173
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN METODE DISCOVERY MELALUI KEGIATAN LABORATORIUM PADA KONSEP SISTEM KOLOID (Penelitian Tindakan Kelas di MAN 12 Jakarta Barat Kelas XI) Oleh: HILMINA 103016227127 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

  • Upload
    buikhue

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

DENGAN METODE DISCOVERY MELALUI KEGIATAN

LABORATORIUM PADA KONSEP SISTEM KOLOID

(Penelitian Tindakan Kelas di MAN 12 Jakarta Barat Kelas XI)

Oleh:

HILMINA103016227127

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

i

ABSTRAK

Hilmina. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Metode Discovery melalui Kegiatan Laboratorium pada Konsep Sistem Koloid. Skripsi Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan metode discovery melalui kegiatan laboratorium pada konsep sistem koloid. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 12 Jakarta Barat pada bulan Mei sampai dengan Juni 2008.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan sampel berjumlah 33 siswa yang diajarkan dengan metode discovery melalui kegiatan laboratorium. Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan terdiri dari dua siklus penelitian dengan tahapan dalam tiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, angket, tes hasil belajar, dan hasil wawancara guru dan siswa.

Dari hasil penelitian skripsi ini diperoleh gambaran bahwa penelitian ini telah mencapai kriteria yang telah menjadi batas indikator keberhasilan yang ditunjukkan melalui peningkatan kategori aspek partisipasi siswa yang aktif dalam pembelajaran pada tiap siklus. Begitu pula dengan tes hasil belajar terjadi peningkatan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 68,09 meningkat menjadi 74,81 serta tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai kurang dari 60,00. Sama halnya dengan hasil wawancara siswa yang menanggapi secara positif proses pembelajaran yang menggunakan metode discovery melalui kegiatan laboratorium. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran metode discovery melalui kegiatan laboratorium dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

Kata kunci: metode discovery, kegiatan laboratorium, sistem koloid.

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

ii

ABSTRACT

Hilmina. Efforts to Improve Student Learning Outcomes by Method of DiscoveryChemistry through Concept Activities Laboratory in Colloidal Systems. Thesis Of Chemistry Department of Education Studies Program Natural Science Faculty ofScience and Teacher Training Tarbiyah Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

This research aims to improve student learning outcomes by methods of chemicaldiscovery through laboratory activities on the concept of colloidal systems. The research was conducted in West Jakarta MAN 12 in May to June 2008.

The method used in this study was classroom action research with a sample of 33students who were taught with methods of discovery through laboratory activities. Classroom Action Research which conducted the study consisted of two cycleswith each cycle includes the stages in the planning, implementation, observation, and reflection. The research instrument used is the observation sheet, questionnaire, achievement test, and interviews of teachers and students.

From the research, this paper shows the study had reached the criteria has become a boundary indicator of the success demonstrated by the increase in categories ofaspects of active student participation in learning in each cycle. Similarly, an increase in achievement test average score of 68.09 in the first cycle increased to74.81 and no more students who scored less than 60.00. Similar to the results ofinterviews of students who responded positively to the learning process that uses amethod of discovery through laboratory activities. From these results we can conclude that learning by using learning method of discovery through laboratoryactivities can enhance students' learning outcomes chemistry.

Key words: method of discovery, laboratory activities, colloidal systems

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim,

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa

mencurahkan rahmat dan karunia-Nya, karena atas izin dan kemurahan-Nya

penulis dapat menyusun skripsi ini. Shalawat serta salam selalu disampaikan

kepada nabi Muhammad saw, serta seluruh keluarganya, sahabat-sahabatnya

sampai akhir zaman.

Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

program strata 1 (S1) di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dalam kesempatan ini penulis juga tidak lupa mengucapkan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya atas keterlibatan semua pihak, baik secara langsung

atau tidak langsung yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih serta

penghargaan yang setingi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Baiq Hanna Susanti, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Nengsih Juanengsih, M.Pd, Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dedi Irwandi, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus selaku dosen pembimbing I yang

telah menyediakan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan

bimbingan, pengarahan, dan petunjuknya kepada penulis dalam penyusunan

skripsi ini.

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

iv

5. Burhanudin Milama, M.Pd selaku selaku dosen pembimbing II yang telah

menyediakan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan,

pengarahan, dan petunjuknya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Marina Setiawati, M. Si selaku dosen yang pernah membimbing dan telah

menyediakan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan,

pengarahan, dan petunjuknya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini,

serta dosen pendidikan IPA yang lain yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat saya.

7. M. Yunus, M.Pd, selaku kepala sekolah MAN 12 Jakarta Barat yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian guna

penyelesaian skripsi ini.

8. Abu Ahmad, S.Pd, selaku guru kimia MAN 12 Jakarta Barat yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian serta

member bimbingan dan membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.

9. Siswa-siswi MAN 12 Jakarta Barat, khususnya kelas XI IPA yang telah

membantu penulis dalam melakukan penelitian.

10. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah merawat dan mendidik penulis

dengan kasih sayang, memberikan pengorbanan baik materil maupun spiritual

yang tidak terhitung nilainya, serta senantiasa mendorong dan mendoa’kan

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Adik-adikku tercinta yang senantiasa memberikan support dan bantuan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Rekan-rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Kimia angkatan 2003,

Sindi, Yeyen, Bang Kus, Syarif, Muhib, Upi, Ina, Ita, Ani dan Darjo yang

selalu memberikan motivasi, semangat dan perjalanan seru yang menjadi

kenangan yang tidak terlupakan bagi penulis.

13. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini merupakan karya kecil di tengah-

tengah khazanah ilmu pengetahuan yang sangat luas. Namun penulis tetap

berharap semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangsih pada Program Studi

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

v

Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan keguruaan UIN Syarif Hidayatullah khususnya dan masyarakat

umumnya.

Akhirnya hanya kepada Allah jualah penulis persembahkan semuanya,

semoga kebaikan dan bantuan baik moral maupun materil dari semua pihak

diterima Allah SWT sebagai amal shaleh di sisi-Nya dan mendapat balasan yang

berlipat ganda dari-Nya, amin.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Jakarta, Desember 2010

Penulis

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah dan Fokus Penelitian ................................... 5

C. Pembatasan Fokus Penelitian....................................................... 6

D. Perumusan Masalah..................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian....................................................................... 6

F. Tujuan Penelitian......................................................................... 7

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS TINDAKAN ............................................................... 8

A. Deskripsi Teoritis ........................................................................ 8

1. Pembelajaran Discovery.................................................... .... 8

2. Pembelajaran Kimia dengan Kegiatan Laboratorium......... .... 16

3. Belajar .................................................................................... 20

4. Hasil Belajar ........................................................................... 23

5. Kimia...................................................................................... 25

6 Sistem Koloid ......................................................................... 26

B. Hasil Penelitian yang Relevan...................................................... 31

C. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan.............................. 31

D. Kerangka Pikir............................................................................. 34

E. Hipotesis Tindakan...................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 36

A. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 36

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian..................................... 36

C. Subjek atau Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian ................. 37

D. Peran dan Posisi Penelitian .......................................................... 37

E. Tahapan Intervensi tindakan ........................................................ 37

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan................................. 40

G. Indikator Keberhasilan................................................................. 41

H. Data dan Sumber Data ................................................................. 42

DAFTAR ISI

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

vii

I. Instrumen-instrumen Pengumpul Data yang digunakan................ 42

J. Teknik Pengumpulan Data........................................................... 47

K. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan (Trusworthiness) Studi ........... 47

L. Teknik Analisa Data .................................................................... 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 52

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 52

1. Siklus I ................................................................................... 52

2. Siklus II .................................................................................. 62

B. Pemeriksaan Keabsahan Data ...................................................... 70

C. Pembahasan ................................................................................ 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 73

A. Kesimpulan ................................................................................. 73

B. Saran ........................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 75

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pengelompokkan Sistem Koloid .................................................. 27

Tabel 2.2 Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan.............................. 32

Tabel 3.1 Data dan Sumber Data yang digunakan........................................ 42

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Guru........................................................... 42

Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Siswa ......................................................... 43

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner ..................................................... 43

Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi ......................................................... 44

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I.............................. 45

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II ............................ 45

Tabel 4.1 Rata-rata Hasil Observasi Siklus I................................................ 55

Tabel 4.2 Rata-rata Hasil Kuesioner Siklus I .............................................. 57

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I.................... 58

Tabel 4.4 Data Hasil Wawancara Siswa Siklus I.......................................... 59

Tabel 4.5 Refleksi Tindakan Siklus I .......................................................... 60

Tabel 4.6 Rata-rata Hasil Observasi Siklus II .............................................. 66

Tabel 4.7 Rata-rata Hasil Kuesioner Siklus II ............................................. 67

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II .................. 68

Tabel 4.9 Data Hasil Wawancara Siswa Siklus II ........................................ 69

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Rancangan Siklus Penelitian Tindakan ........................................ 36

Gambar 2 Aspek-aspek Indikator Hasil Belajar yang Diukur........................ 41

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ..................................................................................... 78

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 80

Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal Instrumen Penelitian .......................................... 92

Lampiran 4 Soal Tes Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II .......................... 105

Lampiran 5 Kunci Jawaban ...................................................................... 113

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa .............................................................. 114

Lampiran 7 Observasi Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ....................... 126

Lampiran 8 Hasil Observasi ..................................................................... 138

Lampiran 9 Angket Kuesioner Siklus I dan Siklus II ................................ 139

Lampiran 10 Nilai Hasil Belajar Siswa ...................................................... 141

Lampiran 11 Perhitungan Uji Validitas Instrumen....................................... 143

Lampiran 12 Reliabilitas Soal Instrumen ................................................... 152

Lampiran 13 Tabel Uji Tingkat Kesukaran Soal ......................................... 154

Lampiran 14 Tabel Uji Daya Beda Soal...................................................... 157

Lampiran 15 Perhitungan Distribusi Frekuensi............................................ 158

Lampiran 16 Wawancara Guru ................................................................... 162

Lampiran 17 Wawancara Siswa.................................................................. 163

Lampiran 18 Hasil wawancara Siklus I dan Siklus II .................................. 165

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berkembangnya suatu peradaban tidak lepas dari berkembangnya

pengetahuan karena pengetahuan adalah dasar yang menjadi landasan pola

berpikir ke arah kemajuan. Kemajuan suatu bangsa ditentukan dari semangat

perjuangan generasi penerus. Salah satunya yaitu semangat siswa dalam

mengenyam dunia pendidikan. Didalam pendidikan terdapat perubahan pola

pikir siswa ke arah perubahan yang lebih positif karena di dalam dunia

pendidikan siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.

Pendidikan merupakan aspek yang paling penting dalam menunjang

kemajuan bangsa di masa depan, karena melalui pendidikan manusia dapat

mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya baik itu potensi

rohani (pikir, rasa dan budi pekerti) maupun jasmani (panca indera serta

keterampilan). Kesadaran terhadap pentingnya pendidikan mendorong

manusia untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan pendidikan. Karena

pendidikan merupakan sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mencapai kesejahteraan lahir dan batin.

Kemajuan suatu bangsa mengharuskan adanya sumber daya manusia

yang unggul, dan adanya manusia yang unggul mengharuskan adanya

pendidikan yang unggul, dan adanya pendidikan yang unggul mengharuskan

adanya berbagai komponen atau aspek pendidikan yang unggul pula. Kepada

pendidikan yang unggul itulah harapan untuk membangun bangsa yang

unggul akan dapat diwujudkan.1 Oleh karena itu, kesadaran dan keinginan

yang kuat dari pemerintah dan rakyat Indonesia perlu dilakukan untuk

memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia. Salah satunya melalui lembaga

pendidikan yaitu sekolah harus memenuhi kebutuhan tersebut dengan

memperhatikan proses pembelajaran yang diterapkan.

1 Prof. Dr. Abuddin Nata, MA, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta:

Prenada Media Group, 2009), cet. ke-I, h.1

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

2

Penting sekali bagi guru untuk memahami sebaik-baiknya proses

belajar siswa, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan

lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa. 2

Maka dari itu sebelum melakukan penelitian, peneliti memperhatikan

situasi dan kondisi belajar tempat penelitian diadakan. Berdasarkan observasi

yang dilakukan di MAN 12 Jakarta Barat pada bulan Januari 2008 peneliti

mewawancarai siswa kelas XI mengenai minatnya terhadap pelajaran kimia,

diantara sebagian siswa berpendapat berpendapat bahwa kimia merupakan

pelajaran yang kurang diminati serta merupakan pelajaran yang sulit, karena

siswa hanya mengandalkan hafalan rumus dan konsep saja. Aktifitas siswa

agak terbatas pada mengingat informasi, mengungkapkan kembali apa yang

telah dikuasainya, dan bertanya kepada guru tentang bahan yang belum

dipahaminya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rogers yang mengatakan

bahwa praktek pendidikan lebih di titik beratkan pada segi pengajaran bukan

pada siswa yang belajar. Praktek tersebut ditandai oleh peran guru yang

dominan dan siswa hanya menghafalkan pelajaran.3 Dominasi guru dalam

proses pembelajaran menyebabkan siswa lebih banyak terlibat pasif. Para

siswa lebih banyak menerima transfer ilmu dari guru daripada mencari dan

menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mereka

butuhkan. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa laboratorium kurang

difungsikan untuk kegiatan pembelajaran karena kegiatan pemebelajaran

hanya terbatas pada mencatat, latihan dan hafalan saja. Pelajaran hanya

terfokus di kelas yang kurang menarik perhatian siswa dan cenderung

membosankan sehingga membuat siswa sulit untuk mempelajari kimia karena

hanya mengandalkan hafalan. Proses pembelajaran yang diterapkan guru

masih menggunakan metode pembelajaran konvensional.

Pembelajaran konvensional kurang memberikan kesempatan bagi

siswa untuk membangun sendiri struktur kognitifnya, serta kesempatan untuk

2 Prof. Dr. Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h.273 Ida Bagus Putra Yasa, “Mengajar Dengan Inkuiri”, dalam Jurnal PRASI Vol.2 No.3

Tahun 2004, h.22.

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

3

menumbuhkembangkan minat dan sikap ilmiahnya.4 Hal ini membuat siswa

tidak cukup untuk memperoleh pengetahuan yang dalam.

Dalam mempelajari kimia, siswa memerlukan pengetahuan yang

mendalam untuk memahami konsep-konsep yang ada di dalam pelajaran

kimia. Ilmu kimia merupakan pelajaran yang kompleks, dimana siswa tidak

hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam berhitung tetapi juga

dituntut untuk menguasai konsep. Penguasaan konsep-konsep kimia serta

saling keterkaitannya mempunyai metode yang berbeda satu dengan yang

lainnya sesuai dengan materi yang dipelajari dan tujuan yang hendak dicapai.

Salah satu konsep yang dipelajari pada mata pelajaran kimia di kelas

XI adalah sistem koloid. Dalam mempelajari sistem koloid memerlukan

kegiatan yang dapat membangun pengetahuan siswa bukan hanya sekedar

hafalan semata. Siswa harus secara pribadi melakukan berbagai kegiatan yang

melibatkan proses mentalnya seperti mengadakan pengamatan di

laboratorium, melakukan percobaan, bersimulasi, mengadakan penelitian

sederhana, dan memecahkan masalah.5 Untuk itu perlu diterapkan metode

pembelajaran yang jitu dalam menggiring siswa agar lebih menyenangi belajar

kimia dan memahami konsep yang dipelajari seperti konsep sistem koloid.

Guru kimia haruslah memberikan cara mengajar terbaik untuk siswanya agar

siswa dapat mencapai ketuntasan balajar dan dapat menikmati belajar kimia

dengan senang hati. Melihat karakteristik tersebut, maka untuk mengatasi

permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar perlu menerapkan

suatu metode pembelajaran dengan metode discovery learning atau metode

pembelajaran penemuan.

Pembelajaran dengan metode discovery melatih siswa untuk

mendapatkan jawaban-jawabannya sendiri berdasarkan temuannya atau

menemukan lagi sesuatu yang ditemukan (membuktikan kembali). Itu berarti,

4IB. Putu Mardana, “Intensifikasi Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium dalam

Pembelajaran IPA Sebagai Upaya Meningkatkan Minat, Sikap Ilmiah, dan Prestasi Belajar IPA Siswa SLTP Negeri I Singaraja”, dalam Majalah Ilmiah Aneka Widya, XXXIII, 3, (Juli, 2000), h.148

5 R. Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Asli Mahasatya, 2003) h. 38

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

4

melalui metode discovery akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan ide dan gagasannya dalam usahanya untuk memecahkan

masalah. Pembelajaran dengan metode discovery juga dapat lebih memberikan

pemahaman kepada siswa dan lebih mudah diingat serta lebih lama melekat.

Pembelajaran dengan metode discovery dapat merubah cara pandang

siswa tentang pelajaran sains dalam hal ini pelajaran kimia yang oleh sebagian

besar siswa dianggap cukup sukar untuk memahaminya jika dipelajari hanya

melalui teori. Dalam pelajaran kimia dibutuhkan cara berpikir, pemahaman

pelajaran yang berbeda dan pengalaman langsung. Karena metode discovery

dapat merubah konsep pembelajaran kimia tidak hanya menjadi pelajaran

penghapalan konsep-konsep saja. Dengan demikian untuk

menumbuhkembangkan cara berpikir, pemahaman, cara untuk menyelidiki

dan keingintahuan siswa, perlu diterapkan cara belajar di sekolah dengan

metode discovery, karena dengan begitu siswa akan lebih menyenangi

pelajaran kimia.

Pelajaran kimia di sekolah harus dibuat menarik, terutama dari segi

penyampaian dan media yang digunakan. Cara penyampaian yang

mengundang rasa ingin tahu kepada siswa akan memberi sumbangan besar

untuk membuat pelajaran kimia menjadi menarik, bukan sebaliknya. Hal

tersebut dapat dilakukan dengan kegiatan laboratorium/praktikum. Dengan

melakukan kegiatan praktikum, siswa tidak hanya dijejali rumus-rumus saja

yang kelihatannya rumit dan membosankan tapi siswa juga diberikan kegiatan

yang membuat siswa menjadi tahu bagaimana proses kimia berlangsung.

Dalam metode discovery melalui kegiatan laboratorium banyak

keterampilan proses yang dapat dikembangkan, siswa diikutsertakan dalam

proses penyelidikan dan melalui keterlibatan siswa itu akan memperoleh

pemahaman konsep yang benar, terampil, dan mampu membuat kesimpulan.

Kegiatan penyelidikan memberikan pengalaman konkret sehingga siswa

mengingat ide-ide abstrak tanpa harus mengahafalkannya, seperti dalam

mempelajari konsep sistem koloid, siswa dapat membedakan antara koloid,

larutan dan suspensi, sifat-sifat koloid dan cara pembuatan koloid. Sehingga

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

5

untuk membangun pengetahuan siswa sendiri, maka konsep sistem koloid ini

sangat relevan jika diterapkan.

Metode discovery yang menitikberatkan pada pengalaman langsung

melalui kegiatan laboratorium, maka siswa dapat langsung melihat,

mendengar, meraba, serta melakukan percobaaan sendiri. Dengan cara

demikian hasil belajar akan bersifat permanen atau tidak mudah dilupakan.

Berdasarkan latar belakang tersebut dan melihat pentingnya

penggunaan metode pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan motivasi

dan aktivitas siswa dalam belajar, serta dalam upaya meningkatkan hasil

belajar siswa pada konsep sistem koloid, maka peneliti merasa perlu untuk

melakukan penelitian dengan judul ”UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN METODE DISCOVERY MELALUI

KEGIATAN LABORATORIUM PADA KONSEP SISTEM KOLOID”.

B. Identifikasi Masalah dan Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka peneliti

mengidentifikasikan masalah yang akan diteliti pada hal-hal sebagai berikut:

1. Sebagian besar siswa menganggap kimia merupakan pelajaran yang

kurang diminati serta merupakan pelajaran yang sulit, karena siswa hanya

mengandalkan hafalan rumus dan konsep saja.

2. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan aktifitas siswa

pasif.

3. Metode belajar yang digunakan masih menggunakan metode

konvensional.

4. Pembelajaran konvensional kurang memberikan kesempatan bagi siswa

untuk membangun sendiri struktur kognitifnya, serta kesempatan untuk

menumbuhkembangkan minat dan sikap ilmiahnya.

5. Laboratorium kurang difungsikan untuk kegiatan pembelajaran.

Fokus penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi pusat

perhatian. Fokus penelitian atau yang menjadi pusat perhatian dalam

penelitian tindakan kelas ini adalah:

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

6

1. Hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid yang dapat diukur

dengan menggunakan tes setiap akhir siklus.

2. Peneliti ingin memaksimalkan proses pembelajaran berlangsung dengan

suasana pembelajaran yang aktif.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Dari identifikasi area di atas maka penelitian ini dibatasi pada

penerapan metode discovery dengan kegiatan laboratorium untuk

meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Penelitian ini dilakukan pada siswa

kelas XI MAN 12 Jakarta Barat, semester 2 pada konsep sistem koloid.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan

fokus penelitian yang telah peneliti uraikan, maka masalah tersebut dapat

dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar

kimia siswa dengan metode discovery melalui kegiatan laboratorium pada

konsep sistem koloid?”

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut;

1. Membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman tentang kegunaan ilmu

kimia dalam kegiatan sehari-hari serta meningkatkan hasil belajar kimia.

2. Diharapkan skripsi ini menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam

menentukan metode pembelajaran yang paling tepat agar proses belajar

mengajar menjadi lebih efektif dan mampu mencapai tujuan pembelajaran

yang diharapkan.

3. Memotivasi guru untuk melakukan penelitian yang bermanfaat dalam

memperbaiki pembelajaran.

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

7

F. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran kimia.

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

8

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS TINDAKAN

A. Deskripsi Teoritis

1. Pembelajaran Discovery

Metode discovery berkembang berdasarkan filosofi dari Bruner

yang disebut dengan discovery learning, yaitu dimana siswa

mengorganisasi bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir. Guru

hendaknya memberikan kesempatan kepada siswanya untuk menjadikan

seorang problem solver, saintist, historin, ataupun ahli matematika.

Biarkanlah siswa-siswa menemukan arti bagi diri mereka sendiri, dan

memungkinkan mereka untuk mempelajari konsep-konsep di dalam

bahasa yang dimengerti mereka. 1 Pada metode ini diharapkan siswa dapat

mengembangkan pemahamannya dalam menganalisis suatu masalah yang

timbul pada kegiatan belajar.

Shadily mengemukakan bahwa discovery adalah menemukan atau

mendapatkan. Dengan menggunakan metode discovery siswa akan

menemukan atau mendapatkan definisi-definisi, kesimpulan-kesimpulan.

Gilstraf dan Martin seperti yang dikutip oleh Eni Nuraeni dan Kusdianti

mengemukakan bahwa discovery merupakan prosedur pengajaran yang

menekankan penemuan sampai peserta didik menyadari suatu konsep

sehingga terhindar dari belajar secara verbal.2 Jadi, metode discovery

merupakan pembelajaran dengan menggunakan proses penemuan yang

didesain oleh guru sehingga peserta didik dapat menemukan atau

membuktikan kembali suatu suatu konsep berupa definisi-difinisi atau

kesimpulan.

1 Wasty Soemanto, M.Pd, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), cet. Ke-V,

h. 134-1352 Eni Nuraeni, S.Pd dan Dra. Kusdianti, M.Si, Implementasi Model Pembelajran Induktif

untuk Mengajarkan Konsep Keanekaragaman Tumbuhan di SLTP, dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematikan dan IPA, h. 8

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

9

Menurut Bruner, Discovery learning is 'a process in which students

use information supplied to them to construct their own understanding'.

Maksud dari kalimat tersebut adalah proses penemuan yang didesain oleh

guru sehingga peserta didik dapat membangun pemahamanannya.3 Jadi

dalam metode discovery ini lebih menekankan proses pembelajaran yang

didesain sehingga membangun kreatifitas siswa untuk menemukan konsep

atau membuktikan konsep yang sudah ada. Dalam proses pembelajaran ini

siswa dituntut untuk lebih kreatif, mandiri dan kritis terhadap

permasalahan yang ada, dengan demikian ketergantungan siswa terhadap

orang lain dapat diminimalisir.

Menurut pandangan Strike’s mengenai pembelajaran discovery

bahwa peserta didik harus mengetahui sesuatu sebelum ia menemukan

sesuatu.4 Sedangkan menurut Sund, discovery adalah proses mental

dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip.5

Kellough mengemukakan bahwa discovery learning (belajar

menemukan) disebut juga belajar inkuiri,6 karena pada kegiatan belajar

tersebut siswa dituntut lebih aktif dan ada sejumlah proses mental yang

dilakukan siswa.7 Adapun yang dimaksudkan dengan proses mental

tersebut adalah mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan,

membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan.

Dengan kata lain, pembelajaran kimia dengan metode discovery adalah

pengajaran kimia yang dirancang sedemikian rupa dari pengetahuan awal

siswa sebelum ia melibatkan proses mentalnya sehingga siswa dapat

3 Jessica Bruce, Discovery Learning…, dari

www.bsu.edu/web/jccassady/393web/students/Bruce.htm, h. 14 Aan Erlyana, “Inquiry In The teaching of English for Young Learners”, Pancaran

Pendidikan, XV, 53 (Desember, 2002), h. 175 5 Tim Peneliti Universitas Udayana, Pengaruh Pola asuh Orang Tua dan Pengajaran

Dengan Metode Discovery-Inquiry Terhadap Konsep Diri Serta Hubungannya dengan Prestasi Belajar IPA Siswa SMP Negeri di Propinsi Bali, dalam Laporan Penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Udayana, 1992, h. 9

6 Fatmawati, “Perbedaan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Menggunakan Metode Inquiry dan Discovery di kelas IV SD Kota Padang”, dalam Jurnal lmu Pendidikan, No. 2, Vol. III (Januari, 2003), h. 127, 129

7 R. Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Asli Mahasatya, 2003) h. 38

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

10

menemukan konsep-konsep maupun prinsip-prinsip melalui proses

mentalnya sendiri. Jadi, apabila pembelajaran discovery ini dilaksanakan,

diharapkan dapat mendorong siswa untuk memecahkan masalah serta

berpikir lebih kreatif dalam kegiatan belajarnya sehingga siswa pun

berperan dalam mengasimilasikan suatu konsep diharapkan tidak lagi

hanya menerima transfer ilmu dari guru melainkan dapat membangun

sendiri struktur kognitifnya.

Dalam pembelajaran dengan menggunakan metode discovery

menekankan pada proses pembelajaran bukan pada hasil yang dicapai

siswa. Beberapa karakteristik dari metode discovery, diantaranya yaitu: 8

a. Masalah direncanakan oleh guru dan biasanya dilengkapi dengan data.b. Proses penemuannya didesain oleh guru. Siswa melalui proses

berpikirnya dapat menemukan apa yang dimaksud oleh guru. c. Hasil dari metode discovery merupakan definisi-definisi atau

generalisasi-generalisaasi.

Berdasarkan karakteristik yang telah disebutkan di atas, metode

discovery didefinisikan sebagai pembelajaran yang direncanakan oleh guru

dalam mempersiapkan proses situasi bagi anak untuk melakukan

eksperimen seperti ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan

sesuatu, dan mencari jawaban hingga membuat suatu generalisasi,

menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lainya,

membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain.

Beberapa bentuk kegiatan belajar discovery diantaranya ialah:

bertanya jawab, berdiskusi, melakukan pengamatan, mengadakan

percoban, bersimulasi, mengadakan permainan, mengerjakan tugas-tugas

mengadakan penelitian sederhana, memecahkan masalah, dan sebagainya.9

Jadi, pada kegiatan belajar discovery siswa dituntut untuk lebih banyak

beraktifitas agar dapat dapat mengalami proses pengamatan yang dapat

8 Fatmawati, “Perbedaan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Menggunakan Metode

Inquiry dan Discovery di kelas IV SD Kota Padang”, Jurnal lmu Pendidikan…, h. 129-1309 R. Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Asli Mahasatya,

2003) h. 38

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

11

memicu siswa mendapatkan hasil jawaban atas apa yang dikemukakan

oleh guru.

Pada pembelajaran dengan menggunakan metode discovery ini,

siswa dituntut untuk mengembangkan daya pikirnya agar dapat

menemukan atau memecahkan masalahnya. Peran guru dalam

pembelajaran ini hanya sebagai fasilitator atau pembimbing saja yakni

hanya memberikan arahan dan bimbingan seperlunya.

