Zakat, infak dan sedekah

Senin 10 April 2023 Takmir Masjid KHA Dahlan UMY 1

ZAKAT, INFAK ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAHDAN SEDEKAH

Tim Tadarus Tim Tadarus

Masjid KHA Dahlan Masjid KHA Dahlan Universitas Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah

YogyakartaYogyakarta

Senin 10 April 2023 2Takmir Masjid KHA Dahlan UMY

ACUANACUAN يِن�� اِك َم�َس� اِء� َو�اْل ُف�َق�َر� �ْل �َم�ا اْلَّص�َد�َق�اُت� ْل �َّن �يِن� ِإ اِك َم�َس� اِء� َو�اْل ُف�َق�َر� �ْل �َم�ا اْلَّص�َد�َق�اُت� ْل �َّن ِإ

�ُه�ْم َو�ِف�ي �وُب �ُف�ِة� َق�ْل َم�َؤ�ْل ُه�ا َو�اْل �ي �يِن� َع�ْل َع�اِم�ْل �ُه�ْم َو�ِف�ي َو�اْل �وُب �ُف�ِة� َق�ْل َم�َؤ�ْل ُه�ا َو�اْل �ي �يِن� َع�ْل َع�اِم�ْل َو�اْلِن� �ُب �ِه� َو�ا �يِل� اْلْل ِب َغ�اِر�ِم�يِن� َو�ِف�ي َس� َق�اِب� َو�اْل ِن� اْلَر- �ُب �ِه� َو�ا �يِل� اْلْل ِب َغ�اِر�ِم�يِن� َو�ِف�ي َس� َق�اِب� َو�اْل اْلَر-�يْم. َح�ِك�يْم. �ِه� َع�ْل �ِه� َو�اْلْل �يِل� ِف�َر�يَض�ِة1 ِم�ِن� اْلْل ِب �يْم. َح�ِك�يْم.اْلَس� �ِه� َع�ْل �ِه� َو�اْلْل �يِل� ِف�َر�يَض�ِة1 ِم�ِن� اْلْل ِب اْلَس�

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS at-Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS at-Taubah, 9: 60)Taubah, 9: 60)


Pengertian ZakatPengertian Zakat

Zakat menurut bahasa artinya Zakat menurut bahasa artinya adalah “berkembang” (adalah “berkembang” (an namaa`an namaa`) ) atau “pensucian” (atau “pensucian” (at tath-hat tath-hîîrr). ).

Adapun menurut syara’, zakat Adapun menurut syara’, zakat adalah hak yang telah ditentukan adalah hak yang telah ditentukan besarnya yang wajib dikeluarkan besarnya yang wajib dikeluarkan pada harta-harta tertentu pada harta-harta tertentu (haqqun (haqqun muqaddarun yajibu fmuqaddarun yajibu fîî amw amwââlin lin mu’ayyanah)mu’ayyanah)


Dengan perkataan “hak yang Dengan perkataan “hak yang telah ditentukan besarnya” telah ditentukan besarnya” ((haqqun muqaddarunhaqqun muqaddarun), berarti ), berarti zakat tidak mencakup hak-hak zakat tidak mencakup hak-hak --berupa pemberian harta-- --berupa pemberian harta-- yang besarnya tidak yang besarnya tidak ditentukan, misalnya hibah, ditentukan, misalnya hibah, hadiah, wasiat, dan wakaf. hadiah, wasiat, dan wakaf. Dengan perkataan “yang wajib Dengan perkataan “yang wajib (dikeluarkan)” ((dikeluarkan)” (yajibuyajibu), berarti ), berarti zakat tidak mencakup hak zakat tidak mencakup hak yang sifatnya sunnah atau yang sifatnya sunnah atau tathawwu’,tathawwu’, seperti shadaqah seperti shadaqah tathawwu’tathawwu’ (sedekah sunnah). (sedekah sunnah).


