yanti s2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kuliah tugas

Citation preview

TIRU-TIRU GO BLOG semua tentang masalah Beranda contact usmakalah metode penelitian kualitatif 06.58 artikel & makalah No comments BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang. Dalam konteks ilmu, kegiatan penelitian diawali dengan adanya minat untuk mengkaji secara mendalam terhadap munculnya fenomena tertentu. Tidak semua gejala dapat diamati secara pasti dan terukur, juga seringkali sebuah teori bisa diterapkan di satu tempat tetapi tidak bisa diterapkan di tempat yang lain. Jika penelitian kuantitatif hanya bisa menguji dan memverifikasi sebuah teori, maka penelitian kualitatif digunaka untuk menemukan dan mengembangkan teori. Maka dari itu pengetahuan tentang penelitian kualitatif sangatlah penting bagi para akademisi dan peneliti.

B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian dari penelitian kualitatif?2. Bagaimanakah karakteristiknya?3. Bagaimana cara pengumpulan data dalam penelitian kualitatif?4. Bagaimankah teknik analisis dalampenelitian kualitatif?5. Bagaimankah validitas dan reliabilitas penelitian kualitatif?C. Tujuan Tujuan pembuatan makalah masalah kualitatif dapat diklasifikasikan sebagai berikut:a. Untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep penelitian b. Memberi tambahan pengetahuan dasar bagi pemula yang ingin memulai penelitianc. Sebagai tambahan referensi tentang dasar -dasar penelitiand. Memudahkan peneliti (khususnya bagi mahasiswa yang akan membuat tugas akhir, karya llmiah, dan juga skripsi) untuk membedakan secara spesifik antara semua hal tentang masalah penelitian kuantitif da kualitatifD. Manfaat Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan pembahasan tentang penelitian, khususnya yang terkait metode penelitian kualitatif. Digunakan untuk acuan pada praktik pembuatan karya ilmiah, tugas akhir, skripsi, dan penelitian lainnya. Dikhususkan untuk para pembaca yang ingin melaksanakn penelitian, maka akan memudahkan dalam langkah-langkah penelitian tersebut

BAB IILANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN METODE KUALITATIF

Lexy J. Moleong dalam bukunya metode penelitian kualitatif memaparkan beberapa pendapat para ahli, diantaranya, Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Denzin dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatf adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.Selanjutnya Lexy J. Moleong menyatakan bahwa penelitian bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.Lexy J. Moleong menyatakan penelitian kualitatif dimanfaatkan untuk keperluan:a. Untuk meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat diteliti melalui penelitian kuantitatif.b. Digunakan untuk dapat memahami fenomena yang sampai sekarang belum banyak diketahui.c. Digunakan untuk menemukan perspektif baru tentang hal-hal yang sudah banyak diketahui.d. Dimanfaatkan oleh peneliti yang berminat untu menelaah sesuatu latar belakang misalnya tenang motivasi, peranan, nilai, sikap, dan persepsi.[1]

