Upload
neneng-dwi-saputri
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Velina Silviyani
1/8
Silviyani et al., Hubungan Posisi Bekerja Petani Lansia Dengan Resiko Terjadinya........
Pendahuluan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakansuatu upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman,
nyaman, dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas
setinggi-tingginya. Maka dari itu K3 mutlak untuk
dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa
kecuali. Upaya K3 diharapkan dapat mencegah danmengurangi risiko terjadinya kecelakaan maupun penyakit
akibat melakukan pekerjaan !". Keselamatan dan kesehatankerja merupakan aspek penting sebagai penunjang
kesejahteraan dan peningkatan produkti#itas kerja dari
tenaga kerja atau masyarakat. Keselamatan dan kesehatan kerja
dinilai dapat mengurangi resiko munculnya $enyakit %kibat Kerja
($%K). $rogram Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di terapkandalam bentuk Unit Kesehatan Kerja (UKK) di setiap puskesmas.
$enyakit akibat kerja yang paling sering terjadi berdasarkan
adalah musculoskeletal disorder . Kasus musculoskeletal disorder
sebesar !.!&&.''' dengan menyerang punggung sebesar &3. '''
kasus, anggota tubuh bagian atas atau leher &*.''' kasus, dan
anggota tubuh bagian ba+ah &.''' kasus ". asil penelitian
tentang Kecelakaan Kerja an edera /ang ialami 0leh $ekerja
1ndustri i Ka+asan 1ndustri $ulo 2adung akarta menunjukkan
Artikel lmia! Hasil Penelitian "a!asis#a $%&'
Abstract n t!is case, t!e erderly (armer #as e)acerbated by a degenerative *rocess t!at occurs. T!e *ur*ose o( t!is study #as to
e)amine t!e correlation bet#een t!e *osition o( elderly (armers #orking #it! t!e risk o( lo# back *ain in t!e #orking area
o( t!e !ealt! center Sumberjambe, +ember. T!is study is a crosssectional researc! #it! - sam*les acuired by cluster
sam*ling met!od. Data #ere collected by using measurement by uestionnaire about t!e risk o( lo#er back *ain and
uestionnaires #orking *osition. T!e results o( t!e score *osition o( t!e old (armer #!o #orked an average o( %./%, and
-/.01 s!o#ed o( elderly (armers #orking not ergonomics. t caused t!e risk o( lo# back *ain on elderly (armer,t!ere are
-2.31 o( elderly (armers !ad an average score o( &%/.&, in t!e meaning t!at t!ey are at risk (or lo#er back *ain. T!e *osition o( elderly (armers #orking contributed '-,&1 to t!e occurence o( t!e risk o( lo# back *ain. Sim*le linear
regeression test, * values belo# %.%%%& 4 5 value 6%.%-7. R$ is %.'-&, and r value o( %.-', t!at means t!ere is a signi(icant
correlation bet#een t!e variables. t s!o#s t!at t!e roles o( t!e 8ccu*ational Healt! 9ursing 68H97 in agriculture s!ould
be im*roved.
Keywords: ;rderly (armers, risk lo# back *ain, #orking *osition
ubungan $osisi 4ekerja $etani 5ansia dengan 6esiko 7erjadinya 8yeri $unggung
4a+ah di 9ilayah Kerja $uskesmas :umberjambe Kabupaten ember
6T!e orking >it! T!e Risk 8(
Lo# Back Pain n T!e >orking Area 8( T!e Healt! = petani lansia memiliki skor rata-rata !'*,!, artinya bah+a mereka berada pada risiko terjadinya
nyeri punggung ba+ah. $osisi bekerja petani lansia memberikan kontribusi 3;,! = terhadap terjadinya risiko nyeri
punggung ba+ah. Uji regresi linear sederhana, nilai p di ba+ah ','''! ? @ ( ','; ), 6 '.3;! dengan nilai r ',;3, yang
berarti ada hubungan yang signi#ikan antara variabel. 1ni menunjukkan bah+a peran dari pea+at kesehatan kerja atau8ccu*ational Healt! 9ursing (08 ) di bidang pertanian harus ditingkatkan.
