78
Zooplankton dari Filum Coelenterata (Cnidaria), Nematoda, Chaetognatha, dan Annelida Fadillah Rayafi Varselia 230110140012 M. Faisal A 230110140064 Ahmad Resman 230110140018 Ahmad Fadhilah 230110140055 Agid Faisal Harahap 230110140027 Cindy Senjaya MS 230110140052 Nur Annisa Diva R U 230110140033 Mahesa 230110140035 Kelompok 1 Perikanan A

Zooplankton Dari Filum Coelenterata (Cnidaria), Nematoda

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biologiplanktonperikanan

Citation preview

Zooplankton dari Filum Coelenterata (Cnidaria), Nematoda, Chaetognatha, dan AnnelidaFadillah Rayafi Varselia230110140012M. Faisal A230110140064Ahmad Resman230110140018Ahmad Fadhilah230110140055Agid Faisal Harahap230110140027Cindy Senjaya MS230110140052Nur Annisa Diva R U230110140033Mahesa230110140035

Kelompok 1

Perikanan A

Pengertian

Filum CoelenterataCoelenterata berasal dari kata coelom yang artinya berongga dan enteron yang artinya perut (usus). Dengan demikian, Coelenterata dapat diartikan sebagai hewan perut berongga (berupa rongga gastrovasculer).Coelenterata adalah filum yang mengandung lebih dari 9.000 spesies hanya ditemukan di lingkungan perairan dan sebagian besar laut. Coelenterata termasuk kedalam phyllum yang masih primitif. Pada siklus hidupnya, ubur-ubur merupakan meroplankton, karena pada saat larva digolongkan sebagai plankton. Larva ubur-ubur disebut planula, berukuran mikroskopis dan bersilia.

Filum NematodaKata Nematoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu nematos yang berarti benang atau tambang. Anggota-anggotanya mencakup berbagai cacing yang dikenal sebagai cacing gilig: hewan dengan tubuh berbentuk silinder memanjang, bahkan sangat panjang sehingga muncullah nama Nemathelminthes yang berarti cacing berkas (dari bahasa Yunani).Tubuhnya tidak beruas-ruas.Filum ChaetognathaFilum chaetognatha merupakan salah satu filum dari kelompok Deuterostoma, yaitu hewan yang mulutnya terletak jauh dari blastopore, dan mesodermis timbul dari archenteron.Chaetognatha dikenal dengan nama arrowworms atau cacing panah karena bentuknya seperti panah, atau disebut sebagai cacing kaca, karena warnanya putih transparan. Caetognatha berasal sari kata chaeton = sikat ; gnatos = rahang atau mulutSemua chaetognatha karnivor dan memangsa berbagai organisme mulai dari protozoa sampai ikan Terdapat sekitar 90 spesies yang telah diidentifikasi, semua termasuk dalam satu kelas dengan 2 ordo yaitu prhragmophora, mempunyai otot ventral melintang, dan aphragmophora tidak mempunyai otot tersebut.Filum AnnelidaAnnelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah kelompok cacing dengan tubuh bersegmen. Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata). Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana. Annelida adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah, pacet dan lintah. Tubuh khas terdiri dari serangkaian segmen cincin seperti, ditunjukkan secara eksternal oleh konstriksi annular. Morfologi

Filum CoelenterataTubuh Coelenterata yang berbentuk polip, terdiri dari bagian kaki, tubuh, dan mulut. Mulut dikelilingi oleh tentakel. Coelenterata yang berbetuk medusa tidak memiliki bagian kaki. Mulut berfungsi untuk menelan makanan dan mengeluarkan sisa makanan karena Coelenterata tidak memiliki anus.Tentakel berfungsi untuk menangkap mangsa dan memasukan makanan ke dalam mulut.Pada permukaan tentakel terdapat sel-sel yang disebut knidosit (knidosista) atau knidoblas. Setiap knidosit mengandung kapsul penyengat yang disebut nematokis (nematosista).

Larva Obelialarvabebas yang sangat muda pada kelompok coelenterata, biasanya berbentuk bulat telur, pipih, atau lonjong yang bersilia, dan larva berenang bebas.

HydraHydra memiliki tubuh berbentuk tabung. Panjang tubuhnya diperkirakan 10 milimeter. Hydra hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop dan tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Memiliki disk basal seperti mangkuk yang membantu untuk melekat substrat seperti batu, tanaman air, atau detritus.