B. Karakteristik Penelitian KualitatifLexy J. Meleong mengemukakan beberapa karakteristik penelitian kualitatif dalam bukunya metode penelitian kualitatif1. Latar alamiah; Penelitian kualitatif dilakukan dengan latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (entity). Hal ini dilakukan karena ontologi alamiah menghendaki kenyataan keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya.2. Manusia sebagai alat (Instrumen); Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena, jika memanfaatkan alat yang bukan manusia dan mempersiapkan dirinya terlebih dahulu sebagai yang lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan yang ada di lapangan.3. Metode kualitatif; Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif, yaitu pengamatan, wawancara atau penelahaan dokumen.4. Analisis data secara induktif; Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif.5. Teori dari dasar (Grounded Theory); Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan substantif yang berasal dari data.6. Deskriptif; Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Hal disebabkan adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.7. Lebih mementingkan proses dari pada hasil; Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses dari pada hasil. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus; Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkan adanya batas dalam penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian.9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data; Penelitian kualitatif mendefinisikan validitas, reliabilitas, dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.10. Desain bersifat sementara; Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan. Jadi tidak menggunakan desain yang disusun secara ketat dan kaku sehingga tidak dapat diubah lagi.11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama; Penelitian kualitatif lebih menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sebagai sumber data.[2]C. Kapan metode kualitatif digunakan ?Metode kuantitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila dibandingkan dengan metode kuantitatif1. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin masih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan masuk ke objek, melakukan penjelajahan dengan grand tour question, sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui penelitian model ini, peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu objek.2. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Sebagai contoh, orang yang menangis, tertawa, cemberut, mengedipkan mata, memiliki makna tertentu. Menurut penelitian kuantitatif, cinta suami kepada istri dapat diukur dari banyaknya sehari dicium. Menurut penelitian kualitatif, semakn banyak suami mencium istri, maka malah menjadi tanda tanya, janga-jangan hanya pura-pura. Data untuk mencari makna dari setiap perbuatan tersebut hanya cocok ditelitidenan metode kualitatif, denan teknik wawancara mendalam dan observasi berperan serta dan doumentasi.3. Untuk memahami interaksi sosial. 4. Memahami perasaan orang5. Untuk mengembangkan teori. Dengan metode kualitatif peneliti pada tahap awalnya melakukan penjelajahan, selanjutnya melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar gejala. Hipotesis tersebut selanjutnya diverivikasi dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila hipoteis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori.6. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara triangulasi/gabungan, maka kepastian data akan lebih terjamin.7. Meneliti sejarah perkembangan. Dengan menggunakan data dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelakuatau orang yang dipandang tahu, maka sejarah perkembangan kehidupan seseorang, dapat dilacak.[3]D. Tujuan penelitian kualitatifProf. mudjia rahardjo mengatakan dalam situsnya http://mudjiarahardjo.com Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami (to understand) fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait. Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Karena tujuannya berbeda dengan penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data dan jenis penelitian kualitatif juga berbeda.E. MACAM-MACAM METODE KULAITATIFMenurut Cresswell (2009), metode penelitian kualitatif dibagi menjadi lima macam, yaitu :1.Phenomenological Research.Fenomenalogis, adalah merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, di mana peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya.2.Grounded Theory.Teori Grounded adalah merupakan salah satu jenis penelitian di mana peneliti dapat menarik generalisasi (apa yang diamati secara induktif), teori yang abstrak tentang proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan dari partisipan yang diteliti.3.EthnographyEtnografi merupakan salah satu metode penelitian, di mana peneliti melakukan studi terhadap budaya kelompok dalam kondisi alamiah melalui observasi dan wawancara.4.Case Studies.Studi kasus adalah merupakan salah satu jenis penelitian dimana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang,. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas, peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data yang berkesinambungan.5.Narrative ResearchPenelitian naratif adalah salah satu jenis penelitian dimana peneliti melakukan study terhadap satu orang individu atau lebih untuk memperoleh data tentang sejarah perjalanan dalam kehidupannya. Data tersebut selanjutnya oleh peneliti disusun menjadi laporan naratif dan memiliki kronologi.[4]

BAB IIIPEMBAHASAN

A. Masalah dalam penelitian kualitatifDalam penelitian kualitatif, akan terjagi tiga kemungkinanterhadap masalah yang akan dibawa oleh peneliti dalam penelitian. 1. masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian sama. 2. masalah yang dibawa penelitI setelah memasuki penelitian menjadi berkembang. 3. masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah totalsehingga harus gantimasalah.Oleh karena itu , institusi yang menangani enelitia kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan karakteristik masalah kualitatif ini.Karena terlalu luasnya masalah maka dalam penelitian, maka harus dibuat sebuah batasan masalah. Batasan maslah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, fokus, yang berisi pokok maslah yang masih bersifat umum.B. Fokus PenelitianDalam pandangan penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistic ( Menyeluruh tidak dapat di pisah-pisahkan ), sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan fariabel penelitian , tetapi keseluruhan situasi social yang di teliti yang meliputi aspek tempat (plase), peleku (actor) dan aktivitas (activity) tang berinteraksi secara sinergis. Karena terlalu luasnya masalah, maka dalam rangka penelitian kuantitatif, peneliti akan membatasi penelitian dalam satu atau lebih variable. Dengan demikien dalam penelitian kuantitatif ada yang di sebut batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif di sebut dengan focus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Spladley dalam sanapiah faisal (1988) mengemukakan empat alternative untuk menetapkan fokus yaitu :1. Menetapkan fokus pada permasalahan yang di sarankan oleh informal2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada[5]

C . Bentuk Rumusan MasalahBerdasarkan level of explanation , suatu gejala, maka secara umum terdapat tiga bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif dan assosiatif.1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengekslorasi dan atau memotret situasi social yang akan di teliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.2. Rumusan masalah komperatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk membandingkan antara konteks social atau domain satu di bandingkan dengan yang lain.3. Rumusan masalah assosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi social atau domain satu dengan yang lainnya. Rumusan masalah assosiatif di bagi menjadi tiga yaitu, hubungan simetris, kausal dan reciprocal atau interaktif. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Selanjutnya hubungan reciprocal adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Dalam penelitian kualitatif hubungan yang di amati atau di temukan adalah hubungan yang bersifat reciprocal atau interaktif. Pertanyaan penelitian kualitatif di rumuskan dengan maksud untuk memahami gejala yang kompleks, intiraksi social yang terjadi, dan kemungkinan di temukan hipotesis atau teori baru.Berikut ini di berikan contoh rumusan masalah dalam proposal penelitian kualitatif tentang suatu peristiwa.1. Apakah peristiwa yang terjadi dalam situasi social atau setting tertentu? (Rumusan masalah deskriptif)2. Apakah makna peristiwa itu bagi orang-orang yang ada pada setting itu? (rumusan masalah deskriptif)3. Apakah peristiwa itu di organisir dalam pola-pola organisasi social tertentu (rumusan masalah assosiatif/hubungan yang akan menemukan pola organisasi dari suatu kejadian )4. Apakah peristiwa itu di hubungkan dengan peristiwa lain dalam situasi social yang sama atau situasi social yang lain (rumusan masalah assosiatif)5. Apakah peristiwa itusama atau berbeda dengan peristuwa lain (rumusan masalah komperatif)6. Apakah peristiwa itu merupakan peristiwa yang baru, yang belum ada sebelumnya?Contoh 2 Rumusan masalah tentang kemiskinan1. Bagaimanakah gambaran rakyat miskin di situasi social atau setting tertentu?(rumusan masalah deskriptif)2. Apakah makna miskin bagi mereka yang berada dalam situasi dalam social tersebut?(rumusan masalah deskriptif)3. Bagaimana upaya masyarakat tersebut dalam mengatasi kebutuhan sehari-hari?4. Bagaimanakah pola terbentuknya mereka menjadi miskin ?(rumusan masalah assosiatif reciprocal)5. Apakah pola terbentuknya kemiskinan antara satu keluarga dengan yang lain berbeda (masalah komperatif)6. Apakah pola baru yang menyebabkan rakyat menjadi miskin?[6]

D. Teori dalam penelitian Kualitatif Teori dalam penelitian kualitatif seing disebut teori lensa (lens theory) atau teori perspektif.dalam hal ini creswell (2009) menyatakan, teori berfungsi membantu peneliti untuk membuat berbagai pertanyaaan penelitian, memandu bagaimana mengupumlkan data dan analisis data. Kalau dalam penelitian kuantitatif teori diuji berdasarkan data lapangan, tetapi dlam penelitian kualitatif teori berfungsi untuk memandu peneliti dalam bertanya, mengumpulkan data dan analisis data.Peneliti kualitatif setuju di tuntut untuk melakukan grounded research, yaitu menemukan teori berdasarkan data yang di peroleh di lapangan atau situasi sosial

