Upload
syahid
View
89
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fisika
Citation preview
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
1
Pembahasan Soal
Vektor & Skalar
Oleh : Alexander san lohat
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
2
Daftar Isi
Besaran Vektor dan Skalar ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ 3
Menggambar penjumlahan vektor ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ 5
Menentukan Vektor Resultan menggunakan Metode Analitis
Menentukan Vektor Resultan menggunakan rumus Phytagoras ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ 21
Menentukan Vektor Resultan menggunakan rumus Cosinus ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ 25
Menentukan Vektor Resultan menggunakan Vektor Komponen ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ 34
Kecepatan relatif (Dua dimensi) ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ 69
Perkalian titik dan perkalian silang
Perkalian titik ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ 74
Perkalian silang ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ 79
Perkalian titik menggunakan komponen vektor satuan ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ 84
Perkalian silang menggunakan komponen vektor satuan ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ 94
Penjumlahan vektor menggunakan komponen vektor satuan ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐ 99
Selamat bertempur ☺
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
3
Besaran Vektor dan Skalar
Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran‐besaran seperti massa, jarak, waktu dan volum, termasuk besaran skalar, yakni besaran yang hanya memiliki besar atau nilai saja tetapi tidak memiliki arah. Sedangkan besaran seperti perpindahan, kecepatan, percepatan dan gaya termasuk besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki besar (atau nilai) dan juga memiliki arah.
Bagaimana membedakan besaran skalar dan vektor ?
Jika saya mengatakan massa sebuah bola adalah 400 gram, pernyataan ini sudah cukup bagi anda untuk mengetahui semua hal tentang massa bola. Anda tidak membutuhkan arah untuk mengetahui massa bola. Demikian juga dengan waktu, suhu, volume, massa jenis, usaha, kuat arus listrik, tekanan, daya dll.
Ada beberapa besaran fisika yang tidak dapat dinyatakan dengan nilai atau besarnya saja. Misalnya ketika saya mengatakan bahwa seorang anak berpindah sejauh 100 meter, maka pernyataan ini belum cukup. Anda mungkin bertanya, ia berpindah ke mana ? apakah ke arah utara, selatan, timur atau barat ? Demikian juga apabila anda mengatakan bahwa anda mendorong meja dengan gaya sebesar 200 N. Kemana arah dorongan anda ? nah, besaran yang demikian disebut besaran vektor, di mana memerlukan pernjelasan mengenai besar dan arahnya. Contoh besaran vektor adalah perpindahan, percepatan, impuls, momentum dll. Selengkapnya akan anda pelajari pada pokok bahasan yang berkaitan dengan besaran tersebut.
Bagaimana Menyatakan Suatu Vektor ?
Dalam fisika, akan selalu membantu jika digambarkan diagram mengenai suatu situasi tertentu, dan hal ini akan semakin berarti jika berhubungan dengan vektor. Pada diagram, setiap vektor dinyatakan dengan tanda panah. Tanda panah tersebut selalu digambarkan sedemikian rupa sehingga menunjuk ke arah yang merupakan arah vektor tersebut. Panjang tanda panah digambarkan sebanding dengan besar vektor. Sebagai contoh, pada gambar (a) dilukiskan suatu vektor perpindahan yang besarnya 60 meter dan berarah 45o utara dari timur atau 45o terhadap sumbu x positif. Besar perpindahan 60 meter dilukiskan dengan panjang anak panah 3 cm. ini berarti skala yang dipilih adalah 3 cm = 60 m atau 1 cm = 20 m. Arah perpindahan, yaitu ke 45o utara dari timur dilukiskan sebagai arah dari pangkal p ke ujung q. vektor perpindahan ini diberi nama A.
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
4
Aturan Penulisan Vektor
Dalam menuliskan vektor, apabila anda menggunakan tulisan tangan, lambang suatu vektor umumnya
ditulis dengan huruf besar dan di atasnya perlu ditambahkan tanda panah, misalnya Fr. Untuk buku
cetak, lambang vektor ditulis dengan huruf besar yang dicetak tebal, misalnya F. Untuk besar vektor, apabila kita menggunakan tulisan tangan maka besar suatu vektor ditulis dengan tanda harga mutlak,
misalnya Fr. Untuk buku cetak, besar vektor ditulis dengan huruf miring, misalnya F
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
5
Menggambar penjumlahan vektor
1. Gambarkan vektor berikut ini :
a) Vektor gaya 20 N, 45o terhadap sumbu x positif
b) Vektor perpindahan 50 m pada 120o
c) Vektor gaya 40 N, 60o terhadap sumbu y
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
6
d) Vektor gaya 30 N, ‐30o terhadap sumbu x
e) Vektor gaya 60 N, ‐45o terhadap sumbu y
2. Gambarkan penjumlahan vektor di bawah ini menggunakan metode segitiga
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
7
(a) A + B
(b) A – B
(c) B + A
(d) B ‐ A
Pembahasan :
(a) A + B
(b) A – B
(c) B + A
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
8
(d) B ‐ A
3. Gambarkan vektor resultan (R) menggunakan metode poligon
(a) A + B + C
(b) A + B – C
(c) A – B + C
(d) – A – B ‐ C
Pembahasan :
(a) A + B + C
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
9
(b) A + B – C
(c) A – B + C
(d) ‐ A – B – C
4. Gambarkan vektor resultan menggunakan metode poligon
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
10
(a) A + B + C + D
(b) A + B + C – D
(c) A + B – C + D
(d) A – B + C + D
(e) A + B – C – D
(f) A – B – C – D
Pembahasan :
(a) A + B + C + D
(b) A + B + C – D
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
11
(c) A + B – C + D
(d) A – B + C + D
(e) A + B – C – D
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
12
(f) A – B – C – D
5. Gambarkan vektor resultan menggunakan metode jajaran genjang
(a) A + B
(b) A – B
(c) – A + B
(d) – A – B
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
13
Pembahasan :
(a) A + B
(b) A – B
(c) –A + B
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
14
(d) – A – B
6. Sebuah mobil bergerak ke timur sejauh 100 meter, kemudian berbelok ke utara sejauh 100 meter. Setelah diam sesaat, mobil tersebut melanjutkan perjalanannya ke utara sejauh 200 meter. Gambarkan vektor resultan dari perpindahan mobil tersebut.
Pembahasan :
Cara pertama, menggunakan metode segitiga
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
15
Cara kedua, menggunakan metode jajaran genjang
7. Gambarkan resultan kedua vektor perpindahan berikut ini : 4 m pada 30o dan 6 m pada 120o
Pembahasan :
Cara pertama, menggunakan cara segitiga
Cara kedua, menggunakan cara jajaran genjang
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
16
8. Gambarkan vektor resultan menggunakan metode jajaran genjang
(a) A + B + C
(b) A + B ‐ C
Pembahasan :
(a) A + B + C
(b) A + B – C
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
17
9. Sebuah sepeda motor bergerak 2 km ke timur, 4 km ke utara, 3 km ke barat dan 1 km ke selatan. Gambarkanlah resultan vektor perpindahan mobil tersebut
Pembahasan :
Cara pertama, menggunakan metode poligon
Cara kedua, menggunakan metode jajaran genjang
Langkah pertama
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
18
Langkah kedua
Langkah ketiga
10. Gambar di bawah merupakan penjumlahan vektor dengan cara segitiga. Gambar manakah yang resultan vektornya sama dengan nol ? (soal Ebtanas 1995)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
19
Pembahasan :
Perhatikan arah tanda panah pada ketiga vektor tersebut. Gambar yang resultan vektornya sama dengan nol adalah d.
11. Perhatikan gambar di bawah… (Soal Ebtanas 1996)
Manakah yang menggambarkan D = A + B + C ?
Pembahasan :
Perhatikan arah tanda panah… Yang menggambarkan D = A + B + C adalah gambar 4.
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
20
12. Perhatikan gambar di bawah… Bagaimana pernyataan yang benar mengenai gambar tersebut ?
Pembahasan :
Guampang sekali… perhatikan arah tanda panah… pernyataan yang benar adalah D + C + B = A
NB :
Cara segitiga hanya bisa digunakan untuk menjumlahkan dua vektor, cara poligon hanya digunakan untuk menjumlahan lebih dari dua vektor, cara jajaran genjang bisa digunakan untuk menjumlahkan dua vektor atau lebih dari dua vektor.
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
21
Menentukan Vektor Resultan menggunakan Metode Analitis
Penyelesaian soal ini sengaja dijelaskan secara berurutan atau bertahap. Tujuannya hanya untuk mempermudah pemahaman anda saja. Jika sudah mahir menyelesaikan soal vektor menggunakan metode analitis, anda tidak perlu harus terpaku dengan urutan penyelesaian soal sebagaimana yang digunakan dalam pembahasan ini.
Menentukan Vektor Resultan menggunakan rumus Phytagoras
1. Diketahui vektor Gaya, F1 dan F2 seperti tampak pada gambar di bawah. F1 = 20 N dan F2 = 10 N. Tentukan besar dan arah vektor resultan
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambar vektor resultan (R)
Langkah kedua, menentukan besar vektor resultan
R2 = F12 + F2
2
R2 = (20 N)2 + (10 N)2
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
22
R2 = (400 N2) + (100 N2)
R2 = 500 N2
R = 2500N
R = 2)5)(100( N
R = 10 5 N atau 22,4 N
Besar vektor resultan (R) = 10 5 N atau 22,4 N
Langkah ketiga, menentukan arah vektor resultan
Tan θ = 1
2
FF
Tan θ = NN
2010
Tan θ = 0,5
θ = Tan‐1 (0,5)
θ = 26,6o
2. Sebuah mobil bergerak ke barat sejauh 300 meter dan berbelok ke utara sejauh 400 meter. Tentukanlah besar dan arah vektor perpindahan mobil tersebut
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambar vektor resultan (R)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
23
Langkah kedua, menentukan besar vektor resultan
R2 = (‐300 m)2 + (400 m)2
R2 = (90000 m2) + (160000 m2)
R2 = 250000 m2
R = 2250000m
R = 500 m
Besar vektor resultan (R) = 500 m
Langkah ketiga, menentukan arah vektor resultan
Tan θ = NN
300400
Tan θ = 1,3
θ = Tan‐1 1,3
θ = 52,4o
Arah vektor resultan adalah 52,4o (sebelah atas sumbu x negatif) atau 180o – 52,4o = 127,6o terhadap sumbu x positif
3. Sebuah sepeda motor bergerak ke selatan sejauh 300 meter dan berbelok arah menuju timur sejauh 200 meter. Tentukanlah besar dan arah vektor perpindahan mobil tersebut
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambar vektor resultan (R)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
24
Langkah kedua, menentukan besar vektor resultan
R2 = (‐300 m)2 + (200 m)2
R2 = (90000 m2) + (40000 m2)
R2 = 130000 m2
R = 2130000m
R = 360,5 m
Besar vektor resultan (R) = 360,5 meter
Langkah ketiga, menentukan arah vektor resultan
Tan θ = NN
300200
Tan θ = 0,67
θ = Tan‐1 (0,67)
θ = 33,7o
Arah vektor resultan adalah 33,7o (sebelah kanan sumbu y negatif) atau 270o + 33,7o = 303,7o terhadap sumbu x positif
NB : Rumus phytagoras hanya digunakan ketika dua vektor saling tegak lurus (sudut apit atau sudut yang dibentuk = 90o)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
25
Menentukan Vektor Resultan menggunakan rumus Cosinus
1. Dua vektor F1 dan F2 memiliki pangkal berhimpit, di mana F1 = 4 N dan F2 = 3 N. Vektor F1 membentuk sudut 30o terhadap sumbu x positif, sedangkan vektor F2 membentuk sudut 60o terhadap sumbu x positif. Berapakah besar dan arah vektor resultan ?
