195
i UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009) Disusun Oleh : Jussie Asriyanti K6405021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

  • Upload
    dokien

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

i

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI

DASAR MENGANALISIS PERSAMAAN KEDUDUKAN

WARGA NEGARA DALAM KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT, BERBANGSA,

DAN BERNEGARA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X Akuntansi 1

SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009)

Disusun Oleh :

Jussie Asriyanti K6405021

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2009

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

ii

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI

DASAR MENGANALISIS PERSAMAAN KEDUDUKAN

WARGA NEGARA DALAM KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT, BERBANGSA,

DAN BERNEGARA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X Akuntansi 1

SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009)

Disusun Oleh :

Jussie Asriyanti K6405021

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2009

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Sri Haryati, M.Pd Winarno, S.Pd, M.Si NIP. 19520526 198003 2 001 NIP. 19710813 199702 1 001

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan telah diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Ketua : Drs. Machmud AR, S.H, M.Si .........................

Sekretaris : Drs. ES Ardinarto, M.Pd ..........................

Anggota I : Dr. Sri Haryati, M.Pd ........................

Anggota II : Winarno, S.Pd, M.Si ..........................

Disusun oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

v

ABSTRAK

Jussie Asriyanti. UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober. 2009.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan Metode Tutor

Sebaya dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 1 SMK

Kristen 1 Surakarta pada kompetensi dasar menganalisis persamaan kedudukan

warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

research) yang dilaksanakan dalam dua siklus dimana tiap siklus terdiri atas

tahap: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4)

refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Kristen 1

Surakarta yang berjumlah 26 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

tes, observasi, angket, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data dengan

menggunakan analisis kritis yaitu dengan membandingkan hasil dari tindakan

dalam tiap siklus dengan indikator kinerja yang ditetapkan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

terdapat peningkatan prestasi belajar siswa melalui penggunaan Metode Tutor

Sebaya pada kompetensi dasar menganalisis persamaan kedudukan warga negara

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Prestasi belajar siswa

dari hasil pre tes 30,76% atau 8 siswa dengan perolehan rata-rata kelas 64,80,

pada siklus I meningkat menjadi 53,84% atau 14 siswa, dengan perolehan rata-

rata kelas 67,88. Sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 88,46% atau 23

siswa dengan perolehan rata-rata kelas 75,19. Sedangkan keaktifan siswa dalam

mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, menunjukkan

peningkatan dari 65,38 % atau 17 siswa pada siklus I, menjadi 92,30% atau 24

siswa pada siklus II.

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

vi

ABSTRACT

Jussie Asriyanti. THE EFFORT TO IMPROVE ACHIEVEMENT LEARN’S STUDENT IS THROUGH OF METHOD OF PEER TEACHING AT ELEMENTARY ANALYSE INTEREST DOMICILE EQUATION CITIZEN IN SOCIETAL LIFE, NATION, AND HAVE STATE (Class Room Action Research In Student Class X Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta in 2008/2009 Academic Year). Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University. October. 2009.

The purpose of this to know use of Method of Peer Teaching in the effort

make up of achievement learn’s student class X Akuntansi 1 SMK Kristen 1

Surakarta at elementary analyse interest equation domicile citizen in socital life,

nation, and have state.

This research represent research of class action (class room action

research) are designed in two cycle, where every cycle are consists of phase:

(1) action planning, (2) action execution, (3) observation, (4) reflection. This

research subject is class student X Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta which

are 26 student. Technique data collecting have been done with tes, observation,

enquette, documentation, and interview. Data analysis by using critical analysis

that is by comparing result from action in every cycle with specified performance

indicator.

Based to research which have beeb done, it can be concluded that there

were make up of achievement learn’s student through used of Method of Peer

Teaching analysis interest equation domicile citizen in societal life, nation, and

have state. Achievement learn’s student from result of pre tes 30,76% or 8 student

with acquirement of class mean 64,80, I cycle pads mounted to become 53,84% or

14 student, with acquirement of class mean 67,88. While II cycle pads mounted to

become 88,46% or 23 student with acquirement of class mean 75,19. While live

lines of student in following study used a peer teaching, showing improvement

from 65,38% or 17 I cycle pads student, becoming 92,30% or 24 II cycle pads

student.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

vii

MOTTO

“Akar prestasi sejati adalah niat untuk mencapai yang terbaik”

(Harold Yaylor)

“Hidup paling berharga bila digunakan untuk sesuatu yang bermakna abadi”

(William James)

“Diantara semua perkataan dan tulisan, yang tersedih adalah bahwa sebenarnya

kita bisa”

(John Greenleaf Whittier)

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

viii

PERSEMBAHAN

Teriring rasa syukur kehadirat Tuhan YME,

karya sederhana ini dipersembahkan kepada:

Bapak Koeswidhiyanto dan Ibu Lestari tercinta,

Adik Kian Adi Bramasto dan Andi SM terkasih,

Teman-teman PKn Angkatan 2005 tersayang,

Almamater

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, karena atas

rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan, untuk memenuhi

sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Banyak hambatan dalam penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari

berbagai pihak dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi

ini.

2. Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

untuk penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Program Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan

Pendidikan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta, sekaligus sebagai Dosen

Pembimbing I dan Pembimbing Akademik yang telah memberikan ijin

penelitian untuk penyusunan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

4. Winarno, S.Pd, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar

telah memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

5. Dosen Prodi PKn yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan,

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepala sekolah SMK Kristen 1 Surakarta yang telah memberikan ijin

untuk mengadakan penelitian.

7. Dra. Yuni Wijayanti, selaku Guru Pengampu Pendidikan

kewarganegaraan, serta siswa kelas X Akuntansi 1 di SMK Kristen 1

Surakarta yang telah membantu untuk kelancaran dalam penelitian ini.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

x

8. Semua pihak yang telah membantu penulis untuk kelancaran penulisan

skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini telah semaksimal mungkin, namun penulis

menyadari masih ada kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakannya. Penulis berharap

semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan khususnya

pendidikan kewarganegaraan.

Surakarta, Oktober 2009

Penulis

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i

HALAMAN PENGAJUAN ...................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..............................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................iv

ABSTRAK .............................................................................................................v

ABSTRAC ..............................................................................................................vi

HALAMAN MOTTO ..........................................................................................vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................vix

DAFTAR ISI .........................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................xv

DATAR GAMBAR ............................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xvii

BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah …………………......................................1

B. Identifikasi Masalah ………………………………........................5

C. Pembatasan Masalah …………………………...............................5

D. Perumusan Masalah ……………………….............…...................5

E. Tujuan Penelitian ………………………….....................................6

F. Manfaat Penelitian ………………………………...........................6

BAB II. KAJIAN TEORI ………………………............................................7

A. Kajian Teori …...…………………………....................................7

1. Teori Belajar dan Prestasi Belajar.............................................7

2. Teori Belajar dan Metode Mengajar ......................................18

3. Hubungan Prestasi Belajar dan Metode Tutor Sebaya...........27

4. Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam

Kehidupan Bermasyarakat, Berbanga, dan Bernegara .........28

B. Penelitian yang Relevan ................................................................37

C. Kerangka Berpikir .........................................................................38

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

xii

D. Hipotesis Tindakan ........................................................................40

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................41

A. Setting ............................................................................................41

1. Tempat Penelitian ......................................................................41

2. Waktu Penelitian .……………….…….....................................41

B. Subyek Penelitian ………………….…........................................42

C. Pendekatan Penelitian …...…………….……............…...............42

D. Sumber Data ..................................................................................44

1. Siswa .........................................................................................44

2. Tempat dan Peristiwa .................................................................44

3. Dokumen ....................................................................................44

4. Informan .....................................................................................44

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ..............................................45

1. Tes ...........................................................................................45

2. Observasi .................................................................................45

3. Angket .....................................................................................45

4. Dokumentasi ...........................................................................46

5. Wawancara ..............................................................................46

F. Validitasi Data ...............................................................................47

G. Analisis Data .................................................................................48

H. Indikator Kinerja ...........................................................................49

I. Prosedur Penelitian .......................................................................50

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................57

A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subyek Penelitian ...........................57

1. Profil Sekolah SMK Kristen 1 Surakarta ................................57

2. Visi Misi dan Tujuan SMK Kristen 1 Surakarta .....................59

3. Keadaan Guru SMK Kristen 1 Surakarta ...............................59

4. Keadaan Siswa SMK Kristen 1 Surakarta .............................61

5. Keadaan Lingkungan Sarana dan Prasarana

Sekolah SMK Kristen 1 Surakarta .........................................62

6. Subyek Penelitian ....................................................................63

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

xiii

a. Profil Guru Mitra ...............................................................63

b. Profil Siswa .......................................................................64

B. Deskripsi Umum Pembelajaran……….........................................65

1. Observasi Awal Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) ........................................................65

2. Penelitian Siklus I ...................................................................68

3. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan

Temuan Penelitian ...................................................................76

4. Penelitian Siklus II ..................................................................85

5. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II dan

Temuan Penelitian ...................................................................90

C. Analisis Pelaksanaan Tindakan Kelas Dalam Penerapan

Metode Tutor Sebaya Pada Kompetensi Menganalisis

Persamaan Kedudukan Warga Negara Dalam

Kehidupan Bermasyarakat, berbangsa, danBernegara ...............100

1. Perencanaan yang Dilakukan Guru untuk

Mempersiapkan Metode Tutor Sebaya .................................100

2. Implikasi Metode Tutor Sebaya terhadap

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada

Kompetensi Menganalisis Persamaan Kedudukan

Warga Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat,

Berbangsa, dan Bernegara .....................................................101

3. Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Guru

dalam Penggunaan Metode Tutor Sebaya ............................102

4. Upaya untuk Mengatasi Hambatan atau Kendala

yang Dihadapi Guru dalam Penggunaan Metode

Tutor Sebaya .........................................................................103

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

xiv

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .................….……...103

A. Kesimpulan …………………………..............…….......................103

B. Implikasi …………………………………….................................103

C. Saran ……………………………………………….......................104

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................105

LAMPIRAN ......................................................................................................108

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadual Kegiatan Penelitian ………......................................................41

Tabel 2. Indikator Kinerja Penelitian ....................................... ........................49

Tabel 3. Data Guru SMK Kristen 1 Surakarta ..................................................60

Tabel 4. Jumlah Murid Tiap Kelas SMK Kristen 1 Surakarta ..........................62

Tabel 5. Sarana & Prasarana SMK Kristen 1 Surakarta ...................................63

Tabel 6. Daftar Nama Siswa Kelas X Akuntansi 1 ...........................................65

Tabel 7. Hasil Pre Tes Siswa Kelas X Akuntansi 1 ..........................................76

Tabel 8. Hasil Belajar Siswa Kelas X Akuntansi 1 Pada Siklus I ....................77

Tabel 9. Data Keaktifan Siswa Pada Siklus I ...................................................78

Tabel 10. Hasil Angket Tanggapan Balikan Siswa Siklus I ...............................80

Tabel 11. Hasil Angket Kesulitan Materi Pada Siklus I .....................................81

Tabel 12. Hasil Belajar Siswa Kelas X Akuntansi 1 Pada Siklus II ...................90

Tabel 13. Data Kektifan Siswa Pada Siklus II ....................................................91

Tabel 14. Hasil Angket Balikan Siswa Siklus II .................................................93

Tabel 15. Hasil Angket Kesulitan Materi Siklus II ..... .......................................94

Tabel 16. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas X Akuntansi 1 ....................98

Tabel 17. Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Kelas X Akuntansi 1 ...........99

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar1.

Gambar 2.

Gambar 3.

Gambar 4.

Gambar 5.

Gambar 6.

Gambar 7.

Gambar 8.

Gambar 9.

Gambar 10

Gambar 11.

Bagan Kerangka Berpikir ...............................................................39

Siklus PTK ....................................................................................43

Model Analisis Interaktif ...............................................................49

Skema Prosedur Penelitian .............................................................56

Grafik Hasil Pre Tes ......................................................................76

Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ......................................77

Grafik Keaktifan Siswa Saat Pembelajaran Pada Siklus I ............78

Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II ...........................90

Grafik Keaktifan Siswa Saat Pembelajaran Pada Siklus II .......... 91

Grafik Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ...................98

Grafik Perbandingan Keaktifan Siswa Saat Pembelajaran

Siklus I dan Siklus II ......................................................................99

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Soal-Soal Pre Tes .......................................................................109

Lampiran 2. Soal-Soal Siklus I ........................................................................114

Lampiran 3. Soal-Soal Siklus II .......................................................................120

Lampiran 4. Lembar Observasi Kinerja Guru ..........……………...................126

Lampiran 5. Lembar Observasi Kinerja Tutor ...........………….....................127

Lampiran 6. Lembar Observasi Keaktifan Siswa ................………................129

Lampiran 7. Angket Tanggapan Balikan Siswa ……......................................131

Lampiran 8. Angket kesulitan Materi ..............................................................132

Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian ...........................................…...............133

Lampiran 10. Pedoman Wawancara …..............................................................136

Lampiran 11. Hasil Wawancara .......…………................................................138

Lampiran 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ..............................142

Lampiran 13. Soal Diskusi Kelompok Belajar Siklus I ………........................150

Lampiran 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ……….................154

Lampiran 15. Soal Diskusi Kelompok Belajar Siklus II ……….......................163

Lampiran 16. Daftar Kelompok Tutor Sebaya ..................................................167

Lampiran 17. Daftar Nilai Pre Tes …………....................................................168

Lampiran 18. Daftar Nilai Post Tes Siklus I …………….................................169

Lampiran 19. Hasil Observasi Kinerja Guru Pada SiklusI …..........…..............170

Lampiran 20. Hasil Observasi Kinerja Tutor Sebaya Pada Siklus I...........…....171

Lampiran 21. Hasil Skor Keaktifan Siswa pada Siklus I …………...................172

Lampiran 22. Daftar Nilai Post Tes Siklus II ……..………..............................173

Lampiran 23. Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus II .............................174

Lampiran 24. Hasil Observasi Kinerja Tutor Sebaya Pada Siklus II ................175

Lampiran 25. Hasil Skor Keaktifan Siswa Pada Siklus II .................................176

Lampiran 26. Daftar Nilai Tiap Siklus ..............................................................177

Lampiran 27. Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada Dekan

FKIP Universitas Sebelas Maret .................................................178

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

xviii

Lampiran 28. Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Tentang Ijin Menyusun Skripsi/ Makalah ................179

Lampiran 29. Surat Ijin Penelitian Kepada Kepala Sekolah ............................180

Lampiran 30. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian ........................181

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar. Belajar adalah

suatu proses mengkonstruksikan perilaku aktif siswa untuk menuju perubahan

yang dengan sengaja diciptakan untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman

terhadap kompetensi dasar, yang hasilnya diwujudkan dalam prestasi belajar.

“Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu berasal dari diri siswa

yaitu faktor internal dan yang berasal dari luar diri siswa yaitu faktor eksternal”

(Slameto, 1995:54). Faktor internal meliputi: fisiologi seperti kondisi fisik dan

kondisi indera dan faktor psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan motivasi,

kemampuan kognitif. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi belajar

siswa diantaranya, faktor lingkungan siswa yaitu keluarga, sekolah, dan

masyarakat, serta faktor instrumental yaitu kurikulum/ bahan pengajaran, sarana,

fasilitas, dan metode mengajar.

Metode mengajar merupakan strategi atau teknik yang ditempuh oleh guru

dalam menyampaikan materi/ bahan ajar kepada siswa. Pemilihan metode

mengajar akan menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Maka dari itu

seorang guru harus mampu membuat kombinasi atau variasi dalam memilih

metode mengajar yang tepat untuk memudahkan siswa menerima materi/ bahan

ajar. Selain disesuaikan dengan komponen-komponen yang lain, seperti materi

pelajaran, siswa, guru, dan fasilitas. Ada berbagai macam metode mengajar,

diantaranya metode ceramah, diskusi, demonstrasi, resitasi, percobaan, latihan

pemecahan masalah, dan lain-lain. Berbagai macam metode tersebut memiliki

keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Kenyataan yang terjadi di lapangan guru-guru mata pelajaran PKn di SMK

(Sekolah Menengah Kejuruan), masih menggunakan metode pembelajaran

konvensional atau tradisional, yaitu metode ceramah. Metode mengajar tersebut,

berakibat pada pembelajaran yang berlangsung menjadi monoton dan

membosankan. Materi pembelajaran PKn yang bersifat teoritis akan membuat

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

2

tantangan tersendiri, bagi guru mata pelajaran tersebut dalam menyajikan proses

pembelajaran yang menarik minat siswa, supaya dapat mengikutinya dengan baik

dan benar. Hal tersebut diatas terjadi pula di Sekolah Menengah Kejurusan (SMK)

Kristen 1 Surakarta.

SMK Kristen 1 Surakarta, yang terdiri dari empat program keahlian yaitu

Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Penjualan, dan Multimedia. Semua Program

keahlian tersebut di atas, memperoleh mata pelajaran PKn. Permasalahan yang

akan diteliti, peneliti temukan di kelas X Akuntansi 1. Berdasarkan survey awal

yang peneliti lakukan. Diketahui, kelas tersebut memiliki prestasi belajar PKn

yang rendah. Rata-rata nilai ulangan harian di kelas X Akuntansi 1 yaitu 63,46

dari batas tuntas 70,00. Dari 26 siswanya, hanya 34% siswa yang mencapai

ketuntasan yaitu 9 anak, dan 66% siswa yang belum mencapai ketuntasan yaitu 17

anak.

Prestasi belajar yang rendah dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari

dalam diri siswa (internal) dan faktor dari luar diri siswa (eksternal). Penelitian ini

akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor eksternal, yang diduga

menjadi penyebab rendahnya prestasi siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Kristen 1

Surakarta. Pada saat siswa mengikuti proses belajar, kurangnya inovasi guru

dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran

berlangsung monoton dan membosankan. Hal tersebut nampak dari respon yang

diberikan siswa kepada guru saat mengajar. Masih ada siswa yang berbicara

sendiri, melamun, bahkan mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Kondisi seperti

itu, terjadi selama pembelajaran. Siswa cenderung diam saat guru melontarkan

pertanyaan maupun saat guru bertanya mengenai pemahaman siswa dalam

menyerap materi yang telah di sampaikan oleh guru di kelas. Ada rasa enggan,

malu, dan kesulitan dalam mengungkapkan pendapat dan pertanyaan mengenai

materi pelajaran kepada guru. Siswa cenderung pasif selama pembelajaran

berlangsung. Komunikasi terjadi dalam satu arah saja, yaitu pada saat guru

menyampaikan materi pembelajaran dan siswa diam mendengar. Tidak terjadinya

umpan balik dari siswa untuk guru. Siswa akan merespon jika guru

menanyakannya kepada siswa, namun bila guru diam, siswa juga tidak memiliki

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

3

keinginan untuk mempertanyakan kesulitan mereka kepada gurunya. Faktor

psikologi siswa terhadap guru di duga melatar belakangi perilaku siswa saat

pembelajaran PKn. Seperti rasa sungkan, takut, maupun tidak adanya kedekatan

emosional antara siswa dengan gurunya. Sehingga, tercipta suatu jarak. Untuk

menjembatani permasalahan tersebut, diperlukan suatu metode belajar yang baru

dari yang biasa dilakukan.

Dari uraian di atas, maka diperlukan adanya suatu upaya untuk

memperbaiki proses pembelajaran PKn serta untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa, yakni dengan menggunakan metode pembelajaran yang bisa memenuhi

kebutuhan belajar siswa, dan membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran.

Metode yang dapat digunakan adalah metode tutor sebaya. Penjelasan tutor

sebaya kepada temannya lebih memungkinkan berhasil dibandingkan guru.

Peserta didik melihat masalah dengan cara yang berbeda dibandingkan orang

dewasa dan mereka menggunakan bahasa yang lebih akrab. Tutor sebaya yang

pada dasarnya sama dengan program bimbingan, bertujuan memberikan bantuan

kepada siswa, untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. Kelebihan metode

tutor sebaya dibanding dengan metode yang lain, yaitu tutor sebaya dalam

menyampaikan informasi lebih mudah dipahami oleh tutee (siswa yang d

ajar)sebab bahasanya sama dengan teman sebayanya, siswa dalam mengemukakan

kesulitan kepada tutor lebih terbuka karena temanya sendiri, suasana

pembelajaran yang rileks bisa menghilangkan rasa takut, mempererat

persahabatan, ada perhatian terhadap perbedaan karakteristik, konsep mudah

dipahami, siswa tertarik untuk bertanggung jawab yaitu melatih belajar mandiri.

“Metode tutor sebaya yaitu sebuah prosedur siswa mengajar siswa

lainnya” (Akrom, 2007, http://smkswadayatmg wordpress.com/2007/09/). Melalui

metode tutor sebaya, siswa bukan dijadikan sebagai objek pembelajaran tetapi

menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber

belajar dan tempat bertanya bagi temannya. Dengan cara demikian siswa yang

menjadi tutor dapat mengulang dan menjelaskan kembali materi sehingga menjadi

lebih memahaminya. Fungsi lainnya adalah dengan adanya tutor sebaya siswa

yang kurang aktif menjadi aktif karena tidak malu lagi untuk bertanya, dan

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

4

mengeluarkan pendapat secara bebas sehingga berdampak pada peningkatan

prestasi belajar siswa. Jadi, sistem pengajaran dengan Metode Tutor Sebaya akan

membantu siswa yang kurang mampu atau kurang cepat menerima pelajaran dari

gurunya. Kegiatan tutor sebaya bagi siswa merupakan kegiatan yang kaya akan

pengalaman, yang sebenarnya merupakan kebutuhan siswa itu sendiri. Tutor

maupun yang ditutori sama-sama diuntungkan, bagi tutor akan mendapat

pengalaman dengan mengajar temannya, sedang yang ditutori akan

mengembangkan kemampuan yang lebih baik untuk mendengarkan,

berkonsentrasi, dan memahami apa yang dipelajari dengan cara yang bermakna,

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn , terjadi apabila seorang siswa

dapat menjelaskan pengetahuan yang mereka dapat kepada siswa yang lain. Oleh

karena itu, untuk memanfaatkan potensi-potensi yang ada, pada diri pribadi siswa

yang memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dari siswa lain dalam mata

pelajaran PKn, maka dapat dilakukan dengan penggunaan Metode Tutor Sebaya.

Tutor sebaya dapat membantu teman sebayanya yang berprestasi rendah, dalam

kegiatan belajar. Serta membantu kinerja guru dalam memperbaiki dan

meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian tindakan kelas dengan metode

tutor sebaya, akan peneliti aplikasikan pada kompetensi dasar “Menganalisis

persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara”, dengan dasar pertimbangan dari hasil wawancara peneliti

terhadap guru mata pelajaran PKn, bahwa kompetensi ini sulit apabila hanya

dikaji oleh siswa secara individu. Sebab, bahan ajar yang akan dikaji oleh siswa

terdiri dari uraian pasal dalam UUD 1945 mengenai hak dan kewajiban siswa,

beserta peraturan perundang-undangan yang mendukung, dan selain itu menuntut

siswa untuk berpikir pada tingkat analisis. Hal tersebut, menjadi dasar guru untuk

menyampaikan bahan ajar tersebut, dalam bentuk diskusi antar siswa. Karena

akan lebih mudah dipahami oleh siswa apabila dilakukan dalam suatu kelompok

belajar dengan dipimpin oleh tutor sebaya yaitu teman sebayanya yang lebih

pandai dalam menerima dan memahami pembelajaran PKn, disertai oleh

pengarahan dari guru mata pelajaran PKn di kelas tersebut.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

5

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti terdorong untuk

melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar

Siswa melalui Metode Tutor Sebaya pada Kompetensi Dasar Menganalisis

Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat,

Berbangsa, dan Bernegara (Penelitian Tidakan Kelas di kelas X AK 1 SMK

Kristen Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat di

identifikasikan sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang diterapkan selama

ini pada tiap kelas belajar adalah metode konvensional, yaitu ceramah

bervariasi.

2. Proses pembelajaran yang terjadi hanya satu arah yaitu berpusat pada guru

(teacher center).

3. Siswa kurang aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

4. Prestasi belajar PKn siswa yang rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah serta identifikasi masalah di atas,

maka permasalahan difokuskan pada prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 1

pada mata pelajaran PKn yang rendah. Untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut akan dicobakan metode tutor sebaya, pada kompetensi dasar menganalisis

persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dikemukakan perumusan

masalah sebagai berikut : Apakah melalui metode tutor sebaya dapat

meningkatkan prestasi belajar PKn pada siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Kristen

1 Surakarta pada kompetensi dasar menganalisis persamaan kedudukan warga

negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ?

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

6

E. Tujuan penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

apakah melalui metode tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar PKn

pada siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta pada kompetensi dasar

menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka diharapkan penelitian ini

mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini menegaskan kembali bahwa melalui penggunaan metode

tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya pada

kompetensi dasar menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Mendapatkan kemudahan dalam belajar dan memahami mata pelajaran PKn

yang disampaikan oleh guru. Sehingga berdampak pada capaian prestasi

belajarnya.

b. Bagi Guru

Sebagai masukan bagi guru di bidang studi PKn dalam menentukan metode

mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuan tiap kelas, pada mata

pelajaran yang bersangkutan, dalam rangka peningkatan prestasi belajar

kepada siswanya.

c. Bagi Peneliti

Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah peneliti terima di bangku

kuliah khususnya yang berkaitan dengan PKn, serta untuk membekali peneliti

sebagai calon guru menentukan metode mengajar khususnya metode tutor

sebaya.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Teori Belajar dan Prestasi Belajar

a. Belajar

“Belajar merupakan proses terbentuknya tingkah laku baru yang

disebabkan individu merespon lingkungannya, melalui pengalaman pribadi

yang tidak termasuk kematangan, pertumbuhan atau intrinsik”. ( Syaiful

Sagala, 2008:39). Banyak teori belajar menurut literatur psikologi, teori itu

bersumber dari teori atau alairan psikologi. Menurut Syaiful Sagala ( 2008:39)

secara garis besar dikenal ada tiga rumpun besar teori belajar menurut

pandangan psikologi yaitu “1) teori disiplin mental, 2) teori behaviorisme, dan

3) teori cognitif gestalf – filed”. Adapun penjelasan dari tiga rumpun besar

teori belajar menurut pandangan psikologi, adalah sebagai berikut:

1) Teori Disiplin Mental

Teori disiplin mental (Plato, Aristoteles) menganggap bahwa “

Dalam belajar mental siswa didisiplinkan atau dilatih”. Menurut teori

rumpun psikologi teori atau teori disiplin mental ini individu memiliki

kekuatan, kemampuan, atau potensi – potensi tertentu. Belajar adalah

mengembangkan diri dari kekuatan, kemampuan dan potensi individu.

Herbert (1776-1841) mempunyai teori yaitu teori Vorstellungen

yang dapat diterjemahkan sebagai tanggapan yang tersimpan dalam

kesadaran, jadi belajar adalah mengusahakan adanya tanggapan sebanyak -

banyaknya dan sejelas- jelasnya pada kesadaran individu.

Jean Jaques Rousseau mengemukakan anak memiliki potensi-

potensi yang terpendam, melalui belajar anak harus diberi kesempatan

mengembangkan atau mengaktualkan potensi- potensi tersebut. Jean

Jaques Rousseau mempunyai teori yang berlawanan dengan teori

disiplin mental yaitu teori yang disebut natural unfoldment. Menurut teori

ini, anak akan berkembang secara alamiah.

7

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

8

Selain natural unfoldment teori yang berlawanan dengan teori

disiplin mental adalah teori apersepsi, menyatakan bahwa belajar

merupakan suatu proses terasosiasinya gagasan –gagasan lama yang sudah

membentuk pikiran (mind). Teori ini di kembangkan oleh Johan Frederich

Herbert (1776-1841), teori ini di kembangkan secara sistematis dari teori

tabularasa mengenai pikiran.

2) Teori Behaviorisme

Rumpun teori ini disebut behaviorisme karena sangat menekankan

perilaku atau tingkah laku yang diamati atau diukur. Tokoh yang terkenal

adalah Thorndike (1874-1949) teori yang dihasilkan adalah teori belajar

conectionism karena belajar merupakan proses pembentukan koneksi-

koneksi antara stimulus dan respon. Ivan Pavlov (1849-1936)

menghasilkan teori belajar yang disebut clasial condition atau stimulus

substitution. Teori penguatan atau reinforcement merupakan

pengembangan lebih lanjut dari teori koneksionisme. Prinsip – prinsip

belajar menurut teori behaviorime yang dikemukakan oleh Harley dan

Davis (1978) yang banyak dipakai adalah (1) proses belajar dapat terjadi

dengan baik jika siswa terlibat secara aktif didalamnya; (2) materi

pelajaran diberikan dalam bentuk unit – unit kecil dan diatur sedemikian

rupa sehingga hanya perlu memberikan suatu respon tertentu saja; (3) tiap-

tiap respon perlu diberi umpan balik secara langsung sehingga siswa dapat

dengan segera mengetahui apakah respon yang diberikan bertul atau tidak;

dan (4) perlu diberikan penguatan setiap kali siswa memberikan respon

apakah bersifat positif atau negatif. Penguatan yang bersifat positif akan

lebih baik karena memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi

siswa, sehingga ia inggin mengulang kembali respon yang telah diberikan.

Jadi suatu respon diperkuat oleh penghargaan berupa nilai yang

tinggi dari kemampuannya menyelesaikan soal-soal ujian. Pemberian nilai

adalah penerapan teori penguatan yang disebut juga operant conditioning

tokoh utamanya adalah Skinner yang mengembangkan program

pengajaran dengan berpegang pada teori penguatan tersebut.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

9

3) Teori Cognitif Gestalt - Filed

Teori Gestalt ini lahir di Jerman tahun 1912 dipelopori dan

dikembangkan oleh Max Wertheimer (1880-1945) yang meneliti tentang

pengamatan dan problem solving. Kohler menyatakan bahwa belajar serta

mencapai hasil adalah proses yang didasarkan insight. Gestalt berpendapat

bahwa pengamatan adalah bersifat totalitas atau keseluruhan, bagian –

bagian barulah muncul kemudian secara analitis. Kurt Lewin

mengembangkan teori belajar cognitive filed berpendapat bahwa tingkah

laku merupakan hasil interaksi antar kekutan- kekuatan, baik yang dari

dalam diri individu atau dari luar diri individu. Dalam buku Effective

Teaching Teori dan Aplikasi (Daniel Muijs dan David Reynolds, 2008: 23-

28) “menampilkan dua tokoh psikologi pionir yang mendukung teori

belajar kognitif, yang memiliki pengaruh berkelanjutan pada bagaimana

kita memangdang belajar, yakni Piaget dan Vygotsky”. Adapun uraian dari

teori belajar kognitif menurut Piaget dan Vigotsky adalah sebagai berikut:

a) Piaget

Piaget adalah seorang psikolog Swiss, teori-teori Piaget

dikembangkan berdasarkan observasi terhadap anak-anak. Menurut Piaget

salah satu pengaruh utama pada perkembangan kognitif anak adalah apa

yang diistilahkannya maturation (maturasi, kematangan), terbentangnya

perubahan biologis yang terpogram secara biologis pada saat kita

dilahirkan. Faktor kedua adalah activity (aktivitas). Semakin meningkatnya

maturasi menyebabkan semakin meningkatnya kemampuan anak untuk

menghadapi lingkungannya, dan untuk belajar dari tindakkannya. Hasil

belajar ini pada gilirannya akan menghasilkan perubahan pada proses

berpikir anak. Faktor yang ketiga di dalam perkembangan adalah social

transmission (transmisi sosial), belajar dari orang lain. Pada saat

menghadapi lingkungannya, anak juga berinteraksi dengan orang lain dan

dengan demikian mereka juga dapat belajar dari mereka dengan tingkat

belajar yang berbeda tergantung tahap perkembangannya. Teori Piaget

sangat berpengaruh, tetapi ditengarai memiliki kekurangan. Salah satunya,

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

10

Piaget tidak terlalu memberikan perhatian pada cara anak dapat belajar

dari orang lain dan melihat bahwa belajar sangat bergantung pada tahap

perkembangannya.

b) Vygotsky

Vygotsky adalah psikolog Rusia yang bekerja pada kurun waktu

yang sama dengan Piaget. Interes utama Vygotsky adalah studi tentang

perkembangan bahasa, yang diyakininya mula-mula berkembang secara

terpisah dari pikiran, tetapi mulai tumpang tindih seiring dengan

pertumbuhan anak. Menurut Vygotsky, ada bagian yang tidak saling

tumpang tindih dan tetap ada sampai dewasa; beberapa pikiran non verbal

dan beberapa bahasa non konseptual masih tetap ada pada orang dewasa.

Salah satu kesepakatan antara Piaget dan Vygotsky adalah bahwa

Vygotsky tidak berpikir bahwa maturasi (kematangan) itu sendirilah yang

membuat anak mencapai keterampilan berpikir yang sangat maju.

Vygotsky, meskipun melihat peran maturasi, percaya interaksi anak

dengan orang lain melalui bahasalah yang paling kuat mempengaruhi

tingkat pemahaman konseptual yang dapat dicapai anak.

Vygotsky sangat percaya bahwa kita dapat belajar dari orang lain,

baik yang seumuran maupun yang lebih tua dan memiliki tingkat

perkembangan yang lebih tinggi. Salah satu cara utama operasi ini adalah

melaui scaffolding di dalam zone of proximal development (zona

perkembangan proksimal). Konsep terakhir ini, yang merupakan salah satu

kotribusi utama Vygotsky pada teori belajar, mengacu pada kesenjangan

antara apa yang dapat dilakukan sendiri oleh seseorang dengan apa yang

dapat dilakukan dengan bantuan orang lain yang lebih tau atau lebih

terampil dibanding dirinya sendiri. Disinilah peran guru, orang dewasa,

dan teman sebaya mengemuka di dalam belajar anak dalam arti bahwa

mereka dapat membantu membawa pengetahuan anak ke tingkat lebih

tinggi dengan ikut campur tangan di dalam zone proximal development.

Tidak semua anak educable (dapat dididik) dengan cara ini, sebagaimana

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

11

lainnya mampu belajar lebih banyak di zona perkembangan proksimal ini

disbanding anak-anak lain.

Jadi, bagi Vygotsky, cooperation (kerja sama) lah yang menjadi

dasar belajar. Instruksi (pengajaran) formal dan informal yang diberikan

oleh orang lain yang lebih berpengetahuan seperti orang tua, teman

sebaya, nenek/kakek atau gurulah merupakan sarana transisi utama

pengetahuan tentang budaya tertentu. Bagi Vygotsky, seperti halnya bagi

Piaget, pengetahuan melekat di dalam tindakan dan interaksi dengan

lingkungan (budaya), tetapi berbeda dengan Piaget, Vygotsky menekankan

tentang pentingnya interaksi dengan wakil-wakil budaya yang masih

hidup. Ide-ide vygotsky tentang belajar murid di zona perkembangan

proksimal, berpengaruh di dalam pengembangan program-program belajar

kolaboratif.

