalah penelitian,

sepatutnya mengacu pada alur berpikir atau gagasan utama yang ada di dalam

penulisan skripsi ini. Pada bab I dijelaskan bahwa pada 2013, UNESCO

menjadikan kuliner tradisional Jepang (washoku) sebagai salah satu warisan

budaya takbenda. Pasca diakuinya oleh UNESCO, Jepang melakukan serangkaian

upaya pendayagunaan washoku tersebut sebagai salah satu instrumen diplomasi

kebudayaan mereka.

Pendayagunaan washoku tersebut dilakukan dengan berbagai kegiatan

promosi di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Hal yang dianggap cukup

menarik untuk dibahas adalah cara mereka dalam menyebarkan budaya kuliner

mereka. Alih-alih menyebarkan dengan cara formal, Jepang lebih menekankan

kepada promosi secara halus seperti yang akan dibahas dalam bab ini.

Page 61: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

50

Selanjutnya adalah megenai tentang nilai ekspor mereka di Indonesia.

Mengapa hal tersebut menarik untuk dibahas? Perlu diingat bahwa Jepang adalah

adalah negara cultural superpower75

, Jepang dianggap berhasil dalam penyebaran

budaya popnya termasuk di Indonesia, seperti yang sudah dijelaskan pada Bab II.

Hal ini semestinya akan membuat Jepang memiliki nilai ekspor yang cukup baik

karena budaya Jepang dapat dikatan sudah mempunyai banyak peminatnya

sehingga memiliki potensi pasar yang cukup baik.

Kembali ke pokok bahasan utama yaitu kuliner tradisional (washoku), pada

Bab III disebutkan juga bahwa Jepang berusaha menggunakan kuliner mereka

sebagai instrumen diplomasi mereka untuk memenuhi target mereka pada 2020

nanti. Tahun tersebut dipilih dikarenakan Jepang menjadi tuan rumah pada

olimpiade mendatang. Sebuah kebanggan dapat menjadi tuan rumah dalam acara

bergengsi tersebut, apalagi jika ditambah dengan tercapainya target nilai ekspor

sebesar 1 Triliun Yen76

.

Hal ini memunculkan pertanyaan yang terdapat pada skripsi ini, adalah

“Bagaimana Upaya Pendayagunaan Kuliner Tradisional Jepang di Indonesia?”.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut digunakan beberapa konsep dalam

Hubungan Internasional. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah analisis pembuka

dari jawaban skripsi ini.

75

McGray, Douglas. 2009. “Japan‟s Gross National Cool”.

https://foreignpolicy.com/2009/11/11/japans-gross-national-cool/ diakses pada 23 April

2019 pukul 12.41 76

MAFF. 2016. “Further Spreading the Appeal of Japanese Food to the World”. Didapatkan di

situs http://www.maff.go.jp/e/data/publish/attach/pdf/maff_2016-1.pdf

Page 62: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

51

Sebagai bagian analisis pembuka dari fenomena washoku di Indonesia,

penulis ingin memulainya dari definisi diplomasi publik itu sendiri. Jan Mellisen

berpendapat bahwa diplomasi publik adalah usaha dalam cara yang positif untuk

mempengaruhi negara atau organisasi di luar negaranya untuk mengubah cara

pandang akan suatu negara.77

Sedangkan, John Lenczowski di dalam bukunya

yang berjudul Full Spectrum Diplomacy and Grand Strategy Reforming the

Structure and Culture of U.S. Foreign Policy menjelaskan jika tujuan dari

diplomasi budaya adalah untuk memengaruhi opini masyarakat melalui macam-

macam elemen kebudayaan. Elemen tersebut menurut Lenczowski meliputi

pendidikan, sejarah, seni, ilmu pengetahuan, agama, teknologi dan lain

sebagainya. Dengan menggunakan berbagai elemen tersebut akan membuat

dampak yang diinginkan ketika memperjuangkan kepentingan nasional78

.

A. Perwakilan Jepang Mengadakan Festival di Indonesia

Salah satu kegiatan diplomasi budaya menurut Lenczowki adalah ekshibisi.

Upaya ini bisa dilakukan melalui pameran atau festival untuk menampilkan

berbagai elemen-elemen kebudayaan seperti teknologi, ilmu pengetahuan, nilai-

nilai sosial ataupun karya seni. Upaya ini merupakan salah satu bentuk diplomasi

budaya yang paling umum digunakan karena dilakukan secara transparan dan

terbuka.

77

Mellisen, Jan. 2006. “Public Diplomacy Between Theory and Practice, 78

Lenczowski, John. 2011. Full Spectrum Diplomacy and Grand Strategy Reforming the Structure

and Culture of U.S. Foreign Policy. Lexington Books, United Kingdom.

Page 63: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

52

Ennichisai merupakan festival kulinari dan budaya Jepang yang diadakan

sejak tahun 2010. Acara ini digagas oleh para komunitas orang Jepang yang tingal

di Indonesia, khususnya yang tinggal di kawasan Blok-M dan sekitarnya sebagai

bentuk ucapan terima kasih dan apresiasi terhadap orang Indonesia yang sudah

memberikan kesempatan untuk saling hidup bersama di Indonesia79

. Acara ini

dibantu oleh The Japan Foundation (TJF) sebagai perwakilan pemerintah Jepang,

Pemerintah Kota Jakarta Selatan, dan pihak-pihak lainnya.80

Dalam festival ini terdapat berbagai macam panggung yang

merepresentasikan hal yang berbeda pula. Yang pertama adalah panggung utama

atau dikenal juga sebagai panggung tradisional, sesuai namanya, panggung ini

menampilkan acara-acara yang bersifat tradisional seperti taiko, Oiran dan tidak

hanya kebudayaan Jepang, namun Gambang Kromong dan seni budaya gabungan

antara kedua negara juga ditampilkan. Selanjutnya merupakan panggung Budaya

Pop, di panggung ini terdapat acara final dari kompetisi cosplay tingkat nasional,

yang nantinya pemenang tersebut akan dibawa ke Jepang untuk mengikuti

pertemuan cosplay tingkat dunia. Yang terakhir merupakan panggung yang baru

ada di tahun 2018, yaitu panggung Chika yang berada di area basement, Panggung

79

Ennichisai. “Frequently Asked Question”. https://www.ennichisaiblokm.com/ diakses pada 27

Januari 2019 pukul 15.00 80

Berita Selatan. 2018. “Ennichisai Bukti Harmonisasi Hubungan Indonesia – Jepang”.

http://selatan.jakarta.go.id/news/2018/07/ennichisai-bukti-harmonisasi-hubungan-

indonesia-jepang diakses pada 23 April 2019 pukul 12.58

Page 64: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

53

ini berisi berbagai band dan grup-grup semacam girlband dan boyband asal

Indonesia yang terpilih pada audisi sebelumnya81

Terkait dengan washoku, di festival tersebut juga menjajakan berbagai

camilan dan hidangan utama Jepang, setiap tahunnya kurang lebih terdapat 150

gerai yang menjajakan produk-produk tersebut. Gerai-gerai tersebut menjual

makanan yang harganya relatif lebih murah jika dibanding dengan menu serupa

yang terdapat di sebuah restoran, misalnya harga satu porsi kakigori. Kakigori

sendiri adalah hidangan penutup berupa es serut dengan dituang berbagai jenis

sirop, di festival ini harga satu porsi berkisar antara 15 ribu sampai 25 ribu,

berbeda jika kita membeli di restoran-restoran yang harganya sudah di atas 30

ribu.

Harga yang terjangkau membuat pengunjung yang hadir dapat membeli

berbagai macam menu yang ada. Pada titik inilah dapat kita lihat Jepang

melakukan upayanya dalam mempromosikan washoku, dimana pengunjung dapat

membeli berbagai menu yang ada. Pada saat pengunjung menyantap hidangan

tersebut, pengunjung menjadi terpikat dan ketika festival ini usai pengunjung

yang sudah menyukai hidangan tersebut akan mencarinya. Menu yang dapat kita

jumpai dengan mudah saat ini adalah takoyaki, sekarang ini dapat kita temukan

pedagang kaki lima yang menjajakan takoyaki. Walaupun rasanya tidak terlalu

otentik, dan sudah ada sedikit modifikasi untuk semakin memikat pembeli, namun

hal ini menunjukan apresiasi masyarakat terhadap jajanan yang satu ini. Tidak

81

Siaran Pers. 2018. “Mari Berakhir Pekan Bersama di Ennichisai 2018!”.

https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/112191/mari-berakhir-pekan-bersama-di-

ennichisai-2018 diakses pada 27 Januari 2019 pukul 15.32

Page 65: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

54

hanya takoyaki, sushi pun mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Jika

dulu sushi hanya dijual di restoran kalangan menengah ke atas, saat ini kita dapat

menjumpai sushi dengan harga yang relatif lebih murah dan terdapat penjual yang

menjual hidangan ini dengan skala industri rumahan.

