25
PUASA: EMPAT KEGEMBIRAAN DALAM TIGA DIMENSI PERSONAL MANUSIA MUHAMMAD SOLEH, RAMADHAN 1435 H Pengantar Dalam rangka menyambut kehadiran bulan Ramadhan, kita dianjurkan merasa bergembira. Sebagai ungkapan kegembiraanku, aku akan membahas empat kegembiraan ditinjau dari tiga dimensi personal manusia. Empat kegembiraan itu adalah: ketika menyambut datangnya Ramadhan, ketika berbuka puasa, ketika mengakhiri puasa sebulan Ramadhan, dan ketika berjumpa dengan Rabb pencipta kita. Sedangkan tiga dimensi personal manusia adalah intra personal, inter personal dan religius spiritual. Terima kasih Tuhanku, atas nikmat kegembiraan ini. A. PENDAHULUAN 1. Hadits Tentang Kegembiraan Menyambut Bulan Ramadhan. Barangsiapa yang bergembira datangnya bulan Ramadhan, diharamkan Allah jasadnya menyentuh api neraka. (H.R. al-Nasa’i). Kalaulah seandainya umatku tahu keutamaan bulan puasa, tentu mereka akan meminta supaya bulan yang ada dijadikan puasa selamanya… (H.R. Ibn Majah). 2. Hadist Tentang Dua Kegembiraan Bagi Orang Yang Berpuasa. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, َ ّ زَ عُ َ ّ اَ الَ قٍ فْ عِ ضِ ةَ اِ مِ عْ بَ س ىَ لِ ا اَ هِ ل اَ " ثْ مَ اُ رْ " شَ عُ ةَ نَ سَ حْ ل اُ فَ ع اَ ضُ / يَ مَ د3 اِ 4 نْ ب اِ لَ مَ عُ ّ لُ ك م سل ة و/ ن عل لة ال/ ي صل لة الُ لْ وُ سَ رَ الَ ق. ِ ةِ ّ َ رِ اءَ قِ لَ دْ ثِ عٌ ةَ حْ رَ فَ وِ هِ زْ طِ فَ دْ ثِ عٌ ةَ حْ رَ فِ 4 انَ تَ حْ رَ فِ مِ اَ ّ ض لِ ل يِ لْ جَ اْ 4 نِ مُ ةَ امَ عَ طَ وُ ةَ َ وْ هَ " شُ عَ دَ / يِ ةِ ىِ زْ جَ ا اَ يَ اَ ى وِ لُ ةَ ّ ِ اَ قَ مْ وَ ّ لص اَ ّ لاِ اَ ّ لَ جَ وِ l كْ سِ مْ ل اِ ح/ يِ رْ 4 نِ مِ َ ّ اَ دْ ثِ عُ بَ / يْ طَ اِ ة/ نِ فُ وفُ لُ خَ لَ و

Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

PUASA:

EMPAT KEGEMBIRAAN DALAM TIGA DIMENSI PERSONAL MANUSIA

MUHAMMAD SOLEH, RAMADHAN 1435 H

Pengantar

Dalam rangka menyambut kehadiran bulan Ramadhan, kita dianjurkan merasa bergembira. Sebagai ungkapan kegembiraanku, aku akan membahas empat kegembiraan ditinjau dari

tiga dimensi personal manusia.

Empat kegembiraan itu adalah: ketika menyambut datangnya Ramadhan, ketika berbuka puasa, ketika mengakhiri puasa sebulan Ramadhan, dan ketika berjumpa dengan Rabb

pencipta kita. Sedangkan tiga dimensi personal manusia adalah intra personal, inter personal dan religius spiritual.

Terima kasih Tuhanku, atas nikmat kegembiraan ini.

A. PENDAHULUAN

1. Hadits Tentang Kegembiraan Menyambut Bulan Ramadhan.

Barangsiapa yang bergembira datangnya bulan Ramadhan, diharamkan Allah jasadnya menyentuh api neraka. (H.R. al-Nasa’i).

Kalaulah seandainya umatku tahu keutamaan bulan puasa, tentu mereka akan meminta supaya bulan yang ada dijadikan puasa selamanya… (H.R. Ibn Majah).

2. Hadist Tentang Dua Kegembiraan Bagi Orang Yang Berpuasa.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

�لى إ �ها أمثال عشر الحسنة يضاعف آدم ابن� عمل� كل وسلم عليه الله صلي الله رسول قالأجل�ى م�ن وطعامه شهوته يدع �ه� ب أجز�ى وأنا ل�ى ه �ن فإ الصوم �ال إ وجل عز ه الل قال ض�عف سبع�م�ائة� . ر�يح� م�ن ه� الل ند ع� أطيب ف�يه� ولخلوف ه� رب �قاء� ل ند ع� وفرحة ف�طر�ه� ند ع� فرحة فرحتان� � �م ل�لصائ

الم�سك�

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan yaitu kegembiraa ketika dia berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”“

Page 2: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

3. Hadits Tentang Kegembiraan Pada Hari Raya Mengakhiri Puasa Ramadhan.

Sabda Rasulullah : "Ini adalah hari raya kita", beliau mengemukakan alasan dari Aisyah bahwa menampakkan kegembiraan pada dua hari raya merupakan syiar agama ini, dan tidaklah hari raya itu seperti hari-hari lain". [Imam Al-Baghawi].

B. PENGERTIAN TIGA DIMENSI PERSONAL MANUSIA

1. Tinjauan Ciptaan Tuhan Yang Maha Pencipta

Allah swt menciptakan makhluk-Nya dengan menetapkan qadha dan qadar pada setiap ciptaan-Nya. Salah satu makhluk-Nya adalah air. Qadha dari air adalah bersifat tetap mempertahankan kerataan permukaannya. Oleh karena qadha ini, air akan mengalir, jika ia merasa belum meratakan permukaannya. Dan ia akan tenang jika sudah merasa rata permukaannya. Subhanallah.

