41
UPAYA PERCEPATAN PENYELESAIAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI INSTRUMEN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG KEMENTERIANPEKERJAANUMUM DIREKTORATJENDERALPENATAANRUANG Disampaikan Oleh: Kasubdit Koordinasi Lintas Sektor dan Wilayah Medan, 11 September 2014

Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

disampaikan oleh Kasubdit Koordinasi Lintas Sektor dan Wilayah pada FGD Identifikasi Sengketa dan Konflik Pemanfaatan Ruang Serta Upaya Penyelesaian dalam rangka Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Kawasan Ekonomi di IndonesiaMedan, 11 September 2014

Citation preview

Page 1: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

UPAYA PERCEPATAN PENYELESAIAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI INSTRUMEN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R AT J E N D E R A L P E N ATA A N R U A N G

Disampaikan Oleh: Kasubdit Koordinasi Lintas Sektor dan Wilayah

Medan, 11 September 2014

Page 2: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

9/11/14

Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia

Outline 1. Pengantar

- Progres penyelesaian Rencana Tata Ruang - Permasalahan dan upaya penyelesaian - RTR sebagai instrumen pengendalian pemanfaatan ruang - Isu/permasalahan pengendalian pemanfaatan ruang - Fungsi pengendalian pemanfaatan ruang

2. Peraturan Zonasi (PZ) - Tujuan dan manfaat PZ - Fungsi Utama PZ - Keterkaitan PZ dengan RTR - Penetapan PZ

3. Perizinan - Fungsi perizinan - Jenis perizinan - Prosedur pemberian izin

Page 3: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia

Outline 4. Pemberian Insentif dan Disinsentif

- Fungsi insentif dan disinsentif - Bentuk dan tata cara pemberian insentif dan disinsentif - Contoh penerapan insentif dan disinsentif

5. Pengenaan Sanksi - Dasar pengenaan sanksi - Tata cara pengenaan sanksi

6. Peran Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) - Peran PPNS dalam pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang - Landasan Tugas PPNS - PPNS Bidang Penataan Ruang - Alur penyidikan PPNS - Kode etik PPNS - Skenario pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang

Page 4: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

 PENYELENGGARAAN    PENATAAN  RUANG  

Pengaturan   Pembinaan   Pengawasan  Pelaksanaan  

Perencanaan   Pemanfaatan   Pengendalian  

Program  PR

Pembiayaan   Perizinan

Insen?f  &  Disinsen?f  

Sanksi  

Peraturan  Zonasi  

(Permen  PU  No.13/2010  tentang  PPNS)  

PENGANTAR  

Page 5: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

RENCANA  TATA  RUANG  

RENCANA  UMUM  TATA  RUANG   RENCANA  RINCI  TATA  RUANG  

RTRWN  

RTRW  PROVINSI  

RTRW  KABUPATEN/KOTA  

RTR  PULAU/KEPULAUAN  

RTR  KAWASAN  STRATEGIS  NASIONAL  (KSN)  

RDTR  KABUPATEN/KOTA  

RTR  KAWASAN  STRATEGIS  KAB/KOTA    

RTRWN  dilegalkan  dalam  Peraturan  Pemerintah  (PP)  RTR  Pulau/Kepulauan  dan  RTR  KSN  dilegalkan  dalam  Peraturan  Presiden    (Perpres)  RTRW   Provinsi,   RTRW   Kab/Kota,   RDTR   dan   RTR   Kawasan   Strategis   Kab/Kota   dilegalkan   dalam   Peraturan   Daerah  (Perda)  

RTR  KAW.  STRATEGIS  PROV  

Page 6: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PENYELESAIAN  RENCANA  TATA  RUANG  (PULAU/KEPULAUAN,  KSN,  RTRW,  RDTR)  

Page 7: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PROGRES PENYELESAIAN RTR PULAU/KEPULAUAN (STATUS 5 SEPTEMBER 2014)

7 RTR Pulau / Kepulauan yang telah ditetapkan :

q (Perpres No. 88 Tahun 2011) RTR Pulau Sulawesi,

q (Perpres No. 03 Tahun 2012) RTR Pulau Kalimantan,

q (Perpres No. 13 Tahun2012) RTR Pulau Sumatera,

q (Perpres No. 28 Tahun2012) RTR Pulau Jawa-Bali,

q (Pepres No. 57 Tahun 2014) RTR Pulau Papua, dan

q (Perpres No. 56 Tahun 2014) RTR Kepulauan Nusa Tenggara

q (Perpres No. 76 Tahun 2014) RTR Kepulauan Maluku

Page 8: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

8

PROGRES PENYELESAIAN RTR KSN (STATUS 5 SEPTEMBER 2014)

