Upload
trantuyen
View
218
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
UPAYA PENURUNAN AKI DI
KABUPATEN BADUNG
(PEMERDAYAAN KELUARGA)
dr. WG. ARIMBHAWA,M.Kes.
Kabid Binkesga Dikes Badung
PENDAHULUAN
GEOGRAFIS
• Kabupaten Badung, satu dari delapan kabupaten dan
satu kota di Bali.
• Secara fisik mempunyai bentuk unik menyerupai
sebilah "keris", yang merupakan senjata khas
masyarakat Bali. Keunikan ini kemudian diangkat
menjadi lambang daerah yang merupakan simbol
semangat dan jiwa ksatria yang sangat erat
hubungannya dengan perjalanan historis wilayah
ini, yaitu peristiwa "Puputan Badung".
• Motto Kabupaten Badung yaitu "Cura Dharma
Raksaka" artinya Kewajiban Pemerintah
melindungi kebenaran dan rakyatnya.
• Terletak pada posisi 08o14'17" - 08o50'57"
Lintang Selatan dan 115o05'02" - 115o15' 09"
Bujur Timur, membentang di tengah-tengah
Pulau Bali.
• Mempunyai wilayah seluas 418,52 km2 (7,43%
luas Pulau Bali)
• 6 (enam) wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan
Petang, Abiansemal, Mengwi, Kuta, Kuta
Utara, & Kuta Selatan.
• Terdapat 16 Kelurahan, 46 Desa, 369 Banjar
Dinas, 164 Lingkungan 8 Banjar Dinas
Persiapan dan 8 Lingkungan Persiapan.
• Lembaga Adat yang terdiri dari 120 Desa
Adat, 523 Banjar dan 523 Sekaa Teruna
• 1 BPLA Kabupaten dan 6 BPLA Kecamatan
• 1 Widyasabha Kabupaten dan 6 Widyasabha
Kecamatan.
• Lembaga - lembaga adat ini memiliki peran
yang sangat strategis dalam pembangunan
• Setiap desa adat memiliki “awig-awig”
• VISI
Melangkah bersama membangun Badung
berdasarkan "Trihita Karana" menuju
masyarakat adil sejahtera dan ajeg.
• MISI
Bidang Parahyangan
Peningkatan srada dan bhakti Masyarakat
terhadapa ajaran agama, serta peningkatan
eksistensi adat budaya dalam rangka
mengajegkan Bali di era kekinian.
• Bidang Pawongan
- Meningkatkan kualitas dan daya saing
sumber daya manusia di Badung.
- Menata sistem kependudukan dan
meningkatkan kesejahteraan sosial
masyarakat
- Meningkatkan perekonomian yang berbasis
kerakyatan dan ditunjang oleh iklim
kemitraan.
- Mewujudkan kepastian hukum serta
menciptakan ketentraman & ketertiban
masyarakat.
- Mewujudkan kepemerintahan yang baik,
bersih dan berwibawa (Good Governance
& Clean Government
• Bidang Pelemahan
- Memantapkan pelaksanaan Otonomi Daerah
- Mewujudkan pembangunan yang selaras &
seimbang sesuai fungsi wilayahnya
- Melestarikan Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup.
1. PEMBIAYAAN KIA
Bersumber APBD II
Tahun 2009 : Rp. 158.742.000,-
Tahun 2010 : Rp. 278.939.450,-
DANA KESEHATAN tahun 2009
: Rp. 80.340 juta.
2. SARANA PRASARANA
– Rumah Sakit Umum Daerah 1 buah
– Rumah Sakit Swasta 2 buah
– Puskesmas 12 buah (PONED 3)
– Pustu 54 buah
– Posyandu 569 buah
– Pusling 24 buah
– Poskesdes 62 buah
3. SUMBER DAYA MANUSIA
– Dokter SpOG : 8 orang
– Dokter umum : 71 orang, terlatih PONED
8 orang
– Bidan : 237 orang, terlatih PONED
8 orang
– Perawat : 252 orang, terlatih PONED
8 orang
HASIL CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
• DERAJAT KESEHATAN
– Umur Harapan Hidup,
– Angka Kematian Ibu,
– Angka Kematian Bayi,
– Angka Kematian Balita,
– Status Gizi Balita / bayi.
