ALAT BANTU KOMUNIKASI TUNAWICARA
DENGAN OUTPUT AUDIO VISUAL (AVCOM)
Laporan proyek ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas-
Matakuliah Perancangan dan Fabrikasi Sistem Elektronika II
Disusun oleh:
Irwan Fuzi Saputra (141311047)
Muflih Adinata Negara (141311049)
2B - EC
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016
ii | P a g e
ABSTRAK
Komunikasi merupakan hal yang vital dalam kehidupan sehari-hari. Para penyandang
cacat tunawicara akan sangat kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang yang tidak
menguasai bahasa isyarat.
Sehubungan dengan hal di tersebut maka alat portabel ini dapat menjadi solusi
permasalahan. Seorang tunawicara dapat memasukan kalimat yang ingin dikatakan melalui
keypad kemudian memperlihatkan tulisan tersebut melalui LCD kepada lawan bicara sebagai
output ‘Visual’ dan tersedia beberapa pilihan rekaman yang dapat di-perdengarkan ke lawan
bicara (rekaman berupa percakapan sehari-hari) yang merupakan output ‘Audio’ alat ini .
Komponen yang digunakan pada alat ini antara lain Keypad 4x4, LCD(Liquid Crystal
Display) 16*2, Mikrokontroler ATmega8535, speaker dan Multimedia Player (MP3).
iii | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, hidayah
serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pembuatan project PFSE
(Perancangan Fabrikasi Sistem Elektronika) 2.
Laporan ini disusun berdasarkan proses perancangan dan pembuatan project kami
yang berjudul “Alat Bantu Komunikasi Tunawicara dengan Output Audiovisual
(AVCOM)” sebagai tugas project mata kuliah PFSE 2.
Penulis berharap semoga laporan project ini dapat memberi manfaat bagi penulis dan
rekan-rekan mahasiswa pada khususnya serta seluruh pembaca pada umumnya.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan, baik dari
segi penyusunan bahasa maupun pada segi lainnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan ini. Terimakasih.
Bandung, 14 Juni 2016
Penulis
1
Daftar Isi
Daftar Isi ......................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. ii
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................... ii
1.3 Tujuan ............................................................................................................... ii
1.4 Batasan Masalah
1.5 Metodologi
1.6 Sistematika Pembahasan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Atmega 8535 .................................................................................................... 1
2.2 Liquid Crystal Display (LCD) ......................................................................... 1
2.3 Liquid Emitting Diode (LED) ......................................................................... 3
2.4 Keypad 4x4 ....................................................................................................... 4
2.5 Basic Compiler AVR ........................................................................................ 5
BAB III PERANCANGAN DAN METODOLOGI
3.1 Sistematik rangkaian ......................................................................................... 14
3.2 Prinsip Kerja Rangkaian ................................................................................... 16
3.3 Metodologi Analisis Data ................................................................................. 26
BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA
4.1 Hasil Relisasi Alat ............................................................................................ 18
4.2 Hasil Pengujian ................................................................................................. 27
4.3 Analisis Sistem ................................................................................................. 28
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 32
5.2 Saran ................................................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah penyandang cacat bisu (tunawicara) di Indonesia menurut Susenas
2003 adalah sebanyak 118.293 orang [8,hal.1]. Sebagaimana yang kita semua telah
ketahui bahwa komunikasi adalah sarana untuk berhubungan dengan orang lain
sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Komunikasi dapat digunakan untuk membeli sesuatu yang kita butuhkan,
menyampaikan perasaan atau keinginan, menyampaikan keadaan darurat kepada
orang lain dan banyak lagi yang dapat dilakukan dengan komunikasi. Sebagai
orang yang dianugerahi kesempurnaan organ tubuh, kita tentu mudah melakukan
komunikasi dengan orang lain, tetapi hal ini berbeda bagi para penderita cacat
tunawicara.
Dalam kehidupan mereka akan sangat kesulitan dalam berkomunikasi. Mereka
mungkin akan dapat menyampaikan pesan kepada orang lain melalui bahasa isyarat
atau tulisan tetapi tidak dengan suara. Padahal pada saat ini banyak orang normal
yang tidak menguasai bahasa isyarat dan penggunaan kertas sebagai media tulis bagi
tunawicara sangat tidak efektif karena cenderung akan menghasilkan sampah yang
merugikan lingkungan sehingga tidak akan terjadi komunikasi antara penyandang
cacat tunawicara dan orang normal yang tidak menguasai bahasa isyarat.
Saat ini masih jarang ditemukan alat yang murah dan mudah dibawa serta
dapat menghasilkan ouput teks (tulisan) dan audio (suara) sehingga mampu
membantu para penyandang cacat tunawicara dalam melakukan komunikasi.
Berdasarkan permasalahan di atas maka dibuatlah alat bantu bicara portabel untuk
tunawicara dengan output audiovisual ini.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana cara alat ini bekerja dalam usaha membantu tunawicara untuk
berkomunikasi dengan lingkungan sekitar ?
- Apakah alat ini dapat menjadi solusi permasalahan yang dihadapi penyandang
tunawicara ?
1.3 Tujuan
- Alat ini dapat menjadi solusi dalam pemecahan masalah komunikasi yang dihadapi
tunawicara secara tepat dan efektif.
- Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PFSE II.
1.4 Batasan Masalah
- Keterbatasan lcd dalam menampilkan teks yang hanya mampu menampilkan 16
karakter dan 2 baris.
- Keterbatasan rekaman (percakapan sehari-hari) yang tersimpan pada memori
rangkaian Multimedia Player (MP3).
3
1.5 Metodologi
Metode yang digunakan dalam perencanaan dan penyelesaian Alat ini adalah :
1. Studi literatur
2. Perancangan pcb
3. Pemprograman berbasis mikrokontroller
4. Perakitan(Assembling) dan Manufacturing
5. Pengujian alat
6. Analisa Sistem
7. Pembuatan Laporan
1.6 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam laporan ini adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Menguraikan tentang latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah,
metodologi, dan sistematika pembahasan masalah yang digunakan dalam pembuatan
laporan project akhir ini
Bab II Teori Penunjang
Teori – teori berisi tentang pembahasan secara garis besar mikrokontroller AVR
Atmega8535, software AVR programmer, software compiler dan tools pendukung
lainnya.
