Upload
muhammad-ichsyan
View
256
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women) Disebut juga Konvensi Wanita Womens Convention sekarang lebih dikenal sebagai Konvensi CEDAW Indonesia Meratifikasi Konvensi CEDAW dengan UU No. 7 tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita
Makna Ratifikasi Konvensi Dengan UUSuatu perjanjian antar negara (Treaty) yang menciptakan kewajiban dan akuntabilitas Negara yang meratifikasinyaRatifikasi oleh Pemerintah dengan persetujuan DPR menjadikan Konvensi sebagai hukum formal bagian dari hukum Nasional
U.U No 39 tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia
Pasal 7 ayat 2
(2) Ketentuan hukum internasional yang telah diterima Negara Republik Indonesia yang menyangkut hak azasi manusia menjadi hukum nasional
Konsekuensi Ratifikasi KonvensiNegara mengikatkan diri menjamin melalui peraturan perundang-undangan, kebijakan, program dan tindakan khusus sementara sehingga terwujud kesetaraan dan keadilan antara laki-laki dan perempuan terhapusnya segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan
UU No 39 tahun 1999tentang Hak Azasi Manusia
Pasal 71: Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan hak azasi manusia yang diatur dalam undang - undang ini, peraturan perundang - undangan lain, dan hukum internasional tentang hak azasi manusia yang diterima oleh negara Republik Indonesia.
Pasal 72: Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah sebagaimana dimaksud dalam pasal 71, meliputi langkah implementasi yang efektif dalam bidang hukum, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan negara, dan bidang lain.
Mengapa Indonesia meratifikasi Konvensi?
Bagian MenimbangBahwa segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan sehingga segala bentuk diskrimnasi terhadap wanita harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
b. Bahwa ketentuan - ketentuan di dalam konvensi tersebut diatas pada dasarnya tidak bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan peraturan perundang - undangan Republik Indonesia.
Konvensi CEDAW: 30 PasalPasal 1 16: Ketentuan Substantif
Pasal 17 30: Strukturkelembagaan prosedur danmekanisme pelaporan ratifikasi
Prinsip-Prinsip Konvensi
Prinsip Persamaan SubstantifPrinsip Non DiskriminasiPrinsip Kewajiban Negara
Prinsip Persamaan SubstantifKesempatan yang sama menikmati manfaat dan hasil yang samaPerlakuan yang sama mendapat akses dan manfaat yang sama melalui penciptaan lingkungan yang kondusif tindakan khusus sementara (temporary special measures)Hak yang sama dalam: keluarga, kerja, upah, waris, pemilikan, kewarganegaraan, perwakilan, pengambilan keputusan, partisipasi POLEKSOSBUD.
Prinsip non - diskriminasiPasal 1 Konvensi:Setiap pembedaan, pengucilan, pembatasan,yang mempunyai pengaruh atau tujuan untukmengurangi atau menghapus pengakuan,penikmatan, penggunaan hak - hak asasimanusia dan kebebasan-kebebasan pokok dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, sipilatau apapun lainnya, oleh wanita, terlepas daristatus perkawinan mereka, atas dasarpersamaan antara pria dan wanita
Yang tidak dianggap diskriminasi:Langkah tindak khusus sementara (Ps 4(1))Perlindungan kehamilan kehamilan sebagai fungsi sosial (Ps 4(2))
Prinsip Kewajiban NegaraMenjamin hak-hak wanita melalui hukum dan kebijakan menjamin hasilnyaMenjamin pelaksanaan praktis hak-hak itu aturan khusus sementara menciptakan kondisi khusus menciptakan akses wanita
Negara tidak saja menjamin tetapi juga merealisasi hak-hak wanitaTidak saja menjamin de-jure juga de-factoMengatur tidak saja di sektor publik juga terhadap perorangan lembaga di sektor privat (keluarga) dan swasta
Pasal 2 Konvensi CEDAWNegara wajib:Mengutuk diskriminasi melarang segala bentuk diskriminasi thd wanita melalui peraturan perundang-undangan kebijakan pelaksanaan
