28
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Varicella merupakan suatu penyakit infeksi primer yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster yaitu virus DNA dari golongan virus Herpes dan merupakan salah satu infeksi yang dapat menyebabkan mortalitas dan morbiditas maternal yang tinggi. Penyakit ini dapat lebih berat pada wanita hamil dibanding wanita yang tidak hamil karena pada wanita hamil terjadi penurunan imunitas tubuh baik humoral maupun seluler. Varisela pada kehamilan adalah jarang. Penelitian oleh Balducci dkk terhadap 30.000 kehamilan, insidens varisela hanya sebesar 0,7 per 1000 kehamilan. Virus ini memiliki masa inkubasi 1-3 minggu dan bersifat virulen pada saat 2 hari sebelum timbulnya lesi pada kulit dan terus aktif sampai vesikel pada kulit berbentuk krusta. Setelah terjadi infeksi primer, virus ini dapat bersifat dorman pada akar ganglia saraf dandapat aktif kembali menjadi lebih berat yang disebut herpes zoster. 1

varisela dalam kehamilan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

varisela dalam kehamilan

Citation preview

Page 1: varisela dalam kehamilan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Varicella merupakan suatu penyakit infeksi primer yang disebabkan oleh virus

Varicella Zoster yaitu virus DNA dari golongan virus Herpes dan merupakan salah satu

infeksi yang dapat menyebabkan mortalitas dan morbiditas maternal yang tinggi. Penyakit ini

dapat lebih berat pada wanita hamil dibanding wanita yang tidak hamil karena pada wanita

hamil terjadi penurunan imunitas tubuh baik humoral maupun seluler. Varisela pada

kehamilan adalah jarang. Penelitian oleh Balducci dkk terhadap 30.000 kehamilan, insidens

varisela hanya sebesar 0,7 per 1000 kehamilan.

Virus ini memiliki masa inkubasi 1-3 minggu dan bersifat virulen pada saat 2 hari

sebelum timbulnya lesi pada kulit dan terus aktif sampai vesikel pada kulit berbentuk krusta.

Setelah terjadi infeksi primer, virus ini dapat bersifat dorman pada akar ganglia saraf

dandapat aktif kembali menjadi lebih berat yang disebut herpes zoster.

Varicella dapat menular dari ibu ke janin transplasenter saat antepartum maupun

infeksi asending melalui luka pada jalan lahir pada saat intrapartum. Penularan varicella

dapat juga melalui droplet maupun kontak langsung pada saat bayi lahir.

Ibu hamil merupakan salah satu dalam kelompok orang dewasa yang rentan terhadap

penyakit ini, apabila pada masa mudanya tidak atau belum pernah terkena penyakit cacar air

ini. Pada usia kehamilan 1-3 bulan bisa terjadi komplikasi terhadap janin bayi, seperti

keguguran, kelahiran mati atau bahkan bayinya terkena sindrom congenital varicella atau

infeksi pada janin bulan pertama yang cukup berbahaya baik bagi sang janin maupun si

ibunya tersebut. Namun, prevelensi ibu hamil penderita cacar air ini yang mendapat

komplikasi ini masih rendah.

1

Page 2: varisela dalam kehamilan

Ibu hamil trimester pertama yang menderita cacar air akan dapat menularkan cacar air

kepada si janin. Bahayanya, bayi sangat mungkin terkena herpes zooster pada usia 10 tahun.

Bila mengenai wanita hamil trimester kedua, virus ini dapat menyebabkan gangguan

kehamilan. Sementara itu, ibu hamil yang terkena cacar air pada saat akan melahirkan,

akibatnya bisa lebih berat lagi, yaitu kematian.

Attack Rate pada individu yang rentan sekitar 90%.

B. TUJUAN

Tujuan dari pembuatan refarat ini sebagai tugas Kepanitraan Klinik Senior di Bagian

Ilmu Kedokteran Penyakit Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Umum Daerah R.M

Djoelham Binjai yang bertujan menambah ilmu pengetahuan kami dalam memahami

varisela dalam kehamilan.