8 RTR KSN yang telah ditetapkan :

q (Perpres  No.  54  Tahun  2008)    Penataan Ruang Kws Jabodetabekpunjur,

q (Perpres  No.  45  Tahun  2011)    RTR Kawasan Perkotaan Sarbagita,

q (Perpres  No.  55  Tahun  2011)    RTR Kawasan Perkotaan Mamminasata,

q (Perpres  No.  62  Tahun  2011)    RTR Kawasan Perkotaan Mebidangro,

q (Perpres  No.  87  Tahun  2011)    RTR Kawasan Batam Bintan dan Karimun,

q (Perpres No. 58 Tahun 2014) RTR Kawasan Borobudur dan Sekitarnya,

q (Perpres No. 70 Tahun 2014) RTR Kawasan Taman Nasional Gunung

Merapi, dan

q (Perpres No. 81 Tahun 2014) RTR Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya

Page 9: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

9

PROGRES PENYELESAIAN PERDA RTRW PROVINSI/KABUPATEN/DAN KOTA

(STATUS 5 SEPTEMBER 2014)

KETERANGAN TOTAL DAERAH

PROSES DI

DAERAH

SUDAH PEMBAHASAN

BKPRN

PERSETUJUAN SUBSTANSI MENTERI PU

SUDAH PERDA RTRW

PROVINSI 33 0 0 8 24,24% 25 75,76%

KETERANGAN   TOTAL DAERAH  REVISI REKOMGUB

SUDAH PEMBAHASAN

BKPRN  PERSETUJUAN

SUBSTANSI MENTERI PU  

SUDAH PERDA RTRW  

KABUPATEN 398 0 0 0 93 23,37% 305 76,63%

KOTA   93 0 0 0 16 17,20% 77 82,80% JUMLAH   491 0 0 0 109 382

RTRW PROVINSI

RTRW KABUPATEN/KOTA

Page 10: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PROGRES PENYELESAIAN PERDA RDTR KABUPATEN/DAN KOTA

(STATUS 5 SEPTEMBER 2014)

KETERANGAN PROSES

PENYUSUNAN/REVISI

REKOM GUB

SUDAH BKPRN/BKPRD

PERSETUJUAN SUBSTANSI

SUDAH PERDA RDTR

KABUPATEN 606 25 39 1 3

KETERANGAN  PROSES

PENYUSUNAN/REVISI

REKOM GUB

SUDAH BKPRN/BKPRD

PERSETUJUAN SUBSTANSI

SUDAH PERDA RDTR

KOTA   177 0 4 2 1

RDTR KABUPATEN

RDTR KOTA

Sudah  Perda:  1)  RDTR  Kabupaten  Sumenep,  Prov.  JaPm,    2)  RDTR  Kawasan  Perkotaaan  Waibakul,  Prov.  NTT,  dan  3)  RDTR  Kabupaten  Kepanjen,  Kab.  Malang,  Prov.  JaPm  Sudah  Persub:  1.  Raperda  RDTR  Kabupaten  Parigi  Moutong,  Prov.  Sulteng  (Persub  Menteri  PU  tanggal  23  Mei  2014)  

Sudah  Perda  RDTR  :  RDTR  Kota  DKI  Jakarta  Sudah  mendapatkan  Persub  Menteri  PU  di  tahun  2014:  1)  Raperda  RDTR  dan  PZ  Kec.  Serang  dan  Kec.  Cipacok  Jaya,  Kota  Serang,  Prov.  Banten  :  11  April  2014,  dan  2)  Raperda  RDTR  Kota  Yogyakarta  :  30  Mei  2014  

Page 11: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PERMASALAHAN dan UPAYA PENYELESAIAN

 

Permasalahan  dalam  penyelesaian  Perda  RTRWP/K/K,  antara  lain  adalah:    

§  Permasalahan  sengketa  batas  daerah    

§  Luasan  RTH  di  kota  dan  perkotaan  

§  Permasalahan   bagian   kawasan   hutan   yang   belum   memperoleh  persetujuan  perubahan  peruntukan  ruangnya  

 