Menegakkan perlindungan hukum melalui peradilan nasional yang kompeten dan badan pemerintah memberikan perlindungan efektif dari setiap tindakan diskriminasiMencabut semua aturan dan kebijakan kebiasaan dan praktek yang diskriminatif terhadap wanita
Pasal 3 Konvensi CEDAWMenetapkan kewajiban negara untuk:Melakukan langkah proaktif di semua bidang khususnya: politik ekonomi sosial budayaMenciptakan lingkungan dan kondisi menjamin pengembangan dan kemajuan wanita
Pasal 4 Konvensi CEDAWNegara wajib melakukan langkah tindak khusus sementara untuk:Mempercepat persamaan de-factoMencapai perlakuan dan kesempatan sama bagi wanita dan pria(dikenal sebagai temporary special measures)
Pasal 5 Konvensi CEDAWMerubah pola tingkah laku sosial budaya pria dan wanita menghapus prasangka dan kebiasaan dan segala praktek lainnya yg didasarkan atas inferioritas atau superioritas salah satu jenis kelamin peran stereotipe pria dan wanita
Kehamilan sebagai fungsi sosial dan tanggung jawab bersama pria dan wanita dalam membesarkan anak anak adalah pertimbangan utama dalam segala hal
Pasal 6 Konvensi CEDAWNegara wajib:Melakukan langkah tindak tepat termasuk membuat peraturan perundang-undangan memberantas segala bentuk perdagangan wanita dan eksploitasi pelacuran
Substansi Konvensi CEDAWKonvensi menetapkan bahwa wanita memiliki hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya, yang harus dinikmati oleh wanita atas dasar persamaan (kesetaraan dan keadilan) dengan pria terlepas dari status perkawinan (Pasal 1) Konvensi menegaskan bahwa diskriminasi terhadap wanita merupakan pelanggaran hak asasi manusiaKonvensi mewajibkan Negara untuk melindungi, memajukan, dan memenuhi hak asasi wanita (Pasal 2)
Pasal 2:Memasukan prinsip kesetaraan antara pria dan wanita dalam sistem hukum.Menegakan peradilan dan institusi publik lainnya untuk menjamin perlindungan yang efektif pada wanita dari setiap tindak diskriminasiMenjamin penghapusan segala perlakuan diskriminatif terhadap wanita yang dilakukan oleh orang, organisasi, dan perusahaan.Mencabut semua aturan dan kebijakan, kebiasaan dan praktek yang diskriminatif terhadap wanita.
4. Konvensi mewajibkan Negara melakukan langkah-tindak proaktif di semua bidang, khususnya di bidang politik, sosial, ekonomi dan budaya, serta menciptakan lingkungan dan kondisi yang menjamin pengembangan dan kemajuan wanita (Pasal 3)5. Konvensi mewajibkan Negara untuk melakukan langkah-tindak khusus sementara untuk mempercepat persamaan perlakuan dan kesempatan antara wanita dan pria. (Pasal 4)6. Konvensi mewajibkan Negara menghapus pola tingkah laku sosial dan budaya berdasarkan inferioritas atau superioritas salah satu jenis kelamin (Pasal 5(1))
7. Konvensi menegaskan bahwa kehamilan merupakan fungsi sosial dan pengasuhan anak sebagai tugas bersama pria dan wanita (Pasal 5(2))8. Konvensi mewajibkan Negara untuk menghapus perdagangan wanita dan eksploitasi pelacuran (Pasal 6)9. Konvensi mewajibkan Negara mewujudkan persamaan substantif (kesetaraan dan keadilan) antara wanita dan pria dalam bidang-bidang:
Kehidupan politik dan publik (Pasal 7)Mewakili negara di tingkat internasional dan turut serta dalam pekerjaan organisasi internasional (Pasal 8)Kewarganegaraan bagi wanita dan anak-anak mereka (Pasal 9)Pendidikan, termasuk hak untuk turut serta dalam kurikulum dan ujian yang sama, serta staf pengajar, gedung dan peralatan sekolah dengan mutu yang sama (Pasal 10)
Pekerjaan, termasuk hak atas kesempatan kerja yang sama, secara bebas memilih profesi dan pekerjaan, upah yang sama termasuk tunjangan, dan perlakuan yang sama sehubungan dengan pekerjaan yang sama nilainya, maupun hak atas jaminan sosial, perlindungan atas kesehatan dan keselamatan kerja dan perlindungan fungsi reproduksi (Pasal 11)Pemeliharaan kesehatan, termasuk hak untuk mendapatkan pelayanan yang berkaitan dengan keluarga berencana, kehamilan dan menyusui. (Pasal 12)
