71
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA KELAS VII M.Ts. AR RAHMAT KENDAL MELALUI MODIFIKASI METODE DEMONSTRASI DAN READING ALOUD TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh ARIF WIBOWO NIM 093111264 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA KELAS VII

M.Ts. AR RAHMAT KENDAL MELALUI MODIFIKASI METODE

DEMONSTRASI DAN READING ALOUD TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Islam

Oleh

ARIF WIBOWO

NIM 093111264

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Arif Wibowo

NIM : 093111264

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam;

menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semaranga, Juni 2011

Saya yang menyatakan,

Arif Wibowo

NIM: 093111264

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

KEMENTERIAN AGAMA R.I.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang

Telp. 7601295 Fax. 7615387

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan:

Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Shalat Siswa Kelas VII

M.Ts. Ar Rahmat Kendal Melalui Modifikasi Metode

Demonstrasi dan Reading ALoud Tahun Ajaran 2010/2011.

Nama : Arif Wibowo

NIM : 093111264

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

telah diajukan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, Juni 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua, Sekretaris,

Dr. Sukasih, M. Pd Mahfud Shidiq, Lc. M. A

NIP 19570202 199203 2 001 NIP 15031312 7000001 000

Penguji I, Penguji II,

Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Ed Drs. Sajid Iskandar

NIP 19580507 198402 1 002 NIP 19480212 198703 1 001

Pembimbing

Lift Anis Ma’shumah, M. Ag

NIP 19720928 199703 2 001

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

NOTA PEMBIMBING Semarang, Juni 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan :

Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Shalat Siswa Kelas

VII M.Ts. Ar Rahmat Kendal Melaui Modifikasi Metode

Demonstrasi dan Reading Aloud Tahun Ajaran

2010/2011

Nama : Arif Wibowo

NIM : 093111264

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pembimbing

Lift Anis Ma’shumah, M. Ag

NIP. 19720928 199703 2 001

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

ABSTRAK

Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Shalat Siswa Kelas VII

M.Ts. Ar Rahmat Kendal Melaui Modifikasi Metode

Demonstrasi dan Reading Aloud Tahun Ajaran 2010/2011

Penulis : Arif Wibowo

NIM : 093111264

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana skenario

pembelajaran mata pelajaran Fikih materi shalat fardhu di M.Ts. Ar Rahmat

Kendal melalui modifikasi metode demonstrasi dan reading aloud (2) Apakah

melalui modifikasi metode demonstrasi dan reading aloud dapat meningkatkan

kemampuan shalat siswa kelas VII M.Ts. Ar Rahmat Kendal tahun ajaran

2010/2011.

Pembelajaran shalat fardhu dengan menggunakan modifikasi metode

demonstrasi dan reading aloud ini merupakan inovasi baru yang dilakukan di

sekolah ini. Karena biasanya hanya disampaikan dengan metode ceramah.

Akhirnya hasil belajar siswa kurang optimal. Kemudian diterapkannya kedua

modifikasi metode ini, membuat pembelajaran semakin menarik. Kedua metode

ini membuat siswa dalam pembelajaran ikut aktif dan tidak sekedar mengikuti

pembelajaran saja. Sehingga tidak memberi kesempatan siswa untuk tidak fokus

terhadap proses pembelajaran. Dengan melihat guru mendemonstrasikan shalat,

siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

melakukan shalat. Baik dalam melakukan gerakannya ataupun dalam

membacakan bacaan-bacaan yang ada dalam shalat. Karena shalat bukan sekedar

gerakan saja, maka bacaannya pun harus dibacakan dengan benar. Sehingga

peneliti menggunakan formula membacakan bacaan-bacaan shalat dengan keras.

Diharap dengan dibaca dengan keras bisa dideteksi katika membaca salah dan

cepat dibenarkan. Sehingga kesalahan-kesalahan cepat teratasi.

Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis statistik deskriptif dengan hasil : (1) Mean (nilai rata-rata) dari hasil pra

siklus, siklus I dan siklus II dibandingkan secara keseluruhan. (2) Mean (nilai

rata-rata) dari hasil tes praktik shalat siswa, baik dari gerakan maupun bacaannya

dibandingkan untuk mengetahui apakah ada kenaikan hasil praktik dari tahap

pertahap. Sehingga akan diketahui apakah hipotesis yang diajukan benar atau

ditolak.

Kemudian untuk mengetahui benar tidaknya hipotesis yang diajukan maka

dapat dilihat dari perbandingan hasil praktik siswa antara pra siklus yaitu 68,17,

sedangkan pada hasil praktik shalat pada siklus I adalah 75,3, dan hasil praktik

shalat pada siklus II adalah 85,1. Dari hasil ini membuktikan bahwa hipotesis

yang diajukan diterima yang berbunyi bahwa kemampuan shalat siswa kelas VII

pada bahasan shalat fardhu akan meningkat jika diterapkan dengan menggunakan

modifikasi metode demonstrasi den reading aloud di M.Ts. Ar Rahmat Kendal.

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah swt, Tuhan pencipta dan pemelihara semesta

alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi

Muhammad saw, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang

setia hingga Hari Pembalasan.

Salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) di

semua perguruan tinggi-termasuk di Institut Agama Islam Negeri Walisono

Semarang adalah membuat karya ilmiah dalam bentuk skripsi. Dalam rangka

itulah penulis membuat skripsi ini dengan judul .” UPAYA MENINGKATKAN

KEMAMPUAN SHALAT SISWA KELAS VII M.Ts. AR RAHMAT

KENDAL MELALUI MODIFIKASI METODE DEMONSTRASI DAN

READING ALOUD TAHUN AJARAN 2010/2011”.

Selama pembuatan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang

dialami oleh penulis, baik yang menyangkut pengaturan waktu, pengumpulan

bahan-bahan (data) maupun pembiayaan dan sebagainya. Namun, dengan hidayah

dan inayah Allah swt dan berkat kerja penulis disertai dorongan dan bantuan dari

berbagai pihak, maka segala kesulitan dan hambatan itu dapat diatasi dengan

sebaik-baiknya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan pada waktunya. Oleh

karena itu, seyogyanyalah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada

terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan atas terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada

dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan nasehat, masukan dan

bimbingan yang sangat berharga bagi penulis. Terima kasih ini juga penulis

sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Suja’i, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Ibu Lift Anis Ma’shumah, M. Ag selaku pembimbing dalam menyelesaikan

skripsi ini.

3. Kepala M.Ts. Ar Rahmat beserta staf dan seluruh dewan guru yang telah

memberikan informasi kepada penulis untuk penulisan skripsi ini.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

4. Pimpinan dan staf perpustakaan yang telah memberikan fasilitas untuk

meminjamkan buku-buku kepustakaan.

5. Rekan-rekan seperjuangan di program Kualifikasi S. 1 PAI IAIN Walisongo

Semarang, sertas segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

namanya di sini. Terima kasih atas segala bantuan dan dorongan semangat

kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Mudah-mudahan amal dan jasa baik mereka diterima oleh Allah swt dan di balas-

Nya dengan pahala yang berlipat ganda. Amiin.

Mudah-mudahan pula skripsi ini bermanfaat, khusunya bagi penulis, dan bagi

para pembaca yang budiman pada umumnya.

Penulis

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN...........................................................................…. ii

PENGESAHAN.................................................................................................... iii

NOTA PEMBIMBING…................................................................................…. iv

ABSTRAK…………............................................................................................. v

TRANSLITERASI………………………………………………………………. vi

KATA PENGANTAR…………………………………………………….…… viii

DAFTAR ISI………………….……………………………………………….... ix

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………....................................................................... 1

B. Penegasan Istilah….…........................................................................... 5

C. Rumusan Masalah.................................................................................. 6

D. Tujuan dan……… ................................................................................. 6

E. Manfaat Penelitian................................................................................. 6

Bab II PEMBELAJARAN SHALAT MELALUI MODIFIKASI METODE

DEMONSTRASI DAN READING ALOUD

A. Kajian Pustaka………………………………………………………… 8

B. Kerangka Berpikir

1. Pembelajaran Shalat………….. ……………………..........…... 9

2. Metode-metode dalam Pendidikan Shalat Anak……............... 14

C. Hipotesis Tindakan………………………………………………..… 19

Bab III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………............................................................ 20

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................…....... 21

C. Pelaksana dan Kolaborator………………………………………….. 23

D. Rancangan Penelitian……………………………………………….. 23

E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………. 27

F. Teknik Analisis Data……………………………………………….. 29

G. Indikator Pencapaian………………………………………………... 29

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian………………........................................................... 31

1. Profil Sekolah………………………………………………….. 31

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah…………………………………. 31

3. Struktur Organisasi………………………………………….….. 35

4. Keadaan Guru dan Peserta Didik………………………….…… 35

5. Sarana dan Prasarana…………………………………………... 37

B. Hasil Penelitian…………….............................................................. 39

1. Pra Siklus……………………………………………………… 39

2. Hasil Siklus I………………………………………………….. 39

3. Hasil Siklus II………………………………………………… 45

C. Pembahasan………………………………………………………. 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................... 52

B. Saran ................................................................................................... 53

C. Penutup……………………………………………………………… 54

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.1

Dari definisi tersebut tergambar adanya proses pembelajaran terhadap

peserta didik agar mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan. Hal ini mengindikasikan betapa pentingnya pendidikan

agama untuk mendukung siswa memiliki kekuatan spiritual tersebut.

Pendidikan agama Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

sistem pendidikan di Indonesia, sebagaimana yang tercantum dalam Undang

undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 12 ayat 1

butir a. Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan

pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh

pendidik yang seagama.2

Berarti jika dalam satuan lembaga pendidikan ada yang beragama Islam

maka mereka berhak mendapatkan pengajaran agama Islam dan diajarakan oleh

guru yang beragama Islam.

Islam dengan tegas telah mewajibkan agar umatnya melakukan

pendidikan, sebagaimana firman Allah, dalam surat Al- Alaq ayat 3-5 :

1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional,

(Bandung: Fokus Media, 2006), hlm. 2 2 Undang-undang Republik Indonesia,Sistem, hlm. 8

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

2

Artinya :"Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar

(manusia) dengan perantaraan kolam. Dia mengajarkan kepada

manusia apa yang tidak diketahuinya". (Q.S. Al-’Alaq/96: 3-5).3

M. Arifin menjelaskan dalam bukunya bahwa ayat tersebut juga

menunjukkan jika manusia tanpa melalui belajar, niscaya tidak akan dapat

mengetahui segala sesuatu yang ia butuhkan bagi kelangsungan hidupnya di dunia

dan akhirat. Pengetahuan manusia akan berkembang jika diperoleh melalui proses

belajar mengajar yang diawali dengan kemampuan menulis dengan pena dan

membaca dalam arti luas, yaitu tidak hanya dengan membaca tulisan melainkan

juga membaca segala yang tersirat di dalam ciptaan Allah.4

Dengan demikian pendidikan sangat penting bagi kelangsungan hidup di

dunia dan di akhirat. Pendidikan jugalah yang akan membuat pengetahuan

manusia berkembang.

Sedangkan pendidikan agama diartikan sebagai suatu kegiatan yang

bertujuan untuk membentuk manusia agamis dengan menanamkan aqidah

keimanan, amaliah dan budi pekerti atau akhlak yang terpuji untuk menjadi

manusia yang taqwa kepada Allah swt.5

Sasaran pendidikan agama tertuju pada pembentukan sikap akhlak atau

mental anak didik dalam hubungan dengan Tuhan, masyarakat dan alam atau

sesama makhluk.

Anak adalah cerminan masa depan, pendidikan anak harus benar-benar

diperhatikan agar bakat mereka tersalurkan dalam kegiatan yang positif yaitu di

antaranya dengan memasukkan anak ke dalam jenjang pendidikan yang formal

ataupun yang non formal.

Penanaman nilai agama kepada mereka merupakan syarat mutlak untuk

mencapai nilai keharmonisan dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat. Nilai-

nilai tersebut dapat dijadikan pondasi agar mereka tidak keluar dari ajaran-ajaran

agama.

3 Depag RI, AI-Qur.an dan Terjemahnya, (Jakarta: CV Penerbit J-Art, 2005) hlm. 598

4 Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 92

5 M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), hlm. 4

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

3

Pada prinsipnya pelajaran agama Islam membekali siswa agar memiliki

pengetahuan lengkap tentang hukum Islam dan mampu mengaplikasikannya

dalam bentuk ibadah kepada Allah. Dengan demikian siswa dapat melaksanakan

ritual-ritual ibadah yang benar menurut ajaran Islam sesuai dengan ibadah yang

dipraktekkan dan diajarkan Rasulullah saw. Dalam standar kompetensi mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam yang berisi kemampuan minimal yang harus

dikuasai siswa selama menempuh PAI baik di tingkat menengah, kemampuan ini

berorientasai pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan

pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada

Allah swt.6 Kemampuan-kemampuan yang tercantum dalam komponen

kemampuan dasar ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang

harus dicapai yaitu:

1. Mampu membaca Al Quran dan surat-surat pilihan sesuai dengan tajwidnya

mengartikan, dan menyalinnya, serta mampu membaca, mengartikan dan

menyalin hadits-hadits pilihan.

2. Beriman kepada Allah swt, dan lima rukun Islam yang disertai dengan

mengetahui fungsinya serta terefleksi dalam sikap prilaku, dan akhlak peserta

didik dalam dimensi vertikal maupun horizontal.

3. Mampu beribadah dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syari’at

Islam baik ibadah wajib dan ibadah sunnah maupun muamalah.

4. Mampu berakhlak mulia dengan meneladani sifat, sikap dan kepribadian

Rasulullah serta Khulafaur Rasyidin.

5. Mampu mengambil manfaat dari sejarah peradaban Islam.7

Dari standar kompetensi di atas pada point ke-3 disebutkan bahwa siswa

mampu beribadah dengan baik dan benar sesuai dengan syari’at Islam baik ibadah

wajib dan ibadah sunnah maupun muamalah. Dengan demikian mencermati hal di

atas maka penulis akan mencoba menyoroti amalan ibadahnya, yang ditekankan

pada aspek pengamalan ibadah siswa khususnya ibadah shalat.