Bumi sebagai makhluk ciptaan-Nya juga memiliki qadha dan qadarnya. Qadha dari bumi adalah bersifat menarik semua benda yang berada di atasnya sampai melekat pada dirinya. Oleh karena qadha ini, buah-buahan yang telah masak jatuh ke bumi. Subhanallah.

2. Tinjauan Matematika

Matematika memanfaatkan kedua qadha ini sebagai garis horisontal dan garis vertikal. Garis horisontal adalah garis yang selaras dengan ratanya permukaan air. Garis vertikal adalah garis yang selaras dengan arah tarikan bumi yang disebut gravitasi.

Kita perhatikan garis horisontal, dengan meletakkan sebatang bambu di danau yang tenang. Ternyata bambu dapat berputar ke segala arah permukaan danau. Jika ada dua batang bambu, ternyata keduanya dapat membentuk sudut lancip, siku, tumpul, lurus atau bahkan kembali berimpitan, dengan tetap selaras dengan permukaan air.

Matematika menerjemahkan ini sebagai aksioma: Dua garis dapat membentuk sebuah bidang. Dengan kata lain ada perkembangan dari garis yang 1 dimensi menjadi bidang yang 2 dimensi. Besaran garis disebut panjang. Besaran bidang disebut luas. Luas lebih bermanfaat dari pada panjang (sebagai ilustrasi: dengan luasan bidang, ikan di danau itu dapat terjaring).

Kita perhatikan garis vertikal, dengan mengikat tali pada sebuah tonggak miring. Lalu tali itu diberi beban batu. Terlihat tali itu meregang menahan jatuhnya batu yang ditarik bumi. Arah tali itu disebut vertikal. Buat lagi beberapa percobaan serupa. Ternyata garis-garis vertikal semuanya searah (sejajar). Tidak ada perpotongan garis-garis vertikal.

Page 3: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

Ada satu jenis garis lagi. Kita tancapkan sebatang bambu di tepi danau tadi, dengan tidak vertikal dan tidak juga horisontal. Garis ini disebut garis miring. Garis ini dapat memotong garis horisontal dan membentuk bidang miring. Garis ini juga dapat memotong garis vertikal, dan membentuk bidang miring.

Kita lanjutkan dengan meninjau 3 garis berpotongan, misalnya dua garis horisontal dengan satu garis vertikal. Setiap dua garis akan membentuk bidang. Maka akan terjadi 3 bidang yang sepasang-sepasang bersekutu pada satu garis. Jika 3 bidang itu kita batasi dengan 3 bidang yang serupa, dan dipasang saling berhadapan, maka terjadilah bangun ruang. Besaran ruang disebut volum. Jika bangun ruang itu berongga, maka akan ada kapasitas (daya tampung). Dengan adanya kapasitas, bangun ruang itu dapat diisi dengan sesuatu. Jadi pemanfaatannya lebih meningkat, dari sekedar jaring, sekarang menjadi bak penampungan. (Inilah yang dimaksud 3 dimensi).

3. Tinjauan Personal Manusia

Sejalan dengan Matematika, dalam diri manusia juga terdapat tiga dimensi. Dimensi pertama adalah Aku (Ego). Pada dimensi ini, semesta pembicaraan hanya pada taraf apa yang terjadi pada diriku dan apa yang menjadi bagianku (daku). Ini dikenal dengan istilah intra personal.

Dimensi kedua adalah hubunganku dengan orang-orang di sekitarku (Engkau, Dia dan Mereka). Semesta pembicaraan berkisar pada apa yang terjadi pada sesama kita dan manfaat apa yang kita peroleh bersama. Ini dikenal dengan istilah inter personal atau sosial. Kedua dimensi ini terjadi di bumi, maka ini bersesuaian dengan garis garis horisontal yang membentuk bidang. Sinergi dua dimensi ini yang berupa bidang, menghasilkan manfaat di dunia yang sifatnya sementara. Tetapi dapat meningkat menjadi manfaat kekal di akhirat apabila dikaitkan dengan dimensi ketiga.

Dimensi ketiga adalah hubunganku dengan Penciptaku. Hubungan ini tersimpan dalam diri kita yang disebut Kalbu. Kalbu menyimpan nilai-nilai luhur warisan dari Asmaul Husna dari Yang Menciptakan Aku, Engkau, Dia dan Mereka. Hubungan ini bersifat vertikal. Semesta pembicaraan adalah seberapa besar perbuatan Aku dan perbuatan Aku bersama Engkau, Dia dan Mereka bernilai sesuai dengan nilai-nilai Asmaul Husna. Ini dikenal dengan istilah religius atau spiritual. Jika perbuatan-perbuatan kita bersesuaian dengan nilai-nilai itu, maka manfaat perbuatan itu menjadi sangat berharga dan kekal sampai di akhirat. Subhanallah.

4. Kesetaraan (Ekuivalensi) Dimensi Matematika Dengan Dimensi Personal Manusia

Kita buat semufakatan: Horisontal ekuivalen dengan hablum minan naas secara jujur. Vertikal ekuivalen dengan hablum minallah dengan taqwa.

Dua garis dapat membentuk sebuah bidang. Dengan kata lain ada perkembangan dari garis yang 1 dimensi menjadi bidang yang 2 dimensi. Besaran garis disebut panjang.

Page 4: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

Besaran bidang disebut luas. Luas lebih bermanfaat dari pada panjang (sebagai ilustrasi: dengan luasan bidang, ikan di danau itu dapat terjaring).