Hak atas tunjangan keluarga, pinjaman bank dan bentuk-bentuk lain kredit permodalan, kegiatan rekreasi, olah raga dan lain-lain (Pasal 13)Perkawinan dan hubungan keluarga, termasuk hak untuk memasuki jenjang perkawinan, memilih pasangan, serta hak dan kewajiban yang sama sebagai orang-tua dalam urusan yang terkait dengan anak-anak mereka. (Pasal 16)
Konvensi memberikan perhatian pada masalah-masalah khusus yang dihadapi oleh wanita perdesaan dan menghapus diskriminasi terhadap wanita di daerah perdesaan sehingga mereka dapat turut serta dalam, dan menikmati manfaat dari pembangunan desa (Pasal 14)Menjamin persamaan hak wanita dan pria di muka hukum, kecakapan hukum yang sama, dan menghormati mobilitas orang-orang serta pilihan tempat tinggal dan domisili (Pasal 15)
Kewajiban negara memberikan laporan (kepada Sekretaris Jenderal PBB-Komite CEDAW) mengenai langkah-tindak legislatif, yudikatif, administratif atau langkah-langkah lain yang telah diambil untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dari Konvensi dan laporan mengenai kemajuan yang dicapai.
Setiap empat tahun dan selanjutnya sewaktu-waktu sesuai permintaan Komite CEDAW
Hambatan utama pelaksanaanKonvensi CEDAWBelum/tidak paham standar hak asasi manusia dan cara melaksanakan dan mencapainyaHak asasi wanita belum menjadi bagian institusional dalam hukum proses peradilan keputusan pengadilan kebijakan, program, anggaran, dan pelaksanaannya
Kurangnya keahlian metodologi kemampuan menerapkan standar HAM dalam analisis masalah sosial dan cara mengatasinya
Ada hambatan struktural:Budaya tidak ingin memenuhi HAMKesulitan meraih keadilan kurang cara menghapus diskriminasiNorma budaya dan praktek stereotipe bentuk seksisme lainnya
Wanita sendiri tidak menyadari hak asasi mereka cara menuntut hak dan cara mengatasinya
Langkah Tindak Mewujudkan Kesetaran dan Keadilan Gender
Substansi hukum dan kebijakan:Integrasi prinsip persamaan dalam sistem hukumMenghapus perat. UU yg diskriminatif menetapkan aturan baru melarang diskriminasi thd wanita
Menerapkan norma dan standar Konvensi CEDAW dalam menyusun kebijakan perencanaan pelaksanaan pemantauan tingkat nasional dan lokal untk melindungi meningkatkan memenuhi hak asasi wanita
Struktur dan proses institusionalMengembangkan kapasitas lembaga yang menegakan dan melaksanakan peraturan perund.undanganMenetapkan mekanisme kelembagaan memantau perkembangan pemenuhan HAM wanita dan memberikan laporan publik
Faktor BudayaMeningkatkan kesadaran dan komitmen eksekutif yudikatif legislatif seluruh masyarakat persamaan hak asasi pria dan wanita seperti ditetapkan dan dijamin dalam Konvensi CEDAW
Efektivitas Pelaksanaan Konvensi CEDAW1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaraan akan hak-hak wanita. Hak wanita adalah hak asasi manusia. Hak-hak wanita dan pria sama sebagai hak asasi manusia. Dilakukan melalui pelatihan, lokakarya, seminar dsb.2. Mengembangkan dan membentuk kepekaan gender untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dikalangan penegak hukum.3. Semua pengemban kepentingan (stakeholder) bersama-sama dan secara berkelanjutan melakukan upaya dan langkah tindak menghapus pola tingkah laku sosial budaya berdasarkan inferioritas atau superioritas salah satu jenis kelamin.
4. Mengembangkan kapasitas kelembagaan (institutional capacity building) untuk menerapkan norma dan standar yang ditetapkan Konvensi CEDAW dalam menyusun perencanaan, melaksanakan dan memantau kebijakan ditingkat nasional dan lokal untuk melindungi, meningkatkan, dan memenuhi hak asasi wanita.5. Menyusun rencana aksi pelaksanaan Konvensi CEDAW. Melaksanakan langkah tindak yang terencana mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender.