ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI
MASYARAKAT BUMIPUTERA (KOMAS-BP) KABUPATEN
NIAS SELATAN TAHUN 2014-2016
SKRIPSI MINOR
Disusun Oleh:
OKTAFILIANIS KARIANTI DACHI NIM: 15100131017
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN
TELUK DALAM
2018
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI
MASYARAKAT BUMIPUTERA (KOMAS-BP) KABUPATEN
NIAS SELATAN TAHUN 2014-2016
SKRIPSI MINOR
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Disusun Oleh:
OKTAFILIANIS KARIANTI DACHI NIM: 15100131017
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NIAS SELATAN
TELUK DALAM
2018
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi minor yang berjudul :
“Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Masyarakat Bumiputera
(KOMAS-BP) Kabupaten Nias Selatan tahun 2014-2016”.Skripsi minor ini
adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih gelar Ahli
Madya pada Program Studi Akuntansi di STIE Nias Selatan.
Selama penelitian dan penyusunan laporan penelitian ini, penulis tidak
luput dari kekurangan dan kelemahan. Hal itu dapat diatasi penulis berkat adanya
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Taosige Wau, S.E., M.Si dan Bapak Samalua Waoma, S.E., M.M
selaku selaku Ketua STIE Nias Selatan dan Wakil Ketua STIE Nias Selatan
yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk meneliti dan menulis skripsi
minor saya ini.
2. Ibu Alwinda Manao, S.E., M.M selaku wakil ketua II yang telah memberi
dukungan dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi minor saya
ini.
3. Bapak Yohanes Dakhi, S.E., M.M selaku wakil ketua III yang telah
memberikan pelayanan dibidang kemahasiswaan sehingga penulis termotivasi
dalam penulisan skripsi minor saya ini.
4. Ibu Anskaria S. Gohae, S.E., M.M selaku Sekretaris Prodi Akuntansi
iii
sekaligus sebagai Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan waktu,
tenaga, pikiran, dalam membimbing serta saran yang begitu luarbiasa dalam
menyelesaikan skripsi minor saya ini.
5. Bapak Reaksi Zagoto, S.E., M.M selaku Ketua Prodi Akuntansi yang telah
memberikan pelayanan akademik kepada penulis dalam menyusun skripsi
minor ini.
6. Seluruh Dosen STIE Nias Selatan yang telah membekali penulis selama
mengikuti perkuliahan dengan penuh kesungguhan dan tanggungjawab yang
begitu besar dalam membekali penulis sehingga dapat mencapai akhir
penyusunan skripsi minor ini.
7. Teristimewa buat kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan,
motivasi, bahkan mendoakan setiap saat sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi minor ini, serta adek-adek-ku yang tercinta, saudara-
saudara sepupuku, dan seluruh keluarga besar dari pihak mama dan papa yang
selalu memberikan bantuan materialdan moral.
8. Seseorang yang selalu memberikan perhatian penuh, semangat, motivasi
bahkan bantuan dalam bentuk teori dan dukungan doa, yang tidak bosan-
bosannya beliau ingatkan saat saya mulai jenuh dalam mengerjakan skripsi
minor ini, dialah orang yang kucinta dan kusayang yaitu seorang pacar yang
setia. Terimakasih banyak Alfen Sisto Hulu, S.E Tuhan Yesus Memberkati.
9. Para sahabat-sahabat dari satu angkatan Prodi Akuntansi STIE Nias Selatan,
dari Persekutuan Mahasiswa Kristen(PMK) Nias Selatan, dari teman
sepelayanan di Gereja GKKD HEBRON Telukdalam, dari persekutuan
iv
Christian City Church (C3) Telukdalam, dari organisasi GMNI NISEL, dari
organisasi FORDEM NISEL, dan semua teman-teman yang pernah
memberikan motivasi, semangat, informasi dalam pembuatan skripsi minor
ini.
10. Koperasi Masyarakat Bumiputera (KOMAS-BP) Kabupaten Nias Selatan
yang memberikan kesempatan kepada penulis melakukan penelitian pada
KOMAS-BP mulai dari manajernya serta karyawan yang telah membantu
penulis untuk melakukan penelitian
Dalam penyusunan skripsi minor ini penulis menyadari banyak kekurangan
dan kelemahan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun sehingga skripsi minor ini memberikan manfaat bagi pengembangan
ilmu, akhir kata penulis berdoa kiranya Tuhan Yesus yang selalu memberkati
dalam pekerjaan, studi, tugas, dan tanggungjawab setiap kalian semua yang sudah
membantu saya dalam bentuk motivasi, saran, doa, bahkan material.
Telukdalam, Agustus 2018
Penulis,
Oktafilianis Karianti Dachi NIM: 1510013101
v
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi v
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Abstrak x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Masalah 5
1.4 Manfaat Masalah 5
1.5 Sistematika Penulisan 5
BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN METODE ANALISIS 6
2.1 Tinjauan Literatur 6
2.1.1 Pengertian Koperasi 6
2.1.2 Prinsip-Prinsip Koperasi 7
2.1.3 Pengertian Lapiran Keuangan 8
2.1.4 Keterbatasan Laporan Keuangan 9
2.1.5 Pemakai Laporan Keuangan Koperasi 11
2.1.3 Pengertian Kinerja Keuangan 13
2.1.4 Manfaat Penilaian Kinerja Keuangan 13
vi
2.1.5 Pengertian Rasio Solvabilitas 15
2.1.6 Jenis-Jenis Rasio Solvabilitas 16
2.1.7 Tujuan dan Manfaat Rasio Solvabilitas 20
2.2 Penelitian Terdahulu 23
2.3 Metode Analisis 24
BAB III PEMBAHASAN 25
3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 25
3.1.1 Sejarah Singkat Objek Penelitian 25
3.1.2 Letak Geografis Objek Penelitian 26
3.1.3 Visi dan Misi Objek Penelitian 26
3.1.4 Struktur Organisasi 27
3.2 Deskripsi Data Penelitian 31
3.2.1 Laporan Keuangan 31
3.2.2 Rasio Keuangan 32
3.3 Pembahasan 33
3.3.1 laporan Neraca 33
3.2.1 Rasio Solvabilitas 35
3.2.2 Perbedaan Hasil Penelitian Terdahulu 40
BAB IV PENUTUP 43
4.1 Kesimpulan 43
4.2 Saran 43
Daftar Pustaka 44
Daftar Lampiran 45
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Total Ekuitas dan Total Kewajiban KOMAS-BP 2014 – 2016 3
Tabel 3.1 Neraca KOMAS-BP Tahun 2014 – 2016 33
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Rasio Solvabilitas 36
Tabel 3.3 Perhitungan Total Debt to Asset Ratio Tahun 2014 - 2016 37
Tabel 3.4Perhitungan Total Debt to Equity Ratio Tahun 2014 - 2016 39
Tabel 3.5 Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu 40
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Koperasi Masyarakat Bumiputera
KabupatenNias Selatan 27
ix
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI
MASYARAKAT BUMIPUTERA (KOMAS-BP)
KABUPATEN NIASSELATAN
TAHUN 2014-2016
Oleh : Oktafilianis Karianti Dachi
NIM :15100131017
Dosen Pembimbing : Anskaria S. Gohae, S.E., M.M
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Masyarakat Bumiputera Kabupaten Nias Selatan tahun 2014 sampai tahun 2016 dengan menggunakan metode penelitian analisis rasio. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio Solvabilitas diantaranya Total Debt to AssetRatio dan Total Debt to Equity Ratio dengan menggunakan Laporan Neraca yang bersumber dari Koperasi Masyarakat Bumiputera Kabupaten Nias Selatan tahun 2014 sampai tahun 2016. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa kemampuan KOMAS-BP melunasi hutangnya terhadap aktiva masih dalam kategori kurang baik atau berada pada persentase interval 90% - 105%. Sedangkan kemampuan KOMAS-BP melunasi hutangnya terhadap ekuitas dalam kategori buruk, dimana persentasenya berada pada interval <90% atau >150%. Hal ini disebabkan nilai hutang KOMAS-BP yang besar dari nilai ekuitas yang dimilikinya.
Kata kunci : Koperasi, Kinerja Keuangan, Rasio Solvabilitas
x
ABSTRACT
ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE IN
THECOOPERATION OF THE BUMIPUTERA
COMMUNITY (KOMAS-BP) AT
KABUPATENSOUTH NIAS
2014-2016
By:
Oktafilianis Karianti Dachi NIM: 15100131017
Supervisor :
Anskaria S. Gohae, S.E., M.M.
The purpose of this study was to determine the financial performance of the South
Nias Regency Bumiputera Cooperative in 2014 to 2016 using the ratio analysis
method. The ratio used in this study is the Solvency Ratio including Total Debt to
Asset Ratio and Total Debt to Equity Ratio by using a Balance Sheet Report
sourced from the Bumiputera Community Cooperative in South Nias Regency in
2014 to 2016. The results obtained show that KOMAS-BP's ability to repay its
debt the assets are still in the unfavorable category or are at intervals of 90% -
105%. While the ability of KOMAS-BP to pay off its debt to equity in the bad
category, where the percentage is at intervals <90% or> 150%. This is due to
KOMAS-BP's debt value which is greater than its equity value.