Penulis memilih ibadah shalat karena shalat sangat penting dan wajib

hukumnya bagi umat Islam. Shalat adalah tiang agama Islam, jika tiangnya saja

sudah tidak diperhatikan bagaimana agama Islam akan berdiri dengan tegak.

Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Nabi saw. Dengan sabdanya :

6 Depdiknas, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Istam SMP & MTs,

(Jakarta : Pusat Kurikullum, Balitbang Depdiknas, 2003) hlm. l0-11 7 Depdiknas, SMP & MTs, hlm. 17

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

4

بني االسالم على خمس شهادة ان آلاله اال الله وان محمدا رسىل الله واقام

الصالة وايتاء الزكاة وحج البيت وصىم رمضان

Artinya : "Islam didirikan dari lima sendi (fondasi) : mengaku bahwasanya

tidak ada Tuhan yang sebenar-benarnya disembah selain Allah

yang Maha Esa, mengaku bahwasanya Muhammad itu pesuruh-

Nya, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji,

dan berpuasa di bulan ramadhan." (H.R. Al Bukhari Muslim dari

Ibnu Umar)8

Di dalam Al Alqur'an Allah juga banyak memerintah langsung untuk

mengerjakan shalat, menjaga shalatnya, maupun menyempurnakan shalatnya.

Firman Allah dalam Al Qur'an :

Artinya : "Peliharalah benar-benar segala shalatmu dan shalat wustha (yang

paling baik), dan berdirilah tegak untuk Allah, dalam keadaan

tetap khusyuk kepada-Nya." (Q.S. 2, Al Baqarah : 238)9

Karena pentingnya shalat sebagaimana telah dijelaskan di atas maka

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang shalat disekolah penulis,

karena dilihat para siswa dalam melakukan shalat hanya masih seperti rutinitas

dan dalam bacaan dan gerakannya pun belum begitu memuaskan. Sedangkan

secara sosial lingkungannya bagus karena di lingkungan tempat tinggal mereka,

penulis lihat juga banyak pondok pesantren atau pun madrasah diniyah. Ataukah

metode yang digunakan kurang tepat atau bahkan ada faktor lain yang

mempengaruhi. Oleh karenanya penulis mencoba selangkah melalui pembelajaran

shalat melalui modifikasi metode demonstrasi dan reading aloud diharap melalui

penelitian ini nantinya bisa meningkatkan kemampuan shalat siswa.

Berdasarkan deskripsi di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

yang akan dituangkan dalam penelitian dengan judul ” Upaya Meningkatkan

Kemampuan Shalat Siswa Kelas VII MTs Ar Rahmat Kendal Melalui

Modifikasi Metode Demonstrasi Dan Reading Aloud Tahun Ajaran

2010/2011”

8 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shidieqy, Pedoman Shalat, (Semarang : PT. Pustaka Rizki

Putra, 2005), hlm. 43 9 Depag RI, Terjemah, hlm. 258

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

5

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam mengartikan apa yang penulis

bahas nantinya maka penulis jelaskan dulu tentang istilah-istilah yang terkandung

didalam tulisan ini.

1. Kemampuan Shalat Siswa

Kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan.10

Sedangkan

shalat dalam pengertian bahasa arab, ialah : "Doa memohon kebajikan dan

pujian."11

Adapun ta'rif shalat yang dikehendaki syara' sebagai nama bagi ibadah

yang menjadi tiang agama islam, menurut para fuqaha' (ahli fiqih) : "beberapa

ucapan dan beberapa perbuatan (gerakan tubuh) yang dimulai dengan takbir,

disudahi dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah, menurut

syarat-syarat yang ditentukan."12

Jadi kemampuan shalat adalah kecakapan dalam mengucapkan dan

melakukan gerakan shalat yang dimulai dari takbir dan disudahi dengan salam

dengan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam hal ini yang dilakukan oleh

peserta didik kelas VII MTs Ar Rahmat kendal tahun ajaran 2010/2011

2. Metode Demonstrasi dan Reading Aloud

Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani ”Metodhos”.

Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui dan

“hodhos” yang berarti jalan atau cara untuk mencapai tujuan.13

Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik

untuk mencapai maksud, cara kerja bersistem untuk memudahkan pelaksanaan

suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.14

10

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Bandung :

Balai Pustaka, 1990), hlm. 707 11

Ash Shidieqy, Shalat, hlm. 39 12

Ash Shidieqy, Shalat, hlm. 40 13

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Pers,

2002), hlm. 40 14

Kebudayaan, Indonesia, hlm. 652

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

6

Sedangkan demonstrasi sebagai metode mengajar ialah: "Guru atau orang

lain dan dapat pula salah seorang/beberapa murid memperlihatkan kepada semua

murid-murid lainnya tentang suatu proses."15

Sedangkan metode reading aloud yaitu membaca suatu teks dengan

keras.16

Yang dimaksud modifikasi metode demonstrasi dan reading aloud dalam

pembahasan ini yaitu suatu cara yang dipakai dalam hal ini pembelajaran shalat

untuk siswa kelas VII MTs Ar Rahmat melalui perpaduan dua cara yaitu siswa

mempraktekkan shalat disertai menyuarakan dengan keras bacaan-bacaannya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang masalah di atas, maka penulis bisa

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII MTs Ar Rahmat Tahun Pelajaran

2010/2011 dalam melakukan sholat ?

2. Apakah dengan modifikasi metode demontrasi dan reading aloud dapat

meningkatkan kemampuan shalat siswa kelas VII MTs Ar Rahmat Tahun

ajaran 2010/2011 ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai untuk mengetahui :

1. Kemampuan siswa kelas VII MTs Ar Rahmat Tahun Pelajaran 2010/2011

dalam melakukan sholat.

2. Dengan modifikasi metode demontrasi dan reading aloud dalam meningkatkan

kemampuan shalat siswa kelas VII MTs Ar Rahmat Tahun ajaran 2010/2011.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai :

15

Drs. Tayar Yusuf, Ilmu Praktek Mengajar (Metodik Khusus Pengajaran Agama), (Bandung

: PT. Ma'arif, 1993), cet. Ke 2, hlm. 56 16

Ismail SM, M. Ag, Strategi pembelajaran Agama Islam berbasis PAIKEM, (Semarang :

Rasail, 2008), Cet ke 1, hlm. 76

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

7

1. Bahan masukan yang objektif dalam meningkatkan kemampuan shalat siswa

MTs Ar Rahmat kendal.

2. Pedoman dalam mengatasi dan menanggulangi permasalahan dalam proses

belajar mengajar di sekolah.

3. Peningkatan kualitas pembelajaran terutama pada pembelajaran shalat sehingga

memperkecil kesulitan yang dihadapi oleh guru dan peserta didik khususnya.

F. Telaah Pustaka

Dalam tinjauan pustaka ini peneliti akan mendeskripsikan beberapa

penelitian yang dilakukan terdahulu relevansinya dengan judul skripsi ini. Adapun

karya-karya skripsi tersebut adalah

1. Dalam penelitian Siti Mahsunah 2007 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang yang berjudul “Implementasi pembelajaran shalat di SD Nurul

Islam Semarang” mengemukakan bahwa evaluasi pembelajaran sholat yang

dilakukan di SD Nurul Islam Semarang bersifat continue dan menyeluruh

artinya dilakukan terus menerus dan meliputi segala aspek belajar siswa yaitu

aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Dari pembelajaran shalat yang dilakukan

di SD Nurul Islam Semarang menggambarkan, bahwa setiap pembelajaran agar

menjadi baik harus melalui proses baik. Demikian juga pada pembelajaran

shalat perlu satu bentuk pembelajaran yang baik dengan berbagai proses agar

tujuan dari shalat itu bisa diperoleh peserta didik yaitu tercegah dari perbuatan

keji dan munkar dan lebih dari itu tertanam pada diri peserta didik bentuk

pengabdian yang penuh pada Allah SWT.

2. Sedangkan menurut hasil penelitian Luqfatul Hasanah, 2008 Dalam skripsinya

yang berjudul “Perhatian Orangtua Nelayan terhadap shalat anak di Desa

Wedung Kecamatan Wedung Kabupaten Demak”. Mengemukakan bahwa

cara orangtua nelayan di desa Wedung memperhatikan shalat anak dan macam-

macam perhatian yang diberikan terhadap shalat anak di Desa Wedung

Kecamatan Wedung Kabupaten Demak merasa dapat memenuhi kewajiban dan

tanggung jawab mereka sebagai orangtua dalam mendidik dan mengemban

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

8

amanat dari Allah SWT untuk menjadikan dan memberikan apa yang terbaik

bagi anak-anaknya untuk kehidupan dunia dan akherat kelak.

3. Penelitian Nur Alfiyah, 2008 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

yang berjudul “Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam

meningkatkan kesadaran beribadah shalat siswa di SMP Negeri 31

Semarang” mengemukakan bahwa adanya peran guru pendidikan agama

Islam yang cukup signifikan dalam meningkatkan kesadaran beribadah siswa

di SMP Negeri 31 Semarang. Hal ini terlihat dari para guru agama sendiri yang

berperan mengembangkan pemahaman wawasan pemahaman siswa tentang

ibadah shalat. Sedangkan mengenai kesadaran ibadah siswa terbagi tiga

kelompok yaitu siswa yang kesadaran beribadahnya baik, sedang, dan rendah.

Dari penelitian terdahulu berbeda dengan penelitian ini. Dalam penelitian

ini lebih memfokuskan pada meningkatkan kemampuan shalat siswa melalui

metode demonstrasi dan reading aloud, dan juga pada bentuk penelitiannya, pada

penelitian kali ini peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas yang mana

untuk mengetahui peningkatan kemampuan shalat siswa dilakukan dengan

tahapan beberapa siklus. Dan karena ada juga kesamaannya yaitu tentang

pembahasannya tentang shalat jadi penelitian diatas tersebut menjadi rujukan

peneliti.

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian

tindakan merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan pada

pengembangan kekuatan berpikir reflektif, diskusi, penentuan keputusan

dan tindakan oleh orang-orang biasa, berpartisipasi penelitian kolektif

mengatasi kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi kegiatannya.17

17

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosda

Karya, 2005) hlm.142

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

9

Penelitian ini menurut Kurt Lewin menggambarkan penelitian

tindakan sebagai suatu proses siklikal spiral yang meliputi beberapa

langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan dan dan pengamatan.18

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian merupakan suatu prinsip dasar atau landasan

yang digunakan untuk mengapresiasikan sesuatu. Dalam hal ini teori dasar

yang dipakai adalah pendekatan fenomenologi yang merupakan

memahami gejala yang aspek subyektif dari perilaku orang.19

Dengan pendekatan fenomenologi ini peneliti mencoba memahami

dan menggambarkan keadaan atau fenomena subyek yang diteliti dengan

menggunakan logika-logika serta teori-teori yang sesuai dengan lapangan.

Dalam hal ini proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang

diterapkan pada Kelas VII MTs Ar Rahmad semester I tahun ajaran

2010/2011 dalam menerapkan metode demonstrasi dan reading aloud

pada peserta didiknya

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dijadwal yang telah disusun.

Pengumpulan data yang bersifat kuantitatif menggunakan multi metode

yakni :

a. Metode Pengamatan (observasi)

Metode pengamatan (observasi) cara pengumpulan data terjun

langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti (populasi atau

sampel).20

Peneliti secara langsung mengamati bagaimana

pembelajaran shalat menggunakan modifikasi metode demonstrasi dan

reading aloud melalui aaaaaaaaaa yang dilakukan di kelas VII MTs Ar

Rahmat Kendal.

b. Metode Test

18

Ibid, hlm. 145 19

Ibid, hlm. 10. 20

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004) hlm.

23

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

10

Metode test yang digunakan adalah jenis test praktek. Metode

ini digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan shalat siswa

dari segi bacaan dan gerakannya yaitu dengan mengadakan uji praktek

kemampuan melaksanakan shalat

c. Metode Wawancara (interview)

Metode Wawancara (interview) Yaitu metode pengumpulan

data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara

sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian.21

Maksud metode ini mengadakan komunikasi langsung

terhadap peserta didik yang sedang belajar.

Metode interview ini juga akan mewawancarai guru sebagai

mitra kerja penelitian ini

d. Metode Dokumentasi

Sumber dokumentasi pada dasarnya ialah segala bentuk

sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen baik resmi

maupun tidak resmi.22

Metode dokumentasi ini digunakan untuk

mengumpulkan data verbal yang berbentuk tulisan maupun antifact,

foto dan sebagainya.23

4. Metode Analisis Data

Metode analisis data yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-

kata, gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan

penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran

penyajian laporan tersebut.24

Analisis data adalah mengatur urutan data,

mengorganisasikanya kedalam satu pola, kategori dan satuan uraian dasar.

21

ibid, hlm 192 22

Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan Statistik (Bandung, Bumi Aksara,

1993),hlm 41-42 23

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia, 1991),

hlm 23 24

Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: P.T. Remaja Rosda

Karya, 2002), hlm. 7.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

11

Sehingga dapat di temukan tema, dan dapat dirumuskan hipotesis (ide)

kerja seperti yang disarankan data.25

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

beberapa tahapan diantaranya:

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data lapangan yang berwujud kata-kata

dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.26

b. Reduksi data

Reduksi data dengan jalan membuat abstraksi. Langkah

selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan, kemudian

satuan-satuan itu dikategorisasikan pada langkah berikutnya.

Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding. Tahap

akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan

keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah kini tahap

penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori

subtantif dengan menggunakan metode Analisis Kualitatif.27

c. Display data

Display disini dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan.28

Dalam hal ini informasi berupa kinerja komite

dan pengembangan madrasah dengan pola komunikasi yang dilakukan,

juga landasan teori yang membahas tentang komite sekolah dan

pengembangan madrasah.

d. Penarikan kesimpulan/verifikasi

Penarikan kesimpulan, dalam pandangan ini hanyalah sebagai

dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga

diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin

25

Ibid, hlm. 103. 26

Milles, Mattew B.& Huberman A. Michael, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: UI Press,

1992), hlm. 15 27

Lexy J.Moleong, op.cit, hlm.190 28

Ibid., hlm. 17

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

12

sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran

menganalisis sehingga menulis, dan merupakan sebuah tinjauan ulang

pada catatan-catatan lapangan atau mungkin menjadi begitu seksama

dan akan makan tenaga dengan peninjauan kembali itu.29

Analisa data kualitatif adalah data yang digambarkan dengan

kata-kata atau kalimat dipisahkan menurut untuk memperoleh sebuah

kesimpulan.

Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga

tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi

maupun mempelajari implikasi.30

Metode deskriptif yang peneliti gunakan ini mengacu pada analisis

data secara induktif, karena: 1). Proses induktif lebih dapat menemukan

kenyataan-kenyataan jamak yang terdapat dalam data, 2). Lebih dapat

membuat hubungan peneliti dengan responden menjadi eksplisit, dapat

dikenal dan akuntabel, 3). Lebih dapat menguraikan latar belakang secara

penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya

pengalihan pada suatu latar lainnya, 4). Analisa induktif lebih dapat

menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan,

5). Analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit

sebagai bagian struktur analitik31

Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis ini untuk

menganalisis penerapan modifikasi metode demonstrasi dan reading aloud

dalam aaaaaaaaaa di MTs Ar Rahmat Kendal.

29

Ibid., hlm. 19 30

Saifuddin Azwar, Op.Cit, hlm. 6-7. 31

Lexy. J. Moleong, Op. Cit., hlm. 10

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

8

BAB II

PEMBELAJARAN SHALAT MELALUI

MODIFIKASI METODE DEMONSTRASI DAN READING ALOUD

A. Kajian Pustaka

Untuk menghindari duplikasi atau pengulangan penulisan, penulis

menyertakan telaah pustaka yakni beberapa buku hasil karya para pakar

pendidikan atau skripsi yang berkaitan dengan penelitian yang penulis angkat.

Adapun skripsi dan buku-buku yang dimaksud yaitu tentang pembelajaran

shalat dan metode demonstrasi dan reading aloud juga tentang skripsi yang

menggunakan metode penelitian tindakan kelas antara lain:

1. Dalam penelitian Siti Mahsunah 2007 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang yang berjudul “Implementasi pembelajaran shalat di SD Nurul

Islam Semarang” mengemukakan bahwa evaluasi pembelajaran sholat yang

dilakukan di SD Nurul Islam Semarang bersifat continue dan menyeluruh

artinya dilakukan terus menerus dan meliputi segala aspek belajar siswa yaitu

aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Dari pembelajaran shalat yang dilakukan

di SD Nurul Islam Semarang menggambarkan, bahwa setiap pembelajaran agar

menjadi baik harus melalui proses baik. Demikian juga pada pembelajaran

shalat perlu satu bentuk pembelajaran yang baik dengan berbagai proses agar

tujuan dari shalat itu bisa diperoleh peserta didik yaitu tercegah dari perbuatan

keji dan munkar dan lebih dari itu tertanam pada diri peserta didik bentuk

pengabdian yang penuh pada Allah SWT.

2. Sedangkan menurut hasil penelitian Luqfatul Hasanah, 2008 Dalam skripsinya

yang berjudul “Perhatian Orangtua Nelayan terhadap shalat anak di Desa

Wedung Kecamatan Wedung Kabupaten Demak”. Mengemukakan bahwa

cara orangtua nelayan di desa Wedung memperhatikan shalat anak dan macam-

macam perhatian yang diberikan terhadap shalat anak di Desa Wedung

Kecamatan Wedung Kabupaten Demak merasa dapat memenuhi kewajiban dan

tanggung jawab mereka sebagai orangtua dalam mendidik dan mengemban

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

9

amanat dari Allah SWT untuk menjadikan dan memberikan apa yang terbaik

bagi anak-anaknya untuk kehidupan dunia dan akherat kelak.

3. Penelitian Nur Alfiyah, 2008 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

yang berjudul “Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam

meningkatkan kesadaran beribadah shalat siswa di SMP Negeri 31

Semarang” mengemukakan bahwa adanya peran guru pendidikan agama

Islam yang cukup signifikan dalam meningkatkan kesadaran beribadah siswa

di SMP Negeri 31 Semarang. Hal ini terlihat dari para guru agama sendiri yang

berperan mengembangkan pemahaman wawasan pemahaman siswa tentang

ibadah shalat. Sedangkan mengenai kesadaran ibadah siswa terbagi tiga

kelompok yaitu siswa yang kesadaran beribadahnya baik, sedang, dan rendah.

Dari penelitian terdahulu berbeda dengan penelitian ini. Dalam penelitian

ini lebih memfokuskan pada meningkatkan kemampuan shalat siswa melalui

metode demonstrasi dan reading aloud, dan juga pada bentuk penelitiannya, pada

penelitian kali ini peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas yang mana

untuk mengetahui peningkatan kemampuan shalat siswa dilakukan dengan

tahapan beberapa siklus. Dan karena ada juga kesamaannya yaitu tentang

pembahasannya tentang shalat jadi penelitian diatas tersebut menjadi rujukan

peneliti.

B. Kerangka Berfikir

1. Pembelajaran Shalat

a. Pengertian Pembelajaran Shalat

Pembelajaran seperti yang didefinisikan Oemar Hamalik adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, interval

material fasilitas perlengkapan dan prosedur yang paling mempengaruhi

untuk mencapai tujuan pembelajaran.1

Menurut Mulyasa, pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi

antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan

1 Ismail, S. M., Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:

Rasail, 2009), hlm. 9

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

10

perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut banyak

sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari

diri individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan

individu tersebut.2

Sebelum penggunaan istilah pembelajaran populer, para penulis

menggunakan istilah pengajaran. Karena pada hakekatnya ada perbedaan

persepsi antara istilah pembelajaran dan pengajaran. Praktik mengajar di

sekolah-sekolah pada umumnya lebih banyak berpusat pada guru, atau

berkonotasi pada teacher centered (berpusat pada guru). Dengan

menggunakan istilah pembelajaran diharapkan guru ingat tugasnya

membelajarkan siswa.

Pembelajaran terkait dengan bagaimana membelajarkan siswa atau

bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan dorongan oleh

kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam

kurikulum sebagai kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran

berupaya menjabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum

dengan menganalisa tujuan pembelajaran dan karakteristik isi bidang studi

pendidikan agama yang terkandung dalam kurikulum. Selanjutnya

dilakukan kegiatan untuk memilih, menetapkan dan mengembangkan cara-

cara (metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan kondisi yang ada agar

kurikulum dapat diaktualisasikan dalam proses pembelajaran).

Sedangkan asal makna kata shalat menurut bahasa Arab ialah

“do’a”, tetapi yang dimaksud disini ialah “Ibadat yang tersusun dari

beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi

dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan”.

Firman Allah SWT :

2 Ismail, S. M., PAIKEM, hlm 10

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

11

Artinya :”Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari

(perbuatan perbuatan) keji dan mungkar.” (Q.S. Al-Ankabut/:

45)3

Sedangkan menurut istilah fiqh, shalat adalah beberapa ucapan atau

rangkaian ucapan dan perbuatan (gerakan) yang dimulai dengan takbir dan

diakhiri dengan salam yang dengannya kita beribadah kepada Allah, dan

menurut syarat-syarat yang telah ditentukan oleh agama.4

Kata shalat dalam pengertian bahasa arab, ialah : “Do’a memohon

kebaikan dan pujian.”

Adapun takrif shalat yang dikehendaki syara’ sebagai nama bagi

ibadah yang menjadi tiang agama Islam, menurut fuqaha (ahli fiqh) :

هحصىصت بشرائط بها يتعبذ لتسلين با هختتوت بالتكبير هفتتحت وافعال اقىال

Artinya :”Beberapa ucapan dan beberapa perbuatan (gerakan tubuh) yang

dimulai dengan takbir, disudahi salam, yang dengannya kita

beribadat kepada Allah, menurut syarat-syarat yang ditentukan.5

Kewajiban Shalat termasuk rukun Islam, diwajibkan ketika

Rasulullah Mi’raj. Sabda Rasulullah SAW :

واقام الله رسىل هحوذا واى الله اال آلاله اى شهادة خوس على االسالم بني

رهضاى وصىم البيت وحج الزكاة وايتاء الصالة

Artinya :”Islam ditegakkan diatas lima (dasar, rukun) : syahadah bahwa

tiada tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah

rasul Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, haji ke bait

Allah, dan puasa ramadhan. (HR. Bukhari Muslim)

Jadi pembelajaran shalat yaitu sebuah interaksi antara anak didik

dan guru dalam hal membahas masalah shalat yang diharapkan terjadi

perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik khususnya dalam hal

shalat, dan khususnya lagi shalat dhuhur.

b. Macam Shalat wajib, Raka’at, dan waktunya

Shalat wajib ialah (shalat yang harus dikerjakan oleh muslim) ada

5 yaitu :

3 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007), hlm. 53

4 Sentot Haryanto, Psikologi Shalat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000), hlm. 59

5 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shidieqy, Pedoman Shalat, (Semarang: Pustaka Rizki

Putra, 2001), hlm. 40

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

12

1) Shalat Zuhur, 4 raka’at, dan waktunya sejak matahari condong kearah

barat sampai bayangan sama panjang dengan bendanya.

2) Shalat Ashar, 4 raka’at, dan waktunya sejak bayangan lebih panjang

dari bendanya sampai bayangan 2 kali lebih panjang dari bendanya,

sekitar hampir terbenamnya matahari.

3) Shalat magrib, 3 raka’at, dan waktunya sejak terbenam matahari

sampai mega kuning hilang.

4) Shalat Isya, 4 raka’at, dan waktunya sejak hilangnya mega kuning

sampai fajar shadiq (hampir) terbit.

5) Shalat Subuh, 2 raka’at, dan waktunya adalah pada saat fajar shadiq

(hampir) terbit.6

c. Syarat Wajib Shalat

Menurut Syekh Syamsudin Abu Abdillah dalam buku terjemah

fathul Qarib syarat kewajiban shalat yaitu :

1) Islam, orang kafir tidak wajib shalat, dan tidak pula mengqadha

shalat-shalat yang ditinggalkan selama ia kafir (ketika ia masuk Islam)

2) Baligh, maka bagi anak yang belum baligh baik pria maupun wanita,

tidak wajib shalat, tapi orangtua wajib menyuruhnya ketika anak

menginjak 7 tahun, atau lebih, kalau sudah tamyiz (mengerti arah),

atau dinantikan sampai lewat tamyiz, bahkan setelah umur 10 tahun,

belum juga melaksanakan shalat (enggan shalat) maka orangtua

diperbolehkan memukulnya.

3) Berakal sehat, maka bagi yang gila tidak wajib shalat.7

d. Rukun Shalat

Shalat itu meliputi perbuatan dan perkataan, sebagian rukun dan

sebagian lagi adalah sunnah. Jadi kajian tentang cara melakukan shalat ini

meliputi rukun dan sunnah-sunnah shalat.8

6 Abdul Fatah Idris – Abu Ahmadi, Fikih Islam Lengkap, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm.

39-40 7 Syekh Syamsudin Abu Abdillah, Fathul Qarib, Terj. Abu H.F Ramadhan,, (Surabaya:

Mutiara Ilmu, 1995), hlm. 51

8 Lahmudin Nasution, Fiqh 1, (Jakarta: Logos, 1995), hlm. 65

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

13

Rukun shalat itu ada 17 perkara yaitu :

1) Niat

Sebagaimana ibadah lainnya shalat juga tidak sah bila tidak

disertai dengan niat.

2) Berdiri jika sanggup.

3) Takbiratul Ihram

4) Membaca surat al- Fatihah

5) Ruku’

6) Tuma’ninah pada ruku’.

7) I’tidal,

8) Tuma’ninah pada I’tidal

9) Sujud,

10) Tuma’ninah pada sujud

11) Duduk diantara pada dua sujud

12) Tuma’ninah pada duduk antara dua sujud.

13) Duduk akhir,

14) Tasyahud, dan

15) Membaca shalawat pada tasyahud.

16) Mengucap salam, dan

17) Berniat keluar dari shalat.9

e. Arti Penting Shalat Bagi Anak

Pembinaan ketaatan beribadah pada anak mulai dari dalam

keluarga. Anak masih kecil, kegiatan ibadah yang menarik baginya adalah

yang mengandung gerak, sedangkan pengertian tentang ajaran agama

belum dapat dipahaminya. Karena itu ajaran agama yang abstrak tidak

menarik perhatiannya. Anak-anak suka melakukan shalat meniru orang

tuanya, kendati ia tidak mengerti apa yang dilakukannya itu.10

9 Nasution, Fiqh 1, hlm. 66-76

10

Zakiah Darajat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah, (Jakarta: CV.

Ruhama,1995), hlm. 61

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

14

Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita saksikan bahwa tindak

keagamaan yang dilakukan oleh anak-anak pada dasarnya diperoleh dari

meniru. Berdo’a dan shalat misalnya mereka laksanakan karena hasil

melihat perbuatan dilingkungan, baik berupa pembiasaan ataupun

pengajaran yang intensif.

2. Metode-Metode Dalam Pendidikan Shalat Anak

Dalam mendidik anak untuk dapat melaksanakan shalat dengan baik dan

benar diperlukan adanya metode yang tepat agar anak lebih baik dalam praktek

pelaksanaan ibadah shalat tersebut. Guru dalam hal ini sebagai pendidik yang ada

di sekolahan tentunya harus bisa mendidik anak secara maksimal dalam kegiatan

pelaksanaan pembelajaran shalat tersebut.

Diantara beberapa metode dalam pembelajaran pelaksanaan shalat bagi

anak antara lain sebagai berikut :

a) Pendidikan dengan pembiasaan

Anak dalam perkembangan kepribadiannya selalu membutuhkan

seorang tokoh identifikasi, biasanya anak menjadikan orangtuanya sebagai

tokoh teridentifikasi. Dalam proses identifikasi anak secara tidak sadar

mengambil contoh sikap, norma, nilai, tingkah laku dan sebagainya dari

tokoh identifikasi tersebut. Jadi orangtua diharap bisa membiasakan suatu

kebiasaan dalam keluarga untuk selalu membudayakan shalat, baik shalat

berjamaah di rumah maupun di maasjid. Supaya anak terbentu mulai kecil

di dalam keluarga.