Kata Kunci: petani lansia, resiko nyeri punggung ba+ah, posisi bekerja
Aelina :ilviyani!, 7antut :usanto, 8ur#ika %smaningrum3!,,3$rogram :tudi 1lmu Kepera+atan, Universitas ember (U8B)
ln. Kalimantan 3>, ember *
;?mail C lovelynaDsilviyaniEyahoo.ac.id
8/18/2019 Velina Silviyani
2/8
8/18/2019 Velina Silviyani
3/8
Silviyani et al., Hubungan Posisi Bekerja Petani Lansia Dengan Resiko Terjadinya........
VariabelFrekuensi
(oran!
Persentase
("!
#enis
Kelamin
laki-laki
7idak beresiko &3 &;,3
7otal ; !''
Artikel lmia! Hasil Penelitian "a!asis#a $%&'
8/18/2019 Velina Silviyani
4/8
Silviyani et al., Hubungan Posisi Bekerja Petani Lansia Dengan Resiko Terjadinya........
ari 7abel ; didapatkan hasil bah+a posisi bekerja
memiliki beberapa indikator pembentuk, yaitu posisi berdiri,
posisi duduk, posisi membungkuk, dan posisi
mengangkat.Aariabel resiko terjadinya nyeri punggung
ba+ah juga memiliki beberapa indikator, diantaranya penyebab, kualitas, daerah, durasiH+aktu serangan, dan tanda
gejala nyeri yang muncul pada tubuh. asil penelitian pada; petani lansia didapatkan hasil bah+a lebih dari setengah
petani lansia melakukan posisi bekerja tidak ergonomi dan
beresiko terkena nyeri punggung ba+ah.
7abel * istribusi 6esponden Menurut 1ndikator 6esiko
7erjadinya 8yeri $unggung 4a+ah i 9ilayah
Kerja $uskesmas :umberjambe 4ulan 0ktober'!3
'ndikator *esiko
$er&adin+a ,+eri
Punun aah
,+eri
$otal$idak
eresikoeresiko
F " F " F "
$enyebab nyeri yangmuncul pada tubuh
&& &*,3 ;! ;3,> ; !''
Kualitas nyeri yangmuncul pada tubuh
&3 &;,3 ; ;&,> ; !''
aerah nyeri yang
muncul pada tubuh&3 &;,3 ; ;&,> ; !''
urasiHlama +aktu
serangan nyeri yang
muncul pada tubuh
&; &>,& ;' ;,* ; !''
7anda-tanda nyeri
yang muncul pada
tubuh
&' &,! ;; ;>, ; !''
7abel > istribusi 6esponden Menurut 1ndikator $osisi
4ekerja $etani 5ansia an Brgonomi Kerja i9ilayah Kerja $uskesmas :umberjambe
Kecamatan :umberjambe Kabupaten ember
'ndikator Posisi
eker&a Petani
lansia
.ronomi Ker&a
$otal$idak
.ronom
i
.ronom
i
F " F " F "$osisi berdiri pada
saat bekerja** *,; 3',; ; !''
$osisi duduk pada
saat bekerja; ;&,> &3 &;,3 ; !''
$osisimembungkuk
pada saat bekerja
;& ;*,< &! &3, ; !''
$osisi mengangkat
pada saat bekerja* *;,3 33 3&,> ; !''
Analisa ivariat
%nalisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara
variabel yaitu hubungan posisi bekerja petani lansia dengan resiko
terjadinya nyeri punggung ba+ah. enis analisis yang digunakanadalah regresi linier sederhana.
tabel < %nalisis 6egresi linier rederhana hubungan posisi bekerja
petani lansia dengan resiko terjadinya nyeri punggung
ba+ah di 9ilayah Kerja $uskesmas :umberjambeKabupaten ember
asil penyajian pada tabel < diatas menunjukkan hasil ujistatistik regresi linier hubungan posisi bekerja petani lansia dengan
resiko terjadinya nyeri punggung ba+ah menunjukkan hubungan
cukup (r G ',;3) dan berpola positi# artinya semakin tidak ergonomi
posisi bekerja petani lansia, maka semakin besar resiko terjadinya
nyeri punggung ba+ah. 8ilai koe#isien determinasi sebesar ',3;!