Keywords: Cooperative, Financial Performance, Solvency Ratio
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Koperasi merupakan organisasi ekonomi atau badan usaha yang terdiri
dari anggota berazaskan kekeluargaan yang tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 25 tahun 1992 dan gotong royong untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Di Indonesia koperasi pertama kali didirikan di Leuwiliang pada tahun 1895 oleh
Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Puwokerto, dalam bentuk Bank Simpan
Pinjam.Anggota koperasi memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda, serta
mempunyai prinsip yang berdasarkan atas ekonomi rakyat. Secara garis besar,
prinsip yang digunakan oleh semua koperasi yang ada di Indonesia adalah
pengelolaan dilakukan secara demokratis, keanggotaan bersifat sukarela dan
terbuka, kemandirian, pemberian balas jasa terbatas pada modal, serta pembagian
sisa hasil usaha dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha setiap
anggota.
Seiring berkembangnya koperasi di Indonesia tidak lepas dari persaingan
lembaga-lembaga keuangan yang telah ada. Situasi koperasi yang ditandai dengan
adanya persaingan sekarang ini sangat mempengaruhi kelangsungan hidup
koperasi. Namun tidak berhenti sampai disitu, tentulah setiap badan usaha
memiliki strategi untuk mempertahankan apa yang sudah dicapai pada masa
lampau dan periode tertentu. Berhasil atau tidaknya suatu koperasi tergantung
dengan bagaimana para anggota atau pihak pengelola koperasi dapat bekerja
2
semaksimal mungkin untuk meningkatkan kinerja keuangan koperasi. Selain itu
untuk meningkatkan kinerja keuangan tersebut maka perlu dilakukan pengawasan
untuk evaluasi berdasarkan laporan keuangan koperasi sehingga mengerti keadaan
koperasi dan sebagai alat pengambilan keputusan bagi yang berkepentingan serta
sebagai bahan pertanggungjawaban bagi pengurus.
Kinerja keuangan merupakan gambaran prestasi perusahaan yang telah
dicapai dalam kegiatan operasionalnya terhadap sumber daya yang dimiliki.Tak
heran perusahaan-perusahaan dimana saja selalu mengutamakan kinerja keuangan
guna mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Dengan adanya
perusahaan mengutamakan kinerja keuangan, tentu ada upaya-upaya yang perlu
dilakukan perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaannya baik
pada masa lampau maupun pada periode saat ini. Upaya-upaya yang dimaksud
adalah melakukan penilaian terhadap kinerja keuangan. Untuk mengetahui kinerja
keuangan dari suatu badan usaha perlu dilakukan analisis berdasarkan laporan
keuangan. Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi badan usaha tersebut,
analis keuangan memerlukan tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai untuk
menilai kinerja keuangan adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data
keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis rasio keuangan yang
menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba-rugi satu dengan
lainnya, dapat memberikan gambaran tentang sejarah koperasi dan penilaian
posisinya saat ini.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Koperasi Masyarakat
Bumiputera (KOMAS-BP) Kabupaten Nias Selatan bahwa pada tahun 2014
3
sampai 2016 KOMAS-BP Telukdalam memiliki nilai aktiva yang cukup besar
berturut-turutRp 16.964.174.950, Rp18.009.328.702, dan Rp 19.259.702.068
termasuk piutang biasa dan piutang deposito. Piutang biasa KOMAS-BP dari
tahun 2014 sampai 2016 berturut-turut Rp 13.801.465.507, Rp 14.822.939.527,
dan Rp 15.827.596.807 sedangkan piutang deposito dari tahun 2014 sampai tahun
2016 berturut-turut Rp 1.048.539.150, Rp 1.098.539.150 dan Rp 0. Dibandingkan
dengan nilai kewajiban KOMAS-BP dari tahun 2014 sampai 2016 berturut-turut
Rp11.368.515.725, Rp12.218.465.866, Rp13.074.902. 637.
Masalah lainnya pada KOMAS-BP adalah nilai ekuitas KOMAS-BP dari
tahun 2014 sampai tahun 2016 jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai
hutang-hutangnya pada tahun 2014 sampai 2016 seperti dapat kita lihat pada tabel
dibawah ini sebagai berikut :
Tabel 1.1 Total Ekuitas dan Total Kewajiban KOMAS-BP
Pada Tahun 2014-2016
Sumber: Laporan Keuangan KOMAS-BP
Penilaian kinerja keuangan sangat penting dilakukan guna mengetahui
kelemahan-kelemahan yang menyebabkan kinerja keuangan tidak membaik, dan
hasil analisis yang diperoleh dapat dijadikan sebagai alat pengambilan
keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
No. Tahun Total Ekuitas Total Kewajiban 1. 2014 Rp 5.595.659.225 Rp11.368.515.725
2. 2015 Rp 5.790.862.836 Rp12.218.465.866
3. 2016 Rp 5.607.983.588 Rp 13.738.408.435
4. Total RP 16.994.505.649 Rp 37.325.390.026
4
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian tentang “Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Masyarakat
Bumiputera (KOMAS-BP) Kabupaten Nias Selatan Tahun 2014-2016.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi
identifikasi masalah adalah:
1. Total aktiva KOMAS-BP pada tahun 2014 sampai 2016 lebih besar dari total
hutangnya pada tahun 2014 sampai 2016.
2. Pada tahun 2014 sampai 2016 KOMAS-BP memiliki nilai ekuitas yang lebih
rendah jika dibandingkan nilai hutangnya.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah
yang diteliti yaitu bagaimanakah kinerja keuangan pada Koperasi Masyarakat
Bumiputera Telukdalam Kabupaten Nias Selatan tahun 2014-2016 ditinjau dari
rasio solvabilitas ?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja keuangan
pada Koperasi Masyarakat Bumiputera (KOMAS-BP)Kabupaten Nias Selatan
tahun 2014-2016?
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Bagi Penulis
Bermanfaat untuk menambah dan memperdalam pengetahuan tentang analisis
kinerja keuangan.
5
2. Bagi Objek Penelitian
Menjadi alternatif lain dalam pengambilan keputusan dan sebagai pedoman
dalam memberikan besar kecilnya pinjaman kepada anggota danmemenuhi
kebutuhan anggotanya.
3. Bagi STIE Nias Selatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
penelitian sejenis bagi peneliti dimasa yang akan datang.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi minor ini terbagi atas 4 (empat) bab yaitu
bab satu Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat panelitian dan sistematika
penulisan, bab dua tinjauan literatur dan metode analisis terdiri dari tinjauan
literatur, penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian, metode analisis,
bab tiga pembahasan berisikan gambaran umum objek penelitian, deskripsi data
penelitian, pembahasan, bab empat penutupmengenai kesimpulan dan saran.
6
BAB II
TINJAUAN LITERATUR DAN METODE ANALISIS
2.1 Tinjauan Literatur
2.1.1 Pengertian Koperasi
Koperasi mencerminkan perwujudan masyarakat yang bergotong royong
dalam suatu sistem demokrasi di Indonesia.Koperasi bukan perkumpulan modal
dan tidak mengejar keuntungan, lain dengan badan usaha bukan koperasi yang
mengutamakan modal dan berusaha mendapatkan keuntungan.
Menurut UU no. 25 tahun 1992 dalam Sudirman (2014) tentang
perkoperasian beserta peraturan pemerintah mendefinisikan koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melaksanakan kegiatannya berdasarkan Prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan.
Menurut Muljono (2012:32) dalam Sudirman (2014), memberikan definisi
koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum. Selanjutnya menurut Pratomo (2004:6) dalam Laily, dkk (2015),
mengatakan bahwa koperasi merupakan organisasi sebagai sarana untuk
mengelola kegiatan secara baik. Organisasi yang dimaksud harus sesuai dengan
bentuk hukum yang dimiliki oleh badan usaha tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang yang bertujuan
untuk menyejahterakan anggotanya.
7
2.1.2 Prinsip-Prinsip Koperasi
Prinsip-prinsip Koperasi adalah pembeda badan usaha koperasi dengan
badan usaha lainnya yang merupakan panduan bagi koperasi, dan menjadikannya
sebagai nilai-nilai dalam praktek. Menurut Munker menyatakan bahwa Prinsip
Koperasi diantaranya sebagai berikut:
1. Keanggotaan bersifat sukarela
2. Keanggotaan terbuka
3. Pengembangan anggota
4. Identifikasi sebagai pemilik dan pelanggan
5. Manajemen dan pengawasan dilaksanakan secara demokrasi
6. Koperasi sebagai kumpulan orang-orang
7. Modal yang berkaitan dengan aspek social tidak dibagi
8. Efesiensi ekonomi dari perusahaan koperasi
9. Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan
10. Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil ekonomi
11. Pendidikananggota
Menurut ILO (International Labour Organization) menyatakan bahwa
Prinsip Koperasi diantaranya sebagai berikut:
1. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang
2. Penggabungan orang-orang tersebut berdasarkan kesukarelaan
3. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
4. Koperasi dibentuk adalah suatu organisasi bisnis yang diawasi
dandikendalikan secara demokratis
5. Terdapat konstribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
6. Keanggotaan koperasi meminta resiko dan manfaat secara seimbang
Menurut UU No. 25 tahun 1992 dalam Rantau (2016) menyatakan bahwa
Prinsip Koperasi diantaranya sebagai berikut:
8
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-
masing anggota
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
6. Pendidikan perkoperasian
7. Kerjasama antar koperasi
Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa prinsip
koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama,
pengelolaan koperasi secara demokratis, terbuka, mandiri, adanya kerjasama
yang baik, keanggotaan yang bersifat sukarela, dan pembagian SHU secara adil
sesuai aturan yang berlaku pada koperasi.
2.1.3 Pengertian Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan koperasi sering diartikan hal informasi penting suatu
koperasi mengenai finansial yang dapat dijadikan sebagai alat pengambilan
keputusan bagi pihak yang terkait. Laporan keuangan koperasi juga dapat
digunakan sebagai dasar dalam menganalisis kinerja keuangan suatu koperasi.
Menurut Tustaiyah (2016) mengatakan bahwa laporan keuangan koperasi adalah
laporan pertanggungjawaban pengurus atau manajemen tentang koperasi.
Dalam definisi Simarmata (2011) berpendapat bahwa laporan keuangan
koperasi merupakan proses mempertanggung jawabkan perkembangan koperasi
kepada anggota yang dikelola oleh pengurus atas pengelolaan keuangan Koperasi
secara terbuka pada suatu periode tertentu. Menurut Lukman (2013) Laporan
keuangan koperasi adalah laporan yang di susun untuk dapat menggambarkan
9
posisi keuangan, sisa hasi usaha,dan arus kas perusahaan secara keseluruhan
sebagai pertanggung jawabn pengurusatas pengelolaan koperasi yang terutamadi
tujukan kepada anggota.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan
keuangan koperasi adalah informasi keadaan keuangan suatu koperasi yang
sengaja dibuat untuk meringkas keseluruhan transaksi yang telah terjadi.
2.1.4 Keterbatasan Laporan Keuangan
Selain laporan keuangan mampu memberikan manfaat sebagai informasi
penting, juga memiliki keterbatasan-keterbatasan karena beberapa faktor.Salah
satu faktornya yaitu,karena laporan keuangan sengaja dibuat bukan untuk
kebutuhan satu pihak saja melainkan beberapa pihak yang memerlukannya.
Sehingga baik buruknya laporan keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dan
menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan khususnya bagi kreditur.
Menurut Sanjaya (2015) mengatakan ada 5 keterbatasan laporan keuangan
yang dimiliki perusahaan yaitu :
1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah (historis),
dimana data yang diambil dari data masa lalu.
2. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang, bukan hanya
untuk pihak tertentu saja.
3. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-
pertimbangan tertentu.
4. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi
ketidakpastian.
5. Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi
dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat
formalnya.
10
Menurut Webadmin (2015) menyatakan keterbatasan laporan keuangan
adalah sebagai berikut :
1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian
yang lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai
satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan
ekonomi.
2. Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksud untuk memenuhi
kebutuhan pihak tertentu.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari taksiran dan
berbagai pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula,
penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta pos tertentu mungkin
tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material
terhadap kelayakan laporan keuangan.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian;
bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai
penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan
laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.
6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomi suatu
peristiwa/transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas).
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan
pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat
dari informasi-informasi yang dihasilkan.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan
tingkat kesuksesan antar perusahaan.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan data yang tidak dapat
dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
Menurut Tan (2016) berpendapat ada beberapa keterbatasan laporan
keuangan adalah sebagi berikut :
11
1. Bersifat historis yang menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah
lampau.
2. Bersifat umum, baik dari sisi informai maupun manfaat bagi pihak
pengguna. Biasanya informasi khusus yang dibutuhkan oleh pihak tertentu
tidak dapat secara langsung dipenuhi semata-mata dari laporan keuangan
saja.
3. Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Apabila terdapat
beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak dapat mengenai penilaian
suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih
atau nilai aktiva yang paling kecil.
4. Lebih menekankan pada penyajian suatu peristiwa atau transaksi sesuai
substansinya dan realitas ekonomi daripada bentuk hukumnya (formalitas).
5. Disusun dengan menggunakan istila-istilah teknis dan memakai laporan
diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi
yang dilaporkan.
6. Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran.
7. Hanya melaporkan informasi yang material.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
sehingga menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis
dan tingkat kesuksesan antar bank.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat
dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
keterbatasan-keterbatasan laporan keuangan adalah laporan keuangan dibuat
bukan hanya untuk kebutuhan satu pihak, laporan keuangan hanya memuat
informasi yang material saja, dan proses penyusunan laporan keuangan tidak luput
dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan
2.1.5 Pemakai Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan koperasi tidak jauh beda dengan perusahaan lain
merupakan informasi finansial yang sangat penting bagi ekternal maupun internal
12
koperasi. Bukan hanya sebagai pelaporan keuangan koperasi saja tetapi juga
sebagai pelaporan pertanggung jawaban pengurus koperasi dalam operasional
koperasi. Pengguna atau pemakai laporan keuangan koperasi tentu tidak lain dari
pihak internal koperasi sendiri seperti manajer dan anggota koperasi, selain itu ada
juga dari pihak eksternal seperti Bank dan lainnya.
Menurut Sari (2013) mengatakan bahwa pengguna utama dari laporan
keuangan koperasi adalah :
1. Para anggota koperasi
2. Pejabat koperasi
3. Calon anggota koperasi
4. Bank
5. Kreditur
6. Kantor pajak
Menurut Kayu (2014) mengatakan bahwa pengguna utama laporan
keuangan koperasi adalah dibawah ini sebagai berikut :
1. Para anggota koperasi
2. Pejabat koperasi
3. Calon anggota koperasi
4. Banik
5. Kreditur
6. Kantor pajak
Menurut Rafius (2015) juga mengatakan bahwa pengguna utama laporan
keuangan koperasi adalah dibawah ini sebagai berikut :
1. Para anggota koperasi
2. Pejabat koperasi
3. Calon anggota koperasi
13
4. Banks
5. Kreditur
6. Kantor pajak
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengguna
atau pemakai laporan keuangan koperasi adalah calon anggota koperasi, anggota
koperasi, pejabat koperasi, Bank, kreditur, dan kantor pajak.
2.1.6 Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan mencerminkan prestasi perusahaan yang telah dicapai
dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya maka kinerja menjadi hal
penting yang harus dicapai setiap perusahaan. Menurut Purwanti(2013:326) dalam
Laily,Hidayat, dkk (2015), mendefinisikan bahwa kinerja keuangan adalah
prestasi manajemen yang diukur dari sudut keuangan yaitu dengan
memaksimalkan nilai organisasi.
Menurut Munawir (2010: 30) dalam Dewa dan Sitohang
(2015),mengatakan bahwa kinerja keuangan perusahaan merupakan satu diantara
dasar penilaian mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan
berdasarkan analisis terhadap rasio keuangan perusahaan. Menurut Subramanyam
dan Wild (2010: 101) dalam Dewa, mendefinisikan bahwa kinerja keuangan
merupakan pengakuan pendapatan dan pengaitan biaya yang menghasilkan laba
yang lebih unggul dibandingkan arus kas untuk mengevaluasi kinerja keuangan.
Berdasarkan pendapat tersebutmaka dapat disimpulkan bahwa kinerja
keuangan merupakan suatu kondisi yang menggambarkan keuangan suatu
perusahaan yang telah dicapai berdasarkan sasaran, standard, dan kriteria yang
telah ditetapkan.
14
2.1.7 Manfaat Penilaian Kinerja Keuangan
Penilaian kinerja keuangan sangat penting dalam suatu perusahaan
sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelebihan apa yang telah dicapai.
Menurut Sucipto(2003) mengatakan bahwa penilaian kinerja
keuangandimanfaatkan oleh manajemen untuk hal – hal sebagai berikut:
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisian melalui
pemotivasian karyawan secara maksimum.
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan
seperti promosi, transfer dan pemberhentian.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan
untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan
karyawan.
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan
mereka menilai kinerja mereka.
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
Menurut Dwiermayanti (2009:2) berpendapat bahwa manfaat dari
penilaian kinerja keuangan adalah sebagai :
1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu
periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan
kegiatannya.
2. Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan,
maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi
suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
3. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa
yang akan datang.
4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan
organisasipada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada
khususnya.
15
5. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
Menurut Mulyadi (2009: 416) dalam Dewa (2015), mengatakan bahwa
pengukuran kinerja keuangan dimanfaatkan oleh manajemen untuk:
1. Mengelola operasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian
karyawan secara umum.
2. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan serta
untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi progam pelatihan
karyawan.
3. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan
mereka menilai kinerjamereka.
Berdasarkan pendapat diatasmaka dapat disimpulkan bahwa manfaat
penilaian kinerja keuangan yaitu membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan, dapat mengelompokkan berbagai kebutuhan dan hal-hal lain yang
perlu dibenahi, serta ada tingkatan dalam mengelola koperasi yang lebih baik.
2.1.5 Pengertian Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur tinggi rendahnya tingkat
kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Menurut Kasmir (2008 : 151), berpendapat
bahwa rasio solvabilitasatau leverage merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiaya dengan hutang.
Menurut Riyanto (2004), mengatakan bahwa rasio solvabilitas adalah
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban
finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut itu dilikuidasikan.Sedangkan
menurut Sutrisno (2009), berpendapat bahwa rasio Solvabilitas adalah
16
kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila
perusahaan dilikuidasi.
Berdasarkan pendapat tersebutmaka dapat disimpulkan bahwa rasio
solvabilitas adalah rasio yang digunakan dalam mengukur kemampuan
perusahaan dalam melunasi semua kewajiban-kewajibannya baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
2.1.8 Jenis-Jenis Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas dapat memberikan informasi apakah modal perusahaan
cukup untuk mendukung operasi perusahaan dan mampu menyerap kerugian-
kerugian perusahaan yang terjadi dalam penanaman dana atau penurunan aktiva.
Menurut Riadi (2012),mengatakan bahwa jenis-jenis rasio solvabilitas
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Rasio hutang modal / Debt to equity ratio
Rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik
dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio
yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang.
Rasio hutang modal dihitung dengan formula :
Debt to equity = Total hutang
Modal (equity)
2. Total asets to total debt ratio / Debt ratio
Rasio ini merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva.
Sehingga rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh
aktiva.
Rasio ini dihitung dengan rumus :
Debt ratio = Total hutang
Aktiva
17
3. Time interest earned
Time interest earned merupakan perbandingan antara laba bersih sebelum
bunga dan pajak dengan beban bunga dan merupakan rasio yang
mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga hutang
jangka panjang.
Time interest earned dapat dihitung dengan rumus :
Time interest earned = Laba bersih sebelum bunga dan pajak
Beban bunga
Menurut Bisiranawati, menyebutkan bahwa ada beberapa jenis rasio
solvabilitas dibawah ini sebagai berikut :
1. Debt to asset (debt ratio)/ total hutang terhadap total aktiva
Rasio ini merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain,
seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar
utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Dengan rumus
sebagai berikut :
Debt to asset ratio = total utang
total aktiva x 100%
2. Debt to equity ratio/ total utang terhadap modal
Merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini
dicaridengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan
seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang
disediakan peminjam (kreditur) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata
lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modaal sendiri yang
dijadikan untuk jaminan utang. Dengan rumus sebagai berikut :
Debt to equity ratio = total utang
ekuitas x 100%
3. Long term debt to equity ratio/ rasio utang jangka panjang terhadap modal
Rasio ini merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.
Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal
18
sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan
antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan oleh
perusahaan. Dengan rumus dibawah ini sebagai berikut:
Long term debt to equity ratio = long term debt
equity x 100%
Menurut Bakrie, mengatakan bahwa adapun jenis-jenis rasio ada dalam
rasio solvabilitas antara lain :
1. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio) Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Dengan kata lain,
seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa
besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan
aktiva.Rumus untuk mencari Debt Ratio dapat digunakan sebagai
berikut :
Debt to asset ratio = Total utang
Total aktiva x 100%
2. Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan
antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh
ekuitas.Rumus untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan
perbandingan antara total hutang dengan total ekuitas sebagai berikut :
Debt to equity ratio = total utang
ekuitas x 100%
19
1. Long Term Debt to Equity Ratio Long term debt to equity ratio merupakan rasio antara hutang
jangkapanjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk
mengukurberapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan jaminan hutang jangka panjang dengan cara membandingkan
antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan
oleh perusahaan. Dengan rumus dibawah ini sebagai berikut:
Long term debt to equity ratio = long term debt
equity x 100%
2. Times Interest Earned Ratio Rasio ini menunjukkan besarnya jaminan keuntungan untuk membayar
bunga hutang jangka panjang. Dengan rumus sebagai berikut :
Time interest earned ratio = Earning before interest earned
Lomgterm liabilities interest x 100%
3. Long Term Debt to Non Current Asset Rasio ini menunjukkan perbandingan antara hutang jangka
panjangaktiva selain aktiva lancar. Rasio ini biasa digunakan untuk
menilai solvabilitas perusahaan dengan standart rata-rata dipergunakan
sebesar 50% atau 1 : 2 .
4. Tangible Assets Debt Covarage (TADC) Rasio ini digunakan untuk mengetahui rasio antara aktiva tetap
berwujuddengan hutang jangka panjang, artinya rasio ini menunjukkan
setiap rupiah aktiva berwujud yang digunakan untuk menjamin hutang
jangka panjangnya. Rasio ini juga menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk mencari pinjaman baru dengan jaminan aktiva tetap
yang ada. Semakin tinggi rasio ini semakin besar jaminan yang ada
dan kreditor jangka panjang semakin aman atau terjamin dan semakin
besar kemampuan perusahaan untuk mencari pinjaman. Rasio ini
20
biasanya minimal 100% atau 1 : 1 yang mana bahwa Rp 1 hutang
jangka panjang dijamin oleh Rp 1 aktiva tetap yang ada.
5. Current Liabilities to Net Worth
Rasio ini menunjukkan bahwa dana pinjaman yang segera akan ditagih
ada terdapat sekian kalinya modal sendiri. Jadi rasio ini merupakan
rasio antara hutang lancar dengan modal sendiri. Tujuan dari rasio ini
adalah untuk mengetahui seberapa besar bagian dari modal sendiri
yang dijadikan jaminan hutang lancar. Semakin kecil rasio ini semakin
baik sebab modal sendiri yang ada diperusahaan semakin besar untuk
menjamin hutang lancar yang ada pada perusahaan. Batas yang paling
rendah dari rasio ini adalah 100% atau 1 : 1.
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis
rasio solvabilitas adalah Debt to asset (debt ratio)/ total hutang terhadap total
aktiva dan Debt to equity ratio/ total utang terhadap modal yang digunakan dalam
mengukur tinggi rendahnya tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi
semua kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.
2.1.9 Tujuan dan Manfaat Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang memiliki tujuan dan manfaat
tersendiri sehingga biasa digunakan perusahaan untuk mengetahui kemampuan
kinerja keuangan dan mengetahui posisi perusahaan itu terhadap kewajibannya.
Menurut Kasmir (2008 : 153), berpendapat bahwa ada beberapa tujuan rasio
solvabilitas dibawah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak
lainnya (kreditor).
2. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang
bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga).
3. Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap
dengan modal.
21
4. Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.
5. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap
pengelolaan aktiva.
6. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiao rupiah modal
sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.
7. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat
sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki.
Sementara itu, manfaat rasio solvabilitas menurut Kasmir (2008 : 154)
yaitu :
1. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban
kepada pihak lainnya.
2. Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang
bersifat tetap ( seperti angsuran pinjaman termasuk bunga)
3. Untuk menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva
tetap dengan modal.
4. Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh
hutang.
5. Untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh
terhadap pengelolaan aktiva.
6. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.
7. Untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada
terdapat sekian kalinya modal sendiri.
Menurut Bisinarawati, mengatakan bahwa tujuan rasio solvabilitas adalah
seabagai berikut :
1. Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak
lainnya (kreditur).
22
2. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang
bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga).
3. Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap
dengan modal.
4. Untuk menilai seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang
5. Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap
pengelolaan aktiva.
6. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.
7. Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat
sekian kalinya modal sendiri yang dimiliki.
Sementara itu, manfaat rasio solvabilitas dibawah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap
kewajibankepada pihak lainnya.
2. Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang
bersifat tetap.
3. Untuk menganalisis keseimbagan antara nilai aktiva khususnya aktiva
tetap dengan modal.
4. Untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh
utang.
5. Untuk menganalisis seberapa besar autang perusahaan berpengaruh
pengelolaan aktiva.
6. Untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.
7. Untuk menganalisis berapa pinjaman yang segera akan ditagih ada
terdapat sekian kalinya modal sendiri.
Berdasarkan pendapat tersebutmaka dapat disimpulkan bahwa tujuan dan
manfaat rasio solvabilitas adalah menganalisis status perusahaan dan
23
kemampuannya dalam memenuhi kewajibannya pada pihak ketiga, mengetahui
status perusahaan dengan melihat keseimbangan antara jumlah modal dan aktiva
tetap yang dimiliki, mencari tahu berapa besarnya rupiah dari modal sendiri yang
akan digunakan sebagai jaminan pembayaran utang jangka panjang, untuk melihat
sejauh mana pengaruh utang yang ditanggung perusahaan terhadap pengelolaan
aktiva yang ada.
2.2 Penelitian Terdahulu
Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian-
penelitian sebelumnya.Berikut ini di uraikan beberapa penelitian terdahulu yang
mendukung penelitian ini.
1. Sudirman(2014) dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Serba
Usaha Rokan Jaya desa Rantau Binuang Sakti Rokan Hulu”.Dari pembahasan
atas penelitian yang dilakukan pada Koperasi Serba Usaha Rokan Jaya maka
dapat disimpulkan bahwa keadaan kinerja keuangan Koperasi Serba Usaha
Rokan Jaya secara umum adalah baik meskipun di tahun terakhir mengalami
hambatan akan tetapi koperasi ini masih bisa mempertahankan usahanya
sehingga pengelolaan kinerja keuangan masih bisa dikatakan stabil.
