37
Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan dalam pertumbuhan dan mempertahankan hidup pada hewan, termasuk manusia. Vitamin tidak menyediakan energi dan tidak digunakan sebagai unit pembangun untuk strukur organisme. Sifat dasar vitamin C adalah untuk mengatur proses metabolisme. Vitamin C bertindak sebagai enzim, selama proses metabolisme terjadi proses pengubahan kandungan makanan menjadi energi. Ketika suplai vitamin berkurang, maka akan terjadi peningkatan penyakit. Jadi, bisa dikatakan bahwa Vitamin adalah agen terapeutik dalam penyembuhan penyakit. (Bruneton, 1995) Definisi vitamin tersebut ternyata bukan tanpa kritikan. Substansi yang disebut “vitamin” ternyata tidak melakukan aktifitas sebagai vitamin, tapi menjadi aktif hanya setelah adanya transformasi ke bentuk lain. Thiamine, riboflavin dan niacin adalah konstituen dari enzim, yang masing-masing memiliki aktifitas katalitik yang berbeda. (Bruneton, 1995) Vitamin diambil dari beberapa sumber seperti pada tanaman dan juga hewan. Vitamin biasanya diisolasi, dikonsentrasikan dan dimurnikan untuk digunakan sebagai obat, tetapi sekarang banyak diantaranya telah disintesis. Konstitusi kimia mereka sangat bervariasi dan memiliki sedikit kesamaan, kecuali bahwa mereka disebut “vitamin”. Beberapa diantaranya sangat sederhana (niasin), yang lainnya agak kompleks (asam folat) dan sisanya berhubungan dengan sterol (calciferol). Aplikasi mereka untuk terapi juga berbeda, misalnya; untuk xerophtalmia, beri-beri, kudis, rakhitis dan penyakit lainnya; pembekuan darah; menstimulasi pertumbuhan; mencegah anemia;

vt b, c, asam folat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Die you leechers! DIE!

Citation preview

Page 1: vt b, c, asam folat

Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan dalam pertumbuhan dan

mempertahankan hidup pada hewan, termasuk manusia. Vitamin tidak menyediakan energi

dan tidak digunakan sebagai unit pembangun untuk strukur organisme. Sifat dasar vitamin C

adalah untuk mengatur proses metabolisme. Vitamin C bertindak sebagai enzim, selama

proses metabolisme terjadi proses pengubahan kandungan makanan menjadi energi. Ketika

suplai vitamin berkurang, maka akan terjadi peningkatan penyakit. Jadi, bisa dikatakan

bahwa Vitamin adalah agen terapeutik dalam penyembuhan penyakit. (Bruneton, 1995)

Definisi vitamin tersebut ternyata bukan tanpa kritikan. Substansi yang disebut

“vitamin” ternyata tidak melakukan aktifitas sebagai vitamin, tapi menjadi aktif hanya setelah

adanya transformasi ke bentuk lain. Thiamine, riboflavin dan niacin adalah konstituen dari

enzim, yang masing-masing memiliki aktifitas katalitik yang berbeda. (Bruneton, 1995)

Vitamin diambil dari beberapa sumber seperti pada tanaman dan juga hewan. Vitamin

biasanya diisolasi, dikonsentrasikan dan dimurnikan untuk digunakan sebagai obat, tetapi

sekarang banyak diantaranya telah disintesis. Konstitusi kimia mereka sangat bervariasi dan

memiliki sedikit kesamaan, kecuali bahwa mereka disebut “vitamin”. Beberapa diantaranya

sangat sederhana (niasin), yang lainnya agak kompleks (asam folat) dan sisanya berhubungan

dengan sterol (calciferol). Aplikasi mereka untuk terapi juga berbeda, misalnya; untuk

xerophtalmia, beri-beri, kudis, rakhitis dan penyakit lainnya; pembekuan darah; menstimulasi

pertumbuhan; mencegah anemia; mengurangi kerapuhan kapiler dan banyak kondisi lainnya.

(Bruneton, 1995)

Vitamin dapat dibagi menjadi dua kelompok besar; vitamin yang larut dalam lemak,

dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak antara lain

vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan vitamin-vitamin yang larut air yaitu vitamin B dan C.

Vitamin yang akan dibahas selanjutnya adalah golongan vitamin larut air yaitu vitamin B,

Asam Folat (Vitamin B9), dan vitamin C.

1. VITAMIN B KOMPLEKS

Vitamin B kompleks adalah vitamin yang larut dalam air dan sisanya akan

dikeluarkan melalui air seni, Vitamin golongan ini disebut vitamin urat syaraf oleh karena

mempunyai pengaruh terhadap urat syaraf. Vitamin-vitamin yang termasuk ke dalam

kelompok vitamin B kompleks yaitu :

Page 2: vt b, c, asam folat

A. Vitamin B1 (Thiamin)

B. Vitamin B2 (Riboflavin)

C. Vitamin B3 (Asam Nikotinat / Niacin)

D. Asam Pantothenat

E. Vitamin B6 (Pyridoxin)

F. Vitamin B12

G. Asam Folat

H. Kolin dan Biotin.

Golongan vitamin ini berperan dalam menjaga pertumbuhan, memelihara nafsu makan,

memperlancar pencernaan dan mencegah terjadinya penaykit beri-beri. Tanda-tanda

kekurangan vitamin ini adalah nafsu makan berkurang, nampak lesu, sembelit, pertumbuhan

terhambat, mata gatal-gatal serta gangguan pada kulit.

A. Vitamin B1 (Thiamin, Aneurine)

Vitamin B1 (thiamine, aneurine) tersubstitusi dari cincin pyrimidine dan thiazole yang

diikat dengan jembatan methylen. Vitamin B1 stabil pada lingkungan asam tapi

terdekomposisi diatas pH 5. Sumber dari vitamin B1 adalah padi-padian terutama pada bagian

kulit ari, kacang-kacangan, serta pada bahan nabati lainnya seperti telur, daging dan susu.