Banyak horisontal, analoginya, kita banyak menjalin hubungan dengan sesama manusia dari

berbagai profesi. Garis-garis itu membentuk bidang, analoginya kita semakin berdaya.

Sesama garis-garis horisontal bisa saling tegak lurus, bisa membentuk sudut lancip, bisa

membentuk sudut lurus, bisa membentuk sudut tumpul. Banyak kemungkinannya.

Analoginya, sesama hablum minan naas, bisa berbeda intensitasnya (sangat akrab, akrab,

sahabat, kenalan, pernah kenal).

Sedangkan garis-garis vertikal semuanya searah (sejajar). Tidak ada perpotongan garis-garis

vertikal. Analoginya adalah hablum minallah hanya kepada satu Tuhan.

Ada garis yang tidak horisontal dan juga tidak vertikal. Kalau tidak horisontal, itu miring

analoginya tidak jujur. Begitu juga, jika tidak vertikal itu miring, analoginya syirik.

Walaupun ada satu yang vertikal, tetapi tercampur dengan yang miring, yang dihitung yang

miring yaitu perbuatan syirik menyekutukan Allah. Naudzubillah min dzalik.

Garis vertikal dan garis horisontal saling tegak lurus, tidak ada kemungkinan lain.

Analoginya, kalau hablum minan naas kita gabung dengan hablum minallah, misalnya shalat

berjamaah, akan terasa damai, nyaman, harmonis dan segala keindahan lainnya.

(Tegak lurus ≈ siku ≈ harmonis).

Dalam matematika, jika 3 garis tak sebidang bertemu di satu titik akan terjadi ruang. Nah,

jika 2 garis horisontal yang berpotongan dengan satu garis vertikal, maka akan terbentuk

bangun ruang tegak. Bertambah lagi kemanfaatannya, dari sekedar panjang yang telah

menjadi luas, sekarang menjadi volum yang memiliki kapasitas untuk memuat isi.

Analoginya, jika hubungan kita lengkap hablum minan naas beserta hablum minallah, maka

berkahlah sudah hidup ini, sudah berisi. Tapi apakah isinya sudah memenuhi kapasitas (daya

tampung), yah bergantung, sering mengisi atau tidak.

Jika 2 garis horisontal yang berpotongan, berpotongan dengan garis miring, dapat menjadi

bangun ruang yang tidak tegak. Benda Miring. Secara matematika tidak masalah, tetapi

analoginya: orang itu jujur dalam hablum minan naas, tetapi miring (syirik) dalam hablum

minallah. Naudzubillah.

Page 5: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

Lebih dahsyat lagi jika 3 garis miring tidak sebidang membentuk benda miring. Secara

matematika tidak masalah, tetapi analoginya, orang itu baik dalam hablum minan naas

maupun dalam hablum minallah, semuanya miring (tidak jujur dan syirik lagi ke dukun).

Nah, ini sudah banyak di negeri kita, berjamaah dalam korupsi, dan secara diam-diam pergi

ke dukun. Nastaghfirullah al adzim.

C. RELASI ANTARA 4 KEGEMBIRAAN DAN 3 DIMENSI PERSONAL MANUSIA.

Matematika mendefinisikan relasi ini sebagai pasangan berurutan (k,d) dengan k anggota K={4 Kegembiraan} dan d anggota D={3 Dimensi Personal}. Marilah kita bahas satu persatu.

1. Kegembiraan Menyambut Kedatangan Ramadhan Ditinjau Dari Dimensi Intra Personal (k1,d1)

Kegembiraan ini dapat muncul jika intra personal kita memiliki iman dan ilmu. Iman artinya yakin bahwa apa yang difirmankan Allah dan disabdakan Rasulullah benar adanya. Bagaimana kita tidak gembira, Rasulullah bersabda:

Barangsiapa yang bergembira datangnya bulan ramadhan, diharamkan Allah jasadnya menyentuh api neraka. (H.R. al-Nasa’i).

Iman juga meyakini bahwa diri kita sebenarnya fitrah (suci). Karena pengaruh kehidupan dunia, fitrah kita banyak terganggu, dan ia merindukan kemurnian kembali. Kemurnian itu bisa didapat dengan berpuasa. Maka salah satu bagian diri kita yang bergembira adalah kalbu kita, tempat tersimpannya warisan Asmaul Husna.

Ilmu kita tentang hakikat dan manfaat puasa, juga mendorong kita untuk bergembira dengan datangnya Ramadhan. Rasulullah memberi isyarat ini dengan sabdanya:

Kalaulah seandainya umatku tahu keutamaan bulan puasa, tentu mereka akan meminta supaya bulan yang ada dijadikan puasa selamanya… (H.R. Ibn Mazah).

Ternyata ilmu pengetahuan telah mengungkap hikmah puasa bagi manusia, khususnya bagi kesehatan jasmani dan jiwa kita.

Bagi kesehatan jasmani kita, hikmah berpuasa, antara lain:

a. Merilekskan tubuh dan memperbaiki syarafnya;b. Menyerap zat-zat yang mengendap di usus. Pengendapan dalam jangka waktu yang

lama, mengakibatkan perubahan endapan itu menjadi kotoran yang beracun;c. Memperbaiki fungsi pencernaan dan penyerapan;

Page 6: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

d. Mengembalikan vitalitas organ pembuangan dan memperbaiki fungsinya untuk membersihkan tubuh, yang mengakibatkan terkontrolnya stabilitas dalam darah dan berbagai cairan dalam tubuh;

e. Mengurai zat-zat yang berlebihan dan endapan endapan di dalam jaringan yang sakit;f. Mengembalikan keremajaan serta vitalitas sel sel dan berbagai jaringan dalam tubuh;g. Menguatkan indera dan meningkatkan IQ;h. Mempercantik dan membersihkan kulit. (Suhadi,M. 2014)

Bagi kesehatan jiwa kita, hikmah berpuasa, antara lain:a. Menjaga keseimbangan emosi diri;b. Mengendalikan kehendak diri;c. Meningkatkan kecerdasan akal; dand. Meningkatkan keimanan / kedekatan dengan Rabb kita.