Filum NematodaSecara morfologi, bentuk tubuh nematoda jantan dan betina longitudinal. Di daratan cacing ini bergerak merayap seperti ular, sedangkan di air dengan cara berenang seperti belut Kebanyakan spesies yang hidup ditanah berukuran kecil dengan kisaran panjang 1-2 mm, dengan lebar 1/20 mm kurang. Pada bagian anterior terdapat suatu cekungan (amphid), Pada bagian posterior terdapat bentuk yang sama (phasmid). Keduanya berfungsi sebagai chemoreceptor. Bentuk dasar nematode ada dua macam, yaitu:Fusiform yaitu bagian tengah tubuh mempunyai diameter yang paling besar, jadi bentuk tubuhnya seperti gelondong.Fuliform yaitu diameter tubuh dari anterior posterior sama besar, jadi bentuk tubuhnya seperti benang.Umumnya berukuran mikroskopis, meskipun ada yang panjang nya sampai 1 meter. Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan. Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing. memiliki sistem percenaan yang lengkap terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nematoda memiliki kait pada mulutnya. Nematoda tidak memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan pada pseudoselom. Nematoda tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu berbeda. Sistem ekskresi terdiri dari dua saluran lateral yang bermuara dilubang bagian ventral.

Filum ChaetognathaChaetognaths Kebanyakan transparan dan berbentuk torpedo, tetapi beberapa spesies laut ada yang berwarna oranye. Ukurannya mulai dari 2-120 milimeter. Ada lebih dari 120 spesies dari 20 genera.Organ berpasangan pada masing-masing sisi, pada bagian caudal terdapat sirip yang memanjang dan kepala dengan sepasang mata dan sejumlah duri melengkung di sekeliling mulut.Bentuk anatomi dari Chaetognath adalah transparan seperti anak panah dan berbentuk hewan yang ditutupi oleh kutikula . Tubuh dibagi menjadi kepala, batang, dan ekor. Sistem saraf cukup sederhana, terdiri dari ganglionated yang merupakan cincin saraf yang mengelilingi faring.

Filum AnnelidaMorfologi annelida adalah cacing yang tubuhnya beruas-ruas dengan seta di bagian luar tubuhnya. Keunikan ruas pada annelida adalah setiap ruas memiliki morfologi dan anatomi yang sama sehingga disebut dengan istilah metameri.Striltir tubuh Annelida memiliki selom bersepta (bersekat), tetapi saluran pencernaan, pembuluh saraf dan tali saraf memanjang menembus septa itu. Sistem pencernaan terdiri atas: faring, esophagus, tembolok, empedal, dan usus halus. Sistem sirkulasi tertutup tersusun atas jaringan pembuluh darah yang memiliki hemoglobin. Pembuluh darah kecil pada permukaan tubuh cacing tanah berfungsi sebagai organ pernapasan.Pada masing-masing segmen tubuh cacing tanah terdapat organ ekskretoris berupa metanephridia bersilia, yang disebut nefrostom. Sistem saraf tersusun atas ganglion saraf yang dihubungkan dengan sepasang tali saraf memanjang disepanjang arah posterior.