yang artinya persamaan garis regresi yang diperoleh dapat
menerangkan 3;,!= variasi nilai posisi bekerja atau garis yang
diperoleh cukup baik untuk menerangkan variabel resiko terjadinyanyeri punggung ba+ah. asil uji statistik didapatkan hasil $ value
(','''!) ? @ (',';) dan tingkat kepercayaan ;=.
asil uji statistik regresi linier seder!ana didapatkan nilai
interce*t (nilai a) yaitu nilai yang menunjukkkan perbedaan besarnya
rata-rata variabel resiko terjadinya nyeri punggung ba+ah ketikavariabel posisi bekerja petani lansia G ' sebesar *'.
8/18/2019 Velina Silviyani
5/8
Silviyani et al., Hubungan Posisi Bekerja Petani Lansia Dengan Resiko Terjadinya........
bekerja dengan posisi yang aman, terlihat dari ; indikator
posisi bekerja, semuanya masuk kedalam kategori tidak
ergonomi.
$osisi berdiri yang tidak ergonomi dapat
memepengaruhi terjadinya kelainan muskuloskeletal karenasaat berdiri lama, otot cenderung bekerja statis, dan
menyebabkan elastisitas jaringan berkurang dan tekanan ototmeningkat sehingga timbul rasa nyeri di punggung. 7ekanan
pada bantalan sara# tulang belakang yang mengakibatkan
hernia nukleus pulposus juga dapat muncul. :ikap duduk
yang tidak ergonomi dapat menyebabkan peningkatan
tekanan pada diskus, semakin ergonomis sikap kerja duduk,
kemungkinan gangguan yang akan dialami organ viseral dantulang punggung semakin kecil sehingga risiko terpapar
nyeri pinggang menjadi rendah. uduk yang lama
menyebabkan beban yang berlebihan dan kerusakan jaringan
pada vertebra lumbal.
$ada posisi duduk kerja otot lebih ringan bila duduk
membungkuk duduk membungkuk, dan dengan duduk
membungkuk tekanan pada bantalan sara# lebih besar
Marras dan Kra+o+ski (''*) dalam Kantana ('!'), yangmenyebutkan bah+a posisi membungkuk menyebabkan otot
lebih tegang. 0leh karena orang yang bekerja dengan posisimembungkuk membutuhkan ketahanan otot yang besar, hal
ini menyebabkan pembebanan pada tulang belakang menjadi
lebih besar dan meningkatkan risiko 8$4 *".
$ekerja yang bekerja mengangkat dan memba+a
beban berat setiap hari, maka tulang belakangnya akan terus
mengalami penekanan sehingga lama kelamaan sikap
tubuhnya akan berubah. $erubahan ini terjadi sebagai akibat
dari kebiasaan mereka bertumpu saat memba+a beban, cara bekerja di dalam +aktu lama dengan sikap yang salah (tidak
ergonomi), dapat menyebabkan nyeri pinggang yang
kronis>".$etani lansia tidak bersikap ergonomi pada saat
bekerja bisa disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan
in#ormasi tentang posisi bekerja yang ergonomi dan tidak
ergonomi, sehingga petani hanya bekerja sesuai kebiasaan
petani-petani sebelumnya. , menjelaskan bah+a tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap +a+asan
dan cara pandangnya dalam menghadapi suatu masalah.
:eseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi
cenderung mengutamakan rasio saat menghadapi gagasan
baru dibandingkan mereka dengan pendidikan yang lebih
rendah =), hal ini terlihat dari ; indikator resiko terjadinya
nyeri punggung ba+ah, semuanya masuk kedalam kategori beresiko
terjadi nyeri punggung ba+ah.%nalisis karakteristik responden yang disajikan pada tabel !
menunjukkan bah+a responden rata-rata berusia ;* tahun. :emakin
bertambahnya usia, seseorang akan mengalami proses degenerati#.