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambar vektor resultan (R)
Langkah kedua, menentukan besar vektor resultan (R)
R = ),(cos2 21212
22
1 FFFFFF ∠++
R = )3060cos()3)(4(2)3()4( 22 ooNNNN −++
R = )30)(cos24(916 222 oNNN ++
R = )87,0)(24(25 22 NN +
R = 22 8,2025 NN +
R = 28,45 N
R = 6,8 N
Besar vektor resultan adalah 6,8 N
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
26
Langkah ketiga, menentukan arah vektor resultan (R)
),(180 21 FFo ∠−=α
)3060(180 ooo −−=α
oo 30180 −=α
o150=α
θ = sudut yang dicari....
Arah vektor resultan bisa ditentukan menggunakan rumus sinus :
αθ sin2 R
SinF
=
o
NSin
N150sin8,63
=θ
5,08,63 N
SinN
=θ
)5,0)(3())(8,6( NSinN =θ
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
27
)5,1())(8,6( NSinN =θ
NNSin
8,65,1
=θ
22,0=θSin
)22,0(1−= Sinθ
o7,12=θ
Arah vektor resultan adalah :
30o + 12,7o = 42,7o terhadap sumbu x positif
2. Tentukan resultan dua vektor gaya berikut ini : 30 N pada 30o dan 40 N pada 120o.
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambar vektor resultan (R)
Langkah kedua, menentukan besar vektor resultan (R)
R = )30120cos()40)(30(2)40()30( 22 ooNNNN −++
R = )90)(cos40)(30(21600900 22 oNNNN ++
R = )0)(40)(30(21600900 22 NNNN ++
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
28
R = 22500N
R = 50 N
Besar vektor resultan adalah 50 N
Langkah ketiga, menentukan arah vektor resultan (R)
)30120(180 ooo −−=α
oo 90180 −=α
o90=α
θ = sudut yang dicari....
Arah vektor resultan bisa ditentukan menggunakan rumus sinus :
αθ sin40 RSin
N=
o
NSin
N90sin
5040=
θ
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
29
15040 N
SinN
=θ
)1)(40())(50( NSinN =θ
)40())(50( NSinN =θ
NNSin
5040
=θ
8,0=θSin
)8,0(1−= Sinθ
o53=θ
Arah vektor resultan adalah :
30o + 53o = 83o terhadap sumbu x positif
3. Dua vektor, A dan B masing‐masing besarnya 40 satuan dan 20 satuan. Vektor A membentuk sudut 30o terhadap sumbu x positif sedangkan vektor B membentuk sudut 60o terhadap sumbu x positif. Tentukan besar dan arah vektor resultan...
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambar vektor resultan (R)
Langkah kedua, menentukan besar vektor resultan (R)
R = ),(cos))((222 BABABA ∠++
R = )3060cos()20)(40(2)20()40( 22 ooNN −++
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
30
R = )30cos()20)(40(2)20()40( 22 oNN++
R = )87,0(16004001600 ++
R = 13924001600 ++
R = 3392
R = 58
Besar vektor resultan adalah 58 satuan
Langkah ketiga, menentukan arah vektor resultan (R)
oo 30180 −=α
o150=α
θ = sudut yang dicari....
Arah vektor resultan bisa ditentukan menggunakan rumus sinus :
αθ sinR
SinB
=
oSin 150sin5820
=θ
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
31
5,05820
=θSin
)5,0)(20())(58( =θSin
)10())(50( =θSin
5010
=θSin
2,0=θSin
)2,0(1−= Sinθ
o5,11=θ
Arah vektor resultan adalah :
30o + 11,5o = 41,5o terhadap sumbu x positif
4. Vektor A dan B masing‐masing besarnya 5 satuan dan 10 satuan. Vektor A sejajar dengan sumbu x positif sedangkan vektor B membentuk sudut 60o terhadap sumbu x positif. Tentukan resultan dari A – B (Selesaikan soal ini menggunakan rumus cosinus....)
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambar vektor resultan (R)
Sudut antara A dan –B = 180o – 60o = 120o
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
32
Langkah kedua, menentukan besar vektor resultan (R)
R = ),(cos))((2)( 22 BABABA ∠+−+
R = )120)(cos10)(5(2)10()5( 22 o++
R = )5,0)(100(10025 −++
R = 5010025 −+
R = 75
R = 8,7
Besar vektor resultan adalah 8,7 satuan
Langkah ketiga, menentukan arah vektor resultan (R)
Arah vektor resultan bisa dihitung menggunakan rumus sinus :
o
RSin
B60sin
=−θ
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
33
87,07,810
=−
θSin
)87,0)(10()7,8)(( −=θSin
7,8)7,8)(( −=θSin
7,87,8−
=θSin
1−=θSin
)1(1 −= −Sinθ
o90−=θ
Arah vektor resultan adalah ‐90o terhadap sumbu x positif atau 360o – 90o = 270o terhadap sumbu x positif
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
34
Menentukan Vektor Resultan menggunakan Vektor Komponen
1. Tentukanlah komponen‐komponen vektor gaya (F) yang besarnya 50 N dan membentuk sudut 30o terhadap sumbu x positif
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambarkan vektor F dan menguraikan komponennya pada sumbu x dan sumbu y
Langkah kedua, menghitung besar komponen vektor F pada sumbu x dan sumbu y
Besar komponen vektor F pada sumbu x (Fx)
Cos θ = FFx
Fx = F cos θ
Fx = (50 N) cos 30o
Fx = (50 N)(0,87)
Fx = 43,5 N
Besar komponen vektor gaya pada sumbu x (Fx) adalah 43,5 N
Besar komponen vektor F pada sumbu y (Fy)
Sin θ = FFy
Fy = F sin θ
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
35
Fy = (50 N) sin 30o
Fy = (50 N)(0,5)
Fy = 25 N
Besar komponen vektor gaya pada sumbu y (Fy) adalah 25 N
2. Uraikanlah vektor kecepatan berikut ini ke dalam komponen‐komponennya : v1 = 20 m/s pada 20o dan v2 = 40 m/s pada 120o
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambarkan vektor v dan menguraikan komponennya pada sumbu x (vx) dan sumbu y (vy)
Langkah kedua, menghitung besar komponen vektor v pada sumbu x dan sumbu y
Besar komponen vektor v1 pada sumbu x (v1x)
Cos θ = 1vxvi
v1x = v1 cos θ
v1x = v1 cos 20o
v1x = (20 m/s)(0,94)
v1x = 18,8 m/s
Besar komponen vektor v1 pada sumbu y (v1y)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
36
Sin θ = 1vyvi
v1y = v1 sin θ
v1x = v1 sin 20o
v1x = (20 m/s)(0,34)
v1x = 6,8 m/s
Besar komponen vektor v2 pada sumbu x (v2x)
Cos θ = 2
2
vxv
v2x = v2 cos θ
v2x = ‐v2 cos 60o
v2x = (‐40 m/s)(0,5)
v2x = ‐20 m/s
Besar komponen vektor v2 pada sumbu y (v2y)
Sin θ = 2
2
vyv
v2y = v2 sin θ
v2x = v2 sin 60o
v2x = (40 m/s)(0,87)
v2x = 34,8 m/s
3. Tentukan besar dan arah sebuah vektor gaya (F), di mana besar komponen vektor gaya pada sumbu x (Fx) = 40 N dan besar komponen vektor gaya pada sumbu y (Fy) = 30 N.
Panduan jawaban :
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
37
Langkah pertama, menggambarkan vektor F dan komponennya pada sumbu x dan y
Langkah kedua, menentukan besar vektor gaya (F) :
22 )()( FyFxF +=
22 )30()40( NNF +=
22 9001600 NNF +=
22500NF =
NF 50=
Langkah ketiga, menentukan arah vektor gaya
FxFyTan =θ
NNTan
4030
=θ
75,0=θTan
75,01−=Tanθ
o37=θ
Arah vektor F adalah 37o terhadap sumbu x positif
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
38
4. Tentukan resultan dari vektor perpindahan berikut ini : vektor L1, 30 m pada 30o dan vektor L2, 20 m pada 180o. Gunakan metode vektor komponen...