Teori belajar oleh Piaget dan Vygotsky didukung oleh pendapat

Hulten dan DeVries, Madden dan Slavin, semuanya menemukan “bahwa

para siswa di dalam kelas-kelas pembelajaran kooperatif merasa bahwa

teman sekelas mereka ingin agar mereka belajar dalam kelompok

kooperatif, pembelajaran menjadi suatui aktivitas yang bisa membuat para

siswa lebih unggul di antara teman-teman sebayanya”(Slavin, 2005:36) .

Slavin, DeVries dan Hulten menemukan “bahwa para siswa dalam

kelompok kooperatif yang berhasil meraih prestasi membuktikan status

sosial mereka di dalam kelas. Perubahan ini akan sangat penting artinya

dalam konsekuensi sosial kesuksesan akademis” (Slavin, 2005:36).

Berdasarkan penjelasan di atas maka dalam penelitian ini peneliti

menggunakan teori belajar kognitif ajaran dari Piaget dan Vygotsky yang

menyatakan bahwa pengajaran dapat diberikan oleh orang lain yang lebih

berpengetahuan seperti teman sebaya yang merupakan sarana transisi

utama dalam membantu membawa pengetahuan (kognitif) anak ke tingkat

yang lebih tinggi. Tokoh yang mendukung teori Vygotsky yaitu Slavin,

DeVries dan Hulten menemukan “bahwa para siswa dalam kelompok

kooperatif yang berhasil meraih prestasi membuktikan status sosial mereka

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

12

di dalam kelas” (Slavin, 2005: 36). Jadi, pengaruh teman sebaya sangat

penting dalam pencapaian prestasi belajar seorang anak dalam kegiatan

belajar.

Pendapat yang mendukung teori belajar kognitif menyatakan bahwa

“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto,

1995:2). Menurut sumber lain “Belajar diartikan sebagai suatu proses usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri

dalam interaksi lingkungan” diungkapkan oleh Abu Ahmadi dan Widodo

Supriyono (2004:128). Secara sederhana didefinisikan bahwa “Belajar ialah

aktivitas yang dilakukan individu secara sadar untuk mendapatkan sejumlah

kesan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai hasil dari interaksinya dengan

lingkungan sekitar dan perubahan yang terjadi relatif permanen pada aspek

psikologis” (Syaiful Bahri Djamarah, 2002:2).

Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan

bahwa, belajar adalah proses usaha individu memperoleh pengetahuan dari

pengalaman individu sendiri maupun interaksi dengan individu lain dan

lingkungan sekitar.

b. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Muhibbin Syah (2006: 144) menyatakan bahwa secara global, faktor-

faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 macam,

yakni:

1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa; 2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa; 3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

13

Sedangkan menurut Slameto (1995:54-72) dalam bukunya menyatakan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi

dua golongan yaitu ”faktor intern dan faktor ekstern”. Kedua faktor tersebut

dapat dijabarkan sebagai berikut:

a) Faktor intern, adalah yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri,

yaitu:

(1) Faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh),

(2) Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kesiapan) dan

(3) Faktor kelelahan (kelelahan jasmani dan kelelahan rohani)

b) Faktorn ekstern, adalah faktor yang berasal dari luar peserta didik, antara

lain:

(1) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orang tua, latar belakang kebudayaan),

(2) Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar

pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas

rumah), dan

(3) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media,

teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

terdapat dua faktor pokok yang mempengaruhi belajar yaitu faktor yang

berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (internal/individual) dan faktor yang

berasal dari luar diri siswa atau lingkungan sekitarnya (eksternal/sosial).

c. Unsur - Unsur Belajar

Menurut Cronbach dalam Nana Syaodih Sukmadinata (2003:157),

tujuh unsur utama dalam proses belajar diantaranya yaitu:

1) Tujuan 2) Kesiapan 3) Situasi 4) Interpretasi

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

14

5) Respon 6) Konsekuensi 7) Reaksi terhadap kegagalan

Ketujuh unsur utama dalam proses belajar tersebut diatas, dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1) Tujuan

Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai.

2) Kesiapan

Untuk dapat melakukan belajar dengan baik anak atau individu perlu

memiliki kesiapan matang.

3) Situasi

Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar

4) Interpretasi

Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan intepretasi yang melihat

hubungan antara situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan

menghubungkan dengan kemungkinan tujuan.

5) Respons

Berpegang hasil dari interpretasi apakah individu mungkin atau tidak

mungkin maka ia memberikan respons.

6) Konsekuensi

Setiap usahakan membawa hasil, akibat tau konsekuensi entah itu

keberhasilan atau kegagalan demikian juga dengan respons atau usaha

belajasiswa.

7) Reaksi terhadap kegagalan

Reaksi siswa adalah perasaan sedih dan kecewa.

d. Prestasi Belajar

Dalam proses belajar mengajar dikelas untuk mengetahui berhasil atau

tidaknya pembelajaran yang dicapai siswa harus dilakukan evaluasi yang

hasilnya berupa prestasi belajar siswa. Evaluasi terhadap penilaian hasil dan

proses belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan peserta didik dalam

mengusai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Dari hasil evaluasi terhadap

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

15

penilaian tersebut dapat diketahui kompetensi dasar dan materi yang belum

dikuasai peserta didik.

Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi” dan “belajar” (Zainal

Arifin, 1990:2-3). Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai. Nana Syaodih

Sumadinata, (2003:102) menyatakan bahwa “Prestasi belajar dapat disebut

juga sebagai hasil belajar yang merupakan realisasi atau pemekaran dari

kecakapan potensi atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang yang dapat

dilihat dari perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan

berpikir maupun ketrampilan motorik”. Sama halnya dengan Nana Sudjana

(2008:22) dalam bukunya berpendapat bahwa “Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, pada penelitian

ini, yang dimaksud dengan prestasi belajar terbatas pada ranah kognitif saja,

yaitu belajar merupakan suatu proses mengkonstruksikan perilaku aktif siswa

untuk menuju perubahan yang dengan sengaja diciptakan untuk memperoleh

pengetahuan dan pemahaman terhadap materi yang hasilnya diwujudkan

dalam prestasi belajar. Dalam hal ini prestasi belajar adalah penghargaan

berupa nilai yang tinggi dari kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal ujian

di tiap akhir siklus (tindakan).

e. Fungsi dan Kegunaan Prestasi Belajar

Untuk mengetahui seberapa jauh prestasi belajar telah dicapai maka

diadakan kegiatan evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan

kegiatan yang dilakukan secara sistematis dengan mengumpulkan bukti-bukti

untuk menentukan keberhasilan belajar. Oemar Hamalik (2001:159) dalam

bukunya menyatakan tentang evaluasi hasil belajar merupakan:

Keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar merujuk kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya dan derajat perubahan tingkah laku.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

16

Tujuan dilaksanakannya kegiatan evaluasi adalah untuk mengetahui

kefektifan dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar sehingga dalam

pelaksanaannya evaluasi harus dilakukan secara kontinue. Kontinue artinya

evaluasi harus dilakukan secara terus-menerus baik itu pada awal, pada saat

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar maupun pada akhir tatap muka

kegiatan belajar mengajar. Evaluasi pada umumnya digunakan untuk menilai

dan mengukur hasil belajar peserta didik, terutama hasil yang berkenaan

dengan pengusaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan

pengajaran.

Zainal, Arifin (1990:2) mengemukakan fungsi utama prestasi belajar

antara lain:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. 3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan. 5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan) anak didik.

Berdasarkan fungsi dari prestasi belajar yang telah disebutkan diatas,

maka dapat diketahui bahwa betapa pentingnya mengetahui prestasi belajar

siswa baik individual maupun kelompok. Hal tersebut disebabkan karena

prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi

tertentu, tetapi juga berguna bagi guru yang bersangkutan sebagai umpan balik

dalam melaksanakan pembelajaran dikelas apakah akan diadakan perbaikan

dalam proses belajar mengajar ataupun tidak.

f. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu indikator

tercapainya hasil belajar adalah dengan diketahuinya prestasi belajar yang

dicapai oleh siswa, sebagai subyek belajar. Prestasi diperoleh melalui

perjuangan yang dilandasi oleh motivasi yang tinggi untuk melakukan

tindakan. Tinggi rendahnya prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

17

faktor yang mengiringi proses belajar, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor eksternal adalah hal-hal yang mempengaruhi belajar

seseorang yang berasal dari luar individu. Sedangkan faktor internal adalah

hal-hal yang berpengaruh terhadap proses belajar seseorang yang berhubungan

dengan dalam diri individu yang bersangkutan.

Prestasi belajar yang dicapai seseorang tidak terlepas dari adanya

interaksi antara berbagai faktor yang saling mempengaruhi. Menurut Abu

Ahmadi (1991:64-67) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat

digolongkan menjadi:

1) Faktor internal, antara lain: a) Faktor jasmaniah (fisiologis), misalnya penglihatan,

pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. b) Faktor psikologis, terdiri dari:

(1) Faktor intelektif yang meliputi: (a) faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat (b) faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah

dimiliki (2) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi.

c) Faktor kematangan fisik maupun psikis 2) Faktor eksternal, ialah:

a) Faktor sosial yang terdiri atas: (1) lingkungan keluarga (2) lingkungan sekolah (3) lingkungan masyarakat (4) lingkungan kelompok

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

d) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Dari pendapat di atas, pada dasarnya faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu faktor yang berasal dari diri siswa

(internal) dan yang berasal dari luar diri siswa (eksternal). Sedangkan pada

penelitian ini, prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti

1) faktor sosial yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

lingkungan masyarakat, lingkungan kelompok, 2) faktor budaya seperti adat

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

18

istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian., 3) faktor lingkungan fisik

seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim, 4) faktor lingkungan spiritual

atau keamanan.

2. Teori Tentang Belajar dan Metode Mengajar

a. Metode Mengajar

Metode secara harafiah berarti “cara”. Secara umum metode berarti

cara yang bisa diupayakan untuk mencapai tujuan, dan metode mengajar

menurut Tardif ialah “cara yang berisi prosedur untuk melaksanakan kegiatan

kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa”

(Muhibbin Syah, 2006:201). Menurut pendapat lain “Metode adalah cara atau

siasat yang dipergunakan dalam pengajaran sebagai strategi, metode ikut

memperlancar kearah pencapaian tujuan pembelajaran” (Syaiful Bahri

Djamarah, 2002:70). Metode mengajar dapat diartikan sebagai teknik yang

dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pengajaran kepada

setiap siswa di dalam kelas agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami,

dan digunakan oleh siswa dengan baik.

b. Belajar dan Metode Mengajar

Seorang psikolog pionir yakni Vygotsky menyatakan: ”bahwa kita dapat belajar dari orang lain, baik yang seumuran maupun

yang lebih tua dan memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi. Disini peran guru, orang dewasa, dan teman sebaya mengemuka di dalam belajar anak dalam arti bahwa mereka dapat membantu membawa pengetahuan anak ke tingkat yang lebih tinggi dengan ikut campur di dalam zona proximal development (zona perkembangan proksimal)” (Daniel Muijs dan David Reynolds, 2008:26-27).

Uraian teori di atas menegaskan kembali bahwa belajar dapat dari

siapa saja, seperti orang tua, keluarga, teman sabaya, dan guru. Oleh

pertimbangan tersebut, maka faktor eksternal sangat berpengaruh dalam

perkembangan kognitif anak. Begitu pula seorang guru harus memiliki

kemampuan dalam memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat.

Sehingga tercipta suasana lingkungan belajar yang kondusif, yang berdampak

pada perolehan prestasi belajar siswa yang memuaskan.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

19

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode mengajar

ialah prosedur yang digunakan oleh guru dalam mengajar untuk mendukung

keberhasilan dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa. Pada penelitian

ini, peneliti memanfaatkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi

perkembangan kognitif anak, salah satunya yaitu peran teman sebaya. Teman

sebaya dipercaya dapat membawa pengaruh yang baik untuk perkembangan

pengetahuan (kognitif) anak. Maka, metode tutor sebaya dipilih untuk

digunakan dalam proses pembelajaran, dengan tujuan untuk mencapai

peningkatan prestasi belajar siswa.

c. Metode Tutor Sebaya

1) Tutor Sebaya

Pada pembelajaran dengan tutor sebaya siswa yang akan berperan

sebagai tutor, terlebih dahulu dibekali materi yang akan disampaikan oleh

guru. Pembekalan ini disampaikan didalam maupun diluar jam pelajaran,

tetapi dalam pembelajaran berlangsung guru juga menerangkan materi

pokok Kedudukan Warga Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat,

Berbangsa, dan Bernegara, secara singkat hanya pokok-pokoknya saja.

Dalam kegiatan diskusi siswa yang ditunjuk sebagai tutor bertugas

menjelaskan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.

Tutor sebaya merupakan suatu pembelajaran yang dilakukan

dengan cara memperdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap

yang tinggi. Siswa tersebut mengajarkan materi atau latihan kepada teman-

temannya yang belum paham atau memiliki daya serap yang rendah.

Pembelajaran ini mempunyai kelebihan ganda yaitu siswa yang mendapat

bantuan lebih efektif dalam menerima materi sedangkan bagi tutor

merupakan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri. Peran

guru disini adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan

memberikan pengarahan dan sebagainya. Para ahli berpendapat bahwa

“Tutor adalah siswa yang sebaya yang ditunjuk atau ditugaskan membantu

temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan antara

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

20

teman sebaya umumnya lebih dekat dibandingkan hubungan guru-siswa”

(Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 2004:184).

“Peer tutoring is the process by which a pupil, with guidance from

a teacher, helps one or more students at the same grade level learn a skill

or concept” (Glenn, 2003, http://newali.apple.com/Peer_Tutoring.html).

Kutipan di atas dapat diarti bahwa, tutor sebaya adalah proses dimana anak

dengan bimbingan guru, menolong satu atau lebih siswa pada level

kemampuan atau konsep yang sama). Istilah tutoring ditemukan dalam

kepustakaan pendidikan dan digunakan sebagai istilah teknis untuk

menunjukkan kegiatan seorang murid atau mahasiswa dalam mengajar

teman-temannya secara perseorangan atau kelompok. Dengan mengajar

yang lain, seorang diyakini telah mengajar dirinya sendiri. Bentuk tutoring

kemudian dijadikan sebagai bimbingan dan bantuan belajar kepada teman

seusianya atau teman sejawat yang kemudian dikenal sebagai istilah peer

tutoring.

Konsep tutoring secara umum dapat diartikan sebagai proses yang

melibatkan seseorang untuk memberikan bantuan dan bimbingan belajar

kepada orang lain dalam kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, konsep

tutoring adalah kegiatan tutorial yang mencakup bimbingan dan bantuan

belajar perseorangan atau kelompok. “Peer tutoring could increase the

learning and understanding of thestudentsinvolved” (Warwick, 2001,

www. informawold.com/smpr/ ). Artinya, tutor sebaya akan meningkatkan

pembelajaran dan pengertian siswa yang terlibat. Seseorang anak yang

diajar melalui kegiatan tutorial akan mampu menguasai bahan karena ia

dapat belajar melalui proses mengkaji bukan menghafal. Anak lebih

mampu berkomunikasi dengan yang lain. Anak sebaya ternyata dapat

mengajar temannya lebih baik dari pada yang lain dikarenakan ia lebih

dapat bekerja secara demokratis dengan teman-temannya.

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

21

Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi tutor sebaya

antara lain:

a) Berprestasi baik. b) Dapat diterima atau disetujui oleh siswa yang mendapat

bantuan sehingga siswa leluasa bertanya. c) Dapat menerangkan dengan jelas bahan pengajaran yang

dibutuhkan oleh siswa. d) Berkepribadian ramah, lancar berbicara, luwes dalam bergaul,

tidak sombong dan memiliki jiwa penolong. e) Memiliki daya kreativitas yang cukup untuk membimbing

temannya. (Suharsimi Arikunto,1988:62-63)

2) Metode Tutor Sebaya

“Metode tutor sebaya adalah bagaimana mengoptimalkan

kemampuan siswa yang berprestasi dalam satu kelas untuk mengajar atau

menularkan kepada teman sebaya mereka yang kurang berprestasi

sehingga yang kurang berprestasi bisa mengatasi ketertinggalannya”

(Langgeng,2005,http://www.suaramerdeka.com/harian/05/02/17).

Edward L. Dejnozken dan David E. Kopel dalam American

Education Enoydopedia, menyatakan bahwa “Metode tutor sebaya adalah

sebuah prosedur siswa mengajar siswa lainnya. Tipe pertama adalah

pengajaran dan pembelajaran dari usia yang sama. Tipe kedua adalah

pengajaran dan pembelajaran yang lebih tua usianya. Tipe yang lain

kadang dimunculkan pertukaran usia pengajar” (Akrom,2007,

http://smkswadayatmg wordpress.com/2007/09/). Menurut Rina Iriani,

“metode tutor sebaya dapat digunakan diberbagai jenjang pendidikan dan

semua mata pelajaran, dengan kreativitas dari guru bidang studi itu

sendiri” (Langgeng,2005,http://www.suaramerdeka.com/harian/05/02/17).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tipe yang pertama yaitu

pengajaran dan pembelajaran dari usia yang sama. Berdasarkan beberapa

pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode tutor sebaya adalah

suatu metode pembelajaran yang memanfaatkan potensi diri siswa yang

berprestasi lebih, diterima atau disetujui oleh siswa yang mendapat

bantuan, dapat menerangkan dengan jelas bahan pengajaran yang

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

22

dibutuhkan oleh siswa, berkepribadian ramah, lancar berbicara, luwes

dalam bergaul, tidak sombong dan memiliki jiwa penolong, memiliki daya

kreativitas yang cukup untuk membimbing temannya, untuk menularkan

potensinya (kepandaian), dengan memberikan bantuan belajar kepada

siswa yang memiliki prestasi rendah, agar dapat meningkatkan prestasi

belajarnya.

3) Tujuan Metode Tutor Sebaya

Penerapan metode tutor sebaya pada mulanya bertujuan untuk

memberikan bimbingan belajar bagi siswa yang mengalami kesulitan

belajar. Pada perkembangan dunia pendidikan seperti saat ini metode tutor

sebaya mulai diterapkan di beberapa sekolah dengan tujuan untuk menarik

perhatian siswa sehingga prestasi belajar meningkat. Menurut Gary D.

Borich (1996:78), teman sebaya memiliki berbagai fungsi dalam proses

belajar. “The peer group can influence and even teach students how to

behave in class, study for tests, converse with teachers and school

administrators, and can contribute to the success or fail ure of

performance in school in many other ways” (Teman sebaya dapat memberi

pengaruh dan juga mengajari teman sebayanya bagaimana bertindak di

dalam kelas, belajar untuk test, dengan guru-guru, dan administrasi

sekolah dan dapat memberi konstribusi untuk kesuksesan atau kegagalan

dalam pelaksanaan kelas belajar dan lain sebagainya).

Dengan demikian tujuan bimbingan belajar tutor sebaya adalah

meningkatkan prestasi belajar anak dan membangkitkan motivasi suasana

yang disiplin serta nyaman. Adapun tujuan dari kegiatan tutorial, antara

lain:

a) Meningkatkan penguasaan pengetahuan para siswa sesuai dengan yang

dimuat dalam tujuan pembelajaran.

b) Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan atau hambatan agar

mampu membimbing diri sendiri.

c) Meningkatkan kemampuan siswa tentang cara belajar mandiri dan

menerapkannya pada masing-masing bahan pelajaran yang dipelajari.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

23

4) Jenis Kegiatan Tutorial

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 169-170) menyatakan

bahwa “kegiatan tutorial dibagi menjadi empat (4) yaitu pemantapan,

pengayaan, bimbingan, dan perbaikan”. Keempat jenis kegiatan tersebut,

dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Pemantapan, yaitu memantapkan pengetahuan yang telah dimiliki oleh

siswa dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya,

b) Pengayaan, yaitu memperluas pengetahuan dan pengalaman siswa

sehingga hal-hal yang telah dipelajari menjadi lebih jelas, luas, dan

terpadu.

c) Bimbingan, yaitu membantu siswa dalam mengatasi kesulitan dan

pemecahan masalah.

d) Perbaikan, yaitu membina para siswa terutama dalam cara belajar

mandiri.

5) Kelebihan dan Kekurangan Metode Tutor Sebaya

Menurut pendapat ahli, tentang kelebihan dari tutor sebaya yaitu

“the positive effects of peer tutoring are including cognitive gains,

improved communication, self confidene, and social support among

students peer tutors” (A. Loke, 2009, http://journal of peer tutoring.org/).

Kutipan diatas dapat diartikan bahwa, dampak positif tutor sebaya adalah

termasuk usaha kognitif, meningkatkan komunikasi, percaya diri, dan

mendukung hubungan sosial diantara siswa.

Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan

kekurangannya masing-masing. Menurut Suharsimi Arikunto (1988:64),

adapun kelebihan dan kelemahan metode tutor sebaya adalah sebagai

berikut:

“a) Kelebihan metode tutor sebaya

(1) Untuk menyampaikan informasi lebih mudah sebab bahasanya

sama.

(2) Dalam mengemukakan kesulitan lebih terbuka.

(3) Suasana yang rilex bisa menghilangkan rasa takut.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

24

(4) Mempererat persahabatan.

(5) Ada perhatian terhadap perbedaan karakteristik.

(6) Konsep mudah dipahami.

(7) Siswa tertarik untuk bertanggung jawab dan mengembangkan

kreativitas.

b) Kelemahan metode tutor sebaya

(1) Kurang serius dalam belajar.

(2) Jika siswa punya masalah dengan tutor ia akan malu bertanya.

(3) Sulit menentukan tutor yang tepat.

(4) Tidak semua siswa pandai dapat jadi tutor”.

Prosedur Pembelajaran Metode Tutor Sebaya

Tahap-tahap perencanaan tindakan menggunakan metode tutor

sebaya adalah sebagai berikut:

a) Membuat program yaitu sebagai rencana baik bagi guru maupun tutor dalam

melaksanakan tugasnya. b) Menyiapkan tutor Agar proses pembelajaran yang dilakukan tutor sebaya dapat

terlaksana secara optimal, perlu adanya tutor yang benar-benar mampu untuk mengajar temannya.

c) Menyiapkan sarana dan prasarana Sarana dan prasarana juga sangat penting dalam proses

pembelajaran, untuk itu sebelum proses pembelajaran berlangsung disiapkan dan di cek keseluruhannya (Akrom,2007,http://smkswadayatmgwordpress.com/2007/09/).

Menurut Rina Iriani (2003:35-36) dalam tesisnya, langkah-langkah

pelaksanaan tutor sebaya terdiri dari empat langkah yaitu “merencanakan

perlakuan, menentukan tutor, melaksanakan, melakukan evaluasi”.

Langkah-langkah pelaksanaan metode tutor sebaya tersebut, dapat

diuraikan sebagai berilut:

a) Merancang perlakuan

Proses pembelajaran tutorial apakah lebih cocok menggunakan

penjelasan ulang atau dengan diberi tugas atau mengerjakan tugas.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

25

b) Menentukan tutor

Tutor dipilih dari anak yang sangat pandai. Alternatif lain, siswa diberi

kesempatan untuk memilih tutor sebaya secara demokratis.

c) Melaksanakan

Siswa (tutee) bersama tutor sebaya melakukan kegiatan bersama. Tutor

memberi penjelas kepada tutee sesuai dengan petunjuk dan materi

yang diberikan guru. Maupun membantu menyelesaikan tugas atau

latihan dari guru.

d) Melakukan evaluasi

Dalam tahap akhir dari metode pembelajaran ini, guru melakukan

monitoring dan evaluasi secara kontinue, mengenai proses kegiatan

belajar mengajar. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesulitan-

kesulitan yang dihadapi tutor maupun tutee (siswa) dalam proses

belajar mengajar berjalan. Apabila tutor berhasil dalam membelajarkan

tuteenya, maka tutor tersebut diberi kesempatan membantu tutor lain

yang masih lemah. Apabila tutor/ tutee telah berhasil dalam kegiatan

belajar mengajarnya, sehingga tutee memahami dan kemampuan/

prestasinya meningkat. Maka, guru memberi motivasi dengan

rangsangan berupa hadiah sederhana/ tambahan nilai.

7) Prosedur Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Mata Pelajaran PKn

Dari beberapa langkah pembelajaran tutor sebaya diatas, maka

dalam pembelajaran mata pelajaran PKn. Prosedur pembelajaran yang

akan dilaksanakan melalui beberapa tahap. Tahapan-tahapan tersebut

adalah sebagai berikut:

a) Pengertian Tutor Sebaya Pada Mata Pelajaran PKn

Tutor sebaya adalah tenaga pengajar dalam metode

pembelajaran tutor sebaya pada mata pelajaran PKn, yang tidak

mendapat pendidikan seperti guru, tetapi mereka dipilih oleh guru

berdasarkan kepandaiannya pada mata pelajaran PKn, dan disetujui

oleh teman satu kelas. Mereka bukan tenaga ahli mendidik, namun

mereka membantu temannya yang masih lemah dengan sukarela tanpa

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

26

mendapatkan imbalan. Pentingnya penggunaan tutor sebaya adalah

karena tutor tersebut cepat dapat diperoleh, biaya mencetak tutor

murah, dan yang lebih penting adalah situasi belajar menjadi nyaman.

b) Cara Pemilihan Tutor Sebaya

Tutor sebaya dipilih dari siswa satu kelas oleh guru, khususnya

mereka yang telah menguasai PKn dan telah sesuai dengan persyaratan

tutor sebaya. Hal ini sesuai dengan prinsip metode pembelajaran tutor

sebaya, sehingga tutor dipilih dari teman-temannya sendiri yang satu

kelas yang usianya relatif sama atau sebaya. Kemudian tutor yang telah

dipilih oleh guru tersebut bisa diterima dan disetujui oleh teman yang

lain, untuk mengajar dan membantu belajar teman yang lain.

c) Langkah-langkah Pelaksanaan Tutor Sebaya

Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran menggunakan

metode tutor sebaya adalah sebagai berikut:

(1) Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok kecil antara 5-6

siswa, sesuai latar belakang kemampuan awal (prestasi belajar),

dengan satu siswa yang memiliki prestasi lebih baik sebagai tutor

sebaya.

(2) Tutor yang telah mendapatkan petunjuk, materi, dan bimbingan

dari guru, mulai mengajarkan materi keanggota kelompok

masing-masing dan membantu anggotanya mengerjakan soal

diskusi kelompok yang telah diberikan oleh guru, yang akan

menjadi petunjuk atau kerangka diskusi bagi kelompok agar

kegiatan tutorial dapat terfokus.

(3) Tutor atau ketua kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab

memberikan tutorial (bimbingan) kepada anggota terhadap materi

ajar yang sedang dipelajari, mengkoordinir proses diskusi agar

berlangsung aktif dan dinamis, menyampaikan permasalahan

kepada guru pembimbing apabila ada permasalahan saat

pembelajaran berlangsung, mengatur diskusi bersama anggota

kelompok, melaporkan perkembangan akademis kelompoknya

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

27

kepada guru pembimbing pada setiap materi yang dipelajari.

Peran guru dalam metode tutor sebaya hanyalah sebagai

fasilitator dan pembimbing terbatas. Artinya, guru hanya

melakukan intervensi ketika betul-betul diperlukan oleh siswa.

(4) Melakukan pembahasan soal diskusi sebagai tugas kelompok.

Setiap anggota kelompok mencocokkan hasil jawaban soal

diskusi yang telah dikerjakan dengan bantuan tutor, serta aktif

mengeluarkan pendapat saat pembahasan.

(5) Melaksanakan evaluasi belajar secara individu diakhir

pembelajaran, untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa,

serta sebagai umpan balik bagi guru. Saat evaluasi berlangsung,

siswa tidak diperbolehkan bekerjasama.

3. Hubungan Prestasi Belajar dan Metode Tutor Sebaya

Sehubungan dengan teori kognitif yang disampaikan oleh Piaget dan

Vygotsky, bahwa proses belajar dipengaruhi oleh interaksi kita dengan orang lain

seperti orang tua, guru, teman sebaya, maupun lingkungan sekitar. Vygotsky

mengnekankan interaksi yang terjadi antara individu dengan teman sebaya. Peran

penting teman sebaya dalam perkembangan kognisi seorang anak. Di sekolah

selain peran teman sebaya, guru mempunyai andil demi kesuksesan proses

pembelajaran yang berlangsung di kelas. Hal ini tidak lepas dari pemilihan

metode belajar yang tepat. Pentingnya pemilihan metode yang tepat yakni dengan

menggunakan metode pembelajaran yang bisa memenuhi kebutuhan belajar siswa,

dan membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Metode belajar yang

selaras dengan teori kognitif yaitu dengan interaksi antara teman sebaya, maka

yang dapat digunakan adalah metode tutor sebaya. Kelebihan metode tutor sebaya

dibanding dengan metode yang lain, yaitu tutor sebaya dalam menyampaikan

informasi lebih mudah dipahami oleh tutee (siswa yang di ajar)sebab bahasanya

sama dengan teman sebayanya, siswa dalam mengemukakan kesulitan kepada

tutor lebih terbuka karena temanya sendiri, suasana pembelajaran yang rileks bisa

menghilangkan rasa takut, mempererat persahabatan, ada perhatian terhadap

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

28

perbedaan karakteristik, konsep mudah dipahami, siswa tertarik untuk

bertanggung jawab yaitu melatih belajar mandiri. Dengan lingkungan belajar yang

baik dan interaksi yang dilakukan antar teman sebaya. Siswa yang bersangkutan

akan terpacu semangatnya, untuk mempelajari materi ajar dengan baik, serta

meningkatkan prestasi belajarnya.

Penelitian Lippit dan Lohman (1965) mendukung teori belajar kognitif

oleh Vygotsky, serta uraian di atas mengenai tutor sebaya. Dalam Ehly dan Larsen

(1980:18) Lippit dan Lohman melaporkan bahwa

”Tutor maupun tutee memang mendapat keuntungan dari kegiatan tutorial. Tutee dapat meningkatkan prestasi siswa melalui skor dalam tes dan meningkatkan motivasi belajar siswa yang lain, sedangkan tutor dapat meningkatkan kemampuan dalam bekerjasama dengan murid-murid yang lainnya dan disamping itu dapat pula menunjukkan sikap positif terhadap sekolah” (Rina Iriani, 2002: 33).

Selain itu dengan tutor sebaya, semua anak dapat melibatkan diri dalam

proses belajar. Ternyata anak yang semula pemalu mampu berkomunikasi secara

aktif dengan guru maupun temannya, dan prestasi belajar yang mereka capai juga

meningkat. Melalui metode tutor sebaya siswa dapat mengemukakan

pendapatnya, saling bekerjasama, saling bertukar pendapat tanpa ada rasa takut

kepada guru. Sebab, siswa akan lebih terbuka mengutarakan kesulitan belajarnya

kepada teman sebaya, dibanding kepada guru.

Berdasar uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode tutor sebaya

mempengaruhi keaktifan siswa saat pembelajaran yang pada akhirnya

meningkatkan pula prestasi belajar siswa.

4. Persamaan Kedudukan Warga Negara Dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

a. Landasan yang Menjamin Persamaan Kedudukan Warga Negara

1) Makna Persamaan Kedudukan Warga Negara

Persamaan merupakan perwujudan kehidupan di dalam masyarakat

yang saling menghormati dan menghargai orang tanpa membedakan suku,

agama, ras, dan antar golongan (SARA). Menurut Setiadi & Retno

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

29

Listyarti (2006:136) “Pada umumnya, negara-negara berkembang

(termasuk Indonesia) lebih memaknai “persamaan hidup” secara kultur,

karena faktor adat istiadat dan budaya yang diterapkan secara turun-

temurun.

Menurut Pasal 26 ayat 2 UUD 1945 menyatakan bahwa “Warga

negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan

undang-undang sebagai warga negara”. Pengertian yang lebih sederhana

menyatakan bahwa “Warga negara artinya warga atau anggota dari suatu

negara (Winarno. 2006: 47). Jadi, warga negara adalah anggota dari suatu

negara yang disahkan undang-undang sebagai warga negara.

2) Jaminan Persamaan Hidup (Pendekatan Kultur)

Jaminan persamaan hidup dalam kehidupan bangsa Indonesia

secara kultur telah tertanam melalui adat dan budaya yang relatif memiliki

nilai-nilai yang sama. Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”

mengindikasikan bahwa dalam kurun waktu perjalanan hidup bangsa

Indonesia hingga saat ini. Beberapa nilai kultur bangsa Indonesia yang

patut dilestarikan dalam upaya memberikan jaminan persamaan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara antara lain:

“a) nilai religius,

b) nilai gotong royong,

c) nilai ramah tamah, dan

d) nilai kerelaan berkorban dan cinta tanah air”.

(Setiadi, dan Listyarti, 2006:138).

3) Jaminan Persamaan Hidup Dalam Konstitusi Negara

Oleh karena konstruksi yang dibangun bangsa Indonesia bersumber

dari keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan dengan semboyan

Bhineka Tunggal Ika, negara berkewajiban untuk mampu memberikan

jaminan persamaan hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK

(Setiadi, dan Listyarti, 2006:138), jaminan persamaan hidup warga negara

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

30

di dalam konstitusi negara adalah UUD 1945 dan peraturan perundangan

lainnya. Adapun pasal dan peraturan tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Pasal 26 ayat 1, yang berbunyi “Yang menjadi warga negara ialah

orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain

yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara”

(2) Pasal 27 ayat 1, yang berbunyi “Segala warga negara bersamaan

kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan tersebut dengan

tidak ada kecualinya”.

(3) Pasal 27 ayat 2, yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”

(4) Pasal 27 ayat 3, yang berbunyi “Setiap warga negara berhak dan

wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”

(5) Pasal 28, yang berbunyi “Kemerdekaan berserikat, berkumpul,

mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya

ditetapkan dengan undang-undang”.

(6) Pasal 28A, yang berbunyi “Setiap orang berhak untuk hidup serta

berhak untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya”.

(7) Pasal 29 ayat 2, yang berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan

tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan

beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.

(8) Pasal 30 ayat 1, yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak dan

wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”

(9) Pasal 31 ayat 1, yang berbunyi “Setiap warga negara berhak

mendapatkan pendidikan”.

(10) Pasal 32 ayat 1, yang berbunyi “Negara memajukan kebudayaan

nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin

kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan

nilai-nilai kebudayaannya”.

(11) Pasal 33 ayat 3, yang berbunyi “Bumi dan air, dan kekayaan

alam yang terkandung didalamnya dikuasasi oleh negara dan

dipergunakan sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat”

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

31

(12) Pasal 34 ayat 1 yang berbunyi “Fakir miskin dan anak-anak

terlantar dipelihara oleh negara”

(13) UU No.40 tahun 1999 yaitu jaminan kepada warga negara untuk

mengeluarkan pikiran dan tulisan melalui media massa dan pers.

(14) UU No.3 Tahun 2002, yaitu jaminan kepada warga negara untuk

membela negara melalui “Pertahanan Negara”.

(15) UU No.31 Tahun 2002 yaitu jaminan kepada warga negara untuk

mendirikan “Partai politik”

(16) UU No. 4 Tahun 2004 yaitu jaminan kepada warga negara untuk

hak praduga tak bersalah melalui “Kekuasaan Kehakiman”.

