Upload
syukriy-abdullah
View
37
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sistem Akuntansi Pemerintahan, Pengendalian Intern, Good Governance , Kualitas Laporan Keuangan
Citation preview
Jurnal Magister Akuntansi ISSN 2302-0164
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 16 Pages pp. 100- 115
Volume 5, No. 2, Mei 2016 - 100
PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN
PENGENDALIAN INTERN TERHADAP GOOD GOVERNANCE DAN DAMPAKNYA
PADA KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
(STUDI PADA SKPA PEMERINTAH ACEH)
Yusniyar1, Darwanis2, Syukriy Abdullah3
1)Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2.3) Staf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Abstract: This purpose of study is to determine the effect of government accounting system, internal
control on good governance and its impact on the quality of financial statements. Population studies
conducted on 132 respondents in SKPA the Aceh government using the census and panel data is
unbalanced. The analytical method used is multiple linear regression with path analysis and
hypothesis testing. The results of study show that, the governments of accounting system and internal
control both simultaneously and partially has influence to good governance. The government of
accounting system, internal control and good governance, both simultaneously and partially has
influence to the quality of financial statements.
Keywords: Government accounting system, internal control, good governance, quality of financial
statement.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem akuntansi pemerintahan,
pengendalian intern terhadap good governance serta dampaknya terhadap kualitas laporan keuangan.
populasi penelitian dilakukan pada 132 responden pada SKPA di Pemerintah Aceh dengan
menggunakan metode sensus dan data panel tidak seimbang. Metode analisis yang digunakan adalah
regresi linear berganda dengan analisis jalur dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa, sistem akuntansi pemerintahan dan pengendalian intern baik secara simultan maupun parsial
berpengaruh terhadap good governance. sistem akuntansi pemerintahan, pengendalian intern dan good
governance baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Kata kunci : Sistem akuntansi pemerintahan, pengendalian intern, good governance, kualitas
laporan keuangan.
PENDAHULUAN
Kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah merupakan tuntutan publik akan
pemerintahan yang baik memerlukan adanya
perubahan paradigma dan prinsip-prinsip
manajemen keuangan daerah, baik pada tahap
penganggaran, implementasi maupun
pertanggungjawaban. Sehingga harus dilakukan
oleh aparatur yang memiliki kompetensi di
bidang pengelolaan keuangan daerah serta
harus memahami sistem akuntansi, khususnya
akuntansi keuangan daerah agar informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan dapat
dipahami oleh pengguna. Apabila informasi
yang terdapat di dalam Laporan keuangan
pemerintah daerah (LKPD) memenuhi kriteria
karakteristik kualitatif laporan keuangan
pemerintah seperti yang disyaratkan dalam PP
No. 71/2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) Indonesia yakni, relevan,
andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami,
berarti pemerintah daerah mampu mewujudkan
transparansi dan akuntabilitas dalam
pengelolaan keuangan daerah.
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
101 - Volume 5, No. 2, Mei 2016
Laporan keuangan daerah dikatakan
berkualitas apabila laporan keuangan yang
disajikan setiap tahunnya mendapat penilaian
berupa Opini dari Badan Pengawas Keuangan
(BPK). Ketika BPK memberikan opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap laporan
LKPD, artinya dapat dikatakan bahwa laporan
keuangan suatu entitas pemerintah daerah
tersebut disajikan dan diungkapkan secara
wajar dan berkualitas. Sebagaimana yang telah
diatur di dalam UU No. 15/2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara, terdapat empat opini yang
diberikan pemeriksa yakni: opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP), opini Wajar Dengan
Pengecualian (WDP), opini Tidak Wajar (TP),
dan Pernyataan Menolak memberi opini
Laporan keuangan Pemerintah Aceh
tahun anggaran 2013 telah disajikan secara
wajar dengan pengecualian yang material.
Pengecualian tersebut karena tidak sesuai
dengan SAP yang merupakan sistem akuntansi
pemerintahan, seperti dampak hal-hal yang
berhubungan dengan yang dikecualikan.
Sehingga perlu dilakukan perbaikan dalam
pengelolaan keuangan daerah dengan
memberikan pembinaan kepada kepala Satuan
kerja perangkat Aceh (SKPA) beserta entitas
SKPA sebagai pengelolaan keuangan daerah,
agar laporan keuangan yang dihasilkan SKPA
tersebut dapat memberikan informasi yang
berkualitas (www.bpk.go.id/april2015).
Untuk dapat menghasilkan informasi
keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai,
maka laporan keuangan harus disusun sesuai
sistem keuangan daerah dan pegawai pemeritah
memiliki kompetensi di bidang pengelolaan
keuangan daerah dan sistem akuntansi (Tuasikal,
2009). Selanjutnya, BPK RI dalam pemeriksaan
laporan keuangan pemerintah Aceh tahun
anggaran 2013, BPK masih menemukan 17
kelemahan sistem pengendalian intern dan 17
temuan ketidakpatuhan atas peraturan
perundang-undangan (www.bpk.go.id).
Sistem akuntansi pemerintah daerah
dalam hal pengelolaan keuangan daerah secara
baik, harus dilakukan dengan mewujudkan
tujuan pemerintahan yang bersih (clean
goverment), dimana pengelolaan keuangan
daerah yang baik adalah kemampuan
mengontrol kebijakan keuangan daerah secara
ekonomis, efisien, efektif, transparan dan
akuntabel. Mardiasmo (2002:35) menyatakan
bahwa sistem pertanggungjawaban keuangan
suatu institusi dapat berjalan dengan baik,
apabila terdapat mekanisme pengelolaan
keuangan yang baik pula. Ini berarti
pengelolaan keuangan daerah yang tercermin
dalam Anggaran Pendapatan Belanja Aceh
(APBA) memiliki posisi strategis dalam
mewujudkan manajemen pemerintahan yang
akuntabel.
Selain itu, pengendalian intern dalam
pelaksanaannya juga harus diuji
kefektifitasannya. Penentuan apakah
pengendalian telah diimplementasikan sesuai
dengan rancangan yang telah dibuat serta
apakah pelaksanaan sudah memiliki
kewenangan dan kualifikasi yang dibutuhkan
untuk mengimplementasikan pengendalian
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 5, No. 2, Mei 2016 - 102
tersebut secara efektif serta tujuan dari
dilaksanakannya pengujian pengendalian intern.
menurut Arens (2008:370) jika pengendalian
internal tersebut ter implementasikan dengan
efisien dan efektif, pelaporan keuangan yang
dihasilkan andal, aset milik daerah tetap aman
dan peraturan perundang-undangan dijalankan
maka akan tercipta tata kelola pemerintahan
yang baik.
Sistem pengendalian intern pemerintah
juga merupakan sistem pengendalian yang
harus diterapkan pada lingkungan SKPA untuk
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
dalam penyusunan kinerja pemerintah serta
peningkatan kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah. Unsur dari sistem
pengendalian intern terdiri dari lingkungan
pengendalian, penilaian risiko, aktivitas
pengendalian, informasi dan komunikasi serta
pemantauan. Untuk mencapai tujuan dari
pengendalian intern, jika kelima elemen
pengendalian intern telah cukup dan
dilaksanakan (PP No. 60/2008).
Keberhasilan tata kelola pemerintahan
yang baik dan bersih suatu tatanan kehidupan
berbangsa dan bernegara dilandasi prilaku yang
berkararteristik tertentu sesuai prinsip-prinsip
good governance. Mardiasmo (2004:25)
mengemukakan bahwa, penyelenggaraan suatu
negara yang mengimplementasikan good
governance berarti penyelenggaraan negara
tersebut mendasarkan diri pada prinsip-prinsip
partisipasi, aturan hukum, transparansi, daya
tanggap atau responsivitas, berorientasi pada
konsensus, berkeadilan, efektifitas dan efisiensi,
akuntabilitas, visi strategis dan saling
keterkaitan.
Good governance dapat menciptakan
laporan keuangan pemerintah berkualitas dan
menekankan pada proses pengelolaan keuangan
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah serta keterlibatan
stakeholders baik bidang sosial, ekonomi
maupun politik serta pendayaan sumber daya
yang ada, manusia atau pun keuangan yang
dilaksanakan menurut keperluan masing-
masing. Sehingga diadakannya pengelolaan
keuangan daerah dimaksudkan agar
pengelolaan keuangan rakyat yang dipegang
oleh pemerintah dilakukan dengan transparan
baik dari proses penyusunan hingga
pertanggungjawaban sehingga akan terciptanya
akuntabilitas didalam pengelolaannya.
Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien
adalah salah satu wujud tata kelola
pemerintahan yang baik (Salam, 2004:19).
Penelitian yang berkaitan dengan good
governance memang telah banyak diangkat
seperti halnya penelitian Solikin (2008),
Solikin dan Memen (2011), Zeyn (2011), Azlim
et al. (2012), Sari (2012), Sari (2013), Ristanti
et al. (2014). Namun, penelitian mengenai
sistem pengendalian intern, sistem akuntansi
pemerintahan dan kualitas laporan keuangan
daerah atau suatu organisasi masih terbatas.
Karena penelitian yang diangkat lebih banyak
mengarah pada pengawasan keuangan daerah,
anggaran dan kinerja. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji pengaruh sistem akuntansi
pemerintahan dan pengendalian intern secara
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
103 - Volume 5, No. 2, Mei 2016
bersama-sama maupu parsial terhadap good
governance serta menguji pengaruh good
governance terhadap kualitas laporan keuangan
pada SKPA di Pemerintah Aceh.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan
terhadap Good Governance
Good governance merupakan peran
pemerintah yang baik dalam mengelola
keuangan daerah. Pemberlakuan kewajiban
kepada seluruh pemerintah daerah untuk
menyusun LKPD sesuai dengan sistem
akuntansi pemerintahan baik sarana maupun
prasarana pengelolaan keuangan daerah selain
dari bentuk yang dituangkan SAP sebagai salah
satu bentuk pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan daerah yang transparan dan akuntabel
kepada seluruh penggunaan laporan keuangan
pemerintah daerah.
LKPD disusun sesuai dengan SAP (UU
No. 1/2004), yang harus diikuti dalam laporan
keuangan instansi pemerintah daerah, agar
terciptanya prinsip-prinsip good governance
pada esensinya merupakan pemerintah yang
efektif dan modern, demokratis dan keterbukan
terhadap masyarakat. Sistem akuntansi
pemerintahan berpengaruh terhadap good
governance pada pemerintah daerah (Njeru
2000).
Pengaruh Pengendalian Intern terhadap
Good Governance
Pengendalian intern berguna untuk
terciptanya pemerintahan yang baik dan
meningkatkan kualitas informasi keuangan.
Efektifitas rancangan sistem pengendalian
akuntansi tergantung konteks penggunaannya
pada masing-masing organisasi itu sendiri.
Pencapaian good governance dapat digunakan
sistem pengendalian intern yang akan
menunjukkan seberapa besar kualitas informasi
keuangan, operasional dan manajerial pada
suatu organisasi (Dharma, 2004).
Sukmaningrum (2012) mengemukakan
bahwa, sistem pengendalian intern meliputi
berbagai alat manajemen yang bertujuan
mencapai berbagai tujuan yang luas, Dengan
demikian, pengendalian intern merupakan
pondasi good governance dan garis pertama
dalam melawan ketidak absahan data dan
informasi dalam penyusunan LKPD. Sehingga
pengendalian intern pemerintah berhubungan
dengan good governance.
Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan
terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Sistem akuntansi keuangan daerah
merupakan salah satu subsistem organisasi yang
memfasilitasi kontrol dengan melaporkan
kinerja pemerintah daerah. Ruang lingkup
sistem akuntansi keuangan daerah mencakup
kebijakan sistem akuntansi, prosedur sistem
akuntansi, sumber daya manusia dan teknologi
informasi. Kegagalan untuk melakukannya
memiliki dampak negatif pada proses keuangan
organisasi. Kualitas informasi yang buruk dapat
mengakibatkan kerugian pada pengambilan
keputusan (Ratifah dan Mochammad, 2012).
Penerapan sistem akuntansi pemerinta
han dilakukan, agar laporan keuangan yang
dihasilkan pemerintah dapat diperbandingkan
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 5, No. 2, Mei 2016 - 104
dan adanya kesamaan persepsi serta
pemahaman antara penyaji laporan keuangan,
penguna laporan keuangan maupun pengawas
laporan keuangan (Mardiasmo, 2002:167).
Penerapan standar akuntansi pemerintahan
berpengaruh terhadap kualitas informasi
keuangan pemerintah (Nugraheni dan Imam,
2008).
Pengaruh Pengendalian Intern terhadap
Kualitas Laporan Keuangan
Pengendalian intern pada pemerintah
daerah diatur dalam PP No. 60/2008 yaitu:
sistem pengendalian intern merupakan proses
yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan
dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi.
Tujuan sistem pengendalian internal
menurut Warren et al. (2005) salah satunya
adalah untuk mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi. Suatu sistem yang
berkualitas, dirancang, dibangun dan dapat
bekerja dengan baik apabila bagian-bagian yang
terintegrasi dengan sistem tersebut beroperasi
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya
masing-masing. Sistem informasi akuntansi
yang menunjang kelancaran kerja sistem
informasi akuntansi (internal control).
Pengaruh Good Governance terhadap
Kualitas Laporan Keuangan
Penerapan prinsip-prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance).
Penyelenggaraan pemerintah daerah tidak lepas
dari masalah akuntabilitas dan tranparansi
dalam pengelolaan keuangan daerah sebagai
acuan untuk menghasilkan laporan keuangan
pemerintah berkualitas, secara konseptual
pengertian tata kelola pemerintahan yang baik
mengandung dua pemahaman yaitu, nilai yang
menjunjung tinggi keinginan/kehendak rakyat,
dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan
kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan
kemandirian, pembangunan berkelanjutan dan
keadilan sosial. Kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah saat ini dan kedepan
ditentukan oleh kualitas tata kelola
pemerintahan yang baik, dan inti dari kualitas
pemerintah daerah sangat ditentukan oleh
kualitas pengelolaan keuangannya (Kusmayadi,
2005).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Batubara (2006), menemukan bahwa penerapan
good governance merupakan tuntutan dari
pembaharuan sistem keuangan. Tujuannya agar
pengelolaan uang rakyat dilakukan secara
transparan dan dipertanggungjawabkan dalam
pelaporan keuangan berdasarkan konsep value
for money sehingga tercipta akuntabilitas
publik, pada akhirnya dapat menciptakan
kesejahteraan masyarakat.
Hipotesis Penelitian
1. Sistem akuntansi pemerintahan dan
pengendalian intern secara bersama-sama
berpengaruh terhadap good governance pada
SKPA di Pemerintah Aceh.
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
105 - Volume 5, No. 2, Mei 2016
2. Sistem akuntansi pemerintahan berpengaruh
terhadap good governance pada SKPA di
Pemerintah Aceh.
3. Pengendalian intern berpengaruh terhadap
good governance pada SKPA di Pemerintah
Aceh.
4. Sistem akuntansi pemerintahan,
pengendalian intern dan good governance
secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pada SKPA di
Pemerintah Aceh.
5. Sistem akuntansi pemerintahan berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan pada
SKPA di Pemerintah Aceh.
6. Pengendalian intern berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pada SKPA di
Pemerintah Aceh.
7. Good governance berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pada SKPA di
Pemerintah Aceh.
METODE PENELITIAN
Populasi mengacu pada keseluruhan
kelompok orang, kejadian atau hal minat yang
ingin peneliti investigasi (Sekaran , 2006: 121).
Populasi penelitian ini adalah semua SKPA
dilingkungan Pemerintah Aceh yang berjumlah
55 (lima puluh lima) yang terdiri dari 22 dinas,
18 badan/lembaga, dan 15 sekretariat.
Operasionalisasi Variabel Penelitian
1. Sistem Akuntansi Pemerintahan (X1)
Sistem akuntansi yang meliputi proses
pencatatan, pengolongan, penafsiran,
peringkasan transaksi, atau kejadian keuangan
serta pelaporan keuangannya dalam rangka
pelaksanaan APBD, dilaksanakan sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berterima umum (Kepmendagri No. 29/2002).
Indikator yang meliputi elemen-elemen penting
dalam sistem akuntansi pemerintahan adalah:
(a) Identifikasi, (b) Pengklasifikasian, (c)
Adanya sistem pengendalian untuk menjamin
reabilitas, (d) Menghitung masing-masing
pengaruh operasi
2. Pengendalian Intern (X2)
Pengendalian intern sebagai sebuah
proses karena pengendalian intern melekat
dalam kegiatan operasional sebuah organisasi
dan merupakan bagian yang integral dari
aktivitas dasar manajemen seperti perencanaan,
pelaksanaan dan pemantauan kegiatan, variabel
pengendalian intern diukur dengan
menggunakan instrumen yang dikembangkan
oleh Krismiaji (2002:12). Indikator yang
meliputi elemen-elemen penting dalam
pengendalian intern adalah: (a) Lingkungan
pengendalian, (b) Penilaian risiko, (c) Aktivitas
pengendalian, (d) Informasi, (e) Komunikasi (f)
Pemantauan
3. Kualitas Laporan Keuangan (Z)
Menurut PP No. 71/2010, kualitas
laporan keuangan merupakan ukuran-ukuran
normatif yang perlu diwujudkan dalam
informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi
tujuannya sebagai kebutuhan bersama pengguna
laporan keuangan pemerintah (Mahsun et al.,
2006:3). Indikator yang meliputi elemen-
elemen penting dalam karakteristik kualitas
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 5, No. 2, Mei 2016 - 106
laporan keuangan adalah: (a) Tingkat relevansi
(relevan), (b) Tingkat keandalan (andal), (c)
Tingkat keterbandingan (dapat dibandingkan),
(d) Tingkat keterpahaman (dapat dipahami).
