68
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengingat begitu banyaknya rumus-rumus dalam proses pembelajaran Fisika dan ditambah lagi dari mata pelajaran yang lain seperti matematika, kimia, adalah salah satu permasalahan yang pokok untuk menghafal, memahami dan menerapkannya dalam pemecahan masalah sehari-hari. Banyak faktor yang menyebabkan lemahnya tingkat hafalan, pemahaman dan pengaplikasian rumus-rumus tersebut diantaranya adalah : 1. Proses dalam pembelajaran sering dilakukan hanya dengan metode ceramah 2. Peran media pembelajaran yang kurang optimal untuk menunjang proses pembelajaran. Oleh karena hal tersebut di atas maka peneliti mencoba menanganinya dengan menggunakan metode pembelajaran STAD dan menggunakan media CD

suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengingat begitu banyaknya rumus-rumus dalam proses

pembelajaran Fisika dan ditambah lagi dari mata pelajaran yang lain seperti

matematika, kimia, adalah salah satu permasalahan yang pokok untuk

menghafal, memahami dan menerapkannya dalam pemecahan masalah

sehari-hari. Banyak faktor yang menyebabkan lemahnya tingkat hafalan,

pemahaman dan pengaplikasian rumus-rumus tersebut diantaranya adalah :

1. Proses dalam pembelajaran sering dilakukan hanya dengan metode

ceramah

2. Peran media pembelajaran yang kurang optimal untuk menunjang proses

pembelajaran.

Oleh karena hal tersebut di atas maka peneliti mencoba

menanganinya dengan menggunakan metode pembelajaran STAD dan

menggunakan media CD pembelajaran interaktif Metode STAD di tempuh

karena metode ini mempunyai kelebihan dibanding ceramah. Di sini siswa

lebih aktif berdiskusi dalam satu tim untuk memaknai konsep dan rumus-

rumus. Penggunaa CD pembelajaran interaktif terkait dengan materi yang

telah disusun oleh peneliti sebagai bahan kajian dan latihan dalam satu tim

dengan copy CD pembelajaran interaktif yang dibuka melalui Lap Top di

Page 2: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

masing-masing tim. Di sini siswa berinteraktif dengan materi pembelajaran

dan rumus-rumus yang telah di beri penekanan untuk dihafal dan dipahami.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang tersebut di atas maka dapat

dirumuskan masalah untuk diteliti sebagai berikut :

1. Apakah penerapan metode pembelajaraan STAD dengan menggunakan CD

pembelajaran interaktif dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa

kelas XI.IPA.2 SMA Negeri 2 Kota Madiun ?

2. Apakah penerapan metode pembelajaraan STAD dengan menggunakan CD

pembelajaran interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas

XI.IPA.2 SMA Negeri 2 Kota Madiun ?

C. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI.IPA.2 SMA Negeri 2 Kota

Madiun semester genap tahun 2008/2009 yang dilaksanakan pada bulan Juni

- Juli 2009. Dengan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan KTSP yang

diterapkan di sekolah yaitu : Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan

menerapkan hukum termodinamika.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui

peningkatan prestasi hasil belajar siswa melalui penerapan metode STAD

dengan menggunakan CD pembelajaran interaktif sebagai upaya

Page 3: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

meningkatkan prestasi hasil belajar siswa kelas XI.IPA.2 SMA Negeri 2 Madiun

semester genap Tahun 2008/2009.

E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat :

1. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas

sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

proses belajarnya dalam menghafal,memahami dan menerapkan teori dan

rumus-rumus fisika dalam penyelesaian permasalahan sehari-hari.

2. Dari sisi peneliti ( guru ) diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme

dalam melakukan tugas mengajar agar siswa lebih termotivasi sehingga

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kemudian dari sisi institusi

( sekolah ) dapat memberi informasi yang berupa masukan kepada seluruh

warga sekolah untuk selalu berpaya meningkatkan kemampuan dalam

mengatasi masalah pendidikan terutama dalam pembelajaran di kelas

dengan mengacu pada metode ilmiah.

F. Batasan Masalah

1. Pembelajaran fisika yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

Kompetensi dasar Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan

menerapkan hukum termodinamika melalui penerapan metode STAD

dengan menggunakan CD pembelajaran interaktif.

2. Penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas XI.IPA.2 SMA Negeri 2 Kota

Madiun semester genap Tahun Pelajaran 2008/2009.

Page 4: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Pembelajaran

Pengertian dari pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang

atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh

kepandaian atau ilmu, berubah tingka laku atau tanggapan yang disebabkan

oleh pengalaman. (KBBI, 1996: 14). Sejalan dengan pernyataan tersebut

Sutomo (1993: 68) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses

pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga

memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah

laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu peoses yang

menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses

pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan,

kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain. (Soetomo,

1993: 120). Undang-undang No. 20 tahun 2000 pasal 1 tentang pendidikan

nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Dengan demikian pembelajaran adalah proses yang disengaja yang

menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan

kegiatan pada situasi tertentu.

B. Proses Belajar Mengajar

Page 5: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

Proses dalam pengertian disini merupakan interaksi semua komponen

atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya

saling berhubungan (inter independent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan

(Usman, 2000: 5). Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingka laku

pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan

lingkungannya. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan Burton bahwa

seseorang setelah mengalami proses belajar akan mengalami perubahan

tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek

sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi

mengerti. (dalam Usman, 2000: 5). Mengajar merupakan suatu perbuatan

yang memerlukan tanggungjawab moral yang cukup berat. Mengajar pada

prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan suatu usaha mengorganisasi

lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran

yang menimbulkan proses belajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu

inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai

pemegangn peran utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses

yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar

hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan

siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar

mengajar (Usman, 2000: 4).