(17) UU No.20 Tahun 2003 yaitu jaminan kepada warga negara untuk

mengikuti wajib belajar 12 tahun.

b. Berbagai Aspek Persamaan Kedudukan Setiap Warga Negara

Secara umum, warga negara merupakan anggota negara yang

mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya. Warga negara mempunyai

hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya.

Berdasarkan pengertian tersebut, adanya hak dan kewajiban warga negara

terhadap negaranya merupakan sesuatu yang pasti.

Berikut ini akan dijabarkan hak dan kewajiban warga negara dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara:

1) Hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat

Warga negara merupakan bagian dari suatu masyarakat. Sebagai warga

masyarakat, tentu memiliki hak dan kewajibannya sendiri.

Hak dalam kehidupan bermasyarakat, diantaranya:

a) Hak memperoleh layanan kesehatan dari puskesmas setempat maupun

layanan kemasyarakatan dari kelurahan setempat, seperti meminta

surat pengantar untuk mengurus pembuatan KTP ke Kecamatan, Akta

Kelahiran ke Catatan Sipil, meminta surat keterangan kematian,

mengurus sertifikat tanah, dll.

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

32

b) Hak memperoleh layanan informasi maupun layanan kesejahteraan

masyarakat, misalnya dana BLT, Raskin, Konfersi minyak ke gas,

PNPM Mandiri, dll.

Sedangkan kewajiban warga negara yang bermasyarakat, adalah:

a) Kewajiban melapor jika memiliki kepentingan tertentu kepada RT,

RW, maupun Kelurahan setempat, misalnya: Perkawinan, Kematian,

melapor bila ada keluarga yang bukan warga masyarakat di desa yang

bersangkutan ingin menginap.

b) Kewajiban untuk meminta ijin mendirikan bangunan pribadi maupun

untuk tujuan komersil (jual-beli).

c) Kewajiban untuk membayar berbagai iuran dalam masyarakat, misal

iuran air, iuran sampah, dll.

2) Hak dan Kewajiban dalam Kehidupan berbangsa

Indonesia, sebelum membentuk suatu negara yang bernama Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Lebih dahulu mengenal istilah

bangsa Indonesia. Sejarah mengatakan, bahwa bangsa Indonesia sudah ada

pada tanggal 28 Oktober 1928 yaitu dengan ada Ikrar Sumpah Pemuda.

Baru setelah itu, lahirlah negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,

hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, yang telah merebut

kemerdekaannya dari tangan penjajah. Bila, kita berbicara tentang bangsa,

maka dalam pikiran kita adalah kumpulan dari berbagai suku budaya dari

Sabang sampai Merauke. Dipersatukan dalam suatu bangsa dalam arti

politis yaitu bangsa Indonesia. Mengapa bangsa dalam pengertian politis,

sebab terciptanya bangsa Indonesia adalah hasil dari kesepakatan bersama

dari berbagai suku bangsa yang ada, meleburkan dirinya menjadi satu

kesatuan yang disebut bangsa Indonesia. Kehidupan berbangsa, berarti

bangsa yang menegara. Bisa dikatakan demikian, karena bangsa tersebut

dalam lingkup suatu negara yang berdaulat. Maka, sebagai warga negara

yang berbangsa. Ada hak dan kewajiban tersendiri, dalam kehidupan

berbangsanya, yaitu:

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

33

a) Hak dan kewajiban untuk melestarikan kebudayaan suku

bangsanya.

b) Hak dn kewajiban diperlakuan yang tidak diskriminatif, pada suku

bangsa tertentu.

c) Hak dan kewajiban untuk mengembangkan budaya nasional.

d) Hak dan kewajiban untuk menjaga persatuan bangsa Indonesia.

e) Hak dan kewajiban untuk membela dan mempertahankan bangsa

Indonesia, dll.

3) Hak dan Kewajiban dalam Kehidupan Bernegara

Kedudukan warga negara di dalam suatu negara sangat penting

dengan hak dan kewajiban yang dimiliki sebagai warga negara. Hak dan

kewajiban yang dimiliki sebagai warga negara diatur dan ditentukan oleh

undang-undang yang berlaku. Beberapa hak dan kewajiban warga negara

dalam bidang tertentu yang berkaitan dengan kehidupan bernegara antara

lain sebagai berikut:

a) UU No. 2 Tahun 2008 tentang Parpol, yaitu warga negara berhak

menentukan pilihannya untuk menjadi salah satu anggota Parpol.

b) UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu, yaitu dengan adanya hak dan

kewajiban warga negara dalam Pemilu, baik hak pilih aktif (memilih)

maupun hal pilih pasif (dipilih).

c) UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers yaitu warga negara mempunyai

hak dalam mengeluarkan pikiran lisan ataupun tertulis.

d) UU No. 4 Tahun 2004 tentang ketentuan-ketentuan pokok kekuasaan

kehakiman, yaitu adanya hak menolak dikenakan penangkapan tanpa

perintah yang sah, hak praduga tak bersalah, hak memperoleh bantuan

hukum, dan sebagainya.

e) UU No. 3 Tahun 2002 tentang pokok-pokok pertahanan dan

keamanan, yaitu membela negara dengan TNI, sedangkan khusus

untuk kepolisian negara, diatur tersendiri dengan UU No. 2 Tahun

2002.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

34

f) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu

setiap warga negara berhak dan berkewajiban untuk mengikuti wajib

belajar 12 tahun.

Persamaan kedudukan warga dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara antara lain:

a) Persamaan kedudukan warga negara dalam bidang politik. b) Persamaan kedudukan warga negara dalam bidang ekonomi. c) Persamaan kedudukan warga nagara dalam bidang sosial budaya. d) Persamaan kedudukan warga negara dalam bidang hukum dan pemerintahan. e) Mendapatkan hak kebebasan pribadi. f) Mendapatkan perlakuan yang sama dalam proses peradilan.

( Joko Budi Sanroso, 2006: 91-92)

Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai kutipan di atas adalah

sebagai berikut:

a) Mendapatkan persamaan kedudukan warga negara dalam bidang

politik

1) Mempunyai kesempatan yang sama untuk mendirikan partai politik

2) Mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi pengurus atau

anggota partai politik

3) Mendapatkan perlakuan yang sama untuk mendengar aspirasi

politiknya

4) Menggunakan hak pilihnya, baik hak pilih pasif maupun hak pilih

aktif

b) Mendapatkan persamaan kedudukan warga negara dalam bidang

ekonomi

1) Mendapatkan kesempatan yang sama dalam berusaha

2) Mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengembangkan

bisnis

3) Hak yang sama dalam mendirikan badan usaha swasta

4) Hak untuk tidak dirampas hak miliknya secara sewenang-wenang

c) Mendapatkan persamaan kedudukan warga negara dalam bidang sosial

budaya

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

35

1) Hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan

2) Hak yang sama dalam memilih pendidikan

3) Hak yang sama dalam mengembangkan bakat dan minat

4) Hak yang sama dalam menikmati kebudayaan

d) Mendapatkan persamaan kedudukan dalam bidang hukum dan

pemerintahan

1) Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam bidang hukum

2) Hak mendapatkan perlindungan hukum

3) Hak mendapatkan kewarganegaraan

4) Hak untuk tidak diperlakukan secara diskriminatif

e) Mendapatkan hak kebebasan pribadi

1) Hak mengeluarkan pendapat

2) Hak utuk memeluk agama

3) Hak untuk berganti agama atau keyakinan

4) Hak untuk menikah atau tidak menikah

f) Mendapatkan perlakuan yang sama dalam proses peradilan

1) Hak mendapatkan pengadilan yang efektif

2) Hak untuk tidak ditahan, ditangkap, atau diasingkan secara

sewenang-wenang

3) Hak untuk dianggap tidak bersalah bagi terdakwa sebelum terbukti

kesalahannya di pengadilan

4) Hak untuk mendapatkan keadilan

c. Contoh Perilaku yang Menampilkan Persamaan Kedudukan

Warga Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan

Bernegara

Dalam hidup bermasyarakat, kita sebagai warga negara hendaknya

menampilkan perilaku yang menghargai dan menghormati kedudukan tiap

individu dengan tidak menonjolkan perbedaan yang ada. Mengingat bangsa

Indonesia merupakan bangsa yang besar dan memiliki kebudayaan yang

sangat beragam, perbedaan-perbedaan yang ada seharusnya dihargai sebagai

faktor yang memperkaya bangsa kita.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

36

Negara Indonesia yang multikultur. Ras,gender, golongan, budaya, dan

suku bangsa merupakan faktor yang rawan terjadi konflik karena adanya

perlakuan membeda-bedakan atau tindakan tidak menghargai perbedaan

tersebut di masyarakat.

Menghargai persamaan kedudukan warga negara dapat menumbuhkan

sikap saling mencintai sesama manusia. Menghargai persamaan kedudukan

dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap tenggang rasa. Dapat

diartikan sebagai sikap menghargai dan menghormati perasaan/ beban pikiran

orang lain sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain.

Perilaku yang menampilkan persamaan kedudukan warga negara, demi

menjaga keutuhan bangsa dan keamanan negara. Dapat dimulai dari

kehidupan bermasyarakat, misalnya dengan menjaga tali persaudaraan dalam

suatu lingkungan rukun tentangga yang terdiri dari berbagai suku. Kebiasaan

menggosip, menggunjingkan keburukan orang lain, atau menyulut rasa iri atas

harta atau penampilan yang lebih dari ornag lain adalah hal-hal yang harus

dihilangkan.

Sedangkan dalam kehidupan berbangsa contoh perilaku yang dapat di

tampilkan dengan menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa, misalnya

tidak mengagung-agungkan ajaran agama sendiri atau mengagung-agungkan

suku sendiri, karena dapat memicu pertengkaran antar warga. Oleh karena itu,

warga masyarakat harus saling menghormati meskipun memiliki agama, suku,

ras, atau antar golongan yang berbeda. Contoh perilaku yang dapat

ditampilkan dalam kehidupan bernegara yaitu merasa senasib sepenanggungan

misalnya dengan kita ikut berempati dan membantu saudara kita yang tertimpa

musibah bencana alam, mengakui dan menghargai hak asasi manusia.

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

37

B. Penelitian Yang Relevan

Selama pencarian yang telah peneliti lakukan, sampai sekarang. Peneliti

belum menemukan penelitian yang relevan dengan penelitian yang peneliti ambil.

Peneliti baru bisa menemukan penelitian seperti yang tertera dibawah ini:

1. “Penerapan Model Tutor Sebaya Dalam Pembelajaran Membaca Permulaan

Pelajaran Bahasa Indonesia di SD Gedangan Gaum 02 Kecamatan Tasikmadu

Karanganyar”. Oleh Rina Iriani (Thesis,2002). Hasil penelitiannya

menyatakan, bahwa model tutor sebaya ternyata banyak membantu guru

dalam mengajar membaca di tingkat SD.

2. “Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa Dalam Mempelajari Pokok Bahasan

Keseimbangan Kimia dan Penggunaan Remidiasi Tutor Sebaya Disertai

Supervise Klinis Sebagai Alternatif Untuk Penanggulangannya Pada Siswa

Kelas 2 SMU Assalaam Sukoharjo Tahun Pelajaran 2003/2004”. Oleh Tina

Dwi Setyaningsih (Thesis,2004). Hasil penelitiannya menyatakan, bahwa

metode tutor sebaya disertai supervisi klinis dapat digunakan sebagai alternatif

remidiasi pada pokok bahasan keseimbangan kimia.

3. “Studi Komparasi Antara Metode Tutor Sebaya dengan Metode Konvensional

di Tinjau dari Prestasi Belajar Akuntansi pada Kelas X SMK Murni 2

Surakarta Tahun Ajaran 2005/2006”. Oleh Fika Tri Worowati (Skripsi,2006).

Hasil penelitiannya menyatakan, bahwa metode tutor sebaya lebih baik dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi dari pada

menggunakan metode konvensional. Dimana prestasi belajar siswa pada kelas

X Akuntansi 1 (sebagai kelas eksperimen) yang diajar menggunakan metode

tutor sebaya, prestasi belajarnya lebih baik dibandingkan dengan kelas X

Akuntansi 2 ( sebagai kelas kontrol) yang menggunakan metode konvensional.

Beberapa penelitian tersebut di atas menyatakan bahwa, model tutor

sebaya dapat membantu guru dalam mengajar membaca permulaan di tingkat SD,

tutor sebaya disertai supervise klinis dapat digunakan sebagai alternatif remidiasi

pada pokok bahasan kesetimbangan kimia, dan metode tutor sebaya dapat lebih

baik dalam meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa dibanding dengan

metode konvensional. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa metode tutor sebaya

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

38

dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan prestasi

belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir

Kegiatan belajar mengajar di kelas sering kali mengalami suatu kendala.

Begitu pula dalam pembelajaran PKn, sebelum menggunakan Metote Tutor

Sebaya dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada

pembelajaran PKn ini. Didalam kajian teori disebutkan bahwa, prestasi belajar

dipengaruhi oleh beberapa faktor, satu diantaranya yaitu kondisi peserta didik

yaitu faktor internal. Pada saat mengajar hal utama yang dibutuhkan guru yaitu

kemampuan dalam memilih metode mengajar yang baik. Metode mengajar yang

baik adalah metode yang tepat dalam upaya mencapai hasil atau prestasi belajar

yang memuaskan, sedangkan metode yang tepat adalah yang bisa menumbuhkan

pemahaman dari dalam diri siswa. Salah satu upaya untuk memperoleh

pemahaman dari siswa adalah merangsang keaktifan siswa agar daya pikir bekerja

secara optimal. Sebab, setiap kelas yang di ajar oleh guru pada mata pelajaran

yang sama, tidaklah memiliki karakter yang sama dan permasalahan yang sama

pula.

Pengajaran yang bisa mendukung keberhasilan penanaman pemahaman

siswa adalah berkonsentrasi pada peserta didik, padahal pengajaran yang banyak

digunakan di sekolah menengah adalah pembelajaran konvensional yang berpusat

pada guru atau teacher center. Metode konvensional adalah metode yang mudah

digunakan, dimana peran guru sangat dominan dalam kelas. Pelaksanaan

pembelajaran dengan metode konvensional, membuat siswa kurang aktif, dan

guru tidak bisa menganalisis daya tangkap atau pemahaman siswanya secara

individu, menyebabkan prestasi belajar siswa rendah.

Sesuai dengan hal tersebut maka diperlukan upaya perbaikan yang dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Maka dari itu, diperlukan metode yang bisa

memenuhi kebutuhan belajar siswa, dan membuat siswa berperan aktif dalam

pembelajaran. Metode yang dapat digunakan adalah metode tutor sebaya. Metode

tutor sebaya adalah yaitu sebuah prosedur siswa mengajar siswa lainnya.

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

39

Kelebihan tutor sebaya dalam pendidikan yaitu dalam penerapan tutor sebaya,

anak-anak diajar untuk mandiri, dewasa dan punya rasa setia kawan yang tinggi.

Artinya dalam penerapan tutor sebaya itu, anak yang dianggap pintar bisa

mengajari atau menjadi tutor temannya yang kurang pandai atau ketinggalan. Di

sini peran guru hanya sebagai fasilitator atau pembimbing saja. Jadi, kita dapat

menugaskan siswa pandai untuk memberikan penjelasan kepada siswa kurang

pandai (tutor sebaya). Demikian juga, anjurkan siswa kurang pandai untuk

bertanya kepada atau meminta penjelasan dari siswa pandai terlebih dahulu

sebelum kepada gurunya. Hal ini untuk menanamkan kesan bahwa belajar itu bisa

dari siapa saja, tidak selalu dari guru yang akibatnya tergantung kepada guru.

Dengan menggunakan metode tutor sebaya diharapkan setiap siswa lebih

mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah yang dihadapi selama proses

pembelajaran, sehingga siswa yang bersangkutan terpacu semangatnya untuk

mempelajari materi ajar dengan baik, serta meningkatkan prestasi belajarnya.

Untuk mempermudah penelitian ini, disajikan skema kerangka pemikiran

sebagai berikut:

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

40

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban yang masih bersifat sementara dan bersifat

teoritis. Jadi, hipotesis merupakan jawaban yang perlu dibuktikan kebenarannya

melalui penelitian. Berdasarkan kajian teori dan penelitian yang relevan, serta

kerangka berpikir yang telah dikemukakan maka peneliti merumuskan hipotesis

sebagai berikut: “Penggunaan metode tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi

belajar PKn siswa, pada kelas X Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta,

khususnya pada kompetensi dasar menganalisis persamaan kedudukan warga

negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara”.

Kegiatan Belajar Mengajar

Metode konvensional dalam pembelajaran

PKn

Prestasi belajar siswa meningkat

Aplikasi Metode Tutor Sebaya

Pada Siklus I dan II

Siswa kurang aktif dalam proses

belajar mengajar

Pembelajaran berpusat pada guru (teacher

center)

Prestasi belajar siswa rendah

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan lokasi dimana penelitian ini akan dilakukan.

Penelitian ini dilakukan di SMK Kristen 1 Surakarta. Pemilihan lokasi tersebut

berdasarkan pertimbangan bahwa peneliti pernah melakukan PPL disana.

Sehingga peneliti sedikit banyak sudah mengetahui keadaan sekolah pada

umumnya. Sesuai dengan latar belakang permasalah penelitian di depan, maka

peneliti memilih sekolah tersebut, sebagai tempat penelitian.

2. Waktu Penelitian

Setelah lokasi penelitian ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah

menentukan waktu penelitian. Peneliti memerlukan waktu sekitar 10 bulan yaitu

bulan Januari 2009 sampai bulan Oktober 2009. Waktu ini meliputi kegiatan

persiapan sampai penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 1. Jadual Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Tahun 2009 Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt

1 Pengajuan Judul

2 Penyusunan Proposal

3 Pembuatan Instrument

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Laporan

41

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

42

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan ini adalah guru pengampu mata pelajaran PKn

yaitu Dra. Yuni Wijayanti, dan siswa SMK Kristen 1 Surakarta. Siswa yang

dijadikan subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi 1, yang terdiri dari

26 siswa perempuan.

C. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu jenis penelitian tindakan yang

bersifat praktis, karena penelitian ini menyangkut kegiatan yang dipraktikkan guru

dalam tugasnya sehari-hari. Permasalahan yang diangkat untuk diteliti benar-

benar merupakan permasalahan yang ada dalam pekerjaan guru. Penelitian ini

dapat dilakukan oleh orang yang tidak langsung menangani kegiatan proses

belajar mengajar di kelas.

Menurut pendapat Kemmis dan Carr sebagaimana dikutip Kasihani

Kasbolah (2001:9), bahwa “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk

penelitian yang bersifat refleksi yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat

sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan ini

serta situasi di mana pekerjaan ini dilakukan”. Sebagaimana seperti yang dikutip

Kasihani Kasbolah (2001:9), menurut pendapat Ebbut “Penelitian tindakan kelas

merupakan studi yang sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki

praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta

refleksi dari tindakan tersebut”.

Menurut Suharsimi Arikunto (2008:91) menyebutkan penelitian tindakan

kelas sebagai berikut :

Penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga kata yaitu tindakan dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek, menggunakan aturan metodelogi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini terbentuk rangkaian siklus kegiatan. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

43

Jadi PTK adalah tindakan yang dilakukan untuk memecahkan suatu

masalah pembelajaran yang terjadi dalam suatu kelas untuk memperbaiki hasil

dan proses belajar.

Pelaksanaan PTK terdiri dari empat tahap yaitu: (1) Perencanaan

Tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi dan Interprestasi, dan (4)

Analisis dan Refleksi. Dari keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut

merupakan satu siklus yaitu satu putaran kegiatan beruntun. Jadi bentuk penelitian

tindakan tidak pernah kegiatan tunggal tetapi rangkaian kegiatan yang akan

kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus. Informasi yang diperoleh dari langkah

refleksi, merupakan bahan yang tepat untuk menyusun perencanaan siklus

berikutnya.

Tahap-tahap pelaksanaan PTK tersebut diatas dapat digambarkan dalam

siklus sebagai berikut:

Siklus I Siklus II Gambar 2. Siklus PTK (Suharsimi Arikunto, 2008:74)

Permasalahan baru hasil refleksi

Permasalahan

Apabila Permasalahan

belum terselesaikan

Perencanaan Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I

Pengamatan / Pengumpulan Data I

Refleksi I

Perencanaan Tindakan II

Pelaksanaan Tindakan II

Pengamatan / Pengumpulan Data II

Refleksi II

Dilanjutkan ke Siklus berikutnya

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

44

D. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini meliputi empat macam, yaitu: siswa,

tempat dan peristiwa, dokumen, dan informan.

1. Siswa kelas X Akuntansi 1 sebagai subyek penelitian, yang terdiri dari 4 siswa

sebagai tutor sebaya dan 22 siswa sebagai siswa (tutee). Data yang diperoleh

berupa keaktifan siswa menggunakan lembar observasi, nilai pre tes, nilai post

tes mata pelajaran PKn, saat metode tutor sebaya diterapkan dengan soal tes,

dan angket tanggapan dari siswa mengenai proses belajar mengajar

menggunakan metode tutor sebaya, serta angket mengenai materi yang sulit.

2. Tempat dan peristiwa yaitu, tempat berlangsungnya penelitian tindakan yaitu

di kelas X Akuntansi 1. Sedangkan peristiwa dalam penelitian ini adalah

proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

dengan menggunakan metode tutor sebaya. Penelitian bisa mengetahui proses

kegiatan belajar mengajar secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri

secara langsung melalui pengamatan (observasi).

3. Dokumen dan arsip yaitu, sebagai sumber data yang dapat membantu peneliti

dalam mengumpulkan data penelitian yang ada kaitannya dengan

permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu: mengenai data

sekolah, silabus, buku mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, daftar

nilai ulangan harian siswa sebelum PTK, serta rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta

Tahun 2008/2009, dengan studi dokumen.

4. Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi yang lebih lengkap

dan rinci yang berkaitan dengan penelitian, sehingga diperoleh data yang

obyektif. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini yang menjadi informan

adalah guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas X Akuntansi 1

yaitu Dra. Yuni Wijayanti. Data yang diperoleh berupa informasi mengenai

kendala yang dihadapi saat pelaksanaan pembelajaran PKn, prestasi belajar

dan keaktifan siswa saat kegiatan belajar mengajar sebelum dilakukan

penelitian tindakan kelas dengan wawancara.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

45

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk

mendapatkan data yang diperlukan dengan menggunakan teknik tertentu. Dalam

penelitian ini alat pengumpulan data yang digunakan, yaitu sebagai berikut:

1. Tes

Tes digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa, sebelum

dan sesudah kegiatan pemberian tindakan, pada kompetensi dasar

menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Adapun bentuk tes yang diberikan

kepada siswa yaitu tes tertulis berupa soal pilihan ganda berjumlah 20 soal

dengan 5 pilihan jawaban. Tes diberikan saat pre test untuk mengetahui

kemampuan awal siswa (dapat dilihat pada lampiran 1), dan post tes di setiap

akhir siklus tindakan diberikan yaitu soal siklus I ( dapat dilihat pada lampiran

2), serta soal siklus II (dapat dilihat dilampiran 3).

2. Observasi

Observasi merupakan upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan

yang terjadi selama tindakan penelitian itu berlangsung, dengan atau tanpa alat

bantu. Observasi yang dipilih adalah metode observasi terstruktur. Observasi

terstruktur ditandai dengan perekaman data yang relatif sederhana, dengan

telah tersedianya format yang relatif rinci. Dengan format yang rinci itu,

pengamat tinggal membutuhkan tanda cacah (tallies) atau tanda-tanda lain

sehingga segala yang diamati itu terekam secara rapi. Pada pelaksanaan

pembelajaran tutor sebaya disetiap pertemuan, peneliti mengamati kinerja

guru dengan lembar observasi kinerja guru (dapat dilihat pada lampiran 4),

mengamati kinerja tutor sebaya dengan lembar obsevasi kinerja tutor sebaya

(dapat dilihat di lampiran 5), dan mengamati keaktifan siswa dengan lembar

observasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar (dapat dilihat pada lampiran

6).

3. Angket

Angket digunakan untuk memperoleh data tentang tanggapan siswa

dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menggunakan metode tutor sebaya,

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

46

siswa pada materi pelajaran, khususnya kesulitan-kesulitan yang dialami siswa

saat mempelajari kompetensi menganalisis persamaan kedudukan warga

negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (dilampiran

8). Angket ini diberikan pada akhir pembelajaran.

4. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, dan daftar hasil

belajar kognitif siswa yang berupa nilai ulangan harian mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), yaitu untuk memperoleh data tentang

kemampuan awal siswa sebelum PTK. Disamping itu peneliti juga mengambil

foto dari kegiatan berlangsungnya penelitian, yaitu proses kegiatan belajar

mengajar dikelas (Adapun dokumentasi penelitian dapat diilihat pada

lampiran 9).

5. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh interviewer (peneliti) kepada guru mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan yaitu Dra. Yuni Wijayanti. Wawancara

dimaksudkan, untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang

berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti, yaitu mengenai pelaksanaan

pembelajaran PKn. Hasil wawancara tersebut, dijadikan sebagai penentu

tindakan yang akan dilakukan. Wawancara dilakukan saat survey awal, dan

setelah metode tutor sebaya diaplikasikan untuk mengetahui tanggapan dari

guru mitra. Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas

terpimpin dimana peneliti membawa kerangka pertanyaan untuk disajikan,

tetapi cara bagaimana pertanyaan itu diajukan sesuai kebijakan interviewer.

(Adapun pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran 10 dan hasilnya

dapat dilihat pada lampiran 11).

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

47

F. Validitas Data

Informasi yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti dan akan

dijadikan data dalam penelitian ini perlu diperiksa validitasnya sehingga data

validitas tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar

yang kuat dalam menarik kesimpulan. Adapun teknik yang digunakan untuk

memeriksa validitas data dalam penelitian adalah triangulasi dan reviu informan.

Moleong (2004:330) mengemukakan bahwa “Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan yang memanfaatkan sesuatu yang lain, di luar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”. Teknik

triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data.

Triangulasi data dilakukan dengan cara memanfaatkan jenis sumber data yang

berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis, selain itu juga ada cara lain yaitu

dengan menggali informasi dari suatu nara sumber tertentu, dari kondisi

lokasinya, dari aktivitas yang menggambarkan perilaku orang atau warga

masyarakat, atau dari sumber yang berupa catatan atau arsip dan dokumen yang

memuat catatan yang berkaitan dengan data yang dimaksudkan peneliti. Misalnya,

untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam menerima

pembelajaran PKn dari guru, faktor-faktor penyebabnya, peneliti melakukan hal-

hal sebagai berikut:

1. Memberi tes pada kompetensi dasar “menganalisis persamaan kedudukan

warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dan

selanjutnya menganalisis hasil tes tersebut untuk mengidentifikasi kesalahan

yang masih dilakukan oleh siswa.

2. Memberi angket kepada siswa tentang tanggapan mereka dalam mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya, serta tentang materi

yang sulit dipahami.

3. Melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran PKn kelas X Akuntansi 1

yaitu Dra. Yuni Wijayanti, untuk mengetahui pandangan guru tentang

hambatan-hambatan yang dialami siswa dalam hal menerima pembelajaran

PKn, khususnya bagi siswa yang kurang cepat menangkap penjelasan dari

guru saat KBM berlangsung.

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

48

Informan adalah mengkonfirmasikan data atau interpretasi temuan kepada

informan kunci. Sehingga diperoleh kesepakatan antara peneliti dan informan

tentang data atau interpretasi temuan tersebut. Informan kunci, dalam hal ini

adalah guru mata pelajaran PKn yaitu Dra. Yuni Wijayanti, setelah kegiatan

pengamatan maupun kajian dokumen.

G. Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kritis, yaitu

membandingkan hasil dari tindakan dalam tiap siklus dengan indikator kinerja

yang telah ditetapkan. Hasil dari analisis ini adalah kelebihan dan kekurangan

dalam tiap siklus. Untuk memperkaya analisis yang akan di sajikan, data prestasi

belajar dan keaktifan siswa, serta hasil angket tanggapan siswa mengenai KBM

menggunakan metode tutor sebaya, diolah dan dianalisis secara kualitatif dengan

mengacu pada model analisis interaktif yaitu interaksi dari ketiga komponen

utama. Tiga komponen utama tersebut menurut Miles dan Huberman (1992:19-

20), dilakukan dalam tiga komponen yaitu “reduksi data, paparan data, dan

penarikan kesimpulan”.

Analisis data prestasi belajar siswa dan keaktifan siswa dilakukan sejak

penelitian tindakan melalui refleksi tindakan pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan setiap siklus. Analisis data yang digunakan diawali dari reduksi

data, paparan data, dan penyimpulan data. Reduksi data dilakukan dengan

menyederhanakan data prestasi belajar siswa dan keaktifan siswa melalui seleksi,

pemfokusan, dan pengabstraksian data menjadi informasi yang bermakna. Data

prestasi belajar dan keaktifan siswa tersebut kemudian disajikan secara lebih

sederhana dalam bentuk paparan naratif, tabel, dan grafik yang disajikan sebagai

dasar dalam penarikan kesimpulan penelitian. Langkah berikutnya adalah

pengambilan intisari dari sajian data prestasi belajar siswa dan keaktifan siswa

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

49

yang terorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat yang singkat dan padat tetapi

mengadung pengertian luas.

Untuk lebih memperjelas komponen-komponen tersebut diatas, terdapat

empat langkah secara sederhana gambar posisinya adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Model Analisis Interaktif (H. B Sutopo, 2002: 96)

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Tabel 2. Indikator Kinerja Penelitian No Aspek yang dinilai Target Alat Penilaian

1. Prestasi belajar siswa Minimal 85 % siswa

tuntas dengan

Kriteria Ketuntasan

minimal 70

Tes Tertulis

2. Keaktifan siswa dalam

belajar

Minimal 75 % siswa

aktif selama

mengikuti metode

pembelajaran Tutor

Sebaya

Lembar Observasi

Pengumpulan data

Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan – kesimpulan

Penarikan/verifikasi

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

50

I. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua

siklus. Tiap tindakan di lakukan secara kolaborasi antara guru mata pelajaran PKn

kelas X Akuntansi 1 yaitu Dra. Yuni Wijayanti sebagai guru pengajar, dan peneliti

sebagai observer. Dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: “(1)

Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi dan evaluasi, dan

(4) Refleksi dan analisis” (Suharsimi Arikunto, 2008:117).

Berikut pemaparan tentang hal-hal yang dilakukan dalam tiap-tiap langkah

tersebut:

1. Siklus Pertama (I)

a. Tahap persiapan

Pada tahap ini kegiatan yang dapat dilakukan adalah:

1) Melakukan perijinan dengan Ibu Dra. Sri Haryanti, MM selaku kepala

sekolah SMK Kristen 1 Surakarta, untuk mengadakan penelitian tindakan

kelas di sekolah tersebut.

2) Melakukan observasi dan wawancara dengan Ibu Dra. Yuni Wijianti

selaku guru pengampu mata pelajaran PKn, untuk mendapatkan gambaran

awal mengenai keadaan belajar mengajar khususnya mata pelajaran PKn

di SMK Kristen II Surakarta.

3) Mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran.

b. Tahap perencanaan (planning)

Kegiatan yang dilakukan meliputi:

1) Menyusun serangkaian kegiatan yang berupa pelaksanaan tindakan yang

berupa penggunaan metode tutor sebaya pada kompetensi menganalisis

persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

2) Menyusun instrumen penelitian meliputi:

a) RPP siklus I (dapat dilihat dilampiran 12 hal ...).

b) Soal pre tes untuk mengetahui kemampuan awal.

c) Soal diskusi kelompok belajar siklus I (dapat dilihat dilampiran 13

hal...).

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

51

d) Soal-soal siklus I ( dapat dilihat pada hal...)

e) Lembar observasi siswa, tutor, dan guru.

f) Angket tanggapan balikan dan angket kesulitan tentang materi belajar.

3) Mendiskusikan perencanaan tindakan siklus I dengan guru pengampu mata

pelajaran PKn sebagai guru mitra. Serta mensimulasikan langkah-langkah

metode tutor sebaya yang akan diaplikasikan.

c. Tahap pelaksanaan atau tindakan (acting)

Tindakan dilakukan peneliti untuk memperbaiki masalah. Kegiatan

yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain:

1) Menyelenggarakan tes awal (pre test) untuk mengetahui kemampuan awal

siswa, yang digunakan untuk membuat kelompok belajar dengan metode

tutor sebaya.

2) Melaksanakan KBM sesuai langkah-langkah yang telah disusun dalam

RPP siklus I.

3) Melakukan kegiatan pemantauan proses pembelajaran melalui observasi

langsung, menyebarkan angket tanggapan siswa dan angket tentang materi

yang sulit pada siklus I untuk mengetahui persepsi siswa terhadap KBM

menggunakan metode tutor, serta melakukan wawancara dengan guru

untuk mengetahui persepsinya terhadap KBM menggunakan metode tutor

sebaya.

4) Menyelenggarakan evaluasi untuk mengukur prestasi belajar siswa dengan

soal post tes siklus I.

d. Tahap Observasi (observing) dan evaluasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses observasi adalah:

1) Pengumpulan data.

2) Sumber data.

3) Critical friend dalam penelitian yaitu guru mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan Dra. Yuni Wijayanti.

4) Analisis data.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam observasi adalah

sebagai berikut:

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

52

1) Pelaksanaan pengamatan oleh peneliti sendiri.

2) Mencatat semua hasil pengamatan ke dalam lembar observasi.

3) Mendiskusikan dengan guru sebagai critical friend terhadap hasil

pengamatan setelah proses pembelajaran selesai.

4) Membuat kesimpulan hasil pengamatan.

langkah-langkah evaluasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan alat-alat evaluasi.

2) Melaksanakan evaluasi setelah proses pembelajaran selesai.

3) Melaksanakan analisis hasil evaluasi.

4) Kriteria keberhasilan tindakan sesuai dengan indikator kinerja yang telah

ditetapkan sebelumnya.

e. Tahap refleksi (reflecting) dan analisis

Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan

yang terjadi pada siswa, suasana kelas dan guru. Data-data yang diperoleh

melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis dengan model analisis

perbandingan dalam tahap ini. Langkah-langkah dalam kegiatan analisis

dapat dilakukan sebagai berikut:

1) Menganalisis tanggapan siswa pada lembar angket tentang proses KMB

dan mengenai materi yang dirasa sulit pada siklus I.

2) Mencocokkan pengamatan oleh peneliti pada lembar observasi siklus I.

Apabila hasil pengamatan, ternyata siswa mengikuti pelajaran dengan

antusias yaitu siswa aktif, perhatian siswa tertuju pada pelajaran, siswa

merespon dan terjadi komunikasi multi arah yaitu siswa dengan siswa,

siswa dengan tutor, siswa dengan guru, maka metode pembelajaran yang

dilaksanakan dinyatakan menarik dan dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa yang ditandai dengan daya serap yang tinggi.