Thiamin berguna bagi tubuh ialah untuk :

Turut dalam metabolisme karbohidrat dan untuk fungsi neurologi. Dalam tubuh

thiamin terphosphorilasi menjadi thiamine diphosfat atau cocarboxilase sebagai

bentuk aktifnya, yang fungsinya sebagai koenzim untuk α-ketoacid dekarboxilase

(asetilkoenzim A formasi dan metabolisme asetat) dan transketolase (hexose

monofosfat shunt). Thiamin dimetabolisme di hati dan ginjal.

Mengatur air dalam jaringan tubuh.

Memperbaiki pengeluaran getah cerna.

Thiamin biasanya digunakan sebagai suplemen untuk mengatasi kondisi defesiensi,

kebutuhan vitamin B1 untuk anak-anak sebanyak 0.5 mg, dan orang dewasa yang tidak

bekerja terlalu berat kira-kira 1 mg per hari. Kebutuhan tubuh akan vitamin B1 tidak dapat

Page 3: vt b, c, asam folat

ditentukan secara pasti karena tergantung pada jumlah kalori dan jumlah karbohidrat yang

terdapat dalam makanan yang dikonsumsi. Berikut tabel kebutuhan thiamin berdasarkan

umur

Recommended nutrient intakes for thiamine,

by group

Recommended nutrient intake Group (mg/day)

Infants and children

0–6 months 0.2

7–12 months 0.3

1–3 years 0.5

4–6 years 0.6

7–9 years 0.9

Adolescents

Females, 10–18 years 1.1

Males, 10–18 years 1.2

Adults

Females, 19+ years 1.1

Males, 19+ years 1.2

Pregnant women 1.4

Lactating women 1.5

Thiamin sering disebut sebagai tonikum karena dapat menambah semangat sehingga

kekurangan thiamin akan menyebabkan seseorang nampak letih dan tidak bersemangat.

Selain itu, kekurangan vitamin dalam jumlah sedikit sering mengakibatkan hilangnya nafsu

makan, kemudian terjadi sembelit akubat menurunnya tonos dari otot pada usus. Kekurangan

vitamin B1 yang agak hebat dapat menyebabkan penyakit beri-beri dengan gejala badan

Page 4: vt b, c, asam folat

bengkak, kehilangan pengecapan, tampak rewel, gelisah atau kelelahan (fatigue),

pembesaran jantung kanan.

B. Vitamin B2 (Riboflavin, Laktoflavin, Vitamin G)

. Vitamin B2 ini berguna dalam pernafasan sel. Riboflavin berwarna kuning, stabil

terhadap panas dan agak larut dalam air. Vitamin ini sensitif terhadap cahaya dan akan

berubah menjadi lumichrome atau lumiflavin yang tidak memiliki aktivitas fisiologi.

Konversi dari riboflavin menjadi flavin mononucleotide (FMN) dan lalu menjadi

predominant flavin, flavin adenine dinucleotide (FAD), terjadi sebelum bentuk flavin ini

kompleks dengan banyak sekali flavoprotein dehydrogenases dan oxidase. Flavocoenzymes

(FMN and FASD) berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi dalam jalur metabolisme dan

dalam memproduksi energi melalui jalur rantai respirasi. Disamping itu, vitamin ini berguna

untuk pemeliharaan jaringan-jaringan syaraf, kulit, dan kornea mata. Defisiensi riboflavin

biasanya disebabkan oleh nutrisi yang tidak mencukupi, dengan gejala umum pada kulit

seperti chelosis (tumbuh luka-luka pada bibir serta sudut mulut), glossitis, dermatitis

seborroik dan vaskuraisasi kornea (pada kornea akan tampak pembuluh-pembuluh darah

halus).

Dosis penggunaan riboflavin dapat dilihat pada tabel berikut :

Recommended nutrient intakes for riboflavin,

by group

Recommended nutrient intake Group (mg/day)

Infants and children

0–6 months 0.3

Page 5: vt b, c, asam folat

7–12 months 0.4

1–3 years 0.5

4–6 years 0.6

7–9 years 0.9

Adolescents

Females, 10–18 years 1.0

Males, 10–18 years 1.3

Adults

Females, 19+ years 1.1

Males, 19+ years 1.3

Pregnant women 1.4

Lactating women 1.6

C. Vitamin B3 (Niacin/Asam Nikotinat)

Niasin ini digunakan dalam tubuh untuk berbagai proses oksidasi untuk mendapatkan

tenaga. Niacin atau asam nikotinat atau vitamin B3 dapat diperoleh dari daging, ikan, sereal,

dan kopi. Niacin termetabolisme menjadi niacinamid yang merupakan komponen

nikotinamid, adenine, dinukliotide (NAD) atau koenzim I dan nikotenamid, adeline,

dinukliotide, fosfat (NADT) atau koensim II, yang berfungsi sebagai transpor elektron dalam

glikogenolisis metabolisme lemak dan respirasi jaringan.. NAD juga memerlukan non-redox

adenosine diphosphate–ribose reaksi transfer yang melibatkan perbaikan DNA dan

transportasi kalsium.

Page 6: vt b, c, asam folat

Pellagra adalah kondisi kekurangan niacin yang simptonnya mencakup sistem saraf,

kulit dan sistem pencernaan. Pecah-pecah pada kulit biasanya terjadi akibat kulit yang sering

terpapar cahaya matahari langsung. Defisiensi niacin disebabkan antara lain karena

kekurangan asupan, malabsorbsi intestinal maupun kerusakan metabolisme genetic.

Gejalanya berupa 3 D (dermatitis /gangguan kulit, diare, deementia), nafsu makan menurun,

sakit di lidah dan mulut, insominia, diare, rasa bingung.

Dosis penggunaan dewasa dan anak > 4 tahun 20 mg, anak < 4 tahun 9 mg dan 8 mg

untuk bayi. Dosis lazim 10-20 mg per hari sampai 500 mg dalam dosis terbagi.

D. Vitamin B5 (Asam Pantothenat)

Diperoleh dari hidrolisis β-alanin dan asam pantotenat, derivat asam butirat

terdistribusi. Asam pantotenat terdapat dalam bentuk liquid sehingga penggunaannya

biasanya dalam bentuk kalsium. Panthenol merupakan campuran rasemik sintetik dari

alkohol yang analog dengan asam pantotenat, dioksidasi secara invivo menjadi asam

pantotenat.