Penyelesaian   permasalahan   kehutanan   yang   belum   memperoleh  persetujuan   perubahan   peruntukan   ruangnya,   dapat   ditempuh   upaya  percepatan  melalui  mekanisme  holding  zone  sesuai  dengan  Inpres  No.  8  Tahun  2013  dan  SEB  Mendagri,  Menteri  PU,  dan  Menteri  Kehutanan  

 

 

Page 12: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

RENCANA  TATA  RUANG  SEBAGAI  INSTRUMEN  PENGENDALIAN  PEMANFAATAN  RUANG  

Page 13: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

ISU/PERMASALAHAN    PENGENDALIAN  PEMANFAATAN  RUANG  

1.   BELUM    SELURUH  DAERAH  MENETAPKAN  PERDA  RENCANA  UMUM  DAN  RENCANA  RINCI  TATA  RUANG        -­‐    Rencana  Tata  Ruang  adalah  dasar  untuk  melakukan  pengendalian  pemanfaatan  ruang          

2.   KUALITAS  RENCANA  TATA  RUANG  

    -­‐   Keterbatasan   data,   informasi,   dokumen,   peta   dalam   rencana   tata   ruang   seringkali  menyulitkan  upaya-­‐upaya  pengendalian  pemanfaatan  ruang  

3.   INSTRUMEN   PENGENDALIAN   PEMANFAATAN   RUANG   DI   DALAM   RTRW   (P/K/K)   YANG  TELAH   DISUSUN   MASIH   BERSIFAT   NORMATIF   SEHINGGA   PERLU   DIRINCI   AGAR   LEBIH  IMPLEMENTATIF  

4.      KURANGNYA  KESADARAN  HUKUM  MASYARAKAT  

  -­‐   Kurangnya   kepedulian   masyarakat   terhadap   Rencana   Tata   Ruang   dalam   melakukan  pemanfaatan  ruang  

5.   EFEKTIVITAS  KELEMBAGAAN  PENATAAN  RUANG  DALAM  PENGENDALIAN  PEMANFAATAN  RUANG  

-­‐   Kurangnya   koordinasi   dalam   penyelenggaraan   penataan   ruang   berakibat   rendahnya  keterpaduan  pemanfaatan  ruang  

   

Page 14: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Sebagai  alat  pengendali  pengembangan  wilayah  

Menjaga  kesesuaian  pemanfaatan  ruang  dengan  rencana  tata  ruang  

Menjamin  agar  pembangunan  baru  Pdak  mengganggu  pemanfaatan  ruang  yang  telah  sesuai  dengan  rencana  tata  ruang  

Meminimalkan  pengunaan  lahan  yang  Pdak  sesuai  dengan  rencana  tata  ruang  

Mencegah  dampak  pembangunan  yang  merugikan  

1  

3  

2  

4  

5  

Page 15: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

ZONA KAWASAN  atau  AREA  yang  memiliki  fungsi  dan  karakterisPk  lingkungan  yang  spesifik

ZONING

PEMBAGIAN  lingkungan  kota  ke  dalam  zona-­‐zona  dan  MENETAPKAN  PENGENDALIAN  pemanfaatan  ruang/memberlakukan  ketentuan  hukum  yang  berbeda-­‐beda.  

ZONING  REGULATION

KETENTUAN  yang  mengatur  tentang  KLASIFIKASI  ZONA,  pengaturan  lebih  lanjut  mengenai  PEMANFAATAN  LAHAN,  dan  PROSEDUR  PELAKSANAAN  pembangunan

Definisi Peraturan Zonasi PERATURAN  ZONASI  

Page 16: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

TUJUAN

MENJAMIN  bahwa  pembangunan  yang  akan  dilaksanakan  dapat  mencapai  STANDAR  KUALITAS  LOKAL  MINIMUM  (health,  safety  and  welfare)

Melindungi  atau  menjamin  agar  PEMBANGUNAN  BARU  TIDAK  MENGGANGGU  penghuni  atau  pemanfaat  ruang  yang  telah  ada.  

Memelihara  NILAI  PROPERTI

Memelihara/memantapkan  LINGKUNGAN  dan  melestarikan  kualitasnya  

Menyediakan  ATURAN  yang  seragam  di  SETIAP  ZONA

MANFAAT

MEMINIMALKAN  penggunaan  LAHAN  yang  TIDAK  SESUAI

MENINGKATKAN  pelayanan  terhadap  FASILITAS  yang  bersifat  PUBLIK

MENJAGA  KESEIMBANGAN  kehidupan  masyarakat  

MENDORONG  pengembangan  EKONOMI

Tujuan dan Manfaat

Page 17: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Sebagai  INSTRUMEN  PENGENDALIAN  pembangunan.

