AFIKSASI BAHASA DAYAK POMPAKNG DESA PENYALIMAU JAYA
KECAMATAN KAPUAS KABUPATEN SANGGAU
SKRIPSI
Oleh
PUTU EKA RESPATI
NIM 511100097
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PONTIANAK
2015
2
AFIKSASI BAHASA DAYAK POMPAKNG DESA PENYALIMAU JAYA
KECAMATAN KAPUAS KABUPATEN SANGGAU
SKRIPSI
Oleh
PUTU EKA RESPATI
NIM 511100097
Skripsi Diajukan sebagai Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada IKIP PGRI Pontianak
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PONTIANAK
2015
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Indonesia merupakan
negara dengan berbagai macam bahasa daerah. Selain sebagai alat penghubung
dalam masyarakat, bahasa daerah berfungsi sebagai lambang kebanggaan dan
identitas daerah. Selanjutnya menurut Karidalaksana (Yusi Rosdiana dkk.,
2009:1.13) mengemukakan bahwa bahasa adalah bunyi yang arbitrer yang
dipergunakan oleh anggota kelompok sosial untuk berkerja sama, berkomunikasi.
Keberadaan bahasa daerah juga sangat penting dalam pengembangan
bahasa Indonesia. Kosakata dalam bahasa daerah dapat dimanfaatkan sebagai
pemerkaya kosakata bahasa Indonesia. Dayak Pompakng adalah satu diantara sub
suku Dayak di Kabupaten Sanggau. Suku ini menyebut dirinya Dayak Pompakng
berdasarkan kebiasaan suku ini membuat permukiman cenderung dipingiran
sungai. Tepi sungai dalam bahasa kelompok suku ini disebut Pompakng.
Bahasa yang digunakn oleh masyarakat suku Dayak Pompakng dalam
komunikasi sehari-hari adalah bahasa Pompakng. Bahasa ini oleh kelompok suku
ini disebut juga dengan istilah kidoh atau bǝkidoh. Perpindahan orang Dayak
Pompakng ke sungai Kapuas terjadi sekitar abad ke-17. Letak Kecamatan Kapuas
Kabupaten Sanggau yaitu di tengah dan berada pada bagian barat daerah
Kabupaten Sanggau. Kecamatan Kapuas terdiri dari 20 desa dan 6 kelurahan
4
dengan luas wilayah 1.382,00 Km2. Desa Penyalimau Jaya, Rambin,
Nanga Biang, Lintang Pelaman, Sungai Alai, Semarangkai, Sungai Batu, Sungai
Munti, Lintang Kapuas, Belangin, Penyeladi, Tanjung Kapuas, Tanjung Sekayam,
Hilir Kota, Beringin, Bunut, Lape, Sungai Mawang, Sungai Sengkuang, Pana,
Mengkiang, Entakai, Kambong, Tapang Dulang, Botuh Lintang.
Mempertimbangkan dari batas wilayah yang telah dipaparkan di atas,
peneliti membatasi tempat dan lokasi penelitian yakni hanya berada di Dusun
Penyaliamu Hilir Desa Penyalimau Jaya, dengan beberapa pertimbangan.
Pertama, mayoritas penduduk Desa Penyalimau Hilir adalah suku asli Dayak dan
berbahasa Dayak Pompakng sehingga dapat membantu peneliti dalam melakukan
penelitian. Kedua, peneliti berasal dari suku Dayak Pompakng sehingga akan
memudahkan dalam pencarian data.
Alasan yang menjadi pertimbangan peneliti memilih bahasa Dayak
Pompakng sebagai objek penelitian sebagai berikut. Pertama, peneliti ingin
mendokumentasikan keaslian bahasa Dayak Pompakng kepada masyarakat luas.
Kedua, untuk menjaga kelestarian adat dan budaya bahasa Dayak Pompakng.
Ketiga, bahasa Dayak Pompakng tidak pernah digunakan dalam bentuk tulisan,
tetapi dalam bentuk lisan yaitu sebagai alat komunikasi antar sesama penutur
bahasa Dayak Pompakng baik dilingkungan keluarga, masyarakat dan dalam
upacara adat. Keempat, menggali dan menanamkan kembali nilai-nilai budaya
daerah sebagai upaya untuk membangun identitas dan menanamkan filter dalam
menyeleksi pengaruh budaya luar. Kelima, masyarakat dikecamatan ini mayoritas
5
menggunakan bahasa Dayak Pompakng termasuk pendatang di luar warga asli
juga menggunakan bahasa Dayak pompakng untuk berkomunikasi.
Penelitian mengenai afiksasi pernah dilakukan oleh Sujimanus Milo
(2014) dengan judul: Afiksasi Bahasa Dayak Sungkang di Kabupaten
Bengkayang, Weli (2014) dengan judul: Afiksasi Bahasa Dayak Iban Desa Nanga
Kepalan Kecamatan Ketungau. Fokus penelitian yang dianalisis tentang bentuk,
fungsi dan makna dari prefiks, sufiks, konfiks. Metode penelitian yang
digunakan peneliti yaitu deskriptif, bentuk penelitian dengan bentuk kualitatif dan
teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi teori.
Penelitian yang dilakukan memiliki persamaan yaitu mengenai afiksasi,
perbedaan dengan penelitian telah dilakukan oleh peneliti lain yaitu bahasa yang
diteliti menggunakan bahasa Dayak Pompakng. Fokus penelitian yaitu
menganalisis tentang bentuk, fungsi dan makna dari prefiks, infiks, sufiks dan
konfiks. Metode penelitian yang digunakan peneliti yaitu etnografi. Bentuk
penelitian dengan bentuk kualitatif dan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
digunakan yaitu triangulasi sumber.
Alasan peneliti memilih afiksasi sebagai objek penelitian karena
didasarkan beberapa hal. Pertama, afiksasi mempunyai peran penting dalam
pembentukan kata atau produktif, agar lebih jelas, dapat dilihat pada Prefik ber-
adalah imbuhan yang melekat pada bagian depan bentuk dasar (kata dasar). Prefik
ber- dalam bahasa Dayak Pompakng ber- (bo/ b). Bo + kosik = bkosik
(ber+lari= berlari). prefiks ber- (bo/ b) pada kata kosik (lari) pada kata di atas
menunjukan makna melakukan sesuatu sesuai dengan bentuk dasar. Kedua,
6
mendeskripsikan afiksasi bahasa Dayak Pompakng dalam bidang bentuk, fungsi
dan makna untuk menanamkan rasa kecintaan terhadap bahasa daerah. Ketiga,
afiksasi atau imbuhan terdapat pada mata pelajaran bahasa Indonesia pada
semester ganjil di kelas VII Sekolah Menengah Pertama pada bagian kebahasaan,
yaitu pada indikator Menggunakan kata berimbuhan dalam teks hasil observasi
dengan materi kata berimbuhan.
Keempat, sebagai upaya dalam mendukung perkembangan bahasa
Indonesia sebagai bahasa Nasional, terutama dalam usaha pengayaan
pembendaharaan kata bahasa Indonesia. Peneliti berharap penggunaan bahasa
Dayak Pompakng, sangatlah berperan penting untuk mempermudah pemahaman
peserta didik dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru pada sekolah
yang mayoritas muridnya suku Dayak Pompakng. Bahasa pengantar yang
digunakan merupakan bahasa ibu atau bahasa daerah yang merupakan bahasa
yang digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari oleh suku Dayak Pompakng.
Komunikasi menggunakan bahasa daerah secara tidak langsung menunjukan rasa
kepedulian dan melestarikan bahasa daerah berserta adat istiadatnya.
Harapan tidak selamanya menjadi kenyataan, harapan-harapan di atas
bertolak belakang dengan kenyataan. Banyaknya tenaga pengajar dari luar daerah
yang mengajar di Dusun Penyalimau hilir yang kurang memahami bahasa Dayak
Pompakng. Teknologi yang semakin canggih menjembatani hadirnya bahasa
asing sehingga banyak masyarakat lebih banyak berkomunikasi dengan bahasa
asing di luar bahasa Indonesia dan sedikit melupakan bahasa daerahnya.
7
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah umum
penelitian ini adalah “Bagaimanakah Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng Desa
Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau ?”.
Selanjutnya, masalah umum tersebut dapat menjadi sub-sub masalah sebagai
berikut.
1. Bagaimanakah bentuk, fungsi, dan makna Prefiks Bahasa Dayak Pompakng
Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau?
2. Bagaimanakah bentuk, fungsi, dan makna Infiks Bahasa Dayak Pompakng
Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau?
3. Bagaimanakah bentuk, fungsi, dan makna Sufiks Bahasa Dayak Pompakng
Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau?
4. Bagaimanakah bentuk, fungsi, dan makna Konfiks Bahasa Dayak Pompakng
Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah Mendeskripsikan Afiksasi
Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten
Sanggau.
Kemudian tujuan khusus masalah penelitian ini sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna Prefiks Bahasa Dayak Pompakng
Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.
8
2. Mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna Infiks Bahasa Dayak Pompakng
Desa Penyalimau Jaya Kapuas Kabupaten Sanggau.
3. Mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna Sufiks Bahasa Dayak Pompakng
Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.
4. Mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna Konfiks Bahasa Dayak
Pompakng Desa Penyalimau Jaya Kapuas Kabupaten Sanggau.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis dan praktis,
sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
a. Memperkuat dan mendukung teori-teori yang sudah ada yang
berhubungan dengan Afiksasi dalam Bahasa Dayak Pompakng Desa
Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan bagi
pembaca khususnya guru berkaitan dengan bidang pengajaran,
sehingga dapat mempermudah pelaksanaan pengajaran afiksasi dalam
bahasa Indonesia kepada murid-murid di sekolah Khususnya di daerah
Desa Penyalimau Jaya.
c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk melakukan
penelitian sejenis maupun lanjutan.
9
d. Temuan-temuan penelitian dapat pula menjadi informasi yang
berguna bagi lembaga sebagai bahan kajian untuk kemudian
dikembangkan dalam rangka kemajuan ilmu pendidikan khusus
mengenai bahasa daerah.
2. Manfaat Praktis
a. Siswa
Melalui penelitian ini diharapkan siswa menyadari pentingnya
melestarikan bahasa daerah dan meningkatkan motivasi belajar siswa
tentang afiks melalui bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya
Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.
b. Guru
Temuan-temuan yang dihasilkan melalui penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam rangka
melaksanakan proses pembelajaran di kelas, dengan harapan agar melalui
pengajaran afiksasi dengan Bahasa Dayak Pompakng dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa khususnya siswa di desa Penyalimau Jaya
Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.
c. Masyarakat
Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat dapat memupuk dan
menjaga kelestarian bahasa daerah serta termotivasi untuk mencintai
bahasa Dayak Pompakng.
10
d. Peneliti Lainnya
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi dan referensi
bagi peneliti-peneliti untuk meneliti bahasa khususnya bahasa daerah.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian memberikan gambaran jelas mengenai batasan
masalah yang ada dalam penelitian ini, maka diperlukan ruang lingkup yang
terdiri dari variabel penelitian dan definisi operasional. Adapun ruang lingkup
penelitian dalam penelitian ini adalah.
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian dapat di artikan sebagai gejala atau aspek yang diteliti
dalam sebuah penelitian yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi variabel penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan variabel
tunggal yaitu” Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng”.
2. Definisi Operasional
Definisi operasional ini dimaksudkan untuk menghindari salah penafsiran
terhadap beberapa istilah yang digunakan agar tetap tercipta suatu persepsi
yang sama. Definisi operasional adalah penjabaran aspek-aspek tentang
definisi yang diangkat oleh peneliti dengan merujuk pada argumentasi yang
dikemukakan di landasan teori. Adapun definisi operasional yang digunakan
dalam penelitian ini adalah.
11
a. Afiksasi
Afiksasi proses morfologis dengan cara memberikan imbuhan baik
berupa awalan, sisipan, gabungan atau akhiran pada morfem lainnya.
b. Prefiks
Prefiks adalah imbuhan yang melekat di depan bentuk dasar ( kata
dasar). Prefiks juga disebut imbuhan awal atau lebih lazim disebut
awalan. Macam-macam Prefiks: meN-, peN, ber-, ter-, di-, per-, ke-.
c. Infiks
Infiks imbuhan yang melekat di tengah bentuk dasar. karena
melekatnya menyisip di tengah kata dasar maka disebut imbuhan
sisipan atau lazim disebut sisipan. Macam-macam sisipan/infiks: -el, -
em-, -er-.
d. Sufiks
Sufiks adalah imbuhan yang melekat pada bentuk dasar (kata dasar)
sufiks juga disebut imbuhan akhir atau lebih lazim disebut akhiran.
Macam-macam sufiks/akhiran: -an, -kan, -i, -nya.
e. Konfiks
Konfiks adalah imbuhan gabungan antara prefiks dan sufiks. Kedua
macam afiks tersebut melekat secara bersama-sama pada satu bentuk
dasar pada bagian depan dan belakangnya. Macam-macam
konfiks/imbuhan gabungan: ke-an, pe-an, ber-an, per-an, se-nya.
12
f. Bahasa
Bahasa adalah bunyi yang dikeluarkan oleh alat ucap manusia bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap tersebut haruslah mengandung arti dan
digunakan secara arbiter oleh para anggota kelompok sosial untuk
berkerja sama dan berkomunikasi.
g. Dayak Pompakng
Dayak Pompakng adalah satu di antara sub suku Dayak di Kabupaten
Sanggau. Perpindahannya terjadi sekitar abad ke-17. Suku ini menyebut
dirinya Dayak Pompakng berdasarkan kebiasaan suku ini membuat
pemukiman cenderung dipinggiran sungai. Pinggiran atau pantai dalam
bahasa kelompok suku ini disebut Pompakng. Bahasa ini oleh kelompok
suku ini disebut juga dengan istilah kidoh atau bǝkidoh.
BAB II
AFIKSASI BAHASA DAYAK POMPAKNG
A. Hakikat Bahasa
Bahasa Indonesia telah mencapai perkembangan yang luar biasa, baik dari
segi jumlah penggunanya, maupun dari segi sistem tata bahasa dan kosakata serta
maknanya. Bahasa dapat didefinisikan sbagai suatu sistem tanda arbitrer (mana
suka) yang konvensional. Berdasarkan ciri sistem, bahasa bersifat sistematik dan
sistemik. Bahasa bersifat sistematik karena mengukuti ketentuan-ketentuan atau
kaidah-kaidah yang teratur.
Lambang bahasa diwujudkan dalam bentuk bunyi, yang berupa satuan
bahasa, seperti kata atau gabungan kata. Sebagai sebuah lambang, untuk
memahaminya bahasa perlu dipelajari. Apabila tidak, kita tidak akan tahu apa-apa
mengenai bahasa. Bahasa itu adalah bunyi, tidak semua bunyi digolongkan
sebagai bahasa. Bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia saja yang dapat
digolongkan bahasa. Tidak semua bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia dapat
disebut bahasa. Ramlan (2014:1) menjelaskan hakikat bahasa adalah bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bunyi yang dihasilkan alat ucap itu haruslah
mengandung arti. Bahasa juga bersifat sistemik karena bahasa itu sendiri
merupakan suatu sistem atau subsistem-subsistem.
14
Karidalaksana (Yusi Rosdiana dkk., 2009:1.13) mengemukakan bahwa
bahasa adalah bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok
sosial untuk berkerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri. Ramlan
(2014:3) menjelaskan fungsi bahasa adalah kegunaan bahasa. Lazimnya ada lima:
sebagai alat komunikasi, alat mengekspresikan diri, alat untuk berintegrasi dan
beradaptasi sosial, alat kontrol sosial, dan alat untuk berpikir. Bahasa mempunyai
peran penting dalam sebuah negara menurut Muslich (2010:9) bahwa di dalam
kedudukanya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1. bahasa resmi kenegaraan,
2. bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan,
3. bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
pemerintah, dan
4. bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan
ilmu pengetahuan serta teknologi moderen.
Sejalan dengan itu Nasucha (2012:10) menjelaskan kedudukan dan
fungsi bahasa Indonesia adalah.
a. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.
b. Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggan Nasional.
c. Bahasa Indonesia sebangai Lambang Identitas Nasional.
d. Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu Suku Bangsa.
e. Bahasa Indonesia sebagai Alat Penghubung Antar Daerah dan
antar Budaya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan hakikat bahasa
merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bunyi yang dihasilkan
alat ucap itu harus lah mengandung arti. Bahasa merupakan lambang bunyi yang
arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk berkerja
sama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri. Bahasa mempunyai fungsi dan
kedudukan yang sangat penting dalam sebuah negara.
15
B. Afiksasi
Afiksasi merupakan proses pembentukan kata dengan membubuhkan afiks
atau imbuhan pada bentuk dasar. Cara pembentukan kata dengan afiks tersebut
tergolong cara yang sangat produktif dalam pembentukan kata dalam bahasa
Indonesia. Rohmadi (2010:46) menyatakan bahwa “Afiksasi adalah proses
morfologis dengan cara memberikan imbuhan baik berupa awalan, sisipan,
akhiran dan gabungan pada morfem lainnya. Sejalan dengan itu, Ramlan
(2009:55) mengungkapkan “Afiksasi adalah suatu satuan gramatik trikat dalam
suatu kata yang merupakan unsur yang bukan kata dan pokok kata, yang
memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata
atau pokok kata baru.
Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Putrayasa (2010:5)
yang berhubungan dengan Afiksasi atau pengimbuhan. Putrayasa mengatakan:
“Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan
membubuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal
maupun kompleks”. Sejalan dengan itu Muslich (2010:38) mengungkapkan
afiksasi iyalah peristiwa pembentukan kata sengan jalan membubuhkan afiks pada
bentuk dasar. Mulyono (2013:75) menjelaskan “Afiksasi adalah proses
pembentukan kata dengan cara membubuhkan afiks terhadap bentuk dasar baik
yang berupa bentuk kata, kata asal maupun bentuk kata yang lain”.
Afiksasi atau imbuhan sangat produktif dalam bahasa Indonesia. Hal
tersebut terjadi karena bahasa Indonesia tergolong kata bersistem “aglutnasi”.
16
Sistem aglutnasi adalah sistem bahasa yang pada proses pembentukan unsur-
unsurnya dilakukan dengan cara menempelkan unsur atau bentuk lainnya.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai afiksasi atau pembubuhan
afiks, peneliti dapat simpulkan bahwa afiksasi merupakan proses, pembentukan
kata baru dengan cara meletakan afiks atau imbuhan pada suatu bentuk dasar yang
memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata
baru.
1. Bentuk Afiks
Bentuk afiks adalah proses morfologis dengan cara memberikan
imbuhan baik berupa awalan, sisipan, gabungan atau akhiran pada bentuk
dasar (kata dasar), dalam istilah linguistik dikenal bermacam-macam afiks
dalam proses pembentukan kata. Alwi (2008:31) menjelaskan afiks atau
imbuhan merupakan bentuk terikat yang dipakai untuk menurunkan kata.
Sedangkan Rohmadi (2010:46) menjelaskan afiks adalah bentuk linguistik
yang keberadaannya hanya untuk melekatkan diri pada bentuk-bentuk lain
sehingga mampu menimbulkan makna baru terhadap bentuk yang
dilekatinya.
Sejalan dengan pendapat tersebut Muslich (2010:41) menjelaskan
afiks adalah bentuk kebahasaan terikat yang hanya mempunyai arti
gramatikal, yang merupakan unsur langsung suatu kata, tetapi bukan
merupakan bentuk dasar, yang memiliki kesanggupan untuk membentuk
kata baru. Ramlan (2014:57) mengemukakan afiks adalah suatu satuan
gramatik terikat yang di dalam suatu kata merupakan unsur yang bukan
17
kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada
satuan-satuan lain untuk membentuk kata lalin untuk membentuk kata
baru. Robins (Ida Bagus Putrayasa, 2010:7) mengemukakan, afiks dapat
dibagi secara formal menjadi tiga kelas utama sesuai dengan posisi yang
didudukinya dalam hubungan dengan morfem dasar, yaitu prefiks, sufiks
dan konfiks.
Afiks dari segi penempatannya, afiks-afiks tersebut dapat dibedakan
menjadi beberapa kelompok. Jenis-jenis afiks tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Prefiks (awalan), yaitu afiks yang diletakan di depan bentuk
dasar. Contohnya : meN-, peN-,ber-, ter-, di-, per-,ke-.
2. Infiks (sisipan), yaitu afiks yang di letakan di tengah kata dasar.
Contohnya: -el, em, –er.
3. Sufiks (akhiran), yaitu afiks yang diletakan di belakang bentuk
dasar. Contohnya: -an, -kan, -i.-nya.
4. Konfiks, yaitu afiks yang terdiri atas dua unsur yaitu di depan dan
di belkang bentuk kata dasar, contoh: ke-an, pe-an, ber-an, per-
an, se-nya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti dapat simpulkan
bahwa afiks adalah afiks atau imbuhan merupakan bentuk terikat dalam
suatu kata merupakan unsur yang bukan kata, yang memiliki kesanggupan
untuk membentuk kata baru.
18
a. Bentuk Prefiks
Prefiks adalah imbuhan yang melekat di depan bentuk dasar (
kata dasar). Perfiks juga disebut imbuhan awal atau lebih lazim disebut
awalan ( Rohmadi, 2010:53).
1) Bentuk Prefiks meN-
Bentuk prefiks meN- dalam pembentukan kata mengalami
perubahan bentuk sesuai dengan kondisi morfem yang mengikutinya.
N (kapital) pada prefiks meN- tidak bersifat bebas, tetapi akan
mengalami perubahan bentuk sesuai dengan inisial morfem yang
mengikutinya. Prefiks meN- dapat berubah menjadi me-, mem-, men-,
meny-, meng-, menge-. Keenam perubahan bentuk prefiks meN-
disebut alomorf dari prefiks meN- (Putrayasa, 2010:10).
a) Prefiks meN- berubah menjadi meng- jika diikuti oleh bentuk
dasar yang bermula dengan fonem /k/, /g/, /h/, /kh/, dan semua
vokal (a, i, u, e, o). Contoh:
meN- + ambil= mengambil
meN- + ikat= mengikat
meN- + ukur= mengukur
meN- + olah= mengolah
meN- + gulung= menggulung
meN- + harap= mengharap
meN- + khusus= mengkhusus
19
b) Prefiks meN- berubah menjadi me- jika diikuti oleh bentuk
dasar yang bermula dengan fonem /l/, /m/, /n/. Contoh:
meN- + latih= melatih
meN- + makan= memakan
meN- + namai= menamai
c) Prefiks meN- berubah menjadi men- jika diikuti bentuk dasar
yang bermula dengan fonem /d/, dan /t/. Fonem /t/ mengalami
peluluhan. Contoh:
meN- + datang= mendatang
meN- + tanam= menanam
d) Prefiks meN- berubah menjadi mem- jika diikuti oleh bentuk
dasar yang bermula dengan fonem /b/, /p/, /f/,. Fonem /p/
mengalami peluluhan. Contoh:
meN- + batu= membatu
meN- + pukul= memukul
meN- + fitnah= memfitnah
e) Prefiks meN- berubah menjadi meny- jika diikuti oleh bentuk
dasar yang bermula dengan morfem, /s/, dan /sy/. Fonem /s/
mengalami peluluhan. Contoh:
meN- + sayangi = menyayangi
meN- + sadarkan= menyadarkan
meN- + sucikan= menyucikan
20
f) Prefiks meN- berubah menjadi menge- jika diikuti oleh bentuk
dasar yang bersuku satu. Contoh:
meN- + tik = mengetik
meN- + bom= mengebom
meN- + cek = mengecek
2) Bentuk Prefiks peN-
Prefiks peN- mengalami perubahan bentuk sesuai dengan kondisi
bentuk dasar yang mengikutinya. Prefiks peN-dapat berubah menjadi
pe-, pen-, pem, peng-, peny- dan penge-. Keenam bentuk tersebut
merupakan alomorf dari prefiks peN-. Nadia (Putrayasa, 2010:14)
mengatakan bahwa pe-, dan peN- merupakan alomorf-alomorf yang
dapat dijelaskan secara morfologis. Dengan demikian, di antara
alomorf-alomorf perlu ditentukan yang mana alomorf dasar dan yang
bukan.
a) Prefiks peN- berubah menjadi peng- jika di ikutibentuk dasar
yang bermula dengan fonem /k/, /g/, /h/, /kh/ dan semua vokal
(a,i,u,e,o). Fonem /k/ mengalami peluluhan. Contoh:
pen- + ambil= pengambil
pen- + ikat= pengikat
pen- + ukur= pengukur
pen- + olah= pengolah
pen- + eja= pengeja
pen- + kotbah= pengotbah
21
pen- + garap= penggarap
pen- + harap= pengharap
pen- + khianat= pengkhianat
b) Prefiks peN- berunah menjadi pe- jika diikuti oleh bentuk dasar
yang bermula dengan fonem /l/, /m/, /n/, /ng/, /r/, dan /w/.
Contoh:
peN- + latih= pelatih
peN- + makan= pemakan
peN- + nyanyi= penyanyi
peN- + ramal= peramal
peN- + waris= pewaris
c) Prefiks peN- berubah menjadi pen- jika di ikuti oleh bentuk
dasar yang bermula dengan fonem /b/, dan /t/. Fonem /t/,
mengalami peluluhan. Contoh:
peN- + datang= pendatang
peN- + tanam= penanam
d) Prefiks peN- berubah menjadi pem- jika diikuti bentuk dasar
yang bermula dengan fonem /b/, /p/, /f/. Fonem /p/ mengalami
peluluhan. Contoh:
peN- + bantu= pembantu
peN- + pukul= pemukul
peN- + fitnah= pemfitnah
22
e) Prefik peN- berubah menjadi peny- jika di ikuti bentuk dasar
yang bermula dengan fonem /s/. Fonem /s/ mengalami
peluluhan. Contoh:
peN- + sayang= penyayang
peN- + suci= penyuci
f) Fungsi peN- berubah menjadi penge- jika diikuti oleh bentuk
dasar yang bersuku satu. Contoh:
peN- + tik= pengetik
peN- + bom= pengebom
peN- + cek= pengecek
peN- + pel= pengepel
peN- + rem= pengerem
3) Bentuk Prefiks ber-
Prefiks ber- juga dapat mengalami perubahan bentuk. Terdapat
tiga bentuk yang dapat terjadi jika prefiks ber- diletakan pada bentuk
dasar. Ketiga bentuk tersebut adalah be-, ber-, dan bel- (Rohmadi,
2010:70).
a) Prefiks ber- berubah menjadi be- jika di tempatkan pada
bentuk dasar yang bermula dengan fonem /r/. Contoh:
ber- + rantai= berantai
ber- + tani= berntai
ber- + runding= berunding
ber- + kerja= berkerja
23
b) Prefiks ber- tidak mengalami perubahan jika ditempatkan pada
bentuk dasar yang bentuk pertamanya tidak bermula dengan
fonem /r/. Contoh:
ber- + main= bermain
ber- + kerudung= berkerudung
ber- + dasi= berdasi
c) Prefiks ber- berubah menjadi bel- jika dilekatkan pada bentuk
dasar ajar. ber-+ ajar= belajar
4) Bentuk Prefiks ter-
Prefiks ter- mempunyai alomorf ter- dan tel-. Bentuk tel-, dan
ter -hanya terjadi pada kata-kata tertentu seperti telanjur dan
terlentang (Putrayasa, 2010:19).
5) Bentuk Prefiks di-
Prefiks di- tidak mempunyai variasi bentuk. Prefiks di- hanya
melekat pada kata kerja pasif dan tidak mengalami perubahan
(Rohmadi, 2010:66).
a) Prefiks di-. Contoh:
di + pukul= dipukul
di + ambil = diambil
24
6) Bentuk Prefiks per-
Prefiks per- mempunyai varian yang sama dengan prefiks ber- .
Contoh:
a) alomorf per- adalah pe- jika bentuk dasarnya berfonem awal r,
contoh: per- + rusak = perusak
b) alomorf per- adalah pel- jika melekat pada bentuk dasar “ajar”,
contoh: per- + ajar = pelajar
7) Bentuk Prefiks ke-
Prefiks ke- tidak mengalami perubahan bentuk pada saat
digabungkan dengan bentuk dasar. Perlu diperhatikan adalah antara ke-
sebagai prefiks dan ke- sebagai kata depan. Ke- sebagai kata depan
kedudukannya sama seperti kata depan di, dan dari. Oleh karena itu,
sebagai kata depan penulisannya dipisahkan.
Prefiks ke- berfungsi membentuk kata benda dan bilangan.
Dalam fungsinya sebagai pembentuk kata benda, penggunaan prefiks
ke- menjadi tidak produktif. Penggunaan prefiks ke- terbatas pada kata-
kata ketua, kehendak dan kekasihs, sedangkan dengan sebagai
bilangan, penggunaan prefiks ke- masih produktif, contah: keempat,
kelima, keenam (Putrayasa, 2010:22).
