26
Welcome in Airha's blog All about is fun Rabu, 11 Januari 2012 METODOLOGI PENELITIAN KOMPARATIF DAFTAR ISI Daftar Isi………………………………………………………………………..……...1 Kata Pengantar…………………………………………………………………..……..2 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang……………………………………………………………..3 I.2 Rumusan Masalah……………………………………………….…….…...4 I.3 Tujuan Penulisan………………………………………………….............4 I.4 Manfaat dan Kegunaan Penulisan………………………………...............4 I.5 Sistematika Penulisan……………………………………………..............4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Penelitian Komparatif…………………………………..…….5 2.2 Keunggulan dan Kelemahan Penelitian Komperatif……………..……….6 2.3 Tujuan Penelitian Komparatif……………………………………..………8 2.4 Prosedur Penelitian Komparatif…………………………………..……….8 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Contoh Penelitian Komparatif……………………………………………..9 BAB IV PENUTUP A. Simpulan……………………………………………………….…………12 B. Saran…………………………………………………………….………..12 DAFTAR PUSTAKA…………………………………….............………………….13

Welcome in Airha

Embed Size (px)

DESCRIPTION

FISIKA

Citation preview

Welcome in Airha's blog

All about is fun

Rabu, 11 Januari 2012

METODOLOGI PENELITIAN KOMPARATIF

DAFTAR ISI

Daftar Isi………………………………………………………………………..……...1

Kata Pengantar…………………………………………………………………..……..2

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang……………………………………………………………..3

I.2 Rumusan Masalah……………………………………………….…….…...4

I.3 Tujuan Penulisan………………………………………………….............4

I.4 Manfaat dan Kegunaan Penulisan………………………………...............4

I.5 Sistematika Penulisan……………………………………………..............4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Penelitian Komparatif…………………………………..…….5

2.2 Keunggulan dan Kelemahan Penelitian Komperatif……………..……….6

2.3 Tujuan Penelitian Komparatif……………………………………..………8

2.4 Prosedur Penelitian Komparatif…………………………………..……….8

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Contoh Penelitian Komparatif……………………………………………..9

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan……………………………………………………….…………12

B. Saran…………………………………………………………….………..12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………….............………………….13

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala yang di berikan sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik walaupun dalam bentuk-bentuk yang sederhana. Sholawat serta salam semoga senaniasa terlimpahkan kepada Beliau Nabi Muhammad SAW dan kepada seluruh orang terdekat Beliau baik keluarga maupun sahabatnya.

Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian dengan dosen pengampu Bapak Nur Khoiri, M.Ag. Kami mengucapkan terima kasih kepada Beliau atas bimbingan dan saran sehingga terwujudnya makalah ini.

Dan akhirnya tiada manusia yang sempurna. Saran dan kritik yang sifatnya membangun serta kami harapkan demi terciptanya pendekatan kepada taraf yang sempurna maupun suatu harapan mudah-mudahan apa yang di sajikan dalam makalah ini akan berguna bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jepara, 8 Desember 2011

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam dunia pendidikan di kenal pula studi tentang penelitian pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar dalam penelitian pendidikan kelak diharapkan menggunakan metode yang tepat dan efektif untuk mengolah data. Lebih lagi, sebagai mahasiswa, kita harus mengetahui dan memahami tentang beberapa metode penelitian yang ada. Dari pendekatannya secara umum penelitian dibagi menjadi 3, yaitu : kuantitatif, kualitatif dan mixed method. Menurut Emzir (2010: 2) penelitian kualitatif adalah deskriptif dan data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka. Sedangkan, penelitian kuantitatif adalah analisis statistik dan data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk yang dapat dihitung (numeric).