Peraturan    zonasi  yang  lengkap  akan  memuat  prosedur  pelaksanaan  pembangunan  sampai  ke  tata  cara  pengawasannya

Sebagai  PEDOMAN  penyusunan  RENCANA  OPERASIONAL. Ketentuan  zonasi  dapat  menjadi  jembatan  dalam  penyusunan  rencana  tata  ruang  yang  bersifat  operasional,  karena  memuat  ketentuan-­‐ketentuan  tentang  penjabaran  rencana  yang  bersifat  makro  ke  dalam  rencana  yang  bersifat  sub  makro  sampai  pada  rencana  yang  rinci

Sebagai  PANDUAN  TEKNIS  pengembangan/  pemanfaatan  lahan. Ketentuan  zonasi  mencakup  guna  lahan,  intensitas  pembangunan,  tata  bangunan,  prasarana  minimum,  dan  standar  perencanaan

Fungsi Utama

Page 18: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

INDIKASI ARAHAN PERATURAN ZONASI SISTEM NASIONAL

(Dalam RTRWN) Ps. 151 ayat (1)

INDIKASI ARAHAN PERATURAN ZONASI

SISTEM PROVINSI (Dalam RTRWP)

Ps. 152 ayat (1)

RTR KSK/ RDTR Ps. 153 ayat (1)

Arahan Peraturan Zonasi Sistem Nasional

Ketentuan Zonasi Sektoral pada Sistem Nasional

Ditetapkan oleh masing-masing menteri sesuai kewenangan

Arahan Peraturan Zonasi Sistem Provinsi

Ketentuan Zonasi Sektoral pada Sistem Provinsi

Ditetapkan dengan Perda Prov

Peraturan Zonasi Kabupaten/ Kota

Ditetapkan dengan Perda Kab/ Kota

PZ utk kabupaten diperuntukan untuk kawasan perkotaan saja

Dasar dalam pemberian insentif dan disinsentif, izin, dan pengenaan sanksi

Berdasarkan PP 15 Tahun 2010

Keterkaitan PZ dan RTR

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

KAB/KOTA (Dalam RTRW Kab/

Kota)

Page 19: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

19

RTRW Kab/Kota

Peraturan Zonasi (Text & Map)

RTRW Kab/Kota

RDTR Peraturan Zonasi

(Text & Map)

RTRW Kab/Kota

RDTR (Map)

Peraturan Zonasi (Text)

Skala:    1:50.000/  1:  25.000

Skala:  1:5.000

Skala:    1:50.000/  1:  25.000

Skala:    1:50.000/  1:  25.000

Skala:  1:5.000

Skala:  1:5.000

•  Inefisiensi waktu dan dana  

• Apabila RTRW direvisi , PZ  perlu  diadaptasi  dlm  RTRW  baru

• Efisiensi waktu dan dana

• Apabila RDTR direvisi ,maka PZ perlu  diadaptasi dalam RDTR baru.

•  Inefisiensi waktu dan dana

• Apabila RDTR direvisi ,maka PZ dpt  tetap berlaku

Berdasarkan PP 15 Tahun 2010, Pasal 158

Perda  Terpisah  

Perda    Gabungan

Perda  Terpisah  

•  Bila RTRW sdh skala detail , maka RDTR tidak dibutuhkan,

•  PZ tetap harus ada.

•  Bila  RTRW  belum  skala  dePl,  maka  RDTR  dan  PZ    dibutuhkan  

•  RDTR ada, PZ melengkapi.

•  Perda PZ ditetapkan paling lama 2 tahun sejak Perda RDTR.

Penetapan Peraturan Zonasi

Page 20: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

20

  IZIN   PEMANFAATAN   RUANG   adalah   izin   yang   dipersyaratkan  dalam   kegiatan   pemanfaatan   ruang   sesuai   dengan   ketentuan  peraturan  perundang-­‐undangan  (pasal  1)  

  Yang   dimaksud   dengan   perizinan   adalah   perizinan   yang   terkait  dengan   izin   pemanfaatan   ruang   yang   menurut   ketentuan  peraturan   perundang-­‐undangan   harus   dimiliki   sebelum  pelaksanaan   pemanfaatan   ruang.   Izin   dimaksud   adalah   izin  lokasi/fungsi  ruang,  amplop  ruang,  dan  kualitas  ruang      (Penjelasan  pasal  37)  

Pengertian Perizinan (UU No. 26 Tahun 2007)

PERIZINAN  

Page 21: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

}  sebagai  sarana  yuridis  untuk  mengendalikan  kegiatan  dan  perilaku  masyarakat.    