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

53

2. Siklus Kedua (II)

Pada siklus II ini masih dilaksanakan implementasi metode pembelajaran

tutor sebaya sebagai metode yang dipilih. Tahapan yang dilalui sama seperti

siklus I.

a. Tahap perencanaan (planning)

Kegiatan yang dilakukan meliputi:

1) Menyusun serangkaian kegiatan yang berupa pelaksanaan tindakan yang

berupa penggunaan metode tutor sebaya pada kompetensi menganalisis

persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

2) Menyusun instrumen penelitian meliputi:

a. RPP siklus II (dapat dilihat dilampiran 14, hal...).

b. Soal diskusi kelompok belajar siklus II (dapat dilihat dilampiran 15,

hal...).

c. Soal-soal siklus II (dapat dilihat pada hal ...).

d. Lembar observasi kinerja guru, tutor sebaya, dan keaktifan siswa.

e. Angket tanggapan balikan siswa dan angket kesulitan tentang materi

belajar.

3) Mendiskusikan perencanaan tindakan siklus II dengan guru pengampu

mata pelajaran PKn sebagai guru mitra.

b. Tahap pelaksanaan atau tindakan (acting)

Tindakan dilakukan peneliti untuk memperbaiki masalah. Kegiatan

yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain:

1) Melaksanakan KBM sesuai langkah-langkah yang telah disusun dalam

RPP siklus II.

2) Melakukan kegiatan pemantauan proses pembelajaran melalui observasi

langsung, menyebarkan angket tanggapan siswa dan angkat mengenai

materi yang dianggap sulit pada siklus II untuk mengetahui persepsi siswa

terhadap KBM menggunakan metode tutor sebaya, serta melakukan

wawancara terhadap guru untuk mengetahui persepsi guru terhadap KBM

menggunakan metode tutor sebaya.

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

54

3) Menyelenggarakan evaluasi untuk mengukur prestasi belajar siswa dengan

soal post tes siklus II

c. Tahap Observasi (observing) dan evaluasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses observasi adalah:

1) Pengumpulan data.

2) Sumber data.

3) Critical friend dalam penelitian yaitu guru mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan Dra. Yuni Wijayanti

4) Analisis data.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam observasi adalah

sebagai berikut:

1) Pelaksanaan pengamatan oleh peneliti sendiri.

2) Mencatat semua hasil pengamatan ke dalam lembar observasi.

3) Mendiskusikan dengan guru sebagai critical friend terhadap hasil

pengamatan setelah proses pembelajaran selesai.

4) Membuat kesimpulan hasil pengamatan.

Sedangkan langkah-langkah evaluasi yang dilaksanakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan alat-alat evaluasi.

2) Melaksanakan evaluasi setelah proses pembelajaran selesai.

3) Melaksanakan analisis hasil evaluasi.

4) Kriteria keberhasilan tindakan sesuai dengan indikator kinerja yang telah

ditetapkan sebelumnya.

d. Tahap refleksi (reflecting) dan analisis

Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan

yang terjadi pada siswa, suasana kelas dan guru. Data-data yang diperoleh

melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis dengan model analisis

perbandingan dalam tahap ini. Langkah-langkah dalam kegiatan analisis dapat

dilakukan sebagai berikut:

1) Menganalisis tanggapan siswa pada lembar angket tentang proses KBM

dan mengenai materi yang dirasa sulit pada siklus II, serta tanggapan guru

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

55

mengenai proses pembelajaran dengan metode tutor sebaya melalui

wawancara.

2) Mencocokkan pengamatan oleh peneliti pada lembar observasi siklus II.

Apabila hasil pengamatan, ternyata siswa mengikuti pelajaran dengan

antusias yaitu siswa aktif, perhatian siswa tertuju pada pelajaran, siswa

merespon dan terjadi komunikasi multi arah yaitu siswa dengan siswa,

siswa dengan tutor, siswa dengan guru, maka metode pembelajaran yang

dilaksanakan dinyatakan menarik dan dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa yang ditandai dengan daya serap yang tinggi.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan tindak lanjut dari guru yang

bersangkutan untuk melakukan perbaikan serta mengembangkan strategi

pembelajaran yang tepat agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara

efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

56

SIKLUS 1

SIKLUS 2

Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian

Refleksi 2 Pengamatan/pengum-

pulan data 2 (Observasi, Wawancara, &Angket)

Selesai

Pelaksanaan Tindakan 2

menggunakan metode tutor sebaya

Perencanaan Tindakan 2

Observasi awal & Identifikasi Permasalahan

Perencanaan Tindakan 1

Belum selesai Refleksi 1

Pengamatan/pengum- pulan data1 (Observasi, Wawancara, & Angket)

Pelaksanaan Tindakan 1

menggunakan metode tutorsebaya

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subyek Penelitian

1. Profil SMK Kristen 1 Surakarta

SMK Kristen 1 Surakarta didirikan atas dasar inisiatif beberapa umat

Kristen di Surakarta, maka dalam musyawarah telah dicapai kesepakatan untuk

mendirikan sekolah lanjutan kejuruan. Atas dasar pertumbuhan keadaan

perekonomian yang memerlukan adanya peningkatan, maka perlu kiranya

diadakan spesialisasi tentang kejuruan dan telah disepakati pula untuk mendirikan

sekolah lanjutan atas bidang ekonomi.

Mendirikan sekolah yang bercorak Kristen, diperlukan persetujuan dari

Pengurus Pendidikan Kristen Surakarta (PPKS) dan juga persetujuan dari kepala

Inspeksi Daerah Pendidikan Ekonomi (IDPE) Jawa Tengah di Semarang. Atas ijin

dari IDPE Jawa Tengah dan persetujuan PPKS secara lisan, maka pada tanggal 1

Agustus 1958 didirikan SMEA Kristen Surakarta dengan dasar corak Kristen.

Dengan gedungnya pertama kali beralamat di Banjarsari (menempati SD Kristen

Banjarsari, tepatnya di jalan Bali Nomor 142 Surakarta).Untuk kelangsungan

hidup SMEA Kristen ini, maka pengelolanya dibawah bimbingan panitia yang

diketuai oleh Bapak D.Reksodarmajo dan Staff. Sedangkan jalannya pelajaran

diserahkan kepada Bapak Drs. Hartoyo sebagai kepala SMEA Kristen Surakarta

dengan dibantu oleh Bapak Sucipto, BA.

Pada tahun 1961, Bapak Hartoto mendapat tugas baru sebagai dosen di

UNDIP Semarang. Jabatan kepala sekolah selanjutnya diserahkan kepada Bapak

Sucipto,BA yang waktu itu juga menjabat sebagai kepala SMEA Kristen 1

Surakarta. Karena adanya peraturan pemerintah yang menyatakan kepala sekolah

negeri tidak boleh merangkap jabatan maka jabatan kepala sekolah diserahkan

kepada Bapak Suparjo,BA.

Tahun 1965 berdasarkan keputusan Menteri P dan K tanggal 11 Februari

Nomor 1757/05/1965, di SMEA Kristen mendapatkan bantuan pemerintah

terhitung tanggal 1 Agustus 1964. Pada tahun 1968 diadakan pembaharuan

57

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

58

permohonan bantuan. Dengan SK Menteri P dan K RI tanggal 30 Agustus 1969

Nomor 7160/BAUM/Keu/01506/1969 diperbaharuilah bantuan pemerintah

terhadap SMEA Kristen 1 Surakarta.

Mulai tahun 1968 tanggungjawab panitia di serahkan kepada pengurus

PPKS dalam menangani kelangsungan hidup SMEA Kristen 1 Surakarta.

Pengurus mengangkat seorang guru tetap dan 2 orang pegawai Tata Usaha yang

digaji langsung oleh PPKS. Selain itu pengurus PPKS memberikan subsidi

sebagian dari honorarium guru tidak tetap dari kelebihan jam mengajar. Sampai

tahun 2006 PPKS telah mengelola beberapa sekolah mulai dari TK, SD, SMP,

SMU, dan SMK. Dengan jumlah dua SMU dan 3 SMK, dimana 2 SMK berada di

Kodya Surakarta dan 1 SMK di Simo, Boyolali.

Berdasarkan surat edaran dari Depdikbud tanggal 3 April 1997 Nomor

41007/A 45/UT/ 1997 tentang tindak lanjut keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 034,035 dan 036/1997 mengenai perubahan nomor status

SMP menjadi SLTP, SMA menjadi SMU, dan SMKTA menjadi SMK dan

ditegaskan oleh surat dari PPKS Nomor 33/C/IV/1997 tanggal 4 Juli 1997 tentang

perubahan nomor status, maka SMEA Kristen Surakarta berubah menjadi SMK

Kristen 1 Surakarta, dan sebagai catatan, pada tanggal 10 Mei 1996 PPKS telah

mengangkat Bapak Medi Sunyoto, MPd menjadi pelaksana harian kepala SMK

Kristen 1 Surakarta berhalangan hadir.

Sampai pada tahun ajaran 2008/2009, SMK Kristen 1 Surakarta telah

dapat menampung 15 kelas yaitu 6 kelas X, 5 kelas XI, dan 4 kelas XII dengan 4

program keahlian yaitu Akuntansi, Pemjualan, Administrasi Perkantoran, dan

Program Keahlian Multimedia. Demikian sejarah singkat berdirinya SMK Kristen

1 Surakarta, sebagai catatan sejak Maret 1999 kepala SMK Kristen 1 Surakarta

dipercayakan kepada Ibu Dra. Sri Haryanti, M.M.

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

59

2. Visi, Misi, dan Tujuan SMK Kristen 1 Surakarta

a. Visi SMK Kristen 1 Surakarta

Mewujudkan Tamatan yang Cakap, Terampil, dan Mandiri serta meniliki

Iman, Pengharapan, dan Kasih

b. Misi SMK Kristen 1 Surakarta

1) Mengubah peserta didik dari status beban menjadi asset pembangunan

yang produktif.

2) Menghasilkan sumber daya manusia sebagai faktor unggulan dalam

berbagai sektor pembangunan.

3) Menghasilkan tenaga kerja yang beriman, profesional dan mandiri.

4) Membekali peserta didik dengan kemampuan untuk dapat

mengembangkan dirinya secara berkelanjutan.

c. Tujuan SMK Kristen 1 Surakarta

1) Agar siswa mampu menjadi asset pembangunan yang produktif.

2) Agar siswa menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang unggul untuk

mengisi kebutuhan dunia industri dan dunia instansi saat ini maupun masa

yang akan datang.

3) Agar siswa dapat memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap

profesional berdasarkan iman, pengharapan, dan kasih.

4) Menyiapkan siswa menjadi warga negara yang produktif, kreatif dan

senantiasa berpegang teguh pada kebenaran iman dan ilmiah.

3. Keadaan Guru SMK Kristen 1 Surakarta

SMK Kristen 1 Surakarta merupakan sekolah yang cukup lama berdiri.

Dengan berdirinya sekolah ini tentunya tidaklah mungkin dapat berfungsi

sebagaimana mestinya, tanpa adanya guru. Jumlah guru dan karyawan mengalami

peningkatan seiring dengan semakin sadarnya orang tua akan pendidikan. Berikut

ini adalah daftar nama guru beserta program keahliannya untuk peride 2008/2009

di SMK Kristen 1 Surakarta:

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

60

Tabel 3. Data Guru SMK Kristen 1 Surakarta

No Nama Guru Jabatan Program Keahlian 1 Dra. Dwi Ruswantini Guru Akutantansi 2 Ervin Rudi Haryadi, S.Pd Guru Multimedia 3 Dra. Nunik Heriyanti Guru Akuntansi 4 Drs. Rudi Astiyanto Guru Bahasa Indonesia 5 Dra. Retno Purwaningsih Guru Adm. Perkantoran 6 Heru Bagiyanti, S.Pd Guru Penjualan 7 Ambar Widayanti Guru Adm. Perkantoran 8 Drs. Isbandi Raharja Guru Adm. Perkantoran 9 Dra. Sri Maryati Guru BK 10 Drs. Siwiw Widi Asmoro Guru Mutimedia 11 Teguh Tri Riyanto, S.Pd Guru Penjaskes 12 Tini Susilowati, B.Th Guru Agama 13 Tri Yuliani S, S.Pd Guru Matematika 14 Dra. Sri Wartini Guru Bahasa Inggris 15 Kasmin hero, BA Guru Akuntansi 16 Setia Pratiwi, S.Pd Guru Akuntansi 17 Levana Dhia Prawati, SE Guru Akuntansi 18 Dra. Ratna Wulansari D.U Guru Akuntansi 19 Drs. Yudi Andriyanro Guru Penjualan 20 Nita Yulianastuti, S.Pd Guru Penjualan 21 Tri Setyo Admojo Guru Adm. Perkantoran 22 Magdalena Sri Ara, S.Pd Guru Adm. Perkantoran 23 Th. Tri hartanti, SH Guru PKn dan IPS 24 Dra. Yuni Wijayanti Guru PKn & Kepribadian 25 Dra. Sri Sulastri Guru Matematika 26 Marieti Debyora Gardiana Guru Matematika & IPA 27 Kristya Widyaning M Guru Fisika dan IPA 28 Dra.Rahayu Dwi M, M.Pd Guru Matematika 29 Johanes Adinda C,A.Md Guru Multimedia 30 Yustinus Popo Hari A. C Guru Seni Budaya 31 Kezia Ayu Riandriani Guru Bahasa Mandarin 32 Prihat Natalis Nugroho Guru Agama& Bahasa Jawa 33 Pritinian Yugasmara, S.Pd Guru Bahasa Inggris 34 Afonsus Ligouri H.S, S.Pd Guru Bahasa Inggris 35 Ch. Puji Utami, S.Pd Guru Bahasa Inggris 36 Bambang Sudjiwo Guru Muatan Lokal 37 Susanto Edy Sugiyo, S.Pd Guru Penjaskes 38 Tomy Haryono, S.Com Guru Multimedia

Sumber: Data Sekunder Daftar Pembagian Tugas Mengajar Tahun 2009

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

61

4. Keadaan Siswa SMK Kristen 1 Surakarta

Latar Belakang Siswa SMK Kristen 1 Surakarta, dapat dilihat dari

beberapa aspek.Berikut ini adalah gambaran umum mengenai keadaan siswa

dalam hubungannya dengan kondisi perekonomian, pekerjaan orang tua/ wali

murid, minat dan kecerdasan, agama, dan faktor jarak tempat tinggal siswa

dengan sekolah.

a. Perekonomian orang tua/ wali murid

Sebagian besar, siswa yang bersekolah di SMK Kristen 1 Surakarta,

merupakan anak-anak dari wali murid dengan ekonomi menengah he bawah.

Latar belakang pekerjaan wali murid seperti: PNS, ABRI, POLRI, Pegawai

swasta, guru, wiraswasta, buruh, dll.

b. Seleksi Penerimaan Siswa Baru

Latar belakang minat dan kecerdasan siswa dapat diketahui, pada awal

penyeleksian siswa baru. Penyeleksian siswa dilakukan setiap awal sebelum

tahun ajaran baru dimulai. Dahulu seleksi menggunakan sistem kolektif. Tapi

sekarang juga menggunakan sistem komputerisasi, yaitu pendaftaran lewat

internet secara on line.Seleksi penerimaan siswa baru berdasarkan pada

beberapa hal. Diantaranya: tes tertulis dan wawancara, minat, ekonomi, dan

tingkah laku anak (anak tidak nakal/ masih dalam batas wajar.

c. Agama Siswa SMK Kristen 1 Surakarta

Sebagian besar siswa SMK Kristen 1 Surakarta beragama Kristen Protestan

walaupun ada yang beragama selain Kristen, yaitu Islam dan Katolik. Tapi

karena sekolah berbasis agama Kristen maka, pelajaran agama yang dibeikan

hanya satu, yaitu agama Kristen Protestan.

d. Tempat Tinggal/ Asal Siswa

Asal siswa SMK Kristen 1 yaitu lulusan dari SMP Negeri maupun swasta.

Ada pula pindahan dari SMA atau SMK lain. Meskipun letak SMK Kristen

ada di tengah kota. Namun, tidak sedikit siswa-siswa SMK Kristen 1

Surakarta yang berasal dari luar kota. Tapi, kebanyakan siswanya berasal dari

dalam kota, dan sekitarnya.

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

62

Siswa SMK Kristen 1 Surakarta tahun ajaran 2008/2009 berjumlah 650

siswa. Jumlah siswa kelas X adalah 216 siswa yang terdiri dari 22 siswa putra dan

194 siswa putri. Sedangkan kelas XI berjumlah 224 siswa yang terdiri 16 siswa

putra dan 208 siswa putri. Kemudian siswa kelas XII berjumlah 184 siswa yang

terdiri dari 13 siswa putra dan 171 siswa putri. Berikut daftar siswa SMK

Kristen 1 Surakarta tahun ajaran 2008/2009:

Tabel 4. Jumlah Murid Tiap Kelas SMK Kristen 1 Surakarta

No Kelas Jumlah Siswa L P Jumlah

1 X/ Multi Media 1 11 26 37 2 X/ Multi Media 2 10 27 37 3 X/ Administrasi Perkantoran 1 - 29 29 4 X/ Administrasi Perkantoran 2 - 30 30 5 X/ Akuntansi 1 - 26 26 6 X/ Akuntansi 2 1 27 28 7 X/ Penjualan - 26 26 8 XI/Multi Media 12 30 42 9 XI/ Administrasi Perkantoran 1 - 42 42 10 XI/ Administrasi Perkantoran 2 - 39 39 11 XI/ Akuntansi 1 3 38 41 12 XI/ Akuntansi 2 1 39 40 13 XI/ Penjualan - 36 36 14 XII/ Multi Media 12 24 36 15 XII/ Administrasi Perkantoran - 36 36 16 XII/ Akuntansi 1 1 43 44 17 XII/ Akuntansi 2 - 43 43 18 XII/ Penjualan - 38 38 JUMLAH 51 599 650

Sumber: Data Sekunder Buku Daftar Siswa Tahun 2009

5. Keadaan Lingkungan, Sarana, dan Prasarana SMK Kristen 1 Surakarta

SMK Kristen 1 Surakarta berada di lokasi yang strategis, yaitu dijalan

Ahmad Yani No.2 sehingga sangat mudah dijangkau kendaraan umum. Adapun

batas-batasnya adalah:

a. Sebelah barat : gedung, apotek, dan perumahan.

b. Sebelah selatan : Jalan Ahmad Yani

c. Sebelah timur : Jalan Brigjen Katamso.

d. Sebelah utara : SMP Kristen 1 Surakarta.

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

63

Formasi gedung sekolah berbentuk ”U” sehingga di tengah dapat

digunakan untuk upacara, senam, dan olah raga. Namun terdapat masalah terkait

dengan polusi udara yang di akibatkan oleh kendaraan yang melintas di jalan

depan sekolah, yaitu Jl. Ahmad Yani dan juga jalan sebelah timur sekolah. Hal ini

menyebabkan proses kegiatan belajar mengajar sedikit terganggu. Ruang-ruang

yang terdapat di SMK Kristen 1 Surakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Sarana dan Prasaranan SMK Kristen 1 Surakarta No Nama Ruangan Jumlah No Nama Ruangan Jumlah

1 R.Kelas 18 10 R.Kafetaria 1 2 R.Kepala Sekolah 1 11 R.Kantin 1 3 R.Guru 1 12 R.BP/BK 1 4 R.Pembayaran SPP 1 13 R.Perpustakaan 1 5 R. Bank Mini 1 14 R.Lab.Mengetik 1 6 R.QMR 1 15 R.Lab.Komputer 1 7 R.UKS 1 16 R.Lab.Bahasa 1 8 R.TU 1 17 Gudang 1 9 R.Toko 1 18 WC/KM 3/3

Sumber: Data Sekunder Daftar Ruang SMK Kristen 1 Surakarta Tahun 2009

6. Subyek Penelitian

a. Profil Guru Mitra

Penelitian tidakkan kelas ini dilakukan secara kolaborasi. Guru mitra

dalam penelitian tindakan kelas adalah guru pengampu mata pelajaran PKn

kelas X SMK Kristen 1 Surakarta yaitu Dra. Yuni Wijayanti, sebagai

pengajar. Beliau memiliki pembawaan yang lembut dan penuh kasih kepada

siswanya. Namun, beliau juga menanamkan nilai disiplin dan tanggungajawab

kepada para siswanya, dengan cara membuat kontrak belajar yang telah

disepakati bersama antara guru dengan siswa selama kegiatan pelajar

mengajar perlangsung. Misalnya, bila ada siswa tidak membawa buku

pemdamping, buku cacatan, lembar kerja siswa, maupun tidak mengerjakan

tugas. Ada sanksi-sanksi tertentu yang akan dibebankan kepada siswa yang

melanggarnya. Seperti berdiri di depan kelas sambil membaca dengan keras

hasil rangkuman materi yang disampaikan saat pembelajaran, sampai yang

terberat adalah tidak diperbolehkan mengikuti pembelajaran PKn.

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

64

Adapun profil guru mitra adalah sebagai berikut:

1) Nama : Dra. Yuni Wijayanti

2) Tempat Tanggal Lahir: Surakarta, 21 Juli 1968

3) NIP : 19680621 200801 2 007

4) Ijazah Terakhir : Sarjana PMP & KN

5) Tamat : 1992

6) Calon Pegawai : 2008

7) Mulai Mengajar

Di SMK Kristen 1 : 2003

8) Masa Kerja : 16 Tahun

9) Golongan : III A

10) Alamat : Puncang Sawit Rt 05 Rw 10 Jebres

Surakarta

b. Profil Siswa

Kelas X Akuntansi 1 berjumlah 26 siswa yang terdiri dari siswa putri.

Berasal dari latar belakang sekolah asal yang berbeda, tentu bervariasi pula

kemampuan dalam akademiknya. Jika dibandingkan dengan kelas X program

keahlian lain, perolehan prestasi rata-rata kelasnya rendah. Hal ini dikarenakan

perolehan prestasi belajar siswa, tidak didapat karena meratanya ketuntasan

belajar siswa. Melainkan hanya didominasi oleh sekelompok siswa pintar saja.

Permasalahan yang ditimbulkan yaitu terjadinya suatu ketimpangan dalam

perolehan prestasi belajar dalam satu kelas tersebut. Hal ini peneliti ketahui,

pada saat PPL di Kelas X SMK Kristen 1 Surakarta. Hanya beberapa siswa

saja yang mendominasi prestasi belajar maupun keaktifan saat pembelajaran

PKn berlangsung, yang berdampak pada tidak meratanya ketuntasan belajar

siswa. Siswa kelas X Akuntansi 1 memiliki karakteristik yaitu sedikit bicara

banyak bekerja. Hal ini selaras dengan program keahlian mereka, yang banyak

melakukan praktek dan mengerjakan soal-soal latihan. Maka tidak

mengherankan bila, kelas ini didominasi oleh siswa yang pendiam. Identitas

siswa X Akuntansi 1, dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

65

Tabel 6. Daftar Nama Siswa Kelas X Akuntansi 1

Nomor Nama Lengkap Siswa Jenis Kelamin Urut Induk 1 7412 Ana Chairul Norma Amin P 2 7413 Anita Melya Sari P 3 7414 Apilana Kristi P 4 7415 Asih Nuryati P 5 7416 Atik Fitriyaningsih P 6 7417 Ayu Anita P 7 7418 Dewi Tirta Sari P 8 7419 Diana Natalia P 9 7420 Dita Andini Saputri P 10 7421 Diyan Kristiyani P 11 7422 Dwi Lestari P 12 7423 Dwi Nita Pusparini P 13 7424 Dwi Oktaviani P 14 7425 Eka Yuliana P 15 7426 Evi Puspitasari P 16 7427 Fransiska Tri Agustin P 17 7428 Ike Wulandari P 18 7429 Indah Permata Sari P 19 7430 Indah Setyowati P 20 7431 Isnaini Putri P 21 7432 Katarina Sri Jumiani P 22 7433 Kiki Isnawati P 23 7434 Kristian Septianti P 24 7435 Lestiyani P 25 7436 Lutvicka Luciana P 26 7079 Maria Untung P

Sumber: Data Sekunder Buku Presensi Siswa Tahun 2009

B. Deskripsi Umum Pembelajaran

1. Observasi Awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

a. Pelaksanaan Observasi Awal Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk

mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan

pada hari Rabu tanggal 25 Maret 2009 di SMK Kristen 1 Surakarta dan

sebelumnya peneliti juga sudah mengetahui permasalahan melalui observasi

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

66

pada saat PPL tahun 2008. Hasil dari identifikasi masalah tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Ditinjau dari Segi Siswa

a) Sarana dan prasarana pembelajaran kurang memadai (terbatasnya buku

paket dan media pembelajaran untuk siswa). Pembelajaran PKn di

SMK Kristen 1 Surakarta tidak didukung dengan buku paket yang

mana masing-masing siswa berhak meminjam buku yang tersedia di

perpustakaan sekolah. Keterbatasan tersebut berdampak pada

terhambatnya proses belajar siswa (baik belajar di rumah maupun di

sekolah).

b) Siswa kurang antusias dan kurang berminat terhadap pelajaran PKn.

Kejenuhan siswa pada pembelajara PKn salah satunya disebabkan

karena penggunaan metode ceramah yang terus-menerus oleh guru,

siswa hanya diminta untuk mendengarkan dan mencatat apa yang

dijelaskan guru, sehingga siswa menjadi bosan dan mengabaikan mata

pelajaran PKn. Hal tersebut ditandai dengan tidak adanya interaksi

antara guru dengan siswa saat pembelajaran berlangsung, melakukan

kegiatan lain diluar pembelajaran seperti ramai sendiri dengan teman

sebangkunya, mengerjakan tugas lain, tidur di kelas. Dampaknya,

siswa mengalami kesulitan dalam menerima penjelasan dari guru

maupun menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

c) Siswa kurang aktif dalam pembelajaran PKn. Siswa cenderung tidak

mempergunakan kesempatan untuk bertanya tentang kesulitan yang

mereka hadapi. Siswa merasa malu untuk mengungkapkan

pendapatnya jika diadakan tanya jawab. Siswa cenderung bermasalah

dalam menuangkan ide, gagasan dan kreatifitas.

2) Ditinjau dari Segi Guru

a) Guru merasa kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran yang

tepat untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap mata

pelajaran PKn. Pada saat pembelajaran, siswa menunjukkan sikap yang

kurang berminat dan kurang antusias terhadap mata pelajaran PKn.

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

67

Siswa terlihat bosan dan jenuh terhadap pelajaran PKn serta kurang

memperhatikan pelajaran dengan seksama. Guru sudah mencoba

membangkitkan minat siswa dengan memberikan pendekatan secara

langsung dan dengan memotivasi serta menegur siswa yang tidak mau

memperhatikan pelajaran.

b) Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan

hasil yang maksimal.

b. Refleksi dan Rencana Penerapan Pembelajaran

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti, terdapat 17 siswa

dari 26 siswa kelas X Akuntansi 1 belum memenuhi standar nilai KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran PKn yaitu 70. Dari hasil

ulangan harian mata pelajaran PKn, nilai terendah yang diperoleh siswa kelas

X Akuntansi 1 adalah 45. Sedangkan nilai tertinggi adalah 84. Untuk tugas-

tugas rumah yang diberikan oleh guru, mayoritas siswa masih mengerjakan di

kelas sebelum pelajaran dimulai. Ini menunjukkan rendahnya keaktifan dan

tanggung jawab siswa dalam mengikuti pembelajaran PKn .

c. Rencana Tindakan

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal

13 April 2009 di ruang guru SMK Kristen 1 Surakarta. Guru bersama peneliti

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini.

Rencana tindakan, berdasarkan hasil identifikasi masalah dari melakukan

observasi awal dan wawancara kepada guru. Saat melakukan wawancara,

diungkapkan oleh guru bahwa, selama pengalamannya dalam mengajar, siswa

menemui permasalahan dalam memahami kompetensi dasar menganalisis

persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Maka tindakan kelas akan diterapkan pada

kompetensi dasar tersebut di atas. Kemudian disepakati bahwa, pelaksanaan

tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, yakni pada

hari Rabu tanggal 15 April , Rabu tanggal 29 April dan Rabu tanggal 13 Mei

2009.

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

68

2. Penelitian Siklus I

a. Perencanaan

Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran PKn

menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya, dengan skenario

pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan pertama ( Rabu, 15 April 2009)

(1) Salam pembuka, guru mengecek kehadiran siswa.

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

menyiapkan siswa mengikuti pre tes pada kompetensi

menganalisis persamaan kedudukan warga negara, untuk

mendapatkan skor dasar sebagai penentu dalam pembagian

kelompok, serta pemilihan tutor.

(3) Guru dan peneliti membagikan soal-soal pre tes kepada para

siswa untuk dikerjakan secara tertib dan mandiri.

(4) Guru mengumpulkan hasil jawaban siswa dan mulai menukarkan

hasil jawaban siswa ke siswa lain untuk dikoreksi pada saat itu

juga, yang nantinya hasil rekap nilai pre tes, akan digunakan

sebagai skor dasar, yang untuk membagi siswa kedalam

kelompok belajar dan menentukan tutor sebaya.

(5) Guru menutup pembelajaran dan tidak lupa mengiformasikan

pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

b) Pertemuan kedua (Rabu, 29 April 2009)

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3) Guru menyajikan materi tentang persamaan kedudukan warga

negara. Baik mengenai landasan kultur, konstitusional maupun

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

69

contoh-contoh sikap yang menunjukkan persamaan kedudukan

warga negara.

(4) Siswa diberi kesempatan guru untuk menanyakan materi yang

belum dipahami.

(5) Guru membagi siswa kedalam kelompok belajar tutor sebaya,

dengan jumlah disetiap anggotanya antara 5-6 siswa dan 1 siswa

sebagai tutor atau ketua kelompok.

(6) Guru meminta tiap tutor dari tiap kelompok maju kedepan kelas

untuk mendapatkan penjelasan materi dan petunjuk, serta arahan

dari guru. Supaya tutor dapat membantu memberikan penjelasan

kepada temannya dalam kelompok saat mengerjakan soal-soal

diskusi.

(7) Guru membagi soal-soal yang akan didiskusikan kemasing-

masing tutor sebaya untuk dibahas dan dikerjakan dikelompok

belajarnya masing-masing.

(8) Siswa mengerjakan tugas dari guru untuk didiskusikan dengan

bantuan tutor sebaya.

(9) Guru bersama peneliti mengawasi jalannya kegiatan tutorial

(bimbingan) dengan cara berkeliling.

(10) Guru melakukan pembahasan setelah seluruh siswa

menyelesaikan soal diskusi.

(11) Guru meminta salah satu anggota kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

(12) Siswa mencermati lembar jawab yang telah dikerjakan bersama

anggota kelompoknya dan menanyakan kesulitan saat

mengerjakan tugas tersebut.

(13) Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah

diajarkan sebelum menutup pelajaran, guru menginformasikan

kepada siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti post tes pada

pertemuan berikutnya.

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

70

c) Pertemuan Ketiga (Rabu, 13 Mei 2009)

(1) Salam pembuka, guru mengecek kehadiran siswa.

(2) Guru memberi kesempatan kepada siswa mempersiapkan diri

untuk mengerjakan soal post tes siklus I tentang materi yang

telah dipelajari.

(3) Guru bersama peneliti membagikan soal post tes berupa soal

pilihan ganda dan meminta siswa agar mengerjakan secara

mandiri untuk menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama

bekerja dalam kelompok.

(4) Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar hasil dari

post tes dapat mencerminkan kemampuan mereka dan

memberikan kesempatan siswa untuk mengerjakan soal dengan

tertib dan tenang sampai waktu yang ditentukan berakhir.

(5) Sebelum kegiatan pembelajaran diakhiri, guru membuat

kesimpulan dari soal yang sudah diberikan serta menutup

pelajaran dengan salam penutup.

2) Guru dan peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

untuk materi persamaan kedudukan warganegara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan metode pembelajaran

tutor sebaya.

3) Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus

berupa post tes), sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan

pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati

keaktifan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, seperti

yang telah direncanakan, yaitu pada hari Rabu, masing-masing tanggal 15, 29

dan 13 Mei 2009 di ruang kelas X Akuntansi 1. Pertemuan dilaksanakan

selama 4 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP.

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

71

Materi pada pelaksanaan tindakan I ini adalah persamaan kedudukan

kewarganegaraan. Pertemuan pertama digunakan guru untuk melakukan pre

tes untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai materi yang akan

diajarkan, sedangkan pertemuan kedua digunakan guru untuk melakukan

kegiatan tutorial (bimbingan) berdasar kelompok-kelompok belajar yang telah

dibentuk. Pertemuan ketiga dilaksanakan dengan mengadakan post tes

individual untuk mengetahui pencapaian belajar siswa selama mengikuti

kegiatan tutorial pada kelompoknya.Urutan pelaksanaan tindakan tersebut

adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Rabu, 15 April 2009)

a) Salam pembuka, guru mengecek kehadiran siswa.

b) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk menyiapkan

siswa mengikuti pre tes, untuk mendapatkan skor dasar sebagai

penentu dalam pembagian kelompok, serta pemilihan tutor.

c) Guru dan peneliti membagikan soal-soal pre tes kepada para siswa

untuk dikerjakan secara tertib dan mandiri.

d) Guru mengumpulkan hasil jawaban siswa dan mulai menukarkan hasil

jawaban siswa ke siswa lain untuk dikoreksi pada saat itu juga.

e) Setiap siswa melaporkan hasil jawaban dari teman yang dikoreksi.

f) Guru merekap hasil nilai pre tes sebagai skor dasar, untuk membagi

siswa kedalam kelompok belajar dan menentukan tutor sebagai ketua

disetiap kelompok belajar tersebut.

g) Guru menutup pembelajaran dan tidak lupa mengiformasikan

pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

2) Pertemuan Kedua (Rabu, 29 Mei 2009)

a) Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan salam, kemudian

melakukan presensi siswa yang mengikuti pelajaran.

b) Guru melakukan apersepsi, dengan memberikan pengantar materi yang

akan dipelajari .

c) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi

pertanyaan tentang persamaan kedudukan warga negara. Siswa

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

72

memperhatikan penjelasan guru, serta memberikan tanggapan dengan

cara berpendapat. Sebagian besar siswa memperhatikan dan

berpendapat.

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada kompetensi

menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Siswa diberi kesempatan

untuk menanyakan hal-hal yang mereka rasa belum jelas.

e) Guru menetapkan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar dengan

tutor sebagai ketuanya, secara heterogen menurut skor dasar yang

diperoleh saat pre tes. Langkah-langkah dalam pembagian siswa

kedalam kelompok adalah sebagai berikut:

(1) Menyusun peringkat siswa dari yang memperoleh nilai tertinggi

sampai nilai terendah. Nilai diambil dari hasil pre tes pada

pertemuan pertama sebagai skor dasar.

(2) Menentukan jumlah kelompok

Tiap kelompok terdiri dari lima sampai enam anggota. Hal

tersebut dikarenakan dalam pembagian kelompok tidak genap,

maka terdapat dua kelompok yang beranggotakan eman orang,

yaitu kelompok I. Sedangkan kelompok II, III, IV dan V

beranggotakan lima orang (Adapun daftar pembagian anggota

kelompok tutor sebaya, dapat dilihat pada lampiran 16).

(3) Membagi siswa kedalam kelompok

Dalam membagi siswa kedalam kelompok, seimbangkan

kelompok sesuai prestasi yang diperoleh yaitu skor dasar. Tiap

kelompok terdiri dari siswa yang berprestasi rendah, sedang, dan

tinggi.