4. Good Governance (Y)
Menurut Osborne and Geabler (1992),
LAN dan BPKP (2000:6), good governance
merupakan penyelenggaraan pemerintahan
yang solid dan bertanggungjawab serta efisien
dan efektif dengan menjaga kesinergiaan
interaksi yang konstruktif diantara domain-
domain. Good governance merupakan suatu
proses dan strukur yang digunakan oleh
organisasi untuk meningkatkan keberhasilan
usaha dan akuntabilitas oganisasi guna
mewujudkan nilai-nilai atau tata kelola
keuangan pemerintahan yang baik dalam jangka
panjang dengan tetap memperhatikan
kepentingan publik berlandaskan peraturan
perundang-undangan dan nilai-nilai etika.
Indikator yang meliputi elemen-elemen penting
dalam good governance adalah: (a)
Transparansi, (b) Akuntabilitas, (c)
Pertanggungjawaban, (d) Keadilan
Metode Analisis
Metode analisis data penelitian
menggunakan analisi jalur (path analysis) untuk
menguji pengaruh variabel-variabel eksogen
terhadap variabel endogen dan juga variabel
intervening. Koefisien jalur dari path analysis
tersebut dilihat pada standardized coefficient
dari analisis regresi linear berganda. Persamaan
model regresi berganda dalam penelitian ini
dapat diformulasikan sebagai berikut:
Y = Yx1 X1 + Yx2 X2+ ε1
Z= zx1X1+ zx2X2 + zY +ε2
Keterangan:
X1 : Sistem akuntansi pemerintahan
X2 : Pengendalian intern
Y : Good governance
Z : Kualitas laporan keuangan
ε : error term (Epsilon)
zyzxyx ,, : Koefisien jalur
Kualitas Data
Kualitas data yang diperoleh dari
penggunaan instrumen penelitian untuk
menguji kuesioner dapat dievaluasi melalui uji
validitas (uji pearson product-moment
coefficient of correlation yakni seluruh
pertanyaan dinyatakan valid jika memiliki
tingkat signifikan alpha dibawah 5%. Serta uji
reliabilitas (uji kehandalan) berdasarkan
koefisien cronbach alpha yang lazim digunakan
dalam penelitian ilmu-ilmu sosial.
Uji Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengui
ada tidaknya hubungan antara variabel yang
satu dengan variabel yang lain (Sarjono dan
Julianita 2011:85). Untuk mengetahui tingkat
hubungan dalam korelasi adalah seperti yang
tergambar dalam Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Interpretasi Nilai R
No Nilai
Koefisien Tingkat Hubungan
1 > 0,70 Sangat kuat
2 0,50-0,69 Kuat
3 0,30-0,49 Sedang
4 0,10-0,29 Kurang kuat
5 0,00 Tidak ada hubungan
Sumber: Bungin (2011:194)
Uji Mediasi
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
107 - Volume 5, No. 2, Mei 2016
Menurut Baron dan Kenny (1986) suatu
variabel berfungsi sebagai mediator ketika
memenuhi kondisi berikut: (a) variasi dalam
tingkat variabel independen secara signifikan
menjelaskan variasi dalam mediator (yaitu, jalur
a), (b) variasi dalam mediator secara signifikan
menjelaskan variasi variabel dependen (yaitu,
jalur b), dan (c) ketika jalur a dan b
dikendalikan, hubungan sebelumnya yang
signifikan antara variabel independen dan
dependen tidak lagi signifikan.
Untuk melakukan pengujian ini, kita
harus memperkirakan dari 3 persamaan regresi
berikut: ”pertama regresi variabel independen
terhadap variabel mediasi; kedua, regresi
variabel independen terhadap variabel
dependen; dan ketiga, regresi variabel
independen dan mediasi terhadap variabel
dependen”. Ketiga persamaan regresi tersebut
menguji dari keterkaitan model mediasi. Jika
kondisi ini diprediksi dari semua arah, maka
pengaruh dari variabel independen terhadap
variabel dependen harus lebih kecil dari
pesamaan ketiga daripada persamaan kedua.
Ada dua kemungkinan yang terjadi dari hasil uji
mediasi (Rucker et al., 2011):
1. Fully Mediation, artinya variabel independen
tidak mampu mempengaruhi secara signifikan
variabel dependen tanpa melalui variabel
mediator.
2. Partially Mediation, artinya variabel
independen mampu mempengaruhi secra
langsung variabel dependen tanpa
melalui/melibatkan variabel mediator.
Rancangan Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan model analisis jalur (path
analysis) dengan menggunakan software SPSS
for windows. Untuk menguji pengaruh secara
simultan dan parsial pengaruh sistem akuntansi
pemerintahan (X1), dan pengendalian intern (X2)
terhadap kualitas laporan keuangan (Z) yang
dimediasi oleh good governance (Y). Manfaat
model path analysis ini digunakan untuk
mengetahui besarnya sumbangan (kontribusi)
yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada
setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar
variabel X1, X2 terhadap Y dan Z (Akdon,
2013:115). Kesimpulan diambil langsung dari
nilai koefisien jalur masing-masing variabel dan
koefisien determinasi (R2
).