Bab III Perencanaan dan Pembuatan Software
Menguraikan tentang tahap-tahap perencanaan dan pembuatan alat serta software Alat
bantu komunikasi Tunawicara.
Bab IV Pengujian Alat dan Analisa
Membahas tentang pengujian alat dan analisa software dari sistem yang telah dibuat.
Bab V Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran yang berdasarkan analisa hasil data yang
diperoleh.
4
BAB II
TEORI PENUNJANG
2.1 Atmega 8535
ATMega8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit buatan Atmel untuk
keluarga AVR yang diproduksi secara masal pada tahun 2006. Karena merupakan
keluarga AVR, maka ATMega8535 juga menggunakan arsitektur RISC.
Gambar-1a Atmega 8535
Tabel-1 Perbandingan Spesifikasi dan Fitur keluarga AVR
Keterangan:
• Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program
hasil perencanaan, yang harus dijalankan oleh mikrokontroler.
• RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang membantu CPU untuk
penyimpanan data sementara dan pengolahan data ketika program sedang running.
• EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori
untuk penyimpanan data secara permanen oleh program yang sedang running.
• Port I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil keluaran
ataupun masukan bagi program.
• Timer adalah modul dalam hardware yang bekerja untuk menghitung waktu/pulsa.
5
• UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi data
khusus secara serial asynchronous.
• PWM (Pulse Width Modulation) adalah fasilitas untuk membuat modulasi pulsa.
• ADC (Analog to Digital Converter) adalah fasilitas untuk dapat menerima sinyal
analog dalam range tertentu untuk kemudian dikonversi menjadi suatu nilai digital
dalam range tertentu.
• SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial
secara serial synchronous.
• ISP (In System Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler untuk
dapat diprogram langsung dalam sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah
pin yang minimal.
Arsitektur ATmega8535
• Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D
• ADC 10 bit sebanyak 8 Channel
• Tiga buah timer / counter
• 32 register
• Watchdog Timer dengan oscilator internal
• SRAM sebanyak 512 byte
• Memori Flash sebesar 8 kb
• Sumber Interrupt internal dan eksternal
• Port SPI (Serial Peripheral Interface)
• EEPROM on board sebanyak 512 byte
• Komparator analog
• Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter)
Fitur ATmega8535
• Sistem processor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
• Ukuran memory flash 8KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar 512 byte.
• ADC internal dengan resolusi 10 bit sebanyak 8 channel
• Port komunikasi serial USART dengan kecepatan maksimal 2.5 Mbps
• Mode Sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik
Konfigurasi pin ATmega8535
• VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya
• GND merupakan pin Ground
• Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC
• Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu
Timer/Counter, komparator Analog dan SPI
• Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus,
yaitu komparator analog dan Timer Oscillator
• Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu komparator
analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial
• RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler
• XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal
• AVCC merupakan pin masukan untuk suplai tegangan ADC
• AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC
6
Gambar-1b Pin-out ATmega8535
Peta Memory ATmega8535
ATmega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori
program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian yaitu : 32 buah register
umum, 64 buah register I.O, dan 512 byte SRAM internal. Register untuk keperluan
umum menempati space data pada alamat terbawah yaitu $00 sampai $1F. Sementara
itu register khusus untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler
menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari $20 sampai $5F. Register tersebut
merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai
peripheral mikrokontroler, seperti kontrol register, timer/counter, fungsi fungsi I/O,
dan sebagainya. Register khusus alamat memori secara lengkap dapat dilihat pada
tabel dibawah. Alamat memori berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu
pada lokasi $60 sampai dengan $25F.
Gambar-1c Peta Memori Data ATmega8535
Memori program yang terletak pada Flash Perom tersusun dalam word atau 2 byte
karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32bit. AVR ATmega8535 memiliki
4KByte x 16 Bit Flash Perom dengan alamat mulai dari $000 sampai $FFF. AVR
tersebut memiliki 12 bit Program Counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi
Flash.
7
Memori Program AVR ATmega8535
Selain itu AVR ATmega8535 juga memilki memori data berupa EEPROM 8-bit
sebanyak 512 byte. Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF.
Status Register
Status register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi yang
dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi. SREG merupakan bagian dari inti CPU
mikrokontroler.
Gambar-1d Status Register ATmega8535
Penjelasan :
• Bit7 >>> I (Global Interrupt Enable), Bit harus di Set untuk mengenable semua jenis
interupsi.
• Bit6 >>> T (Bit Copy Storage), Instruksi BLD dan BST menggunakan bit T sebagai
sumber atau tujuan dalam operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register GPR dapat
disalin ke bit T menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya bit T dapat disalin
kembali ke suatu bit dalam register GPR dengan menggunakan instruksi BLD.
• Bi5 >>> H (Half Cary Flag)
• Bit4 >>> S (Sign Bit) merupakan hasil operasi EOR antara flag -N (negatif) dan flag
V (komplemen dua overflow).
• Bit3 >>> V (Two's Component Overflow Flag) Bit ini berfungsi untuk mendukung
operasi matematis.
• Bit2 >>> N (Negative Flag) Flag N akan menjadi Set, jika suatu operasi matematis
menghasilkan bilangan negatif.
• Bit1 >>> Z (Zero Flag) Bit ini akan menjadi Set apabila hasil operasi matematis
menghasilkan bilangan 0.
• Bit0 >>> C (Cary Flag) Bit ini akan menjadi set apabila suatu operasi menghasilkan
carry.
SISTEM MINIMUM ATmega8535
Sistem minimum (minsys) mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum yang
diperlukan untuk beroperasinya IC mikrokontroler. Rangkaian ini kemudian bisa
dihubungkan dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi tertentu.
Gambar-1e Sistem Minimum ATmega8535
8
2.2 Liquid Crystal Display (LCD)
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai
bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar
komputer.. LCD berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk
menampilkan status kerja alat.
Fitur LCD 16 x 2
Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah
a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.
b. Mempunyai 192 karakter tersimpan.
c. Terdapat karakter generator terprogram
d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit.
e. Dilengkapi dengan back light.