Asam pantothenat adalah komponen dari CoA, kofaktor pembawa kelompok acyl

dalam banyak proses enzimatik, asam panthotenat berperan dalam sintesis metabolisme asam

lemak.

Sumber dari asam panthotenat antara lain hati, ginjal dan jantung hewan. Kekurangan

vitamin menyebabkan detak jantung cepat, timbul jerawat dan gangguan kulit, dan konstipasi.

Kebutuhan asam pantothenat dapat dilihat dalam tabel berikut :

Recommended nutrient intakes for pantothenate, by

group

Recommended nutrient intake Group (mg/day)

Page 7: vt b, c, asam folat

Infants and children

0–6 months 1.7

7–12 months 1.8

1–3 years 2.0

4–6 years 3.0

7–9 years 4.0

Adolescents

10–18 years 5.0

Adults

Females, 19+ years 5.0

Males, 19+ years 5.0

Pregnant women 6.0

Lactating women 7.0

E. Vitamin B6 (Pyridoxin)

Vitamin B6 (pyridoxol,pyridoxal, dan pyridoxamin) tiga saling berkaitan, mimiliki

aktivitas yang sebanding. Dalam dunia medis pyridoxin adalah istilah yang biasa digunakan

untuk pyridoxol, dominan terdapat dalam tumbuhan, sedangkan pyridoxal dan pyridoxamin

pada jaringan hewan. Karena paling stabil maka yang biasa disintesis digunakan adalah

pyridoxine.

Page 8: vt b, c, asam folat

.

Sumber dari dagang, pisang, cereal, kacang, dan kentang. Defisiensi yang terjadi

adalah malabsorpsi intestinal, kelainan bawaan lahir, dan penggunaan obat-obatan seperti

chloramfenikol, sikloserin, hidralazin, isoniazid dan kontrasepsi oral.

Gejala kekurangan hampir sama dengan kekurangan pada niacin dan riboflavin,

neurology (kebingungan, kepekaan berkurang, konvulsi yang tiba-tiba), lesi kulit (glossitis,

dermatitis seboroik dan stomatis) dan anemia mikrolitik hipocromik, cengeng, mudah kaget,

luka dimulut.

Kebutuhan vitamin ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Recommended nutrient intakes for vitamin B6,

by group

Recommended nutrient intake Group (mg/day)

Infants and children

0–6 months 0.1

7–12 months 0.3

1–3 years 0.5

Page 9: vt b, c, asam folat

4–6 years 0.6

7–9 years 1.0

Adolescents

Females, 10–18 years 1.2

Males, 10–18 years 1.3

Adults

Females, 19–50 years 1.3

Males, 19–50 years 1.3

Females, 51+ years 1.5

Males, 51+ years 1.7

Pregnant women 1.9

Lactating women 2.0

F. Vitamin B12 (Kobalamin /Cyanocobalamin)

Fungsi vitamin B12 antara lain dalam reproduksi sel, pertumbuhan, hematopoesis,

sintesis myelin dan nucleoprotein, oleh karena vitamin ini berfungsi untuk pembentukan

butir-butir darah merah, vitamin ini disebut faktor pemasak eritrosit (Eritrosite Maturation

Factor).

Page 10: vt b, c, asam folat

Sintesis dilakukan secara kimia tapi juga semisintesis menggunakan mikroorganisme

khususnya Streptomyces griceus. Sumber vitamin B12 antara lain Sumber utama kobalamin

antara lain daging beserta produk olahannya, ginjal, hati, kerang, ketam, kepiting, ikan

(salmon, tuna), berbagai makanan laut (seafood) lain, unggas, dan telur. Juga susu dan produk

olahannya. Sumber lainnya adalah miso (produk fermentasi kedelai, semacam tauco) dan

tempe (terutama yang dibuat secara tradisional). Mereka yang menganut pola makan

vegetarian (pantang susu, telur, daging) menjadi berisiko kekurangan vitamin ini. Hampir

sepertiga vegetarian yang berusia di atas 60 tahun tidak mampu lagi menyerap B12 ketika

mereka makan daging dan produk susu. Hal ini karena perut mereka tidak cukup

menghasilkan asam lambung, bahan pemecah bahan makanan supaya B12 dapat disimpan

dalam tubuh (hati dan ginjal) hingga diperlukan lagi. Tanpa asam lambung, orang yang

menyantap menu dengan B12 dalam jumlah cukup pun bisa mengalami defisiensi.

Kobalamin merupakan senyawa larut dalam air dari keluarga vitamin B. Tidak seperti

vitamin B lainnya yang tidak dapat disimpan dan harus digantikan setiap hari, B12 dapat

disimpan cukup lama dalam hati dan ginjal. Kekurangan vitamin B12 tidak saja terjadi karena

asupannya yang kurang. Asupan vitamin lain berlebihan pun dapat mengakibatkan defisiensi

B12. Misalnya, karena berlebihan mengkonsumsi vitamin C. Kebiasaan makan vitamin C

dosis tinggi bisa mengubah sejumlah kobalamin menjadi analognya. Celakanya, di antara

analog vitamin B12 itu ada yang berdaya kerja antivitamin B12. Kalau hal ini berlarut-larut,

akan terjadi defisiensi kobalamin. Herbert dkk. dalam penelitian dampak kebiasaan makan

vitamin C dosis tinggi, melaporkan bahwa mengkonsumsi vitamin C sebanyak 500 mg sudah

menunjukkan pengaruh negatif terhadap vitamin B12. Sementara itu Hines menyebutkan,

penggunaan vitamin C dosis tinggi (1 g sekali makan), mudah sekali memicu terjadinya kasus

defisiensi. Konsumsi zat besi dan zat gizi lain yang bersifat antioksidan (vitamin A, vitamin

E, selenium) dilaporkan juga dapat mengubah vitamin B12 menjadi analognya. Sehingga

secara teoritis bisa pula memicu timbulnya defisiensi vitamin B12.

Defesiensi dari kekurangan vitamin ini antara lain Anemia, sel darah membesar, lidah

halus dan mengkilap, rasa mual, muntah, diare, konstipasi. Defisiensi berat B12 potensial

menyebabkan bentuk anemia fatal yang disebut Pernicious anemia.