Page 6: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

Sedangkan menurut buku Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam,

proses belajar mengajar dapat mengandung dua pengertian, yaitu rentetan

kegiatan perencanaan oleh guru, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi

program tindak lanjut (dalam Suryabrata, 1997: 18). Dari kedua pendapat

tersebut dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar Fisika meliputi

kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan

sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi

edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran Fisika.

C. Prestasi Belajar Fisika

Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar.

Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik

menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang

dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah.

Menurut Poerwodarminto (1991: 768), prestasi belajar adalah hasil yang

dicapai (dilakukan, dekerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan

hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan

ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran. Berdasarkan

uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh siswa

dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah siswa itu

melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut dapat

diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan

untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang

Page 7: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

diberikan oleh guru. Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana

keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sejalan dengan

prestasi belajar, maka dapt diartikan bahwa prestasi belajar Fisika adalah nilai

yang dipreoleh siswa setelah melibatkan secara langsung/aktif seluruh

potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan

psikomotor (keterampilan) dalam proses belajar mengajar Fisika.

D. Metode Pembelajaran Student Team Achievement Divisions ( STAD )

Tim Siswa Kelompok Prestasi (Slavin,1995) adalah pembelajaran

dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Grouping (menetapkan jumlah anggota kelompok, menentukan sumber,

memilih topik , merumuskan permasalahan

2. Planing (menetapkan apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari,

siapa yang melakukan , apa tujuannya)

3. Investigation (saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi,

mengumpulkan informasi, menganalisis data, membuat inferensi)

4. Organizing (anggota kelompok menulis laporan , merencanakan presentasi

laporan, penentuan penyaji, moderator dan penulis)

5. Presenting (salah satu kelompok menyajikan, kelompok yang lain

mengamati, mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan, atau

tanggapan).

6. Evaluating (masing-masing siswa melakukan koreksi terhadap laporan

masing-masing berdasarkan hasil diskusi kelas , siswa dan guru

Page 8: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan, melakukan

penilaian hasil belajar yang difokuskan pada pencapaian pemahaman).

E. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Yang dimaksud dengan motif adalah daya dalam diri seseorang yang

mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seserang atau

organisme yang menyebabkan kesiapan kesiapannya untuk memulai

serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan motivasi adalah

suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau

tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau

keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah

lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (Usman,

2000: 28). Sedangkan menurut Djamarah (2002: 114) motivasi adalah

suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang kedalam

bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses

belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan

aktivitas belajar. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nur (2001:

3) bahwa siswa yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan

menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi

itu, sehingga siswa itu akan meyerap dan mengendapkan mateti itu

dengan lebih baik.

Page 9: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk

berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.

1. Macam-macam Motivasi

Menurut jenisnya motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Motivasi Intrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu, apakah

karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga

dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau

belajar (Usman, 2000: 29). Sedangkan menurut Djamarah (2002: 115),

motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri

individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Menurut

Winata (dalam Erriniati, 1994: 105) ada beberapa strategi dalam

mengajar untuk membangun motivasi intrinsik. Strategi tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa.

2) Memberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran

sebatas yang pokok.

3) Memberikan banyak waktu ekstra bagi siswa untuk

mengerjakan tugas dan memanfaatkan sumber belajar di

sekolah.

Page 10: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

4) Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas

pekerjaannya.

5) Meminta siswa untuk menjelaskan hasil pekerjaannya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi instrinsik

adalah motivasi yang timbul dari dalam individu yang berfungsinya

tidak perlu dirangsang dari luar. Seseorang yang memiliki motivasi

intrinsik dalam dirinya maka secara sadar akan melakukan suatu

kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya.

b. Motivasi Ekstrinsik

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar

individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari

orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau

melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seseorang mau belajar

karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat

pertama dikelasnya (Usman, 2000: 29). Sedangkan menurut Djamarah

(2002: 117), motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi

intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan

berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Beberapa cara

membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam menumbuhkan motivasi

instrinsik antata lain:

1) Kompetisi (persaingan): guru berusaha menciptakan persaingan

diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya,

Page 11: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai

sebelumnya dan mengatasi prestasi orang lain.

2) Pace Making (membuat tujuan sementara atu dekat): Pada awal

kegiatan belajar mengajar guru, hendaknya terlebih dahulu

menyampaikan kepada siswa indikator yang akan dicapai sehingga

dengan demikian siswa berusaha untuk mencapai indikator

tersebut.

3) Tujaun yang jelas: Motif mendorong individu untuk mencapai

tujuan. Makin jelas tujuan, makin besar nilai tujuan bagi individu

yang bersangkutan dan makin besar pula motivasi dalam

melakuakan sesuatu perbuatan.

4) Kesempurnaan untuk sukses: Kesuksesan dapat menimbulkan rasa

puas, kesenangan dan kepercayaan terhadap diri sendiri,

sedangkan kegagalan akan membawa efek yang sebaliknya.

Dengan demikian, guru hendaknya banyak memberikan

kesempatan kepada anak untuk meraih sukses dengan usaha

mandiri, tentu saja dengan bimbingan guru.