Sedangkan ungkapan “pada Sedangkan ungkapan “pada harta-harta tertentu” (harta-harta tertentu” (ffîî amwamwââlin mu’ayyanahlin mu’ayyanah) ) berarti zakat tidak berarti zakat tidak mencakup segala macam mencakup segala macam harta secara umum, harta secara umum, melainkan hanya harta-melainkan hanya harta-harta tertentu yang telah harta tertentu yang telah ditetapkan berdasarkan ditetapkan berdasarkan nash-nashnash-nash syara’ syara’ (al-Quran (al-Quran dan as-Sunnah) dan as-Sunnah) yang yang khusus, seperti emas, khusus, seperti emas, perak, onta, domba, dan perak, onta, domba, dan sebagainya.sebagainya.


Bagaimana kaitan atau Bagaimana kaitan atau perbedaan definisi zakat ini perbedaan definisi zakat ini

dengan pengertian dengan pengertian infinfââq q (infak) (infak) dan dan shadaqahshadaqah

(sedekah)(sedekah)??


AlAl--Jurjani dalam kitabnya Jurjani dalam kitabnya AAl-l- Ta’rif Ta’rifâât t menjelaskan menjelaskan

bahwa bahwa infinfââqq adalah adalah penggunaan harta untuk penggunaan harta untuk

memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhan ((sharfsharf a all--mmââl ill ilâ aâ all--hhââjahjah) )

(Al(Al-- Jurjani, tt : 39). Jurjani, tt : 39).


Dengan demikian, Dengan demikian, infinfââqq mempunyai cakupan yang lebih mempunyai cakupan yang lebih

luas dibanding zakat. Dalam luas dibanding zakat. Dalam kategorisasinya, infak dapat kategorisasinya, infak dapat diumpamakan dengan “alat diumpamakan dengan “alat

transportasi” --yang mencakup transportasi” --yang mencakup kereta api, mobil, bus, kapal, kereta api, mobil, bus, kapal, dan lain-lain-- sedang zakat dan lain-lain-- sedang zakat dapat diumpamakan dengan dapat diumpamakan dengan

“mobil”, sebagai salah satu alat “mobil”, sebagai salah satu alat

transportasi.transportasi.


Maka hibah, hadiah, wasiat, wakaf, Maka hibah, hadiah, wasiat, wakaf, nazar (untuk membelanjakan nazar (untuk membelanjakan

harta), nafkah kepada keluarga, harta), nafkah kepada keluarga, kaffkaffâârahrah (berupa harta) – (berupa harta) –

(misalnya) (misalnya) karena melanggar karena melanggar sumpahsumpah atau atau jima’jima’ di siang hari di siang hari

bulan Ramadhan--, adalah bulan Ramadhan--, adalah termasuk termasuk infinfââqq. Bahkan zakat itu . Bahkan zakat itu sendiri juga termasuk salah satu sendiri juga termasuk salah satu kegiatan kegiatan infinfâqâq. Sebab semua itu . Sebab semua itu

merupakan upaya untuk merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan, baik memenuhi kebutuhan, baik

kebutuhan pihak pemberi maupun kebutuhan pihak pemberi maupun pihak penerima.pihak penerima.


Dengan kata lain, Dengan kata lain, infinfââqq merupakan kegiatan merupakan kegiatan

penggunaan harta secara penggunaan harta secara konsumtif –yakni konsumtif –yakni

pembelanjaan atau pembelanjaan atau pengeluaran harta untuk pengeluaran harta untuk memenuhi kebutuhan-- memenuhi kebutuhan-- bukan secara produktif, bukan secara produktif, yaitu penggunaan harta yaitu penggunaan harta

untuk dikembangkan dan untuk dikembangkan dan diputar lebih lanjut secara diputar lebih lanjut secara

ekonomis (ekonomis (tanmiyatanmiyah ah all--mmââll). ).