2. Drs. Ketut Rantau (2016) dengan judul “Analisis KinerjaKeuanganKoperasi
Simpan Pinjam Swadaya di desa Banyuning KecamatanBuleleng Kabupaten
Buleleng”. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan
peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja KSP Swadaya selama lima
tahun terakhir, yaitu tahun 2010 sampai tahun2014 pada umumnya baik
artinya sudah memenuhi kriteria KSP Mandiri.
24
3. I Gusti Ayu Normaya Sari (2017) dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan
Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Handayani Kabupaten Pemalang
Periode 2011-2015”.Berdasarkan hasil analisis kinerja keuangan pada
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Handayani Kabupaten
Pemalang pada tahun 2011-2015 dengan menggunakan Rasio Likuiditas,
Rasio Solvabilitas, dan Rasio Profitabilitas menurut kriteria yang ada pada
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha KecilMenengah Republik
Indonesia No.06/Per./M.KUKM/V/2006 tentang pedoman penilaian koperasi
berprestasi/ koperasi awards, menunjukan hasil yang kurang baik dikarenakan
jumlah piutang yangterlalubesar.
2.3 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis
rasio yang digunakan dalam menganalisis kinerja keuangan berdasarkan data
dokumentasi berbentuk angka yang berkaitan dengan penelitian yang sedang
dilakukan, yaitu laporan keuangan. Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi
Masyarakat Bumiputera kabupaten Nias Selatan. Adapun laporan keuangan yang
dapat digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan Koperasi Masyarakat
Bumiputera dalam metode analisis ini yaitu berbentuk Neraca. Rasio yang
digunakan dalam penelitian ini adalah rasio Solvabilitas yang terdiri dari rasio
total hutang terhadap aktiva dan rasio total hutang terhadap ekuitas.
25
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Dan Objek Penelitian
3.1.1 Sejarah Singkat Objek Penelitian
Koperasi Masyarakat Bumiputera (KOMAS-BP) Kabupaten Nias Selatan
merupakan koperasi simpan pinjam yang bergerak dalam menghimpun dana dari
anggota dan menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman. Proses penghimpun
dan penggalangan dana sangat penting dalam mengelola koperasi, baik pihak
manajemen koperasi, maupun pihak pengurus dananggota koperasi. Koperasi
memiliki kemudahan dalam peminjaman dana jika dibandingkan dengan bank
karena prosedurnya sangat mudah dan persyaratannya tidak banyak serta anggota
koperasi menjadi pemilik koperasi. Koperasi Masyarakat Bumiputera (KOMAS-
BP) merupakan organisasi yang dipandu oleh AJB Bumiputera. KOMAS-BP
pertama sekali didirikan di pusat pada tanggal 18 Agustus 1989 oleh Drs.
Suparwanto, MBA (Ketua) hingga Komas Bumiputera berkembang pesat di Nias
yang didirikan di Kantor Rayon Nias pada tanggal 20 Maret 1999 yang berlokasi
di Unit BFK Lolowau oleh Alinudin Laia, A.Ma.Pd (Ketua); Polius Ndruru
(Sekretaris); Suadodo Halawa (Bendahara). Melalui Keputusan Negara Koperasi
Dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor: 149/BH/KDK 2-
II/VII/2000 tentang pengesahan akta pendirian Koperasi Masyarakat Bumiputera
tanggal 24 Juli 2000, maka saat itu juga terhitung mulai beroperasi, dan sekaligus
memperoleh status berbadan hukum.
26
Pada tanggal 26 Januari 2002 sampai dengan 31 Desember 2012 Komas
Bumiputera terbagi menjadi 7 (tujuh) Cabang yaitu Cabang Lolowa’u, Lolomatua,
Amandraya, Telukdalam, Lahusa, Umbunasi, dan Gomo serta terdiri dari 15 (lima
belas) Unit yaitu Unit Hilifadolo, Duria, Lauso, Olayama, Marao, Orahili,
Lalimanawa, Tehemberua, Hilinamazihono, Sisarahili Susua, Aramo, Sinar Mara,
Laowi, Sihareo, dan Hiliana’a Gomo.
3.1.2 Letak Geografis
Letak geografis merupakan suatu posisi keberadaan pada sebuah wilayah
berdasarkan bentuk dan letaknya dimuka bumi. Letak geografis objek penelitian
yang ingin diteliti berada di Jl. BalohoIndah No. 10 Telukdalam, Kabupaten Nias
Selatan.
3.1.3 Visi dan Misi Badan Usaha
Visi adalah pandangan kedepan yang menjadi prioritas perusahaan atau
tujuan utama suatu perusahaan. Demikian Koperasi Masyarakat Bumiputera
(KOMAS-BP) Kabupaten Nias Selatan memiliki Visi yaitu “Meningkatkan
profesionalisme melalui pembinaan dan meningkatkan kesejahteraan anggota”.
Sedangkan Misi merupakan langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang
harus dilalui sebuah perusahaan untuk mencapai visi yang ditentukan. Dengan
demikian Koperasi Masyarakat Bumiputera (KOMAS-BP) Kabupaten Nias
Selatan juga memiliki misi dalam mencapai visi yaitu “Meningkatkan mutu
pelayanan dengan mengutamakan kejujuran, kedisiplinan dan kepuasan pelanggan
melalui pelayanan prima.
27
3.1.4 Struktur Oraganisasi
Setiap Koperasi mempunyai struktur organisasi yang sengaja dibuat untuk
mempertegas wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing individu yang
ada dalam koperasi tersebut. Struktur organisasi merupakan garis wewenang dan
tanggung jawab antar satu bidang dengan satu bidang lainnya yang merupakan
satu kesatuan bidang yang tidak dapat dipisahkan. Untuk lebih jelas berikut ini
struktur organisasi Koperasi Masyarakat (KOMAS) Bumiputera Kabupaten Nias
Selatan.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Koperasi Masyarakat Bumiputera
RAT
PENGURUS
MANAJER USP MANAJER KEUANGAN
Kepala Cabang T.Dalam
Kepala Cabang Lolowau
Kepala Cabang
Lolomatua
Kepala Cabang
Umbunasi
Kepala Cabang Gomo
Kepala Cabang
Amandraya
KARYAWAN/KASIR
DPA
ANGGOTA
28
Tugas dan wewenang pengurus manajemen pusat :
a. Manajer USP
1. Melaksanakan sepenuhnya keputusan dan kebijakan pengurus/direksi
2. Bertanggungjawab terhadap kegiatan Usaha Simpan Pinjam (USP)
3. Bertanggungjawab atas Rencana Kerja dan Target Pendapatan USP
4. masing-masing cabang yang telah ditetapkan oleh pengurus
5. Bertanggungjawab atas pemberian pinjaman dan tunggakan pinjaman
6. Bertanggungjawab atas keabsahan dan nilai brog
7. Bertanggungjawab dan mengkoordinir penagihan setiap cabang
8. Membuat sistem dan prosedur serta jadwal pinjaman
9. Menetapkan nilai pinjaman dengan koordinasi kepada pengurus/direksi
10. Merencanakan kegiatan USP jangka pendek dan panjang
11. Melaksanakan sosialisasi, promosi dan pemasaran
12. Membina dan mengarahkan seluruh karyawan KOMAS BP
b. Manajer Keuangan
1. Melaksanakan sepenuhnya keputusan dan kebijakan pengurus/direksi
2. Bertanggungjawab terhadap pengelolaan kas honor
3. Bertanggungjawab terhadap pengelolaan belanja/beban pengeluaran
cabang
4. Bertanggungjawab terhadap keamanan sistem informasi manajemen
(database)
5. Membina dan mengarahkan pembukuan, administrasi dan keuangan
setiap cabang
6. Menerima dan memeriksa laporan bulanan/laporan keuangan setiap
cabang
7. Membantu pengelolaan brog pinjaman setiap orang
8. Membuat laporan gabungan
9. Membuat daftar dan membayar honor, tunjangan serta transportasi
pengurus dan karyawan
10. Merekap daftar hadir prngurus dan karyawan
29
11. Membuat format-format pembukuan yang baik dan benar
12. Mengelola ketatausahaan kantor pusat
13. Mengawasi inventaris dan assets kantor pusat
14. Membina dan mengerahkan karyawan KOMAS BP
Tugas dan wewenang Pengelola Usaha Cabang :
b. Kepala Cabang
1. Melaksanakan sepenuhnya keputusan /kebijakan pengurus dan
manajemen pusat
2. Melayani anggota dan calon anggota
3. Bertanggungjawab penuh dalam memajukan /mengembangkan cabang
KOMAS BP
4. Bertanggungjawab penuh terhadap pencapaian/realisasi Rencana Kerja
dan RAPB
5. Bertanggungjawab atas keamanan semua dokumen dan asset
6. Bertanggungjawab atas seluruh karyawan cabang
7. Bertanggungjawab atas masalah-masalah yang ada dicabang
8. Bertanggungjawab atas pencairan pinjaman cabang KOMAS BP
9. Bertanggungjawab atas keberhasilan penagihan tunggakan pinjaman
10. Bertanggungjawab atas keuangan/kas kepada pengurus dan anggota
11. Bertanggungjawab dan menyerahkan laporan keuangan / laporan
bulanan dan laporan tahunan kepada pengurus
12. Menyeleksi dan memproses permohonan anggota masuk/keluar
13. Menyeleksi dan memproses permohonan pinjaman dan melaksanakan
survei pinjaman untuk kemudian diteruskan kepada pengurus guna
mendapatkan penetapan pinjaman
14. Mengawasi dan meneliti serta bertanggungjawab atas kas masuk dan
kas keluar
15. Mengawasi dan meneliti serta memeriksa segala administrasi baik
pembukuan maupun keuangan cabang
16. Menyerahkan brog pinjaman kepada pengurus
30
17. Mengabsen karyawan/i cabang
18. Melaporkan kepada pengurus/direksi brog yang sudah jatuh tempo
c. Kasir
1. Melaksanakan sepenuhnya keputusan dari pengurus, manajemen pusat
dan kepala cabang
2. Melayani calon anggota dan anggota
3. Melayani setoran dan penarikan uang anggota
4. Bertanggungjawab penuh atas kas masuk dan kas keluar
5. Bertanggungjawab penuh atas keamanan kas opname
6. Menyetor kas ke kantor pusat atau melalui rekening KOMAS BP stiap
hari/minggu
7. Mengisi buku Sudan M, SUK, KSPA, Buku Anggota, Buku Kas, Buku
Jurnal, dan Buku Besar
8. Bertanggungjawab atas keamanan semua dokumen dan aset organisasi
d. Karyawan
1. Melaksanakan sepenuhnya keputusan dari pengurus, manajemen pusat
dan kepala cabang
2. Melayani calon anggota dan anggota
3. Mengelola surat masuk dan surat keluar
4. Menerima dan meneruskan serta mengarsipkan surat permohonan
masuk anggota, keluar anggota dan permohonan pinjaman anggota.