5) Minat yang besar: Motif akan timbul jika individu memiliki minat

yang besar.

6) Mengadakan penilaian atau tes. Pada umumnya semua siswa mau

belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. Hal ini terbukti

dalam kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak

Page 12: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

ada ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan

diadakan ulangan lisan, barulah siswa giat belajar dengan

menghafal agar ia mendapat nilai yang baik. Jadi, angka atau nilai

itu merupakan motivasi yang kuat bagi siswa.

Dari uraian di atas diketahui bahwa motivsi ekstrinsik adalah motivasi

yang timbul dari luar individu yang berfungsinya karena adanya perangsang

dari laur, misalnya adanya persaingan, untuk mencapai nilai yang tinggi, dan

lain sebagainya.

Page 13: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan

bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang

diinginkan dapat dicapai. Menurut Oja dan Sumarjan (dalam Titik Sugiarti,

1997: 8) mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu:

(a) guru sebagai penelitia

(b) penelitian tindakan kolaboratif

(c) simultan terintegratif

(d) administrasi social eksperimental.

Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai

peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama

dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di

kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam penelitian ini

peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun, kehadiran peneliti sebagai guru

di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga siswa

tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang

seobjektif mungkin demi kevalitan data yang diperlukan.

Page 14: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelas XI.IPA.2 SMA Negeri 2 Kota

Madiun semester genap tahun Pelajaran 2008/2009. Sebagai tempat

yang digunakan untuk memperoleh data yang diinginkan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan 17 Juni - 10 Juli 2009

semester genap tahun pelajaran 2008/2009.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas XI.IPA.2 SMA

Negeri 2 Kota Madiun tahun pelajaran 2008/2009. Dengan

Kompetensi Dasar Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan

menerapkan hukum termodinamika.

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang

dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka

dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-

tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek

pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Mukhlis, 2000: 3). Sedangkah

menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat

sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi

Page 15: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

Rencana Tindakan

Pelaksanaan TindakanObservasi

Refleksi

Rencana Tindakan

Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan Tindakan

Refleksi

Refleksi

Observasi

Observasi

pembelajaran yang dilakukan. Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk

memperbaiki atau meningkatkan pembelajaran secara berkesinambungan,

sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di

kalangan guru (Mukhlis, 2000: 5).

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,

maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan

Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu

ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action

(tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada

siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan,

pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan

pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-

tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar .1 Alur PTK

Page 16: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

Penjelasan alur di atas adalah:

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti

menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,

termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat

pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh

peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta

mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode

pembelajaran model demonstrasi .

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar

pengamatan yang diisi oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari

pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada

siklus berikutnya.

Observasi perlakuan dan membahas satu sub pokok bahasan yang

diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga

putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah

dilaksanakan.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Silabus

Page 17: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.

2. Rencana Program Pelajaran (RPP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan

sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap

putaran. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator

pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, dan kegiatan belajar

mengajar.

3. CD Pembelajaran interaktif yang peneliti sudah siapkan yang berisikan

materi yang akan dipelajari yang dibuat oleh peneliti dengan

menggunakan program Macro Media Flas MX yang di publikasikan

dalam bentuk file dengan extention EXE. Sehingga mudah di jalankan

tanpa perlu perangkat tambahan. Adapun menu utama dalam

Aplikasi ini adalah sebagai berikut: ( Gambar.1. Menu utama )

1)

2)3)

4)

6)

7)

9) 10) 11) 12)

15)

5)

8)

13) 14)

Page 18: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

Keterangan :

1) Tombol Perangkat/ Silabus

2) Tombol untuk menampilkan Pendahuluan materi

3) Tombol Untuk menampilkan materi

4) Tombol untuk menampilkan rangkuman materi pembelajaran

5) Tombol untuk menampilkan latihan soal-soal

6) Tombol untuk menampilkan Uji kompetensi

7) Tombol untuk menampilkan daftar pustaka materi

8) Tombol untuk membunyikan musik

9) Tombol untuk pergi ke halaman sebelumya

10) Tombol untuk menjalankan animasi

11) Tombol untuk menghentikan animasi

12) Tombol untuk membunyikan suara dari materi

13) Tombol untuk mematikan suara dari materi

14) Tombol untuk pergi ke halaman selanjutnya

15) Tombol untuk kembali ke menu utama

Sedangkan menu lanjutannya adalah sebagai berikut:

Gambar.2. Menu materi pembelajaran

Page 19: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

4. Tes formatif.

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep

Fisika pada Kompetensi Dasar Menganalisis Persamaan Umum Gas

Ideal , Menurunkan rumusan energy kinetik rata-rata tiap partikel

serta menurunkan prinsip ekipartisi energi. Tes formatif ini diberikan

setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda

(objektif). Sebelumnya soal-soal ini berjumlah 20 soal yang telah

diujicoba, kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes yang

telah diuji validitas dan reliabilitas pada tiap soal. Analisis ini

digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat

digunakan untuk mengambil data. Langkah-langkah analisi butir soal

adalah sebagai berikut:

a. Validitas Tes

Validitas butir soal atau validitas item digunakan untuk

mengetahui tingkat kevalidan masing-masing butir soal. Sehingga

dapat ditentukan butir soal yang gagal dan yang diterima. Tingkat

kevalidan ini dapat dihitung dengan korelasi Product Moment:

r xy=NΣ XY −( ΣX )( ΣY )

√ [ NΣX2( ΣX )2 ] [ NΣY 2(Y )2 ] (Suharsimi Arikunto, 2001:2)