Adapun istilah Adapun istilah shadaqahshadaqah (sedekah)(sedekah), maknanya , maknanya berkisar pada 3 (tiga) berkisar pada 3 (tiga)

pengertian berikut ini: pengertian berikut ini:


PertamaPertama::

SShadaqahhadaqah adalah pemberian harta adalah pemberian harta kepada orang-orang fakir, orang kepada orang-orang fakir, orang yang membutuhkan, ataupun pihak-yang membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain yang berhak menerima pihak lain yang berhak menerima shadaqahshadaqah, tanpa disertai imbalan , tanpa disertai imbalan (Mahmud Yunus, 1936 : 33, Wahbah (Mahmud Yunus, 1936 : 33, Wahbah Az Zuhaili, 1996 : 919)Az Zuhaili, 1996 : 919)


ShadaqahShadaqah ini hukumnya ini hukumnya adalah sunnah adalah sunnah ((bukan bukan

wajibwajib)). Karena itu, untuk . Karena itu, untuk membedakannya dengan membedakannya dengan

zakat yang hukumnya wajib, zakat yang hukumnya wajib, fuqahafuqaha’’ (para ahli fikih) (para ahli fikih)

menggunakan istilah menggunakan istilah shadaqahshadaqah-- tathawwu’ tathawwu’ atau atau ashash--shadaqah anshadaqah an--nnââfilahfilah, ,

Sedang untuk zakat, dipakai Sedang untuk zakat, dipakai istilahistilah ash ash--shadaqah alshadaqah al--

mafrmafrûûdhah (Azdhah (Az--Zuhaili 1996: Zuhaili 1996: 751751 dan 916 dan 916))


Namun seperti uraian AzNamun seperti uraian Az--Zuhaili (1996: 916), hukum Zuhaili (1996: 916), hukum

sunnah ini bisa menjadi sunnah ini bisa menjadi haram, bila diketahui haram, bila diketahui

bahwa penerima bahwa penerima shadaqahshadaqah akan memanfaatkannya akan memanfaatkannya

pada pada sesuatu sesuatu yang haram, yang haram, sesuai kasesuai kaeedah syara’ :dah syara’ :““aall--waswasîîlatu illatu ilâ â aal-l-hhararââm m

hhararââm”m”(s(segala perantaraan kepada egala perantaraan kepada

yang haram, hukumnya yang haram, hukumnya haram pulaharam pula))..


Bisa pula hukumnya Bisa pula hukumnya menjadi wajib, misalnya menjadi wajib, misalnya untuk menolong orang untuk menolong orang

yang berada dalam yang berada dalam keadaan terpaksa keadaan terpaksa

((mudhtharmudhthar) yang amat ) yang amat membutuhkan membutuhkan

pertolongan, misalnya pertolongan, misalnya berupa makanan atau berupa makanan atau

pakaian. pakaian.


Menolong mereka adalah untuk Menolong mereka adalah untuk menghilangkan menghilangkan dharardharar ( (izizââlah lah

adhadh--dharardharar) yang wajib hukumnya. ) yang wajib hukumnya. Jika kewajiban ini tak dapat Jika kewajiban ini tak dapat terlaksana kecuali denganterlaksana kecuali dengan

shadaqah, maka shadaqah, maka shadaqahshadaqah menjadi menjadi wajib hukumnya, sesuai kaidah wajib hukumnya, sesuai kaidah syara’:syara’: “Mâ lâ yatimmul wâjibu illâ “Mâ lâ yatimmul wâjibu illâ

bihi fahuwa wâjib”bihi fahuwa wâjib”((Segala sesuatu yang tanpanya Segala sesuatu yang tanpanya suatu kewajiban tak terlaksana suatu kewajiban tak terlaksana

sempurna, maka sesuatu itu sempurna, maka sesuatu itu menjadi wajib pula hukumnyamenjadi wajib pula hukumnya).).