$roses degenerati# yang terjadi adalah penyurutan otot, penyusutan
lemak subkutan, dan penyusutan mineral tulang juga juga dapat
terjadi $enyusutan pada mineral tulang akan mengakibatkan tulang
menjadi lebih rapuh (osteoporosis) dan beresiko tinggi mengalami
#raktur dan cedera tulang.Iaktor-#aktor mekanik yang berpengaruh terhadap kondisi
nyeri punggung ba+ah, adalah degenerasi segmen diskus, misalnyaosteoatritis tulang belakang atau stenosis tulang belakang, nyeri
diskogenik tanpa gejala radikular, radikulopati struktural, #raktur
vertebra segmen atau osesus, spondilosis, disertai atau tanpa adanya
stenosis kanal spinal, makro dan mikro ketidakstabilan ligamen
lumbosakral dan kelemahan otot, ketidaksamaan panjang tungkai,
dan lansia (perubahan struktur tulang belakang) !'".
enis kelamin juga sangat mempengaruhi tingkat risiko
keluhan otot rangka. al ini terjadi karena secara #isiologis,kemampuan otot +anita lebih rendah daripada pria. 4erdasarkan
beberapa penelitian menunjukkan prevalensi beberapa kasus
musculoskeletal disorders lebih tinggi pada +anita dibandingkan pada pria. asil penelitian 4ettyJe et al. menunjukkan bah+a rata-
rata kekuatan otot +anita kurang lebih hanya *'= dari kekuatan otot
pria, khususnya untuk otot lengan, punggung dan kaki. %sumsi
peneliti, +anita lebih cenderung memiliki masa otot yang lebih kecil
daripada laki-laki, karena hormon yang ada pada tubuh perempuanlebih cenderung pada mengikat lemak daripada membentuk otot
!".
6esiko terjadinya nyeri punggung ba+ah ditinjau dari
penyebab nyeri yang muncul. 8yeri punggung ba+ah terjadi akibat
gangguan muskuloskeletal dan diperberat oleh aktivitas, sedangkan
nyeri akibat keadaan lainnya tidak dipengaruhi oleh aktivitas. 6esiko
terjadinya nyeri punggung ba+ah ditinjau dari kualitas nyeri yang
muncul. 8yeri terutama dirasakan setelah beristirahat dari aktivitas,dan terkadang nyeri dirasakan seperti hilang muncul. $ada tingkat
lebih lanjut terjadi spasme otot paravertebralis (peningkatan tonusotot tulang postural belakang yang berlebihan) disertai dengan
lengkung lordotik lumbal !3".
6esiko terjadinya nyeri punggung ba+ah ditinjau dari durasi
atau +aktu serangan nyeri yang muncul. 8yeri dari 8yeri punggung
ba+ah kronis bersi#at lama, rentang +aktu bisa mencapai lebih dari 3
bulan. 8yeri punggung ba+ah kronis juga dijelaskan sebagai nyeri
yang berulang atau nyeri yang bersi#at rela*se. 6esiko terjadinya
Artikel lmia! Hasil Penelitian "a!asis#a $%&'
8/18/2019 Velina Silviyani
6/8
Silviyani et al., Hubungan Posisi Bekerja Petani Lansia Dengan Resiko Terjadinya........
nyeri punggung ba+ah ditinjau dari tanda dan gejala nyeri
yang muncul !&". 8yeri $unggung 4a+ah adalah kelainan
struktural pada tulang belakang lumbal karena beberapa
kombinasi cedera dan perubahan degenerati# !;".
6esiko nyeri punggung ba+ah dapat menjadi semakin berat atau bahkan berubah menjadi nyeri punggung akut atau
kronik, apabila #aktor-#aktor penyebabnya tidak dihindari.6esiko nyeri punggung ba+ah dapat muncul karena posisi
tubuh yang tidak ergonomis dan aktivitas tubuh yang kurang
baik. Keadaan tersebut bertambah parah dengan adanya
proses penuaan yang dialami petani lansia.
Usia yang semakin bertambah akan menyebabkan
penurunan #ungsi sistem tubuh manusia yang salah satunyaadalah sistem muskuloskeletal. al ini akan berakibat pada
meningkatnya keluhan muskuloskeletal yang di dalamnya
termasuk keluhan nyeri punggung ba+ah. 8yeri punggung
ba+ah mulai sering dirasakan pada mereka yang berumur
dekade kedua dan insiden tertinggi dijumpai pada dekade
kelima. 4ahkan keluhan 8$4 ini semakin lama semakin
meningkat hingga umur sekitar ;; tahun!*".