Dengan: rxy : Koefisien korelasi product moment

N : Jumlah peserta tes

Page 20: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

ΣY : Jumlah skor total

ΣX : Jumlah skor butir soal

ΣX2 : Jumlah kuadrat skor butir soal

ΣXY : Jumlah hasil kali skor butir soal

b. Reliabilitas

Reliabilitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan

rumus belah dua sebagai berikut:

r11=2r1/21 /2

(1+r1/21/2 ) (Suharsimi Arikunto, 20001: 93)

Dengan: r11 : Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

r1/21/2 : Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Kriteria reliabilitas tes jika harga r11 dari perhitungan lebih

besar dari harga r pada tabel product moment maka tes tersebut

reliabel.

c. Taraf Kesukaran

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu

soal adalah indeks kesukaran. Rumus yang digunakan untuk

menentukan taraf kesukaran adalah:

P= BJs (Suharsimi Arikunto, 2001: 208)

Dengan: P : Indeks kesukaran

B : Banyak siswa yang menjawab soal dengan benar

Js : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Page 21: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

Kriteria untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah sebagai

berikut:

- Soal dengan P = 0,000 sampai 0,300 adalah sukar

- Soal dengan P = 0,301 sampai 0,700 adalah sedang

- Soal dengan P = 0,701 sampai 1,000 adalah mudah

d. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda

desebut indeks diskriminasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung

indeks diskriminasi adalah sebagai berikut:

D=BA

J A−

BB

J B=PA−PB

(Suharsimi Arikunto, 2001: 211)

Dimana:

D : Indeks diskriminasi

BA : Banyak peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar

BB : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab dengan

benar

JA : Jumlah peserta kelompok atas

JB : Jumlah peserta kelompok bawah

PA=

BA

J A=

Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.

Page 22: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

PB=

BB

J B=

Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Kriteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda butir soal

sebagai berikut:

- Soal dengan D = 0,000 sampai 0,200 adalah jelek

- Soal dengan D = 0,201 sampai 0,400 adalah cukup

- Soal dengan D = 0,401 sampai 0,700 adalah baik

- Soal dengan D = 0,701 sampai 1,000 adalah sangat baik

D. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui

observasi pengolahan belajar dengan metode STAD, observasi aktivitas

siswa dan guru, dan tes formatif.

E. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan

pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini

menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode

penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai

dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi

belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap

kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase

keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya

Page 23: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada

setiap akhir putaran.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu:

1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa,

yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas

tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

Dengan : X = Nilai rata-rata

Σ X = Jumlah semua nilai siswa

Σ N = Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan

dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar

mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa

telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan

kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang

telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk

menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai

berikut:

X=∑ X

∑ N

P=∑ Siswa . yang . tuntas .belajar

∑ Siswax100 %

Page 24: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal,

data observasi berupa pengamatan pengelolaan belajar dengan penerapan

metode pembelajaraan STAD dengan menggunakan CD pembelajaran

interaktif dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran,

dan data tes formatif siswa pada setiap siklus. Data hasil uji coba item butir

soal digunakan untuk mendapatkan tes yang betul-betul mewakili apa yang

diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis tingkat validitas, reliabilitas, taraf

kesukaran, dan daya pembeda. Data tes formatif untuk mengetahui

peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan belajar dengan

penerapan metode pembelajaraan STAD dengan menggunakan CD

pembelajaran interaktif .

A. Analisis Item Butir Soal

Sebelum melaksanakan pengambilan data melalui instrumen

penelitian berupa tes dan mendapatkan tes yang baik, maka data tes

tersebut diuji dan dianalisis. Uji coba dilakukan pada siswa di luar sasaran

penelitian, yaitu pada tahun-tahun sebelumnya. Analisis tes yang dilakukan

meliputi:

Page 25: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

1. Validitas

Validitas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes

sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini. Dari

perhitungan 25 soal diperoleh 20 soal valid.

2. Taraf Kesukaran (P)

Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal. Hasil

analisis menunjukkan dari 20 soal yang diuji terdapat:

- 5 soal mudah

- 12 soal sedang

- 3 soal sukar

3. Daya Pembeda

Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kemampuan soal

dalam membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah. Dari hasil analisis daya pembeda diperoleh soal yang

berkriteria sedang 12 soal, berkriteria mudah 5 soal dan sukar 3 soal. Dengan

demikian soal-soal tes yang digunakan telah memenuhi syara-syarat validitas,

reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.

B. Analisis Data Penelitian Persiklus

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Page 26: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari Rencana Program Pembelajaran 1, soal tes formatif 1 dan CD

pembelajaran interaktif serta alat-alat pengajaran yang mendukung.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada tanggal 17 Juni – 10 Juli 2009 dengan jumlah siswa 37 siswa. Dalam hal

ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu

pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi)

dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar

mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I

adalah sebagai berikut:

Page 27: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

: Fisika Kelas/Semester/Program : XI.IPA.2./genap: KD.3. Termodinamika Tahun Pelajaran : 2008/2009

NO SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 KETUNTASANNAMA s.max BELAJAR

10 10 YA/TDK1 ALIF RAHMADANI 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 76 76 YA