UMUR HARAPAN HIDUP DI KAB BADUNG
TAHUN 2005 - 2009
UHH Kabupaten Badung :
- Tahun 2005 : 72.1 Tahun
- Tahun 2006 : 72,1 Tahun
- Tahun 2007 : 72,2 Tahun
- Tahun 2008 : 72,2 Tahun
- Tahun 2009 : 72,2 Tahun
ANGKA KEMATIAN IBU DI KABUPATEN
BADUNG TAHUN 2005-2009
AKI Kabupaten Badung :
- Tahun 2005 : 3 (44,27/100.000 KH)
- Tahun 2006 : 8 (107,88/100.000KH)
- Tahun 2007 : 3 (40,34/100.000KH)
- Tahun 2008 : 4 (53,48/100.000KH)
- Tahun 2009 : 5 (64,86/100.000KH)
- Tahun 2010 : 3
ANGKA KEMATIAN BAYI DI BADUNG
TAHUN 2005-2009
- Tahun 2005 : 32 (4,72/1000KH)
- Tahun 2006 : 54 (7,28/1000KH)
- Tahun 2007 : 51 (6,58/1000KH)
- Tahun 2008 : 54 (7,22/1000KH)
- Tahun 2009 : 55 (7,13/1000KH)
ANGKA KEMATIAN BALITA DI BADUNG
TAHUN 2005-2009
- Tahun 2005 : 1 Orang
- Tahun 2006 : 3 Orang
- Tahun 2007 : 5 Orang
- Tahun 2008 : 3 Orang
- Tahun 2009 : 7 Orang
STATUS GIZI BURUK BALITA DI KABUPATEN
BADUNG TAHUN 2005-2009
- Tahun 2005 : 1 Orang
- Tahun 2006 : 1 Orang
- Tahun 2007 : 1 orang
- Tahun 2008 : 3 Orang
- Tahun 2009 : 1 Orang
Sedangkan status gizi kurang 5 tahun terakhir
dibawah 5% balita.
Penyebab Kematian Ibu:
• Tahun 2010:
Aborsi : 1 kasus
Hemoragic : 1 kasus
Syok hypovolemik : 1 kasus
• Tahun 2009:
Thrombo odema paru : 1 kasus
APB / Placenta Previa : 1 kasus
Emboli air ketuban : 1 kasus
Pnemoni berat(HIV/AIDS) : 1 kasus
Syok kardiogenik : 1 kasus
Penyebab Kematian Perinata tahun 2010:
1. BBLR : 10
2. Asfiksia : 7
3. Kelainan bawaan : 2
4. Sepsis : 2
5. Kelainan jantung : 2
6. Post vacum/cepal hematom : 2
7. Atresia ani : 1
Penyebab kematian bayi (28 hr-12 bl) th 2010:
1. Kanker darah : 1 ks
2. Pneumonia berat : 2 ks
3. Kelainan bawaan : 2 ks
4. Atresia ani : 1ks
5. Suspek B20 (HIV) : 1 ks
6. Sepsis : 1 ks
7. Ggn fungsi hati : 1 ks
PERMASALAHAN PRIORITAS
• Peningkatan keterampilan petugas kesehatan
• Peningkatan Indikator Derajat Kesehatan
• Peningkatan pelayanan kespro terpadu
• Penanggulangan penyakit HIV/AIDS
• Penanggulangan NAPZA
• PHBS
INTERVENSI:
1. Peningkatan keterampilan PONED/PONEK
2. Peningkatan linakes
3. Rujukan Dini terencana
4. Pembiayaan KIA diprioritaskan
5. Libatkan lintas sektor
6. Penggalangan kerjasama dengan organisasi
profesi
7. Peningkatan sistem pelayanan kesehatan
keluarga (primary care), pelayanan rujukan
(scondary care) dan sub-spesialis (tertiary
care)
8. Peningkatan peran lembaga adat dan sistem
banjar
9. Kerjasama dengan PDDI Kabupaten dengan
pembentukan unit PDDI di Desa/kelurahan
dan Banjar2
10.Sosialisasi P4K
11.Mengoptimalkan pelaksanaan AMP
12.Meningkatkan pembiayaan persalinan
melalui JKBM
FAKTOR PENDUKUNG:
1. Luas wilayah kecil, sumber daya cukup
2. Komitmen pejabat tinggi
3. Komitmen petugas kesehatan cukup tinggi
4. Pemberdayaan masyarakat dari berbagai
sektor
5. Peranserta masyarakat dan lembaga adat
tinggi
6. Networking pelayanan kesehatan dari
masyarakat sampai rujukan mendukung