Gambar-2 Bentuk Fisik LCD 16 x 2
Fungsi Pin-Pin LCD
Modul LCD berukuran 16x2 (dengan fasilitas backlighting) memiliki 16 pin
yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catu daya, dengan
fasilitas pin yang tersedia maka lcd 16 x 2 dapat digunakan secara maksimal untuk
menampilkan data yang dikeluarkan oleh mikrokontroler, secara ringkas fungsi
pin-pin pada LCD dituliskan pada Tabel 2.
Tabel 2 Konfigurasi pin LCD 16x2
9
Cara Kerja LCD Secara Umum
Pada aplikasi umumnya RW diberi logika rendah “0”. Bus data terdiri dari 4-
bit atau 8-bit. Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai dengan
DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD merupakan sebuah
parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat cepat dalam
pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang ditampilkan
sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu waktu. Jika mode
4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat sepenuhnya 8-bit
(pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock EN setiap
nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD bahwa
mikrokontroller mengirimkan data ke LCD. Untuk mengirim data ke LCD program
harus menset EN ke kondisi high “1” dan kemudian menset dua jalur kontrol
lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.
Saat jalur lainnya sudah siap, EN harus diset ke “0” dan tunggu beberapa saat
(tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high “1”. Ketika jalur RS
berada dalam kondisi low “0”, data yang dikirimkan ke LCD dianggap sebagai
sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi kursor dll).
Ketika RS dalam kondisi high atau “1”, data yang dikirimkan adalah data ASCII
yang akan ditampilkan dilayar. Misal, untuk menampilkan huruf “A” pada layar
maka RS harus diset ke “1”. Jalur kontrol R/W harus berada dalam kondisi low (0)
saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila R/W berada dalam
kondisi high “1”, maka program akan melakukan query (pembacaan) data dari
LCD. Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status
LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi yang
menggunakan LCD, R/W selalu diset ke “0”. Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur
(tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5, DB6
dan DB7. Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2 mode
operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan mode
operasi merupakan hal yang paling penting.
Mode 8-bit sangat baik digunakan ketika kecepatan menjadi keutamaan dalam
sebuah aplikasi dan setidaknya minimal tersedia 11 pin I/O (3 pin untuk kontrol, 8
pin untuk data). Sedangkan mode 4 bit minimal hanya membutuhkan 7-bit (3 pin
untuk kontrol, 4 pin untuk data). Bit RS digunakan untuk memilih apakah data atau
instruksi yang akan ditransfer antara mikrokontroller dan LCD. Jika bit ini di set
(RS = 1), maka byte pada posisi kursor LCD saat itu dapat dibaca atau ditulis. Jika
bit ini di reset (RS = 0), merupakan instruksi yang dikirim ke LCD atau status
eksekusi dari instruksi terakhir yang dibaca.
10
2.3 Keypad 4x4
Keypad matriks adalah solusi untuk inputan cukup banyak dengan
menggunakan sedikit pin mikrokontroller. Keypad matriks umumnya terdiri dari
tombol / Push Button NO (Normally Open) yang dirangkai dengan susunan baris dan
kolom sehingga membentuk matriks. Susunan matriks inilah yang menyebabkan
banyak tombol dengan mengunakan sedikit pin mikrokontroller. Susunan matriks 4
baris dan 4 kolom atau matriks 4x4 maka banyak tombol yang dicapai adalah 16
buah tombol.
Gambar-3a Bentuk fisik Keypad 4x4
Untuk mengakses keypad yang terhubung secara matriks seperti pada gambar
3 yaitu menggunakan cara sistem scanning.
Gambar-3b Konfigurasi Keypad 4x4
Setiap pin baris dan pin kolom tidak terhubung satu sama lain. Saklar-saklar
atau tombol tersebut jika ditekan akan menyebabkan pin baris dan pin kolom
terhubung. Ketika Sw1 di tekan maka Sw1 akan menghubungkan baris 1 dengan
kolom 1, ketika Sw3 ditekan maka Sw3 menghubungkan baris 1 dengan kolom 3,
ketika Sw12 ditekan maka Sw12 menghubungkan baris 3 dengan kolom 4, dan
sebagainya. Oleh sebab itu mikrokontroller harus mendeteksi terhubungnya pin baris
dan pin kolom tersebut satupersatu agar tidak terjadi kesalahan pembacaan data yang
selanjutnya didefiniskan sebagai suatu karakter. Untuk mencegah terjadinya
kesalahan maka salah satu harus dijadikan output dan lainnnya dijadikan input yaitu
kolom menjadi output dan baris menjadi input (disesuaikan dengan perancangan
hardwarenya).
Metode scanning keypad adalah mendeteksi hubungan pin baris dan kolom karena
tombol ditekan, secara berurutan, bergantian dan satu-persatu.
11
2.4 Bascom AVR
BASCOM-AVR adalah salah satu tool untuk pengembangan / pembuatan
program untuk kemudian ditanamkan dan dijalankan pada microcontroller terutama
microcontroller keluarga AVR. BASCOM-AVR juga bisa disebut sebagai IDE
(Integrated Development Environment) yaitu lingkungan kerja yang terintegrasi,
karena disamping tugas utamanya (meng-compile kode program menjadi file HEX /
bahasa mesin), BASCOM-AVR juga memiliki kemampuan / fitur lain yang berguna
sekali, contohnya :
- Terminal (monitoring komunikasi serial)
- Programmer (untuk menanamkan program yang sudah di-compile ke
microcontroller).
Gambar-4 Software BASCOM AVR
Kontruksi bahasa BASIC pada BASCOM-AVR
Konstruksi dari program bahasa BASIC harus mengikuti aturan sebagai berikut:
$regfile = “header”
’inisialisasi
’deklarasi variabel
’deklarasi konstanta
Do
’pernyataan-pernyataan
Loop
End
Tipe Data
Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena sangat
berpengaruh pada program. Pemilihan tipe data yang tepat maka operasi data menjadi
lebih efisien dan efektif.
Tabel-3 Tipe data pada BASCOM AVR
12
Konstanta
Konstanta merupakan suatu nilai dengan tipe data tertentu yang tidak dapat
diubah-ubah selama proses program berlangsung. Konstanta harus didefinisikan
terlebih dahulu diawal program.
Contoh : Kp = 35, Ki=15, Kd=40
Variabel
Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu nilai
tertentu di dalam proses program yang dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
Nama dari variable terserah sesuai dengan yang diinginkan namun hal yang terpenting
adalah setiap variabel diharuskan :
- Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf,
max 32 karakter.