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai
berikut:
yx1= yx2= 0; Sistem akuntansi
pemerintahan dan pengendalian intern tidak
berpengaruh terhadap good governance pada
SKPA di Pemerintah Aceh.
Paling tidak ada satu yxi (i=1,2) ≠ 0;
Sistem akuntansi pemerintahan dan
pengendalian intern berpengaruh terhadap
good governance pada SKPA di Pemerintah
Aceh.
zx1= zx2= zy=0; Sistem akuntansi
pemerintahan, pengendalian intern dan good
governance tidak berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pada SKPA di
Pemerintah Aceh.
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 5, No. 2, Mei 2016 - 108
Paling tidak ada satu zxi (i=1,2,3) ≠ 0; Sistem
akuntansi pemerintahan, pengendalian intern
dan good governance berpengaruh terhadap
kualitas laporan keuangan pada SKPA di
Pemerintah Aceh.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengujian Validitas
Hasil uji validitas dengan menggunakan
uji korelasi product moment syarat minimum
suatu item dianggap valid adalah nilai r ≥ 0,50
(taraf signifikansi 5%) (Sugiyono, 2001:116).
Dengan bantuan program Statistical Product
and Service Solution (SPSS) dapat dilihat
bahwa untuk item pertanyaan variabel sistem
akuntansi pemerintahan memperoleh nilai r
hitung berkisar antara 0,541-0,742 yang dapat
disimpulkan bahwa untuk item pertanyaan
variabel sistem akuntansi pemerintahan
seluruhnya dinyatakan valid. Untuk item
pertanyaan variabel pengendalian intern
memperoleh nilai r hitung berkisar antara
0,380-0,758 dengan demikian seluruh item
pertanyaan variabel pengendalian intern
dinyatakan valid.
Untuk pertanyaan item pertanyaan good
governance sebagai variabel Intervening
memperoleh nilai r hitung berkisar antara
0,624-0,846 dengan demikian seluruh item
pertanyaan variabel good governance
dinyatakan valid dan dapat diikutsertakan pada
analisis selanjutnya. Untuk item pertanyaan
variabel keempat yaitu variabel kualitas laporan
keuangan memperoleh nilai r hitung berkisar
antara 0,636-0,835 dengan demikian seluruh
item pertanyaan dinyatakan valid dan dapat
diikutsertakan dalam analisis selanjutnya.
Hasil Pengujian Korelasi
Hasil uji korelasi menjelaskan ada
tidaknya hubungan antara variabel yang satu
dengan variabel yang lain dapat dilihat pada
Tabel 1.2.
Tabel 1.2
Hasil Uji Korelasi
No Hubungan
antar variabel Nilai Keterangan
1 X1 dan X2 0,779 sangat kuat
2 X1 dan Y 0,687 kuat/mantap
3 X2 dan Y 0,724 sangat kuat 4 Y dan Z 0,791 sangat kuat
5 X1 dan Z 0,736 sangat kuat 6 X2 dan Z 0,782 sangat kuat
Sumber: Data Primer 2015 (diolah)
Berdasarkan hasil pengujian korelasi
pada Tabel 1.2 diperoleh hubungan sangat kuat
antara sistem akuntansi pemerintahan dengan
pengendalian intern sebesar 0,779. Sedangkan
sistem akuntansi pemerintahan dengan good
governance memiliki hubungan yang kuat
sebesar 0,687. Untuk pengendalian intern
dengan good governance terdapat hubungan
sangat kuat dengan nilai 0,724. Selanjutnya
hubungan good governance dengan kualitas
laporan keuangan sebesar 0,791 juga
menunjukkan hubungan yang sangat kuat.
Untuk sistem akuntansi pemerintahan dengan
kualitas laporan keuangan memperoleh
hubungan sangat kuat yakni nilainya sebesar
0,736. Begitu juga hubungan pengendalian
intern dengan kualitas laporan keuangan
memperoleh nilai 0,782 memiliki hubungan
yang sangat kuat.
Hasil Pengujian Mediasi
Hasil pengujian mediasi dapat dilihat dari
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
109 - Volume 5, No. 2, Mei 2016
keterkaitan koefisien antara model mediasi.
Tabel 1.3
Hasil Uji Mediasi
Regresi Koefisien
(X1)
Koefisien
(X2) Keterangan
II 0,324 0,530 Mediasi berlaku
sempurna
apabila nilai
koefisien regresi
III < regresi II III 0,192 0,326
Sumber: Data Primer 2015 (diolah)
Berdasarkan Tabel 1.3 hasil pengujian
mediasi diperoleh nilai koefisien regresi III <
dari pada nilai koefisien dalam regresi II. Hal
ini menunjukkan bahwa, prinsip-prinsip good
governance pada SKPA di Pemerintah Aceh
berlaku sempurna sebagai variabel mediasi
(intervening variable) untuk penerapan sistem
akuntansi pemeritahan dan pengendalian intern
terhadap kualitas laporan keuangan.
Hasil Pengujian Hipotesis
Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan
dan Pengendalian Intern secara simultan
dan parsial terhadap Good Governance
Hasil dan gambaran hubungan struktural
tercermin dalam struktur pengaruh sistem
akuntansi pemerintahan dan pengendalian
intern terhadap good governance dapat dilihat
pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4
Hasil Uji Regresi Persamaan Pertama
Coefficients
Model
Standardized Coefficients
Sig. Beta
(Constant) 0113
Sistem Akuntansi Pemerintahan
0,312 0,001
Pengendalian Intern 0,481 0,000
R = 0,750a R Square = 0,563 Adjusted R Square = 0,556 e = 0,437 F Hitung = 83,790 Sig. = 0,000b
Dependent variable (Good Governance)
Berdasarkan Tabel 1.4 diatas diketahui
diterima, artinya sistem akuntansi
pemerintahan dan pengendalian intern secara
simultan berpengaruh terhadap good
governance, diterima, artinya, sistem
akuntansi pemerintahan secara parsial
berpengaruh terhadap good governance,
yang diajukan diterima, atinya pengendalian
intern secara parsial berpengaruh terhadap good
governance.
Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan
Pengendalian Intern dan Good Governance
secara simultan dan parsial terhadap
Kualitas Laporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan regresi persamaan kedua dapat
dilihat pada lampiran output SPSS merupakan
nilai koefisien regresi untuk data yang sudah
dibakukan yang tidak lain adalah nilai koefisien
jalur.
Tabel 1.5
Hasil Uji Regresi Persamaan Kedua Coefficients
Model
Standardized
Coefficients
Sig. Beta
(Constant) 0,152
Sistem Akuntansi
Pemerintahan 0,192 0,013
Pengendalian Intern 0,326 0,000
Good Governance 0,423 0,000
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 5, No. 2, Mei 2016 - 110
R = 0,855a
R Square = 0,731
Adjusted R Square = 0,725
ɛ = 0,269
F Hitung = 116,049
Sig. = 0,000b
Dependent
variable
(Kualitas
Laporan
Keuangan)
Berdasarkan Tabel 1.5 diatas diketahui
yang diajukan diterima, artinya variabel
sistem akuntansi pemerintahan, pengendalian
intern dan good governance secara simultan
berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan. yang diajukan diterima, artinya
sistem akuntansi pemerintahan secara parsial
berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan, yang diajukan diterima, artinya
pengendalian intern secara parsial berpengaruh
terhadap kualitas laporan keuangan, yang
diajukan diterima. Artinya, good governance
secara parsial berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan
dan Pengendalian Intern secara simultan
terhadap Good Governance
Hipotesis pertama ( ) diterima.
Artinya sistem akuntansi pemerintahan dan
pengendalian intern secara simultan
berpengaruh terhadap good governance. Semua
variabel yang diteliti ikut berpengaruh terhadap
good governance. Besarnya good governance
pada SKPA di Pemerintah Aceh dipengaruhi
oleh sistem akuntansi pemerintahan dan
pengendalian intern. Dimana, nilai R
Square sebesar 0,731, menunjukkan
bahwa variabel bebas berpengaruh kuat
terhadap variabel terikat sebesar 56,3%,
sedangkan sisanya sebesar 43,7% dipengaruhi
oleh faktor-faktor variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini seperti halnya
kualitas aparatur pemerintahan (Solikin, 2008),
penyelesaian temuan audit (Sari 2013).
Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan
terhadap Good Governance
Hipotesis kedua ( ) diterima. Artinya
sistem akuntansi pemerintahan secara parsial
berpengaruh positif terhadap good governance.
Hal ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi
penerapan sistem akuntansi pemerintahan maka
semakin baik juga tingkat prinsip-prinsip good
governance yang dilakukan oleh aparatur pada
setiap SKPA di Pemerintah Aceh. Sebaliknya,
semakin rendah sistem akuntansi pemerintahan
maka semakin rendah tingkat prinsip-prinsip
good governance.
Pengaruh Pengendalian Intern terhadap
Good Governance
Hipotesis ketiga (Ha3) diterima. Artinya,
pengendalian intern secara parsial berpengaruh
positif terhadap good governance. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa, semakin
tinggi pengendalian intern yang dilakukan pada
setiap SKPA di Pemerintah Aceh, maka
semakin tinggi pula terciptanyan prinsip-prinsip
good governance.
Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan,
Pengendalian Intern dan Good Governance
secara simultan terhadap Kualitas Laporan
Keuangan
Hipotesis keempat ( ) diterima.
Artinya, sistem akuntansi pemerintahan,
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
111 - Volume 5, No. 2, Mei 2016
pengendalian intern dan good governance
secara simultan berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan. Dimana, nilai R Square
sebesar 0,731. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel sistem akuntansi pemerintahan,
pengendalian intern dan good governance
berpengaruh kuat terhadap kualitas laporan
keuangan sebesar 73,1%, sedangkan 26,9%
dijelaskan variabel lain yang tidak diteliti
seperti halnya, pemahaman akuntansi (Yuliati et
al, 2010), komitmen organisasi (Ratifah dan
Mochammad, 2012).
Pengaruh Sistem Akuntansi Pemerintahan
terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Hipotesis kelima ( ) diterima. Artinya,
sistem akuntansi pemerintahan berpengaruh
positif dan lemah terhadap kualitas laporan
keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa, sistem akuntansi pemerintahan kurang
mampu memberikan kontribusi yang cukup
dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan,
sehingga belum mencapai tingkat maksimal
yang diharapkan. Kondisi ini kurang optimal
yang mengakibatkan perlu adanya peningkatan
lagi sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pengaruh Pengendalian Intern terhadap
Kualitas Laporan Keuangan
Hipotesis keenam ( ) diterima, artinya
pengendalian intern berpengaruh positif dan
lemah terhadap kualitas laporan keuangan.
Hasil ini menunjukkan bahwa pengendalian
intern mampu memberikan kontribusi yang
cukup dalam meningkatkan kualitas laporan
keuangan namun belum mencapai tingkat
maksimal yang diharapkan. Sehingga perlu
adanya peningkatan lagi sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Pengaruh Good Governance terhadap
Kualitas Laporan Keuangan
Hipotesis ketujuh ( ) diterima, artinya
good governance berpengaruh positif dan
sedang terhadap kualitas laporan keuangan.
Hasil ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi
penerapan prinsip-prinsip good governance
pada SKPA di Pemerintah Aceh memberikan
kontribusi yang sedang dalam meningkatkan
kualitas laporan keuangan sektor publik namun
belum mencapai tingkat maksimal yang
diharapkan. Kondisi ini mengakibat bahwa,
good governance merupakan prinsip-prinsip
penyelenggaraan tata kelola pemerintah yang
baik, untuk mewujudkan kualitas laporan
keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Akdon dan Ridwan. 2013. Rumus dan Data
dalam Aplikasi Statistika. Bandung:
Alfabeta.