E. Judul Penelitian KualitatifDalam penelitian kualitatif masalah yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara, dan bersifat holistik (menyeluruh), maka judul dalam penelitian kualitatif yang dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah memasuki lapangan. Berikut ini diberikan beberapa contoh judul penelitian kualitatif:1. Membangun Iklim Kerja Yang Kondusif2. Pengembangan Kepemimpinan Berbasis Budaya3. Makna Pembangunan Bagi Masyarakat Miskin4. Makna Sakit Bagi Pasien5. Mengapa SDM Tidak Berkualitas?6. Mengapa Korupsi Sulit Diberantas Di Indonesia?7. Profil Guru Yang Efektif Mendidik Siswa8. Pola Perkembangan Karir Bagi Orang-Orang Sukses[7]9. F. Tahapan penelitian kualitatifMenurut Spradley (1980) penelitian kualitatif dilakukan dengan dua belas langkah:1. Menetukan Situasi Sosial2. Melakukan Observasi Partisipasi3. Membuat Catatan Lapangan4. Melakukan Observasi Deskriptif5. Melakukan Analisis Kawasan6. Melakukan Observasi Terfokus7. Melakukan Analisis Taksonomi8. Melakukan Observasi Terseleksi9. Melakukan Analisis Komponensial10. Mendata Temuan-Temuan Budaya11. menulis laporan penelitian kualitatif

G. Populasi Dan SampelProf. Dr. Sugiyono (2010) menegaskan bahwa terdapat perbedaan mendasar dalam pengertian antara populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, populasi di artikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi itu misalnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedarjumlahyang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi keseluruhan karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek/subyek itu. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi itu, apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulan akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi menggunakan istilah situasi sosial, yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat, pelaku dan aktifitas yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi di dalam nya, misalnya rumah berikut keluarga dan aktifitasnya. Situasi sosial tidak hanya terdiri dari tiga elemen tersebut, tetapi bisa juga berupa peristiwa alam, binatang, tumbuh-tumbuhan dan sejenisnya. Sedangkan sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.[8]Teknik samplingTeknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Dalam penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d, Prof. Dr. Sugiyono (2010) menyatakan Secara skematis, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaituProbability SamplingdanNon probability Sampling.Probability Samplingmeliputi:simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratifed random,danarea random. Nonprobability samplingmeliputi:sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh,dansnowball sampling.a. Probability sampling, Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. b. Nonprobability sampling, Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sam bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.H. Instrumen PenelitianDalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus divalidasi. Validasi terhadap peneliti, meliputi; pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian -baik secara akademik maupun logiknya (Sugiono,2009:305).Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiono,2009:306). Peneliti sebagai instrumen atau alat penelitian karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:1. peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian,2. peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus,3. tiap situasi merupakan keseluruhan artinya tidak ada suatu instrumen berupa test atau angket yng dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia,4. suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata dan untuk memahaminya, kita perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita,5. peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan arah pengamatan, untuk mentest hipotesis yang timbul seketika,6. hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau perlakuan (Sugiono 2009: 308).I. Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah, misalnya; di lingkungan tertentu dengan berbagai responden, seminar, diskusi, dll. Bila dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer (sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data) dan sumber sekunder (sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya; lewat orang lain atau lewat dokumen). Bila dilihat dari cara atau teknik pengumpulan data, teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan gabungan keempatnya. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta dan wawancara mendalam (Sugiono,2008:309).Berikut ini akan diuraikan beberapa teknik pengumpulan data; yaitu:1. Pengumpulan Data dengan ObservasiSanafiah Faisal (1990) dalam Sugiono (2009:310) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi, observasi yang secara terang-terangan, dan observasi tak berstruktur. Selanjutnya Spradley (Susan Stainback dalam Sugiono,2009:310) membagi observasi berpartisipasi menjadi empat, yaitu pasive participation, moderate participation, active participation, dan complete participation. Berikut ini akan dijelaskan macam-macam observasi tersebut, yaitu;a. Observasi PartisipatifDalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak. Bagian dari observasi ini meliputi; partisipasi pasif ialah peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut, partisipasi moderat ialah peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan tetapi tidak semuanya (ada keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dan menjadi orang luar) partisipasi aktif ialah peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber tetapi belum sepenuhnya lengkap, partisipasi lengkap ialah peneliti sudah terlibat sepenuhnya trhadap apa yang dilakukan sumber data. Dengan kata lain, pada observasi ini memerlukan suasana yang natural sehingga peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Observcasi ini memerlukan keterlibatan peneliti tertinggi terhadap aktivitas kehidupan yang diteliti.b. Observasi secara terang-terangan atau tersamarPada saat melakukan pengumpulan data, peneliti menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Pada suatu saat, peneliti juga tidak terus-terang atau tersamar dalam observasi untuk mencari data yang bersifat rahasia.c. Observasi tak berstrukturObservasi ini tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.observasi ini dipakai karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan (Sugiono,2009: 310-313).