- Tidak boleh mengandung spasi atau symbol-simbol khusus seperti : $, ?, %, #, !, &, *,
(, ), -, +, = dan lain sebagainya kecuali underscore.
Deklarasi
Deklarasi sangat diperlukan bila akan menggunakan pengenal (identifier) dalam suatu
program.
Contoh : Dim x As Integer (deklarasi ‘x’ bertipe data integer)
Deklarasi Konstanta
Dalam Bahasa Basic konstanta di deklarasikan langsung.
Contohnya : S = “Hello world” ‘Assign string
Deklarasi Fungsi
Fungsi merupakan bagian yang terpisah dari program dan dapat dipanggil di manapun
di dalam program. Fungsi dalam Bahasa Basic ada yang sudah disediakan sebagai
fungsi pustaka seperti print, input data dan untuk menggunakannya tidak perlu
dideklarasikan.
Deklarasi buatan
Fungsi yang perlu dideklarasikan terlebih dahulu adalah fungsi yang dibuat oleh
programmer. Bentuk umum deklarasi sebuah fungsi adalah :
Sub Test ( byval variabel As type)
Contohnya : Sub Pwm(byval Kiri As Integer , Byval Kanan As Integer)
Operator
Operator Penugasan
Operator Penugasan (Assignment operator) dalam Bahasa Basic berupa “=”.
Operator Aritmatika
* : untuk perkalian
/ : untuk pembagian
+ : untuk pertambahan
– : untuk pengurangan
% : untuk sisa pembagian (modulus)
13
Operator Hubungan (Perbandingan)
Operator hubungan digunakan untuk membandingkan hubungan dua buah operand
atau sebuah nilai / variable, misalnya :
= ’Equality X = Y
< ’Less than X < Y
> ’Greater than X > Y
<= ’Less than or equal to X <= Y
>= ’Greater than or equal to X >= Y
Operator Logika
Operator logika digunakan untuk membandingkan logika hasil dari operator-operator
hubungan. Operator logika ada empat macam, yaitu :
NOT ‘Logical complement
AND ‘Conjunction
OR ‘Disjunction
XOR ‘Exclusive or
Operator Bitwise
Operator bitwise digunakan untuk memanipulasi bit dari data yang ada di memori.
Operator bitwise dalam Bahasa Basic :
Shift A, Left, 2 : Pergeseran bit ke kiri
Shift A, Right, 2 : Pergeseran bit ke kanan
Rotate A, Left, 2 : Putar bit ke kiri
Rotate A, right, 2 : Putar bit ke kanan
14
2.5 Multimedia Player (MP3)
MPEG-1 Audio Layer 3 atau lebih dikenal sebagai MP3 adalah salah satu format
berkas pengodean suara yang memiliki kompresi yang baik (meskipun bersifat lossy)
sehingga ukuran berkas bisa memungkinkan menjadi lebih kecil. Berkas ini
dikembangkan oleh seorang insinyur Jerman Karlheinz Brandenburg. MP3 memakai
pengodean Pulse Code Modulation (PCM). MP3 mengurangi jumlah bit yang diperlukan
dengan menggunakan model psychoacoustic untuk menghilangkan komponen-komponen
suara yang tidak terdengar oleh manusia.
Gambar-5 Contoh Bentuk fisik MP3 Player
MP3 memakai sebuah transformasi hybrid untuk mentransformasikan sinyal pada ranah
waktu ke sinyal pada ranah frekuensi:
- Filter polyphase quadrature 32-band
- 36 atau 12 MDCT (modified discrete cosine transform), dengan ukuran dapat dipilih
secara independen untuk sub-band 0…1 dan 2…31
- Postproses aliasing reduction
Standar MPEG-1 tidak menspesifikasikan secara spesifik cara melakukan encode
MP3. Sebaliknya, algoritma decode serta format file didefinisikan secara spesifik. Yang
ingin mengimplementasikan encoder MP3 harus membuat sendiri algorima untuk
menghilangkan bagian dari informasi pada file audio asal (atau pada representasi MDCT
pada ranah frekuensi).
Karena itu, maka cara encode setiap encoder MP3 berlainan dan menghasilkan
kualitas hasil yang berlainan juga. Hal yang harus diperhatikan adalah dari semua
encoder yang ada, terdapat encoder yang bagus untuk bitrate tinggi maupun encoder
yang bagus untuk bitrate rendah.
MP3 mempunyai beberapa batasan/limit:
- Bit rate terbatas, maksimum 320 kbit/s (beberapa encoder dapat menghasilkan bit rate
yang lebih tinggi, tetapi sangat sedikit dukungan untuk mp3-mp3 tersebut yang
memiliki bit rate tinggi).
- Resolusi waktu yang digunakan mp3 dapat menjadi terlalu rendah untuk sinyal-sinyal
suara yang sangat transient, sehingga dapat menyebabkan noise.
- Resolusi frekuensi terbatasi oleh ukuran window yang panjang kecil, mengurangi
efisiensi coding.
- Tidak ada scale factor band untuk frekuensi di atas 15,5 atau 15,8 kHz.
- Mode jointstereo dilakukan pada basis per frame.
- Delay bagi encoder/decoder tidak didefinisikan, sehingga tidak ada dorongan untuk
gapless playback (pemutaran audio tanpa gap). Tetapi, beberapa encoder seperti
LAME dapat menambahkan metadata tambahan yang memberikan informasi kepada
MP3 player untuk mengatasi hal itu.
15
BAB III
PERENCANAAN & PERANCANGAN ALAT
3.1 Diagram Blok Sistem
a. Sub- blok Output Visual
b. Sub-blok Rangkaian MP3
SPI
KEYPAD 4x4
ATmega8535
LCD
Push Button MP3
Player Speaker
KEYPAD 4x4 ATmega8535 LCD
Push Button
Microcontroller Speaker
SD Card
Audio Decoder
D/A Converte
r
16
3.2 Flowchart Alat
START
KEYPAD
Mikrokontroller
LCD
Tulis Lagi ?
END
PILIHAN VISUAL / AUDIO
TENTUKAN ALAMAT
MP3
SPEAKER
YA
TIDAK
PutarREKAMAN ?