5. Mengerjakan/membuat pembukuan, laporan keuangan, laporan
bulanan, laporan tahunan dan surat-surat lainnya sesuai dengan
kebutuhan organisasi
6. Mengisi buku-buku organisasi
7. Mengisi buku SUM, SUK, KSPA, Buku Anggota, Buku Kas, Buku
Jurnal, dan Buku Besar
8. Menyerahkan kas kepada pemegang kas atau kasir setiap hari
9. Melaksanakan penagihan tunggakan dan pemeriksaan brog
10. Bertanggungjawab atas keamanan semua dokumen dan aset organisasi
31
e. Dewan Perwakilan Anggota (DPA)
1. Merekrut anggota baru
2. Memeriksa brog anggota yang meminjam bersama dengan kepala
cabang
3. Menandatangani surat permohonan masuk dan pinjaman anggota
4. Menagih tunggakan pinjaman
5. Bertanggungjawab atas penerimaan kas diterima
6. Mengantar hasil tagihan tunggakan pinjaman dan pengisisan saham
anggota
7. Membuat/mengisi buku daftar anggota yang dilayani
8. Mewakili anggota pada rapat-rapat pengurus dan Rapat Anggota
Tahunan (RAT)
9. Mewakili anggota dalam pemilihan pengurus
3.2 Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian menguraikan secara singkat tentang data
penelitian yang telah dikumpulkan baik secara primer maupun secara sekunder
dalam bentuk narasi diantaranya :
3.2.1 Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada umumnya merupakan suatu informasi yang
mencerminkan keadaan keuangan suatu perusahaan, dan lebih dalam untuk
melihat gambaran kinerja keuangan suatu perusahaan. Biasanya jenis
laporan keuangan yang digunakan perusahaan antara lain : Neraca, Laba
Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas. Neraca
merupakan laporan keuangan yang digunakan sebagai alat untuk
menganalisis kinerja keuangan dalam penelitian ini di Koperasi
Masyarakat Bumiputera Kabupaten Nias Selatan. Secara garis besar
32
Neraca adalah laporan yang memberikan informasi mengenai jumlah
harta, hutang, dan modal perusahaan pada saat tertentu. Pos-pos pada
Neraca disusun dari yang paling likuid, mudah dicairkan menjadi uang
tunai seperti kas, piutang, perlengkapan dan selanjutnya, sampai yang
paling tidak likud. Demikian pada Koperasi Masyarakat Bumiputera
Kabupaten Nias Selatan memiliki laporan keuangan berupa neraca yang
sengaja dibuat untuk mengetahui nilai harta, hutang dan modalnya baik
pada masa lampau maupun saat ini.
3.2.2 Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk
menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data
keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan
laba/rugi, dan laporan aru kas).Jenis-jenis rasio keuangan pada umumnya
dikelompokkan kedalam 4 kelompok, yaitu: rasio likuiditas yang
merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya, rasio solvabilitas yang
merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka panjangnya, rasio aktivitas yang merupakan
rasio yang mengukur seberapa efesien perusahaan dalam mengelola aset-
asetnya dan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya, dan rasio
profitabilitas yang merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba selam periode tertentu dan juga
memberikan gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam
33
melaksanakan kegiatan operasinya. Rasio solvabilitas merupakan rasio
yang digunakan dalam menganalisis kinerja keuangan pada penelitian ini
di Koperasi Masyarakat Bumiputera Telukdalam Kabupaten Nias
Selatan. Dimana rasio solvabilitas ini terbagi dalam beberapa jenis rasio
yaitu total debt to assets ratio dan total debt to equity ratio.Rasio
solvabilitas memiliki tujuan dan manfaat utama yaitu untuk mengetahui
posisi perusahaan terhadap kewajibannya dan menganalisis kemampuan
kinerja keuangannya.
3.3 Pembahasan
Pembahasan terhadap analisis yang berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh peneliti di Koperasi Masyarakat Bumiputera(KOMAS-BP) yang
terkait tentang analisis kinerja keuangan yang menjadi bahan perbandingan
antara teori dengan hasil penelitian pada objek penelitian :
3.3.1 Laporan Neraca
Laporan neraca merupakan laporan keuangan yang dijadikan alat untuk
menganalisis kinerja keuangan pada KOMAS-BP Kabupaten Nias Selatan,
dibawah ini sebagai berikut :
Tabel 3.1 Koperasi Masyarakat Bumiputera Kabupaten Nias Selatan
Neraca Tahun 2014 - 2016 (Dalam Rupiah)
ASET TAHUN
Harta Lancar 2014 2015 2016
Kas Rp.387.108.162 Rp.594.072.782 Rp. 1.315.375.790
Bank Sumut Rp.481.950.502 Rp.297.095.684 Rp. 297.095.684
Bank BRI 0 Rp.1.000.000 Rp. 706.347.683
Piutang Biasa Rp.13.687.100.707 Rp.14.822.939.527 Rp. 15.827.596.807
Piutang Deposito Rp.1.048.539150 Rp.1.098.539.150 0
34
Perlengkapan Rp.187.000.000 Rp.187.000.000 Rp. 187.000.000
Barang Koperasi Rp.564.711.500 Rp.513.859.430 Rp. 506.925.930
JUMLAH
HARTALANCAR
Rp.16.470.774.821 Rp.17.514.506.573 Rp. 18.840.341.894
HARTA TETAP
Investasi jangka
panjang
0 0 Rp. 3.580.000
Tanah Rp.56.892.742 Rp.56.892.742 Rp. 56.892.742
Bangunan Rp.240.220.500 Rp.240.220.500 Rp. 244.320.500
Ak.Penyst.Bangunan 0 0 0
Kendaraan Rp.20.000.000 Rp.10.000.000 Rp. 10.000.000
Ak.Penyst.Kendaraan 0 0 0
Inventaris Rp.187.051.887 Rp.200.853.887 Rp.205.401.887
Ak.Penyst.Inventaris Rp.10.765.000 Rp.13.145.000 Rp. 14.145.000
JUMLAH HARTA
TETAP
Rp.493.400.129 Rp.494.822.129 Rp. 506.050.129
TOTAL ASET Rp.16.964.174.950 Rp.18.009.328.702 Rp. 19.346.392.023
PASSIVA
Kewajiban 2014 2015 2016
Utang Organisasi 0 0 0
Simpanan Sukarela Rp.11.330.303.383 Rp.12.172.109.447 Rp. 12.963.276.829
Beban YMH dibayar Rp.38.212.342 Rp.46.356.419 Rp. 111. 625.808
Jumlah Kewajiban Rp.11.368.515.725 Rp.12.218.465.866 Rp. 13.074.902.637
KEKAYAAN
BERSIH
Simpanan Pokok Rp.1.270.539.000 Rp.1.352.671.459 Rp. 1.356.192.459
Simpanan wajib Rp.1.673.496.790 Rp.1.845.334.385 Rp. 1.955.741.385
Simpanan Deposito Rp.469.870.000 Rp.411.870.000 Rp. 559.870.000
Dana Cadangan Rp.496.225.077 Rp.675.369.598 Rp. 828.688.336
Dana Resiko Rp.464.200 Rp.896.700 Rp. 1.046.700
BJP Tak Terbagi Rp.82.651 Rp.82.651 0
Dana Pembangunan Rp.37.126.391 Rp.55.426391 0
Dana Tak Terduga Rp.38.080.056 Rp.38.080.056 0
Kekayaan Tanah Rp.20.000.000 Rp.20.000.000 Rp. 228.824.500
Kekayaan Bangunan Rp.170.224.500 Rp.170.224.500
Kekayaan Inventaris Rp.38.600.000 Rp.38.600.000
35
SHU Tahun Lalu 0 0 Rp. 102.589.098
SHU Tahun Berjalan Rp.1.380.950.560 Rp.1.182.307.096 Rp. 1.238.536.908
JUMLAHKEKAYA
AN BERSIH
Rp.5.595.659.225 Rp.5.790.862.836 Rp. 6.271.489.386
JUMLAH
PASSIVA
Rp.16.964.174.950 Rp.18.009.328.702 Rp. 19.346.392.023
Sumber: Laporan Keuangan KOMAS-BP
Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa KOMAS-BP memiliki nilai
aktiva yang cukup besar dapat dilihat pada tabel diatas dibandingkan dengan nilai
hutangnya. Secara teori mampu menutupi hutang-hutangnya, tetapi apabila
piutang-piutangnya tidak dapat tertagih secara keseluruhan, maka kemungkinan
besar KOMAS-BP tidak dapat melunasinya. Sebaliknya nilai ekuitas yang
dimiliki KOMAS-BP jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai hutangnya,
secara otomatis kemampuan KOMAS-BP dalam menutupi hutang-hutangnya
tentu tidak sepenuhnya.