Ciri - Ciri

Filum CoelenterataTubuhsimetris radial.Diploblastik (tubuh terdiri dari dua lapisan jaringan) yaitu ektoderm (epidermis) berfungsi sebaga ipelindung dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis) berfungsi untuk pencernaan.Memiliki rongga tubuh yang digunakan sebagai usus.Habitat diperairan, baik perairan tawar maupun laut.Pencernaan makanan dengan system gastrovaskuler.Memiliki lengan (tentakel) yang dilengkapi dengan cnidoblast yang berisi sel beracun dan benda seperti sengat yang disebutn ematochis. Bila cnidoblast tersentuh maka nematochis akan dijulurkan digunakan untuk menangkap dan melumpuhkan mangsanya, disamping sebagai alat pertahanan terhadap serangan musuh.Memiliki 2 tipe tubuh, yaitu: Tipepolip, tipe tubuh yang hidupnya tak bebas atau menempel pada substrat tertentu. Tipe medusa (seperti payung), merupakan tipe tubuh yang dapat hidup bebas, karena memiliki kemampuan untuk berenang.Coelenterata memiliki system saraf sederhana yang tersebar benrbentuk jala yang berfungsi mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan.Sistem saraf terdapat pada mesoglea. Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan epidermis dan gastrodermis. Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin.Filum NematodaSimetris bilateral, triploblastik, pseudoselomatik, Berbentuk gilik, tidak beruas-ruas, tidak bersegmen.Tubuh ramping silindris, ditutupi oleh kutikula yang kuatAlat pencernaan makanannya sempurna, Saluran pencernaan lengkap, bentuk lurus (tabunag) dimulai mulut sampai anus.Tubuh dilengkapi serabut otot longitudinal.Tidak mempunyai alat respirasi, sirkulasi, dan alat ekskresi sederhana.Memiliki cincin saraf yang mengelilingi esophagus, 6 saraf anteriror, 6 atau lebih saraf posterior.Jenis kelamin terpisah, jantan lebih kecil dari betinaSecara umum berukuran mikroskopisKulitnya halus, licin, dilapisi kutikulasehingga tahan terhadap pengaruh lingkungan luarBentuknya silindris memanjang, kecuali beberapa general yang berjenis kelamin betinaTubuhnya transparanNematoda termasuk parasitTubuh simetris bilateral. Mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.Tidak memiliki silia maupun kaki.Tidak memiliki sistem pernafasan dan peredaran darah tetapi memiliki cairan tubuh.Memiliki kelamin terpisahFilum Chatognathajumlah spesies relatif sedikit tetapi sangat berperan terhadap jaring-jaring makanan di laut. Bentuk tubuh memanjang seperti torpedo, Transparan, Organ berpasangan pada masing-masing sisi, Memiliki bagian caudal yang memanjang sirip Kepala dengan sepasang mata Sejumlah duri melengkung di sekeliling mulutFilum AnnelidaTubuh bersegmen / beruas seperti cincin.Memiliki rambutTriploblastik Coelomata, Simetri bilateral, dan Metameri.Memiliki sistem pencernakannya sempurna (mulut, kerongkongan, perut otot, tembolok, usus, dan anus).Sistem respirasinya melalui permukaan kulit atau insang.Sistem syarafnya berupa ganglion otak dan tali syaraf yang tersusun sebagai tangga tali.Sistem peredaran darahnya tertutup yang tersusun atas pembuluh darah yang memiliki hemaglobin.Sistem ekskresinya berupa nefridia atau nefrostom.Sifat kelaminnya hermaprodit, sehingga reproduksi secara generatif dengan cara konjugasi, dan secara vegetatif dengan fragmentasi / regenerasi (memiliki daya regenerasi yang tinggi).Klasifikasi

Filum Coelenterata

HydraKelas Hydrozoa Ciri-ciri umum kelas ini yaituBerbentuk koloniBesarnya sebesar mulut kerucut, menggerambulDidapatkan dipantai pada batu-batuan (melekat), pada cangkuk Mullusca.Koloni ini terikat pada substrat dengan bantuan hydrorhizanya (akar)Bentuk tubuhnya seperti batang yang bercabang-cabang yang disebut HydrocaulisPada hydracaulis tumbuh 2 macam bentuk cabang (Palyp) yaitu Hydrant dan GonangiumHydrant : Berfungsi menangkap mangsa dan mengurus makanan (vegetatif). Ditandaidengan adanya banyak kentakel.Gonongium : Berfungsi mengurus perkembang biakan (generatif). Bentuk gonongiumsilindris, dengan ujung melekat sedikit dan berwarna tranparant dan disebut denganGonotheca. Di dalam gonotheca terdapat sumbu (blastostyle)Blastostyle merupakan : Tempat tumbuh kuncup bakal medusae (ada yang menyebut ubur-ubur pada skelia)Medusae akan ada 2 macam yaitu :Medusae menghasilkan sperma (biasanya berekor) danMedusae menghasilkan ovumOvum dan sperma dikeluarkan dalam laut dan terjadilah pembuahan (diluar medusae dalamair laut). Setelah terjadi pembuahan terbentuk zygotBlestula planula yang berambutgetarKemudian planula melekat pada suatu obyek dan tumbuh menjadi polips yang kecil. Dansecara asexuil bisa membentuk kuncup dan terjadilah obelia yang baru.Obelia yang mengalami pergantian keturunan Metagenesus yaitu keturunan phase.Vegetatif adalah polip-polip kecil / seperti lumut bercabang2.Kelas Scyphozoa