Page 11: vt b, c, asam folat

2. ASAM FOLAT

ASAM FOLAT

a. Pengertian

Asam folat dikenal juga sebagai folat atau folacin, merupakan anggota dari kelompok

vitamin B kompleks, dan bekerja bersama vitamin B12. Fungsi utama asam folat adalah

sebagai kelompok donor metil yang terlibat dalam beberapa proses penting dalam tubuh,

termasuk sintesis DNA. Manfaat asam folik adalah mereduksi Homocystein dan mencegah

cacat pembuluh saraf. Asam folat bisa berperan sebagai kunci dalam mencegah dysplasia dan

melindungi neoplasia pada radang usus besar. Asam folic juga menunjukkan kemampuan

sebagai protokol nutrisional untuk mengobati vitiligo dan mampu menurunkan radang pada

gusi.

b. Proses Biokimia

Asam folat merupakan anggota kelompok B kompleks yang bersifat larut dalam air

dan tersusun atas tiga struktur utama, cincin hetero-bisiklik pteridin, asam para-aminobenzoic

(PABA), dan asam glutamat. Karena manusia tidak dapat mensintesis senyawa ini, maka

manusia perlu untuk mengkonsumsinya.

Meskipun asam folat merupakan bentuk utama dari folat yang digunakan sebagai

suplemen makanan,tetapi asam folat yang terdapat pada makanan hanya terdiri dari 10% atau

kurang. Asam folat yang dikonsumsi sebenarnya merupakan senyawa kompleks dan

gabungan dari beberapa folat, seperti poliglutamat, folat yang tereduksi dan tetrahidrofolat.

Meskipun makanan kaya akan folat, tetapi pada saat dimasak dapat mengancurkan asam folat

tersebut. Folat yang paling baik adalah yang berasal dari tanaman, daun, kuncup, buah,dan

ragi, sedangkan pada hewan dapat ditemukan asam folat yang cukup tinggi pada organ hati

dan ginjal.

Page 12: vt b, c, asam folat

c. Farmakokinetik

Penelitian terhadap proses farmakokinetik pada manusia menunjukan asam folat

memiliki bioavailabilitas yang tinggi dan dengan pemberian dosis yang besar secara oral

dapat meningkatkan kadar plasma. Pengaturan dosis oral yang tinggi terhadap asam folat

(range dari 25-1000mg/hari), pada sel darah merah sisa asam folat meningkat pada periode

aktif 40 hari penggunaan suplemen secara terus-menerus. Hanya sedikit asam folat yang

ditransportasikan ke otak dan disalurkan dengan baik dari sistem saraf pusat. Cara eleminasi

utama dari penyerapan asam folat adalah melalui feses dan urin.

d. Mekanisme kerja

Mekanisme kerja utama asam folat adalah menjalankan perannya sebagai donor metil

dalam metabolisme dan proses biokimia pada sistem saraf pusat, dan untuk mensintesis

DNA. Asam folat bereaksi dengan tetrahidrifolat membentuk 5,10-metilentetrahidrofolat,

turunan folat yang dilibatkan dalam sintesis DNA. Kelompok metil disumbangkan kepada

cobalamin (B12) oleh 5-metiltetrahidrofolat dan membentuk metilcobalamin. Dengan

bantuan enzim metionin sintase, metilcobalamin menyumbangkan sebuah metil pada

metabolit asam amino homisistein, menjadikannya asam amino metionin. Berikutnya

Metionin dikonversi menjadi S-adenosil-metonin (SAMe), sebuah metil yang dibutuhkan

dalam proses biokimia

.

e. Manfaat

1. Anemia

asam folat memiliki sejarah panjang dalam penggunaanya dengan vitamin B12

untuk pengobatan anemia makrositik. Sesuai dengan status klinik pasien, harus

hati-hati dalam menentukan dosis folik yang diperlukan, tetapi biasanya dosis

yang diberikan1mg perhari. Lamanya pemberian terapi bisa kurang dari 15 hari

setelah pemberian suplemen atau bisa juga sepanjang pemberian suplemen.

2. Penyakit Periodantal

Asam folic dapat meningkatkan daya tahan gusi terhadap iritasi lokal dan

berperan penting dalam mengurangi peradangan. Pembersih mulut yang

mengandung 5mg folat per 5 ml dapat digunakan dua kali sehari selama 4 minggu,

Page 13: vt b, c, asam folat

dan berkumur setelah satu menit. Efek folat pada kesehatan gusi sangat luas,

meskipun tidak semuanya, tetapi mampu mengobati iritasi lokal

3. Mencegah bayi lahir cacat

Penting bagi wanita yang berada dalam usia melahirkan, ibu hamil dan bayi

untuk mendapatkan asupan folat yang cukup. Cukupnya asupan asam folat bagi ibu

hamil telah terbukti mencegah kerusakan pembuluh saraf pada bayi. Pembuluh

saraf bayi dan otak yang baru tebentuk pada dua sampai tiga minggu pertama

kehamilan sebelum mereka mengetahui bahwa mereka hamil. Otak terus

berkembang bahkan setelah delapan minggu kehamilan tetapi selama beberapa

minggu pertama pembentukan asam folat penting untuk mnyempurnakan

pembuluh saraf. Jika pembuluh saraf tidak tertutup sempurna bayi mungkin akan

lahir dengan cacat seperti spina bifida or anencephaly(tanpa pembentukan otak

yang sempurna). Untungnya, mayoritas cacat pembuluh saraf dapat dicegah dengan

pemberian asam folat sebelum dan selama kehamilan. Beberapa wanita yang hamil

atau yang ingin hamil harus memastikan bahwa ia mendapatkan asam folat yang

cukup dari makanan ataupun dari suplemen.

Sindrom down juga bisa dipicu dari kandungan asam folat dari Ibunya.

Kekurangan folat dapat berinteraksi dengan mutasi gen yang dapat menyebabkan

ketidakstabilan kromosom dan karakteristik abnorman sindrom down.