8) Bentuk Prefiks se-
Prefiks se- tidak mengalami perubahan bentuk ketika melekat
pada morfrm lain. Contoh: Se- + asal= seasal
25
b. Bentuk Infiks
Infiks yang terdapat dalam bahasa Indonesia adalah -el-, -em-, -er-.
Pembentuk kata dengan infiks adalah dengan menyisipkan infiks tersebut
di antara konsonan dan vokal pada suku pertama kata dasar (Putrayasa,
2010:26). Contoh :
gigi + -er-= gerigi
tunjuk + -el-= telunjuk
guruh + -em-= gemuruh
c. Bentuk Sufiks
Sufiks atau akhiran adalah morfem terikat yang diletakan di belakang
satu bentuk dasar dalam membentuk kata. Jumlah sufiks dalam bahasa
Indonesia terbatas, yaitu -an, -i, -kan, dan -nya (Putrayasa, 2010:27).
1) Bentuk Sufiks -an
Sufiks –an sangat produktif dalam membentuk kata dalam bahasa
Indonesia. Sufiks -an tidak mengalami perubahan bentuk dalm
penggabungan dengan unsur-unsur lain.
Contoh:
pukul+-an= pukulan
manis+-an= manisan
2) Bentuk Sufiks –kan
Sufiks -kan tidak mengalami perubahan bentuk.
Contoh: lempar+-kan= lemparkan
26
3) Bentuk Sufiks –i
Sufiks -i tidak mengalami perubahan bentuk.
Contoh: lempar+-i= lempari
4) Bentuk Sufiks –nya
Sufiks -nya menempel pada bagian belekang bentuk kata dasarnya.
Contoh: rupa +-nya= rupanya
d. Bentuk Konfiks
Konfiks adalah kesatuan afiks yang secara bersama-sama
membentuk sebuah kelas kata (Putryasa, 2010:36).
1) Bentuk Konfiks ke-an
Sebagai konfiks maka ke-an melekat bersama-sama dengan
bentuk dasarnya. ke-an langsung membentuk kata baru dengan bentuk
dasar sehingga bukan di bentuk dengan -an atau -kn terlebih dahulu.
Contoh:
adil+ke-an= keadilan
bodoh+ke-an= kebodohan
2) Bentuk Konfiks pe-an
Konfis pe-an yang melekat pada bentuk dasar mengalami nasal
karena itu konfiks ini harus mengikuti nasalisasi.
Contoh:
pe-an +baca= pembacaan
pe-an +cabut= pencabutan
pe-an +sulam= penyulaman
27
3) Bentuk Konfiks ber-an
Konfiks ber-an melekat pada morfem saling (tibal balik)
terutama jika kata tersebut diulang. Contoh: ber-an+rkirim-kirim=
berkirim-kiriman
4) Bentuk Konfiks per-an
Konfiks per-an membentuk kata benda dari jenis kata lain yang
bukan kata benda. Contoh:
per-an+satu (kata bilangan)= persatuan
per-an+budak ( kata benda)= perbudakan
5) Bentuk Konfiks se-nya
Konfik se-nya melekat pada kata sifat. Contoh:
se-nya+layak= selayaknya
se-nya+baik= sebaiknya
se-nya+sungguh= sesungguhnya
2. Fungsi Afiks
Fungsi afiks sebagai morfem terikat afiks mempunyai fungsi dalam
membentuk kata atau bentuk kompleks (Rohmadi, 2010:39).
a. Fungsi Prefiks
Afiks yang diletakkan di depan bentuk dasar berfungsi membentuk
kata baru (Putrayasa, 2010:10).
1) Fungsi Prefiks meN-
Fungsi prefiks meN- membentuk kata kerja transitif maupun kata
kerja aktif intransitif.
28
a) Membentuk kata kerja aktif transitif. Contoh:
meN-+pukul= memukul
meN-+baca= membaca
meN-+tulis= menulis
b) Membentuk kata kerja aktif intransitif. Contoh:
meN-+tari= menari
meN-+nyanyi= menyanyi
c) Mengubah kata benda menjadi kata sifat. Contoh:
meN-+batu (kata benda) menjadi membatu (kata sifat)
meN-+gunung ( kata benda) menjadi menggunung (kata
sifat)
2) Fungsi Prefiks peN-
Fungsi dari prefiks peN- adalah membentuk kata benda .
Namun, terdapat prefiks penN- yang termaksuk ke dalam golongan
kata lain, yaitu golongan kata sifat. Contoh:
meN-+takut=penakut
meN-+marah=pemarah
3) Fungsi Prefiks ber-
Fungsi dari prefiks ber- adalah membentuk kata-kata yang
termasuk dalam golongan kata kerja. Contoh:
ber-+main=bermain
ber-+siul=bersiul
ber-+jalan=berjalan
29
4) Fungsi Prefiks ter-
Fungsi prefiks ter- dan di sama-sama berfungsi membentuk
kata kerja pasif. Contoh:
ter-+bakar= terbakar
ter-+bawa= terbawa
ter-+tarik= tertarik
5) Fungsi Prefiks di-
Fungsi prefiks di- tidak mempunyai fungsi mengubah jenis kata
. Fungsi utama prefiks di- iyalah membentuk kata kerja pasif.
Contoh:
di-+pukul= dipukul di-+ambil= diambil
6) Fungsi Prefik per-
Membentuk kata kerja dari kata lain yang bukan termaksuk
kata kerja. Contoh: per- + kecil = perkecil
7) Fungsi prefiks ke-
Membentuk kata benda yang berasal bukan dari kata benda
namun hanya beberapa kata. Contoh:ke-+kasih (sifat) =kekasih
(kata benda)
Jika bentuk dasarnya termaksuk bentuk bilangan maka prefiks
ke- tidak mengubah jenis kata. Contoh: ke-+satu= kesatu
30
8) Fungsi Prefiks se-
Mengubah jenis kata. Contoh:
se-+ lalu = selalu (kata keterangan)
se-+ sudah= sesudah (kata sambung)
b. Fungsi Infiks
Infiks berfungsi untuk membentuk kata-kata baru dan biasanya
jenis kata tidak bebeda dengan kata dasarnya (Putrayasa, 2010:26).
1) Membentuk kata benda. Contoh:
tunjuk +-el-= telunjuk
2) Tidak mengubah jenis kata. Contoh:
sidik +-el-= selidik
c. Fungsi Sufiks
Afiks yang diletakan di belakang bentuk dasar berfungsi
membentuk kata baru (Putrayasa, 2010:28).
1) Fungsi Sufiks –an
Membentuk kata benda yang pada umumnya berasal dari
jenis kata kerja. Contoh:tulis+-an= tulisan
2) Fungsi Sufiks kan-
Membentuk kata kerja dari kata bukan kata kerja. Contoh:
lempar+-kan= lemparkan
3) Fungsi Sufiks -i
Membentuk kata kerja dari kata bukan kata kerja. Contoh:
lempar+-i= lempari
31
4) Fungsi Sufiks –nya
Membentuk kata benda dan kata keterangan. Contoh:
besar+-nya = besarnya
rupa+-nya= rupanya
d. Fungsi Konfiks
Afiks yang terdiri atas dua unsur yaitu di depan dan di belakang
bentuk kata dasar berfungsi membentuk kata baru (Putrayasa,
2010:36).
1) Fungsi Konfiks ke-an
Membentuk kata benda, kata kerja pasif dan kata sifat,
Contoh:
malas+ke-an= kemalasan
lihat+ke-an= kelihatan
hilang+ke-an= kehilangan
2) Fungsi Konfiks per-an
Membentuk kata benda dari jenis lain yang bukan jenis kata
benda. Contoh:
satu (kata bilangan) + per-an= persatuan
3) Fungsi Konfiks ber-an
Membentuk kata kerja. Contoh:
datang + ber-an = berdatangan
32
4) Fungsi Konfiks pe-an
Membentuk kata benda dari kata lain yang bukan kata benda.
Contoh: tanam+pe-an= penanaman
5) Fungsi Konfiks se-nya
Membentuk kata keterangan, dalam pemakaian sehari-hari
dikombinasikan dengan bentuk kata ulang.
Contoh:dingin+se-nya= sedingin-dinginnya
3. Makna Afiks
Makna adalah hubungan dalam arti kesepaduan antara bahasa dan alam di
luar bahasa atau segala ujaran dan semua hal yang ditunjukan (Ramlan,
2012:103).
a. Makna Prefiks
Makna prefiks dalam bahasa Indonesia membentuk sebagai makna
seperti menyatakan proses, melakukan tindakan, berada dalam dan
menyatakan sesuatu perbuatan yang aktif (Ramlan, 2012:105).
1) Prefiks meN
a) Menyatakan makna proses. Contoh:
meN-+tinggi= meninggi
b) Melakukan tindakan berhubungan dengan apa yang tersebut
pada bentuk dasar. Contoh:
meN+potong= memotong
c) Menyatakan suatu perbuatan yang aktif. Contoh:
men+gambil= mengambil
33
2) Prefiks ber-
a) Menyatakan suatu perbuatan yang aktif, contoh:
ber-+main= bermain
ber-+lari = berlari
b) Menyatakan keadaan. Contoh:
ber-+duka= berduka
c) Menyatakan kumpulan. Contoh:
ber-+tiga= bertiga
ber-+empat= berempat
d) Menyatakan melakukan perbuatan brhubungan dengan apa
yang di sebutkan pada kata dasar, contoh: ber-+suara= bersuara
3) Prefiks se-
a) Menyatakan makna satu.
Contoh: se-+hari= sehari
b) Menyatakan makna seluruh.
Contoh: se-+Kampung= sekampung
c) Menyatakan makna sama seperti.
Contoh: se-+panjang= sepanjang
4) Prefiks ke-
a) Membentuk kata benda yang mengandung arti. Contoh:
ke-+kasih= kekasih
34
b) Membuat kata bilangan/kumpulan. Contoh:
ke-+dua= kedua
ke-+tiga= ketiga
5) Prefiks ter-
a) Menyatakan makna tidak sengaja. Contoh:
ter-+kejut= terkejut
ter-+belah= terbelah
ter-+pisah= terpisah
b) Menyatakan makna paling. Contoh: ter-+akhir= terakhir.
6) Prefiks di-
a) Menyatakan makna dikenai pekerjaan. Contoh:
di-+ikat=diikat
di-+hanyut= dihanyut
b) Menyatakan makna diberi atau dipasangkan. Contoh:
di-+harga= diharga
b. Makna Infiks
Makna infiks dalam bahasa indonesia adalah menyatakan banyak dan
bermacam-macam (Putrayasa, 2010:27).
1) Menyatakan banyak dan bermacam-macam. Contoh:
gigi+-er-= gerigi
35
c. Makna Sufiks
Makna sufiks dalam bahasa Indonesia membentuk makna seperti
menyatakan perbuatan, makna tindakan berulang-ulang, menyatakan makna
kuasatif (Ramlan, 2012:134).
1) Sufiks –an
a) Menyatakan suatu yang berhubungan dengan perbuatan
yang tersebut pada kata dasar. Contoh:
makan+-an= makanan
tari+-an= tarian
b) Menyatakan makna kumpulan atau seluruh. Contoh:
pingir+-an= pingiran
darat+-an= daratan
kotor+-an= kotoran
c) Menyatakan makna tempat. Contoh: kubur+an= kuburan
b. Sufiks –kan
1) Menyatakan makna melakukan pekerjaan untuk orang lain.
Contoh:
lempar+-kan= lemparkan
buka+-kan= bukakan
2) Menyatakan makna membuat jadi.
Contoh: besar+-kan = besarkan
3) Menyatakan makna pekerjaan yang dilakukan dengan usaha.
Contoh: dengar+kan=dengarkan
36
c. Sufiks –nya
1) Menyatakan makna sebuah situasi. Contoh:
besar+-nya= besarnynyaa
malu+-nya= malu
2) Menyatakan makna sebagai kata benda. Contoh:
buah+-nya=buahnya
anak+-nya= anaknya
d. Makna Konfiks
Makna konfiks dalam bahasa Indonesia membentuk sebagai makna
seperti menyatakan menyatakan suatu abstrak atau hal, menyatakan hal
melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan, melakukan
tindakan, menyatakan perihal yang tersebut pada bentuk dasar, dan
menyatakan makna perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan
oleh banyak pelaku (Ramlan, 2012:150).
1) Konfiks ke-an
a) Menyatakan suatu abstrak atau hal.
Contoh: panas+ke-an = kepanasan
b) Menyatakan makna dapat dikenai perbuatan yang tersebut
pada bentuk dasar atau makna dapat dikenai perbuatan yang
tersebut pada bentuk dasar atau menyatakan makna dapat di...
Contoh:
lihat+ke-an= kelihatan (dapat dilihat)
padat+ke-an=kepadatanan(dapat dipadat)
37
c) Menyatakan makna dalam keadaan tertimpa akibat perbuatan.
Contoh: jatuh+ke-an= kejatuhan
2) Konfiks ber-an
a) Menyatakan makna perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar
dilakukan oleh banyak pelaku.
Contoh: jatuh+ ber-an = berjatuhan
b) Menyatakan bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar
dilakukan berulang-ulang.
Contoh: goyang+ber-an= bergoyangan
3) Konfiks pen-an (po-ah/p-ah)
a) Menyatakan makna cara. Contoh: buat+peN-an= pembuatan
b) Menyatakan makna hasil perbuatan yang tersebut pada bentuk
dasar. Contoh: cabut+ peN-an=pencabutan
c) Menyatakan makna tempat melakukan perbuatan yang tersebut
pada kata yang sejalan. Contoh:buang+peN-an= pembnuangan
4) Konfiks se-nya
a) Menyatakan makna tingkatan yang paling tinggi yang dapat
dicapai. Contoh: tinggi + se-nya = setingginya
b) Menyatakan keadaan yang diharapkan.
Contoh: benar+se-nya= sebenarnya
38
C. Sejarah Dayak Pompakng
Asal-usul suku Dayak Pompakng penuturan tetua suku ini berasal dari
kampung Borakng dan Kamokng. Dayak Pompakng adalah satu di antara sub
suku Dayak di Kabupaten Sanggau. Perprindahan orang Dayak Pompakng ke
pantai kapuas terjadi sekitar abad ke-17. Hal ini dapat diketahui berdasarkan
fakta bahwa mereka yang sekarang ini ada dan menghuni kampung yang baru
adalah keturunan generasi ke lima. Jika dihitung rata-rata pergenerasi lima puluh
tahun, maka migrasi orang dayak pompakng dari Borakng dan Kamokng berarti
terjadi sekitar 300 tahun yang lampau.
Migrasi orang Dayak Pompakng terjadi karena di daerah asal mereka
terjadi wabah dan bencana. Pada waktu itu muncul semacam bencana yang aneh.
Kampung mereka diserbu ribuan kodok. Di mana-mana terdapat kodok, bahkan
naik sampai ke rumah, masuk ke tempat tidur dan dapur. Singkatnya memenuhi
rumah mereka. Peristiwa ini menyadarkan mereka bahwa kampung itu sudah
tidak cocok lagi untuk di huni. Sebagian dari mereka lalu pergi meninggalkan
kampungdan mencari tempat lain.
Suku ini menyebut dirinya Dayak Pompakng berdasarkan kebiasaan suku
ini membuat pemukiman cenderung dipinggiran sungai. Pantai dalam bahasa
kelompok suku ini disebut Pompakng. Bahasa yang digunakn oleh masyarakat
suku Dayak Pompakng dalam komunikasi sehari-hari adalah bahasa Pompakng.
Bahasa ini oleh kelompok suku ini disebut juga dengan istilah kidoh atau
bǝkidoh.
39
Dialek ini dalam wilayah Kabupaten Sanggau Kapuas, hampir susah
dibedakan dengan bahasa yang digunakan oleh suku Melayu Sanggau yang
disebut Sinan yang dikenal dengan istilah bahasa bekonay-konay. Suku Dayak
Pompang mempunyai hukum adat yang diurus oleh pengurus adat dan ketua adat
Adat atau peraturan tersebut harus ditaati dan dijaga demi kehidupan yang adil
dan rukun. Suku Dayak Pompakng sangat menentang terjadinya pernikahan
sedarah atau mempunyai ikatan keluarga karana jika dilangar akan dikenakan
sangsi adat yang sangat besar dan akan mengakibatkan bencana jika hal tersebut
terjadi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Bentuk Penelitian
1. Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut
Emzir (2012:143) etnografi adalah suatu bentuk penelitian yang berfokus
pada makna sosiologi melalui observasi lapangan. Menurut Moleong
(2014:25) menjelaskan etnografi adalah gagasan budaya terikat dengan
persoalan etnis dan lokasi geografis tetapi sekarang hal itu diperluas dengan
memasukan setiap kelompok dalam satu organisasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka metode penelitian yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode Etnografi.
2. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian kualitatif tidak menggunakan perhitungan,
maksudnya data yang akan dianalisis tidak berbentuk angka-angka.
Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang disebut pendekatan
investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara
bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang ditempat
penelitian (Syamsuddin, 2011:73). Krik dan Miller (Ismawati, 2011:10)
mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan
41
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang
tersebut dalam bahasa dan peristilahannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka bentuk penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk kualitatif.
B. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat penelitian dilakukan. Penelitian ini
dilakukan di Dusun Penyalimau Hilir Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas
Kabupaten Sanggau.
C. Data dan Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian ini ialah kata-kata dan selebihnya
adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu
pada bagian ini jenis data dibagi ke dalam kata-kata, sumber data tertulis, dan
foto.
1. Data
Data dalam penelitian ini adalah Afiksasi yang terdapat dalam Bahasa
Dayak Pompakng yang digunakan oleh masyarakat di Desa Penyalimau Jaya,
Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau. Data-data berupa tuturan hasil
rekaman selanjutnya ditranskripkan/salin ke dalam bentuk teks tertulis dan
dianalisis sesuai dengan masalah dan submasalah penelitian.
42
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
menggunakan afiks Bahasa Dayak Pompakng yang digunakan atau dituturkan
di Desa Penyalimau Jaya, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau dalam
kehidupan sehari-hari.
D. Teknik dan Alat Pengumpul Data
1. Teknik Pengumpul Data
a. Teknik Simak dan Libat Cakap
1) Simak
Merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data
dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa yang dituturkan
oleh informan dan masyarakat.
2) Libat Cakap
Disebut teknik libat cakap, karena peneliti terlibat langsung
dalam dialog atau percakapan antara informan dan masyarakat.
Disamping itu, peneliti juga memperhatikan penggunaan bahasa
lawan bicaranya. Peneliti juga ikut serta dalam pembicaraan aktif
dapat pula reseptif. Dalam teknik simak libat cakap ini peneliti
menggunakan alat perekam berupa Handphone Recorder untuk
merekam pembicaraan yang dituturkan oleh informan dan
masyarakat.
43
b. Komunikasi Langsung
Wawancara merupakan satu di antara bentuk teknik
pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian kualitatif.
Untuk mendapatkan data peneliti menggunakan lembar wawancara
yang mengandung afiksasi untuk dijadikan bahan percakapan.
c. Teknik Catat dan Rekam
1) Catat
Merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data
dilakukan dengan mencatat penggunaan bahasa yang dituturkan
oleh informan dan masyarakat yang berhubungan dengan afiksasi.
Teknik catat juga berfungsi sebagai antisipasi dari kurang
sempurnanya alat elektronik seperti Handphone Recorder.
2) Rekam
Teknik perekaman diperlukan untuk merekam semua apa
yang diujarkan oleh informan dan masyarakat, baik ujaran dari
hasil wawancara maupun cerita rakyat yang informan dan
masyarakat tuturkan.
2. Alat Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data
adalah peneliti sendiri. Dalam pengerjaannya peneliti dibantu oleh alat-alat
yang menunjang dan mempermudah penelitian, sehingga penelitian dapat
berjalan dengan efektif dan lancar. Adapun alat yang digunakan adalah.
44
a. Handphone Recorder, kaset, dan batrai untuk merekam bahasa lisan.
Handphone Recorder dimaksudkan untuk mendokumentasikan
bahasa lisan ke dalam bentuk rekaman bunyi sehingga dapat diputar
berulang-ulang.
b. Alat pengumpul data dalam teknik komunikasi langsung adalah
lembar pedoman wawancara atau lembar wawancara dan alat tulis
sebagai media untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan data
yang diteliti. Alat tulis juga berfungsi sebagai antisipasi dari kurang
sempurnanya alat elektronik seperti Handphone Recorder.
c. Teknik catat dan rekam menggunakan alat tulis dan Handphone
Recorder untuk mencatat dan merekam setiap tuturan oleh masyarakat
yang menggunakan Bahasa Dayak Pompakng.
E. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini, yaitu afiksasi Bahasa Dayak Pompakng
akan dianalisis secara struktural. Analisis struktural adalah pengutamaan
perhatian pada urutan dan susunan unit-unit bahasa dan antarunit bahasa. Data
yang telah diperoleh akan dideskripsikan secara struktural berdasarkan.
1. Bentuk Prefiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya
2. Bentuk Infiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya
3. Bentuk Sufiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya
4. Bentuk Konfiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya
5. Fungsi Prefik Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya
6. Fungsi Infiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya
45
7. Fungsi Sufiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya
8. Fungsi Konfiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya
9. Makna Prefiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya
10. Makna Infiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya
11. Makna Sufiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya
12. Makna Konfiks Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya
Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan model
interaktif ditunjukan pada gambar 3.1 dibawah ini.
Gambar 3.1 Komponen-komponen analisis data, Model interaktif Miles
dan Huberman (Sugiyono 2012:247)
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dengan demikian
data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan. Reduksi data dapat
46
dibantu dengan peralatan, seperti komputer, notebook, dan lain
sebagainya.
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
menyajikan data. Penyajian data dapat dilakukan dengan menggunakan
tabel, grafik dan sebagainya. Melalui penyajian data tersebut, maka
data terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga
akan semakin mudah dipahami. Penyajian data akan memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan
Langkah ketiga dalam analisis data dalam penelitian kualitatif
adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan
masih bersifat sementara, dan akan mengalami perubahan apabila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
dapat permanen.
47
F. Teknik Validitasi Data
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan
peneliti. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah melalui sumber
lainnya. Denzen (Moleong, 2014:330) menyatakan Triangulasi sumber adalah
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Teknik validitas data yang
digunakan peneliti adalah triangulasi sumber.
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penulisan skripsi direncanakan mulai bulan Januari tahun 2015,
yaitu dimulai dari pengajuan outline hingga ujian skripsi pada bulan Juni tahun
2015. Jadwal ini disusun dengan maksud untuk memotivasi peneliti dalam
menyelesaikan penulisan skripsi yang bersifat tidak tetap dan hal ini dilakukan
oleh peneliti untuk mengingatkan bahwa yang bersangkutan memang ada aktivitas
penelitian dan pekerjaan lain dapat ditinggalkan agar penelitian dapat tepat waktu.
Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan keadaan di lapangan dan hasil
konsultasi serta arahan dari pembimbing.
48
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian 2015
No
Kegiatan
Bulan
Januari Februari Maret April Mei juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
X
2 Pengajuan Outline
Hingga Rngkap 5
X X
3 Konsultasi Bagian
I dan Bagian II
X X X X X
4 Seminar Desain
Penelitian
X
5 Perbaikan Desain
Pasca Seminar
X
6 Pelaksanaan
Penelitian
X X X
7 Pengolahan Data
Hasil Penelitian
X X
8 Konsultasi Bab I
sampai Bab V
X X X X X
9 Ujian Skripsi
X
BAB IV
ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Bagian bab IV peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang telah
peneliti laksanakan. penyajian hasil penelitian ini adalah berdasarkan hasil
observasi langsung, rekaman dan wawancara tidak terstruktur. Sebelum peneliti
melakukan penelitian ada banyak persyaratan-persyaratan yang peneliti maksud
adalah sebagai berikut.
1. Menyusun Prosedur Penelitian
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu membuat rencana
penelitian. rencana penelitian dibuat agar mempermudah peneliti
melakukan penelitian sehingga apa yang telah direncanakan oleh peneliti
sebelumnya tidak menyimpang dan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Mengurus Izin Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan peneliti harus meminta surat
permohonan izin penelitian kepada Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia IKIP-PGRI Pontianak. Surat izin penelitian dikeluarkan tanggal
31 Maret 2015 dengan nomor: 523/L.202/PBSI/IP/IV/2015 serta perihal
izin penelitian di Desa Penyalimau Jaya. Setelah surat izin penelitian
dikeluarkan barulah peneliti turun kelapangan untuk melakukan penelitian
sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan sebelumnya.
50
3. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan langsung di Desa Penyalimau Jaya, pelaksanaan
penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Peneliti datang langsung ke kantor Desa Penyalimau Jaya pada
tanggal 1 April 2015 untuk menunjukan surat izin yang dikeluarkan
oleh prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Surat tersebut
langsung peneliti serahkan kepada sekretaris desa untuk ditidak
lanjuti oleh pihak desa dengan langsung memberikan izin
melakukan penelitian di Dusun Penyalimau Hilir.
b. Pada tanggal 2 April 2015 peneliti datang ke kantor Desa
Penyalimau Jaya untuk mengambil surat keterangan izin penelitian
yang dikeluarkan oleh sekretaris desa dengan nomor :
423.6/079/Kesra.
c. Pada tanggal 9 April 2015 pada pukul 14.00 peneliti melakukan
penelitian bertemu langsung dengan informan yang pertama yaitu
bapak V. Yunanto merupakan Tumengung adat di Dusun
Penyalimau Hilir.
d. Peneliti melakukan pertemuan dengan informan kedua Pada
tanggal 11 April 2015 pada pukul 16.00 yaitu bapak Fransiskus
Gervasius Aty adalah ketua adat di Dusun Penyalimau Hilir.
e. Peneliti juga mengambil data dimana masyarakat sedang bermain
pangkah gasing, para tukang yang sedang beristirahat berkerja, para
orang tua yang sedang berkumpul di pinggir sungai kapuas serta
51
peneliti mengambil data pada saat masyarakat sedang beristirahat
dalam kegiatan kerja bakti membersihkan pemakaman. Peneliti
menganbil foto mereka dengan menggunakan kamera dan merekam
percakapan dengan menggunakan Handphone Recorder.
f. Penelitian berhakir pada tanggal 20 April 2015 peneliti menghakiri
penelitian dikarenakan semua data yang diperlukan berhubungan
dengan bentuk prefik, bentuk infiks, bentuk sufiks, bentuk konfiks
dan fungsi prefiks, fungsi infiks, fungsi sufiks dan fungsi konfiks
makna prefiks, makna infiks, makna sufiks dan makna konfiks
bahasa Dayak Pompakng sudah cukup, semua data tersebut peneliti
himpun dalam bentuk foto dan rekaman. Proses pengumpulan data
peneliti menggunakan metode Etnografi data yang dikemukakan
peneliti adalah data tentang subjek tempat dan aktivitas secara
keseluruhan. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara tidak
terstruktur. Prosedur analisis data dalam penelitian ini setelah
pengumpulan data dari beberapa sumber dilakukan analisis data
bersama dengan wawancara dan rekaman data yang diperoleh
selanjutnya dideskripsikan.
52
B. Bentuk Afiksasi dalam Bahasa Dayak Pompakng
1. Bentuk Prefiks Bahasa Dayak Pompakng
Prefiks adalah imbuhan yang melekat di depan bentuk dasar ( kata
dasar). Perfiks juga disebut imbuhan awal atau lebih lazim disebut awalan.
a. Prefiks meN- (eng-)
Bentuk prefiks meN- dalam pembentukan kata mengalami perubahan
bentuk sesuai dengan kondisi morfem yang mengikutinya. N (kapital)
pada prefiks meN- tidak bersifat bebas, tetapi akan mengalami perubahan
bentuk sesuai dengan inisial morfem yang mengikutinya. Prefiks meN-
dapat berubah menjadi me-, mem-, men-, meny-, meng-, menge-. Keenam
perubahan bentuk prefiks meN- disebut alomorf dari prefiks meN-.
1) Prefiks meN-(eng-) berubah menjadi meng- jika diikuti oleh
bentuk dasar yang bermula dengan fonem /k/, /g/, /h/, /kh/, dan
semua vokal (a, i, u, e, o).