Obelia sp.Ciri-ciriAda yang jantan ada yang betina.Spertratozoid akan berenang di dalam air laut kemudian mencari dan memasuki kedalammulut medusa, kemudian masuk kedalam enterm untuk membuahi sel telur kemudian berbentuk zygot.Zygot yang terbentuk akan keluar dari mulut medusae dan untuk remintara didukungdengan tangan nya dan disini berkembang menjadi larva yang berambut getar (planula).Setelah terbentuk planula maka planula ini lepas dari induknya dan berenang-renang.Kemudian melekat pada suatu obyek didasar laut. Dan ditempat ini kemudian tumbuhmenjadi polyp baru dan berbentuk seperti trompet yang disbut Schyphistoma.Schyphistome membagi diri secara tranversal sehingga terbentuk sekumpulan mas yang masing-masing berbentuk seperti cakram. Keadaan ini disebut phase StrobilaKemudian pada setiap cakram yang terbentuk akan tumbuh bertakel. Kemudian pemisahandiri dimulai pada cakram yang paling atas / tua kemudian cakram yang dibawahnya dansebagainya dan seterusnya.Cakram yang terlepas akan membentuk medusae kecil yang disebut Ephyra. Secara berangsur-angsur ephyra akan tumbuh menjadi Medusae dewasa : Medusae dan Medusae

3.Kelas Anthozoa AnemonCiri-ciri:Menempel pada batu karangBerukuran s/d 2 feetMakanan : Invetebrata, UdangTubuh berbentuk : Silindris pendek, Bagian atas dilengkapi dengan tentakel, Bagian bawah untuk melekatkan dirinya pada suatu obyek. Mulut berada dibagian atas tengah yang dihubungkan dengan enteron yang bersatu dengan suatu saluran yang berbentuk tabung yangdisebut Gullet.Air dapat masuk dari ruang satu ke ruang yang lain melalui Ostia yang ada pada septa tadi.Diantara septa primair terdapat juga septa-septa yang lain yaitu septa sekundair tetapi septasekunder tidak mencapai pharynxAda juga Septa Tentier yaitu Septa yang paling pendek.Pada bagian tepi dari Septa yang bebas (yang terletak dalam enteron dibawah pharynx) berkembang menjadi bentukan yang tebal dan disebut Digestic Filament Dalam Digistic Filament terdapat sel-sel kelenjar yang menghasilkan getah pencernakan.Merupakan lurus yang sel kelaminnya terpisah (&) ganad terdapat dibagian tepi dari Septa tersebut.Filum Nematoda

NematodaTurbellaria

Anggota-anggota Turbellaria hidup soliter dalam air tawar, air laut, atau di daratan yang lembab, jarang yang hidup sebagai parasit. Epidermis bersilia dan tubuh berbentuk seperti tongkat. Umumnya berwarna coklat kehitaman. Contoh Turbellaria antara lain Planaria (Dugesia), Geoplama, Bipalia, Pseudobicero, Prostheceraeus. Permukaan tubuh bersilia dan mempunyai sepasang bintik mata. Terdapat celah mulut yang dilengkapi dengan proboscis, yaitu faring yang dapat ditonjolkan ke luar. Faring berlanjut ke ruang digesti yang terdiri dari 3 cabang utama, dua anterior dan satu posterior. Saluran pencernaannya berupa rongga gastrovaskular sehingga tidak terdapat anus. Anggota kelas ini tidak memiliki sistem respirasi dan sistem sirkulasi darah khusus, sehingga bernapas melalui seluruh permukaan tubuhnya.Mampu bergerak secara aktif sebab memiliki silia yang membantunya berpindah tempat. Mekanisme gerak berkaitan dengan sistem saraf dan sistem indera.Sistem saraf terdiri dari 2 batang saraf yang membujur memanjang, yang di bagian anteriornya berhubungan silang, dan dua ganglion anterior yang terletak di dekat bintik mata. Terdapat indera peraba dan sel kemoreseptor yang terletak di sisi kepala. Beberapa spesies mempunyai statosis sebagai alat keseimbangan dan reoreseptor untuk mengetahui arah aliran air.Sistem ekskresi terdiri dari 2 tabung ekskresi longitudinal yang dimulai dari sel-sel nyala (flame cell) yang di bagian anteriornya berhubungan silang. Seluruh sistem terbuka ke luar melalui porus ekskretorius. Sistem eksresi Dugesia terdiri dari saluran bercabang-cabang yang disebut protonefridia, memanjang dari pori-pori pada permukaan tubuh bagian dorsal sampai ke sel-sel api dalam tubuhnya. Sel-sel api yang berbentuk seperti bola lampu dan memiliki silia di dalamnya. Pergerakan silia berfungsi untuk menggerakkan air dalam sel menyerupai nyala api sehingga sel tersebut dinamakan sel api.Sistem reproduksi majemuk karena bersifat hermafrodit dan dapat melangsungkan pembuahan sendiri. Secara aseksual dengan fragmentasi karena memiliki daya regenerasi yang besar. Fragmen tersebut dapat tumbuh menjadi individu baru. 2.Kelas Trematoda (Parasit)