Dengan demikian dalam proses identifikasi anak tidak saja ingin

menjadi secara lahiriah, tetapi terutama secara batiniah. Dalam lingkungan

keluarga orangtua dapat melaksanakan pendidikan Islam seperti

pendidikan tentang shalat melalui kebiasaan.11

b) Pendidikan dengan Qudwah keteladanan

Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang

berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan

11

Darajat, Keluarga, hlm. 152-153.

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

15

membentuk aspek moral, spiritual, dan etos sosial anak. Mengingat

pendidik adalah seorang figur terbaik dalam pandangan anak, yang tindak

tanduk dan sopan santunnya, disadari atau tidak, akan ditiru oleh mereka.

Oleh karena itu masalah keteladanan menjadi faktor penting dalam

menentukan baik buruknya anak. Adalah suatu yang sangat mudah bagi

pendidik yaitu mengajari anak dengan berbagai materi pendidikan, akan

tetapi adalah hal sulit bagi anak untuk melakasanakannya ketika melihat

orang yang memberikan pengarahan dan bimbingan kepadanya tidak

mengamalkannya.12

c) Pendidikan dengan praktek atau demonstrasi.

Metode praktek dimaksudkan supaya mendidik dengan

menggunakan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda,

seraya memperagakan dengan harapan anak didik menjadi jelas dan

gamblang sekaligus dapat mempraktekkan materi yang dimaksud.13

Berkenaan dengan metode praktek dalam perintah shalat

Rasulullah bersabda dalam hadis yang artinya : Shalatlah kamu

sebagaimana engkau sekalian melihat aku shalat. Sesungguhnya hal

tersebut memberi pengalaman praktis sehingga dapat memberi masukan

wawasan dan ilmu pengetahuan kepada anak untuk menjadi baik dan

benar.

d) Pendidikan dengan nasehat (Mauidzah)

Metode ini digunakan supaya anak didik selalu dalam kebenaran

dan pendidikan dapat menjangkau berbgai aspek kehidupan, seperti

pendidikan sosial, memperingatkan yang haram, anak kecil, cara memberi

petunjuk kepada orang dewasa, dan pendidikan moral, spiritual, jasmani

dan dakwah dengan lemah lembut.

12 Holidin , http://olehholidin.multiply.com/journal/item/4, diakses 5 Pebruari 2011

13

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 153

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

16

e) Pendidikan dengan hukuman (Uqubah).

Metode ini tujuannya mengajarkan adab yang meruipakan elemen

utama dalam pendidikan. Hukuman harus dilakukan pada waktu yang

tepat, sarana yang tepat, tidak berbahaya dan membahayakan orang lalin.

Dan anak harus tahu kenapa diberi hukuman. Metode ini hanyalah untuk

menjadikan manusia jera dan tidak mengulangi kesalahannya.

f) Pendidikan dengan latihan

Pendidikan dengan latihan disebut dengan metode drill yaitu

metode latihan siap untuk memperoleh ketangkasan dan ketrampilan.

Metode drill merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan

ketrampilan dan kemampuan shalat anak, karena metode ini menitik

beratkan kepada latihan yang terus menerus dan berulang-ulang.

g) Pendidikan dengan Demonstrasi dan Reading aloud

Sedang dalam penelitian ini peneliti mencoba menggabungkan

kedua metode tersebut guna meningkatkan kemampuan shalat siswa kelas

VII di M.Ts. Ar Rahmat Kendal tahun ajaran 2010/2011. Karena peneliti

anggap kedua metode ini cocok dan mampu dalam mengatasi masalah

pembelajaran tentang shalat yang terjadi di sekolah tersebut.

Untuk lebih jelasnya akan peneliti jelaskan terlebih dahulu secara

luas tentang kedua metode tersebut.

1) Modifikasi Metode Demonstrasi dan Reading a Loud

Demonstrasi sebagai metode mengajar dimaksudkan bahwa

seorang guru, orang luar sengaja diminta, siswa sekali pun

memperlihatkan pada seluruh kelas suatu proses.14

Demonstrasi dalam hubungannya dengan penyajian informasi

dapat diartikan sebagai upaya peragaan atau pertunjukan tentang cara

melakukan atau mengerjakan sesuatu. Metode demonstrasi adalah

metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan,

dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun

14

Winarno Surakhmad, Metodologi Pengajaran Nasional, (Bandung: Jemmars, 1980),

hlm. 87

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

17

melaui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok

bahasan atau materi yang sedang disajikan.15

Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang

menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk

memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik.16

Jadi metode demonstrasi yaitu sebuah cara yang digunakan

dalam proses belajar mengajar dengan cara memperlihatkan peragaan

sesuatu/kegiatan baik langsung maupun menggunakan peraga. Khusus

pada pembahasan ini yaitu memperagakan tentang shalat. Baik

menggunakan metide visual maupun secara langsung.

Sedangkan reading aloud yaitu dari bahasa inggris yang berarti

membaca dengan keras. Yang dalam langkah-langkahnya contohnya

yaitu guru memilih suatu teks dalam penelitian ini suatu bacaa-bacaan

yang ada pada shalat, kemudian siswa membaca dengan nyaring supaya

cepat diingat oleh para siswa. Dan bisa meningkatkan ketrampilan

dalam masalah shalat.

Jadi ketika demonstrasi dan reading aloud digabungkan menjadi

sebuah metode dalam menyampaikan materi dengan para siswa

mempaktikkan gerakan shalat sambil membacakan bacaan-bacaan yang

ada pada shalat dibaca dengan keras. Dengan harapan siswa ketika

membaca bisa cepat memahami dan ingat ketika suatu gerakan

dilakukan, bacaan apa yang seharusnya dibaca.

2) Tujuan Metode Demonstrasi dan Reading Aloud

Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi dalam proses

belajar mengajar ialah untuk memperjelas pengertian konsep dan

memperlihatkan (meneladani) cara melakukan sesuatu atau proses

terjadinya sesuatu. Ditinjau dari sudut tujuan penggunaannya dapat

dikatakan bahwa metode demonstrasi bukan metode yang dapat

diimplimentasikan dalam KBM secara independen, karena ia

15

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosda Karya, 2008), hlm. 208 16

Ismail, S. M., PAIKEM, hlm. 20

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

18

merupakan alat bantu memperjelaskan apa-apa yang diuraikan, baik

secara verbal maupun secara tekstual. Jadi, metode demonstrasi lebih

berfungsi sebagai setrategi mengajar yang digunakan untuk

menjalankan metode mengajar tertentu seperti metode ceramah.17

Ada asumsi psikologi yang melatarbelakangi perlunya

penggunaan metode demonstrasi dalam PBM (Proses Belajar

Mengajar), yakni belajar adalah proses melakukan dan mengalami

sendiri (learning by doing and experiencing) apa-apa yang dipelajari.

Dengan melakukan dan mengalami sendiri, siswa diharapkan dapat

menyerap kesan yang mendalam ke dalam benak.

Begitu juga dengan reading aloud juga merupakan sebuah

setrategi yang digunakan untuk menguatkan dalam hal pembelajaran

pada suatu pokok bahasan tertentu. Seperti pada penelitian ini, untuk

mnguatkan bacaan-bacaan yang ada pada shalat.

3) Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi dan Reading Aloud

Dipandang dari sisi psikologi pedagogis, dapat diraih banyak

keuntungan dengan menggunakan metode demonstrasi, antara lain yang

terpenting adalah :18

(a). Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.

(b). Proses belajar mengajar siswa lebih terarah pada materi yang

sedang dipelajari.

(c). Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat

dalam diri siswa.

Selanjutnya, S. Nasution, yang secara khusus menyoroti

manfaat metode demonstrasi dengan meenggunakan alat peraga

tambahan dalam hal ini bisa dikolaborasikan dengan reading aloud,

berpendapat bahwa :

(a). Menambah aktifitas belajar siswa karena ia turut melakukan

kegiatan.

17

Muhibbin, Baru, hlm. 207

18 Muhibbin, Baru, hlm. 209

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

19

(b). Menghemat waktu belajar di kelas/sekolah. Karena dalam hal

shalat bisa dilakukan di rumah masing-masing.

(c). Menjadikan hasil belajar yang lebih mantap dan permanen.

(d). Membantu siswa dalam mengejar ketertinggalan penguasaan

materi pelajaran, karena bisa sambil diingat-ingat ketika

dipraktikkan secara terus menerus

(e). Membangkitkan minat dan aktifitas belajar siswa.

(f). Memberikan pemahaman yang lebih tepat dan jelas.

Namun demikian, metode demonstrasi maupun reading aloud

sepertihalnya metode-metode lain yang juga mengandung kelemahan-

kelemahan, antara lain :

(a). Menghabiskan waktu yang cukup lama ketika

didemonstrasikannya di sekolah.

(b). Demonstrasi dan reading aloud tidak dapat diikuti/dilakukan

dengan bai oleh siswa yang memiliki cacat tubuh atau

kelainan/kekurangan fisik tertentu.

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang diteliti,

Jawaban ini dapat benar, atau salah tergantung pembuktian di lapangan.

Sebagaimana diungkapkan oleh S. Margono, bahwa “hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap

paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.19

Peneliti mengajukan hipotesis tindakan dalam penelitian ini berupa

kemampuan shalat siswa kelas VII akan meningkat jika diterapkan dengan

menggunakan modifikasi metode demonstrasi dan reading aloud di M.Ts. Ar

Rahmat Kendal tahun ajaran 2010/2011.

19

Nana Sudjana, Ibrohim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru,

1989),hlm. 12.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

20

BAB III

METODE PENELITIAN

Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani ”Metodhos”.

Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui dan

“hodhos” yang berarti jalan atau cara untuk mencapai tujuan.1

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia metode adalah cara yang teratur

dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud, cara kerja bersistem untuk

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.2

Jadi metode penelitian disini merupakan suatu cara yang sistematis yang

digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dari penelitian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan merupakan

suatu proses yang memberikan kepercayaan pada pengembangan kekuatan

berpikir reflektif, diskusi, penentuan keputusan dan tindakan oleh orang-orang

biasa, berpartisipasi penelitian kolektif mengatasi kesulitan-kesulitan yang mereka

hadapi kegiatannya.3

Mengutip definisi yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis seperti dikutip

dalam D. Hopkins dalam bukunya yang berjudul A Teacher’s Guide To

Classroom Reaserch, Bristol, PA. Open University Press, 1993, halaman 44 dapat

dijelaskan pengertian PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat

reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan

rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam

pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, memperbaiki kondisi

1 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), hlm. 40 2 Kebudayaan, Indonesia, hlm. 652

3 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008),

hlm. 3

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

21

di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan serta dilakukan secara

kolaboratif.4

Penelitian ini menurut Kurt Lewin menggambarkan penelitian tindakan

sebagai suatu proses siklikal spiral yang meliputi beberapa langkah yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.5

Adapun bagan alur penelitiannya sebagai berikut :

Dan seterusnya sesuai dengan kebutuhan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di M.Ts. Ar Rahmat Kendal. Penelitian ini

berlangsung selama satu bulan (4 minggu). Pada minggu pertama digunakan

untuk kegiatan persiapan, yaitu dengan melakukan penentuan siswa yang

diteliti, mengkondisikan tempat untuk praktik, dan persiapan administrasi, dan

4 Saminanto, Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas), (Semarang: RaSAIL, 2010), hlm.

3 5 Saminanto, PTK, hlm. 145

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

Pengamatan

SIKLUS I

SIKLUS II Refleksi

Pengamatan

Pelaksanaan

?

Perencanaan

SIKLUS III

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

22

juga digunakan untuk kegiatan pembelajaran siswa tentang shalat wajib

khususnya shalat dhuhur (siklus I), yaitu melaksanakan pembelajaran oleh

guru di kelas dengan menggunakan modifikasi metode demonstrasi dan

reading aloud di sekolah, minggu kedua melaksanakan evaluasi siklus I, yaitu

dengan mengadakan tes praktik shalat dhuhur secara bersama-sama kemudian

dilanjutkan dengan praktik secara individu. Minggu ketiga pelaksanaan

pembelajaran siklus II, minggu keempat evaluasi untuk siklus II. Pada

pelaksanaannya nanti akan direfleksi pada setiap siklus berjalan. Untuk lebih

detailnya dapat dilihat pada jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 1

Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas

No Rencana Kegiatan Waktu (Minggu) ke-

1 2 3 4

1 Kondisi awal

(observasi awal)

2 Penyerahan proposal

3 Persiapan

Menyusun Konsep Pelaksanaan

pembelajaran

Menyusun instrumen penelitian. √

Menyepakati jadwal dan tugas

penelitian √

Diskusi Konsep pelaksanaan penelitian. √

4 Pelaksanaan

Mempersiapkan bahan pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran √

Melakukan demonstrasi shalat √

Melakukaan praktik shalat dengan

menyuarakan bacaan √

5 Observasi

Evaluasi praktik shalat dengan

demonstrasi dan reading aloud

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

23

Melakukan penilaian praktik shalat

secara kelompok lima siswa √

6 Refleksi

Mencatat semua aktifitas siswa, lebih-

lebih terhadap kekurangan atau masalah

yang dihadapi siswa

7 Perencanaan siklus II

Membuat perencanaan pelaksanaan

siklus II

8 Pelaksanaan

Pelaksanaa pembelajaran shalat dengan

metode demonstrasi dan reading aloud

9 Observasi

Pembiasaan pelaksanaan shalat dhuhur

berjamaah di sekolah

10 Evaluasi shalat ashar secara

berkelompok √

11 Refleksi

Mencatat segala kendala yang ada

sebagai catatan terhadap tindakan

selanjutnya.

12 Menyusun laporan √

C. Pelaksana dan Kolaborator

Kalaborator dalam Pelaksanaan Class Action Research (CAR) adalah

peneliti yang bersama-sama dengan guru dalam pelaksanaan penelitian, guru

tersebut adalah guru fikih kelas VII M.Ts. Ar Rahmat Kendal yaitu Bapak Ahmad

Rajin.

D. Rancangan Penelitian

Dalam langkah-langkah PTK untuk setiap siklusnya terdiri dari 4 langkah

yaitu yang terdiri dari perencanaan tindakan (planing), pelaksanaan tindakan

(acting), observasi (observing), refleksi (reflecting).

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

24

Secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Siklus I

a) Perencanaan.