Dalam Dalam ‘urf‘urf fuqahafuqaha’’, , sebagaimana dapat dikaji sebagaimana dapat dikaji

dalam kitab-kitab fiqh dalam kitab-kitab fiqh berbagai madzhab, jika berbagai madzhab, jika disebut istilah disebut istilah shadaqahshadaqah

secara mutlak, maka secara mutlak, maka yang dimaksudkan yang dimaksudkan

adalah adalah shadaqah shadaqah dalam dalam arti yang pertama ini --arti yang pertama ini --

yang hukumnya yang hukumnya sunnah-- bukan zakat.sunnah-- bukan zakat.


KeduaKedua, ,

SShadaqahhadaqah adalah identik dengan zakat adalah identik dengan zakat. . IIni merupakan makna kedua dari ni merupakan makna kedua dari shadaqahshadaqah, sebab dalam nash-nash , sebab dalam nash-nash syara’ terdapat lafazh “syara’ terdapat lafazh “shadaqahshadaqah” yang ” yang berarti zakat. Misalnya firman Allah berarti zakat. Misalnya firman Allah SWT :SWT :

““Sesungguhnya zakat-zakat itu adalah Sesungguhnya zakat-zakat itu adalah bagi orang-orang fakir, orang-orang bagi orang-orang fakir, orang-orang miskin, amil-amil zakat …” miskin, amil-amil zakat …” (QS At(QS At--TaubahTaubah, 9, 9: 60) : 60)


Dalam ayat tersebut, “zakat-zakat” Dalam ayat tersebut, “zakat-zakat” diungkapkan dengan lafazh “diungkapkan dengan lafazh “ashash--shadaqshadaqââtt”. Begitu pula sabda Nabi ”. Begitu pula sabda Nabi s.a.w.s.a.w. kepada Mu’adz bin Jabal kepada Mu’adz bin Jabal r.a.r.a. ketika dia diutus Nabi ke Yaman :ketika dia diutus Nabi ke Yaman : “…beritahukanlah kepada mereka “…beritahukanlah kepada mereka

(Ahli Kitab yang telah masuk (Ahli Kitab yang telah masuk Islam), bahwa Allah telah Islam), bahwa Allah telah

mewajibkan zakat atas mereka, mewajibkan zakat atas mereka, yang diambil dari orang kaya di yang diambil dari orang kaya di antara mereka, dan diberikan antara mereka, dan diberikan kepada orang fakir di antara kepada orang fakir di antara

mereka...” mereka...” (HR. (HR. al-al-Bukhari dan Bukhari dan Muslim).Muslim).


Pada hadits di atas, kata Pada hadits di atas, kata “zakat” diungkapkan “zakat” diungkapkan

dengan kata “dengan kata “shadaqahshadaqah”.”.


Berdasarkan nash-nash ini dan Berdasarkan nash-nash ini dan yang semisalnya, yang semisalnya, shadaqahshadaqah

merupakan kata lain dari zakat. merupakan kata lain dari zakat. Namun demikian, penggunaan Namun demikian, penggunaan

kata shadaqah dalam arti zakat ini kata shadaqah dalam arti zakat ini tidaklah bersifat mutlak. Artinya, tidaklah bersifat mutlak. Artinya,

untuk mengartikan shadaqah untuk mengartikan shadaqah sebagai zakat, dibutuhkan sebagai zakat, dibutuhkan qarqarîînahnah

(indikasi) yang menunjukkan (indikasi) yang menunjukkan bahwa kata bahwa kata shadaqahshadaqah --dalam --dalam

konteks ayat atau hadits tertentu-- konteks ayat atau hadits tertentu-- artinya adalah zakat yang artinya adalah zakat yang

berhukum wajib, bukan berhukum wajib, bukan shadaqahshadaqah--

tathawwutathawwu’ yang berhukum sunnah.’ yang berhukum sunnah.