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi resikonyeri punggung ba+ah adalah dengan melakukan posisi
bekerja yang ergonomis dan melakukan peregangan ototsebelum bekerja. asil penelitian lain menunjukkan hasil
analisis uji beda T?Paired Test tingkat nyeri punggung
ba+ah sebelum dan sesudah pemberian edukasi peregangan
memiliki nilai p-value ',''! !>". al ini menunjukkan
adanya perbedaan tingkat nyeri punggung ba+ah pada
pekerja pembuat teralis sebelum dan sesudah pemberian
edukasi peregangan. imana pendidikan memiliki pengaruh
dalam mempengaruhi keyakinan dan intensitas perilakuseseorang serta mempengaruhi pola ber#ikir dan bertindak
seorang pekerja terhadap pekerjaannya agar terhindar dari
kecelakaan kerja yang ada di tempat kerjanya.ari hasil penelitian maka bagi pekerja diharapkan
untuk melakukan peregangan sebelum melakukan
pekerjaannya pada jam yang sama setiap harinya agar
menjadi sebuah kebiasaan, dan melakukan peregangan saat
tidak bekerja untuk menghindari posisi kerja statis dalam+aktu lama.
asil uji statistik regresi linier seder!ana
menunjukkan bah+a posisi bekerja petani lansia dengan
resiko terjadinya nyeri punggung ba+ah memiliki hubungan
yang sangat kuat dan berpola positi# yang artinya semakin
tidak ergonomi posisi bekerja yang dilakukan maka akan
semakin beresiko terjadi nyeri punggung ba+ah. al ini
didukung dengan nilai koe#isien determinasi sebesar ',3;!yang artinya persamaan garis regresi yang diperoleh dapat
menerangkan 3;,!= variasi nilai resiko terjadinya nyeri punggung ba+ah yang diperoleh cukup baik untuk
menerangkan variabel posisi bekerja petani lansia. adi,
resiko terjadinya nyeri punggung ba+ah dipengaruhi oleh
posisi bekerja petani lansia sebesar 3;,!= dan sisanya
sebesar *&,= resiko terjadinya nyeri punggung ba+ah
dipengaruhi oleh #aktor lain. $erilaku merokok, berat badan
dan tinggi badan, kebiasaan berolahraga, masa kerja, dan
durasi pekerjaan.
%danya hubungan yang kuat antara posisi bekerja petani
lansia dengan resiko terjadinya nyeri punggung ba+ah dikarenakan
posisi bekerja yang salah atau tidak ergonomi akan menyebabkan
kelainan struktur anatomi normal tubuh yang akan mengakibatkanmasalah struktur dan peregangan berlebihan pada otot-otot, hal ini
akan berakibat pada timbulnya nyeri punggung. Iaktor risiko ditempat kerja yang banyak menyebabkan gangguan otot rangka
terutama adalah kerja #isik berat, penanganan dan cara pengangkatan
barang yang salah, gerakan berulang, posisi atau sikap salah pada
tubuh selama bekerja, getaran, dan kerja statis.
Brgonomi dibagi menjadi empat ruang lingkup yaitu,
ergonomi #isik, ergonomi kogniti#, ergonomi organisasi, danergonomi lingkungan. Brgonomi #isik berkaitan dengan anatomi
tubuh, anthopometri, #isiologi, biomekanika yang berhubungan
dengan akti#itas #isik pada saat bekerja!
8/18/2019 Velina Silviyani
7/8
Silviyani et al., Hubungan Posisi Bekerja Petani Lansia Dengan Resiko Terjadinya........
posisi kerja yang aman atau ergonomi untuk mengurangi
resiko munculnya masalah kesehatan. $era+at puskesmas
juga dinilai perlu melakukan kunjungan rutin setiap bulan
pada area kerja utamanya pada kelompok tenaga kerja yang
beresiko untuk melakukan pemantauan. $era+at juga harusmelaksanakan perannya dalam 8ccu*ational Healt!
9ursing (08) karena peran pera+at tidak hanya dalamkurati# dan rehabilitati# tetapi juga bagaimana pera+at
menjalankan perannya sebagai edukator dan konselor dalam
upaya preventi# dan promoti#.