Selain Ennichisai , adalagi satu festival di Jakarta yang rutin diadakan setiap

tahun. Acara ini bernama Jak-Japan Matsuri. Festival ini diadakan pertama kali

pada tahun 2008, dan acara ini merupan bentuk syukur atas 50 tahun hubungan

diplomatik atas Indonesia dan Jepang. Warga Jepang di Indonesia saaat itu

berpikir bagaimana caranya agar terus bisa menjaga semangat persahabatan antara

kedua negara. Maka dengan dibantu pihak Pemerintah Provinisi DKI Jakarta,

terciptalah festival ini82

. Salah satu perbedaan festival ini dengan Ennichisai

adalah perihal biaya masuk. Festival Ennichisai membebaskan biaya masuk,

sedangkan untuk Jak-Japan Matsuri pengunjung dikenai biaya masuk sebesar 40

ribu Rupiah. Dengan adanya festival seperti Ennichisai dan Jak-Japan Matsuri,

diharapkan masyarakat bisa lebih mengenal budaya Jepang dan memiliki

pandangan yang positif dengan budaya mereka, khususnya dengan makanan

tradisional mereka.

Seperti umumnya pada pagelaran festival, di festival ini juga terdapat

beraneka makanan Jepang. Salah satunya adalah ikayaki. Jajanan ini terbuat dari

cumi-cumi yang dibakar setelah dioles dengan bumbu khas Jepang. Makanan ini

bisa cukup diketahui masyarakat karena banyakanime yang menampilkan

82

Kedubes Jepang untuk Indonesia. Apakah JJM. “https://www.id.emb-

japan.go.jp/matsuri/about_jjm.html. diakses pada 7 April pukul 05.46

Page 66: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

55

makanan ini, biasanya adegan yang menampilkan jajanan ini berlatar belakang

festival, dan memang pada aslinya jajanan ini cukup populer pada festival-festival

yang diadakan di Jepang. Menurut seorang pedagang di sana, ikayaki menjadi

makanan paling laris dibeli oleh pegunjung. Harga seporsi ikayaki ia jual seharga

50 ribu rupiah.83

Selain melalui festival dengan skala besar, Jepang juga menggunakan festival

skala kecil seperti yang dilakukan melalui acara Japan Food Festival yang

digerakkan oleh JETRO. Acara ini diselenggarakan pada 31 Oktober – 13

November 2016. Acara ini diadakan di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta

Selatan. Festival ini diisi oleh lima gerai makanan Jepang yang diwakili oleh

berbagai merek asal Jepang. Merek tersebut antara lain Enokiya, Ringer Hut,

Fujisan Taiyaki, Sushi Kaz, dan Menya Takeichi. Salah satu tujuan dari acara ini

yaitu melakukan tes pasar karena pada saat itu, merek-merek tersebut berencana

akan membuka cabangnya di Indonesia84

. Sampai dengan 2019, dari kelima

merek tersebut tidak semuanya berhasil membuka cabang di Indonesia. Tercatat

hanya ada tiga merek yang membuka cabang di Indonesia. Merek tersebut antara

lain Enokiya yang saat ini berlokasi di Pondok Aren Tangerang, Ringer Hut yang

berlokasi di Citywalk Sudirman, dan Fujisan Taiyaki yang berada di pintu selatan

Stasiun Gambir.

83

Tempo. 2018. “Cumi Bakar dan Takoyaki Laris Manis di Jak-Japan Matsuri 2018”.

https://metro.tempo.co/read/1124834/cumi-bakar-dan-takoyaki-laris-manis-di-jak-japan-

matsuri-2018/full&view=ok diakses pada 7 April 2019 pukul 05.31 84

Fimela. 2016. “Ke JETRO Japan Food Festival, Yuk Coba Makanan Unik Khas Jepang”.

https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3764429/ke-jetro-japan-food-festival-

yuk-coba-makanan-unik-khas-jepang diakses pada 4 April 2019 pukul 06.45

Page 67: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

56

Di festival ini, ada beberapa makanan yang sebetulnya kurang begitu dikenal

di Indonesia, berbeda dengan makanan yang terdapat di Ennichisai yang pada

umumnya makanan yang dijual banyak dikenali oleh masyarakat Indonesia.

Misalnya pada acara ini dapat kita jumpai camilan yang bernama kue dango yang

dibawa oleh merek Enokiya. Kue dango sebetulnya mirip dengan mochi, akan

tetapi yang menjadi pembeda utama ialah jika mochi dibuat dari beras utuh,

sedangkan dango dibuat dari tepung beras atau disebut juga sebagai mochiko.

Selain dango, Enokiya juga menyajikan camilan-camilan yang umumnya

disajikan di kawasan wisata atau dalam kegiatan-kegiatan festival budaya di

Jepang.

Lantas mengapa festival bisa menjadi alat yang cukup ampuh dalam sarana

diplomasi budaya? Ada beberapa alasan mengenai hal tersebut. Secara umum hal

yang menjadi penarik perhatian adalah ada sesuatu yang spesial yang menjadi

daya tarik. Berdasarkan uraian pada paragaf-paragraf sebelumnya, dapat dilihat

yang menjadi daya tarik masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta dapat lebih

dekat mengenal budaya Jepang. Selain budayanya di festival Ennichisai juga

menjual pernak pernik yang erat kaitannya dengan Jepang seperti baju kimono,

aneka gantungan kunci, serta kostum-kostum manga dengan berbagai diskon.

Selain pernak pernik, tidak lupa yang menjadi daya tarik selanjutnya adalah gerai-

gerai makanan yang menjual aneka makanan.

Pada bab 2 dijelaskan mengenai diplomasi budaya populer Jepang. Saat itu

makanan- makanan Jepang sulit ditemui di Indonesia. Akan tetapi pada acara

festival-festival seperti yang disebutkan di atas, sudah pasti ada makanan Jepang

Page 68: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

57

yang tersedia. Masyarakat yang sudah dulu dibuat penasaran dengan makanan

yang mereka lihat di anime ataupun manga dapat mereka rasakan di acara festival

yang tersedia.

Menurut Jay Wang, ada tiga tujuan utama dalam diplomasi publik, yang

pertama adalah mempromosikan tujuan dan kebijakan negara, kedua sebagai

bentuk komunikasi nilai dan sikap negara, dan ketiga sebagai sarana untuk

meningkatkan pemahaman bersama dan rasa saling percaya antara negara dan

masyarakat.85

Berdasarkan penguraian di atas, jika hal tersebut dikaitkan dengan

pendayagunaan kuliner tradisional Jepang , maka Festival Ennhicisai yang

diadakan di kawasan Blok-M setiap tahunnya dapat menjadi sarana untuk

meningkatkan promosi tentang Jepang khususnya dalam pertukaran kebudayaan

internasional.

Jay Wang dalam jurnalnya mengatakan poin pertama dalam tujuan diplomasi

publik adalah mempromosikan tujuan dan kebijakan negara86

. Jepang pasca

perang dunia memiliki tujuan untuk memulihkan citra negaranya. Jepang berusaha

untuk tampil sebagai negara yang cinta damai dan tidak seperti ketika perang

terdahulu. Jepang membuat The Japan Foundation (TJF) sebagai sarana untuk

melakukan pertukaran internasional di bidang kebudayaan. TJF merupakan

institusi yang bergerak di bidang kebudayaan Jepang. Mereka merupakan salah

85

Wang, Jay. 2006. “Public Diplomacy and Global Business”. The Journal of Business Strategy no

27 86

Wang. “Public Diplomacy and Global Business”. 43

Page 69: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

58

satu pihak yang menyelenggarakan festival tahunan tersebut. TJF bisa dikatakan

berkembang dengan cukup baik, hal tersebut dapat dilihat pada respon masyarakat

Indonesia terkait dengan program dan kegiatan yang dilakukan TJF. Misalnya

seperti banyaknya jumlah pengunjung perpustakaan, peningkatan peminat Bahasa

Jepang, dan jumlah pengunjung festival yang terus mengalami tren positif.