Semua anggota Trematoda hidup parasit, terutama pada Vertebrata. Ada yang hidup sebagai ektoparasit, ada yang sebagai endoparasit3.Cestroda.

Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makan dari usus halus inangnya. Sari makanan diserap langsung oleh seluruh permukaan tubuhnya karena cacing ini tidak memiliki mulut dan pencernaan (usus). Manusia dapat terinfeksi Cestoda saat memakan daging hewan yang dimasak tidak sempurna. Inang perantara Cestoda adalah sapi pada Taenia saginata dan babi pada taenia solium.Filum ChaetognatnaSagitta

Sagitta sp.Tubuh lembek, transparan, lemah otot, otot transversal tidak ada; kepala sempit; kait tidak bergerigi. Vesikula seminalis dengan tombol dan bagasi; posisi vesikula seminalis: menyentuh kedua sirip ekor dan sirip posterior. Singkat ke ujung posterior dari sirip anterior ovarium; ovum besar. Adhesive papila dan organ perekat tidak ada. Apikal kelenjar tidak ada.2. Eukrohnia

Eukrohnia sp.Tubuh tegas, luas di daerah septum ekor; otot transversal pada batang; kepala lebar; kait bergerigi di remaja; sepasang sirip lateral yang sangat panjang baik pada batang dan ekor; sirip lateral yang sebagian rayed, dibulatkan. Collarette tidak ada; divertikula usus tidak ada; mata tanpa pigmen. Vesikula seminalis kerucut; posisi vesikula seminalis: menyentuh atau dekat dengan sirip posterior dan benar terpisah dari sirip ekor. Pendek dengan kantong telur atau kantung induk ovarium; ovum besar. Adhesive papila dan organ perekat tidak ada; kelenjar apikal ini.3. Pterosagitta

Pterosagitta sp.Tubuh kuat dan berotot; otot transversal tidak ada; kepala lebar; kait tidak bergerigi. Sepasang sirip lateral yang pendek hanya pada ekor, sirip lateral yang sepenuhnya diperiksa dengan sinar, dibulatkan. Collarette sangat besar; divertikula usus tidak ada. Kecil mata dengan berbentuk T tempat pigmen. Vesikula seminalis dengan tombol dan bagasi; posisi vesikula seminalis: menyentuh sirip posterior agak jauh dari sirip ekor. Ovarium sangat panjang, mencapai ke daerah leher; ovum besar. Papila perekat dan organ perekat tidak ada; apikal kelenjar tidak ada.4. Heterokrohnia

Heterokrohnia sp.Tubuh besar dan tegas, buram; otot transversal pada batang dan ekor; kepala lebar; kait tidak bergerigi. Fin tidak ada jembatan; sepasang sirip panjang menengah lateral yang baik pada batang dan ekor; sirip lateral yang sepenuhnya diperiksa dengan sinar, dibulatkan. Collarette panjang dan sempit; divertikula usus tidak ada; mata tidak ada. Mani vesikel berbentuk kerucut; posisi vesikula seminalis: menyentuh kedua sirip belakang dan sirip ekor. Ovarium pendek; ovum cukup kecil. Adhesive papila dan organ perekat tidak ada. Kecil dengan satu baris dari papila vestibular organ; kelenjar ini sel apikal kompleks; leher kanal tidak ada.5. Krohnitta

Krohnitta sp.Tubuh ramping, otot transversal tidak ada; kepala cukup besar; kait tidak bergerigi. Fin tidak ada jembatan; sepasang sirip lateral yang pendek baik pada batang dan ekor; sirip posterior pendek, sebagian rayed, bulat. Collarette tidak ada; usus divertikula tidak ada. Kecil mata, dengan bintang berbentuk tempat pigmen. Vesikula seminalis dengan tombol dan bagasi; posisi vesikula seminalis: menyentuh kedua sirip belakang dan sirip ekor. Ovarium medium length, sampai ke daerah ganglion ventral; ovum sangat besar. Adhesive papila dan organ perekat tidak ada. Apikal kelenjar tidak ada.Filum AnnelidaKelas Polycheate