2 DEBBIE MAHARDANI 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 76 76 YA

3 ELVIRA RUSDIANA 1 1 1 1 1 1 1 10 5 73 73 YA

4 HARIS FIRDAUS 1 1 1 1 1 10 8 76 76 YA

5 NOVIA ERSANTIA ANGGUN PUSPITASARI1 1 1 1 1 1 1 10 5 73 73 YA

6 ADE WAHYU YULIANTO 1 1 1 1 1 1 1 10 5 73 73 YA

7 INTAN HERDANARESWARI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 79 79 YA

8 NAYAWITA GALUH ARBA 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 76 76 YA

9 NUR INDAH PERMATASARI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 79 79 YA

10 RIZAB ZAKARIA BUDI PURWANTO1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 76 76 YA

11 ELLY WINDA NOVITASARI 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 92 92 YA

12 GHILMA AGUSTIA ROHAINA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 8 89 89 YA

13 HENRY NOVIRGA TANDYO 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8 79 79 YA

14 IRVAN ANAS ARDIANSYAH 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8 79 79 YA

15 KITTO HANANTO 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8 79 79 YA

16 CANDRA FEBRIANTORO 1 1 1 1 1 1 1 8 8 76 76 YA

17 DEVINA AMIRTA SARI 1 1 1 1 1 1 1 8 8 76 76 YA

18 GALUH MELATI PUTRI 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8 79 79 YA

19 PRADITA MAHARANI 1 1 1 1 1 1 1 5 10 73 73 YA

20 EKA PRASETYO HERWIDODO 1 1 1 1 1 1 1 1 5 10 76 76 YA

21 RAGIL ANGGARA PUTRI 1 1 1 1 1 1 1 10 10 89 89 YA

22 REGUNAWATI CAHYANINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 10 10 89 89 YA

23 TITUS ADI KURNIAWAN 1 1 1 1 1 1 1 10 10 89 89 YA

24 DEO DAMIANI 1 1 1 1 1 1 1 1 8 10 86 86 YA

25 WANDA SATRIANA DEWANTY 1 1 1 1 1 1 5 10 69 69 TDK

26 YOLANDA SURYA WIJAYA 1 1 1 1 1 1 1 5 10 73 73 YA

27 YUNIA VIVI KARTIKANINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 10 79 79 YA

28 ARINA WIYANIKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 10 83 83 YA

29 FRISMAI ANGGIT PURMANINGSIWI1 1 1 1 1 1 1 1 5 10 76 76 YA

30 KUSDIANA LUSI KARTIKASARI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 10 79 79 YA

31 PASTIKA SETYORINI 1 1 1 1 1 1 1 10 5 73 73 YA

32 BRIAN NOVA PRATHAMA 1 1 1 1 1 1 1 1 10 8 86 86 YA

33 INDAH KUSUMA WARDANI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 10 89 89 YA

34 MAHENDRA WISNU SAPUTRO AJI1 1 1 1 1 1 1 10 10 89 89 YA

35 MEGA PUSPITASARI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 96 96 YA

36 SURYA AYU SEPTYANTI 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 92 92 YA

37 SOSTENIS VIRGINIA TANTO TAMZIR1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 92 92 YACATATAN : KKM = 70 81

: Remidial pembelajaran Tugas Madiun, …………. 2005 Mengetahui Madiun 20 Juli 2009 Kepala SMU Negeri 2 Madiun, Guru Mata Pelajaran

rata-rata

PESERTA DIDIKesay

ANALISA HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN

1 1 11 1 1 1 1NO

KD

1 1skr %

Keterangan: T : Tuntas Tdk.T : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas : 36Jumlah siswa yang belum tuntas : 1Klasikal : Tuntas KKM : 70

Page 28: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

Tabel .2. Rekapitulasi Hasil Tes Pada Siklus I

No Uraian Hasil Siklus I

1

2

3

Nilai rata-rata tes formatif

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentase ketuntasan belajar

81

36

97,29%

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan

metode STAD dengan menggunakan CD pembelajaran interaktif. diperoleh

nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 81 dan ketuntasan belajar

mencapai 97,29 % atau ada 36 siswa dari 37 siswa sudah tuntas belajar. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa

tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebesar 97,29 %

lebih besar dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 95%.

Hal ini disebabkan karena siswa mengerti apa yang dimaksudkan dan

digunakan dalam pembelajaran kelompok dengan menerapkan metode STAD

dengan menggunakan CD pembelajaran interaktif.

c. Refleksi

Berdasarkan hasil analisis data pada hasil belajar siswa di atas maka

peneliti memutuskan untuk tidak melakukan perencanaan tindakan pada

siklus selanjutnya untuk menuntaskan pembelajaran lebih lanjut sehingga

dapat di lanjutkan pada pembelajaran dan materi berikutnya.

Page 29: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

C. Pembahasan

Ketuntasan Hasil belajar Siswa melalui hasil peneilitian ini

menunjukkan bahwa metode STAD dengan menggunakan CD pembelajaran

interaktif memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap

materi yang di diskusikan melalui CD pembelajaran interaktif. (ketuntasan

belajar telah tercapai) yaitu 97.29% ketuntasan belajar siswa secara klasikal

telah tercapai.