Pada penelitian kuantitatif terdapat beberapa jenis penelitian. Subana dan Sudrajat (2009: 26) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif terbagi menjadi penelitian eksperimen, deskriptif korelasional, evaluasi dan kausal komperatif. Penelitian komperatif sering sukar dibedakan dengan penelitian korelasional. Emzir (2010: 120) mengemukakan penelitian korelasional dan komparatif sukar dibedakan karena kedua penelitian ini mempunyai manipulasi dan hal yang sama mengenai interpretasi hasil. Akan tetapi, terdapat pula perbedaan antara keduanya. Studi komperatif biasanya melibatkan dua atau lebih kelompok dan satu variabel bebas. Lebih lagi, studi ini melibatkan perbandingan Sementara studi korelasional melibatkan korelasi (hubungan). Untuk itu di dalam makalah ini pemakalah berusaha menjelaskan tentang pengertian, tujuan, ciri-ciri, keunggulan, contoh dan langkah-langkah penelitian komperatif.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi kajian pokok dalam makalah ini adalah :

1. Apakah pengertian dan tujuan penelitian komperatif ?

2. Apakah terdapat keunggulan dan kelemahan pada penelitian komperatif ?

3. Bagaimanakah contoh dan langkah-langkah penelitian komperatif ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan makalah ini adalah :

1. Mendeskripsikan pengertian dan tujuan penelitian komperatif.

2. Mendeskripsikan kelemahan dan keunggulan penelitian komperatif.

3. Mendeskripsikan ciri-ciri, langkah-langkah dan contoh penelitian komperatif.

1.4 Manfaat

Makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Secara teoritis, hasil makalah ini bermanfaat pada kajian metodologi penelitian pendidikan. Secara praktis, makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi pembaca.

I.5 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

I.2 Rumusan Masalah

I.3 Tujuan Penulisan

I.4 Manfaat dan Kegunaan Penulisan

I.5 Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Penelitian Komparatif

2.2 Keunggulan dan Kelemahan Penelitian Komperatif

2.3 Tujuan Penelitian Komparatif

2.4 Prosedur Penelitian Komparatif

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Contoh Penelitian Komparatif

BAB IV PENUTUP

3.1 Simpulan

3.2 Saran

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Penelitian Komparatif

Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Jangkauan waktu adalah masa sekarang, Karena jika jangkauan waktu terjadinya adalah masa lampau, maka penelitian tersebut termasuk dalam metode sejarah. Dalam studi komparatif ini, memang sangat sulit untuk mengetahui faktor-faktor penyebab yang dijadikan dasar pembanding, sebab penelitian komparatif tidak mempunyai control. Hal ini semakin nyata kesulitannya jika kemungkinan-kemungkinan hubungan antarfenomena banyak sekali jumlahnya.

Studi komparatif banyak sekali dilakukan jika metode eksperimental tidak dapat diperlukan. Bidang studi dapat mencakup penghidupan kota dan desa, dengan membandingkan pengaruh sebab akibat dari makanan, rekreasi, waktu kerja, ketenangan kerja, dan sebagainya. Penelitian komparatif dapat dilakukan untuk mencari pola tingkah laku serta prestasi belajar dengan membedakan unsur, waktu sekolah,dll.

Metode penelitian komparatif adalah bersifat ex post facto. Artinya, data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai berlangsung. Peneliti dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia.

Penelitian Komparatif adalah penelitian yang diakukan untuk membandingkan nilai satu variable dengan variable lainnya dalam waktu yang berbeda. Contoh : adakah perbedaan keuntungan antara BUMN dan perusahaan swasta tahun1997 dengan tahun 1999. Contoh judul penelitian komparatif :

• perbandingan BUMN dengan swasta

• perbandingan kerugian pedagang di Jakarta dengan pedagang di Solo akibat kerusuhan

• perbandingan biaya angkutan darat dan laut dari Surabaya ke Medan

Menguji Hipotesis Komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang juga berbentuk perbandingan.Terdapat dua model Kompasi, yaitu Komparasi antara dua sampel dan Komparasi antara lebih dari dua sampel yang sering disebut Komparasi K sampel.

2.2 Keunggulan dan Kelemahan Penelitian Komparatif

2.2.1. Keunggulan Penelitian komparatif

Keunggulan metode ini adalah sebagai berikut :

a. Metode komparatif dapat mensubtitusikan metode eksperimental karena beberapa alas an :

• Jika sukar diadakan control terhadap salah satu faktor yang ingin diketahui atau diselidiki hubungan sebab akibatnya.

• Apabila teknik untuk mengadakan variable control dapat menghalangi penampilan fenomena secara normal ataupun tidak memungkinkan adanya interaksi secara normal.

• Penggunaan laboratorium untuk penelitian untuk dimungkinkan, baik karena kendala teknik, keuangan, maupun etika dan normal.

b. Dengan adanya teknik yang lebih mutakhir serta alat statistic yang lebih maju, membuat penelitian komparatif dapat mengadakan estimasi terhadap parameter-parameter hubungan kausal secara lebih efektif.

.

2.2.2 Kelemahan Penelitian Komparatif

Di samping keunggulan-keunggulan, penelitian komparatif mengandung kelemahan-kelemahan, antara lain :

a. Karena penelitian komparatif sifatnya ex post focto,maka penelitian tersebut tidak mempunyai control terhadap variable bebas. Peneliti hanya berpegang pada penampilan variable sebagaimana adanya, tanpa kesempatan mengatur kondisi ataupun mengadakan manipulasi terhadap beberapa variable. Karena itu, si peneliti diharapkan mempunyai cukup banyak alas an dalam mempertahankan hasil hubungan-hubungan kausal yang ditemukan, dan dapat mengajukan hipotesa-hipotesa saingan untuk membuat justifikasi terhadap kesimpulan-kesimpulan yang ditarik.

b. Sukar memperoleh kepastian, apakah faktor-faktor penyebab suatu hubungan kausal yang diselidiki benar-benar relevan.

c. Karena faktor-faktor penyebab bukan bekerja secara merdeka, tetapi saling berkaitan antara satu dengan lain, maka interaksi antarfaktor-faktor tunggal sebagai penyebab atau akibat terjadinya suatu fenomena sukar diketahui. Bahkan akibat dari faktor ganda, bisa saja dikarenakan oleh faktor di luar cakupan penelitian yang bersangkutan.

d. Ada kalanya dua atau lebih faktor memperlihatkan adanya hubungan, tetapi belum tentu bahwa hubungan yang diperlihatkan adalah hubungan sebab akibat. Mungkin saja hubungan variable tersebut dikarenakan oleh adanya keterkaitan dengan faktor-faktor lain diluar itu. Di lain pihak, andai katapun telah diketemukan bahwa hubungan antara faktor-faktor adalah hubungan sebab akibat, tetapi masih sukar untuk dipisahkan, faktor mana sebagai penyebab dan faktor mana yang merupakan akibat.

Mengkategorisasikan subjek dalam dikhotomi (misalnya dalam kategori demokrasi dan otoriter, pandai bodoh, tua-muda, dan sebagainya) untuk tujuan perbandingan dapat menjurus kepada pengambilan keputusan dan kesimpulan yang salah akibat kategori-kategori dikhotomi yang dibuat mempunyai sifat kabur, bervariasi, samar-samar, menghendaki valuejudgement dan tidak kokoh

2.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian komparatif menurut Dra. Aswani Sudjud (dikutip Suharsimi Arikunto, 2006:267) adalah untuk menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik tehadap orang lain, kelompok, terhadap suatu idea tau prosedur kerja. Dapat juga membadingkan kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang, grup atau Negara terhadap kasus, terhadap orang, terhadap peristiwa atau terhadap ide-ide.

2.4 Prosedur Penelitian Komparatif

Langkah-langkah pokok dalam studi komparatif adalah sebagai berikut :

a. Rumuskan dan definisikan masalah.

b. Jejaki dan teliti literature yang ada.

c. Rumuskan kerangka teoritis dan hipotesa-hipotesa serta asumsi-asumsi yang dipakai.

d. Buatlah rancangan penelitian :

• Pilih subjek yang digunakan dengan teknik pengumpulan data yang diinginkan.

• Kategorikan sifat-sifat atau atribut-atribut atau hal-hal lain yang sesuai dengan masalah yang ingin dipecahkan, untuk memudahkan analisa sebab akibat.

e. Uji hipotesa, buat interpretasi terhadap hubugan dengan teknik statistic yang tepat.

f. Buat generalisasi, kesimpulan seta implikasi kebijakan.

g. Susun laporan dengan cara penulisan ilmiah.

Dalam penelitian komparatif, sering digunakan teknik korelasi, yaitu meneliti derajat ketergantungan dalam hubungan-hubungan antarvariabel dengan menggunakan koefisien korelasi. Tetapi perlu dijelaskan bahwa penggunaan koefisien korelasi hanya menyatakan tinggi rendahnya ketergantungan antarvariabel yang diuji, tetapi tidak menyatakan ada tidaknya hubungan yang terjadi. Ini berbeda dengan penggunaan metode eksperimental. Pada metode eksperimental, peneliti dapat menguji ada tidaknya efek tertentu. Dengan demikian penggunaan teknik korelasi dalam penelitian komparatif mengandung kelemahan-kelemahan, antara lain :

• Menjurus pada keterbiasaan menggunakan teknik korelasi dengan memasang variable apa saja tanpa pilih yang menjurus pula kepada interpretasi yang salah.

• Tidak adanya control terhadap variable bebas, dan tidak dapat melihat ada tidaknya hubungan kausal antarvariabel. Peneliti tidak dapat mengenal, yang mana variable bebas dan mana variable dependen

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Contoh Penelitian Komparatif

Contoh 1 :

Judul : “Studi Komperatif Prestasi Belajar antara Kelas A dan B Fakultas Tarbiyah Inisnu Jepara Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam Mata Kuliah Metode Penelitian”

Identifikasi masalah:

Dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah prestasi belajar antara kelas A berbeda dengan kelas B berdasarkan mediannya. Berdasarkan wawancara terhadap 10 Mahasiswa kelas A dan 9 Mahasiswa kelas B di peroleh data tercantum dalam table berikut.

TABEL

HASIL NILAI KELAS A DAN KELAS B

DALAM MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

No. Kelas A Kelas B

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 50

60

70

70

75

80

90

95

95

100 45

50

55

60

65

65

70

80

100

Untuk menghitung median gabungan, maka data 2 kelompok tersebut dari yang kecil menuju yang besar.

45 50 50 55 60 60 65 65 70 70 70 75 80 80 90 95 95 100 100

Median (nila tengah) untuk kelompok tersebut jatuh pada urutan ke-10, yang nilainya =70. Berdasarkan table dapat diketahui bahwa :

A= 6; C=4; B=7; D=7

TABEL PENOLONG UNTUK MEMPERMUDAH MENGUJI

SIGNIFIKANSI DUA SAMPEL PADA TES MEDIAN

Jumlah nilai Kelas A Kelas B Jumlah

Di atas median

Gabungan

Di bawah

Median

gabungan A= 6

C= 4 B=2

D= 7 A+B= 8

C+D= 11

Jumlah 10 9 N= 19

Selanjutnya di masukkan dalam rumus sehingga :

N [ (AD-BC) – N]2

X2= 2

(A+B)(C+D)(A+C)(B+D)

19 [ (6.7-2.4) – 19]2

X2= 2

(6+8)(4+7)(6+4)(2+7)

X2= 11404,75 = 0,823

13860

Harga chi kuadrat table untuk dk = 1 dan α = 5% (0, 05) = 3, 841 karena harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari table (0,00034 < 3, 841 ), maka H0 diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara nilai kelas A dan B, berdasarkan mediannya.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Jangkauan waktu adalah masa sekarang, Karena jika jangkauan waktu terjadinya adalah masa lampau, maka penelitian tersebut termasuk dalam metode sejarah. Dalam studi komparatif ini, memang sangat sulit untuk mengetahui faktor-faktor penyebab yang dijadikan dasar pembanding, sebab penelitian komparatif tidak mempunyai control. Hal ini semakin nyata kesulitannya jika kemungkinan-kemungkinan hubungan antarfenomena banyak sekali jumlahnya.

4.2 Saran

Disarankan agar hasil-hasil penelitian ini dapat di manfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam melaksanakan penelitian komparatif. Penelitian lanjutan juga diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang penelitian komparatif yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. “Teori Penelitian Kausal Komparatif”. http://www.infoskripsi.com/Theory/Penelitian-Kausal-Komparatif.htm. Diakses tanggal 25 Februari 2011.

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Marzuki, C. 1999. Metodologi Riset. Jakarta: Erlangga.

Subana dan Sudrajat. 2009. Dasar-Dasar penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Moh.Nazir, Ph.D.1988. metode penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.hlm :68-71

Diposkan oleh Airha di 04.56

Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook

Bagikan ke Pinterest

Label: pribadi

1 komentar:

charlez,15 November 2013 05.17

makasih yaa kebetulan ad tugas,

Balas

Muat yang lain...

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

KKL

Pengikut

Mengenai Saya

Airha

Allah is my Lord, Islam is my life, Qur'an is my guide, Prophet Muhammad is my role model, and Heaven is my goal!

Lihat profil lengkapku

Langganan

Pos

Komentar

Phairha

Beranda

Arsip Blog

▼ 2012 (37)

► November (6)

► Oktober (6)

▼ Januari (25)

diora pipie n lia's birthday

PIPI and LIA birthday

BIMBINGAN ISLAM Untuk Pribadi & Masyarakat

DOSA-DOSA YANG DIANGGAP BIASA

TIGA LANDASAN UTAMA

DO'A DAN DZIKIR PILIHAN

BAHAYA ZINA

MERAIH HIDUP BAHAGIA

KEWAJIBAN BERPEGANG TEGUH KEPADA AS-SUNNAH DAN WAS...

DILARANG MEROKOK

HAKEKAT SUFI & SIKAP KAUM SUFI TERHADAP PRINSIP I...

HAID

AQIQAH

METODOLOGI PENELITIAN KOMPARATIF

METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF

METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

metodologi penelitian komparatif

Anak pon's Birthday

jalan-jalan

INISNU

INISNU

TASAWUF MAQAMAT TAWAKAL

PENDIDIKAN AKHLAK DALAM ERSPEKTIFE HADIST

STUDI KEPUSTAKAAN

Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.

Menggapai yang Terbaik

Sabtu, 01 Maret 2014

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (PENELITIAN DESKRIPTIF, KAUSAL KOMPARATIF)

PENELITIAN DESKRIPTIF, KAUSAL KOMPARATIF

DAN KORELASIONAL

Oleh:

Klp I.

Fera Jufri Arma, DKK.

A. Penelitian Deskriptif

1. Pengertian Penelitian Deskriptif

Berdasarkan pernyataan Sukardi dalam bukunya yang berjudul metodologi penelitian pendidikan,

Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (Best, 1982:119). Penelitian ini juga disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan metode deskriptif, peneliti memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (West, 1982). Di samping itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.

Sedangkan berdasarkan pernyataan Zainal Arifin dalam bukunya yang berjudul penelitian pendidikan,

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan berbagai variabel. Artinya, variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dari satu variabel.

Punaji Setyosari (2010) dalam bukunya yang berjudul metode penelitian pendidikan dan pengembangan,

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata.

Dalam penelitian deskriptif, peneliti menggunakan strategi kuantitatif (misalnya, teknik kuesioner dan observasi) untuk mengumpulkan data (misalnya, berupa skor) atau informasi tentang ciri-ciri orang, kelompok orang, program, atau sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, peneliti melakukan analisis, misalnya melalui mengidentifikasi, menjumlahkan, menghitung, dan sebagainya kemudian peneliti mendeskripsikan hasil analisis data tersebut.