(4) Guru meminta tutor dari tiap kelompok untuk maju kedepan

kelas untuk mendapatkan penjelasan materi, arahan, dan petunjuk

cara pengerjaan soal diskusi sebagai pedoman kegiatan tutorial

berlangsung. Guru memberi bantuan hanya dengan memperjelas

perintah dan mengulang sedikit konsep. Selama belajar dalam

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

73

kelompok, tugas tutor dalam kelompok adalah menguasai materi

pelajaran dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai

materi. Anggota kelompok yang mengalami kesulitan terlebih

dahulu bertanya kepada teman sekelompok, tutor sebaya, dan

apabila mengalami kesulitan baru bertanya kepada guru.

f) Setelah waktu yang diberikan untuk kegiatan tutorial berakhir, guru

mempersilakan kepada masing-masing kelompok untuk

mempresentasikan jawaban kelompoknya. Salah satu perwakilan dari

kelompok I, II, II, VI, dan V yaitu Apilana, Dwi Tirta Sari, Diyan

Kristiani, Indah Setyowati, dan Katarina Sri Jumiani dengan sukarela

mempresentasikan jawabannya.

g) Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah

diberikan, serta mengiformasikan pelaksanaan post tes pada pertemuan

berikutnya.

3) Pertemuan Ketiga (Rabu, 13 Mei 2009)

a) Guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan mengucapkan

salam, kemudian dilanjutkan dengan persensi siswa.

b) Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk mempersiapkan diri

menjawab pertanyaan post tes berupa soal pilihan ganda untuk materi

yang sudah didiskusikan pada pertemuan sebelumnya.

c) Guru membagikan soal post tes siklus I untuk materi persamaan

kedudukan kewarganegaraan dan meminta siswa untuk mengerjakan

secara mandiri.

d) Siswa mengerjakan soal post tes sedangkan guru bersama peneliti

mengawasi dengan baik agar hasil kuis benar-benar mencerminkan

kemampuan mereka. Pada saat post tes berlangsung ada salah satu

siswa yang mencoba bertanya kepada teman, namun guru segera

memperingatkan siswa tersebut untuk mengerjakan soal post tes secara

mandiri.

e) Kegiatan evaluasi yang dilaksanakan berlangsung cukup tertib, hasil

post tes siklus I, dikumpulkan saat itu juga.

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

74

f) Kegiatan belajar dalam kelompok dengan bantuan tutor sebaya dan

kegiatan evaluasi pada siklus I berakhir.

c. Observasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran PKn dengan berpedoman

pada lembar observasi yang telah disusun. Peneliti mengambil posisi di dalam

kelas, sebab guru kelas menginginkan agar peneliti dapat secara jelas melihat

(mengamati) proses belajar mengajar PKn pada hari itu. Pertemuan pertama

dimulai hari Rabu tanggal 15 April 2009 di kelas X Akuntasni 1. Melakukan

pre tes untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai materi persamaan

kedudukan warganegara sebagai skor dasar dalam menentukkan pembagian

kelompok belajar, dan tutor sebaya sebagai ketua kelompok. Pada pertemuan

kedua yaitu hari Rabu, tanggal 29 April 2009, guru menyampaikan materi

persamaan kedudukan warganegara dengan metode pembelajaran tutor sebaya

secara jelas. Sedangkan pada pertemuan ketiga, yaitu pada hari Jumat tanggal

13 April 2009, digunakan guru dan peneliti untuk melakukan evaluasi akhir

dari siklus I berupa post tes agar prestasi belajar siswa dapat diketahui. Post

tes berupa soal pilihan ganda untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

sebagai hasil dari diskusi kelompok pada pertemuan sebelumnya. Dari

kegiatan tersebut, deskripsi tentang jalannya proses pembelajaran PKn dengan

menggunakan metode tutor sebaya sudah dijelaskan secara rinci dalam

pelaksanaan tindakan I.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi tindakan pada siklus I. Masih ada

kekurangan yang harus diperbaiki, untuk kesuksesan pada tindakan siklus II.

Refleksi pada penelitian siklus I adalah sebagai berikut:

1) Masih ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran, seperti tidak

bertanya dan mengeluarkan pendapat saat kegiatan tutorial berlangsung.

2) Belum maksimalnya siswa dalam menggunakan waktu yang diberikan saat

kegiatan tutorial. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya beberapa siswa

yang melakukan aktivitas lain selain diskusi tentang materi pelajaran.

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

75

3) Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, perlu ditingkatkan. Sebab,

hanya ada lima siswa masing-masing perwakilan dari kelompoknya yang

bersedia tampil saat pembahasan, hasil tugas soal diskusi kelompok

dengan bantuan tutor sebaya.

4) Pada saat post tes, posisi guru lebih banyak duduk di depan dan kurang

memperhatikan kondisi siswa yang duduk di barisan belakang. Hal ini

mengakibatkan siswa yang duduk dibelakang kurang sportif dalam

mengerjakan soal, masih ada beberapa siswa yang bertanya dan

menyontek jawaban teman sebelahnya tanpa diketahui oleh guru.

e. Temuan Penelitian Siklus I untuk Perbaikan Siklus II

Hasil observasi dan refleksi pada siklus I telah menunjukkan

bagaimana tingkat keberhasilan metode tutor sebaya dalam peningkatan

kualitas pembelajaran PKn. Hasil pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa

adanya peningkatan kualitas pembelajaran PKn meskipun belum memenuhi

target yang ditentukan.

Siswa sendiri merasa belum terbiasa dengan metode tutor sebaya yang

diterapkan guru meskipun mereka juga merasa kalau metode tutor sebaya

lebih menyenangkan dibandingkan dengan metode ceramah. Sehingga guru

harus memberikan arahan kembali tentang tahap pelaksanaan metode tutor

sebaya kepada siswa. Selanjutnya, guru dengan berbagai strateginya berusaha

untuk memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mengalami kesulitan.

Guru juga harus menegaskan kembali bahwa tugas kelompok harus dilakukan

secara bersama-sama. Disamping itu juga mendorong tutor sebaya untuk

membimbing teman (siswa lain) yang masih enggan dan malu dalam

mengajukan maupun menjawab pertanyaan serta masih kurang berpartisipasi

aktif dalam melakukan kegiatan tutorial berlangsung.

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

76

3. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan Temuan Penelitian

a. Hasil Tes

Melalui pre tes diketahui kemampuan awal siswa pada kompetensi

dasar menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hasil pre tes sebagai tes

kemampuan awal siswa diperoleh rata-rata kelas 64,80 dengan nilai terendah

45 dan nilai tertinggi 75. Siswa yang mencapai batas tuntas 70 atau pun lebih

sebanyak 8 orang (30,76% dari 26 siswa). Sedangkan pada siklus I diperoleh

rata-rata kelas sebesar 67,88 dengan nilai terendahnya 50 dan nilai

tertingginya adalah 85. Siswa yang sudah mencapai batas tuntas 70 ataupun

lebih sebanyak 14 orang (53,84% dari 26 siswa). Hasil tes siklus I ini

menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik dengan rata-rata kelas dari

64,88 menjadi 67,88 dan ketercapaian ketuntasan kelas dari 30,76% menjadi

53,84% (Adapun hasil pre tes dapat dilihat pada lampiran 16, dan hasil tes

siklus I dapat dilihat pada lampiran 17). Hasil pre tes siswa tersebut, dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7. Hasil Pre Tes Siswa Kelas X Akuntansi 1

No Ketuntasan Hasil Belajar Kriteria Jumlah siswa Persentase

1 Tuntas 8 30,67% 2 Tidak Tuntas 18 69,33% Jumlah 26 100%

Sumber: Data Primer Kemampuan Awal Sebelum Tindakan

Ketuntasan hasil belajar untuk kemampuan awal siswa yang diperoleh

dari pre tes sebelum tindakan, dapat dilihat pada grafik berikut ini:

8

18

0

5

10

15

20

Jumlah Siswa

TuntasTidak Tuntas

Gambar 5. Grafik Hasil Pre Tes

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

77

Ketuntasan belajar siswa pada siklus I, dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 8. Hasil Belajar Siswa Kelas X Akuntansi 1 pada Siklus I

No Ketuntasan Hasil Belajar Kriteria Jumlah siswa Persentase

1 Tuntas 14 53,84% 2 Tidak Tuntas 12 46,16% Jumlah 26 100%

Sumber: Data Primer Hasil Tes Siklus I

Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut ini:

14

12

11

11.5

12

12.5

13

13.5

14

Jumlah Siswa

Tuntas

Tidak Tuntas

Gambar 6. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I b. Hasil Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar PKn, adalah sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Guru Kolaborasi Terhadap Kinerja Guru

Pada siklus I, guru dalam membuka pelajaran, melakukan

apersepsi, motivasi, menguraikan tujuan pelajaran masuk dalam kategori

baik. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok serta

memilih tutor, sudah baik. Nanum, saat memberikan petunjuk dan arahan

materi kepada tutor, mengawasi, dan menanggapi pertanyaan dari siswa

maupun tutor masih kurang, dikarenakan belum terbiasa dengan metode

ini sebelumnya. Saat memberikan klarifikasi pada pembahasan,

memberikan kesimpulan, dan menutup pelajaran sudah termasuk baik

(Adapun hasil kinerja guru pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 18).

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

78

2) Hasil Observasi Tutor

Pada siklus I, kinerja tutor sebaya sudah termasuk kategori baik.

Tutor sebaya seperti Apilana, Indah, dan Fransiska sudah bisa memimpin

kegiatan tutorial, memberikan penjelasan kepada teman yang kesulitan,

maupun memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan teman.

Sedangkan tutor kelompok II yaitu Diyan dan Katarina kelompok V belum

bisa melibatkan teman dalam kegiatan tutorial, maupun menanggapi

pertanyaan dari teman. (Adapun hasil kinerja tutor sebaya pada siklus I

dapat dilihat pada lampiran 19).

3) Hasil Observasi Siswa

Skor keaktifan siswa pada siklus I, saat pembelajaran PKn

berlangsung, diperoleh dari pengamatan peneliti dengan instrumen lembar

observasi keaktifan siswa ( Adapun hasil skor keaktifan dapat dilihat di

lampiran 20). Pencapaian keaktifan siswa dihitung dari jumlah siswa yang

dikategorikan sangat baik dan baik pada aspek keaktifan siswa yaitu 17

siswa atau 65,39% dari 26 siswa. Hasil skor keaktifan siswa dengan

metode pembelajaran tutor sebaya pada siklus I dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 9. Data Keaktifan Siswa Pada Siklus I No Kategori Jumlah Siswa Presentase

1 Sangat Baik 8 30,78% 2 Baik 9 34,61% 3 Kurang Baik 9 34,61% Jumlah 26 100%

Sumber: Data Primer Hasil Observasi pada Siklus I

Hasil keaktifan siswa, dapat dilihat pada grafik berikut ini:

8

9 9

7,5

8

8,5

9

Jumlah Siswa

Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Gambar 7. Grafik Keaktifan Siswa Saat Pembelajaran Siklus I

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

79

c. Hasil Angket Balikan Siswa

1) Hasil Angket Tanggapan Balikan Siswa

Tanggapan siswa tentang penerapan metode tutor sebaya pada

mata pembelajaran PKn siklus I pada pernyataan point a sebanyak 18

siswa menyatakan metode tutor sebaya lebih menarik. Sedangkan

pernyataan point c, hanya 12 siswa yang menyatakan metode tutor sebaya

dapat membuat mereka lebih aktif. Berikut rincian hasil angket tanggapan

siswa:

a) Sebanyak 18 siswa dari 26 siswa menyatakan bahwa proses

pembelajaran PKn dengan menggunakan metode tutor sebaya lebih

menyenangkan, karena suasana pembelajaran lebih rileks.

b) Sebanyak 16 siswa dari 26 siswa menyatakan bahwa lebih mudah

memahami materi pelajaran PKn dengan menggunakan metode

tutor sebaya khususnya pada kompetensi dasar menganalisis

persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

c) Sebayak 12 siswa dari 26 siswa menyatakan bahwa lebih aktif

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar setelah diterapkannya

metode tutor sebaya.

d) Sebanyak 16 siswa dari 26 siswa menyatakan bahwa belajar

dengan metode tutor sebaya pada pelajaran PKn mendorong saya

untuk lebih giat belajar PKn dan meningkatkan prestasi.

e) Sebanyak 16 siswa dari 26 siswa menyatakan bahwa metode tutor

sebaya cocok diterapkan dalam pelajaran PKn.

Hasil angket tanggapan siswa menggunakan metode tutor sebaya

pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

80

Tabel 10. Hasil Angket Tanggapan Balikan Siswa Siklus I

No Pernyataan

Jumlah Siswa

Menjawab Setuju

Presentase

1 Proses pembelajaran PKn dengan menggunakan metode tutor sebaya lebih menyenangkan, karena suasana pembelajaran lebih rileks

18 69,23%

2 Lebih mudah memahami materi pelajaran PKn dengan menggunakan metode tutor sebaya khususnya pada kompetensi dasar menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

16 61,53%

3 Lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar setelah diterapkannya metode tutor sebaya

12 46,15%

4 Belajar dengan metode tutor sebaya pada pelajaran PKn mendorong saya untuk lebih giat belajar PKn dan meningkatkan prestasi

16 61,53%

5 Metode tutor sebaya cocok diterapkan dalam pelajaran PKn 16 61,53%

Sumber: Data Primer Hasil Rekap Angket Balikan Siswa Siklus I

2) Hasil Angket Kesulitan Materi

Tanggapan siswa tentang kesulitan materi pada mata pembelajaran

PKn siklus I pada pernyataan point d sebanyak 17 siswa menyatakan

kesulitan menyebutkan hak dan kewajiban warga negara. Sedangkan

pernyataan point f, hanya 13 siswa yang menyatakan kesulitan

memberikan contoh yang menampilkan persamaan kedudukan. Berikut

rincian hasil angket tanggapan siswa:

a) Sebanyak 14 siswa dari 26 siswa menyatakan kesulitan

mendeskripsikan jaminan persamaan hidup melalui nilai-nilai kultural

Indonesia.

b) Sebanyak 16 siswa dari 26 siswa menyatakan kesulitan menjelaskan

jaminan persamaan hidup konstitusi dalam Pembukaan UUD 1945

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

81

dan pasal-pasal dalam UUD 1945.

c) Sebanyak 14 siswa dari 26 siswa menyatakan kesulitan menjelaskan

jaminan persamaan hidup dalam Sila-sila Pancasila.

d) Sebanyak 16 siswa dari 26 siswa menyatakan kesulitan menyebutkan

peraturan perundang-undangan yang menjamin persamaan kedudukan

warga Negara.

e) Sebanyak 17 siswa dari 26 siswa menyatakan kesulitan menunjukkan

hak dan kewajiban warga negara dalam hidup bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

f) Sebanyak 13 siswa dari 26 siswa menyatakan kesulitan memberikan

contoh-contoh perilaku yang menampilkan persamaan kedudukan

warga negara.

Hasil angket balikan siswa mengenai kesulitan materi pada siklus I

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11. Hasil Angket Kesulitan Materi Siswa Siklus I

No Pernyataan

Jumlah Siswa

Menjawab Sulit

Presentase

1 Mendeskripsikan jaminan persamaan hidup melalui nilai-nilai kultural Indonesia

14 53,85%

2 menjelaskan jaminan persamaan hidup konstitusi dalam Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal dalam UUD 1945

16 61,54%

3 Menjelaskan jaminan persamaan hidup dalam Sila-sila Pancasila 14 53,85%

4 Menyebutkan peraturan perundang-undangan yang menjamin persamaan kedudukan warga Negara

16 61,54%

5 Menunjukkan hak dan kewajiban warga negara dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

17 65,38%

6 Memberikan contoh-contoh perilaku yang menampilkan persamaan kedudukan warga negara

13 50%

Sumber: Data Primer Hasil Rekap Angket Kesulitan Materi Siklus I

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

82

d. Hasil Refleksi I

Pada siklusI kriteria keberhasilan tindakan untuk hasil tes, observasi

keaktifan siswa, dan angket balikan siswa belum tercapai. Hal ini

dimungkinkan karena metode pembelajaran tutor sebaya adalah metode baru.

Sehingga siswa belum begitu paham. Berdasarkan hasil penelitian dan proses

pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya, maka dapat ditarik hasil

refleksi sebagai berikut:

1) Hasil Tes

Hasil tes siklus I ini menunjukkan adanya peningkatan yang sangat

baik. Hasil kemampuan awal (pre tes) dengan rata-rata kelas dari 64,80

(30,76% dari 26 siswa) menjadi 67,88 (53,84% dari 26 siswa), setelah

diberikan tindakan pada silus I. Pada siklus I, target ketuntasan belajar

siswa yaitu 85% dari 26 siswa yang mendapat nilai 70 atau lebih sesuai

dengan kriteria ketuntasan minimum, belum tercapai.

2) Hasil Observasi

a) Hasil observasi guru pada siklus I

Kinerja guru pada proses pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran tutor sebaya, sudah baik. Namun, ada kekurangan pada

saat memberi petunjuk, mengawasi, dan menanggapi pertanyaan dari

siswa maupun tutor masih kurang, dikarenakan belum terbiasa dengan

metode ini sebelumnya.

b) Hasil observasi tutor sebaya pada siklus I

Kinerja tutor sebaya pada proses pembelajaran rata-rata sudah

baik. Hanya tutor sebaya dari kelompok II dan V, yang masih

kebingungan melakukan tugasnya sebagai tutor.

c) Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus I

Hasil skor keaktifan siswa dengan metode pembelajaran tutor

sebaya pada siklus I, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah

mau ikut aktif dalam proses pembelajaran. Hal tersebut, ditunjukkan

dari 65,38% atau 17 siswa dari 26 siswa aktif pada saat pembelajaran

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

83

menggunakan tutor sebaya. Meskipun, ada beberapa siswa yang belum

serius dalam mengikuti pembelajaran.

3) Hasil Angket

a) Hasil angket tanggapan siswa tentang penerapan metode tutor sebaya

pada mata pembelajaran PKn siklus I pada pernyataan point a

sebanyak 18 siswa menyatakan metode tutor sebaya lebih

menyenangkan. Sedangkan pernyataan point c, hanya 12 siswa yang

menyatakan metode tutor sebaya dapat membuat mereka lebih aktif.

b) Hasil angket tanggapan siswa tentang kesulitan materi pada mata

pembelajaran PKn siklus I pada pernyataan point d sebanyak 17 siswa

menyatakan kesulitan menyebutkan hak dan kewajiban warga negara.

Sedangkan pernyataan point f, hanya 13 siswa yang menyatakan

kesulitan memberikan contoh yang menampilkan persamaan

kedudukan

Berikut ini persepsi guru dan siswa atas pembelajaran PKn

menggunakan metode tutor sebaya pada siklus I dengan kompetensi dasar

menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

1) Persepsi Guru

Guru merasa bahwa pelaksanaan pembelajaran PKn dengan

metode tutor sebata pada siklus I masih kurang maksimal, baik siswa

maupun guru belum terbiasa dengan metode yang diterapkan sehingga

perlu adanya penyesuaian. Guru masih berusaha memahami kondisi

konsentrasi siswa saat awal penerapan metode tutor sebaya. Keaktifan dan

antusiasme siswa masih harus dibangun lagi dan guru akan berusaha

semaksimal mungkin untuk menciptakan suasana yang kondusif saat

pembelajaran PKn dengan metode tutor sebaya berlangsung. Secara

umumnya, guru merasa bahwa pembelajaran PKn dengan metode tutor

sebaya pada siklus I ini masih perlu ditingkatkan lagi karena aspek-aspek

dalam pembelajaran belum memenuhi target secara keseluruhan meskipun

sudah menunjukkan peningkatan yang cukup baik.

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

84

2) Persepsi Siswa

Sesuai dengan angket tanggapan balikan terhadap metode tutor

sebaya yang diisi oleh siswa setelah pelaksanaan siklus II, menunjukkan

bahwa siswa memberikan tanggapan positif terhadap metode tutor sebaya

yang diterapkan pada pembelajaran PKn. Menurut mereka dengan

menggunakan metode tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya

terutama pada kompentensi dasar menganalisis persamaan kedudukan

warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

e. Temuan Penelitian Siklus I untuk Perbaikan Siklus II

Hasil observasi dan refleksi pada siklus I belum menunjukkan

bagaimana tingkat keberhasilan metode tutor sebaya dalam peningkatan

prestasi belajar siswa, pada kompetensi menganalisis persamaan kedudukan

warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Siswa sendiri merasa belum terbiasa dengan metode tutor sebaya yang

diterapkan guru meskipun mereka juga merasa kalau metode tutor sebaya

lebih menyenangkan dibandingkan dengan metode ceramah. Sehingga guru

harus memberikan arahan kembali tentang tahap pelaksanaan metode tutor

sebaya kepada siswa. Selanjutnya, guru dengan berbagai strateginya berusaha

untuk memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mengalami kesulitan.

Guru juga harus menegaskan kembali bahwa tugas kelompok harus dilakukan

secara bersama-sama. Disamping itu juga mendorong siswa yang masih

enggan dan malu dalam mengajukan maupun menjawab pertanyaan serta

masih kurang berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan tutorial

berlangsung.

4. Penelitian Siklus II

Penerapan metode pembelajaran tutor sebaya berdasarkan refleksi pada

Siklus I menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan, yaitu masih

terdapat siswa yang kurang aktif dan hasil atau prestasi belajarnya kurang

maksimal. Langkah-langkah penerapan metode pembelajaran tutor sebaya pada

Siklus II adalah sebagai berikut:

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

85

a Perencanaan

Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari Senin

tanggal 15 Mei 2009 di ruang Guru SMK Kristen 1 Surakarta. Guru bersama

peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam

penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil analisis dan

refleksi dari siklus I, kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada

siklus II akan dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, yakni pada hari Rabu,

masing-masing tanggal 20 Mei dan 27 Mei 2009 dengan rancangan sebagai

berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran PKn dengan

menggunakan metode pembelajaraan tutor sebaya. Skenario pembelajaran

pada siklus II tidak jauh beda dengan siklus I. Perbedaannya yaitu jika

pada siklus I penjelasan materi hanya disampaikan oleh guru lewat tutor

sebaya, yang kemudian oleh tutor dari kelompoknya masing-masing

menyampaikan kembali kepada teman/ anggota kelompok. Pada siklus II,

guru memberikan penjelasan dengan materi yang sama pada siklus I di

depan kelas pada seluruh siswa. Lalu, dilanjutkan dengan penjelasan ulang

dan mengerjakan tugas kelompok, dan presentasi oleh perwakilan anggota

kelompok. Skenario pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama ( Rabu, 20 Mei 2009)

(1) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa.

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik

siswa maupun kelas.

(3) Guru membuka pelajaran dengan mengulas sedikit soal pos tes

pada siklus I.

(4) Pelajaran dilanjutkan dengan penjelasan materi yang sama pada

saat siklus pertama yaitu persamaan kedudukan warga negara.

(5) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum

dipahami.

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

86

(6) Siswa mengerjakan tugas diskusi yang diberikan guru dengan

bantuan tutor sebaya dalam kelompoknya. Guru memperhatikan

seluruh kondisi siswa dan lebih memotivasi siswa terutama siswa

yang cenderung pasif.

(7) Siswa mempresentasikan hasil diskusi.

(8) Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan

sebelum menutup pelajaran dengan salam penutup.

b) Pertemuan Kedua ( Rabu, 27 Mei 2009)

(1) Salam pembuka, guru mengecek kehadiran siswa.

(2) Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk mempersiapkan diri

sebelum mengerjakan soal post tes atas materi yang telah

dipelajari.

(3) Guru bersama peneliti membagikan soal post tes dan meminta

siswa untuk mengerjakan secara tertib dan mandiri.

(4) Siswa mengerjakan soal post tes siklus II sampai waktu yang

telah ditentukan berakhir, sedangkan guru bersama peneliti

mengawasi dengan baik agar hasil post tes dapat mencerminkan

kemampuan mereka sebagai hasil dari diskusi dengan

kelompoknya pada pertemuan sebelumnya. Posisi guru tidak

hanya berada di depan kelas saat evaluasi berlangsung, tetapi

juga berkeliling untuk memastikan kondisi siswa. Hal ini

dilakukan agar siswa mengerjakan soal secara mandiri dan tidak

ada siswa yang berani mencoba menanyakan jawaban kepada

temannya terutama bagi siswa yang duduk dibarisan belakang.

(5) Guru meminta lembar jawab soal post tes siklus 1 dan menutup

pembelajaran.

2) Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

untuk materi persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (post tes), sedangkan

Page 105: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

87

instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan

oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama proses

belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan seperti

yang telah direncanakan yaitu tanggal 20 Mei dan 27 Mei 2009 di ruang kelas

X Akuntansi 1. Pertemuan dilaksanakan selama 3 x 45 menit sesuai dengan

skenario pembelajaran dan RPP. Pelaksanaan tindakan II hampir sama dengan

pelaksanaan tindakan I, hanya pada pelaksanaan tindakan II ini terdapat

penguatan yang masih diperlukan dari tindakan I yaitu penjelasan diberikan

oleh guru diawal pembelajaran, kemudian diulang oleh tutor sebaya, dan

melakukan presentasi oleh perwakilan tiap kelompok saat pembahasan soal

tugas kelompok. Materi yang disampaikan pada pelaksanaan tindakan II sama

dengan pelaksanaan tindakan I. Materi pada pelaksanaan tindakan II ini adalah

menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Urutan pelaksanaan tindakan

tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Rabu, 20 Mei 2009)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam, dan presensi siswa

b) Guru melakukan apersepsi, dengan memberikan pengantar materi

dengan mengulas materi siklus I, yaitu menganalisis persamaan

kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara.

c) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi

pertanyaan tentang persamaan kedudukan warga negara.

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada kompetensi

menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Siswa diberi kesempatan

untuk menanyakan hal-hal yang mereka rasa belum jelas.

e) Guru meminta tutor dari tiap kelompok untuk maju kedepan kelas

untuk mendapatkan penjelasan materi, arahan, dan petunjuk cara

Page 106: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

88

pengerjaan soal diskusi sebagai pedoman kegiatan tutorial

berlangsung.

f) Siswa mengerjakan tugas diskusi yang diberikan guru dengan bantuan

tutor sebaya. Guru memperhatikan seluruh kondisi siswa dan lebih

memotivasi siswa terutama siswa yang cenderung pasif.

g) Guru memperhatikan seluruh kondisi siswa dan lebih memotivasi

siswa terutama siswa yang cenderung pasif.

h) Salah seorang siswa mewakili kelompoknya mempresentasikan hasil

diskusi. Kelompok I, II, III, VI, dan V yaitu Kiki Isnawati, Maria

Untung, Evi Puspitasari, Asih Nuryati dengan sukarela mem-

presentasikan jawabannya.

i) Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi dan menutup

dengan salam penutup.

2) Pertemuan Kedua (Rabu, 27 Mei 2009)

a) Guru mengucapkan salam pembuka dan mengabsen siswa.

b) Siswa diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri menjawab

pertanyaan post tes berupa soal pilihan ganda untuk materi yang telah

didiskusikan dalam pertemuan sebelumnya.

c) Guru bersama peneliti membagikan lembar soal kepada siswa dan

meminta siswa untuk mengerjakannya secara tertib dan mandiri.

d) Siswa mengerjakan soal post tes siklus II sampai waktu yang telah

ditentukan berakhir, sedangkan guru bersama peneliti mengawasi

dengan tertib jalannya post tes. Pada evaluasi (post tes) Siklus II ini,

guru berkeliling kelas dan lebih memperhatikan siswa yang duduk

dibarisan belakang agar tidak ada siswa yang berani mencoba bertanya

jawaban pada temannya. Pelaksanaan evaluasi (post tes) pada Siklus II

ini berjalan lebih tertib bila dibanding pada Siklus I. Hal ini terbukti

dari suasana kelas yang tenang dan tidak ada siswa yang berbuat

curang selama post tes berlangsung.

e) Kegiatan evaluasi (post tes siklus II) berlangsung baik, hasil post tes

segera dikumpulkan.

Page 107: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

89

c. Observasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran PKn dengan menggunakan

metode pembelajaran tutor sebaya di kelas X Akuntansi 1. Peneliti

mengambil posisi di dalam kelas, sebab guru kelas menginginkan agar peneliti

dapat mengamati langsung proses belajar mengajar PKn pada hari itu. Pada

pertemuan pertama yaitu hari Rabu, tanggal 20 Mei 2009, guru

menyampaikan materi yang sama dengan siklus I. Pertemuan kedua hari Rabu,

tanggal 27 Mei 2009 digunakan guru dan peneliti untuk melakukan evaluasi

(post tes) akhir dari siklus II.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi tindakan pada siklus II, peneliti

melakukan refleksi sebagai berikut:

1) Guru lebih bisa membangkitkan semangat dan motivasi siswa untuk lebih

memperhatikan presentasi guru saat kegiatan belajar mengajar sedang

berlangsung.

2) Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar mengalami

peningkatan. Siswa tidak lagi melakukan hal-hal yang tidak perlu dan jauh

lebih bersemangat saat tutotial berlangsung.

3) Sebagian besar siswa bersedia mempresentasikan hasil soal diskusi

kelompoknya tanpa ditunjuk guru.

4) Guru sudah dapat memposisikan diri saat evaluasi berlangsung dan tidak

hanya berada didepan kelas tetapi berkeliling untuk mengawasi dengan

ketat jalannya post tes. Hal tersebut dilakukan agar siswa terutama siswa

yang duduk dibarisan belakang tidak mempunyai kesempatan untuk

berbuat curang.

5. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II dan Temuan Penelitian

a. Hasil Tes

Hasil post tes pada siklus II diperoleh rata-rata kelas sebesar 75,19

dengan nilai terendahnya 60 dan nilai tertingginya adalah 90. Siswa yang

sudah mencapai batas tuntas 70 ataupun lebih sebanyak 23 orang (88,46 %

Page 108: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

90

dari 26 siswa). Hasil tes siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan yang

sangat baik dengan rata-rata kelas dari 67,88 pada siklus I menjadi 75,19 pada

siklus II. Sedangkan ketercapaian ketuntasan kelas dari 53,84% pada siklus I

menjadi 88,46 % pada siklus II. Maka dalam siklus II ini sudah melebihi target

yang diharapkan yaitu 85%. (Adapun hasil tes siklus II siswa kelas X

Akuntansi 1 secara keseluruhan terlampir dalam lampiran 21). Ketuntasan

hasil belajar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12. Hasil Belajar Siswa Kelas X Akuntansi 1 pada Siklus II

No Ketuntasan hasil belajar Kriteria Jumlah siswa Persentase

1 Tuntas 23 88,46% 2 Tidak Tuntas 3 11.54% Jumlah 28 100%

Sumber: Data Primer Hasil Tes Siklus II

Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut ini:

23

3

0

5

10

15

20

25

Jumlah Siswa

TuntasTidak Tuntas

Gambar 8. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II b. Hasil Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar PKn, adalah sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Guru Kolaborasi Terhadap Kinerja Guru

Pada siklus II, guru dalam membuka pelajaran, melakukan

apersepsi, motivasi, menguraikan tujuan pelajaran masuk dalam kategori

sangat baik. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok serta

memilih tutor, saat memberikan petunjuk dan arahan materi kepada tutor,

serta mengawasi proses tutorial sudah baik. Guru dalam menanggapi

pertanyaan dari siswa maupun tutor, saat memberikan klarifikasi pada

pembahasan, memberikan kesimpulan, dan menutup pelajaran sudah

Page 109: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

91

termasuk baik (Adapun hasil kinerja guru pada siklus II dapat dilihat pada

lampiran 22).

2) Hasil Observasi Tutor

Pada siklus II, kinerja tutor sebaya sudah termasuk kategori baik.

Namun ada beberapa tutor seperti Diyan kelompok II, yang masih belum

baik saat memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan teman. Sama

halnya dengan tutor kelompok V yaitu Katharina belum baik, dalam

menanggapi pertanyaan dari teman. (Adapun hasil kinerja tutor sebaya

pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 23).

3) Hasil Observasi Siswa

Skor keaktifan siswa pada siklus II, saat pembelajaran PKn

berlangsung, diperoleh dari pengamatan peneliti dengan instrumen lembar

observasi keaktifan siswa. Jumlah siswa yang aktif dihitung dari jumlah

yang termasuk kategori sangat baik dan baik. Pada siklus II ada 24 siswa

atau 92,30% dari 26 siswa yang aktif (Adapun hasil skor keaktifan siklus

II, dapat dilihat pada lampiran 24). Hasil skor keaktifan siswa pada siklus

II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13. Data Keaktifan Siswa Pada Siklus II No Kategori Jumlah Siswa Presentase

1 Sangat Baik 13 50,00% 2 Baik 11 42,30% 3 Kurang Baik 2 7,70% Jumlah 26 100%

Sumber: Data Primer Hasil Observasi pada Siklus II

Hasil keaktifan siswa, dapat dilihat pada grafik berikut ini:

13

11

2

0

2

4

6

8

10

12

14

Jumlah Siswa

Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Gambar 9. Grafik Keaktifan Siswa Saat Pembelajaran Siklus II

Page 110: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

92

c. Hasil Angket Tanggapan Balikan Siswa

1) Hasil Angket Tanggapan Balikan Siswa

Tanggapan siswa tentang penerapan metode tutor sebaya pada

mata pembelajaran PKn siklus II pada pernyataan point a sebanyak 25

siswa menyatakan metode tutor sebaya lebih menyenangkan. Sedangkan

pernyataan point d, hanya 23 siswa yang menyatakan metode tutor sebaya

mendorong mereka untuk kiat meningkatkan prestasi. Berikut rincian hasil

angket tanggapan siswa:

a) Sebanyak 25 siswa dari 26 siswa menyatakan bahwa proses

pembelajaran PKn dengan menggunakan metode tutor sebaya lebih

menyenangkan, karena suasana pembelajaran lebih rileks. Sebanyak 24

siswa dari 26 siswa menyatakan bahwa lebih mudah memahami materi

pelajaran PKn dengan menggunakan metode tutor sebaya khususnya

pada kompetensi dasar menganalisis persamaan kedudukan warga

negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

b) Sebayak 24 siswa dari 26 siswa menyatakan bahwa lebih aktif dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar setelah diterapkannya metode

tutor sebaya.

c) Sebanyak 23 siswa dari 26 siswa menyatakan bahwa belajar dengan

metode tutor sebaya pada pelajaran PKn mendorong saya untuk lebih

giat belajar PKn dan meningkatkan prestasi.

d) Sebanyak 24 siswa dari 26 siswa menyatakan bahwa metode tutor

sebaya cocok diterapkan dalam pelajaran PKn.