1) Menentukan materi yaitu pada standar kompetensi melaksanakan tata

cara shalat fardhu dan sujud sahwi dan kompetensi dasar

mempraktikkan shalat lima waktu di kelas VII A tahun ajaran

2010/2011

2) Menentukan metode pembelajaran yaitu menggunakan modifikasi

metode demonstrasi dan reading aloud.

3) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan peraga yang

diperlukan.

4) Mengembangkan skenario pembelajaran, dari rencana pembelajaran

hingga saat praktik shalat.

5) Membuat lembar pantauan siswa tentang pelaksanaan shalat fardhu di

rumah.

6) Membentuk kelompok yang heterogen. Peserta didik dibagi menjadi 7

(tujuh) kelompok dengan setiap kelompoknya beranggotakan 5 orang.

7) Menyiapkan format evaluasi yang berupa lembar penilaian tes praktik

shalat, baik dari segi bacaan maupun dari segi gerakannya.

b) Pelaksanaan

Yaitu dengan melaksanakan :

1) Setelah menyiapkan apa yang dibutuhkan dalam pembelajaran,

termasuk RPP dan peraga, guru mulai mempelajarinya dengan seksama

supaya dalam pelaksanaannya bisa berjalan lancar.

2) Guru melaksanakan pembelajaran tentang shalat fardhu dimulai dengan

apersepsi, dikegiatan ini guru memberi motivasi kepada siswa tentang

pentingnya, manfaat shalat dan juga hukuman bagi yang

meninggalkannya, supaya siswa mengatahui secara mendasar tentang

shalat. Jadi ketika melaksanakan kewajiban shalat tidak dianggap

sekedar sebagai rutinitas, tetapi mengetahui secara subtansi arti shalat

tersebut.

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

25

3) Kemudian dilanjutkan pada kegiatan inti. Pada kegiatan ini guru

memulai pembelajaran dari hal yang paling awal orang belajar shalat,

yaitu mengetahui tentang rukun dan syarat shalat, dilanjutkan bacaan-

bacaan shalat. Pada tahap ini guru perlu membahas lebih mendalam

lagi, tidak sekedar hafal bacaan-bacaan shalat, tetapi sekalian

mengetahui artinya. Karena pada tataran siswa kelas VII usia siswa

sudah memasuki usia yang bisa menanggung akan segala perbuatannya

(mukalaf).

4) Setelah dirasa siswa dalam bacaan sudah bisa kemudian untuk gerakan

shalatnya, guru mempraktikkan gerakan shalat mulai dari awal

dicontohkan secara terpotong-potong pada tiap-tiap bagian gerakan

shalat secara sempurna.

5) Setelah guru mencontohkan secara keseluruhan dan siswa mengamati,

sekarang siswa yang mempraktikkannya dan guru mengamati setiap

gerakan siswa. Dan ketika dalam mempratikkannya siswa mengalami

kesulitan atau pun kesalahan, maka guru wajib membantunya.

6) Pada saat mempraktikkan shalat siswa diharap menyuarakan bacaan-

bacaan shalatnya dengan keras supaya guru bisa memantau antara yang

benar dan yang salah.

7) Kemudian guru menghimbau kepada para siswa untuk melaksanakan

shalat berjamaah shalat dhuhur di sekolah sebagai pembiasaan atas

pembelajaran tadi.

c) Observasi dengan mengamati terjadinya aktifitas belajar siswa, dengan

ditandai kefashihan melafadzkan bacaan shalat, kesempurnaan

gerakannya, dan kekhusukan dengan dilihat dari sikap ketika shalat karena

dengan melafadzkan, siswa hanya terfokus pada bacaan-bacaan shalat saja.

d) Refleksi

1) Menilai hasil tindakan dengan menilai praktik shalat siswa.

2) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.

3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk

digunakan pada siklus berikutnya.

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

26

2. Siklus II

a) Perencanaan

1) Mengidentifikasi masalah berdasarkan refleksi siklus I dan alternative

pemecahan masalahnya

2) Guru menampung semua permasalahan yang muncul setelah siswa

melakukan siklus I

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pokok

bahasan yang sama dengan materi yang berbeda dari siklus I melalui

pengelolaan kelas yang lebih efektif.

4) Guru menyiapkan kembali lembar pengamatan yang meliputi lembar

pengamatan aktivitas siswa dalam praktik maupun dalam kegiatan

pembelajaran.

b) Pelaksanaan tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu Pengembangan rencana

tindakan II dengan melaksanakan tindakan upaya lebih meningkatkan

semangat belajar peserta didik dalam pembelajaran shalat menggunakan

metode demonstrasi dan reading aloud dengan shalat berjamaah yang

telah direncanakan.

Secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Guru melaksanakan langkah-langkah kegiatan yang tercantum dalam

RPP mulai dari kegiatan awal pembelajaran. Guru lebih menekankan

agar siswa lebih fokus dalam belajar dan semangat supaya hasilnya bisa

maksimal.

2) Guru menjelaskan materi yang telah direncanakan pada kegiatan inti

dimulai dari yang dirasa kurang dari evaluasi pada siklus I, jadi tidak

mengulang dari awal, tinggal mengulang yang kurang-kurang saja.

3) Guru selalu memantau pada setiap kelompok untuk ikut aktif dalam

proses pembelajaran dan ketika praktik shalat.

4) Setiap kelompok dibentuk ketua untuk selalu mengawasi kelompoknya

dan melaporkan hasil dari praktik kelompoknya. Dan ketua kelompok

dipilih dari siswa yang dilihat sudah bisa dalam praktik shalat.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

27

5) Guru bersama para ketua kelompok membahas hasil praktik para

anggotanya dan mencari solusi sulit-kesulitan yang dihadapi para siswa.

c) Observasi

Guru mencatat semua proses yang terjadi dalam tindakan model

pembelajaran, mendiskusikan tentang tindakan II yang telah dilakukan,

dan juga kesulitan yang mungkin dihadapi para siswa setelah melakukan

siklus II.

d) Refleksi

1) Tes evaluasi pembelajaran shalat menggunakan metode demonstrasi

dan reading aloud dengan shalat dhuhur berjamaah pada setiap hari di

sekolah.

2) Menganalisis Hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran

bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan, hal apa saja yang

perlu diperbaiki sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah

dilakukan.

E. Teknik Pengumpulan data

Metode pengumpulan data dilakukan secara terjadwal. Pengumpulan data

menggunakan multi metode yakni :

1. Metode Pengamatan (observasi)

Metode pengamatan (observasi) cara pengumpulan data terjun langsung ke

lapangan terhadap objek yang diteliti (populasi atau sampel).6

Dalam kegiatan ini, peneliti secara langsung mengamati bagaimana

pelaksanaan pembelajaran, baik dari aktifitas siswa yaitu ketika dalam

pembelajaran maupun sampai pada praktek shalat di sekolah sampai kebiasaan

shalat di rumah masing-masing, pembelajaran yang dilakukan guru berkaitan

pembelajaran shalat siswa yang dilakukan di M.Ts. Ar Rahmat Kendal kelas VII

semester II tahun ajaran 2010/2011.

2. Metode Test

6 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004) hlm.

23

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

28

Metode evaluasi yang digunakan adalah jenis test. Metode ini digunakan

untuk memperoleh data tentang kemampuan penguasaan materi maupun bentuk

praktiknya yang diperoleh siswa dari pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu

tentang shalat fardhu.

Jenis testnya adalah test praktik shalat, mulai dari bersama-sama dengan

menggunakan modifikasi metode demonstrasi dan reading aloud yang kemudian

di test secara individu.

3. Metode Wawancara (interview)

Metode Wawancara (interview) Yaitu metode pengumpulan data dengan

jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan

pada tujuan penelitian.7

Maksud metode ini mengadakan komunikasi langsung terhadap peserta

didik yang sedang belajar. Untuk mengetahui dari beberapa kesulitan yang

dialami siswa, baik dari kendala dalam belajar, kesulitan dalam mempraktikkan

shalat ketika berjamaah di sekolah, sampai kesulitan-kesulitan yang dialami siswa

di rumah masing-masing guna memperoleh informasi dari semua siswa tentang

kesulitan yang dihadapi, sehingga sebagai bahan masukan untuk memperbaiki

pada siklus selanjutnya.

4. Metode Dokumentasi

Sumber dokumentasi pada dasarnya ialah segala bentuk sumber informasi

yang berhubungan dengan dokumen baik resmi maupun tidak resmi.8

Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data fisik yang

berbentuk tulisan maupun antifact, foto dan sebagainya.9

F. Tehnik Analisis Data

7Hasan, Statistik, hlm 192

8 Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan Statistik (Bandung, Bumi Aksara, 1993),hlm

41-42 9 Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia, 1991),

hlm 23

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

29

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema

dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data.

Sebagaimana dalam pelaksanaan PTK, analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan informasi yang

menggambarkan peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar peserta didik dan

pelaksanaan metode demonstrasi dan reading aloud dalam pembelajaran shalat.

Data kualitatif ini berupa kata-kata atau simbol. Data kualitatif yang berbentuk

kata-kata tersebut disisihkan sementara, karena akan sangat berguna untuk

menyertai dan melengkapi gambaran yang diperoleh dari analisis data kuantitatif.

2. Analisis Kuantitatif digunakan untuk menganalisis nilai hasil belajar

peserta didik dan perolehan skor aktivitas belajar pada metode demonstrasi dan

reading aloud.10

Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskripif dengan mencari

nilai rata-rata dan prosentase dari hasil belajar maupun aktivitas belajar peserta

didik, sebagaimana rumus:

%100N

FP sedangkan

N

FX

Keterangan

F = jumlah skor peserta didik N = Jumlah skor keseluruhan

P = Jumlah skor dalam prosen X = Rata- rata

G. Indikator Pencapaian.

1. Indikator bacaan shalat siswa

Indikator keberhasilan dari penelitian ini apabila terjadi peningkatan pada

siswa tentang cara membaca bacaan-bacaan yang ada pada shalat. Dimulai dari

niat sampai dengan salam. Untuk besaran kualitas nilai yaitu 80 dilihat dari hasil

praktik shalat secara individu. Nilai ini dipatok tinggi karena dipandang untuk

10

Arikunto, dkk, Kelas., hlm. 131.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

30

kelas VII seharusnya sudah banyak yang bisa. Karena pelajaran shalat fardhu

sudah dipelajari sejak kelas-kelas yang ada di bawahnya.

2. Indikator gerakan shalat siswa

Indikator keberhasilan dari gerakan shalat ini yaitu apabila ada

peningkatan pada siswa tentang gerakan-gerakan shalat dimulai dari takbirotul

ikhrom sampai dengan tasyahud akhir. Sedang besar Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang ditetapkan yaitu apabila nilai peserta didik memiliki rata-rata 85.

Peneliti menetapkan KKM sebesar itu, walaupun dipandang jauh dari keadaan

yang nyata, tetapi ketika memandang usia dan kelas mereka sekarang seharusnya

sudah mencapai target sebesar itu. Jadi mungkin kinerja peneliti dalam

pembelajaran ini yang harus lebih ditingkatkan.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Sekolah

1. Profil Sekolah

Madrasah Tsanawiyah Ar Rahmat Sukorejo Kendal ini terletak di jalan

Lingkar Trimulyo no. 43 Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal, yang profil

singkat sebagai berikut :

a. Nama Yayasan : Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kendal

b. NIS/NSM : 210040

c. Jenjang Akreditasi : B

d. Tahun Didirikan : 1987

e. Tahun Beroperasi : 1987

f. Status Tanah : (Milik Sendiri/Milik Yayasan)

1) Surat Kepemilikan Tanah : Surat Pelepasan/HBG/HMHL pakai

2) Luas Tanah : 2340 m² + 815 m² = 3140 m²

3) Luas Bangunan : 534 m²

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

a. Visi

“Mencerdaskan Kehidupan Bangsa Dengan Basis Akhlakul

Karimah Berwawasan Ahlussunah Wal Jamaah”

M.Ts.Ar Rahmat Kendal memilih visi ini untuk tujuan jangka

panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Visi ini menjiwai warga

sekolah untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam

mencapai tujuan sekolah.

Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa

kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan

misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas.1

1 Dokumentasi profil M.Ts. Ar Rahmat Kendal yang dikutip pada tanggal 29 Oktober

2010

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

32

b. Misi

Di setiap kerja komunitas pendidikan, sekolah selalu

menumbuhkan disiplin sesuai aturan bidang kerja masing-masing, saling

menghormati dan saling percaya dan tetap menjaga hubungan kerja yang

harmonis dengan berdasarkan pelayanan prima, kerjasama, dan

silaturahmi. Penjabaran Visi di atas meliputi:

1) Menciptakan kader bangsa yang memiliki akhlakul karimah

2) Meningkatkan sumber daya manusia yang potensi dan bermoral

3) Meningkatkan kemampuan berpikir dan bertindak secara aktif dan

bijaksana.

4) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di bidang pendidikan

umum maupun agama.

5) Bersatu padu bersama masyarakat untuk menciptakan proses

pendidikan yang dinamis dan berkualitas.

6) Dengan pendidikan berbasis kompetensi akan mengarahkan peserta

didik dalam hidup berbangsa dan beragama sesuai dengan lingkungan

masyarakat.

Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu

diuraikan menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan

lebih jelas. Berikut ini jabaran tujuan yang diuraikan dari visi dan misi di

atas.2

c. Tujuan

Tujuan sekolah kami merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah

agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut:

1) Aqidah yang bersih (Salimul Aqidah)

Meyakini Allah SWT sebagai pencipta, Pemilik, Pemelihara,

dan Penguasa alam semesta dan menjauhkan diri dari segala pikiran,

sikap, dan perilaku khurafat dan syirik.

2 Dokumentasi M. Ts.. Ar Rahmat

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

33

2) Ibadah yang benar (Shahihul Ibadah)

Terbiasa dan gemar melaksanakan ibadah yang meliputi : sholat,

puasa, tilawah Al Qur’an dan ahlussunah.

3) Pribadi yang matang (Matinul Khuluq)

Menampilkan perilaku yang santun, tertib, dan disiplin, peduli

terhadap sesama lingkungan, serta sabr, ulet, dan pemberani dalam

menghadapi permasalahan hidup sehari-hari.