3.3.2 Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tinggi
rendahnya tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya
baik jangka pendek maupun jangka panjang.Secara umum hasil rasio solvabilitas
dapat memberikan informasi apakah modal perusahaan cukup untuk mendukung
operasi perusahaan dan mampu menyerap kerugian-kerugian perusahaan yang
terjadi dalam penanaman dana atau penurunan aktiva. Jika badan usaha
mempunyai hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang yang sangat
tinggi dalam srtuktur permodalan badan usaha tersebut, maka para kreditor
berfikir bahwa badan usaha akan mudah gulung tikar dan tidak akan melunasi
36
hutang-hutangnya. Umumnya rasio ini bisa dikatakan baik, jika nilainya mencapai
12,6%-15,9% dan yang lebih baiknya lagi mencapai >15%.
Adapun kriteria penilaian Rasio Solvabilitas dibawah ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Rasio Solvabilitas
Kriteria Nilai Predikat
135 % - 150 % 100 Sangat Baik
120 % - <135 % 75 Baik
105% - <120% 50 Cukup Baik
90% - 105% 25 Kurang Baik
<90% / >150% 0 Buruk
Sumber: Peraturan Menteri Negara Koperasi danUsaha Kecil MenengahRepublikIndonesia No.06/Per./M.KUKM/V/2006
Rasio solvabilitas ini meliputi :
a. Rasio hutang terhadap aktiva (Total Debt to Asset Ratio)
Rasio ini merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Dengan kata
lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau
seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap
pengelolaan aktiva. Dengan rumus dibawah ini sebagai berikut :
Total debt to asset ratio = Total utang
Total aktiva x 100%
Keterangan :
Total debt to asset ratio : rasio total hutang terhadap aset
Total hutang : Jumlah hutang jangka pendek
37
ditambah hutang jangka panjang
Total aktiva : Jumlah harta lancar ditambah harta
tetap
Tahun 2014= 11.368.515.725
16.964.174.950 x 100%
= 0,6701484604 x 100%
= 67,0148460418%
Tahun 2015 = 12.218.465.866
18.009.328.702 x 100%
= 0.6784520438 x 100%
= 67,8452043837%
Tahun 2016 = 13.074.902.637
19.346.392.023 x 100%
= 0,6758315774 x 100%
= 67,5831577353%
Hasil perhitungan Total debt to asset ratio di atas dapat disajikan seperti
pada tabel 3.3 di bawah ini :
Tabel 3.3 Perhitungan Total debt to asset ratioTahun 2014 - 2016
Tahun Total hutang Total aktiva Total debt to asset ratio
(1):(2)x 100%
Kriteria
2014 11.368.515.725 16.964.174.950 67% Kurang Baik
2015 12.218.465.866 18.009.328.702 67,84% Kurang Baik
2016 13.074.902.637 19.346.392.023 67,58% Kurang Baik
Sumber: Laporan Keuangan KOMAS-BP
38
Berdasarkan tabel 3.3 maka dapat diketahui bahwa kemampuan Koperasi
Masyarakat Bumiputera dalam pemenuhan kewajibanya terhadap asetnya
dikatakan masih dalam kategori kurang baik. Hasil rasio dikatakan kurang baik
karena semua berada pada interval 90% - 105% sedangkan kriteria penilaian rasio
solvabilitas yang baik adalah berada pada interval 120 % - <135 %.
b.) Rasio hutang terhadap ekuitas(Total debt to equity ratio)
Merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio
ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang
lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah
dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik
perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui
setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang. Dengan
rumus sebagai berikut :
Total Debt to equity ratio = Total hutang
Ekuitas x 100%
Keterangan:
Total Debt to equity ratio : Rasio total hutang terhadap ekuitas
Total hutang : Jumlah hutang jangka pendek
ditambah hutang jangka panjang
Total ekuitas : Total kekayaan (tanah, bangunan,
inventaris, dan SHU).
Tahun 2014 = 11.368.515.725
5.595.659.225 x 100%
= 2,0316669216 x 100%
39
= 203,1666916%
Tahun 2015 = 12.218.465.866
5.790.862.836 x 100%
= 2,1099560138 x 100%
= 210,9956013816%
Tahun 2016= 13.074.902.637
6.271.489.386 x 100%
= 2,0848161947 x 100%
= 208,4816194728%
Hasil perhitungan Total Debt to equity ratiodi atas dapat disajikan seperti
pada tabel 3.4 di bawah ini :
Tabel 3.4
Perhitungan Total debt to equity ratioTahun 2014-2016
Tahun Total hutang Total ekuitas Total Debt to equity ratio
(1):(2)x 100%
Kriteria
2014 11.368.515.725 5.595.659.225 203,16% Buruk
2015 12.218.465.866 5.790.862.836 210,99% Buruk
2016 13.074.902.637 6.271.489.386 208,48% Buruk
Sumber: Laporan Keuangan KOMAS-BP
Berdasarkan tabel 3.4 maka dapat diketahui bahwa kemampuan Koperasi
Masyarakat Bumiputera dalam memenuhan kewajibanya terhadap ekuitas yang
dimilikidikatakan dalam kategori buruk. Hasil rasio dikatakan buruk karena
semua berada pada interval <90% / >150%, sedangkan kriteria penilaian rasio
solvabilitas yang baik adalah berada pada interval 120 % - <135 %.
40
3.3.3 Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Saat Ini
Dibawah ini merupakan perbandingan hasil penelitian sebelumnya dengan
penelitian saat ini mengenai analisis kinerja keuangan sebagai berikut :
Tabel 3.5
Perbandingan Hasil Penelitian TerdahuluDengan Penelitian Saat Ini
No. Penelitian Terdahulu Penelitian Saat Ini
1. Sudirman (2014)
Sudirman melakukan penelitian
yang berjudul “analisis kinerja
keuangan Koperasi Serba usaha
Rokan Jaya desa Rantau
Binuang Sakti Rokan Hulu”.
Dalam hal ini membahas tentang
analisis kinerja keuangan dengan
menggunakan rasio likuiditas,
rasio solvabilitas, rasio
profitabilitas, dan rasio aktivitas.
Pada penelitian tersebut
menjelaskan bahwa kinerja
keuangan koperasi Serba Usaha
Rokan Jaya secara umum adalah
baik, namun mengalami
hambatan dikarenakan adanya
Penelitian saat ini mengungkapkan
penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan analisis rasio
keuangan yaitu rasio solvabilitas
dimana terdiri dari dua jenis rasio
diantaranya : rasio total hutang
terhadap aktiva dan rasio total hutang
terhadap ekuitas yang hasilnya
kurang baik dan buruk.
Artinya kinerja keuangan pada objek
penilitian yang ditinjau dari rasio
solvabilitas masih kurang baik.
41
pembenahan lahan kebun plasma
yang terkonversi.
2. Aditya Putra Dewa (2015)
Pembahasan yang dilakukan
pada penelitian ini adalah
tentang analisis kinerja
keuangan. Penelitian ini berjudul
“analisis kinerja keuangan PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk
di Bursa Efek Indonesia”.
Laporan keuangan yang
digunakan dalam analisis
keuangan ini untuk menilai
kinerja keuangan PT. Indofood
Sukses Makmur adalah laporan
neraca, dan laporan laba rugi.
Sedangkan pada penelitian saat ini
menggunakan laporan keuangan
dalam menganalisis keuangan
KOMAS-BP untuk menilai kinerja
keuangannya adalah laporan neraca.
Karena berhubung rasio yang
digunakan adalah rasio solvabilitas
yang menyingung tentang aktiva,
kewajiban, dan ekuitas.