Margono (2010) dalam bukunya yang berjudul metodologi penelitian pendidikan,

Penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakata aktual dan sifat populasi tertentu.

Tujuannya adalah untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang dihadapi sekarang. Misalnya mengumpulkan data-data penghambat pelaksanaan kurikulum 1984. Dan untuk mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini biasanya tanpa hipotesis. Jika ada hipotesis biasanya tidak diuji menurut analisis statistik.

Berdasrkan beberapa sumber di awal, kelompok memberikan pemahaman terhadap penjelasan dari penelitian deskriptif ini adalah merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan dan menginterpretasikan fenomena-fenomena alam yang terjadi, misalnya kondisi atau hubungan yang sesutu, pendapat atau pemahaman-pemahaman yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, dan lain-lain yang sejenisnya.

2. Jenis Penelitian Deskriptif

Berdasarkan buku Zainal Arifin yang berjudul penelitian pendidikan, menyebutkan beberpa jenis penelitin deskripsi ini, diantaranya :

a. Penelitian survey

Merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Penelitian ini digunaan untuk penyelidikan informasi yang berhubungan dengan distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu popilasi dan sampelnya besar.

b. Penelitian studi kasus

Merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian secara intensif. yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau kelompok sosial yang diteliti.

c. Penelitian perkembangan

Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya.

d. Penelitian tindak lanjut

Yang merupakan menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi tertentu atau mengalami kondisi tertentu.

. Penelitian studi perbandinagn

Merupakan penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya.

f. Penelitian studi korelasional

Penelitian yang menetapkan besarnya hubungan antar variabel yang diteliti.

g. Dan lain-lain.

Sedangkan berdasarkan pernyataan Sukardi dalam bukunya yang berjudul metodologi penelitian pendidikan, Menyatakan jenisnya adalah:

1. Peneilitian Laporan Diri (Self-Report Research)

Peneliti dianjurkan menggunakan teknik observasi secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatannya dalam situasi yang alami dan juga peneliti di anjurkan menggunakan alat bantu lain untuk memperoleh data, termasuk misalnya dengan menggunakan perlengkapan lain seperti catatan, kamera, dan rekaman.

2. Studi perkembangan (Developmental Study)

Biasanya dilakukan dalam periode longitudinal dengan waktu tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan dimensi yang terjadi pada seorang responden. Dimensi yang sering menjadi perhatian peneliti ini, misalnya, intelektual, fisik, emosi, reaksi terhadap perlakuan tertentu, dan perkembangan sosial anak.

3. Studi Kelanjutan (Follow-up Study)

Dalam penelitian studi kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan outcome. Output (keluaran) berkaitan dengan informasi akhir, sedangkan outcome biasanya menyangkut pengaruh suatu perlakuan.

4. Studi Sosiometrik (Sociometric Study)

Yang dimaksud dengan sosiometrik adalah analisis hubungan antar pribadi dalam suatu kelompok individu.

3. Penelitian memiliki karakteristik

a. Data yang telah dikumpulkan disusun dan dijelaskan, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analitik.

b. Memusatkan penyelidikan pada pemecahan masalah aktual atau masalah yang dihadapi pada masa sekarang.

c. Menjelaskan setiap langkah penelitian secara rinci.

d. Menjelaskan prosedur pengumpulan datanya.

e. Memberi alasan yang kuat mengapa peneliti menggunakan teknik tertentu dan bukan teknik lainnya.

4. Langkah-langkah Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif mempunyai langkah-langkah sebagai berikut :

a) Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif.

b) Membatasi dan merumuskan permasalahn secara jelas.

c) Menetukan tujuan dan manfaat penelitian.

d) Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.

e) Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.

f) Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menetukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.

g) Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan.

h) Membuat laporan penelitian.

B. Kausal Komparatif

1. Pengertian Penelitian Kausal Komparatif

Berdasarkan pernayataan Zainal Arifin (2012: 46) didalam bukunya yang berjudul Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, studi komparatif (comparative study) atau studi kausal komparatif (causal comparative study) merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.

Penelitian komparatif ini memiliki tujuan untuk melihat perbedaan dua atau lebih situasi, peristiwa, kegiatan, atau program yang sejenis atau hamper sama yang melibatkan semua unsur atau komponennya. Analisis penelitian dilakukan terhadap persamaan dan perbedaan dalam perencanaan, pellaksnaaan, faktor-faktor pendukung dan hasil. Hasil analisis perbandingan dapat menemukan unsure-unsur atau faktor-faktor penting yang melatarbelakangi persmaan dan perbedaan.

Penelitian kausal komparatif bersifat expost facto, artinya data yang dikumpulkan setelah semua peristiwa yang dipermaslahkan terjadi. Ex post facto merupakan suatu penelitian empiris yang sistematis dimana peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena perwujudan variabel tersebut telah terjadi atau variabel tersebut memang pada dasarnya tidak bisa dimanipulasi.

Peneliti tidak memberikan perlakuan dalam membandingkan dan mencari hubungan sebab-akibat dari variabelnya. Peneliti hanya mencari sebab akibat yang ditimbulkan dan mengujinya dengan menelusuri kembali masalalu untuk mencari sebab-sebab, kemungkinan hubungan, dan maknanya. Penelitian ini cenderung menggunakan data kuantitatif.

Didalam buku Margono (2010: 10) menyatakan “penelitian Hubungan Sebab-Akibat” yaitu penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat antara faktor tertentu yang mungkin menjadi penyebab gejala yang diselidiki.

Pendapat Margono ini tidak ada perbedaan dengan yang dikemukakan oleh pendapat di awal, beliau juga memberikan ketentuan penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan sebab akibat dari fenomena yang diteliti, dan fenomena itu telah terjadi sebelumnya.

Jadi kelompok menyimpulkan peneitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu dengan mengkaji sebab akibat dari kejadian atau gejala tertentu.

Tujuan dari penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.

2. Kriteria-kriteria penelitian

a. Metode eksperimental yang dianggap lebih kuat tidak memungkinkan untuk dilakukan;

b. Penelitian tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi faktor-faktor penting untuk mempelajari sebab-akibat secara langsung;

c. Pengontrolan terhadap seluruh variabel (kecuali variabel bebas) sangat tidak realistis dan terlalu dibuat-buat, serta mencegah interaksi secara normal dengan variabel-variabel lain yang berpengaruh;

d. Pengntrolan dilaboratorium untuk beberapa tujuan penelitian dianggap tidak praktis, mahal, atau kurang etis.

3. Prosedur Penelitian Komparatif

Menurut Suryabrata (2006) dikatakan beberapa langkah yang harus dilakukan dalam metode kausal komparatif adalah:

a. Definisikan masalah

b. Lakukan penelaahan kepustakaan

c. Rumuskan hipotesis-hipotesis

d. Rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedur-prosedur yang akan digunakan

e. Rancang cara pendekatannya:

· Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang relevan

· Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data

· Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai dengan tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan.

f. Validasi teknik untuk mengumpulkan data itu, dan interpretasikan hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat

g. Kumpulkan dan analisis data

h. Susun laporannya

4. Intrumen penelitian

Instrumen yang cocok digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan teknik dokumentasi.

5. Teknik Analisis Data

Apabila datanya berbentuk nominal, maka digunakan teknik statistic : binomial dan chi kuadrat satu sampel.

Apabila datanya berbentuk ordinal, maka digunakan teknik statistik : run test.

Apabila datanya berbentuk interval atau ratio maka digunakan tes satu sampel.

Diposkan oleh Jufri Ikhwan di 03.20

Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook

Bagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog

▼ 2014 (2)

▼ Maret (2)

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (PENELITIAN DESKRIPTI...

Metode Penelitian Pendidikan (Deskriptif & Kausal ...

► 2013 (1)

Mengenai Saya

Jufri Ikhwan

Lihat profil lengkapku

Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.