4) Mandiri (Qodirul ‘Alal Kasbi)

Mandiri dalam memenuhi segala keperluannya dan memiliki

bekal yang cukup berupa motivasi, pengetahuan, kecakapan, dan

ketrampilan dalam usaha memenuhi kebutuhan nafkahnya kelak.

5) Cerdas dan berpengetahuan (Mustsaqoful Fikri)

Memiliki kemampuan berpikir yang kritis, logis, sistematis,

kreatif yang menjadikan dirinya berpengetahuan luas dan menguasai

bahan ajar dengan sebaik-baiknya dan cermat serta cerdik dalam

mengatasi segala problema yang dihadapi.

6) Sehat dan Kuat (Qowiyul Jasmi)

Memiliki badan dan jiwa yang sehat dan bugar, stamina dan

daya tahan tubuh yang kuat, serta keterampilan beladiri yang cukup

untuk menjaga diri dari kejahatan pihak lain.

7) Bersungguh-sungguh dan disiplin (Mujahidun Linafsihi)

Memiliki kesungguhan dan motivasi yang tinggi dalam

memperbaiki diri dan lingkungannya yang ditunjukkan dengan etos dan

kedisiplinan yang baik.

8) Tertib dan cermat (Munazhom Fi Syu’unihi)

Tertib dalam menata segala pekerjaan, tugas dan kewajiban,

berani dalam mengambil resiko namun tetap cermat dan penuh

perhitungan dalam melangkah.

9) Efisien (Harisun ‘Ala Waqithi)

Selalu memanfaatkan waktu dengan pekerjaan yang bermanfaat

dan mampu mengatur jadwal kegiatan sesuai dengan skala prioritas.

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

34

10) Bermanfaat (Nafiun Lighoirihi)

Peduli kepada sesama dan memiliki kesepakatan untuk

membantu orang lain yang memerlukan pertolongan.

Tujuan sekolah tersebut secara bertahap akan dimonitoring,

dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengah Pertama yang

dibakukan secara nasional, sebagai berikut:

1) Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini

dalam kehidupan.

2) Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan

memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.

3) Berpikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan

masalah, serta berkomunikasi melalui berbagai media.

4) Menyenangi dan menghargai seni.

5) Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat.

6) Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga

terhadap bangsa dan tanah air.

Selanjutnya, atas keputusan bersama guru dan peserta didik, SKL

tersebut lebih kami rinci sebagai profil peserta didik M.Ts.Ar Rahmat

Kendal sebagai berikut:

1) Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti

sebagai cerminan akhlak mulia dan iman taqwa.

2) Mampu mengaplikasikan ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari.

3) Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga,

sesuai pilihannya.

4) Mampu mendalami ilmu pengetahuan dan ilmu agama..

5) Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program microsoft word,

excel, dan power point.

6) Mampu melanjutkan ke SMA/SMK/MA terbaik sesuai pilihannya

melalui pencapaian target pilihan yang ditentukan sendiri.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

35

7) Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan

non akademik tingkat kecamatan dan kota.

8) Mampu memiliki kecakapan hidup personal, sosial, environmental dan

pra-vocasional.3

3. Struktur Organisasi

4. Keadaan Guru dan Peserta Didik

a. Keadaan Guru

1) Jumlah Guru Keseluruhan : 20 orang

2) Guru tetap Yayasan : 15 orang

3) Guru tidak tetap : 5 orang

4) Guru PNS dipekerjakan (DPK) : - orang

5) Staf Tata Usaha : 4 Orang

3 Dokumentasi M.Ts.. Ar Rahmat

Kepala Sekolah

SUHARYANA

Ur. Kurikulum

Ahmad Fauzi

Ur. Kesiswaan

Dra. Dateng Rejeki

MM

Ur. H u m a s

Edi Bowo, S, Pd

Ur. Sarpras

Sukarminah S. Pd

Wakil Kepala Sekolah

Komite Sekolah

Joko Subiyanto

Wakil Kep Sek

Djamsari, S. Pd.

Kor. Tata Usaha

ROSIDAH

Dewan Guru

A. MUSTOFA

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

36

Tabel 2

Keadaan Guru

No Nama L/P Alamat Mata Pelajaran Ket.

1. Suharyana L Ds. Kebumen Matematika GT

2. H. M. Nur Hidayat L Ds. Trimulyo B Jawa/P. Diri GT

3. Sabukri L Ds. Trimulyo B Arab/SKI GT

4. Ahmad Masjhadi, BA L Ds. Sukorejo BTA/P. Diri GT

5. Muhyidin L Ds. Trimulyo IPA GT

6. Fahroji, S. Pd. I L Ds. Trimulyo IPS GT

7. Akhmad Mustofa L Ds. Parakan Sebaran B Inggris/TIK GT

8. Akhmad Rajin L Ds. Mlatiharjo Fikih/A Ahlak GT

9. Dewiyanti, S. H P Ds. Sukorejo B Indonesia/TIK GT

10. Santoso Ciptono L Ds. Sukorejo Matematika GTT

11. Romdhonah, S. Ag P Ds. Trimulyo SKI GT

12. Ahmad Syaefudin, S. Ag L Ds. Kebumen Akidah Akhlak GT

13. Firdaus Al Hidayat,S. PdI L Ds. Trimulyo IPA/TIK GTT

14. Rujiyah, S. Pd P Ds. Trimulyo PKn/B Jawa GT

15. Eri Widiyanto L Ds. Kebumen OR/Seni Budaya GTT

16. Nuryadin L Ds. Kalipakis Aswaja/A Ahlak GTT

17. Arif Wibowo, A. Ma L Ds. Plososari SKI GT

18. Siti Alimah, S. Pd. I P Ds. Sukorejo B Indonesia GT

19. Ma’isaturrifah, S. Pd. I P Ds. Sukorejo Matematika GT

20. Alimatus Salimah P Ds. Sukorejo B inggris GTT

Tabel 3

Data Pegawai dan Karyawan

No Nama Jabatan

1 Rosidah KTU

2 Muh Soleh TU

3 Nindia Setiowati TU

4 Eka Priana Penjaga

b. Keadaan Peserta Didik

Keadaan siswa atau peserta didik yang belajar di M.Ts.Ar Rahmat

Kendal tahun pelajaran 2010 / 2011 sebanyak 136 siswa yang terdiri dari

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

37

86 laki-laki dan 50 perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari

tabel berikut :

Tabel 4

Rombongan Belajar4

NO TAPEL ∑ ROMBEL

∑ PESERTA DIDIK KET

1 2 3 Seluruhnya

1 2 3 ∑ L P ∑ L P ∑ L P ∑ L P ∑

1 2007/2008 1 1 1 3 27 13 40 26 14 40 25 18 43 78 45 123

2 2008/2009 1 1 1 3 21 21 42 28 12 40 23 16 39 72 49 121

3 2009/2010 1 1 1 3 27 17 44 18 22 40 18 11 29 63 50 113

4 2010/2011 2 1 1 4 38 24 62 30 15 45 18 21 39 86 50 136

Dari sekian banyak siswa tersebut sebagian besar adalah anak kaum

petani, sebagian besar yang lain adalah wiraswasta yang berasal dari

beberapa daerah di kecamatan Sukorejo, Patean dan Pageruyung, karena

untuk wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan ini hanya ada 4

Kecamatan, yaitu kecamatan Patean, Kecamatan Pageruyung, Kecamatan

Sukorejo, dan Kecamatan Plantungan serta ada juga sebagian dari luar

Kecamatan yang ada dari keempat kecamatan tersebut dan juga dari luar

Kabupaten Kendal karena di dekat sekolahan M.Ts.Ar Rahmat ada pondok

pesantren yang siswanya berdatangan banyak dari luar daerah, jadi selain

mereka belajar di pondok pesantren mereka juga belajar di M.Ts.Ar

Rahmat Kendal ini..

5. Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana dalam menunjang proses belajar mengajar

dengan baik, M.Ts.Ar Rahmat Kendal, dapat dikatakan memiliki sarana dan

prasarana yang cukup baik dan memadai walaupun tentunya masih terdapat

adanya kekurangan, namun beberapa kekurangan tersebut tetap terus diusahakan

guna kelancaran dan tercapainya tujuan dalam pembelajaran sekolah tersebut.

Disamping telah memiliki gedung sendiri, kepemilikan tanah pendirian

tersebut juga sepenuhnya sudah merupakan milik M.Ts.Ar Rahmat sendiri.

4 Dokumentasi M. Ts.. Ar Rahmat

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

38

Adapun jenis serta keadaan sarana dan prasarana tersebut dapat dilihat dari tabel

berikut.

Tabel 5

Sarana Prasarana5

No Nama Ruang Ukuran ( Luas Jumlah

Ruang Uk.1 Banyaknya Uk.2 Banyaknya Uk.3 Banyaknya

1 R.Kelas/Teori 7 x 9 3 7 x 9 3 7 x 9 3 9

2 Perpustakaan 5 x 7 1

3 Lab. IPA -

4 Lab. Bahasa -

5 Lab. Komputer 5 x 7 1

6 R. Ketrampilan -

7 R. Media

(AudioVisual)

-

8 R. BK 5 x 7 1

9 R. Ibadah/Mushola 7 x 9 1

10 R. Kepala Sekolah 5 x 7 1

11 R. Guru 5 x 7 2

12 R. Tata Usaha 5 x 7 1

13 KM/WC Kepsek 2 x 2 1

14 KM/WC

Guru/Pegawai

2 x 2 2

15 KM/WC Peserta

Didik 2 x 2 5

16 R. UKS 4 x 4 1

17 Studio Musik

18 R. Multimedia

19 Aula

20 Gudang OlahRaga

21 Gudang Umum 2 x 4 1

22 Lapangan Olahraga 20 x 20 1

23 Tempat Parkir 1

24 Green House

25 Taman Sekolah 3

26 R. Osis 4 x 4 1

27 R. Tamu 5 x 7 1

28 R. Wakasek

29 R. MGMP

30 R. Pramuka/PMR

31 R. Penjaga

32 Pos Jaga

33 R. Koperasi

34 Ruang Ganti

Olahraga

35 R. Kantin 3 x 4 3

36 R. Kantin

5 Dokumentasi, M.Ts

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

39

B. Hasil Penelitian

1. Pra Siklus

Selama ini pembelajaran fikih sebenarnya menyambung dan meluas dari

tingkat pendidikan yang lebih rendah, namun begitu kondisi siswa dalam

praktiknya belum mampu mengaplikasikan strategi pembelajaran yang

berorientasi dalam kehidupan sehari-hari melalui penanaman nilai pada diri

peserta didik. Serta masih terjadi komunikasi satu arah artinya peserta didik

cenderung pasif dan kurang mempunyai pengalaman belajar dalam pembelajaran.

Sehingga peserta didik kurang menyukai pelajaran fikih dan menyebabkan hasil

belajar rendah. Hal ini terbukti dengan rata-rata hasil belajar dan prosentase

ketuntasan belajar peserta didik yaitu nilai formatif peserta didik kelas VII pada

tahun ajaran 2010/2011 semester I adalah 68,17.

Dari pra siklus ini, peneliti berusaha menghimpun hasil dari penelitian

yang telah di lakukan di M.Ts.Ar Rahmat dengan merangkum serta menyajikan

hasil statistik sederhana pada siklus I dan siklus II sebagai berikut :

2. Hasil Siklus I

Pada hasil penelitian yang peneliti lakukan di M.Ts. Ar Rahmat Kendal

pada tahap siklus I ini pada awalnya peneliti melakukan pembelajaran seperti

biasa yaitu melakukan pemelajaran materi shalat secara konvesional (ceramah).

Tetapi kemudian setelah dianggap materi sudah disampaikan secara keseluruhan

peneliti mendemonstrasikan materi tadi yang telah diajarkan. Jadi siswa dituntut

lebih aktif dalam pembelajaran ini. Karena pembelajaran dengan modifikasi

metode demonstrasi dan reading aloud ini mengaktifkan aspek kognitif dan

psokomotorik. Jadi tidak hanya memaksa siswa untuk paham dan hafal akan

materi saja. Tetapi juga harus bisa mempraktikkan semua aspek yang dipelajari.

Sehingga dalam pembelajaran pun tidak hanya menggunakan ceramah saja yang

akan membuat siswa bosan saja dan hanya mempunyai pengetahuan yang abstrak.

Tetapi juga menggunakan metode demonstrasi dan reading aloud yang juga

membuat siswa bisa melihat langsung urutan aktifitas yang benar dan

mengucapkan secara langsung, dan ketika salah bisa dibenarkan. Dan langsung

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

40

bisa menilai yang salah ketika nanti melihat salah satu siswa yang praktik tidak

sesuai dengan contoh dari peneliti.

a. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I di kelas VII M.Ts. Ar

Rahmat Kendal ini penyampaian materi dilakukan oleh penelti. Sedangkan

guru mata pelajaran fikih sebagai observer (kolaborator). Hal ini dilakukan

guna apa yang sudah direncanakan sesuai dengan pelaksanaannya, dan

sesuai dengan harapan hasil yang akan dicapai. Pembelajaran pokok

bahasan shalat dengan menggunakan metode demonstrasi dan reading aloud

dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah skenario pembelajaran yang

telah direncanakan pada tahap perencanaan dan sesuai dengan langkah-

langkah yang telah direncanakan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Yaitu peneliti dalam menanamkan konsep tentang materi shalat

mula-mula menggunakan metode konvensional (ceramah). Dalam

penanaman konsep ini haruslah benar-benar sampai matang, karena kalau

tidak nantinya siswa akan merasa kesulitan dikala melihat demonstrasi.

Setelah dirasa siswa paham dan mengerti benar akan seluk beluk yang

berkaitan tentang shalat, baik dari syarat shah, rukun dan bacaannya baru

peneliti melangkah ke langkah mendemonstrasikan pembelajaran yang

sudah dilaksanakan tadi yaitu tentang shalat fardhu. Dikala peneliti

mendemonstrasikan diharap siswa memperhatikan dengan seksama. Setelah

peneliti selesai mendemonstrasikan shalat fardhu, kemudian peneliti

mengambil sampel beberapa siswa laki-laki dan siswa perempuan untuk

mempraktikkan shalat. Dalam mempraktikkan shalat tersebut peneliti

membaca bacaan-bacaan yang ada dalam shalat dengan jahr (keras).