2

Page 3: varisela dalam kehamilan

BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN

Varicella / chickenpox atau sering disebut cacar air adalah suatu infeksi virus menular,

yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik – bintik kecil yang datar maupun

menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.

Infeksi varicella akut ( chicken pox , cacar air , waterpoken ) disebabkan oleh virus

varicella zoster yang merupakan virus herpes DNA ( famili herpesviridae) dan ditularkan

melalui kontak langsung atau via pernafasan. Hamper seluruh tubuh bisa terkena benjolan

yang akan menyebar ke seluruh bagian tubuh dan tanpa terkecuali pada bagian muka, kulit

kepala, mulut bagian dalam, mata, termasuk bagian tubuh yang paling intim.

Penyakit kulit ini pun merupakan salah satu penyakit kulit yang penularannya sangat

cepat dan timbulnya pun secara tiba-tiba. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak.

Namun, orang dewasa juga bisa terkena penyakit ini kalau daya tahan tubuh menurun.

Biasanya, penyakit cacar air ini terjadi selama 17-21 hari. Cacar air biasanya menyerang

anak-anak yang dimulai dengan demam dan diikuti munculnya bintil merah berair. Bintil-

bintil ini baru akan hilang selama 17-24 hari.

Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak

perlu divaksin lagi. Lamanya perlindungan dari vaksin ini belum dapat diketahui secara pasti.

Tapi biasanya, vaksinasi ulangan diberikan setelah 4-6 tahun. Tetapi virusnya bisa tetap

tertidur didalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes

zoster.

3

Page 4: varisela dalam kehamilan

B.    PENYEBAB VARICELLA

Secara morfologis identik dengan virus Herpes Simplex. Virus ini dapat berbiak dalam

bahan jaringan embrional manusia. Virus yang infektif mudah dipindahkan oleh sel-sel yang

sakit. Virus ini tidak berbiak dalam binatang laboratorium. Pada cairan dalam penderita, virus

ini juga dapat ditemukan. Antibodi yang dibentuk tubuh terhadap virus ini dapat diukur

dengan tes ikatan komplemen, presipitasi gel, netralisasi atau imunofluoresensi tidak

langsung terhadap antigen selaput yang disebabkan oleh virus.

Pada varicella neontal (karena kontak bayi dengan ibu pada saat kelahiran) angka kematian

dapat mencapai 20%. Anak-anak dengan penyakit defisiensi kekebalan tubuh, atau yang

memperoleh obat imunosupresor atau obat sitotoksik mempunyai resiko tinggi terkena

varicella berat dan kadang fatal.

Penyebab virus varicella :

   Cara penularan melalui percikan ludah, kontak langsung dengan barang yang digunakan

penderita, udara.

   Biasanya menyerang anak di bawah 10 tahun meskipun dapat juga menyeang orang

dewasa.

   Pada anak dengan daya tahan tubuh cukup, penyakit ini bersifat ringan dan jarang

menimbulkan komplikasi, terapi pada anak dengan immunodefisiensi, maka penyakit ini

dapat menimbulkan komplikasi bahkan kematian.

   Virus varicella termasuk golongan herpes virus yang disebut varicella herpes virus

(VZV).

   Kontak pertama dengan virus akan menimbulkan kekebalan yang permanen kecuali

pada anak dengan immunodeficiency atau pada anak yang mendapatkan pengobatan

immunosupresif (hipostatiska).

4

Page 5: varisela dalam kehamilan

   Virus yang masuk ke dalam tubuh umumnya melalui saluran pernapasan, kemudian

masuk ke sirkulasi darah dan kelenjar getah bening dan akan brakhir dengan manifestasi

dengan kulit.

   Mula-mula akan membentuk peradangan pada folikel kulit dan glandula sebasea,

kemudian membentuk makula (bentuknya hampir rata dengan sekitarnya) yang

berkembang cepat menjadi papula (bentuknya lebih menonjol) dan berubah lagi menjadi

vesikula (papula yang berisi cairan) dan akhirnya mengering menjadi krusta.

   Pada pelapisan mukosa, terbentuknya makula, papula, dan vesikula tidak akan menjadi

krusta, namun biasanya vesikula akan pecah membentuk luka yang terbuka, tetapi luka

tersebut akan sembuh dengan cepat.

C. PATOGENESIS

Infeksi virus masuk bersama airborne droplet masuk ke traktus respiratorius, tidak tertutup

kemungkinan penularan juga lewat lesi kulit tapi penyebaran paling efektif melalui sistem

respirasi. Selanjutnya virus akan berkembang di dalam sistem retikuloendotelial, kemudian

akan terjadi virema disertai gejala konstitusi yang diikuti dengan munculnya lesi di

permukaan virus.

Jalur transmisi varicella melalui inhalasi/droplet infection, yang dianggap mulai infeksius

sejak 2hari sebelum lesi kulit muncul. Kemungkinan lain penularan terjadi melalui lesi di

kulit. Lesi di kulit dianggap tidak infeksius setelah semua menjadi krusta, dengan

kemungkinan penularan terjadi sampai 10-21 hari (rata-rata 15 hari, sejak awal muncul lesi

kulit).

Tanda awal varicella mungkin mirip gejala flu, dengan malaise dan demam, diikuti

munculnya lesi kulit yang khas. Pada suatu periode waktu didapatkan lesi berupa makula,

papula, vesikel/pustula, dan krusta, dengan lokasi tersebar/tidak berkelompok.

Penyebarannya :

5

Page 6: varisela dalam kehamilan

   Biasanya mulai dar badan (dada), menyebar ke wajah dan ekstremitas.

   Bentuk makula, papula vesikuladan krusta dapat terjadi pada waktu yang sama.

Bila terjadi infeksi skunder, cairan vesikula yang jernih akan berubah menjadi nanah

lymfodenopati.

D.    TANDA DAN GEJALA

Pada penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah.

Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa di dapatkan nyeri

sendi, sakit kepala dan pusing. Berapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang

berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut. Gejalanya mulai

timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi.

Pada anak-anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala, demam

sedang dan rasa tidak enak badan. Gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak

yang lebih muda, gejala pada dewasa biasanya lebih berat. Setelah 24-36 jam timbulnya

gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula).

Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis.

Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk secara tidak

sengaja. Jika lenting ini tidak dibiarkan maka akan segera membentuk keropeng (krusta) yang

nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi).

Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan

meninggalkan bekas lagi. Proses ini memakan waktu selama 6-8jam. Selanjutnya akan

terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru.

Lain halnya jika lentingan cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk

lebih dalam sehingga akan mongering lebih lama. Kondisi ini memudahkan infeksi bakteri

terjadi pada bekas luka garukan tadi, setelah mengering bekas cacar air tadi akan

menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa. Paada hari

6

Page 7: varisela dalam kehamilan

kelima biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang baru, seluruh lepuhan akan

mengering pada hari keenam dan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari.

Pada bayi, misalnya bayi yang usianya belum genap satu tahun akan lebih menderita pada

saat terserang virus ini karena demamnya bisa sangat tinggi. Kulitnya pun akan bisa terinfeksi

bakteri. Mereka belum bisa mengeluarkan apa yang dirisaukannya kecuali menangis

E.     DIAGNOSIS

Diagnosa ditegakkan atas dasar gambaran klinik meskipun usaha diagnosa juga dapat

ditegakkan dengan melakukan biakan virus dari vesikel dalam jangka waktu 4 hari setelah

munculnya ruam

Pada tes serologi IgM varicella zoster muncul pada minggu ke 2 melalui pemeriksaan

ELISA atau CFT. IgG juga meningkat dalam waktu 2 minggu setelah pemeriksaan IgM.

Pemeriksaan untuk menentukan imunitas seorang wanita adalah dengan menggunakan

FAMA – Fluorescent Antibody Membrane Antigen.

F.  DAMPAK TERHADAP KEHAMILAN

5 – 10% wanita dewasa rentan terhadap infeksi virus varicella zoster.

Infeksi varicella akut terjadi pada 1 : 7500 kehamilan

Komplikasi maternal yang mungkin terjadi :

1.      Persalinan preterm.

2.      Ensepalitis

3.      Pneumonia

Penatalaksanaan terdiri dari terapi simptomatik namun harus dilakukan pemeriksaan sinar x

torak untuk menyingkirkan kemungkinan pneumonia mengingat bahwa komplikasi

pneumonia terjadi pada 16% kasus dan mortalitas sampai diatas 40%.Bila terjadi pneumonia

7

Page 8: varisela dalam kehamilan

maka perawatan harus dilakukan di rumah sakit dan diterapi dengan antiviral oleh karena

perubahan dekompensasi akan sangat cepat terjadi.

Sindroma varicella kongenital dapat terjadi. Diagnosa sindroma didasarkan atastemuan

IgM dalam darah talipusatdan gambaran klinik pada neonatus antara lain :

   Hipoplasia tungkai

   Parut kulit

   Korioretinitis

   Katarak

   Atrofi kortikal

   mikrosepali

   PJT simetrik

Resiko terjadinya sindroma fetal adalah 2% bila ibu menderita penyakit pada kehamilan

antara 13 – 30 minggu ; dan 0.3% bila infeksi terjadi pada kehamilan kurang dari 13 minggu.

Bila infeksi pada ibu terlihat dalam jangka waktu 3 minggu pasca persalinan maka resiko

infeksi janin pasca persalinan adalah 24% . Bila infeksi pada ibu terjadi dalam jangka waktu

5 – 21 hari sebelum persalinan dan janin mengalami infeksi maka hal ini umumnya ringan

dan “self limiting”

Bila infeksi terjadi dalam jangka waktu 4 hari sebelum persalinan atau 2 hari pasca

persalinan, maka neonatus akan berada pada resiko tinggi menderita infeksi hebat dengan

mortalitas 30%.

Imunoglobulin varicella zoster (VZIG) harus diberikan pada neonatus dalam jangka

waktu 72 jam pasca persalinan dan di isolasi. Plasenta dan selaput ketuban adalah bahan yang

sangat infeksius.

8

Page 9: varisela dalam kehamilan

Pada ibu hamil yang terpapar dan tidak jelas apakah sudah pernah terinfeksi dengan

virus varicella zoster harus segera dilakukan pemeriksaan IgG. Bila hasil pemeriksaan tidak

dapat segera diperoleh atau IgG negatif, maka diberikan VZIG dalam jangka waktu 6 minggu

pasca paparan. Imunisasi varciella tidak boleh dilakuykan pada kehamilan oleh karena vaksin

terdiri dari virus yang dilemahkan/. Pada masa kehamilan angka kejadian Herpes Zoster tidak

lebih sering terjadi dan bila terjadi maka tidak menimbulkan resiko terhadap janin. Bila

serangan Herpes Zoster sangat dekat dengan saat persalinan maka varicella dapat ditularkan

secara langsung pada janin sehingga hal ini harus dicegah.

G.    DAMPAK BAGI IBU HAMIL DAN JANIN

Jika Anda sedang hamil, sepatutnya perlu waspada jika tiba-tiba demam tinggi disertai

bintik-bintik seperti lepuhan kecil pada kulit. Kemungkinan besar Anda terkena cacar air.

Berarti Anda sudah terjangkit virus varicella zooster. Jika tidak ditangani secara cepat dan

tepat, penyakit ini menandatangkan masalah. Khusus untuk ibu hamil, cacar air juga bisa

menyebabkan kematian.

Ibu hamil pada masa trimeter pertama biasanya kondisinya sedang lemah. Maklum, pada

saat ini biasanya sedang mual, muntah dan sering tidak mau makan, yang menyebabkan daya

tahan tubuh menurun. Pada saat sperti inilah kemungkinan cacar air bisa menyerangnya.