Hasil angket tanggapan siswa mengenai penggunaan metode tutor

sebaya pada siklus II, dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 111: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

93

Tabel 14. Hasil Angket Balikan Siswa Siklus II

No Pernyataan Jumlah Siswa

Menjawab Setuju

Presentase

1 Proses pembelajaran PKn dengan menggunakan metode tutor sebaya lebih menyenangkan, karena suasana pembelajaran lebih rileks

25

96,15%

2 Lebih mudah memahami materi

pelajaran PKn dengan menggunakan metode tutor sebaya khususnya pada kompetensi dasar menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

24

92,30%

3 Lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar setelah diterapkannya metode tutor sebaya

24 92,30%

4 Belajar dengan metode tutor sebaya pada pelajaran PKn mendorong saya untuk lebih giat belajar PKn dan meningkatkan prestasi

23 88,46%

5 Metode tutor sebaya cocok diterapkan dalam pelajaran PKn 24 92,30%

Sumber: Data Primer Hasil Rekap Angket Balikan Siswa Siklus II

2) Hasil Angket Kesulitan Materi

Tanggapan siswa tentang kesulitan materi pada mata pembelajaran

PKn siklus II pada pernyataan point b sebanyak 9 siswa menyatakan

kesulitan menjelaskan jaminan konstitusi. Sedangkan pernyataan point f,

hanya 3 siswa yang menyatakan kesulitan memberikan contoh persamaan

kedudukan warga negara. Berikut rincian hasil angket tanggapan siswa:

a) Sebanyak 3 siswa dari 26 siswa menyatakan kesulitan

mendeskripsikan jaminan persamaan hidup melalui nilai-nilai kultural

Indonesia.

b) Sebanyak 5 siswa dari 26 siswa menyatakan kesulitan menjelaskan

jaminan persamaan hidup konstitusi dalam Pembukaan UUD 1945 dan

pasal-pasal dalam UUD 1945.

c) Sebanyak 4 siswa dari 26 siswa menyatakan kesulitan menjelaskan

jaminan persamaan hidup dalam Sila-sila Pancasila.

Page 112: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

94

d) Sebanyak 4 siswa dari 26 siswa menyatakan kesulitan menyebutkan

peraturan perundang-undangan yang menjamin persamaan kedudukan

warga Negara.

e) Sebanyak 6 siswa dari 26 siswa menyatakan kesulitan menunjukkan

hak dan kewajiban warga negara dalam hidup bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

f) Sebanyak 3 siswa dari 26 siswa menyatakan kesulitan memberikan

contoh-contoh perilaku yang menampilkan persamaan kedudukan

warga negara.

Hasil angket balikan siswa mengenai materi yang sulit pada siklus

II, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 15. Hasil Angket Kesulitan Materi Siklus II

No Pernyataan Jumlah Siswa

Menjawab Sulit

Presentase

1 Mendeskripsikan jaminan persamaan hidup melalui nilai-nilai kultural Indonesia

3 11,54%

2 menjelaskan jaminan persamaan hidup konstitusi dalam Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal dalam UUD 1945

5 19,23%

3 Menjelaskan jaminan persamaan hidup dalam Sila-sila Pancasila 4 15,38%

4 Menyebutkan peraturan perundang-undangan yang menjamin persamaan kedudukan warga Negara

4 15,38%

5 Menunjukkan hak dan kewajiban warga negara dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

6 23,08%

6 Memberikan contoh-contoh perilaku yang menampilkan persamaan kedudukan warga Negara

3 11,54%

Sumber: Data Primer Hasil Rekap Angket Kesulitan Materi Siklus II

Page 113: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

95

d. Hasil Refleksi II

Pada siklus II kriteria keberhasilan tindakan untuk hasil tes, observasi

keaktifan siswa, dan angket balikan siswa sudah tercapai. Hal ini dikarena

siswa sudah paham dan terbiasa dengan metode pembelajaran yang baru.

Berdasarkan hasil penelitian dan proses pembelajaran menggunakan metode

tutor sebaya, maka dapat ditarik hasil refleksi sebagai berikut:

1) Hasil Tes

Hasil post tes siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan yang

sangat baik. Nilai rata-rata kelas pada siklus I dari 67,88 (53,84% dari 26

siswa). Pada siklus II menjadi 75,19 (88,46% dari 26 siswa). Maka pada

siklus II ini sudah mencapai target yang diharapkan, bahkan lebih dari

target yaitu 85% yang mendapatkan nilai 70 atau lebih.

2) Hasil Observasi

a) Hasil observasi guru pada siklus II

Kinerja guru pada pembelajaran menggunakan metode tutor

sebaya sudah sangat baik. Guru tidak bingung atau canggung dalam

menjalankan langkah-langkah yang harus dilakukan saat metode tutor

sebaya diterapkan. Inovasi dan motivasi yang guru berikan kepada

siswa memberi dampak positif terhadap proses pembelajaran yang

berlangsung dengan baik.

b) Hasil observasi tutor sebaya pada siklus II

Kinerja tutor sebaya pada saat pembelajaran berlangsung sudah

baik. Bahkan, ada beberapa tutor yang sudah tidak canggung

memberikan penjelasan, maupun menanggapi pertanyaan dari anggota

kelompoknya.

c) Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II

Hasil skor keaktifan siswa dengan metode pembelajaran tutor

sebaya pada siklus II, mengalami peningkatan yang bagus dari hasil

keaktifan siklus I. Hampir 92,30% atau 24 dari 26 siswanya sudah ikut

aktif mengikuti pembelajaran menggunakan metode tutor sebaya.

Page 114: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

96

Pencapaian keaktifan siswa melebihi target yaitu 75% dari 26 siswa

yang aktif mengikuti pembelajaran.

3) Hasil Angket

a) Hasil angket tanggapan balikan siswa pada siklus II pada pernyataan

point a sebanyak 25 siswa menyatakan metode tutor sebaya lebih

menarik. Sedangkan pernyataan point d, hanya 23 siswa yang

menyatakan metode tutor sebaya mendorong mereka untuk kiat

meningkatkan prestasi.

b) Hasil angket tanngapan mengenai kesulitan materi pada siklus II pada

pernyataan point b sebanyak 9 siswa menyatakan kesulitan

menjelaskan jaminan konstitusi. Sedangkan pernyataan point f, hanya

3 siswa yang menyatakan kesulitan memberikan contoh persamaan

kedudukan warga negara.

Berikut ini persepsi guru dan siswa atas pembelajaran PKn

menggunakan metode tutor sebaya pada siklus II dengan kompetensi dasar

menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

1) Persepsi Guru

Pelaksanaan pembelajaran PKn dengan metode tutor sebaya pada

siklus II oleh guru dirasa sudah mengalami peningkatan yang bagus. Siswa

dapat berkomunikasi baik dengan teman kelompoknya, tutor sebaya,

maupun dengan guru. Keaktifan dan antusiasme siswa sudah mengalami

peningkatan, suasana yang kondusif saat pembelajaran PKn dengan

metode tutor sebaya.

Secara keseluruhan, pelaksanaan pembelajaran PKn dengan

metode tutor sebaya pada siklus II ini sudah memenuhi target yang

diharapkan bahkan sudah melebihi target pada setiap aspeknya. Hal

tersebut menunjukkan bahwa dalam siklus II ini pelaksanaan pembelajaran

PKn dengan menggunakan metode tutor sebaya telah berhasil

meningkatkan prestasi belajar PKn siswa.

Page 115: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

97

2) Persepsi Siswa

Sesuai dengan angket tanggapan balikan terhadap metode tutor

sebaya yang diisi oleh siswa setelah pelaksanaan siklus II, menunjukkan

bahwa siswa memberikan tanggapan positif terhadap metode tutor sebaya

yang diterapkan pada pembelajaran PKn. Menurut mereka dengan

menggunakan metode tutor sebaya, pembelajaran PKn lebih menarik dan

mudah memahami materi yang diajarkan. Sehingga, dapat meningkatkan

prestasi belajar mereka terutama pada kompentensi dasar menganalisis

persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

e. Temuan Penelitian Siklus II

Hasil observasi dan refleksi pada siklus II menunjukkan bahwa

penggunaan metode tutor sebaya mampu meningkatan prestasi belajar siswa,

pada kompetensi menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Baik siswa maupun guru

yang semula pada siklus I masih dalam penyesuaian terhadap metode yang

diterapkan, pada siklus II sudah berjalan dengan baik dan lancar. Guru sudah

bisa memahami kondisi konsentrasi siswa saat pembelajaran PKn

menggunakan metode tutor sebaya.

Siswa sudah terbiasa dengan metode tutor sebaya yang digunakan

guru, mereka juga merasa kalau metode tutor sebaya lebih menyenangkan

dibandingkan dengan metode ceramah. Hal nyata yang dapat dilihat sebagai

hasil pelaksanaan tindakan siklus II adalah terjadinya peningkatan semua

indikator keberhasilan. Bahkan pencapaian dari setiap indikator telah melebihi

batas yang ditentukan.

Dari uraian di atas, maka dapat dibuat tabel perbandingan hasil

tindakan siklus I dan siklus II.

Page 116: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

98

Tabel 16. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas X Akuntansi 1

No Ketuntasan Hasil Belajar Kriteria Kemampuan Awal Siklus I Siklus II

1 Tuntas 8 14 23 2 Tidak Tuntas 18 12 3 Jumlah Siswa 26 26 26

Sumber: Data Primer Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa

Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut ini:

8

18

1412

23

3

0

5

10

15

20

25

Kemampuan Awal Ketuntasan SiswaSiklus I

Ketuntasan SiswaSiklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

Gambar 10. Grafik Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Grafik tersebut menunjukan bahwa setelah adanya penerapan metode

pembelajaran tutor sebaya, berdampak terhadap prestasi belajar PKn.

(Adapun perbandingan hasil belajar siswa tiap siklusnya dapat dilihat pada

lampiran 25). Sedangkan indikator kinerja untuk keaktifan siswa saat proses

pembelajaran berlangsung pada siklus II, sudah memenuhi target.

Perbandingan tindakan siklus I dan siklus II mengenai keaktifan siswa saat

proses belajar mengajar, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 17. Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Kelas X Akuntansi 1

No Kategori Jumlah Siswa Siklus I Presentase Siklus II Presentase

1 Sangat Baik 8 30,76% 13 50% 2 Baik 9 34,62% 11 42,30% 3 Kurang Baik 9 34,62% 2 7,70% Jumlah 26 100% 26 100%

Sumber: Data Primer Hasil Keaktifan Siklus I dan Siklus II

Page 117: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

99

Peningkatan keaktifan saat pembelajaran PKn dapat dilihat pada

grafik berikut ini :

89 9

13

11

2

0

2

4

6

8

10

12

14

Jumlah Siswa

Siklus I Siklus II

Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Gambar 11. Grafik Perbandingan Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II

C. Analisis Pelaksanaan Tindakan Kelas Dalam Penerapan Metode

Tutor Sebaya pada Kompetensi Dasar Menganalisis Persamaan

Kedudukan Warga Negara Dalam Kehidupan Bermasyarakat,

Berbangsa, dan Bernegara

1. Perencanaan yang Dilakukan Guru untuk Mempersiapkan Metode Tutor

Sebaya pada Kompetensi Dasar Menganalisis Persamaan Kedudukan

Warga Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa,

dan Bernegara

Sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas dalam upaya

meningkatkan kualitas pembelajaran PKn menggunakan metode tutor sebaya,

peneliti sebagai observer harus mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan

dalam pelaksanaan pembelajaran PKn menggunakan metode tutor sebaya. Berikut

perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti:

a. Menyusun serangkaian kegiatan yang berupa pelaksanaan tindakan yang

berupa penggunaan metode tutor sebaya pada kompetensi menganalisis

persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

b. Menyusun beberapa instrumen penelitian yang akan digunakan dalam

tindakan dengan menggunakan metode tutor sebaya. Seperti RPP, soal tes

kemampuan awal (pre tes), soal tes (post tes) untuk tiap akhir siklus, lembar

Page 118: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

100

observasi untuk guru, tutor, dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung,

angket tanggapan balikan siswa, dan angket kesulitan materi siswa.

c. Menyiapkan lembar kerja siswa yang digunakan dalam kegiatan tutorial, yaitu

soal diskusi kelompok disetiap siklusnya. Sebagai panduan belajar, agar

kegiatan tutorial (bimbingan) dapat terfokus.

d. Mendiskusikan perencanaan tindakan disetiap siklusnya, dengan guru

pengampu mata pelajaran PKn sebagai guru mitra. Serta mensimulasikan

langkah-langkah metode tutor sebaya yang akan digunakan.

2. Implikasi Metode Tutor Sebaya Terhadap Peningkatan Prestasi

Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Menganalisis Persamaan

Kedudukan Warga Negara dalam Kehidupan Bermasyarakat,

Berbangsa, dan Bernegara

Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa

terjadi peningkatan prestasi belajar PKn, khususnya pada kompetensi

menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, melalui penggunaan metode

pembelajaran tutor sebaya dari siklus I ke siklus II.

Melalui hasil pre tes sebagai tes kemampuan awal. Siswa yang mencapai

batas tuntas 70 atau pun lebih sebanyak 8 orang (30,76% dari 26 siswa), dengan

peroleh rata-rata kelas 64,80. Sedangkan hasil post tes pada siklus I, ketuntasan

hasil belajar (Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 70) yang tercapai pada siklus I

sebanyak 14 siswa dengan presentase sebesar 53,84% dan nilai rata-rata kelas

yang dicapai sebesar 67,88. Sedangkan untuk siklus II, ketuntasan hasil belajar

yang tercapai sebanyak 23 siswa dengan presentase sebesar 88,46% dan nilai rata-

rata kelas yang dicapai sebesar 75,19.

Hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar PKn pada siklus I dan

siklus II, menunjukkan peningkatan. segi keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran menunjukkan peningkatan dari 65,38% atau 17 siswa pada siklus I,

menjadi 92,30% atau 24 siswa pada siklus II.

Page 119: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

101

Dampak positif tersebut antara lain siswa menjadi lebih aktif saat apersepsi,

kegiatan tutorial, mengerjakan tugas kelompok, serta berani untuk bertanya dan

mengemukakan pendapat, saat proses pembelajaran berlangsung

3. Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Guru dalam Penggunaan Metode

Tutor Sebaya

Hambatan atau kendala yang dihadapi dalam meningkatkan prestasi

belajar PKn siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta antara lain

sebagai berikut :

a. Siswa belum terbiasa menggunakan Metode Tutor Sebaya yang diterapkan

oleh guru. Sebab guru kurang memberikan penjelasan tentang langkah-

langkah Metode Tutor Sebaya. Sehingga pada saat pembelajaran berlangsung

siswa kebingungan dan yang ramai sendiri.

b. Kemampuan siswa dalam bekerjasama dan berkomunikasi dengan siswa lain

masih belum maksimal. Hal ini menyebabkan kemampuan siswa untuk

bekerjasama dengan kelompok yang menjadi agak sulit, khususnya dengan

anggota kelompok yang bukan dari siswa yang sudah dikenal akrab

sebelumnya.

c. Masih ada siswa yang hasil belajarnya belum mencapai batas tuntas yang

ditetapkan oleh guru.

d. Kemampuan guru dalam mengelola kelas, khususnya dalam merangsang siswa

untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran masih belum optimal. Selama

proses pembelajaran dapat dilihat siswa yang aktif biasanya didominasi oleh

beberapa siswa tertentu.

Page 120: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

102

4. Upaya untuk Mengatasi Hambatan dan Kendala yang Dihadapi Guru

dalam Penggunaan Metode Tutor Sebaya

Hambatan atau kendala yang timbul dalam penerapan metode tutor sebaya

pada pembelajaran PKn perlu diberi penanganan lebih lanjut agar tujuan dari

diadakan penelitian tindakan ini tercapai. Berikut upaya yang dilakukan guru dan

peneliti dalam mengatasi hambatan atau kendala yang timbul selama

pembelajaran PKn dengan metode tutor sebaya berlangsung.

a. Guru menjelaskan lebih terinci lagi tahapan-tahapan dalam pelaksanaan

metode tutor sebaya agar siswa tidak kebingungan dalam pembelajaran dan

dapat lebih berkonsentrasi pada proses pembelajaran.

b. Menumbuhkan rasa tanggungjawab siswa pada tugas kelompoknya dan

keseriusan dalam mengikuti kegiatan tutorial (bimbingan).

c. Guru memberikan kesempatan kepada murid yang kurang pintar untuk

bertanya kepada guru maupun tutor sebaya, dan memberi pengarahan supaya

mau membuka diri, terhadap kekurangan yang ia miliki.

d. Guru lebih teliti dalam mengorganisir kegiatan anggota kelompok dan

tutor sebaya, saat kegiatan tutorial berlangsung. Serta memberi motivasi lebih,

pada siswa-siswa yang masih pasif saat kegiatan belajar mengajar.

Page 121: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

103

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan

pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa upaya meningkatkan

prestasi belajar siswa melalui metode tutor sebaya pada kompetensi dasar

menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dapat meningkatkan prestasi belajar

pada siswa kelas X Akuntansi 1 SMK Kristen 1 Surakarta. Hal ini bisa dilihat dari

hasil post tes yang menunjukkan peningkatan pencapaian prestasi belajar siswa.

Dari nilai pre tes siswa, hanya 8 siswa (30,76%) dari 26 siswa yang mendapat

nilai 70 atau lebih, dengan perolehan rata-rata kelas 64,80. Pada siklus I terjadi

peningkatan, ada 14 siswa (53,84%) dari 26 siswa yang mendapat nilai 70 atau

lebih, dengan peroleh rata-rata kelas 67,88. Sedangkan pada siklus II meningkat

menjadi 23 siswa (88,46%) dari 26 siswa, yang telah mencapai kriteria ketuntasan

minimal yaitu 70, dengan perolehan rata-rata kelas 75,19. Selain itu, keaktifan

siswa selama mengikuti pembelajaran dengan metode tutor sebaya menunjukkan

peningkatan. Pada siklus I, ada 17 siswa (65,38%) dari 26 siswa, yang aktif saat

pembelajaran. Sedangkan pada siklus II menjadi 24 siswa (92,30%) dari 26 siswa,

yang aktif mengikuti pembelajaran. Keaktifan siswa meliputi: keaktifan saat

apersepsi, kegiatan tutorial, mengerjakan tugas kelompok, serta berani untuk

bertanya dan mengemukakan pendapat, saat proses pembelajaran berlangsung.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan bahwa untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa, sangat terkait dengan pemilihan metode

pembelajaran yang tepat. Dalam hal ini metode Tutor Sebaya dapat digunakan

sebagai alternatif dalam proses pembelajaran PKn. Khususnya pada kompetensi

dasar menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

103

Page 122: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

104

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, maka dapat diberikan

saran-saran sebagai berikut :

1. Sekolah

Sekolah hendaknya menfasilitasi dan memotivasi guru PKn untuk selalu

berusaha mengembangkan metode pembelajaran yang merangsang siswa untuk

aktif dan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran. Seperti

memberikan diklat mengenai metode tutor sebaya.

2. Guru

Guru hendaknya memilih metode tutor sebaya sebagai alternatif untuk

meningkatkan prestasi belajar PKn siswa. Terutama pada kompetensi dasar

menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3. Siswa

Siswa hendaknya selalu mencoba membuka diri dan tidak menganggap

pusat informasi adalah guru, namun bisa berasal dari teman. Sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar PKn siswa.

Page 123: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

105

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi & Nur Uhbiyati. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Abu Ahmadi & Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Akrom. 2007. Penerapan Metode Tutor Sebaya dalam Upaya mengoptimalkan Pembelajaran KKPI. http://smkswadayatmg wordpress.com/2007/09/ penerapan-metode-tutorsebaya-dalam-upaya-mengoptimalkan-pemebelajaran-mata-pelajaran-kkpi/. Diunduh: tanggal 29-01-2009, pukul 14.20 WIB

Anonim, 2008. Teori Belajar Behavioristik http : // www. Docstoc . com / docs/ 19444877/ Teori-Belajar -Behavioristik doc). Diunduh: tanggal 20-12-2009, pukul 18.33 WIB

A. Loke F Chow. 2009. The International Journal of Peer Tutoring.http://journal of peer tutoring.org/. Di unduh: tanggal 7-5-2009, pukul 10,33 WIB. Daniel Muijs & David Reynolds. 2008. Effective Teaching Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar Fika Tri Worowati. 2006. Studi Komparasi Antara Metode Tutor Sebaya dengan

Metode Konvensional di Tinjau dari Prestasi Belajar Akuntansi pada Kelas X SMK Murni 2 Surakarta Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi. Surakarta: FKIP UNS (tidak dipublikasikan)

Gary D. Borich. 1996. Effective Teaching Methods Third Edition. America: The University of Texas at Austin Glenn. 2003. Opening Classroom DoorsTeaching Methods Peer Tutoring. http://newali.apple.com/ali_sites/ali/exhibits/1000328/Peer_Tutoring.html. Diunduh: tanggal 5-05-2009, pukul 10.30 WIB H. B Sutopo. 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif (Dasar Teori dan Terapannya Dalam Penelitian). Surakarta: UNS Press Joko Budi Sanroso. 2006.Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK Kelas X.Jakarta : Yudhistira

Kasihani Kasbolah E,S. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang:Universitas Negeri Malang

Page 124: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

106

Langgeng Widodo. 2005. Metode Tutor Sebaya Cocok Diterapkan Di Aceh. http://www.suaramerdeka.com/harian/05/02/17/metode-tutor-sebaya- cocok-diterapkan-diaceh. Diunduh: tanggal 29-01-2009, pukul 14.25 WIB Maltby, dkk. 1995. Educational Psychology An Australian and New Zealand Perspective. New York: John Wiley & Sons Muhibbin Syah. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Perdasa

Miles, M. B & Huberman, A. M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjejep Rohendi . Jakarta: UI Perss Moleong, L. J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nana Sudjana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Nana Syaodih Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Rosdakarya Rina Iriani. 2003. Penerapan Model Tutor Sebaya Dalam Pembelajaran

Membaca Permulaan Pelajaran Bahasa Indonesia di SD Gedangan Gaum 02 Kecamatan Tasikmadu Karanganyar. Tesis. Surakarta: Pasca Sarjana FKIP UNS (tidak dipublikasikan)

Robert E. Slavin. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik.Bandung:

Nusa Media Setiadi & Retno Listiarti. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK Kelas X. Jakarta: Erlangga Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Suharsimi Arikunto. 1988. Pengelolaan Siswa dan Kelas (Sebuah Pendekatan Evaluatif). Jakarta: CV Rajawali Suharsimi Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Syaiful Sagala. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Page 125: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

107

Tina Dwi Setyaningsih. 2004. Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa Dalam Mempelajari Pokok Bahasan Keseimbangan Kimia dan Penggunaan Remidiasi Tutor Sebaya Disertai Supervise Klinis Sebagai Alternatif Untuk Penanggulangannya Pada Siswa Kelas 2 SMU Assalaam Sukoharjo Tahun Pelajaran 2003/2004. Tesis. Surakarta: Pasca Sarjana FKIP UNS (tidak dipublikasikan)

Thomas Crowl K, dkk. 1997. Educational Psycology: Window on Teaching. LA: Brown and Benchmark Publishers Warwick Evans. 2001. International Journal of Peer Tutoring in Firt Year Undergraduate Mathematics.www.informawold.com/smpr/617109674. Di unduh: tanggal 7-5-2009, pukul 10.40 WIB. Winarno. 2006. Paradigma Baru: Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi

Aksara Zainal Arifin. 1990. Evaluasi Instruksional Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Page 126: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

108

Page 127: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

109

SOAL-SOAL PRE TES

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/ Semester : X/ II Waktu : 20 menit

Pilihlah jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang

(X) pada huruf a, b, c, d, dan e !

1. Bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang disebut

sebagai …

a. Penduduk d. Warga negara

b. Bukan penduduk e. Bukan warga negara

c. Orang asing

2. Persamaan merupakan perwujudan kehidupan di dalam masyarakat tanpa

membedakan …

a. Suku bangsa d. Golongan

b. Agama e. SARA

c. Status sosial

3. “Sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu

maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan…”, penggalan kalimat

tersebut terletak dalam pembukaan UUD 1945 pasal …

a. Alinea I d. Alinea IV

b. Alinea II e. Alinea V

c. Alinea III

4. Sila dalam Pancasila yang menunjukkan kehidupan demokratis dengan

memberikan jaminan persamaan hidup bagi setiap warga negara merupakan

cerminan dari sila …

a. Kesatu d. Keempat

Nama : .................................

No. Absen : ................................

Kelas : ................................

Page 128: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

110

b. Kedua e. Kelima

c. Ketiga

5. Salah satu nilai kultur bangsa Indonesia yaitu adanya keinginan kuat dalam

meringankan beban orang lain sehingga mampu mandiri adalah nilai ...

a. Gotong royong d. Solidaritas

b. Ramah tamah e. Religius

c. Kerelaan berkorban

6. “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan

kepercayaannya itu”, merupakan bunyi dari pasal …

a. 28 UUD 1945 d. 29 ayat 2 UUD 1945

b. 28A UUD 1945 e. 30 ayat 1 UUD 1945

c. 29 ayat 1 UUD 1945

7. Sikap tidak mengagung-agungkan budaya daerah asal merupakan salah satu

sikap …

a. Primodialisme d. Menghargai budaya daerah lain

b. Fanatik e. Menghormati budaya

c. Nasionalisme

8. Jaminan kehidupan bernegara yang diatur dalam konstitusi yaitu …

a. Pancasila terutama sila pertama dan keempat

b. Pembukaan UUD 1945 alinea 1 dan 4

c. Pasal-pasal dalam UUD 1945

d. UU No. 12 Tahun 2006

e. Pasal 26 UUD 1945

9. “Kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan

dan tertulis”, merupakan bunyi dari pasal …

a. 27 UUD 1945 d. 28A UUD 1945

b. 27 ayat 1 UUD 1945 e. 29 ayat 1 UUD 1945

c. 28 UUD 1945

Page 129: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

111

10. Warga negara berhak untuk mendapatkan penghidupan yang layak yaitu di

bidang …

a. Sosial d. Pertahanan dan keamanan

b. Hukum e. Politik

c. Ekonomi

11. Setiap penduduk harus memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk), hal ini

dibutuhkan dalam kehidupan …

a. Bermasyarakat d. Bertetanggga

b. Berbangsa e. Berkeluarga

c. Bernegara

12. Contoh sikap warga negara yang baik, dalam pengalaman kehidupan sehari-

hari antara lain …

a. Tak perlu mengindahkan orang lain yang penting melakukan tugas kita

masing-masing

b. Tidak mau disibukkan untuk mengurusi tambahan tugas

c. Menghindarikan diri dari tindakan-tindakan diluar konstitusi

d. Mendahulukan hak sendiri, barulah hak orang lain

e. Mau berkorban untuk kepentingan pribadi

13. Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh …

a. Pemerintah d. Pejabat pemerintahan

b. Negara e. Bangsa

c. Pejabat negara

14. Bencana Tsunami di Aceh sangatlah dasyat. Kita ikut miris dan berduka

karena banyak korban yang meninggal dunia. Perasaan ini ada karena kita

a. Satu bangsa yaitu Indonesia d. Merasa iba

b. Bagian dari provinsi di Indonesia e. Satu kesatuan

c. Umat beragama

15. Kehidupan bernegara dapat kita rasakan pada saat …

a. Mengikuti Pemilu

b. Tersandung masalah dengan polisi

Page 130: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

112

c. Mengikuti demo massal

d. Pergi antar provinsi

e. Membayar pajak

16. Warga negara yang baik adalah, kecuali …

a. Taat pada peraturan yang berlaku

b. Menjaga ketertiban dilingkungan tempat tinggalnya

c. Menghargai antar tetangga

d. Membayar iuran kampung

e. Tidak suka bergosip

17. Sebagai warga negara, kita harus melaksanakan tugas dan kewajiban

terhadap warga negara terlebih dahulu dibanding tugas dan kewajiban

pribadi. Hal ini sesuai dengan Pancasila terutama sila …

a. Pertama d. Keempat

b. Kedua e. Kelima

c. Ketiga

18. Banyaknya pengaguran bukti bahwa penghidupan dan pekerjaan yang layak

bagi kemanusiaan belum terwujud. Hal ini sesuai dengan bunti dari pasal …

a. 27 ayat 1 d. 31

b. 27 ayat 2 e. 30 ayat 1

c. 27 ayat 3

19. Di bawah ini merupakan tugas dan kewajiban warga negara RI, kecuali …

a. Membela kemerdekaan negara d. Memperoleh pendidikan

b. Membayar pajak e. Membayar bead an cukai

c. Taat dan patuh pada hukum

20. Undang-Undang yang mengatur tentang warga negara adalah UU Nomor …

a. 31 Tahun 2002 d. 40 Tahun 1999

b. 12 tahun 1999 e. 62 Tahun 1958

c. 12 tahun 2006

Page 131: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

113

KUNCI JAWABAN SOAL PRE TES 1. D 11. A

2. E 12. C

3. A 13. B

4. D 14. A

5. A 15. A

6. D 16. E

7. D 17. E

8. B 18. B

9. C 19. D

10. C 20. C

SKOR PENILAIAN PRE TEST

Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan:

Skor nilai :

- Betul : 1 point

- Salah : 0 point

- Total skor bila betul semua : 20 point

Rumus :

∑ skor yang diperoleh Nilai = X 100 % Skor maksimal

Misal :

19 Nilai = X 100 = 95 20

Page 132: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

114

SOAL-SOAL SIKLUS I

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/ Semester : X Akuntansi 1/ II Waktu : 20 menit

Pilihlah jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang

(X) pada huruf a, b, c, d, dan e !

1. Perwujudan kehidupan di dalam masyarakat yang saling menghormati dan

menghargai orang lain tanpa membeda-bedakan disebut …

a. Kedudukan

b. Persamaan

c. Martabat

d. Derajat

e. Toleransi

2. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

bagi kemanusiaan merupakan bunyi dari …

a. Pasal 27 ayat 1

b. Pasal 27 ayat 2

c. Pasal 27 ayat 3

d. Pasal 29 ayat 1

e. Pasal 29 ayat 2

3. UU Nomor 31 Tahun 2002 memberikan jaminan kepada warga negara

untuk…

a. Mengikuti Pemilu

b. Menjamin kebebasan berpendapat

c. Menjamin kebebasan berserikat

d. Menjamin kebebasan berkumpul

Nama : ……………………….

No Absen : ……………………….

Kelas : ……………………….

Page 133: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

115

e. Mendirikan partai politik

4. Jaminan persamaan hidup dalam konstitusi, tertuang dalam Pembukaan UUD

1945 pada…

a. Alinea I dan alinea III

b. Alinea I dan alinea II

c. Alinea II dan alinea IV

d. Alinea IV dan alinea I

e. Alinea II dan alinea III

5. Sila kelima dari Pancasila memberi jaminan persamaan hidup bagi setiap

warga negara, untuk…

a. Mendapatkan kesempatan yang sama dan keadilan

b. Mendapatkan penghidupan yang layak

c. Memperoleh keadilan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

d. Memperoleh jaminan sosial

e. Memperoleh kesempatan, keadilan, dan penghidupan yang layak

6. Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan

pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Pernyataan tersebut adalah

bunyi …

a. 26 Ayat 1 UUD 1945

b. 27 Ayat 1UUD 1945

c. 27 Ayat 2 UUD 1945

d. 28 UUD 1945

e. 29 UUD 1945

7. Secara kodrati manusia adalah sebagai makhluk individu dan sekaligus

sebagai makhluk sosial, yang dikenal dengan istilah…

a. Monodualisme

b. Manusia Indonesia

c. Dualisme

d. Jabatannya

e. Status sosialnya

Page 134: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

116

8. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara, merupakan bunyi

dari pasal…

a. Pasal 30

b. Pasal 31

c. Pasal 32

d. Pasal 33

e. Pasal 34

9. Hak kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Peryataan tersebut sesuai dengan

isi pembukaan UUD 1945…

a. Alinea pertama

b. Alinea kedua

c. Sila ketiga

d. Sila keempat

e. Alinea kelima

10. Sebagai masyarakat yang hidup sebagai gelandangan atau tuna wisma dan

kehidupan sebagai pengemis sesungguhnya menunjukkan kurangnya

kesadaran akan harga diri. Hal ini kurang sesuai dengan jiwa yang terkandung

dalam Pancasila, khususnya…

a. Sila pertama

b. Sila kedua

c. Sila ketiga

d. Sila keempat

e. Sila kelima

11. Diantara makhluk Tuhan, manusia adalah makhluk yang paling mulia, hal ini

dikarenakan…

a. Dikaruniai mulut untuk berbicara

b. Dikaruniai nafsu dan insting

c. Dikaruniai akal pikiran

d. Dikaruniai akal pikiran dan nafsu

e. Dikaruniai naluri berbuat baik

Page 135: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

117

12. Negara Indonesia tidak memaksakan suatu agama kepada warga negaranya,

karena hak memilih agama merupakan…

a. Hak kebebasan manusia

b. Hak asasi pemberian/ dilindungi negara

c. Hak asasi pribadi sebagai anugrah dari Tuhan

d. Keyakinan dan kepercayaan setiap orang

e. Pelengkap manusia dalam hidup

13. Undang-undang tentang kewarganegraan yang berlaku sekarang adalah…

a. UU No. 62 Tahun 1958

b. UU No. 2 Tahun 1958

c. UU No. 1 Tahun 1958

d. UU No. 12 Tahun 2006

e. UU No. 13 Tahun 2006

14. Masalah pengangguran dan pekerjaan bagi warga negara sudah dijamin oleh

pemerintah pada UUD 1945…

a. Pasal 27 ayat 1

b. Pasal 27 ayat 2

c. Pasal 27 ayat 3

d. Pasal 27

e. Pasal 28

15. Berikut ini yang termasuk jaminan-jaminan bagi persamaan hidup dalam

pendekatan kultur adalah…

a. Nilai religius, nilai gotong royong, dan nilai kesopanan

b. Nilai religius, nilai gotong royong, dan nilai ramah tamah

c. Nilai gotong royong, nilai kesopanan, dan nilai ramah tamah

d. Nilai gotong royong, nilai ramah tamah, nilai kesusilaan

e. Nilai religius, nilai ramah tamah, nilai kesusilaan

16. Contoh kewajiban warga negara dalam menjaga ketertiban adalah…

a. Tunduk dan taat pada pejabat pemerintah

b. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan

golongan

Page 136: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

118

c. Membayar pajak, bea, dan cukai menurut ketentuan yang berlaku

d. Tunduk dan patuh kepada pemerintahan dan segala ketentuan hukum.

e. Membayar iuran rekening listrik

17. Usaha pembelaan negara menurut pasal 30 ayat 1 UUD 1945 adalah …

a. Hak warga negara d. Hak dan kewajiban pemeritah

b. Kewajiban warga negara e. Hak dan kewajiban TNI

c. Hak dan kewajiban warga negara

18. Hak untuk menikmati hasil-hasil yang diperoleh negara, termasuk…

a. Keuntungan warga negara

b. Hak dan kewajiban warga negara

c. Kewajiban warga negara

d. Hak warga negara

e. Hak setiap warga negara yang mampu

19. Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku budaya. Sebagai warga negara

Indonesia, hendaknya kita…

a. Memperkenalkan budaya suku bangsa Jawa

b. Tidak mengagung-agungkan kebudayaan suku tertentu

c. Menghargai budaya suku asal kita

d. Dapat mengembangkan budaya barat

e. Mempersoalkan mempersoalkan keragaman suku bangsa

20. Sebagai manusia tidak dapat hidup menyendiri tanpa bantuan orang lain. Demi

terwujudnya suatu masyarakat yang harmonis, sikap kita harus…

a. Mau musyawarah dan bekerja sama bila menghadapi masalah

b. Peduli terhadap masalah orang lain

c. Menyelesaikan masalah sendiri tanpa merugikan orang lain

d. Menentang pendapat orang lain bila tidak sesuai dengan kita

e. Minta bantuan aparat apabila menghadapi kesulitan yang serius

Page 137: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

119

KUNCI JAWABAN SOAL POST TEST SIKLUS I

1. B 11. C

2. B 12. C

3. E 13. D

4. D 14. B

5. E 15. B

6. B 16. C

7. A 17. B

8. E 18. D

9. A 19. B

10.B 20. A

SKOR PENILAIAN POST TEST

Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan:

Skor nilai :

- Betul : 1 point

- Salah : 0 point

- Total skor bila betul semua : 20 point

Rumus :

∑ skor yang diperoleh Nilai = X 100 % Skor maksimal

Misal :

19 Nilai = X 100 = 95 20

Page 138: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

120

SOAL-SOAL SIKLUS II

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/ Semester : X Akuntansi 1/ II Waktu : 20 menit

Pilihlah jawaban yang anda anggap paling benar dengan memberikan tanda silang

(X) pada huruf a, b, c, d, dan e !