3. Ketut Rantau (2016)
Ketut Rantau melakukan
penelitian yang berjudul
“analisis kinerja keuangan
koperasi Simpan Pinjam
Swadaya di desa Banyuning
kecamatan Buleleng kabupaten
Dalam penelitian saat ini juga
membahas tentang analisis kinerja
keuangan dengan menggunakan rasio
solvabilitas yang pada umumnya
terdiri dari 2 jenis rasio diataranya
rasio total hutang terhadap aktiva dan
rasio total hutang terhadap
42
Buleleng”.Penelitian ini juga
rasio keuangan salah satunya
menggunakan rasio solvabilitas
yang pada umumnya terdiri dari
2 jenis rasio diataranya rasio
total hutang terhadap aktiva dan
rasio total hutang terhadap
ekuitasnya. akan tetapi peneliti
disini hanya menggunakan 1
rasio saja yaitu rasio total hutang
terhadap aktiva.
ekuitasnya. Kedua rasio tersebut dua-
duanya digunakan untuk mengetahui
kemampuan KOMAS-BP menutupi
hutang terhadap aktivanya dan untuk
mengetahui kemampuan KOMAS-
BP menutupi hutang terhadap
ekuitasnya.
43
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Beberapa simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai
berikut :
1. Analisis rasio keuangan terhadap Koperasi Masyarakat Bumiputera
Kecamatan Kelukdalam Kabupaten Nias Selatan dianalisis berdasarkan
Laporan Neraca KOMAS-BP selama tahun 2014 sampai tahun 2016 yang
ditinjau dari rasio solvabilitas yang terdiri atas rasio tota hutang terhadap
aktiva dan rasio total hutang terhadap ekuitas.
2. Dapat disimpulkan hasil perhitungan rasio yang digunakan sebagai
berikut:rasio total hutang terhadap aktiva (Total Debt to Asset Ratio),
dengan menggunakan rasio ini maka dapat kita ketahui bahwa kemampuan
KOMASmelunasi kewajibannya terhadap aktiva dalam kriteria kurang
baik karena pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 memiliki
presentase nilai antara 90% - 105%. Hal ini disebabkan nilai kewajiban
koperasi masih dalam kategori besar. Selanjutnya rasio total hutang
terhadap ekuitas(Total debt to equity ratio), rasio ini digunakan untuk
mengetahui kemampuan KOMAS-BP melunasi hutang terhadap
ekuitasnya. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan KOMAS
melunasi kewajibannya terhadap ekuitas dalam kriteria buruk karena
tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 memiliki presentase nilai antara
<90% / >150%. Hal tersebut disebabkan karena perbandingan hutang
dengan ekuitas yang sangat jauh sekali dari pada yang diharapkan pada
umumnya.
4.2 Saran
Dari pengumpulan data dan hasil analisis yang telah di lakukan oleh
peneliti dalam menemukan berbagai permasalahan dalam proses analisis kinerja
keuangan maka peneliti memberikan saran sebagai bahan pertimbangan kepada
pihak koperasi dalam menjalankan kegitan operasionalnya antara lain :
44
1. Koperasi Masyarakat Bumiputera Kecamatan Telukdalam Kabupaten Nias
Selatan perlu mempertegas penagihan atas piutang-piutang yang belum
tertagih baik piutang biasa maupun piutang deposito. Terlebih lagi saat
diberi pinjaman kepada anggota koperasi supaya lebih bijaksana lagi
dalam memberikan pinjaman kepada anggota terutama kepada anggota
koperasi yang baru, tetapi tidak tertutup kemungkinan kepada anggota
koperasi lama yang justru menganggap sepele masalah piutang koperasi.
2. Sebaiknya Koperasi Masyarakat Bumiputera Kecamatan Telukdalam
Kabupaten Nias Selatan perlu melaksanakan sosialisasi minimal sekali
dalam dua tahun kepada masyarakat khususnya kota Telukdalam yang
masih belum mengenal KOMAS-BP lebih dalam, bahkan terhadap
siswa/siswi yang duduk dibangku SMA supaya siswa/siswi dapat
menabung lewat KOMAS-BP.
3. Alangkah lebih baik apabila KOMAS mencoba melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang menarik perhatian masyarakat untuk melakukan investasi di
KOMAS-BP, mungkin kegiatan tersebut bisa lewat seminar, festival,
pengadaan browsur tentang KOMAS kepada siswa bahkan mahasiswa,
atau yang lainnya yang dapat membangun kerjasama KOMAS dan
masyarakat setempat.
45
DAFTAR PUSTAKA
Bakrie, Mia Anggraini. 2015. Jenis-Jenis Solvabilitas. (Online)
(http://www.kompasiana.com, diakses 28 Juni 2018)
Bisiranawati, Nuri. 2018. Jenis-Jenis Solvabilitas. (Online)
(http://www.academia.edu, diakses 30 Juni 2018)
2014. Tujuan Dan Manfaat Rasio Solvabilitas. (Online)
(http://akuntansipertanggungjawaban.blogspot.com/2014/01/rangkuman-
rasio-solvabilita.hmtl?m=1, diakses 28 Juli 2018)
Dewa, Aditya, Putra. 2015. Analisis Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu Riset
Manajemen. (online). Volume IV;3-5)
Dwiermayanti. 2009. Kinerja Keuangan. (online)
(https://dwiermayanti.wordpress.com, diakses 28 Juni 2018)
Kasmir. 2008. Tujuan Dan Manfaat Rasio Solvabilitas (Online)
(http://www.kompasiana.com, diakses 28 Juni 2018)
Kayu, Nariya. (2014). Pengguna Laporan Keuangan Koperasi. (online)
(https://dukuntansi.wordtrpress.com/2014/01/24/laporan-keuangan-koperasi/,diakses 26 Juli 2018)
Laily, Novita, Ayu, et al. 2015. Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Menilai
Kinerja Keuangan: Studi pada Kopdit CU Sawiran tahun 2009-2013.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Volume XXI;1)
Panda, Optimus. 2015. Prinsip-Prinsip Koperasi Menurut Para Ahli. (online)
(https://www.yukmencari.blogspot.com,diakses 29 Juni 2018)
Rafius, Litha, Raeska. (2015). Pengguna Laporan Keuangan Koperasi. (online)
46
(http://nyassignmentidea.blogspot.com/2015/01/lap oran-keuangan-koperasi.html?m=1, diakses 28 Juli 2018)
Rantau, Ketut. 2016. Analisis Kinerja Keuangan. Skripsi. Tabanan: Fakultas
Ekonomi. Universitas Tabanan.
Riada, muchlisin. Jenis-jenis rasio solvabilitas. (Online)
(http://www.kajianputaka.comdiakses 30 Juni 2018)
Riyanto. 2004. Pengertian Rasio Solvabilitas. (Online).
(http://www.kompasiana.com, diakses 11 Juni 2018)
Sanjaya, Ade. 2015. Keterbatasan Laporan Keuangan. (Online).
(http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-public-relation-fungsi-
tugas.hmtl?m=1, diakses 26 Juli 2018)
Sari, Septi, Maulana. 2013. Pengguna laporan keuangankoperasi. (online)
(http://septj.blogspot.com/2013/01/laporan-keuangan-koperasi.html?m=1,
diakses 28 Juli 2018)
Simarmata, Tunggul, Barita. 2011. Pengertian Laporan Keuangan koperasi.
(Online) (http://gemaskop.blogspot.com/2011/11/pengertian-laporan-
keuangan-koperasi.html, diakses 25 Agustus 2018)
Sudirman, 2014. Analisis Kinerja Keuangan. Artikel Ilmiah.
Sucipto. 2003. Penilaian Kinerja Keuangan. Digitized by USU Digital Llibrary.
Sumatera Utara.
Sutrisno.2009. Pengertian Rasio Solvabilitas. (Online)
(http://www.kompasiana.com, diakses 12 Juni 2018)
Tan, Piruluk. 2016. Keterbatasan Laporan Keuangan. (Online).
(https://ourakuntansi2.blogspot.com/2016/11/keterbatasan-laporan-
keuangan.hmtl?m=1, diakses 01 Agustus 2018)
47
Tustaiyah, Nurhalimah. 2016. Pengertian Laporan Keuangan koperasi. (Online)
(https://ourakuntansi2.blogspot.com/2016/09/pengertian-laporan-
keuangan-koperasi.html, diakses 25 Agustus 2018)
Webadmin.2015. Keterbatasan Laporan Keuangan. (Online).
(http://keuanganlsm.com/sifat-dan-keterbatasan-laporan-keuangan/,
diakses 26 Juli 2018)
48
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Oktafilianis Karianti Dachi
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Telukdalam, 20 Oktober 1996
Agama : Kristen Protestan
Status : Belum Kawin
Alamat Rumah : Desa Manunggal
Alamat e-mail : [email protected]
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar (2003-2009) : SD Negeri 071097 Telukdalam
SMP (2009-2012) : SMPS Kristen BNKP Telukdalam
SMK (2012-2015) : SMKS Kristen BNKP Telukdalam
Perguruan Tinggi (2015-2018) : D3 Program Studi Akuntansi
STIE Nias Selatan