Dalam metode discovery tugas guru di dalam kelas sangat kecil.

Kerja keras guru saat berada di luar kelas. Sebelum pelajaran dimulai guru

lebih memfokuskan untuk membangun kondisi kelas yang menunjang

kegiatan menemukan agar kegiatan belajar berhasil di capai, kondisi dalam

kelas harus dapat memberikan kenyamanan siswa dalam mencari jawaban.

Seorang guru lebih banyak mendampingi siswa dalam kegiatannya

Discovery sering disebut juga dengan penemuan. Menurut

Encyclopedia of Educational Research, penemuan merupakan strategi

yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk

pembelajarankan ketrampilan menyelidiki, memecahkan masalah sebagai

alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. 10 Penggunan metode

penemuan (discovery learning) menurut Suchman bertujuan untuk

membantu kemandirian siswa dalam mengadakan penyelidikan melalui

disiplin berpikir yang benar. Penemuan mendorong siswa untuk

menemukan jawaban dari pertanyaan tentang mengapa sesuatu terjadi

melalui pengumpulan data yang logis. Selain itu penemuan bertujuan

untuk mengembangkan strategi berpikir siswa untuk menemukan jawaban

dari mengapa sesuaru terjadi sebagaimana kejadiannya. 11 Dalam metode

discovery ini siswa terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan

suatu masalah yang diberikan guru dan mendorong siswa untuk

10Anonim, Metode Penemuan, from http://www.laboratorium-

um.sch.id/files/BAB%20XII%strategi-pembelajaran-dengan-metode-penemuan.pdf. 8 Januari

2008, h. 211Anonim, Metode Penemuan, from http:www.laboratorium-um.sch.id ……, h. 1

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

12

mengembangkan strategi berpikir yang logis. Mengajar sains discovery ini

mulai dengan apa yang telah diketahui atau guru berpikir yang diketahui

siswa dan membutuhkan waktu untuk memahami apa yang mereka

lakukan.

Tiga ciri utama dari belajar menemukan (discovery learning) yaitu:

(1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,

menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat pada

siswa; (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan

pengetahuan yang sudah ada. 12 Dari ketiga ciri yang telah disebutkan

dapat dikatakan bahwa pada metode discovery, situasi belajar mengajar

berpindah dari situasi teacher dominated learning menjadi situasi student

dominated learning yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan belajar

mengajar, sehingga belajar siswa menjadi lebih bermakna karena siswa

diharapkan mampu mengkaitkan materi pelajaran baru dengan struktur

kognitif yang sudah ada.

Untuk dapat melaksanakan metode discovery, diperlukan langkah-

langkah pembelajaran sebagai berikut:

a. Identifikasi kebutuhan siswa,

b. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep, dan

generalisasi pengetahuan,

c. Seleksi bahan, problema atau tugas-tugas,

d. Membantu memperjelas tugas / problema yang dihadapi siswa serta

peranan masing-masing siswa,

e. Mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan,

f. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan,

g. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan,

h. Membantu siswa dengan informasi / data jika diperlukan siswa,

i. Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang

mengarahkan dan mengidentifikasi masalah,

12Herdian, Metode Pembelajaran Discovery (penemuan), from http://herdi07.wordpress.com/2010/05/27/metode-pembelajaran-discovery-penemuan/, 1 Agustus 2010, h. 1

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

13

j. Merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa,

k. Membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuannya.

Metode discovery terbagi menjadi dua macam, yaitu: 13

a. Discovery tidak terbimbing

Dalam metode discovery tidak terbimbing ini, guru hanya

mengajukan suatu masalah, dan kemudian memecahkan masalah

tersebut melalui langkah-langkah discovery. Caranya adalah

mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada kelas, memberikan

kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi. Selanjutnya guru

menjawab sendiri atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya itu.

Guru mengharapkan agar siswa secara keseluruhan berhasil melibatkan

dirinya dalam proses pemecahan masalah, menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diajukannya secara reflektif.

b. Discovery terbimbing

Pada jenis metode discovery ini, guru hanya membimbing siswa

ke arah yang tepat atau benar, sedangkan siswa melakukan discovery.

Dalam gaya pengajaran ini, guru perlu memiliki keterampilan

memberikan bimbingan, yakni mendiagnosis kesulitan-kesulitan siswa

dan memberikan bantuan dalam memecahkan masalah yang dihadapi

siswa.

Menurut Carin (1993), dalam merencanakan dan menyiapkan

pembelajaran discovery terbimbing, diperlukan langkah-langkah sebagai

berikut: (1). Menentukan tujuan yang akan dipelajari oleh siswa; (2).

Menentukan lembar pengamatan data untuk siswa; (3). Menyiapkan alat

dan bahan secara lengkap; (4). Menentukan dengan cermat apakah siswa

akan bekerja secara atau secara berkelompok; (5). Mencoba terlebih

13 Prof. Dr. Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem

(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.187-188.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

14

dahulu kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa.14 Untuk mencapai tujuan

di atas, Carin (1993) menyarankan hal-hal di bawah ini: (1). Membantu

siswa untuk memahami dan prosedur kegiatan yang harus dilakukan; (2).

Memeriksa bahwa semua siswa memahami tujuan dan prosedur kegiatan

yang harus dilakukan; (3) Menjelaskan pada siswa tentang cara bekerja

yang aman; (4). Mengamati setiap siswa selama mereka melakukan

kegiatan; (5). Memberi waktu yang cukup kepada siswa untuk

mengembalikan alat dan bahan yang digunakan; (6). Melakukan diskusi

tentang kesimpulan untuk setiap jenis kegiatan.15

Dalam pembelajaran discovery, peranan guru adalah: 16

a. Diagnoser, yang berusaha mengetahui kebutuhan dan kesiapan siswa

b. Ditinjau dari segi guru mengajar: menyiapkan tugas atau problem yang

akan dipecahkan oleh siswa, memberikan klarifikasi-klarifikasi,

menyiapkan setting kelas, menyiapkan alat-alat dan fasilitas belajar

yang diperlukan, memberikan kesempatan pelaksanaan, sebagai

sumber informasi, jika diperlukan oleh siswa, dan membantu siswa

agar dapat sendiri merumuskan kesimpulan dan implikasi-

implikasinya.

c. Dinamisator, merangsang terjadinya self analysis, merangsang

terjadinya interaksi, memuji, membesarkan hati siswa untuk lebih

bergairah dalam kegiatan-kegiatannya.

Dengan proses pembelajaran yang dapat memberikan suatu

stimulus atau rangsangan yang dapat menantang siswa untuk merasa

terlibat atau berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran, karena guru

hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing saja, diharapkan siswa lebih

banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok untuk

memecahkan masalah. Dengan demikian, siswa dilatih untuk berani

14 Muhammad Faiq Dzaki, Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided Discovery Learning), from http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/model-pembelajaran-penemuan-terbimbing.html, 2 April 2009, h. 1

15 Muhammad Faiq Dzaki, Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided Discovery Learning), …. h. 2

16Anonim, Metode Penemuan, from http:www.laboratorium-um.sch.id ……, h. 4

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

15

melakukan eksperimen terhadap ilmu pengetahuan dan akhirnya dapat

menciptakan generasi yang diharapkan dapat menyumbangkan sebuah

temuan yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia maupun dunia.

Diantara beberapa keuntungan menggunakan metode discovery

adalah: 17

a. Pengetahuan bertahan lama dan mudah diingat,

b. Hasil belajar discovery mempunyai efek transfer yang lebih baik

daripada hasil lainnya,

c. Secara menyeluruh belajar menemukan (discovery learning)

meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir bebas.

d. Melatih keterampilan kognitif siswa untuk menemukan dan

memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain.

Selain itu, keunggulan yang dapat diperoleh dengan menggunakan

metode discovery adalah: 18

a. Metode ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan,

memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses

kognitif siswa.

b. Siswa memperoleh pengetahuan yang sifatnya sangat individual

sehingga dapat kokoh tertinggal dalam jiwa tersebut.

c. Membangkitkan kegairahan belajar siswa

d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju

sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

e. Mengarahkan siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang

kuat untuk belajar lebih giat.

f. Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah keparcayaan diri

sendiri dengan proses penemuan.

g. Metode ini berpusat pada siswa tidak pada guru.

Walaupun metode discovery ini memiliki banyak keunggulan,

namun masih ada pula kelemahan yang perlu diperhatikan, yaitu:

17Herdian, Metode Pembelajaran Discovery (penemuan), from http://herdi07.wordpress.com............., h.3

18Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 20-21

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

16

a. Siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini.

b. Penggunaan metode ini akan kurang berhasil jika penggunaannya

dilakukan pada kelas yang terlalu besar.

c. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan

pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan

metode ini. 19

Selain kelemahan yang telah disebutkan di atas, Herdian

menambahkan kelemahan dari metode penemuan (discovery) ini, yaitu

membutuhkan waktu belajar yang lebih lama dibandingkan dengan belajar

menerima. Untuk mengurangi kelemahan tersebut, maka diperlukan

bantuan guru. Bantuan guru tersebut berupa mengajukan beberapa

pertanyaan dan memberikan informasi secara singkat. Pertanyaan dan

informasi tersebut dapat dimuat dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang

telah dipersiapkan oleh guru sebelum pembelajaran dimulai. 20

2. Pembelajaran Kimia dengan Kegiatan Laboratorium

Kimia merupakan pelajaran sains yang memerlukan proses

pengamatan dan pengalaman belajar untuk melakukan percobaan

mengenai materi yang sedang dipelajari. Untuk memperoleh hal tersebut,

maka diperlukan kegiatan praktikum untuk menunjang proses

pembelajaran yang lebih aktif.

Pembelajaran dengan kegiatan laboratorium merupakan aplikasi

dari teori –teori yang telah dipelajari untuk memecahkan masalah sehingga

konsep-konsep dapat dibuktikan melalui metode discovery serta

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensinya

melalui proses belajar sains dan keterampilan dalam belajar kimia. Siswa

dituntut untuk mengerti apa saja yang harus dilakukan di laboratorium

pada saat kegiatan praktikum berlangsung. Jika siswa ingin mencari

jawaban atas pertanyaan sendiri ataupun menghubungkan dan

19Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 2120Herdian, Metode Pembelajaran Discovery (penemuan), from

http://herdi07.wordpress.com......, h. 4

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

17

membandingkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, maka

diperlukan kegiatan praktikum.

Menurut Caroll bahwa studi di laboratorium memberi penekanan

pada konsep-konsep konjuktif, yang sudah dibuktikan, mudah dipelajari

daripada konsep-konsep disjunktif atau konsep-konsep relational, studi di

laboratorium pada umumnya menekankan pada pendekatan induktif

tentang belajar konsep-konsep di sekolah.21

Kegiatan praktikum sangat diperlukan dalam proses pembelajaran.

Terutama pada pelajaran yang membutuhkan pemikiran yang mendalam

seperti ilmu kimia. Dengan praktikum siswa mampu mencari dan

menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang

dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Selain itu, dengan

praktikum siswa menemukan bukti kebenaran dari teori-teori yang

dipelajarinya.

Pendekatan laboratorium merupakan strategi mengajar yang efektif

dalam memberikan pengalaman belajar kepada siswa untuk aktif, karena

memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensinya melalui

keterampilan proses kimia, dan pada gilirannya dalam dirinya tertanam

sikap ilmiah.22 Dengan kegiatan laboratorium atau disebut juga dengan

praktikum, siswa dapat berlatih dalam cara berpikir yang ilmiah karena

siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sesuatu

yang dipelajari.

Houdson (1996) dalam Arief Sidharta mengemukakan bahwa

pembelajaran berbasis laboratorium dapat meningkatkan perkembangan

siswa melalui: proses belajar sains (learning science); belajar tentang sains

(learning about science) dan belajar mengerjakan sains (doing science).23

21Nur Rahmah Islami. Kemampuan Psikomotor Siswa dalam Praktikum Reproduksi

Generatif pada Tumbuhan, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak di terbitkan. h. 1022 Syahmani, “Laboratorium sebagai Pusat Pengajaran Kimia Organik”, Jurnal Vidya

Karya, XX, 2 (Oktober, 2002), h. 8723 Arief Sidharta, “Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium sebagai

Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP”, dalam Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam, dari http://www.p4tkipa.org, h. 1

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

18

Dengan demikian, pembelajaran dengan kegiatan laboratorium

merupakan aplikasi dari teori-teori yang telah dipelajari untuk

memecahkan masalah sehingga konsep-konsep dapat dibuktikan melalui

metode discovery serta memberikan kesempatan pada siswa untuk

mengembangkan potensinya melalui proses belajar sains dan keterampilan

proses kimia. Siswa dituntut untuk mengetahui apa saja yang harus

dilakukan pada saat kegiatan praktikum berlangsung. Dalam kegiatan

praktikumnya siswa dituntut untuk melakukan kegiatan praktikumnya

sendiri, dengan hanya beberapa petunjuk dari guru/pembimbing.

Seperti yang dikemukakan Moh. Amien dalam Arief Sidharta

bahwa pada hakekatnya kegiatan apapun yang dilakukan di laboratorium,

mengelola laboratorium, khususnya guru, harus selalu memperhatikan

tujuan-tujuan instruksional yang antara lain diharapkan siswa dapat:

a. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam pengamatan,

pencatatan data, pengukuran dan manipulasi alat yang diperlukan serta

pembuatan alat-alat yang sederhana.

b. Bekerja dengan teliti dan cermat dalam mencatat dan menyusun

laporan hasil percobaannya secara jelas dan obyektif/jujur.

c. Bekerja secara teliti dan cermat serta mengenal batas-batas

kemampuannya dalam pengukuran-pengukuran.

d. Memperdalam pengetahuan inkuiri dalam pemahaman terhadap cara

pemecahan masalah.

e. Mengembangkan sikap ilmiah.

f. Memahami, memperdalam, dan menghayati IPA yang dipelajarinya.

g. Dapat mendesain dan melaksanakan percobaan lebih lanjut dengan

menggunakan alat dan bahan yang sederhana24.

Kegiatan praktikum dapat meningkatkan perkembangan

kemampuan ilmiah siswa baik dari segi kognitif , afektif maupun

24 Arief Sidharta, “Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium sebagai

Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP”...., h. 4

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

19

psikomotor siswa. Dengan memperhatikan tujuan instruksional,

kemampuan berpikir ilmiah siswa dapat dicapai.

Menurut Sumaji, dalam melakukan eksperimen siswa akan

memperoleh keterampilan-keterampilan melalui learning by doing, yaitu:25

1) Keterampilan menguasai seperti mengamati dengan teliti dan sistematik, melakukan penyelidikan (searching, inqiuring, investigating), mengumpulkan data.

2) Keterampilan kreatif seperti membuat perecanaan yang akan datang, merancang hal-hal yang baru (masalah, pendekatan, peralatan atau sistem), menemukan (inventing): mencipta metode, peralatan dan melakukan sintesis.

3) Keterampilan manipulatif seperti menggunakan instrumen (mengetahui cara memakainya dan keterbatasannya), melakukan demonstrasi dan eksperimen, melakukan perbaikan dan kalibrasi terhadap instrumen.

4) Keterampilan komunikatif seperti mengajukan pertanyaan, diskusi, mengkritik yang kontruktif, menggambar grafik dan mampu melakukan interpretasi terhadap grafik itu, dan membuat laporan tertulis tentang eksperimen yang dilakukan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa dalam

kegiatan laboratorium tidak hanya melihat kemampuan kognitif saja,

tetapi juga kemampuan afektif dan psikomotor siswa. Aspek

psikomotor yang dimiliki siswa dapat dilihat pada kemampuan siswa

dalam menggunakan alat, mengukur, mengamati, menggambar dan

keterampilan lain.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kegiatan

laboratorium karena di dalam kegiatan laboratorium terdapat nilai

ilmiah yang dapat diperoleh, seperti:

1) Siswa memperoleh pengalaman untuk menemukan sendiri konsep

maupun prinsip.

2) Melalui kegiatan laboratorium, akan diperoleh suatu pengetahuan

yang lebih bermakna dan dapat mengembangkan pandangan lebih

luas mengenai sains.

25 Syahmani, “Laboratorium sebagai Pusat Pengajaran Kimia Organik”, Jurnal Vidya

Karya..., h.89

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

20

3) Para siswa berkesempatan untuk berlatih menggunakan metode

ilmiah.

4) Para siswa dapat mengembangkan kebiasaan baik berupa bekerja

sama, berinisiatif, percaya diri, teliti dan tekun. 26

Ilmu kimia dapat berkembang pesat sebagai hasil yang

dilakukan oleh para ilmuwan melalui eksperimen atau kegiatan di

laboratorium. Melalui kegiatan laboratorium diharapkan dapat

menunjang kegiatan proses pembelajaran kimia untuk menemukan

prinsip atau konsep-konsep. Sehingga konsep yang abstrak dapat

diwujudkan menjadi kenyataan yang dapat dilihat, diraba dan diukur.

Dengan dasar inilah peneliti melakukan proses pembelajaran dengan

metode discovery melalui kegiatan laboratorium.

3. Belajar

Dalam kondisi sehari-hari, disadari atau tidak, manusia selalu

berada dalam kondisi belajar. Hal ini disebabkan karena sifat manusia

yang selalu ingin tahu dan senantiasa berkeinginan untuk mengembangkan

kemampuan yang dimilikinya. Belajar merupakan proses dasar dari

perkembangan hidup manusia dan merupakan unsur yang sangat penting

dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Karena

belajarlah, maka manusia dapat berkembang jauh lebih baik dari makhluk

lainnya.

Banyak para ahli pendidikan mengemukakan tentang pengertian

belajar, diantaranya adalah:

a. Menurut Muhibbin Syah, belajar adalah tahapan perubahan seluruh

tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman

dan interaktif dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Sedangkan perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses

26 Wahyana, Pengelolaan Pengajaran Fisika, (Jakarta: UT, 2001), h.12.3

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

21

kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat

dipandang sebagai proses belajar.27

b. Menurut W.S Winkel, "belajar adalah suatu aktifitas mental/psikis,

yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat relatif, konstan,

dan berbekas".28

c. Menurut Wasty Soemanto, belajar merupakan proses dari

perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan

perubahan-perubahan kualitas individu sehingga tingkah lakunya

berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup masusia tidak lain

adalah hasil dari belajar. Karena belajar adalah suatu proses, dan bukan

suatu hasil. 29

Dari uraian berbagai ahli dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

aktivitas yang dilakukan secara sadar yang memungkinkan terjadinya

perubahan pada perilaku seseorang yang belajar. Perubahan yang

dimaksud adalah hasil dari pengalaman atau kegiatan yang sengaja

dilakukan karena adanya usaha. Jadi indikator seseorang telah mengikuti

proses belajar adalah adanya perubahan ke arah positif yang menyangkut

perubahan dari segi akademik (kognitif), perubahan sikap (afektif) maupun

perubahan perilaku (psikomotor).

Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku

siswa yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

belajar, diantaranya adalah:

a. Faktor internal

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua

aspek, yaitu:

27 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 1995), h. 11628 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Yogyakarta: PT Media Abadi, 2005), h. 5929 Wasty Soemanto, M.Pd, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), cet. Ke-V,

h. 104

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

22

1) Aspek Fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang

menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-

sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa

dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah dapat

menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang

dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas.

2) Aspek Psikologis

Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan

kualitas perolehan pembelajaran siswa yaitu inteligensi siswa,

sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa.30

b. Faktor eksternal

Faktor yang berasal dari luar siswa, terdiri dari:31

1). Lingkungan sosialLingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi

kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, pendidikan dari orang tua, ketegangan keluarga dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.

2). Lingkungan non sosialFaktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan waktu cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor inilah yang dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

c. Faktor pendekatan belajar

Faktor pendekatan belajar ialah cara atau strategi yang

menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi

tertentu.32 Oleh karena itu, seorang guru diharapkan mampu

mengetahui dan menerapkan cara atau strategi yang sesuai dengan

materi pelajaran sehinggga proses pembelajaran akan lebih efektif

dan efisien.

30 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan ....., h. 132-13331 Muhibbin Syah, PsikologiPendidikan…, h. 137-13832 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan…, h. 139

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

23

Berdasarkan faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya

terdapat faktor pendektan belajar. Cara atau strategi dalam melaksanakan

pembelajaran mempengaruhi belajar dan hasil belajar siswa. Seorang guru

diharapkan mampu mengetahui dan menyesuaikan cara atau strategi yang

sesuai dengan materi pelajaran. Cara atau strategi yang digunakan ialah

dengan menggunakan metode. Salah satu metode pembelajaran berupa

metode discovery. Metode discovery yang digunakan pada materi sistem

koloid ini diharapkan sesuai dan berpengaruh pada hasil belajar siswa.

4. Hasil Belajar

Pada hakikatnya, belajar dan hasil belajar adalah dua hal yang

saling terkait satu dengan lainnya. Dalam kegiatan belajar terjadi proses

berpikir yang melibatkan kegiatan mental. Sedangkan dalam kegiatan

mental, terjadi penyusunan hubungan informasi-informasi yang diterima

sehingga timbul suatu pemahaman dan penguasaan terhadap materi yang

diberikan, sehingga siswa memahami suatu perubahan dari yang tidak

diketahui menjadi diketahui. Perubahan inilah yang disebut dengan hasil

belajar.

Hasil Belajar menurut Benjamin S. Bloom berpendapat bahwa

proses evaluasi hasil belajar mengacu kepada tiga jenis domain, yaitu: 33

1. Ranah kognitif.

Ranah kognitif adalah yang mencakup kegiatan mental (otak).

Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berpikir,

diantaranya meliputi; (1) pengetahuan / hafalan / ingatan (knowledge),

(2) pemahaman (comprehension), (3) penerapan (application),

(4) analisis , (5) sintesis dan (6) Penilaian (evaluation)

2. Ranah afektif.

Ranah afektif ialah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.

Ranah afektif ini terbagi kepada lima jenjang, yaitu; (1) menerima atau

33 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),

h. 49

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

24

memperhatikan (receiving), (2) menanggapi (responding), (3) menilai

atau menghargai (valuing), (4) mengatur atau mengorganisasikan

(organization), (5) karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai

(characterization by a value or value complex). 34

3. Ranah psikomotor.

Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan

keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima

pengalaman belajar tertentu. Seperti dikemukakan Simpson (1956)

bahwa bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk

keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. 35

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan peristiwa yang terjadi dalam diri seseorang setelah mengalami

proses belajar yang menghasilkan perubahan ke arah yang lebih baik, baik

dalam hal pengetahuan, pemahaman, nilai, sikap, maupun keterampilan

yang bersifat menetap.

Hasil belajar dapat diketahui dari proses penilaian, yaitu kegiatan

membandingkan hasil pengukuran (skor) sifat suatu objek dengan acuan

yang relevan sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu kualitas

kuantitatif. Penilaian hasil belajar dilihat dari fungsinya dibedakan menjadi

empat, yaitu:36

a. Penilaian formatif. Penilaian formatif ditujukan untuk memperoleh umpan balik dari upaya pengajaran yang telah dilakukan oleh guru dan dilakukan pada akhir sebuah pelajaran.

b. Penilaian sumatif. Penilaian ini langsung diarahkan pada keberhasilan mempelajari suatu program pengajaran. Biasanya dilakukan pada akhir program pengajaran yang relatif besar atau pada akhir jenjang sekolah.

c. Penilaian penempatan, yaitu usaha penilaian untuk memahami kemampuan setiap siswa, sehingga dengan pengetahuan itu guru dapat menempatkan setiap siswa dalam situasi yang tepat baginya.

d. Penilaian diagnostik, yaitu usaha penilaian untuk menelusuri kelemahan-kelemahan khusus yang dimiliki siswa yang tidak berhasil dalam belajar, juga faktor-faktor yang menguntungkan pada siswa tersebut untuk mengatasi kelemahan siswa tersebut.

34 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi pendidikan .........., h. 5435 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi pendidikan .........., h. 5736 Slameto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 25-27

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

25

Penilaian (evaluasi) berperan penting dalam pengajaran karena

mengukur keberhasilan belajar atau menentukan hasil belajar siswa.37

Dengan adanya hasil belajar, guru maupun peneliti dapat mengetahui

adanya keberhasilan suatu proses belajar mengajar. Karena hal tersebut

merupakan indikasi yang menunjukkan upaya penguasaan pengetahuan

(kognitif) siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan guru melalui

kegiatan kokurikuler (pekerjaan rumah) dan tes ulangan, sikap (afektif)

dalam proses belajar, serta (psikomotor) siswa dalam melaksanakan

praktikum.

5. Kimia

Kimia berasal (dari bahasa Arab كیمیاء "seni transformasi" dan

bahasa Yunani χημεία khemeia "alkimia"),38 Ilmu kimia merupakan ilmu

yang diperoleh berdasarkan eksperimen yang mencari pertanyaan apa,

mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam khususnya yang berkaitan

dengan komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika dan

energitika zat.39

Kimia adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang

materi yang meliputi struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi serta

energi yang menyertainya.40 Kimia pada dasarnya adalah ilmu yang

dilandasi pada eksperimen dan pengamatan. Berdasarkan uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari

bahan penyusun suatu benda, reaksi-reaksi yang terjadi pada benda, serta

perubahan yang terjadi pada benda itu baik fisik atupun kimiawi.

Pembelajaran kimia tidak hanya bersifat hafalan dan hitungan saja,

37 Waluyo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar, (Jakarta:Penerbit Karunika Jaya, 1987),

h. 2.1138Anonym, Kimia Dari Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia,

dari www.id.wikipedia.org, 16 Maret 2008. h. 139 Departemen Pendidikan Nasional, Standar Kompetensi Kimia untuk SMA dan MA,

(Jakarta: Depdiknas, 2003), h. 640 Johari, M.Sc dan Ir. M. Rachmawati, Kimia SMA dan MA Kelas X, (Jakarta: Esis,

2006), h. 4

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

26

melainkan konsep-konsep yang masih bersifat abstrak. Pembelajaran

kimia harus berupa pengamatan dan penemuan agar konsep-konsep di

dalam ilmu kimia dapat dipahami oleh siswa, sehingga tidak ada lagi siswa

yang merasa kesulitan untuk mempelajari kimia.