2. Kegembiraan Menyambut Kedatangan Ramadhan Ditinjau Dari Dimensi Inter Personal (k1,d2)

Kegembiraan ini juga muncul jika inter personal kita memiliki iman dan ilmu. Iman kita meyakini bahwa kita diciptakan dalam berbagai suku, dengan tujuan agar saling mengenal, dan yang paling baik dari kita adalah yang paling bertaqwa. Allah swt berfirman dalam QS Al Hujuraat:13,

عند أكرمكم إن لتعارفوا وقبائل شعوبا وجعلناكم وأنثى ذكر من خلقناكم إنا الناس أيها ياخبير عليم الله إن أتقاكم الله

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Dengan keyakinan ini, kita bergembira dengan datangnya Ramadhan karena dalam bulan Ramadhan kita akan banyak berjamaah shalat Tarawih, dan berlomba dalam kebaikan.

Secara keilmuan, kita juga merasa gembira dengan datangnya Ramadhan, karena dalam bulan Ramadhan akan banyak terdapat kajian-kajian masalah dunia akhirat.

Secara perasaan, kita juga merasa terharu, karena kita diingatkan akan saudara-saudara kita yang kehidupannya di bawah standar. Kita akan merasakan lapar seperti mereka.

Page 7: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

3. Kegembiraan Menyambut Kedatangan Ramadhan Ditinjau Dari Dimensi Religius Spiritual (k1,d3)

Kegembiraan ini memang yang paling nyata, karena terdorong oleh kalbu yang religius. Di bulan Ramadhan ini, kalbu kita merasa semakin dekat dengan Allah swt. Kalbu kita mendominasi raga kita yang kita rem perannya yang dikendalikan nafsu. Kegembiraan ini juga muncul karena meyakini adanya reward (pahala), jika kita berhasil mengutamakan perintah Allah swt daripada mengikuti bujukan hawa nafsu.

4. Kegembiraan Ketika Berbuka Puasa Ditinjau Dari Dimensi Intra personal (k2, d1)

Kegembiraan ini muncul karena adanya iman dan ilmu. Iman kita meyakini, bahwa dengan telah terpenuhi kewajiban berpuasa di hari itu, maka manfaat bagi jasmani dan jiwa kita mulai ada. Kesehatan kita mulai pulih, dan kita dapat memenuhi lagi kebutuhan jasmani dengan makan dan minum yang sewajarnya. Jiwa kita bersykur kepada Allah atas rezeki hari itu, dan merasa semakin dekat dengan Allah sambil berharap anugerah rezeki berikutnya.

Ilmu kita juga, mengakui perlunya organ tubuh kita beristirahat dalam jangka waktu tertentu, dan sekarang tiba waktunya diisi kembali dengan sewajarnya. Ilmu kita memahami kadar sewajarnya, dan nafsu kita tak kuat lagi memaksa diri untuk seenaknya.

5. Kegembiraan Ketika Berbuka Puasa Ditinjau Dari Dimensi Inter Personal (k2, d2)

Betapa gembiranya hati kita jika kita berbuka bersama keluarga, bersama keluarga besar, bersama lingkungan handai taulan, atau di masjid. Lebih bergembira lagi jika kita menyelenggarakan ta’jil (makanan berbuka) untuk orang yang sedang ibnus sabil (musafir), atau anak-anak yatim, para lansia, dan sebagainya.

6. Kegembiraan Ketika Berbuka Puasa Ditinjau Dari Dimensi Religius Spiritual (k2, d3)

Dalam berbuka itu, kita mensyukuri nikmat Allah yang telah memberikan rezeki di dunia berupa makanan di hadapan kita, Oleh karena itu kita berdo’a:

Allahumma laka shumtu, wa’ala rizkika aftortu, wabika amantu, wazahabazhzhama’u birahmatika ya arhamar rahimiin.

Terasa lezatnya rezeki Allah di dunia ini, dan terbayang di mata kita, kita akan menerima hidangan yang lebih lezat lagi di syurga yang dijanjikan Allah swt.

Page 8: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

7. Kegembiraan Ketika Mengakhiri Puasa Sebulan Ditinjau Dari Dimensi Intra Personal (k3,d1)

Tibalah akhir Ramadhan, dan kita dianjurkan shalat Iedul Fitri, dan diwajibkan menunaikan zakat fitrah. Kita merasa kembali ke keadaan fitrah seperti bayi baru dilahirkan. Kita merasa telah menang melawan nafsu kita, dan kita mengharap puasa kita diterima dan diberi pahala. Karena itu, di saat itu ucapan kita adalah minal ‘aidin wal faaizin, taqabbalallu minna wa minkum. Dan kita berharap dikarunia rahmat, ampunan dan itfum minan naar (terbebas dari siksa neraka). Betapa gembiranya.

8. Kegembiraan Ketika Mengakhiri Puasa Sebulan Ditinjau Dari Dimensi Inter Personal (k3,d2)

Suasana hari itu benar-benar terasa kebersamaan silaturrahmi. Kita telah mengajak saudara kita yang du’afa, untuk bergembira dengan mengantarkan zakat fitrah dan makanan atau pakaian. Sesama kita saling memaafkan kesalahan-kesalahan kita (di Indonesia terkenal dengan istilah halal bi halal). Kita berziarah mendoakan sanak saudara kita yang telah mendahului kita. Lengkaplah sudah kegembiraan kita. Tetapi, yakinlah bahwa kegembiraan ini hanya dirasakan oleh orang yang berpuasa.