Lima alasan untuk mendapat asupan Asam folat yang cukup :

Mencegah atau melindungi dari:

1. cacat kelahiran

2. sakit jantung dan stroke

3. Kanker

4. Cognitive Impairment

5. depresi

4. kesehatan jantung dan pembuluhnya

Tingginya tekanan darah disebut homocystein yang diperkirakan sebagai

factor utama penyebab penyakit jantung, serangan jantung dan stroke. Tingginya

level homocystein menjadi kekhawatiran utama bagi orang-orang yang memiliki

penyakit jantung. Folat bersama vitamin B12 membantu tubuh untuk mengubah

homocystein menjadi senyawa lain, jadi rendahnya kandungan folat dihubungkan

Page 14: vt b, c, asam folat

dengan tingginya level homocystein darah. Suplemen folat telah digunakan secara

efektif sebagai pengobatan untuk menurunkan kadar homocystein. Tidak terlalu

jelas jika tingginya homocystein benar-benar membantu masalah jantung dan

pembuluh darah atau jika itu hanya penanda penyakit tetapi dengan memastikan

seseorang mendapatkan cukup folat maka kesehatan jantung dan pembuluh

darahnya dapat terjaga dan itu tidak akan menyakitkan. Untuk penderita diabetes,

folat sangat penting untuk kesehatan karena tingginya homocystein dihubungkan

dengan komplikasi pembuluh pada diabetes termasuk hipertensi dan adanya protein

dalam urin.

5. Kanker

Akhir-akhir ini banyak ditemukan bahwa mengkonsumsi folat dapat melawan

pembentukan kanker serviks disertai dengan vitamin B lainnya, antioksidan, dan

senyawa dalam tanaman yang disebut fitokimia. Dalam suatu study hasilnya malah

berlawanan, mengkonsumsi folat dari makanan dan suplemen dapat menyebabkan

kanker serviks.Penelitian lainnya menemukan bahwa tingginya tinkat homocystein

mungkin meningkatkan resiko kanker serviks. Folat berperan dalam perubahan

homocystein menjadi senyawa non-toksik yang mungkin bisa menjelaskan

beberapa efek protektifnya terhadap perkembangan kanker serviks. Folat juga

mungkin melindungi kita perkembangan virus “Human Papilloma Virus (HPV)”,

yang paling banyak menyebabkan kanker serviks. Penelitian di bidang

epidemiologi menunjukkan hasil yang berlawanan, hubungan antara satus folat dan

resiko tumor colorectal. Kandungan folat yang cukup sangat efektif dalam

melindungi kita dari kanker kolon dan rektm pada orang-orang yang memiliki gen

penyakit tersebut. Efek protektif folat juga berperan dalam memastikan struktur

DNA pada sel kolon. Beberapa penelitian juga menyarankan bahwa folat juga

dapat melindungi perkembangan paru-paru dan kanker payudara. Kanker paru-paru

merupakan salah satu kanker yang paling mematikan bagi seluruh wanita dan pria

di Amerika dan kanker payudara adalah kanker berbahaya kedua yang

menyebabkan kematian pada wanita. Secara umum buah-buahan dan sayuran

dihubungkan dengan resiko rendahnya perkembangan beberapa jenis kanke.

Penelitian selanjutnya mungkin mengungkapkan sebab yang lebih spesifik

mengenai nutrisi tanpa makanan ini, seperti folat yang mungkin dapat melawan

perkembangan kanker. Sampai saat itu, merupakan suatu hal yang baik untuk

Page 15: vt b, c, asam folat

mengingat lima alasan untuk setiap anggota keluarga agar memperoleh cukup

asupan folat.

6. Fungsi Cognitive dan Penyakit Alzheimer

Folat mungkin tidak memulihkan disfungsi kognitif yang dihubungkan dengan

umur, tetapi kadar folat yang rendah dalam darah telah dibuktikan dengan

penurunan fungsi kognitif, demensia dan penyakit Alzheimer pada masing-masing

umur individu. Folat bahkan ditemukan dapat melindungi beberapa tipe

kemunduran kognitif khususnya fungsi verbal dan kemampuan spasial. Secara

keseluruhan, bukti awal yang menyarankan asupan folat yang cukup selama hidup

khususnya untuk orang yang hampir tua mungkin dapat mencegah penurunan

mental karena penuaan.

7. Depresi & Mood (Suasana hati)

Akhir-akhir ini hasil penelitian menyebutkan bahwa suplemen asam folat

dapat secara sukses mengobati depresi pada wanita yang baru melahirkan.

Kekurangan folat lebih banyak terjadi pada orang yang depresi dan tidak cukup

vitamin, menurunkan efek positif dari pengobatan anti depresan. Untuk tetap

tersenyum, yakinkan untuk mengkonsumsi beras yang mengandung folat atau

minum suplemen asam folat tetapi jangan melakukan beberapa pengobatan tanpa

konsultasi ke dokter.

f. Penggunaan

Page 16: vt b, c, asam folat

3. VITAMIN C

3.1 Sejarah dan Pengertian Vitamin C

Ketika manusia mengeksplorasi dunia baru, mereka mereka melakukan

perjalanan laut yang sangat lama. Kebanyakan makanan utama mereka adalah daging

kering dan tepung. Saat itu tingkat kematian akibat penyakit yang disebut scurvy

(penyakit kulit semacam kudis) sangatlah tinggi. Kemudian, pada tahun 1935, seorang

penjelajah Prancis bernama Cartier belajar dari suku Indian asli Amerika Utara bahwa

umbi atau akar, serta teh yang dibuat dari ujung cabang pohon pinus dapat

menghindarkan penyakit kudis yang menyerang hampir setengah dari anggota

ekspedisinya. (Hardesty, 2003)

Tahun 1756, Dr. James Lind melakukan eksperimen kontrol yang pertama

dalam penelitian nutrisi modern. Subjek eksperimennya adalah para pelaut Inggris.