Ya
Tidak
Gambar-6a FlowChart AVCOM
3.3 Alat dan Komponen
Tabel-4 Alat dan Komponen yang digunakan
No Komponen yang digunakan Spesifikasi Qyt (unit)
1 Atmega8535 1
2 Keypad 4x4 1
3 LCD 16x2 1
4 LED 5mm 2
5 Resistor 330 1
6 Potensiometer 25k 1
7 Speaker 4 Ω 1
8 Baterai 9V 1
9 Socket Baterai 9V 1
10 Push Button 3
11 Switch ON/OFF 1
12 Socket IC Atmega8535 40 pin 1
13 Header 8x2 1
14 Header 2x2 1
15 Header 6x2 1
16 MP3 Player 1
17
3.4 Skematik
Skematik ini dibuat dengan software Altium Designer Winter 09
Gambar-6b Schematic AVCOM
- Sub-blok MP3
Kami menggunakan MP3 yang siap Pakai dengan rangkaian sebagai berikut :
Gambar-6c Bentuk Fisik dan Rangkaian MP3
18
3.5 Desain PCB
Layout PCB ini dibuat dengan software Altium Designer Winter 09
Gambar-6d Layout PCB AVCOM
3.6 Perancangan Mekanik
Gambar-6e Desain Mekanik
19
3.7 Prinsip kerja rangkaian
a. Blok Output Visual
Pada bagian blok output visual prinsip kerjanya yaitu dengan memanfaatkan
keypad 4x4 sebagai input yang kemudian akan diproses oleh mikrokontroller
ATmega8535 yang sebelumnya telah diprogram dan dikeluarkan ke LCD.
Gambar-7a Konfigurasi Keypad 4x4
Pada alat ini digunakan Metode scanning keypad yaitu mendeteksi hubungan
pin baris dan kolom karena tombol ditekan, secara berurutan, bergantian dan satu-
persatu. Setiap pin baris dan pin kolom tidak terhubung satu sama lain. Saklar-saklar
atau tombol tersebut jika ditekan akan menyebabkan pin baris dan pin kolom
terhubung. Ketika Sw1 di tekan maka Sw1 akan menghubungkan baris 1 dengan
kolom 1, ketika Sw3 ditekan maka Sw3 menghubungkan baris 1 dengan kolom 3,
ketika Sw12 ditekan maka Sw12 menghubungkan baris 3 dengan kolom 4, dan
sebagainya. Oleh sebab itu mikrokontroller harus mendeteksi terhubungnya pin baris
dan pin kolom tersebut satu persatu agar tidak terjadi kesalahan pembacaan data yang
selanjutnya didefiniskan sebagai suatu karakter. Untuk mencegah terjadinya
kesalahan maka salah satu harus dijadikan output dan lainnnya dijadikan input yaitu
kolom menjadi output dan baris menjadi input.
b. Blok Output Audio
Pada bagian blok output Audio prinsip kerjanya yaitu dengan memanfaatkan
Push Button sebagai input yang kemudian akan diproses oleh Rangkaian MP3 dan
dikeluarkan ke Speaker, terdapat 3 button yaitu next, play/pause dan previous.
Tombol next berfungsi untuk memindahkan rekaman ke rekaman selanjutnya, tombol
previous berfungsi untuk memindahkan rekaman ke rekaman sebelumnya dan tombol
play/pause untuk memainkan rekaman atau menghentikan sementara rekaman.
Digunakan SD card untuk media penyimpan file rekaman, untuk mengakses
SD Card dengan microcontroller maka digunakan komunikasi SPI(Serial Peripheral
Interface). IC STA013 sebagai Audio Decoder yang menerima input data dari Serial
Input Interface dan sinyal outputnya adalah stereo yang terhubung langsung ke D/A
converter (CS4334) yang outpunya terhubung dengan speaker sebagai keluaran audio.
20
3.8 Rencara Anggaran dan Jadwal Kegiatan
Tabel 5 Estimasi Biaya
No Bahan yang digunakan Spesifikasi Harga
(RP)
Qyt
(buah)
Jumlah
(RP)
1 ATmega8535 42.500 1 42.500
2 Keypad 4x4 20.000 1 20.000
3 LCD 16*2 45.000 1 45.000
4 LED 5mm 300 2 600
5 Resistor 330 100 1 100
6 Potensiometer 25k 500 1 500
7 Speaker 4Ω 20.000 1 20.000
8 Baterai 9V 10.000 2 10.000
9 Socket Baterai 9V 1.000 1 1.000
10 Push Button 500 3 1.500
11 Switch ON/OFF 1000 1 1.000
12 Socket IC Atmega8535 40 pin 500 1 500
13 Header 8x2 300 1 300
14 Header 2x2 300 1 300
15 Header 6x2 300 1 300
16 MP3 Player 30.000 1 30.000
Jumlah Rp. 174.200
Tabel-6 Jadwal Kegiatan
Kegiatan Bulan Maret Bulan April Bulan Mei Bulan Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Mencari dan
menetukan judul X
2. Pembuatan proposal X
3. Pembelian
Komponen X X
4. Simulasi di
protoboard X X
5. Desain layout PCB X X X 6. Produksi PCB X X 7. Assembling
komponen,
penyolderan X X X
8. Desain packaging X X X
9. Pembuatan/cetak
packaging X X
10. Dokumentasi
berbentuk laporan
dan presentasi X X X X
21
BAB IV
HASIL DAN ANALISA DATA
4.1 Hasil Relisasi Alat
Berdasarkan bab sebelumnya perancangan alat terdiri dari desain mekanik,
rangkaian elektronika, dan pemograman. Berikut merupakan penjelasan terkait hasil
dari reliasi perancangan alat.
4.1.1 Realisasi Rangkaian elektronika
Layout PCB
Keterangan :
- Bahan : FR04
- Ukuran 8.5 x 5.5 (cm)
Assembling Komponen pada Box
22
4.1.2 Realisasi mekanik
Tampak Depan
Tampak Atas
Tampak Samping Kanan
Tampak Samping Kiri
- Keterangan :
a. Dimensi : Panjang : 14.5 cm
Lebar : 9 cm
Tinggi : 5 cm
b. Bobot : 470 gram
23
4.1.3 Listing program
Menggunakan software BASCOM AVR dan Khazama Compiler
$regfile = "8535def.dat"
$crystal = 2500000
Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portc.4 , Db5
= Portc.5 , Db6 = Portc.6 , Db7 = Portc.7,
Portc.2 , Rs = Portc.0
Config Lcd = 16 * 2
Cursor Off
Cls
Lcd " Masukkan Kata"
Dim Pos As Byte
Dim Kodetombol1 As Byte
Dim Kodetombol2 As Byte
Dim Kodetombol3 As Byte
Dim Kodetombol4 As Byte
Dim Kodetombol5 As Byte
Dim Kodetombol6 As Byte
Dim Kodetombol7 As Byte
Dim Kodetombol8 As Byte
Dim Kodetombol9 As Byte
Dim Kodetombol0 As Byte
Dim Kodetombolbintang As Byte
Dim Kodetombolpagar As Byte
Dim Kodetombol_a As Byte
Dim Kodetombol_b As Byte
Dim Kodetombol_c As Byte
Dim Kodetombol_d As Byte
Dim Kodetombol_e As Byte
Dim Karakter As String * 1
Dim Teks As String * 16
Dim Record As String * 16
Dim Record2 As String * 16
Dim Button As String * 8
Do
Gosub Scan_keypad
Loop
Entri:
If Kodetombolbintang = 1 Then
Teks = Teks + Karakter
Cls
Locate 2 , 3
Lcd Teks
Kodetombolbintang = 0
End If
Waitms 100
Return
Back:
If Kodetombol0 = 1 Then
Teks = ""
Cls
Locate 2 , 3
Lcd Teks
Kodetombol0 = 0
End If
Waitms 100
Return
Scan_keypad:
Do
'KOLOM 1
Porta = &B11101111
If Pina.0 = 0 Then
Kodetombol1 = Kodetombol1 + 1
If Kodetombol1 = 1 Then
Karakter = "*"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol1 = 2 Then
Karakter = "+"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol1 = 3 Then
Karakter = "&"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol1 = 4 Then
Karakter = "0"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Kodetombol1 = 0
2
End If
Gosub Entri
Elseif Pina.1 = 0 Then
Kodetombol4 = Kodetombol4 + 1
If Kodetombol4 = 1 Then
Karakter = "A"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol4 = 2 Then
Karakter = "B"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol4 = 3 Then
Karakter = "C"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol4 = 4 Then
Karakter = "2"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Kodetombol4 = 0
End If
Gosub Entri
Elseif Pina.2 = 0 Then
Kodetombol7 = Kodetombol7 + 1
If Kodetombol7 = 1 Then
Karakter = "D"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol7 = 2 Then
Karakter = "E"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol7 = 3 Then
Karakter = "F"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol7 = 4 Then
Karakter = "3"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Kodetombol7 = 0
End If
Gosub Entri
Elseif Pina.3 = 0 Then
Kodetombolbintang = 1
Gosub Entri
End If
'KOLOM 2
Porta = &B11011111
If Pina.0 = 0 Then
Kodetombol2 = Kodetombol2 + 1
If Kodetombol2 = 1 Then
Karakter = "!"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol2 = 2 Then
Karakter = "?"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol2 = 3 Then
Karakter = "."
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol2 = 4 Then
Karakter = ","
Locate 1 , 3
3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol2 = 5 Then
Karakter = "@"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol2 = 6 Then
Karakter = "1"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Kodetombol2 = 0
End If
Gosub Entri
Elseif Pina.1 = 0 Then
Kodetombol5 = Kodetombol5 + 1
If Kodetombol5 = 1 Then
Karakter = "J"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol5 = 2 Then
Karakter = "K"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol5 = 3 Then
Karakter = "L"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol5 = 4 Then
Karakter = "5"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Kodetombol5 = 0
End If
Gosub Entri
Elseif Pina.2 = 0 Then
Kodetombol8 = Kodetombol8 + 1
If Kodetombol8 = 1 Then
Karakter = "M"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol8 = 2 Then
Karakter = "N"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol8 = 3 Then
Karakter = "O"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol8 = 4 Then
Karakter = "6"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Kodetombol8 = 0
End If
Gosub Entri
Elseif Pina.3 = 0 Then
Kodetombol0 = Kodetombol0 + 1
If Kodetombol_c = 1 Then
Karakter = " "
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
End If
Gosub Back
End If
'KOLOM 3
Porta = &B10111111
If Pina.0 = 0 Then
Kodetombol3 = Kodetombol3 + 1
4
If Kodetombol3 = 1 Then
Karakter = "G"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol3 = 2 Then
Karakter = "H"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol3 = 3 Then
Karakter = "I"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol3 = 4 Then
Karakter = "4"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Kodetombol3 = 0
End If
Gosub Entri
Elseif Pina.1 = 0 Then
Kodetombol6 = Kodetombol6 + 1
If Kodetombol6 = 1 Then
Karakter = "T"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol6 = 2 Then
Karakter = "U"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol6 = 3 Then
Karakter = "V"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol6 = 4 Then
Karakter = "8"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Kodetombol6 = 0
End If
Gosub Entri
Elseif Pina.2 = 0 Then
Kodetombol9 = Kodetombol9 + 1
If Kodetombol9 = 1 Then
Karakter = "W"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol9 = 2 Then
Karakter = "X"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol9 = 3 Then
Karakter = "Y"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol9 = 4 Then