Arens, Alvin A. 2008. Auditing dan Jasa
Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jilid I,
Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI.
Jakarta: Rineka Cipta.
Asian Development Bank. 1999. Governance:
Sound Development Management. ADB.
Publication Stock No. 090699: 971-561-
262-8. Philippines: Manila 0980.
Avianti, Ilya. 2009. Good Government
Governance. Materi Disampaikan pada
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV, 30
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 5, No. 2, Mei 2016 - 112
Oktober. Yogyakarta: Balai Diklat BPK RI.
Azlin, Darwanis, dan Usman Bakar. 2012.
Pengaruh Penerapan Good Governance
dan Standar Akuntansi Pemerintahan
terhadap Kualitas Informasi Keuangan.
Jurnal Akuntansi Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala. Hlm: 1- 14.
Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Sektor Publik di
Indonesia, Yogyakarta: BPFE.
Baron R. M dan Kenny D. A. 1986. The
Moderator-Mediator Variabel Distinction
In Social Psychological Research:
Conceptual, Strategic, and Statistical
Considerations. Journal of Personality and
Social Psychology. 51(6): 1173-1182.
Batubara, Alwi Hasyim. 2006. Konsep Good
Governance Dalam Konsep Otonomi
Daerah. Jurnal Analisis Administrasi dan
Kebijakan, 3(1): 1-4.
Boynton, William C., Raymond N. Johnson dan
Walter G. Kell. 2006, Modern Auditing. 8th
Edition. New York: John Wiley & Sons,
Inc.
BPK RI Perwakilan Provinsi Aceh. 2015,
Kelemahan Sistem Pengendalian Intern
dan 17 Temuan Ketidakpatuhan atas
Peraturan Perundang-undangan 24
September 2013, Didownload 20 April
2015. http://bandaaceh.bpk.go.id.
Bungin, Burhan. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif. Edisi Kedua. Cetakan keenam.
Jakarta: Kencana.
Cooper, Donald R, dan Pamela S. Schindler.
2006. Metode Riset Bisnis, Vol. 1 Edisi
Sembilan, Alih Bahasa Budijanto dkk.
Jakarta: Salemba Empat.
Dharma Setyawan Salam. 2004. Otonomi
Daerah dalam Perspektif Lingkungan,
Nilai dan Sumber Daya, Jakarta:
Djambatan.
Eugene A. Imhoff Jr. 2003. Accounting Quality,
Auditing, and Corporate Governance.
Accounting Horizons 17(4): 117-128.
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
__________2006. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS
Cetakan IV. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometrics.
New York: Mc.Graw-Hill.
Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan
Daerah. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba
Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia–IAI. 2001. Standar
Profesional Akuntan Publik, Jakarta:
Salemba Empat.
International Federation of Accountants (IFAC).
2000. Preface to International Public
Sector Accounting Standards. New York:
IFAC.
__________2000. Governmental Financial
Reporting: Accounting Issue and Practice.
New York: IFAC.
__________2010. IFAC Handbook of
International Public Sector Accounting
Pronouncements. Ed., Vol. 1-2. IFAC
Publications.
Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi.
Yogyakarta: AMP YKP.
Kusmayadi, Dedi. 2005. Pengaruh Audit
Operasional terhadap Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban dan Implementasi
Strategi serta Dampaknya pada Kinerja
Perusahaan (Survey pada Perusahaan
Manufaktur Aneka Industry Go Public),
Disertasi. Bandung: Universitas
Padjadjaran.
LAN dan BPKP. 2000. Akuntabilitas dan Good
Governance. Jakarta: Penerbit Lembaga
Administrasi Negara.
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
113 - Volume 5, No. 2, Mei 2016
__________2007. Akuntabilitas dan Good
Governance. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Mulyadi. 1993. Sistem Akuntansi. Yogyakarta:
YKPN.
Mahsun, Mohamad, Firma Sulistiyowati dan
Heribertus Purwanugraha. 2006. Akuntansi
Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.
Mahmudi. 2011. Akuntansi Sektor Publik.
Yogyakarta: UII Pres.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik.
Yogyakarta: Andi.
__________2004. Otonomi Daerah dan
Manajemen Keuangan Daerah.
Yogyakarta: Andi.
__________2007. Akuntansi Sektor Publik.
Yogyakarta: Andi.
Njeru, Geoffrey R. 2000. Citizen Participation
for Good Governance and Developmen at
the Local Level in Kenya, Regional
Development Dialogue, 21 (1): 194-212.
Nugraheni, Purwaniati dan Imam Subaweh.
2008. Pengaruh Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas
laporan keuangan. Jurnal Ekonomi Bisnis,
13 (1): 48-58.
Osborne, David dan Ted Geabler. 1992.
Reinventing Government: How the
Entrepreneurial Spirit is Transforming the
Public Sektor. New York: Penguin Books.
Qanun Aceh. 2013. Qanun Aceh Nomor 5
Tahun 2013Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Daerah, Lembaga Teknis Daerah
dan Lembaga Daerah.
Republik Indonesia 2003. Undang Undang
Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara.
__________2004. Undang Undang Nomor 1
Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara.
__________2004. Undang Undang Nomor 15
Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara.
__________2004. Undang Undang Nomor 32
Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.
__________2004. Undang Undang Nomor 33
Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah.
__________2005 Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
__________2005 Peraturan Pemerintah Nomor
58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
__________2006. Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan
Keuangan dan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
__________2008. Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
__________2010. Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010. Tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
__________2006. Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
__________2011. Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 238/PMK. 05 Tahun
2011 Tentang Pedoman Umum Sistem
Akuntansi Pemerintahan.