}  sebagai  sarana  hukum  administrasi  karena  izin  itu  bersifat  hukum  publik  (bukan  perdata  namun  juga  bukan  pidana)  yang  terkait  dengan  kepen?ngan  umum,  sepihak  dan  mengikat,  sehingga  apabila  Pmbul  sengketa  hukum  dari  perizinan  maka  penyelesaiannya  dilakukan  di  Pengadilan  Tata  Usaha  Negara  (PTUN)    

}  merupakan  bentuk  ketentuan  yang  memperbolehkan  atau  memperkenankan  menurut  hukum  (sarana  pengabsahan  atau  legi?masi  yuridis)  bagi  seseorang  untuk  melakukan  sesuatu  sesuai  dengan  jenis  izin  yang  diterima.      

Fungsi Perizinan

Page 22: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

}  Lisensi  (license):    }  izin   bagi   kegiatan   tertentu   yang   Pdak   [harus]   berkaitan  dengan  tata  ruang  (SIUP,  Izin  Prinsip,  IUT,  Izin  Trayek,  SIM,  dll)  

}  Izin  (permit):    }  izin   yang   berkaitan   dengan   lokasi,   serta   pemanfaatan   dan  kualitas  ruang  (Izin  Lokasi,  Tempat  Usaha,  IMB,  dll)  

 

à  Izin  yang  dikeluarkan  oleh  Pemerintah  Pusat  maupun  Provinsi  sifatnya  lisensi,  ?dak  ada  yang  masuk  kategori  permit.  

à  Izin  yang  dikeluarkan  oleh  pemerintah  kabupaten/kota  berupa  lisensi  dan  permit.  

Page 23: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

RTRW Kab/Kota

RDTR Kab/Kota

PZ

Dasar Pemberian Izin IZIN PRINSIP

IZIN LOKASI

IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN

TANAH

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

IZIN LAIN BERDASARKAN

PERATURAN PER-UU-AN

•  Diberikan berdasarkan RTRW Kab/Kota •  Izin Prinsip belum dapat dijadikan dasar untuk

pelaksanaan kegiatan •  Izin Lokasi diperlukan untuk pemanfaatan

ruang > 1 Ha utk non pertanian dan > 25 Ha

utk pertanian

•  Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah merupakan dasar untuk permohonan mendirikan bangunan

•  Dasar mendirikan bangunan dalam rangka  pemanfaatan ruang

•  Diberikan berdasarkan peraturan zonasi •  Sebagai surat bukti dari Pemda untuk

mendirikan bangunan sesuai fungsi yang telah

ditetapkan •  Bentuk izin lain yang dikeluarkan oleh

masing-masing sektor dan/ instansi yang berwenang

Berdasarkan PP 15 Tahun 2010,   Pasal 160 - 167

Prosedur Perolehan Izin

Page 24: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

perangkat atau upaya untuk memberikan

imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan

kegiatan yang didorong perwujudannya dalam rencana tata ruang

INSENTIF perangkat untuk

mencegah, membatasi atau mengurangi pertumbuhan, agar tidak terjadi kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan lindung maupun budi daya

yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang

DISINSENTIF

Pengertian Insentif & Disinsentif

INSENTIF  &  DISINSENTIF  

Page 25: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

INSEN

TIF

•  Sebagai  perangkat  untuk  mendorong  kegiatan  dalam  pemanfaatan  ruang  pada promoted area yang  sejalan  dengan  rencana  tata  ruang;  dan

•  Sebagai  katalisator perwujudan pemanfaatan ruang D

ISIN

SEN

TIF

•  Sebagai perangkat

untuk mencegah, membatasi pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan

yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang

Fungsi Insentif & Disinsentif

Page 26: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

INSENTIF DISINSENTIF

KRITERIA

BENTUK

TATA CARA

•  Kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang didorong pengembangannya

•  Menghormati hak orang

•  Kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang dibatasi pengembangannya

•  Menghormati hak orang

•  Pemberian keringanan pajak

•  Pengurangan distribusi

•  Pemberian kompensasi

•  Subsidi silang •  Kemudahan

perizinan •  Imbalan •  Sewa ruang •  Urun saham •  Penyediaan sarpras •  Pengahargaan •  Publikasi & promosi

•  Pengenaan pajak tinggi

•  Kewajiban memberi kompensasi

•  Persyaratan khusus dalam

perizinan •  Kewajiban

memberi imbalan

•  Pembatasan penyediaan

sarpras

Pemerintah Pemda 1

Pemerintah & Pemda

Fiskal Non Fiskal Fiskal Non Fiskal

Pemerintah Pemda 1

Pemerintah & Pemda

Ps. 170 Ps. 176

Ps. 171 Ps. 177

Bentuk dan Tata Cara Pemberian

Page 27: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

POLA  PENGATURAN  

INSENTIF   DISINSENTIF  

PrevenPf Pengusaha  yang  membangun  industri  di  kawasan  industri  dikenakan  keringanan  pajak

Dalam  mencegah  alih  fungsi  lahan  perumahan  menjadi  lahan  komersial,  ditetapkan  pembatasan  daya  aliran  listrik

KuraPf Dalam  rangka  mengurangi  permukiman  kumuh  di  bantaran  sungai,  Pemerintah  memberikan  subsidi  yang  terkait  kinerja  Pemda  dalam  mengurangi  permukiman  kumuh.

Dalam  rangka  mencegah  berkembangnya  permukiman  kumuh  di  bantaran  sungai,  Pemda  Pdak  memberikan  prasarana  dan  sarana  penunjang  di  kawasan  tersebut.

Contoh Penerapan

Page 28: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Arahan Pengenaan Sanksi adalah  arahan  ketentuan  pengenaan  sanksi kepada  pelanggar  pemanfaatan  ruang,  yang  akan  menjadi acuan  bagi  pemerintah  daerah  provinsi,  kabupaten,  dan  kota.  

•  Sebagai  perangkat  untuk  mencegah,  membatasi  pertumbuhan  atau  mengurangi  kegiatan  yang  Pdak  sejalan  dengan  rencana  tata  ruang;  dan

•  Penertiban pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang

Pengertian

Fungsi

SANKSI  

Page 29: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Hasil pengawasan penataan ruang

Simpangan implementasi rencana tata ruang

Kesepakatan antar instansi yang berwenang

Peraturan perundang-undangan sektor terkait

lainnya

1   23   4  

Dasar Pengenaan Sanksi

Page 30: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

BENTUK TATA CARA KRITERIA

a.  Peringatan tertulis Penerbitan surat peringatan tertulis

•  Besar atau kecilnya dampak yang ditimbulkan

•  Nilai manfaat pemberian sanksi

yang diberikan •  Kerugian publik

yang ditimbulkan

b. Penghentian sementara kegiatan

Penerbitan surat keputusan penghentian kegiatan, setelah peringatan tertulis diabaikan

c. Penghentian sementara pelayanan umum

Penerbitan surat keputusan penghentian sementara pelayanan umum kepada pelanggar, setelah pertingan tertulis diabaikan  

d. Penutupan lokasi Penerbitan surat keputusan penutupan lokasi, setelah peringatan tertulis diabaikan

e. Pencabutan izin Penerbitan surat keputusan pencabutan izin, setelah peringatan tertulis diabaikan  

f. Pembatalan izin Penerbitan surat keputusan pembatalan izin, setelah peringatan tertulis diabaikan  

h. Pemulihan fungsi ruang

Penerbitan surat perintah pemulihan fungsi ruang, setelah peringatan tertulis diabaikan  

i. Denda administratif Dapat dikenakan bersama dengan sanksi lain atau tersendiri

Berdasarkan PP 15 Tahun 2010

Ps. 182 ayat (3) Ps. 188 - 197 Ps. 187

Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif

Page 31: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PPNS    

TUR   BIN   LAK   WAS  

Perencanaan

Pemanfaatan

Pengendalian

PPNS Penataan Ruang

Berdasarkan Ps. 68 UU 26/2007, PPNS Penataan Ruang melakukan penyidikan atas dugaan adanya tindak pidana penataan ruang. Berdasarkan Ps. 205 PP 15/2010, PPNS Penataan Ruang mener ima dan menindaklanjut i has i l pengawasan yang mengindikasikan adanya tindak pidana penataan ruang. Berdasarkan Ps. 05 Permen PU 13/2009, tugas Pokok PPNS Penataan Ruang adalah : -  Melakukan penyidikan tindak pidana tata ruang; -  Mewujudkan tegaknya hukum dalam pengendalian pemanfaatan ruang dengan berkoordinasi dengan penyidik polri; dan -  Melakukan pembinaan kedalam agar tercipta suatu kesiapan dalam rangka melaksanakan tugas penyidikan.