Tharyx sp.Nama Polychaeta diambil dari bahasa Yunani, yaitu dari kata poly yang berarti banyak dan chaetae yang berarti rambut kaku. Struktur tubuh Polychaeta terdiri atas kepala, faring menonjol, berahang, dikelilingi peristomium, dan beratap prostomium. Peristium terdiri atas empat buah mata, dua tentakel pendek, dua palpus, dan empat tentakel panjang. Setiap segmen, kecuali segmen terakhir, memiliki parapedia yang dilengkapi banyak setae. Setae inilah yang digunakan untuk menggali pasir di celah bebatuan. 2) Kelas Olygochaeta

Polychaeta gen. spNama Oligochaeta juga diambil dari bahasa Yunani, yaitu dari kata oligo yang berarti sedikit dan chaetae yang berarti rambut kaku. Sebagian besar cacing ini hidup di dalam air tawar atau di darat. Oligochaeta bersifat hermafrodit, tidak berparapodia, dan mempunyai beberapa setae. Kepala belum jelas dan beberapa kelas tidak membentuk larva trokofor, contohnya, Aelosoma sp., Chaetogaster sp., Rhinodrilus fafneri, Megacolides australis, dan Lumbricus terrestris (cacing tanah).3) Kelas Hirudinea

Tunicate larvaeNama Hirudinea sendiri diambil dari zat hirudin yang dihasilkan cacing tersebut. Zat hirudin adalah semacam bahan kimia yang mencegah coagulasi atau pembekuan darah, contohnya Hirudo medicinalis Haemodipsa javanica atau sering kita sebut sebagai lintah. Hirudinea hidup di air tawar atau di darat. Kelas ini mempunyai anggota yang hidup parasitis atau predator dan tidak mempunyai parapodia atau setae-setae. Tubuh tersusun dari 33 segmen, 1 buah prostomium, alat pengisap berupa posterior atau anteriorBersifat hermafrodit, dan mempunyai banyak jaringan ikat.Reproduksi

Filum CoelenterataReproduksi Coelenterataterjadi secara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual Dilakukan dengan pembentukan tunas.Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk polip.Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetapmelekat pada tubuh induknya sehingga membentuk koloni.Reproduksi seksual Dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma). Gametdihasilkan oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan beberapa Coelenterata bentuk polip(Contoh Hydra)

Reproduksi Ubur-ubur.

Ubur-ubur jantan melepaskan sperma dalam air. Betina membawa telurnya di mulutnya atau perut. Ketika sperma yang dilepaskan di dalam air bersinggungan dengan telur betina, mereka dapat dibuahi. Pada tahap embrio, telur yang dibuahi tersebut disimpan dalam kantong mengerami sepanjang lengan mulut dari betina atau di perutnya. Setelah tahap embrio berakhir, larva bisa berubah menjadi planulae kecil yang berenang bebas dan mereka melepaskan diri dari tubuh ibu mereka. Pada tahap ini, mereka mulai tenggelam menjelang akhir dalam laut sampai mereka menempel pada permukaan yang keras dan tahap berikutnya dalam siklus reproduksi mereka dimulai.Reproduksi Seksual Sebagian: Setelah planula telah menemukan permukaan yang keras, itu menempel pada dasarnya. Masih menempel ke permukaan, dan dari waktu ke waktu polip baru akan terbentuk dari batang polip pertama. Proses ini diulang beberapakali tak terhitung, sampai seluruh koloni polip terbentuk. koloni Polip ini semua terhubung satu sama lain dengan selang makanan kecil. Hal ini memastikan bahwa setiap polip menerima terlepas gizi yang cukup dari tempatnya pada koloni. Tahap reproduksi ubur-ubur ini bisa bertahan selama bertahun-tahun dan koloni polip bisa tumbuh sampai ukuran besar.2. Reproduksi Anemon

Gonad adalah potongan jaringan pada polip. Kedua reproduksi seksual dan aseksual dapat terjadi. Dalam reproduksi seksual jantan melepaskan sperma untuk merangsang betina untuk melepaskan telur, dan terjadi pembuahan. Anemon mengeluarkan telur dan sperma melalui mulut. Sel telur yang dibuahi berkembang menjadi planula, yang mengendap dan tumbuh menjadi polip tunggal. Anemon juga dapat bereproduksi secara aseksual, dengan tunas, pembelahan biner (polip memisahkan menjadi dua bagian), dan pedal laserasi, di mana potongan-potongan kecil dari piringan pedal pecah dan beregenerasi menjadi anemon kecil.3. Reproduksi hydra