9. Kegembiraan Ketika Mengakhiri Puasa Sebulan Ditinjau Dari Dimensi Religius Spiritual (k3,d3)

Pada hari itu kita menghadap Rabb kita, sambil bertakbir, tahlil, tasbih dan tahmid.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

La ilaha illa Allahu Allahu Akbar

Allahu Akbar walillahil hamd.

Lalu kita berdiri, shalat Iedul Fitri 2 rakaat, mendengarkan dan menghayati khutbah, yang mengingatkan kita untuk meningkatkan ketaqwaan dan mengingatkan kita akan perjumpaan kita dengan Allah swt.

10. Kegembiraan Ketika Berjumpa Dengan Rabb Kita (k4,d3)

Kegembiraan ini hanya dirasakan oleh jiwa kita (d3), ketika di alam akhirat, kita melalui proses pertanggungjawaban atas hidup kita.

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan

Page 9: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

yaitu kegembiraa ketika dia berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”“

Alahmdulillah. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Betapa meluapnya kegembiraan kita, ketika di sana, Allah telah menanti kita untuk menyerahkan ganjaran atas puasa yang telah kita lakukan di dunia. Kemudian kita ditunjukkan pintu khusus untuk masuk kesyurga-Nya, yaitu pintu Ar-Rayyan.

غيرهم، أحد م�نه يدخل ال ، الق�يامة� يوم �مون الصائ م�نه يدخل ، ان ي الر له يقال بابا ة� الجن ف�ى �ن إأحد م�نه يدخل فلم ، �ق أغل دخلوا �ذا فإ ، غيرهم أحد م�نه يدخل ال ، فيقومون �مون الصائ أين يقال

“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama Ar-Royyaan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut”.

Kemudian dilanjutkan dengan firmanNya.

�ية� الخال � ام األي ف�ي أسلفتم �ما ب �يئا هن واشربوا كلوا

“(Kepada mereka dikatakan): ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.’” (QS. Al Haqqah [69]: 24)

Rasulullah juga bersabda,

Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

: . هوات� والش الطعام منعته ، رب أي الصيام يقول الق�يامة� يوم �لعبد� ل يشفعان� والقرآن الصيام : . ف�يه� �ي فشفعن يل� �الل ب وم الن منعته القرآن ويقول ف�يه� �ي فشفعن هار� �الن ب

“Puasa dan al-Qur’an akan memberi syafa’at kepada seorang hamba pada Hari Kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Rabbku, aku telah menghalanginya dari makan dan syahwatnya di siang hari, maka izinkan aku memberi syafa’at kepadanya.’ Al-Qur`an berkata, ‘Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka izinkan aku memberi syafa’at kepadanya.

Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda,

والصدقة والصوم الصالة تكفرها وجار�ه� وولد�ه� �ه� ومال �ه� أهل ف�ي جل� الر ف�تنة

“Fitnah (kelalaian) seseorang pada keluarga, harta, anak, dan tetangganya dapat dilebur dengan shalat, puasa dan sedekah.”

Tetapi, ingatlah, bahwa ini terjadi apabila puasa kita dilaksanakan dengan imanan wahtisaban, artinya didasari dengan iman dan dijaga dengan penuh kewaspadaan akan hal-hal yang membatalkan atau menghapuskan pahala puasa.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Page 10: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

ي �ن إ فليقل قاتله أو أحد ه ساب �ن فإ يصخب وال يرفث فال أحد�كم � صوم يوم كان �ذا وإ ة جن والصيام�م صائ امرؤ

“Puasa itu adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah mengucapkan ucapan kotor, dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa.“

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وشرابه طعامه يدع أن ف�ى حاجة ه� �ل ل فليس �ه� ب والعمل ور� الز قول يدع لم من

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta bahkan mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.”

Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membimbing orang yang berpuasa jika ada seseorang yang mengajaknya bertengkar atau mencacinya, hendaknya dia mengatakan kepada orang tersebut : م صائ� �ي ن .(saya sedang berpuasa) إ�

D. PENINGKATAN KUALITAS DIMENSI PERSONAL SEBAGAI DAMPAK KEGEMBIRAAN BERPUASA.

Dengan berpuasa secara gembira (dalam artian ikhlas karena didasari iman), maka akan berdampak pada peningkatan kualitas dimensi personal kita.

1. Pada Dimensi Intra Personal (Aku), antara lain:

a. Aku semakin yakin bahwa dengan kekuatan niat yang tulus, seberapapun kesulitan itu dapat kita lalui.

b. Aku semakin mampu menjaga keseimbangan antara masukan makanan dan kapasitas pencernaanku.

c. Aku semakin mampu mengendalikan nafsu kehendak yang berlebihan atau kehendak terhadap yang dilarang Allah.

d. Aku semakin mampu mengendalikan emosi negatif dan mengubahnya menjadi positif.

e. Aku semakin teguh memegang prinsip kebenaran, kejujuran, apapun yang menggodaku.

f. Aku semakin sadar, bahwa hidupku sedang diawasi oleh Penciptaku.g. Aku semakin merasa disayangi Penciptaku.

2. Pada Dimensi Inter Personal (Kita), antara lain:

a. Kita merasakan saling membutuhkan satu sama lain.b. Kita merasakan, dalam harta kita juga ada dititipkan harta saudara kita yang

berkekurangan.c. Kebersamaan kita dalam beribadah atau bekerja ternyata sangat menguntungkan dan

menyenangkan.d. Kita memiliki kekuatan untuk mengatasi masalah.e. Kita bersinergi memproduksi sesuatu.f. Kita bertambah ilmu dengan saling bertukar pikiran.