Pada ayat ke-60 surat AtPada ayat ke-60 surat At--Taubah di Taubah di atas, lafazh “atas, lafazh “ashash--shadshadaaqqââtt” ”

diartikan sebagai zakat (yang diartikan sebagai zakat (yang hukumnya wajib), karena pada hukumnya wajib), karena pada ujung ayat terdapat ungkapan ujung ayat terdapat ungkapan “far“farîîdhatan minalldhatan minallââh” h” (sebagai (sebagai

suatu ketetapan yang diwajibkan suatu ketetapan yang diwajibkan Allah). Ungkapan ini merupakan Allah). Ungkapan ini merupakan

qarqarîînahnah, yang menunjukkan bahwa , yang menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan lafazh “yang dimaksud dengan lafazh “ashash--shadaqshadaqââtt” dalam ayat tadi, adalah ” dalam ayat tadi, adalah zakat yang wajib, bukan zakat yang wajib, bukan shadaqahshadaqah

yang lain-lain.yang lain-lain.


Begitu pula pada hadits Begitu pula pada hadits Mu’adz, kata “Mu’adz, kata “shadaqahshadaqah” ” diartikan sebagai zakat, diartikan sebagai zakat, karena pada awal hadits karena pada awal hadits

terdapat lafazh terdapat lafazh “iftaradha” “iftaradha” (mewajibkan/memfardhuka(mewajibkan/memfardhukan). Ini merupakan qarinah n). Ini merupakan qarinah

bahwa yang dimaksud bahwa yang dimaksud dengan “dengan “shadaqahshadaqah” pada ” pada hadits itu, adalah zakat, hadits itu, adalah zakat,

bukan yang lain.bukan yang lain.


Dengan demikian, kata Dengan demikian, kata ““shadaqahshadaqah” tidak dapat ” tidak dapat

diartikan sebagai diartikan sebagai “zakat”, kecuali bila “zakat”, kecuali bila

terdapat terdapat qarqarîînahnah (indikasi) (indikasi) yang yang

menunjukkannya.menunjukkannya.


KetigaKetiga,,

SShadaqahhadaqah adalah sesuatu yang adalah sesuatu yang ma’rma’rûûf f (benar (benar dan baik dan baik dalam dalam pandangan syara’). pandangan syara’).

Pengertian ini didasarkan pada Pengertian ini didasarkan pada hadits shahih riwayat Muslimhadits shahih riwayat Muslim,, bahwa Nabi bahwa Nabi s.a.w.s.a.w. bersabda : bersabda : “Kullu “Kullu ma’rma’rûûfin shadaqah” (Setiap fin shadaqah” (Setiap kebajikan, adalah shadaqah).kebajikan, adalah shadaqah).


Berdasarkan ini, maka Berdasarkan ini, maka mencegah diri dari mencegah diri dari

perbuatan maksiat adalah perbuatan maksiat adalah shadaqah, memberi nafkah shadaqah, memberi nafkah

kepada keluarga adalah kepada keluarga adalah shadaqah, beramar ma’ruf shadaqah, beramar ma’ruf

nahi munkar adalah nahi munkar adalah shadaqahshadaqah, menumpahkan , menumpahkan

syahwat kepada isteri syahwat kepada isteri adalah adalah shadaqahshadaqah, dan , dan

tersenyum kepada sesama tersenyum kepada sesama muslim pun adalah juga muslim pun adalah juga

shadaqah.shadaqah.


Agaknya arti Agaknya arti shadaqahshadaqah yang sangat yang sangat luas inilah yang dimaksudkan oleh luas inilah yang dimaksudkan oleh

AlAl--Jurjani ketika beliau Jurjani ketika beliau mendefiniskan mendefiniskan shadaqahshadaqah dalam dalam kitabnya kitabnya AtAt--Ta’rifTa’rifââtt. Menurut . Menurut

beliau, beliau, shadaqahshadaqah adalah segala adalah segala pemberian yang dengannya kita pemberian yang dengannya kita

mengharap pahala dari Allah SWT mengharap pahala dari Allah SWT (Al(Al--Jurjani, tt : 132). Pemberian Jurjani, tt : 132). Pemberian

((alal-- ‘ ‘ââthiyahthiyah) di sini dapat ) di sini dapat diartikan secara luas, baik diartikan secara luas, baik

pemberian yang berupa harta pemberian yang berupa harta maupun pemberian yang berupa maupun pemberian yang berupa

suatu sikap atau perbuatan baik.suatu sikap atau perbuatan baik.


