Transcript
  • 704

    BERITA TERKINI

    CDK-220/ vol. 41 no. 9 th. 2014

    Perbandingan Teknik Anestesi Spinal vs Inhalasi vs TIVA pada Pembedahan Artroskopi Lutut

    Torniket proximal umum digunakan pada prosedur pembedahan ekstremitas bawah untuk menciptakan tempat pem bedahan yang bebas darah (perdarahan minimal). Akan tetapi, oklusi aliran darah arteri sementara pada pembedahan artroskopi lutut dan pengembalian perfusi setelah torniket dilepaskan dapat berdampak cedera iskemia-reperfusi. Ketika oksigen beredar kembali pada jaringan iskemi setelah torniket dibuka, radikal bebas oksigen masuk dalam jumlah besar ke dalam sirkulasi sistemik. Radikal bebas oksigen dapat mengawali terjadinya peroksidasi lipoprotein plasma dan asam lemak (Polyunsaturated Fatty AcidPUFA) di dalam membran sel. Kerusakan sel karena stres oksidatif yang berdampak pada lemak, protein, dan DNA dapat mem produksi metabolit toksik seperti MDA (malondialdehyde) dan IMA (ischemia-modifi ed albumin). MDA merupakan golongan aldehyde dengan berat molekul (BM) kecil dan merupakan produk intermediate peroksidasi lemak. Peningkatan kadar MDA menandakan terjadinya peningkatan

    dengan pemberian propofol dengan dosis 10 mg/kgBB/jam yang kemudian diturunkan menjadi 8, 6, 4 mg/kgBB/jam dalam interval 10 menit dan 0,5-1 g/kgBB remifentanil. Pada kelompok I, anestesi induksi dilakukan dengan sevofl urane dan 50% NO di dalam oksigen. Pada kelompok S, anestesi spinal dilakukan dengan menggunakan levobupivacaine.

    Berikut hasil studi tersebut:1. Konsentrasi MDA plasma pada kelompok S meningkat bermakna pada periode 30 menit setelah torniket terpasang dan 6 jam pascatorniket dibandingkan dengan basal (p