__________2002. Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 29 Tahun 2002 Tentang
Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan
Keuangan Daerah Serta Tata Cara
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha
Keuangan Daerah dan Penyusunan
Perhitungan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 5, No. 2, Mei 2016 - 114
Ratifah, Ifa dan Mochammad Ridwan. 2012.
Komitmen Organisasi Memoderasi
Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah terhadap Kualitas Laporan
Keuangan. Jurnal Trikonomika. 11(1):
29–39.
Richard G. Sloan. 2001. Financial Accounting
And Corporate Governance: A Discussion.
Journal of Accounting and Economics
32(1): 335-347.
Ristanti, Ni Made Asih., Ni Kadek Sinarwati
dan Edy Sujana. 2014. Pengaruh Sistem
Pengendalian Intern, Pengelolaan
Keuangan Daerah dan Komitmen
OrganisasI terhadap Penerapan Good
Governance (Studi Kasus pada SKPD
Kabupaten Tabanan). e-Journal Program
Akuntansi Universitas Pendidikan
Ganesha, 2(1): 2-14.
Rucker, Karen S., Andrew J. Cole dan Stuart M.
Weinstein. 2011. Low Back Pain: A
Symptom Based Approach to Diagnosis
and Treatment. Boston: USA Butterworth
Heinemann.
Salam, Dharma Setyawan. 2004. Manajemen
Pemerintahan Indonesia. Jakarta:
Djambatan.
Sari, Diana. 2013. Pengaruh Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah,
Implementasi Standar Akuntansi
Pemerintahan, Penyelesaian Temuan Audit
terhadap Penerapan Prinsip Prinsip Tata
Kelola Pemerintahan yang Baik (Penelitian
Pada Pemerintah Daerah di Provinsi Jawa
Barat dan Banten). Simposium Nasional
Akuntansi XVI Manado, 25-28 September.
Sari, Eka Nurmala. 2012. Pengaruh Budaya
Organisasi terhadap Efektivitas Penerapan
Akuntansi Sektor Publik serta Dampaknya
terhadap Good Governance (Studi pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah di kota
Medan). Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis,
12(2): 25-54.
Sekaran, Uma. 2003. Research Methods for
Business: A skill Building Approach. New
York: John Wiley and Sons, Inc.
__________2006. Metodologi Penelitian untuk
Bisnis. Jilid 1 dan 2,
Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. 2011.
SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar,
Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba
Empat.
Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer,
dan James H. Scheiner. 2005. Internal
Auditing, 5th Edition. Diterjemahkan oleh
Desi Adhariani. Edisi 5, Buku 1. Jakarta:
Salemba Empat.
Solikin, Ikin. 2008. Pengaruh Penerapan
Akuntansi Pemerintahan, Kualitas
Informasi Akuntansi dan Kualitas Aparatur
Pemerintahan Daerah Terhadap Good
Government Governance dan Implikasinya
terhadap Kinerja Keuangan (Survey pada
pemerintah kota dan kabupaten diProvinsi
Jawa Barat) Prosiding Seminar Nasional
Forum Bisnis & Keuangan: 53-70.
__________dan Memen Kustiawan. 2011.
Meningkatkan Kualitas Informasi
Akuntansi Melalui Pemerdayaan Aparatur
Pemerintah dalam Mewujudkan Good
Governance. Artikel. Bandung: STIA-LAN.
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PROD/
AKUNTANSI/196510122001121.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmaningrum, Tantriani. 2012. Analisis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah
Kabupaten dan Kota Semarang). Skripsi.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Tuasikal, Askam. 2009. Pengaruh Pengawasan,
Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan
dan Pengelolaan Keuangan terhadap
Kinerja Unit Satuan Kerja Pemerintah
Daerah (Studi pada provinsi dan
kabupaten/kota di Maluku). Jurnal
Akuntansi, Vol. 10, No.6: 66-88. Ambon:
Jurnal Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
115 - Volume 5, No. 2, Mei 2016
Universitas Pattimura.
Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian
Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
United States Government Accountability
Office. 2007. Government Auditing
Standar.Washington,D.C:GAO-07-731G.
UNDP. 1999. UNDP and Governance:
Experiences and Lesson Learned, Lesson
Learned Series No. 1. New York: UNDP
Management Development and
Governance Division, Downloaded
Internet Document File.
UNDP. 2007. Governance for Sustainable
Development: A Policy Document. New
York: UNDP.
Warren, Carl S., James M. Reeve dan Philip E.
Fess. 2005. Pengantar Akuntansi. Edisi 21,
Buku 1, Cetakan 1, Terjemahan oleh Aria
Farahmita, Amanugrahani dan Taufik
Hendrawan, Jakarta: Salemba Empat.
Weygandt J. Jerry., Donald E. Kieso dan Paul D.
Kimmel. 2005. Accounting Principles. 7th
Edition. Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Wiratno, Adi, Umi Pratiwi dan Nurkhikmah.
2013. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya
Kepemimpinan, Komitmen Organisasi dan
Pengendalian Intern terhadap Penerapan
Good Governance serta Implikasinya pada
Kinerja (Survey pada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara Tegal), Proceeding
Seminar Nasional & Call For Papers
(SCA-3). Universitas Jenderal Soedirman:
Vol. 3, No 1: 20-13.
www.bpk.go.id
Yuliani, Safrida, Nadirsyah, dan Usman Bakar.
2010. Pengaruh Pemahaman Akuntansi,
Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi
Keuangan Daerah dan Peran Internal Audit
terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah
Kota Banda Aceh). Jurnal Telaah & Riset
Akuntansi Vol. 3. No. 2: 206-220.
Zeyn, Elvira. 2011. Pengaruh Good
Government dan Standar Akuntansi
Pemerintahan terhadap akuntabilitas
Keuangan. Jurnal Trikonomika, Vol. 10,
No. 1: 52-62.