Page 11: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

3. Pada Dimensi Religius (penghambaan kepada Pencipta Kita), antara lain:

a. Hamba merasa dikasihi Allah swt,b. Hamba merasa dipelihara, diberi rezeki dan kesehatan oleh Allah swt.c. Hamba merasa diberi petunjuk agar selamat hidup di dunia ini oleh Allah swt.d. Hamba merasa ditegur bila hamba menyimpang sedikit saja, oleh Allah swt.e. Hamba merasa nyaman dalam berdekatan (ibadah) dengan Allah swt.f. Hamba merasa dijanjikan karunia nikmat yang lebih besar lagi di alam akhirat oleh

Allah swt.

Peningkatan kualitas dimensi personal kita itu dirasakan manusia secara bergradasi, sesuai dengan usaha kita. Ada yang belum merasakan, ada yang sedikit merasakan, ada yang sesekali merasakan, ada yang senantiasa merasakan.

E. PENCAPAIAN OPTIMAL DARI KUALITAS DIMENSI PERSONAL

Pencapaian optimal dari kualitas dimensi personal tersebut telah banyak dikisahkan dalam sejarah Nabi dan para Pecinta Allah swt.

1. Pada Dimensi Intra Personal (keteguhan pribadi) antara lain:

a. Suatu ketika Rasulullah berteduh di bawah pohon kurma. Datanglah seorang kafir merampas pedang Nabi sambil berkata: “Nyawamu di tanganku. Siapa yang akan menolongmu”. “Allah”. Jawab Nabi. Bergetar seluruh tubuh si kafir itu, pedangnya terjatuh, dan dia terjerembab ke bumi.

Perhatikan kondisi intra personal Nabi. Tidak ada rasa takut, karena rasa takutnya hanya kepada Allah swt.

b. Suatu ketika, terjadi duel maut antara Ali bin Abi Thalib dengan seorang musuh dalam suatu peperangan. Sang Kafir sudah jatuh terlentang, sesaat lagi Ali akan menghunjamkan pedangnya. Tiba-tiba saja Kafir itu meludahi muka Ali, dan Ali membatalkan ayunan pedangnya. Beliau malahan melepas musuh itu sambil berputar-putar di atas kudanya mengelilingi Kafir itu. Kafir itu bertanya, mengapa kau tak jadi membunuhku? Ali menjawab, “Ketika engkau meludahiku, emosiku meluap, dan aku tidak mau membunuhmu dikarenakan emosiku” Subhanallah.

Perhatikan, betapa kuatnya Ali memilah antara bertindak dengan nafsu atau bertindak karena Allah. Ia tidak mau bertindak dengan emosi. Maka begitu Kafir itu kembali menghina Islam, Ia langsung menebas leher Kafir itu. Subhanallah.

c. Perhatikan lagi kisah Bilal, budak hitam dari Habasyi, yang disiksa majikannya, Umayyah karena Bilal masuk Islam.

Bilal disiksa dengan cambuk yang menghunjam tubuhnya. Bilal dengan kekuatan syahadatnya mengucapkan Ahad, Ahad, Ahad. Dicambuk lagi tak hentinya, (joke: mungkin si algojo itu mengartikan ahad = sekali lagi). jeda sejenak, kemudian ia dibaringkan di pasir panas yang terbakar matahari gurun, masih ditindih lagi dengan batu besar, dicambuk lagi. Kekuatan syahadat Bilal menggetarkan bibirnya mengeluarkan suara

Page 12: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

Ahad, Ahad, Ahad. Atraksi (doa) Bilal memancar melayang ke kepala Abu Bakar yang tergerak mendatangi tempat itu, sambil berteriak: Umayah, aku beli budakmu, berapapun kau minta tebusannya. Allahu Akbar, Bilal bebas merdeka, ditebus Abu Bakar. Bilal lulus ujian syahadat. Selanjutnya, Allah memberikan rahmat kepadanya dengan karunia suara yang powerful dan speed control yang bagus, sehingga Bilal diangkat Nabi sebagai muazzin tidak duanya di masjid Nabawi. Begitu cintanya Bilal kepada Nabi, -ini syahadat keduanya-, setelah Nabi wafat, Bilal tidak mau lagi menjadi muazzin. Ia tidak kuat menyuarakan Asyhadu anna Muhammadar rasulullah. Tangisnya tak tertahankan. Betapa dahsyatnya syahadatain bagi Bilal.

2. Pada Dimensi Inter Personal (Kepekaan sosial), antara lain:

a. Nabi merasa lelah sehabis dikejar dan dilempari batu oleh orang-orang Bani Thaif, karena mereka tidak suka Nabi menyeru agama Islam di kalangan mereka. Nabi berteduh di bawah pohon. Datanglah Jibril, utusan Allah, sambil berkata, “Kekasih Allah, Aku diutus Allah untuk menanyakan kepadamu, sudikah engkau bila aku angkat gunung itu dan kutimpakan kepada Bani Thaif itu yang telah menyakitimu”.

Nabi menjawab, “Jangan Jibril, mereka belum tahu benar tentang aku, dan aku beharap nantinya dari keturunan mereka akan ada yang menjadi pembela Islam yang gigih”

Subhanallah, betapa kuatnya intra personal Nabi, yang tidak mementingkan dirinya, tetapi beliau mementingkan keturunan Bani Thaif yang akan datang.

b. Suatu ketika, perjuangan menegakkan Islam memerlukan dana yang sangat besar, Nabi memohon kepada Allah swt, dan Allah menjawabnya dengan firman QS Al-Baqarah 02:245

وإليه ويبسط يقبض والله كثيرة أضعافا له فيضاعفه حسنا قرضا الله يقرض الذي ذا منترجعون

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

Dikisahkan, Abu Bakar ra langsung menyerahkan seluruh hartanya kepada Nabi, sampai-sampai Nabi bertanya, apa yang kau tinggalkan untuk keluargamu? Subhanallah, Abu Bakar menjawab: “Cukuplah Allah dan Rasulnya”.

c. Pada zaman Nabi Muhammad saw. Pernah terjadi musim kering yang menyebabkan kesulitan air. Hanya ada satu sumur yang menghasilkan air, sumur itu kepunyaan orang Yahudi. Datanglah sahabat Nabi, Utsman bin Affan ra bertransaksi membeli sumur itu. Yahudi itu mau menjual separuhnya, yakni sehari untuk Usman dan sehari untuk Yahudi, begitu seterusnya. Usman setuju. Pada hari jatahnya Utsman, dihibahkannya air itu untuk kaum muslimin. Yahudi terkecoh, dan akhirnya ia jual semua air sumur itu, dan Usman tidak memperdulikan berapa besar pengeluarannya demi kehidupan umat muslim.

Page 13: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

Demikianlah kepekaan sosial (inter personal) yang optimal dapat mengatasi kepentingan pribadi (intra personal).

3. Pada Dimensi Religius Spiritual, antara lain:

a. Ummul Mu’minin, Aisyah ra, tidak tega melihat Nabi shalat malam. Air mata Nabi membasahi janggutnya, beliau berdiri terlalu lama, sehingga kakinya membengkak. Aisyah tidak tahan untuk tidak bertanya. Akhirnya ia bertanya juga. ”Mengapa Engkau terlalu berlebihan dalam beribadah, bukankah Allah sudah menjanjikan, Engkau sebagai kekasih-Nya, akan mendapat tempat yang paling mulia di sisi-Nya?”

Nabi menjawab, “Tidak pantaskah aku bersyukur atas limpahan rahmat-Nya?”

Perhatikan sikap religius yang dicontohkan Nabi, beribadah bukan untuk mengharapkan balasan, tetapi untuk bersyukur atas nikmat Allah yang telah kita rasakan. Bagi Nabi dan para Pecinta Allah swt, malahan lebih dari sekedar bersyukur, tetapi beliau ingin merasakan cinta Allah yang dahsyat.

b. Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan spiritual kita.

Puisi-puisi Sufi Rabi’ah al-Adawiyah

IAlangkah sedihnya perasaan dimabuk cinta

Hatinya menggelepar menahan dahaga rinduCinta digenggam walau apapun terjadi

Tatkala terputus, ia sambung seperti mulaLika-liku cinta, terkadang bertemu surgaMenikmati pertemuan indah dan abadi

Tapi tak jarang bertemu nerakaDalam pertarungan yang tiada berpantai

IIAku mencintai-Mu dengan dua cinta

Cinta karena diriku dan cinta karena diri-MuCinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingat-MuCinta karena diri-Mu, adalah keadaan-Mu mengungkapkan tabir

Hingga Engkau ku lihatBaik untuk ini maupun untuk itu

Pujian bukanlah bagikuBagi-Mu pujian untuk semua itu

IIITuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu

Hingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpa-MuTuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip

Manusia terlena dalam buai tidur lelapPintu pintu istana pun telah rapat

Tuhanku, demikian malam pun berlalauDan inilah siang datang menjelang

Aku menjadi resah gelisah

Page 14: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

Apakah persembahan malamku, Engkau terimaHingga aku berhak mereguk bahagia

Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,Demi kemahakuasaan-Mu

Inilah yang akan selalu ku lakukanSelama Kau beri aku kehidupan

Demi kemanusian-Mu,Andai Kau usir aku dari pintu-Mu

Aku tak akan pergi berlaluKarena cintaku pada-Mu sepenuh kalbu

IVYa Allah, apa pun yang akan Engkau

Karuniakan kepadaku di dunia ini,Berikanlah kepada musuh-musuh-Mu

Dan apa pun yang akan EngkauKaruniakan kepadaku di akhirat nanti,

Berikanlah kepada sahabat-sahabat-MuKarena Engkau sendiri, cukuplah bagiku

VAku mengabdi kepada Tuhanbukan karena takut neraka

Bukan pula karena mengharap masuk surgaTetapi aku mengabdi,

Karena cintaku pada-NyaYa Allah, jika aku menyembah-Mu

karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnyaDan jika aku menyembah-Mu

karena mengharap surga, campakkanlah aku darinyaTetapi, jika aku menyembah-Mu demi Engkau semata,

Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajah-Muyang abadi padaku

VIAlangkah buruknya,

Orang yang menyembah AllahLantaran mengharap surga

Dan ingin diselamatkan dari api nerakaSeandainya surga dan neraka tak ada

Apakah engkau tidak akan menyembah-Nya?Aku menyembah Allah

Lantaran mengharap ridha-NyaNikmat dan anugerah yang diberikan-Nya

Sudah cukup menggerakkan hatikuUntuk menyembah-Mu

VIISulit menjelaskan apa hakikat cinta

Ia kerinduan dari gambaran perasaanHanya orang

yang merasakan dan mengetahuiBagaimana mungkin

Page 15: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

Engkau dapat menggambarkanSesuatu yang engkau sendiri bagai hilang

dari hadapan-Nya, walau ujudmuMasih ada karena hatimu gembira yang

Membuat lidahmu keluVIII

Andai cintakuDi sisimu sesuai dengan apaYang kulihat dalam mimpi

Berarti umurku telah terlewatiTanpa sedikit pun memberi makna

IXTuhan, semua yang aku dengardi alam raya ini, dari ciptaan-Mu

Kicauan burung, desiran dedaunanGemericik air pancuran

Senandung burung tekukurSepoian angin, gelegar guruh

Dan kilat yang berkejaranKini

Aku pahami sebagai pertandaAtas keagungan-Mu

Sebagai saksi abadi, atas keesaan-Mudan

Sebagai kabar berita bagi manusiaBahwa tak satu pun ada

Yang menandingi dan menyekutui-MuX

Bekalku memang masih sedikitSedang aku belum melihat tujuanku

Apakah aku meratapi nasibkuKarena bekalku yang masih kurang

Atau karena jauh di jalan yang ‘kan kutempuhApakah Engkau akan membakarku

O, tujuan hidupkuDi mana lagi tumpuan harapanku pada-Mu

Kepada siapa lagi aku mengadu?XI

Ya AllahSemua jerih payahku

Dan semua hasratku di antara segalakesenangan-kesenangan

Di dunia ini, adalah untuk mengingat EngkauDan di akhirat nanti, di antara segala kesenangan

Adalah untuk berjumpa dengan-MuBegitu halnya dengan diriku

Seperti yang telah Kau katakanKini, perbuatlah seperti yang Engkau kehendaki

Page 16: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

XIIYa Tuhan, lenganku telah patah

Aku merasa penderitaan yang hebat atas segalayang telah menimpaku

Aku akan menghadapi segala penderitaan itu dengan sabarNamun aku masih bertanya-tanya

Dan mencari-cari jawabannyaApakah Engkau ridha akan aku

Ya, Ya AllahO Tuhan, inilah yang selalu mengganggu langit pikiranku

XIIIYa Allah

Aku berlindung pada EngkauDari hal-hal yang memalingkan aku dari Engkau

Dan dari setiap hambatanYang akan menghalangi Engkau

Dari akuXIV

Ya Illahi RabbiMalam telah berlalu

Dan siang datang menghampiriOh andaikan malam selalu datang

Tentu aku akan bahagiaDemi keagungan-Mu

Walau Kau tolak aku mengetuk pintu-MuAku akan tetap menanti di depannyaKarena hatiku telah terpaut pada-Mu

XVTuhanku

Tenggelamkan diriku ke dalam lautanKeikhlasan mencintai-Mu

Hingga tak ada sesuatu yang menyibukkankuSelain berdzikir kepada-Mu

*****Referensi:

Asfari MS dan Sukatno CR (Editor), Mahabbah Cinta Rabi’ah al-Adawiyah, Yayasan Bentang Budaya Yogyakarta, Cetakan Keempat Juni 1999.

Philip K. Hitti, History of The Arabs, PT Serambi Ilmu Semesta Jakarta, Cetakan Pertama Oktober 2008.

Dikutip dari: http://sprahatini.blogspot.com/2013/03/puisi-puisi-sufi-rabiah-al-adawiyah.html

c. Sebagai penutup, saya kutipkan lagi syair kerinduan kepada Ilahi dari Abu Nawas.

Page 17: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

Ilahiy lastu lilfirdausi ahla,walaa aqwa 'ala naaril jahiimi

Fahabli taubatan waghfir dzunubi,fainnaka ghafirudz- dzanbil 'adzimi....

Dzunubi mitslu a'daadir- rimali,fahabli taubatan ya Dzal Jalaali,Wa 'umri naqishu fi kulli yaumi,wa dzanbi zaaidun kaifa -htimali

Ilahi 'abdukal 'aashi ataaka,muqirran bi dzunubi wa qad da'aaka

fain taghfir fa anta lidzaka ahla,wain tadrud faman narju siwaaka

(Ya Allah ... aku bukanlah penghuni surga-Mutetapi hamba tiada kuat menerima siksa neraka-Mu

Maka kami mohon taubat dan mohon ampun atas dosakusesungguhnya Engkau Maha Pengampun atas dosa-dosa....)

(Dosa-dosaku seperti bilangan pasir di pantai,maka anegerahilah hamba taubat, wahai Yang Memiliki Keagungan

Dan umur hamba berkurang setiap hari,sementara dosa-dosa hamba selalu bertambah, apalah dayaku menanggungnya)

(Ya Allah... hamba-Mu yang penuh maksiat,datang kepada-Mu bersimpuh memohon ampunan,

Jika Engkau ampuni memang Engkau adalah Pemilik Ampunan,Tetapi jika Engkau menolak taubatku, maka kepada siapa lagi aku berharap?)

Dikutip dari: inspontan.blogspot.com/2011/06/abu-nawas-masuk-surga-atau-neraka.html

F. AKHIRUL KALAM

Marhaban Ya Ramadhan Al Mubarrak. Marhaban, Marhaban, Ahlan Wa syahlan

Sahabat-sahabatku yang tercinta.

Menyambut Ramadhan ini, menjelang pelaksanaan ibadah puasa, aku ingin menghaturkan maaf yang sedalam-dalamnya, atas kata-kata dan perbuatanku

yang tidak layak, yang mungkin menyinggung perasaan.

Semoga hati kita menjadi bersih, sebelum kita menghadap Pencipta kita yang Maha Suci. Allah yang Maha Suci, hanya bisa didekati dalam keadaan suci. Amin.

Page 18: Web viewJika ada dua batang bambu, ... ‘Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari ... Kisah Rabiah Al-Adawiyyah juga mengharukan

***marhabanramadhan marhabanramadhan marhabanramadhan marhabanramadhan***

Reference

Buku

Suhadi, M. 2014, Fenomena Menakjubkan Ayat-Ayat Al-Qur’an, Surakarta: Ahad Books

Internet

inspontan.blogspot.com/2011/06/abu-nawas-masuk-surga-atau-neraka.html

http://sprahatini.blogspot.com/2013/03/puisi-puisi-sufi-rabiah-al-adawiyah.html