Page 30: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama

penelitian , dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah

dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan metode STAD memakai CD pembelajaran

interaktif memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa yang ditandai dengan ketuntasan belajar siswa dalam

pembelajaran yaitu (97,29%)

2. Penerapan metode STAD memakai CD pembelajaran interaktif

mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa yang ditunjukan dengan rata-rata 81 dan dari hasil

wawancara yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat

dengn metode STAD memakai CD pembelajaran interaktif sehingga

mereka menjadi termotivasi untuk belajar.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar

proses belajar mengajar Fisika lebih efektif dan lebih memberikan hasil

yang optimal bagi siswa, makan disampaikan saran sebagai berikut:

Page 31: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

1. Untuk melaksanakan belajar dengan metode STAD memakai CD

pembelajaran interaktif memerlukan persiapan yang cukup matang,

sehingga guru harus mempu menentukan atau memilih topik yang

benar-benar bisa diterapkan dengan metode STAD memakai CD

pembelajaran interaktif dalam proses belajar mengajar sehingga

diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya

lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode, walau dalam

taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan

pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga

siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang

dihadapinya.

3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini

hanya dilakukan di kelas XI IPA.2 SMA Negeri 2 Kota Madiun Tahun

Pelajaran 2008/2009.

4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-

perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.

Page 32: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

DAFTAR PUSTAKA

Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria Dearcin University Press.Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Hudoyo, H. 1990. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang: IKIP Malang.

Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta: Rineksa Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta

Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon, Inc. Boston.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.

Hadi, Sutrisno. 1981. Metodogi Research. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Yoyakarta.

Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research, Jilid 1. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi UGM.

Hamalik, Oemar. 1994. Metode Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 33: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : XI IPA/2

Alokasi waktu : 13 x 45 menit

Standar Kompetensi : 3. Menerapkan konsep termodinamika dalam

mesin kalor

Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis perubahan keadaan gas ideal

dengan menerapkan hukum

termodinamika

Indikator: Mendeskripsikan usaha, kalor, dan energi dalam berdasarkan hukum

utama termodinamika

Menganalisis proses gas ideal berdasarkan grafik tekanan-volume (P-V)

Mendeskripsikan prinsip kerja mesin Carnot

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat:

Mendeskripsikan usaha, kalor, dan energi dalam berdasarkan hukum

utama termodinamika

Menganalisis proses gas ideal berdasarkan grafik tekanan-volume (P-V)

Mendeskripsikan prinsip kerja mesin Carnot

Tatap Muka:

Diskusi Kelompok dengan CD pembelajaran Termodinamika

Presentasi kelompok

Latihan soal Lewat. CD pembelajaran dalam diskusi kelompok

Latihan uji Kompetensi dengan CD pembelajaran

Penugasan Terstruktur:

Page 34: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

Menghitung usaha, kalor, dan/atau energi dalam dengan menggunakan

prinsip hukum utama termodinamika dalam diskusi kelas (LKS)

Menghitung efisiensi mesin kalor dan koefiseien performans mesin

pendingin Carnot dalam diskusi pemecahan masalah (LKS)

Tugas Mandiri Tidak Terstruktur:Membuat presentasi kliping tentang penerapan mesin kalor ( mesin carnot

dan mesin diesel).

Materi Ajar (Materi Pokok) :Termodinamika melalui CD Pembelajaran

Hukum utama termodinamika

Mesin Carnot

Metode Pembelajaran:1. Diskusi dengan metode STAD

2. Presentasi kelompok

3. Penugasan

Langkah-langkah Pembelajaran: Pertemuan 1 ( 3 JP )Kegiatan awal

1. Membentuk kelompok

2. Menyiapkan perangkat CD pembelajaran

Kegiatan Inti

Dengan menggunakan CD pembelajaran pada kelompok melakukan

1. Mendiskusikan keadaan gas ketika gas (uap air) suhunya

tercatat meningkat dan dorongan kuat terhadap penutup.

2. Merumuskan hukum utama termodinamika berdasarkan

analisis energi dalam, kalor dan usaha yang diamat melalui

demonstrasi.

3. Mendiskusikan persamaan keadaan pada 4 proses

termodinamika

Kegiatan penutup

1. Menyimpulkan kembali konsep esensial

2. Mendiskusikan contoh latihan soal

Pertemuan 2 ( 2 JP )

Page 35: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

Kegiatan awal

Menyiapkan presentasi kelompok

Kegiatan Inti

Presentasi kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lain

Kegiatan penutup

Menyimpulkan kembali konsep esensial

Pertemuan 3 ( 3 JP )Kegiatan awal

Menyiapkan presentasi kelompok

Kegiatan Inti

Presentasi kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lain

1. Mendiskusikan grafik keadaan gas pada berbagai proses

termodinamika

2. Merumuskan besar usaha berdasarkan grafik P – V pada tiap

proses termodinamika

Kegiatan penutup

Kesimpulan materi yang didiskusikan

Pertemuan 4 ( 2 JP )Kegiatan awal

Menyiapkan Latihan Uji Kompetensi

Kegiatan Inti

Latihan uji Kompetensi melalui CD pembelajaran tiap kelompok

Kegiatan penutup

Kesimpulan Materi esensial dan rumus-rumus untuk menyelesaikan

soal-soal

Penugasan ( PR )

Pertemuan 5 ( 3 JP )Kegiatan awal

Menyiapkan Uji Kompetensi

Kegiatan Inti

Uji kompetensi

Kegiatan penutup

Pembahasan uji kompetensi

Alat/Bahan dan Sumber :

Page 36: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

Alat/Bahan : Lap Top, LCD proyektor CD PembelajaranSumber :Buku Fisika BSE, penulis Sri Handayani dan Ari Damari

Buku Fisika Erlangga, penulis Marthen Kanginan

Buku Fisika Grasindo, penulis Goris Seran Dalton dkk

Modul dan Internet.

Penilaian :Penilaian yang dilakukan meliputi diskusi kelas (tanya jawab) dan uji tertulis.

Diskusi Kelas (Tanya Jawab)

No. Nama SiswaIndikator Penilaian Jumlah

SkorNilai

A B C D

1. X 4 3 3 2 12 75

2. Y 2 3 3 2 10 62,5

3.

4.

5.

Keterangan Indikator Penilaian:

A : Partisipasi keaktifan bertanya.

B : Partisipasi keaktifan menjawab.

C : Partisipasi keaktifan berdiskusi.

D : Partisipasi keaktifan menyimpulkan hasil diskusi.

Keterangan skor penilaian:

4 : sangat aktif

3 : aktif

2 : cukup aktif

1 : kurang aktif

Uji TertulisMengerjakan soal-soal.

PILIHAN GANDA

UJI KOMPETENSI

Page 37: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

XI.SM GENAP.2009

Pilihlah salah satu jawaban yang benar!

1. Usaha yang dilakukan oleh gas ideal yang mengalami proses

isokhorik dari tekanan P1 sampai P2 adalah......

A. 0

B. P1V2

C. P2V2

D.

P1+P2

2x

V 1+V 2

2

E. (P1 – P2)V

2. Suatu sistem mengalami proses adiabatik. Pada sistem dilakukan

usaha 100 J. Jika perubahan energi dalam sistem adalah ΔU dan

kalor yang diserap sisem adalah Q, maka besar energi dalam

adalah....

A. -1000 J

B. -100 J

C. 0

D. 100 J

E. 500 J

3. Suatu gas pada tekanan konstan sebesar 8,1.104 Pa dimampatkan

dan volume 9 lt menjadi 2 lt. Dalam proses tersebut gas melepas kalor

400 J maka besar usaha dan perubahan energi dalam gas adalah....

A. -567 J dan 167 J

B. -800 J dan 186 J

C. 350 J dan 150 J

D. 500 J dan 350 J

E. 800 J dan 750 J

4. Suatu gas dalam tabung mengalami pemampatan secara adiabatik

maka pada proses akan terjadi.....

A. W = 0 dan ΔT > 0

B. W < 0 dan ΔT > 0

C. W > 0 dan ΔT = 0

D. W < 0 dan ΔT < 0

E. W > 0 dan ΔT > 0

Page 38: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

5. Sejumlah gas ideal mengalami ekspansi sehingga volumenya menjadi

dua kali semula, ternyata energi dalam gas menjadi empat kali

semula. Tekanan gas tersebut akan menjadi .......

A. tetap

B. 2 kali

C. 4 kali

D. ½ kali

E. ¼ kali

6. Suhu di dalam ruangan suatu mesin pendingin (kulkas) -30C dan suhu

di luar 270C. Setiap detik panas yang dikeluarkan dari ruangan adalah

450 J. Tentukan berapa watt besar daya listrik yang dipakai untuk

kulkas tersebut?

A. 25 Watt

B. 50 Watt

C. 90 Watt

D. 150 Watt

E. 900 Watt

7. Sebuah mesin Carnot yang reservoir suhu rendahnya 270C memiliki

daya guna 40%. Jika daya gunanya akan diperbesar menjadi 50%,

reservoir suhu tingginya harus dinaikkan sebesar .......

A. 25 K

B. 50 K

C. 75 K

D. 100 K

E. 150 K

8. Suatu referigerator (pendingin) memiliki koefisien daya guna = 6,5.

Jika temperatur ruang (reservoir) yang bersuhu tinggi 270C, suhu

ruang bertemperatur rendah adalah.......

A. -100C

B. -110C

C. -120C

D. -130C

E. -140C

Page 39: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

9 Dua mol system gas ideal dijaga pada volume tetap 4 liter. Jika 100 J

energi diberikan kepada system, maka perubahan energi dalam system

adalah …..

a. nol

b. 50 J

c. 67 J

d. 75 J

e. 100 J

10 Jika suatu proses berawal pada ( po, Vo) dan volumenya digandakan ,

manakah dari proses berikut ini yang akan menghasilkan usaha terbesar

a. adiabatic

b. ishokorik

c. isobaric

d. isothermal

e. tidak ada

URAIAN1. Suatu gas ideal mengalami proses siklus seperti gambar P – V di

bawah.

F. Tentukan usaha untuk masing – masing siklus

G. Tentukan usaha total sistem

2. Perhatikan gambar :

Page 40: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

Satu mol gas pada tekanan 2 atm dan volume 0,3 lt memiliki energi

dalam 91 joule. Pada keadaan akhirnya tekanan gas menjadi 1,5 atm,

volume 0,8 lt dan energi dalam 182 joule. Untuk keiga lintasan IAF,

IBF, dan IF, tentukan:

A. usaha yang dilakukan gas

B. perpindahan kalor dalam proses

FORMAT PENILAIAN

PILIHAN GANDA

Nomor Soal SKOR NILAI

1

s/d

10

1 s/d 2 esay

1

10

80

20

JUMLAH NILAI 100

Page 41: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STAD DENGAN MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARRAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS XI IPA.2 SMA

NEGERI 2 KOTA MADIUN TAHUN 2009

KARYA ILMIAH

Disusun oleh :

SUYONO,S.PdNIP.196808071991011001( GURU SMA NEGERI 2 MADIUN )

PEMERINTAH KOTA MADIUNDINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMA NEGERI 2 MADIUN

2009

Page 42: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan hasil

penelitian yang dipublikasikan dan didokumentasikan di perpustakaan SMA

Negeri 2 Kota Madiun hasil karya dari:

Nama : SUYONO,S.PdNIP : 196808071991011001

Unit Kerja : SMA NEGERI 2 MADIUN

Judul : PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STAD DENGAN MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARRAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS XI IPA.2 SMA NEGERI 2 KOTA MADIUN TAHUN 2009

Madiun …………Peneliti

SUYONO,S.Pd NIP.196808071991011001

Didokumentasikan/diserahkan pada tanggal ………………….

Mengetahui Petugas Perpustakaan Kepala Sekolah

Drs.HERU PATRIAWAN Dra.EMA YULISTIAN NIP.195809271995121003 NIP.196307151988032014

Mengetahui, Kepala Dinas Pendidikan,Kebudayaan MengetahuiPemuda dan Olah Raga Kota Madiun PD II PGRI Kota Madiun

Drs.Ec.SUKARMAN Drs.HARIYADI, M.Pd Pembina Utama Muda NPA.1307020005

NIP.195608071989031002

Page 43: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya

dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan

tugas penyusunan karya ilmiah dengan judul “Penerapan Metode

Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan CD Pembelajaran Interaktif

Untuk Meningkatkan Prestasi Hasil Belajar Siswa DI Kelas XI IPA.2 SMA

Negeri 2 Kota Madiun Tahun 2009”, penulisan karya ilmiah ini kami susun

sebagai upaya untuk perbaikan pembelajaran di kelas dan dipakai dalam

bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai sebagai perbandingan

dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat juga anak didik pada

latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja. Dalam

penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya

kepada semua piah yang telah membantu secara moril maupun material

sehingga terwujudnya karya ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari

sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari

semua pihak selalu penulis harapkan.

Penulis

Page 44: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

ABSTRAKSI

Suyono 2008. Penerapan Metode Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan

CD Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Prestasi Hasil Belajar

Siswa DI Kelas XI IPA.2 SMA Negeri 2 Kota Madiun Jawa Timur. Juli

2009.

Pemakaian metode Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan CD

Pembelajaran Interaktif diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam

proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar , aktivitas

belajar mengajar tidak terjadi kejenuhan, dengan demikian siswa akan terlibat

secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan

konsep perubahan benda yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa.

Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah:

(a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan

diterapkannya metode Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan

CD Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Prestasi Hasil

Belajar Siswa DI Kelas XI IPA.2 SMA Negeri 2 Kota Madiun?

(b) Bagaimanakah pengaruh metode Pembelajaran STAD Dengan

Menggunakan CD Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan

Prestasi Hasil Belajar Siswa DI Kelas XI IPA.2 SMA Negeri 2 Kota

Madiun?

Page 45: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

(a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah

diterapkannya metode Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan

CD Pembelajaran Interaktif

(b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan

metode Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan CD

Pembelajaran Interaktif

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research)

sebanyak satu siklus. Pada siklus ini memiliki beberapa tahapan. Sasaran

penelitian ini adalah siswa Kelas XI.IPA.2 semester genap SMA Negeri 2

Kota Madiun tahun 2008/2009. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif,

lembar observasi kegiatan belajar mengajar.

Dari hasil analisis didapatkan bahwa ketuntasan belajar siswa

mengalami ketuntasan yaitu, siklus I (97,29%), dengan nilai rata-rata siklus I

81. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode

demonstrasi Memakai Teori Kinetik Model dapat berpengaruh positif terhadap

prestasi dan motivasi belajar Siswa Kelas XI.IPA.1 SMA Negeri 2 Kota

Madiun tahun 2008/2009 serta model pembelajaran ini dapat digunakan

sebagai salah satu alternatif pembelajaran Fisika.

Page 46: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

PETUNJUK PENGOPERASIAN CD PEMBELAJARAN

Untuk mnggunakan CD dalam penelitian ini cukup dengan

memasukkan CD ke dalam Komputer atau Lap Top melalui CD dirve , maka

jika anda tampilkan akan muncul file dengan nama TERMODINAMIKA.exe ,

makacukup klik 2 x file tersebut maka program akan jalan dan akan tampil

menu utama dan animasinya seperti dibawah, serta keteranga dari tombol-

tombol yang ada cukup mudah dipahaAplikasi ini adalah sebagai berikut:

( Gambar.1. Menu utama )

Keterangan :

1) Tombol Perangkat/ Silabus

2) Tombol untuk menampilkan Pendahuluan materi

3) Tombol Untuk menampilkan materi

4) Tombol untuk menampilkan rangkuman materi pembelajaran

5) Tombol untuk menampilkan latihan soal-soal

6) Tombol untuk menampilkan Uji kompetensi

1)

2)3)

4)

6)

7)

9) 10) 11) 12)

15)

5)

8)

13) 14)

Page 47: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

7) Tombol untuk menampilkan daftar pustaka materi

8) Tombol untuk membunyikan musik

9) Tombol untuk pergi ke halaman sebelumya

10) Tombol untuk menjalankan animasi

11) Tombol untuk menghentikan animasi

12) Tombol untuk membunyikan suara dari materi

13) Tombol untuk mematikan suara dari materi

14) Tombol untuk pergi ke halaman selanjutnya

15) Tombol untuk kembali ke menu utama

Sedangkan menu lanjutannya adalah sebagai berikut:

Gambar.2. Menu materi pembelajaran

Page 48: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan

DAFTAR ISI

Page 49: suyonosynwayon.files.wordpress.com  · Web viewDapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan