18
johannes parlindungan Urban Morphology 04

Urban Morphology 04

  • Upload
    dory

  • View
    42

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Urban Morphology 04. KONSEP KONFIGURASI. PROPERTI MORFOLOGI. LAND USE, BUILDING STRUCTURE, PLOT, STREET PATTERN. LAY OUT. SISTEM RUANG. KONFIGURASI. Carmona, et al (2003). satu set hubungan dimana terdapat objek-objek yang saling bergantung satu sama lain dalam suatu struktur. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Urban Morphology 04

johannes parlindungan

Urban Morphology 04

Page 2: Urban Morphology 04

KONSEP KONFIGURASI

SISTEM RUANG

LAY OUT

KONFIGURASI

PROPERTI MORFOLOGILAND USE, BUILDING STRUCTURE, PLOT, STREET PATTERN

Carmona, et al (2003)

satu set hubungan dimana terdapat objek-objek yang saling bergantung satu sama lain dalam suatu struktur

Page 3: Urban Morphology 04

Konfigurasi Ruang dan SPACE SYNTAX

Perception

PERSEPSI DAN KEPUTUSAN DALAM PEMANFAATAN RUANG

Page 4: Urban Morphology 04

Konfigurasi Ruang dan SPACE SYNTAX

CONTOH Ruang terisolir, biasanya hanya dipergunakan oleh penghuni.Sepi dan bila ridak dipergunakan, ruang cenderung tidak terawat.

Ruang terbuka, dipergunakan oleh semua orang.Ramai karena terhubung dengan banyak kapling dan land use yang beragam.Ruang ini cenderung menjadi pusat perhatian seluruh warga.

Perilaku yang distimulus oleh konfigurasi ruang.

Page 5: Urban Morphology 04

Konfigurasi Ruang dan SPACE SYNTAX

KASUS Konfigurasi ruang dan Land use cenderung mempengaruhi temuan kejadian perampokan yang kemudian mempengaruhi rasa aman.

(Reis&Rosa, 2012)

Page 6: Urban Morphology 04

Integrasi ruang mempengaruhi “co-presence” dari penghuni dan hal ini secara langsung mempengaruhi interaksi ruang.

Pengaruhi konfigurasi ruang terhadap social capital.

(Marcus & Legeby, 2012)

Page 7: Urban Morphology 04

Perencanaan RTH sebaiknya juga memperhatikan konfigurasi ruang, untuk menangkap pengguna potensial dan meningkatkan integrasi ruang

(Era, 2012)

Page 8: Urban Morphology 04

Struktur kota lama dan baru harus terintegrasi dengan baik

(Karimi, 2000)

Page 9: Urban Morphology 04

Konsep SPACE SYNTAX

Konsep RUANG

(Karimi, 2012)

RUANG DINAMIS

RUANG STATIS

Page 10: Urban Morphology 04

Konsep SPACE SYNTAX

Asumsi DASARMANUSIA MEMILIKI KECENDERUNGAN ALAMIAH UNTUK BERJALAN DAN MELAKSANAKAN AKTIVITAS YANG MUDAH DIJANGKAU SECARA VISUAL

DENGAN DEMIKIAN, POLA-POLA HUBUNGAN RUANG DAPAT DIUKUR DENGAN PENDEKATAN PERGERAKAN ALAMIAH (NATURAL MOVEMENT) DENGAN MEMPERGUNAKAN “VISIBILITY” SEBAGAI DASAR ASUMSINYA

Dikenal dengan Teori SPACE SYNTAX

Page 11: Urban Morphology 04

11

Ilustration …

KEMAMPUAN VISUAL MANUSIA SANGAT ISTIMEWA SEBAB HAMPIR TIDAK MEMILIKI BATAS

SECARA ALAMIAH, JANGKAUAN PANDANGAN (VISUAL) INI MAMPU MENGHUBUNGKAN RUANG

Page 12: Urban Morphology 04

RUANG DAPAT MEMBENTUK JEJARING VISUAL

Page 13: Urban Morphology 04

Konsep JARAK

TOPOLOGICAL DISTANCE konsep jarak yang disebut kedalaman (depth) yang diukur dalam langkah (step)

(Hillier et al, 1987)

EUCLEDIAN DISTANCE Jarak terdekat

VISIUAL FIELDS

Page 14: Urban Morphology 04

DIMENSI DALAM SPACE SYNTAX

DIMENSI

CONNECTIVITY

INTEGRITYINTELLIGIBILITY

Connectivity adalah jumlah ruang yang secara langsung terhubung dengan masing-masing ruang lainnya dalam suatu konfigurasi ruang (Hillier et al :1993 dan Hillier et al: 1987)

Integrity adalah dimensi yang mengukur properti global berupa posisi relatif dari masing-masing ruang terhadap ruang-ruang lainnya dalam suatu konfigurasi ruang (Hillier et al: 1987 dan Hillier et al: 1993)

Intelligibility merupakan hipotesis atas kemudahan observer (pengguna ruang) dalam memahami struktur ruang dalam suatu konfigurasi ruang

(Local)

(Global)(Global)

Page 15: Urban Morphology 04

KONSEP ANALISIS

Product moment pearson = 0,3Pada tabel r product moment¸ n = 6 dan tingkat kepercayaan 95%, maka r tabel = 0,811. r hitung < r tabel, maka tidak ada korelasi yang signifikan antara CONNECTIVITY dan RRA

Conn

ectiv

ityIn

tegr

ityIn

telli

gibi

lity

Page 16: Urban Morphology 04

KONSEP ANALISIS 2Struktur grid sempurna

Connectivity

Integrity

12

4.7065

Connectivity

Inte

grat

ion

[HH

]

Regresi sederhana, x = connectivity, y = integrity

Page 17: Urban Morphology 04

Struktur grid modifikasi

Connectivity

Integrity

5 13

2.12493

5.02256 R² = 0.912468y = 0.37976 x - 0.163522

Connectivity

Inte

grat

ion

[HH

]

Regresi sederhana, x = connectivity, y = integrity

Page 18: Urban Morphology 04

DAFTAR PUSTAKA

Carmona, Heath, Oc, Tiesdell. 2003. Public places, urban spaces. Architectural Press.

Choi and Sayyar. 2012. Urban diversity and pedestrian behaviour – refining the concept of land-use mix for walkability. Proceedings: eighth space syntax symposium.

Hillier dan Hanson. 1984. The social logic of space. Cambridge University Press.

Hillier, Burdett, Peponis, Penn. 1987. Creating live: or does architecture determine anything? Arch. & Comport / Arch. Behav., Vol.3, n.3, p.233-250.

Hillier, Penn, Hanson, Grajewski, Xu. 1993. Natural movement: or, configuration and attraction in urban pedestrian movement. Environment and Planning B: Planning and Design, 1993, volume 20, pages 29-66.

Hillier. 2007. Space is the machine. Space Syntax.

Karimi. 2000. Urban conservation and spatial transformation. Urban Design International (2000), 221-231.

Karimi. 2012. A configurational approach to analytical urban design. Urban Design International. Vol 17, 4, 297-318.