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambarkan vektor perpindahan dan komponennya pada sumbu x dan y
Langkah kedua, menentukan besar masing‐masing vektor komponen
Besar komponen vektor L1 pada sumbu x (L1x)
Cos θ = 1LxLi
L1x = L1 cos θ
L1x = L1 cos 30o
L1x = (30 m)(0,87)
L1x = 26,1 m
Besar komponen vektor L1 pada sumbu y (L1y)
Sin θ = 1LyLi
L1y = L1 sin θ
L1y = L1 sin 30o
L1y = (30 m)(0,5)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
39
L1y = 15 m
Besar komponen vektor L2 pada sumbu x (L2x)
L2x = ‐ 20 m
Besar komponen vektor L2 pada sumbu y (L1y)
L2y = 0
Langkah ketiga, menjumlahkan komponen vektor yang sejenis
Lx = L1x + L2x = 26,1 m – 20 m = 6,1 m
Ly = L1y + L2y = 15 m + 0 = 15 m
Langkah keempat, menghitung besar vektor resultan
)()( 22 LyLxL +=
22 )15()1,6( mmL +=
22 22521,37 mmL +=
221,262 mL =
mL 2,16=
Besar vektor resultan adalah 16,2 m
Langkah kelima, menentukan arah vektor resultan
mmTan
1,615
=θ
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
40
46,2=θTan
46,21−=Tanθ
o9,67=θ
Arah vektor resultan = 67,9o terhadap sumbu x positif
Karena Lx dan Ly bernilai positif, maka vektor resultan berada di antara sumbu x positif dan sumbu y positif (lihat gambar di bawah)
5. Hitung besar dan arah dari resultan vektor perpindahan berikut ini : vektor L1, 10 m pada 120o, vektor L2, 20 m pada 45o. Gunakan metode vektor komponen
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambarkan vektor perpindahan dan komponennya pada sumbu x dan y
Langkah kedua, menentukan besar masing‐masing vektor komponen
Besar komponen vektor L1 pada sumbu x (L1x)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
41
Cos θ = 1LxLi
L1x = L1 cos θ
L1x = ‐L1 cos 60o
L1x = (‐10 m)(0,5)
L1x = ‐5 m
Besar komponen vektor L1 pada sumbu y (L1y)
Sin θ = 1LyLi
L1y = L1 sin θ
L1y = L1 sin 60o
L1y = (10 m)(0,87)
L1y = 8,7 m
Besar komponen vektor L2 pada sumbu x (L2x)
Cos θ = 2
2
LxL
L2x = L2 cos θ
L2x = L2 cos 45o
L2x = (20 m)(0,7)
L2x = 14 m
Besar komponen vektor L2 pada sumbu y (L1y)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
42
Sin θ = 2
2
LyL
L2y = L2 sin θ
L2y = L2 sin 45o
L2y = (20 m)(0,7)
L2y = 14 m
Langkah ketiga, menjumlahkan komponen vektor yang sejenis
Lx = L1x + L2x = ‐5 m + 14 m = 9 m
Ly = L1y + L2y = 8,7 m + 14 m = 22,7 m
Langkah keempat, menghitung besar vektor resultan
)()( 22 LyLxL +=
22 )7,22()9( mmL +=
22 29,51581 mmL +=
229,596 mL =
mL 4,24=
Besar vektor resultan adalah 24,4 m
Langkah kelima, menentukan arah vektor resultan
LxLyTan =θ
mmTan
97,22
=θ
5,2=θTan
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
43
5,21−= Tanθ
o4,68=θ
Arah vektor resultan = 68,4o terhadap sumbu x positif
Karena Lx dan Ly bernilai positif, maka vektor resultan berada di antara sumbu x positif dan sumbu y positif (lihat gambar di bawah)
6. Tentukan resultan dari vektor kecepatan berikut ini : v1 = 20 m/s, berada pada 210o terhadap sumbu x dan v2 = 40 m/s, berada pada 300o terhadap sumbu x.
Langkah pertama, menggambarkan vektor kecepatan dan komponennya pada sumbu x dan y
Langkah kedua, menentukan besar masing‐masing vektor komponen
Komponen v1 pada sumbu x (v1x)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
44
Cos θ = 1vxvi
v1x = v1 cos θ
v1x = ‐v1 cos 30o
v1x = (‐20 m/s)(0,87)
v1x = ‐17,4 m/s
Komponen v1 pada sumbu y (v1y)
Sin θ = 1vyvi
v1y = v1 sin θ
v1y = ‐v1 sin 30o
v1y = (‐20 m/s)(0,5)
v1y = ‐10 m/s
Komponen v2 pada sumbu x (v2x)
Cos θ = 2
2
vxv
v2x = v2 cos θ
v2x = v2 cos 60o
v2x = (40 m/s)(0,5)
v2x = 20 m/s
komponen v2 pada sumbu y (v1y)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
45
Sin θ = 2
2
vyv
v2y = v2 sin θ
v2y = ‐v2 sin 60o
v2y = (‐40 m/s)(0,87)
v2y = ‐34,8 m/s
Langkah ketiga, menjumlahkan komponen vektor yang sejenis
vx = v1x + v2x = ‐17,4 m/s + 20 m/s = 2,6 m/s
vy = v1y + v2y = ‐10 m/s – 34,8 m/s = ‐44,8 m/s
Langkah keempat, menghitung besar vektor resultan
)()( 22 vyvxv +=
22 )/8,44()/6,2( smsmv −+=
22 /04,2007/76,6 smsmv +=
22 /8,2013 smv =
smv /88,44=
Besar vektor resultan adalah 44,88 m/s
Langkah kelima, menentukan arah vektor resultan
vxvyTan =θ
smsmTan
/6,2/8,44−
=θ
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
46
23,17−=θTan
23,171 −= −Tanθ
o7,86−=θ
Arah vektor resultan = ‐86,7o terhadap sumbu x positif atau 360o – 86,7o = 273,3o terhadap sumbu x positif
Karena vx bernilai positif dan vy bernilai negatif maka vektor resultan berada di antara sumbu x positif dan sumbu y negatif (lihat gambar di bawah)
7. Sebuah vektor gaya (F) membentuk sudut 60o terhadap sumbu x positif. Jika diketahui besar komponen vektor gaya pada sumbu x (Fx) = 40 N, tentukanlah besar komponen vektor gaya pada sumbu y (Fy).
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambarkan vektor gaya dan komponennya pada sumbu x dan y
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
47
Langkah kedua, menentukan besar vektor gaya (F)
Cos θ = FFx
F = θCos
Fx
F = oCosN60
40
F = 5,0
40N
F = N80
Langkah ketiga, menentukan besar komponen vektor gaya pada sumbu y (Fy)
Sinθ = FFy
Fy = θsinF
Fy = )60)(sin80( oN
Fy = )87,0)(80( N
Fy = N6,69
Besar komponen vektor gaya pada sumbu y (Fy) = 69,6 N
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
48
8. Sebuah vektor kecepatan (v) membentuk sudut 30o terhadap sumbu x negatif. Jika diketahui besar komponen vektor kecepatan pada sumbu y (vy) = ‐20 m/s, tentukanlah besar komponen vektor kecepatan pada sumbu x (vx).
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambarkan vektor kecepatan dan komponennya pada sumbu x dan y
Langkah kedua, menentukan vektor kecepatan (v)
Sinθ = vvy
v = θSin
vy
v = o
sm30sin
/20
v = 5,0/20 sm
v = sm /40
Langkah ketiga, menentukan komponen vektor kecepatan pada sumbu x (vx)
Cosθ = vvx
vx = ))(cos( θv−
vx = )30)(cos/40( osm−
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
49
vx = )87,0)(/40( sm−
vx = sm /8,34−
Komponen vektor kecepatan pada sumbu x (vx) = ‐34,8 m/s
9. Tiga vektor gaya, F1, F2 dan F3 masing‐masing besarnya 20 N, 30 N dan 40 N. Vektor gaya F1 membentuk sudut 60o terhadap sumbu x positif, vektor gaya F2 membentuk sudut 150o terhadap sumbu x positif dan vektor gaya F3 membentuk sudut 315o terhadap sumbu x positif. Tentukan besar dan arah vektor resultannya.
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambarkan vektor gaya dan komponennya pada sumbu x dan y
Langkah kedua, menentukan besar masing‐masing vektor komponen
komponen F1 pada sumbu x (F1x)
Cos θ = 1FxFi
F1x = F1 cos θ
F1x = F1 cos 60o
F1x = (20 N)(0,87)
F1x = 10 N
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
50
komponen F1 pada sumbu y (F1y)
Sin θ = 1FyFi
F1y = F1 sin θ
F1y = F1 sin 60o
F1y = (20 N)(0,87)
F1y = 17,4 N
komponen F2 pada sumbu x (F2x)
Cos θ = 2
2
FxF
F2x = F2 cos θ
F2x = ‐F2 cos 30o
F2x = (‐30 N)(0,87)
F2x = ‐26,1 N
komponen F2 pada sumbu y (F2y)
Sin θ = 2
2
FyF
F2y = F2 sin θ
F2y = F2 sin 30o
F2y = (30 N)(0,5)
F2y = 15 N
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
51
komponen F3 pada sumbu x (F3x)
Cos θ = 3
3
FxF
F3x = F3 cos θ
F3x = F3 cos 45o
F3x = (40 N)(0,7)
F3x = 28 N
komponen F3 pada sumbu y (F3y)
Sin θ = 3
3
FyF
F3y = F3 sin θ
F3y = ‐F3 sin 45o
F3y = (‐40 N)(0,7)
F3y = ‐28 N
Langkah ketiga, menjumlahkan komponen vektor yang sejenis
Fx = F1x + F2x + F3x = 10 N – 26,1 N + 28 N = 11,9 N
Fy = F1y + F2y + F3y = 17,4 N + 15 N – 28 N = 4,4 N
Langkah keempat, menghitung besar vektor resultan
)()( 22 FyFxF +=
22 )4,4()9,11( NNF +=
22 36,1961,141 NNF +=
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
52
297,160 NF =
NF 7,12=
Besar vektor resultan adalah 12,7 N
Langkah kelima, menentukan arah vektor resultan
FxFyTan =θ
NNTan
9,114,4
=θ
37,0=θTan
37,01−= Tanθ
o3,20=θ
Arah vektor resultan = 20,3o terhadap sumbu x positif
Karena Fx bernilai positif dan Fy bernilai positif maka vektor resultan berada di antara sumbu x positif dan sumbu y positif ‐‐‐ kuadran I (lihat gambar di bawah)
10. Perhatikan gambar di bawah...
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
53
F1 = 10 N, F2 = 20 N. Tentukan besar komponen gaya total yang searah sumbu x
Panduan jawaban :
komponen F1 yang searah sumbu x (F1x)
Cos 30o = 1FxFi
F1x = F1 cos 30o
F1x = (10 N)(0,87)
F1x = 8,7 N
komponen F2 pada sumbu x (F2x)
Cos 45o = 2
2
FxF
F2x = F2 cos 45o
F2x = ‐F2 cos 45o
F2x = (‐20 N)(0,7)
F2x = ‐14 N
Komponen gaya total yang searah sumbu x = F1x + F2x = 8,7 N – 14 N = ‐ 5,3 N
Tanda negatif menunjukkan bahwa arah komponen gaya total menuju sumbu x negatif (ke kiri)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
54
11. Empat gaya sebidang tampak pada gambar di bawah. F1 = 40 N, F2 = 20 N, F3 = 30 N, F4 = 10 N. Tentukan resultan keempat gaya tersebut...
Panduan Jawaban :
Langkah pertama, menggambarkan vektor gaya dan komponennya pada sumbu x dan y
Langkah kedua, menentukan besar masing‐masing vektor komponen
komponen F1 pada sumbu x (F1x)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
55
Cos θ = 1FxFi
F1x = F1 cos θ
F1x = F1 cos 30o
F1x = (40 N)(0,87)
F1x = 34,8 N
komponen F1 pada sumbu y (F1y)
Sin θ = 1FyFi
F1y = F1 sin θ
F1y = F1 sin 30o
F1y = (40 N)(0,5)
F1y = 20 N
komponen F2 pada sumbu x (F2x)
Cos θ = 2
2
FxF
F2x = F2 cos θ
F2x = ‐F2 cos 60o
F2x = (‐20 N)(0,5)
F2x = ‐10 N
komponen F2 pada sumbu y (F2y)
Sin θ = 2
2
FyF
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
56
F2y = F2 sin θ
F2y = F2 sin 60o
F2y = (20 N)(0,87)
F2y = 17,4 N
komponen F3 pada sumbu x (F3x)
Cos θ = 3
3
FxF
F3x = F3 cos θ
F3x = ‐F3 cos 45o
F3x = (‐30 N)(0,7)
F3x = ‐21 N
komponen F3 pada sumbu y (F3y)
Sin θ = 3
3
FyF
F3y = F3 sin θ
F3y = ‐F3 sin 45o
F3y = (‐30 N)(0,7)
F3y = ‐21 N
komponen F4 pada sumbu x (F4x)
F4x = 0
komponen F4 pada sumbu y (F4y)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
57
F4y = ‐10 N
Langkah ketiga, menjumlahkan komponen vektor yang sejenis
Fx = F1x + F2x + F3x + F4x = 34,8 N – 10 N – 21 N + 0 = 3,8 N
Fy = F1y + F2y + F3y + F4y = 20 N + 17,4 N – 21 N – 10 N = 6,4 N
Resultan vektor pada sumbu x = 3,8 N, resultan vektor pada sumbu y = 6,4 N
Langkah keempat, menghitung besar vektor resultan
)()( 22 FyFxF +=
22 )4,6()8,3( NNF +=
22 96,4044,14 NNF +=
24,55 NF =
NF 4,7=
Besar vektor resultan adalah 7,4 N
Langkah kelima, menentukan arah vektor resultan
FxFyTan =θ
NNTan
8,34,6
=θ
68,1=θTan
68,11−= Tanθ
o59=θ
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
58
Arah vektor resultan = 59o terhadap sumbu x positif
Fx dan Fy bernilai positif, karenanya vektor resultan berada di antara sumbu x positif dan sumbu y positif ‐‐‐ kuadran I
12. Seorang anak menarik mobil mainan ke arah timur dengan gaya tarik sebesar 40 N. Jika tali yang digunakan untuk menarik mobil mainan membentuk sudut 40o dengan permukaan lantai, tentukan (a) Besar gaya tarik yang dialami oleh mobil mainan, (b) Besar gaya angkat yang dialami mobil mainan.
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambar vektor gaya dan menguraikan komponennya pada sumbu x dan sumbu y
Langkah kedua, menghitung besar komponen vektor gaya
Besar komponen F pada sumbu x (Fx)
Cos θ = FFx
Fx = F cos θ
Fx = F cos 40o
Fx = (40 N)(0,77)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
59
Fx = 30,6 N
Besar gaya tarik yang dialami oleh mobil mainan = Besar komponen gaya pada sumbu x = Fx = 30,6
Besar komponen F pada sumbu y (Fy)
Sin θ = FFy
Fy = F sin θ
Fy = F sin 40o
Fy = (40 N)(0,64)
Fy = 25,7 N
Besar gaya angkat yang dialami oleh mobil mainan = Besar komponen gaya pada sumbu y = Fy = 25,7 N
13. Seorang anak menahan sebuah kotak pada permukaan lantai rumah yang miring 20o, agar kotak tersebut tidak meluncur ke bawah. Berapakah gaya dorong minimum yang diperlukan agar kotak tetap diam ? Berat kotak (w) = 20 N
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambarkan vektor gaya berat dan menguraikan komponennya pada sumbu x dan sumbu y
Langkah kedua, menghitung besar komponen gaya berat (w) kotak
Komponen gaya berat yang tegak lurus permukaan lantai = w cos 20o = (20 N)(0,94) = 18,8 N
Komponen gaya berat yang sejajar permukaan lantai = w sin 20o = (20 N)(0,34) = 6,8 N
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
60
Kotak dapat meluncur ke bawah akibat adanya komponen gaya berat yang sejajar permukaan lantai (6,8 N). Agar kotak tetap diam, maka gaya dorong minimum yang diperlukan adalah 6,8 N
14. Dua buah gaya (setitik tangkap) saling tegak lurus, besarnya masing‐masing 20 N dan 10 N. Tentukan besar resultan (R) kedua gaya tersebut.... (Soal Ebtanas 2002)
Pembahasan :
Besar vektor resultan dihitung menggunakan rumus phytagoras (Kedua vektor saling tegak lurus)
22 )10()20( NNR +=
22 100400 NNR +=
2500NR =
2)5)(100( NR =
NR 510= atau NR 36,22=
15. Jika tiap skala pada gambar di bawah = 1 m, berapakah besar resultan kedua vektor perpindahan ? (Soal Ebtanas 1990)
Pembahasan :
Karena tiap skala = 1 m, maka L1 = 6 m dan L2 = 8 m
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
61
Besar resultan vektor perpindahan dihitung menggunakan rumus phytagoras (Kedua vektor saling tegak lurus)
22 )8()6( mmR +=
22 6436 mmR +=
2100mR =
mR 10=
16. Dua buah vektor gaya, F1 dan F2 masing‐masing besarnya 2 N dan 4 N, bertitik tangkap sama dan saling mengapit sudut 60o. Tentukan resultan kedua vektor gaya tersebut... (Soal Ebtanas 2006)
Panduan jawaban :
),(cos))((2 21212
22
1 FFFFFFR ∠++=
oNNNNR 60cos)4)(2(2)4()2( 22 ++=
)5,0)(16(164 222 NNNR ++=
222 8164 NNNR ++=
228NR =
NR 3,5=
17. Diketahui A = 4 satuan, B = 3 satuan. Jika A + B = 5 satuan, tentukan besar sudut yang diapit kedua vektor (Soal Ebtanas 1986)
Pembahasan :
A + B = vektor resultan (R)
Gunakan rumus cosinus
),(cos222 BAABBAR ∠++= atau ),(cos2222 BAABBAR ∠++=
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
62
θcos)3)(4(2345 222 ++=
θcos2491625 ++=
θcos242525 +=
θcos242525 =−
θcos240 =
θcos240=
θcos0 =
0cos 1−=θ (Tekan kalkulator dengan tombol INV Cos atau Cos‐1)
o90=θ
18. Perhatikan gambar di bawah. Tentukan komponen vektor gaya F menurut sumbu x (Soal Ebtanas 1998)
Pembahasan :
Menguraikan komponen vektor F pada sumbu x
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
63
FFxo =45cos
oFFx 45cos=
221
=Fx F atau 0,7 F
19. Diketahui besar vektor A = 20 satuan, membentuk sudut 30o dengan sumbu x positif. Tentukan besar vektor A dalam sumbu x dan y (Soal Ebtanas 1988)
Pembahasan :
Menggambar vektor A dan menguraikan komponennya...
Besar vektor A dalam sumbu x
Cos 30o = AAx
Ax = A cos 30o
Ax = (20)(0,87)
Ax = 17 satuan
Besar vektor A dalam sumbu y
Sin 30o = AAy
Ay = A sin 30o
Ay = (20)(0,5)
Ay = 10 satuan
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
64
20. Tiga vektor setitik tangkap seperti tampak pada gambar di bawah. Besar masing‐masing vektor, A1 = 20 satuan, A2 = 20 satuan, A3 = 30 satuan. Tentukan besar resultan ketiga vektor tersebut (Soal UAN 2003)
Pembahasan :
Langkah pertama, menggambarkan vektor v dan menguraikan komponennya pada sumbu x (vx) dan sumbu y (vy)
Langkah kedua, menghitung besar komponen vektor A1, A2, dan A3 pada sumbu x dan sumbu y
Besar komponen vektor A1 pada sumbu x
1
130cosA
xAo =
oAxA 30cos11 =
oAxA 30cos11 −=
)87,0)(20(1 −=xA
4,171 −=xA satuan
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
65
Besar komponen vektor A1 pada sumbu y
1
130sinA
yAo =
oAyA 30sin11 =
)5,0)(20(1 =yA
101 =yA satuan
Besar komponen vektor A2 pada sumbu x
2
230cosA
xAo =
oAxA 30cos22 =
)87,0)(20(2 =xA
172 =xA satuan
Besar komponen vektor A2 pada sumbu y
2
230sinA
yAo =
oAyA 30sin22 =
)5,0)(20(2 =yA
102 =yA satuan
Besar komponen vektor A3 pada sumbu x
303 =xA satuan
Besar komponen vektor A1 pada sumbu y
03 =yA
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
66
Langkah ketiga, menjumlahkan komponen vektor yang sejenis
Ax = A1x + A2x + A3x = ‐17,4 + 17 + 30 = 29,6 satuan
Ay = A1y + A2y + A3y = 10 + 10 + 0 = 20 satuan
Langkah keempat, menghitung besar vektor resultan
)()( 22 AyAxA +=
22 )20()6,29( +=A
40016,876 +=A
16,1276=A
36=A
Besar vektor resultan adalah 36 satuan
21. Tentukan resultan ketiga gaya pada gambar di bawah... (Soal UAN 2004)
Pembahasan :
Anggap saja F1 = 4 N, F2 = 4 N, F3 = 8 N
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
67
Menentukan komponen vektor gaya pada sumbu x
1
160cosF
xFo =
oFxF 60cos11 =
)5,0)(4(1 NxF =
NxF 21 =
NxF 42 −=
3
360cosF
xFo =
oFxF 60cos33 =
)5,0)(8(3 NxF =
NxF 43 =
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
68
Komponen vektor gaya pada sumbu x
xFxFxFFx 321 ++=
NNNFx 442 +−=
NFx 2=
Menentukan komponen vektor gaya pada sumbu y
1
160sinF
yFo =
oFyF 60sin11 =
)87,0)(4(1 NyF =
NyF 5,31 =
02 =yF
3
360sinF
yFo =
oFyF 60sin33 =
oFyF 60sin33 −=
)87,0)(8(3 NyF −=
NyF 73 −=
Komponen vektor gaya pada sumbu x
yFyFyFFy 321 ++=
NNFy 705,3 −+=
NFy 5,3−=
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
69
Menentukan besar vektor resultan
)()( 22 FyFxF +=
22 )5,3()2( NNF −+=
22 25,124 NNF +=
225,16 NF =
4=F
Besar vektor resultan adalah 4 N
22. Laju sebuah kapal pada laut yang tenang = vKL = 10 m/s. Jika kapal tersebut hendak menyebrang lurus ke seberang laut yang laju arusnya = 2 m/s, dengan sudut berapakah kapal tersebut harus diarahkan ? lihat gambar di bawah...
vKD = kecepatan kapal relatif terhadap dermaga
vLD = kecepatan arus laut relatif terhadap dermaga
vKL = kecepatan kapal relatif terhadap arus laut
Soal ini berkaitan dengan kecepatan relatif atau kelajuan relatif dalam dua dimensi. Untuk memudahkan pemahamanmu, bayangkanlah sebuah sepeda motor sedang bergerak dengan laju 60 km/jam. Untuk kasus ini, kecepatan sepeda motor tersebut sebenarnya relatif terhadap jalan atau permukaan bumi. Apabila di belakang sepeda motor tersebut terdapat sepeda motor lain
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
70
yang bergerak pada arah yang sama dengan laju 50 km/jam, maka sepeda motor pertama tadi mempunyai laju relatif terhadap sepeda motor yang ada di belakangnya sebesar 60 km/jam – 50 km/jam = 10 km/jam.
Ketika kecepatan berada pada arah yang sama, penjumlahan dan pengurangan menjadi sangat mudah. Apabila kecepatan tidak berada pada arah yang sama, maka kita harus menggunakan penjumlahan vektor. Perlu diketahui bahwa ketika kita menentukan kecepatan suatu benda, kita perlu memperhatikan kerangka acuannya. Karenanya jika anda berhadapan dengan soal seperti ini, alangkah baiknya jika terlebih dahulu digambarkan diagram dan pemberian label untuk mempermudah penyelesaian.
Untuk contoh di atas, digunakan vKD, vLD dan vKL. vKD = kecepatan kapal relatif terhadap dermaga, vLD = kecepatan arus laut relatif terhadap dermaga, vKL = kecepatan kapal relatif terhadap arus laut. Perhatikan bahwa vKL merupakan kecepatan kapal relatif terhadap laut, sedangkan vKD merupakan kecepatan kapal relatif terhadap dermaga. Dalam hal ini, vKD = vKL ditambah efek yang ditimbulkan oleh arus laut (vLD). Jadi kecepatan kapal relatif terhadap dermaga atau tepi laut adalah vKD = vKL + vLD
Pertanyaan soal ini adalah : Dengan sudut berapakah kapal harus diarahkan ? Dengan berpedoman pada diagram, soal ini bisa dijawab dengan mudah...
KL
LD
vv
=θsin
smsm
/10/2sin =θ
2,0sin =θ
2,0sin 1−=θ
o5,11=θ
23. Lanjutan soal nomor 14. Laju kapal pada laut yang tenang = vKL = 10 m/s. Jika kapal tersebut menyebrang lurus ke seberang laut yang laju arusnya = 2 m/s, tentukan kecepatan (besar dan arah) kapal relatif terhadap dermaga atau tepi laut.
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambar diagram vektor kecepatan
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
71
vKD = kecepatan kapal relatif terhadap dermaga atau tepi laut = ?
vLD = kecepatan arus laut relatif terhadap dermaga = 2 m/s
vKL = kecepatan kapal relatif terhadap arus laut = 10 m/s
Langkah kedua, menentukan kelajuan atau besar kecepatan kapal relatif terhadap dermaga atau tepi laut (vKD)
LDKLKD vvv +=
22 )/2()/10( smsmvKD +=
2222 /4/100 smsmvKD +=
22 /104 smvKD =
smvKD /2,10=
Langkah ketiga, menghitung arah
KL
LD
vv
Tan =θ
smsmTan
/10/2
=θ
2,0=θTan
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
72
2,01−= Tanθ (Tekan kalkulator dengan tombol INV TAN atau Tan‐1)
o3,11=θ
Perhatikan bahwa walaupun soal ini mirip dengan soal sebelumnya, tetapi besar sudut yang diperoleh berbeda.
24. Sebuah pesawat, terbang dengan laju 400 km/jam ke arah timur dan pada saat yang sama angin meniup ke arah selatan dengan kecepatan 60 km/jam. Berapakah kecepatan (besar dan arah) pesawat relatif terhadap bumi ?
Panduan jawaban :
Langkah pertama, menggambar diagram kecepatan
Langkah kedua, menentukan kecepatan resultan (R) pesawat (kecepatan pesawat relatif terhadap bumi)
22 )/60()/400( jamkmjamkmR +=
2222 /3600/160000 jamkmjamkmR +=
22 /163600 jamkmR =
jamkmR /5,404=
Langkah ketiga, menentukan arah
jamkmjamkmTan
/400/60
=θ
15,0=θTan
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
73
15,01−=Tanθ (Tekan kalkulator dengan tombol INV TAN atau Tan‐1)
o5,8=θ
25. Lanjutan soal nomor 16. Dalam arah manakah pilot harus menerbangkan pesawat agar pesawat tersebut terbang tepat ke arah timur menurut pengamat di bumi ?
Langkah pertama, menggambar diagram kecepatan
Langkah kedua, menentukan arah
jamkmjamkmSin
/400/60
=θ
15,0=θSin
15,01−= Sinθ (Tekan kalkulator dengan tombol INV TAN atau Tan‐1)
o6,8=θ
Pilot harus menerbangkan pesawat 8,6o terhadap arah timur
Langkah ketiga, menentukan besar kecepatan resultan (R) pesawat (kecepatan pesawat relatif terhadap bumi)
jamkmRCos
/400=θ
)6,8)(/400( oCosjamkmR =
)99,0)(/400( ojamkmR =
jamkmR /5,395=
Kelajuan pesawat tepat pada arah timur = 395,5 km/jam. (Kelajuan = besar kecepatan)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
74
Perkalian titik dan perkalian silang
Perkalian titik
1. Mengapa perkalian skalar disebut juga sebagai perkalian titik atau sebaliknya perkalian titik disebut juga sebagai perkalian skalar ?
Pembahasan :
Sebenarnya ini soal penamaan saja. Disebut perkalian skalar karena perkalian tersebut menghasilkan besaran skalar. Besaran skalar = besaran yang mempunyai besar saja. Besaran skalar tidak memiliki arah. Perkalian skalar dari dua vektor, misalnya vektor A dan B dinyatakan dengan A.B. Karena digunakan notasi titik (.) maka perkalian skalar dinamakan perkalian titik.
2. Dapatkah hasil perkalian titik bernilai negatif ?
Pembahasan :
Hasil perkalian titik bisa bernilai negatif. Misalnya terdapat dua vektor, sebut saja vektor A dan vektor B. Apabila kedua vektor ini berlawanan arah (membentuk sudut 180o), maka hasil perkalian titik antara vektor A dan vektor B bernilai negatif.
A.B = AB cos 180º = AB (‐1) = ‐AB
3. Jika A.B = 0, benarkah A dan B saling sejajar ? buktikan !
Pembahasan :
Ketika dua vektor, misalnya vektor A dan vektor B saling sejajar, maka besar sudut yang dibentuk = 0. Cos 0 = 1
A.B = AB cos 0 = AB (1) = AB
Dari hasil perhitungan ini bisa disimpulkan bahwa kedua vektor tidak saling sejajar. Kedua vektor tersebut sebenarnya saling tegak lurus. Ketika dua vektor saling tegak lurus, sudut yang dibentuk = 90o. Cos 90o = 0.
A.B = AB cos 90o = AB (0) = 0
4. Jika vektor A dan B berlawanan arah, bagaimana hasil perkalian titik dari vektor A dan B ? jelaskan dengan contoh !
Pembahasan :
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
75
Jika vektor A dan vektor B berlawanan arah maka sudut yang dibentuk = 180º. Cos 180º = ‐1. Dengan demikian hasil perkalian titik antara vektor A dan vektor B bernilai negatif.
A.B = AB cos 180º = AB (‐1) = ‐AB
Contoh :
Misalnya besar vektor A = 4 satuan dan besar vektor B = 5 satuan. Kedua vektor ini berlawanan arah…
A.B = AB cos 180º = (4)(5)(‐1) = ‐20 satuan
5. Buktikan bahwa A.B = B.A ! jelaskan dengan contoh...
Pembahasan :
Contoh 1 :
Misalnya terdapat dua vektor, sebut saja vektor A dan vektor B. A = 10 satuan, B = 20 satuan. Jika vektor A dan vektor B membentuk sudut 30º, tentukan A.B dan B.A
A.B = AB cosθ = (10)(20) cos 30o = (200)(0,87) = 173,2
B.A = BA cosθ = (20)(10) cos 30o = (200)(0,87) = 173,2
Contoh 2 :
A = 2 satuan, B = 4 satuan. Jika vektor A dan vektor B membentuk sudut 60º, tentukan A.B dan B.A
A.B = AB cosθ = (2)(4) cos 60o = (200)(0,5) = 100
B.A = BA cosθ = (4)(2) cos 60o = (200)(0,5) = 100
Hasilnya sama…..
6. Dua vektor A dan B, masing‐masing besarnya 4 satuan dan 5 satuan. Jika sudut yang dibentuk kedua vektor tersebut adalah 60o, tentukan hasil perkalian titik dari vektor A dan B
Pembahasan :
Perkalian titik dari vektor A dan vektor B = A.B atau B.A
A.B = AB cosθ = (4)(5) cos 60o = (20)(0,5) = 10 satuan
B.A = BA cosθ = (5)(4) cos 60o = (20)(0,5) = 10 satuan
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
76
7. Vektor A dan B membentuk sudut 90o. Jika A = 10 satuan dan B = 5 satuan, tentukan A.B
Pembahasan :
A.B = AB cosθ = (10)(5) cos 60o = (50)(0,5) = 25 satuan
8. Hitunglah hasil perkalian titik dari dua vektor berikut ini : P = 6 satuan pada 30o dan Q = 3 satuan pada 120o
Pembahasan :
Langkah pertama, menggambarkan vektor P dan Q
120o – 30o = 90o
Tujuan dari langkah pertama (menggambar vektor) adalah untuk mengetahui besar sudut apit antara vektor P dan Q. Tidak perlu melewati langkah pertama jika anda sudah terbiasa…
Langkah kedua, menentukan hasil perkalian titik vektor P dan Q
Karena P.Q = Q.P maka kita cukup menggunakan salah satunya saja…
P.Q = PQ cosθ = (6)(3) cos 90o = (18)(0) = 0
9. Vektor P dan Q memiliki pangkal berhimpit, di mana P = 4 satuan dan Q = 3 satuan. Vektor P membentuk sudut 30o terhadap sumbu x positif, sedangkan vektor Q membentuk sudut 60o terhadap sumbu x positif. Tentukan hasil perkalian titik dari kedua vektor tersebut !
Pembahasan :
Vektor P membentuk sudut 30o terhadap sumbu x positif sedangkan vektor Q membentuk sudut 60o terhadap sumbu x positif. Dengan demikian, vektor P dan Q membentuk sudut 60o – 30o = 30o
Hasil perkalian titik antara vektor P dan Q :
P.Q = PQ cosθ = (4)(3) cos 30o = (12)(0,9) = 10,7 satuan
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
77
10. Vektor A dan B membentuk sudut 60o. Jika A = 4 satuan dan A.B = 20, tentukan nilai B
Pembahasan :
A.B = AB cosθ
20 = (4)(B) cos 60o
20 = (4)(B) (0,5)
20 = (2)(B)
220
=B
10=B satuan
11. Diketahui A = 4 satuan, B = 5 satuan. Jika A.B = 10 satuan, tentukan sudut apit antara vektor A dan B
Pembahasan :
A.B = AB cosθ
10 = (4)(5) cosθ
10 = 20 cosθ
2010
=θCos
5,0=θCos
5,0cos 1−=θ (Tekan kalkulator dengan tombol INV Cos atau Cos‐1)
o60=θ
12. Vektor A dan B masing‐masing besarnya 1 satuan dan 2 satuan. Tentukan perkalian titik antara kedua vektor jika sudut yang terbentuk adalah 0, 30o, 60o, 90o, 120o, 150o, 180o
Pembahasan :
A.B = AB cosθ = (1)(2) cos 0 = (2)(1) = 2 satuan
A.B = AB cosθ = (1)(2) cos 30o = (2)(0,87) = 1,7 satuan
A.B = AB cosθ = (1)(2) cos 60o = (2)(0,5) = 1 satuan
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
78
A.B = AB cosθ = (1)(2) cos 90o = (2)(0) = 0 satuan
A.B = AB cosθ = (1)(2) cos 120o = (2)(‐0,5) = ‐1 satuan
A.B = AB cosθ = (1)(2) cos 150o = (2)(‐0,87) = ‐1,7 satuan
A.B = AB cosθ = (1)(2) cos 180o = (2)(‐1) = ‐2 satuan
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
79
Perkalian silang
1. Mengapa perkalian vektor disebut juga sebagai perkalian silang dan sebaliknya perkalian silang disebut juga sebagai perkalian vektor ?
Pembahasan :
Ini soal penamaan saja. Disebut perkalian vektor karena perkalian tersebut menghasilkan besaran vektor. Besaran vektor = besaran yang mempunyai nilai dan arah. Perkalian vektor dari dua vektor, misalnya vektor A dan B dinyatakan dengan A x B. Karena digunakan notasi silang (x) maka perkalian vektor dinamakan perkalian silang.
2. Dapatkah hasil perkalian silang bernilai negatif ?
Pembahasan :
Hasil perkalian silang selalu bernilai positif. Perkalian silang antara dua vektor biasa dinyatakan
dengan persamaan berikut : A x B = AB sin θ atau B x A = BA sin →θ oo 1800 ≤≤θ
Yang menentukan suatu perkalian silang menghasilkan nilai positif atau negatif adalah sin θ .
Sin 0o = 0
Sin 30o = 0,5
Sin 60o = 0,87
Sin 90o = 1
Sin 120o = 0,87
Sin 150o = 0,5
Sin 180o = 0
(Semuanya bernilai positif)
3. Misalnya diketahui dua vektor, sebut saja vektor A dan B. Mungkinkah A x B = B x A ?
Pembahasan :
Perkalian silang tidak bersifat komutatif atau anti komutatif. Karenanya A x B tidak sama dengan B x A. Dalam perkalian silang, A x B = ‐ B x A. Tanda negatif menunjukkan bahwa A x B berlawanan arah B x A.
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
80
Untuk lebih memahami persoalan ini, silahkan pelajari materi perkalian silang pada modul perkalian vektor dan skalar. Sudah dijelaskan secara mendetail dalam modul.
4. Mungkinkah hasil perkalian silang dari dua vektor = 0 ?
Pembahasan :
Perkalian silang antara dua vektor bisa bernilai nol. Hal ini terjadi ketika kedua vektor saling sejajar atau berlawanan arah. Ketika kedua vektor saling sejajar, sudut yang dibentuk = 0o.
A x B = AB sin 0o = AB (0) = 0
B x A = BA sin 0o = BA (0) = 0
Sebaliknya ketika kedua vektor berlawanan arah, sudut yang dibentuk = 180o.
A x B = AB sin 180o = AB (0) = 0
B x A = BA sin 180o = BA (0) = 0
5. Dua vektor A dan B, masing‐masing besarnya 4 satuan dan 2 satuan. Jika sudut yang dibentuk kedua vektor tersebut adalah 60o, tentukan hasil perkalian silang dari vektor A dan B (besar dan arah)
Pembahasan :
Langkah pertama, menghitung besar A x B dan B x A
A x B = (4)(2) sin 60o = (8)(0,866) = 6,9 satuan
B x A = (2)(4) sin 60o = (8)(0,866) = 6,9 satuan
Langkah kedua, menentukan arah A x B dan B x A
Arah A x B
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
81
Arah A x B tegak lurus bidang di mana vektor A dan B berada. Arah A x B bisa ditentukan menggunakan kaidah tangan kanan. Genggamlah jari tangan anda, di mana arahnya berlawanan dengan putaran jarum jam. Arah A x B searah dengan arah ibu jari tangan…
Arah B x A
Arah B x A tegak lurus bidang di mana vektor B dan A berada. Arah B x A bisa ditentukan menggunakan kaidah tangan kanan. Genggamlah jari tangan anda searah dengan putaran jarum jam. Arah B x A searah dengan arah ibu jari tangan…
6. Vektor A dan B membentuk sudut 90o. Jika A = 10 satuan dan B = 5 satuan, tentukan besar dan arah dari A x B dan B x A
Pembahasan :
Langkah pertama, menghitung besar A x B dan B x A
A x B = (10)(5) sin 90o = (50)(1) = 50 satuan
B x A = (5)(10) sin 90o = (50)(1) = 50 satuan
Langkah kedua, menentukan arah A x B dan B x A
Arah A x B
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
82
Arah A x B tegak lurus bidang di mana vektor A dan B berada. Arah A x B bisa ditentukan menggunakan kaidah tangan kanan. Genggamlah jari tangan anda, di mana arahnya berlawanan dengan putaran jarum jam. Arah A x B searah dengan arah ibu jari tangan…
Arah B x A
Arah B x A tegak lurus bidang di mana vektor B dan A berada. Arah B x A bisa ditentukan menggunakan kaidah tangan kanan. Genggamlah jari tangan anda searah dengan putaran jarum jam. Arah B x A searah dengan arah ibu jari tangan…
7. Diketahui P = 6 satuan, terletak pada 30o terhadap sumbu x dan Q = 5 satuan, terletak pada 120o terhadap sumbu x. Tentukan besar P x Q dan Q x P…
Pembahasan :
Vektor P terletak pada 30o terhadap sumbu x dan vektor Q terletak pada 120o terhadap sumbu x. Dengan demikian, vektor P dan Q membentuk sudut 120º ‐ 30º = 90o
P x Q = (6)(5) sin 90o = (30)(1) = 30 satuan
Q x P = (5)(6) sin 90o = (30)(1) = 30 satuan
8. Diketahui F1 = 4 N dan F2 = 3 N. Jika F1 x F2 = 0, tentukan besar sudut apit F1 dan F2
Pembahasan :
Jika hasil perkalian silang antara dua vektor = 0 maka kedua vektor pasti saling berhimpit (0o) atau berlawanan arah (180º). Lihat soal nomor 4
9. Vektor A dan B membentuk sudut 30o. Jika A = 8 satuan dan A x B = 20, tentukan nilai B
Pembahasan :
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
83
A x B = AB sin 30o
20 = (8)(B)(0,5)
20 = (4)(B)
420
=B
5=B satuan
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
84
Perkalian titik menggunakan komponen vektor satuan
1. Tunjukkan bahwa i . i = j . j = k . k = 1 dan i . j = j . k = k . i = 0
Pembahasan :
Vektor satuan (i, j dan k) merupakan suatu vektor yang besarnya = 1. Vektor satuan tidak mempunyai satuan. Vektor satuan berfungsi untuk menunjukan suatu arah dalam ruang. Pada sistem koordinat xyz kita menggunakan vektor satuan i untuk menunjukkan arah sumbu x positif, vektor satuan j untuk menunjukkan arah sumbu y positif dan vektor satuan k untuk menunjukkan arah sumbu y positif.
Vektor satuan i, j dan k saling tegak lurus satu sama lain (sebagaimana sumbu x, y dan z) sehingga memudahkan perhitungan. Soal ini bisa diselesaikan dengan mudah menggunakan persamaan perkalian skalar atau perkalian titik A.B = AB cosθ .
i . i = (1)(1) cos 0 = (1)(1)(1) = 1
j . j = (1)(1) cos 0 = (1)(1)(1) = 1
k . k = (1)(1) cos 0 = (1)(1)(1) = 1
Vektor satuan i berhimpit dengan i, j berhimpit dengan j dan k berhimpit dengan k, karenanya sudut yang dibentuk = 0.
i . j = (1)(1) cos 90o = (1)(1)(0) = 0
i . k = (1)(1) cos 90o = (1)(1)(0) = 0
j . k = (1)(1) cos 90o = (1)(1)(0) = 0
Vektor satuan i, j dan k saling tegak lurus satu sama lain (sudut yang dibentuk = 90o)
2. Diketahui vektor A = Axi + Ayj + Azk dan vektor B = Bxi + Byj + Bzk. Tunjukkan bahwa A . B = AxBx + AyBy + AzBz
Pembahasan :
A . B = (Axi + Ayj + Azk).(Bxi + Byj + Bzk)
A . B = Axi . Bxi + Axi . Byj + Axi . Bzk +
Ayj . Bxi + Ayj . Byj + Ayj . Bzk +
Azk . Bxi + Azk . Byj + Azk . Bzk
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
85
A . B = AxBx (i . i) + AxBy (i . j) + Ax Bz (i . k) +
AyBx (j . i) + AyBy (j . j) + AyBz (j . k) +
AzBx (k . i) + AzBy (k . j) + AzBz (k . k)
Karena i . i = j . j = k . k = 1 dan i . j = i . k = j . k = 0, maka :
A . B = AxBx (1) + AxBy (0) + Ax Bz (0) +
AyBx (0) + AyBy (1) + AyBz (0) +
AzBx (0) + AzBy (0) + AzBz (1)
A . B = AxBx (1) + 0 + 0 +
0 + AyBy (1) + 0 +
0 + 0 + AzBz (1)
A . B = AxBx + AyBy + AzBz
Berdasarkan hasil perhitungan ini, bisa disimpulkan bahwa perkalian skalar atau perkalian titik dari dua vektor adalah jumlah dari perkalian komponen‐komponennya yang sejenis.
3. Diketahui dua vektor : A = 2i ‐ 4j dan B = ‐6i + 3j. Hitunglah A . B !
Pembahasan :
A . B = AxBx + AyBy + AzBz
A . B = (2)(‐6) + (‐4)(3)
A . B = ‐12 – 12
A . B = ‐24
4. Diketahui dua vektor : A = 2i + 4j – 2k dan B = 3i + 6j + 3k. Hitunglah A . B dan B . A !
Pembahasan :
A . B = axbx + ayby + azbz
A . B = (2)(3) + (4)(6) + (‐2)(3)
A . B = 6 + 24 – 6
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
86
A . B = 24
B . A = BxAx + ByAy + BzAz
B . A = (3)(2) + (6)(4) + (3)(‐2)
B . A = 6 + 24 ‐ 6
B . A = 24
hasilnya sama… A . B = B . A
5. Diketahui tiga vektor : A = 3i + 4j + 5k, B = 2i + 3j + 4k dan C = 4i + 5j + 6k. Hitunglah A . (B + C)
Pembahasan :
Ax = 3, Ay = 4, Az = 5
Bx = 2, By = 3, Bz = 4
Cx = 4, Cy = 5, Cz = 6
Perkalian titik memenuhi hukum distributif : A . (B + C) = A . B + A . C
A . B = AxBx + AyBy + AzBz
A . B = (3)(2) + (4)(3) + (5)(4)
A . B = 6 + 12 + 20
A . B = 38
A . C = AxCx + AyCy + AzCz
A . C = (3)(4) + (4)(5) + (5)(6)
A . C = 12 + 20 + 30
A . C = 62
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
87
A . (B + C) = A . B + A . C
A . (B + C) = 38 + 62
A . (B + C) = 100
6. Besar vektor A dan B berturut‐turut adalah 8 satuan dan 4 satuan. Amati gambar di bawah… Hitung A.B !
Pembahasan :
Sebelum menghitung perkalian titik vektor A dan B, terlebih dahulu dihitung komponen vektor.
Ax = (8) cos 0o = (8) (1) = 8
Ay = (8) sin 0o = (8) (0) = 0
Az = 0
Bx = (4) cos 90o = (4) (0) = 0
By = (4) sin 90o = (4) (1) = 4
Bz = 0
Vektor A hanya mempunyai komponen vektor pada sumbu x dan vektor B hanya mempunyai komponen vektor pada sumbu y. Komponen z bernilai nol karena vektor A dan B berada pada bidang xy.
Sekarang kita hitung perkalian titik antara vektor A dan B menggunakan persamaan perkalian titik dengan vektor komponen :
A.B = Ax Bx + AyBy + AzBz
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
88
A.B = (8) (0) + (0) (4) + 0
A.B = 0 + 0 + 0
A.B = 0
Bandingkan dengan cara pertama
A.B = AB cosθ
A.B = (8)(4) cos 90
A.B = (8)(4) (0)
A.B = 0
Hasilnya sama…
7. Besar vektor A dan B berturut‐turut adalah 10 satuan dan 5 satuan. Hitunglah perkalian titik kedua vektor tersebut (A . B), jika sudut yang terbentuk adalah 60o. Amati gambar di bawah...
Pembahasan :
Sebelum menghitung perkalian titik vektor A dan B, terlebih dahulu dihitung komponen vektor.
Ax = (10) cos 0o = (10) (1) = 10
Ay = (10) sin 0o = (10) (0) = 0
Az = 0
Bx = (5) cos 60o = (5) (0,5) = 2,5
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
89
By = (5) sin 60o = (5) (0,866) = 4,3
Bz = 0
Vektor A hanya mempunyai komponen vektor pada sumbu x dan vektor B mempunyai komponen vektor pada sumbu x dan y. Komponen z bernilai nol karena vektor A dan B berada pada bidang xy.
Sekarang kita hitung perkalian titik antara vektor A dan B menggunakan persamaan perkalian titik dengan vektor komponen :
A.B = Ax Bx + AyBy + AzBz
A.B = (10) (2,5) + (0) (4,3) + 0
A.B = 25 + 0 + 0
A.B = 25 satuan
Bandingkan dengan cara pertama
A.B = AB cosθ
A.B = (10)(5) cos 60o
A.B = (10)(5) (0,5)
A.B = 25 satuan
Hasilnya sama…
8. Diketahui A = 4 satuan, B = 8 satuan. Tentukan A.B menggunakan vektor satuan jika kedua vektor membentuk sudut 90o. Lihat gambar di bawah…
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
90
Pembahasan :
Terlebih dahulu dihitung komponen vektor.
Ax = A cos θ
Ax = (4) cos 30o = (4) (0,87) = 3,5 satuan
Ay = A sin θ
Ay = (4) sin 30o = (4)(0,5) = 2 satuan
Az = 0
Bx = ‐B cos θ
Bx = (‐8) cos 60o = (‐8) (0,5) = ‐4 satuan
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
91
By = B sin θ
By = (8) sin 60o = (8) (0,87) = 7 satuan
Bz = 0
Vektor A dan B mempunyai komponen vektor pada sumbu x dan y. Komponen z bernilai nol karena vektor A dan B berada pada bidang xy. Sekarang kita hitung perkalian skalar atau perkalian titik antara vektor A dan B.
A.B = Ax Bx + AyBy + AzBz
A.B = (3,5) (‐4) + (2)(7) + 0
A.B = ‐14 + 14 + 0
A.B = 0
Bandingkan dengan cara pertama
A.B = AB cosθ
A.B = (4)(8) cos 90o
A.B = (10)(5) (0)
A.B = 0
Hasilnya sama…
9. Vektor A dan B masing‐masing besarnya 4 satuan dan 8 satuan. Vektor A terletak pada 120o terhadap sumbu x positif sedangkan vektor B terletak pada 240o terhadap sumbu x positif. Tentukan A.B !
Pembahasan :
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
92
Terlebih dahulu dihitung komponen vektor.
Ax = ‐A cos θ
Ax = (‐4) cos 60o = (‐4) (0,5) = ‐2 satuan
Ay = A sin θ
Ay = (4) sin 60o = (4)(0,87) = 3,48 satuan
Az = 0
Bx = ‐B cos θ
Bx = (‐8) cos 60o = (‐8) (0,5) = ‐4 satuan
By = B sin θ
By = (‐8) sin 60o = (‐8) (0,87) = ‐6,96 satuan
Bz = 0
Sekarang kita hitung perkalian skalar atau perkalian titik antara vektor A dan B.
A.B = Ax Bx + AyBy + AzBz
A.B = (‐2)(‐4) + (3,48)(‐6,96) + 0
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
93
A.B = 8 – 24,22 + 0
A.B = ‐16 satuan
Bandingkan dengan cara pertama
A.B = AB cosθ
A.B = (4)(8) cos 120o
A.B = (4)(8) (‐0,5)
A.B = ‐16
Hasilnya sama…
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
94
Perkalian silang menggunakan komponen vektor satuan
1. Tunjukkan bahwa i x i = j x j = k x k = 0 dan i x j = k, j x k = i dan k x i = j
Pembahasan :
Menggunakan persamaan perkalian silang atau perkalian vektor A x B = AB sin θ , diperoleh :
i x i = (1)(1) sin 0 = (1)(1)(0) = 0
j x j = (1)(1) sin 0 = (1)(1)(0) = 0
k x k = (1)(1) sin 0 = (1)(1)(0) = 0
Vektor satuan i berhimpit dengan i, j berhimpit dengan j dan k berhimpit dengan k, karenanya sudut yang dibentuk = 0. Angka nol ditebalkan untuk mengingatkan bahwa hasil perkalian tersebut adalah vektor nol, sebuah vektor yang komponennya = 0 dan arah tak terdefinisikan.
Menggunakan persamaan perkalian silang atau perkalian vektor A x B = AB sin θ dan sifat anti komutatif dari perkalian vektor (A x B = ‐ B x A), maka diperoleh :
i x j = ‐j x i = (1)(1) sin 90o = (1)(1)(1) = k
j x k = ‐k x j = (1)(1) sin 90o = (1)(1)(1) = i
k x i = ‐i x k = (1)(1) sin 90o = (1)(1)(1) = j
Vektor satuan i, j dan k saling tegak lurus satu sama lain, sehingga sudut yang dibentuk = 90o
2. Diketahui vektor A = Axi + Ayj + Azk dan vektor B = Bxi + Byj + Bzk. Tunjukkan bahwa A x B = (AyBz ‐ AzBy)i + (AzBx ‐ AxBz) j + (AxBy ‐ AyBx) k
Pembahasan :
A x B = (Axi + Ayj + Azk) x (Bxi + Byj + Bzk)
A x B = Axi x Bxi + Axi x Byj + Axi x Bzk +
Ayj x Bxi + Ayj x Byj + Ayj x Bzk +
Azk x Bxi + Azk x Byj + Azk x Bzk
A x B = AxBx (i x i) + AxBy (i x j) + Ax Bz (i x k) +
AyBx (j x i) + AyBy (j x j) + AyBz (j x k) +
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
95
AzBx (k x i) + AzBy (k x j) + AzBz (k x k)
Karena i x i = j x j = k x k = 0 dan i x j = ‐j x i = k, j x k = ‐k x j = i, k x i = ‐i x k = j, maka :
A x B = AxBx (0) + AxBy (k) + Ax Bz (‐j) +
AyBx (‐k) + AyBy (0) + AyBz (i) +
AzBx (j) + AzBy (‐i) + AzBz (0)
A x B = AxBy (k) + Ax Bz (‐j) +
AyBx (‐k) + AyBz (i) +
AzBx (j) + AzBy (‐i)
A x B = AxBy (k) + Ax Bz (‐j) + AyBx (‐k) + AyBz (i) + AzBx (j) + AzBy (‐i)
A x B = (AyBz ‐ AzBy)i + (AzBx ‐ Ax Bz)j + (AxBy ‐ AyBx )k
Pahami perlahan‐lahan....
3. Diketahui vektor A = Axi + Ayj + Azk dan vektor B = Bxi + Byj + Bzk. Cari B x A !
Pembahasan :
B x A = (Bxi + Byj + Bzk) + (Axi + Ayj + Azk)
B x A= Bxi x Axi + Bxi x Ayj + Bxi x Azk +
Byj x Axi + Byj x Ayj + Byj x Azk +
Bzk x Axi + Bzk x Ayj + Bzk x Azk
B x A = BxAx (i x i) + BxAy (i x j) + BxAz (i x k) +
ByAx (j x i) + ByAy (j x j) + ByAz (j x k) +
BzAx (k x i) + BzAy (k x j) + BzAz (k x k)
Karena i x i = j x j = k x k = 0 dan i x j = ‐j x i = k, j x k = ‐k x j = i, k x i = ‐i x k = j, maka :
B x A = BxAx (0) + BxAy (k) + BxAz (‐j) +
ByAx (‐k) + ByAy (0) + ByAz (i) +
BzAx (j) + BzAy (‐i) + BzAz (0)
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
96
B x A = BxAy (k) + BxAz (‐j) + ByAx (‐k) + ByAz (i) + BzAx (j) + BzAy (‐i)
B x A = ByAz (i) + BzAy (‐i) + BzAx (j) + BxAz (‐j) + BxAy (k) + ByAx (‐k)
B x A = (ByAz – BzAy)i + (BzAx ‐ BxAz)j + (BxAy – ByAx)k
4. Diketahui A = 2i ‐ 4j dan B = ‐6i + 3j. Hitunglah A x B !
Pembahasan :
A x B = (AyBz ‐ AzBy)i + (AzBx ‐ Ax Bz)j + (AxBy ‐ AyBx )k
A x B = ((‐4)(0) – (0)(3))i + ((0)(‐6) – (2)(0))j + ((2)(3) – (‐4)(‐6))k
A x B = 0 + 0 + (6 – 24)k
A x B = ‐18k
Tanda negatif menunjukkan bahwa arah vektor satuan (k) menunjuk sumbu z negatif
5. Diketahui A = 2i ‐ 4j dan B = ‐6i + 3j. Hitunglah B x A !
Pembahasan :
B x A = (ByAz – BzAy)i + (BzAx ‐ BxAz)j + (BxAy – ByAx)k
B x A = ((3)(0) – (0)(‐4))i + ((0)(2) – (‐6)(0))j + ((‐6)(‐4) – (3)(2))k
B x A = (0 – 0)i + (0 – 0)j + (24 – 6)k
B x A = 0 + 0 + 18k
B x A = 18k
Tanda positif menunjukkan bahwa arah vektor satuan (k) menunjuk sumbu z positif. Bandingkan dengan jawaban nomor 4 (Besarnya sama, hanya arahnya berlawanan)
6. Diketahui dua vektor : A = 2i + 4j – 2k dan B = 3i + 6j + 3k. Hitunglah A x B dan B x A !
Pembahasan :
Ax = 2, Ay = 4, Az = ‐2
Bx = 3, By = 6, Bz = 3
A x B = (AyBz ‐ AzBy)i + (AzBx ‐ Ax Bz)j + (AxBy ‐ AyBx )k
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
97
A x B = ((4)(3) – (‐2)(6))i + ((‐2)(3) – (2)(3))j + ((2)(6) – (4)(3))k
A x B = (12 – (‐12)i + (‐6 ‐ 6)j + (12 ‐ 12 )k
A x B = (12 + 12)i + (‐12)j + (0)k
A x B = 24i ‐12j
B x A = (ByAz – BzAy)i + (BzAx ‐ BxAz)j + (BxAy – ByAx)k
B x A = ((6)(‐2) – (3)(4))i + ((3)(2) – (3)(‐2))j + ((3)(4) – (6)(2))k
B x A = (‐12 – 12)i + (6 – (‐6)j + (12 – 12)k
B x A = ‐24i + (6 + 6)j + (0)k
B x A = ‐24i + 12j
7. Diketahui dua vektor : A = 2i ‐ 4j + 3k dan B = 4i + 2j ‐ 6k. Hitunglah A x B dan B x A !
Pembahasan :
Ax = 2, Ay = ‐4, Az = 3
Bx = 4, By = 2, Bz = ‐6
A x B = (AyBz ‐ AzBy)i + (AzBx ‐ Ax Bz)j + (AxBy ‐ AyBx )k
A x B = ((‐4)(‐6) – (3)(2))i + ((3)(4) – (2)(‐6))j + ((2)(2) – (‐4)(4))k
A x B = (24 – 6)i + (12 – (‐12)j + (4 – (‐16)k
A x B = 18i + (12 + 12)j + (4 + 16)k
A x B = 18i + 24j + 20k
B x A = (ByAz – BzAy)i + (BzAx ‐ BxAz)j + (BxAy – ByAx)k
B x A = ((2)(3) – (‐6)(‐4))i + ((‐6)(2) – (4)(3)j + ((4)(‐4) – (2)(2))k
B x A = (6 – 24)i + (‐12 – 12)j + (‐16 – 4)k
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
98
B x A = ‐18i + (‐24)j + (‐20)k
B x A = ‐18i ‐ 24j ‐20k
8. Diketahui tiga vektor : A = 3i + 4j + 5k, B = 2i + 3j + 4k dan C= 4i + 5j + 6k. Hitunglah A . (B x C)
Pembahasan :
Ax = 3, Ay = 4, Az = 5
Bx = 2, By = 3, Bz = 4
Cx = 4, Cy = 5, Cz = 6
Terlebih dahulu dihitung B x C
B x C= (ByCz – BzCy)i + (BzCx ‐ BxCz)j + (BxCy – ByCx)k
B x C = ((3)(6) – (4)(5))i + ((4)(4) – (2)(6))j + ((2)(5) – (3)(4))k
B x C = (18 – 20)i + (16 – 12)j + (10 – 12)k
B x C = –2i + 4j + 2k
A . (B x C) = (3i + 4j + 5k).(–2i + 4j + 2k)
A . (B x C) = (3)(‐2) + (4)(4) + (5)(2)
A . (B x C) = ‐6 + 16 + 10
A . (B x C) = 20
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
99
Penjumlahan vektor menggunakan komponen vektor satuan
1. Nyatakanlah gaya‐gaya pada gambar di bawah dalam bentuk R = Rxi + Ryj + Rzk
Pembahasan :
R = 3i + 4j
2. Nyatakanlah gaya‐gaya pada gambar di bawah dalam bentuk R = Rxi + Ryj + Rzk
Pembahasan :
R = ‐3i + 4j
(Perhatikan tanda)
3. Diketahui F = 6i – 3j. Gambar resultan gaya tersebut…
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
100
Pembahasan :
4. Dua buah gaya yang bekerja pada sebuah benda dinyatakan sebagai berikut F1 = 3i + 6j N dan F2 = ‐6i – 3j N. Gambarkan resultan kedua gaya tersebut…
Pembahasan :
5. Lanjutan soal nomor 4. Tentukan resultan kedua gaya tersebut dalam bentuk komponen vektor satuan. Tentukan juga besar resultan kedua gaya tersebut.
F1 = 3i + 6j N
F2 = ‐6i – 3j N
Pembahasan :
(R = resultan)
Fx = 3 – 6 = ‐3 N
Fy = 6 – 3 = 3 N
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
101
Resultan kedua gaya dalam bentuk komponen :
F = Fxi + Fyj + Fzk
F = ‐3i + 3j N
Besar resultan kedua gaya :
222 FzFyFxF ++=
22 )3()3( NNF +−=
22 99 NNF +=
218NF =
NF 2,4=
6. Diketahui F1 = 2i + 4j N dan F2 = 3i + 6j N. Tentukan resultan kedua gaya tersebut dalam bentuk komponen vektor satuan. Tentukan juga besar resultan kedua gaya tersebut.
Pembahasan :
Fx = 2 + 3 = 5 N
Fy = 4 + 6 = 10 N
Resultan kedua gaya dalam bentuk komponen :
F = Fxi + Fyj + Fzk
F = 5i + 10j N
Besar resultan kedua gaya :
222 FzFyFxF ++=
22 )10()5( NNF +=
22 10025 NNF +=
2125NF =
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
102
NF 2,12=
7. Diketahui
F1 = 4i + 2j N
F2 = 6i + 3j N
F3 = ‐2i ‐ 8j N
Tentukan resultan ketiga gaya tersebut.
Pembahasan :
Fx = 4 + 6 – 2 = 8 N
Fy = 2 + 3 – 8 = ‐3 N
Resultan ketiga gaya dalam bentuk komponen :
F = Fxi + Fyj + Fzk
F = 8i ‐ 3j N
Besar resultan ketiga gaya :
222 FzFyFxF ++=
22 )3()8( NNF −+=
22 964 NNF +=
273NF =
NF 5,8=
8. Diketahui
F1 = 4i + 8j – 2k N
F2 = 3i + 3j + 3k N
F3 = ‐4i + 2j + 3k N
Tentukan resultan ketiga gaya tersebut.
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
103
Pembahasan :
Fx = 4 + 3 – 4 = 3 N
Fy = 8 + 3 + 2 = 13 N
Fz = ‐2 + 3 + 3 = 4 N
Resultan ketiga gaya dalam bentuk komponen :
F = Fxi + Fyj + Fzk
F = 3i + 13j + 4k N
Besar resultan ketiga gaya :
222 FzFyFxF ++=
222 )4()13()3( NNNF ++=
222 161699 NNNF ++=
2194NF =
NF 14=
9. Dua vektor, A dan B masing‐masing besarnya 8 satuan dan 4 satuan. Vektor A membentuk sudut 30o terhadap sumbu x positif sedangkan vektor B membentuk sudut 60o terhadap sumbu x negatif Tentukan resultan kedua vektor tersebut dalam bentuk komponen vektor satuan.
Pembahasan :
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
104
Ax = A cos 30o
Ax = (8)(0,87)
Ax = 7 satuan
Ay = A sin 30o
Ay = (8)(0,5)
Ay = 4 satuan
Bx = ‐B cos 60o
Bx = (‐4)(0,5)
Bx = ‐2 satuan
By = ‐B sin 60o
By = (‐4)(0,87)
By = ‐3,5 satuan
Rx = Ax + Bx = 7 ‐ 2 = 5
Ry = Ay + By = 4 – 3,5 = 0,5
Resultan (R) kedua vektor dalam bentuk komponen :
R = Rxi + Ryj + Rzk
R = 5i + 0,5j
Besar resultan kedua vektor :
222 FzRyRxR ++=
22 5,05 +=R
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
105
25,025 +=R
25,25=R
5=R
10. Sebuah mobil mainan ditarik menggunakan tali dengan gaya sebesar 20 N. Tali membentuk sudut 60o terhadap permukaan tanah. Nyatakanlah vektor gaya (F) dalam komponen‐komponennya !
Pembahasan :
Langkah pertama, menggambar vektor gaya
Langkah kedua, menghitung besar komponen vektor F pada sumbu x dan sumbu y
Fx = F cos θ
Fx = (20 N) cos 60o
Fx = (20 N)(0,5)
Fx = 10 N
Fy = F sin θ
Fy = (20 N) sin 60o
Fy = (20 N)(0,5)
Fy = 17 N
Jangan lupa bagikan kepada teman‐temanmu…
Alexander San Lohat | http://www.gurumuda.com © 2009
106
vektor F dalam bentuk komponen :
F = Fxi + Fyj + Fzk
F = 10i + 17j
11. Jika A = 2i + 4j dan B = 3i – 6j, tentukan resultan dari A + B, B + A, A – B dan B ‐ A
Pembahasan :
A + B = (2i + 4j) + (3i – 6j) = 2i + 4j + 3i – 6j = 5i – 2j
B + A = (3i – 6j) + (2i + 4j) = 3i – 6j + 2i + 4j = 5i – 2j
A – B = (2i + 4j) ‐ (3i – 6j) = 2i + 4j ‐ 3i + 6j = ‐i + 10j
B – A = (3i – 6j) ‐ (2i + 4j) = 3i – 6j ‐ 2i ‐ 4j = i – 10j
Perhatikan A – B : ‐ 3i + 6j adalah B dengan arah terbalik. Jadi A – B sama saja dengan hasil penjumlahan A dan B dengan arah terbalik.
Perhatikan B – A : ‐ 2i ‐ 4j adalah A dengan arah terbalik. Jadi B – A sama saja dengan hasil penjumlahan B dan A dengan arah terbalik.
12. Diketahui A = 8i + 20j ‐ 10k dan B = ‐2j + 3k. Tentukan resultan dari A + B dan A – B
Pembahasan :
A + B = (8i + 20j ‐ 10k) + (‐2j + 3k) = 8i + 20j ‐ 10k ‐2j + 3k = 8i + 18j ‐ 7k
A – B = (8i + 20j ‐ 10k) ‐ (‐2j + 3k) = 8i + 20j ‐ 10k + 2j ‐ 3k = 8i + 22j ‐ 13k