Jika demikian halnya, Jika demikian halnya, berarti membayar zakat berarti membayar zakat dan berdan bershadaqah shadaqah (harta) (harta)

pun bisa dimasukkan pun bisa dimasukkan dalam pengertian di atas. dalam pengertian di atas. Tentu saja, makna yang Tentu saja, makna yang

demikian ini bisa demikian ini bisa menimbulkan kerancuan menimbulkan kerancuan

dengan arti dengan arti shadaqahshadaqah yang yang pertama atau kedua, pertama atau kedua,

dikarenakan maknanya dikarenakan maknanya yang amat luas. yang amat luas.


Karena itu, ketika Imam Karena itu, ketika Imam AnAn--Nawawi dalam kitabnya Nawawi dalam kitabnya Sahih Muslim bi Syarhi AnSahih Muslim bi Syarhi An--NawNawââwi wi mensyarah hadits mensyarah hadits di atas (di atas (“Kullu ma’rufin “Kullu ma’rufin

shadaqah”shadaqah”) beliau ) beliau mengisyaratkan bahwa mengisyaratkan bahwa

shadaqah shadaqah di sini memiliki di sini memiliki arti majazi arti majazi

(kiasan/metaforis), bukan (kiasan/metaforis), bukan arti yang hakiki (arti arti yang hakiki (arti

asal/sebenarnya).asal/sebenarnya).


Menurut beliau, segala perbuatan Menurut beliau, segala perbuatan baik dihitung sebagai baik dihitung sebagai shadaqahshadaqah, ,

karena disamakan dengan karena disamakan dengan shadaqahshadaqah (berupa harta) dari segi (berupa harta) dari segi

pahalanya (pahalanya (min haitsu tsawmin haitsu tsawââbb). ). Misalnya, mencegah diri dari Misalnya, mencegah diri dari

perbuatan dosa disebut perbuatan dosa disebut shadaqahshadaqah, , karena perbuatan ini berpahala karena perbuatan ini berpahala sebagaimana halnya shadaqah. sebagaimana halnya shadaqah.

Amar ma’ruf nahi munkar disebut Amar ma’ruf nahi munkar disebut shadaqahshadaqah, karena aktivitas ini , karena aktivitas ini

berpahala seperti halnya berpahala seperti halnya shadaqah. Demikian seterusnya shadaqah. Demikian seterusnya

(An(An--Nawawi, 1981: 91).Nawawi, 1981: 91).


SSebagaimana halnya makna ebagaimana halnya makna shadaqahshadaqah yang kedua, makna yang kedua, makna shadaqahshadaqah yang ketiga ini pun yang ketiga ini pun

bersifat tidak mutlak. Maksudnya, bersifat tidak mutlak. Maksudnya, jika dalam sebuah ayat atau hadits jika dalam sebuah ayat atau hadits

terdapat kata “terdapat kata “shadaqahshadaqah”, t”, tidakidak otomatis dia bermakna segala otomatis dia bermakna segala

sesuatu yang sesuatu yang ma’rma’rûûff, kecuali jika , kecuali jika terdapat terdapat qarqarîînahnah yang yang

menunjukkannya. Sebab sudah menunjukkannya. Sebab sudah menjadi hal yang lazim dan menjadi hal yang lazim dan

masyhur dalam Ilmu Ushul Fiqih, masyhur dalam Ilmu Ushul Fiqih, bahwa suatu lafazh pada awalnya bahwa suatu lafazh pada awalnya

harus diartikan sesuai makna harus diartikan sesuai makna hakikinyahakikinya, dan t, dan tidak dialihkan idak dialihkan

kepadakepada makna majazi, kecuali jika makna majazi, kecuali jika

terdapat terdapat qarqarîînahnah..