:aran bagi masyarakat tempat diadakannya
penelitian, perhatian tokoh masyarakat setempat dalam
bidang kesehatan tenaga kerja peningkatan keakti#anmasyarakat untuk mencari in#ormasi ke pelayanan kesehatan
terutama in#ormasi untuk perilaku pencegahan penyakit atau
tentang masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat
pekerjaannya.
:aran yang berikutnya, bagi peneliti selanjutnya,
sebaiknya mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam hal #aktor-
#aktor lain yang mempengaruhi resiko penyakit akibat kerja.$enelitian lanjutan perlu dilakukan untuk lebih
menyempurnakan kuesioner posisi bekerja dan resikoterjadinya nyeri punggung ba+ah dengan komponen yang
lebih kompleks dengan menyertakan pemeriksaan penunjang
lain yang dapat menegaskan adanya resiko penyakit akibat
kerja/
Da0tar Pustaka
[1] aenal, A., Tri, >.T., s!andono, D. $%%0. Hubungan
Perilaku @eselamatan Dan @ese!atan @erja Dengan
Dosis Radiasi Pada Pekerja Reaktor @artini. Cserial on
line !tt*:EEjurnal.sttn?batan.ac.idE#*?contentEu*loadsE$%%0E&$E$?Faenal/3?3-.*d( , Cdiakses
tanggal 3 Agustus $%&'%&' T!e Labour (orce survey G.@. $%%2. "usculoskletal
Disorder. Cserial on line
!tt*:EE###.ilo.orgEdynEl(surveyEl(survey.list , Cdiakses
tanggal 2 A*ril $%&'
[3] 6iyadina, 9oro. ''>. +urnal @ese!atan ol &&. +uni
$%%3: $-?'&: @ecelakaan @erja Dan
Ba#a! Pada Pekerja Pembuat Teralis Sebelum Dan Sesuda!
Pemberian ;dukasi Peregangan Di @ecamatan
8/18/2019 Velina Silviyani
8/8
Silviyani et al., Hubungan Posisi Bekerja Petani Lansia Dengan Resiko Terjadinya........
[18] 8apitupulu. ''. Jambaran Penera*an ;rgonomi
Dalam Penggunaan @om*uter Pada Pekerja Di PT. .
serial on line" httpCHH+++.digilib.ui.ac.idH#ileN
#ileGdigitalH!*>'-:-;**-2ambaran='penerapan-
5iteratur.pd# , diakses tanggal ; %pril '!3"!" :ilalahi, 4ennet. ''*. ;rgonomi. akartaC sekolah
tinggi ilmu manajemen 5$M1
[20] 8apitupulu. ''. Jambaran Penera*an ;rgonomi Dalam
Penggunaan @om*uter Pada Pekerja Di PT. . serial on line"
httpCHH+++.digilib.ui.ac.idH#ileN#ileGdigitalH!*>'-:-;**-
2ambaran='penerapan-5iteratur.pd# , diakses tanggal ; %pril
'!3"
Artikel lmia! Hasil Penelitian "a!asis#a $%&'
http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/126790-S-5669-Gambaran%20penerapan-Literatur.pdfhttp://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/126790-S-5669-Gambaran%20penerapan-Literatur.pdfhttp://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/126790-S-5669-Gambaran%20penerapan-Literatur.pdfhttp://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/126790-S-5669-Gambaran%20penerapan-Literatur.pdfhttp://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/126790-S-5669-Gambaran%20penerapan-Literatur.pdfhttp://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/126790-S-5669-Gambaran%20penerapan-Literatur.pdfhttp://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/126790-S-5669-Gambaran%20penerapan-Literatur.pdfhttp://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/126790-S-5669-Gambaran%20penerapan-Literatur.pdfhttp://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/126790-S-5669-Gambaran%20penerapan-Literatur.pdfhttp://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/126790-S-5669-Gambaran%20penerapan-Literatur.pdfhttp://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/126790-S-5669-Gambaran%20penerapan-Literatur.pdfhttp://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/126790-S-5669-Gambaran%20penerapan-Literatur.pdfhttp://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/126790-S-5669-Gambaran%20penerapan-Literatur.pdf