Jika terjadi pada trimester kedua dan ketiga, cacar air umumnya tak menyebabkan

kelainan bawaan. Namun kemungkinan bayi lahir prematur atau menderita bintil-bintil berisi

air setelah 10 hari dilahirkan. Pencegahan hanya bisa dilakukan dengan vaksinasi.

Kehamilan cenderung memperburuk perjalanan penyakit varicella. Infeksi varicella

pada kehamilan meningkatkan resiko kejadian komplikasi pneumonia. Infeksi varicella pada

trimester awal kehamilan memunculkan resiko kelainan konginital, sebesar 0,4-2%. Pada

9

Page 10: varisela dalam kehamilan

infeksi yang terjadi pada akhir kehamilan (secara kesepakatan ditetapkan 5 hari sebelum atau

sesudah kelahiran) memunculkan resiko transmisi vertikal.

Pada ibu hamil penyakit ini dapat menular kepada janinnya lewat plasenta. Namun

yang lebih fatal apabila varicella zooster terjadi pada ibu hamil yang beberapa hari lagi

melahirkan, yang penularannya lewat darah karena bayi belum punya antibody dari ibu

sehingga teridentifikasi baru yang bisa berakibat kematian dan mengakibtkan bayi baru lahir

mengalami infeksi varicella berat.

Menurut situs CDC (Center for Disease Control and Pravention), pada ibu hamil yang

tidak imun, terutama di empat bulan pertama kehamilan, penyakit cacar dapat membuat janin

berisiko terkena kelahiran bawaan yang disebut sindroma varicella. Kondisi ini ditandai oleh

adanya kelainan bawaan bisa berupa :

Kerusakan otak : ensefalitas (radang otak), mikrosefal (perkembangan otak terhambat,

shingga otaknya menjadi kecil), hidrosefal (gangguan sirkulasi cairan otak, sehingga

otaknya menjadi besar), aplasia otak, dan lain-lain.

Kerusakan mata : Mikro-oftalmik (ukurannya kecil) katarak, korioretinitis, gangguan

saraf mata, dan lain-lain.

Gangguan saraf : Kerusakan saraf spinal (tulang belakang), gangguan saraf motorik

(penggerak) dan sensorik (perasa), hilangnya refleks, sindroma horner, dan lain-lain.

Kerusakan tubuh : kegagalan pembentukan tungkai tubuh (jari, tangan, kaki),

gangguan anus dan otot kandung kencing, dan lain-lain.

Gangguan kulit : timbul jaringan parut ( seperti luka dalam ), gangguan warna kulit,

dan lain-lain.

Ibu hamil yang terkena cacar dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ultrasound secara

rinci setidaknya pada usia kehamilan 18-20 minggu, guna melihat ada tidaknya tanda-tanda

10

Page 11: varisela dalam kehamilan

kelainan bawaan gangguan lain. Ada kalanya diperlukan konsultasi dengan ahli genetik untuk

membicarakan risiko yang akan timbul dan keputusan apa yang sebaiknya diambil.

Jika sakit cacar terjadi pada kehamilan tua dan lebih dari lima hari sebelum melahirkan,

kemungkinan kondisi bayi akan baik-baik saja. Ini karena lima hari setelah terinfeksi virus

cacar, tubuh si ibu membangun antibodi terhadap virus dan bayi mendapatkan antibody

tersebut lewat plasenta. Apabila ibu terkena cacar 5-21 hari sebelum bayi lahir, ada

kemungkinan si bayi terkena cacar beberapa hari setelah lahir. Namun, karena sudah ada

antibody, kondisinya tidak parah.

Akan lebih membahayakan jika penyakit cacar itu dialami ibu hamil antara 5 hari

sebelum melahirkan dan 2 hari setelah melahirkan. Si kecil beresiko terpapar virus dan bisa

menjadi serius karena tidak sempat mendapat kiriman antibody dari sang ibu. Pada kasus ini,

30-40 % beresiko mengalami varicella neonatal yang mungkin memerlukan penanganan

jangka panjang, bahkan sepanjang hidup. Keparahan ini bisa dikurangi dengan suntikan

varicella zoster immune globulin (VZIG) segera setelah lahir.

Adapun yang harus dilakukan oleh ibu hamil :

         Ibu hamil harus diperiksa status imunitasnya sebelum hamil atau paling tidak pada masa

trimester pertama.

         Pencegahan dengan mendapat suntikan VZIG (Varicella Zooster ImunoGlobulin) atau

obat anti virus lain jika diketahui ibu hamil kontak dengan penderita cacar air.

         Jika sudah terlanjur terjangkit, ibu perlu dirawat untuk mencegah terjadinya komplikasi.

         Kalau terjangkit cacar menjelang masa persalinan sampai setelah melahirkan, bayinya

harus segera mendapat suntikan VZIG atau penanganan maksimal dari dokter yang

menangani ibu dan bayinya.

         Pembeian vaksinasi kepada ivu hamil harus dilakukan dengan ekstra hati-hati agar tidak

menimbulkan dampak lain yang merugikan ibu maupun janin yang dikandung.

11

Page 12: varisela dalam kehamilan

H. PENCEGAHAN

Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang belum pernah

mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan system kekebalan), bisa diberikan

immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin varicella biasanya

diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.

Pencegahan varicella, selain dengan meningkatkan daya tahan tubuh, dapat ditempuh

dengan pemberian vaksinasi atau imunisasi immunoglobulin (IG) anti varicella. Vaksinasi

diberikan untuk mereka yang belum pernah terkena varicella. Immunoglobulin diberikan

setelah tejadi paparan (postexposure), terutama pada pasien dengan status imun rendah, bayi

baru lahir (BBL), dan ibu hamil. Bila sudah terjadi infeksi, prinsip terapi adalah suportif dan

pemberian anti viral sesuai indikasi. Anti viralterpilih adalah acyclovir, yang akan bekerja

efektif bila diberikan 72 jam pertama sesudah munculnya lesi. Indikasi mutlak pemberian

terapi anti viral meliputi status imun rendah, manifestasi klinis berat, serta kehamilan

trimester ke-3. Pasien dengan varicella perlu dirawat bila keadaan umum lemah, lesi luas,

atau untuk keperluan isolasi.

Adapun pemeriksaan khusus yang dilakukan pada kehamilan di setiap trimesternya ialah

sebagai berikut :

Trimester I

Selama trimester pertama (0-12 minggu) pemeriksaan dilakukan setiap 4 minggu atau

setiap bulannya.

1.   Pap Smear

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya infeksi Chlamydia dan gonorea

sehingga bayi terhindar dari resiko infeksi mata, serta kanker leher rahim. Pemeriksaan

dilakukan dengan mengambil contoh lendir dari leher rahim. Dilakukan pada kunjungan

pertama namun tidak perlu dilakukan bila sebelumnya sudah melakukan pemeriksaan ini.

12

Page 13: varisela dalam kehamilan

2. TORCH

Mengetahui apakah janin terkena 5 jenis infeksi mikroorganisme seperti, toxoplasma,

rubella, virus cytomegalovirus,dan herpes simpleks. Infeksi virus rubella pada trimester

pertama bisa menyebabkan buta,tuli, atau gagal jantung.

Trimester II

Pada trimester kedua (13-26 minggu) pemeriksaan dilakukan setiap empat minggu, baik

pemeriksaan umum kehamilan dan pemeriksaan khususnya.

1. Alpha Fetoprotein/Triple Marker

Alpha fetoprotein merupakan protein yang diproduksi oleh janin. Tes AFP biasanya

mengambil contoh darah ibu atau air ketuban. Tes AFP biasanya diikuti dengan pengecekan

hormone kehamilan estriol dan human Chorionic Gonadotropin (hCG). Pemeriksaan ini

dikenal sebagai triple marke. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui tingkat

resiko janin terkena down syndrome atau neural tube defect (cacat batang saraf). Kadar AFP

yang terlalu rendah menandakan semakin tinggi resiko down syndrome. Sebagai catatan,

AFP tidak menujukan kondisi janin, hanya menghitung resiko. Triple marker berfungsi

mengetahui perlu tidaknya perawatan insulin bagi ibu hamil penderita diabetes. Pemeriksaan

biasanya dilakukan pada usia kehamilan 16-18 minggu.

2. Amniocentesis

Tes ini dianjurkan untuk ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun, ada anggota keluarga

yang mengalami kelainan genetik, atau anak yang lahir sebelumnya menderita cacat bawaan.

Tujuan tes ini untuk mendeteksi down syndrome dan kelainan kromosom, cacat structural,

(spina bifida atau anensefali). Jika dilakukan pada akhir kehamilan, hasinya bisa

menggambarkan kondisi paru-paru bayi. Yang diperiksa adalah contoh air ketuban dan tes ini

dilakukan pada umur kehamilan 16-18 minggu paling lambat pada umer 20 minggu.

13

Page 14: varisela dalam kehamilan

3.Kardosentesis

Mengambil sampel darah dari tali pusat janin bertujuan untuk mendeteksi kelainan

kromosom lebih cepat daripada amniocentesis atau ultrasonografi. Memeriksa kemungkinan

adanya anemia pada janin.

Trimester III

Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada kehamilan beresiko tinggi. Tujuannya untuk

mengetahui reaksi janin terhadap stimulant yang diberikan. Jika dilakuakn setelah melewati

tanggal perkiraan bayi, tes ditujukan untuk memastikan bayi mendapat cukup oksigen.

Pemeriksaan ini dilakukan pada minggu 26-28 ketika detak jantung janin bisa merspon

sstimulus yang diberikan. Atau seminggu setelah melewati tanggal perkiraan lahir.

I.    Penatalaksanaan

Seperti penyakit yang disebabkan oleh virus pada umumnya, cacar air juga memiliki vaksin

yang mampu menangkalnya. Bahkan dapat menembus angka smapai 90%. Bila sebelum usia

13 tahun anak sudah mendapatkan vaksin cacar air, ia tidak akan terkena cacar air seumu

hidupnya. Tidak ada terapi yang spesifik untuk penyakit yang satu ini. Apabila demam,

diberikan obat penurun panas. Untuk mrngurangi rasa gatal dapat diberika bedak ditambah

dengan zat antigatal. Bedak ini, selain untuk mengurangi rasa gatal, juga mencegah pecahnya

lepuhan secara cepat. Jika cacar air ini dapat timbul infeksi sekunder, maka akan dapat

diberikan antibiotika.

Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah pergarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin.

Bisa juga dioleskan lotion kalamin, anthihistamin atau lainnya yang mengandung mentol dan

fenol.

Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya :

      Kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun.

14

Page 15: varisela dalam kehamilan

      Menjaga kebersiahan tangan.

      Kuku dipotong pendek.

      Pakaian tetap kering dan bersih.

Adapun penderita varicella dapat diberikan pengobatan sebagai berikut :

1.   Topical : Bedak dan antibiotika

2.   Sistemik : Sedativa, antipiretik, antibiotika untuk infeksi sekunder, acyclovir.

Pengobatan varicella dibagi menjadi 2, yaitu pada penderita normal dan penderita dengan

imunokompromise atau penurunan system imun :

1.      Normal

      Neonatus → Acylovir 500mg/m2 setiap 8 jam selama 10 hari.

      Anak-anak → terapi sintomatis atau Acyclovir 20mg/kgBB selama 7 hari.

      Dewasa atau dengan kortikostreoid → Acylovir 5x 800mg selama 7 hari.

      Wanita hamil, Pnemonia → Acylovir 5x 800mg selama 7 hari atau Acylovir IV 10mg/BB

setiap 8jam selama 7 hari.