Contoh:
meN-+asuh= mengasuh (eng +asuh= engasuh = engasuh)
meN-+ganggu= mengganggu (eng+ericu= engericu= engericu)
meN-+ikat= mengikat (eng+gmant= enggmant= enggmant)
meN-+himpit= menghimpit (eng +himpit= enghimpit= enghimpit)
meN-+apa= mengapa (eng+onih= engonih= engonih)
2) Prefiks meN-(eng-) berubah menjadi me- jika diikuti oleh bentuk
dasar yang bermula dengan fonem /l/, /m/, /n/ dan /r/. Contoh:
53
meN-+rasa= merasa (eng +rasa= engrasa= engrasa)
meN-+lihat= melihat (eng+tilek= engtilEk= engtilek)
meN-+minum=meminum (eng +ñyinop= engñyinop= engnyinop)
3) Prefiks meN-(eng-) berubah menjadi men- jika diikuti bentuk
dasar yang bermula dengan fonem /d/, dan /t/. Fonem /t/
mengalami peluluhan. Contoh:
meN-+tebang= menebang (eng +timokng= engtimokng=
engtimokng)
meN-+tegur= menegur (eng +raroh= engraroh= engraroh)
meN-+tiru= meniru (eng+niruah= engniruah= engniruah)
meN-+dekat= mendekat (eng +ñyomak= engñyomak=
engnyomak)
meN-+dengar= mendengar (eng+goping= enggoping= enggoping)
4) Prefiks meN-(eng-) berubah menjadi mem- jika diikuti oleh
bentuk dasar yang bermula dengan fonem /b/, /p/ dan /f/. Fonem
/p/ mengalami peluluhan.
Contoh:
meN-+pakai= memakai (eng+iñyak = engiñyak)
meN-+potong= memotong (eng +timong= engtimong)
meN-+bunuh= membunuh (eng+komek= engkomek)
54
5) Prefiks meN(eng-)- berubah menjadi meny- jika diikuti oleh
bentuk dasar yang bermula dengan morfem, /s/ dan /sy/. Fonem
/s/ mengalami peluluhan.
Contoh:
meN-+sumpit= menyumpit (eng+ñyupEt= engyupEt= engyupet)
meN-+sebut= menyebut (eng +yobut= engyobut= engyobut)
meN-+simpul=menyimpul (eng+yimpai= engyimpai= engyimpai)
6) Prefiks meN-(eng-/eng-) berubah menjadi menge- jika diikuti oleh
bentuk dasar yang bersuku satu.
Contoh:
meN-+bom= mengebom (eng+bom= engbom= engbom)
meN-+rem= mengerem(eng+rEm= engrEm= engrem)
Tabel 4.1
Prefiks meN- (eng-)
Prefiks meN- (eng-)
Kata Dasar
Bahasa
Dayak Pompakng
Kata Dasar Bahasa Indonesia
eng+iñyak = engiñyak Enginyak Pakai Memakai
eng+mongki= engmongki Engmongki Buat Membuat
eng+ericu= engericu Engericu Ganggu Menganggu
eng +asuh= engericu Engasuh Asuh Mengasuh
55
eng +timokng= engtimokng Engtimokng Tebang Menebang
eng+ongku= engongku Engongku Curi Mencuri
eng+tilek= engtilEk Engtilek Lihat Melihat
eng+mlas= engmlas Engmlas Balas Membalas
eng+ñyupEt= engyupEt Engnyupet Sumpit Menyumpit
eng+yiksa= engyiksa Engyiksa Siksa Menyiksa
eng +kojau= engkojau Engkojau Jauh Menjauh
eng +yobut= engyobut Engyobut Sebut Menyebut
eng +rasa= engrasa Engrasa Rasa Merasa
eng +laman= englaman Englaman Mukim Mermukim
eng +timong= engtimong Engtimong Potong Memotong
eng +mongki= engmongki Engmongki Buat Membuat
eng +butuh= engbutuh Engbutuh Butuh Membutuh
eng +jelas= engjelas Engjelas Jelas Menjelas
eng+goping= enggoping Enggoping Dengar Mendengar
eng +raroh= engraroh Engraroh Tegur Menegur
eng+gmant= enggmant Enggmant Ikat Mengikat
eng +taokor= engtaokor Engtaokor Atur Mengatur
eng +yingso= engyingso Engyingso Singso Menyingso
56
eng +rumpak= engrumpak Engrumpak Timpak Menimpa
eng +himpit= enghimpit Enghimpit Himpit Menghimpit
eng+lugamp= englugamp Englugamp Hitam Menghitam
eng+jantok= engjantok Engjantok Timpak Menimpa
eng+momok= engmomok Engmomok Belah Membelah
eng+yimpai= engyimpai Engyimpai Simpul Menyimpul
eng+lawan= englawan Englawan Lawan Melawan
eng+onih= engonih Engonih Apa Mengapa
eng+gamak= enggamak Enggamak Ganggu Menganggu
eng+raru= engraru Engraru Kacau Mengacau
eng+nontak= engnontak Engnontak Potong Memotong
eng+nyual= engnyual Engnyual
Jual Menjual
eng+gajah= enggajah
Enggajah
Ikut Mengikut
eng +ñyinop= engñyinop
Engnyinop
Minum
Meminum
eng +ñyomak= engñyomak
Engnyomak
Dekat Mendekat
eng +cakong= engcakong
Engcakong
Jongkok Menjongkok
eng +ukut= engukut
Engukut
Ukur Mengukur
eng+mutar= engmutar
Engmutar
Putar Memutar
eng+mosok= engmosok
Engmosok
Masuk Memasuk
eng+niruah= engniruah
Engniruah
Tiru Meniru
eng+ñyemprot=engñyemprot Engnyemprot Semprot Menyemprot
57
eng+ñyetEl= engñyetEl
Engnyetel
Setel Menyetel
eng+goping= enggoping
Enggoping
Dengar Mendengar
eng+nari= engnari
Engnari Tari Menari
eng+bom= engbom
Engbom Bom Mengebom
eng+mongkong=
engmongkong
Engmongkong Pukul Memukul
eng+mongka= engmongka
Engmongka
Pankah Memgangkah
eng+ñyelip= engñyelip
Engnyelip
Selip Menyelip
eng+rEm= engrEm
Engrem Rem Mengrem
eng+cubak= engcubak
Engcubak
Coba Mencoba
eng+domauk= engdomauk
Engdomauk Panjang Memanjang
eng+motai= engmotai
Engmotai
Mantul Memantul
eng+komek= engkomek
Engkomek
Bunuh Membunuh
b. Prefiks peN- (po-/p-)
Prefiks peN- mengalami perubahan bentuk sesuai dengan kondisi
bentuk dasar yang mengikutinya. Prefiks peN-dapat berubah menjadi pe-,
pen-, pem, peng-, peny- dan penge-. Keenam bentuk tersebut merupakan
alomorf dari prefiks peN-.
1) Prefiks peN-(po-/p-) berubah menjadi peng- jika di ikutibentuk
dasar yang bermula dengan fonem /k/, /g/, /h/, /kh/ dan semua
vokal (a, i, u, e, o). Fonem /k/ mengalami peluluhan.
58
Contoh:
pen-+ikat= pengikat(p+komat= pkomat= pokomat)
pen-+ukur= pengukur (p+ukor= pukor= poukor)
pen-+kerja= pengerja (p+koreja= pkoreja= pokoreja)
2) Prefiks peN-(po-/p-) berunah menjadi pe- jika diikuti oleh
bentuk dasar yang bermula dengan fonem /l/, /m/, /n/, /ng/, /r/,
dan /w/.
Contoh:
peN-+latih= pelatih (p+lateh= platEh= polateh)
peN-+makan= pemakan (p+duok= pduok= poduok)
peN-+waris= pewaris (p+waris= pwaris= powaris)
3) Prefiks peN-(po-/p-) berubah menjadi pen- jika di ikuti oleh
bentuk dasar yang bermula dengan fonem /b/, dan /t/. Fonem /t/,
mengalami peluluhan.
Contoh:
peN-+datang= pendatang (p+konik= pkonik= pokonik)
peN-+tebang= penebang (p+nibong= pnibong= ponibong)
4) Prefiks peN-(po-/p-) berubah menjadi pem- jika diikuti bentuk
dasar yang bermula dengan fonem /b/ dan /p/. Fonem /p/
mengalami peluluhan.
Contoh:
peN-+pukul=pemukul(p+mngkong=pmngkong= pomngkong)
peN-+buat= pembuat(p+mongki= pmongki= pomongki)
59
peN-+panjat= pemanjat(p+ñyokih= pñyokih= ponyokih)
5) Prefik peN-(po-/p-) berubah menjadi peny- jika di ikuti bentuk
dasar yang bermula dengan fonem /c/ dan /s/. Fonem /s/
mengalami peluluhan.
Contoh:
peN-+sayang= penyayang (p+owang= powang= poowang)
peN-+curi=penyuri (ditulis pencuri)( p+nongku= pnongku=
ponongku)
6) Fungsi peN-(po-/p-) berubah menjadi penge- jika diikuti oleh
bentuk dasar yang bersuku satu.
Contoh:
peN-+bom= pengebom (p+bom= pbom= pobom)
peN-+rem= pengerem (p+rEm= prEm= porem)
Tabel 4.2
Prefiks peN- (po-/p-)
Prefiks peN- (po-/p-)
Kata Dasar
Bahasa
Dayak Pompakng
Kata Dasar Bahasa Indonesia
p+ñyokih= pñyokih Ponyokih Panjat Pemanjahat
p+mongki= pmongki Pomongki Buat Pembuat
p+nongku= pnongku Ponongku Curi Pencuri
60
p+mngkong= pmngkong Pomngkong Pukul Pemukul
p+nibong= pnibong Ponoibong Tebang Penebang
p+mulak= pmulak Pomulak
Bohong Pembohong
p+ukor= pukor
Poukor Ukur Pengukur
p+nibong= pnibong
Ponibong
Tebang Penebang
p+komat= pkomat
Pokomat Ikat Pengikat
p+koreja= pkoreja
Pokoreja Kerja Pengerja
p+waris= pwaris
Powaris Waris Pewaris
p+duok= pduok
Poduok Makan Pemakan
p+lateh= platEh
Polateh Latih Pelatih
p+konik= pkonik
Pokonik Datang Pendatang
p+tibong= ptibong
Potibong Tebang Penebang
p+doruh= p doruh
Podoruh Marah Pemarah
p+owang= powang
Poowang Sayang Penyayang
p+bom= pbom
Pobom Bom Pengebom
p+rEm= porEm
Porem Rem Pengerem
c. Bentuk Prefiks ber-(bo-/b-)
Prefiks ber- juga dapat mengalami perubahan bentuk. Terdapat tiga
bentuk yang dapat terjadi jika prefiks ber- diletakan pada bentuk dasar.
Ketiga bentuk tersebut adalah be-, ber-, dan bel-.
61
1) Prefiks ber-(bo-/b-) berubah menjadi be- jika di tempatkan pada
bentuk dasar yang bermula dengan fonem /r/.
Contoh:
ber-+rezeki=berezeki(b+rejeki= brejeki= borejeki)
ber-+kerja= berkerja(b+koreja= bkoreja= bokoreja)
2) Prefiks ber-(bo-/b-) tidak mengalami perubahan jika
ditempatkan pada bentuk dasar yang bentuk pertamanya tidak
bermula dengan fonem /r/.
Contoh:
ber+bicara= berbicara (b+bicara= bbicara= bobicara)
ber+arti=berarti (b+arti= barti= boarti)
ber+bahan= berbahan (b+ramu= boramu)
ber+bisa= berbisa(b+bisa= bbisa= bobisa)
ber+sepatu= bersepatu (b+sopatu= bsopatu= bosopatu)
3) Prefiks ber-(bo-/b-) berubah menjadi bel- jika dilekatkan pada
bentuk dasar ajar.
Contoh:
ber-+ajar= belajar (b+lajar= blajar= bolajar)
62
Tabel 4.3
Prefiks ber- (bo-/b-)
Prefiks ber- (bo-/b-)
Kata Dasar
Bahasa
Dayak Pompakng
Kata Dasar Bahasa Indonesia
b+jantoh= bjantoh Bojantoh Bicara Berbicara
b+borapa= bborapa Boborapa Brapa Beberapa
b+arti= barti Boarti Arti Berarti
b+somolEh= bsomolEh Bosomoleh Semblih
Bersembelih
b+ramu= bramu Boramu Bahan Berbahan
b+silEh= bsilEh Bosileh Ganti Berganti
b+sodara= bsodara Bosodara Saudara Bersaudara
b+ranak= branak Boranak Anak Beranak
b+obu-obu= bobu-obu Boobu-Obu Lari-Lari Berlari-Lari
b+bisa= bbisa Bobisa Bisa Berbisa
b+sopatu= bsopatu Bosopatu Sepatu Bersepatu
b+alas= balas Boalas Alas Beralas
b+pinah= bpinah Bopinah Pindah Berpindah
b+polaman= bpolaman Bopolaman Mukim Bermukim
b+borapa= bborapa Boborapa Berapa Berberapa
b+muuh= bmuuh Bomuuh Kebun Berkebun
63
b+gaul= bgaul Bogaul Gaul Bergaul
b+tuah= btuah Botuah Tuah Bertuah
b+rejeki= brejeki Borejeki Rezeki Berezeki
b+rasal= basal Boasal Asal Berasal
b+bicara= bbicara Bobicara Bicara Berbicara
b+galngh= bgalngh Bogalngh Galang Bergalang
b+rodat= brodat Borodat Nama Bernama
b+rgesEr= brgesEr Borgeser Geser Bergeser
b+rugok= brugok Borugok Kumpul Berkumpul
b+pinah= bpinah Bopinah Pindah Berpindah
b+tompar= btompar Botompar Tinju Bertuju
b+gai= bgai Bogai Garuk Bergaruk
b+goyu= bgoyu Bogoyu Garuk Bergaruk
b+gaduh= bgaduh Bogaduh Gaduh Bergaduh
b+bahaya= bbahaya Bobahaya Bahaya Berbahaya
b+koreja= bkoreja Bokoreja Kerja Berkerja
b+kasih= bkasih Bokasih Kasih Berkasih
b+sisa= bsisa Bosisa Sisa Bersisa
b+somak= bsomak Bosomak Dekat Berdekat
b+buah= bbuah Bobuah Buah Berbuah
b+robas= brobas Borobas Kabar Berkabar
64
b+tanding= btanding Botanding Bekal Berbekal
b+tancingh= btancingh Botancingh Sarung Bersarung
b+lajar= blajar
Boajar Ajar Belajar
b+rujan-ujant= brujan-ujant
Borujan-Ujant Hujan-Hujan Berhujan-Hujan
b+rubang-rubang=
brubang-rubang
Borubang-
Rubang
Lobang-Lobang Berlobang-Lobang
b+cirum= bcirum
Bocirum Kirim Berkirim
b+cungkEl= bcungkEl
Bocungkel Congkel Bercongkel
b+saing= bsaing
Bosaing Saing Bersaing
b+putar= bputar
Boputar Putar Berputar
b+rota= brota
Borota Sama Bersama
b+balEk= bbalEk
Bobalek Balik Berbalik
d. Bentuk Prefiks ter-(tor-/tr-)
Prefiks ter-(tor-/tr-) mempunyai alomorf tel-. Bentuk tel-, hanya
terjadi pada kata-kata tertentu.
1) Bentuk tel- hanya terjadi pada kata-kata tertentu.
Contoh:
ter-+anjur= telanjur (tr+lañyor= trlañyor= torlanyor)
ter-+lentang= telentang (tr+lontang= trlontang= torlontang)
65
Tabel 4.4
Prefiks ter- (tor-/tr-)
Prefiks ter- (tor-/tr-)
Kata Dasar
Bahasa
Dayak Pompakng
Kata Dasar Bahasa Indonesia
tr+tontu= trtontu Tortontu Tentu
Tertentu
tr+sobut= trsobut Torsobut Sebut Tersebut
tr+maksuk= trmaksuk Tormaksuk Masuk Termasuk
tr+lontang= trlontang Torlontang Lentang Terlentang
tr+ahkir= trahkir Torahkir Akhir Terakhir
tr+lañyor= trlañyor Torlanyor Anjur Telanjur
tr+pisah= trpisah Torpisah Pisah Terpisah
tr+galai= trgalai Torgalai Baring Terbaring
tr+pogalai= trpogalai Torpogalai Pelating Terpelanting
tr+bolah= trbolah
Torbolah
Belah Terbelah
tr+kotEk= trkotEk
Torkotek
Kejut
Terkejut
66
e. Bentuk Prefiks di-(ton-/tn-)
Prefiks di-(ton-/tn-) tidak mempunyai variasi bentuk. Prefiks di-
hanya melekat pada kata kerja pasif dan tidak mengalami perubahan.
Contoh:
di-+bunuh= dibunuh (tn+kabek= tnkabek= tonkabek)
di-+ikat= diikat (tn+komat= tnkomat= tonkomat)
di-+hanyut= dihanyut (tn+grañyut= tngrañyut= tongranyut)
Tabel 4.5
Prefiks di- (ton-/tn-)
Prefiks di- (ton-/tn-)
Kata Dasar
Bahasa
Dayak Pompakng
Kata Dasar Bahasa Indonesia
tn+mongki= tnmongki Tonmongki Buat Dibuat
tn+kabek= tnkabek Tonkabek Bunuh Dibunuh
tn+komat= tnkomat Tonkomat Ikat Diikat
tn+grañyut= tngrañyut Tongranyut Hanyut Dihanyut
tn+yupEt= tñyupEt Tonyupet Sumpit Disumpit
tn+giñyak= tngiñyak Tonginyak Pakai Dipakai
tn+mongkong=tnmongkong Tonmongkong Pukul Dipukul
tn+dopat= tndopat Tondopat Dapat Didapat
tn+sobut= tnsobut Tonsobut Sebut Disebut
67
tn+tigang= tntigang Tontigang Tendang Ditendang
tn +nontakng= tntakng Tonnontakng Tantang Ditendang
tn +cewEk= tncewEk Toncewek Cewek Dicewek
tn +nata= tnnata Tonnata Tata Ditata
tn +roga= tnroga Tonroga Harga Diharga
f. Bentuk Prefiks ke-(ko-/k-)
Prefiks ke-(ko-/k-) sering dikacaukan dengan preposisi ke. Keduanya
berbeda dan penulisan ke- sebagai afiks tetap dirangkai.
Contoh:
ke-+dua= kedua(k+dukah= kdukah= kodukah)
ke-+luar= keluar (k+luar= kluar= koluar)
ke-+kebun= kekebun (k+kobon= kkobon= kokobon)
ke-+ rajin= kerajin (k+rajin=krajin= korajin)
68
Tabel 4.6
Prefiks ke- (ko-/k-)
Prefiks ke- (ko-/k-)
Kata Dasar
Bahasa
Dayak Pompakng
Kata Dasar Bahasa Indonesia
k+dukah= kdukah Kodukah Dua Kedua
k+toroh= ktoroh Kotoroh Tiga Ketiga
k+empat= kempat Koempat Empat Keempat
k+rimuh= krimuh Korimuh Lima Kelima
k+enum= kenum Koenum Enam Keenam
k+gunah= kgun Kogun Guna Keguna
k+luar= kluar Koluar Luar Keluar
k+doih= kdoih Kodoih Darat Kedarat
k+dalam= kdalam Kodalam Dalam Kedalam
k+kobon= kkobon Kokobon Kebun Kekebun
k+bolakng= kbolakng Kobolakng Belakang Kebelakang
k+soronuh=ksoronuh Kosoronuh Panas Kepanas
k+pdat = k pdat ko podat-podat Padat Kepadat
k+mantap= kmantap Komantap Mantap Kemantap
k+ihah=kihah Koihah Besar Kebesar
k+kubur= kkubur Kokubur Kubur
Kekubur
k+rajin=krajin korajin Rajin Kerajin
69
k+kobeng= kkobeng
Kokobeng Banyak Kebanyak
k+kasih= kkasih
Kokasih Kasih Kekasih
k+bagaiah=kbagaiah
Kobagaiah Bagus Kebagus
k+beek=kbeek
Kobeek Jelek Kejelek
g. Bentuk Prefiks se-(so-/s-)
Prefiks se- berasal dari kata sa yang berarti satu, tetapi karena tekanan
strutur kata, vokal a dilemahkan menjadi se. Bentuk awalan se- tidak
mengalami perubahan bentuk. Prefiks se- melekat pada bentuk dasar
berupa kata benda dan kata sifat.
Contoh:
Se-+rumah= serumah (benda) (s+roming= sroming= soroming)
Se-+panjang= sepanjang (sifat) (s+ngkomau=sngkomau=
songkomau)
70
Tabel 4.7
Prefiks Se- (so-/s-)
Prefiks Se- (so-/s-)
Kata Dasar
Bahasa
Dayak Pompakng
Kata Dasar Bahasa Indonesia
s+hingga= shingga Sohingga Hingga Sehingga
s+tiap= stiap Sotiap Tiap Setiap
s+roming= sroming Soroming Rumah Serumah
s+taok= staok Sotaok
Tau Setau
s+ngkomau= sngkomau
Songkomau Panjang Sepanjang
s+onu= sonu
Soonu Hari Sehari
s+ompuk= sompuk
Soompuk Kampung Sekampung
2. Bentuk Infiks Bahasa Dayak Pompakng
Infiks yang terdapat dalam bahasa Indonesia adalah -el-, -em-, -er-.
Pembentuk kata dengan infiks adalah dengan menyisipkan infiks tersebut
di antara konsonan dan vokal pada suku pertama kata dasar. Bentuk infiks
dalam bahasa Dayak Pompakng hanya terdapat bentuk -el-
a. Infiks -el-. Contoh:
gigi+-er- = gerigi (gaji+-er-= g∂rgaji= gergaji)
gaji+-er- = gergaji (gigi+-er-= g∂rigi= gerigi)
71
Tabel 4.8
Infiks -er-
Infiks -er-
Kata Dasar
Bahasa Dayak
Pompakng
Kata Dasar Bahasa Indonesia
gaji+-er-= g∂rgaji
Gergaji Gaji Gergaji
gigi+-er-= g∂rigi
Grigi Gigi Bergerigi
3. Bentuk Sufiks Bahasa Dayak Pompakng
Sufiks atau akhiran adalah morfem terikat yang diletakan di belakang
satu bentuk dasar dalam membentuk kata. Jumlah sufiks dalam bahasa
Indonesia terbatas, yaitu -an, -i, -kan, dan -nya.
a. Bentuk Sufiks -an (-ah)
Sufiks –an(-ah) sangat produktif dalam membentuk kata dalam
bahasa Indonesia. Sufiks -an(-ah) tidak mengalami perubahan bentuk
dalm penggabungan dengan unsur-unsur lain. Contoh:
kotor+-an= kotoran (tikEk+ah= tikEkah= tikekah)
tari+-an= tarian (tari+ah=tariah= tariah)
darat+-an= daratan (dia+ah= diaah= doiaah)
72
Tabel 4.9
Sufiks -an (-ah)
Sufiks -an (-ah)
Kata Dasar
Bahasa
Dayak Pompakng
Kata Dasar
Bahasa
Indonesia
tikEk+ah= tikEkah Tikekah Kotor Kotoran
pmpakng+ah=pmpakngah Pompakngah Pingir Pingiran
kirim+ah=Kirimah Kirimah Kirim Kiriman
kubur+ah=kuburah Kuburah Kubur Kuburan
tari+ah=tariah Tariah Tari Tarian
dia+ah= diaah Doiaah Darat
Daratan
b. Bentuk Sufiks -kan(-nuk)
Sufiks -kan(-nuk) tidak mengalami perubahan bentuk.
Contoh:
lempar+-kan= lemparkan (tikam+nuk= tikamnuk= tikamnuk)
beli+-kan= belikan (birih+nuk=birihnuk= birihnuk)
buka+-kan= bukakan (bukak+nuk= bukaknuk= bukaknuk)
73
Tabel 4.10
Sufiks -kan (-nuk)
Sufiks -kan (-nuk)
Kata Dasar
Bahasa
Dayak Pompakng
Kata Dasar
Bahasa
Indonesia
bukak+nuk= bukaknuk Bukaknuk Buka Bukakan
kadum+nuk= kadumnuk Kadumnuk Sisa Sisakan
daih+nuk=daihnuk Daihnuk Besar Besarkan
kaping+nuk=kapingnuk Kapingnuk Dengar Dengarkan
tikam+nuk=tikamnuk Tikamnuk Lempar Lemparkan
birih+nuk=birihnuk Birihnuk Beli
Belikan
c. Bentuk Sufiks -nya(-ih)
Sufiks -nya(-ih) menempel pada bagian belekang bentuk kata
dasarnya. Contoh:
pokok+-nya= pokoknya (pkok+ih= pkokih= pokokih)
umum+-nya= umumnya (umum+ih= umumih= umumih)
aliran+-nya= alirannya (alirian+ih= alirianih= alirianih)
74
Tabel 4.11
Sufiks -nya (-ih)
Sufiks -nya (-ih)
Kata Dasar
Bahasa
Dayak
Pompakng
Kata Dasar Bahasa Indonesia
pkok+ih= pkokih Pokokih Pokok Pokoknya
kyuh+ih= kyuhih Koyuhih Kayu Kayunya
kmandan+ih=
kmandanih
Komandanih Komandan Komandannya
kbek+ih= kbekih Kobekih Mati Matinya
eyupet+ih= eyupetih Eyupetih Sumpit Sumpitnya
gtonah+ih= gtonahih Gtonahih Getah Getahnya
sbut+ih= sbutih Sobutih Sebut Sebutnya
prtamatama+ih=prtama-
tamaih
Portama-Tamaih pertama Pertamanya
knag+ih= knagih Konagih Kelamin Kelaminnya
fungsi+ih= fungsiih Fungsiih Fungsi Fungsinya
adat+ih= adatih Adatih Adat Adatnya
onak+ih= onakih Onakih Anak Anaknya
khusus+ih= khususih Khususih Khusus Khususnya
odat+ih= odatih Odatih Nama Namanya
75
tding+ih= tdingih Todingih Tanding Tandingnya
umum+ih= umumih Umumih Umum Umumnya
alirian+ih= alirianih Alirianih Aliran Alirannya
muasal+ih= muasalih Muasalih Asal Asalnya
tangkai+ih= tangkaiih Tangkaiih Tangkai Tangkainya
akar+ih= akarih Akarih Akar Akarnya
alat+ih= alatih Alatih Alat Alatnya
upacara+ih= upacaraih Upacaraih Upacara Upacaranya
asal+ih= asalih Asalih Asal Asalnya
c∂rita+ih= c∂ritaih Ceritaih Cerita Ceritanya
mnik+ih= mnikih Monikih Datang Datangnya
lawant+ih= lawantih Lawantih Lawan Lawannya
bala+ih= balaih Balaih Mereka Merekanya
luant+ih= luantih Luantih Depan Depannya
buah+ih= buahih Buahih Buah Buahnya
minah+ih= minahih Minahih Pindah Pindahnya
mdel+ih= mdelih Modelih Model Modelnya
suat+ih= suatih Suatih Pucuk Pucuknya
enjotuk+ih= enjotukih Enjotukih Jatuh Jatuhnya
kaik+ih= kaikih Kaikih Besar Besarnya
niahah+ih= niahahih Niahahih Ambil Ambilnya
dato+ih= datoih Datoih Mertua Mertuanya
76
simpain+ih= simpainih Simpainih Simpul Simpulnya
mngun+ih= mngunih Mongunih Malu Malunya
sarong+ih= sarongih Sarongih Sarung Sarungnya
tancingh+ih= tancinghih Tancinghih Sarung Sarungnya
sidik+ih= sidikih Sidikih Semua Semuanya
baak+ih= baakih Baakih Kepala Kepalanya
kuat+ih= kuatih Kuatih Kata Katanya
rga+ih= rgaih Rogaih Harga Harganya
piga+ih= pigaih Pigaih Pagar Pagarnya
4. Bentuk Konfiks Bahasa Dayak Pompakng
Konfiks adalah kesatuan afiks yang secara bersama-sama membentuk
sebuah kata.
a. Bentuk Konfiks ke-an (ko-ah/k-ah)
Sebagai konfiks ke-an (ko-ah/k-ah) melekat bersama-sama
dengan bentuk dasarnya. ke-an (ko-ah/k-ah) langsung membentuk
kata baru dengan bentuk dasar sehingga bukan di bentuk dengan -an
atau -kn terlebih dahulu.
Contoh:
berada+ke-an = keberadaan (k+brada+ah= kbradaah= kobradaah)
guna+ke-an = kegunaan (k+guna+ah= kgunaah= kogunaah)
lihat+ke-an = kelihatan (k+ntilek+ah = kntilekah= kontilekah)
77
Tabel 4.12
Konfiks ke-an (ko-ah/k-ah)
Konfiks ke-an (ko-ah/k-ah)
Kata Dasar
Bahasa Dayak
Pompakng Kata Dasar Bahasa Indonesia
k+brada+ah= kbradaah Kobradaah Berada Keberadaan
k+ntilek+ah = kntilekah Kontilekah Lihat Kelihatan
k+bokah+ah = kbokahah Kobokahah Banyak Kebanyakan
k+jotuk+ah = kjotukah Kojotukah Jatuh Kejatuhan
k+guna+ah= kgunaah Kogunaah Guna Kegunaan
k+soronuh+ah=ksoronuhah Kosoronuhah Panas Kepanasan
k+podat+ah=kpdatah Kopodatah Padat Kepadatan
b. Bentuk Konfiks pe-an (po-ah/p-ah)
Konfis pe-an (po-ah/p-ah) yang melekat pada bentuk dasar
mengalami nasal karena itu konfiks ini harus mengikuti nasalisasi.
Contoh:
pukul+pe-an = pemukulan (p+mngkong+ah=pmngkongah=
pomngkongah)
buat+pe-an = pembuatan (p+mongki+ah= pmongkiah=
pomongkiah)
78
Tabel 4.13
Konfiks pen-an (po-ah/p-ah)
Konfiks pen-an (po-ah/p-ah)
Kata Dasar
Bahasa Dayak
Pompakng Kata Dasar Bahasa Indonesia
p+timokng+ah= ptimokngah Potimokngah Tebang Penebangan
p+mongki+ah= pmongkiah Pomongkiah Buat Pembuatan
p+mngkong+ah=pmngkongah Pomngkongah Pukul Pemukulan
p+nopau+ah=pnopauah Ponopauah Buang Pembuangan
p+pinahah +ah= ppinahahah
Popinahahah Pindah Perpindahan
p+encumot+ah= pencumotah Poencumotah Cabut Pencabutan
c. Bentuk Konfiks ber-an (bo-ah/b-ah)
Konfiks ber-an (bo-ah/b-ah) melekat pada bentuk dasar dapat
membentuk kata kerja
Contoh: saing+ber-an= bersaingan (b+saing+ah= bsaingah=
bosaingah)
79
Tabel 4.14
Konfiks ber-an (bo-ah/b-ah)
Konfiks ber-an (bo-ah/b-ah)
Kata Dasar
Bahasa Dayak
Pompakng
Kata Dasar Bahasa Indonesia
b+kadap+ah= bkadapah Bokadapah Hadap Berhadapan
b+somak+ah= bkadapah Bosomakah Dekat Berdekatan
b+jotuk+ah= bjotukah Bojotukah Jatuh Berjatuhan
b+guncang+ah= bguncangah Boguncangah Goyang Bergoyang
b+saing+ah= bsaingah Bosaingah
Saing Bersaingan
b+cirum+ah = bcirumah
Bocirumah Kirim Berkiriman
d. Bentuk Konfiks se-nya (so-ih/s-ih)
1) Konfik se-nya (so-ih/s-ih) melekat pada kata sifat.
Contoh:
benar+se-nya= sebenarnya (s+bonar+ih=sobonarih=
sbonarih)
tau+se-nya= setauny (s+taok+ih= staokih= sotaokih)
80
Tabel 4.15
Konfiks se-nya (so-ih/s-ih)
Konfiks se-nya (so-ih/s-ih)
Kata Dasar
Bahasa Dayak
Pompakng
Kata Dasar
Bahasa
Indonesia
s+bonar+ih= sbonarih Sobonarih Benar Sebenarnya
s+lanjut+ih= slanjutih Solanjutih Lanjut Selanjutnya
s+bagi+ih=sbagiih Sobagiih Bagi Sebaginya
s+domau+ih=sdomauhih Sodomauhih Tinggi Setingginya
s+taok+ih= staokih Sotaokih
Tau Setaunya
s+muntuh+ih= smuntuhih
Somuntuhih Tua
Setua-tuanya
81
C. Fungsi Afksasi dalam Bahasa Dayak Pompakng
1. Fungsi Prefiks Bahasa Dayak Pompakng
Afiks yang diletakkan di depan bentuk dasar berfungsi membentuk kata
baru.
a. Fungsi Prefiks meN-(eng-)
Fungsi prefiks meN-(eng-) membentuk kata kerja transitif maupun
kata kerja aktif intransitif.
1) Membentuk kata kerja aktif transitif.
Contoh:
meN-+pukul=memukul(eng+mongkong=engmongkong=
engmongkong)
meN-+tiru= meniru (eng+niruah= engniruah= engniruah)
meN-+ bunuh= membunuh (eng+komek= engkomek= engkomek)
meN-+curi= mencuri (eng+ongku= engongku= engongku)
2) Membentuk kata kerja aktif intransitif. Contoh:
meN-+tari= menari (eng+nari= engnari= engnari)
meN-+jongkok= menjongkok (eng +cakong= engcakong=
engcakong)
meN-+rasa= merasa (eng +rasa= engrasa= engrasa)
82
b. Fungsi Prefiks peN-(po-/p-)
Fungsi dari prefiks peN-(po-/p-) adalah membentuk kata benda.
Contoh:
peN-+sayang= penyayang (p+owang= powang= powang)
peN-+makan= pemakan (p+duok= pduok= poduok)
c. Fungsi Prefiks ber-(bo-/b-)
Fungsi dari prefiks ber-(bo-/b-) adalah membentuk kata-kata yang
termasuk dalam golongan kata kerja.
Contoh:
ber-+bicara= berbicara (b+jantoh= bjantoh= bojantoh)
ber-+kumpul= berkumpul (b+rugok= brugok= borugok)
ber-+kebun= berkebun (b+muuh= bmuuh= bomuuh)
d. Fungsi Prefiks ter-(tor-/tr-)
Fungsi prefiks ter-(tor-/tr-) dan berfungsi membentuk kata kerja
pasif atau kata kerja yang subjeknya dikenai tindakan .
Contoh:
ter +pelanting= terpelanting (tr+pogalai= trpogalai= torpogalai)
ter + kejut= terkejut (tr+kotEk= trkotEk= torkotek )
e. Fungsi Prefiks di-(ton-/tn-)
Fungsi prefiks di-(ton-/tn-) tidak mempunyai fungsi mengubah jenis
kata. Fungsi utama prefiks di-(ton-/tn-) iyalah membentuk kata kerja
pasif.
83
Contoh:
di+pukul=dipukul(tn+mongkong=tnmongkong= tonmongkong)
di+tendang= ditendang (tn+tigang= tntigang= tontigang)
di+ikat= diikat (tn+komat= tnkomat= tonkomat)
f. Fungsi prefiks ke-(ko-/k-)
Membentuk kata benda yang berasal bukan dari kata benda namun
hanya beberapa kata.
Contoh:
ke+kasih(sifat) = kekasih (kata benda) (k+kasih=kkasih=
kokasih)
g. Fungsi Prefiks se-(so-/s-)
Mengubah jenis kata.
Contoh:
se-+hingga =sehingga (kata sambung) (s+hingga=shingga=
sohingga)
se-+panjang=sepanjang (kata sifat) (s+ngkomau= sngkomau=
songkomau)
84
2. Fungsi Infiks Bahasa Dayak Pompakng
Infiks berfungsi untuk membentuk kata-kata baru dan biasanya jenis kata
tidak bebeda dengan kata dasarnya.
Contoh:
gigi+ -er-= gerigi (gigi+-er-= g∂rigi=gerigi)
gaji+-er-= gergaji (gaji+-er-= g∂rgaji=gergaji)
3. Fungsi Sufiks Bahasa Dayak Pompakng
Afiks yang diletakan di belakang bentuk dasar berfungsi membentuk kata
baru.
a. Fungsi Sufiks –an(-ah)
Membentuk kata benda yang disebutkan pada bentuk dasar.
Contoh:
kotor+-an= kotoran (tikEk+ah= tikEkah= tikekah)
kirim+-an= kiriman (kirim+ah=kirimah= kirimah)
b. Fungsi Sufiks kan-(-nuk)
Membentuk kata kerja dari kata bukan kata kerja.
Contoh:
lempar+-kan= lemparkan (tikam+nuk=tikamnuk=tikamnuk)
beli+-kan= belikan (birih+nuk=birihnuk= birihnuk)
buka+-kan= bukakan (bukak+nuk= bukaknuk= bukaknuk)
85
c. Fungsi Sufiks –nya(-ih)
Membentuk kata benda dan kata keterangan. Contoh:
model+-nya= modelnya (keterangan) (mdel+ih= mdelih= modelih)
jatuh+-nya= jatuhnya (keterangan) (enjotuk+ih= enjotukih= enjotukih)
besar+-nya= besarnya (benda) (kaik+ih= kaikih= kaikih)
4. Fungsi Konfiks Bahasa Dayak Pompakng
Afiks yang terdiri atas dua unsur yaitu di depan dan di belakang bentuk
kata dasar berfungsi membentuk kata baru.
a. Fungsi Konfiks ke-an (ko-ah/k-ah)
Membentuk kata benda, kata kerja pasif dan kata sifat.
Contoh:
1) Kata benda.
lihat+ ke-an= kelihatan (k+ntilek+ah = kntilekah= kontilekah)
berada+ ke-an=keberadaan(k+brada+ah=kbradaah= kobradaah)
2) Kata kebenda.
padat+ ke-an= kepadatan (k+podat+ah=kpdatah= kopodatah)
3) Kata sifat.
banyak+ ke-an= kebanyakan (k+bokah+ah = kbokahah=
kobokahah)
panas+ ke-an= kepanasan (k+soronuh+ah=ksoronuhah=
kosoronuhah)
86
b. Fungsi Konfiks ber-an(ko-ah/k-ah)
Membentuk kata kerja.
Contoh:
saing+ber-an= bersaingan (b+saing+ah= bsaingah= bosaingah)
kirim+ber-an=berkiriman (b+cirum+ah = bcirumah= bocirumah)
c. Fungsi Konfiks pe-an(po-ah/p-ah)
Membentuk kata benda dari kata lain yang bukan kata benda.
Contoh:
Pukul+ pe-an=pemukulan (p+mngkong+ah=pmngkongah=
pomngkongah)
Cabut+ pe-an= pencabutan (p+encumot+ah= p+encumot+ah=
poencumotah)
d. Fungsi Konfiks se-nya
Membentuk kata keterangan, dalam pemakaian sehari-hari
dikombinasikan dengan bentuk kata ulang.
Contoh:
muntuh+se-nya= setua-tuanya (s+muntuh+ih= smuntuhih=
somuntuhih)
87
D. Makna Afiksasi dalam Bahasa Dayak Pompakng
1. Makna Prefiks Bahasa Dayak Pompakng
Makna prefiks dalam bahasa Indonesia membentuk sebagai makna seperti
menyatakan proses, melakukan tindakan, berada dalam dan menyatakan
sesuatu perbuatan yang aktif.
a. Prefiks meN(eng-)
1) Menyatakan makna proses.
Contoh:
meN-+tinggi= meninggi (eng+domauk= engdomauk= engdomauk)
meN-+jauh= menjauh (eng +kojau= engkojau= engkojau)
2) Melakukan tindakan berhubungan dengan apa yang tersebut pada
bentuk dasar.
Contoh:
meN-+potong= memotong (eng+nontak= engnontak= engnontak)
meN-+himpit= menghimpit (eng +himpit= enghimpit= enghimpit)
meN-+ ukur= mengukur (eng +ukut= engukut= engukut)
meN-+jual= menjual (eng+nyual= engnyual= engnyual)
meN-+bunuh= membunuh (eng+komek= engkomek= engkomek)
3) Menyatakan suatu perbuatan yang aktif.
Contoh:
meN-+lawan= melawan (eng+lawan= englawan= englawan)
meN-+ Pakai= memakai (eng+iñyak = engiñyak= enginyak)
88
b. Prefiks ber-(bo-/b-)
1) Menyatakan suatu perbuatan yang aktif.
Contoh:
ber-+geser= bergeser (b+rgesEr= brgesEr= borgeser)
ber-+bicara= berbicara (b+jantoh= bjantoh= bojantoh)
ber-+putar= berputar (b+putar= bputar= boputar )
2) Menyatakan keadaan.
Contoh:
ber-+gaduh = bergaduh (b+gaduh= bgaduh= bogaduh)
ber-+bahaya= berbahaya (b+bahaya= bbahaya= bobahaya)
3) Menyatakan kumpulan.
Contoh:
ber-+sama= bersama (b+rota= brota= borota)
ber-+kumpul= berkumpul (b+rugok= brugok= borugok)
4) Menyatakan melakukan perbuatan brhubungan dengan apayang di
sebutkan pada kata dasar.
Contoh:
ber-+ganti=berganti (b+silEh= bsilEh= bosileh)
ber-+bicara=berbicara (b+jantoh= bjantoh= bojantoh)
ber-+sepatu=bersepatu (b+sopatu= bsopatu= bosopatu)
ber-+putar=berputar (b+putar= bputar= boputar)
89
c. Prefiks se-(so-/s-)
1) Menyatakan makna satu.
Contoh: se-+hari= sehari (s+onu= sonu= soonu)
2) Menyatakan makna seluruh.
Contoh: se-+Kampung= sekampung (s+ompuk=sompuk=
soompuk)
3) Menyatakan makna sama seperti.
Contoh:se-+panjang=sepanjang(s+ngkomau=sngkomau=
songkomau)
d. Prefiks ke-(ko-/k-)
1) Membentuk kata benda yang mengandung arti.
Contoh: ke-+kasih= kekasih (k+kasih= kkasih= kokasih)
2) Membuat kata bilangan/kumpulan.
Contoh:
ke-+dua= kedua (k+dukah= kdukah= kodukah)
ke-+tiga= ketiga (k+toroh= ktoroh= kotoroh)
e. Prefiks ter-(tor-/tr-)
1) Menyatakan makna tidak sengaja.
Contoh:
ter-+kejut= terkejut (tr+kotEk= trkotEk= torkotek)
ter-+belah= terbelah (tr+bolah= trbolah= torbolah)
ter-+pisah= terpisah (tr+pisah= trpisah= torpisah)
90
2) Menyatakan makna paling.
Contoh: ter-+akhir= terakhir (tr+ahkir= trahkir= torahkir)
f. Prefiks di-(ton-/tn-)
1) Menyatakan makna dikenai pekerjaan.
Contoh:
di-+ikat=diikat (tn+komat= tnkomat= tonkomat)
di-+hanyut= dihanyut (tn+grañyut= tngrañyut= tongranyut)
2) Menyatakan makna diberi atau dipasangkan.
Contoh: di-+harga= diharga (tn +roga= tnroga= tonroga )
g. Prefiks peN-(po-/p-)
1) Menyatakan yang melakukan tindakan yang tersebut pada bentuk
dasar. Contoh
peN +jahat=Penjahat (p+ñyokih= pñyokih= ponyokih)
peN +curi= Pencuri (p+nongku= pnongku= ponongku)
2) Menyatakan alat yang dipakai untuk melakukan tindakan yang
tersebut pada bentuk dasar. Contoh:
peN +pukul Pemukul (p+mngkong= pmngkong= pomngkong)
peN +bom=Pengebom (p+bom= pbom= pobom)
3) Mengandung makna memilikisifat yang tersebut pada kata dasar.
Contoh:
peN +bohong= Pembohong (p+mulak= pmulak= pomulak)
peN +marah= Pemarah (p+doruh= pdoruh= podoruh)
peN +sayang=Penyayang (p+owang= powang= poowang)
91
2. Makna Infiks Bahasa Dayak Pompakng
Makna infiks dalam bahasa indonesia adalah menyatakan banyak dan
bermacam-macam (Putrayasa, 2010:27).
a. Menyatakan banyak dan bermacam-macam.
Contoh: gigi+-er-= gerigi (gigi+-er-= g∂rigi= gerigi)
3. Makna Sufiks Bahasa Dayak Pompakng
Makna sufiks dalam bahasa Indonesia membentuk makna seperti
menyatakan perbuatan, makna tindakan berulang-ulang, menyatakan makna
kuasatif.
a. Sufiks –an(-ah)
2) Menyatakan suatu yang berhubungan dengan perbuatan yang
tersebut pada kata dasar.
Contoh:
tari+-an= tarian (tari+ah=tariah= tariah)
3) Menyatakan makna kumpulan atau seluruh.
Contoh:
pingir+-an=pingiran(pmpakng+ah=pmpakngah=
pompakngah)
darat+-an= daratan (dia+ah= diaah= doiaah)
kotor+-an= kotoran (tikEk+ah= tikEkah= tikekah)
4) Menyatakan makna tempat.
Contoh:Kubur+an= kuburan (kubur+ah=kuburah= kuburah)
92
b. Sufiks –kan(-nuk)
1) Menyatakan makna melakukan pekerjaan untuk orang lain.
Contoh:
lempar+-kan= lemparkan (tikam+nuk=tikamnuk=tikamnuk)
buka+-kan= bukakan (bukak+nuk= bukaknuk= bukaknuk)
2) Menyatakan makna membuat jadi.
Contoh:
besar+-kan = besarkan (daih+nuk=daihnuk= daihnuk)
3) Menyatakan makna pekerjaan yang dilakukan dengan usaha.
Contoh:
dengar+kan=dengarkan(kaping+nuk=kapingnuk=kapingnuk)
c. Sufiks –nya(-ih)
1) Menyatakan makna sebuah situasi.
Contoh:
besar+-nya= besarnynyaa (kaik+ih= kaikih= kaikih)
malu+-nya= malu (mngun+ih= mngunih=mongunih)
2) Menyatakan makna sebagai kata benda.
Contoh:
buah+-nya=buahnya (buah+ih= buahih= buahih)
anak+-nya= anaknya (onak+ih= onakih= onakih)
93
4. Makna Konfiks Bahasa Dayak Pompakng
Makna konfiks dalam bahasa Indonesia membentuk sebagai makna seperti
menyatakan menyatakan suatu abstrak atau hal, menyatakan hal melakukan
perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan, melakukan tindakan,
menyatakan perihal yang tersebut pada bentuk dasar, dan menyatakan makna
perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan oleh banyak pelaku.
a. Konfiks ke-an(ko-ah/k-ah)
5) Menyatakan suatu abstrak atau hal.
Contoh: panas+ke-an=kepanasan(k+soronuh+ah=ksoronuhah=
kosoronuhah)
6) Menyatakan makna dapat dikenai perbuatan yang tersebut pada
bentuk dasar atau makna dapat dikenai perbuatan yang tersebut
pada bentuk dasar atau menyatakan makna dapat di...
Contoh:
lihat+ke-an= kelihatan (dapat dilihat)(k+ntilek+ah= kntilekah=
kontilekah)
padat+ke-an=kepadatanan(dapatdipadat)
(k+podat+ah=kpdatah= kopodatah=)
7) Menyatakan makna dalam keadaan tertimpa akibat perbuatan.
Contoh: jatuh+ke-an= kejatuhan (k+jotuk+ah= kjotukah=
kojotukah)
94
b. Konfiks ber-an(bo-ah/b-ah)
1) Menyatakan makna perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar
dilakukan oleh banyak pelaku.
Contoh: jatuh+ ber-an = berjatuhan (b+jotuk+ah= bjotukah=
bojotukah)
2) Menyatakan bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar
dilakukan berulang-ulang.
Contoh: goyang+ber-an= bergoyangan (b+guncang+ah=
bguncangah= boguncangah)
c. Konfiks pen-an (po-ah/p-ah)
1) Menyatakan makna cara.
Contoh:
buat+peN-an= pembuatan (p+mongki+ah= pmongkiah=
pomongkiah )
2) Menyatakan makna hasil perbuatan yang tersebut pada bentuk
dasar.
Contoh:cabut+peN-an=pencabutan(pencumotah= poencumotah)
3) Menyatakan makna tempat melakukan perbuatan yang tersebut
pada kata yang sejalan.
Contoh:
buang+peN-an=pembnuangan(p+nopau+ah=pnopauah=
ponopauah)
95
d. Konfiks se-nya(so-ih/s-ih)
1) Menyatakan makna tingkatan yang paling tinggi yang dapat
dicapai. Contoh:
tinggi+se-nya=setingginya(s+domau+ih=sdomauhih=
sodomauhih)
2) Menyatakan keadaan yang diharapkan.
Contoh:
Benar+se-nya= sebenarnya (s+bonar+ih=sbonarih= sobonarih)
lanjut+se-nya= sebenarnya (s+lanjut+ih=slanjutih= solanjutih)
E. Pembahasan
1. Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng
Afiksasi merupakan proses pembentukan kata dengan
membubuhkan imbuhan pada bentuk dasar dengan cara memberikan
imbuhan baik berupa awalan, sisipan, akhiran dan gabungan pada morfem
lainnya. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang Afiksasi
Bahasa Dayak Pompakng Desa Penyalimau Jaya Kecamatan Kapuas
Kabupaten Sanggau, maka ditemukan Prefiks, Infiks, Sufiks, Konfiks yang
memiliki bentuk, fungsi dan makna.
96
a. Bentuk Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng
Bentuk afiks adalah proses morfologis dengan cara memberikan
imbuhan baik berupa awalan, sisipan, gabungan atau akhiran pada
bentuk dasar (kata dasar).
1) Prefiks
Prefiks yaitu afiks yang diletakan di depan bentuk dasar dalam
bahasa indonesia prefik dibagi menjadi: meN-, ber-, ter-, pe-, per-
dan se-. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang
bentuk afiksasi maka, bentuk prefik yang terdapat dalam bahasa
dayak pompakng adalah sebagai berikut:
a) meN- (eng-) alomof me-, mem-, men-, meny-, meng-,
menge-.
b) peN- (po-/p-) alomof pe-, pen-, pem, peng-, peny- dan
penge-.
c) ber- (bo-/b-) alomof be-, ber-, dan bel-
d) ter- (tor-/tr-)
e) di- (ton-/tn-)
f) ke- (ko-/k-)
g) se- (so-/s-)
2) Infiks
Infiks yaitu afiks yang diletakan di tengah kata dasar, -el, em,
dan –er. Infiks dalam bahasa indonesia tidak mutlak terdapat secar
keseluruhan dalam bahasa daerah khususnya bahasa Dayak
97
Pompakng. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang
bentuk afiksasi maka, bentuk infiks yang terdapat dalam bahasa
dayak pompakng adalah infiks -el-.
3) Sufiks
Sufiks, yaitu afiks yang diletakan di belakang bentuk dasar, -
an, -kan, -i dan –nya. Sufiks dalam bahasa indonesia tidak mutlak
terdapat dalam bahasa daerah salah satunya bahasa Dayak
Pompakng. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang
bentuk afiksasi maka, bentuk sufiks yang terdapat dalam bahasa
Dayak pompakng adalah sebagai berikut:
a) -an (-ah)
b) –kan (-nuk)
c) –nya (-ih)
4) Konfiks
Konfiks, yaitu afiks yang terdiri atas dua unsur yaitu di depan
dan di belkang bentuk kata dasar, ke-an, pe-an, ber-an. per-an dan
se-nya. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang
bentuk afiksasi maka, bentuk konfiks yang terdapat dalam bahasa
dayak pompakng adalah sebagai berikut:
a) ke-an (ko-ah/k-ah)
b) pe-an (po-ah/p-ah)
c) ber-an (bo-ah/b-ah)
d) se-nya (so-ih/s-ih)
98
b. Fungsi Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng
Fungsi afiks sebagai morfem terikat afiks mempunyai fungsi dalam
membentuk kata.
1) Prefiks
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang fungsi
afiksasi maka, fungsi prefiks dalam bahasa Dayak Pompakng adalah
sebagai berikut:
a) fungsi prefiks men-(eng-) membentuk kata kerja transitif
maupun kata kerja aktif intransitif.
b) fungsi prefiks pen-(po-/p-) adalah membentuk kata benda.
c) fungsi prefiks ber-(bo-/b-) adalah membentuk kata-kata
yang termasuk dalam golongan kata kerja.
d) fungsi prefiks ter-(tor-/tr-) dan berfungsi membentuk kata
kerja pasif atau kata kerja yang subjeknya dikenai tindakan
e) fungsi prefiks di-(ton-/tn-) tidak mempunyai fungsi
mengubah jenis kata .
f) fungsi prefiks ke-(ko-/k-)membentuk kata benda yang
berasal bukan dari kata benda namun hanya beberapa kata.
g) fungsi prefiks se-(so-/s-) mengubah jenis kata.
99
2) Infiks -el-
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang fungsi
afiksasi maka, fungsi infiks dalam bahasa Dayak Pompakng adalah
sebagai berikut:
a) Infiks -el- berfungsi untuk membentuk kata-kata baru dan
biasanya jenis kata tidak bebeda dengan kata dasarnya.
3) Sufiks
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang fungsi
afiksasi maka, fungsi sufiks dalam bahasa Dayak Pompakng adalah
sebagai berikut:
a) fungsi sufiks –an(-ah) membentuk kata benda yang
disebutkan pada bentuk dasar.
b) fungsi sufiks kan-(-nuk) membentuk kata kerja dari kata
bukan kata kerja.
c) fungsi sufiks –nya(-ih) membentuk kata benda dan kata
keterangan.
100
4) Fungsi Konfiks
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang fungsi
afiksasi maka, fungsi konfiks dalam bahasa Dayak Pompakng
adalah sebagai berikut:
a) fungsi konfiks ke-an (ko-ah/k-ah) membentuk kata benda,
kata kerja pasif dan kata sifat.
b) fungsi konfiks ber-an (ko-ah/k-ah) membentuk kata kerja.
c) fungsi konfiks pe-an (po-ah/p-ah) membentuk kata benda
dari kata lain yang bukan kata benda.
d) Fungsi konfiks se-nya(so-ih/s-ih) membentuk kata
keterangan, dalam pemakaian sehari-hari dikombinasikan
dengan bentuk kata ulang.
c. Makna Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng
Makna adalah hubungan dalam arti kesepaduan antara bahasa dan
alam di luar bahasa atau segala ujaran dan semua hal yang ditunjukan.
1) Makna Prefik
a) Prefiks meN(eng-)
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna
afiksasi maka, makna prefiks meN(eng-) dalam bahasa Dayak
Pompakng adalah sebagai berikut:
(1) menyatakan makna proses.
(2) melakukan tindakan berhubungan dengan apa yang
tersebut pada bentuk dasar.
101
(3) menyatakan suatu perbuatan yang aktif.
b) Prefiks ber-(bo-/b-)
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna
afiksasi maka, makna prefiks ber-(bo-/b-) dalam bahasa Dayak
Pompakng adalah sebagai berikut:
(1) menyatakan suatu perbuatan yang aktif.
(2) menyatakan keadaan.
(3) menyatakan kumpulan
(4) menyatakan melakukan perbuatan brhubungan dengan
apayang di sebutkan pada kata dasar.
c) Prefiks se-(so-/s-)
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna
afiksasi maka, makna prefiks se-(so-/s-) dalam bahasa Dayak
Pompakng adalah sebagai berikut:
(1) menyatakan makna satu.
(2) menyatakan makna seluruh.
(3) menyatakan makna sama seperti.
d) Prefiks ke-(ko-/k-)
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna
afiksasi maka, makna prefiks ke-(ko-/k-) dalam bahasa Dayak
Pompakng adalah sebagai berikut:
(1) membentuk kata benda yang mengandung arti.
(2) membuat kata bilangan/kumpulan.
102
e) Prefiks ter-(tor-/tr-)
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna
afiksasi maka, makna prefiks ter-(tor-/tr-) dalam bahasa Dayak
Pompakng adalah sebagai berikut:
(1) menyatakan makna tidak sengaja.
(2) menyatakan makna paling.
f) Prefiks di-(ton-/tn-)
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna
afiksasi maka, makna prefiks di-(ton-/tn-)dalam bahasa Dayak
Pompakng adalah sebagai berikut:
(1) menyatakan makna dikenai pekerjaan
(2) menyatakan makna diberi atau dipasangkan
g) Prefiks peN-(po-/p-)
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna
afiksasi maka, makna prefiks peN-(po-/p-) dalam bahasa Dayak
Pompakng adalah sebagai berikut:
(1) menyatakan yang melakukan tindakan yang tersebut
pada bentuk dasar.
(2) menyatakan alat yang dipakai untuk melakukan tindakan
yang tersebut pada bentuk dasar.
(3) mengandung makna memilikisifat yang tersebut pada
kata dasar.
103
2) Makna Infiks
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna
afiksasi maka, makna makna Infiks -el- dalam bahasa Dayak
Pompakng adalah sebagai berikut: menyatakan banyak dan
bermacam-macam.
3) Makna Sufiks
a) Sufiks –an(-ah)
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna
afiksasi maka, makna sufiks –an(-ah) dalam bahasa Dayak
Pompakng adalah sebagai berikut:
(1) menyatakan suatu yang berhubungan dengan perbuatan
yang tersebut pada kata dasar.
(2) menyatakan makna kumpulan atau seluruh.
(3) menyatakan makna tempat.
b) Sufiks –kan(-nuk)
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna
afiksasi maka, makna sufiks –kan(-nuk) dalam bahasa Dayak
Pompakng adalah sebagai berikut:
(1) menyatakan makna melakukan pekerjaan untuk orang
lain.
(2) menyatakan makna membuat jadi.
(3) menyatakan makna pekerjaan yang dilakukan dengan
usaha.
104
c) Sufiks –nya(-ih)
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna
afiksasi maka, makna sufiks –nya(-ih) dalam bahasa Dayak
Pompakng adalah sebagai berikut:
(1) menyatakan makna sebuah situasi.
(2) menyatakan makna sebagai kata benda.