1. Keterbukaan kita sebagai warga negara dapat diwujudkan dengan hal-hal di

bawah ini, kecuali…

a. Selalu mengikuti perkembangan berita mengenai kebijakan-kebijakan baru

yang dikeluarkan oleh pemerintah.

b. Mematuhi Perundang-undangan demi terciptanya stabilitas nasional

c. Aktif dalam menyampaikan usul, pendapat, gagasan, dan pertayaan pada

pemerintah mengenai kebijakan yang dijalankan

d. Ikut berpartisipasi dalam pembangunan

e. Pasif dalam segala kegiatan

2. Contoh kewajiban warga negara dalam menjaga ketertiban adalah…

a. Tunduk dan taat pada pejabat pemerintah

b. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan

golongan

c. Membayar pajak, bea, dan cukai menurut ketentuan yang berlaku

d. Tunduk dan patuh kepada pemerintahan dan segala ketentuan hukum.

e. Membayar iuran rekening listrik

3. “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”, merupakan bunyi dari

pasal…

a. Pasal 30 d. Pasal 33

Nama : ………………………..

No. Absen : ………………………..

Kelas : ………………………..

Page 139: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

121

b. Pasal 31 e. Pasal 34

c. Pasal 32

4. Yang menjadi warga negara Indonesia adalah orang-orang Indonesia asli dan

orang-orang namgsa lain yang disahkan dengan undang-undag sebagai warga

negara. Hal ini tercantum dalam …

a. Pasal 27 ayat 1 d. Pasal 26 ayat 2

b. Pasal 27 ayat 2 e. Pasal 31 ayat 1

c. Pasal 26 ayat 1

5. Perhatikan rumusan berikut ini.

a. Hak mendapatkan pendidikan

b. Hak memperoleh pekerjaan

c. Hak berserikat dan berkumpul

d. Hak membela negara

e. Hak beragama dan beribadah

Dari rumusan di atas adalah hak warga negara Indonesia yang diatur UUD

1945 Pasal 27 ayat 2.

6. Setiap warga negara Indonesia mendapatkan perlindungan hak yang sama

dalam bidang hukum, berarti…

a. Setiap WNI mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan

pekerjaan.

b. Setiap warga negara berhak membela diri di pengadilan dengan

didampingi pembela

c. Setiap warga negara mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi

pejabat negara

d. Diberikan sanksi kepada orang yang dapat dibuktikan kesalahannya

e. Barang siapa yang dianggap bersalah diajukan ke pengadilan

7. Bentuk pengakuan persamaan derajat, hak, dan kewajiban antar sesama

manusia dituangkan dalam bentuk…

a. Hubungan yang menguntungkan

b. Hubungan yang seimbang

c. Hubungan yang terus menerus

Page 140: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

122

d. Hubungan yang baik

e. Hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang

8. Sebagai manusia tidak dapat hidup menyendiri tanpa bantuan orang lain. Demi

terwujudnya suatu masyarakat yang harmonis, sikap kita haruslah…

a. Mau musyawarah dan bekerja sama bila menghadapi masalah

b. Peduli terhadap masalah orang lain

c. Menyelesaikan masalah sendiri tanpa merugikan orang lain

d. Menentang pendapat orang lain bila tidak sesuai dengan kita

e. Minta bantuan aparat apabila menghadapi kesulitan yang serius

9. Setiap manusia wajib saling mencintai sesamanya, karena setiap manusia…

a. Mempunyai derajat yang sama

b. Diberi akal pikiran

c. Mempunyai kepentingan yang sama

d. Membutuhkan manusia lain

e. Saling tergantung sesamanya

10. Dalam memajukan bangsa Indonesia kita harus membuka diri terhadap nilai-

nilai yang datang dari luar, tetapi yang penting bagi kita ialah…

a. Menyerap sesuai dengan kemampuan bangsa

b. Mengambil yang sesuai dengan kemampuan masyarakat

c. Menerima dengan baik demi kemajuan bangsa

d. Menerima apa yang sesuai dengan kepribadian

e. Memilih yang sesuai dengan kepribadian bangsa

11. Contoh kewajiban dalam kehidupan sehari-hari adalah…

a. Memberi pertolongan pada orang yang tidak mampu

b. Bekerja sama dalam membangun balai desa

c. Bertoleransi dan saling menolong orang yang terkena musibah

d. Memberi pekerjaan bila diperlukan kepada orang lain

e. Memberi bantuan kepada tetangga yang memerlukan

12. Kehidupan bernegara, dapat kita laksanakan misalnya pada saat…

a. Mengikuti kampanye partai politik

b. Mengikuti demo kenaikan BBM

Page 141: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

123

c. Mengikuti lomba tujuh belas Agustusan

d. Mengikuti upacara bendera

e. Mengikuti Pemilihan Umum

13.Kebahagiaan hidup akan tercapai apabila didasarkan keselarasan dan

keseimbangan sebab…

a. Manusia hidup sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial

b. Manusia diberi pikiran untuk mengelola alam semester

c. Manusia pada dasarnya memiliki potensi berbuat baik

d. Manusia membutuhkan norma-orma untuk mengatur kehidupan bersama

e. Manusia tidak memiliki kehidupan bersama

14. Undang-undang yang membuktikan bahwa pemerintah menjamin sistem

pendidikan warga negaranya, tertuang dalam …

a. UU No. 8 Tahun 1989

b. UU No. 10 tahu 1994

c. UU No. 20 Tahun 2003

d. UU No. 12 Tahun 2003

e. UU No. 31 Tahun 2002

15. Hak untuk menikmati hasil-hasil yang diperoleh negara, termasuk…

f. Keuntungan warga negara

g. Hak dan kewajiban warga negara

h. Kewajiban warga negara

i. Hak warga negara

j. Hak setiap warga negara yang mampu

f. Hak sebagai manusia di dunia

16. Kewajiban dan hak warga negara dalam pembelaan negara tertuang dalam

UUD 1945 …

a. Pasal 27 d. Pasal 30

b. Pasal 28 e. Pasal 31

c. Pasal 29

17. Salah satu contoh hak warga negara dalam kehidupan bermasyarakat adalah…

a. Hak untuk memperoleh perlindungan dari pemerintah

Page 142: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

124

b. Hak memperoleh KTP pada umur 17 tahun

c. Hak memperoleh bantuan BLT

d. Hak membayar iuran air

e. Hak mengikuti kegiatan kampung yang disukai

18. Pasal 28 UUD 1945 menjamin hak-hak warga negara di bidang…

a. Politik

b. Hukum

c. Ekonomi

d. Sosial

e. Pertahanan dan keamanan

19. Pasal-pasal UUD 1945 di bawah ini yang tidak ada hubungannya dengan hak

dan kewajiban warga negara …

a. Pasal 27 UUD 1945 d. Pasal 30 UUD 1945

b. Pasal 28 UUD 1945 e. Pasal 26 ayat 1

c. Pasal 29 ayat 2 UUD 1945

20. Pasal 33 UUD 1945 menjamin hak-hak warga negara di bidang…

a. Pertahanan dan keamanan

b. Sosial

c. Ekonomi

d. Hukum

e. Politik

Page 143: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

125

KUNCI JAWABAN SOAL POST TEST SIKLUS II

1. E 11. C

2. C 12. E

3. B 13. A

4. D 14. C

5. B 15. D

6. B 16. D

7. E 17. B

8. A 18. A

9. D 19. E

10. E 20. C

SKOR PENILAIAN POST TEST

Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan:

Skor nilai :

- Betul : 1 point

- Salah : 0 point

- Total skor bila betul semua: 20 point

Rumus :

∑ skor yang diperoleh Nilai = X 100 % Skor maksimal

Misal :

19 Nilai = X 100 = 95

20

Page 144: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

126

LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU

Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom penilaian sesuai dengan keadaan kinerja guru

dalam pembelajaran yang sebenarnya

No Aspek yang Dinilai Penilaian

5 4 3 2 1

1. Membuka pelajaran

2. Memberi Apresepsi

3. Memberi motivasi

4. Menjelaskan tujuan pembelajaran

6. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok

7. Memberi petunjuk kepada tutor

8. Mengawasi proses tutorial

9. Menanggapi pertanyaan dan pendapat siswa

10. Memberikan klarifikasi saat dibutuhkan

11 Memberikan kesimpulan

12 Menutup pelajaran

Keterangan :

5 : Sangat baik

4 : Baik

3 : Cukup

2 : Kurang

1 : Sangat kurang

Page 145: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

127

LEMBAR OBSERVASI KINERJA TUTOR SEBAYA

Hari / Tanggal :

Nama pengamat :

Petunjuk : lembar ini diisi oleh peneliti sebagai pengamat pada saat proses

pembelajaran. Lembar observasi ini mencatat aspek-aspek pengukuran dari

setiap tutor sebaya saat penerapan metode pembelajaran Tutor Sebaya. Berilah

tanda cek ( √ ) pada kolom sesuai dengan keadaan kinerja tutor dalam

pembelajaran yang sebenarnya.

Skor 5 : Baik sekali (BS)

Skor 4 : Baik (B)

Skor 3 : Cukup (C)

Skor 2 : Kurang (K)

Skor 1 : Kurang sekali (KS)

Page 146: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

128

No Aspek yang Diamati Tutor Sebaya

1

2 3

4

5

1. Tutor memastikan teman dalam

kelompok dapat mengerjakan soal

diskusi

2. Tutor membantu teman dalam

kelompok mengenai hal yang belum

jelas

3. Tutor melibatkan teman dalam

mengerjakan soal diskusi

4. Tutor memberikan pertanyaan dan

menjawab pertanyaan dari teman

5. Tutor mengatur waktu diskusi

dengan baik

Jumlah aspek yang diamati

Keterangan :

Nama Tutor :

1. : Apilana Kristi

2. : Diyan Kristiani

3. : Fransiska Tri Agustin

4. : Indah Setyowati

5. : Katarina Sri Jumiani

Kategori Penilaian:

20 < x ≤ 25 : Baik Sekali

15 < x ≤ 20 : Baik

10 < x ≤ 15 : Cukup

Page 147: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

129

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Hari / Tanggal :

Nama pengamat :

HASIL SKOR KEAKTIFAN SISWA SIKLUS I

Petunjuk : lembar ini diisi oleh peneliti sebagai pengamat pada saat proses pembelajaran. Lembar observasi ini mencatat aspek-aspek pengukuran dari keaktifan setiap peserta didik dengan penerapan metode pembelajaran tutor sebaya. Tulislah angka-angka yang sesuai dengan pengamatan pada kolom yang tersedia! Indikator untuk tiap-tiap aspek pengamatan 1. Keakifan siswa selama apersepsi Skor : 5 : Penuh perhatian dan selalu menyampaikan pendapat (BS)

4 : Penuh perhatian dan sering menyampaikan pendapat (B) 3 : Penuh perhatian tetapi jarang menyampaikan pendapat (C) 2 : Kurang memperhatikan dan jarang menyampaikan pendapat (K) 1 : Tidak pernah memperhatikan dan menyampaikan pendapat (KS) 2. Keaktifan siswa mengikuti kegiatan tutorial Skor : 5 : Selalu menunjukkan perhatian, bertanggungjawab, dan berpartisipasi aktif (BS) 4 : Selalu menunjukkan perhatian, bertanggungjawab, dan kurang aktif berpartisipasi (B) 3 : Menunjukkan perhatian, bertanggungjawab, tetapi tidak aktif berpatisipasi (C) 2 : Menunjukkan perhatian, tetapi kurang bertanggungjawab dan berpartisipasi (K) 1 : Tidak pernah menunjukkan perhatian, bertanggungjawab,dan berpartisipasi (KS) 3. Keaktifan siswa bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok Skor : 5 : Melakukan kerjasama dengan kelompok dan selesai dengan baik (BS) 4 : Melakukan kerjasama dengan kelompok dan selalu selesai (B) 3 : Melakukan kerjasama dengan kelompoknya tetapi pernah tidak selesai

(C) 2 : Melakukan kerjasama dengan kelompok dan pernah tidak selesai (K) 1 : Tidak melakukan kerjasama dengan kelompoknya dan tidak selesai (KS) 4. Keaktifan siswa dalam menyampaikan pertanyaan dan pendapat saat

kegiatan belajar mengajar Skor : 5 : Selalu mengajukan pertanyaan dan pendapat dalam KBM (BS) 4 : Sering mengajukan pertanyaan dan pendapat dalam KBM (B) 3 : Kadang-kadang mengajukan pertanyaan atau pendapat dalam KBM (C) 2 : Pernah mengajukan pertanyaan atau pendapat dalam KBM(K) 1 : Tidak pernah mengajukan pertanyaan dan pendapat dalam KBM (KS)

Page 148: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

130

No Nama Siswa

Aspek yang Diamati

Jumlah Skor

Keakifan siswa

selama apersepsi

Keaktifan siswa

mengikuti kegiatan tutorial

Keaktifan siswa

bekerjasama dalam menyele-

saikan tugas

kelompok

Keaktif siswa

menyam paikan

pertanya-an dan

pendapat saat KBM

1 Ana Chairul Norma A 2 Anita Melya Sari 3 Apilana Kristi 4 Asih Nuryati 5 Atik Fitriyaningsih 6 Ayu Anita 7 Dewi Tirta Sari 8 Diana Natalia 9 Dita Andini Saputri 10 Diyan Kristiyani 11 Dwi Lestari 12 Dwi Nita Pusparini 13 Dwi Oktaviani 14 Eka Yuliana 15 Evi Puspitasari 16 Fransiska Tri Agustin 17 Ike Wulandari 18 Indah Permata Sari 19 Indah Setyowati 20 Isnaini Putri 21 Katarina Sri Jumiani 22 Kiki Isnawati 23 Kristian Septianti 24 Lestiyani 25 Lutvicka Luciana 26 Maria Untung

Ketuntasan Keaktifan Siswa Saat Pembelajaran:

Skor : 16 < x ≤ 20 : Kategori Sangat Baik

Skor : 12 < x ≤ 16 : Kategori Baik

Skor : 8 < x ≤ 12 : Kurang Baik

Page 149: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

131

LEMBAR ANGKET TANGGAPAN SISWA

TERHADAP KBM DENGAN METODE TUTOR SEBAYA

PETUNJUK PENGISIAN

1. Tulis nama anda, kelas dan No. absen pada tempat yang telah disediakan. 2. Berilah tanda silang (X) pada pilihan yang anda anggap paling benar 3. Bacalah setiap item dengan teliti Nama : ……………………………………… Kelas : ……………………………………… No. absen : ……………………………………… 1. Proses pembelajaran PKn dengan menggunakan metode tutor sebaya lebih

menyenangkan, karena suasana pembelajaran lebih rileks

a. Sangat setuju d. Tidak setuju b. Setuju e. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu

2. Saya lebih mudah memahami materi pelajaran PKn dengan menggunakan metode tutor sebaya khususnya pada kopetensi dasar menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara a. Sangat setuju d. Tidak setuju b. Setuju e. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu

3. Saya lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar setelah diterapkannya metode tutor sebaya a. Sangat setuju d. Tidak setuju b. Setuju e. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu

4. Belajar dengan metode tutor sebaya pada pelajaran PKn mendorong saya untuk lebih giat belajar PKn dan meningkatkan prestasi a. Sangat setuju d. Tidak setuju b. Setuju e. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu

5. Menurut saya, metode tutor sebaya cocok diterapkan dalam pelajaran PKn a. Sangat setuju d. Tidak setuju b. Setuju e. Sangat tidak setuju c. Ragu-ragu

Page 150: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

132

LEMBAR ANGKET TANGGAPAN SISWA MENGENAI

MATERI YANG SULIT

PETUNJUK PENGISIAN

1. Tulis nama anda, kelas dan No. absen pada tempat yang telah disediakan.

2. Berilah tanda centang () pada pilihan yang anda anggap paling benar

3. Bacalah setiap item dengan teliti

Nama : ………………………………………

Kelas : ………………………………………

No. absen : ………………………………………

No Pernyataan Ya Tidak 1 Saya kesulitan mendeskripsikan jaminan persamaan

hidup melalui nilai-nilai kultural Indonesia

2 Saya kesulitan menjelaskan jaminan persamaan hidup

konstitusi dalam Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal

dalam UUD 1945

3 Saya kesulitan menjelaskan jaminan persamaan hidup

dalam Sila-sila Pancasila

4 Saya kesulitan menyebutkan peraturan perundang-

undangan yang menjamin persamaan kedudukan warga

Negara

5 Saya kesulitan menunjukkan hak dan kewajiban warga

negara dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara

6 Saya kesulitan memberikan contoh-contoh perilaku yang

menampilkan persamaan kedudukan warga negara

Page 151: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

133

DOKUMENTASI PENELITIAN

i. Suasana KBM Sebelum Tidakan

Guru Menjelaskan Materi dengan Siswa Terlihat Kurang Serius Metode Konvensional

Siswa Terlihat Pasif saat KBM Siswa Melaksanakan Pre Tes

Page 152: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

134

B. Suasana KBM Menggunakan Metode Tutor Sebaya Siklus I

Guru Menyampaikan Materi ke Tutor Siswa Melakukan Kegiatan Tutorial

Guru Mengawasi Kegiatan Tutorial Siswa Melaksanakan Post Tes Siklus II

Page 153: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

135

C. Suasana KBM Menggunakan Metode Tutor Sebaya Siklus II

Guru Menerangkan Materi Siklus II Siswa Melakukan Kegiatan Tutorial

Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Siswa Melaksanakan Post Tes Siklus II

Page 154: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

136

PEDOMAN WAWANCARA

A. Survey Awal

Responden : Guru Pengampu Mata Pelajaran PKn

Pertanyaan :

1. Bagaimana kondisi pembelajaran PKn di SMK Kristen 1 Surakarta ?

2. Metode apa yang biasanya digunakan dalam pembelajaran PKn ?

3. Menurut pengalaman ibu mengajar PKn di SMK Kristen 1 Surakarta,

materiapa yang dianggap sulit oleh siswa sehingga prestasi mereka jelek ?

4. Selama ini metode apa yang digunakan dalam pembelajaran pada materi

Kewarganegaraan ?

5. Kesulitan apa yang sering dialami siswa pada materi kewarganegaraan ?

6. Untuk menanggulangi kesulitan tersebut, metode apa yang sudah pernah

dilakukan ?

7. Kalau kondisi keaktifan siswa bagaimana ?

8. Berapa standar ketuntasan belajar mengajar PKn di sekolah ini ?

9. Bagaimana dengan fasilitas media pembelajaran di sekolah ini ?

10. Bagaimana menurut ibu, jika kita mencoba menggunakan metodetutor

sebaya untuk mengatasi kesulitan siswa pada materi kewarganegaraan ?

Selain tutor sebaya dapat kitaambil dari siswa dalam kelas yang

bermasalah, dengan catatan siswa ini memiliki prestasi belajar baik dan

mau membantu temannya yang kesulitan dalam menerima materi

pelajaran, khususnya PKn.

Page 155: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

137

B. Tanggapan Setelah Menggunakan Metode Tutor Sebaya

Responden : Guru Pengampu Mata Pelajaran PKn

Pertanyaan :

1. Bagaimana pemahaman Ibu tentang metode tutor sebaya?

2. Apakah kelebihan yang diperoleh dari pelaksanaan metode pembelajaran

tersebut?

3. Bagaimana peranan metode pembelajaran tutor sebaya terhadap

peningkatan prestasi belajar siswa?

4. Apakah metode pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa dibandingkan dengan metode pembelajaran sebelumnya?

5. Apakah siswa dapat lebih mudah mengusasi materi dengan adanya

penerapan metode pembelajaran ini?

6. Bagaimana tanggapan atau reaksi siswa dengan adanya pelaksanaan

metode pembelajaran ini?

7. Aspek apa sajakah yang dinilai menurut Ibu dalam penerapan metode

pembelajaran tutor sebaya ini?

8. Bagaimana cara Ibu melakukan penilaian dalam pelaksanaan metode

pembelajaran tutor sebaya?

9. Apakah langkah-langkah metode tutor sebaya mudah diterapkan untuk

pelajaran PKn?

10. Apakah Ibu bersedia menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya dalam

mengajar pada pertemuan selanjutnya?

Page 156: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

138

HASIL WAWANCARA

Informan : Dra Yuni Wijayanti

Jabatan : Guru Mata Pelajaran PKn di SMK Kristen 1 Surakarta

Tempat : Kantor Guru SMK Kristen 1

Tanggal : 15 Januari 2009

Waktu : 09.00 – 11.00 WIB

A. Hasil Wawancara Survey Awal

Pertanyaan 1 : Bagaimana kondisi pembelajaran PKn di SMK Kristen 1

Surakarta?

Jawab : Pembelajaran sudah membaik dari tahun ke tahun, namun masih

terdapat masalah di antaranya kemampuan siswa dalam

menyerap materi masih rendah. Kalau saat ini prestasinya

masih termasuk relatif rendah kurang lebih hanya 63%.

Pertanyaan 2 : Metode apa yang biasanya digunkan dalam pembelajaran PKn?

Jawab : Metode yang digunakan adalah metode konvensional, guru

ceramah dilanjutkan dengan penugasan, tergantung materinya.

Pertanyaan 3 : Menurut pengalaman ibu mengajar PKn di SMK Kristen 1

Surakarta, materi apa yang dianggap sulit oleh siswa sehingga

prestasi mereka jelek?

Jawab : Kewarganegaraan

Pertanyaan 4 : Selama ini metode apa yang digunakan dalam pembelajaran

materi Kewarganegaraan?

Jawab : Selama ini, hanya ceramah, kalau ada waktu lebih dengan

penugasan mengerjakan LKS.

Pertanyaan 5 : Kesulitan apa yang sering dialami siswa pada materi

Kewarganegaraan?

Jawab : Biasanya landasan konstitusional, terutama pasal-pasal yang

mendasari hak dan kewajiban warga negara.

Pertanyaan 6 : Untuk menanggulangi kesulitan tersebut, metode apa yang

sudah pernah dilakukan?

Page 157: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

139

Jawab : Hanya meminta siswa untuk menghafalnya dirumah.

Pertanyaan 7 : Kalau kondisi keaktifan kelas X Akuntansi 1 bagaimana?

Jawab : Kondisi keaktifan siswa kelas X Akuntansi 1 saat ini lebih

banyak diam kalau ditanya. Jadi guru tidak tahu siswa sudah

paham atau belum terhadap materi yang diajarkan. Meskipun

terkadang, saya sering melihat ada siswa yang bertanya sama

teman sebangkunya.

Pertanyaan 8 : Berapa standar ketuntasan belajar mengajar PKn di sekolah

ini?

Jawab : 70

Pertanyaan 9 : Bagaimana dengan fasilitas media pembelajaran di sekolah

ini? Apakah sudah cukup lengkap untuk digunakan sebagai

sarana pendukung kegiatan belajar mengajar?

Jawab : Untuk media cetak masih sangat terbatas, karena hanya

beberapa siswa yang mempunyai buku pendamping, sebab di

perpustakaan tidak menyediakan. Untuk media elektroniknya

sudah sukup lengkap, antara lain computer, OHP, LCD, yang

jumlahnya terbatas dan berada di ruang multimedia. Namun

untuk saat ini semua fasilitas ada di ruang multimedia.

Pertanyaan 10: Bagaimana menurut ibu, jika kita mencoba menggunakan

metode tutor sebaya untuk mengatasi kesulitan siswa pada

materi kewarganegaraan. Selain tutor, dapat kita ambil dari

siswa dalam kelas yang bermasalah, dengan catatan, siswa ini

berprestasi baik dan mau membantu temannya yang

berkesuliita dalam menerima materi pelajaran, khususnya

PKn.

Jawab : Menurut saya upaya itu perlu dilakukan karena belum pernah.

Metode tutor sebaya, mungkin bisa diterapkan disini. Jika

dilihat, dari sifat anak remaja yang suka bergerombol dengan

teman sebayanya.

Page 158: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

140

B. Tanggapan Guru Mitra Setelah Menggunakan Metode Tutor Sebaya

Pertanyaan 1 : Bagaimana pemahaman Ibu tentang metode tutor sebaya?

Jawab : Menurut saya, dalam pembelajaran ini dibentuk adanya

kelompok- kelompok siswa yang pemilihan anggotanya

dibentuk dari siswa yang pandai, sedang dan kurang pandai

untuk membahas suatu masalah/ sub kompetensi.

Pertanyaan 2 : Apakah kelebihan yang diperoleh dari pelaksanaan metode

pembelajaran tersebut ?

Jawaban : Kelebihan yang diperoleh dari model tersebut antara lain:

Adanya kerja sama antar siswa

Munculnya keberanian mengungkapkan pendapat

Meningkatkan rasa percaya diri

Berani mempertahankan pendapat

Saling melengkapi satu sama lain dalam

mengungkapkan pendapat

Pertanyaan 3 : Bagaimana peranan metode pembelajaran tutor sebaya

terhadap peningkatan hasil belajar ?

Jawaban : Peranan metode tersebut antara lain:

Siswa dilatih lebih percaya diri untuk berani dalam

berkomunikasi dan berusaha mengembangkan wawasan

saat presentasi.

Siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Siswa lebih siap dalam pelaksanaan evaluasi

Pertanyaan 4 : Apakah metode pembelajaran tutor sebaya dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa dibandingkan dengan

model pembelajaran sebelumnya?

Jawaban : Ya. Karena model tersebut mendorong siswa untuk lebih

kreatif dan berani mengemukakan pendapat.

Pertanyaan 5 : Apakah siswa dapat lebih mudah mengusasi materi dengan

adanya penerapan metode pembelajaran ini ?

Page 159: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

141

Jawaban : Menurut saya siswa lebih bisa memahami materi karena

mereka dituntut untuk lebih giat belajar.

Pertanyaan 6 : Bagaimana tanggapan atau reaksi siswa dengan adanya

pelaksanaan metode pembelajaran ini ?

Jawaban : Saya merasakan respon yang positif dari siswa.

Pertanyaan 7 : Aspek apa sajakah yang dinilai menurut Ibu dalam

penerapan metode pembelajaran tutor sebaya ?

Jawaban : Aspek yang dinilai antara lain:

Kekompakan kelompok.

Penguasaan materi.

Kreatifitas kelompok/ anggota.

Cara menanggapi masalah/ pertanyaan.

Pertanyaan 8 : Bagaimana cara Ibu melakukan penilaian dalam pelaksanaan

metode pembelajaran tutor sebaya?

Jawaban : Saya menilai berdasarkan tiga aspek, yaitu:

Pengamatan saat kegiatan belajar mengajar.

Lisan, yaitu saat mereka menjawab pertanyaan.

Tes tertulis.

Pertanyaan 9 : Apakah langkah-langkah metode tutor sebaya mudah

diterapkan untuk pelajaran PKn ?

Jawaban : Saya rasa cukup mudah diterapkan, hanya saja butuh waktu

yang banyak dalam pelaksanaannya, dan perhatian yang

lebih.

Pertanyaan 10 : Apakah Ibu bersedia menggunakan metode tutor sebaya

dalam mengajar pada pertemuan selanjutnya?

Jawaban : Kemungkinan saya akan mempraktekkannya lagi karena

metode itu cukup cocok diterapkan pada pelajaran PKn.

Page 160: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

142

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/ Semester : X AK1/ 2

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

Standar Kompetensi : Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam

berbagai aspek kehidupan

Kompetensi dasar : Menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

Indikator : - Mendeskripsikan landasan hukum yang menjamin

persamaan kedudukan warga negara

- Menunjukkan persamaan kedudukan warga negara

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara

- Memberikan contoh perilaku yang menampilkan

persamaan kedudukan warga negara.

- Menganalisis persamaan kedudukan warga negara

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar :

- Siswa dapat mendeskripsikan landasan hukum jaminan persamaan

kedudukan warga negara dengan benar

- Siswa dapat menunjukkan persamaan kedudukan warga negara dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan tepat

- Siswa dapat memberikan contoh perilaku yang menampilkan persamaan

kedudukan warga negara secara benar

- Siswa dapat menganalisis persamaan kedudukan warga negara

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

Page 161: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

143

II. MATERI AJAR

1. Landasan hukum yang menjamin persamaan kedudukan warga negara

2. Persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara

3. Contoh perilaku yang menampilkan persamaan kedudukan warga negara

III. METODE PEMBELAJARAN

Metode tutor sebaya

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama 1 X 45 Menit

No Kegiatan

Belajar Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Alokasi

Waktu

1 Kegiatan

Awal

Mempersiapkan siswa

melakukan pre tes

Mempersiapkan diri

untuk melakukan

pre tes

5 menit

2. Kegiatan

Inti

Membagi soal pre tes Mengerjakan soal

pre tes dengan

tertib

20 menit

3 Kegiatan

Penutup

Mengumpulkan hasil

tes

Mengoreksi hasil

jawaban siswa dengan

melibatkan siswa yang

bersangkutan

Hasil pre tes akan

direkap guru sebagai

skor dasar dalam

menentukan kelompok

dan tutor sebaya. Guru

Menyerahkan

hasil pekerjaan

pada guru

Aktif

mendengarkan

arahan guru dan

mengoreksi hasil

pekerjaan teman

Mendengarkan

dengan

sungguh-

sungguh

25 menit

Page 162: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

144

menginformasikan

rencana pembelajaran

untuk pertemuan yang

akan datang

Pertemuan Kedua 2 X 45 menit

No Kegiatan

belajaran Kegiatan Guru

Kegiatan Siswa

dan Tutor

Alokasi

Waktu

1 Kegiatan

Awal

Apersepsi

Motivasi

Mengulas materi yang

sudah disampaikan

dan

menghubungkannya

dengan materi yang

baru yaitu persamaan

kedudukan warga

negara dalam

kehidupan

bermasyarakat,

berbangsa, dan

bernegara

Melakukan penjajagan

kesiapan belajar siswa

dengan memberikan

pertanyaan secara lisan

tentang persamaan

kedudukan warga

negara

Menyimak

penjelasan

guru

Siswa beserta

tutor

menanggapi

pertanyaan dari

guru

10 menit

Page 163: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

145

Tujuan

pembelajar-

an

Guru

menginformasikan

kompetensi dasar yang

ingin dicapai dalam

proses pembelajaran

Tutor dan

siswa

memperhatikan

penjelasan

guru

2 Kegiatan Inti

Pelaksana-

an metode

tutor

sebaya

Pengarahan

guru

kepada

tutor

Melakukan

kegiatan

tutorial

Guru meminta siswa

membentuk kelompok

tutor sebaya (5-6

siswa) yang sudah

ditetapkan berdasarkan

hasil pre tes

Guru meminta tutor

untuk maju kedepan

kelas dan memberikan

arahan tentang materi

ajar, serta soal diskusi

untuk dikerjakan

Guru mengamati

aktivitas siswa dan

tutor, dengan dibantu

oleh mitra (peneliti)

Membentuk

kelompok yang

telah

ditetapkan

bersama

dengan guru.

Tutor maju

kedepan untuk

mendapatkan

pengarahan,

sedang siswa

yang lain

membaca

materi yang

akan dibahas

Tutor

menyampaikan

materi arahan

dari guru ke

kelompoknya,

dan memberi

bantuan serta

bimbingan

70 menit

Page 164: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

146

Pembaha-

san hasil

jawaban

soal diskusi

Memimpin

pembahasan hasil

diskusi dan

memberikan

klarifikasi bila

dibutuhkan

anggotanya

dalam

mengerjakan

soal diskusi

Memperhati-

kan penjelasan

dari guru, aktif

mengeluarkan

pendapat dan

membetulkan

jawaban yang

masih salah

3 Kegiatan

Penutup

Kesimpul-

an

Tindak

lanjut

Guru membimbing

siswa menyimpulkan

materi ajar yaitu

mengenai persamaan

kedudukan warga

negara dalam

kehidupan

bermasyarakat,

berbangsa, dan

bernegara

Meminta siswa

mempelajari materi

yang sudah dipelajari

untuk persiapan

melakukan post tes

Ikut

menyimpulkan

dan membuat

catatan

Menyimak

penjelasan dari

guru

10 menit

Page 165: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

147

siklus I pada

pertemuan berikutnya

Pertemuan Ketiga 1 X 45 Menit

No Kegiatan

Belajar

Kegiatan Guru Kegiatan Tutor

dan Siswa

Alokasi

Waktu

1 Kegiatan

Awal

Mempersiapkan siswa

melakukan post tes

siklus I

Mempersiapkan

diri untuk melaku-

kan post tes siklus

I

10 menit

2 Kegiatan Inti

Post tes

Membagikan soal

post tes siklus I

kepada siswa

Mengerjakan

soal post tes

siklus I dengan

tertib

20 menit

3 Kegiatan

penutup

Mengumpulakan hasil

jawaban post tes

siklus I

Guru membagikan

lembar angket pada

siswa untuk

mengetahui

tanggapan

siswa terhadap

metode yang

digunakan dan

materi apa saja yang

Menyerahkan

hasil jawaban

post tes siklus I

Mengisi lembar

angket yang

dibagikan

15 menit

Page 166: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

148

sulit dipahami pada

Siklus I

Meminta siswa untuk

mempelajari materi

untuk pertemuan

mendatang

Menyimak

penjelasan dari

guru

V. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Media :

- Papan tulis + kapur tulis

- LCD

2. Sumber belajar :

- Buku pendidikan kewarganegaraan untuk SMK kelas X :

Setiadi, dan Listyarti, Retno.2006.Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK dan MAK Kelas X.Jakarata : Erlangga

Sanroso, Joko Budi.2006.Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK Kelas .Jakarta : Yudhistira

Winarno. 2006. Paradigma Baru: Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:

Bumi Aksara

- Modul untuk Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X Semester Genap

- Udang-Undang Dasar 1945

- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan

VI. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Prosedur : Tes

Jenis : Tes tertulis

Bentuk : Pilihan ganda (multiple choice) sebanyak 20 butir soal

Page 167: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

149

Surakarta, 13 Mei 2009

Peneliti

Jussie Asriyanti

K6405021

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Pengampu

Dra. Sri Haryanti, M.M Dra. Yuni Wijayanti

NIP. NIP.