Lind menyanggah keefektifan obat-obatan pada masa itu dan ia berhasil membuktikan

bahwa ada semacam substansi yang ditemukan pada jeruk segar yang berhasil

mencegah penyakit kudis pada para pelaut yang mengkonsumsinya. Tahun 1928, tim

peneliti Hungaria, Svirbely dan Szent-Gyorgyi, mengisolasi apa yang mereka sebut

“asam heksuronik” dari jus jeruk. Tahun 1932, Waugh dan King dari Amerika

mengidentifikasi asam heksuronik positif sebagai senyawa anti-kudis, atau lebih

tepatnya, agen antiskorbut. Tahun 1933, ahli kimia dari Swiss, Jerman, dan Inggris

telah mengidentifikasi struktur molekul asam heksuronik dan mengembangkan

metode murah untuk membuat vitamin itu. Pada tahun yang sama, Haworth memberi

nama baru untuk senyawa itu, yakni asam askorbat. (Hardesty, 2003)

Page 17: vt b, c, asam folat

Asam askorbat atau vitamin C secara alami ditemukan dalam beberapa wujud;

tereduksi (asam akorbat), teroksidasi (asam dehidroaskorbat) dan sebagai

askorbinogen (kompleks protein). Asam askorbat disebut faktor antiskorbut.

(Bruneton, 1995)

Rumus vitamin C dalam bentuk tereduksi seperti di bawah ini:

Sementara dalam bentuk teroksidasi mempunyai struktur sebagai berikut:

Asam askorbat merupakan senyawa optis aktif, tetapi yang aktif secara biologis

adalah bentuk levo-nya. Asam askorbat tidak berbau, putih, substansi kristal yang

perlahan-lahan menjadi gelap jika terkena sinar. Titik leburnya antara 1900-1920 C,

dapat larut dalam air, alkohol, dan propilen gliserin tetapi tidak larut dalam eter dan

benzena. Asam askorbat cukup stabil, akan tetapi dalam bentuk terlarut dalam air akan

cepat terdekomposisi jika kontak dengan udara. Asam askorbat adalah agen pereduksi

yang relatif kuat; ia teroksidasi menjadi asam dehidroaskorbat. Asam dehidroaskorbat

dapat dioksidasi lebih lanjut menjadi asam 2,3 diketo-L-gulonik yang tidak aktif.

Suasana basa mempercepat oksidasi tetapi suasana asam memperlambatnya. Karena

asam akorbat merupakan vitamin yang paling tidak stabil, perlakuan khusus perlu

dilakukan jika ingin mengkonsumsinya. (Bruneton, 1995)

Vitamin C diukur dalam miligram. Pada pengujian resmi digunakan larutan

diklorofenol-indofenol, meskipun demikian, metode uji biologis berdasarkan efek

kuratif atau preventif tetap digunakan. (Bruneton, 1995)

Page 18: vt b, c, asam folat

3.2 Pembentukan Asam Askorbat

Telah lama diduga, berdasarkan kesamaan strukturnya, asam askorbat

diturunkan dari heksosa. Baik D-glukosa dan D-galaktosa berfungsi sebagai prekursor

pembentukan vitamin pada tumbuhan maupun hewan (kecuali primata dan guinea

pig). Pada setiap kasus, jalur pembentukan vitamin C melibatkan asam uronik dan

intermediat laktona. (Bruneton, 1995)

Page 19: vt b, c, asam folat

Gambar : Pembentukan Asam Askorbat

3.3 Sumber Asam Askorbat

Cara paling baik untuk mendapat asupan Vitamin C yang cukup adalah

dengan lebih banyak makan makanan daripada suplemen dan sumber makanan paling

baik berasal dari buah-buahan dan sayuran. Melon, ceri, kiwi, mangga, pepaya,

stroberi, tangelo, tomat, dan semangka juga mengandung vitamin C dengan jumlah

yang bervariasi. Sayur-sayuran seperti kol, brokoli, tauge, kembang kol, kacang

panjang, paprika hijau dan merah, kacang polong, dan kentang mungkin sumber

vitamin C yang lebih penting daripada buah-buahan karena sayur-sayuran tersedia

sepanjang tahun, sedangkan buah-buahan tergantung musimnya. (anonim, 2005)

Menurut Mosure (2004), sumber-sumber vitamin C yang baik antara lain:

Page 20: vt b, c, asam folat

SUMBER-SUMBER VITAMIN C YANG BAIK

MakananJumlah Penyajian

Vitamin C (mg)

% Kecukupan asupan (Laki-laki)

% Kecukupan asupan (Perempuan)

Jambu 1 buah 165 183 235Paprika Merah ½ cangkir 95 94,7 135Pepaya 1 buah 95 94,7 135Jus Jeruk (yang dibekukan)

¾ cangkir 75 83,3 107

Jeruk 1 buah 60 66,6 85,7Brokoli (direbus) ½ cangkir 60 66,6 85,7Paprika Hijau ½ cangkir 45 50 64,2Kohlrabi (direbus) ½ cangkir 45 50 64,2Stroberi ½ cangkir 45 50 64,2Anggur putih setengah 40 44,4 57,1Blewah ½ cangkir 35 38,8 50Jus Tomat ¾ cangkir 35 38,8 50Mangga 1 buah 30 33,3 42,8Jeruk keprok 1 buah 25 27,7 35,7Kentang (dipanggang dengan kulit)

1 buah 25 27,7 35,7

Kol (dibekukan, direbus)

½ cangkir 25 27,7 35,7

Bayam (mentah) 1 cangkir 15 16,6 21,4Tabel : Sumber-Sumber Vitamin C yang Baik

Sedangkan pada piramida makanan, vitamin C dapat ditemukan pada:

Gambar : Vitamin C dalam Piramida Makanan

3.4 Menjaga Kandungan Vitamin C

Seperti yang telah disebutkan di atas, asam akorbat merupakan vitamin yang

paling tidak stabil, maka perlakuan khusus perlu dilakukan jika ingin

Page 21: vt b, c, asam folat

mengkonsumsinya. Vitamin C bisa hilang dari makanan selama proses menyiapkan,

pemasakan, atau penyimpanan. Hilangnya vitamin C akibat memanaskan susu

merupakan contoh dramatis dari penyebab kudis (scurvy) pada bayi. Pemanasan

makanan dan pajanan dengan tembaga atau besi pada suasana agak basa dapat

merusak vitamin. Data dari United States International Development Programme

menunjukkan bahwa makanan yang disimpan dalam tas dari polietilen kandungan

vitamin C-nya lebih sedikit berkurang dibandingkan dengan kehilangan kandungan

vitamin C pada prosedur memasak umum yang mencapai 52-82 % (Anonim, 2005)

Untuk mencegah hal tersebut maka dapat dilakukan beberapa hal yaitu :

Sajikan buah-buahan yang tidak dikupas dan sayuran yang mentah jika

memungkinkan. (Mosure, 2004)

Kukus, rebus atau panggang makanan dengan sedikit air, atau jangan terlalu

lama memasukkan makanan ke dalam microwave. (Mosure, 2004)

Masaklah kentang beserta kulitnya. Jangan lupa membersihkan bagian luar

kentang yang kotor. (Mosure, 2004)

Menyimpan jus di lemari pendingin tidak boleh lebih dari dua atau tiga hari.

(Mosure, 2004)

Simpan buah-buahan dan sayuran mentah dalam suatu ruangan atau tempat

yang kedap udara dan dingin. Jangan direndam dalam air karena vitamin C

akan larut dalam air. (Mosure, 2004)

Menurunkan pH makanan dapat mengawetkan vitamin C, misalnya membuat

asinan atau acar kubis. (Anonim, 2005)

3.5 Kebutuhan Vitamin C pada Manusia

Seberapa banyak vitamin C yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan?

Jumlah vitamin C yang diperlukan seseorang tidak berdasarkan ada tidaknya penyakit

scurvy (kudis) tetapi berdasarkan tingkatan kesehatannya. Sederhana saja, kita tinggal

mengkonsumsi vitamin sebanyak yang tubuh kita perlukan. Vitamin C masuk ke

dalam tubuh secara oral dalam makanan atau suplemen yang diabsorbsi pada sistem

pencernaan. Sejumlah vitamin C yang tidak di absorpsi akan dibawa ke usus besar

dimana vitamin C akan larut dalam air. Hal ini akan menyebabkan meningkatnya

kadar air sehingga mengakibatkan diare. Banyaknya vitamin C yang diperlukan untuk

menyebabkan diare berbeda dari satu orang ke orang lainnya, tergantung dari seberapa

jumlah vitamin C yang digunakan oleh tubuh kita saat itu. (Fonorow, 2003)

Page 22: vt b, c, asam folat

Daripada melihat diare sebagai alasan untuk membatasi dosis yang

direkomendasikan untuk tiap orang, lebih baik jika kita menggunakan efek samping

ini sebagai suatu ukuran untuk menentukan dosis yang kita perlukan. Ukuran ini

dilihat sebagai batas toleransi usus. (Fonorow, 2003)

Tabel di bawah ini berisi rekomendasi asupan Vitamin C setiap hari. Perokok

memerlukan tambahan 100 mg Vitamin C setiap hari karena meningkatnya kebutuhan

antioksidan untuk melawan kerusakan akibat radikal bebas akibat merokok produk

tembakau (Hathcock, 2004). Menurut anonim (2005), tambahan vitamin C yang

diperlukan sekitar 35 mg per hari.

Life Stage Vitamin C(mg/day)

Men, ages 19+ 90

Women, ages 19+ 75

PregnancyAges18 and youngerAges 19 and older

8085

BreastfeedingAges 18 and youngerAges 19 and older

115120

mg = milligrams of vitamin C

Tabel Rekomendasi Asupan Vitamin C per Hari

(Bobroff dan Oquendo, 2006)

3.6 Fungsi Vitamin C

Vitamin C berguna bagi manusia, antara lain:

Sebagai nutrisi esensial, vitamin diperlukan untuk hampir seluruh vitalitas dan

memerankan peranan penting bagi kesehatan jaringan penghubung, pembuluh darah,

sel, gusi, gigi, tulang dan jaringan lainnya serta organ. (Anonim, 2004)

Sebagai antioksidan yang larut dalam air, vitamin C melindungi cairan tubuh dan

bagian sel yang berair dari bahaya radikal bebas, dengan demikian meningkatkan

Page 23: vt b, c, asam folat

kesehatan dan memperlambat proses penuaan (Anonim, 2004). Vitamin C juga

memperluas aktivitas vitamin E dengan cara mengurangi oksidasi tokoferol (anonim,

2002). Selain itu, Vitamin C melindungi LDL (low density lipoprotein) terhadap

oksidasi (anonim, 2005). Antioksidan dalam vitamin C dapat menstabilkan folat pada

makanan dan plasma; meningkatkan pengeluaran derivat folat teroksidasi pada

penderita kudis (scurvy) (anonim, 2005).

Vitamin C meningkatkan absobsi besi Non-haem dengan membentuk senyawa

kompleks atau dengan menjaga besi dalam bentuk tereduksi (Fe 2+ ), sehingga lebih

mudah diabsorpsi. (Anonim, 2005).

Vitamin C adalah bagian penting dari nutrien-termasuk karetenoid, flavonoid, vitamin

E dan sejumlah mineral-yang menguatkan sistem imun, membantu pertahanan

terhadap penyakit (Anonim, 2004). Vitamin C menguatkan sistem imun dengan cara

memacu aktivitas antibodi dan sel-sel sistem imun seperti fagosit dan neutrofil.

(Anonim, -)

Vitamin C melindungi kesehatan hati dan pembuluh darah (Anonim, 2004).

Vitamin C membantu pemeliharaan tingkat antioksidan di paru-paru dan

meningkatkan efisiensi fungsi pernafasan (Anonim, 2004).

Vitamin C dapat memecah histamin, suatu senyawa yang menyebabkan banyak reaksi

alergi. (Anonim, -)

Orang dengan asupan Vitamin C yang tinggi mempunyai laju penurunan fungsi mata

yang lebih rendah, berarti Vitamin C memiliki peranan penting bagi kesehatan mata

(Anonim, 2004).

Fungsi enzimatis. Vitamin C bertindak sebagai donor elektron bagi 11 enzim, dimana

tiga dari enzim tersebut ditemukan pada jamur (fungi) tapi tidak ditemukan pada

manusia atau mamalia lainnya. Ketiga enzim itu terlibat dalam pemanfaatan kembali

Pirimidin dan deoksiribosa moiety dari deoksinuklosida. Dari delapan enzim manusia

yang lain, tiga enzim berpartisipasi dalam hidroksilasi kolagen dan dua enzim pada

biosintesis karnitin. Dari tiga enzim yang berpartisipasi dalam hidroksilasi kolagen,

satu enzim dibutuhkan untuk biosintesis catecholamine norepinephrine, satu

dibutuhkan untuk amidasi hormone peptide dan satu enzim terlibat dalam metabolism

tirosin. (Anonim, 2005)

Vitamin C pada cairan lambung dapat mencegah pembentukan senyawa N-nitroso

yang berpotensi mutagenik. Tingginya asupan Vitamin C berhubungan dengan

penurunan risiko kanker lambung tapi belum diteliti dengan pasti. (Anonim, 2005)

Page 24: vt b, c, asam folat

3.7 Kekurangan Vitamin C

Kudis (scurvy) adalah penyakit yang terjadi karena kurang konsumsi vitamin

C selama 45-80 hari. Gejala kudis termasuk luka pada jaringan mesenkim yang

berkontribusi pada lamanya penyembuhan luka, edema, dan hemorrage. Jaringan ikat

juga melemah karena kurangnya pembentukan kolagen. Ini menyebabkan pendarahan

gusi dan petichiae (pin-point brushing) yang terjadi pada awal kekurangan vitamin C

karena membran kapiler yang lemah menyebabkan darah masuk dan meresap ke

ruang interstisial. Tanda-tanda kekurangan vitamin C tingkat lanjut antara lain gigi

rontok, atropi otot, kelesuan, dan kelelahan. (Bobroff dan Oquendo, 2006)

Kudis pada bayi dan anak-anak perubahannya terutama terjadi pada daerah

pertumbuhan tulang yang paling aktif; karakteristiknya adalah kelumpuhan pada kaki

akibat kesakitan parah ketika bergerak dan pendarahan di bawah periosteum. (anonim,

2005)

Defisiensi askorbat yang paling parah yang juga penyakit yang umum ditemui

pada manusia masa kini, mungkin adalah penyakit jantung, atau Cardiovascular

Disease (CVD) seperti pertama kali dilaporkan oleh doktor dan peneliti Kanada, G.C.

Willis di tahun 1950-an, dan kemudian diverifikasi oleh Linus Pauling dan Matias

Rath pada tahun 1989. (Fonorow, 2006)

3.8 Toksisitas Vitamin C

Keyakinan masyarakat luas bahwa vitamin C banyak memberikan keuntungan

bagi kesehatan dan tidak terlihat memiliki efek toksik membuatnya dikonsumsi dalam

jumlah yang besar. Jelas vitamin C mempunyai efek toksik yang rendah atau efek

samping yang umum. Meskipun asupan vitamin C dalam jumlah besar dapat

menyebabkan gastroenteritris atau diare bagi sebagian orang, kenyataannya hanya

sedikit efek samping yang ditulis di buku atau artikel benar-benar terjadi. (Hathcock,

2004)

Efek-efek yang mungkin terjadi (masih merupakan hipotesis) misalnya:

1. Batu ginjal. Oksalat adalah produk akhir katabolisme askorbat dan berperan

penting dalah pembentukan batu ginjal. Kelebihan vitamin C menyebabkan

hiperoksaluria. Pada empat sukarelawan yang menerima vitamin C dengan dosis

antara 5 sampai 10 gram per hari, ekskresi oksalat pada urin meningkat kira-kira

dua kali dari 50 ke 87 mg/hari. (Hathcock, 2004)

Page 25: vt b, c, asam folat

2. Peningkatan ekskresi asam uric. Peningkatan ekskresi asam uric dapat

meningkatkan risiko batu ginjal. Telah dilaporkan terjadi peningkatan signifikan

asam uric pada penyerapan vitamin C lebih dari 1000 mg. Dosis tunggal 4 g asam

askorbat dapat meningkatkan ekskresi sebagian kecil asam uric. Akan tetapi, lima

penelitian lain menunjukkan tidak ada efek pada ekskresi asam uric untuk

penyerapan vitamin C 12 g per hari. Efek klinis peningkatan produksi asam uric,

kalaupun ada, belum dapat diidentifikasi. (Hathcock, 2004)

3. Erosi pada enamel gigi. Tablet kunyah vitamin C yang dikonsumsi tiap hari,

menyebabkan erosi pada enamel gigi karena tingginya keasaman (pH=2,8) dan

keabrasiannya. Apabila tablet kunyah vitamin C diformulasikan menjadi pH kira-

kira 4 sampai 5 menggunakan sodium askorbat atau buffering agent yang lain,

tidak akan terjadi erosi pada enamel gigi. (Hathcock, 2004)

4. Stress pada saluran gastrointestinal. Pada pemakaian vitamin C sekaligus 3000 mg

per hari atau lebih banyak, terjadi gejala-gejala gangguan gastrointestinal misalnya

nausea, kram abdominal, dan diare. Efek ini adalah hasil dari efek osmosis

langsung dari asam askorbat yang tidak diserap dan kadang-kadang bisa dihindari

dengan mengonsumsi vitamin dalam bentuk garam buffer daripada asam bebas.

Gejala ini biasanya menghilang setelah satu atau dua minggu tanpa dampak lebih

lanjut. (Hathcock, 2004)

Batas atas yang aman untuk asupan vitamin C setiap hari, menurut Food and

Nutrition Board of the Institute of Medicine kurang lebih 1000 mg untuk orang

dewasa. Untuk panduan berdasarkan umur yang lebih spesifik, dapat dilihat di

tabel di bawah:

Batas toleransi asupan Vitamin C

Umur Vitamin C (mg/hari)

Bayi0-6 bulan7-12 bulan

N/AN/A

Anak-anak1-3 tahun4-8 tahun

400 mg650 mg

Laki-laki, Perempuan9-13 tahun 1200 mg

Page 26: vt b, c, asam folat

14-18 tahun19-70 tahun≥ 70

1800 mg2000 mg2000 mg

Pada kehamilan≤ 18 tahun19-50 tahun

1800 mg2000 mg

(anonim, 2002)