Begitupun siswa ketika mempraktikkan shalatnya sekaligus membaca

bacaan-bacaan yang dalam shalat tersebut dibaca/disuarakan dengan keras

(reading aloud). Dalam praktik dimulai secara bersama-sama dalam bentuk

berjamaah. Peneliti dan kolaborator sambil mengawasi aktifitas siswa,

ketika ada yang salah dibenarkan. Kemudian dipraktikkan secara kelompok

yang sudah ditentukan. Dalam kelompok tersebut dibentuk ketua kelompok

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

41

yang dirasa sudah bisa dalam melaksanakan shalat fardhu. Jadi bisa

membenarkan ketika ada teman satu kelompok yang salah. Yang

selanjutnya dibiasakan shalat dhuhur berjamaah di sekolah tetapi masih

tetap menyuarakan bacaan-bacaan shalat pada saat itu. Menyuarakan dengan

keras tersebut bertujuan bisa membantu siswa yang tadinya belum hafal,

karena mengikuti temannya terus nantinya bisa membantu untuk

menghafalnya. Dan ketika ada bacaan yang salah akan mengetahuinya

secara sendiri, karena bacaannya tidak sesuai dengan temannya. Sehingga

ketika diulang terus menerus akan hafal secara sendirinya. Setelah selesai

semua proses pembelajaran peneliti menyimpulkan pelajaran sebagai

penutup dan mencontohkan gerakan ataupun bacaan yang salah yang tadi

dilakukan oleh siswa.

b. Pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan pada pembelajaran pada siklus I ini,

peneliti menyampaikan materi shalat yang berisi tentang pengertian,

macam-macam shalat fardhu, syarat shah, dan rukun-rukunnya. Dan yang

paling terakhir merupakan bisa mempraktikkan shalat itu sendiri. Dalam

pelaksanaannya guru melaksanakan tindakan pembelajaran dengan cukup

lancar dari awal sampai akhir karena sudah sesuai dengan prosedur yang

tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tetapi ada

beberapa peserta didik mengikuti pembelajaran kurang begitu antusias dan

bahkan ada yang ramai dikarenakan peserta didik dalam mempraktikkan

bersama-sama masih banyak yang bergurau.

c. Evaluasi

Tahap berikutnya dari pembelajaran pokok bahasan shalat fardhu

dengan menggunakan modifikasi metode demonstrasi dan reading aloud

setelah pelaksanaan yaitu evaluasi pembelajaran berupa tes praktik shalat

shalat dhuhur secara individu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil

belajar yang telah dilaksaanakan. Pada siklus I ini hasil belajar peserta didik

yang diperoleh sudah mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan

kondisi awal sebelum pelaksanan tindakan, namun masih belum mencapai

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

42

indikator keberhasilan yang ditentukan. Hasil belajar yang diperoleh pada

siklus I adalah nilai rata-rata 75,3.

Untuk hasil praktik shalat siswa pada siklus I ini bisa dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel. 6

Hasil Praktik Bacaan Shalat Siklus I

No. Resp. Indikator

Jml Rt2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 1 70 95 55 65 80 85 70 70 70 55 50 765 69

2 2 80 90 60 75 85 90 75 75 75 65 65 835 76

3 3 85 95 65 80 75 70 80 85 70 65 60 830 75

4 4 75 90 60 75 70 85 65 70 75 55 55 775 70

5 5 70 90 60 70 75 80 70 75 70 60 60 780 71

6 6 95 100 55 65 65 85 65 80 65 75 75 825 75

7 7 90 100 65 75 80 85 75 85 75 60 60 850 77

8 8 80 100 70 80 85 75 70 75 75 75 75 860 78

9 9 95 100 65 85 80 85 75 90 75 65 65 880 80

10 10 95 100 80 80 85 90 80 85 80 70 70 915 83

11 11 95 100 65 70 75 70 80 75 70 80 80 860 78

12 12 90 100 80 85 90 95 75 85 85 75 70 930 84

13 13 100 100 80 80 85 90 90 85 80 85 85 960 87

14 14 95 100 70 85 90 80 80 75 80 70 70 895 81

15 15 85 90 60 85 80 75 85 90 75 70 70 865 78

16 16 85 90 60 75 90 85 85 80 85 60 60 855 77

17 17 95 100 80 80 85 90 85 85 70 80 75 925 84

18 18 85 90 65 70 75 70 70 80 70 60 60 795 72

19 19 80 90 60 80 80 70 70 80 60 55 65 790 71

20 20 90 100 80 75 80 85 75 85 65 70 80 885 80

21 21 85 100 85 85 85 85 75 85 75 75 80 915 83

22 22 90 95 85 85 85 90 80 85 75 75 80 925 84

23 23 75 90 65 65 70 75 65 75 65 70 70 785 71

24 24 85 100 60 70 85 80 70 80 80 70 70 850 77

25 25 80 90 75 75 85 80 70 80 65 60 60 820 74

26 26 85 100 80 85 80 85 75 85 75 75 75 900 81

27 27 80 90 75 80 85 80 70 80 70 65 65 840 76

28 28 80 100 60 80 85 80 70 80 70 75 75 855 77

29 29 75 90 70 85 70 85 75 85 75 70 70 850 77

30 30 90 100 80 85 85 90 80 90 70 80 80 930 84

31 31 80 100 85 85 80 85 75 85 75 70 70 890 80

32 32 70 80 65 80 85 80 70 80 70 65 65 810 73

33 33 80 100 90 90 85 90 80 90 80 80 80 945 85

34 34 90 100 85 85 90 85 75 85 75 80 80 930 84

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

43

Ket :

Indikator 1 : Niat shalat 7 : Bacaan i’tidal

2 : Takbiratul ihram 8 : Bacaan sujud

3 : Do’a iftitah 9 : Bacaan duduk diantara dua sujud

4 : Al fatikhah 10 : Bacaan tasyahud awal

5 : Surat pilihan (An nas) 11 : Bacaan tasyahud akhir

6 : Bacaan ruku’

Tabel. 7

Hasil Praktik Gerakan Shalat Siklus I

No. Resp. Indikator jml Rt2

1 2 3 4 5 6

1 1 70 65 55 65 60 65 380 63

2 2 80 70 70 75 65 70 430 71

3 3 85 90 65 70 65 70 445 74

4 4 75 70 55 65 60 65 390 65

5 5 70 70 50 60 55 60 365 60

6 6 85 75 55 65 60 65 405 67

7 7 80 70 65 75 70 75 435 73

8 8 80 80 60 70 65 75 430 71

9 9 85 80 65 75 70 75 450 75

10 10 85 85 80 80 75 80 485 80

11 11 75 80 65 70 65 70 425 70

12 12 90 85 80 85 75 80 495 82

13 13 95 80 80 80 75 80 490 81

14 14 85 70 70 80 75 80 460 76

15 15 85 70 60 75 70 75 435 73

16 16 75 70 60 75 70 75 425 70

17 17 90 85 80 80 75 80 490 81

18 18 85 70 65 60 65 60 405 67

19 19 85 70 60 60 65 60 400 66

20 20 90 80 80 65 70 65 450 75

21 21 90 85 75 65 70 65 450 75

22 22 90 80 75 70 75 80 470 78

23 23 75 70 55 55 60 55 370 61

24 24 85 75 60 60 65 60 405 67

25 25 80 70 65 60 65 60 400 66

26 26 85 70 70 65 70 65 425 70

27 27 85 75 65 60 65 60 410 68

28 28 85 75 60 60 65 60 405 67

29 29 75 65 60 65 70 65 400 66

30 30 90 80 80 70 75 80 475 79

31 31 80 80 75 65 70 65 435 72

32 32 80 70 65 60 65 60 400 66

33 33 90 80 80 70 75 80 475 79

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

44

34 34 90 85 75 65 70 75 460 76

Ket :

Indikator 1 : Takbiratul ihram

2 : Berdiri

3 : Ruku’

4 : Sujud

5 : Duduk iftirasy

6 : Duduk tawaruq

Hasil tes yang diperoleh tersebut digunakan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum dan setelah penerapan

pembelajaran dengan modifikasi metode demonstrasi dan reading aloud

dalam meningkatkan prestasi belajar materi shalat fardhu. Selain itu juga

digunakan untuk membangkitkan semangat peserta didik dalam mengikuti

proses pembelajaran, karena pembelajaran akan lebih menarik tidak hanya

guru yang aktif tetapi siswa juga bisa berperan aktif. Dengan demikian,

diharapkan sikap ketergantungan siswa akan guru yang selalu memberi

masukan bisa teratasi, karena dengan demonstrasi siswa bisa mengamati

secara langsung dan bisa menyimpulkan sendiri. Sehingga keaktifan

peserta didik dan hasil belajar peserta didik akan meningkat.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian siklus I, kemudian dilakukan refleksi

terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut

adalah sebagai berikut:

1) Guru diharapkan mampu meningkatkan pengelolaan waktu dalam

kegiatan pembelajaran materi shalat fardhu yang diterapkan di kelas VII

M.Ts. Ar Rahmat Kendal, karena kalau tidak diatur sedemikian

terencana banyak siswa yang bergurau ketika mendemontrasikan

bersama-sama.

2) Dalam penyampaian secara ceramah yang pokok-pokok saja, sehingga

bisa lebih banyak waktu ketika melakukan demonstrasi.

3) Guru bersama kolaborator memantau siswa secara terbagi agar siswa

tidak ramai ketika melakukan demonstrasi.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

45

4) Setidaknya membutuhkan tempat yang relatif luas ketika melakukan

praktik bersama, supaya dalam mempraktikkannya bisa leluasa, tidak

terganggu oleh tempat yang kurang kondusif.

5) Untuk mempermudah siswa dalam membantu pemahaman awal pada

siklus II, peneliti bersama kolaborator menyusun skenario dalam proses

pembelajaran pokok bahasan shalat fardhu dibuat kelompok kecil ketika

praktik sehingga permasalahannya akan lebih terlihat ketika ada yang

merasa kesulitan.

Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator yang ditentukan

sehingga perlu dilakukan peningkatan aktivitas belajar di siklus II.

3. Hasil Siklus II

a. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II di kelas VII M.Ts. Ar Rahamat

Kendal yang juga dilakukan oleh peneliti. Karena supaya yang telah

direncanakan bisa erjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.

Pada siklus II ini, materi yang disampaikan tentang shalat fardhu tetapi

berbeda dengan materi yang disampaikan pada siklus I. pada siklus I

materi yang disampaikan adalah shalat dhuhur. Sedangkan yang

disampaikan pada siklus II ini adalah shalat ashar. Karena sama-sama

empat rakaat, jadi hampir sama dengan materi pada siklus I. Pada

pembelajaran siklus II ini guru menguraikan materi dengan metode

konvensional dengan waktu singkat, hanya materi-materi pokok saja.

Karena materi yang dipelajari hampir sama dengan materi yang dipelajari

pada siklus I. Selanjutnya materi dilakukan dengan modifikasi metode

demonstrasi dan reading aloud pada peserta didik. Dari tindakan siklus II

ini, secara garis besar guru sudah mampu melaksanakan tindakan

pembelajaran dengan baik sehingga peserta didik dapat mengikuti

pembelajaran secara antusias. Pada pelaksanaan praktik siklus II ini lebih

ditekankan praktik secara aktif di kelompok masing-masing. Dan ketua

kelompok sebagai koordinator sekaligus sebagai penanggung jawab

kepada anggotanya yang ketika praktik masih mengalami kesulitan. Baru

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

46

serasa kesulitannya berat dipasrahkan kepada guru dalam hal ini peneliti

sebagai pengajarnya.

b. Observasi

Dari pengamatan aktivitas peserta didik yang terjadi selama proses

belajar mengajar. Pada siklus II ini sudah mengalami peningkatan dari

pada siklus I yaitu siswa semakin antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran. Terbukti peserta didik mengikuti pembelajaran dengan lebih

aktif dan bersemangat. Hal ini disebabkan karena sebagian besar peserta

didik sudah memahami arti penting pemahaman materi dalam

pembelajaran dengan menggunakan modifikasi metode demonstrasi dan

reading aloud. Hasil tersebut juga terbukti karena peserta didik sudah

mendapatkan pengalaman dari siklus I dan bimbingan dari guru dalam

pelaksanaan praktik shalat disertai menyuarakan bacaan-bacaan secara

keras (reading aloud). Dalam siklus II ini sebagian besar kelompok sudah

ada kerjasama yang baik antara anggota kelompok masing-masing

sehingga dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi sesama anggota

kelompoknya, walaupun masih tetap di bawah bimbingan guru.

1) Hasil Pengamatan Terhadap Tindakan Guru

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pengelolaan tindakan

yang peneliti lakukan pada siklus II, diperoleh data bahwa kinerja guru

sudah optimal. Hal ini dikarenakan guru sudah mampu melaksanakan

kegiatan pembelajaran dengan baik sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) melalui tahapan-tahapan yang ada

dalam pembelajaran dengan modifikasi metode demonstrasi dan

reading aloud secara keseluruhan dan sesuai denga waktu yang

ditentukan.

2) Hasil Evaluasi

Pada siklus II ini hasil belajar peserta didik meningkat bila

dibandingkan dengan hasil belajar peserta didik pada siklus

sebelumnya yaitu nilai minimal peserta didik adalah 75 dengan

ketuntasan belajar rata-rata 85,1.