Poin kedua, Wang dalam jurnalnya mengatakan bahwa tujuan diplomasi

publik adalah sebagai bentuk komunikasi nilai dan sikap negara. Nilai suatu

negara juga mencakup nilai kebudayaannya87

. Hal tersebut sesuai dengan

program-program yang ada pada TJF. Program yang dimiliki TJF antara lain

Program Seni dan Budaya, Program Bahasa Jepang, dan Kelompok Studi Jepang

dan Pertukaran Intelektual.

Salah satu contoh lainnya dari hasil dari program seni dan budaya adalah

mempromosikan Ikebana dalam bentuk pameran. Melihat banyaknya peminat

akan Ikebana, TJF mengadakan pameran dan kursus yang didakan tiap 3 bulan

sekali, yang berfungsi juga untuk mengenalkan budaya Jepang dan nilai-nilai

yang terkandung didalamnya agar masyarakat Indonesia dapat mempelajarinya.

Selain itu, TJF juga menyelanggarakan Festival Ennichisai yang sudah

berlangsung sejak 2010. Pada bidang Program Bahasa Jepang terdapat

peningkatan. Indonesia pada 2016 tercatat sebagai negara dengan penutur Bahasa

Jepang terbanyak di dunia, yaitu berjumlah sekitar 870 ribu orang88

, jika

87

Wang. “Public Diplomacy and Global Business”. 43 88

Tempo. 2016. “Jumlah Orang Indonesia Berbahasa Jepang Terbanyak di Dunia”.

https://dunia.tempo.co/read/740056/jumlah-orang-indonesia-berbahasa-jepang-terbanyak-

di-dunia/full&view=ok diakses pada 23 April 2019 pukul 23.45

Page 70: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

59

dibandingkan dengan tahun 2006 yang hanya berjumlah 272 ribu89

, hal tersebut

menunjukan peningkatan yang cukup signifikan.

Poin terakhir yang disampaikan Wang, tujuan dari diplomasi publik adalah

sarana untuk meningkatkan pemahaman bersama dan rasa saling percaya antara

negara dan masyarakat90

. Hal tersebut tercermin dari refleksi setiap tahun,

buktinya adalah peningkatan pengunjung dari tahun ke tahun. Gelaran festival ini

pada 2018 lalu mendapatkan pengunjung sekitar 350 ribu pengunjung91

, angka

tersebut terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2013, jumlah

pengunjung berkisar 200 ribu orang92

. Daya tarik pengunjung tidak hanya

berdasarkan bebasnya biaya masuk, namun juga berbagai hal yang sudah

disebutkan di paragraf sebelumnya.

B. Melalui Anime dan Manga

Selain dengan festival-festival yang diadakan di Indonesia, pendayagunaan

washoku juga melalui seni-seni yang ada, seperti seperti serial kartun Jepang

maupun komik-komik. Pada bab sebelumnya dijelaskan mengenai diplomasi

budaya populer Jepang di Indonesia tapi belum disebutkan apa yang menjadi

pembeda antara J-Pop dan K-Pop khusunya dalam menampilan kuliner mereka.

89

Iyul Yanti, Skripsi . “Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia Melalui The Japan

Foundation Tahun 2003-2011” (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. 2012) hal 54 90

Wang. “Public Diplomacy and Global Business”. 43 91

Wuragil, Zacharias. 2018. “Area Festival Ennichisai Akan Diperluas 2019”.

https://metro.tempo.co/read/1102708/area-festival-ennichisai-akan-diperluas-

2019/full&view=ok diakses pada 27 Januari 2019 pukul 15.46 92

Rudi, Alsadad. 2013. “Yuk, ke Festival Little Tokyo”.

https://nasional.kompas.com/read/2013/05/26/08285611/yuk.ke.festival.little.tokyo diakses

pada 27 Januari 2019 pukul 15.50

Page 71: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

60

Biasanya pada K-Pop, media yang paling sering menampilkan adegan makan atau

yang berhubungan dengan makan yaitu dalam tayangan drama atau reality show.

Penggunaan tayangan drama atau reality show juga dirasa cukup efektif. Kita

saat ini dengan mudah dapat menemui kimchi, sejenis asinan kubis. Hal ini jika

terus dibiarkan dirasa akan dapat menggeser kepopuleran makanan Jepang di

Indonesia. Tetapi Jepang sudah punya sesuatu hal yang sudah cukup matang yaitu

anime dan manga. Karena mereka sudah hadir sejak tahun 90-an, anime dan

manga semacam mengakar pada masyarakat Indonesia. Sehingga usaha melalui

anime ini menjadi tidak terlalu sulit.

Seni dalam diplomasi kebudayaan melibatkan para seniman yang ada, baik itu

penyanyi, pelukis, sastrawan ataupun pelaku seni lainnya. Dalam studi Jepang

dan terkait dengan konsep diplomasi budaya, aktor yang terlibat tidak hanya

negara, namun semua pihak dapat terlibat baik itu individual maupun kolektif.

Oleh karena itu aktornya bisa setiap warga negara. Selain itu, sasaran dari

diplomasi budaya tidak hanya negara, melainkan seluruh masyarakat. Dalam

kasus ini, aktor yang terlibat adalah sang komikus dan sasarannya adalah para

pembaca dan penonton di seluruh dunia.. Hal ini berkaitan dengan tujuan dari

diplomasi budaya yaitu memengaruhi pendapat masyarakat di level nasional

ataupun internasional.

Penggunaan manga maupun anime dapat dikatakan sebagai media yang

cukup efektif, apalagi ketika kita lihat di tahun-tahun sebelumnya, jumlah jam

penayangan kartun Jepang mendapat porsi yang tidak sedikit. Banyak makanan

Page 72: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

61

Jepang yang ditampilkan dalam sebuah animasi dan tidak jarang ketika kita

melihat acara tersebut, penonton dapat mengasosiasikan sebuah animasi dengan

makanan khasnya, seperti serial Doraemon. Ketika kita mendengar kata tersebut,

penonton dapat mengasosiasikan kata tersebut dengan dorayaki, camilan

berbentuk kue dengan isian pasta kacang merah. Namun sebetulnya doraemon

sudah booming di tahun 90-an.

Saat ini juga terjadi pergeseran dalam cara mengakses serial manga dan

anime. Pada era sebelumnya, seperti sudah disebutkan pada bab 2, stasiun televisi

di Indonesia memiliki jam tayang yang cukup tinggi dalam penayangan serial

manga, khususnya di saluran Indosiar, akan tetapi saat ini berbeda. Saat ini

televisi tidak terlalu sering menampilkan tayangan kartun Jepang. Jam tayang

yang tidak sepadat dulu tidak terlalu memengaruhi, karena saat ini akses internet

sudah mudah didapatkan. Akses yang mudah membantu masyarakat dalam

memilih tontonan favorit mereka. Sebetulnya saat ini agak sulit untuk menentukan

trenmanga atau anime yang sedang terjadi di Indonesia. Karena jika dulu televisi

membuat apa yang kita lihat tidak terlalu berbeda, saat ini tiap individu memiliki

tontonan yang berbeda.

Daftar anime dan manga populer di Indonesia melalui mesin pencari google

pun juga menampilkan hasil yang beragam pula. Akan tetapi ada satu kesamaan

dari masing-masing serial anime. Ketika terdapat adegan makanan, makanan yang

disantap seringkali merupakan makanan khas Jepang. Memang ada beberapa

adegan yang menampilkan makanan Barat seperti burger ataupun steak, namun

seringnya makanan yang ditampilkan adalah makanan khas Jepang.

Page 73: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

62

Anime atau manga memiliki tema yang berbeda-beda seperti aksi,

petualangan, horror dan lain sebagainya. Manga atau anime yang bertemakan

makanan pun juga hadir. Dengan adanya tema seperti ini, semakin jelas promosi

budaya kuliner mereka. Tema seperti ini semakin membuat para penonton dan

pembaca semakin tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang makanan yang

ditampilkan.

Data lain yang bisa menjadi penguat tentang efektifitas manga dan anime

terdapat pada survey yang dilakukan oleh Caraka Wahyu Erwindo pada

penelitiannya yang bertajuk “ Efektifitas Diplomasi Budaya Dalam Penyebaran

Anime dan Manga sebagai Nation Branding Jepang” pada 2018. Survey tersebut

memuat data seperti apakah responden mengetahui tentang manga dan anime,

gender pembaca dan penonton, serta apakah situasi yang digambarkan oleh

manga dan anime dapat menggambarkan kondisi kehidupan sosial masyarakat

Jepang.

Survey tersebut mengatakan bahwa kaum perempuan juga menyukai manga

dan anime, data tersebut terlihat dari 52,9% perempuan yang mengisi survey.

Kesadaran akan manga dan anime juga cukup baik. Sebanyak 97,1% mengetahui

manga dan anime. Erwindo juga menyebutkan bahwa 35 koresponden

menyatakan bahwa anime dan manga menggambarkan masyarakat Jepang adalah

pekerja keras, 20 koresponden menyatakan bahwa masyarakat disana menjunjung

tinggi sopan santun, disusul dengan 15 koresponden yang menyatakan masyarakat

disana memegang teguh nilai budaya, dilanjutkan dengan 13 koresponden yang

menyatakan bahwa mereka disiplin dan ditutup dengan 9 korespenden yang

Page 74: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

63

menyatakan masyarakat Jepang adalah masyarakat yang menganut sifat hidup

teratur dan tertata. Hal tersebut menunjukkan bahwa anime dan manga dapat

menjadi gambaran akan masyarakat Jepang93

Salah satu serial yang cukup populer adalah Shokugeki no Souma. Serial ini

pertama kali muncul dalam bentuk manga pada tahun 2012, akan tetapi versi

animenya baru dibuat pada tahun 2015. Sebelum adanya serial ini, serial seperti

Cooking Papa sebetulnya sudah muncul terlebih dahulu pada tahun 90an, akan

tetapi tidak terlalu sepopuler sekarang.

Serial ini bercerita tentang seorang pemuda bernama Yukihira Souma yang

memiliki keinginan untuk menjadi koki kepala pada kedai milik ayahnya serta

memiliki kemampuan memasak yang melebihi ayahnya. Namun sang ayah yang

bernama Yukihira Jouchirou mendapat tawaran dari temannya yang berada di

Amerika Serikat untuk menjadi koki kepala di sana. Sang ayah kemudian

menutup kedainya sembari memberikan tantang kepada Souma untuk bersekolah

disebuah sekolah elit yang memiliki tingkat kelulusan yang cukup sulit94

.

Makanan yang ditampilkan di serial ini cukup beragam, namun serial ini tetap

memasukkan beberapa makanan Jepang ke dalam serial mereka.

Selanjutnya adalah serial berjudul Koufuku Graffiti. Anime ini muncul pada

awal Januari 2015. Bercerita tentang . Kalau serial sebelumnya menampilkan

93

Erwindo, Wahyu Caraka. 2018. “Efektifitas Diplomasi Budaya Dalam Penyebaran Anime dan

Manga Sebagai Nation Branding Jepang”. Jurnal Analisis Hubungan Internasional vol

7(2):76 94

Nunu. 2016. “Sinopsis:SINOPSIS: SHOKUGEKI NO SOUMA”.

https://sakuranime.com/sinopsis-shokugeki-no-souma-2015-anime-memasak-terbaik/

diakses pada 6 april 2019 pukul 19.41

Page 75: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

64

aneka makanan dari berbagai belahan dunia, pada serial ini makanan yang

ditampilkan lebih dominan ke masakan asli Jepang. Serial ini bercerita tentang

seorang kehidupan sehari-hari seorang gadis yang mendapat warisan ilmu

memasak dari sang nenek.95

Makanan yang ditampilkan pada anime atau manga juga cukup beragam, baik

camilan maupun makanan utama. Pada tulisan selanjutnya akan dibahas mengenai

makanan Jepang, yang berupa camilan ataupun makanan utama dan dikenal cukup

baik oleh masyarakat Indonesia, karena anime dan manga mendapat respon yang

baik dari masyarakat Indonesia.

Pertama adalah jajanan yang bernama ringo ame. Ringo ame merupakan

camilan yang biasanya dijajakan ketika sedang diadakan festival musim panas.

Jajanan ini terdiri dari buah apel yang dicelupkan ke dalam cairan gula dan di

diamkan sejenak hingga lapisan cairan gula tersebut mengeras. Jajanan ini pernah

ditampilkan pada mangaGekkan Shoujo Nozaki-kun,dan beberapa lainnya. Jajanan

ini jarang ditemui di Indonesia ketika tidak sedang ada acara-acara besar. Jajanan

ini dapat kita temui pada gelaran festival Ennichisai. Satu porsi jajanan ini seharga

15 ribu rupiah.

Selanjutnya adalah Kakigori. Kakigori merupakan hidangan penutup berupa

es serut yang disiram sirup. Kakigori termasuk kedalam hidangan yang cukup

populer di Indonesia. Bahkan terdapat pula kakigori yang dijual oleh pedagang

95

Bosnia, Faisal. 2018. “7 Anime Kuliner Paling „Maknyus‟ Saat Ini”.

https://www.kincir.com/movie/anime/7-anime-kuliner-paling-maknyus-saat-ini diakses

pada 6 April 2019 pukul 19.45

Page 76: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

65

kaki lima. Kakigori merupakan hidangan yang bisa dikatakan cukup tua. Kakigori

diperkirakan sudah ada sejak zaman Heihan atau kurang lebih sekitar abad ke

sepuluh. Pada saat itu, hidangan ini merupakan hidangan yang disajikan kepada

kaum bangsawan saja. Kakigori baru marak dikonsumsi oleh masyarakat biasa

pada saat zaman Edo atau sekitar abad ke sembilan belas, kakigori bisa

dikonsumsi oleh masyarakat awam karena semakin majunya transportasi di

Jepang.96

Makanan yang cukup populer selanjutnya adalah takoyaki. Pada awal

pembahasan bab ini sempat disinggung sedikit mengenai ini. Takoyaki merupakan

jajanan yang berbentuk bola yang terbuat dari adonan terigu dan diisi dengan

potongan kecil daging gurita. Takoyaki bisa dikatakan hidangan yang umunya

relatif muda. Jajanan ini muncul pada kisaran tahun 1930-an. Walau demikian,

dikatakan bahwa takoyaki sebetulnya merupakan jajanan yang bernama choboyaki

hanya saja berbentuk bola97

.

Tidak sulit untuk menemukan takoyaki di Indonesia. Takoyaki di Indonesia

tersedia baik yang disajikan di restoran ataupun di kakilima. Di UIN Syarif

Hidayatullah juga dapat ditemui pedagang takoyaki kaki lima yang berlokasi

kampus dua. Takoyaki kaki lima ini ada yang berupa milik perseorangan ataupun

berupa waralaba. Di lokasi kampus dua, takoyaki yang dijual merupakan waralaba

dari “Lucky Takoyaki”. Menurut data dari website waralaba tersebut, lucky

96

Strusiewicz, Cezary Jan. 2017. “KAKIGORI – THE TIP OF THE (SHAVED) ICEBERG”.

https://metropolisjapan.com/kakigori-tip-shaved-iceberg/ diakes pada 6 April 2019 pukul

21.30 97

Otani, Seigo. 2017. “What is Takoyaki”. http://thisis-japan.com/takoyaki/ diakses pada 6 April

2019 pukul 21.50

Page 77: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

66

takoyaki berawal di Bandung dan saat ini mempunyai lebih dari delapan puluh

gerobak yang tersebar di area Jakarta dan beberapa wilayah Banten dan Jawa

Barat. Walaupun usaha ini tidak langsung dimiliki oleh pihak Jepang, melihat

banyaknya jumlah gerobak menandakan bahwa ada pasar yang cukup

menguntungkan dan berasal dari baiknya respon masyarakat Indonesia.

Makanan Jepang yang cukup populer karena anime atau manga selanjutnya

adalah onigiri. Onigiri secara umumnya memiliki 2 bentuk yang berbeda, yaitu

bola dan segitiga. Tetapi pada serial manga atau anime lebih sering muncul yang

berbentuk segitiga. Dahulu agak susah menemukan onigiri, namun saat ini relatif

dapat lebih mudah ditemukan. Onigiri merupakan hidangan yang berbentuk nasi

yang dikepal dan dibungkus dengan rumput laut. Sebetulnya onigiri yang

ditampilkan pada manga ataupun anime seringnya merupakan onigiri polos tanpa

isian apapun walaupun di Jepang ada ada varian onigiri yang memiliki isian. Tapi

saat ini, onigiri yang ada di Indonesia merupakan onigiri yang terdapat isian

seperti ikan tuna ataupun daging asap, bahkan terdapat pula onigiri yang isinya

disesuaikan dengan lidah orang Indonesia seperti rendang, sambal goreng hati dan

lain sebagainya.98

Selanjutnya adalah mie ramen. Ramen ini cukup sering muncul serial manga

dan anime Naruto juga sering menampilkan makanan khas lainnya. Di dalam

serial tersebut, tokoh utama seringkali mengunjungi kedai ramen yang bernama

Ichiraku Ramen. Ramen merupakan makanan yang tidak benar-benar asli dari

98

Liputan 6. 2016. “Nikmatnya Onigiri Khas Jepang dengan Cita Rasa Indonesia”.

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2498740/nikmatnya-onigiri-khas-jepang-dengan-

cita-rasa-indonesia diakes pada 4 April pukul 23.30

Page 78: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

67

Jepang. Ramen merupakan makanan yang diadopsi dari sup mie asal Kekaisaran

China yang beranama la mian. Makanan ini datang dari imigran asal Kekaisaran

China yang membuat kawasan pecinan di daerah Kobe dan Yokohama99

.

Sering tampilnya ramen membuat penonton merasa akrab dengan makanan

tersebut dan membuat penonton ingin mencoba makanan tersebut di dunia nyata.

Jika ditelusuri lebih lanjut, ternyata IchirakuRamen di serial Naruto benar-benar

ada di Jepang. Lokasi kedai tersebut berada di Fukuoka100

.

Di Indonesia sendiri khususnya Jakarta, ada lebih dari 40 gerai ramen. Baik

itu berupa restoran yang menu utamanya memang ramen, atau hidangan

ramennya justru bukan menu utama restoran tersebut. Contohnya adalah gerai

Sushi Tei, dari namannya memang terlihat kalau gerai ini fokus utamanya adalah

sushi101

. Sushi memang menjadi fokus utamanya, tapi mereka juga menyajikan

ramen yang cukup enak dan tidak terkesan seperti makanan yang sekedar

ditambahkan di menu mereka. Gerai ramen ini juga bervariasi, baik yang berupa

restoran mahal sampai kaki lima pun ada.

Makanan yang disebutkan di atas sudah tampak familiar dengan kehidupan

kita. Jepang pun juga masih memiliki makanan tradisional lainnya yang masih

belum terekspos dengan masif. Dapat dikatakan bahwa anime dan manga

99

Lombardi, Linda. 2014. “THE SOCIAL HISTORY OF RAMEN”.

https://www.tofugu.com/japan/history-of-ramen/. Diakes pada 4 April 2019 pukul 23.50 100

Hughes, Michelle. 2016. “Naruto‟s favorite noodle shop Ichiraku Ramen is real, and we just

visited it!”. https://soranews24.com/2016/08/22/narutos-favorite-noodle-shop-ichiraku-

ramen-is-real-and-we-just-visited-it/ diakses pada 5 April 2019 pukul 00.05 101

Detik Food. Tanpa tahun. “ 40 Tempat Makan Ramen Enak di Jakarta”.

https://food.detik.com/foodspot/40ramen/” diakses pada 5 April pukul 00.20

Page 79: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

68

memiliki dampak yang cukup baik dalam penyebaran makanan tradisional

mereka.

Pada bab tiga disebutkan kontribusi washoku terhadap Jepang, namun data

tersebut tidak secara spesifik menjelaskan nilai ekspor mereka di Indonesia.

Setelah adanya kampanye terebut, peningkatan nilai jumlah ekspor mereka justru

malah terjadi pasca 2015, karena dari 2013 sampai dengan 2015 terjadi

penurunan, akan tetapi pihak Jepang belum mempublikasikan secara detail

mengenai nilai ekspor mereka di tahun 2018. Untuk lebih jelasnya, nilai ekspor

tersebut dicantumkan pada diagram di bawah berikut ini :

Tabel IV.B.1. Nilai Ekspor Jepang ke Indonesia di Bidang Makanan

Sumber data:

https://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/JPN/Year/LTST/TradeFlo

w/Export/Partner/by-country/Product/16-24_FoodProd

0

5

10

15

20

25

2013 2014 2015 2016 2017

Da

lam

Rib

u D

ola

r

Nilai Ekspor Jepang ke Indonesia di

Bidang Produk Makanan Tahun 2013-

2017

Nilai Ekspor

Page 80: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

69

Berdasarkan diagram di atas memang saat ini mengalami peningkatan. Namun

jika kita melihat hal yang sudah dilakukan Jepang. Dengan berbagai macam hal

yang dimiliki oleh Indonesia dan Jepang, seharusnya mereka memiliki tren yang

positif dan semestinya nilai ekspor mereka ke Indonesia di bidang makanan

masuk ke dalam 3 besar ASEAN. Akan tetapi dalam beberapa tahun belakangan

ini, posisi Indonesia selalu di bawah Malaysia. Jika kita lihat, sebetulnya lebih

banyak peminat kebudayaan Jepang di Indonesia daripada di Malaysia, namun

pada 2018, secara global ekspor mereka di bidang ini mengalami peningkatan

sebesar 15,2 %.102

Masalahnya muncul ketika ada bahan makanan yang mengandung alkohol.

Walaupun Malaysia tidak memiliki pecinta komunitas Jepang yang cukup kuat

seperti di Indonesia, jumlah umat muslim disana tidak sebanyak yang ada di

Indonesia. Umat muslim di Indonesia mencapai 87 %, sedangkan Malaysia

berjumlah 61%.103

Angka tersebut juga dapat ditafsirkan menjadi adanya 39%

masyarakat Malaysia yang tidak terikat dengan hukum halal, sehingga lebih

banyak masyarakat disana yang dapat mengkonsumsi alkohol dibandingan dengan

dengan masyarakat Indonesia.

Selain melalui pagelaran festival kebudayaan dan melalui anime dan manga.

Jepang ditahun 2013 pernah melakukan suatu upaya. Upaya tersebut berupa

102

Koe Tigmin. 2018. “Japan‟s Food Export Higher than Last Year‟s, with Hong Kong the

Greatest Importer”. https://www.foodnavigator-asia.com/Article/2018/08/22/Japan-s-food-

exports-higher-than-last-year-s-with-Hong-Kong-the-greatest-importer diakses pada 8 April

2019 pukul 14.20 103

Index Mundi. 2018. “Malaysia Demographics Profile 2018”.

https://www.indexmundi.com/malaysia/demographics_profile.html diakses pada 17 Mei

2019 pukul 01.11

Page 81: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

70

projek yang dinamakan “ Japan Halal Food Project”. Projek tersebut merupakan

bentuk kerjasama antara Cool Japan Strategy Promotion Project METI dengan

First co. Ltd. Projek ini diluncurkan pada 2013 dan usai pada 2014. Projek

tersebut khusus mempromosikan kondisi pangan Jepang yang bersih dan aman

sebagaimana konsep halal yang dianut sebagian besar masyarakat Indonesia.104

Projek tersebut memiliki beberapa kegiatan dan didukung melalui sebuah

situs web bernama “ Cooking Japan”. Situs ini berisikan info-info yang

berhubungan dengan makanan Jepang seperti aneka resep, daftar-daftar restoran

Jepang menyediakan makanan halal hingga info mengenai budaya kuliner Jepang.

Kegiatan projek tersebut antara lain demo latihan masakan Jepang kepada anak-

anak usia dini dan kepada orang tuanya mengenai kebiasaaan makan makanan

yang sehat. Selain ada demo memasak, diadakan juga seminar. Seminar ini antara

lain berisikan mengenai standar kontrol produksi di Jepang105

.

Acara demo memasak ini melibatkan lima sekolah dasar yang ada di Jakarta

dan dilaksanakan pada Februari 2014. Selain itu dalam pelaksanaannya, acara ini

juga menampilkan pahlawan bertopeng asal Indonesia yaitu Bima Satria Garuda.

