ANALISIS ANALISIS STRATEGI DAYA SAING IKAN HIAS INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL
STRATEGI DAYA SAING IKAN HIAS INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL
Nama : Arief Budiman
Npm : 19210703
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
Dosen Pemb : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM
BAB 1 PENDAHULUAN
• Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor resources based industries yang memiliki keunggulan kompetitif untuk menggerakan perekonomian nasional, sehingga sudah saatnya sektor tersebut dikembangkan.
• Potensi ikan hias di Indonesia tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia akan tetapi lebih banyak tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
• Indonesia relatif masih terus tertinggal dari penghasil ikan berkualitas seperti Singapura dan Malaysia, baik dari segi kelembagaannya, fasilitas sarana dan prasarana pemasarannya, serta manajemen instansi-instansi dan perusahaan swasta terkait.
• Saat ini Singapura masih menjadi “raksasa” di bidang perdagangan ikan hias internasional padahal potensi sumberdaya yang dimilikinya sangat terbatas dan kalah bila dibandingkan dengan Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa banyaknya serta sebagian ikan hias yang dire-ekspor oleh Singapura adalah ikan hias yang berasal dari Indonesia.
• Penulisan ini berguna untuk masukan bagi produsen ikan hias untuk memperbaiki dan melakukan inovasi terhadap produk-produk yang dihasilkan.
Rumusan Masalah
Bagaimana keadaan permintaan produk ikan hias Indonesia di pasar Internasional ?
Faktor – faktor apa saja yang menjadi keunggulan bersaing pada industri ikan hias internasional ?
Bagaimana alternatif – alternatif strategi dalam upaya meningkatkan keunggulan kompetif produk ikan hias Indonesia di pasar Internasional ?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui keadaan permintaan produk ikan hias Indonesia di pasar Internasional
Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor kekuatan bersaing industri ikan hias Internasional
Mengetahui strategi alternatif dalam upaya meningkatkan keunggulan kompettitif produk ikan hias Indonesia di pasar Internasional
BAB IV PEMBAHASAN
Formulasi Strategi Bersaing
• Analisis Faktor Lingkungan Internal
- Sumber daya ikan hias yang melimpah
- Kaya akan keanekaragaman jenis ikan hias
asli dan domestikasi
- Jumlah pembudidaya ikan hias yang besar
- Banyaknya asosiasi ikan hias di Indonesia
- Ketersediaan lahan usaha produksi ikan hias
• Analisis Faktor Lingkungan Eksternal
- Permintaan ikan hias jenis botia, arwana super red dan jardini terus meningkat
- Meningkatnya permintaan terhadap ikan hias di negara Timur Tengah dan Cina
- Budaya dan kepercayaan masyarakat Tionghoa terhadap ikan hias
Alat Analisis
• SWOT
• RCA ( Revealed Competitive Advantages )
Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS)
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating
Kekuatan : •Sumber daya ikan hias yang melimpah •Kaya akan keanekaragaman jenis ikan asli dan domestikasi •Jumlah pembudidaya ikan hias yang besar •Banyaknya asosiasi ikan hias di Indonesia •Ketersediaan lahan usaha produksi ikan hias
0.11 0.11 0.11 0.11 0.11
2 3 2 2 1
0.22 0.33 0.22 0.22 0.11
Total Kekuatan 0.55 1.10
Kelemahan : •Regulasi pemerintah belum mendukung •Rendahnya penguasaan teknologi budaya dan penangkapan ikan hias yang kurang baik •Branding ikan hias Indonesia masih lemah •Koordinasi antar stakeholder masih rendah
0.11 0.11
0.11 0.12
2 2
1 1
0.22 0.22
0.11 0.12
Total Kelemahan 0.45 0.67
Total Kelemahan 1.00 1.77
Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating
Peluang : •Permintaan ikan hias jenis botia, arwana super red dan jardini terus meningkat •Meningkatnya permintaan terhdap ikan hias di negara Timur Tengah dan Cina •Budaya dan kepercayaan masyaakat Tionghoa terhadap ikan hias
0.17
0.18
0.17
3
2
2
0.51
0.36
0.34
Total Peluang 0.52 1.21
Ancaman : •Persyaratan ekspor ikan hias dari negara importir yang semakin ketat •Klaim negara lain terhadap kan hias asli Indonesia •Isu penangkapan ikan laut yang tidak ramah lingkungan
0.16
0.16
0.16
1
2
1
0.16
0.32
0.16
Toyal Ancaman 0.47 0.64
Total Keseluruhan 1.00 1.85
Gambar 4.2 Diagram Matriks SWOT
BERBAGAI
PELUANG
BERBAGAI
ANCAMAN
KELEMAHAN
INTERNAL
KEKUATAN
INTERNAL
Strategi Turn-around Strategi Agresif
Strategi DiversifikasiStrategi Defensif
I
IIIV
III
S
O
W
T
(+) 0.43
(+) 1.10
0 1 2
Dari hasil diagram analisis SWOT diatas posisi perusahaan berada di kuadran 2 (dua) mendukung strategi agresif.