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

47

Untuk hasil dari praktik shalat pada siklus II bisa dilihat pada

tabel berikut :

Tabel. 8

Hasil Praktik Bacaan Shalat Siklus II

No. Resp. Indikator

Jml Rt2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 1 80 95 75 75 90 95 80 80 80 75 70 895 81

2 2 90 100 70 85 95 95 85 85 85 80 75 945 85

3 3 95 100 75 90 85 80 90 95 80 75 70 935 85

4 4 85 100 80 85 80 95 75 80 85 75 70 910 82

5 5 80 100 80 80 85 90 80 85 80 75 70 905 82

6 6 95 100 75 75 85 95 75 90 75 85 85 935 85

7 7 90 100 75 85 90 95 85 95 85 75 70 945 85

8 8 90 100 90 90 95 85 80 95 85 85 85 980 89

9 9 95 100 85 95 90 85 85 95 85 75 75 965 87

10 10 95 100 90 90 95 90 90 95 90 80 80 995 90

11 11 95 100 85 80 85 80 90 85 80 90 90 960 87

12 12 90 100 90 95 90 95 85 95 95 85 80 1000 90

13 13 100 100 80 90 95 90 95 95 90 95 95 1025 93

14 14 95 100 80 95 90 80 90 85 90 80 70 955 86

15 15 85 100 70 95 80 75 95 90 85 80 70 925 84

16 16 85 100 70 85 90 85 95 90 95 70 70 935 85

17 17 95 100 90 90 95 90 95 95 80 90 85 1005 91

18 18 95 90 75 80 85 90 90 100 90 80 80 955 86

19 19 90 100 85 90 90 90 90 90 90 85 85 985 89

20 20 90 100 90 85 90 95 95 95 95 95 90 1020 92

21 21 95 100 95 95 95 100 95 95 95 95 95 1055 95

22 22 90 95 95 95 95 100 90 100 90 90 90 1033 93

23 23 85 90 75 75 80 95 85 95 85 90 90 945 85

24 24 95 100 70 80 95 100 90 90 90 90 90 990 90

25 25 90 100 85 85 95 90 90 90 90 80 80 975 88

26 26 95 100 90 95 90 100 95 100 95 95 95 1050 95

27 27 90 100 85 90 95 90 90 90 90 85 85 990 90

28 28 90 100 70 90 95 90 90 90 90 95 95 995 90

29 29 85 95 80 95 80 95 95 95 95 90 90 995 90

30 30 90 100 90 95 95 100 90 100 90 90 90 1030 93

31 31 90 100 95 95 90 95 95 95 95 90 80 1020 92

32 32 80 80 75 90 95 90 90 90 90 85 85 950 86

33 33 90 100 90 90 95 100 90 100 90 90 90 1025 93

34 34 90 100 95 95 90 95 95 95 95 90 90 1030 93

Ket :

Indikator 1 : Niat shalat 7 : Bacaan i’tidal

2 : Takbiratul ihram 8 : Bacaan sujud

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

48

3 : Do’a iftitah 9 : Bacaan duduk diantara dua sujud

4 : Al fatikhah 10 : Bacaan tasyahud awal

5 : Surat pilihan (An nas) 11 : Bacaan tasyahud akhir

6 : Bacaan ruku’

Tabel. 9

Hasil Praktik Gerakan Shalat Siklus I

No. Resp. Indikator jml Rt2

1 2 3 4 5 6

1 1 80 75 65 75 70 75 440 73

2 2 90 80 80 85 75 80 490 81

3 3 95 90 75 80 75 80 495 82

4 4 85 80 65 75 70 75 450 75

5 5 80 80 60 70 65 70 425 70

6 6 95 85 65 75 70 75 465 77

7 7 90 80 75 85 80 85 495 82

8 8 90 80 70 80 75 85 480 80

9 9 95 80 75 85 80 85 500 83

10 10 95 85 90 90 85 90 535 89

11 11 95 90 75 80 75 80 495 82

12 12 100 95 90 95 85 90 555 92

13 13 100 90 90 90 85 90 545 90

14 14 95 80 80 90 85 90 520 86

15 15 85 80 70 85 80 85 485 80

16 16 85 80 70 85 80 85 485 80

17 17 100 95 90 90 85 90 550 91

18 18 95 80 75 70 75 70 465 77

19 19 95 80 70 70 75 70 460 76

20 20 100 90 90 75 80 75 510 85

21 21 100 95 85 75 80 75 510 85

22 22 100 90 85 80 85 90 530 88

23 23 85 80 65 65 70 65 430 71

24 24 95 85 70 70 75 70 465 77

25 25 90 80 75 70 75 70 460 76

26 26 95 80 80 75 80 75 485 80

27 27 95 85 75 70 75 70 400 66

28 28 95 85 70 70 75 70 465 77

29 29 85 75 70 75 80 75 460 76

30 30 100 90 90 80 85 90 535 89

31 31 90 90 85 75 80 75 495 82

32 32 90 80 75 70 75 70 460 76

33 33 100 90 90 80 85 90 535 89

34 34 100 95 85 75 80 85 520 86

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

49

Ket :

Indikator 1 : Takbiratul ihram

2 : Berdiri

3 : Ruku’

4 : Sujud

5 : Duduk iftirasy

6 : Duduk tawaruq

c. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian siklus I kemudian dilakukan refleksi

terhadap langkah-langkah yang telah dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut

adalah pada pelaksanaan siklus II yang dipandang sudah cukup dalam

meningkatkan baik bacaan shalat maupun gerakan shalat peserta didik

dalam penerapan pembelajaran menggunakan modifikasi metode

demonstrasi dan reading aloud pada materi shalat fardhu untuk

meningkatkan hasil belajar kelas VII di M.Ts. Ar Rahmat Kendal sudah

mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan.

Untuk rekapitulasi dari hasil pada evaluasi siklus I dan siklus II bisa dilihat

pada tabel berikut ini :

Tabel. 10.

Rekapitulasi Hasil Siklus I dan Siklus II

R SIKLUS I SIKLUS II

Bacaan Gerakan Rata-rata Bacaan Gerakan Rata-rata

1. 69 65 67 81 73 77

2. 76 71 74 85 81 83

3. 75 74 75 85 82 84

4. 70 65 68 82 75 79

5. 71 60 66 82 70 76

6. 75 67 71 85 77 81

7. 77 73 75 85 82 84

8. 78 71 75 89 80 85

9. 80 75 88 87 83 85

10. 83 80 82 90 89 90

11. 78 70 74 87 82 85

12. 84 82 83 90 92 91

13. 87 81 84 93 90 92

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

50

14. 81 76 79 86 86 86

15. 78 72 75 84 80 82

16. 77 70 74 85 80 83

17. 84 81 83 91 91 91

18. 72 67 70 86 78 82

19. 71 66 69 89 77 83

20. 80 75 78 92 85 84

21. 83 75 79 95 85 90

22. 84 78 81 93 88 91

23. 71 61 66 85 72 79

24. 77 67 72 90 78 84

25. 74 66 70 88 77 83

26. 81 70 76 95 80 88

27. 76 68 72 90 78 84

28. 77 67 72 90 78 84

29. 77 66 72 90 77 84

30. 84 79 82 93 90 92

31. 80 72 76 92 83 88

32. 73 66 70 86 77 82

33. 85 79 82 93 89 91

34. 84 76 80 93 87 90

Jumlah 2560 Jumlah 2893

Kemudian untuk menghitung besaran prosentase hasil aktivitas

belajar siswa menggunakan rumus sebagai berikut :

N

FP

Untuk siklus I sebagai berikut :

N

FP

3400

2560P

P = 75,29412 (dibulatkan menjadi 75,3)

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

51

Untuk siklus II sebagai berikut :

N

FP

3400

2893P

P = 85,08824 (dibulatkan menjadi 85,1)

Tabel 11

Hasil Rata-rata Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Hasil Belajar 68,17 75,3 85,1

C. Pembahasan

Setelah melihat hasil dari penelitian bisa kita lihat bahwa dalam

pembelajaran pada siklus I menghasilkan rata-rata 75,3, setelah di lakukan

pembelajaran pada siklus II rata-rata naik menjadi 85,1. Jadi pembelajaran shalat

dengan modifikasi metode demonstrasi dan reading aloud bisa meningkatkan

keterampilan shalat siswa di M.Ts.Ar Rahmat Kendal tahun pelajaran 2010/2011.

Dan untuk melanjutkan keterampilan siswa dalam shalat baik dari gerakan

maupun bacaan, peneliti masih melanjutkan penggunaan metode demonstrasi dan

reading aloud karena sudah terbukti bisa meningkatkan keterampilan siswa.

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

52

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, maka dapat

disimpulkan:

1. Pembelajaran shalat dengan modifikasi demonstrasi dan rading aloud di M.Ts.

Ar Rahmat Kendal pada semester II tahun pelajaran 2010/2011 dilakukan dengan

beberapa proses yang disusun dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang memuat langkah-langkah proses pembelajaran yaitu :(1) Kelas dibagi

menjadi beberapa kelompok kecil (5 siswa) untuk memudahkan dalam

pengawasan praktik shalat siswa. (2) Guru menunjuk ketua dan sekretaris untuk

mengkondisikan anggota kelompoknya masing-masing. (3) Guru memberi urutan

kelompok dalam pelaksanaan praktik shalat kepada masing-masing kelompok.

(4) Masing-masing kelompok melaksanakan praktik shalat. (5) Guru mengamati

pelaksanaan praktik shalat siswa pada siklus I maupun siklus II. (6) Guru

memastikan siswa melaksanakan praktik shalat dalam kondisi yang kondusif jadi

siswa bisa fokus terhadap kekgiatan praktik shalat. (7) Setelah selesai setiap

kelompok ditanya dimana kesulitannya dalam melaksanakan praktik shalat,

kemudian ketua kelompok membimbing anggotanya yang masih kesulitan

memecahkan masalah dimana yang masih dianggap sulit.

2. Modifikasi metode demonstrasi dan reading aloud dapat meningkatkan

kemampuan shalat siswa kelas VII MTs Ar Rahmat Kendal tahun ajaran

2010/2011. Ini terbukti pada penelitian pra siklus rata-rata hasil belajar masih

63,33. Mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 75,3 dan meningkat lagi

pada penelitian tindakan siklus II sehingga dapat mencapai nilai diatas kriteria

minimum 80 yaitu dengan nilai rata-rata 85,1.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

53

B. Saran

Mengingat pentingnya shalat untuk umat Islam lebih-lebih untuk anak-anak,

maka guru harus lebih giat dalam melaksanakan pembelajaran tentang shalat untuk

meningkatkan kemampuan shalat siswa pada peserta didik, peneliti mengharapkan

beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut diatas sebagai berikut.

1. Kepada Guru Fikih

a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar paham

menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi tersampaikan

secara maksimal.

b. Dalam pembelajaran fikih guru harus mampu memilih model dan metode

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada

peserta didik agar peserta didik merasa mudah dalam memahami materi.

c. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya variasi

mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami oleh peserta

didik. Dan selalu memantau perkembangannya terutama dari perilaku,

pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan.

d. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan modifikasi metode

demonstrasi dan reading aloud pada mata pelajaran fikih materi shalat fardhu

agar dapat dilakukan tidak hanya sampai pada selesainya penelitian ini saja,

akan tetapi dilanjutkan dan dilaksanakan secara kontinu sebagai program

untuk meningkatkan semangat dan mengurangi kejenuhan pada waktu

melaksanakan pembelajaran.

2. Pihak sekolah

a. Hendaknya seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan pembelajaran

yang berlangsung.

b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan prasarana

yang dibutuhkan.

c. Kepada semua pihak sekolah terutama para guru, sudah seharusnya

meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi professional serta

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

54

membekali diri dengan pengetahuan yang luas, karena sesungguhnya

kompetensi yang dimiliki oleh guru sangat mempengaruhi keberhasilan proses

pembelajaran, yang akhirnya akan dapat menghasilkan peserta didik yang

berprestasi, berbudi pekerti luhur, dan berakhlaqul karimah yang mampu

berdampak positif pada perkembangan dan kemajuan sekolah.

C. Penutup

Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tak lupa mengucapkan

puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas Rahmat, Taufiq dan Hidayah-

Nya.

Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang ada dalam skripsi

ini, oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak tetap peneliti harapkan.

Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga amal

ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Amien.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

DAFTAR PUSTAKA

Abu Abdillah, Syamsudin, Fathul Qarib, Terj. Abu H.F Ramadhan, Surabaya:

Mutiara Ilmu, 1995

Ali,Muhammad, Strategi Penelitian Pendidikan Statistik, Bandung, Bumi Aksara,

1993

Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakafta : Bumi Aksara 1996 cet. ke 4

Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat

Pers, 2002

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta,

Rineka Cipta, 2002

________________, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara,

2008

Ash Shidieqy, Hasbi, Muhammad, Teungku, Pedoman Shalat, Semarang : PT.

Pustaka Rizki Putra, 2005, cet ke 5

Depag RI, AI-Qur”an dan Terjemahnya,Jakarta: CV Penerbit J-Art, 2005

Depdiknas, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Istam SMP

& MTs, Jakarta:Pusat Kurikullum, Balitbang Depdiknas, 2003

________,Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bandung : Balai Pustaka, 1990

Daradjat, Zakiah, Pendidikan Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah, Jakarta: CV.

Ruhama,1995

Hadi, Sutrisno, Metodologi Riserch, Yogyakarta: Andi offset, 1990, cet. ke-I

Haryanto, Sentot, Psikologi Shalat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000

Hasan, Iqbal, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara,

2004

Idris, Abdul Fatah, dkk, Fikih Islam Lengkap, Jakarta: Rineka Cipta, 2004

Ismail SM, M. Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM,

Semarang : Rasail, 2008.

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT. Gramedia,

1991

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005

M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta:Ciputat

Pers, 2002, cet. ke-I

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Semarang, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,

2009

Nasution, Lahmudin, Fiqh 1, Jakarta: Logos, 1995

Rahmat, Jalaluddin, Metodologi Penelitian Komunikasi, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 1996

Saminanto, Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Semarang: RaSAIL,

2010

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Remaja

Rosda Karya, 2005

Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007

Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian llmiah Dasar Metode dan Tehnik,

Bandung :Tarsito, 1992

_________________, Metodologi Pengajaran Nasional, Bandung: Jemmars,

1980

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2008

Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 thn 2003, Tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Bandung : Fokus Media 2006

Yusuf, Tayar, Ilmu Praktek Mengajar (Metodik Khusus Pengajaran Agama),

Bandung : PT. Ma'arif, 1993, cet. Ke 2

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/132/jtptiain-gdl... · siswa dengan melihat secara langsung urutan dan cara yang benar dalam

DAFTAR RIWAYAT PENULIS

Nama : Arif Wibowo

Tempat/Tanggal Lahir : Kendal, 5 April 1985

Alamat : Desa Plososari RT 3/V Patean Kendal

Jenjang Pendidikan :

1. SD lulus tahun 1997

2. SMP lulus tahun 2000

3. SMA lulus tahun 2003

4. DII lulus tahun 2005

5. S1 IAIN Walisongo Semarang (sampai sekarang)

Semarang, Juni 2011

Penulis

Arif Wibowo

NIM. 093111264