Page 32: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Undang-Undang

Peraturan Pemerintah turunan UU

Peraturan lainnya sebagai pelaksana UU/PP/Perda bidang Penataan Ruang

Perda RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota

UU No.26 Tahun 2007 (Penataan Ruang)

PP  No.15  Tahun  2010    (Penyelenggaraan    Penataan  Ruang)  

Permen  PU  No.13    Tahun  2010  (PPNS)  

Perda  tentang  RTRW  Prov/Kab/Kota  

Page 33: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

(Permen  PU  No.13/2010  tentang  PPNS)  

q   Tugas Pokok PPNS Penataan Ruang: 1.  melakukan penyidikan tindak pidana Penataan Ruang; 2.  mewujudkan tegaknya hukum dalam pengendalian

pemanfaatan ruang dengan melakukan penyidikan terhadap tindak pidana penataan ruang dalam koordinasi dan pengawasan Penyidik Polri;dan

3.  melakukan pembinaan ke dalam agar tercipta suatu kesiapan dalam rangka melaksanakan tugas penyidikan tindak pidana penataan ruang.

q  Fungsi PPNS Penataan Ruang : Menegakkan hukum dalam penyelenggaraan penataan ruang yang menyangkut tindak pidana penataan ruang.

PPNS Bidang Penataan Ruang :

Page 34: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Tahun 2009

Tahun 2014

JUMLAH PPNS PR

Per April 2014

26 orang

504 orang

Asumsi Kebutuhan Per Daerah 2 org Atasan Penyidik dan 3 org Penyidik

*) Blm termasuk 20 Calon PPNS 2014 Yang Belum Menerima SK

0  

500  

1000  

1500  

2000  

2500  

3000  

Kebutuhan   Ketersediaan   Kekurangan  

2.630  Orang  

504  Orang  

2.126  Orang  

Atasan  Penyidik  57.74%  

Penyidik  42.26%  

Page 35: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

0  

50  

100  

150  

200  

250  

PPNS  PUSAT   PPNS  PROVINSI   PPNS  KABUPATEN   PPNS  KOTA  

42

144

240

78

Ada  PPNS  94%  

Blm  Ada  PPNS  6.06%  

Ada  PPNS  42.61%  

Blm  Ada  PPNS  57.39%  

Ada  PPNS  85.11%  

Blm  Ada  PPNS  14.89%  

Page 36: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Distribusi PPNS Berdasakan Tempat Tugas PPNS Bidang Penataan Ruang :

No   Provinsi   Jumlah  

1   Aceh   26  Org  

2   Sumatera  Utara   20  Org  

3   Sumatera  Barat   15  Org  

4   Sumatera  Selatan   5  Org  

5   Jambi   5  Org  

6   Bengkulu   27  Org  

7   Riau   4  Org  

8   Kepulauan  Riau   3  Org  

9   Bangka  Belitung   6  Org  

No   Provinsi   Jumlah  

10   Lampung   22  Org  

11   Banten    5  Org  

12   DKI  Jakarta   43  Org  

13   Jawa  Barat   25  Org  

14   Jawa  Tengah   31  Org  

15   DI.  Yogyakarta   4  Org  

16   Jawa  Timur   15  Org  

17   Bali   15  Org  

18   NTB   13  Org  

Page 37: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PPNS Bidang Penataan Ruang : No   Provinsi   Jumlah  

19   NTT   9  Org  

20   Kalimantan  Barat   14  Org  

21   Kalimantan  Tengah   3  Org  

22   Kalimantan  Selatan   9  Org  

23   Kalimantan  Timur   9  Org  

24   Sulawesi  Barat   7  Org  

25   Sulawesi  Tengah   15  Org  

26   Sulawesi  Utara   34  Org  

27   Sulawesi  Selatan   31  Org  

No   Provinsi   Jumlah  

28   Sulawesi  Tenggara   19  Org  

29   Gorontalo   5  Org  

30   Maluku   14  Org  

31   Maluku  Utara   15  Org  

32   Papua   16  Org  

33   Papua  Barat   1  Org  

34   Kementerian  PU   50  Org  

TOTAL   504  Org  

Page 38: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Alur Penyidikan PPNS