Reproduksi seksual : Satu organisme menghasilkan sel telur dan sperma sekaligus, yang dilepaskan di air, dan mengalami fertilisasi yaitu sperma akan menuju sel telur kemudian terjadilah peleburan. Hasil peleburan membentuk zigot yang akan berkembang sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk atau larva bersilia yang disebut planula. kista ini dapat berenang meninggalkan induknya dengan tujuan agar tidak terjadi perebutan makanan. di tempat yang sesuai akan melekat pada obyek di dasar perairan. Kemudian bila keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.Aseksual\Pembentukan tunas :Reproduksi aseksual terjadi dengan bertunas. Pada metode ini, sel-sel dari induk akan terbagi menjadi sel induk dan sel anak.Organisme tertentu dapat membentuk tunas, yaitu pada kakinya dan akan membesar berupa tonjolan kecil yang akan berkembang dan kemudian mempunyai bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil dan tumbuh tentakel yang membantu memberi makan anak tunas. Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan dapat hidup sebagai individu baru. Pembentukan tunas merupakan ciri khas sel ragi dan Hydra (sejenis Coelenterata).Pada echinodermata dan ubur-ubur, tunas terpecah dan membentuk individu independen.Mekanisme ini berbeda pada terumbu karang. Tunas terumbu karang tidak terlepas dari tubuh induknya sehingga akan membentuk koloni besar. Filum NematodaFilum NematodaFase reproduksi :

Anggota filum nematoda hanya melakukan reproduksi secara seksual yaitu dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina, ada hewan jantan dan betina. Belum pernah ditemukan adanya anggota nematoda yang berkembangbiak secara aseksual.Sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur hasil fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan.Jenis kelamin kebanyakan nematoda adalah terpisah (uniseksual). Pada cacing jantan terdiri dari satu atau kadang-kadang dua testis tubuler. Secara berturutan setelah testis, vas eferens, vesikulum seminalis (sebagai tempat menyimpan sperma), vas deferens dan terakhir kloaka. Disebelah dorsal kloaka ditemukan kantung spikulum yang biasanya ditemukan 1atau 2 atau tidak spikula (alat untuk kopulasi).Disekeliling anus ditemukan beberapa papila yang kadang-kadang bertangkai serta susunan berbeda pada setiap jenis cacing.Ekor cacing jantan dapat dibedakan menjadi dua tipe , yaitu yang berupa sayap sedangkan yang melebar membentuk bentukan yang disebut Bursa.