4) Makna Konfiks
a) Konfiks ke-an (ko-ah/k-ah)
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna
afiksasi maka, makna konfiks ke-an (ko-ah/k-ah) dalam bahasa
Dayak Pompakng adalah sebagai berikut:
(1) menyatakan suatu abstrak atau hal.
(2) menyatakan makna dapat dikenai perbuatan yang tersebut
pada bentuk dasar atau makna dapat dikenai perbuatan
yang tersebut pada bentuk dasar atau menyatakan makna
dapat di.
(3) menyatakan makna dalam keadaan tertimpa akibat
perbuatan.
b) Konfiks ber-an(bo-ah/b-ah)
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna
afiksasi maka, makna konfiks ber-an(bo-ah/b-ah) dalam bahasa
Dayak Pompakng adalah sebagai berikut:
105
(1) menyatakan makna perbuatan yang tersebut pada bentuk
dasar dilakukan oleh banyak pelaku.
(2) menyatakan bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk
dasar dilakukan berulang-ulang.
c) Konfiks pen-an (po-ah/p-ah)
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna
afiksasi maka, makna konfiks pen-an (po-ah/p-ah) dalam
bahasa Dayak Pompakng adalah sebagai berikut:
(1) menyatakan makna cara.
(2) menyatakan makna hasil perbuatan yang tersebut pada
bentuk dasar.
(3) menyatakan makna tempat melakukan perbuatan yang
tersebut pada kata yang sejalan.
d) Konfiks se-nya(so-ih/s-ih)
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna
afiksasi maka, makna konfiks se-nya (so-ih/s-ih) dalam bahasa
Dayak Pompakng adalah sebagai berikut:
(1) menyatakan makna tingkatan yang paling tinggi yang
dapat dicapai.
(2) menyatakan keadaan yang diharapkan.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Afiksasi merupakan proses pembentukan kata dengan membubuhkan
imbuhan pada bentuk dasar. Afiks dibentuk dengan cara memberikan imbuhan
baik awalan, sisipan, akhiran dan gabungan pada morfem lainnya dari bentuk
fungsi dan makna .
1. Bentuk Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang bentuk afiksasi
yang terdapat dalam bahasa Dayak Pompakng adalah sebagai berikut.
Bentuk prefiks meN- (eng-) alomof me-, mem-, men-, meny-, meng-,
menge- Bentuk, peN- (po-/p-) alomof pe-, pen-, pem, peng-, peny-
penge-. Bentuk, ber-(bo-/b-) alomof be-, ber-, bel-. Bentuk, ter-(tor-
/tr-). Bentuk, di-(ton-/tn-), bentuk, ke-(ko-/k-) dan bentuk, se-(so-/s-
)-el-.Bentuk Infiks-el-. Bentuk Sufiks an (-ah), -kan(-nuk), -nya(-ih).
Bentuk Konfiks, ke-an (ko-ah/k-ah), pe-an (po-ah/p-ah), ber-an (bo-
ah/b-ah), se-nya (so-ih/s-ih).
2. Fungsi Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang fungsi afiksasi
yang terdapat dalam bahasa Dayak Pompakng adalah sebagai berikut.
Fungsi prefiks men-(eng-) membentuk kata kerja transitif maupun kata
kerja aktif intransitif, fungsi prefiks pen-(po-/p-) adalah membentuk kata
benda, fungsi prefiks ber-(bo-/b-) adalah membentuk kata-kata yang
107
termasuk dalam golongan kata kerja, fungsi prefiks ter-(tor-/tr-) dan
berfungsi membentuk kata kerja pasif atau kata kerja yang subjeknya
dikenai tindakan, fungsi prefiks di-(ton-/tn-) tidak mempunyai fungsi
mengubah jenis kata, fungsi prefiks ke-(ko-/k-)membentuk kata benda
yang berasal bukan dari kata benda namun hanya beberapa kata, fungsi
prefiks se-(so-/s-) mengubah jenis kata. Infiks berfungsi untuk
membentuk kata-kata baru dan biasanya jenis kata tidak bebeda dengan
kata dasarnya. fungsi sufiks –an(-ah) membentuk kata benda yang
disebutkan pada bentuk dasar. Fungsi sufiks kan-(-nuk) membentuk kata
kerja dari kata bukan kata kerja, fungsi sufiks –nya(-ih) membentuk kata
benda dan kata keterangan, fungsi konfiks ke-an (ko-ah/k-ah)
membentuk kata benda, kata kerja pasif dan kata sifat, fungsi konfiks ber-
an (ko-ah/k-ah) membentuk kata kerja, fungsi konfiks pe-an (po-ah/p-
ah) membentuk kata benda dari kata lain yang bukan kata benda, fungsi
konfiks se-nya(so-ih/s-ih) membentuk kata keterangan, dalam pemakaian
sehari-hari dikombinasikan dengan bentuk kata ulang.
3. Makna Afiksasi Bahasa Dayak Pompakng
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang makna afiksasi
yang terdapat dalam bahasa Dayak Pompakng adalah sebagai berikut.
Makna prefiks meN(eng-), menyatakan makna proses, melakukan tindakan
berhubungan dengan apa yang tersebut pada bentuk dasar, menyatakan
suatu perbuatan yang aktif. Makna prefiks ber-(bo-/b-), menyatakan
suatu perbuatan yang aktif, menyatakan keadaan, menyatakan kumpulan,
108
menyatakan melakukan perbuatan brhubungan dengan apayang di
sebutkan pada kata dasar. Makna prefiks se-(so-/s-), menyatakan makna
satu, menyatakan makna seluruh, menyatakan makna sama seperti. Makna
prefiks ke-(ko-/k-), membentuk kata benda yang mengandung arti,
membuat kata bilangan/kumpulan. Makna prefiks ter-(tor-/tr-),
menyatakan makna tidak sengaja, menyatakan makna paling. Prefiks peN-
(po-/p-), menyatakan yang melakukan tindakan yang tersebut pada
bentuk dasar, menyatakan alat yang dipakai untuk melakukan tindakan
yang tersebut pada bentuk dasar, mengandung makna memilikisifat yang
tersebut pada kata dasar. Makna infiks -el-, menyatakan banyak dan
bermacam-macam. Makna sufiks –an(-ah), menyatakan suatu yang
berhubungan dengan perbuatan yang tersebut pada kata dasar, menyatakan
makna kumpulan atau seluruh, menyatakan makna tempat. Makna sufiks –
kan(-nuk), menyatakan makna melakukan pekerjaan untuk orang lain,
menyatakan makna membuat jadi, menyatakan makna pekerjaan yang
dilakukan dengan usaha. Makna sufiks –nya(-ih), menyatakan makna
sebuah situasi, menyatakan makna sebagai kata benda. Makna ke-an (ko-
ah/k-ah), menyatakan suatu abstrak atau hal, menyatakan makna dapat
dikenai perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar atau makna dapat
dikenai perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar atau menyatakan
makna dapat di, menyatakan makna dalam keadaan tertimpa akibat
perbuatan. Makna konfiks ber-an(bo-ah/b-ah), menyatakan makna
perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan oleh banyak pelaku,
109
menyatakan bahwa perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan
berulang-ulang. Makna konfiks pen-an (po-ah/p-ah), menyatakan makna
cara, menyatakan makna hasil perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar,
menyatakan makna tempat melakukan perbuatan yang tersebut pada kata
yang sejalan. Makna konfiks se-nya (so-ih/s-ih, menyatakan makna
tingkatan yang paling tinggi yang dapat dicapai, menyatakan keadaan yang
diharapkan.
B. Saran
Sehubungan dengan penelitian dan pengembangan bahasa daerah dalam
budaya bahasa yang beraneka ragam bahasa maka peneliti merasa perlu
memberikan beberapa saran sebagai berikut.
1. Bagi lembaga pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai bahan masukan pengajaran Bahasa Indonesia. Hasil penelitian
ini juga dapat dijadikan alternatif dalam mengajarkan materi Afiksasi
atau imbuhan di sekolah.
2. Bagi masyarakat secara umum, penelitian ini dapat membantu dalam
memahami bahasa daerah. Tujuannya, selain untuk mencintai bahasa
daerah, masyarakat juga dapat melestarikan tentang nilai budaya yang
ada disuatu daerah. Peneliti berharap kepada pihak memiliki perhatian
khususnya terhadap pelestarian Bahasa Dayak Pompakng dapat
melanjutkan penelitian terhadap Bahasa Dayak Pompakng agar Bahasa
Dayak Pompakng tetap terjaga kelestariannya dan dikenal oleh banyak
orang.
110
Bagi Peneliti lainnya, penelitian ini juga dapat dijadikan acuan agar
dapat menyajikan tulisan yang memberikan muatan pengetahuan yang
dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan tentang
bahasa daerah yang ada di bumi ibu pertiwi.
DAFTAR PUSTAKA
Alloy, Sujarni, dkk., (2008). Mozaik Dayak: Keberagaman Subsuku dan
Bahasa Dayak Di Kalimatan Barat. Pontianak: Institut Dayaklogi.
Alwi, Hasan, dkk., (2010). Tata Bahasa Baku: Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Chaer, A. (2009). Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Darmadi, Hamid. (2014). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial.
Bandung: Alfabeta.
Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan
Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Ismawati, E. (2011). Metode Penelitian Bahasa & Sastra. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Mahsun. (2014). Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan
Tekniknya. Jakarta: Raja Wali Pers.
Margono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Moleong, Lexy. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Mulyono. (2013). Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi. Bandung: Yrama
Widya.
Muslich, M. (2013). Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Nasucha, Y, dkk., (2012). Bahasa Indonesia untuk Penulisan Kaeya Tulis
Ilmiah. Yogyakarta: Media Perkasa.
Putrayasa, I.B. (2010).Kajian Morfologi. Bandung: Refika Aditama.
Ramlan. (2014). Suka Berbahasa Indonesia. Jakarta: Gua Persada Press
Group.
Ramlan. (2012). Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV
Karyono.
Rohmadi. (2010). Morfologi: Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma
Pustaka.
112
Rosdiana, Yusi, dkk., (2009). Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Syamsuddin & Damaianti, V.S. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan
Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tim Penyusun. (2013). Pedoman Operasional. Pontianak: CV. Bola
Mahkota.
Tim Penyusun. (2010). Panduan EYD dan Tata Bahasa Indonesia. Jakarta:
Trans Media.
Zuldafrial, & Lahir, M. (2012). Penelitian Kualitatif. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Lampiran I
Daftar Wawancara Tidak Terstruktur
Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Untuk Informan Pertama
Nama Narasumber : V. Yunanto
Umur : 63 Tahun (21 Mei 1952)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Hari : Kamis
Pukul : 14.00
Tanggal : 9 April 2015
Tempat : Rumah bapak V. Yunanto
Jabatan : Tumenggung Adat
Pertanyaan.
1. Onih krEjah okam setiap onu?
(Apa kerjaan sehari-hari saudara?)
2. Apakah okam oñya asli Plimau Sba? Sik tahun kudu?
(Apakah saudara penduduk asli Desa Penyalimau Hilir? Dari tahun berapa?)
3. Okam bjantoh setiap onu giñyak bahasa onih? onih alasan okam engiñyak
bahasa ñyin?
(Anda berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa apa? alasan
menggunakan bahasa tersebut?)
4. Onih odant bagian ompo dalam bahasa Dayak Pmpakng sik smu gan
sigant?
(Apakah nama-nama bagian tubuh dalam bahasa Dayak Pompakng dari atas
sampai bawah?)
114
5. Onih alat dik tngiñyakah eñyak minu muuh gan kbon karEk?
(Apakah peralatan yang digunakan untuk membuat ladang padi dan kebun
karet?)
6. Onih ramu eñyak engmongki rming adat? odehkah upacara trtontu
dalamp engmngki rming adat trsobut?
(Apa bahan untuk membangun rumah adat? Adakah upacara tertentu dalam
membangun rumah adat tersebut?)
7. Ramahkih sejarah mnikih bahasa Dayak Pompakng wak Plimau Sba?
(Bagaimana sejarah datangnya bahasa Dayak Pompakng di Penyalimau
Hilir?)
8. Ramahkih sjarah ompuk t lEh muñyok odat Plimau Sba?
(Bagaimana sejarahnya kampung ini diberinama Penyalimau Hilir?)
Jawaban.
1. Engasuh.
(Mengasuh.)
2. Asli Plimau Sba, t∂mpat tanggal lahEr kusushih sik Plimau, Asli
Plimau Sba, t∂mpat tanggal lahEr kusushih sik Plimau.
(Asli Penyalimau Hilir, tempat tanggal lahir khususnya dari Penyalimau
Tanggal dua satu, bulan sembilan, sembilan belas lima puluh dua)
3. Bahasa Pmpakng. Dik j∂las, mudah dimengerti kni masyarakat iyah, kni
cucuk, kni s∂muaih, khususih t∂tangga dekat eñyin dik mudah l∂h
mEngErti.
115
(Bahasa Pompakng. Yang jelas, mudah dimengerti oleh masyarakat kita,
dengan cucuk, dengan semuanya, secara khusus keluarga dekat itulah yang
mudah dimengerti.)
4. Sik smu sampai sigant, prtamaih baak. Kdukahaih omuk, ktoroh usk,
kempatih tnik, krimuhih kpong. Kenum puh, kiju bitis, mai jampa
kja.
(Dari atas sampai bawah, pertama kepala Keduanya pundak, ketiga dada,
keempat perut, kelima pingang Keenam paha, ketujuh betis, delapan telapak
kaki.)
5. Dik biasaih engiñyakah bai, prtama-tamaih engiñyakah bai eñyin dik
prtama-tama, karena masEh minu, engtimokng mak jEh engtimokng eñak
b∂liongh. Bliongh t fungsiih khusus eñyak engtimokng kyuh dik daih,
cntoh misalih dik ukuran satu mEter sampai duak mEter, misal toneñyak
empat, karena waktu eñyin kan masih langka g∂rgaji g∂rigi langka, dik engai
langka eñyin cuma bliongh, pida.
(Yang biasa digunakan parang, pertama-tama menggunakan parang itu yang
pertama-tama, karena masih nebas, menebang kalu sudah menebang
menggunakan beliung. Beliung itu fungsinya khususnya digunakan untuk
menebang pohon yang besar, contoh misalnya yang ukuran satu meter,
sampai dua meter, misalnya digunakan empat meter, karena waktu itu kan
masih langka gergaji, yang tidak langka itu hanya beliung pida.)
116
6. Mak rming adat khususih, eñyin harus odEh ritual adatih, prtama-tama
pamit kni sesuatu rh halus dik engai dpat diketahui bahwa onih
kbradaan dik oñya wak gin, karena onih eñyin perlu? Karena sih entaok
dalam jangak, misalih d∂kat dalam jangka d∂kat kan, dalam jangka d∂kat
kjot odeh oñya engsinakih, jeh begitu tnsinak , kemudian kjot tiba-tiba
odeh dik s∂truk, odEh dik kesurupan eñyinkan pngaruh karena, kurang
eñyin kurang hubungan antara manusia to gan rh-rh alus dik engai dapat
tngira, dilihat dengan mata kpalak, mak dik wak gin tnmongkilah
acara adatih, dik prtamaih sabut oñya gudak di portamaih.
(Kalau rumah adat khusnya, itu harusada ritual adatnya, pertama-tama pamit
dengan sesuatu roh halus yang tidak dapat diketahui bahwa apa keberadaan
orang yang ada disitu, karena apa itu perlu? Karena siapa tau dalam waktu,
misalnya dekat dalam jangka waktu dekatkan, dalam jangka waktu dekat
sewaktu ada orang yang menaikinya, pada waktu dinaik, kemudian lalu tiba-
tiba ada yang steruk, ada yang kesurupan, itukan pengaruh karena, kuran apa
kurang hubungan antara manusia itu dengan roh-roh halus yang tak dapat
diduga, diliaht dengan mata kepala, maka disitu dibuatlah acara adatnya, yang
pertama disebut orang dengan gudak yang pertama.)
7. Sbonarih sjarah Dayak Pmpakng eñyin adalah brasal sik daerah
Tkang krena Tkang waktu eñyin nuk, khususih onya Tkang eñyin
dop bidoih, liboeñyin kan trmaksuk mak saEk s∂h hukumanih masEh
kejam pabila odeh onyañyin bsodara, kawin eñyin bersaudara, lEh ñya
117
tnkabEk, kabEk dengan catatan lEh empadai engan purus buling, aa.......lEh
sabut oñya bulig to lEh onya mngki engiñyak bambu, engiñyak nibngih,
aaaa.... mak oñya eñyin btiah ko maak, apakah miah inok misalih, opak
miah onakih misalih, kjot sampai hamil aa.....eñyin oñyaih lEh tnkomat.
(Sebenarnya sejarah Dayak Pompakng itu adalah berasal dari daerah Tokang
karena Tokang waktu itu ya, khususnya orang Tokang tersebut orang
pedalaman, sewaktu itu kan termaksuk kalu dahulu kan hukumannya masih
kejam apabila ada orang tersebut bersaudara, menikah dengan saudara, akan
dibunuh, dibunuh dengan syarat dibantai dengan bambu yang di potong
runcing ujungnya, aaa...disebut orang buling karena terbuat dari bambu yang
dipotong, aaa.... kalau orang itu menikah dengan sedarah apakah menikah
dengan ibunya misalnya, bapak menikahi anaknya kemudian hamil, mereka
diikat.)
8. Aaaa....Plimau Sba prtama tkan plimau mnik sEh sik kampkng
Brang bopinah kan wak Sungai Kuñyit sabut oñya tmawakng brang wak
Sngkuñyit karnawak engin gai aman, karna zaman eñyin pun zaman masih
bboleh dikatakan zaman masih b∂pongayau. Engkasih bunuh-m∂mbunuh
masuklah dalam sungai plimau karena agak aman pcah dukah. Aahh...jadi
odEh ko sju nama plimau, odEh dik ksoba nama plimau aah...jadi dik
ko plimau sju sabut onya eñyin P∂ñyalimau Hulu.
118
(Iya....Penyalimau Hilir pertama inikan Penyalimau datang dari Desa Borang
berpindah di Sungai Kunyit yang sebut orang tembawang borang di Sungai
Kunyit karena disitu tidak aman, karena zaman itu pun zaman masih berpotong
dikatakan saman masih potong kepala. Memangnya bunuh-membunuh masuklah
kedalam sungai Polimau karena sudah agak aman, pisah menjadi dua. Iya jadi ada
yang ke hulu masuk Polimau, ada yang kehilir Polimau aaa....jadi yang ke
Penyalimau Hulu sebut orang Penyalimau Hulu.)
119
Rekaman Wawancara Informan Pertama
A. Prtama-tama oko minte maaf kni kam oma, mak oko engericu waktu
okam, odEh bborapa hal dik ara pisEk oko kni okam.
Prtama, onih kreja okam setiap onu?
(Pertama-tama saya minta maaf kepada anda paman, kala saya menggangu
waktu anda, ada berapa hal yang akan saya tanyakn dengan anda. Pertama
apa pekerjaan anda setiap hari?)
B. Engasuh.
(Mengasuh.)
A. Kdukah, apakah okam oñya asli Plimau Sba?
(Kedua, apakah anda orang asli Penyalimau Hilir?)
B. Asli Plimau Sba, t∂mpat tanggal lahEr kusushih sik Plimau.
(Asli Penyalimau Hilir, tempat tanggal lahir khususnya dari Penyalimau.)
A. Plimau, oke sik tahun kudu sEh ma?
(Penyalimau, iya dari tahun berapa tu paman?)
B. Tanggal duak satu, bulan s∂mbilan, s∂mbilan b∂las lima puluh dua.
(Tanggal dua satu, bulan sembilan, sembilan belas lima puluh dua.)
A. Oke, dik ktoroh okam bjantoh stiap onu engñyak bahasa nih?
( Oke, yang ketiga anda berbicara setiap hari menggunakan bahasa apa?)
B. Bahasa Pmpakng.
(Bahasa Pompakng.)
120
A. Alasan okam engiñyak bahasa Pmpakng eñyin nih?
(Alasan anda menggunakan bahasa Dayak Pompakng itu apa?)
B. Dik j∂las, mudah dimengerti kni masyarakat iyah, kni cucuk, kni
s∂muaih, khususih t∂tangga dekat eñyin dik mudah l∂h mEngErti.
(Yang jelas, mudah dimengerti oleh masyarakat kita, dengan cucuk,
dengan semuanya, secara khusus keluarga dekat itulah yang mudah
dimengerti.)
A. Oh, mañyin nuk ma?
(Oh, begitu ya paman?)
B. Oek.
(Iya.)
A. Oke, Onih Odant bagian ompo dalam bahasa Dayak Pmpakng sik smu
gan sigant?
(Oke, apa nama bagian tubuh dalam bahasa Dayak Pompakng dari atas
dan bawah?)
B. Smu .
(Atas)
A. Sik smu sampai sigant.
(Dari atas sampai bawah.)
B. Sik smu sampai sigant, prtamaih baak.
(Dari atas sampai bawah, pertama kepala.)
A. Baak.
(Kepala)
121
B. Kdukahaih omuk, ktoroh usk, kempatih tnik, krimuhih kpong.
(Keduanya pundak, ketiga dada, keempat perut, kelima pingang.)
A. Kpong
(Pingang)
B. Kenum puh, kiju bitis, mai jampa kja.
(Keenam paha, ketujuh betis, delapan telapak kaki.)
A. Jampa kja, miñyin nuk ma?
(Telapak kaki, begitu ya paman?)
B. Emuuk...
(Iya...)
A. Oke, agikih ma nih alat tñyakah minu muh gan kbon karEk? nih
kogunah alat-alat eñyin?
(Oke, selanjutnya paman, apa alat yang digunakan untuk membuat sawah
dan kebun karet? Apa kegunaan alat-alat itu?)
B. Dik biasaih engiñyakah bai, prtama-tamaih engiñyakah bai eñyin dik
prtama-tama, karena masEh minu, engtimokng mak jEh engtimokng eñak
b∂liongh.
(Yang biasa digunakan parang, pertama-tama menggunakan parang itu
yang pertama-tama, karena masih nebas, menebang kalu sudah menebang
menggunakan beliung.)
A. Engiñyakah b∂liongh.
(Menggunakan beliung.)
122
B. Engiñakah b∂liongh, an msik engtimkng, jeh lpas bliongh eñyin jEh
kidh agik.
(Menggunakan beliung, dan setelah habis menebang. Sudah lepas beliung
sudah tidak adalagi.)
A. Bliongh s∂h fungsiih nih ma?
(Beliung itu apa fungsinya apa paman?)
B. Bliongh t fungsiih khusus eñyak engtimokng kyuh dik daih, cntoh
misalih dik ukuran satu mEter sampai duak mEter, misal toneñyak empat,
karena waktu eñyin kan masih langka g∂rgaji g∂rigi langka, dik engai
langka eñyin cuma bliongh, pida.
(Beliung itu fungsinya khususnya digunakan untuk menebang pohon yang
besar, contoh misalnya yang ukuran satu meter, sampai dua meter,
misalnya digunakan empat meter, karena waktu itu kan masih langka
gergaji, yang tidak langka itu hanya beliung pida.)
A. Pida.
(Pida.)
B. Aaaa...pida odopih pida eñyin adalah gabungan dari pada bliongh,
mañyin.
(Aaaa....pida dialah pida itu adalah gabungan daripada beliung begitulah.)
A. Oke, brarti bai, blingh gan pida nuk ma?
(Oke, berarti parang, beliung dan pida ya paman?)
123
B. Emuk... bai, bliongh gan pida.
(Iya...parang.beliung dan pida.)
A. Pida, nih ramu eñyak engmongki rming adat? odehkah upacara
trtontu dalamh engmongki rming adat trsobut?
(Pida, apa bahan untuk membuat rumah adat? Apakah ada upacara tertentu
dalam membuat rumah adat tersebut?)
B. Mak rming adat khususih, eñyin harus odEh ritual adatih, prtama-tama
pamit kni sesuatu rh halus dik engai dpat diketahui bahwa onih
kbradaan dik oñya wak gin, karena onih eñyin perlu? Karena sih
entaok dalam jangak, misalih d∂kat dalam jangka d∂kat kan, dalam jangka
d∂kat kjot odeh oñya engsinakih, jeh begitu tnsinak , kemudian kjot
tiba-tiba odeh dik s∂truk, odEh dik kesurupan eñyinkan pngaruh karena,
kurang eñyin kurang hubungan antara manusia to gan rh-rh alus dik
engai dapat tngira, dilihat dengan mata kpalak, mak dik wak gin
tnmongkilah acara adatih, dik prtamaih sabut oñya gudak di portamaih.
(Kalau rumah adat khusnya, itu harusada ritual adatnya, pertama-tama
pamit dengan sesuatu roh halus yang tidak dapat diketahui bahwa apa
keberadaan orang yang ada disitu, karena apa itu perlu? Karena siapa tau
dalam waktu, misalnya dekat dalam jangka waktu dekatkan, dalam jangka
waktu dekat sewaktu ada orang yang menaikinya, pada waktu dinaik,
kemudian lalu tiba-tiba ada yang steruk, ada yang kesurupan, itukan
pengaruh karena, kuran apa kurang hubungan antara manusia itu dengan
124
roh-roh halus yang tak dapat diduga, diliaht dengan mata kepala, maka
disitu dibuatlah acara adatnya, yang pertama disebut orang dengan gudak
yang pertama.)
A. Gudak.
(Gudak)
B. BsomolEh.
(Berpotong.)
A. BsomolEh.
(Berpotong.)
B. BsomolEh bahan-bahan gudak bsomolEh lngkap wak gin tuak,
plomak, janik, siap, kiuk eñyin dik bramu bsilEh, eñyin taok oñya
mnakngih mak g∂raroh kiuk eñyin, lEh mnakngih umpanth
bsomolEh.... karna m∂mang, kiyuk eñyin khusus eñyak bsomolEh,
ngiñyak janik, siap, kiyuk eñyin dik gai blEh tunak, k∂mudia plomak
eñyin dik engai blEh kidoh, makakah mak tradisi bidoih eñyin, tuak,
plomak, siap, janik, kiuk, eñyin dik engai bulEh kidoh.
(Berpotong bahan-bahan gudak berpotong lengkap disitu tuak, lemang,
babi, ayam, anjing itu bahan berpotong, itu sebabnya orang mengatakan
kalu mengusir anjingitu, dikatakan bahan berpotong...karena memang,
anjing itu tidak boleh tidak ada, kemudian lemang itu juga tidak boleh
tidak ada, makanya kalu tradisi orang pedalaman itu, tuak, lemang, babi,
ayam, babi, anjing, itu yang tidak boleh tidak ada.)
125
A. Engai bulEh kidoh.
(Tidak boleh tidak ada.)
B. Eñyin khusus oñya Dayak Pmpakng.
(Itu Khususnya orang dayak Pompakng.)
A. Oñya Dayak Pmpakng.
(Orang Dayak Pompakng.)
B. Karena eñyin ritual adat engñyakah eñyin.
(Karena itu ritual adat,menggunakan itu.)
A. Oek ma, agik to.
(Oke paman, selanjutnya.)
B. Emuk..
(Iya..)
A. Ramahkih sjarah mnikih Dayak Pmpakng wak Plimau Sba?
(Bagaimankah sejarah datangnya Dayak Pompakng di Penyalimau Hilir?)
B. Sbonarih sjarah Dayak Pmpakng eñyin adalah brasal sik daerah
Tkang krena Tkang waktu eñyin nuk, khususih onya Tkang eñyin
dop bidoih, liboeñyin kan trmaksuk mak saEk s∂h hukumanih masEh
kejam pabila odeh onyañyin bsodara, kawin eñyin bersaudara, lEh ñya
tnkabEk, kabEk dengan catatan lEh empadai engan purus buling,
aa.......lEh sabut oñya bulig to lEh onya mngki engiñyak bambu, engiñyak
nibngih, aaaa.... mak oñya eñyin btiah ko maak, apakah miah inok
126
misalih, opak miah onakih misalih, kjot sampai hamil aa.....eñyin oñyaih
lEh tnkomat.
(Sebenarnya sejarah Dayak Pompakng itu adalah berasal dari daerah
Tokang karena Tokang waktu itu ya, khususnya orang Tokang tersebut
orang pedalaman, sewaktu itu kan termaksuk kalu dahulu kan
hukumannya masih kejam apabila ada orang tersebut bersaudara, menikah
dengan saudara, akan dibunuh, dibunuh dengan syarat dibantai dengan
bambu yang di potong runcing ujungnya, aaa...disebut orang buling karena
terbuat dari bambu yang dipotong, aaa.... kalau orang itu menikah dengan
sedarah apakah menikah dengan ibunya misalnya, bapak menikahi
anaknya kemudian hamil, mereka diikat.)
A. LEh tnkomat.
(Yang diikat.)
B. Emuk.... odppih eñyin tnkomat nasa bkadapah mañyin tusuk sik
blakang sampai kbis gan tnrañyut.
(Iya...mereka itu diikat harus berhadapan begitu kemudian ditusuk dari
belakang sampai mati kemudian dihanyutkan.)
