Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Mata kuliah : Fisiologi
Semester : III ( tiga )
Dosen : dr Suyanto Yusuf
SISTEM URINARIA
Oleh Niswan Iskandar Alam
0901049
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH
MANADO 2011
SYSTEM
URINARIA
OLEHNISWAN ISKANDAR ALAM
O9O1049
Kata Pengantar
Assalammualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah…..
Tiada kata yang paling indah selain puji dan puja syukur kehadirat Allah swt,yang mana dengan
limpahan rahmat dan karunia Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabiyaullah Muhammad saw
beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah rela mempetaruhkan harta,jiwa dan raganya
untuk membawa umat manusia dari dunia kegelapan menuju dunia yang terang benderang dan
penuh dengan ilmu pengetahuan.
Saya sadari peyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan maka berpegang dari
itu semua saya sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang konstruktif dari para pembaca
pada umumnya dan dosen bidang studi pada khususnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat menambah referensi kita semua….
“ tak ada gading yang tak retak,tak ada manusia yang sempurna ˝
Billahifii sabililhaq fastabiqulkhairat
Wassalammualaikum Wr.Wb
Penyusun
Niswan Iskandar Alam
0901049
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I . Pendahuluan
Bab II . Pembahasan
a. Ginjal
b. Struktur internal ginjal
Hilus
Sinus ginjal
Pelvis ginjal
Parenkim ginjal
Struktur nefron
Glomerulus
Tubulus kontortus proksimal
Ansa henle
Tubulus kontortus distal
Tubulus dan duktus pengumpul
Suplai darah
Ureter
Vesica urinaria
Uretra
c. Tahap pembentukan urin
d. Kelainan dan Penyakit Pada Ginjal
Bab III Penutup
Daftar Pustaka
BAB I.
Pendahuluan
Ginjal merupakan organ pada tubuh manusia yang menjalankan banyak fungsi untuk
homeostasis, yang terutama adalah sebagai organ ekskresi dan pengatur kesetimbangan cairan
dan asam basa dalam tubuh. Terdapat sepasang ginjal pada manusia, masing-masing di sisi kiri
dan kanan (lateral) tulang vertebra dan terletak retroperitoneal (di belakang peritoneum). Selain
itu sepasang ginjal tersebut dilengkapi juga dengan sepasang ureter, sebuah vesika urinaria (buli-
buli/kandung kemih) dan uretra yang membawa urine ke lingkungan luar tubuh.
Bab II
Pembahasan
a. Ginjal
Ginjal adalah organ yang terletak di bagian belakang dari kavum abdominalis dibelakang
peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding
belakang abdomen.Bentuknya seperti biji kacang , panjangnya sekitar 12,5 cm dan
tebalnya 2,5 cm ,jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan. Setiap ginjal memiliki berat
antara 125 – 175 gram pada laki-laki dan 115 – 155 gram pada perempuan. Ginjal kiri
lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal
wanita.Setiap ginjal diselubungi oleh tiga lapisan jaringan ikat yaitu :
1. Fascia renal adalah pembungkus terluar. Pembungkus ini melabuhkan ginjal pada
struktur di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ
2. Lemak perirenal adalah jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal membantali
ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya
3. Kapsul fibrosa adalah membran halus transparan yang lansung membungkus ginjal
dan dapat dengan mudah lepas.
Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung
nitrogen misalnya amonia. Amonia adalah hasil pemecahan protein dan bermacam-
macam garam, melalui proses deaminasi atau proses pembusukan mikroba dalam usus.
Selain itu, ginjal juga berfungsi mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan, misalnya
vitamin yang larut dalam air; mempertahankan cairan ekstraselular dengan jalan
mengeluarkan air bila berlebihan; serta mempertahankan keseimbangan asam dan basa.
Sekresi dari ginjal berupa urin.
b. Struktur Internal Ginjal
HILUS
adalah tingkat kecekungan tepi medial ginjal.
SINUS GINJAL
adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus. Sinus ini membentuk perlengketan
untuk jalan masuk dan keluar ureter , vena dan arteri renalis,saraf dan limfatik.
PELVIS GINJAL
adalah perluasan ujung proksimal ureter. Ujung ini berlanjut menjadi dua sampai tiga
kaliks mayor, yaitu rongga yang mencapai glandular, bagian penghasil urine pada ginjal.
Setiap kaliks mayor bercabang mejadi beberapa (8-18) kalik
PARENKIM GINJAL
adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal.Jaringan ini terbagi
menjadi medulla dalam dan korteks luar. Medulla terdiri dari massa triangular yang
disebut piramida ginjal. Ujung yang sempitdari setiap piramida, papilla, masuk dengan
pas dalam kaliks minor dan ditembus mulutduktus pengumpul urine.o Korteks tersusun
dari tubulus dan pembuluh darah nefron yang merupakan unitstructural dan fungsional
ginjal. Korteks terletak di dalam di antara piramida-piramidamedulla yang bersebelahan
untuk membentuk kolumna ginjal yang terdiri dari tubulus-tubulus pengumpul yang
mengalir ke dalam duktus pengumpul.
Ginjal terbagi-bagi lagi menjadi lobus ginjal. Setiap lobus terdiri dari satu piramida
ginjal, kolumna yang saling berdekatan dan jaringan korteks yang melapisinya.
STRUKTUR NEFRON
Satu ginjal menmgandung 1 – 4 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urine.Setiap
nefron memiliki satu komponen vascular (kapiler) dan satu komponen tubular.
GLOMERULUS
adalah gulungan kapilar yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda disebut kapsul
Bowman. Glomerulus dan kapsul Bowman bersama-samamembentuk sebuah korpuskel
ginjal.Lapisan viseral kapsul Bowman adalah lapisan internal epithelium . sel-sel lapisan
viseraldimodifikasi menjadi podosit yaitu sel-sel epitel khusus di sekitar kapilar
glomerular.Lapisan parietal kapsul Bowman membentuk tepi terluar kospuskel ginjal.
TUBULUS KONTORTUS PROKSIMAL
,panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku. Pada permukaan yang menghadap
lumen tubulus ini terdapat sel-sel epithelialkuboid yang kaya akan mikrovilus (brush
border) dan memperluas area permukaanlumen.
ANSA HENLE
Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desenden ansa henle yang masuk
kedalam medulla, membentuk lengkungan jepit yang tajam (lekukan)dan membalik ke
atas membentuk tungkai asenden ansa henle.
TUBULUS KONTORTUS DISTAL
juga sangat berliku, panjangnya sekitar 5 mm dan membentuk segmen terakhir nefron.
Disepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhandengan dinding arteriol aferen. Bagian
tubulus yang bersentuhan dengan arteriolmengandung sel-sel termodifikasi yang disebut
macula densa. Macula densa berfungsisebagai suatu kemoreseptor dan distimulasi oleh
penurunan ion natrium.Dinding arteriol aferen yang bersebelahan dengan macula densa
mengandung sel-sel ototpolos termodifikasi yang disebut sel juztaglomerular. Sel ini
distimulasi melaluipenurunan tekanan darah untuk memproduksi rennin.Macula densa,
sel juztaglomerular dan sel mesangium saling bekerja sama untuk membentuk apparatus
juxtaglomerular yang penting dalam pengaturan tekanan darah.
TUBULUS DAN DUKTUS PENGUMPUL
Tubulus pengumpul membentuk duktus pengumpul besar yang lurus. Duktus pengumpul
membentuk tuba yang lebih besar yangmengalirkan urine ke dalam kaliks minor. Kaliks
minor bermuara ke dalam pelvis ginjalmelalui kaliks mayor. Dari pelvis ginjal, urine
dialirkan ke ureter yang mengarah kekandung kemih
SUPLAI DARAH
ARTERI RENALIS
adalah percabangan aorta abdomen yang mensuplai masing-masing ginjal dan masuk ke
hilus melalui cabang anterior dan posterior. Cabang tersebutmembentuk arteri-arteri
interlobaris yang mengalir di antara piramida-piramida ginjal
ARTERI ARKUATA
berasal dari arteri interlobaris pada area pertemuan antara korteks dan medulla.
ARTERI INTERLOBULARIS
merupakan percabangan arteri arkuata di sudut kanan dan melewati korteks.
ARTERIOL AFEREN
berasal dari arteri interlobularis. Satu arteriol aferen membentuk sekitar 50 kapilar yang
membentuk glomerulus.
ARTERIOL EFEREN
meninggalkan setiap glomerulus dan membentuk jarring-jaring kapilar lain, kapilar
peritubular yang mengelilingi tubulus proksimal dan distal untuk memberi nutrient pada
tubulus tersebut dan mengeluarkan zat-zat yang direabsorpsi. Kapilar peritubular
mengalir ke dalam vena korteks yang kemudian menyatu dan membentuk vena
interlobularis.Arteriol eferen dari glomerulus nefron korteks memasuki jarring-jaring
kapilar peritubular yang mengelilingi tubulus kontortus distal dan proksimal pada
nefrontersebut.Arteriol eferen dari glomerulus pada nefron juxtaglomerular memiliki
perpanjanganpembuluh kapilar panjang yang lurus disebut vasa recta.
VENA ARKUATA
menerima darah dari vena interlobularis. Vena arkuata bermuara ke dalam vena
interlobaris yang bergabung untuk bermuara ke dalam vena renalis. Venaini
meninggalkan ginjal untuk bersatu dengan vena kava inferior.
URETER
Terdiri dari dua saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung
kemih.Panjangnya 25-30 cm, dengan penampang ± 0,5 cm. ureter sebagian terletak dalam
rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.Lapisan dinding ureter terdiri
dari :Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa),Lapisan tengah lapisan otot polos &
Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa.
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic setiap 5 menit
sekaliyang akan mendorong air kemih masuk ke dalam vesika urinaria.Ureter berjalan
hampir vertical ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisioleh peritoneum.
VESIKA URINARIA
Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak
dibelakang simpisis pubis di dalam rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut
yangdikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilikalismedius.Bagian vesika urinaria terdiri dari :Fundus yaitu bagian yang
menghadap ke arah belakang dan bawah, bagian terpisah dari rectum oleh spatium
rectovesicle yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent,vesika seminalis dan
prostat.Korpus yaitu bagian antara verteks dan fundus. Verteks, bagian yang runcing ke
arah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
URETRA
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi
menyalurkan air kemih keluar.
Pada laki-laki uretra berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostat kemudian
menembus lapisan fibrosa, yang menembus tulang pubis ke bagian penis panjangnya ±20
cm.Uretra pada laki-laki terdiri dari :Uretra prostatika,Uretra membranosa, Uretra
kavernosa.
Lapisan uretra laki-laki terdiri dari : lapisan mukosa, dan lapisan sub mukosa.Uretra pada
wanita terletak di belakang simfisis pubis berjalan miring sedikit ke arah atas, panjangnya
kurang lebih 3-4 cm.
Lapisan uretra wanita terdiri dari : tunika muskularis, lapisan spongiosa, dan
lapisanmukosa.Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris
dan vagina) danuretra disini hanya berfungsi sebagai saluran ekskresi.
c. Tahap pembentukan urin
1. Penyaringan / Filtrasi
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler
glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas
yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan
Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping
darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam
plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea
dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung
asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya
2. Penyerapan kembali / Reabsorbsi
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus
kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat
sisa dan urea.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui
peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada
tubulus proksimal dan tubulus distal. Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa
dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin,
kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang
masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa
metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus
kontortus distal.Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal,
selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah
penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang
air kecil. Urin akan keluar melalui uretra.
Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi
lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
Skema Proses Pembentukan Urine:
d. Kelainan dan Penyakit Pada Ginjal
1. Diabetes Mellitus / Kencing Manis : Urine banyak mengandung gula, karena
kurangnya produksi hormon insulin dalam tubuh
2. Nefritis : Kerusakan glomerulus akibat infeksi kuman, urea dan asam urine masuk
kembali ke darah. Ada 2 macam nefritis yaitu;
a. Albuminuria : Urine banyak mengandung albumin ( putih telur ) dan protein.
b. Hematuria : Urine banyak mengandung darah
3. Diabetes Insipidus / beser seni : kencing terus – menerus karena naiknya
jumlah urine . Penyebabnya ialah karena tubuh kekurangan hormon antidiuretik
( ADH ), kalsium oksalat yang dapat menghancurkan batu ginjal atau menekan
pembentukan urine.
4. Batu Ginjal : Endapan asam urat, kalsium oksalat (zat kapur), dan kalsium fosfat di
dalam rongga ginjal/ saluran ureter atau di kandung kemih.
5. Gagal Ginjal : tidak berfungsinya ginjal. Dapat diatasi dengan Cuci darah/dialysis
atau Cangkok Ginjal/transplantasi
Mesin Dialisis ialah mesin yang digunakan untuk menyaring dan mengeluarkan
sisa-sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi dari darah pasien.
Bab III
Penutup
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem urinaria merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa
metabolisme makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti
urea dan kreatinin, bahan asing dan produk sisanya. Sistem urinaria terdiri atas: kedua
ginjal (ren, kidney), ureter, kandung kemih (vesika urinaria/urinary bladder/ nier) dan
uretra.
2. Bahan toksik dalam sistem urinaria disebut nefrotoksikan. Kelompok utama
nefrotoksikan adalah logam berat, antibiotic, anolgesik dan hidro karbon berhalogen
tertentu. bagian ginjal yang biasanya diserang oleh nefrtoksikan adalah glomerulus,
tubulus proksimal, dan tubulus distal.
3. Jenis-jenis bahan toksik dari kelompok logam berat adalah timbal (Pb) yang dapat
mengubah fungsi tubulus, dan menyebabkan lesi tubulus proksimalis, lengkung henle,
serta menyebabkan aminosiduria., merkuri (Hg) yang dapat menyebabkan terjadinya
glukosuria dan poliuria, dan cadmium (Cd) yang menyebabkan kerusakan pada
glomerulus.
4. Prosedur pengujian pemeriksaan untuk menilai adanya gangguan pada sistem urinaria
terdiri dari: analisis urin, analisis darah, uji khusus dan pemeriksaan morfologik.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Iqbal. 2008. Urinalisis (Analisis Kemih). http://iqbalali.com/2008/02/10/urinalisis-analisis-kemih/ diakses tanggal 18 September 2010
Anonim. 2010. Urinary Excretory System. http://knowledge-storage.com/medicine/37-medicine/57-urinary-excretory-system diakses tanggal 18 September 2010
Anonim. 2010. Urinary System. http://www.medical-look.com/human_anatomy/systems/Urinary_system.html diakses tanggal 18 September 2010
ATSDR. 2008. Cadmium Toxicity: What Diseases Are Associated with Chronic Exposure to Cadmium? http://www.atsdr.cdc.gov/csem/cadmium/cdchronic_effects.html diakses tanggal 18 September 2010
Kurniawan, Wahyu. 2008. Hubungan Kadar Pb Dalam Darah Dengan Profil Darah Pada Mekanik Kendaraan Bermotor Di Kota Pontianak. Thesis. Universitas Diponegoro Program Studi Magister Kesehatan Lingkungan. Dipublikasikan. http://eprints.undip.ac.id/17625/1/Wahyu_Kurniawan.pdf diakses tanggal 18 September 2010
Lu, Frank.C. 1995. Toksikologi Dasar. Jakarta: UI Press
Patil, Arun J. et all. 2006. Effect of Lead (Pb) Exposure on the Activity of Superoxide Dismutase and Catalase in Battery Manufacturing Workers (BMW) of Western Maharashtra (India) with Reference to Heme biosynthesis. International Journal of Environmental Research and Public Health. Dipublikasikan. http://www.mdpi.org/ijerph/papers/ijerph2006030041.pdf diakses tanggal 18 September 2010