6. Sistem Koloid

Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) maupun

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), materi sistem koloid

dipelajari di kelas XI (sebelas) SMA. Kompetensi dasar yang ingin dicapai

pada pembelajaran ini adalah pengelompokkan sistem koloid, identifikasi

sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari serta

membuat berbagai macam sistem koloid.

a. Pengertian dan Pengelompokkan koloid

Sistem koloid merupakan campuran yang keadaannya berada

diantara larutan dan campuran kasar (suspensi). Dalam sistem koloid, zat

yang didispersikan disebut fase terdispersi dan medium yang digunakan

untuk mendispersikannya disebut medium pendispersi. Fase terdisfersi

bersifat diskontinu (terputus-putus) dan medium pendispersi bersifat

kontinu. Pada campuran susu dan akuades (air), fase terdispersinya adalah

susu dan medium pendispersinya adalah air. 41

Koloid dapat dikelompokkan berdasarkan kombinasi fase

terdispersi dan medium pendispersi. Berdasarkan hal tersebut, sistem

koloid dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti yg dijelaskan dalam

tabel berikut:

41Sandri Justiana dan Mukhtaridi, Chemistry for Senior high School, (Jakarta:

Yudhistira.2009), h. 330

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

27

Tabel 2.1. Pengelompokkan Sistem Koloid42

NO Fase Terdispersi

Medium Pendispersi

Nama Koloid

Contoh

1 Gas Cair Buih Busa sabun

2 Gas Padat Busa padat Karet busa, batu apung

3 Cair Gas Aerosol cair Kabut, awan

4 Cair Cair Emulsi Susu, santan, mayones

5 Cair Padat Emulsi padat Mutiara, keju

6 Padat Gas Aerosol padat Debu, asap

7 Padat Cair Sol Cat, kanji, tinta

8 Padat Padat Sol padat Kaca, permata

b. Sifat-sifat Koloid

Sifat-sifat yang dimiliki koloid diantaranya ialah:

1) Efek Tyndall

Fenomena Efek Tyndall dikemukakan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika dari Inggris. Efek Tyndall adalah gejala penghamburan sinar oleh partikel koloid. Susunan partikel dalam koloid menyebabkan berkas sinar akan dihamburkan oleh partikel-partikel koloid. Jika berkas tersebut dilewatkan melalui larutan, maka seluruh berkas sinar tidak tertahan. Jika berkas sinar dilewatkan melalui suspensi, maka partikel-partikel akan menahan berkas sinar tersebut. Oleh karena itu, efek Tyndall dapat digunakan untuk membedakan antara larutan, koloid, dan suspensi.43

2) Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerakan acak dari partikel dalam

medium pendispersinya. Gerak Brown diambil dari nama ahli

botani bangsa Inggris yang menemukan gerakan ini pada tahun

1827 yaitu Robert Brown. Gerak Brown akan makin cepat jika

42 Irfan Anshory dan Hiskia Ahmad, Kimia SMU untuk Kelas II, (Jakarta: Erlangga. 1996),

h. 13543 Sandri Justiana dan Mukhtaridi, Chemistry for Senior high School..., h. 336

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

28

ukuran partikel koloid makin kecil. Sebaliknya, makin besar

ukuran partikel gerakannya makin lambat. 44

3) Adsorpsi

Adsorpsi yaitu penyerapan partikel oleh permukaan zat. Hal

itu dapat terjadi karena permukaan koloid mempunyai luas

permukaan yang besar. Sifat adsorpsi partikel-partikel koloid

dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti

pemutihan gula pasir, penjernihan air, dan pewarnaan kain. 45

4) Elektroforesis

Elektroforesis adalah suatu cara untuk menunjukkan bahwa

partikel koloid dapat bermuatan. Contohnya, koloid AS2S3

bermuatan negatif karena ditarik oleh eelktroda poisitif dan koloid

Fe(OH)3 bermuatan positif karena ditarik oleh elektroda negatif. 46

5) Koagulasi

Penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena

kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena penggabungan

partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel

yang lebih besar disebut koagulasi. Koagulasi dapat terjadi karena

pengaruh pemanasan, pendinginan, penambahan elektrolit,

pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda muatan. Beberapa

proses koagulasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari adalah

perebusan telur, pembuatan yoghurt, pembuatan tahu, pembutan

lateks, dan lain-lain. 47

6) Koloid pelindung

Koloid pelindung merupakan sifat koloid yang dapat

melindungi koloid lain. Koloid pelindung pada emulsi dinamakan

emulgator. Koloid pelindung ialah koloid yang dapat memberikan

efek kestabilan. Contoh: a). tinta tidak mengendap karena

44 Irfan Anshory dan Hiskia Ahmad, Kimia SMU untuk Kelas II..., h. 13945 Sandri Justiana dan Mukhtaridi, Chemistry for Senior high School..., h. 33646 Irfan Anshory dan Hiskia Ahmad, Kimia SMU untuk Kelas II..., h. 14047 Irfan Anshory dan Hiskia Ahmad, Kimia SMU untuk Kelas II..., h. 141

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

29

dicampur oleh koloid pelindung, b). susu tidak menggumpal

karena terdapat kasein dalam susu sebagai koloid pelindung. 48

c. Pembuatan Koloid

Koloid dapat dibuat dengan dua cara, yaitu cara dispersi dan

cara kondensasi.

1). Cara Dispersi. 49

Cara dispersi adalah dengan menghaluskan butir-butir zat

yang bersifat makroskopis (kasar) menjadi butir-butir zat yang

bersifat mikroskopis (halus). Cara ini dapat dilakukan melalui tiga

cara, yaitu:

a) Dispersi Mekanik

Pada cara dispersi mekanik, koloid dibuat dengan

cara penggerusan dan penggilingan (untuk zat padat) atau

pengadukan dan pengocokan (untuk zat cair). Contohnya,

pembuatan sol belerang

b) Dispersi Elektrolitik

Dispersi elektrolitik dikenal juga dengan istilah

busur Bredig. Dengan cara dispersi elektrolitik, zat padat

diubah menjadi partikel koloid dengan bantuan arus listrik

bertegangan tinggi. Biasanya digunakan untuk membuat sol

logam, misalnya sol platina emas atau perak.

c) Dispersi Peptisasi

Pada cara dispersi peptisasi, partikel kasar diubah

menjadi partikel koloid dengan penambahan zat kimia (zat

elektrolit) yang mengandung ion sejenis. Contohnya, sol

belerang dibuat dari endapan nikel sulfida dengan cara

mengalirkan gas asam sulfida.

48 Irfan Anshory dan Hiskia Ahmad, Kimia SMU untuk Kelas II..., h. 14249 Sandri Justiana dan Mukhtaridi, Chemistry for Senior high School..., h. 348

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

30

2). Cara Kondensasi. 50

Cara kondensasi adalah dengan menggabungkan ion-ion,

atom-atom, molekul-molekul, atau partikel yang lebih halus

membentuk partikel yang lebih besar dan sesuai dengan ukuran

partikel koloid. Cara kondensasi dilakukan melalui reaksi-reaksi

kimia, seperti:

a) Reaksi Redoks

Reaksi redoks merupakan reaksi pembentukan

partikel koloid melalui mekanisme perubahan bilangan

oksidasi. Misalnya:

Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas hidrogen

sulfida (H2S) kedalam larutan belerang dioksida (SO2).

2 H2S (g) + SO2 (aq) → 3S (s) + 2 H2O (l)

b) Reaksi Hidrolisis

Reaksi hidrolisis merupakan reaksi pembentukan

koloid dengan menggunakan pereaksi air. Misalnya,

pembuatan sol Fe(OH)3 dari larutan FECl3 dengan air panas.

FeCl3 (aq) + 3 H2O (l) → Fe(OH)3 + 3HCl (aq)

c) Reaksi Penggaraman

Garam-garam yang sukar larut dapat dibuat menjadi

koloid melalui reaksi pembentukan garam. Untuk

menghindari pengendapan biasanya digunakan suatu zat

pemecah.

AgNO3 (aq) + NaCl (aq) → AgCl (s) + NaNO3 (aq)

d) Penjenuhan Larutan

Penejenuhan larutan dilakukan dengan cara

menembahkan pelarut alcohol sehingga akan menghasilkan

koloid berupa gel. Contohnya, pembuatan kalsium asetat

dengan cara penjenuhan larutan kedalam larutan jenuh

kalsium asetat dalam air.

50 Irfan Anshory dan Hiskia Ahmad, Kimia SMU untuk Kelas II..., h. 145

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

31

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dirujuk berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Mardia H. Rahman yang berjudul “Penerapan Model Belajar

Penemuan dengan Kegiatan Laboratorium (Suatu Upaya untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa)”. Hasil penelitian tersebut adalah pembelajaran melalui

penggunaan model belajar penemuan dengan kegiatan laboratorium dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dan secara umum siswa mengalami

peningkatan pemahaman konsep setelah pembelajaran.

Yula Miranda dalam penelitiannya yang berjudul ”Pengaruh

Penggunaan Diskoveri Terpimpin dan Pendekatan Sains-Teknologi-

Masyarakat terhadap Hasil belajar Keanekaragaman Hayati pada Siswa Kelas

X SMAN Palangkaraya”. Dalam kesimpulannya menyatakan bahwa siswa

yang belajar dengan diskoveri terpimpin memiliki hasil belajar yang lebih baik

dan lebih bebas berkreativitas selama proses pembelajaran berlangsung bila

dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan pendekatan konvensional.

Arief Sidharta dengan judul penelitian ”Model Pembelajaran Asam

Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium sebagai Wahana Pendidikan Sains SMP”.

Arief menyimpulkan bahwa model pembelajaran asam basa berbasis inkuiri

laboratorium dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa, meningkatkan

keterampilan berpikir kreatif siswa, bekerja keras, bekerja sama, dan kejujuran

siswa.

C. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research

(CAR) merupakan penelitian tindakan (action research), yang bertujuan

untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar di kelas .51

Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

51Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: FITK

Jurusan Pendidikan IPA, UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 21

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

32

tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau arahan dari guru yang

dilakukan oleh siswa.52

Adapun prosedur penelitian tindakan kelas yaiu, (1) perencanaan

(planning), (2) tindakan (action), (3) observasi (Observing), (4) refleksi

(reflection). Kegiatan-kegiatan ini disebut dengan satu siklus kegiatan

pemecahan masalah. Apabila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda

perubahan ke arah perbaikan (peningkatan mutu), kegiatan riset dilanjutkan

pada siklus kedua dan seterusnya sampai peneliti merasa puas.53

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru maupun

peneliti dengan prosedur merancang, melaksanakan, observasi dan

merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang terdiri dari

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerja guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Penelitian dapat terlaksana dengan baik, jika sebelum melakukan

penelitian terdapat konsep perencanaan tindakan. Oleh karena itu, peneliti

mempersiapkan konsep perencanaan tindakan yang diajukan sebagai berikut:

Tabel 2.2.Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan

Tahapan Jenis Kegiatan Langkah-langkah Tindakan yang dilakukan

Tahap I 1. Identifikasi Permasalahan

Mengobservasi masalah yang ada di kelas

Mengidentifikasi kegiatan pembelajaran yang biasa dilakukan.

Wawancara pendahuluan terhadap guru dan siswa.

52Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), (Jakarta:

Bumi Aksara, 2006), h.353Supardi, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Beserta Sistematika

Proposal dan Laporannya, (Jakarta Bumi Aksara, 2006), h.117

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

33

2. Penyusunan Komponen-komponen Pembelajaran

Bahan ajar yang akan dilaksanakan.

Instrumen pembelajaran. Metode pembelajaran yang

diinginkan.Tahap II Mengkaji dan mereview

komponen pembelajaran Mengkaji komponen pembelajaran

yang telah disusun kemudian direview sehingga komponen-komponen pembelajaran dapat disempurnakan.

Tahap III

Pelaksanaan Tindakan:Siklus I

Perencanan

Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan

Menentukan pokok bahasan Membuat skenario pembelajaran Menyusun langkah pembelajaran

dengan metode discovery. Menyusun lembar kerja siswa. Mengembangkan rencana

pembelajaran Mengembangkan format observasi

Tindakan Menetapkan tindakan pengajaran sesuai skenario yang telah dibuat.

Pengamatan Mengobservasi efektifitas, efisiensi metode pembelajaran yang diterapkan.

Mengobservasi aktifitas siswa selama proses pembelajaran.

Mengobservasi aktifitas guru selama proses pembelajaran.

Refleksi Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi efektifitas, efisiensi waktu yang digunakan, serta aktifitas yang dilakukan oleh guru dan siswa serta mengembangkan tindakan selanjutnya.

Siklus IIPerencanaan

Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.

Pengembangan tindakanTindakan Pelaksanaan tindakan II

Pengamatan Aktifitas siswa selama proses pembelajaran

Aktifitas guru selama proses pembelajaran

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

34

Kemampuan guru dalam mengelola materi pembelajaran serta efektifitas dan efisiensi metode pembelajran yang diterapkan

Refleksi Evaluasi tindakan II

D. Kerangka Pikir

Kimia adalah ilmu pengetahuan yang memerlukan percobaan,

observasi atau pengamatan serta pengukuran. Dalam ilmu kimia, diperoleh dan

dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan

apa, mengapa, dan bagaimana suatu gejala alam dan peristiwa dapat terjadi.

Oleh karena itu, pembelajaran kimia hendaknya menggunakan metode

yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran kimia itu sendiri. Seperti

melakukan percobaan, pengamatan, diskusi, dan lain sebagainya. Pelajaran

kimia harus dibuat menarik dan mengundang rasa ingin tahu siswa terhadap

materi kimia. Untuk itu diperlukan upaya untuk menumbuhkan dan

meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap pelajaran kimia. Salah satunya

dengan metode discovery.

Metode discovery atau penemuan merupakan komponen dari praktek

pendidikan yang meliputi metode pembelajaran yang memajukan siswa

belajar aktif, berorientasi pada proses, dan mengarahkan siswa untuk berpikir

kritis. Untuk memahami konsep kimia yang bersifat abstrak diperlukan

pengalaman langsung siswa dalam mempelajari kimia. Salah satunya dengan

kegiatan laboratorium atau praktikum. Metode discovery yang

menitikberatkan pada pengalaman langsung melalui kegiatan laboratorium,

maka siswa dapat langsung melihat, mendengar, meraba, serta melakukan

percobaaan sendiri. Selain itu melalui kegiatan praktikum juga dapat

meningkatkan kreativitas dan keterampilan siswa dan tidak menutup

kemungkinan akan adanya penemuan-penemuan baru khususnya dalam

bidang teknologi. Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar serta keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran

kimia.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

35

E. Hipotesis Tindakan

Pembelajaran kimia pada konsep sistem koloid dengan menggunakan

metode discovery melalui kegiatan laboratorium diharapkan akan

meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dipilih sebagai lapangan penelitian adalah MAN 12 yang

beralamat di Jalan Raya Duri Kosambi No. 3 Cengkareng, Jakarta Barat.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2007/2008.

Waktu penelitian berlangsung pada tanggal 28 Mei – 12 Juni 2008.

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas

(classroom action research). Prosedur kerja dalam penelitian tindakan ini

melalui beberapa tahap yang dikembangkan oleh Kurt Lewin. PTK pertama

kali diperkenalkan oleh Kurt Lewin yang menytakan bahwa dalam satu siklus

terdiri dari empat langkah, yaitu: perencanaan, tindakan pertama, monitoring /

observasi, refleksi dan evaluasi.1

Siklus I

Siklus II

Gambar 3.1. Rancangan Siklus Penelitian Tindakan

1 Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV. Yrama Widya, 2006), h. 21

Tahap Observasi Tahap Pelaksanaan- Metode discovery Tahap Perencanaan

Refleksi Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan- Metode discovery

Tahap ObservasiRefleksiHasil Penelitian

Memenuhi Indikator Tidak memenuhi indikator Siklus III

Observasi kegiatanBelajar mengajar

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

37

Perencanaan dilakukan dengan menggunakan siklus, masing-masing

siklus terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi

tidakan I, refleksi tindakan I, dan kesimpulan. Pada siklus kedua dapat dibuat

revisi tindakan untuk tujuan yang belum tercapai pada siklus pertama.

C. Subjek dan Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini adalah guru

bidang studi kimia dan siswa-siswi kelas XI MAN 12 Jakarta. Dalam hal ini

peneliti bekerjasama dengan guru bidang studi yang bersangkutan dalam

menggali dan mengkaji permasalahan dalam melaksanakan metode discovery

melalui kegiatan laboratorium.

D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian

Peran peneliti dalam penelitian adalah sebagai observer, yang

menyaksikan segala aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode discovery melalui

kegiatan laboratorium, sedangkan yang berperan sebagai guru adalah guru

kimia yang bersangkutan dalam hal ini guru kimia kelas XI IPA.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam dua siklus

pada konsep sistem koloid. Hal ini dimaksudkan untuk melihat peningkatan

hasil belajar siswa pada setiap siklus setelah diberikan tindakan. Bila pada

siklus pertama terdapat perkembangan maka kegiatan penelitian pada siklus

kedua lebih banyak diarahkan pada perbaikan dan penyempurnaan terhadap

hal-hal yang dianggap kurang pada siklus pertama. Adapun langkah-langkah

yang dilakukan untuk setiap siklus pembelajaran dalam prosedur penelitian

tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

38

1. Observasi awal kegiatan belajar mengajar

2. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan rencana kegiatan

sebagai berikut:

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran pada sub pokok

bahasan tentang mengelompokkan campuran yang ada di lingkungan

kedalam suspensi, sistem koloid, dan larutan sejati,

mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan

medium pendispersi, peranan koloid dalam industri, serta macam-

macam sistem koloid.

2) Menentukan tujuan yang akan dipelajari siswa.

3) Menyusun lembar kerja siswa.

4) Menentukan lembar pengamatan data untuk siswa seperti lembar

observasi aktivitas siswa.

5) Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap.

6) Menentukan dengan cermat apakah siswa akan bekerja secara

individual atau berkelompok.

7) Mencoba terlebih dahulu kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilaksanakan berdasarkan rencana pembelajaran yang

telah disusun sebelumnya dengan rincian sebagai berikut:

1) Guru mengidentifikasi kebutuhan siswa.

2) Melakukan seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian

konsep, dan generalisasi pengetahuan.

3) Melakukan seleksi bahan, problema atau tugas-tugas.

4) Membantu memperjelas tugas / problema yang dihadapi siswa serta

peranan masing-masing siswa.

5) Mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan.

6) Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan

dipecahkan.

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

39

7) Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan.

8) Membantu siswa dengan informasi / data jika diperlukan siswa.

9) Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang

mengarahkan dan mengidentifikasi masalah.

10) Merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa.

11) Membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuannya.

c. Observasi dan Evaluasi

1) Aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung

di pantau oleh peneliti dengan menggunakan pedoman lembar

observasi.

2) Memberikan tes hasil belajar 1

3) Memberikan kuesioner setelah pelaksanaan pembelajaran siklus 1

untuk mengetahui tanggapannya terhadap proses pembelajaran

melalui metode discovery.

d. Refleksi

Data yang diperoleh pada siklus I dikumpulkan untuk selanjutnya

dianalisis dan kemudian diadakan refleksi terhadap hasil analisis yang

diperoleh sehingga dapat diketahui apakah terjadi peningkatan hasil

belajar setelah adanya tindakan.

3. Siklus II

a. Perencanaan

Tahap perencanaan tindakan pada siklus II dilakukan berdasarkan

hasil refleksi tindakan pada siklus I. Perencanaan tindakan pada siklus II

merupakan hasil perbaikan dari pelaksanaan tindakan dari siklus I.

Adapun kegiatan perencanaan yang dilakukan pada siklus II adalah:

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran pada sub pokok

bahasan tentang sifat-sifat koloid dan pembuatan koloid.

2) Menentukan tujuan yang akan dipelajari siswa.

3) Menyusun lembar kerja siswa.

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

40

4) Menentukan lembar pengamatan data untuk siswa seperti lembar

observasi aktivitas siswa.

5) Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap.

6) Menentukan dengan cermat apakah siswa akan bekerja secara

individual atau berkelompok.

7) Mencoba terlebih dahulu kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus II hampir sama

dengan tindakan pada siklus I. Namun, pada siklus II ini terdapat

perbedaan perlakuan dari siklus I agar diharapkan dapat mengalami

peningkatan pembelajaran siswa.

c. Observasi dan Evaluasi

1) Aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung

di pantau oleh peneliti dengan menggunakan pedoman lembar

observasi.

2) Memberikan tes hasil belajar 1

3) Memberikan kuesioner setelah pelaksanaan pembelajaran siklus 1

untuk mengetahui tanggapannya terhadap proses pembelajaran

melalui metode discovery.

d. Refleksi

Data yang diperoleh pada siklus II dikumpulkan untuk selanjutnya

dianalisis dan kemudian diadakan refleksi terhadap hasil analisis yang

diperoleh. Jika masih terdapat kekurangan dapat diperbaiki pada siklus

berikutnya.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari penelitian adalah adanya peningkatan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran sistem koloid dengan menggunakan metode

discovery melalui kegiatan laboratorium dan terciptanya pembelajaran yang

aktif dan kondusif.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

41

G. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil atau siswa dinyatakan mengalami

peningkatan hasil belajar terhadap konsep sistem koloid apabila mencapai

indikator sebagai berikut:

1. Partisipasi siswa

Partisipasi siswa yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

partisipasi siswa yang aktif dalam proses pembelajaran 75 %.

2. Hasil belajar siswa.

Dengan menggunakan metode discovery melalui kegiatan

laboratorium ini diharapkan siswa dapat lebih memahami materi yang

disampaikan oleh guru. Dengan demikian siswa akan lebih termotivasi

serta lebih fokus dalam memahami suatu konsep materi pelajaran,

sehingga hasil belajarnyapun akan meningkat. Hasil belajar yang

diharapkan yaitu siswa mendapat nilai rata-rata kelas 70.

Z =

siswa

siswapostesnilaitotal

Gambar 3.2. Aspek-aspek Iindikator Hasil Belajar yang Diukur

Pengamatandan

pertanyaan

Indikator:Keaktifan / partisipasi siswa yangaktif dalam proses pembelajaran 75%.

Hasil evaluasi siswa Indikator:

Nilai rata-rata kelas tes evaluasi akhir siswa 70.

Hasil belajar meningkat

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

42

H. Data dan Sumber Data

Sumber data diperoleh dari siswa dan guru kimia MAN 12 Duri

Kosambi, Jakarta barat dan data yang diperoleh adalah situasi dan suasana

kelas saat proses belajar mengajar berlangsung.

Tabel 3.1 Data dan Sumber Data yang digunakan

I. Instrumen-instrumen Pengumpul Data

1. Lembar wawancara analisis kebutuhan

Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa. Pedoman

wawancara kepada guru menitikberatkan pada tanggapan dan kesulitan

guru dalam mengajarkan kimia, khususnya materi sistem koloid.

Sedangkan pedoman wawancara dengan siswa menitikberatkan pada

pandangan siswa terhadap pelajaran kimia dan kesulitan dalam

mempelajari kimia khususnya materi sistem koloid.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Guru

No. Aspek Jumlah Item

1 Persiapan mengajar 12 Metode dan pendekatan mengajar 23 Sumber / bahan ajar mengajar 14 Hasil belajar siswa 15 Kendala-kendala dalam mengajar 26 Unsur pedagogik dalam mengajar 27 Alokasi waktu 1

Jumlah 10

No Data Sumber Data Instrumen

1. Partisipasi siswa dengan dilihat dari aktifitas siswa selama proses pembelajaran.

Siswa Kuesioner dan lembar observasi

2. Nilai kimia Siswa Tes Hasil Belajar

3. Kendala yang dihadapi guru Guru Lembar wawancara

4. Kendala yang dihadapi siswa Siswa Lembar wawancara dan kuesioner

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

43

Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Siswa

No. Topik Jumlah Item

1 Tanggapan siswa pada materi pelajarankimia

2

2 Kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran kimia

2

3 Metode mengajar guru 14 Sumber belajar 14 Hasil belajar siswa 15 Tanggapan siswa mengenai metode

discovery dengan kegiatan laboratorium2

Jumlah 9

2. Kuisioner

Kuisioner diberikan di akhir siklus yaitu untuk mengetahui kendala

siswa pada proses pembelajaran kimia dengan menggunakan indikator

evaluasi penelitian tindakan kelas (PTK).

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner

NO Indikator Jumlah Item

1. Minat 4

2. Keaktifan siswa. 8

3. Kemauan belajar siswa dengan metode discovery melalui kegiatan laboratorium.

2

Jumlah 14

3. Lembar Observasi

Lembar observasi diperlukan untuk mencatat kejadian-kejadian

selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini berisi

tentang aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

44

Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dengan Metode Discovery melalui Kegiatan laboratorium

Aspek Aspek yang Diamati

Guru

1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa.

2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas.

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

Siswa

1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dll.

3. Mengidentifikasi masalah.

4. Interaksi siswa dengan siswa.

5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuan.

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

4. Tes Kemampuan

Tes kemampuan adalah metode pengumpulan data apabila peneliti

akan melakukan perbandingan secara kuantitatif. Tes ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa mengenai materi

sistem koloid setelah menggunakan metode discovery melalui kegiatan

laboratorium. Dengan menggunakan metode tes ini, maka peneliti akan

dapat mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa mengalami

peningkatan sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

45

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I

No. IndikatorAspek kognitif Proporsi

C1 C2 C3 C4 C5 C6 ∑ %1. Mengelompokkan campuran

yang ada di lingkungan ke dalam sistem koloid, larutan dan suspensi serta menyimpulkan perbedaannya.

1 6 4 7 - - 4 26,67

2. Menjelaskan komponen-komponen koloid dan rentangan diameter partikel koloid.

- 2 - - - - 1 6,67

3. Menggolongkan 8 macam sistem koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi.

5, 14 3 - - - - 3 20,00

4. Mengelompokkan koloid yang ada di lingkungan ke dalam beberapa macam sistem koloid.

- 9, 11, 13 8, 10 - - - 5 33,33

5. Mendeskripsikan koloid liofil dan liofob serta memberikan contoh masing-masing.

- 15 12 - - - 2 13,33

Jumlah 3 7 4 1 - - 15 100

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II

No. IndikatorAspek kognitif Proporsi

C1 C2 C3 C4 C5 C6 ∑ %1. Mengetahui sifat-sifat

koloid (efek Tyndall, gerak Brown, elektroforesis, adsorpsi dan koagulasi) melalui pengamatan sifat-sifat koloid.

1,2,9,144,5,6,25

- 23 - - 9 36

2. Memberikan contoh dari sifat-sifat koloid.

- -3,8,1621,22

- - - 5 20

3. Mendeskripsikan dan menggolongkan macam-macam proses pembuatan koloid.

7,11,17 13,20 12,1810,24,19,15

- - 11 44

Jumlah 7 6 7 5 - - 25 100

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

46

Keterangan:C1 : Hafalan/ingatan C4 : AnalisisC2 : Pemahaman C5 : SintesisC3 : Penerapan C6 : Evaluasi

Kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif oleh

Bloom, dkk. dikategorikan lebih terinci secara hirarki ke dalam enam

jenjang kemampuan, yakni2:

a. Hafalan (C1)

Jenjang hafalan (ingatan) meliputi kemampuan menyatakan

kembali fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang lebih dipelajarinya.

b. Pemahaman (C2)

Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari

informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram,

atau grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan

matematis atau sebaliknya, meramalkan berdasarkan kecenderungan

tertentu (eksplorasi dan interpolasi) serta mengungkapkan suatu konsep

atau prinsip dengan kata-kata sendiri.

c. Penerapan (C3)

Yang termasuk jenjang penerapan ialah kemampuan

menggunakan prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi

baru atau pada situasi konkrit.

d. Analisis (C4)

Jenjang analisis meliputi kemampuan-kemampuan menguraikan

suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya

sehingga struktur informasi serta hubungan antara komponen informasi

tersebut menjadi jelas.

2Tonih Feronika dan Burhanuddin Milaman, Evaluasi Pendidikan Kimia (Modul).

(Jakarta: Program Studi Pendidikan Kimia FITK, 2006), h. 5-8.

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

47

e. Sintesis (C5)

Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk

mengintegrasikan bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu

keseluruhan yang terpadu. Termasuk ke dalamnya kemampuan

merencanakan eksperimen, menyusun karangan (laporan praktikum,

artikel, rangkuman), menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan

objek-objek, peristiwa dan informasi lainnya.

f. Evaluasi (C6)

Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan untuk

mempertimbangkan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjaan berdasarkan

kriteria tertentu yang ditetapkan.

J. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil

kuesioner/angket, wawancara, observasi pembelajaran dan tes kemampuan

akhir. Pada observasi pembelajaran, peneliti menggunakan observasi

langsung, karena pencatatan yang dilakukan terhadap objek diteliti langsung

di tempat berlangsungnya peristiwa. Skala yang digunakan adalah skala nilai

(rating scale) yaitu pencatatan data dengan alat ini dilakukan seperti checklist.

Dalam lembar observasi tidak hanya terdapat objek yang diteliti dan gejala

yang diselidiki, tetapi tercantum kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan

atau jenjang setiap gejala tersebut. Penjenjangan pada observasi penelitian ini

menggunakan skala 5 yaitu sangat baik, baik, sedang, kurang dan sangat

kurang.

K. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan (Trusworthiness) Studi

Teknik pemeriksaan keterpercayaan (trusworthiness) studi dilihat

berdasarkan hasil tes dan data yang diperoleh dari lapangan pada saat proses

pembelajaran dari setiap siklus.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

48

Sebelum melakukan tes, tes tersebut harus memenuhi persyaratan

seperti yang dikemukakan oleh Yanti bahwa “instrumen yang baik harus

memenuhi dua syarat, yaitu valid dan reliabel”.3

1 Validitas

Salah satu ciri tes yang baik adalah apabila tes tersebut dapat tepat

mengukur apa yang hendak diukur. Tes yang valid atau sahih mempunyai

validitas yang tinggi. Dalam penelitian ini digunakan countent validity

yang berarti tes disusun dengan materi dan tujuan pembelajaran khusus.,

sedangkan pengujian validitas instrumennya menggunakan rumus korelasi

biseral: 4

Mp Mt prpbi

SDt q

Keterangan:

rpbi = Koefisien korelasi point biseral yang dianggap sebagai koefisien

validitas item.

Mp = Skor rata-rata hitung yang dijawab benar

Mt = Skor rata-rata total

SDt = Standar deviasi

p = Proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir item

q = Proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir item

Jika harga r hitung < dari harga dalam tabel, maka korelasi tidak

signifikan. Tetapi jika sebaliknya maka signifikan.

2 Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil

pengukuran. Suatu instrumen meiliki tinhkat relibilitas yang memadai, bila

instrumen tersebut digunakan menukur aspek yang diukur beberapa kali

3Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: FITK,

Jurusan Pendidikan IPA, UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.394Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2001), cet. Ke-3 h.185

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

49

hasilnya sama atau relatif sama.5 Pengujian reliabilitas pada penelitian ini

menggunakan rumus KR- 20 (Kuder-Richardson 20) yaitu:6

2t

ii2t

11 S

qpS

1n

nr

Keterangan:

r11 = reliabilitas menggunakan persamaan KR-20p = proporsi siswa yang menjawab benar

q = proporsi siswa yang menjawab salah

n = banyaknya soal

S2 = standar deviasi atau simpangan baku

piqi = jumlah dari hasil perkalian antara pi dengan qi

Apabila harga r11 dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf

signifikan 5% ternyata lebih besar, berarti instrumen tersebut reliabel.

3 Taraf Kesukaran

Setelah tes diuji reliabilitasnya data kembali diuji taraf

kesukarannya. Taraf kesukaran adalah kemampuan tes dalam menjaring

banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul.

Pengujian taraf kesukaran tes ini bertujuan untuk mengetahui bermutu atau

tidaknya butir-butir item tes hasil balajar. Rumus yang digunakan dalam

pengujian ini sesuai dengan rumus yang dikemukakan oleh Dubois7, yaitu:

P = N

Np

Keterangan:

P = indeks kesulitan untuk setiap butir soal

Np = banyak siswa yang menjawab benar untuk setiap butir

N = banyak siswa yang memberi jawaban pada soal yang dimaksud

Kriteria indeks kesukaran :

5 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Tindakan....., h. 229-2306 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta, Bumi Aksara, 2002),

cet. Ke-III, h. 1007 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi…, h. 372

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

50

Kurang dari 0,30 = sukar

0.30 - 0.70 = sedang

Lebih 0.7 = mudah

4 Daya Pembeda

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan

untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang

tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang

mampu (rendah prestasinya). Cara perhitungan daya pembeda adalah

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :8

D = PA – PB

PA = JA

BAdan PB =

JB

BB

Keterangan:

D = daya pembeda

PA = proporsi kelas atas

PB = proporsi kelas bawah

BA = banyak siswa kelas atas yang menjawab benar untuk setiap butir

soal

BB = banyak siswa kelas bawah yang menjawab benar untuk setiap butir

soal

JA = jumlah siswa kelas atas

JB = jumlah siswa kelas bawah

Klasifikasi daya pembeda :

D = < 0.2 : buruk

D = 0.2 – 0.4 : cukup

D = 0.4 – 0.7 : baik

D = 0.7 – 1 : sangat baik

8 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi…, h. 389-390

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

51

L. Teknik Analisa Data

Analisis dan interpretasi data diperlukan untuk merangkum apa yang

telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, ajeg, dan

benar. Analisis dan interpretasi data juga diperlukan untuk memberikan

jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Hasil analisis dan

interpretasi data akhirnya digunakan untuk memberikan masukan bagi

perbaikan kegiatan peneliti. Pada akhir kegiatan penelitian, hasil analisis dan

interpretasi data digunakan untuk menarik kesimpulan dalam laporan.9

Data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara,

kuesioner, observasi pembelajaran, dan tes hasil belajar, kemudian dianalisis

dengan cara dideskripsikan. pada kelompok individu tertentu. Hasil belajar

yang diukur (Authentic Assesment) melalui pengamatan dan pertanyaan,

pelaksanaan praktikum, dan evaluasi hasil tes.

9 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Tindakan....., h. 155

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

52

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus, dan tiap siklus terdiri dari

dua kali pertemuan. Tiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran. Indikator

keberhasilan dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa

dengan metode discovery melalui kegiatan laboratorium. Untuk penjabaran

hasil penelitian tiap siklus adalah sebagai berikut :

1. Siklus I

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari 6

jam pelajaran atau 3 pertemuan (6 x 45 menit). Berikut tahapan-tahapan

dalam siklus I:

a. Tahap perencanaan

Berdasarkan seluruh informasi yang telah diperoleh, peneliti

melakukan beberapa kegiatan dalam proses perencaanaan penelitian.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap awal ini adalah membuat skenario

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan pertama dan

kedua. Pertemuan pertama berlangsung selama 90 menit yang

membahas tentang menyimpulkan perbedaan antara larutan, koloid,

dan suspensi serta mengelompokkan campuran yang ada di lingkungan

kedalam suspensi, larutan dan koloid. Pada pertemuan pertama peneliti

melakukan kegiatan praktikum dengan metode discovery. Pertemuan

kedua berlangsung selama 90 menit yang membahas tentang

mengelompokkan koloid yang ada di lingkungan kedalam beberapa

macam sistem koloid dan membahas penggunaan sistem koloid dalam

industri kosmetik, makanan, farmasi, dan lain-lain. Kemudian pada

pertemuan ketiga juga berlangsung selama 90 menit. Pada pertemuan

ketiga ini siswa diberikan tes hasil belajar mengenai materi yang telah

dibahas pada pertemuan pertama dan kedua serta mengisi angket yang

dibutuhkan untuk penelitian.

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

53

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Siklus I dilaksanakan selama 6 jam pelajaran dalam tiga kali

pertemuan. Adapun tahap-tahap yang dilakukan pada pelaksanaan

tindakan adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan 1

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah dengan metode discovery melalui kegiatan laboratorium.

Sebelum pelajaran dimulai, peneliti dan guru kimia yang bersangkutan

telah membentuk siswa dalam beberapa kelompok secara heterogen.

Sebelum pelajaran dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan

pembelajaran dengan metode discovery yang akan diterapkan selama

proses. Selanjutnya siswa dipersiapkan untuk melakukan kegiatan

praktikum mengenai pengelompokkan koloid, larutan dan suspensi.

Selain itu, siswa diberikan LKS sebagai acuan pada saat melakukan

kegiatan praktikum. LKS ini harus dikaji dan diisi bersama teman

kelompoknya yang telah dibentuk pada tahap perencanaan. Disini guru

bertindak sebagai fasilitator saja dan siswa yang aktif sepenuhnya.

Kemudian masing-masing kelompok manyimpulkan hasil

praktikumnya di depan kelas.

Pembelajaran dilakukan dengan mengorientasikan siswa pada

masalah yang akan dicari jawabannya. Untuk menemukan jawaban

atas permasalahan yang diajukan guru, siswa dapat mencarinya dengan

melakukan kegiatan praktikum bersama dengan teman sekelompoknya.

Karena, pada materi ini siswa akan lebih mudah mengerti memahami

permasalahan yang akan dipecahkan melalui kegiatan praktikum.

Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat mengembangkan minat dan

pengetahuan siswa terhadap materi yang dipelajari. Pada saat siswa

melakukan kegiatan praktikum, guru hanya membantu kelompok yang

mengalami kesulitan serta mengkondisikan kelas agar kegiatan

praktikum dapat berjalan dengan baik. Namun, berdasarkan

pengamatan peneliti terdapat kekurangan dalam mengkondisikan kelas,

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

54

karena guru bersangkutan kurang mengelilingi kelas untuk mengecek

masing-masing kelompok. Sehingga ada kelompok yang kurang

disiplin.

2) Pertemuan 2

Pada pertemuan ini pada materi yang dipelajari yaitu

pengelompokkan jenis koloid serta peranan koloid di industri. Sebelum

memasuki pembahasan jenis koloid, peneliti memberikan

permasalahan yang ada kaitannya dengan materi tersbut. Misalnya ”

susu termasuk ke dalam golongan koloid apa serta terdiri dari fase

terdipersi dan medium pendispersi apakah ia, apakah sejenis cairan,

padatan atau gas”. Hal ini dilakukan untuk memotivasi siswa agar mau

berpikir. Pada materi ini peneliti tidak melakukan praktikum, tetapi

melakukan pengamatan di laboratorium terhadap barang- barang

industri kosmetik, makanan dan farmasi. Siswa diharapkan dapat

mengidentifikasi barang- barang industri kosmetik, makanan dan

farmasi ke dalam 8 macam sistem koloid dan mengisi mengisi kolom-

kolom yang telah tersedia di lembar kerja siswa yang terdiri dari

contoh koloid, fase terdispersi, medium pendispersi serta nama koloid.

Lembar kerja siswa diharapkan dapat membantu siswa menggali

konsep yang ada di buku serta mengetahui jenis-jenis koloid yang ada

di kehidupan sehari-hari. Setelah selesai, siswa bersama-sama

membahas LKS yang telah dikerjakan serta menyimpulkannya.

3) Pertemuan 3

Pada akhir siklus ini guru memberikan tes hasil belajar berupa

pilihan ganda yang berjumlah 15 butir soal untuk dikerjakan oleh

siswa. Waktu untuk mengerjakan soal adalah 45 menit. Selama siswa

mengerjakan soal, guru mengawasi siswa agar mereka dapat

mengerjakan soal secara jujur dan tidak saling menyontek. Setelah

selesai, soal dan jawabannya dikumpulkan untuk dibahas bersama

sekaligus dikoreksi langsung agar siswa tahu kesalahannya. Selain itu,

siswa juga diberikan angket kuesioner yang berisi tentang tanggapan

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

55

siswa terhadap metode discovery dengan kegiatan laboratorium

sebagai metode yang dipakai dalam proses kegiatan pembelajaran.

c. Tahap Observasi

Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus I,

pengamatan dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa dalam

melakukan tahapan-tahapan kegiatan discovery melalui kegiatan

laboratorium dengan melakukan check-list pada lembar observasi yang

tersedia. Adapun aspek-aspek yang dinilai yaitu: 1) Aspek guru,

terdiri dari 8 aspek yang diamati; dan 2) Aspek siswa yang meliputi 7

aspek yang diamati.

Berikut ini merupakan hasil penelitian dari siklus pertama yang

kemudian dianalisis dan dikelompokkan menjadi: (1) Analisis hasil

pengolahan data observasi, (2) Analisis hasil belajar dengan melihat

kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa; perubahan penguasaan

konsep sistem koloid, (3) Analisis analisis pengolahan data kuesioner,

(4) Analisis hasil wawancara yang dilakukan setelah melakukan proses

pembelajaran pada tiap siklus.

1) Data observasi

Tabel 4.1. Rata-rata Hasil Observasi Siklus I

Aspek Aspek yang diamati Penilaian KeteranganGuru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. 4 Baik

2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3 Sedang

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. 3 Sedang4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang

dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

3 Sedang

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

4 Baik

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

2 Kurang

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

3 Sedang

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

56

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

2 Kurang

Rata-rata 3 SedangSiswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap

dan tersedia.4 Baik

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dan lain-lain.

3 Sedang

3. Mengidentifikasi masalah. 3 Sedang

4. Interaksi siswa dengan siswa. 3 Sedang

5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuan.

2 Kurang

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

3 Sedang

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

3 Sedang

Rata-rata 3 Sedang

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada

aspek guru banyak yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan

seperti menseleksi bahan dan tugas-tugas serta menseleksi

pendahuluan terhadap prinsip-prinsip dan konsep yang akan

dipelajari. Hal ini diperlukan agar efektifitas dan efisiensi waktu

dapat berjalan secara baik. Namun, pada siklus I ini waktu yang

digunakan masih belum proporsional. Selain itu, guru juga harus

memperjelas tugas dan peran masing-masing siswa dalam anggota

kelompoknya dan memberikan motivasi kepada semua siswa

sehingga semua siswa dapat terlibat secara maksimal dalam proses

penemuan. Pengawasan guru pada siklus I ini pun perlu

ditingkatkan agar pemahaman siswa dalam memecahkan masalah

dapat teridentifikasi.

Sedangkan pada aspek siswa yang terdiri dari tujuh aspek

memiliki rata-rata penilaian 3 dan dikategorikan sedang serta

masih belum memenuhi indikator keberhasilan. Hal ini dapat

diketahui dalam melakukan penemuan dan mengidentifikasi

masalah, serta interaksi siswa dengan siswa yang masih berkaitan

dengan kurangnya kejelasan tugas-tugas serta peranan yang

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

57

dihadapi siswa, sehingga sebagian kecil siswa hanya

mengandalkan teman kelompoknya, tidak mencatat dan mengamati

proses penemuan yang terjadi.

2) Data Kuesioner

Tabel 4.2. Rata-rata Hasil Kuesioner Siswa Siklus I

NO Indikator Rata-rata

1. Minat 59,08 %

2. Keaktifan siswa. 73,10 %

3. Kemauan belajar siswa dengan metode

discovery melalui kegiatan laboratorium.

77,77 %

Berdasarkan tabel di atas, untuk siklus pertama pada

indikator minat, minat siswa untuk memperhatikan dan

mempelajari kimia ternyata masih rendah, yaitu 59.08 %.

Sedangkan pada indikator keaktifan siswa, keaktifan siswa cukup

baik. Hal ini didukung oleh persentase penyataan siswa yang

menjawab ya pada pernyataan tersebut sebesar 73,10 %. Lalu,

pada indikator kemauan belajar siswa dengan metode discovery

melalui kegiatan laboratorium terlihat antusias siswa yang besar

terhadap metode pembelajaran yang digunakan. Dengan demikian,

siswa merespon positif metode pembelajaran yang diajarkan di

sekolah tersebut.

3) Hasil Belajar

Berdasarkan hasil tes yang diberikan pada siklus I, dapat

diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa menunjukkan nilai

sebesar 68,09 dan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa

berdasarkan kemampuan kognitif belum mencapai indikator

keberhasilan. (perhitungan ada pada lampiran 10)

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

58

Nilai tes hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Nilai Tes hasil belajar Siklus I

Rentang Nilai Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

53 – 57 1 3,03 %

58- 62 8 24,24 %

63 – 67 11 33,33 %

68 – 72 - -

73 – 77 9 27,27 %

78 – 82 4 12,12 %

Jumlah 33 100%

(data perhitungan ada pada lampiran 15 )

Berdasarkan Tabel 9. diatas dapat diperoleh informasi

bahwa masih terdapat 1 orang siswa yang mendapat nilai (di bawah

KKM) kurang dari 60 dan nilai rata-rata kelas yang diperoleh (ada

pada lampiran) adalah 68,09 yang berarti hasil belajar siswa pada

siklus I belum mencapai indikator lebih besar dari 70. Oleh karena

itu, penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya.

4) Wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan siswa yang

dilakukan pada siswa kelas XI IPA untuk mengetahui tanggapan

mereka terhadap pembelajaran yang selama ini telah mereka

lakukan. Dari hasil wawancara tersebut didapatkan data sebagai

berikut:

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

59

Tabel 4.4. Data Hasil Wawancara Siswa Siklus I

No. Pertanyaan Uraian Hasil Wawancara1. Setelah mengikuti pelajaran kimia

dengan kegiatan praktikum, apakah anda senang dengan metode yang diberikan guru?

Menurut siswa, pelajaran kimia cukup menyenangkan karena selama ini mereka hanya menerima pelajaran kimia dari metode ceramah saja

2. Apakah dengan pembelajaran menggunakan metode discoverymelalui kegiatan laboratorium membuat anda lebih aktif dalam kegiatan belajar atau justru membuat kamu bosan? Berikan alasannya

Menurut siswa, pembelajaran kimia dengan menggunakan metode discovery membuat lebih aktif dalam kegiatan belajar apalagi terdapat kegiatan praktikum yang tidak membuat kegiatan belajar menjadi bosan.

3. Dengan melaksanakan kegiatan laboratorium membuat anda merasa lebih ingin tahu / tidak? Jika ya, berikan alasan dan jika tidak berikan alasanmu!

Siswa mengaku bahwa rasa ingin tahu mereka cukup tinggi terhadap materi yang diajarkan melalui praktikum. Karena didorong oleh rasa penasaran / keingintahuan siswa terhadap apa yang mereka amati.

4. Menurut anda, apakah penjelasan yang diberikan guru sudah cukup jelas?

Menurut siswa, penjelasan yang diberikan cukup jelas.

5. Apakah guru memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa?

Guru memang memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa, namun hanya kepada siswa yang bertanya kepada guru yang bersangkutan.

6. Menurut anda, apakah guru sudah dapat menciptakan situasi belajar yang kondusif?

Menurut siswa, guru masih kurang menciptakan kondisi belajar yang kondusif, karena suasana kelas masih terdengar berisik.

Dari hasil wawancara diatas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa siswa merasa senang dan cukup antusias terhadap metode

pembelajaran yang diberikan karena selama ini mereka hanya

menerima pelajaran kimia dari metode ceramah. Dengan kegiatan

laboratorium, membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar

apalagi terdapat kegiatan praktikum yang tidak membuat kegiatan

belajar menjadi bosan. Selain itu, dengan mengalami langsung,

siswa dapat mengetahui konsep-konsep abstrak yang ada di buku.

Namun, situasi dan kondisi di laboratorium masih kurang kondusif

karena masih terdengar berisik.

Berdasarkan data hasil analisis keadaan di atas, maka

peneliti dan guru yang bersangkutan lebih meningkatkan arahan

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

60

dan bimbingan kepada siswa supaya semua siswa merasa lebih

jelas dan lebih menciptakan situasi laboratorium yang kondusif.

d. Tahap Refleksi

Setelah dilakukan observasi terhadap aktifitas belajar siswa

dalam proses pembelajaran, maka dilakukan refleksi. Refleksi

bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal positif dan masalah-masalah

yang muncul pada siklus pertama ini dan akan diperbaiki pada siklus

kedua dengan memberikan perlakuan-perlakuan (treatment) tertentu.

Adapun masalah-masalah yang teridentifikasi dalam

pelaksanaan siklus pertama ini dan alternatif perlakuan-perlakuan

(treatment) yang akan diterapkan pada siklus berikutnya adalah:

Tabel 4.5 Refleksi Tindakan Siklus I

Aspek Aktifitas / Tindakan yang diamati Solusi Tindakan

Guru

1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa.

- Melakukan peningkatan pendekatan, pengawasan kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi sistem koloid.

2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

- Memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran dan menambahkan materi pada lembar kerja siswa dengan penyajian materi yang mudah dipahami.

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas.

- Meningkatkan penyeleksian bahan dan tugas-tugas siswa dalam mengidentifikasi masalah dan langkah-langkah discoverylainnya.

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

- Memberikan motivasi kepada siswa agar semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran

- Memberikan tugas-tugas yang jelas kepada masing-masing siswa pada tiap kelompok.

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

- Tidak ada permasalahan yang dihadapi karena guru dalam mempersiapkan kelas dan alat

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

61

yang diperlukan sudah baik.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

- Pembagian kelompok dengan memperhatikan prestasi belajar dan keaktifan siswa secara merata.

- Pengaturan posisi tiap kelompok agar mudah diawasi oleh guru.

- Mengelilingi kelas dan mengecek pemahaman setiap siswa.

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

- Melakukan perbaikan pada LKS dengan manambahkan penyajian materi dan memperbaiki penggunan bahasa agar mudah dipahami

- Mengecek kesulitan siswa danmembantunya dengan informasidan data yang dibutuhkan.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

- Mengawasi secara merata setiap kelompok agar aktif dalam melakukan kegiatan penemuan.

- Mengelilingi kelas dan mengecek tugas dan aktifitas masing-masing siswa dalam satu kelompok agar tidak ada lagi siswa yang mengandalkan teman sekelompoknya.

Siswa

1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

- Alat dan bahan yang dibutuhkan sudah lengkap dan tersedia, hanya memberikan motivasi untuk selalu membawa bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan laboratorium.

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dan lain-lain.

- Mengawasi secara merata setiap kelompok agar aktif dalam melakukan kegiatan penemuan.

- Selalu mengingatkan siswa agar tidak mengandalkan catatan teman dan membangkitkan keingintahuan siswa terhadap permasalahan yang diajukan.

3. Mengidentifikasi masalah.

- Membantu dan membimbing siswa dengan informasi dan data.

- Memberikan motivasi dan pengarahan kepada siswa.

4. Interaksi siswa dengan siswa.- Memotivasi siswa untuk turut aktif

dalam melakukan kegiatan

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

62

discovery.- Mengawasi secara merata setiap

kelompok agar aktif dalam berinteraksi / diskusi di dalam kelas.

5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuan.

- Membantu siswa dengan memberikan pengarahan dan bimbingan.

- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan kesimpulan hasil penemuan dan membangkitkan keberanian siswa untuk berbicara di depan kelas.

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

- Mengawasi secara merata setiap kelompok agar aktif dalam melakukan penyelidikan terhadap permasalahan.

- Mengecek pemahaman siswa dan membantu siswa dengan data yang dibutuhkan

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

- Melakukan perbaikan pada lembar kerja siswa dengan penyajian materi yang mudah dipahami.

- Menugaskan siswa untuk membaca LKS lebih dulu sebelum mengerjakan.

- Selalu mengingatkan siswa agar mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik dan tidak hanya mengandalkan jawaban teman dan percaya terhadap kemampuan diri sendiri.

- Membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS.

2. Siklus II

Siklus II pada penelitian ini dilakukan pada bulan 5 – 12 Juni

2008 yang membahas tentang materi sifat-sifat koloid serta proses

pembuatan koloid. Sama halnya dengan siklus I, siklus II ini pun

dilaksanakan selama 6 jam pelajaran dalam tiga kali pertemuan.

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

63

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan refleksi siklus I, penerapan penggunaan metode

discovery dengan kegiatan laboratorium cukup efektif. Dari hasil

evaluasi dilakukan di akhir siklus I dilihat dari tes hasil belajar masih

terdapat beberapa dari siswa yang belum mencapai indikator

pencapaian belajar sebesar 70 dan masih ada siswa yang mendapat

nilai kurang dari 60. Aktivitas siswa dan partisipasi siswa didalam

kelas sudah aktif, tetapi masih perlu lebih ditingkatkan lagi seperti

kurangnya kerjasama antar anggota kelompok dalam melakukan

pengamatan di laboratorium.

Pada siklus II ini terdiri dari 3 pertemuan yang membahas sifat-

sifat koloid serta proses pembuatan koloid. Berdasarkan refleksi yang

didapat dari siklus I, pada siklus II ini peneliti mencoba melakukan

beberapa revisi tindakan untuk memperoleh hasil pembelajaran yang

lebih baik lagi. Diantara tidakan yang akan dilakukan pada siklus II

adalah sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi kebutuhan siswa;

2) Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian

konsep dan generalisasi pengetahuan; 3) Menseleksi bahan-bahan dan

tugas-tugas; 4) Menambahkan dan memperbaiki penyajian materi agar

mudah dipahami siswa; 5) Meminimalisir kegiatan siswa yang tidak

ada hubungannya dengan proses pembelajaran dengan memaksimalkan

kegiatan pembelajaran, siswa tidak diberi peluang untuk bercanda,

mengganggu temannya dan kegiatan lain yang tidak ada hubungannya

dengan proses pembelajaran; 6) Meningkatkan keakraban dengan

siswa untuk mencairkan suasana belajar yang kaku sehingga siswa

tidak takut atau malu untuk bertanya kepada guru; 7) memberikan

bimbingan dan arahan kepada siswa pada saat proses pembelajaran;

8) mengoptimalkan kerja kelompok dengan cara membagi pekerjaan

setiap individu dalam kelompok, agar setiap siswa melakukan proses

pembelajaran dengan baik dan mengamati dengan benar.

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

64

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan 4

Sebelum pelajaran dimulai, siswa diberikan LKS sebagai acuan

pada saat melakukan kegiatan praktikum. LKS ini harus dikaji dan

diisi bersama teman kelompoknya yang telah dibentuk pada tahap

perencanaan. Siswa melakukan penyelidikan tentang permasalahan

yang diajukan guru, kemudian siswa melakukan pengamatan di

laboratorium praktikum dengan tujuan dapat mengetahui salah satu

dari sifat koloid, kemudian mengidentifikasikan hasil jawaban dan

mengkajinya dengan membaca hasil temuan, mencatat hasil temuan

dan menyimpulkan hasilnya. Untuk mengetahui sifat-sifat koloid

lainnya, masing-masing kelompok mendiskusikan sifat-sifat koloid

lainnya dan mempresentasikan hasil temuannya di depan kelas.

Pembelajaran dilakukan dengan mengorientasikan siswa pada

masalah yang akan dicari jawabannya. Untuk menemukan jawaban

atas permasalahan yang diajukan guru, siswa dapat mencarinya dengan

melakukan kegiatan praktikum bersama dengan teman sekelompoknya.

Karena, pada materi ini siswa akan lebih mudah mengerti memahami

permasalahan yang akan dipecahkan melalui kegiatan praktikum.

Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat mengembangkan minat dan

pengetahuan siswa terhadap materi yang dipelajari. Pada saat siswa

melakukan kegiatan praktikum, guru hanya membantu kelompok yang

mengalami kesulitan serta mengkondisikan kelas agar kegiatan

praktikum dapat berjalan dengan baik.

2) Pertemuan 5

Pada pertemuan kelima ini, pembelajaran dilakukan dengan

kegiatan praktikum untuk mengetahui salah satu cara pembuatan

koloid. Kemudian, guru membagikan LKS yang harus dikaji oleh

siswa untuk mencari tahu jawaban atas pertanyaan tersebut dan

menyimpulkan hasilnya. Kemudian para siswa melakukan langkah-

langkah kegiatan discovery seperti melakukan penemuan,

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

65

mengidentifikasi masalah, dan melakukan penyelidikan terhadap

permaslahan yang diajukan guru, kemudian mempresentasikan hasil

pekerjaannya berdasarkan diskusi kelompok. Guru hanya membantu

memperbaiki jika ada jawaban siswa yang kurang tepat.

3) Pertemuan 6

Pada akhir siklus kedua ini, guru memberikan tes hasil belajar

berupa pilihan ganda yang berjumlah 15 butir soal untuk dikerjakan

oleh siswa. Waktu untuk mengerjakan soal adalah 45 menit. Selama

siswa mengerjakan soal, guru mengawasi siswa agar mereka dapat

mengerjakan soal secara jujur dan tidak saling menyontek. Setelah

selesai, soal dan jawabannya dikumpulkan untuk dibahas bersama

sekaligus dikoreksi langsung agar siswa tahu kesalahannya. Selain itu,

siswa juga diberikan angket kuesioner yang berisi tentang tanggapan

siswa terhadap metode discovery dengan kegiatan laboratorium

sebagai metode yang dipakai dalam proses kegiatan pembelajaran.

c. Tahap Observasi

Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus II,

pengamatan / observasi sama halnya dengan pengamatan yang

dilakukan pada siklus I. Adapun pengamatan yang dilakukan ialah

pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa dalam melakukan

tahapan-tahapan kegiatan discovery melalui kegiatan laboratorium

dengan melakukan check-list pada lembar observasi yang tersedia.

Lembar observasi terdiri dari 2 aspek yang dinilai yaitu: 1) Aspek

guru, meliputi 8 aspek yang diamati; dan 2) Aspek siswa, terdiri dari 7

aspek yang diamati.

Berikut ini merupakan hasil penelitian dari siklus pertama yang

terdiri dari lembar observasi, data hasil belajar siswa, hasil kuesioner

dan hasil wawancara.

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

66

1) Data Observasi

Tabel 4.6. Rata-rata Hasil Observasi Siklus II

Aspek Aspek yang diamati Penilaian KeteranganGuru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. 4 Baik

2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

4 Baik

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. 4 Baik4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang

dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

4 Baik

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

5 Baik

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

4 Baik

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

4 Baik

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

4 Baik

Rata-rata 4 BaikSiswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap

dan tersedia.4 Baik

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dan lain-lain.

5 Sangat Baik

3. Mengidentifikasi masalah. 4 Baik

4. Interaksi siswa dengan siswa. 4 Baik

5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuan.

4 Baik

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

4 Baik

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

5 Sangat Baik

Rata-rata 4 Baik

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada

aspek guru yang terdiri dari: 1) Aspek guru, meliputi 8 aspek yang

diamati; dan 2) Aspek siswa, terdiri dari 7 aspek yang diamati,

pada siklus kedua mengalami peningkatan rata-rata dibandingkan

dengan siklus pertama. Hal ini dapat dilihat pada tabel aspek guru,

terdapat peningkatan tindakan yang dilakukan seperti pada tahap

pendahuluan dalam hal mengidentifikasi kebutuhan siswa,

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

67

menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, bahan-bahan

serta tugas-tugas terdapat terdapat peningkatan persentase sehingga

berdampak waktu yang digunakan lebih lebih efektif dan efisien.

Aspek guru dalam hal membantu memperjelas tugas-tugas

yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing dan mengecek

pemahaman siswa terhadap permasalahan yang diajukan terdapat

peningkatan pada siklus kedua sehingga berdampak aktifitas dan

peran siswa dalam melakukan langkah-langkah kegiatan discovery

mengalami peningkatan dibandingkan siklus pertama. Hal ini

berdampak pula pada aspek-aspek yang diamati siswa berupa

interaksi siswa dengan siswa dan kegiatan siswa dalam melakukan

penemuan, melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang

diajukan guru, mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik serta

merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuan mengalami

peningkatan dengan kategori baik. Oleh karena itu berdasarkan

pengamatan aktifitas yang dilakukan, aktifitas siswa telah

memenuhi indikator keberhasilan dengan kategori baik.

2) Data Kuesioner

Tabel 4.7. Rata-rata Hasil Kuesioner Siswa Siklus II

NO Indikator Rata-rata

1. Minat. 73, 47 %

2. Keaktifan siswa. 81,81 %

3. Kemauan belajar siswa dengan me.tode

discovery melalui kegiatan laboratorium.

82,82 %

3) Hasil Belajar

Nilai tes hasil belajar pada siklus II dengan pembahasan

pada sifat-sifat koloid dan pembuatan koloid diperoleh data sebagai

berikut:

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

68

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II

Rentang Nilai Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

60 – 64 1 3,03 %

65- 69 3 9,09 %

70 – 74 18 54,54 %

75 – 79 - -

80 – 84 9 27,27 %

85 – 89 2 6,06 %

Jumlah 33 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh informasi bahwa

sudah tidak ada siswa yang mendapat nilai dibawah. Nilai rata-rata

kelas pada siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 68,09

menjadi 74,81 (perhitungan ada pada lampiran 15). Oleh karena

itu, penelitian ini dianggap cukup sampai pada siklus II dan tidak

dilanjutkan pada siklus berikutnya.

4) Hasil Wawancara

Pada penelitian ini, peneliti juga melakukan wawancara

kepada sebagian siswa kelas XI IPA untuk mengetahui tanggapan

siswa mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan metode

discovery melalui kegiatan laboratorium baik pada siklus pertama

maupun siklus kedua. Wawancara dilakukan pada akhir siklus II

setelah melaksanakan tes hasil belajar dan pengisian lembar

kuesioner.

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

69

Tabel 4.9 Data Hasil Wawancara Siswa Siklus II

No. Pertanyaan Uraian Hasil Wawancara1. Setelah mengikuti pelajaran kimia

dengan kegiatan praktikum, apakah anda senang dengan metode yang diberikan guru?

Setelah mengikuti pembelajaran kimia dengan kegiatan praktikum, siswa merasa sangat senang dengan kegiatan praktikum dan metode yang diberikan guru karena mereka bisa lebih tahu dan memahami materi pelajaran kimia dibandingkan dengan metode ceramah. Karena dalam kegiatan praktikum, siswa terlibat langsung untuk melakukannya sehingga ingatan siswa terhadap materi yang diajarkan akan lebih permanen.

2. Apakah dengan pembelajaran menggunakan metode discoverymelalui kegiatan laboratorium membuat anda lebih aktif dalam kegiatan belajar atau justru membuat kamu bosan? Berikan alasannya

Siswa mengaku, kegiatan pembelajaran kimia mereka lebih aktif karena mereka hanya fokus terhadap permasalahan yang diajukan guru dan berusaha mencari tahu jawabannya sehingga tidak ada lagi kegiatan yang tidak berhubungan dengan pembelajaran seperti mengobrol dengan teman.

3. Dengan melaksanakan kegiatan laboratorium membuat anda merasa lebih ingin tahu / tidak? Jika ya, berikan alasan dan jika tidak berikan alasanmu!

Selama proses pembelajaran dengan metode discovery melalui kegiatan laboratorium timbul rasa ingin tahu siswa terhadap hasil yang terjadi pada apa yang mereka amati dalam kegiatan praktikum.

4. Menurut anda, apakah penjelasan yang diberikan guru sudah cukup jelas?

Menurut siswa, penjelasan yang diberikan sudah cukup jelas.

5. Apakah guru memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa?

Guru memberikan arahan dan bimbingan kepada semua siswa.

6. Menurut anda, apakah guru sudah dapat menciptakan situasi belajar yang kondusif?

Menurut siswa, guru sudah dapat menciptakan kondisi belajar yang kondusif, karena suasana kelas tidak terdengar berisik karena guru selalu mengelilingi kelas untuk mengamati siswa.

Dari hasil wawancara diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

siswa merespon positif metode yang digunakan dan membuat

mereka tidak bosan, karena situasi belajar yang menggunakan

pendekatan laboratorium sehingga siswa merasa senang serta

meningkatkan keingintahuan siswa dan membantu siswa dalam

memahami konsep yang tidak hanya cukup dengan membaca buku

atau mendengarkan penjelasan langsung dari guru.

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

70

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi data pada siklus II,

diperoleh gambaran bahwa menggunakan metode discovery dengan

kegiatan laboratorium telah efektif digunakan dalam proses

pembelajaran kimia pada konsep sistem koloid, antara lain:

1) Perhatian guru terhadap siswa sudah meningkat dan tidak hanya

pada sebagian siswa melainkan seluruh siswa.

2) Motivasi untuk terlibat didalam kegiatan belajar cukup tinggi,

siswa lebih percaya diri, lebih berani mengungkapkan

pendapatnya, lebih berkonsentrasi, dan lebih aktif dalam kegiatan

belajar mengajar.

3) Kegiatan siswa dalam melakukan langkah-langkah discovery

seperti melakukan penemuan, mengidentifikasi masalah, interaksi

antara siswa dengan siswa, merumuskan prinsip dan generalisasi

penemuan, serta melakukan penyelidikan terhadap permasalahan

yang diajukan guru telah mengalami peningkatan dibandingkan

siklus pertama dan memenuhi indikator pencapaian keberhasilan

dengan kategori baik

4) Hasil belajar yang diperoleh siswa telah mencapai indikator

pencapaian keberhasilan.

5) Hal-hal yang kurang dan perlu diperbaiki dalam siklus pertama

sudah terlihat adanya penyempurnaan dalam siklus II.

B. Pemeriksaan Keabsahan Data

Data diperoleh dan dikumpulkan dari hasil belajar siswa yang

diambil dengan memberikan tes hasil belajar kepada siswa pada setiap siklus,

baik siklus pertama maupun siklus II yang akan dihitung dengan berdasarkan

persentase dan rentang nilai yang kemudian dideskripsikan dalam bentuk

kalimat oleh peneliti.

Aktivitas dan situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya

tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

71

dan diamati oleh peneliti sendiri sebagai observer ditempat sekolah yang

dijadikan tempat penelitian. Sedangkan tanggapan siswa terhadap metode

discovery dengan kegiatan laboratorium diambil dari kuesioner yang telah

dibuat oleh peneliti. Kuesioner yang diberikan kepada siswa yang diisi oleh

siswa setelah berakhirnya pembelajaran metode discovery dengan kegiatan

laboratorium di setiap siklusnya, baik pada siklus pertama maupun siklus

kedua yang telah dilaksanakan untuk memperoleh tanggapan siswa terhadap

penggunaan metode discovery dengan kegiatan laboratorium.

Selanjutnya, data yang telah diperoleh dan dikumpulkan untuk

dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif oleh peneliti.

C. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil temuan

penelitian. Temuan penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa aktifitas

siswa dalam melakukan langkah-langkah kegiatan discovery masih perlu

peningkatan dan belum memenuhi indikator keberhasilan, karena berdasarkan

observasi yang dilakukan pada siklus I, aktifitas siswa perlu ditingkatkan

dalam aspek melakukan penemuan (seperti mencatat, mengamati, dan lain-

lain), mengidentifikasi masalah, intrasksi siswa dengan siswa, merumuskan

prinsip dan generalisasi hasil penemuan, dan melakukan penyelidikan

terhadap permasalahan yang diajukan guru. Hal itu disebabkan karena

kurangnya pengawasan dari guru seperti membantu memperjelas tugas-tugas

yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing, mengecek pemahaman

siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan, membantu siswa dengan

informasi atau data yang dibutuhkan siswa, dan mengamati siswa dalam

melakukan kegiatan. Sedangkan pada siklus kedua, aktivitas siswa selama

proses pembelajaran dengan menggunakan metode discovery melalui kegiatan

laboratorium meningkat dan memenuhi indikator keberhasilan. Temuan ini

didukung berdasarkan observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran,

dimana pada siklus kedua ini, siswa lebih serius dan tenang pada saat proses

pembelajaran berlangsung, interaksi antara siswa dengan siswa dalam hal

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

72

kerjasama antar kelompok dan pembagian tugas masing-masing dalam

kelompok meningkat dan didukung oleh pengawasan guru yang lebih optimal,

sehingga siswa lebih fokus dalam melakukan langkah-langkah kegiatan

discovery. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil observasi pada aspek siswa

mengalami peningkatan dari siklus pertama dengan penilaian sedang menjadi

baik pada siklus kedua.

Peneliti juga melakukan tes hasil belajar yang diberikan tiap akhir

siklus. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kognitif

siswa pada konsep koloid. Berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan,

kemampuan siswa di bidang kognitif mengalami peningkatan dari siklus I

dengan nilai rata-rata kelas sebesar 68,09 ke siklus II dengan nilai rata-rata

kelas sebesar 74,81.

Hasil kuisioner dan wawancara yang dilakukan kepada siswa

mendapat tanggapan yang positif pada siklus I ke siklus II. Siswa merasa

antusias dan termotivasi dengan metode pembelajaran yang digunakan karena

pembelajaran kimia dengan menggunakan metode discovery, siswa menjadi

lebih aktif. Hal ini didukung pula dengan kegiatan praktikum yang membuat

kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan dan rasa ingin tahu siswa

terhadap materi yang diajarkan menjadi lebih tinggi.

Hasil penelitian di atas, dapat membuktikan bahwa dengan belajar

menggunakan discovery learning, aktivitas belajar berpusat pada siswa,

karena siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri konsep yang sudah ada atau

mengalami proses mental sehingga keingintahuan siswa bertambah dan pada

akhirnya hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan meningkat. Hal ini sesuai

dengan keunggulan metode discovery yang dibahas pada bab II sebelumnya,

bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode discovery dapat

membangkitkan kegairahan belajar para siswa dan memperoleh pengetahuan

yang lebih pekat sehingga pada akhirnya memungkinkan siswa untuk

mendapatkan hasil belajar kimia yang lebih baik dan meningkat.

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

73

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kimia dengan

menggunakan metode discovery melalui kegiatan laboratorium dapat

meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid. Selain itu,

berdasarkan data observasi, kuesioner, dan wawancara siswa juga dapat

terlihat bahwa pembelajaran kimia dengan menggunakan metode discovery

melalui kegiatan laboratorium pada siklus II lebih baik dibandingkan dengan

siklus I. Hal ini terjadi karena pada siklus II terdapat perbaikan tindakan yang

dilakukan oleh guru, seperti pengaturan waktu yang lebih proporsional,

peningkatan pengawasan guru terhadap seluruh siswa dan memeriksa bahwa

semua siswa memahami tujuan dan prosedur kegiatan yang harus dilakukan,

memberikan motivasi kepada siswa serta adanya pembagian tugas yang

merata kepada anggota kelompok masing-masing sehingga semua siswa

terlibat dalam memecahkan masalah dan memperhatikan proses penemuan

yang dilakukan. Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem

koloid juga dapat dilihat berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar yang

diperoleh siswa pada siklus I sebesar 68,09 meningkat menjadi 74,81 pada

siklus II.

Dengan demikian, maka berdasarkan data-data di atas dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar kimia siswa mengalami peningkatan dengan

menggunakan metode discovery melalui kegiatan laboratorium karena telah

mencapai kriteria indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka penulis ingin menyumbangkan beberapa

saran, yaitu:

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

74

1. Kepala sekolah hendaknya memperhatikan fasilitas dan lingkungan belajar

siswa untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran melalui variasi

model dan metode pembelajaran.

2. Guru hendaknya menggunakan metode yang cocok bagi siswa dan pokok

bahasan yang sedang dipelajari.

3. Guru hendaknya menggunakan metode maupun media yang bervariasi

untuk mencegah munculnya kebosanan pada siswa dan suasana belajar

akan lebih menyenangkan.

4. Dalam proses pembelajaran sebaiknya situasi belajar berpindah dari situasi

teacher dominated learning menjadi situasi belajar student dominated

learning.

5. Dalam proses pembelajaran, guru lebih memotivasi siswa untuk belajar

lebih baik sehingga hasil belajar akan meningkat.

6. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode discovery

melalui kegiatan laboratorium, seorang guru harus benar-benar

memperhatikan aktivitas belajar yang dilakukan siswa dengan optimal.

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

75

DAFTAR PUSTAKA

Anonym, Kimia Dari Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia”, dari http://www.id.wikipedia.org, 16 Maret 2008.

Anonym, Metode Penemuan, from http://www.laboratorium-um.sch.id/files.pdf,1 Agustus 2010,

Anshory, Irfan dan Hiskia Ahmad, Kimia SMU untuk Kelas II, Jakarta: Erlangga. 1996.

Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

-------------------------, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 2002, cet. Ke-III

Aqib, Zainal Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: CV. Yrama Widya, 2006.

Bruce, Jessica, Discovery Learning…, dari www.bsu.edu/web/jccassady/393web/students/Bruce.htm.

Departemen Pendidikan Nasional, Standar Kompetensi Kimia untuk SMA dan MA. Jakarta: Depdiknas, 2003.

Muhammad Faiq Dzaki, Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided Discovery Learning), from http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/model-pembelajaran-penemuan-terbimbing.html, 2 April 2009.

Erlyana, Aan, Inquiry In The teaching of English for Young Learners, Pancaran Pendidikan, XV, 53, 2002.

Fatmawati, Perbedaan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Menggunakan Metode Inquiry dan Discovery di kelas IV SD Kota Padang, Jurnal lmu Pendidikan, No. 2 Th. III, 2003

Feronika, Tonih dan Burhanuddin Milaman, Evaluasi Pendidikan Kimia (Modul). Jakarta: Program Studi Pendidikan Kimia FITK, 2006.

Hamalik, Prof. Dr. Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

-------------------------------, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2002.

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

76

Herdian, Metode Pembelajaran Discovery (penemuan), from http://herdi07.wordpress.com/2010/05/27/metode-pembelajaran-discovery-Penemuan/, 1 Agustus 2010

Heriyanto, Pengaruh Metode Pembelajaran Discovery Inquiry Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMAN 2 Ciputat, Skripsi UIN, 2006.

Herlanti,Yanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta: FITK Jurusan Pendidikan IPA, UIN Syarif Hidayatullah, 2006.

Islami, Nur Rahmah, Kemampuan Psikomotor Siswa dalam Praktikum Reproduksi Generatif pada Tumbuhan. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak di terbitkan, 2002.

Johari, M.Sc dan Ir. M. Rachmawati, Kimia SMA dan MA Kelas X, Jakarta: Esis, 2006.

Justiana, Sandri dan Mukhtaridi, Chemistry for Senior high School, Jakarta: Yudhistira.2009.

Mardana, IB. Putu, Intensifikasi Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran IPA Sebagai Upaya Meningkatkan Minat, Sikap Ilmiah, dan Prestasi Belajar IPA Siswa SLTP Negeri I Singaraja. Majalah Ilmiah Aneka Widya. No. 3 Th. XXXIII, 2000.

Miranda, Yula Pengaruh Pembelajaran Discocery Terpimpin dan Pendekatan STM Terhadap Hasil Belajar Keanekaragaman Hayati pada Siswa Kelas X SMUN Palangkaraya, Jurnal Penelitian Pendidikan, No. I, th. 9, Juni 2002

Nata, Prof. Dr. Abuddin, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Group, 2009, cet. ke-I.

Nuraeni, Eni dan Dra. Kusdianti, Implementasi Model Pembelajran Induktif untuk Mengajarkan Konsep Keanekaragaman Tumbuhan di SLTP dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematikan dan IPA, Seminar Nasional Pendidikan Matematika dan IPA, Juli 2004.

Putra Yasa, Ida Bagus, “Mengajar Dengan Inkuiri”, dalam Jurnal PRASI Vol.2 No.3 Tahun 2004.

R, Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT Asli Mahasatya, 2003.

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

77

Rahman, Mardia H, Penerapan Model Belajar Penemuan dengan Kegiatan Laboratorium (Suatu Upaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan. No. 1 Th. I, 2004.

Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Sidharta, Arief, “Model Pembelajaran Asam Basa Berbasis Inkuiri Laboratorium sebagai Wahana Pendidikan Sains Siswa SMP”, dalam Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam, dari http://www.p4tkipa.org.

Slameto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, cet. Ke-V.

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, cet. Ke-3.

Sudjana, Nana, Penilaian Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, cet. ke-VII, 2001.

Supardi, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Beserta Sistematika Proposal dan Laporannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.

Syahmani, Laboratorium sebagai Pusat Pengajaran Kimia Organik. Jurnal Vidya Karya. No. 2 Th. XX, Oktober 2002.

Syaodih Sukmadinata, Nana Metode Penelitian Tindakan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007, Cet. III

Tim Peneliti Universitas Udayana, Pengaruh Pola asuh Orang Tua dan Pengajaran Dengan Metode Discovery-Inquiry Terhadap Konsep Diri Serta Hubungannya dengan Prestasi Belajar IPA Siswa SMP Negeri di Propinsi Bali, dalam Laporan Penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Udayana, 1992, h. 9

Wahyana, Pengelolaan Pengajaran Fisika, Jakarta: UT, 2001.

Waluyo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar, Jakarta:Penerbit Karunika Jaya, 1987.

W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: PT Media Abadi, 2005.

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

78

SILABUSNama Sekolah : MA Negeri 12 JakartaMata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/IIStandar Kompetensi : Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi waktu

Sumber Media

Mengelompokkan sistem koloid berdasarkan hasil pengamatan dan penggunaannya di industri

Sistem koloid Mengamati beberapa larutan dan mengelompokkannya ke dalam suspensi, larutan sejati dan sistem koloid.

Mendeskripsikan macam-macam koloid berdasarkan zat terdispersi dan medium pendispersi.

Melalui diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan penggunaan koloid di industri makanan, kosmetik, dan farmasi

Mengelompokkan campuran yang ada di lingkungan ke dalam suspensi, sistem koloid, dan larutan sejati serta menyimpulkan perbedaannya.

Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi

Menjelaskan penggunaan koloid di industri makanan, kosmetik, dan farmasi

Jenis tagihan:Tugas individuKuis

Bentuk instrumen:Tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan esai

3 jampelajaran

Buku kimia,Lembar kerja,Bahan/alat untuk praktek

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

79

Mengidentifikasi sifat-sifat koloid dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

Sifat koloid

Peranan koloid dalam kehidupan

Melalui diskusi kelompok mengidentifikasi serta mengklasifikasikan jenis dan sifat koloid dari data percobaan.

Melakukan percobaansifat-sifat koloid secara kelompok

Mengidentifikasi peranan koloid di industri kosmetik, makanan, farmasi dan membuatnya dalam bentuk tabel (daftar) secara individu di rumah.

Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (efek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi, dan koagulasi)

Menjelaskan koloid liofil dan liofob

Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi

Jenis tagihan:Tugas individuKuis, ulangan

Bentuk instrumen:Tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan esai

3 jampelajaran

Buku kimia,Lembar kerja,Bahan/alat untuk praktek

Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya

Pembuatan koloid

Merancang dan melakukan percobaan pembuatan koloid dalam kerja kelompok di laboratorium.

Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan.

Jenis tagihan :Tugas kelompok

Bentuk instrumen:Performans (kinerja dan sikap) ,laporan tertulis, Tes tertulis

2 jam pelajaran

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

80

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 2 80

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Pertemuan Ke : 1

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)

__________________________________________________________________

Standar Kompetensi : Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar : Mengelompokkan sistem koloid berdasarkan hasil

pengamatan dan penggunaannya di industri

Indikator : Menjelaskan pengertian sistem koloid. Menyimpulkan perbedaan sistem koloid, suspensi

dan larutan. Menjelaskan komponen-komponen koloid dan

rentangan diameter partikel koloid. Mengelompokkan campuran yang ada di

lingkungan ke dalam sistem koloid, larutan dan suspensi.

__________________________________________________________________

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

1. Mendeskripsikan pengertian sistem koloid.

2. Mengetahui perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi.

3. Memberi contoh larutan, koloid, dan suspensi.

B. Materi Pembelajaran

Pengertian dan komponen sistem koloid

C. Metode Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran : Discovery

2. Model pembelajaran : Eksperimen

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 2 81

D. Skenario pembelajaran

1. Kegiatan awal (10 menit)

a. Guru memberi salam untuk membuka pelajaran.

b. Mengabsensi siswa

c. Guru mengidentifikasi kebutuhan siswa.

d. Melakukan seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian

konsep, dan generalisasi pengetahuan.

e. Melakukan seleksi bahan, problema atau tugas-tugas.

f. Membantu memperjelas tugas / problema yang dihadapi siswa serta

peranan masing-masing siswa.

g. Mempersiapkan kelas dan alat-alat serta bahan-bahan yang diperlukan

untuk kegiatan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (75 menit)

a. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan.

b. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk

mengkajinya serta mengerjakan latihan-latihannya bersama teman

sekelompoknya.

c. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan atau

pengamatan di laboratorium dengan tujuan dapat membedakan larutan,

koloid dan suspensi.

d. Siswa melakukan penyelidikan tentang permasalahan yang diajukan

guru.

e. Guru membantu siswa dengan informasi / data jika diperlukan siswa.

f. Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang

mengarahkan dan mengidentifikasi masalah.

g. Merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa.

h. Siswa mengidentifikasi beberapa kemungkinan jawaban dan mengkaji

dari berbagai sumber, membaca hasil temuan, mencatat hasil temuan

dan menyimpulkan hasilnya.

i. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil temuannya di

depan kelas.

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 2 82

j. Guru membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuannya.

3. Kegiatan Akhir ( 5 menit)

a. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan

praktikum.

E. Sumber Belajar

1. Buku kimia SMA kelas XI

2. Alat dan bahan percobaan

F. Penilaian:

1. Afektif dan psikomotor

Bentuk : Lembar pengamatan / observasi siswa

2. Kognitif

Bentuk : Lembar Kerja Siswa (LKS) dan laporan praktikum

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 2 83

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Pertemuan Ke : 2

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)

__________________________________________________________________

Standar Kompetensi : Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat koloid dan menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator :

Mendeskripsikan serta membedakan antara fase terdispersi dan medium pendispersi.

Menjelaskan adanya 8 macam sistem koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi.

Mengelompokkan koloid yang ada di lingkungan ke dalam beberapa macam sistem koloid.

Membahas penggunaan sistem koloid dalam industri kosmetik, makanan, farmasi, dan lain-lain.

Menjelaskan koloid liofil dan liofob. Memberikan contoh koloid liofil dan liofob.

_________________________________________________________________

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

1. Mendeskripsikan serta membedakan antara fase terdispersi dan medium pendispersi.

2. Menjelaskan macam-macam sistem koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi.

3. Memberi contoh untuk setiap golongan koloid.4. Mengelompokkan koloid yang ada di lingkungan ke dalam beberapa

macam sistem koloid.5. Membahas penggunaan sistem koloid dalam industri kosmetik, makanan,

farmasi, dan lain-lain.6. Menjelaskan dan memberikan contoh koloid liofil dan liofob.

B. Materi Pembelajaran

Pengelompokkan sistem koloid

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 2 84

C. Metode Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran : Discovery

2. Model pembelajaran : Pembelajaran berdasarkan masalah

D. Skenario pembelajaran

1. Kegiatan awal (10 menit)

a. Guru memberi salam untuk membuka pelajaran.

b. Mengabsensi siswa

c. Guru mengidentifikasi kebutuhan siswa.

d. Melakukan seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian

konsep, dan generalisasi pengetahuan.

e. Melakukan seleksi bahan, problema atau tugas-tugas.

f. Membantu memperjelas tugas / problema yang dihadapi siswa serta

peranan masing-masing siswa.

g. Mempersiapkan kelas dan alat-alat serta bahan-bahan yang diperlukan

untuk kegiatan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (75 menit)

a. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

melalui permasalahan / pertanyaan kepada siswa.

b. Guru membagikan LKS kepada siswa untuk mengkajinya serta

mengerjakan latihan-latihannya.

c. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan atas

permasalahan yang diajukan guru.

d. Siswa melakukan penyelidikan tentang permasalahan yang diajukan

guru dengan mengidentifikasi barang- barang industri kosmetik,

makanan dan farmasi ke dalam 8 macam sistem koloid dan mengisi

lembar LKS yang telah diberikan.

e. Guru membantu siswa dengan informasi / data jika diperlukan siswa.

f. Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang

mengarahkan dan mengidentifikasi masalah.

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 2 85

g. Merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa.

h. Siswa mengidentifikasi beberapa kemungkinan jawaban dan mengkaji

dari berbagai sumber, membaca hasil temuan, mencatat hasil temuan

dan menyimpulkan hasilnya.

i. Guru membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuannya.

3. Kegiatan Akhir (5 menit)

a. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat resume

mengenai sifat-sifat koloid.

E. Sumber Belajar

1. Buku kimia SMA kelas XI

F. Penilaian:

1. Kognitif

Bentuk : Lembar Kerja Siswa (LKS) dan laporan praktikum

2. Afektif dan psikomotor

Bentuk : Lembar pengamatan / observasi

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 2 86

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Pertemuan Ke : 4

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)

__________________________________________________________________

Standar Kompetensi : Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat koloid dan menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator : Mengetahui sifat-sifat koloid (efek Tyndall, gerak

Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi, dan koagulasi)melalui pengamatan sifat-sifat koloid.

________________________________________________________________A. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

1. Mengamati dan membahas efek Tyndall yang terjadi di lingkungan sekitar.2. Menjelaskan gerak Brown yang ditujukkan oleh partikel koloid.3. Mendeskripsikan proses dialisis serta memberikan contohnya.4. Menjelaskan peristiwa terjadinya muatan listrik pada partikel koloid.5. Menjelaskan kestabilan koloid dan peristiwa elektroforesis.6. Mengamati koagulasi koloid dan mengetahui penyebabnya.7. Memberikan contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari.

B. Materi PembelajaranSifat-sifat Koloid

C. Metode Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran : Discovery

2. Pendekatan pembelajaran : Eksperimen

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 2 87

D. Skenario pembelajaran

1. Kegiatan awal (10 menit)

a. Guru memberi salam untuk membuka pelajaran.

b. Mengabsensi siswa

c. Guru mengidentifikasi kebutuhan siswa.

d. Melakukan seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian

konsep, dan generalisasi pengetahuan.

e. Melakukan seleksi bahan, problema atau tugas-tugas.

f. Membantu memperjelas tugas / problema yang dihadapi siswa serta

peranan masing-masing siswa.

g. Mempersiapkan kelas dan alat-alat serta bahan-bahan yang diperlukan

untuk kegiatan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (75 menit)

a. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan.

b. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk

mengkajinya serta mengerjakan latihan-latihannya bersama teman

sekelompoknya.

c. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan atau

pengamatan di laboratorium dengan tujuan dapat mengetahui sifat-sifat

koloid.

d. Siswa melakukan penyelidikan tentang permasalahan yang diajukan

guru.

e. Guru membantu siswa dengan informasi / data jika diperlukan siswa.

f. Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang

mengarahkan dan mengidentifikasi masalah.

g. Merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa.

h. Siswa mengidentifikasi beberapa kemungkinan jawaban dan mengkaji

dari berbagai sumber, membaca hasil temuan, mencatat hasil temuan

dan menyimpulkan hasilnya.

i. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil temuannya di

depan kelas.

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 2 88

j. Guru membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuannya.

3. Kegiatan Akhir (5 menit)

a. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan

praktikum.

E. Sumber Belajar

1. Buku kimia SMA kelas XI

2. Alat dan bahan yang menunjang praktikum

F. Penilaian:

1. Kognitif

Bentuk : Lembar Kerja Siswa (LKS) dan laporan praktikum

2. Afektif dan psikomotor :

Bentuk : Lembar pengamatan / observasi

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 2 89

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI/2

Pertemuan Ke : 5

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)

__________________________________________________________________

Standar Kompetensi : Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat koloid dan menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari

Indikator : Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan.________________________________________________________________

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai pembelajaran, diharapkan siswa dapat:

1. Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan.2. Mengetahui macam-macam proses pembuatan koloid

B. Materi PembelajaranPembuatan koloid

C. Metode Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran : Discovery

2. Pendekatan pembelajaran : Eksperimen

D. Skenario pembelajaran

1. Kegiatan awal (10 menit)

a. Guru memberi salam untuk membuka pelajaran.

b. Mengabsensi siswa

c. Guru mengidentifikasi kebutuhan siswa.

d. Melakukan seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian

konsep, dan generalisasi pengetahuan.

e. Melakukan seleksi bahan, problema atau tugas-tugas.

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 2 90

f. Membantu memperjelas tugas / problema yang dihadapi siswa serta

peranan masing-masing siswa.

g. Mempersiapkan kelas dan alat-alat serta bahan-bahan yang diperlukan

untuk kegiatan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (75 menit)

a. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan.

b. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk

mengkajinya serta mengerjakan latihan-latihannya bersama teman

sekelompoknya.

c. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan atau

pengamatan di laboratorium dengan tujuan dapat mengetahui macam-

macam pembuatan koloid serta memparaktekkannya.

d. Siswa melakukan penyelidikan tentang permasalahan yang diajukan

guru.

e. Guru membantu siswa dengan informasi / data jika diperlukan siswa.

f. Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang

mengarahkan dan mengidentifikasi masalah.

g. Merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa.

h. Siswa mengidentifikasi beberapa kemungkinan jawaban dan mengkaji

dari berbagai sumber, membaca hasil temuan, mencatat hasil temuan

dan menyimpulkan hasilnya.

i. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil temuannya di

depan kelas.

j. Guru membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuannya.

3. Kegiatan Akhir (5 menit)

a. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mereview kembali di

rumah materi sifat-sifat koloid dan proses pembuatan koloid.

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 2 91

E. Sumber Belajar

1. Buku kimia SMA kelas XI

2. Alat dan bahan yang menunjang praktikum

F. Penilaian:

Penilaian:

1. Kognitif

Bentuk : Lembar Kerja Siswa (LKS) dan laporan praktikum

2. Afektif dan Psikomotor

Bentuk : Lembar pengamatan / observasi

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

92

Lampiran 3

KISI-KISI SOAL INSTRUMEN PENELITIAN

Sub Pokok Pembelajaran

Indikator No Soal Jenjang Jawaban

Sistem Koloid o Mengelompokkan campuran yang ada di lingkungan ke dalam suspensi, sistem koloid, dan larutan sejati serta menyimpulkan perbedaannya

1 Dari suatu percobaan terhadap beberapa campuran diperoleh data sebagai berikut:

No Campuran Larut/ tidak

Jernih/ keruh

Stabil / tidak

Ada residu/tidak

1 Gula + air Larut Jernih Stabil Tidak2 Tepung +

airTidak Keruh Tidak Ada

3 Susu + air Tidak Keruh Stabil Tidak4 Santan +

airTidak Keruh Stabil Tidak

Dari data di atas, yang termasuk koloid adalah nomor…a. 1 dan 2 d. 2 dan 3b. 1 dan 3 e. 2 dan 4c. 3 dan 4

C3 C

2 Berikut merupakan sifat-sifat suspensi, kecuali…a. homogenb. partikel berukuran > 100 nmc. dua fased. tidak stabile. dapat disaring

C1 B

Page 105: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

93

o Menjelaskan komponen-komponen koloid dan rentangan diameter partikel koloid.

3. …. bukan merupakan sistem koloid.a. lateks d. tinta b. air sadah e. margarinec. batu apung

C2 B

4. Di bawah ini yang termasuk koloid, kecuali……a. susu d. tintab. kopi e. lem kanjic. kaca

C2 B

5. Pernyataan di bawah ini sebagai berikut.i. Susu tampak putih, keruh, dan homogenii. Larutan gula pasir tidak berwarna iii. Kapur dalam air membentuk endapaniv. Agar-agar dalam air panas menggumpalYang merupakan sistem koloid adalah….a. i dan ii b. i dan iii c. ii dan ivd. iii dan ive. i dan iv

C4 E

6. Ukuran partikel koloid adalah…a. koloid > 100 nm d. koloid = 1 nmb. koloid < 100 nm e. 1 nm ≤ koloid ≤100 nmc. koloid = 100 nm

C1 E

Page 106: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

94

7. Berikut yang membedakan koloid dengan larutan adalah….a. Ukuran partikel larutan > 100 nm, sedangkan ukuran

partikel koloid antara 1nm dan 100 nmb. Larutan terdiri dari satu fase, sedangkan koloid terdiri

dari dua fasec. Larutan bersifat homogen, sedangn koloid bersifat

heterogend. Larutan stabil, sedangkan koloid tidak stabile. Larutan dapat disaring, sedangkan koloid tidak dapat

disaring

C2 B

o Menggolongkan 8 macam sistem koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi.

8. Campuran yang tidak dapat membentuk koloid adalah…a. gas-cair b. cair-cair c. padat-caird. padat-padate. gas-gas

C2 E

9. Dispersi zat cair atau zat padat dalam gas disebut…a. solb. buih c. suspensid. emulsie. aerosol

C1 E

10. Dispersi yang terdapat dalam koloid aerosol adalah…a. gas dalam cairb. cair dalam padat c. cair dalam caird. padat dalam gase. padat dalam cair

C1 D

Page 107: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

95

.

o Mengelompokkan koloid yang ada di lingkungan di lingkungan ke dalam beberapa macam sistem koloid.

11. ....... termasuk buih padat.a. krim kocok d. awan b. tinta e. batu apung c. asap

C2 E

12. Buih adalah...a. zat padat terdispersi dalam zat cairb. zat cair terdispersi dalam zat padatc. gas terdispersi dalam zat padatd. gas terdispersi dalam zat caire. zat cair terdispersi dalam zat cair

C1 D

13. Koloid berikut fase terdispersinya cair, kecuali…a. susu d. busa sabunb. mutiara e. santanc. kabut

C2 D

14. Mutiara adalah sistem koloid....a. padat dalam cair b. cair dalam padat c. gas dalam padatd. cair dalam gase. gas dalam cair

C2 B

15. Berikut ini yang termasuk koloid padat dalam gas adalah…a. debu d. karet busab. sabun e. buih sabunc. awan

C2 A

16. Fase terdispersi dan medium pendispersi pada asap adalah..a. cair dalam gas d. padat dalam padatb. padat dalam gas e. cair dalam padatc. gas dalam cair

C2 B

Page 108: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

96

17. Kabut adalah sistem koloid………..a. gas dalam zat cair e. zat cair dalam zat cairb. zat cair dalam gasc. padat dalam gasd. gas dalam gas

C1 B

18. Kebakaran hutan dapat dipadamkan dengan bom aerosol, dan medium pendispersinya adalah…a. gas d. airb. cairan e. pasirc. zat padat

C2 A

19. Beberapa produk di bawah ini sebagian mengandung bahan ejeni aerosol dalam pemanfaatannya, kecuali…a. minyak wangi d. parfumb. buih sabun e. cat semprotc. obat nyamuk

C3 B

20. Di bawah ini yang merupakan emulsi air dalam minyak adalah…a. susu d. lateksb. santan e. mayonesc. minyak ikan

C2 C

21. Minyak dapat bercampur dengan air jika ditambahkan sabun. Fungsi sabun adalah…a. zat terdispersib medium pendispersic. geld. sole. emulgator

C3 E

Page 109: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

97

Sifat Koloid o Mengetahui sifat-sifat koloid (efek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis, adsorpsi, dan koagulasi)

22. Gerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut..a. elektrokimiab. elektrofobikc. elektroplatingd. elektrolisise. elektroforesis

C1 C

23. Penghamburan berkas sinar di dalam sistem koloid disebut..a. efek Tyndall c. kondensasi e. koagulasib. gerak Brown e. elektroforesis

C1 A

24. Gerak Brown dalam sistem koloid terjadi karena…a. gaya gravitasib. tolak menolak antara koloid yang bermuatan samac. tarik menarik antara partikel koloid yang berbeda

muatand. tumbukan anatara partikel koloide. tumbukan molekul dengan partikel koloid

C2 E

25. Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengan..a. elektrolisis d. dekantasib. elektroforesis e. presipitasic. dialisis

C2 C

26. … tidak termasuk contoh koagulasia. pembuatan tahub. pembuatan yogurtc. pemutuhan gula tebud. penjernihan air sungai dengan tawase. perebusan telur

C2 C

Page 110: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

98

o Memberikan contoh dari sifat-sifat koloid

27. Yang bukan sifat koloid adalah...a. efek Tyndall b. gerak Brown c. absorpsid. higroskopise. elektroforesis

C1 D

28. Suatu cara untuk menunjukkan partikel koloid bermuatan disebut....a. dialisis d. hidrofilb. liofil e. liofobc. elektrofil

C1 C

29. Setelah air sungai yang keruh disaring, diperoleh filtrat yang jernih. Filtrat tersebut ternyata menunjukkan efek Tyndall. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa air sungai tergolong...a. larutan sejati d. sol e. dispersib. koloid e. suspensi

C4 B

30. Pemisahan koloid dengan cara penyaringan, yaitu dengan menggunakan selaput membran yang diletakkan dalam air yang mengalir disebut proses....a. dispersi d. dialisisb. elektroforesis e. kondensasic. elektrolisis

C3 D

31. Pemberian tawas pada air yang diolah untuk air minum berguna untuk ….a. menjernihkan airb. menghilangkan bauc. mencegah pencemaran aird. membunuh bakteri yang berbahayae. mencegah pengendapan pengotor dalam air

C3 A

Page 111: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

99

32. Peristiwa berikut:I. Pembentukan delta pada muara sungai

II. Pemurnian gula pasirIII. Penyembuhan sakit perut oleh noritIV. Penjernihan airYang bukan merupakan contoh peristiwa koagulasi koloid ialah....a. I dan III c. I dan II e. II dan IVb. I dan IV d. II dan III

C4 D

33. Peristiwa dalam kehidupan yang berhubungan dengan proses koagulasi koloid adalah.....a. terbentuknya awanb. pembentukan delta di muara sungaic. penggunaan tawas pada pemberian warna tekstild. penggunaan kaporit pada pemurnian air minume. warna biru langit di siang hari yang cerah

C3 B

34. Orang yang terkena penyakit ginjal harus melakukan pencucian darah yang biayanya relatif mahal. Prinsip pencucian darah dilakukan berdasarkan....a. dialisis d. elektroforesisb. elektrolisis e. hidrolisisc. peptisasi

C3 D

35. Umumnya, masyarakat menggunakan tawas untuk menjernihkan ar, baik air sumur, air PAM, atau jenis air lainnya. Prinsip penjernihan air dengan menggunakan tawas berkatitan dengan sifat koloid adalah....a. gerak brown d. kondensasib. elektrolisis e. dispersic. efek Tyndall

C3 B

Page 112: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

100

Peranan koloid dalam kehidupan

o Mendeskripsikan koloid liofil dan liofob serta memberikan contoh masing-masing.

36. Berikut ini yang termasuk koloid liofil adalah…a. lem kanji, agar-agar, dan mentegab. batu apung, awan, dan sabunc. belerang, agar-gar, dan mentegad. susu, kaca, dan mutiarae. minyak tanah, asap, dan debu

C3 A

37. Di bawah ini beberapa contoh koloid hidrofil, kecuali…a. sabunb. detergenc. sol belerangd. agar-agare. gelatin

C2 C

38. Koloid yang fase terdispersinya suka terhadap medium pendispersi disebut…a. liofil d. hidrofobb. liofob e. solc. hidrofil

C1 A

39. Di antara zat-zat berikut ini yang tidak dapat membentuk koloid liofil jika didispersikan ke dalam air adalah…a. kanjib. belerangc. gelatind. sabune. agar-agar

C2 B

Page 113: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

101

Pembuatan koloid

oMendeskripsikan dan menggolongkan macam-macam proses pembuatan koloid.

40. Pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel-partikel kasar menjadi berukuran koloid disebut cara..a. dispersib. koagulasic. elektrolisisd. kondensasie. hidrolisis

C1 A

41. Koloid di bawah ini yang dibuat dengan cara redoks adalah…a. emusi d. aerosol padatb. gel e. aerosol cairc. sol emas

C1 C

42. Pembuatan sol belerang dengan cara penggerusan serbuk bersama gula pasir dan air adalah cara…a. hidrolisis d. mekanikb. busur bredig e. peptisasic. redoks

C1 D

43. di bawah ini merupakan pembuatan koloid dengan cara hidrolisis adalah…a. Au → sol aub. FeCl3 + H2O → sol Fe(OH)3

c. AgNO3 + KCl → sol AgCld. AgCl + Cl- → sol AgCle. Na2S2O3 + H+ → sol S

C3 B

44. Pembuatan sol Fe(OH)3 dilakukan dengan cara…a. mekanik d. hidrolisisb. peptisasi e. dekomposisi rangkapc. reaksi redoks

C2 D

Page 114: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

102

45. Berikut ini merupakan pembuatan koloid.1. larutan FeCl3 dimasukkan ke dalam air mendidih 2. menggiling serbuk belerang, kemudian dimasukkan ke

dalam air3. agar-agar dipeptisasi oleh air4. mereaksikan larutan perak nitrat encer dengan larutan

HCl encerYang bukan merupakan pembuatan koloid secara dispersi adalaha. 1 dan 3 d. 2 dan 3 b. 1 dan 4 e. 2 dan 4c. 1 dan 2

C4 C

46. Diantara beberapa percobaan pembuatan koloid berikut:1) Agar-agar yang dimasak,2) Minyak dan air,3) Susu dan air ,4) Kalsium asetat jenuh ditambah alkohol,5) Belerang dan gula digerus ditambah air.Yang menunjukkan proses pembuatan gel adalah…..

a. 1 dan 3 d. 1 dan 4 b. 2 dan 5 e. 2 dan 3c. 3 dan 4

C4 D

47. Tahu dibuat dari kedelai yang dihancurkan menjadi bubur, kemudian diambil sarinya untuk dipadatkan. Pembuatan tahu merupakan contoh dari sifat koloid yang disebut…a. adsorpsi b. koagulasic. gerak Brown d. elektroforesise. dialisis

C4 B

Page 115: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

103

48. Pembuatan koloid berikut yang termasuk pembuatan cara dispersi adalah…a. Sol As2S3 dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke

dalam larutan As2O3

b. Sol belerang dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2

c. Sol AgCl dibuat dengan mereaksikan perak nitrat encer dengan larutan HCl

d. Sol Fe(OH)3 dibuat dengan menambahkan larutan FeCl3 jenuh ke dalam air yang mendidih

e. Sol emas dibuat dengan melompatkan bunga api listrik dari elektrode au ke dalam air

C3 D

49. Pembuatan koloid.1. Reaksi redoks2. Homogenisasi3. Busur Bredig4. Penggaramanyang termasuk pembuatan koloid dengan cara dispersi adalah..a. 1 dan 2b. 1 dan 4c. 3 dan 4d. 2 dan 3e. 2 dan 4

C2 D

Page 116: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

104

50. Berikut adalah empat percobaan pembuatan koloid.1) Larutan gas H2S dilarutkan ke dalam larutan arsen

oksida yang encer.2) Larutan jenuh FeCL3 diteteskan ke dalam air yang

mendidih3) Sol gelatin dipanaskan4) Larutan kalsium asetat jenuh dicampur dengan alcohol

95%.Percobaan yang menunjukkan pembuatan gel terdapat pada nomor..a. 1 dan 2b. 1 dan 4c. 2 dan 3d. 2 dan 4e. 3 dan 4

C4 E

Page 117: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 4 105

SIKLUS IPetunjuk Pengisian1. Pilihlah satu jawaban yang menurut anda benar2. Berikan tanda silang (x) pada jawaban yang anda pilih3. Periksa kembali jawaban anda, sebelum dikumpulkan

1. Berikut merupakan sifat-sifat suspensi, kecuali…a. homogenb. partikel berukuran > 100 nmc. dua fased. tidak stabile. dapat disaring

2. Berikut yang membedakan koloid dengan larutan adalah….a. Ukuran partikel larutan > 100 nm, sedangkan ukuran partikel koloid antara

1nm dan 100 nmb. Larutan terdiri dari satu fase, sedangkan koloid terdiri dari dua fasec. Larutan bersifat homogen, sedangkan koloid bersifat heterogend. Larutan stabil, sedangkan koloid tidak stabile. Larutan dapat disaring, sedangkan koloid tidak dapat disaring

3. Campuran yang tidak dapat membentuk koloid adalah…a. gas-cair d. padat-padatb. cair-cair e. gas-gasc. padat-cair

4. Dari suatu percobaan terhadap beberapa campuran diperoleh data sebagai berikut:

Dari data di atas, yang termasuk koloid adalah nomor…a. 1 dan 2 d. 2 dan 3b. 1 dan 3 e. 2 dan 4c. 3 dan 4

5. Dispersi zat cair atau zat padat dalam gas disebut…a. sol d. emulsib. buih e. aerosolc. suspensi

No Campuran Larut/tidak Jernih/keruh Stabil/tidak Ada residu/tidak

1 Gula + air Larut Jernih Stabil Tidak2 Tepung + air Tidak Keruh Tidak Ada3 Susu + air Tidak Keruh Stabil Tidak4 Santan + air Tidak Keruh Stabil Tidak

Page 118: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 4 106

*6. Ukuran partikel koloid adalah…a. koloid > 100 nm d. koloid = 1 nmb. koloid < 100 nm e. 1 nm ≤ koloid ≤100 nmc. koloid = 100 nm

7. di bawah ini termasuk koloid, kecuali ……..a. susu c. kaca e. lem kanjib. kopi d. tinta

8. Pernyataan di bawah ini sebagai berikut.i. Susu tampak putih, keruh, dan homogenii. Larutan gula pasir tidak berwarna iii. Kapur dalam air membentuk endapaniv. Agar-agar dalam air panas menggumpalYang merupakan sistem koloid adalah….a. i dan ii c. ii dan iv e. i dan ivb. i dan iii d. iii dan iv

9. Beberapa produk di bawah ini sebagian mengandung bahan ejeni aerosol dalam pemanfaatannya, kecuali…a. minyak wangi d. parfumb. buih sabun e. cat semprotc. obat nyamuk

*10. Dispersi yang terdapat dalam koloid aerosol adalah…a. gas dalam cair d. padat dalam gasb. cair dalam padat e. padat dalam cairc. cair dalam cair

11. Kebakaran hutan dapat dipadamkan dengan bom aerosol, dan medium pendispersinya adalah…a. gas d. airb. cairan e. pasirc. padat

12. Minyak dapat bercampur dengan air jika ditambahkan sabun. Fungsi sabun adalah…a. zat terdispersi d. solb. medium pendispersi e. emulgatorc. gel

*13.Mutiara adalah sistem koloid....a. padat dalam cair d. cair dalam gasb. cair dalam padat e. gas dalam cairc. gas dalam padat

Page 119: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 4 107

14. Berikut ini yang termasuk koloid padat dalam gas adalah…a. debu c. awan e. karet busab. sabun e. buih sabun

*15.Koloid berikut fase terdispersinya cair, kecuali…a. susu c. kabut e. santanb. mutiara e. busa sabun

*16.Diantara zat-zat berikut ini yang tidak membentuk koloid liofil jika didispersikan ke dalam air adalah….a. kanji c. gelatin e. agar-agarb. belerang d. sabun

*17.Kabut adalah sistem koloid………..a. gas dalam zat cair d. gas dalam gasb. zat cair dalam gas e. zat cair dalam zat cairc. gas dalam gas

18. Berikut ini yang termasuk koloid liofil adalah…a. lem kanji, agar-agar, dan gelatinb. logam, belerang, dan sabunc. belerang, agar-gar, dan mentegad. susu, sol sulfida, dan mutiarae. belerang, sol sulfida, dan sol-sol logam

19. Di bawah ini yang termasuk emulsi air dalam minyak adalah….a. susu c. minyak ikan e. mayonesb. santan d. lateks

*20.Koloid yang fase terdispersinya suka terhadap medium pendispersi disebut..a. liofil d. suspensib. liofob e. dispersic. sol

*21 …… bukan merupakan sistem koloid.a. lateks c. batu apung e. margarineb. air sadah d. tinta

22. Buih adalah….a. zat padat terdispersi dalam zat cairb. zat cair terdispersi dalam zat padatc. gas terdispersi dalam zat padatd. gas terdispersi dalam zat caire. zat cair terdispersi dalam zat cair

Page 120: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 4 108

23. Di bawah ini beberapa contoh koloid hidrofil, kecuali…a. sabun d. agar-agarb. detergen e. gelatinc. sol belerang

*24. Fase terdispersi dan medium pendispersi pada asap adalah….a. cair dalam gas d. padat dalam padatb. padat dalam gas e. cair dalam padatc. gas dalam cair

*25. ………. termasuk buih padat.a. krim kocok c. asap e. batu apungb. tinta d. awan

Keterangan:* : Soal yang tidak valid

Page 121: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 4 109

SIKLUS IIPetunjuk Pengisian4. Pilihlah satu jawaban yang menurut anda benar5. Berikan tanda silang (x) pada jawaban yang anda pilih6. Periksa kembali jawaban anda, sebelum dikumpulkan

*1. Penghamburan berkas sinar di dalam sistem koloid disebut..a. efek Tyndall d. koagulasib. gerak Brown e. elektroforesisc. kondensasi

2. Gerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut..a. elektrokimia d. elektrolisisb. elektrofobik e. elektroplatingc. elektroforesis

3. Pemberian tawas pada air yang diolah untuk air minum berguna untuk…a. menjernihkan airb. menghilangkan bau airc. mencegah pencemaran aird. membunuh bakteri yang berbahayae. mencegah pengendapan pengotor dalam air

*4. … tidak termasuk contoh koagulasia. pembuatan tahu d. penjernihan air sungai dengan tawasb. pembuatan yogurt e. perebusan telurc. pemutihan gula tebu

5. Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengan..a. elektrolisis d. dekantasib. elektroforesis e. presispitasic. dialisis

*6. Gerak Brown dalam sistem koloid terjadi karena…a. gaya gravitasib. tolak menolak antara koloid yang bermuatan samac. tarik menarik antara partikel koloid yang berbeda muatand. tumbukan anatara partikel koloide. tumbukan molekul dengan partikel koloid

7. Pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel-partikel kasar menjadi berukuran koloid disebut cara..a. dispersi d. elektrolisis e. hidrolisisb. koagulasi e. kondensasi

Page 122: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 4 110

8. Peristiwa berikut:ii. Pembentukan delta pada muara sungai

iii. Pemurnian gula pasiriv. Penyembuhan sakit perut oleh noritv. Pembuatan tahuyang bukan merupakan contoh peristiwa koagulasi koloid adalah..a. 1 dan 3 d. 2 dan 3b. 1 dan 4 e. 2 dan 4c. 1 dan 2

9. Suatu cara untuk menunjukkan partikel koloid bermuatan disebut.…a. dialisis d. adsorpsib. gerak Brown e. kondensasic. elektroforesis

10. Berikut ini merupakan pembuatan koloid.1. larutan FeCl3 dimasukkan ke dalam air mendidih 2. menggiling serbuk belerang, kemudian dimasukkan ke dalam air3. agar-agar dipeptisasi oleh air4. mereaksikan larutan perak nitrat encer dengan larutan HCl encerYang bukan merupakan pembuatan koloid secara dispersi adalaha. 1 dan 3 d. 2 dan 3b. 1 dan 4 e. 2 dan 4c. 1 dan 2

11. Koloid di bawah ini yang dibuat dengan cara redoks adalah…a. emulsi d. aerosol padatb. gel e. aerosol cairc. sol emas

*12.di bawah ini merupakan pembuatan koloid dengan cara hidrolisis adalah…a. Au → sol aub. FeCl3 + H2O → sol Fe(OH)3

c. AgNO3 + KCl → sol AgCld. AgCl + Cl- → sol AgCle. Na2S2O3 + H+ → sol S

*13. Pembuatan sol Fe(OH)3 dilakukan dengan cara…a. mekanik d. hidrolisisb. peptisasi e. dekomposisi rangkapc. reaksi redoks

*14.Yang bukan sifat koloid adalah…a. efek Tyndall d. higroskopisb. gerak Brown e. elektroforesisc. adsorpsi

Page 123: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 4 111

15. Berikut adalah empat percobaan pembuatan koloid.i. Larutan gas H2S dilarutkan ke dalam larutan arsen oksida yang encer.

ii. Larutan jenuh FeCl3 diteteskan ke dalam air yang mendidihiii. Sol gelatin dipanaskaniv. Larutan kalsium asetat jenuh dicampur dengan alkohol 95%.Percobaan yang menunjukkan pembuatan gel terdapat pada nomor..a. 1 dan 2 c. 2 dan 3 e. 3 dan 4b. 1 dan 4 d. 2 dan 4

16. Peristiwa dalam kehidupan yang berhubungan dengan proses koagulasi koloid adalah…a. terbentuknya awanb. pembentukan delta di muara sungaic. penggunaan tawas pada pemberian warna tekstild. penggunaan kaporit pada pemurnian air minume. warna biru langit di siang hari yang cerah

*17.Pembuatan sol belerang dengan cara penggerusan serbuk bersama gula pasir dan air adalah cara…a. hidrolisis d. mekanikb. busur bredig e. peptisasic. redoks

*18.Pembuatan koloid berikut yang termasuk pembuatan cara dispersi adalah…a. Sol As2S3 dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan As2O3

b. Sol belerang dibuat dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2

c. Sol AgCl dibuat dengan mereaksikan perak nitrat encer dengan larutan HCl

d. Sol Fe(OH)3 dibuat dengan menambahkan larutan FeCl3 jenuh ke dalam air yang mendidih

e. Sol emas dibuat dengan melompatkan bunga api listrik dari electrode au ke dalam air

19. Tahu dibuat dari kedelai yang dihancurkan menjadi bubur, kemudian diambil sarinya untuk dipadatkan. Pembuatan tahu merupakan contoh dari sifat koloid yang disebut…a. adsorpsi d. elektroforesisb. koagulasi e. dialisisc. gerak Brown

Page 124: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 4 112

20. Pembuatan koloid.i. Reaksi redoks

ii. Reaksi Hidrolisisiii. Busur Bredigiv. Mekanik yang termasuk pembuatan koloid dengan cara dispersi adalah..a. 1 dan 2 c. 3 dan 4 e. 2 dan 4b. 1 dan 4 d. 2 dan 3

21.Umumnya, masyarakat menggunakan tawas untuk menjernihkan air, baik air sumur, air PAM, atau jenis air lainnya. prinsip penjernihan air dengan menggunakan tawas berkaitan dengan sifat koloid adalah……a. gerak Brown c. efek Tyndall e. adsorpsib. elektrolisis d. kondensasi

22. Orang yang terkena penyakit gagal ginjal harus melakukan pencucian darah yang biayanya relatif mahal. Prinsip pencucian darah dilakukan berdasarkan…….a. dialisis c. peptisasi e. hidrolisisb. elektrolisis d. elektroforesis

*23.Setelah air sungai yang keruh disaring, diperoleh filtrat yang jernih. Filtrat tersebut ternyata menunjukkan efek Tyndall. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa air sungai tergolong…..a. larutan sejati c. sol e. dispersib. koloid d. suspensi

24. Diantara beberapa percobaan pembuatan koloid berikut:1) Agar-agar yang dimasak2) Minyak dan air3) Susu dan air 4) Kalsium asetat jenuh ditambah alkohol5) Belerang dan gula digerus ditambah air.Yang menunjukkan proses pembuatan gel adalah…..a. 1 dan 3 c. 3 dan 4 e. 2 dan 3b. 2 dan 5 d. 1 dan 4

25. Pemisahan koloid dengan cara penyaringan, yaitu dengan menggunakan selaput membran yang diletakkan dalam air yang mengalir disebut proses….a. dispersi c. elektrolisis e. kondensasib. elektroforesis d. dialisis

Keterangan:* : Soal yang tidak valid

Page 125: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

113

Lampiran 5

Kunci Jawaban Instrumen Evaluasi Hasil Belajar Siswa

NOJawaban SiklusI II

1 A A2 B C3 E A4 C C5 E C6 E C7 B A8 E D9 B C10 D B11 A C12 E B13 B D14 A D15 E E16 B B17 B D18 A E19 C B20 A C21 B E22 D A23 C B24 B D25 E D

Page 126: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 6 114

Kelompok :

Anggota kelompok :

1. 4.

2. 5.

3. 6

Judul : Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi

A. Tujuan Percobaan : Mengetahui perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi

B. Alat dan Bahan :

Alat : Bahan :

1. Gelas kimia (2 buah) 1. Pasir 6. Susu

2. Batang pengaduk 2. Gula 7. Tepung terigu

3. Corong 3. Garam

4. Kertas saring 4. Sabun

5. Santan

C. Prosedur Kerja

1. Isilah gelas kimia dengan air kira-kira 100 mL.

2 Tambahkan 2 gram gula ke dalam gelas kimia dan aduklah selama kira-kira 1

menit

3. Diamkan larutan yang terjadi selama 5 menit dan catatlah apa yang terjadi.

4. Ulangi cara kerja 1-3 dengan menggunakan garam, psir, sabun, santan, susu

dan tepung terigu.

Catatan : Pengaduk dan corong harus dibilas dan dikeringkan setelah digunakan

untuk mengaduk dan menyaring campuran yang berbeda.

Lembar Kerja Siswa(LKS)

Page 127: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 6 115

D. Data Pengamatan

Sifat campuranCampuran air dengan

Garam Gula Pasir Sabun Santan SusuTepung terigu

Larut/tidakStabil/tidakBening/tidakMengendap/tidakFiltrat bening/tidak

E. Pertanyaan

1. Jelaskan yang dimaksud dengan larutan, koloid dan suspensi!

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

2. Kelompokkan campuran dalam percobaan ini ke dalam larutan, koloid dan

suspensi!

No Nama Campuran Larutan Koloid Suspensi1234567

3. Apakah persamaan dan perbedaan antara:

a. Koloid dan larutan

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

b. Koloid dan suspensi

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Page 128: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 6 116

4. Di sebuah kota di Jakarta terdapat air sungai yang keruh. Termasuk golongan

apakah air sungai tersebut, apakah larutan, koloid atau suspensi!

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

5. Setelah melakukan pengamatan tersebut, dapatkah kamu ketahui fase

terdispersi dan medium pendispersi? Berikan contoh masing-masing!

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

F. Kesimpulan

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Page 129: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 6 117

Pengelompokkan Sistem Koloid Berdasarkan zat Terdispersi dan Medium Pendispersi

Hari/Tanggal :

Nama :

Kelas :

A. Tujuan : 1. Mampu mengelompokkan koloid yang ada di lingkungan ke dalam beberapa macam sistem koloid

2. Mengetahui perbedaan antara fase terdispersi dan medium pendispersi

3. Mampu menjelaskan adanya 8 macam sistem moloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi.

B. Ringkasan Teori:

Sistem koloid terdiri atas 3 fase zat yaitu padat, cair, dan gas. Di ketiga

fase zat ini dapat dibuat 9 kombinasi campuran fase zat, kecuali campuran fase

gas dan fase gas tidak dapat membentuk sistem koloid karena selalu mengahsilkan

campuran homogen ( satu fase). Berdasarkan hal tersebut, pengelompokkan sistem

koloid terbagi menjadi 8 macam, , yaitu:

1. Sistem koloid fase padat – cair (Sol)

Sol terbentuk dari fase terdispersi berupa zat padat dan medium

pendispersi berupa cairan. Sol yang memadat disebut gel.

2. Sistem koloid fase padat - padat (Sol padat)

Sistem koloid yang terdiri dari fase terdispersi dan medium pendispersi

yang sama-sama berwujud zat padat dikenal dengan nama sol padat. Contoh:

logam.

3. Sistem koloid fase padat – gas (Aerosol padat)

Sistem koloid yang terdiri dari fase terdispersi berupa zat padat dan

medium pendispersi berupa gas disebut dengan aerosol padat.

4. Sistem koloid fase cair – gas (Aerosol)

Aerosol merupakan sistem koloid yang terdiri dari fase terdispersi

berupa zat cair dan medium pendispersi berupa gas.

Lembar Kerja Siswa(LKS)

Page 130: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 6 118

5. Sistem koloid fase cair – cair (Emulsi)

Emulsi merupakan sistem koloid yang terbentuk dari fase terdispersi

dan medium pendispersi berupa cairan. Campuran yang terbentuk bukan

berupa larutan, melainkan bersifat heterogen, seperti campuran antara air dan

minyak. Diantara campuran tersebut terdapat zat penghubung yang

menyebabkan pembentukan emulsi disebut emulgator. Contoh emulgator:

sabun, lesitin dan kuning telur.

6. Sistem koloid fase cair – padat (Emulsi padat)

Emulsi padat terbentuk dari fase terdispersi berupa zat cair dan

medium pendispersi berupa zat padat.

7. Sistem koloid fase gas – cair (Buih)

Sistem koloid yang terdiri dari fase terdispersi berupa gas dan medium

pendispersi berupa zat cair disebut dengan buih.

8. Sistem koloid fase gas – padat (Busa padat)

Sistem koloid yang terdiri dari fase terdispersi berupa gas dan medium

pendispersi berupa zat padat disebut dengan busa padat.

Koloid Liofil dan Liofob

Koloid dengan medium pendispersi cair dibedakan menjadi koloid

liofil dan koloid liofob. Koloid liofil merupakan koloid yang gaya tarik menarik

antara fase terdispersi dan medium pendispersinya besar. Jika medium

pendispersinya air, maka jenis koloid tersebut biasa disebut hidrofil, yaitu suka

terhadap air.

Sedangkan koloid liofob merupakan koloid yang gaya tarik menarik

antara fase terdispersi dan medium pendispersinya lemah atau tidak ada. Liofob

biasa disebut juga dengan hidrofob atau takut air.

Page 131: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 6 119

C. Pertanyaan

1. Apa perbedaan antara koloid liofil dan liofob? Berikan contohnya masing-masing!..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

..........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

2. Kelompokkan koloid di bawah ini ke dalam kolom yang telah tersedia!

No Koloid Fase Terdispersi Medium Pendispersi

Jenis Koloid

1 Agar-agar

2 Parfum

3 Stainless steel

4 Karet busa

5 Mutiara

6 Gelatin

7 Sirup

8 Keju

9 Asap

10 Air sungai

11 Lotion

12 Minyak ikan

13 Obat nyamuk semprot

14 Busa air laut

15. Mentega

Page 132: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 6 120

Kelompok :

Anggota kelompok :

1. 4.

2. 5.

3. 6

Judul : Sifat-sifat Koloid

A. Tujuan : - Memahami adanya efek Tyndall pada partikel koloid

- Membedakan antara larutan dan koloid berdasarkan efek Tyndall

- Mengetahui sifat-sifat koloid

B. Ringkasan Teori

Sifat-sifat koloid terdiri dari 6 macam, yaitu:

1. Efek Tyndall

Efek Tyndall merupakan Peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel

koloid. Jika seberkas sinar dilewatkan pada sistem koloid maka sinar tersebut

akan dihamburkan oleh partikel koloid, sehingga sinar yang melalui sistem

koloid akan teramati berupa jalur cahaya. contoh: sorot cahaya mobil

berkasnya tampak jelas pada daerah yang berkabut.

2. Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerak zig-zag dari partikel koloid yang hanya bisa

diamati dengan mikroskop ultra.Gerak Brown disebabkan adanya tumbukan

dari partikel medium pendispersi pada partikel koloid yang terdispersi.

3. Adsorpsi

Proses penyerapan di permukaan partikel koloid disebut adsorpsi koloid.

Pada partikel koloid As2S3 dalam air bermuatan negatif karena mengadsorpsi

ion negatif. Contoh: penjernihan air.

4. Elektroforesis

Elektroforesis adalah suatu cara untuk menunjukkan bahwa partikel

koloid dapat bermuatan.

Lembar Kerja Siswa(LKS)

Page 133: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 6 121

5. Koagulasi

Penggumpalan partikel koloid disebut koagulasi. Penggumpalan partikel

koloid dapat dilakukan secara mekanis, fisis, dan kimia.

6. Koloid pelindung

Koloid yang dapat memberikan efek kestabilan disebut koloid pelindung.

Koloid pelindung merupakan sifat koloid yang dapat melindungi koloid lain.

Koloid pelindung membentuk lapisan di sekeliling partikel koloid, sehingga

melindungi muatan partikel koloid tersebut. Koloid pelindung pada emulsi

dinamakan emulgator. Contoh: tinta tidak mngendap karena dicampur koloid

pelindung.

C. Alat dan Bahan :

Alat : Bahan :

1. Tabung reaksi 1. gula 5. Susu

2. Lampu senter 2. garam 6. Tepung terigu

3. Sabun 7. Pasir

4. Santan

D. Prosedur Kerja1. Masukkan masing-masing larutan ke dalam tabung reaksi yang tersedia. Lalu,

beri label pada masing-masing tabung reaksi yang diamati.

2. Arahkan berkas cahaya lampu senter secara tegak lurus pada tiap tabung

reaksi.

3. Catatlah sifat berkas cahaya yang melalui tiap larutan.

4. Amati dengan seksama.

E. Data Pengamatan

Sifat Larutan Garam Gula Pasir Sabun Santan SusuTepung

terigu

Warna larutan

Bening/keruh

Menghamburkan/

meneruskan cahaya

Page 134: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 6 122

F. Pertanyaan

1. Apakah yang dimaksud dengan efek Tyndall?............................................................................................................................................................................................................................................................

2. Bagaimanakah cara membedakan larutan dengan koloid?..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

3. Apakah tiap koloid selalu keruh?............................................................................................................................................................................................................................................................

4. Selain efek Tyndall, coba kalian sebutkan dan jelaskan sifat-koloid lainnya.................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

5. Sebutkan contoh dari masing-masing sifat koloid!....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

6. Jelaskan peristiwa-peritiwa yang berhubungan dengan sifat koloid!..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

7. Manfaat apa sajakah yang bisa kalian temukan dari mempelajari sifat koloid? ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Page 135: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 6 123

Kelompok :

Anggota kelompok :

1. 4.

2. 5.

3. 6

Judul : Pembuatan Koloid

A. Tujuan Percobaan: - Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan - Mengetahui macam-macam proses pembuatan koloid

B. Ringkasan Teori

Pembuatan koloid dapat dibuat dengan dua cara, yaitu:

1. Cara DispersiPembuatan koloid dengan cara menghaluskan partikel suspensi disebut

dispersi. Pembuatan koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan cara memecah partikel kasar menjadi partikel koloid. Pemecahan itu dapat dilakukan dengan cara mekanik, peptisasi, dan busur Bredig.a. Cara mekanik

Cara mekanik dilakukan dengan cara menggerus partikel kasar di dalam lumpang atau penggiling koloid hingga diperoleh kehalusan pada tingkat tertentu. Butiran selanjutnya diaduk pada medium pendispersi. Contoh: pembuatan sol belerang dengan cara menggerus.

b. Cara peptisasiCara peptisasi dilakukan dengan cara memecah butir-butir kasar dari

suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi ( pemecah). Contoh: agar-agar dipeptisasi oleh air.

c. Cara busur BredigCara busur Bredig banyak digunakan untuk membuat sol-sol logam.

Logam sebagai elektrode yang dicelupkan dalam air sebagai medium pendispersi, kemudian diberi loncatan listrik diatara kedua ujung logam. Sebagian dari logam akan mendebu ke dalam air dalam bentuk partikel-partikel koloid yang halus.

2. Cara Kondensasi Pembuatan koloid dengan pengelompokkan partikel larutan sejati disebut

kondensasi. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dilakukan dengan menggabungkan partikel larutan sejati hingga berukuran koloid. Pembuatan itu dapat dilakukan dengan cara reaksi redoks, hidrolisis, dekomposisi rangkap dan penggantian pelarut.

Lembar Kerja Siswa(LKS)

Page 136: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 6 124

a. Reaksi redoksPembuatan sol belerang yang dilakukan dengan cara mengalirkan gas

H2S ke dalam larutan SO2

2 H2S + SO2 2H2O + 3SKoloid

b. Reaksi hidrolisisReaksi hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Contoh:

pembuatan sol Fe(OH)3 yang dilakukan dengan cara memasukkan larutan FeCL3 ke dalam air mendidih.

FeCl3 + 3H2O Fe(OH)3 + 3HClKoloid

c. Dekomposisi rangkapContoh: pada pembuatan sol AS2S3, sol AS2S3 dapat dibuat

berdasarkan reaksi antara larutan AS2S3 dan larutan H2S.AS2S3 + 3H2S AS2S3 + 3H2O

Koloid d. Penggantian pelarut

Contoh pembutan koloid dengan cara penggantian pelarut adalah larutan jenuh kalsium asetat yang dicampur dengan alkohol akan membentuk suatu koloid berupa gel.

C. Alat dan Bahan :

Alat : Bahan :

1. Tabung reaksi 1. Agar-agar

2. Penjepit tabung 2. Minyak tanah

3. Detergen

D. Prosedur Kerja

1. Pada pembuatan sol / gel, masukkan air ke dalam tabung reaksi hingga

sepertiganya. Tambahkan 1 sendok teh agar-agar dan aduklah.

2. Panaskan larutan itu hingga mendidih.

3. Dinginkan campuran hingga terbentuk gel agar-agar.

4. Untuk pembuatan emulsi minyak dalam air, masukkan 5 mL air dan 2 mL

minyak tanah ke dalam tabung reaksi. Guncangkan tabung itu beberapa saat

dan catatlah apa yang terjadi.

5. Masukkan 5 mL air, 2 mL minyak tanah dan 2 mL detergen ke dalam tabung

reaksi yang lain. Guncangkan tabung reaksi itu beberapa saat dan catatlah apa

yang terjadi.

Page 137: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 6 125

E. Hasil Percobaan

1. Pembuatan sol / gel agar-agar:........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2. Pembuatan emulsi:........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

F. Pertanyaan

1. Sebutkan macam-macam proses pembuatan koloid!............................................................................................................................................................................................................................................................

2. Jelaskan cara pembuatan koloid dengan cara dipersi?..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

3. Jelaskan cara pembuatan koloid dengan cara kondensasi?..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

4. Jelaskan perbedaan antara sol dan gel!........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

5. Bagaimanakah detergen dapat mengemulsikan minyak!........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

6. sol AgCl dibuat dengan cara mereaksikan larutan perak nitrat encer dengan larutan HCl encer dengan reaksi sebagai berikut:AgNO3 + HCl AgCl + HNO3

Pembuatan koloid di atas dilakukan dengan cara? Tergolong ke dalam pembuatan koloid cara manakah reaksi di atas, cara dispersi atau kondensasi?

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Page 138: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

126

OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS I

Sekolah : MAN 12 Kelas : XIKelompok : 1

Aspek Aspek yang diamati Penilaian1 2 3 4 5

Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. √2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-

prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. √

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dll.

3. Mengidentifikasi masalah. √

4. Interaksi siswa dengan siswa. √5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuan.√

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

Penilaian :

1 = Sangat kurang ( 0 - 20% )

2 = Kurang ( 21 – 40% )

3 = Sedang ( 41 – 60% )

4 = Baik ( 61 – 80% )

5 = Sangat baik (81 – 100 % )

Page 139: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

127

OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS I

Sekolah : MAN 12 Kelas : XIKelompok : 2

Aspek Aspek yang diamati Penilaian1 2 3 4 5

Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. √2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-

prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. √

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

2. Siswa melakukan penemuan sepertimencatat, mengamati, dll.

3. Mengidentifikasi masalah. √

4. Interaksi siswa dengan siswa. √5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuan.√

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

Penilaian :

1 = Sangat kurang ( 0 - 20% )

2 = Kurang ( 21 – 40% )

3 = Sedang ( 41 – 60% )

4 = Baik ( 61 – 80% )

5 = Sangat baik (81 – 100 % )

Page 140: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

128

OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS I

Sekolah : MAN 12 Kelas : XIKelompok : 3

Aspek Aspek yang diamati Penilaian1 2 3 4 5

Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. √2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-

prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. √

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dll.

3. Mengidentifikasi masalah. √

4. Interaksi siswa dengan siswa. √5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuan.√

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

Penilaian :

1 = Sangat kurang ( 0 - 20% )

2 = Kurang ( 21 – 40% )

3 = Sedang ( 41 – 60% )

4 = Baik ( 61 – 80% )

5 = Sangat baik (81 – 100 % )

Page 141: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

129

OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS I

Sekolah : MAN 12 Kelas : XIKelompok : 4

Aspek Aspek yang diamati Penilaian1 2 3 4 5

Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. √2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-

prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. √

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dll.

3. Mengidentifikasi masalah. √

4. Interaksi siswa dengan siswa. √5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuan.√

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

Penilaian :

1 = Sangat kurang ( 0 - 20% )

2 = Kurang ( 21 – 40% )

3 = Sedang ( 41 – 60% )

4 = Baik ( 61 – 80% )

5 = Sangat baik (81 – 100 % )

Page 142: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

130

OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS I

Sekolah : MAN 12 Kelas : XIKelompok : 5

Aspek Aspek yang diamati Penilaian1 2 3 4 5

Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. √2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-

prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. √

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dll.

3. Mengidentifikasi masalah. √

4. Interaksi siswa dengan siswa. √5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuan.√

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

Penilaian :

1 = Sangat kurang ( 0 - 20% )

2 = Kurang ( 21 – 40% )

3 = Sedang ( 41 – 60% )

4 = Baik ( 61 – 80% )

5 = Sangat baik (81 – 100 % )

Page 143: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

131

OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS I

Sekolah : MAN 12 Kelas : XIKelompok : 6

Aspek Aspek yang diamati Penilaian1 2 3 4 5

Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. √2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-

prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. √

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dll.

3. Mengidentifikasi masalah. √

4. Interaksi siswa dengan siswa. √5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuan.√

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

Penilaian :

1 = Sangat kurang ( 0 - 20% )

2 = Kurang ( 21 – 40% )

3 = Sedang ( 41 – 60% )

4 = Baik ( 61 – 80% )

5 = Sangat baik (81 – 100 % )

Page 144: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

132

OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS II

Sekolah : MAN 12 Kelas : XIKelompok : 1

Aspek Aspek yang diamati Penilaian1 2 3 4 5

Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. √2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-

prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. √

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dll.

3. Mengidentifikasi masalah. √

4. Interaksi siswa dengan siswa. √5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuan.√

6.Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

Penilaian :

1 = Sangat kurang ( 0 - 20% )

2 = Kurang ( 21 – 40% )

3 = Sedang ( 41 – 60% )

4 = Baik ( 61 – 80% )

5 = Sangat baik (81 – 100 % )

Page 145: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

133

OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS II

Sekolah : MAN 12 Kelas : XIKelompok : 2

Aspek Aspek yang diamati Penilaian1 2 3 4 5

Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. √2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-

prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. √

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dll.

3. Mengidentifikasi masalah. √

4. Interaksi siswa dengan siswa. √5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuan.√

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

Penilaian :

1 = Sangat kurang ( 0 - 20% )

2 = Kurang ( 21 – 40% )

3 = Sedang ( 41 – 60% )

4 = Baik ( 61 – 80% )

5 = Sangat baik (81 – 100 % )

Page 146: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

134

OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS II

Sekolah : MAN 12 Kelas : XIKelompok : 3

Aspek Aspek yang diamati Penilaian1 2 3 4 5

Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. √2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-

prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. √

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dll.

3. Mengidentifikasi masalah. √

4. Interaksi siswa dengan siswa. √5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuan.√

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

Penilaian :

1 = Sangat kurang ( 0 - 20% )

2 = Kurang ( 21 – 40% )

3 = Sedang ( 41 – 60% )

4 = Baik ( 61 – 80% )

5 = Sangat baik (81 – 100 % )

Page 147: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

135

OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS II

Sekolah : MAN 12 Kelas : XIKelompok : 4

Aspek Aspek yang diamati Penilaian1 2 3 4 5

Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. √2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-

prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. √

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dll.

3. Mengidentifikasi masalah. √

4. Interaksi siswa dengan siswa. √5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuan.√

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

Penilaian :

1 = Sangat kurang ( 0 - 20% )

2 = Kurang ( 21 – 40% )

3 = Sedang ( 41 – 60% )

4 = Baik ( 61 – 80% )

5 = Sangat baik (81 – 100 % )

Page 148: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

136

OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS II

Sekolah : MAN 12 Kelas : XIKelompok : 5

Aspek Aspek yang diamati Penilaian1 2 3 4 5

Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. √2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-

prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. √

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dll.

3. Mengidentifikasi masalah. √

4. Interaksi siswa dengan siswa. √5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuan.√

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

Penilaian :

1 = Sangat kurang ( 0 - 20% )

2 = Kurang ( 21 – 40% )

3 = Sedang ( 41 – 60% )

4 = Baik ( 61 – 80% )

5 = Sangat baik (81 – 100 % )

Page 149: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

137

OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS II

Sekolah : MAN 12 Kelas : XIKelompok : 6

Aspek Aspek yang diamati Penilaian1 2 3 4 5

Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. √2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-

prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. √

4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing.

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.

6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dll.

3. Mengidentifikasi masalah. √

4. Interaksi siswa dengan siswa. √5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil

penemuan.√

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.

Penilaian :

1 = Sangat kurang ( 0 - 20% )

2 = Kurang ( 21 – 40% )

3 = Sedang ( 41 – 60% )

4 = Baik ( 61 – 80% )

5 = Sangat baik (81 – 100 % )

Page 150: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

138LAMPIRAN 8

Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II

Aspek Aspek yang diamati Siklus I Siklus IIGuru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. 4 4

2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.

3 4

3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. 3 44. Membantu memperjelas tugas-tugas yang

dihadapi siswa serta peranan masing-masing.3 4

5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan. 4 56. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah

yang akan dipecahkan2 4

7. Membantu siswa dengan informasi / data yang diperlukan siswa.

3 4

8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.

2 4

Rata-rata 3 4Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan

tersedia.4 4

2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dll.

3 5

3. Mengidentifikasi masalah. 3 4

4. Interaksi siswa dengan siswa. 3 4

5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuan.

2 4

6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru.

3 4

7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik. 3 5

Rata-rata 3 4

Penilaian :

1 = Sangat kurang ( 0 - 20% )

2 = Kurang ( 21 – 40% )

3 = Sedang ( 41 – 60% )

4 = Baik ( 61 – 80% )

5 = Sangat baik (81 – 100 % )

Page 151: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

139

LAMPIRAN 9

ANGKET KUESIONER SIKLUS I

Indikator Pernyataan Tanggapan Siswa

Ya Tidak

Minat 1. Saya menyukai pelajaran kimia. 57,57 % 42,43 %

2. Kimia adalah pelajaran yang mudah. 48,48 % 51,52 %

3. Bagi saya, kimia adalah pelajaran yang menyenangkan.

54,54 % 45,46 %

4. Saya tertarik dengan kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan praktikum.

75,75 % 24,25 %

Keaktifan siswa 5. Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik dan tepat waktu.

78,78 % 21,22 %

6. Jika mendapat kesulitan belajar, saya selalu bertanya kepada guru.

60,60 % 39,40 %

7. Saya selalu bersungguh-sungguh bila mengikuti kegiatan praktikum.

72,72 % 27,28 %

8. Dalam kegiatan praktikum, saya selalu mengamati percobaan apa yang terjadi.

78,78 % 21,22 %

9. Dalam mengikuti kegiatan praktikum, saya dapat menemukan hal-hal yang belum saya ketahui sebelumnya.

84,84 % 15,16 %

10. Saya selalu mencatat hasil dari kegiatan praktikum.

66,67 % 33,33 %

11. Dalam kegiatan praktikum, saya tidak pernah mengandalkan teman sekelompok.

69,69 % 30,31 %

12. Ketika praktikum telah usai, saya membersihkan dan merapikan kembali alat-alat praktikum.

72,72 % 27,28 %

Kemauan belajar siswa dengan

metode discovery melalui kegiatan

laboratorium

13. Saya sangat antusias belajar kimia dengan metode discovery melalui kegiatan laboratorium.

75,75% 24,25 %

14. Dengan discovery learning (belajar menemukan), membuat saya lebih mengerti tentang materi koloid.

78,78% 21,22 %

15. Pelajaran kimia yang baru dilakukan lebih menarik, karena dapat mengamati langsung materi yang sedang dipelajari.

78,78% 21,22 %

Page 152: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

140

LAMPIRAN 9

ANGKET KUESIONER SIKLUS II

Indikator Pernyataan Tanggapan Siswa

Ya Tidak

Minat 1. Saya menyukai pelajaran kimia. 69,69 % 30,31 %

2. Kimia adalah pelajaran yang mudah. 72,72 % 27,28 %

3. Bagi saya, kimia adalah pelajaran yang menyenangkan.

75,75 % 24,25 %

4. Saya tertarik dengan kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan praktikum.

75,75 % 24,25 %

Keaktifan siswa 5. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru.