Page 168: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

150

SOAL DISKUSI KELOMPOK BELAJAR SIKLUS I

1. Sebutkan jaminan persamaan hidup dalam konstitusi negara?

2. Pasal-pasal UUD 1945 memuat jaminan persamaan hidup bagi warga negara.

Pada pasal berapa saja, jelaskan?

3. Peraturan perundang-undangan apa saja yang menjamin persamaan hidup bagi

warga negara, jelaskan?

4. Berikan contoh hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan:

a. Bermasyarakat

b. Berbangsa

c. Bernegara

5. Pada UU No. 62 Tahun 1958 tentang kewarganegaraan, salah satu peraturan

yang berlaku di dalamnya menjelaskan bahwa; warga negara Indonesia

keturunan Tionghoa mewajibkan meyertakan SBKRI (Surat Bukti

Kewarganegaraan Indonesia) untuk mengurus paspor/ dokumen sipil lain.

Sedangkan WNI yang bukan keturunan Tionghoa hanya cukup menyertakan

KTP atau akte lahir. Namun setelah diberlakukannya UU No. 12 Tahun 2006

tentang kewarganegaraan, dalam ketentuannya menjelaskan bagi warga negara

keturunan Tionghoa diberlakukan dwi kewarganegaraan. Sehingga SBKRI

sudah tidak diberlakukan kembali, dan WNI keturunan mendapatkan

perlakuan yang sama untuk mengurus paspor/ dokumen lain. Menurut kalian,

bagaimana sifat UU No. 62 Tahun 1958 menyangkut kedudukan warga negara

keturunan? Bila disangkutkan dengan hak dan kewajiban warga negara,

permasalahan diatas dapat dikaitkan dengan pasal berapa dan bagaimana

bunyinya, jelaskan!

Page 169: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

151

KUNCI JAWABAN SOAL DISKUSI SIKLUS I

1. Jaminan persamaan hidup dalam konstitusi Negara adalah:

a) Pembukaan UUD 1945, pada alinea satu dan alinea empat.

b) Sila-sila Pancasila

c) UUD 1945 dari Pasal 26 sampai dengan Pasal 34 dan peraturan

perundang-undangan yang lainnya.

2. Pasal-pasal UUD 1945 memuat jaminan persamaan hidup bagi warga negara

adalah:

a. Pasal 26 ayat 1, jaminan tentang warga negara Indonesia.

b. Pasal 27 ayat 1, jaminan tentang persamaan kedudukan

di dalam hukum dan pemerintahan.

c. Pasal 27 ayat 2, jaminan tentang pekerjaan dan penghidupan yang layak.

d. Pasal 27 ayat 3, jaminan tentang upaya pembelaan negara.

e. Pasal 28, jaminan kemerdekaan berserikat, berkumpul, mengeluarkan

pikiran dengan lisan dan tulisan.

f. Pasal 28A, jaminan untuk mempertahankan hidup dan kehidupan.

g. Pasal 29 ayat 2, jaminan kemerdekaan untuk memeluk dan beribadat

menurut agama dan kepercayaannya.

h. Pasal 30 ayat 1, jaminan dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

i. Pasal 31 ayat 1, jaminan mendapatkan pendidikan.

j. Pasal 32 ayat 1, jaminan dalam memajukan kebudayaan nasional

Indonesia.

k. Pasal 33 ayat 3, jaminan tentang ekonomi.

l. Pasal 34 ayat 1, jaminan terhadap fakir miskin dan anak-anak terlantar.

3. Peraturan perundang-undangan apa saja yang menjamin persamaan hidup bagi

warga negara:

a. UU No.40 tahun 1999 yaitu jaminan kepada warga negara untuk

mengeluarkan pikiran dan tulisan melalui media massa dan pers.

b. UU No.3 Tahun 2002, yaitu jaminan kepada warga negara untuk

membela negara melalui pertahanan negara.

Page 170: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

152

c. UU No.31 Tahun 2002 yaitu jaminan kepada warga negara untuk

mendirikan partai politik

d. UU No. 4 Tahun 2004 yaitu jaminan kepada warga negara untuk hak

praduga tak bersalah melalui kekuasaan kehakiman.

e. UU No.20 Tahun 2003 yaitu jaminan kepada warga negara untuk

mengikuti wajib belajar 12 tahun.

4. a. Hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, diantaranya:

1) Hak dan kewajiban memiliki Akta kelahiran

2) Hak dan kewajiban memiliki Kartu Keluarga

3) Hak dan kewajiban meniliki KTP jika sudah berusia 17 tahun

4) Hak dan kewajiban memperoleh layanan kesehatan maupun layanan

kemasyarakatan dari kelurahan setempat

5) Hak dan kewajiban memperoleh layanan informasi maupun layanan

kesejahteraan masyarakat, misalnya dana BLT, Raskin, Konfersi

minyak ke gas.

b. Hak dan kewajibann tersendiri, dalam kehidupan berbangsanya, yaitu:

1) Hak dan kewajiban untuk melestarikan kebudayaan suku bangsanya

2) Hak dan kewajiban diperlakuan yang tidak diskriminatif, pada suku

bangsa tertentu.

3) Hak dan kewajiban untuk mengembangkan budaya nasional

4) Hak dan kewajiban untuk menjaga persatuan bangsa Indonesia

5) Hak dan kewajiban untuk membela dan mempertahankan bangsa

Indonesia

c. Hak dan kewajiban warga negara dalam bidang tertentu yang berkaitan

dengan kehidupan bernegara antara lain sebagai berikut:

1) UU No. 31 Tahun 2002 tentang Parpol, yaitu warga negara berhak

menentukan pilihannya untuk menjadi salah satu anggota Parpol.

2) UU No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilu, yaitu dengan adanya hak

warga negara dalam Pemilu, baik hak pilih aktif (memilih) maupun hal

pilih pasif (dipilih).

Page 171: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

153

3) UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers yaitu warga negara mempunyai

hak dalam mengeluarkan pikiran lisan ataupun tertulis.

4) UU No. 4 Tahun 2004 tentang ketentuan-ketentuan pokok kekuasaan

kehakiman, yaitu adanya hak menolak dikenakan penangkapan tanpa

perintah yang sah, hak praduga tak bersalah, hak memperoleh bantuan

hukum, dan sebagainya.

5) UU No. 3 Tahun 2002 tentang pokok-pokok pertahanan dan

keamanan, yaitu membela negara dengan TNI, sedangkan khusus

untuk kepolisian negara, diatur tersendiri dengan UU No. 2 Tahun

2002.

5. Sifat UU No. 62 Tahun 1958 adalah diskriminatif terhadap WNI (Warga

Negara Indonesia) keturunan Tionghoa. Seharusnya WNI keturunan

memperoleh perlakuan dan kedudukan yang sama dengan WNI yang bukan

keturunan. Bila dikaitkan dengan hak dan kewajiban warga negara, hal ini

berkaitan dengan pasal 27 ayat 1, yang berbunyi “Segala warga negara

bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan tersebut dengan

tidak ada kecualinya”. Diberlakukannya UU No. 12 Tahun 2006, sifat

diskriminatif terhadap WNI keturunan dihapuskan, dengan diberlakukannya

dwi kewarganegaran. Sehingga baik WNI keturunan maupun bukan

bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan.

Page 172: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

154

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/ Semester : X/ 2

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Standar Kompetensi : Menghargai persamaan kedudukan warga negara dalam

berbagai aspek kehidupan

Kompetensi dasar : Menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

Indikator :

- Mendeskripsikan landasan hukum yang menjamin

persamaan kedudukan warga negara

- Menunjukkan persamaan kedudukan warga negara

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara

- Memberikan contoh perilaku yang menampilkan

persamaan kedudukan warga negara

- Menganalisis persamaan kedudukan warga negara

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara

I. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar :

- Siswa dapat mendeskripsikan landasan hukum jaminan persamaan

kedudukan warga negara dengan benar

- Siswa dapat menunjukkan persamaan kedudukan warga negara dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan tepat

- Siswa dapat memberikan contoh perilaku yang menampilkan persamaan

kedudukan warga negara secara benar

- Siswa menganalisis persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan benar

Page 173: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

155

II. MATERI AJAR

1. Landasan hukum yang menjamin persamaan kedudukan warga negara

2. Persamaan kedudukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara

3. Contoh perilaku yang menampilkan persamaan kedudukan warga negara

III. METODE PEMBELAJARAN

Metode tutor sebaya

IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama 2 X 45 menit

No Kegiatan

belajaran Kegiatan Guru

Kegiatan Siswa

dan Tutor

Alokasi

Waktu

1 Kegiatan

Awal

Apersepsi

Motivasi

Tujuan

pembelajar-

an

Mengulas materi

yang sudah

disampaikan pada

siklus I

Melakukan

penjajagan kesiapan

belajar siswa untuk

lebih serius dari

Siklus I

Guru

menginformasikan

kompetensi dasar

yang ingin dicapai

dalam proses

pembelajaran

Menyimak

penjelasan

dan

merespon

penjelasan

guru

Menanggapi

pertanyaan

dari guru

Memperhati-

kan

penjelasan

guru

10 menit

Page 174: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

156

2 Kegiatan Inti

Pelaksana-

an metode

tutor

sebaya

Pengarahan

guru

kepada

tutor

Melakukan

Kegiatan

tutorial

Guru meminta siswa

membentuk kelompok

tutor sebaya

Guru meminta tutor

untuk maju kedepan

kelas dan memberikan

arahan tentang materi

ajar, serta soal diskusi

untuk dikerjakan

Guru mengamati

aktivitas siswa dan

tutor, dengan dibantu

oleh mitra (peneliti).

Membentuk

kelompok yang

telah

ditetapkan

bersama

dengan guru

Tutor maju

kedepan untuk

mendapatkan

pengarahan,

sedang siswa

yang lain

membaca

materi yang

akan dibahas

Tutor

menyampaikan

materi arahan

dari guru ke

kelompoknya,

dan memberi

bantuan serta

bimbingan

anggotanya

dalam

mengerjakan

soal diskusi

70 menit

Page 175: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

157

Pembaha-

san hasil

jawaban

soal diskusi

Memimpin

pembahasan hasil

diskusi dan

memberikan

klarifikasi bila

dibutuhkan

Memperhati-

kan penjelasan

dari guru,

mengeluarkan

pendapat, dan

membetulkan

jawaban yang

masih salah

3 Kegiatan

Penutup

Kesimpul-

an

Tindak

lanjut

Guru membimbing

siswa menyimpulkan

materi ajar yaitu

mengenai persamaan

kedudukan warga

negara dalam

kehidupan

bermasyarakat,

berbangsa, dan

bernegara

Meminta siswa

mempelajari materi

yang sudah dipelajari

untuk persiapan

melakukan post tes

siklus II pada

pertemuan berikutnya

Ikut

menyimpulkan

materi ajar

yang sudah

selesai

dipelajari

Menyimak

penjelasan dari

guru

15 menit

Page 176: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

158

Pertemuan Kedua 1 X 45 Menit

No Kegiatan

Belajar

Kegiatan Guru Kegiatan Tutor

dan Siswa

Alokasi

Waktu

1 Kegiatan

Awal

Mempersiapkan siswa

melakukan post tes

siklus II

Mempersiapkan

diri untuk melaku-

kan post tes siklus

II

10 menit

2 Kegiatan Inti

Post tes

Membagikan soal

post tes siklus II

kepada siswa

Mengerjakan

soal post tes

siklus II dengan

tertib

20 menit

3 Kegiatan

Penutup

Mengumpulakan hasil

jawaban post tes

siklus II

Guru membagikan

lembar angket pada

siswa untuk

mengetahui

tanggapan

siswa terhadap

metode yang

digunakan dan

materi apa saja yang

sulit dipahami pada

Siklus II

Menyerahkan

hasil jawaban

post tes siklus II

Mengisi lembar

angket yang

dibagikan guru

15 menit

Page 177: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

159

Mengumpulkan hasil

jawaban angket

Menyerahkan

hasil jawaban

angket kepada

guru

V. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Media :

- Papan tulis + kapur tulis

- LCD

- Gambar tentang persamaan hak dan kewajiban warga negara

2. Sumber belajar :

- Buku pendidikan kewarganegaraan untuk SMK kelas X :

Setiadi, dan Listyarti, Retno.2006.Pendidikan Kewarganegaraan untuk

SMK dan MAK Kelas X.Jakarata : Erlangga

Sanroso, Joko Budi.2006.Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMK Kelas

X.Jakarta : Yudhistira

Winarno. 2006. Paradigma Baru: Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara

- Modul untuk Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X Semester Genap

- Udang-Undang Dasar 1945

- Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan

VI. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Prosedur : Tes

Jenis : Tes tertulis

Bentuk : Pilihan ganda (multiple choice) sebanyak 20 butir soal

Page 178: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

160

Surakarta, 13 Mei 2009

Peneliti

Jussie Asriyanti

K6405021

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Pengampu

Dra. Sri Haryanti, M.M Dra. Yuni Wijayanti

NIP. NIP.

Page 179: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

161

HAND OUT MENGANALISIS PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA

NEGARA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA,

DAN BERNEGARA

Page 180: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

162

Page 181: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

163

SOAL DISKUSI KELOMPOK BELAJAR SIKLUS II

1. Sebutkan hak dasar warga negara, sepengetahuan kalian (minimal 5)!

2. Sebutkan kewajiban dasar warga negara, sepengetahuan kalian (minimal 5)!

3. Persamaan kedudukan warga negara, meliputi berbagai bidang kehidupan.

Sebutkan bidang-bidang tersebut dan berikan contohnya, masing-masing 4!

4. Perilaku yang menampilkan persamaan kedudukan warga negara dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dapat dimulai dari

lingkungan masyarakat. Coba berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari!

5. Tiap tahun masalah pengaguran dan kemiskinan di Indonesia bukan semakin

berkurang tapi bertambah. Hal ini selain dipicu oleh krisis global juga

berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Padahal

persoalan mengenai pekerjaan dan kemiskinan sudah diatur dalam UUD 1945.

Coba jelaskan pasal berapa yang berkaitan dengan permasalahan diatas?

Bagaimana seharusnya kewajiban pemerintah untuk mengatasi hal tersebut

diatas?

Page 182: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

164

KUNCI JAWABAN SOAL DISKUSI KELOMPOK SIKLUS II

1. Hak-hak Dasar Warga Negara

a. Pasal 26 UUD 1945, yaitu untuk menyatakan diri sebagai warga negara

dan penduduk Indonesia atau ingin menjadi warga negara suatu negara.

b. Pasal 27 Ayat 1 UUD 1945, yaitu memiliki persamaan kedudukan di

dalam hukum dan pemerintahan

c. Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945, yaitu memperoleh pekerjaan dan penghidupan

yang layak.

d. Pasal 28 UUD 1945, yaitu memiliki kemerdekaan berserikat, berkumpul,

mengeluarkan pikiran secara lisan dan tulisan.

e. Pasal 28A, yaitu berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya sebagai

hak asasi manusia.

f. Pasal 29 Ayat 2 UUD 1945, yaitu memperoleh jaminan untuk memeluk

salah satu agama dan melaksanakan ajaran agamanya masing-masing.

g. Pasal 30 UUD 1945, yaitu berhak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan

dan keamanan negara.

h. Pasal 31 UUD 1945, yaitu berhak untuk memperoleh pendidikan.

i. Pasal 32 UUD 1945, yaitu berhak untuk mengembangkan kebudayaan

nasional.

j. Pasal 33 UUD 1945, yaitu berhak untuk mengembangkan usaha-usaha

bidang ekonomi.

k. Pasal 34 UUD 1945, yaitu memperoleh jaminan pemeliharaan dari

pemerintah terhadap fakir miskin dan anak terlantar.

2. Kewajiban Dasar Warga Negara

Kewajiban dasar sebagai warga negara dalam berbagai bidang

kehidupan antara lain sebagai berikut:

a. Pembukaan UUD 1945 alinea I, yaitu untuk menjunjung tinggi nilai-nilai

kemanusiaan dan keadilan.

b. Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu menjunjung tinggi dan setia

kepada konstitusi negara dan dasar negara.

Page 183: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

165

c. Pasal 23 Ayat 2, yaitu kewajiban membayar pajak untuk negara.

d. Pasal 27 Ayat 1, yaitu wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan

dengan tidak ada kecuali.

e. Pasal 27 Ayat 3, yaitu kewajiban pembelaan negara

f. Pasal 30 Ayat 1, yaitu kewajiban ikut serta dalam usaha pertahanan dan

keamanan negara.

g. Pasal 31 Ayat 2, yaitu kewajiban untuk mengikuti pendidikan dasar.

h. Pasal 35, yaitu menghornati bendera negara Indonesia Sang Merah Putih.

i. Pasal 36, yaitu wajib menghormati bahasa negara, bahasa Indonesia.

j. Pasal 36A, yaitu wajib menjunjung tinggi lambang negara Garuda

Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

k. Sesuai dengan Pasal 36B, yaitu wajib menghormati lagu kebangsaan

Indonesia Raya.

3. Persamaan kedudukan warga negara, meliputi berbagai bidang kehidupan dan

masing-masing contonya (4):

a. Mendapatkan persamaan kedudukan warga negara dalam bidang politik

5) Mempunyai kesempatan yang sama untuk mendirikan partai politik.

6) Mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi pengurus atau

anggota partai politik.

7) Mendapatkan perlakuan yang sama dalam memperebutkan jabatan-

jabatan politik, seperti presiden dan wakil presiden, menteri, kepala

daerah, anggota DPR, anggota DPD, atau anggota DPRD.

8) Menggunakan hak pilihnya, baik hak pilih pasif maupun hak pilih

aktif.

b. Mendapatkan persamaan kedudukan warga negara dalam bidang ekonomi

1) Mendapatkan kesempatan yang sama dalam berusaha.

2) Mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengembangkan bisnis.

3) Hak yang sama dalam mendirikan badan usaha swasta.

4) Hak yang sama dalam mendapatkan bahan baku.

c. Mendapatkan persamaan kedudukan warga negara dalam bidang sosial

budaya

Page 184: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

166

1) Hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan.

2) Hak yang sama dalam memilih pendidikan.

3) Hak yang sama dalam mengembangkan bakat dan minat.

4) Hak yang sama dalam mengembangkan kebudayaan.

d. Mendapatkan persamaan kedudukan dalam bidang hukum dan

pemerintahan

1) Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam bidang hukum.

2) Hak mendapatkan perlindungan hukum.

3) Hak mendapatkan kewarganegaraan.

4) Hak untuk tidak diperlakukan secara diskriminatif.

4. Contoh perilaku yang menampilkan persamaan kedudukan warga negara

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dapat dimulai dari

masyarakat yaitu:

a. Menjaga tali persaudaraan dalam suatu lingkungan rukun tetangga yang

terdiri dari berbagai suku.

b. Kebiasaan menggosip, menggunjingkan keburukan orang lain.

c. Menyulut rasa iri atas harta atau penampilan yang lebih dari orang lain

adalah hal-hal yang harus dihilangkan.

d. Tidak mengagung-agungkan ajaran agama sendiri atau mengagung-

agungkan suku sendiri, juga dapat memicu pertengkaran antar warga.

e. Saling menghormati meskipun memiliki agama, suku, ras, atau antar

golongan yang berbeda.

5. Masalah pengangguran berkaitan dengan pasal 27 ayat 2 yang bunyinya,

“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

bagi kemanusiaan”. Sedangkan kemiskinan terkait dengan padal 34 yang

bunyinya, “Fakir miskin dan anak-anak terlantar terlantar dipelihara oleh

negara”. Kewajiban negara dalam hal ini melalui pemerintah adalah

memajukan kesejahteraan umum, negara berkewajiban memelihara fakir

miskin dan anal-anak terlantar, menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan dan

fasilitas pelayanan umum yang layak, membuka lapangan pekerjaan seluas-

luasnya, dll.

Page 185: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

167

DAFTAR KELOMPOK TUTOR SEBAYA

Nama Tutor Nama Anggota

Kelompok I:

Apilana Kristi

1. Kiki Isnawati

2. Indah Permata Sari

3. Ayu Anita

4. Lutvicka Luciana

5. Dwi Oktaviani

Kelompok II:

Diyan Kristiani

1. Maria Untung

2. Dita Andini

3. Kristian Septianti

4. Ike Wulandari

Kelompok III:

Fransiska Tri Agustin

1. Isnaini Putri

2. Evi Puspitasari

3. Dewi Tirta Sari

4. Dwi Nita Puspitasari

Kelompok IV:

Indah Setyowati

1. Anita Melya Sari

2. Eka Yuliana

3. Diana Natalia

4. Lestiyani

Kelompok V:

Katarina Sri Jumiani

1. Ana Chairul

2. Asih Nuryati

3. Atik Fitriyaningsih

4. Dwi Lestari

Page 186: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

168

DAFTAR NILAI HASIL PRE TES

Mata Pelajaran: PKn Kelas: X Akuntansi 1

NO NAMA NILAI KETERANGAN

TUNTAS TIDAK TUNTAS

1 Ana Chairul Norma Amin 60 2 Anita Melya Sari 60 3 Apilana Kristi 75 4 Asih Nuryati 75 5 Atik Fitriyaningsih 50 6 Ayu Anita 60 7 Dewi Tirta Sari 70 8 Diana Natalia 50 9 Dita Andini Saputri 60 10 Diyan Kristiyani 70 11 Dwi Lestari 60 12 Dwi Nita Pusparini 50 13 Dwi Oktaviani 55 14 Eka Yuliana 60 15 Evi Puspitasari 45 16 Fransiska Tri Agustin 80 17 Ike Wulandari 50 18 Indah Permata Sari 60 19 Indah Setyowati 70 20 Isnaini Putri 40 21 Katarina Sri Jumiani 75 22 Kiki Isnawati 60 23 Kristian Septianti 50 24 Lestiyani 60 25 Lutvicka Luciana 60 26 Maria Untung 70 JUMLAH 1685 8 18 RATA-RATA 64,80

Page 187: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

169

DAFTAR NILAI POST TES SIKLUS I

Mata Pelajaran: PKn Kelas: X Akuntansi 1

NAMA NILAI KETERANGAN

TUNTAS TIDAK TUNTAS

1 Ana Chairul Norma Amin 60 2 Anita Melya Sari 70 3 Apilana Kristi 80 4 Asih Nuryati 65 5 Atik Fitriyaningsih 55 6 Ayu Anita 60 7 Dewi Tirta Sari 70 8 Diana Natalia 65 9 Dita Andini Saputri 70

10 Diyan Kristiyani 80 11 Dwi Lestari 60 12 Dwi Nita Pusparini 50 13 Dwi Oktaviani 55 14 Eka Yuliana 75 15 Evi Puspitasari 60 16 Fransiska Tri Agustin 85 17 Ike Wulandari 65 18 Indah Permata Sari 70 19 Indah Setyowati 80 20 Isnaini Putri 70 21 Katarina Sri Jumiani 80 22 Kiki Isnawati 70 23 Kristian Septianti 60 24 Lestiyani 65 25 Lutvicka Luciana 75 26 Maria Untung 70

JUMLAH 1765 14 12 RATA-RATA 67,88

Page 188: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

170

HASIL OBSERVASI KINERJA GURU

SIKLUS I

No Aspek yang Dinilai Penilaian

5 4 3 2 1

1. Membuka pelajaran √

2. Memberi Apresepsi √

3. Memberi motivasi √

4. Menjelaskan tujuan pembelajaran √

6. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok √

7. Memberi petunjuk kepada tutor √

8. Mengawasi proses tutorial √

9. Menanggapi pertanyaan dan pendapat siswa √

10. Memberikan klarifikasi saat dibutuhkan √

11 Memberikan kesimpulan √

12 Menutup pelajaran √

Keterangan :

5 : Sangat baik

4 : Baik

3 : Cukup

2 : Kurang

1 : Sangat kurang

Page 189: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

171

HASIL OBSERVASI KINERJA TUTOR SEBAYA

SIKLUS I

No Aspek yang Diamati Tutor Sebaya

1

2 3

4

5

1. Tutor memastikan teman dalam kelompok dapat mengerjakan soal diskusi

B = 4 B = 4 BS = 5 B = 4 C = 3

2. Tutor membantu teman dalam kelompok mengenai hal yang belum jelas

B = 4 B = 4 BS = 5 BS = 5 C = 3

3. Tutor melibatkan teman dalam mengerjakan soal diskusi

B = 4 C = 3 B = 4 B = 4 B = 4

4. Tutor memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari teman

B = 4 C = 3 B = 4 B = 4 C = 3

5. Tutor mengatur waktu diskusi dengan baik B = 4 B = 4 B = 4 B = 4 B = 4

Jumlah aspek yang diamati 20 18 22 21 17

Keterangan :

Nama Tutor :

1. : Apilana Kristi

2. : Diyan Kristiani

3. : Fransiska Tri Agustin

4. : Indah Setyowati

5. : Katarina Sri Jumiani

Kategori Penilaian:

20 < x ≤ 25 : Baik Sekali

15 < x ≤ 20 : Baik

10 < x ≤ 15 : Cukup

Page 190: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

172

HASIL SKOR KEAKTIFAN SISWA SIKLUS I

No Nama Siswa

Aspek yang Diamati

Jumlah Skor

Keakifan siswa

selama apersepsi

Keaktifan siswa

mengikuti kegiatan tutorial

Keaktifan siswa

bekerjasama dalam menyele-

saikan tugas

kelompok

Keaktif siswa

menyam paikan

pertanya-an dan

pendapat saat KBM

1 Ana Chairul Norma A C = 3 C = 3 B = 4 K = 2 12 2 Anita Melya Sari C = 3 C = 3 C = 3 K = 2 11 3 Apilana Kristi SB = 5 SB =5 SB =5 SB = 5 20 4 Asih Nuryati B = 4 B = 4 SB = 5 B = 4 17 5 Atik Fitriyaningsih K = 2 C = 2 C = 3 C = 3 10 6 Ayu Anita C = 3 C = 3 C= 3 K = 2 11 7 Dewi Tirta Sari B = 4 B = 4 B = 4 B = 4 16 8 Diana Natalia C = 3 B = 4 C = 3 C = 3 13 9 Dita Andini Saputri C = 3 B = 4 B = 4 C = 3 14 10 Diyan Kristiyani SB = 5 B = 4 SB = 5 B = 4 18 11 Dwi Lestari C = 3 K = 2 C = 3 K = 2 10 12 Dwi Nita Pusparini K = 2 C = 3 K = 2 K = 2 9 13 Dwi Oktaviani C = 3 C = 3 C = 3 C = 3 12 14 Eka Yuliana C = 3 B = 4 B = 4 K = 2 13 15 Evi Puspitasari K = 2 C = 3 C = 3 K = 2 10 16 Fransiska Tri Agustin SB = 5 SB = 5 SB = 5 SB = 5 20 17 Ike Wulandari B = 4 B = 4 B = 4 K = 2 14 18 Indah Permata Sari B = 4 B = 4 SB = 5 SB = 5 18 19 Indah Setyowati SB = 5 B = 4 SB = 5 B = 4 18 20 Isnaini Putri C = 3 C = 3 B = 4 C = 3 13 21 Katarina Sri Jumiani SB = 5 SB = 5 SB = 5 SB = 5 20 22 Kiki Isnawati B = 4 B = 4 SB = 5 SB = 5 18 23 Kristian Septianti C = 3 C = 3 C = 3 C = 3 12 24 Lestiyani B = 4 B = 4 C = 3 C = 3 14 25 Lutvicka Luciana C = 3 C = 3 B = 4 C = 3 13 26 Maria Untung B = 4 B = 4 B = 4 C = 3 15

Ketuntasan Keaktifan Siswa Saat Pembelajaran: Skor : 16 < x ≤ 20 : Kategori Sangat Baik = 8 orang

Skor : 12 < x ≤ 16 : Kategori Baik = 9 orang

Skor : 8 < x ≤ 12 : Kurang Baik = 9 orang

Page 191: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

173

DAFTAR NILAI POST TES SIKLUS II

Mata Pelajaran: PKn Kelas: X Akuntansi 1

NO. NAMA NILAI KETERANGAN

TUNTAS TIDAK TUNTAS

1 Ana Chairul Norma Amin 70 2 Anita Melya Sari 75 3 Apilana Kristi 90 4 Asih Nuryati 75 5 Atik Fitriyaningsih 60 6 Ayu Anita 70 7 Dewi Tirta Sari 85 8 Diana Natalia 75 9 Dita Andini Saputri 70

10 Diyan Kristiyani 75 11 Dwi Lestari 70 12 Dwi Nita Pusparini 60 13 Dwi Oktaviani 65 14 Eka Yuliana 80 15 Evi Puspitasari 70 16 Fransiska Tri Agustin 95 17 Ike Wulandari 75 18 Indah Permata Sari 80 19 Indah Setyowati 90 20 Isnaini Putri 70 21 Katarina Sri Jumiani 85 22 Kiki Isnawati 75 23 Kristian Septianti 70 24 Lestiyani 70 25 Lutvicka Luciana 75 26 Maria Untung 80

JUMLAH 1955 23 3 RATA-RATA 75,19

Page 192: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

174

HASIL OBSERVASI KINERJA GURU

SIKLUS II

No Aspek yang Dinilai Penilaian

5 4 3 2 1

1. Membuka pelajaran √

2. Memberi Apresepsi √

3. Memberi motivasi √

4. Menjelaskan tujuan pembelajaran √

6. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok √

7. Memberi petunjuk kepada tutor √

8. Mengawasi proses tutorial √

9. Menanggapi pertanyaan dan pendapat siswa √

10. Memberikan klarifikasi saat dibutuhkan √

11 Memberikan kesimpulan √

12 Menutup pelajaran √

Keterangan :

5 : Sangat baik

4 : Baik

3 : Cukup

2 : Kurang

1 : Sangat kurang

Page 193: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

175

HASIL OBSERVASI KINERJA TUTOR SEBAYA

SIKLUS II

No Aspek yang Diamati Tutor Sebaya

1

2 3

4

5

1. Tutor memastikan teman dalam kelompok dapat mengerjakan soal diskusi

BS = 5 BS = 5 BS = 5 BS = 5 BS = 5

2. Tutor membantu teman dalam kelompok mengenai hal yang belum jelas

B = 4 B = 4 BS = 5 BS = 5 B = 4

3. Tutor melibatkan teman dalam mengerjakan soal diskusi

BS = 5 BS = 5 BS = 5 BS = 4 BS = 4

4. Tutor memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari teman

B = 4 C = 3 B = 4 B = 4 C = 3

5. Tutor mengatur waktu diskusi dengan baik B = 4 C = 3 B = 4 B = 4 B = 4

Jumlah aspek yang diamati 22 20 23 22 20

Keterangan :

Nama Tutor :

1. : Apilana Kristi

2. : Diyan Kristiani

3. : Fransiska Tri Agustin

4. : Indah Setyowati

5. : Katarina Sri Jumiani

Kategori Penilaian:

20 < x ≤ 25 : Baik Sekali

15 < x ≤ 20 : Baik

10 < x ≤ 15 : Cukup

Page 194: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

176

HASIL SKOR KEAKTIFAN SISWA SIKLUS II

No Nama Siswa

Aspek yang Diamati

Jumlah Skor

Keakifan siswa

selama apersepsi

Keaktifan siswa

mengikuti kegiatan tutorial

Keaktifan siswa

bekerjasama dalam menyele-

saikan tugas

kelompok

Keaktif siswa

menyam paikan

pertanya-an dan

pendapat saat KBM

1 Ana Chairul Norma A B = 4 B = 4 C = 3 C = 3 14 2 Anita Melya Sari C = 3 B = 4 B = 4 C = 3 14 3 Apilana Kristi SB = 5 SB = 5 SB = 5 SB = 5 20 4 Asih Nuryati B = 4 B = 4 B = 4 B = 4 16 5 Atik Fitriyaningsih C = 3 C = 3 C = 3 C = 3 12 6 Ayu Anita C = 3 B = 4 B = 4 B = 4 15 7 Dewi Tirta Sari SB = 5 B = 4 B = 4 B = 4 17 8 Diana Natalia B = 4 B = 4 B = 4 C = 3 15 9 Dita Andini Saputri B = 4 B = 4 B = 4 B = 4 16 10 Diyan Kristiyani SB = 5 SB = 5 SB = 5 SB = 5 20 11 Dwi Lestari C = 3 B = 4 C = 3 C = 3 13 12 Dwi Nita Pusparini C = 3 C = 3 C = 3 C = 3 12 13 Dwi Oktaviani B = 4 C = 3 B = 4 C = 3 14 14 Eka Yuliana B = 4 B = 4 B = 4 SB = 5 17 15 Evi Puspitasari C = 3 B = 4 B = 4 B = 4 15 16 Fransiska Tri Agustin SB = 5 SB = 5 SB = 5 SB = 5 20 17 Ike Wulandari B = 4 SB = 5 SB = 5 B = 4 18 18 Indah Permata Sari B = 4 SB = 5 SB = 5 B = 4 18 19 Indah Setyowati SB = 5 SB = 5 SB = 5 SB = 5 20 20 Isnaini Putri C = 3 B = 4 B = 4 B = 4 15 21 Katarina Sri Jumiani SB = 5 SB = 5 SB = 5 SB = 5 20 22 Kiki Isnawati B = 4 SB = 5 SB = 5 SB = 5 19 23 Kristian Septianti C = 3 B = 4 B = 4 B = 4 15 24 Lestiyani B = 4 B = 4 SB = 5 B = 4 17 25 Lutvicka Luciana B = 4 SB = 5 B = 4 B = 4 17 26 Maria Untung B = 4 SB = 5 SB = 5 SB = 5 19

Ketuntasan Keaktifan Siswa Saat Pembelajaran: Skor : 16 < x ≤ 20 : Kategori Sangat Baik = 13 orang

Skor : 12 < x ≤ 16 : Kategori Baik = 11 orang

Skor : 8 < x ≤ 12 : Kurang Baik = 2 orang

Page 195: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA …/Upaya... · MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA KOMPETENSI ... mengikuti pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya, ... Siklus PTK

177

DAFTAR NILAI TIAP SIKLUS

Mata Pelajaran: PKn Kelas X Akuntansi 1

No

Nama

Nilai

Awal Siklus I Siklus II

1 Ana Chairul Norma Amin 60 60 70 2 Anita Melya Sari 60 70 75 3 Apilana Kristi 75 80 90 4 Asih Nuryati 75 65 75 5 Atik Fitriyaningsih 50 55 60 6 Ayu Anita 60 60 70 7 Dewi Tirta Sari 70 70 75 8 Diana Natalia 50 65 75 9 Dita Andini Saputri 60 70 70 10 Diyan Kristiyani 70 80 85 11 Dwi Lestari 60 60 70 12 Dwi Nita Pusparini 50 50 60 13 Dwi Oktaviani 55 55 65 14 Eka Yuliana 60 75 80 15 Evi Puspitasari 45 60 70 16 Fransiska Tri Agustin 80 85 95 17 Ike Wulandari 50 65 75 18 Indah Permata Sari 60 70 80 19 Indah Setyowati 70 80 90 20 Isnaini Putri 40 70 70 21 Katarina Sri Jumiani 75 80 85 22 Kiki Isnawati 60 70 75 23 Kristian Septianti 50 60 70 24 Lestiyani 60 65 70 25 Lutvicka Luciana 60 75 75 26 Maria Untung 70 70 80

JUMLAH 1685 1765 1955 RATA-RATA 64,80 67,88 75,19