Karakter = "Z"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol9 = 5 Then
Karakter = "9"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Kodetombol9 = 0
End If
Gosub Entri
Elseif Pina.3 = 0 Then
Kodetombol_e = Kodetombol_e + 1
If Kodetombol_e = 1 Then
Record = "list Rekaman :"
Teks = "1.Slmt Pagi"
Record2 = "2.Slmt Siang"
5
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Record
Waitms 333
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Teks
Locate 2 , 3
Lcd " "
Locate 2 , 3
Lcd Record2
Elseif Kodetombol_e = 2 Then
Record = "3.Slmt Malam"
Record2 = "4.Apa Kabar?"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Record
Locate 2 , 3
Lcd " "
Locate 2 , 3
Lcd Record2
Elseif Kodetombol_e = 3 Then
Record = "5.Baik"
Record2 = "6.Tidak Baik"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Record
Locate 2 , 3
Lcd " "
Locate 2 , 3
Lcd Record2
Elseif Kodetombol_e = 4 Then
Record = "7.Ya"
Record2 = "8.Tidak"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Record
Locate 2 , 3
Lcd " "
Locate 2 , 3
Lcd Record2
Elseif Kodetombol_e = 5 Then
Record = "9.Sampai Jumpa"
Record2 = "10.Terimakasih"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Record
Locate 2 , 3
Lcd " "
Locate 2 , 3
Lcd Record2
Kodetombol_e = 0
End If '
Gosub Entri
End If
'-------
'KOLOM 4
Porta = &B01111111
If Pina.0 = 0 Then
Kodetombol_a = Kodetombol_a + 1
If Kodetombol_a = 1 Then
Karakter = "P"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol_a = 2 Then
Karakter = "Q"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol_a = 3 Then
Karakter = "R"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol_a = 4 Then
Karakter = "S"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Elseif Kodetombol_a = 5 Then
Karakter = "7"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Kodetombol_a = 0
End If
Gosub Entri
1
End If
If Pina.1 = 0 Then
Kodetombol_b = Kodetombol_b + 1
If Kodetombol_b = 1 Then
Karakter = " "
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd "Spasi"
Kodetombol_b = 0
End If
Gosub Entri
Elseif Pina.2 = 0 Then
Kodetombol_c = Kodetombol_c + 1
If Kodetombol_c = 1 Then
Record = "Made By:"
Teks = "Muflih A.N"
Record2 = "Irwan Fuzi S"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Record
Waitms 333
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Teks
Locate 2 , 3
Lcd " "
Locate 2 , 3
Lcd Record2
Kodetombol_c = 0
End If
Elseif Pina.3 = 0 Then
Kodetombol_d = Kodetombol_d + 1
If Kodetombol_d = 1 Then
Karakter = "#"
Locate 1 , 3
Lcd " "
Locate 1 , 3
Lcd Karakter
Kodetombol_d = 0
End If
End If
Loop
End
2
4.2 Metodologi Analisis Data
Metode yang digunakan dalam Analisis data Alat ini adalah sebagai berikut :
- Pengambilan Sampel
- Analisa Sistem
- Pengujian
Pengambilan Sampel Metode ini efektif dilakukan untuk menguji suatu sistem dengan banyak sub-
sistem dengan karakteristik yang sama yaitu dengan mengambil salah satu sample
sistem/sub sistem yang akan diuji dan hasil pengujian salah satu sistem/sub sistem ini
mewakili sistem/sub sistem yang lain.
Analisa Sistem Analisa sistem dilakukan untuk menjamin keselarasan program (software) dengan
hardwarenya agar Alat ini dapat bekerja secara efektif. Analisa yang dilakukan
diantaranya database alamat memori tempat penyimpanan rekaman audio dan koneksi
antara keypad dengan LCD.
Pengujian Tahap ini merupakan proses terakhir dari pembuatan Alat Bantu Komunikasi
Tunawicara dengan Output Audiovisual ini. Proses pengujian diperlukan untuk
menjamin kehandalan dan kesesuaian alat sebelum digunakan user.
4.3 Hasil Pengujian
Gambar-8 Alat Bantu Komunikasi Tunawicara Yang Akan Diuji
Spasi
Speaker
LCD
Keypad
Switch
ON/OFF
Next
Play/Pause
Previous
Enter
Clear all
List rekaman
3
Tabel-7 Hasil Pengujian dalam Kondisi Tertentu
Kondisi Hasil Pengujian
Sw-2 (Baris-1, Kolom-3) ditekan 1x
- “A” Sw-2 ditekan 1x
- “K” Sw-6 ditekan 2x
- “U” Sw-10 ditekan 2x
- ENTER Sw-4 ditekan dan teks-
“AKU” diposisikan pada baris ke-2
- Spasi Sw-14 ditekan 1x
- ENTER SW-4 ditekan sehingga
terdapat spasi setelah teks “AKU”
- “A” Sw-2 ditekan 1x
- ENTER SW-4 ditekan sehingga
terdapat karakter “A” setelah spasi.
- “!” Sw-1 ditekan 2x
- ENTER SW-4 ditekan sehingga
terdapat karakter “!” setelah karakter
“A”
- Clear all Sw-8 ditekan sekali
sehingga layar LCD bersih (teks yang
ditampilkan sebelumnya hilang)
- Push Button Next ditekan 1x Play
Pada speaker terdengar :
“Selamat Pagi”
- Push Button Next ditekan 3x Play
Pada speaker terdengar :
“Selamat Malam”
4
Pada Tabel-5 diatas hanya beberapa kondisi output visual (sebagai sampel) saja yang
dapat ditampilkan pada laporan ini dikarenakan banyaknya input dan output kemungkinan
dari keypad yaitu 16 tombol yang masing-masing tombol memiliki kemungkinan 4
karakter yang dapat ditampilkan sehingga outputnya yaitu 16 x 4 = 64 output. Sedangkan
untuk hasil lengkap output audio adalah sebagai berikut :
Tabel-8 Hasil Lengkap Pengujian Output Audio
Button Next
ditekan –
(kali)
Output Audio yang
diharapkan
Output Audio
Sebenarnya (test)
Hasil
1 “Selamat Pagi” “Selamat Pagi” Sesuai
2 “Selamat Siang” “Selamat Siang” Sesuai
3 “Selamat Malam” “Selamat Malam” Sesuai
4 “Apa Kabar” “Apa Kabar” Sesuai
5 “Baik” “Baik” Sesuai
6 “Tidak baik” “Tidak baik” Sesuai
7 “Ya” “Ya” Sesuai
8 “Tidak” “Tidak” Sesuai
9 “Terimakasih” “Terimakasih” Sesuai
10 “Sampai Jumpa” “Sampai Jumpa” Sesuai
4.4 Analisis Sistem
4.4.1 Analisa Program
Meng-inisialisasi nama file register yang digunakan, mengatur frekuensi crystal
internal, dan mengkonfigurasikan pin-pin LCD yang terhubung ke
microcontroller.
Meng-inisialisasi variable
dapat sebagai byte, string
ataupun integer.
Menentukan panjang
maksimal karakter yang
dapat ditulis/disimpan
pada setiap variabel.