Sebagaimana diungkapkan Sebagaimana diungkapkan oleh An Nabhani dan para oleh An Nabhani dan para

ulama lain, terdapat sebuah ulama lain, terdapat sebuah kaidah ushul menyebutkan:kaidah ushul menyebutkan:

““aall-a-ashlu fil kalshlu fil kalââm alm al--haqhaqîîqah.”qah.” (pada asalnya (pada asalnya

suatu kata harus diartikan suatu kata harus diartikan secara hakiki).” (Usman, secara hakiki).” (Usman,

1996 : 181)1996 : 181)


Namun demikian, bisa saja lafazh Namun demikian, bisa saja lafazh ““shadaqahshadaqah” dalam satu ” dalam satu nashnash (teks) (teks)

bisa memiliki lebih dari satu bisa memiliki lebih dari satu makna, tergantung dari makna, tergantung dari qarqarîînahnah

yang menunjukkannya. Maka bisa yang menunjukkannya. Maka bisa saja, “saja, “shadaqahshadaqah” dalam satu nash ” dalam satu nash

berarti zakat sekaligus berarti berarti zakat sekaligus berarti shadaqah sunnahshadaqah sunnah. Misalnya firman . Misalnya firman

Allah: “Ambillah zakat dari Allah: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan sebagian harta mereka, dengan

zakat itu kamu membersihkan dan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka…” (At-mensucikan mereka…” (At-

Taubah, 9: 103) Taubah, 9: 103)


Kata “Kata “shadaqahshadaqah” pada ayat di atas dapat ” pada ayat di atas dapat diartikan “zakat”, karena kalimat diartikan “zakat”, karena kalimat

sesudahnya “kamu membersihkan dan sesudahnya “kamu membersihkan dan mensucikan mereka” menunjukkan mensucikan mereka” menunjukkan

makna bahasa dari zakat yaitu “makna bahasa dari zakat yaitu “that-hthat-hîîrr” ” (mensucikan). Dapat pula diartikan (mensucikan). Dapat pula diartikan sebagai “sebagai “shadaqahshadaqah” (yang sunnah), ” (yang sunnah), karena sababun nuzulnya berkaitan karena sababun nuzulnya berkaitan

dengan harta dengan harta shadaqahshadaqah, bukan zakat. , bukan zakat. Menurut Ibnu Katsir,Menurut Ibnu Katsir, ayat ini turun ayat ini turun sehubungan dengan beberapa orang sehubungan dengan beberapa orang

yang tertinggal dari Perang Tabuk, lalu yang tertinggal dari Perang Tabuk, lalu bertobat seraya berusaha menginfakkan bertobat seraya berusaha menginfakkan

hartanya. Jadi penginfakan harta hartanya. Jadi penginfakan harta mereka, lebih bermakna sebagai mereka, lebih bermakna sebagai “penebus” dosa daripada zakat.“penebus” dosa daripada zakat.


Karena itu, Ibnu Katsir Karena itu, Ibnu Katsir berpendapat bahwa kata berpendapat bahwa kata

““shadaqahshadaqah” dalam ayat di atas ” dalam ayat di atas bermakna umum, bisa bermakna umum, bisa

shadaqahshadaqah wâjib wâjib (zakat) atau (zakat) atau shadaqah sunnahshadaqah sunnah (Ibnu Katsir, (Ibnu Katsir, 1989: 400). As-Sayyid As-Sabiq 1989: 400). As-Sayyid As-Sabiq dalam kitabnya dalam kitabnya Fiqhus SunnahFiqhus Sunnah

Juz I (1992: 277) juga Juz I (1992: 277) juga menyatakan, “menyatakan, “shadaqahshadaqah” ” dalam ayat di atas dapat dalam ayat di atas dapat

bermakna zakat yang wajib, bermakna zakat yang wajib, maupun maupun shadaqah tathawwu’.shadaqah tathawwu’.

Documents

Zakat, infak dan sedekah