Kuadran 1 (satu) ini meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
Tabel 4.3 Matriks TOWS
IFAS
EFAS
STRENGHT (S) • Sumber daya ikan hias yang melimpah • Kaya akan keanekaragaman jenis ikan hias asli Indonesia • Jumlah pembudidaya yang besar • Banyak asosiasi ikan hias di Indonesia • Ketersediaan lahan usaha produksi ikan hias
WEAKNESS (W) •Regulasi pemerintah belum mendukung •Rendahnya penguasaan teknologi budidaya dan penangkapan ikan hias yang baik •Branding ikan hias Indonesia masih lemah •Koordinasi antar stakeholder masih rendah
OPPORTUNITIES • Permintaan ikan hias jenis botia, arwana super red, dan jardini terus meningkat • Meningkatnya permintaan akan ikan hias di negara Timur Tengah dan Cina • Budaya dan kepercayaan masyarakat Tionghoa terhadap ikan hias
STRATEGI (ST) •Penguatan dan perluasan pasar tujuan ekspor • Optimasi Raiser Ikan Hias Indonesia sebagai Integrated Marketing Zone
STRATEGI (WO) • Peningkatan mutu produksi nasional • Penguatan branding dan promosi
THREATS • Persyaratan ekspor ikan hias dari negara importir yang semakin ketat • Klaim negara lain terhadap ikan hias asli Indonesia • Isu penangkapan ikan hias laut yang tidak ramah lingkungan
STRATEGI S – T • Pengembangan kawasan minapolitan ikan hias
STRATEGI W – T • Penguatan dan pengembangan data sistem informasi, regulasi dan pemasaran jejaring domestik
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
– Kesimpulan • Pada sepuluh negara eksportir terbesar dunia, Indonesia selama kurun waktu 2008 sampai 2009
mengalami kenaikan 2.736 juta Dollar AS. Pasar ikan hias Indonesia pada tahun 2008 memiliki negara Amerika Serikat pada negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai 1.980 juta Dollar AS dan negara Jepang negara pengimpor ikan hias terbesar kedua pada tahun 2008 dengan nilai sebesar 1.463 juta Dollar AS. Sedangkan pada tahun 2009, Singapura menjadi negara pengimpor terbesar bagi Indonesia dengan nilai 1.935 dan Jepang pada urutan kedua dengan nilai 1.608 juta Dollar AS. Pada tahun 2010 Singapura masih menjadi negara importir terbesar bagi Indonesia dengan nilai 2.771 juta Dollar AS dan Hongkong pada urutan kedua dengan nilai 2.618 juta Dollar AS.
• Dari analisis faktor internal dan eksternal didapatkan analisis SWOT yang berupa alternatif-alternatif strategi S – O : (1) Penguatan dan perluasan pangsa pasar tujuan ekspor, dan (2) Optimasi Raiser Ikan Hias Indonesia sebagai integrated marketing zone; strategi W – O : (1) peningkatan mutu produksi nasional, dan (2) penguatan branding dan promosi; strategi S – T yaitu pengembangan kawasan minapolitan ikan hias; dan strategi W – T berupa penguatan dan pengembangan data sistem informasi, regulasi dan jejaring pemasaran
• Dari analisis indeks revealed competitve advantages (RCA) diapatkan bahwa Indonesia masih mapu bersaing untuk mendapatkan posisi market leader dalam industri ikan hias di pasar Internasional. Hal itu berdasarkan indeks RCA Indonesia yang memiliki nilai kompetitf dan mampu menyalip posisi Thailand yang pada periode sebelumnya selalu diatas Indonesia. Lebih buruknya lagi terjadi pada tahun 2007 dan 2008 posisi Indonesia terlempar dari 10 Negara pengekspor terbesar Dunia. Alternatif yang dihasilkan dalam analisis RCA adalah meningkatkan penelitian di bidang ikan hias, mendorong peran aktif maskapai penerbangan, peningkatan peran aktif pemerintah dalam memberikan regulasi-regulasi membangun bagi industri ikan hias, dan menyatukan asosiasi dan kelompok ikan hias dalam satu wadah agar bisa bekerja sama dalam membangun perekonomian Indonesia dalam industri ikan hias.