2.      Imunokompromise

Selain pengobatan diatas untuk menurunkan demam, sebaiknya digunakan Asetamofen,

jangan Aspirin. Obat anti-virus boleh diberikn kepada anak yang berusia lebih dari 2 tahun.

Asiklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat.

Asikloir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam waktunya 24 jam setelah

munculnya ruam yang pertamanya. Obat anti-virus lainnya adalah Vidarabin.

Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang

ditimbulkan dengan banyak mengkonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah

mengkonsumsi obat. Konsumsi vitamin C placebo ataupun yang langsung dari buah-buahan

segar seperti juice jambu biji, juice tomat atau anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit

15

Page 16: varisela dalam kehamilan

bisa didapat dari placebo, minuman dari lidah buaya, ataupun runput laut. Penggunaan lotion

yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar-benar sembuh diperlukan untuk

menghindari iritasi lebih lanjut.

Selain pengobatan di atas dapat dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui hasil

pemeriksaan, seperti :

      Labolatorium

Pemeriksaan labolatorium tidak dibutuhkan untuk diagnosis karena varicella dapat terlihat

dari gejala klinis. Kabanyakan pada anak-anak dengan varicella terjadi leukopeni pada 3 hari

pertama, kemudian diikuti dengan leukositosis. Leukositosis mengindikasikan adanya infeksi

bakteri sekundre, tetapi tidak selalu. Kebanyakan pada anak-anak dengan infeksi bakteri

sekunder terjadi leukositosis.

   Pemeriksaan serologi

Digunakan untuk mengkonfirmasi infeksi yang lalu untuk menentukan status kerentanan

pasien. Hal ini berguna untuk menentukan terapi pencegahan pada dewasa yang terekspos

dengan varicella. Identifikasi virus varicella zoster secara cepat diindikasikan pada kasus

yang parah atau penyakit belum jelas yang membutuhkan pengobatan antiviral dengan cepat.

Metode yang paling spesifik yang digunakan adalah Indirect Fuorescent Antibody (IFA),

Fluorecent Antibody to Membrane Antigen (FAMA), Neutralization Test(NT), dan

Radioimmunoassay (RIA). Tes serologis tidak diperlukan pada anak, karena infeksi pertama

memberikan imunitas yang pasti pada anak.

   Radiologi

Foto Toraks : Anak-anak dengan suhu yang tinggi dan gangguan respirasi seharusnya

dilakukan foto toraks untuk mengkonfirmasi atau menyingkirkan adanya pneumonia.

BAB III

KESIMPULAN

16

Page 17: varisela dalam kehamilan

Varisela merupakan penyakit yang sering menyerang anak usia 5-9 tahun. Kasus varisela

meningkat pada musim peralihan dari musim panas ke musim hujan atau sebaliknya. Namun

kasus ini dapat menjadi penyakit musiman jika terjadi penularan dari seorang penderita yang

tinggal di populasi padat.

Ibu hamil merupakan salah satu dalam kelompok orang dewasa yang rentan terhadap

penyakit ini, apabila pada masa mudanya tidak atau belum pernah terkena penyakit cacar air

ini. Pada usia kehamilan 1-3 bulan bisa terjadi komplikasi terhadap janin bayi, seperti

keguguran, kelahiran mati atau bahkan bayinya terkena sindrom congenital varicella atau

infeksi pada janin bulan pertama yang cukup berbahaya baik bagi sang janin maupun si

ibunya tersebut. Namun, prevelensi ibu hamil penderita cacar air ini yang mendapat

komplikasi ini masih rendah.

Ibu hamil trimester pertama yang menderita cacar air akan dapat menularkan cacar air

kepada si janin. Bahayanya, bayi sangat mungkin terkena herpes zooster pada usia 10 tahun.

Bila mengenai wanita hamil trimester kedua, virus ini dapat menyebabkan gangguan

kehamilan. Sementara itu, ibu hamil yang terkena cacar air pada saat akan melahirkan,

akibatnya bisa lebih berat lagi, yaitu kematian.

17