A. Tngrañyut.
(Dihanyut.)
B. Emuk....l∂h tngrañyutah muunt eñyin lah di jdi muunt dik sabut oñya
tambun juah.
(Iya... dihautkan , hantu itulah yang jadi hantu yang disebut orang tambun
juah.)
127
A. Tambun juah.
(Tambun juah.)
B. Karena odpih gai dpat branak, onakih punknak kbEk, mintainah
odp pih jadi gayai gawangah jadi eñyinlah dik engongku onak entoyan
shingga entoyan eñyin s∂ring dik b∂mñyap-mñyap.
(Karena dianya tidak bisa melahirkan, anaknya pun mati siasia dia menjadi
gentayangan jadi itulah yang mencuri anak manusia sehingga manusia itu
banyak yang hilang.)
A. Mñyap-mñyap onakih nuk?
(Hilang-hilang anaknya ya? )
B. Oek mñyap onakih, mñyap onakih s∂hingga gan jalan k∂luar dik ikun
eñyin kidh engkahhhh.......(batuk) engiñyakah jalan keluar dik ikun
kidh catatanih kamih? oh jadi brusahalah bukan hañya khusus odp,
trmaksuk gk onya Kapuas Ulu bkah gEh dik gajah dik obu sik
Kapuas, khususih oñya wak dalam Skayam, khususih sub suku Dayak
Pmpakng dik wak Skayam, msik obu karena onih? Libo eñyin gan
galakah bmoñyam onakih s∂h eñgmolas, l∂h mlas lEh engyupEt,
engupetih gan dik paling bbisa ipohih, iph utak ima wak sungai ima
dalam Skayam, wak gih odeh ipoh dik paling bisa, gai bulEh tnsirok
ribu cara miahah ditusuk gan bambu, gan koja dop eñyin brsopatu
tempurung balas tempurung.
128
(Iya hilang anaknya, hilang anaknya sehingga dengan jalan keluar yang
lain itu tidak ada engkahhh....(batuk) menggunakan jalan keluar yang lain
tidak ada syratnya bagaimana? Oohh jadi berusahalah bukah hanya
kuhusus orang pedalaman, termaksuk mereka orang dari Kapuas Hulu
banyak juga yang ikut pergi dari kapuas, khususnya orang pedalaman
Sekayam, secara khusus sub suku Dayak Pompakng yang ada di sekayam,
habis pergi karena apa? waktu itu kan sering kehilangan anaknya oleh
sebab itu mereka membalas, mereka balas dengan cara menyumpit, supit
yang paling beracun, racun utak ima disungai ima di dalam Sekayam di
situ ada racun yang paling berbisa, tidak boleh melewati bawah kolong
nya, cara ambilnya tusuk lah dengan bambu, dengan kaki kita bersepatu
tempurung kelapak beralas tempurung.)
A. T∂mpurung.
(Tempurng.)
B. Aaahh....gai bulEh ginjak tanah, mak ginjak tanah kbis karena aliran jni
eñyinlah sehingga jeh tiah iph teñyupEt wak gin dik tengiñyak
kbEk muunt, sborapa kabEk msik kabEk, tndopat msik lEh onya
kabEk aahh... tinggal dimodumh odEh dara puntaat odatih, odp glak
eñgkobekih karena mak odp kaebEk “bunik pya bunik tna kuatih”,
jadi odp jadi odp gajah kbEk gEh glak eñgkobekih sehingga dara
puntaat lEh kidk knagih.
129
(Ahhh....tidak boleh injak tanah, jika injak tanah maka akan mati karena
aliran racun tersebut sehingga sudah ambil disumpit yang digunakan untuk
bunuh hantu,seberapa harus bunuh habis bunuh, yang ditemukan habis
bunuh aahh....tinggal yang tersisa hanya dara puntaat namanya, dia takut
kita membunuhnya karena jika kita bunuh”penuh tanah penuh halaman”
katanya jadi kita, jadi kita juga ikut mati juga, sehingga takut
membunuhnya sehingga dara puntaat ditusuk alat kemaluannya.)
A. Oh mañyin nuk.
(Oh jadi begitu ya.)
B. Aaaa...sohinga timbul muunt tambun juah, muunt tambun juah to
engmbalas, mbalas kni entoyant dik engyiksaih.
(Iya...sehingga timbul hantu tambun juah, hantu tambun juah itulah yang
membalas, kepada manusia yang menyiksanya.)
A. Dik eñyiksa odpih?
(Yang menyiksa dirinya?)
B. OEk, jadi barang dik brapi lEh gisik tikEkah, barang dik jni eñyin
barang dik odi atoh macam sgala gk ujong jarai, ujong tdingih leh
tngna gk cacing, jadi oñya eñyin engai ileh mnai wak gin shingga
bobu-obu kluar sik Skayam.
(Iya jadi setiap ada nanak nasi isi kotoran, setiap yang pergi kerja nanti di
dalam ambing, dalam bekalnya disimpan segala cacing, jadi orang tidak
mampu tinggal di situ sehingga keluar dari Sekayam.)
130
A. Binah jik sEh.
(Berpindah tadi tu.)
B. Pinah odEh dik kni Kapuas Ulu, odeh dik eñyuh smak Skadau eñyin,
eñyin kan odEh oñya dik sama gan odp, mak Simpang Rawai sama gan
odop, cuma mak engyobutih mri, eñyin pulaikuatih karena onih? Karena
eñyin sik titisan sik dalam Skayam.
(Pindah ada yang Kapuas Hulu, ada yang sana dekat Sekadau itu,itu ada
yang sama dengan kita, kalau Simpang Rawai mirip dengan kita, hanya
mengatakan pulang itu pulai katanya karena apa? Karena itu masih titisan
dari dalam Sekayam.)
A. Dalam Skayam.
(Dalam Sekayam.)
B. Nah eñyin asliih Pmpakng, gnih eñyakah brdant Dayak Pmpakng?
Karena eñyin odopih simak sik Skayam eñyin,eñyin agik oñya khusuih
oñya Pmpakng, jeh bpinah kamih pun ttap jadi Pmpakng, mak
odopih eñyin harus mnai wak kapuas, mnai wak sungi pmpakngah
ping, aaaannn.. makak ah sobut oñya Pmpakng eñyin karena mnai wak
pmpakngah berarus wak ping.
(Nah itulah asalnya Pompakng, mengapa bernama Dayak Pompakng?
Karena itu merekanya naik dari Sekayam, itu masih khususnya orang
Pompakng, sudah berpindah bagaimana pun tetap menjadi orang
Pompakng, klau merekanya harus mendiami di Kapuas, diam di pingiran
131
sungai, aannnnn...itu sebut orang Pompakng, itu karena mendiami harus
pingrian air.)
A. Harus wak ping
(harus di sungai.)
B. Gai bisa engkojau kdoih harus mnai wak pantai-pantai ping, wak
gkih oñya-nya eñyin dik mnai harus ko ping, aaa... bidoih khususih
lain dari pada etnis lain pada umumih eñyin etnis dik ikun eñyik
k∂bkahah tama kdalam rimbak-rimbak.
(Tidak bisa menjauh kedalam harus tinggal di pantai-pantai air, dimana
orang-orang itu yang tingal harus di pingir air, aaa....orang pedalaman
khususnya berbeda dari etnis lain pada umumnya, etnis yang lain
kebanyakan masuk kedalam rimba-rimba.)
A. Rimbak-rimbak nuk, bpolaman.
(Rimba-rimba ya, bermukim.)
B. Emuuk.. englaman onih sgalahi, tapi mak khususih bidoih pmpakng
d∂ngan catatan s∂sakit apapun harus di pinggir air Pmpakng Kapuas.
(Iya....bermukim apa segalanya, tetapi kalu khususnya orang pedalaman
Pompakng dengan syarat sesusah apapun harus di pinggir kapuas.)
A. Pmpakngah Kapuas.
(Pingiran Kapuas.)
B. Aahhhhh... makakah dikatakan Dayak Pmpakng.
(Iya....itu maka dikatakan Dayak Pompakng.)
132
A. Dayak Pmpakng oohh..mañyin sjarah nuk kEk.
(Dayak Pompakng ooohh... begitu sejarah yak kek.)
B. Eñyin sjarah Dayak Pmpakng.
(Itu sejarahnya Dayak Pompakng.)
A. ohhh... oma.
(ooohh...paman.)
B. Hahhahaha......
(Hahahahah...)
A. Ma, dik trahkir ma, ramahkih sjarah ompuk to lEh muñyok odant
Plimau Sba?
(Paman, yang terhakir paman, bagaimana sejarah kampung ini kasi nama
Penyalimau Hilir?)
B. Aaaa....Plimau Sba prtama tkan plimau mnik sEh sik kampkng
Brang bopinah kan wak Sungai Kuñyit sabut oñya tmawakng brang
wak Sngkuñyit karnawak engin gai aman, karna zaman eñyin pun
zaman masih bboleh dikatakan zaman masih b∂pongayau.
(Iya....Penyalimau Hilir pertama inikan Penyalimau datang dari Desa
Borang berpindah di Sungai Kunyit yang sebut orang tembawang borang
di Sungai Kunyit karena disitu tidak aman, karena zaman itu pun zaman
masih berpotong dikatakan saman masih potong kepala.)
A. Engayau.
(Potong kepala.)
133
B. Engkasih bunuh-m∂mbunuh masuklah dalam sungai plimau karena agak
aman pcah dukah.
(Memangnya bunuh-membunuh masuklah kedalam sungai Plimau
karena sudah agak aman, pisah menjadi dua.)
A. Pcah dukah.
(Pecah dua.)
B. Aahh...jadi odEh ko sju nama plimau, odEh dik ksoba nama plimau
aah...jadi dik ko plimau sju sabut onya eñyin P∂ñyalimau Hulu.
(Iya jadi ada yang ke hulu masuk Polimau, ada yang kehilir Polimau
aaa....jadi yang ke Penyalimau Hulu sebut orang Penyalimau Hulu.)
A. Ulu.
(Hulu.)
B. P∂ñyalimau Ulu pun ko bkahih oñya sik Kyak s∂hingga bahasa odp
bahasa Plimau Sba gan Plimau Sju agak b∂da karena bkah
alirianih bkah sik Kyak.
(Penyalimau Hulu pun kebanyakan orang dari Koyak sehingga bahasa kita
bahasa Penyalimau Hilir dengan Penyalimau Hulu agak berbeda
dikarenakan banyak alirannya banyak dari Koyak.)
A. Sik Kyak.
(Dari Koyak.)
134
B. Nah suku Dayak Kyak mnai wak pmpkng odeh pun Plimau Sba
s∂ratus prosEn oñya jni... oñya Tkang, Tkang to Tkang Spantuk,
Tkang Sbiau, Tkang......brugok wak Plimau Sba, aannn....
shingga j∂h engrasa aman sidik ih brugok wak Plimau Sba, barang
sik Tkang onih eñyin, Kamng Brang eñyin obu kni Plimau Sba
aaa.... bagi dik Brang sbagian maih dik ko sju tapi bkahah Kyak,
eñyin maka oñya mak saek s∂h eñgyobut ompuk sju oñya Kreyak.
(Nah...suku Dayak Koyak diam pinggir ada pun Penyalimau Hilir seratus
persen orang.....orang Tokang, Tokang ini Tokang Sopantuk, Tokang
Sobiau, Tokang.....berkumpul di Penyalimau Hilir, aaa....sehingga sudah
merasa aman, semua berkumpul di Penyalimau Hilir, aaa... bagi yang
Borang hanya sebagian yang ke hilir, tapi kebanyakan Koyak, ulah itlah
maka orang dahulu menyebut kampung hilir orang Koreyak.)
A. Oooooo....
(Ooooo....)
B. Mañyin eñyin asli asal muasalih.
(Begitulah itu asal muasalnya.)
A. Asal muasalih.
(Asal Muasalnya.)
135
B. Aaaaa.... makakah, Plimau Sba odeh Plimau Sju, karena mdEl
broon namberling trpisah bbagi dukah odeh dik kni timur, odEh dik
kni barat, tinggal dik sju odEh sba makaa odEh Plimau Sju,
Plimau Sba.
(Iya...itu sebabnya, ada Penyalimau Hilr ada Penyalimau Hulu, karena
model broon namberling, terpisah jadi dua ada yang timur, ada yang barat
tinggal di hulu ada hilir itu maka ada Penyalimau Hulu, Penyalimau Hilir,
Penyalimau Hilir.)
A. Plimau Sba.
(Penyalimau Hilir.)
B. Bun jugak Plimau eñyin kan odEh dukah Plimau daih eñyin dik sabut
oñya Plimau daih to jugak Plimau gEh Plimau icik, to Sungai
Plimau, eñyin Peñyalimau eñyin khususih.
(Dan juga Penyalimau itu kan ada dua, Penyalimau Besar yang orang
sebut Penyalimau besar, ini juga Penyalimau, Penyalimau kecil, itu sungai
Penyalimau itu Penyalimau khususnya.)
A. ohh... mañyin nuk ma?
(Oohh...begitu ya paman?)
B. Emuk....
(Iya..)
A. Saja trimakasih ma.
( Saja Terimakasih paman.)
136
B. Emmuukk...
(Iya....)
A. Oko minte maaf jikalu odEh, bbaah oko dik tsat to.
(Saya minta maaf jika ada, perkataan saya yang salah ini.)
B. Emuukk...
(Iya...)
A. Makasih nuk ma.
(Terimakasih paman.)
B. OEk... sama-samalah.
(Iya...sama-sama.)
Dalam perjalanan tersebut mereka menemukan arti manusia
sesungguhnya. Perubahannya itu mulai dari pendidikan, karir, idealisme, dan
tentunya cinta. Semuanya terkuak dalam sebuah perjalanan „reuni‟ mereka
mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa, Mahameru. Dan di sanalah cerita
bergulir, bukan hanya seonggok daging yang dapat berbicara, berjalan, dan punya
nama. Mereka pun pada akhirnya dapat menggapai cita-cita yang mereka impikan
sejak dulu.
Setengah dari buku 5 cm bercerita tentang keseharian lima sahabat ini, dari
sifat-sifat mereka yang berbeda satu dengan yang lain sampai dengan perilaku dan
aktivitas mereka yang penuh canda tawa, diselingi cerita tentang permasalahan
137
antar-sahabat. Setengahnya lagi, buku ini menuliskan petualangan kelima sahabat
dalam mendaki gunung Semeru.
”…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di
depan kamu. Dan…sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan
lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya,
mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering
melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang
akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu
berdoa…percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu”
Lampiran II
Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Untuk Informan Kedua
Nama Narasumber : Fransiskus Gervasius Aty
Umur : 63 Tahun (23 November 1952)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Hari : Sabtu
Pukul : 16.00
Tanggal : 11 April 2015
Tempat : Rumah bapak Fransiskus Gervasius Aty
Jabatan : Ketua Adat
Pertanyaan.
1. Onih krEjah okam setiap onu?
(Apa kerjaan sehari-hari saudara?)
2. Apakah okam oñya asli Plimau Sba? Sik tahun kudu?
(Apakah saudara penduduk asli Desa Penyalimau Hilir? Dari tahun berapa?)
3. Okam bjantoh setiap onu giñyak bahasa onih? onih alasan okam engiñyak
bahasa ñyin?
(Anda berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa apa? alasan
menggunakan bahasa tersebut?)
4. Onih odant bagian ompo dalam bahasa Dayak Pmpakng sik smu gan
sigant?
(Apakah nama-nama bagian tubuh dalam bahasa Dayak Pompakng dari atas
sampai bawah?)
5. Onih alat dik tngiñyakah eñyak minu muuh gan kbon karEk?
139
(Apakah peralatan yang digunakan untuk membuat ladang padi dan kebun
karet?)
6. Onih ramu eñyak engmongki rming adat? odehkah upacara trtontu
dalamp engmngki rming adat trsobut?
(Apa bahan untuk membangun rumah adat? Adakah upacara tertentu dalam
membangun rumah adat tersebut?)
7. Ramahkih sejarah mnikih bahasa Dayak Pompakng wak Plimau Sba?
(Bagaimana sejarah datangnya bahasa Dayak Pompakng di Penyalimau
Hilir?)
8. Ramahkih sjarah ompuk t lEh muñyok odat Plimau Sba?
(Bagaimana sejarahnya kampung ini diberinama Penyalimau Hilir?)
Jawaban.
1. Eee...ptani...bmuuh.
(Eeee...Petani,berladang.)
2. OEk. S∂mbilan b∂las limak duak.
(Iya Sembilan belas lima dua.)
3. Engiñyak bahasa ompuk, Bahasa Pompakng karna lbEh gampakng, lbEh
mudah.
(Menggunakan bahasa kampung, Bahasa Pompakng karena lebih gampang,
lebih mudah.)
4. Buruh baak, kurEt baak, krubong baak, msik eñyin kpingh, enonkng,
mtih, jaguk, tukok. Bagian sigan to btang trasang, baak omuk, tngan
140
tngan to l∂ngkap sampai to buah tngan. Aaannn... k∂mudian to usok,
turang krosah, tnik, turang trutuk, tumongk. Puuh, baak k∂etoot, kja,
jampa kja, buah kja.
(Rambut, kulit kepala, wajah, setelah itu telinga, hidung, mata, jagu, mulut.
Bagian bawah itu leher, pundak, tangan tangan itu lengkap dengan jari
tangan. Aaannn.... kemudian ini dada, tulang rusuk, perut tulang belakng,
pantat. Paha, lutut, kaki telapak kaki jari kaki.)
5. Prtama bai, bai eñyak minu embabat kyuh dik icik. Eñyin fungsiih stelah
embabat mak odEh kyuh daik engiñyak bliongh
(Pertama parang, parang itu untuk menebang kayu kecil. itu fungsinya setelah
mebabat, kalu ada kayu yang besar menggunakan beliung.)
6. J∂las mak odop engmngki dik prtama odEh odop istilahah engmngki
tulak. Engmongki tulak eñyin adat tradisi di wak gih odEh bras putEh,
bras plomak atau k∂tan k∂mudian siap, msik eñyin odEh tuak.
Upacaraih eñyin odop prmisi supaya rming adat odop eñyin, ya btuaah,
brejeki kidh gk osih onih miñyin bah, kidoh gook muuntuh.
(Pasti jika membuat yang pertama ada istilah kita membuat tolak. Membuat
tulak itu adalah tradisi adat disitu berisi beras putih, beras lemang, atau ketan
kemudian ayam, abis itu ada tuak. Upacara kita permisi supaya rumah adat
kita ini, ya membawa beruntung, berezeki, tdiak ada terjadi apa-apa
begitulah, tidak ada hantu.)
141
7. Mak ramu eñyak engmongki rming adat mak to odop bbicara dik lalu
bah? Tiang, tiang eñyin pnungko sbutih brasal sik kyuh taas dik sabut
oya b∂lian, naahh.... komudian bgalngh. Kyuh lapan-lapanah kyuh
tkam atau pun bngkirai, gok k∂ladant sik taok, k∂mudian odEh tiang stok,
tiang samongkup to odEh tingkap,aah... mak saEk sEh engiñyakah lapis.
(Kalu bahan untuk membangun rumah adat,ini kita berbicara yang lalu ya?
Tiang, tiang itu penyanggah sebutannya, berasal dari kayu taas, yang sebut
orang belian, nah... kemudian bergalang. Kayu delapan-delapan kayu tokam
atau pun bengkirai, atau keladan juga bisa, kemudian ada tiang stok, tiang
penutup, ada tingkapnya,aah...kalu dahulu menggunakan lapis.)
Sjarah Plimau Pmpakng, Pmpakng Plimau sba to p∂cahan sik........
Kamong brang dalam Skayam aah.... cuma asliih sik kih awalih bahasa
Kamng Brang ma juga eñgai paham, tapi bahasa Pmpakng brasal sik
kamng Brang an...mañyin jadi pcahanah sik Kamong Brang dalam
Skayam pinah lah Plimau, Plimau to odEh dukah tEk, Plimau dik daik
odEh wak Plimau Sju eñyin, to Plimau cik, mak ñya misEk onih
s∂bapinh kjot brodat Plimau, m∂mang sugi eñyin sungi Plimau.
(Sejarah Penyalimau Pompakng, Pompang Penyalimau Hilir ini pecahan
dari.....Kambong Borang dalam Sekayam aah....Cuma aslinya darimana
bahasa kamong Borang paman juga tidak paham, tetapi bahasa Pompakng
berasal Dari Kaming Borang an....begitu jadi perpecahan dari kamong Borang
dalam Sekayam pindahlah Penyalimau, Penyalimau ini ada dua, Penyalimau
142
yang besar ada di Penyalimau Hulu itu, ini pun Penyalimau kecil, kalu orang
nany mengapa lalu dinamakan Penyalimau memang sungai itu,sungai
Penyalimau.)
8. Aaaa... enyin juga engai brgesEr dari pada kalimat oma dik ijik sEh, jadi dik
wak gih eñyin Plimau Sju to Plimau Sba eñyinlah riwayat eñyak
tnsobut Plimau Sba karena pcahan sik Plimau Sju, kni sba
odop tkan asliih kan brugok kitEk gan Plimau Sju. Tapi krena bgitu
jEh bkah, otak manusia juga jEh dik to minte manto dik to minte manto,
akehirih bpinahlah, pcahlah jadilah dua buah ompuk. Ompuk Sba gan
ompuk Sju.
(Aaa....itu juga tidak bergeser daripada kalimat paman yang tadi itu,
Penyalimau hulu ini Penyalimau Hilir itulah riwayat mengapa disebut
Penyalimau Hilir karena pecah dari Penyalimau Hulu, ke hilir kita inikan
aslinya berkumpul satu dengan Penyalimau Hulu. Tetapi karena begitu sudah
banyak, otak manusia juga yang ini seperti ini yang itu minta seperti itu,
akhirnya berpindahlah, pecahlah menjadi dua buah kampung. Kampung Hulu
dan Kampung Hilir.)
143
Rekaman Wawancara Informan Kedua
A. Prtama-tama oko minte maaf kni okam ma, mak engricuah waktu
okam, odEh bborapa hal dik ara tmpisEkah oko kni okam ma,
prtama onih krEjaah okam stiap onu?
(Pertama-tama saya minta maaf dengan anda paman, jika menganggu
waktu anda, ada beberapa hal yang ingin saya ditanyakan kepada anda
paman, pertama apa kerjaan anda setiap hari?)
B. Eee...ptani...bmuuh.
(Eeee...Petani,berladang.)
A. Bmuuh ...
(Berladang...)
B. Bmuuh....
(Berladang...)
A. Bmuuh onih ma?
(Berladang apa paman?)
B. Bmuuh tu b∂rladang kata orang.
(Bomuuh itu berladang kata orang.)
A. Bmuuh pdikah?
(Berladang padikah?)
B. Bmuuh sawit hahahaha...
(Berladang sawit hahahah...)
144
A. Bmuuh sawit, oke kdukah apakah okam oñya asli Plimau Sba?
(Berladang sawit, oke yang kedua apakah anda orang asli Penyalimau
Hilir?)
B. OEk.
(Iya)
A. Oke, Oñya asli Plimau Sba S∂jak tahun kudu?
(Oke, orang asli Penyalimau Hilir sejak tahun berapa?)
B. S∂mbilan b∂las limak duak.
(Sembilan belas lima dua.)
A. S∂mbilan b∂las limak duak, oke dik ktoroh okam bjantoh stiap onu
engiyakah bahasa onih?
(Sembilan belas lima dua, oke yang ketiga anda berbicara setiap hari
menggunakan bahasa apa?
B. Engiñyak bahasa ompuk.
(Menggunakan bahasa kampung.)
A. Bahasa Pmpakng nuk?
(Bahasa Pompakng ya?)
B. Bahasa Pmpakng.
(Bahasa Pompakng.)
A. Alasa, alasan onih okam engiñyakah bahasa Pmpakng trsobut?
(Alasan, alasan apa anda menggunakan bahasa Pompakng tersebut?)
145
B. Karna lbEh gampakng, lbEh mudah.
(Karena lebih gampang, lebih mudah.)
A. LbEh mudah nuk.
(Lebih gampang ya.)
B. Bgaul shari-hari
( Bergaul sehari-hari)
A. Slanjutih ma, onih odant bagian ompo dalam bahasa Dayak Pmpakng
sik smu gan sigan?
(Selanjutrnya paman, apa nama bagian tubuh dalam bahasa Dayak
Pompakng dari atas dan bawah?)
B. Buruh baak, kurEt baak, krubong baak, msik eñyin kpingh, enonkng,
mtih, jaguk, tukok.
(Rambut, kulit kepala, wajah, setelah itu telinga, hidung, mata, jagu,
mulut.)
A. Onih agik ma?
(Apa lagi paman?)
B. Eñyin kan bagian smu.
(Itu kan bagian atas.)
A. Bagian sigan?
(Bagian bawah?)
146
B. Bagian sigan to btang trasang, baak omuk, tngan tngan to l∂ngkap
sampai to buah tngan.
(Bagian bawah itu leher, pundak, tangan tangan itu lengkap dengan jari
tangan.)
A. Buah tngan.
( Jari tangan.)
B. Aaannn... k∂mudian to usok, turang krosah, tnik, turang trutuk,
tumongk.
(Aaannn.... kemudian ini dada, tulang rusuk, perut tulang belakng, pantat.)
A. Tumongk onih agik?
(Pantat apalagi?)
B. Puuh, baak k∂etoot, kja, jampa kja, buah kja.
(Paha, lutut, kaki telapak kaki jari kaki.)
A. Buah kja, oEk dik krimuh to ma, onih alat dik lEh tngiñyak eñyak
minu muuh gan kbon karEk?
(Jari kaki, iya yang kelima paman, apa alat yang digunakan untuk ladang
padi dan berkebun karet?)
B. Prtama bai, bai eñyak minu embabat kyuh dik icik.
(Pertama parang, parang itu untuk menebang kayu kecil.)
A. Ohh.. eñyin fungsiih ma?
(Ohh...begitu fungsinya paman?)
147
B. Eñyin fungsiih stelah embabat mak odEh kyuh daik engiñyak
bliongh.
(itu fungsinya setelah mebabat, kalu ada kayu yang besar menggunakan
beliung.)
A. Giñyak blingh eñyak kyuh dik daik.
(Menggunakan beliung untuk kayu yang besar.)
B. Blingh eñyin motihih tangkaiih to pida.
(Beliung itu matanya tangkainya itu pida.)
A. Pida.
(Pida.)
B. Tangakai to pida.
(Tangkai nya itu pida.)
A. Tangkai to pida odanthih.
(Tangkainya pida namanya.)
B. Pida eñyin brasal sik kyuh pulut kmudian kyuh pulut eñyin dop
miah kni akarih, eñyin bliongh s∂h l∂h odop engiñyakah kni talt.
(Pida itu berasal dari kayu pulut kemudian kayu pulut itu kita ambil
akarnya, itu beliung lah yang kita gunakan dengan simpul.)
A. Talot.
(ikat/simpul.)
148
B. Ui, ui eñyak nalotih k∂mudian masok isi bliong eñyin, eñyak engtimong.
(Rotan, rotan untuk simpulnya kemudian masuk isi beliung untuk
menebang.)
A. Onih agik alatih ma dukah eñyin maih kah?
(Apalagi alatny paman, hanya dua itu sajakah?)
B. Dik lbEh praktisih dukah tEk eñyin.
(Yang lebih praktisnya hanya dua itu.)
A. Dukah tEk eñyin nuk.
(Dua buah itu ya.)
B. Karena kapak hañya eñyak mlah kyuh.
(Karena kapak hanya untuk belah kayu.)
A. oh mañyin, dik kenum to ma, onih ramu eñyak mgki rming adat?
odehkah upacara trtontu eñyak engmngki rming adat trsobut?
(Oh..begitu, yang keenam ini ma, apa bahan untuk membangun rumah
adat? Adakah upacara tertentu untuk membuat rumah adat tersebut?)
B. J∂las mak odop engmngki dik prtama odEh odop istilahah engmngki
tulak.
(Pasti jika membuat yang pertama ada istilah kita membuat tolak.)
A. Engmongki tulak, engmongki tulak eñyin ramahkih ma?
(Membuat tolak, membuat tulak itu seperti apa paman?)
149
B. Engmongki tulak eñyin adat tradisi di wak gih odEh bras putEh, bras
plomak atau k∂tan k∂mudian siap, msik eñyin odEh tuak.
(Membuat tulak itu adalah tradisi adat disitu berisi beras putih, beras
lemang, atau ketan kemudian ayam, abis itu ada tuak.)
A. Tuak.
( Tuak.)
B. KitEk btol, ilump.
(Satu botol,ilump)
A. Ilump.
( Ilump.)
A. Ilump sirEh eñyin eñyak gumpa eñyin, sirEh k∂mudia ilum rkok mak
saEk sEh, to oko eñybut saEk sEh eñyin dik bahasa paling ojau
kbolakng eñyin, saEk sEh, duluk eñya, saEk sEh eñyin odEh gk ilum
rkok nipah, taok rkok nipah kan?