5
Meng-eksekusi Sub routine Scan_Keypad
Routine Scan_keypad
Sub Routine Entri
Set Kolom ke-1 (keypad 4x4) sebagai input
Instruksi decision, apabila button pada Kolom-1, baris-1 pada keypad ditekan 1x maka akan ditampilkan karakter ‘*’ pada LCD, jika ditekan 2x akan ditampilkan karakter ‘+’ dan begitu juga seterusnya. Apabila diklik 4x maka program akan men-set kembali bahwa variable Kodetombol1 = 0 sehingga terjadi looping.
Meng-eksekusi sub routine Entri
Jika Tombol Entri ditekan maka karakter akan diposisikan pada baris ke 2 dan kolom ke 3 sebagai awal penulisan dan subroutine ini bekerja setiap saat.
6
Sub routine Back
4.4.2 Menampilkan Karakter ASCII Pada LCD
Kode ASCII sendiri dapat dikelompokkan lagi kedalam beberapa bagian:
Kode yang tidak terlihat simbolnya seperti Kode 10(Line Feed),
13(Carriage Return), 8(Tab), 32(Space)
Kode yang terlihat simbolnya seperti abjad (A..Z), numerik (0..9),
karakter khusus (~!@#$%^&*()_+?:”{})
Kode yang tidak ada di keyboard namun dapat ditampilkan. Kode ini
umumnya untuk kode-kode grafik
Kode ASCII yang bernilai dari 0 sampai dengan 31 dinamakan kode control,
sedangkan 32 sampai dengan 126 adalah kode ASCI yang dapat ditampilkan.
Alfabet A sampai Z diwakili oleh kode desimal 65 sampai 90. Untuk kode
ASCII yang lain dapat dilihat tabel dibawah ini :
Berfungsi membersihkan layar LCD (teks maupun karakter dihapus dari LCD)
7
Setiap kode ASCII dikonversi ke bilangan biner sehingga terbentuk bit-bit yang terdiri dari
bit ‘0’ dan bit ‘1’. Bit inilah yang akan dikirimkan dan pada penerima (LCD) akan dikodekan
kembali. Kemudian bit-bit tadi yang dikirimkan dan akan dikodekan kembali kedalam teks
aslinya. Proses inilah yang dinamakan decoding. Misalnya kita ingin mengirimkan pesan
“lidya”. Maka setiap huruf yaitu l,i,d,y,a akan dikodekan menjadi biner.
Gambar-9 Pengalamatan LCD
Kode ASCII untuk setiap huruf :
– l = 108 = 0110 1100 (yang dikirim pertama)
– i = 105 = 0110 1001
– d = 100 = 0110 0100
– y = 121 = 0111 1001
– a = 97 = 0110 0001 (yang dikirim terakhir)
Kemudian bit-bit tadi yang dikirimkan dan akan dikodekan kembali kedalam teks
aslinya. Asumsikan pengiriman tanpa gangguan. Maka, pada penerima (LCD) akan diterima
kode-kode bit 01101101 01101001 01110010 01101001 01101011
Kemudian kode-kode bit itu akan diterjemahkan dengan memisah menjadi 8 bit.
0110 0001 = 97 = a (yang diterima terakhir)
0111 1001 = 121 = y
0110 0100 = 100 = d
0110 1001 = 105 = i
0110 1100 = 108 = l (yang diterima pertama)
Maka diterjemahkan bahwa pesannya adalah kata “lidya”
8
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan sistem kemudian dilakukan
pengujian dan analisanya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai
berikut :
Alat Bantu Komunikasi Tunawicara ini memiliki 2 output yaitu Visual dan
Audio. Dengan memasukkan input dari keypad 4x4 maka input akan diproses oleh
microcontroller dan dikeluarkan ke LCD berupa karakter dan teks.
Untuk output audio telah disediakan 10 rekaman audio yang berupa kata-kata
percakapan sehari-hari dan disimpan pada SD Card dan dapat diputar dengan
menekan push button “Play”, untuk memindahkan rekaman ke rekaman selanjutnya
maka digunakan button “next” sedangkan untuk memindahkan rekaman ke rekaman
sebelumnya dapat digunakan button “pevious”.
Keterbatasan alat ini yaitu hanya mampu menampilkan 16 karakter pada 2
baris dan hanya terdapat beberapa rekaman yang dapat dikeluarkan sebagai output
audio.
5.2 Saran
Untuk perbaikan alat ini di masa depan maka akan lebih baik bila digunakan
lcd dengan dimensi yang lebih besar sehingga dapat menampilkan karakter dan teks
yang lebih banyak, selain itu diharapkan alat ini mampu mengkonversi teks menjadi
suara secara langsung dan tanpa keterbatasan output suara yang mampu dikeluarkan
oleh speaker.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://indo-robotic.blogspot.co.id/2014/02/mengakses-isd256090120-dengan-avr.html,
diakses pada tanggal 01 Maret 2016
http://blog.adisanjaya.com/2015/03/menggunakan-keypad-4x4-untuk-mengetik.html, diakses
pada tanggal 02 Maret 2016
http://documents.mx/documents/7105040018-pengubah-teks-ke-suara.html, diakses pada
tanggal 04 Maret 2016
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin disabilitas, diakses
pada tanggal 06 Maret 2016
http://paper-saver.blogspot.co.id/2009/05/data-penggunaan-kertas.html, diakses pada tanggal
06 Maret 2016
http://baskarapunya.blogspot.co.id/2013/01/liquid-crystal-display-lcd-16-x-2.html,diakses
pada tanggal 10 Juni 2016
http://sir.stikom.edu/207/6/BAB%20III.pdf ,diakses pada tanggal 10 Juni 2016
http://elektronika-dasar.web.id/led-light-emitting-dioda/ ,diakses pada tanggal 10 Juni 2016
http://fiandstory.blogspot.co.id/2011/05/cara-kerja-keypad-4x4.html, diakses pada tanggal 14
Juni 2016
https://fahmizaleeits.wordpress.com/2010/04/09/mengenal-bahasa-basic-pada-bascom-avr/,
diakses pada tanggal 14 Juni 2016
http://www.microcontroller-project.com/16x2-lcd-working.html, diakses pada tanggal 14 Juni 2016