Acara ini ditutup dengan adanya kegiatan ekshibisi yang dinamakan “Indonesia

Japan Expo Smart Community Exhibition”. Acara ini memamerkan produk-

produk makanan yang berasal dari Jepang dalam skala yang besar.

104

Detik Food. 2013. “Japan Halal Food Project Promosikan Produk Pangan Halal Jepang di

Indonesia”. https://food.detik.com/info-halal/d-2433453/japan-halal-food-project-

promosikan-produk-pangan-halal-jepang-di-indonesia diakes pada 5 April pukul 00.30 105

Adam, MFR, et al. “Gastrodiplomacy Jepang di Indonesia Melalui Program Japan Halal Food

Project (JHFP) Tahun 2013-2015”. E-SOSPOL; Vol. IV . 2017; hal 15

Page 82: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

71

Walaupun adanya keterbasan dalam bidang bahan baku, terutama yang

mengandung unsur tidak halal, banyak perusahaan Jepang di bidang makanan

yang masih tertarik untuk melakukan investasinya di Indonesia.

Hal tersebut sesuai dengan poin lainnya dari Lenczowki yaitu Literatur dan

adanya Program Edukasi. Pengadaan bahan baca kepada masyarakat luar

merupakan cara yang ampuh dalam menyampaikan suatu gagasan, sejarah,

ataupun hal lainnya untuk semakin memberikan wawasan tentang detail dari

negara tersebut. Adanya penggunaan situs tersebut dapat memberikan wawasan

yang lebih banyak kepada masyarakat Indonesia tentang budaya kuliner mereka.

Berdasarkan pada konsep diplomasi budaya yang digunakan dan penggunaan

instrumen diplomasi kebudayaan untuk memengaruhi masyarakat Indonesia, di

bawah ini merupakan suatu ringkasan bagaimana langkah pendayagunaan kuliner

tradisional Jepang di Indonesia.

Konsep Diplomasi Budaya

Instrumen Diplomasi Kebudayaan Aktualisasi

Exhibitions Pemerintah Jepang menyelenggarakan

festival kebudayaan seperti Ennichisai

dan Jak-Japan Matsuri

Arts Maraknya anime dan manga

Educational Program Jepang mengadakan pelatihan demo

masak.

Literature Jepang meluncurkan sebuah website

Page 83: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

72

yang berisikan info-info mengenai

kuliner Jepang.

Tabel diatas merupakan tabel yang berdasarkan pada kegiatan diplomasi

budaya yang dikemukakan oleh John Lenczowski. Ada beberapa kegiatan lain

yang tidak dilakukan oleh Jepang, akan tetapi walau Jepang hanya melakukan

empat kegiatan saja, mereka mampu melakukan kegiatan tersebut dengan efektif.

Dengan demikian, langkah-langkah yang dilakukan oleh Jepang dalam

pendayagunaan washoku di Indonesia adalah melalui ekshibisi, penyebaran nilai-

nilai melalui seni gambar (manga dan anime), dan yang terakhir mengadakan

program edukasi beserta dengan literasi. Melalui upaya diatas, Jepang

mendapatkan manfaat berupa pandangan masyarakat Indonesia yang positif

sebagaimana survey yang sudah disebutkan sebelumnya, merebaknya restoran

dengan tema masakan Jepang baik di skala restoran mewah hingga di skala kaki

lima, dan meningkatnya jumlah wisatawan asal Indonesia ke Jepang.106

106

Japan Tourism. 2019. “Overseas Residents' Visits to Japan”.

https://www.tourism.jp/en/tourism-database/stats/inbound/#region-courtry diakses pada 21

Mei 2019 pukul 12.20

Page 84: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

73

BAB V

KESIMPULAN

Skripsi mengenai upaya Jepang dalam pendayagunaan kuliner tradisional

sebagai instrumen diplomasi budaya (periode 2013-2018) ini dilatar belakangi

atas sedikitnya penelitian yang mengangkat topik diplomasi budaya, khusunya di

bidang kuliner dalam ilmu Hubungan Internasional (HI) di Indonesia, padahal

budaya merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan begitu saja dalam HI

sebagaimana yang disampaikan oleh Lenczowski dalam bukunya Full Spectrum

Diplomacy and Grand Strategy Reforming the Structure and Culture of U.S.

Foreign Policy. Oleh karena itu diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi

perkembangan ilmu HI terlebih di bidang diplomasi budaya melalui instrumen

kuliner tradisional

Diplomasi budaya Jepang melalui kulinernya terbangun dengan adanya target

ekspor dibidang pertanian, perikanan dan agrikultur mencapai nilai 1 Triliun Yen

pada 2020 mendatang. Sebelumnya Jepang sudah mulai melirik kuliner

tradisionalnya dengan membuat sebuah program yang diberi nama Shoku-bunka

kenkyū suishin kondankai di tahun 2005 dan membuat sushi menjadi salah satu

makanan favorit di dunia. Pada tahun 2013 kuliner tradisonal mereka atau

washoku masuk kedalam daftar warisan budaya takbenda oleh UNESCO. Jepang

bisa dikatakan bersaing dengan Korea Selatan dalam urusan kulinernya.

Boomingnya K-Pop turut membantu penyebaran makanan Korea Selatan secara

Page 85: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

74

baik, khusunya di pasar Indonesia. Hal ini membuat Jepang perlu untuk

melakukan serangkaian upaya agar diplomasi budayanya berhasil.

Jepang melakukan berbagai upaya dalam pendayagunaan kulinernya di

Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh Jepang dengan mengadakan berbagai

ekshibisi (contoh: Festival Ennichisai), penyebaran melalui seni gambar (manga

dan anime), mengadakan program edukasi seperti acara demo memasak, dan

membuat literasi yang dituangkan dalam wujud situs web serta buku-buku

mengenai aneka resep maupun sejarah makanan Jepang yang dapat kita temui di

perpustakaan TJF.

Upaya tersebut memiliki korelasi dengan konsep diplomasi kebudayaan, soft

power, dan diplomasi publik. Diplomasi melalui washoku menggunakan

instrumen budaya (culture) dan ditujukan untuk memperjuangkan kepentingan

nasional seperti promosi negara dan tercapainya target nilai ekspor Jepang di

manca negara. Keempat upaya di atas juga berorientasi untuk mempengaruhi

opini masyarakat global bahwasanya Jepang merupakan negara yang cinta damai,

dan memiliki budaya yang menarik, baik budaya modern maupun tradisional,

sekaligus mengakui Jepang sebagai negara yang memiliki budaya kuliner yang

cukup unik. Sebagaimana konsep diplomasi publik, penelitian ini juga mengakui

aktor non-negara adalah sesuatu yang cukup diperhitungkan dalam hubungan

internasional. Dengan demikian, masing-masing konsep tersebut mampu menjadi

alat analisa dan menjawab pertanyaan penelitian yang dikemukakan.

Page 86: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

xi

xi

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal

Erwindo, Wahyu Caraka. 2018. “Efektifitas Diplomasi Budaya Dalam

Penyebaran Anime dan Manga Sebagai Nation Branding Jepang”. Jurnal

Analisis Hubungan Internasional vol 7(2):76

Goodman, Roger. “The Concept of Kokusaika and Japanese Educational

Reform”. Globalisation, Societies and Education. Vol 5 No 1. 2007: 72-74

Juyan, Zhang. “The Foods of the Worlds: Mapping and Comparing Contemporary

Gastrodiplomacy Campaign”. International Journal of Communication

9(2015), 568–591

Kartikasari, Wahyuni. “The Role of Anime and Manga in Indonesia-Japan”. 2018:

hal 45

Koga, Kei. “Transcending the Fukuda Doctrine: Japan, ASEAN, and the Future of

Regional Order”. CSIS. 2017: hal 1

Nakamura, Toshiya. “Japan‟s New Public Diplomacy: Coolness in Foreign Policy

Objectives”. 5-8

Nirwandy,Noor dan Ahmad Azran Awang. “Conceptualizing Public Diplomacy

Social Convention Culinary: Engaging Gastro Diplomacy Warfare for

Economic Branding.” Procedia - Social and Behavioral Sciences 130 ( 2014

): 325-332

Ogura, Kazou. “Japan Postwar Cultural Diplomacy Cultural Diplomacy”. CAS

Working Paper Series 1 .2008: 2-6

Otzmasgin, Nissim. “Geopolitics and Soft Power: Japan‟s Cultural Policy and

Cultural Diplomacy in Asia”. Asia-Pacific Review, Vol. 19, No. 1. 2012: hal

49

Paul S. Rockower : Mary Jo. A Pham, “Food as Communication: A Case Study of

South Korea Gastrodiplomacy“, (Washington,D.C, American University,

2013), hal. 4.

Paul S. Rockower, Projecting Taiwan : Taiwan‟s Public Diplomacy Outreach 47,

(Taiwan, Taipei, Institute of International Relations, National Chengchi

University, Maret 2011): 107-152

Edstorm, Berd. “Japan‟s Foreign Policy in Transition: The Way Forward for

Japan as an International Actor In a World in Flux”. Institute for Security &

Development Policy”. 2011

Page 87: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

xii

Jiménez-Beltrán,Francisco Javier. 2016. “Analysis of the Relationship between

Tourism and Food Culture.” Sustainability 8 hal :9

Adam, MFR, et al. “Gastrodiplomacy Jepang di Indonesia Melalui Program Japan

Halal Food Project (JHFP) Tahun 2013-2015”. E-SOSPOL; Vol. IV . 2017;

hal 15

Buku

Ashkenazi, Michael and Jeanne Jacob. Food Culture in Japan. “Food Culture

Around The World. 2003

Bogdan, Robert dan Steven J. Taylor. “Pengantar Metode Penelitian Kualitatif”.

Surabaya: Usaha Nasional. 1992

Drinkwater, Derek. Sir Harold Nicolson and International Relations: The

Practitioner as Theorist. New York: Oxford University Press. 2005

Iyul Yanti, Skripsi . “Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia Melalui The

Japan Foundation Tahun 2003-2011” (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

2012) hal 54

Japan Sake and Shochu Makers Association and National Research Institute of

Brewing. 2011. A Comprehensive Guide to Japanese Sake. Japan Sake and

Shochu Makers Association

Kosaki, Takayuki. dan Walter Wagner. The Food of Japan : Authentic Recipes

from the Land of the Rising Sun. 1995

Lenczowski, John. 2011. Full Spectrum Diplomacy and Grand Strategy

Reforming the Structure and Culture of U.S. Foreign Policy. Lexington

Books, United Kingdom

Melissen, Jan. (2006) Public Diplomacy Between Theory and Practice. In: J.

Noya (ed).

Oppenheim, Felix E. 1987. National Interest, Rationality, and Morality, Political

Theory, 15

Vogel, Steven K. Japan Remodeled: How Government and Industry are

Reforming Japanese Capitalism. London: Cornell University Press, 2006

Warsito,Tulus dan Wahyuni Kartikasari. Diplomasi Kebudayaan Konsep dan

Relevansi Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia, Ombak,

Yogyakarta, 2007

Page 88: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

xiii

Laporan Resmi Pemerintah

Laporan dari Kementrian Agrikultur, Perikanan, dan Kehutanan Jepang. Dapat

dilihat melalui website

http://www.maff.go.jp/e/data/publish/attach/pdf/maff_2016-1.pdf diakses

pada 11 April 2018 pukul 09.05

MAFF. “Further Spreading the Appeal of Japanese Food to the World”.

http://www.maff.go.jp/e/data/publish/attach/pdf/maff_2016-1.pdf

Ministry of Agriculture, Forestry, and Fisheries. “ Washoku: Traditional Dietary

Cultures of Japanese”dapat diperoleh di

http://www.maff.go.jp/e/japan_food/washoku/pdf/wasyoku_english.pdf

The Japan Foundation. Annual Report 2002.

https://www.jpf.go.jp/e/about/result/ar/2002/pdf/ar2002.pdf diakses pada

14 Oktober 2018

Situs Resmi Pemerintah

Berita Selatan. 2018. “Ennichisai Bukti Harmonisasi Hubungan Indonesia –

Jepang”. http://selatan.jakarta.go.id/news/2018/07/ennichisai-bukti-

harmonisasi-hubungan-indonesia-jepang diakses pada 23 April 2019 pukul

12.58

Hello Kitty App. https://us.jnto.go.jp/news/news_item.php?newsid=530 diakses

pada 10 Agustus pukul 16.08

International Students in Japan 2017.

https://www.jasso.go.jp/en/about/statistics/intl_student/data2017.html

diakses pada 19 November 2018 pukul 19.00

Japan Tourism. 2019. “Overseas Residents' Visits to Japan”.

https://www.tourism.jp/en/tourism-database/stats/inbound/#region-courtry

diakses pada 21 Mei 2019 pukul 12.20

Kedubes Jepang untuk Indonesia. Apakah JJM. “https://www.id.emb-

japan.go.jp/matsuri/about_jjm.html. diakses pada 7 April pukul 05.46

Ministry of Foreign Affairs of Japan. “Inauguration Ceremony of Anime

Ambassador” .https://www.mofa.go.jp/announce/announce/2008/3/0319-

3.html diakses pada 9 Agustus pukul 08.14

Page 89: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

xiv

Ministry of Foreign Affairs of Japan.Pop-Culture

Diplomacy.https://www.mofa.go.jp/policy/culture/exchange/pop/index.html

diakses pada 9 Agustus 2018 pukul 07.59

The Japan Food Product Overseas Promotion Center (JFOODO). “About

Us”.https://www.jetro.go.jp/en/jfoodo/about.html

The Japan Food Product Overseas Promotion Center (JFOODO). “Our

Logo”.https://www.jetro.go.jp/en/jfoodo/logo.html diakses pada 10

Desember pukul 19.53

Basis Data Resmi

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari situs

https://wits.worldbank.org/CountryProfile/en/Country/JPN/Year/LTST/Trad

eFlow/Export/Partner/by-country/Product/16-24_FoodProd diakses pada 10

November 2018 pukul 12.45

Export value of agricultural, forestry and fishery commodities from Japan from

2010 to 2017. https://www.statista.com/statistics/750643/japan-export-

value-of-agricultural-forestry-and-fishery-products/ diakes pada 13 April

2018 pukul 10.15

Media Elektronik

Associated Press. 2008. “Hello Kitty Named Japan Tourism Ambassador”.

http://www.nbcnews.com/id/24708771/ns/travel-news/t/hello-kitty-named-

japan-tourism-ambassador/#.W3PfDvkzbIU diakses pada 10 Agustus pukul

15.12

Bartlett, Chris. 2015. “The Origin and History of Japanese Curry Rice”.

https://taiken.co/single/the-origin-and-history-of-japanese-curry-rice diakses

pada 16 Desember 2018 pukul 17.53

Bosnia, Faisal. 2018. “7 Anime Kuliner Paling „Maknyus‟ Saat Ini”.

https://www.kincir.com/movie/anime/7-anime-kuliner-paling-maknyus-

saat-ini diakses pada 6 April 2019 pukul 19.45

Carly. T.t. “Omiyage”. https://www.hisgo.com/us/destination-

japan/blog/omiyage.html diakes pada 12 Desember 2018 pukul 14.41

Detik Food. 2013. “Japan Halal Food Project Promosikan Produk Pangan Halal

Jepang di Indonesia”. https://food.detik.com/info-halal/d-2433453/japan-

halal-food-project-promosikan-produk-pangan-halal-jepang-di-indonesia

diakes pada 5 April pukul 00.30

Page 90: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

xv

Detik Food. Tanpa tahun. “ 40 Tempat Makan Ramen Enak di Jakarta”.

https://food.detik.com/foodspot/40ramen/” diakses pada 5 April pukul 00.20

Ennichisai. “Frequently Asked Question”. https://www.ennichisaiblokm.com/

diakses pada 27 Januari 2019 pukul 15.00

Fimela. 2016. “Ke JETRO Japan Food Festival, Yuk Coba Makanan Unik Khas

Jepang”. https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3764429/ke-

jetro-japan-food-festival-yuk-coba-makanan-unik-khas-jepang diakses pada

4 April 2019 pukul 06.45

Graham, Nicholas. 2008. “Hello Kitty: Japan‟s Tourism Ambassador”.

https://www.huffingtonpost.com/2008/05/20/hello-kitty-japans-

touris_n_102736.html diakses pada 10 Agustus pukul 15.51

Grimm, Lisa. 2011. “A Brief History of Japanese Beer”.

https://drinks.seriouseats.com/2011/08/a-brief-history-of-japanese-beer-

sapporo-ichiban-craft-beer-in-japan.html diakses pada 12 Desember 2018

pukul 14.00

Hasil polling google trend mengenai pencarian dengan kata kunci “Anime” di

Indonesia dapat dijumpai disitus berikut ini https://trends.google.com/trends/explore?date=today%205-

y&geo=ID&q=%2Fm%2F0jxy diakses pada 8 Mei 2019 pukul 09.20

Hayashi, Fumio dan Edward C. Prescott . Tt. “The 1990s in Japan: A Lost

Decade”. Diunduh 15 Oktober

2018.https://mobile.minneapolisfed.org/research/wp/wp607.pdf

Hughes, Michelle. 2016. “Naruto‟s favorite noodle shop Ichiraku Ramen is real,

and we just visited it!”. https://soranews24.com/2016/08/22/narutos-

favorite-noodle-shop-ichiraku-ramen-is-real-and-we-just-visited-it/ diakses

pada 5 April 2019 pukul 00.05

Jiji. 2018. “Japan's farm exports hit record high for fifth straight year”.

https://www.japantimes.co.jp/news/2018/02/09/business/japans-farm-

exports-hit-record-high-fifth-straight-year/#.XCc1K_kzbIU diakses pada 28

Desember 2018 pukul 15.52

Koe Tigmin. 2018. “Japan‟s Food Export Higher than Last Year‟s, with Hong

Kong the Greatest Importer”. https://www.foodnavigator-

asia.com/Article/2018/08/22/Japan-s-food-exports-higher-than-last-year-s-

with-Hong-Kong-the-greatest-importer diakses pada 8 April 2019 pukul

14.20

Page 91: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

xvi

Liputan 6. 2016. “Nikmatnya Onigiri Khas Jepang dengan Cita Rasa Indonesia”.

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2498740/nikmatnya-onigiri-khas-

jepang-dengan-cita-rasa-indonesia diakes pada 4 April pukul 23.30

Lombardi, Linda. 2014. “THE SOCIAL HISTORY OF RAMEN”.

https://www.tofugu.com/japan/history-of-ramen/. Diakes pada 4 April 2019

pukul 23.50

Masayo, Hagimura. 2017. “What Impresses Foreign Tourists When They Come to

Japan? ― Explaining Japanese society and culture to foreign

tourists”.https://www.japanpolicyforum.jp/archives/society/pt20171208135

055.html diakses pada 15 Desember 2018 pukul 22.33

McGray, Douglas. 2009. “Japan‟s Gross National Cool”.

https://foreignpolicy.com/2009/11/11/japans-gross-national-cool/ diakses

pada 6 Agustus 2018 pukul 06.15

Millen, Karen. 2015. “You voted: World's best food is in..”.

https://edition.cnn.com/travel/article/world-best-food-culinary-

journeys/index.html diakses pada 11 Maret 2018

Morgan,Bethan. 2018. “The Best Michelin-Starred Restaurants in Tokyo,

Japan”https://theculturetrip.com/asia/japan/articles/the-culinary-capital-of-

the-world-ten-michelin-starred-restaurants-in-tokyo/ diakses pada 13 April

2018 pukul 09.32

Murakami Naohisa. 2016. ” Japanese Restaurants On the Rise Abroad”.

https://www.nippon.com/en/features/h00128/ diakses pada 2 Maret 2018

pukul 09.00

Nunu. 2016. “Sinopsis:SINOPSIS: SHOKUGEKI NO SOUMA”.

https://sakuranime.com/sinopsis-shokugeki-no-souma-2015-anime-

memasak-terbaik/ diakses pada 6 april 2019 pukul 19.41

Organization to Promote Japanese Restaurant Abroad.“Outline of

Activity”.http://jronet.org/about/active/

Osamu, Nobuko Mizutani . 2014“Washoku added to UNESCO heritage list”.

https://www.japantimes.co.jp/life/2014/01/12/language/washoku-added-to-

unesco-heritage-list/#.WqZSjG3FLIU diakses pada 11 Maret 2018

Otani, Seigo. 2017. “What is Takoyaki”. http://thisis-japan.com/takoyaki/ diakses

pada 6 April 2019 pukul 21.50

Panin, Brenda. 2012. “The Unique Characteristic of Japanese

Cuisine”.http://www.iheartjapan.ca/2012/10/the-unique-characteristics-of-

japanese-cuisine/ diakses pada 12 April 2018 pukul 08.51

Page 92: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

xvii

Pencarian Komik Asal Jepang di Penerbit M&C

http://www.mncgramedia.id/comics/?country=Jepang diakses pada 19

November 2018 pukul 17.15

Present and Future of Public Diplomacy: A European Perspective . (California:

Rand Corporation)

Rudi, Alsadad. 2013. “Yuk, ke Festival Little Tokyo”.

https://nasional.kompas.com/read/2013/05/26/08285611/yuk.ke.festival.littl

e.tokyo diakses pada 27 Januari 2019 pukul 15.50

Sandiputra, Rio. 2017. “250 Ribu Pengunjung Hadiri Festival Ennichisai 2017”.

http://www.beritajakarta.id/read/44743/250_ribu_pengunjung_hadiri_festiv

al_ennichisai_2017#.XLFwMkgzbIV diakses pada 10 November 2018

pukul 12.20

Siaran Pers. 2018. “Mari Berakhir Pekan Bersama di Ennichisai 2018!”.

https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/112191/mari-berakhir-pekan-

bersama-di-ennichisai-2018 diakses pada 27 Januari 2019 pukul 15.32

Strusiewicz, Cezary Jan. 2017. “KAKIGORI – THE TIP OF THE (SHAVED)

ICEBERG”. https://metropolisjapan.com/kakigori-tip-shaved-iceberg/

diakes pada 6 April 2019 pukul 21.30

Tempo. 2016. “Jumlah Orang Indonesia Berbahasa Jepang Terbanyak di Dunia”.

https://dunia.tempo.co/read/740056/jumlah-orang-indonesia-berbahasa-

jepang-terbanyak-di-dunia/full&view=ok diakses pada 23 April 2019 pukul

23.45

Tempo. 2018. “Cumi Bakar dan Takoyaki Laris Manis di Jak-Japan Matsuri

2018”. https://metro.tempo.co/read/1124834/cumi-bakar-dan-takoyaki-laris-

manis-di-jak-japan-matsuri-2018/full&view=ok diakses pada 7 April 2019

pukul 05.31

The Metro UK. 2008. “Hello Kitty Becomes Japanese Ambassador”.

https://metro.co.uk/2008/05/19/hello-kitty-becomes-japanese-ambassador-

145087/ diakses pada 10 Agustus pukul 15.25

Thompson, Jessica. 2016. “Modern Japanese Food: An Evolution of Note”.

https://metropolisjapan.com/modern-japanese-food/ diakses pada 12 April

2018 pukul 08.44

UNESCO. 2013. “Washoku, traditional dietary cultures of the Japanese, notably

for the celebration of New Year”.

Page 93: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

xviii

http://www.unesco.org/archives/multimedia/?pg=33&s=films_details&id=3

516 diakses pada 10 Desember pukul 17.42

Vanri, Keken Fitra. “Harian KAMI dalam Peristiwa Malari 1974”.

https://id.scribd.com/doc/46642948/Pers-Dalam-Peristiwa-Malari-1974

diakses pada 8 Oktober 2018

Wallace, Charles. 2015. “Sushi addicts need to be aware of mercury toxicity risk”.

https://www.ft.com/content/41ee5670-26f1-11e5-bd83-71cb60e8f08c

diakses pada 13 April pukul 08.49

Wuragil, Zacharias. 2018. “ Dua Hari Festival Ennichisai Sedot Ratusan Ribu

Pengunjung”. https://metro.tempo.co/read/1102692/dua-hari-festival-

ennichisai-sedot-ratusan-ribu-pengunjung diakses pada 10 November 2018

pukul 12.14

Wuragil, Zacharias. 2018. “Area Festival Ennichisai Akan Diperluas 2019”.

https://metro.tempo.co/read/1102708/area-festival-ennichisai-akan-

diperluas-2019/full&view=ok diakses pada 27 Januari 2019 pukul 15.46

.

Page 94: UPAYA JEPANG DALAM PENDAYAGUNAAN KULINER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · kebudayaan adalah kuliner. Diplomasi kebudayaan dipakai karena melalui budaya

xix