(Ilump sirih itu untuk gumpa, sirih kemudian ilum rokok kalu dahulu, ini
saya bicara dahulu itu bahasa yang paling jauh kebelakng, dahulu ada ilum
rokok nipah, taukan rokok nipah?)
A. Taok, taok..
(Tau.Tauuu...)
B. Rkok nipah tmbakau jawa, aaa.... eñyin alat ih, msik eñyin dEh
tukang gibuh biau.
(Rokok nipah tembakau jawa, aaa...itu bahan nya, setelah itu ada yang
bertugas sebagai gibu biau.)
150
A. Gibuh biau.
(Gibu biau.)
B. Eñyin paling eñgai eñyak engmongki tunak.
(Itu tidak boleh tidak untuk membuat tunak)
A. Eñyin upacaraih.
(Itu upacaranya.)
B. Upacaraih eñyin odop prmisi supaya rming adat odop eñyin, ya
btuaah, brejeki kidh gk osih onih miñyin bah, kidoh gook muuntuh.
(Upacara kita permisi supaya rumah adat kita ini, ya membawa beruntung,
berezeki, tdiak ada terjadi apa-apa begitulah, tidak ada hantu.)
A. Eñyin upacaraih nuk ma, mak ramu-ramu eñyak engmongki rming adat
eñyin?
(Itu upacaranya ya paman, kalu alat-alat untuk membuat rumah adat itu?
B. Mak ramu eñyak engmongki rming adat mak to odop bbicara dik lalu
bah?
(Kalu bahan untuk membangun rumah adat,ini kita berbicara yang lalu ya?
A. OEk dik lalu.
(Iya yang lalu.)
B. Tiang, tiang eñyin pnungko sbutih brasal sik kyuh taas dik sabut
oya b∂lian, naahh.... komudian bgalngh.
(Tiang, tiang itu penyanggah sebutannya, berasal dari kayu taas, yang
sebut orang belian, nah... kemudian bergalang.)
151
A. Bgalngh, kyuh-kyuh onih ma?
(Bergalang, kayu-kayu apa paman?)
B. Kyuh lapan-lapanah kyuh tkam atau pun bngkirai, gok k∂ladant sik
taok, k∂mudian odEh tiang stok, tiang samongkup to odEh tingkap,aah...
mak saEk sEh engiñyakah lapis.
(Kayu delapan-delapan kayu tokam atau pun bengkirai, atau keladan juga
bisa, kemudian ada tiang stok, tiang penutup, ada tingkapnya,aah...kalu
dahulu menggunakan lapis.)
A. Kisap? Kisap eñyin ramah kih ma?
(Kisap? Kisap itu seperti apa paman?)
B. Kisap eñyin brasal sik kyuh b∂lian dik bagaik, b∂lah tipis-tipis an...
eñyin eñyak kisap, lapis odatih.
(Kisap itu berasal dari kayu belian yang bagus, belah tipis-tipis an.....itu,itu
kisap, kisap namanya.)
A. Eñyin ramu gan upacaraisEh ma? oke dik s∂lanjut ih ma, ramahkih sojarah
mnik bahasa Dayak Pmpakng wak Plimau Sba?
( Itu bahan dan upacaranya paman? Oke yang selanjutnya ini paman, bagai
mana sejarah datangnya bahasa Dayak pompakng di Penyalimau Hilir?)
B. Sjarah Plimau Pmpakng, Pmpakng Plimau sba to p∂cahan
sik........
(Sejarah Penyalimau Pompakng, Pompang Penyalimau Hilir ini pecahan
dari.....)
152
A. Kamng.
(Kamong.)
B. Kamong brang dalam Skayam aah.... cuma asliih sik kih awalih bahasa
Kamng Brang ma juga eñgai paham, tapi bahasa Pmpakng brasal
sik kamng Brang an...mañyin jadi pcahanah sik Kamong Brang
dalam Skayam pinah lah Plimau, Plimau to odEh dukah tEk, Plimau
dik daik odEh wak Plimau Sju eñyin, to Plimau cik, mak ñya misEk
onih s∂bapinh kjot brodat Plimau, m∂mang sugi eñyin sungi
Plimau.
(Kambong Borang dalam Sekayam aah....Cuma aslinya darimana bahasa
kamong Borang paman juga tidak paham, tetapi bahasa Pompakng berasal
Dari Kaming Borang an....begitu jadi perpecahan dari kamong Borang
dalam Sekayam pindahlah Penyalimau, Penyalimau ini ada dua,
Penyalimau yang besar ada di Penyalimau Hulu itu, ini pun Penyalimau
kecil, kalu orang nany mengapa lalu dinamakan Penyalimau memang
sungai itu,sungai Penyalimau.)
A. Oh.. mañyin..
(Ohh...begitu..)
B. Eñyin c∂ritaih, dik eñyin Plimau daih Plimau Sju eñyin, to plimau
cik, dik wak opuk odop to.
(Itu cerianya, yang ini Penyalimau besar, Penyalimau Hulu, itu
Penyalimau kecil, yang ada di kampung kita ini.)
153
A. Mañyin nuk ma? Mnikih bahasa Pmpakng wak Plimau Sba to, dik
trahkEr oko misEk kni okam, ramahkih sjarah ompuk to lEh muñyok
odat Plimau sba?
(Begitu ya paman? datangnya bahasa Pompakng di Penyalimau Hilir ini,
yant terhakir saya nayak kepada anda, bagaiman sejarah kampung ini di
kasi nama Penyalimau Hilir?)
B. Aaaa... enyin juga engai brgesEr dari pada kalimat oma dik ijik sEh, jadi
dik wak gih eñyin Plimau Sju to Plimau Sba eñyinlah riwayat
eñyak tnsobut Plimau Sba karena pcahan sik Plimau Sju, kni
sba odop tkan asliih kan brugok kitEk gan Plimau Sju.
(Aaa....itu juga tidak bergeser daripada kalimat paman yang tadi itu,
Penyalimau hulu ini Penyalimau Hilir itulah riwayat mengapa disebut
Penyalimau Hilir karena pecah dari Penyalimau Hulu, ke hilir kita inikan
aslinya berkumpul satu dengan Penyalimau Hulu.)
A. OEk.
(Iya.)
B. Tapi krena bgitu jEh bkah, otak manusia juga jEh dik to minte manto
dik to minte manto, akehirih bpinahlah, pcahlah jadilah dua buah
ompuk.
(Tetapi karena begitu sudah banyak, otak manusia juga yang ini seperti ini
yang itu minta seperti itu, akhirnya berpindahlah, pecahlah menjadi dua
buah kampung.)
154
A. Ompuk Sba gan ompuk Sju.
(Kampung Hulu dan Kampung Hilir.)
B. Ompuk Sba gan ompuk Sju.
(Kampung Hulu dan Kampung Hilir.)
A. Oh mañyin nuk ma?oke ma oko minte maaf, mak odEh prkataan atau
sikap dik salah tntakng misEk okam to nuk ma?
(Oh begitu ya paman? oke paman, saya minta maaf, kalu ada perkataan
atau sikap yang salah tentang nanya kepada anda saya minta maaf.)
B. Gai jadi masalah, karena eñyin, omu juga engbutuhah sjarah m∂mang
atau kamih-kamih kidoh gEh salahah, mungkilah oma dik engjelasih kni
omu dik staok oma, mak dik gai taok, oma juga engai taok engmgkiih
kan mañyin?
(Tidak menjadi masalah, karena itu, kamu juga membutuhkan sejarah atau
apaun itu tidak ada juga yang salah, mungkinlah paman yang
menjelaskannya kepada kamu yang setau paman, yang paman tidak tau,
paman juga tidak bisa muembuatnya kan begitu?)
A. OEk ma, makasih nuk ma.
(Iya paman, makasih paman.)
Lampiran III
Data yang Diperoleh dari Rekaman pada Saat Masyarakat Dayak Pompakng
Berkerja Bakti Membersihkan Pemakaman
1 Mak j∂h bagaik nurat nuk? Muting jang dik glak dik engoping omu dik
engorah ara btompar kan omu jik s∂h, mutikng jang ara icik kah.
(Kalau sudah bagus rayu kan? Diam paman yang takut yang mendengar
kamu mengajak akan bertinju kata kamu tadi tu, diam paman sungguh.)
2 TncewEk oguh nuk pai?
(Dipacar benar ya pai?)
1 Osih oñya btompar t kan gan gk entoyant lawantih dik eñyin muunt
ara engkorah btompar, onih engai glak jarak jang engopingih.
(Siapa orang bertinju ini kan dengan manusia lawannya yang ini hantu
yang mengajak bertinju, apa engak takut kasian paman dengarnya.)
3 An, oñya mngun, kurang l∂h Eh kamih oko dik bulEh subi sgoot
bmoti tongan, kidoh engmant biñyak, makEn mti bgai gk gk
tngan oko tih.
(An..orang malu, kurang mampu bagaimana aku yang mendapat semut
segoot bergatal tangan, dak ada membawa minyak, magkin gatal bergaruk
segala-gala tangan aku ini.)
1 Bukan engai otai mti subi sgoot.
(Bukan engak lamak gatal semut sogoot.)
156
3 Eñyin muh btotak muraksEh.
(Itulah berantakan.)
4 Osih kidoh atuh kyuh jni ongkah.
(Siapa bilang tidak ada di ranting kayu.)
1 Dah habis kami t∂bas pak alin dah dak ada agik tu d∂h, n∂bang itu jak
agik.
(Dah habis kami tebas pak alin dah dak ada agik tu deh, nebang itu jal
lagi.)
2 Tu s∂belah sana tu agik.
(Tu sebelah sana tu agik.)
5. Ksoronuh wakto bukan engai pisanth bah.
(Kepanasan disini bukan endak pinsan bah .
1. Ramis s∂h balaih sronuh engoniih.
(Dahulukan mereka panas disitunya.)
3. Dik baoh mnik eñyin nasa bkoreja oko j∂h tngan ko mti ko tai
brik gyu bgoyu t ih.
(Yang baru datang itu suruh berkerja aku udah tangan ku gatal hantam
garuk bergaruk ini.)
2. Jam lapan atoh balaih atoh oñya bgaduh.
(Jam delapan nanti baru orang bergadu.)
3. Hati-hati kenak sarung parang mu tu bang.
(Hati-hati kena sarung parang kamu tu bang.)
157
2. Eñyin an alek baoh mnik.
(Itu alek baru datng.)
4. Eñyin dik baoh mnik nasa mapak minu.
(Itu yang baru datang suruh nebas.)
2. L∂k kih....mutasi kihih..
(lek sana...pindah sebelah sananya.)
1. Engai smpat sarapan.
(Engak sempat sarapan.)
5. Sama engan gk mangkok eñyin paling bbahaya.
(Sama dengan segala mangkok itu paling berbahaya.)
2. Gin jra nangi balaih bkoreja leh tpau, sak sbonarih brodant
kubur to.
(Situ susah nunggu merekanya berkerja telah mereka buang, sebenarnya
bernama kuburan ini.)
3. Eñyak oñya eñyinop bah tapauih.
(Untuk orang minum bah buangnya.)
6. Sama engan gk mangkok eñyin paling bbahaya.
Makin mak enjEh engeringu baak eñyin.
(Sama dengan segala mangkok itu paling berbahaya, magkin kalau sudah
pusing kepalak itu.)
1. Engai manEk t ih.
(Engak mandi ini.)
158
2. Oko bila dingat ko manEk atoh.
(Aku mana ingat aku mandi nanti.)
1. An, gnih kah.
(Ah...gapa kah.)
2. Ladong
(Ladong.)
7. O∂k.
(Iya)
3. J∂h kni.
(Sudah ke..)
6. Engai triti bah pa.
(Engak tau aku paman.)
2. J∂h kni onak buah jik seh? Engai maa licEr? Tatai pak mambo jik s∂h?
(Sudah tempat anak buah tadi? Endak sangat licin? Tanjakan bapak
mambo tadi tu?)
7. Skitar jam spuluh atoh baoh oh.
(Sekitar jam sepuluh nanti baru.)
2. Apa ogon gih eñyinih.
(Paman belum juga ini.)
6. Ah, kamih oñya.
(Ah, bagaimana orang.)
159
2. Eñyagkak enjEh kring pya nuk? Rinu s∂h kan mri sik teran sik
simpakng, suutt.. tomonah mnik simpakng jni pak ayang, siut manto
saja tnpogalai okoih, mtorko manto kuatih, bant luantih obu licEr, pas
jni eñyin, wak simpakng oyong cian eñyin odEh bkasih mak omu odi
atoh odEh lah atoh engtaokohih, wak pak pur.
(Tunggu sudah kering tanah ya? Kemarin kan pulang dari teran dari
simpang, suuuuttttt... turunan datang simpang... saiap pak ayang,siuttt saja
terbaring begini aku, motor aku begini, ban depannya lari licin pas waktu
itu, pas disimpang mereka cian itu ada berbekas, kalau kamu pergi nanti
adalah megetahuinya, dipak pur.)
7. Kancai eñyik eksa knak kja eksa.
(Rusak kenak ekss kena kaki eksa.)
2. Emuk...saja kidoh trasa sutt...tgalai ,baak ktoot msik empadai pya,
kan engtonah smak gretak pak pur eñyin saja licak kant omu, an eñyin
k pdat-pdat balaih engyingsoih cekkkk engrumpak kih.
(Iya saja engak terasa sut...terbaring, lutut habis kenak tanah kan menurun
dekat jembatan pak pursaja becek kata kamu, an itu kepadat-padat
merekanya menyingsonya coba timpak sana.)
6. Ksong rumpak.
(Kosong tumpuk.)
2. C∂nkkk.. ngrumpakih kih.
(Coba..menumpuknya sana.)
160
6. Sampai kih.
(Sampai Sana.)
1. Ton smpalai.
(Di simpul.)
6. Kubur to bah mak saja tnata, daih eñyamih bigot alotah bukan bsisa,
kadangih dik daik manto bah kan.
(Kubur ini bah kala saja ditata, besar itulah berantakan bukan bersias
kadangnya yang besar kan.)
2. Kamih daripada buahih onyamih ba.
(Bagaimana daripada buanya orang ambil bang.)
6. Oh...osih kah empo kubur dik kluar biasa komantapih eñyin?
(Oh...siapakah punya kubur yang keluar biasa kemantapnya itu?
2. Kih?
(Mana?)
6. Enyin bah eñyin...
(Itu bah itu.)
8. Pak entong.
(Pak entong.)
2. Pak entong? Engai l∂k kani pangan eñyak balaih eñyin koyuh salEp enjEh
m∂pEt kanih cara eñyemenih agik, tn nkal mañyin.
(Pak entong? Engak lihatkah dengan kawan pakai mereka kayu salip sudah
mepet bagaimana cara menyemennya lagi, di tutup begitu.)
161
8. Osih dik eñyemenih?
(Siapa yang meñyemenñya.)
2. Dik pak gato? acoi gan opak oga.
(Yang gato? Acoi dengan bapak oga.)
6. Oko t ih dk manak oko dukah tEk.
(Aku ini keluarga aku dua.)
2. Ramis s∂h oñya englalok kubur inek lampir, kuant oñya.
(Dulu tu orang mengolok kukur nenek lampir, kata orang.)
6. Kih eñyin minahih, l∂h oko tmaham manto, mak midop saeksEh engai
oko gamihih.
(Kemana itu mindahnya, telah aku paham begini, kalu hidup dulu emgak
aku begitunya.)
2. Mak j∂h kbEk baoh tnroga.
(Kalau sudah meninggal baru di harga.)
6. Emuk...engai.
(Iya ...engak.)
2. Tonroga trun enjEh kidoh kntilEk agik.
(Diharga barang sudah tidak kelihat lagi.)
6. En..enjEh tugak iyah engan okam s∂h mak iyah saEk s∂h kan okam
kmandanih saEk s∂h mak pak bi gan iyah bo mak pak bi s∂h.
(Su..sudah waktu kita dengan anda kalu kita dulu kan anda komandanya
dulu kalu pak bi dengan kita be ramai pak bi.)
162
9. Eñyin gk balaih numpak wak bibEh eñyinih.
(Itu merekanya tumpuk di pingir itunya.)
6. O∂k l∂h balaih numpak bibeh eñyinih.
(Iya telah merekanya tumpuk pingir itunya.)
3. Dik engdiang akekEh?
(Yang mendiang kakekkah?)
9. Engai dik osik onih bah.
(Engak yang apa bah.)
2. Oh dik gih?
(Oh yang sana?)
9. Oek.
(Iya.)
2. Dik bsomakah oyong opak lidat eñyin?
(Yang berdekatan mereka bapak lidat itu?)
9. O∂k.
(Iya)
2. Lalu parah iyah.
(Lalu parah kita)
9. Mi, omi dik tiaik kni gniih enyin opak simin triti kuatih.
(Mi, Kami yang dulu situ gitunya itu bapak simin tau katanya.)
2. Okh.. bagaik bai yng l∂k, siapa bikun eñya yng?
(Oh..bagus parang kamu yong lihat, siapa yang bikin yong?
163
10. Entah, mamak yang beli.
(Entah mamak yang beli.)
2. ini bah orang entakai sungi kuñyit embikinñya...ohh saja,oh..pnrojaih
yng.
(ini bah orang entakai sungai kunyit membuatnya...ohh saja,
oh...penajamnya yong.)
6. Cuma dik mdEl kubur manto mdelih pap tñyemEn.
(Cuma yang model kubur kayakgini modelnya paman disemen.)
2. w∂hh.. alok kbadik yng? Ahh.. gnih kah kbadik-badik tih? Ogon
sronuh, mak sronuh engai ileh encumotih.
(Weeh....saja sempit yong?ah..gapakah kesempit-sempit ini? Belum panas,
kalau panas engak mampu mencabutnya.)
10. Dmauh bah.
(Panjang bah.)
8. Diang akEk entong bsomakah engan diang inik enghimpit kak m∂ñyadEk.
(Almarhum kakek entong berdekatan dengan almarhum nenek menghimpit
saudara.)
2. Ramah dik omi groh kitEk nangiih inok marius eñyin englugamp kaikih
ñyomak diang pak endang eñyin.
(Kayak yang kami satu bagian nungunya mamak marius itu menghitam
besarnya dekat almarhum pak endang itu.)
164
8. Tbudak eñyin.
(Tenudak itu.)
2. Tnniti bah tbudak eñyin tnniti.
(Dititi bah tebudak itu dititi.)
9. Tniti parah, jantok m∂njantok.
(Dititi parah, timpak menimpak.)
8. Odopih engai brota jtuh kyuhih, mak tniti kan gro icik-icik.
(Dia engak bersama jatuh kayunya, kalu dititi dikit-dikit.)
6. Enyin sbonarih tnatuh, tnkobat trih.
(Itu sebenarnya dipanjat, diikat tali.)
2. Pantoh dik diak to,dik to.
(Potong yang besar ini,yang ini.)
6. An...ramis balaih mnang iyok oh maih.
(An...dulu merekanya bilang tidak usah saja.)
2. Agik bbuah.
(Sedang Berbuah.)
6. Saja tungkahih bbuah.
(Saja waktunya berbuah.)
8. Libo pnga entong, oko engajah balaih mnik kkubur s∂h suatih saja
gdat.
(Waktu pengantin entong,aku mengikut merekanya datang kekubur
pucuknya saja lebat.)
165
2. Enyin buah timak enjotukih.
(Itu buah tembak jatuknya.)
6. An, m∂n l∂h engakal.
(An..kan pakai cara.)
2. L∂h engakal kah?
(Pakai cara?)
1.O∂k.
(Iya.)
2. Dik kitEk agik,dik eñyin agik
(Yang satu lagi, yang itu lagi.).
8. Dik diang pak alom mupus pas sronuh, pak alom sbutih, brobas
kidoh.
(Yang almarhum pak alom mupus waktu panas, pak alom sebutannya,
berkabar dakada.)
6. Eñyak lasEr empadaiih, maih eñyak lasEr onya baoh tkan eñyak lasEr
engnimak.
(Pakai laser bantainya, pakai laser orang baru ini kan pakai laser
menembak.)
8. Engai taok knak, mih licak gyat.
(Engak tau kenak, gambil sangat becek.)
2. Oh.. eñyin gada bai pta,atoh eñyin.
(Oh...itu suruh parang patah,nanti itu.)
166
6. Onih, kyuh eñyin nuk? ModEl-modEl koro eñyin kau.
(Apa kayu itu ya? Model-model keras itu kau.)
8. MdEl-mdEl mdang.
(Model-model modang.)
6. Kro eñyin kau.
(keras itu kau.)
8. Mntas brik bingan.
(Lantas kasi bingan.)
2. Day pak paimar,atoh oko engupah omu.
(Coba pak paimar, nanti aku mengupah kamu.)
6. Oko mak odEh bai glok oko sih gulong oko entibongih dik eñyin.
(Aku kalu ada parang golok aku sih mau aku menebangnya yang itu.)
11. Eñyaman engmomok oh kuat omu,an..
(Enak memotong kata kamu an...)
6. Ah...liba.
(Ah...coba.)
2. Mak elongih bolah alah empok pta, ak sama kitEk mdeE engan pak
ladong, bai omu pak ladong gan nk putu, eñyin bah gkih niahahih?
(kalu maunya belah alah empokk patah, ah sama satu model dengan pak
ladong, parang kamu pak ladeng dengan mak putu, itu dimana gambilnya?)
6. Sbonarih mak dEn ara engtilEk bai bak tonurak bai d∂n.
(Sebenarnya kalu kalian mau melihat parng coba dikeluar parang kalian.)
167
2. Osih pmongki dik omu ih,ah?
(Siapa pembuat yang kamu tu ah?)
6. Tnurak bai, l∂k tancing gan ih osih dik bagaik engsimpai?pak one taokoh
engyimpaiih manyin.
(Keluar parang, lihat sarung dan siapa yang bagus simpulnya? Pak one bisa
menyimpul begini.)
7. Pmulak eñyin datoih.
(Pembohong itu mertuanya.)
6. Bak nurak bai d∂n btanding bai osih dik englawan dik oko to.
(Coba keluar parang kalian bertanding parang siapa yang melawan yang aku
ini.)
2. Engai... datoih enyin datoihnuk?
(Engak....mertuanya itu mertuanyakan.)
6. Oko engai dik ikun pkokih simpainih.. ayo.
(Aku engak yang lain pokonya simpulnya...ayo)
2. Togurak boh,emuh..to bagaik
(Dikeluar lah,eemmuuhh....ini bagus.)
6. Ooo.. kidoh.
(Ooo....bukan.)
2. Hahahaha...
(Hahahah...)
168
6. Oma opak iyus mngunih gurak dik odopih.
(Paman bapak iyus malunya keluar yang dianya.)
2. Osih engyimpaiih,akEk one eñyinih?
(Siapa menyimpulnya, kakek one itunya?)
6. Ooo..opak one empo bai eñyin nih.
(Ooo..bapak one punya parang ini.)
2. Eñyimpaih, bila bah omu.
(Menyimpulnya, bukan bah kamu.)
9. Mak saja triti opak one engyimpai oko j∂h engakuk onu to jeh engai oko
mri.
(Kalu saja tau bapak one menyimpul aku udah mengaku hari ini udah
engak aku pulang.)
6. Tiah ui,tiah ui...
(Ambil rotan,ambil rotan..)
2. Ko bagaik-bagaik kau.
(Ke bagus-bagus kau.)
1. Odop engonih engamak engraru rming pangan.
(Komu mengapa mengacau menyampah rumah kawan.)
6. Bak tilEk onya btuh laut nurak bai btanding simpai tancingh.
(Coba lihat orang batu laut keluar parang bertanding simpul sarung.)
2. Cuma sayang to ih jni sarongih to engai bagaik, simpaiih sih bagaik.
(Cuma sayang ini apa sarungnya ini engak bagus, simpulnya sih bagus.)
169
6. Oko mnakng simpaih engai tancinghih.
(Aku bilang simpulnya bukan sarungnya.)
2. An..to agik engai bagaik.
(An..itu lagi engak bagus.)
3. PisEk jikot odEh kidoh, sek..odeh misEk jikot baok oh?
(tanya pekasam ada dakada, sek...ada naya pekasam ikan?)
1. Engan, mak agik odEh tokadumah eñyak sa joi.
(Dengan, kalu masih ada disisakan untuk tahun depan.)
8. Engaitaok ko simpai mañyin, mak simpai eñyin taok oko.
(Tidak tau aku simpul kayak gitu, kalu simpul itu tau aku.)
5. Tanding simpai bak laboh.
(Tanding simpul kepala ayok.)
11. Eñyin mdEl dalam sungi simpaiih.
(Itu model dalam sungai simpulnya.)
6. Onih kuat odop, oko dik engmongkiih to.
(Apa kata kamu, aku yang membuatnya ini.)
2. Eñyin lnih akEk lampong saeksEh.
(Itulah kenapa kakek lampong dulu.)
6. Mak dik oko pa, bai glok ko ñyimpai msik.
(Kalu yang aku paman, parang golok aku simpul semua.)
2. EntilEk ∂h oh onya bukong?
(Lihat oh orang bukong?)
170
1. Brubang.
(Berlobang.)
8. Odopih agar engai tbolah.
(Dia supaya engak terbelah.)
2. Simpaiih to, saja panai.
(Simpulnya ini, saja pandai.)
6. Oko mak bai to pa sidikih btancingh, baakih to manto bak dik bkoyuh.
(Aku kalu parani ini paman,semuanya bersarung, kepalknya ini begini
kepala yang kayu.)
5. Enyokas balaih dak eñyin.
(Memakis merekanya sebelah sana.)
4. An... gk bunga oñya eñyin iyok jniin c∂k muh..
(An..segala bunga orang itu jangan bibik..)
1. Mrawak ara tn druh oñya.
(Bain-main mau kena marah orang.)
6. Eñyin sampai onih eñyak simpai onih?
(Itu simpul apa untuk simpul apa?)
8. Simpai paih.
(Simpul paih.)
5. Mak simpai manto simpai onih pak ayang?
(Kalau simpil begini simpul apa pak ayang?)
171
6. Oko dik engnontak to osih tancingh bai btanding simpai tancing bai.
(Aku yang menantang ini siapa sarung parang bertanding simpul sarung
parang.)
5. To onih mdelih omaih?
(Ini apa modenya paman?)
8. Asa odeh onya engyual pukat saja odEh nuk.
(Kalau ada orang menjual pukat pasti ada.)
6. To,to...sama nuk pa?
(Ini,ini sama kan paman?)
8. Eñyin kaik,kaik pak ilu.
(Itu kaik,kaik pak ilu.)
1. Engonih taok tonrado onak buah.
(Mengapa tau dibiarkan anak buah.)
8. Nasa bkosan rinu s∂h.
(Suruh nebas kemarin.)
6. Oko eñyak turang.
(Aku pakai tulang.)
2. Ako eñyak turang-turang eñyinih.
(Aku pakai tulang-tulang itulah.)
6. Mak oko bah enyak ara bbokoyuh engai alah oko.
(Kalau aku bah untu berkayu dak mampu aku.)
172
8. Kbeng-kbeng tukang.
(Banyak-banyak tukang.)
6. Sluruh onya odi kalah simpai tancikih mnang oko oma pak liyus engai
taok briun.
(Seluruh orang pergi kalah simpul sarungnya menag aku paman bapak
liyus engak tau bersuara.)
2. Pi kitEk kuatih pak ayang mak omu enyimpaiih kuatih eñyinih engai mri
sik kubur kuatih.
(Tapi, satu katanya pak ayang kalu kamu menyimpilnya katanya endak
pulang dari kunur katanya.)
1. Odopih engai minte pndapat kni opak l∂na, taok oko gatorih kuatih.
(Dianya engak minta pendapat kepada bapak lena, tau aku gaturnya
katanya)
6. Kudu t∂k to mu...satu, duak, tiga, empat limak emu..padai.
(Berapa buah ini mu...satu, dua, tiga, empat lima emu..coba.)
2. Suah oko gmong engan pak l∂na kparat balaih omongah odop mañyin
tngkuleih.
(Pernah aku gomong dengan pak lena, keparat mereka omongan kita begitu
dioloknya.)
173
1. Msik t∂ngkule om erik karahah ara bruntong bah kanih to kuant gk
bala? Tenang maih taok ko engatorih kuatih.
(Habis diolok om erik ajak mau berbagi bah bagaimana kata mereka?
Tenang jak tau aku mengaturnya katanya.)
2. Mak gan oko pak lena mih engai mngunih, ak lnih bah lus omu leh oñya
engelar asa eñyin taok opak l∂na engatorih, kparat balaih omong odop l∂h
lalok kuatih.
(Kalau dengan aku pak lena engak malunya, gapa bah lus kamu orang
mengelar kalu gitu tau pak lena mengaturnya, keparat merekanya kata kita
lalu lucu katanya.)