87,87 % 12,13 %

6. Jika mendapat kesulitan belajar, saya selalu bertanya kepada guru.

72,72 % 27,28 %

7. Saya selalu bersungguh-sungguh bila mengikuti kegiatan praktikum.

81,81 % 18,19 %

8. Dalam kegiatan praktikum, saya selalu mengamati percobaan apa yang terjadi.

87,87 % 12,13 %

9. Dalam mengikuti kegiatan praktikum, saya dapat menemukan hal-hal yang belum saya ketahui sebelumnya.

90,90 % 9,1 %

10. Saya selalu mencatat hasil dari kegiatan praktikum.

78,78 % 21,22 %

11. Dalam kegiatan praktikum, saya tidak pernah mengandalkan teman sekelompok.

72,72 % 27,28 %

12. Ketika praktikum telah usai, saya membersihkan dan merapikan kembali alat-alat praktikum.

81,81 % 18,19 %

Kemauan belajar siswa dengan

metode discovery melalui kegiatan

laboratorium

13. Saya sangat antusias belajar kimia dengan metode discovery melalui kegiatan laboratorium.

81,81 % 18,19 %

14. Dengan discovery learning (belajar menemukan), membuat saya lebih mengerti tentang materi koloid.

81,81% 18,19 %

15. Pelajaran kimia yang baru dilakukan lebih menarik, karena dapat mengamati langsung materi yang sedang dipelajari.

84,84 % 15,16 %

Page 153: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

141LAMPIRAN 10

NILAI HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SIKLUS I

No Nama Siswa Nilai1 Nurul Aini 732 Rensi Marsini 603 Iif Muzdalifah 804 Desti Fitriyani 735 Siti Nadhroh 606 Evi Arsanti 607 Ni’mati Andini 738 Gita Laras 609 Yazid Bustomi 6710 Arief Budiman 6011 Silfah Firziah 7312 Puji Lestari 6713 Marisa Tri Wulandari 7314 Tuti Fauziah 6715 Weri Astuti 8016 Muhammad Syaiful 6717 Choirul Chuluk 7318 Marsiti 7319 Tuti Alawiyah 6720 Muhammad Ikbal 6021 Wulaningsih 6722 Rahmah Tunnazilah 6023 Ade Saputra 6724 Umayroh 8025 Ita Rospalita 6726 Maulana Abidin 6727 Nur Azizah 6028 Lis Maryam Destianti 8029 Muhammad Farhan 6730 Seftia Devie 7331 Arif Nugroho 5332 Sumini 6733 Nia Kurniasih 73

∑X 2247

Rata-rata 68,09

Page 154: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

142LAMPIRAN 10

NILAI HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SIKLUS II

No Nama Siswa Nilai1 Nurul Aini 802 Rensi Marsini 733 Iif Muzdalifah 874 Desti Fitriyani 805 Siti Nadhroh 736 Evi Arsanti 737 Ni’mati Andini 808 Gita Laras 679 Yazid Bustomi 73

10 Arief Budiman 6711 Silfah Firziah 8012 Puji Lestari 7313 Marisa Tri Wulandari 8014 Tuti Fauziah 8015 Weri Astuti 8716 Muhammad Syaiful 7317 Choirul Chuluk 7318 Marsiti 7319 Tuti Alawiyah 7320 Muhammad Ikbal 7321 Wulaningsih 7322 Rahmah Tunnazilah 6723 Ade Saputra 7324 Umayroh 8025 Ita Rospalita 7326 Maulana Abidin 7327 Nur Azizah 7328 Lis Maryam Destianti 8029 Muhammad Farhan 7330 Seftia Devie 8031 Arif Nugroho 6032 Sumini 7333 Nia Kurniasih 73

∑X 2469

Rata-rata 74,81

Page 155: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

1 2 4 5 7 9 11 14 15 18 19 20 21 22 25 27 28 30 32 33 34 35 36 39 40 41 45 46 48 491 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 262 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 243 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 234 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 255 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 256 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 247 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 168 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 219 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 2610 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 2111 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 2812 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2813 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 2814 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 2615 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 2116 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 2617 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2718 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 2419 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 2820 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2821 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 2022 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2723 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 2424 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 2725 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 2126 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1527 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 2428 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 2929 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 2530 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 24

RespondenButir Butir

50Jumlah

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 24p 29 27 19 29 23 27 21 26 27 26 29 24 28 26 28 26 29 28 8 25 22 9 22 12 22 14 29 18 23 28 27 731q 1 3 11 1 7 3 9 4 3 4 1 6 2 4 2 4 1 2 22 5 8 21 8 18 8 16 1 12 7 2 3pi 0.967 0.900 0.633 0.967 0.767 0.900 0.700 0.867 0.900 0.867 0.967 0.800 0.933 0.867 0.933 0.867 0.967 0.933 0.267 0.833 0.733 0.300 0.733 0.400 0.733 0.467 0.967 0.600 0.767 0.933 0.900qi 0.033 0.100 0.367 0.033 0.233 0.100 0.300 0.133 0.100 0.133 0.033 0.200 0.067 0.133 0.067 0.133 0.033 0.067 0.733 0.167 0.267 0.700 0.267 0.600 0.267 0.533 0.033 0.400 0.233 0.067 0.100

jumlah 687 716 474 687 556 653 515 626 649 625 774 580 665 623 694 623 715 694 350 602 541 231 536 300 537 362 692 446 563 681 679Xi 23.690 26.519 24.947 23.690 24.174 24.185 24.524 24.077 24.037 24.038 26.690 24.167 23.750 23.962 24.786 23.962 24.655 24.786 43.750 24.080 24.591 25.667 24.364 25.000 24.409 25.857 23.862 24.778 24.478 24.321 25.148Xt 0.900 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 26.367 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400 23.400SD 0.305 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.728 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450 3.450

Rbis 0,467 2.712 0.589 0.452 0.406 0.683 0.495 0.498 0.554 0.470 0.467 0.444 0.379 0.413 1.502 0.413 1.959 1.502 3.557 0.441 0.570 0.430 0.461 0.378 0.483 0.666 0.721 0.487 0.566 0.484 1.520keterangan valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

Page 156: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

1 2 4 5 7 8 9 11 12 14 15 18 19 20 21 22 25 27 28 30 32 33 34 35 36 39 40 41 42 45 46 48 49 501 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 282 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 263 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 254 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 275 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 276 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 277 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 178 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 239 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 2810 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 2311 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 3012 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 3013 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 3114 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 2715 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 2316 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 2817 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 2818 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 2419 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 3120 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3121 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 2122 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2923 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2624 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 3025 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 2326 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1727 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2628 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 3129 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 2730 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 27p 29 27 19 29 23 25 27 21 28 26 27 26 29 24 28 26 28 26 29 28 8 25 22 9 22 12 22 14 7 29 18 23 28 27 791q 1 3 11 1 7 5 3 9 2 4 3 4 1 6 2 4 2 4 1 2 22 5 8 21 8 18 8 16 23 1 12 7 2 3pi 0.967 0.900 0.633 0.967 0.767 0.833 0.900 0.700 0.933 0.867 0.900 0.867 0.967 0.800 0.933 0.867 0.933 0.867 0.967 0.933 0.267 0.833 0.733 0.300 0.733 0.400 0.733 0.467 0.233 0.967 0.600 0.767 0.933 0.900qi 0.033 0.100 0.367 0.033 0.233 0.167 0.100 0.300 0.067 0.133 0.100 0.133 0.033 0.200 0.067 0.133 0.067 0.133 0.033 0.067 0.733 0.167 0.267 0.700 0.267 0.600 0.267 0.533 0.767 0.033 0.400 0.233 0.067 0.100

jumlah 774 730 532 774 625 500 734 579 450 704 730 972 774 650 752 712 751 715 774 751 229 688 831 352 826 338 826 394 119 775 520 862 768 734Xi 26.690 27.037 28.000 26.690 27.174 20.000 27.185 27.571 16.071 27.077 27.037 37.385 26.690 27.083 26.857 27.385 26.821 27.500 26.690 26.821 28.625 27.520 37.773 39.111 37.545 28.167 37.545 28.143 17.000 26.724 28.889 37.478 27.429 27.185Xt 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367SD 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728

Rbis 0.467 0.540 0.576 0.467 0.392 0.345 0.659 0.491 0.325 0.484 0.540 0.435 0.467 0.385 0.492 0.694 0.456 0.772 0.467 0.456 0.365 0.693 0.459 0.485 0.450 0.394 0.450 0.446 0.345 0.516 0.825 0.656 0.516 0.659Ket valid valid valid valid valid invalid valid valid invalid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid invalid valid valid valid valid valid

RespondenButir BUTIR

Jumlah

Page 157: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Lampiran 11

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 501 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 372 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 343 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 334 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 375 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 366 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 377 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 258 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 339 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 3710 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 3511 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 4212 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 4113 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 4214 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 3615 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 3416 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 3917 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 3618 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 3219 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 4220 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 4221 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 3122 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 3923 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 3724 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 4125 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 3226 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 2827 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 3928 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 4329 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 3730 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 39p 29 27 26 19 29 23 23 25 27 27 21 28 28 26 27 28 27 26 29 24 28 26 28 27 28 12 26 29 23 28 11 8 25 22 9 22 3 2 12 22 14 7 1 12 29 18 27 23 28 27 1096q 1 3 4 11 1 7 7 5 3 3 9 2 2 4 3 2 3 4 1 6 2 4 2 3 2 18 4 1 7 2 19 22 5 8 21 8 27 28 18 8 16 23 29 18 1 12 3 7 2 3pi 0.967 0.900 0.867 0.633 0.967 0.767 0.767 0.833 0.900 0.900 0.700 0.933 0.933 0.867 0.900 0.933 0.900 0.867 0.967 0.800 0.933 0.867 0.933 0.900 0.933 0.400 0.867 0.967 0.767 0.933 0.367 0.267 0.833 0.733 0.300 0.733 0.100 0.067 0.400 0.733 0.467 0.233 0.033 0.400 0.967 0.600 0.900 0.767 0.933 0.900qi 0.033 0.100 0.133 0.367 0.033 0.233 0.233 0.167 0.100 0.100 0.300 0.067 0.067 0.133 0.100 0.067 0.100 0.133 0.033 0.200 0.067 0.133 0.067 0.100 0.067 0.600 0.133 0.033 0.233 0.067 0.633 0.733 0.167 0.267 0.700 0.267 0.900 0.933 0.600 0.267 0.533 0.767 0.967 0.600 0.033 0.400 0.100 0.233 0.067 0.100

jumlah 1068 1005 945 725 1071 842 861 936 1011 997 790 1037 1027 967 1003 1033 987 972 1073 896 1035 971 1017 1001 1039 453 968 1071 860 1039 422 316 932 831 352 826 107 75 463 826 540 276 37 456 1068 682 984 862 1052 1008Xi 36.828 37.222 36.346 38.158 36.931 36.609 37.435 37.440 37.444 36.926 37.619 37.036 36.679 37.192 37.148 36.893 36.556 37.385 37.000 37.333 36.964 37.346 36.321 37.074 37.107 37.750 37.231 36.931 37.391 37.107 38.364 39.500 37.280 37.773 39.111 37.545 35.667 37.500 38.583 37.545 38.571 39.429 37.000 38.000 36.828 37.889 36.444 37.478 37.571 37.333Xt 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533 36.533SD 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337 4.337

Rbis 0.365 0.477 0.027 0.492 0.494 0.031 0.377 0.468 0.630 0.272 0.381 0.433 0.125 0.386 0.425 0.310 0.009 0.499 0.579 0.369 0.372 0.476 0.154 0.374 0.495 0.229 0.408 0.494 0.358 0.495 0.321 0.412 0.386 0.472 0.389 0.385 0.254 0.060 0.386 0.385 0.439 0.367 0.020 0.276 0.365 0.381 0.179 0.395 0.434 0.553Ket valid valid invalid valid valid invalid valid valid valid invalid valid valid invalid valid valid invalid invalid valid valid valid valid valid invalid valid valid invalid valid valid invalid valid invalid valid valid valid valid valid invalid invalid valid valid valid valid invalid invalid valid valid invalid valid valid valid

JumlahBUTIR

TABEL UJI VALIDITAS INSTRUMEN TABEL UJI VALIDITAS INSTRUMEN

Responden

TABEL UJI VALIDITAS INSTRUMENButir BUTIR

Page 158: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

Page 1]

1 2 4 5 7 8 9 11 12 14 15 18 19 20 21 22 24 25 27 28 30 32 33 34 35 36 39 40 41 42 45 46 48 49 501 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 292 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 273 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 254 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 285 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 286 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 287 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 178 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 249 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 28

10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 2411 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 3112 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 3113 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 3214 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 2815 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 2416 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 2917 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 2918 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 2519 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 3220 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3221 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 2222 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 3023 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2724 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 3125 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 2426 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1827 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2728 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 3229 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 2830 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 28p 29 27 19 29 23 25 27 21 28 26 27 26 29 24 28 26 27 28 26 29 28 8 25 22 9 22 12 22 14 7 29 18 23 28 27 818q 1 3 11 1 7 5 3 9 2 4 3 4 1 6 2 4 3 2 4 1 2 22 5 8 21 8 18 8 16 23 1 12 7 2 3pi 0.967 0.900 0.633 0.967 0.767 0.833 0.900 0.700 0.933 0.867 0.900 0.867 0.967 0.800 0.933 0.867 0.900 0.933 0.867 0.967 0.933 0.267 0.833 0.733 0.300 0.733 0.400 0.733 0.467 0.233 0.967 0.600 0.767 0.933 0.900qi 0.033 0.100 0.367 0.033 0.233 0.167 0.100 0.300 0.067 0.133 0.100 0.133 0.033 0.200 0.067 0.133 0.100 0.067 0.133 0.033 0.067 0.733 0.167 0.267 0.700 0.267 0.600 0.267 0.533 0.767 0.033 0.400 0.233 0.067 0.100

jumlah 800 754 549 801 646 705 759 603 780 735 754 724 802 896 775 732 748 777 730 801 777 237 719 625 265 624 350 625 408 223 802 532 663 795 759Xi 27.586 27.926 28.895 27.621 28.087 28.200 28.111 28.714 27.857 28.269 27.926 27.846 27.655 37.333 27.679 28.154 27.704 27.750 28.077 27.621 27.750 29.625 28.760 28.409 29.444 28.364 29.167 28.409 29.143 31.857 27.655 29.556 28.826 28.393 28.111Xt 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267 27.267SD 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823 3.823

Rbis 0.450 0.517 0.560 0.499 0.389 0.547 0.663 0.576 0.578 0.666 0.517 0.385 0.547 5.266 0.403 0.589 0.343 0.473 0.538 0.499 0.473 0.372 0.875 0.493 0.373 0.473 0.406 0.493 0.459 0.660 0.547 0.730 0.739 0.534 0.663Ket valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid invalid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

RespondenButir BUTIR

Jumlah

Page 159: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

1 2 4 5 7 8 9 11 12 14 15 18 19 20 21 22 25 27 28 30 32 33 34 35 36 39 40 41 42 45 46 48 49 501 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 282 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 263 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 254 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 275 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 276 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 277 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 178 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 239 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 2810 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 2311 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 3012 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 3013 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 3114 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 2715 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 2316 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 2817 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 2818 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 2419 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 3120 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3121 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 2122 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2923 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2624 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 3025 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 2326 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1727 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2628 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 3129 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 2730 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 27p 29 27 19 29 23 25 27 21 28 26 27 26 29 24 28 26 28 26 29 28 8 25 22 9 22 12 22 14 7 29 18 23 28 27 791q 1 3 11 1 7 5 3 9 2 4 3 4 1 6 2 4 2 4 1 2 22 5 8 21 8 18 8 16 23 1 12 7 2 3pi 0.967 0.900 0.633 0.967 0.767 0.833 0.900 0.700 0.933 0.867 0.900 0.867 0.967 0.800 0.933 0.867 0.933 0.867 0.967 0.933 0.267 0.833 0.733 0.300 0.733 0.400 0.733 0.467 0.233 0.967 0.600 0.767 0.933 0.900qi 0.033 0.100 0.367 0.033 0.233 0.167 0.100 0.300 0.067 0.133 0.100 0.133 0.033 0.200 0.067 0.133 0.067 0.133 0.033 0.067 0.733 0.167 0.267 0.700 0.267 0.600 0.267 0.533 0.767 0.033 0.400 0.233 0.067 0.100

jumlah 774 730 532 774 625 500 734 579 450 704 730 972 774 650 752 712 751 715 774 751 229 688 831 352 826 338 826 394 119 775 520 862 768 734Xi 26.690 27.037 28.000 26.690 27.174 20.000 27.185 27.571 16.071 27.077 27.037 37.385 26.690 27.083 26.857 27.385 26.821 27.500 26.690 26.821 28.625 27.520 37.773 39.111 37.545 28.167 37.545 28.143 17.000 26.724 28.889 37.478 27.429 27.185Xt 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367 26.367SD 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728 3.728

Rbis 0.467 0.540 0.576 0.467 0.392 0.345 0.659 0.491 0.325 0.484 0.540 0.435 0.467 0.385 0.492 0.694 0.456 0.772 0.467 0.456 0.365 0.693 0.459 0.485 0.450 0.394 0.450 0.446 0.345 0.516 0.825 0.656 0.516 0.659Ket valid valid valid valid valid invalid valid valid invalid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid invalid valid valid valid valid valid

RespondenButir BUTIR

Jumlah

Page 160: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 301 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 252 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 243 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 224 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 245 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 246 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 237 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 158 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 209 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 25

10 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 2011 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 2712 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2713 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 2714 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 2515 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 2016 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 2517 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2618 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 2319 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 2720 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2721 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1922 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2623 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 2324 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 2625 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 2026 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1427 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 2328 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 2829 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 2430 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 23p 29 27 19 29 23 27 21 26 27 26 24 28 26 28 26 29 28 8 25 22 9 22 12 22 14 29 18 23 28 27 702q 1 3 11 1 7 3 9 4 3 4 6 2 4 2 4 1 2 22 5 8 21 8 18 8 16 1 12 7 2 3pi 0.967 0.900 0.633 0.967 0.767 0.900 0.700 0.867 0.900 0.867 0.800 0.933 0.867 0.933 0.867 0.967 0.933 0.267 0.833 0.733 0.300 0.733 0.400 0.733 0.467 0.967 0.600 0.767 0.933 0.900qi 0.033 0.100 0.367 0.033 0.233 0.100 0.300 0.133 0.100 0.133 0.200 0.067 0.133 0.067 0.133 0.033 0.067 0.733 0.167 0.267 0.700 0.267 0.600 0.267 0.533 0.033 0.400 0.233 0.067 0.100

pi.qi 0.032 0.090 0.232 0.032 0.179 0.090 0.210 0.116 0.090 0.116 0.160 0.062 0.116 0.062 0.116 0.032 0.062 0.196 0.139 0.196 0.210 0.196 0.240 0.196 0.249 0.032 0.240 0.179 0.062 0.090Spi.qi 4.020

S2 11.90Rel 0.7

Jml

TABEL UJI RELIABILITAS

Butir ButirResp.

Page 161: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 291 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 02 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 03 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 14 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 06 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 08 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 19 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1

10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 111 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 112 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 113 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 114 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 015 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 116 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 117 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 018 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 019 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 120 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 121 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 122 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 123 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 124 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 125 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 126 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 127 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 128 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 129 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 130 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1Np 29 27 26 19 29 23 23 25 27 27 21 28 28 26 27 28 27 26 29 24 28 26 28 27 28 12 26 29 23P 0.97 0.90 0.87 0.63 0.97 0.77 0.77 0.83 0.90 0.90 0.70 0.93 0.93 0.87 0.90 0.93 0.90 0.87 0.97 0.80 0.93 0.87 0.93 0.90 0.93 0.40 0.87 0.97 0.77

Ket mudah mudah mudah sedang mudah mudah mudah mudah mudah mudah sedang mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah mudah sedang mudah mudah mudah

TABEL UJI TINGKAT KESUKARAN SOAL

ButirResp.

Page 162: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 501 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 371 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 341 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 331 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 371 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 361 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 370 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 251 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 331 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 371 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 351 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 421 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 411 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 421 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 361 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 341 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 391 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 361 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 321 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 421 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 421 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 311 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 391 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 371 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 410 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 321 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 281 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 391 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 431 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 371 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 39

28 11 8 25 22 9 22 3 2 12 22 14 7 1 12 29 18 27 23 28 27 10960.93 0.37 0.27 0.83 0.73 0.30 0.73 0.10 0.07 0.40 0.73 0.47 0.23 0.03 0.40 0.97 0.60 0.90 0.77 0.93 0.90

mudah sedang sukar mudah mudah sedang mudah sukar sukar sedang mudah mudah sukar sukar sedang mudah sedang mudah mudah mudah mudah

JumlahBUTIRBUTIR

Page 163: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

157LAMPIRAN 14HASIL PENGHITUNGAN DAYA PEMBEDA

Butir Soal BA BB JA JB PA PB D Interpretasi1 16 13 16 14 1,00 0,93 0,07 buruk2 16 11 16 14 1,00 0,78 0,22 sedang3 13 13 16 14 0,81 0,93 -0,12 sangat buruk4 12 7 16 14 0,75 0,50 0,25 sedang5 16 13 16 14 1,00 0,93 0,07 buruk6 15 8 16 14 0,93 0,57 0,35 sedang7 14 9 16 14 0,87 0,64 0,23 sedang8 16 9 16 14 1,00 0,64 0,36 sedang9 16 11 16 14 1,00 0,78 0,22 sedang

10 15 12 16 14 0,93 0,85 0,08 buruk11 13 8 16 14 0,81 0,57 0,24 sedang12 16 12 16 14 1,00 0,85 0,15 buruk13 16 12 16 14 1,00 0,85 0,15 buruk14 14 12 16 14 0,87 0,85 0,02 buruk15 16 11 16 14 1,00 0,78 0,22 sedang16 16 12 16 14 1,00 0,85 0,15 buruk17 16 11 16 14 1,00 0,78 0,22 sedang18 15 11 16 14 0,93 0,78 0,15 buruk19 15 12 16 14 0,93 0,85 0,07 buruk20 14 8 16 14 0,87 0,57 0,30 sedang21 15 13 16 14 0,93 0,92 0,01 buruk22 16 10 16 14 1,00 0,71 0,28 sedang23 15 12 16 14 1,00 0,85 0,15 buruk24 16 11 16 14 1,00 0,78 0,21 sedang25 16 12 16 14 1,00 0,85 0,15 buruk26 9 3 16 14 0,56 0,21 0,35 sedang27 16 10 16 14 1,00 0,71 0,28 sedang28 16 13 16 14 1,00 0,92 0,08 buruk29 15 8 16 14 0,93 0,57 0,36 sedang30 16 12 16 14 1,00 0,85 0,15 buruk31 8 3 16 14 0,50 0,21 0,29 sedang32 6 2 16 14 0,37 0,14 0,23 sedang33 15 10 16 14 0,93 0,71 0,22 sedang34 14 8 16 14 0,87 0,57 0,30 sedang35 7 2 16 14 0,43 0,14 0,29 sedang36 15 6 16 14 0,93 0,42 0,50 baik37 2 1 16 14 0,12 0,07 0,05 buruk38 2 1 16 14 0,12 0,07 0,05 buruk39 10 2 16 14 0,62 0,14 0,48 baik40 15 7 16 14 0,93 0,50 0,43 baik41 11 3 16 14 0,69 0,21 0,48 baik42 6 1 16 14 0,37 0,07 0,30 sedang43 1 0 16 14 0,06 0 0,06 buruk44 9 5 16 14 0,56 0,35 0,21 sedang45 16 13 16 14 1,00 0,92 0,08 buruk46 12 6 16 14 0,75 0,42 0,33 sedang47 16 11 16 14 1,00 0,78 0,22 sedang48 15 8 16 14 0,93 0,57 0,36 sedang49 15 13 16 14 0,93 0,92 0,01 buruk50 16 11 16 14 1,00 0,78 0,22 sedang

Page 164: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

158LAMPIRAN 14

Page 165: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

158

Lampiran 15

PERHITUNGAN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

SIKLUS I

1. Menentukan rentang

R = L – H + 1

= nilai terbesar – nilai terkecil

= 80 – 53

= 27

2. Banyak kelas

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 33

= 1 + 3,3 x 1,518

= 1 + 5,011

= 6,01

3. Menentukan panjang kelas interval

P =

=

= 4,492

4. Mean

X =

=

= 68,09

Page 166: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

159

5. Frekuensi relatif

fr = (untuk rentang nilai 53-57)

=

= 3,03%

Page 167: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

160

PERHITUNGAN TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

SIKLUS II

1. Menentukan rentang

R = L – H + 1

= nilai terbesar – nilai terkecil

= 87 – 60

= 27

2. Banyak kelas

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30

= 1 + 3,3 x 1,518

= 1 + 5,011

= 6,01 dibulatkan 6

3. Menentukan panjang kelas interval

P =

=

= 4,5

4. Mean

X =

=

= 74,81

Page 168: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

161

5. Frekuensi relatif

fr = (untuk rentang nilai 65 – 69)

=

= 9,09%

Page 169: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

162LAMPIRAN 16

WAWANCARA GURU

Hari/tanggal : Rabu, 31 Januari 2008Nama Guru : Abu Ahmad, S.Pd

Pertanyaan 1. Apakah sebelum mengajar bapak selalu membuat rencana pembelajaran? Ya.

2. Apakah alokasi waktu yang disediakan untuk pembelajaran kimia sudah

cukup? Kurang cukup, karena terkadang skenario yang dibuat tidak sesuai

dengan kejadian yang dilapangan.

3. Metode apa yang bapak gunakan dalam menjelaskan sistem koloid? Lebih

cenderung ke metode ceramah, tetapi terkadang juga metode tanya jawab.

4. Bagaimana motivasi siswa dalam belajar menggunakan metode tersebut?

Hanya sebagian siswa saja yang mendengarkan dan cenderung bosan. Maka

dari itu saya selingi dengan latihan-latihan.

5. Apakah bapak menggunakan sumber belajar lain dalam mengajar materi

sistem koloid? Ya, dari internet.

6. Bagaimana hasil belajar siswa dengan pembelajaran menggunakan metode

tersebut selama ini? Cukup baik, walaupun ada beberapa siswa yang remedial.

7. Menurut bapak, kendala-kendala apa saja yang dihadapi siswa dalam belajar

materi sistem koloid? Siswa merasa kesulitan dalam memahami sifat-sifat

koloid, dan mengelompokkan contoh-contoh koloid berdasarkan fase

terdispersi dan medium pendispersi.

8. Menurut bapak kendala apa yang dihadapi pada saat pembelajaran siatem

koloid? Pemahaman konsep dalam sistem koloid.

9. Apakah bapak memperhatikan karakteristik siswa (gaya belajar siswa) dalam

memilih metode pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran sistem

koloid? Tidak.

10. Bagimana pendapat bapak jika dalam pembelajaran sistem koloid

menggunakan metode discovery dengan kegiatan laboratorium? Mungkin

cukup menarik, soalnya materi yang diajarkan bersifat abstrak dan bisa

langsung di buktikan kebenarannya lewat praktikum.

Narasumber, Abu Ahmad, S.Pd

Page 170: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

163LAMPIRAN 17

WAWANCARA SISWA

Tujuan : Memperoleh informasi mengenai proses belajar mengajarTempat : MAN 12 Jakarta Barat

1. Bagaimana pendapat anda tentang mata pelajaran kimia?

2. Apakah anda senang terhadap pelajaran kimia?

3. Apakah anda merasa kesulitan dalam mempelajari kimia?

4. Menurut anda, kesulitan-kesulitan apa yang sering dihadapi dalam

mempelajari kimia?

5. Metode mengajar apakah yang guru anda sering gunakan dalam mengajar

kimia?

6. Apakah anda dalam mempelajari kimia menggunakan sumber belajar lain?

7. Bagimana nilai hasil belajar anda, tentang materi sistem koloid?

8. Apakah anda pernah mendengar metode pembelajaran discovery (penemuan)

dengan kegiatan laboratorium?

9. Bagaimana tanggapan anda mengenai metode tersebut?

Jawaban hasil wawancara

1. Mata pelajaran kimia merupakan salah satu dari mata pelajaran IPA yang

dipelajari secara ilmiah dan terkadang terdapat materi yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

2. Sebagian siswa menjawab senang, dan sebagian siswa lagi menjawab tidak

senang karena sulit untuk dipelajari.

3. Ya, cukup sulit.

4. Banyak rumus yang dihafal dan materinya sulit untuk dimengerti karena

hanya mengandalkan hafalan rumus dan konsep yang ada di buku.

5. Yang seringnya sih ceramah, tetapi kadang juga tanya jawab dan mengerjakan

latihan-latihan.

6. Ya, terkadang mencari bahan belajar dari internet.

7. Waktu itu sih 65.

8. Belum pernah.

Page 171: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

164LAMPIRAN 17

9. Cukup menarik, mungkin dengan konsep seperti itu pembelajaran akan lebih

mudah dipahami, karena terdapat kegiatan praktikum yang tidak hanya

sekedar hafalan rumus dan materi saja.

Page 172: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

165LAMPIRAN 18

Hasil Wawancara Siklus I dan Siklus II

NO Pertanyaan Uraian Hasil Wawancara

Siklus I Siklus II

1. Setelah mengikuti

pelajaran kimia dengan

kegiatan praktikum,

apakah kamu senang

dengan metode yang

diberikan guru?

Menurut siswa, pelajaran

kimia cukup menyenangkan

karena selama ini mereka

hanya menerima pelajaran

kimia dari metode ceramah

saja.

Setelah mengikuti

pembelajaran kimia dengan

kegiatan praktikum, siswa

merasa sangat senang

dengan kegiatan praktikum

dan metode yang diberikan

guru karena mereka bisa

lebih tahu dan memahami

materi pelajaran kimia

dibandingkan dengan

metode ceramah. Karena

dalam kegiatan praktikum,

siswa terlibat langsung

untuk melakukannya

sehingga ingatan siswa

terhadap materi yang

diajarkan akan lebih

permanen.

2. Apakah dengan

pembelajaran

menggunakan metode

discovery melalui

kegiatan laboratorium

membuat kamu lebih

aktif dalam kegiatan

belajar atau justru

membuat kamu bosan?

Berikan alasannya!

Menurut siswa,

pembelajaran kimia dengan

menggunakan metode

discovery membuat lebih

aktif dalam kegiatan belajar

apalagi terdapat kegiatan

praktikum yang tidak

membuat kegiatan belajar

menjadi bosan.

Siswa mengaku, kegiatan

pembelajaran kimia mereka

lebih aktif karena mereka

hanya fokus terhadap

permasalahan yang diajukan

guru dan berusaha mencari

tahu jawabannya sehingga

tidak ada lagi kegiatan yang

tidak berhubungan dengan

pembelajaran seperti

mengobrol dengan teman.

Page 173: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN

166LAMPIRAN 18

3. Dengan melaksanakan

kegiatan laboratorium

membuat kamu merasa

lebih ingin tahu / tidak?

Jika ya, berikan alasan

dan jika tidak berikan

alasanmu!

Siswa mengaku bahwa rasa

ingin tahu mereka cukup

tinggi terhadap materi yang

diajarkan melalui

praktikum. Karena didorong

oleh rasa penasaran /

keingintahuan siswa

terhadap apa yang mereka

amati.

Selama proses pembelajaran

dengan metode discovery

melalui kegiatan

laboratorium timbul rasa

ingin tahu siswa terhadap

hasil yang terjadi pada apa

yang mereka amati dalam

kegiatan praktikum.

4. Menurut kamu, apakah

penjelasan yang

diberikan guru sudah

cukup jelas?

Menurut siswa, penjelasan

yang diberikan cukup jelas.

Menurut siswa, penjelasan

yang diberikan sudah cukup

jelas.

5. Apakah guru

memberikan arahan dan

bimbingan kepada

siswa?

Guru memang memberikan

arahan dan bimbingan

kepada siswa, namun hanya

kepada siswa yang bertanya

kepada guru yang

bersangkutan.

Guru memberikan arahan

dan bimbingan kepada

semua siswa.

6. Menurut kamu, apakah

guru sudah dapat

menciptakan situasi

belajar yang kondusif?

Menurut siswa, guru masih

kurang menciptakan kondisi

belajar yang kondusif,

karena suasana kelas masih

terdengar berisik.

Menurut siswa, guru sudah

dapat menciptakan kondisi

belajar yang kondusif,

karena suasana kelas tidak

terdengar berisik karena

guru selalu mengelilingi

kelas untuk mengamati

siswa.