Ditemukan / pengaduan / laporan dugaan tindak pidana penataan ruang /

hasil pengawasan penataan ruang

Persiapan penyidikan

Pemberitahuan Penyidikan

Pulbaket

Gelar Perkara Bukan Tindak Pidana

Tindak Pidana SPRINDIK PENYIDIKAN

Gelar Perkara Lanjutan

Pemberkasan Serah Berkas

Perkara Ke JPU

Peradilan

Pengehentian Penyidikan

Page 39: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

q  Mengutamakan kepentingan Negara, Bangsa, dan Masyarakat daripada kepentingan pribadi atau golongan; q  Menjunjung tinggi HAM; q  Mendahulukan kewajiban daripada hak; q  Memperlakukan semua orang sama di muka hukum; q  Bersikap jujur & tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; q  menyatakan yg benar adalah benar & yg salah adalah salah; q  Tidak mempublikasikan nama terang TSK dan saksi-saksi; q  Tidak mempubiikasi tata cara aktik dan teknik penyidikan; q  Mengamankan dan memelihara BB yg berada dalam penguasaannya karena terkait dgn penyelesaian perkara; q  Menjunjung tinggi hukum, norma yang hidup dan berlaku di masyarakat, norma agama, kesopanan, kesusilaan dan HAM; q  Senantiasa memegang teguh rahasia jabatan atau menurut perintah kedinasan harus dirahasiakan; q  Menghormati dan bekerjasama dengan sesama pejabat terkait dalam sistem peradilan pidana; dan q  Bersikap ikhlas & ramah menjawab pertanyaan tentang perkembangan penanganan perkara yg ditanganinya kepada semua pihak yg terkait dgn perkara pidana yg dimaksud, sehingga diperoleh kejelasan tentang penyelesaian.

*)  PERMENDAGRI  NO.11/2009  tentang  Kode  EKk  PPNS  Daerah

Kode Etik PPNS

Page 40: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

v LAUNCHING USULAN P5R. v PEMBAHASAN KONSEP P5R. v PENYUSUNAN AKADEMIK PAPER P5R. v PENYUSUNAN GRAND DESIGN P5R.

2013

TAHAP PERSIAPAN

2014

TAHAP INISIASI

v  Penyusunan Rencana Aksi/Pemantapan Konsep P5R

v  Peningkatan Kerjasama dan Koordinasi dengan Lembaga terkait dalam Pengawasan dan Pengendalian di Pemerintah dan Pemerintah Daerah

v  Penguatan Instrumen Pengawasan dan Pengendalian

v  Pilot Project Manajemen Pengawasan

•  Pelaksanaan Audit di KSN Perkotaan

•  Pelaksanaan Audit di Provinsi yang sudah memiliki RTRW

v  Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian pemanfaatan Ruang •  Sosialisasi PPNS Penataan

Ruang

2015-2016

TAHAP PELAKSANAAN

2017-2019

TAHAP PELAKSANAAN

v  Pemantapan dan Finalisasi Instrumen Pengawasan dan Pengendalian

v  Tindak Lanjut Manajemen Pengawasan

•  Tindak Lanjut Pelaksanaan Audit di KSN Perkotaan

•  Tindak Lanjut Pelaksanaan Audit di Provinsi yang sudah memiliki RTRW

v  Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian pemanfaatan Ruang •  Sosialisasi PPNS

Penataan Ruang •  Sosialisasi NSPK

Pengawasan dan pengendalian

v  Tindak Lanjut Manajemen Pengawasan

•  Pelaksanaan Rekomendasi Hasil Audit di KSN Perkotaan

•  Pelaksanaan Rekomendasi Hasil Audit di Provinsi yang sudah memiliki RTRW

v  Pembinaan Pengawasan dan Pengendalian pemanfaatan Ruang •  Sosialisasi NSPK dan

Pembinaan Pengawasan dan pengendalian

PENYIAPAN KONSEP

PELAKSANAAN P5R

PENYUSUNAN KAJIAN DAN PILOT PROJECT

PELAKSANAAN

PELAKSANAAN, PEMBINAAN DAN TINDAK LANJUT

PELAKSANAAN, PEMBINAAN DAN TINDAK LANJUT

Skenario Peningkatan Wasdal PR

Page 41: Upaya Percepatan Penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah sebagai Instrumen Pengendalian Pemanfaatan Ruang

41

TERIMA KASIH Bersama Menata Ruang Untuk Semua