Tahap- tahap pertumbuhan nematoda yaitu :TelurJuvenil tahap pertama : perkembangannya masih dalam telur dan terjadi molting yang pertama.Juvenil tahap kedua : menetas dari telur dan terjadi molting yang keduaJuvenil tahap ketiga : molting ketigaJuvenil tahap keempat : molting keempatDewasa : mampu menghasilkan sperma dan ovumFase Regenerasi :Pada kebanyakan nematoda terbukti regenerasi dapat dilakukan sangat terbatas,misalnya hanya beberapa segmen saja dari bagian anterior yang dapat dibentuk, dan jumlah segmen ini tergantung pada spesies.Pada cacing tanah Alloobophora foetida jumlah itu empat atau lima saja. Apabila lima segmen itu kurang dipotong dari dari bagian anterior dari cacing ini, maka regenerasi akan terjadi secara lengkap.Tetapi apabila lebih dari lima segmen dipotong, maka hanya empat atau lima segmen baru yang dibentuk, dan dengan demikian cacing ini akan lebih pendek dari aslinya. Apabila potongan dilakukan di belakang segmen genital (segmen 10-14), maka hanya empat atau lima segmen kearah anterior yang dibentuk dan alat genital yang ikut terpotong tidak pernah diperbaharui. Dengan demikian tipe regenerasi yang terjadi adalah epimorfis. Epimorfis umum dijumpai pada hewan tingkat tinggi.Filum ChaetognatnaReproduksi secara chaetognaths adalah unik. Semua chaetognaths adalah hermafrodit, artinya mereka memiliki kedua bagian pria dan wanita. Telur yang terbentuk di wilayah batang tubuh, sedangkan sperma berkembang di bagian ekor. Sperm akadang kadang dapat terlihat berenang di dalam bagian ekor dari tubuh. Satu spesies pengadilan dengan memegang calon pasangan dengan duri kepalanya.Filum AnnelidaCacing tanah merupakan hewan hermafrodit (mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh). Meskipun demikian, perkawinan tetap dilakukan secara silang karena pematangan sel telur dan sperma tidak terjadi secara bersamaan. Sel sperma yang dipertukarkan disimpan dalam klitelum untuk kemudian diselubungi mukus (lendir) membentuk kokon. Kokon dilepas dalam tanah dan berkembang menjadi embrio yang siap menjadi individu baru. Perkembangbiakan vegetatifnya dengan cara fragmentasi tubuh yang diikuti dengan regenerasi.Telur terbentuk di wilayah batang tubuh, sedangkan sperma berkembang di bagian ekor. Sperma kadang-kadang dapat terlihat berenang di dalam bagian ekor tubuh. Satu spesies Chaetognatha memegang potensi kawin dengan duri kepalanya. Tidak diketahui bagaimana sperma menemukan jalan mereka dari laki-laki ke dalam lubang perempuan. Diperkirakan bahwa beberapa spesies mampu pembuahan diri (telur dan sperma bersatu dari individu yang sama), yang langka di invertebrata lainnya.Setelah pembuahan, telur yang dilepaskan dalam lendir yang baik jatuh di kolom air, diperam (disimpan pada tubuh sampai metamorfosis), atau ditempatkan pada vegetasi. Menempatkan telur pada vegetasi dianggap advantagous seperti menjaga telur dari menjauhi lingkungan planktonik pesisir. Telur adalah plankton, atau menempel pada ganggang, dan menetas menjadi versi miniatur dari organisme dewasa, tanpa tahap larva yang jelas.Peranan

Filum CoelenterataSebagai plankton diperairanColenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau kerang merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang tersebut nantinya menjadi tempat hidup beragam jenis hewan laut seperti ikan yang merupakan sumber makanan manusia. terumbuh karang yang indah bisa menjadi objek wisata yang sangat mengutungkan.Pertumbuhan batu karang di pantai dapat menahan abrasi daratan oleh ombak.Penduduk sekitar pantai biasanya memanfaatkan karang laut sebagai cinderamata, pembuatan taman, atau mengambil batu karang sebagai bahan bangunan. Hewan ubur-ubur yang banyak di perairan Indonesia dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tepung ubur-ubur, kemudian diolah menjadi bahan kosmetik atau kecantikan, selain itu untuk makanan.Karang merupakan tempat persembunyian dan perkembangbiakan ikan.Memiliki nilai ekonomi yang tinggi, misal jenis batu karang merah.Batu karang merupakan bahan pembuat kapur.Batu karang sebagai taman laut, sehingga memberikan pemandangan yang indah.Filum NematodaNematoda mampu memodifikasi lingkungan dan menyediakan unsur hara bagi organisme lain.Nematoda dapat dimanfaatkan sebagai obat penyakit tifus dan sebagai bahan kosmetik dalam bentuk tepung untuk menghaluskan kulit. Di Cina dimanfaatkan sebagai bahan campuran kue. Di Indonesia digunakan untuk makanan ternak.Berperan dalam sustainable agriculture yang berprinsip mengurangi pupukkimia yang mencemari lingkungandan polusi air tanah yang akan mempengaruhi kahidupan organisme perairan.Nematoda berperan sebagai parasite pada tanaman dan hewan.Merupakan parasite pada manusia dan mamalia di Afrika dan Asia. Larvanyaterdapat dalam tubuhcyclops di perairan tawar.Filum ChaetognatnaPada saat larva, biasanya spesies-spesies Chaetognhata merupakan salah satu konsumsi ikan-ikan dan udang-udangan. Chaetognhata merupakan pemakan fitoplankton dalam periaran.

Filum AnnelidaCacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan membantu aerasi tanah.Berperan sebagai detrivor di ekosistem.Bernilai ekonomis karena dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak (Tubifex dan Pheretima).Bahan kosmetik dan obat (ada yang memanfaatkan cacing tanah untuk mengobati penyakit thypus).Lintah dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif.Zat hirudin yang dihasilkan lintah dapat domanfaatkan sebagai zat antikoagulan.dapat dimakan (cacing palolo dan wawo dikonsumsi oleh sebagian masyarakat maluku).Terimakasih