1. Bilaih bah taok endoruh jeh onya engelar odop engai wak joi odop wak
buntot odop oñya engiñyakah kamih? tijing maih dari pada odop mañyin
btompar btigang mnang odop kalah oñya, engmayar adat gara-gara
g∂lar odop.
(Bagaimana tau marah sudah orang mengelar kita engak di depan kita di
belakang kita orang makainya bagaimana? tahan saja daripada kita begitu
bertinju bertendang menang kita kalah orang, membayar adat gara-gara
gelar kita.)
2. Odopih wak rming anong ñyinop.
(Dianya di rumah anong minum.)
174
1. Pkoih biar enakng sampai daih odeh g∂larih bila oñya engnosu odant
odopih agik, iak kokuntuh-kuntuh diang akek pak kola s∂h onakih nsu
bila odEh bo opak onih, eñyak g∂larih bila odeh gk onakih nsu.
(Pokoknya biar kecil sampai besar ada gelarnya bukan orang memanggil
nama dianya lagi, yang ketua-tua almarhum kakek pak kola anaknya
manggil bukan ada pakai bapak apa, mapkai gelarnya mana ada anaknya
manggil.)
2. Prungang eñyin prungang.
(Nyamuk itu nyamuk.)
6. Mak dik kito kamih mdelih pa?
(Kalu yang ini bagaimana modelnya paman?)
1. Engai oko sarapan jik s∂h kosak jeh tnlamat.
(Engak aku sarapan tadi karena sudah terlambat.)
3. Engkosak mi oko kitEk bungkus.
(Memasak indomi aku tdi satu bungkus.)
6.Oko mngkong engmongki bak bai engai ilEh oko engmbujorih.
(Aku memukul membuat kepala parang engak mampu aku membujurnya.)
5. Bh iyah mri bh.
(Yok kita pulang yok.)
Lampiran IV
Data yang Diperoleh Melalui Teknik Simak dan Libat Cakap Di Lapangan
1. OEk trbolah ba.
(Iya terbelah bang.)
2. Kurang baoh enggajah balaih.
(Kurang baru mengikut merekanya.)
3. Trun to engkomek to knak sronuh.
(Barang ini yang membunuh ini panas.)
4. Iyalah gk cade engñyakah eñyak blajar.
(Iyalah untuk anak menggunakan untuk belajar.)
5. Odpih tiaik engñyinop.
(Dia duluan meminum)
6. Dik oko wak dangau saja hjau engakah engñyomak.
(Yang aku digubuk saja jauh dak mau mendekat.)
7. Oh manyin omu ara engogku dik oko.
(Oh gitu kamu mau mencuri yang aku.)
8. Mak manto, engcakong sngkomau odop.
(Kalu begitu, menjongkok seukuran kita.)
9. Bila daih, rgaih pksa kaihih.
(Mana besar, harganya sagat besar.)
10. Minggu dik eñyuh sEh trkotEk oko
(Minggu yang lalu terkejut aku.)
176
11. Engukut pigaih.
(Mengukur pagarnya.)
12. Manto to buntot pnibong.
(Begini ini pemotong.)
13. Brujan-ujant odopih kih.
(Berhujan-hujan dianya kesana.)
14. Kalu dulu mana mampu engmutar.
(Kalau dulu mana mampu memutar.)
15. Engonih ara engbom ompuk oñya.
(mengapa mau bom kampung orang)
16. Krajin umak eno engmosok.
(kerajin mamak eno mencucu.)
17. Eñyak omu onih kkobeng gni eñyin.
(Untuk kamu apa kebanyak karung itu.)
18. Mak taok oh brubang-rubang.
(Kalau tau berlobang-lobang.)
19. Jeh leh engrEm masih bputar.
(sudah di rem masih berputar.)
20. Pupuk odEh dik bsaing.
(Pupuk ada yang bersaing.)
21. Saja mudah oñya engniruah.
(Saja mudah orang meniru.)
177
22. Eñyak engñyemprot tahan.
(Untuk menyemprot tahan.)
23. Bocirum gk bala oli mtor.
(Berkirim segala oli motor.)
24. Engai taok engñyetEl.
(Endak tau menyetel.)
25. Nada lopa bcungkel pya.
(Suruh capek bercongkel tanah.)
26. BaEk odEh bau pak lren eñyin enggoping.
(Baik ada om pak loren yang mendengar.)
27. Oko engai ilEh ko engmongka mnap pungo.
(Aku endak mampu memangkah sakit pingang.)
28. Mak engai taok engñyelip engai taok engmongka.
(Kalau engak tau menyelip engak tau memangkah.)
29. BaEk maih odpih bputar.
(Baik saja dianya berputar.)
30. Iyok brota engai taok oñya.
(Jangan bersama engka tau orang.)
31. Putar oko engcubak jEk putar.
(Putar aku mencoba, jek putar.)
32. Jek odpih bbalEk.
(Jek dianya berbalik.)
178
33. Onih kbagaiah, kbeekah dik oko.
(Apa kebagusan, kejelekan yang aku.)
34. Oh engmotai kau.
(Oh memantul kau.)
Lampiran V
Daftar Kata –Kata yang Berafiksasi dalam Bahasa Dayak Pompakng
AFIKSASI
NO Kata Dasar
Bahasa Dayak
Pompakng
Kata Dasar
Bahasa
Indonesia
1 b+jantoh= bjantoh Bojantoh Bicara Berbicara
2 b+borapa= bborapa Boborapa Brapa Beberapa
3 b+arti= barti Boarti Arti Berarti
4
b+somolEh=
bsomolEh
Bosomoleh Semblih
Bersembelih
5 b+ramu= bramu Boramu Bahan Berbahan
6 b+silEh= bsilEh Bosileh Ganti Berganti
7 b+sodara= bsodara Bosodara Saudara Bersaudara
8 b+ranak= branak Boranak Anak Beranak
9 b+obu-obu= bobu-obu Boobu-Obu Lari-lari Berlari-lari
10 b+bisa= bbisa Bobisa Bisa Berbisa
11 b+sopatu= bsopatu Bosopatu Sepatu Bersepatu
12 b+alas= balas Boalas Alas Beralas
13 b+pinah= bpinah Bopinah Pindah Berpindah
14 b+polaman= bpolaman Bopolaman Mukim Bermukim
15 b+borapa= bborapa Boborapa Berapa Berberapa
180
16 b+muuh= bmuuh Bomuuh Kebun Berkebun
17 b+gaul= bgaul Bogaul Gaul Bergaul
18 b+tuah= btuah Botuah Tuah Bertuah
19 b+rejeki= brejeki Borejeki Rezeki Berezeki
20 b+rasal= basal Boasal Asal Berasal
21 b+bicara= bbicara Bobicara Bicara Berbicara
22 b+galngh= bgalngh Bogalngh Galang Bergalang
23 b+rodat= brodat Borodat Nama Bernama
24 b+rgesEr= brgesEr Borgeser Geser Bergeser
25 b+rugok= brugok Borugok Kumpul Berkumpul
26 b+pinah= bpinah Bopinah Pindah Berpindah
27 b+tompar= btompar Botompar Tinju Bertuju
28 b+gai= bgai Bogai Garuk Bergaruk
29 b+goyu= bgoyu Bogoyu Garuk Bergaruk
30 b+gaduh= bgaduh Bogaduh Gaduh Bergaduh
31 b+bahaya= bbahaya Bobahaya Bahaya Berbahaya
32 b+koreja= bkoreja Bokoreja Kerja Berkerja
33 b+kasih= bkasih Bokasih Kasih Berkasih
34 b+sisa= bsisa Bosisa Sisa Bersisa
35 b+somak= bsomak Bosomak Dekat Berdekat
36 b+buah= bbuah Bobuah Buah Berbuah
181
37 b+robas= brobas Borobas Kabar Berkabar
38 b+tanding= btanding Botanding Bekal Berbekal
39 b+tancingh= btancingh Botancingh Sarung Bersarung
40 b+lajar= blajar
Boajar Ajar Belajar
41
b+rujan-ujant=
brujan-ujant
Borujan-Ujant Hujan-hujan Berhujan-
hujan
42 b+rubang-rubang=
brubang-rubang
Borubang-
Rubang
Lobang-
lobang
Berlobang-
lobang
43 b+cirum= bcirum
Bocirum Kirim Berkirim
44 b+cungkEl= bcungkEl
Bocungkel Congkel Bercongkel
45 b+saing= bsaing
Bosaing Saing Bersaing
46 b+putar= bputar
Boputar Putar Berputar
47 b+rota= brota
Borota Sama Bersama
48 b+balEk= bbalEk
Bobalek Balik Berbalik
49 tr+tontu= trtontu Tortontu Tentu
Tertentu
50 tr+sobut= trsobut Torsobut Sebut Tersebut
51 tr+maksuk= trmaksuk Tormaksuk Masuk Termasuk
52 tr+lontang= trlontang Torlontang Lentang Terlentang
53 tr+ahkir= trahkir Torahkir Akhir Terakhir
54 tr+lañyor= trlañyor Torlañyor Anjur Telanjur
55 tr+pisah= trpisah Torpisah Pisah Terpisah
56 tr+galai= trgalai Torgalai Baring Terbaring
57 tr+pogalai= trpogalai Torpogalai Pelating Terpelanting
182
58 tr+bolah= trbolah
Torbolah Belah Terbelah
59 tr+kotEk= trkotEk
Torkotek
Kejut
Terkejut
60 k+dukah= kdukah Kodukah Dua Kedua
61 k+toroh= ktoroh Kotoroh Tiga Ketiga
62 k+empat= kempat Koempat Empat Keempat
63 k+rimuh= krimuh Korimuh Lima Kelima
64 k+enum= kenum Koenum Enam Keenam
65 k+gunah= kgun Kogun Guna Keguna
66 k+luar= kluar Koluar Luar Keluar
67 k+doih= kdoih Kodoih Darat Kedarat
68 k+dalam= kdalam Kodalam Dalam Kedalam
69 k+kobon= kkobon Kokobon Kebun Kekebun
70 k+bolakng= kbolakng Kobolakng Belakang Kebelakang
71 k+soronuh=ksoronuh Kosoronuh Panas Kepanas
72 k+pdat = k pdat Ko Podat-Podat Padat Kepadat
73 k+mantap= kmantap Komantap Mantap Kemantap
74 k+ihah=kihah Koihah Besar Kebesar
75 k+kubur= kkubur Kokubur Kubur
Kekubur
76 k+rajin=krajin
Korajin Rajin Kerajin
77 k+kobeng= kkobeng
Kokobeng Banyak Kebanyak
78 k+kasih= kkasih
Kokasih Kasih Kekasih
183
79 k+bagaiah=kbagaiah
Kobagaiah Bagus Kebagus
80 k+beek=kbeek
Kobeek Jelek Kejelek
81 tn+mongki= tnmongki Tonmongki Buat Dibuat
82 tn+kabek= tnkabek Tonkabek Bunuh Dibunuh
83 tn+komat= tnkomat Tonkomat Ikat Diikat
84 tn+grañyut= tngrañyut Tongranyut Hanyut Dihanyut
85 tn+yupEt= tñyupEt Tonyupet Sumpit Disumpit
86 tn+giñyak= tngiñyak Tonginyak Pakai Dipakai
87
tn+mongkong=
tnmongkong
Tonmongkong Pukul Dipukul
88 tn+dopat= tndopat Tondopat Dapat Didapat
89 tn+sobut= tnsobut Tonsobut Sebut Disebut
90 tn+tigang= tntigang Tontigang Tendang Ditendang
91 tn +nontakng= tntakng Tonnontakng Tantang Ditendang
92 tn +cewEk= tncewEk Toncewek Cewek Dicewek
93 tn +nata= tnnata Tonnata Tata Ditata
94 tn +roga= tnroga Tonroga Harga Diharga
95 eng+iñyak = engiñyak Enginyak Pakai Memakai
96 eng+mongki= engmongki Engmongki Buat Membuat
97 eng+ericu= engericu Engericu Ganggu Menganggu
184
98 eng +asuh= engericu Engasuh Asuh Mengasuh
99
eng+timokng=
engtimokng
Engtimokng Tebang Menebang
100 eng+ongku= engongku Engongku Curi Mencuri
101 eng+tilek= engtilEk Engtilek Lihat Melihat
102 eng+mlas= engmlas Engmlas Balas Membalas
103 eng+ñyupEt= engyupEt Engnyupet Sumpit Menyumpit
104 eng+yiksa= engyiksa Engyiksa Siksa Menyiksa
105 eng +kojau= engkojau Engkojau Jauh Menjauh
106 eng +yobut= engyobut Engyobut Sebut Menyebut
107 eng +rasa= engrasa Engrasa Rasa Merasa
108 eng +laman= englaman Englaman Mukim Mermukim
109 eng +timong= engtimong Engtimong Potong Memotong
110 eng +mongki= engmongki Engmongki Buat Membuat
111 eng +butuh= engbutuh Engbutuh Butuh Membutuh
112 eng +jelas= engjelas Engjelas Jelas Menjelas
113 eng+goping= enggoping Enggoping Dengar Mendengar
114 eng +raroh= engraroh Engraroh Tegur Menegur
115 eng+gmant= enggmant Enggmant Ikat Mengikat
185
116 eng +taokor= engtaokor Engtaokor Atur Mengatur
117 eng +yingso= engyingso Engyingso Singso Menyingso
118 eng +rumpak= engrumpak Engrumpak Timpak Menimpa
119 eng +himpit= enghimpit Enghimpit Himpit Menghimpit
120 eng+lugamp= englugamp Englugamp Hitam Menghitam
121 eng+jantok= engjantok Engjantok Timpak Menimpa
122 eng+momok= engmomok Engmomok Belah Membelah
123 eng+yimpai= engyimpai Engyimpai Simpul Menyimpul
124 eng+lawan= englawan Englawan Lawan Melawan
125 eng+onih= engonih Engonih Apa Mengapa
126 eng+gamak= enggamak Enggamak Ganggu Menganggu
127 eng+raru= engraru Engraru Kacau Mengacau
128 eng+nontak= engnontak Engnontak Potong Memotong
129 eng+nyual= engnyual Engnyual
Jual Menjual
130 eng+gajah= enggajah
Enggajah
Ikut Mengikut
131 eng +ñyinop= engñyinop
Engnyinop
Minum
Meminum
132
eng +ñyomak=
engñyomak
Engnyomak
Dekat Mendekat
133 eng +cakong= engcakong
Engcakong
Jongkok Menjongkok
134 eng +ukut= engukut
Engukut
Ukur Mengukur
135 eng+mutar= engmutar Engmutar Putar Memutar
186
136 eng+mosok= engmosok
Engmosok
Masuk Memasuk
137 eng+niruah= engniruah
Engniruah
Tiru Meniru
138
eng+ñyemprot=
engñyemprot
Engnyemprot
Semprot Menyemprot
139 eng+ñyetEl= engñyetEl
Engnyetel
Setel Menyetel
140 eng+goping= enggoping
Enggoping
Dengar Mendengar
141 eng+nari= engnari
Engnari Tari Menari
142 eng+bom= engbom
Engbom Bom Mengebom
143
eng+mongkong=
engmongkong
Engmongkong Pukul Memukul
144 eng+mongka= engmongka
Engmongka
Pankah Memgangkah
145 eng+ñyelip= engñyelip
Engnyelip
Selip Menyelip
146 eng+rEm= engrEm
Engrem Rem Mengrem
147 eng+cubak= engcubak
Engcubak
Coba Mencoba
148 eng+domauk= engdomauk
Engdomauk Panjang Memanjang
149 eng+motai= engmotai
Engmotai
Mantul Memantul
150 eng+komek= engkomek
Engkomek
Bunuh Membunuh
151 s+hingga= shingga Sohingga Hingga Sehingga
152 s+tiap= stiap Sotiap Tiap Setiap
153 s+roming= sroming Soroming Rumah Serumah
154 s+taok= staok Sotaok
Tau Setau
155 s+ngkomau= Songkomau Panjang Sepanjang
187
sngkomau
156 s+onu= sonu
Soonu Hari Sehari
157 s+ompuk= sompuk
Soompuk Kampung Sekampung
158 p+ñyokih= pñyokih Ponyokih Panjat Pemanjahat
159 p+mongki= pmongki Pomongki Buat Pembuat
160 p+nongku= pnongku Ponongku Curi Pencuri
161
p+mngkong=
pmngkong
Pomngkong Pukul Pemukul
162 p+nibong= pnibong Ponibong Tebang Penebang
163 p+mulak= pmulak Pomulak
Bohong Pembohong
164 p+ukor= pukor
Poukor Ukur Pengukur
165 p+nibong= pnibong
Ponibong
Tebang Penebang
166 p+komat= pkomat
Pokomat Ikat Pengikat
167 p+koreja= pkoreja
Pokoreja Kerja Pengerja
168 p+waris= pwaris
Powaris Waris Pewaris
169 p+duok= pduok
Poduok Makan Pemakan
170 p+lateh= platEh
Polateh Latih Pelatih
171 p+konik= pkonik
Pokonik Datang Pendatang
172 p+tibong= ptibong
Potibong Tebang Penebang
173 p+doruh= p doruh
Podoruh Marah Pemarah
174 p+owang= powang
Poowang Sayang Penyayang
175 p+bom= pbom Pobom Bom Pengebom
188
176 p+rEm= porEm
Poorem Rem Pengerem
177 p+ñyokih= pñyokih Ponyokih Panjat Pemanjahat
178 gaji+-er-= g∂rgaji
Gergaji Gaji Gergaji
179 gigi+-er-= g∂rigi
Gerigi Gigi Bergerigi
180 tikEk+ah= tikEkah Tikekah Kotor Kotoran
181
pmpakng+ah=
pmpakngah
Pompakngah Pingir Pingiran
182 kirim+ah=Kirimah Kirimah Kirim Kiriman
183 kubur+ah=kuburah Kuburah Kubur Kuburan
184 tari+ah=tariah Tariah Tari Tarian
185 dia+ah= diaah Doiaah Darat
Daratan
186 bukak+nuk= bukaknuk Bukaknuk Buka Bukakan
187 kadum+nuk= kadumnuk Kadumnuk Sisa Sisakan
188 daih+nuk=daihnuk Daihnuk Besar Besarkan
189 kaping+nuk=kapingnuk Kapingnuk Dengar Dengarkan
190 tikam+nuk=tikamnuk Tikamnuk Lempar Lemparkan
191 birih+nuk=birihnuk Birihnuk Beli
Belikan
192 pkok+ih= pkokih Pokokih Pokok Pokoknya
193 kyuh+ih= kyuhih Koyuhih Kayu Kayunya
194
kmandan+ih=
kmandanih
Komandanih Komandan Komandannya
189
195 kbek+ih= kbekih Kobekih Mati Matinya
196 eyupet+ih= eyupetih Eyupetih Sumpit Sumpitnya
197 gtonah+ih= gtonahih Gtonahih Getah Getahnya
198 sbut+ih= sbutih Sobutih Sebut Sebutnya
199
prtama-tama+ih=
prtama-tamaih
Portama-Tamaih pertama Pertamanya
200 knag+ih= knagih Konagih Kelamin Kelaminnya
201 fungsi+ih= fungsiih Fungsiih Fungsi Fungsinya
202 adat+ih= adatih Adatih Adat Adatnya
203 onak+ih= onakih Onakih Anak Anaknya
204 khusus+ih= khususih Khususih Khusus Khususnya
205 odat+ih= odatih Odatih Nama Namanya
206 tding+ih= tdingih Todingih Tanding Tandingnya
207 umum+ih= umumih Umumih Umum Umumnya
208 alirian+ih= alirianih Alirianih Aliran Alirannya
209 muasal+ih= muasalih Muasalih Asal Asalnya
210 tangkai+ih= tangkaiih Tangkaiih Tangkai Tangkainya
211 akar+ih= akarih Akarih Akar Akarnya
212 alat+ih= alatih Alatih Alat Alatnya
213 upacara+ih= upacaraih Upacaraih Upacara Upacaranya
214 asal+ih= asalih Asalih Asal Asalnya
215 c∂rita+ih= c∂ritaih Ceritaih Cerita Ceritanya
190
216 mnik+ih= mnikih Monikih Datang Datangnya
217 lawant+ih= lawantih Lawantih Lawan Lawannya
218 bala+ih= balaih Balaih Mereka Merekanya
219 luant+ih= luantih Luantih Depan Depannya
220 buah+ih= buahih Buahih Buah Buahnya
221 minah+ih= minahih Minahih Pindah Pindahnya
222 mdel+ih= mdelih Modelih Model Modelnya
223 suat+ih= suatih Suatih Pucuk Pucuknya
224 enjotuk+ih= enjotukih Enjotukih Jatuh Jatuhnya
224 kaik+ih= kaikih Kaikih Besar Besarnya
225 niahah+ih= niahahih Niahahih Ambil Ambilnya
226 dato+ih= datoih Datoih Mertua Mertuanya
227 simpain+ih= simpainih Simpainih Simpul Simpulnya
228 mngun+ih= mngunih Mongunih Malu Malunya
229 sarong+ih= sarongih Sarongih Sarung Sarungnya
230 tancingh+ih= tancinghih Tancinghih Sarung Sarungnya
231 sidik+ih= sidikih Sidikih Semua Semuanya
233 baak+ih= baakih Baakih kepala Kepalanya
234 kuat+ih= kuatih Kuatih Kata Katanya
235 rga+ih= rgaih Rogaih Harga Harganya
236 piga+ih= pigaih Pigaih Pagar Pagarnya
237 pkok+ih= pkokih Pokokih Pokok Pokoknya
191
238 kyuh+ih= kyuhih Koyuhih Kayu Kayunya
239
kmandan+ih=
kmandanih
Komandanih Komandan Komandannya
240 kbek+ih= kbekih Kobekih Mati Matinya
241 eyupet+ih= eyupetih Eyupetih Sumpit Sumpitnya
242 gtonah+ih= gtonahih Gtonahih Getah Getahnya
243 sbut+ih= sbutih Sobutih Sebut Sebutnya
244
prtama-tama+ih=
prtama-tamaih
Portama-Tamaih pertama Pertamanya
245 knag+ih= knagih Konagih Kelamin Kelaminnya
246 fungsi+ih= fungsiih Fungsiih Fungsi Fungsinya
247 adat+ih= adatih Adatih Adat Adatnya
248 onak+ih= onakih Onakih Anak Anaknya
249 khusus+ih= khususih Khususih Khusus Khususnya
250 odat+ih= odatih Odatih Nama Namanya
251 tding+ih= tdingih Todingih Tanding Tandingnya
252 umum+ih= umumih Umumih Umum Umumnya
253 alirian+ih= alirianih Alirianih Aliran Alirannya
254 muasal+ih= muasalih Muasalih Asal Asalnya
255 tangkai+ih= tangkaiih Tangkaiih Tangkai Tangkainya
256 akar+ih= akarih Akarih Akar Akarnya
257 alat+ih= alatih Alatih Alat Alatnya
192
258 upacara+ih= upacaraih Upacaraih Upacara Upacaranya
259 asal+ih= asalih Asalih Asal Asalnya
260 c∂rita+ih= c∂ritaih Ceritaih Cerita Ceritanya
261 mnik+ih= mnikih Monikih Datang Datangnya
263 lawant+ih= lawantih Lawantih Lawan Lawannya
264 bala+ih= balaih Balaih Mereka Merekanya
265 luant+ih= luantih Luantih Depan Depannya
266 k+brada+ah= kbradaah Kobradaah Berada Keberadaan
267
k+ntilek+ah=
kntilekah
Kontilekah Lihat Kelihatan
268
k+bokah+ah =
kbokahah
Kobokahah Banyak Kebanyakan
269 k+jotuk+ah = kjotukah Kojotukah Jatuh Kejatuhan
270 k+guna+ah= kgunaah Kogunaah Guna Kegunaan
271
k+soronuh+ah=
ksoronuhah
Kosoronuhah Panas Kepanasan
273 k+podat+ah=kpdatah Kopodatah Padat Kepadatan
274 k+brada+ah= kbradaah Kobradaah Berada Keberadaan
275
k+ntilek+ah=
kntilekah
Kontilekah Lihat Kelihatan
276
k+bokah+ah =
kbokahah
Kobokahah Banyak Kebanyakan
193
277 k+jotuk+ah = kjotukah Kojotukah Jatuh Kejatuhan
278 k+guna+ah= kgunaah Kogunaah Guna Kegunaan
279
k+soronuh+ah=
ksoronuhah
Kosoronuhah Panas Kepanasan
280 k+podat+ah=kpdatah Kopodatah Padat Kepadatan
281
p+timokng+ah=
ptimokngah
Potimokngah Tebang Penebangan
283
p+mongki+ah=
pmongkiah
Pomongkiah Buat Pembuatan
284
p+mngkong+ah=
pmngkongah
Pomngkongah Pukul Pemukulan
285
p+nopau+ah=
pnopauah
Ponopauah Buang Pembuangan
286
p+pinahah +ah=
ppinahahah
Popinahahah Pindah Perpindahan
287 p+encumot+ah=
pencumotah
Poencumotah Cabut Pencabutan
289
b+kadap+ah=
bkadapah
Bokadapah Hadap Berhadapan
290
b+somak+ah=
bkadapah
Bosomakah Dekat Berdekatan
291 b+jotuk+ah= bjotukah Bojotukah Jatuh Berjatuhan
194
292
b+guncang+ah=
bguncangah
Boguncangah goyang Bergoyang
293 b+saing+ah= bsaingah Bosaingah
Saing Bersaingan
294
b+cirum+ah = bcirumah
Bocirumah kirim Berkiriman
295 s+bonar+ih= sbonarih Sobonarih Benar Sebenarnya
296 s+lanjut+ih= slanjutih Solanjutih Lanjut Selanjutnya
297 s+bagi+ih=sbagiih Sobagiih Bagi Sebaginya
298
s+domau+ih=
sdomauhih
Sodomauhih Tinggi Setingginya
299 s+taok+ih= staokih Sotaokih
Tau Setaunya
300
s+muntuh+ih=
smuntuhih
Somuntuhih Tua
Setua-tuanya
Lampiran VI
Foto Informan dan Masyarakat Desa Penyalimau Jaya
Foto masyarakat Dayak Pompakng saat beristirahat setelah kerja bakti
membersihkan pemakaman berkomunikasi menggunakan bahasa Dayak
Pompakng pada saat itu peneliti mengambil data. Kerja bakti atau berkerja
bersama-sama adalah prinsip hidup orang Dayak Pompakng, karena dalam hidup
kita haurs saling menghargai dan tolong-menolong.
foto para bapak-bapak yang sedang berkumpul di pinggir sungai kapuas
berkomunikasi menggunakan bahasa Dayak Pompakng pada saat itu peneliti
mengambil data. Para bapak-bapak senang berkumpul untuk bercerita tentang
pengalaman hidup, hal-hal menarik yang mereka alami dan bercerita tentang
sejarah kampung Penyalimau Jaya.
196
Foto saat pemuda dan anak-anak sedang bermain pangkah gasing pada
saat itu peneliti mengambil data. Pangkah gasing adalah permainan tradisional
suku dayak pompakng, gasing yang terbuat dari kayu yang keras seperti kayu
tapang dan belian.
Foto saat para tukang sedang beristirahat dan berkomunikasi
menggunakan bahasa Dayak Pompakng pada saat itu peneliti mengambil data.
Keahlian yang dimiliki masyarakat dayak pompang adalah keahlian dalam
berburu selain berburu mereka juga ahli dalam membangun rumah yang dikenal
sebagai tukang.
197
Kantor desa penyalimau jaya, tempat peneliti membuat surat izin
penelitian di Dusun Penyalimau Hilir. Kantor desa merupakan tempat untuk
mengurus segala adminitrasi desa yang bertujuan untuk membangun desa yang
maju dan terdepan.
Foto Bersama Sekretaris Desa Penyalimau Jaya saat peneliti mengurus
suratizin penelitian untuk dapat meneliti dan mengambil data di dusun
Penyalimau Hilir.
198
Foto Bersama Informan pertama setelah selesai wawancara tentang adat
danasal usul kampung. Wawancara menggunakan bahasa Dayak Pompakng pada
saat itu peneliti mengambil data berupa tuturan dalam bahasa Dayak Pompakng.
Informan merupakan Tumenggung di Dusun Penyalimau Hilir dan orang yang
dituakan.
Foto Bersama Informan kedua setelah selesai wawancara tentang adat dan
asal usul kampung. Wawancara menggunakan bahasa Dayak Pompakng pada saat
itu peneliti mengambil data berupa tuturan dalam bahasa Dayak Pompakng.
Informan merupakan Ketua Adat di Dusun Penyalimau Hilir dan orang yang
dituakan.
199
Rumah betang atau rumah panjang adalah rumah adat khas suku dayak
yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat pertemuan untuk acara adat.
Pomobang adalah pondok yang digunakan untuk menyimpan benda-
benda pusaka yang diangap keramat serta tempat untuk mengadakan ritual
pengucapan sukur untuk hasil panen yang melimpah.