Tahapan ObservasiTahapan observasi meliputi:a. Observasi deskriptifPada tahap ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti sehingga peneliti melakukan penjelajahan umum dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Semua data direkam akibatnya hasil observasi disimpulkan dalam keadaan yang belum tertata (kesimpulan pertama).b. Observasi terfokusPada tahap ini peneliti sudah melakukan penyempitan observasi untuk difokuskan pada aspek tertentu. Observasi ini disebut observasi terfokus karena pada tahap ini peneliti melakukan analisis taksonomi sehingga dapat menemukan fokus.c. Observasi terseleksiPada tahap ini, peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan sehingga datanya lebih rinci. Pada tahap ini, peneliti telah menemukan karakteristik, persamaan atau perbedaan, kesamaan antarkategori, serta menemukan pola hubungan antara satu kategori dengan kategori yang lain(Sugiono,2009:315-317). 2. Pengumpulan Data dengan WawancaraWawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide mela lui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiono,2009:317) Macam-macam wawancara, antara lain:a. wawancara terstrukturPada wawancara ini, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawaban telah disiapkan, responden diberi pertanyaan yang sama kemudian pengumpul data mencatatnya, alat bantu yang digunakan biasanya tape recorder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar,b. wawancara semiterstrukturPelaksanaan wawancara menggunakan model ini lebih bebas daripada wawancara terstruktur yaitu narasumber diminta pendapat dan ide-idenya karana tujuan wawancara ini untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka,c. wawancara tidak berstrukturWawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data-datanya.

Berikut ini merupakan langkah-langkah wawancara, yaitu; (1) menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan, (2) menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan, (3) mengawali atau membuka alur wawancara, (4) melangsungkan alur wawancara, (5) mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya, (6) menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan, (7) mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh (Sugiono,2009:322).

J. ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF

1. Analisis Sebelum di LapanganPenelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data skunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama dilapangan.2. Analisis Selama di Lapangan Model Miles and HubermanMiles and Huberman (2984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/ferification.a. Data reduction (reduksi data), Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di lapangan, maka jumlah data akan makinbanyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segers dilakuakan analissi data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum , memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya dan memebuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memepermudah peneliti untuk melakuakan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinyan bila diperlukan. b. Data display (penyajian data), Dengan mendisplaykan data maka akan memedahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.c. Conclusion Drawing/verification, Langkah ketiga dalam analisis data kulitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila data kesimpulan data yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.Temuan dapat berupa diskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.3. Analisis Data Selama di Lapangan Model SpradleySpradley (1980) membagi analisis data dalam penelitian, berdasarkan tahapan dalam penelitian kualitatif. a. Analisis domain, pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi social yang diteliti atau obyek penelitian. Data diperoleh dari grand tour dan minitour question. Hasilnya berupa gambaran umum tentang obyek yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah diketahui. Dalam analisis ini informasi yang diperoleh belum mendalam, masih dipermukaan, namun sudah menentukan domain-domain atau kategori dari situasi social yang diteliti.b. Analisis Taksonomi, Domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadilebih rinci, untuk mengetahui struktur internalnya dilakukan dengan observasi terfokus. c. Analisis Komponensial, Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan wawancara terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan.d. Analisis Tema Budaya, Mencari hubungan diantara domain, dan bagaimana hubunan dengan keeluruhan dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/judul penelitian.4. Model Strauss dan corbin (grounded theory)Menurut strauss dan corbin analisis data kualitatif khususnya dalam penelitian grounded theory terdiri dari tiga jenis pencodean utama yaitu pengodean terbuka (opening coding), pengodean berporos (axial coding), dan pengodean selekti (selective coding).K. Validitas dan Reliabilitas Penelitian kualitatifUji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal),transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability (objektivitas).1. Uji KredibilitasPengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, danmember check.a. Perpanjangan pengamatanartinya peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, melakukan wawancara dengan sumber data, baik yang pernah ditemui maupun yang baru ditemui. Dengan perpanjangan pengamatan ini, hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk dan semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.b. Meningkatkan ketekunanberartimelakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut, kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkamsecara pasti dan sistematis. c. Triangulasidalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian,triangulasi terdiri atas triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data,danwaktu.d. Analisis kasus negatif.Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Peneliti berusaha mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.e. Menggunakan bahan referensi.Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Bahan referensi ini dapat berupa foto-foto, rekaman, dan dokumen autentik.f. Member checkadalah proses pengecekan data yang berasal dari pemberi data. Ia bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh pemberi data, berarti data tersebut valid sehingga semakin kredibel. 2. PengujianTransferabilityTransferabilitymerupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian kepada populasi tempat sampel penelitian diperoleh. 3. PengujianDependabilityDependabilitydisebut juga dengan reliabilitas. Penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif, ujidependabilityditempuh dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing.4. PengujianConformabilityMengujiconformabilityberarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi standarconformability.Dalam penelitian jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada. L. Contoh Penelitian KualitatifTahap-tahap penelitian itu ada tiga sebagaimana penulis kutip dalam buku Metode Penelitian Kualitatif karangan Dr. Lexy J. Moleong, M.A. adalah tahap pra-lapangan, Tahap pekerjaan lapangan, dan Tahap analisis data dan penulisan laporan.Penulis akan mencontohkan tahap penelitian secara garis besar dari sebuah skripsi yang berjudul Implementasi Tradisi Sedekah Bumi (Studi Fenomenologis di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro)[9]1. Tahap pra lapanganDalam tahap ini peneliti melakukan:a. Menyusun rancangan penelitianDalam tahap ini peneliti, menyusun latar belakang masalah, dan alasan pelaksanaan penelitian.Latar belakang dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan tentang proses Pelaksanaan Sedekah Bumi , Pandangan Tokoh masyarakat terhadap Sedekah bumi , dan faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat melakukan ritual Sedekah bumi. Dan apakah tradisi tersebut sesuai dengan hukum islam.b. Memilih lapangan penelitianDalam hal ini peneliti memilih Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro sebagai lapangan penelitian.c. Mengurus perizinanPeneliti mengurus perizinan kepada kampus, RT, RW, dan kelurahan tempat penelitian2. Tahap pekerjaan lapanganDalam tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengumpulan datanya dengan observasi, interview, dan dokumentasi. Dan untuk melakuakan ini semua peneliti harus bergaul dengan masyarakat Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro.3. Tahap analisis data dan penulisan laporan Dari tahap pekerjaan lapangan akan terkumpul banyak data, dari data tersebut kemudian di analisis untuk memperoleh kesimpulan.Dalam hal ini peneliti menggunakan metode analisis data yang digunakan yaitu deskriptif Kualitatif (deskriptif research ) suatu metode yang bermaksud untuk membuat pencandraan (fakta) mengenai situasi atau kejadian-kejadian.[10]Dan dalam penelitian ini peneliti membuat kesimpulan, Hasil dari penelitian ini bahwasanya proses pelaksanaan ritual sedekah bumi dilakukan di makam Mbah Buyut Pendem pada hari malam Jumat kliwon dengan berbagai macam proses yaitu dengan mengadakan tahlilan pada malam sebelumnya, kemudian esok harinya warga membawa sesajen seperti nasi tumpeng, kemenyan, uang, dan bunga, sebagai sarana upacara yang tidak bisa ditinggalkan dan dengan diadakannya pertunjukan kesenian wayang kulit sebagai kegemarannya. Pandangan tokoh masyarakat tentang ritual sedekah bumi merupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang terdahulu, menghormati yang telah meninggal lebih dulu, dan suatu kewajiban baginya sebagai orang Jawa yang diselimuti oleh berbagai tradisi. Oleh sebab itu masyarakat sangat menyetujui, karena tidak bertentangan dengan hukum islam, dan juga tidak membawa kemusyrikan bagi warga sekitar karena ini merupakan adat kebiasaan yang shahih, yang tidak terdapat unsur-unsur mistikmaupun magic. Faktor yang menyebabkan masyarakat Banjarejo melakukan ritual sedekah bumi karena merupakan tradisi yang sudah lama berkembang dan tidak dapat dihilangkan begitu saja, adanya kebersamaan antar warga setempat, merupakan keyakinan pribadi, terdapatnya hubungan harmonis antara individu dengan masyarakat tersebut.

BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULANpenelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami (to understand) fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait.Menurut Spradley (1980) penelitian kualitatif dilakukan dengan dua belas langkah:1. Menetukan Situasi Sosial 2. Melakukan Observasi Partisipasi 3.Membuat Catatan Lapangan 4. Melakukan Observasi Deskriptif 5. Melakukan Analisis Kawasan 6. Melakukan Observasi Terfokus 7.Melakukan Analisis Taksonomi 8. Melakukan Observasi Terseleksi 9.Melakukan Analisis Komponensial 10.Mendata Temuan-Temuan Budaya 11.menulis laporan penelitian kualitatif.B. SARANKarena Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri, maka pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian -baik secara akademik maupun logiknya. Supaya hasil dari penelitian tersebut valid dan reliabel.

DAFTAR PUSTAKAEmzir.2010.Metodologi Penelitian Kualitatif:Analisis Data.Jakarta:Rajawali Pers.Sugiono.2009.Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfa Beta.Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi. Bandung:Alfa Beta.Meleong, Alex J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja RosdakaryaProf DR. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. http://mudjiarahardjo.com/materi-kuliah/215-jenis-dan-metode-penelitian-kualitatif.html diakse pada tanggal 1 oktober 2013Veralidiana, Isce. 2010.SKRIPSI. IMPLEMENTASI TRADISI SEDEKAH BUMI (Studi Fenomenologis di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro), Malang :UIN Malang

[1] Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2011).[2] Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2011).

[3] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung, Alfa Beta, 2012), Hal 46-47[4] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung, Alfa Beta, 2012) hal 14[5] Ibid., hal 285-290[6] Ibid., hal. 290-292[7] Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung, Alfa Beta, 2012) hal. 294[8] [9] Isce Veralidiana , IMPLEMENTASI TRADISI SEDEKAH BUMI (Studi Fenomenologis di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro), (Malang , UIN Malang, 2010)[10] Ibid. hal xivKirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBeranda

RESUME METEDOLOGI PENELITIALandasan teori metodologi Penelitian kwalitatif Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Denzin dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatf adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.Selanjutnya Lexy J. Moleong menyatakan bahwa penelitian bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.Dari ketiga landasan teori di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi tindakan dll. Penelitian kualitattif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Filosofi Penelitian KualitatifFilosofi dari penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang cukup tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi fariabel-fariabel yang saling terkait. Dengan harapan yaitu diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya menghsilkan sebuah teori

RESUMEMETODOLOGI PENELITIAN

DI SUSUN OLEH: RIYANTIPRODI: BAHASA INDONESIA

UNIVERSITAS TADULAKO2014

UNIVERSITAS TADULAKO2014

RESUME METODE PENELITIAN