Transcript
Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

(STUDI KASUS PERUSAHAAN OTOMOTIF GO PUBLIK)

Oleh

RAHMAN MUBAROK

H 24077030

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

ABSTRAK

Rahman Mubarok. H24077030. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Metode Economic Value Added (EVA) (Studi Kasus Perusahaan Otomotif Go Publik). Di bawah bimbingan Farida Ratna Dewi.

Krisis keuangan global menyebabkan ambruknya bursa saham dunia, hal ini berimbas kepada melemahnya saham-saham di BEI termasuk sektor otomotif. Akibatnya banyak investor yang menjual sahamnya dan tidak berani melakukan aksi borong terhadap saham-saham di BEI, karena takut terkena dampak dari perlambatan ekonomi dunia. Dengan adanya metode EVA diharapkan dapat membantu para investor dalam memilih perusahaan otomotif mana yang dapat memberikan nilai bagi pemegang sahamnya.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah (1) mengevaluasi kinerja saham otomotif yang tercatat dalam indeks kompas-100 di BEI dengan menggunakan metode EVA (2) memberikan referensi bagi investor dalam berinvestasi pada saham-saham otomotif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2008 sampai dengan April 2008. Lokasi penelitian ini berasal dari beberapa instansi publik yang terkait dengan penelitian yaitu : Bursa Efek Indonesia (BEI), Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia (PRPM-BEI) dan Bank Indonesia (BI).

EVA merupakan alat analisis untuk mengukur kinerja perusahaan dengan menghitung laba operasi setelah pajak dikurangi dengan total biaya modal. EVAdidasarkan pada gagasan keuntungan ekonomis sebagai residual income yang menyatakan bahwa kekayaan dalam suatu perusahaan hanya diciptakan pada saat perusahaan mampu menutup biaya operasi dan biaya modal.

Berdasarkan analisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode EVA, dari dua perusahaan yang dianalisis terdapat satu perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik dengan kata lain telah memenuhi harapan investor dan kreditur serta bagi manajemen perusahaan itu sendiri yaitu PT Multistrada Tbk, karena pada tahun 2008 PT Multistrada mengalami peningkatan kinerja keuangan dari tahun 2007 yang memiliki nilai EVA negatif meningkat menjadi positif pada tahun 2008, walaupun pada akhir tahun tersebut terjadi krisis ekonomi global. Berbeda dengan PT Multistrada, PT Gajah Tunggal Tbk memiliki penurunan kinerja pada tahun 2008. Pada tahun 2007 perusahaan memiliki nilai EVA yang positif, akan tetapi pada akhir tahun nilai EVA menurun menjadi negatif, karena adanya kerugian yang cukup besar akibat dari krisis ekonomi global.

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

(STUDI KASUS PERUSAHAAN OTOMOTIF GO PUBLIK)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan KhususDepartemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan ManajemenInstitut Pertanian Bogor

Oleh

RAHMAN MUBAROK

H 24077030

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

(STUDI KASUS PERUSAHAAN OTOMOTIF GO PUBLIK)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan KhususDepartemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan ManajemenInstitut Pertanian Bogor

Oleh

RAHMAN MUBAROK

H 24077030

Menyetujui, Mei 2009

Farida Ratna Dewi, SE, MM.Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M.Munandar, M.ScKetua Departemen

Tanggal Lulus :

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 01 Oktober 1984. Penulis

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Kusoy Jamili dan

Almh. Sopiah Spd. Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1

Cibatu pada tahun 1997, lalu melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

Negeri 1 Cisaat pada Tahun 1997. Pada tahun 2000 penulis melanjutkan

pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 4 Sukabumi. Tahun 2003,

penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur reguler di Program

Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, Departemen Sosial Ekonomi

Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Tahun 2007, penulis

melanjutkan pendidikan kembali di Institut Pertanian Bogor, Program Sarjana

Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen.

Selama perkuliahan, penulis sempat mengikuti pelatihan-pelatihan seperti

Pumping Talent, SPSS, Bisnis Plan dan TOEFL. Selain itu penulis sempat

mengikuti magang kerja di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi pada

tahun 2005 dan di Tania Aquaculture Bogor pada tahun 2006. Pada tahun 2009,

penulis sempat bekerja pada Consumer Loans Groups PT Bank Mandiri Tbk,

Bogor.

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke khadirat Allah

SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “Analisis Kinerja

Keuangan Perusahaan dengan Metode Economic Value Added (EVA) (Studi

Kasus Perusahaan Otomotif Go Publik)” ini disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara

moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan saran, motivasi, dan

pegarahan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik.

2. Bapak Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, MSc dan Ibu Hardiana Widyastuti,

S.Hut, MM selaku penguji yang telah memberikan saran-saran dan

perbaikan dalam laporan skripsi ini.

3. Staff dan Karyawan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Pusat Referensi Pasar

Modal Bursa Efek Indonesia (PRPM-BEI) yang telah membantu dalam

penelitian dilapangan.

4. Seluruh staf pengajar dan karyawan Ekstensi Manajemen atas bantuannya

dalam penyusunan skripsi ini.

5. Keluarga tercinta yang telah memberikan curahan kasih sayang, motivasi dan

do’a yang tulus.

6. Rekan-rekan di Ekstensi Manajemen Angkatan ‘2 yang telah memberikan

bantuan dan dukungannya.

7. Rekan-rekan seperjuangan dari Diploma III Manajemen Bisnis Perikana IPB,

atas bantuan dan dukungannya.

8. Semua pihak yang telah membantu secara langsung ataupun tidak langsung

dalam pembuatan laporan skripsi ini.

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan

untuk hal yang lebih baik. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

yang membutuhkannya.

Bogor, Mei 2009

Penulis

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... iii

KATA PENGANTAR...................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 11.1. Latar Belakang ..................................................................................... 11.2. Perumusan Masalah.............................................................................. 41.3. Tujuan Penelitian.................................................................................. 51.4. Manfaat Penelitian................................................................................ 51.5. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 72.1. Otomotif ............................................................................................... 7

2.2. Laporan Keuangan ............................................................................... 7 2.3. Economic Value Added (EVA) ............................................................ 8 2.3.1. Laba Operasi Setelah Pajak

(Net Operating After Tax/NOPAT) ........................................... 10 2.3.2. Modal yang Diinvestasikan (Invested Capital/IC)..................... 10

2.3.3. Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC)........................... 11 2.3.4. Biaya Modal .............................................................................. 12 2.4. Strategi Perusahaan .............................................................................. 15 2.5 . Penelitian Terdahulu ............................................................................ 16

III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 18 3.1. Kerangka Pemikiran.............................................................................. 18 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 18 3.3. Pengumpulan Data ................................................................................ 193.4. Pengolahan dan Analisis Data .............................................................. 20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................. 24 4.1. Profil Perusahaan ................................................................................. 24

4.1.1. PT Multistrada Arah Sarana Tbk, .............................................. 244.1.2. PT Gajah Tunggal Tbk,.............................................................. 29

4.2. Perhitungan EVA.................................................................................. 344.2.1. PT Multistrada Arah Sarana Tbk,............................................... 344.2.2. PT Gajah Tunggal Tbk, .............................................................. 37

4.3. Ringkasan EVA .................................................................................... 40

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 431. Kesimpulan ................................................................................................... 432. Saran ............................................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 45

LAMPIRAN....................................................................................................... 47

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

DAFTAR TABEL

Halaman

No.

1. Kepemilikan saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk, periode 2008 .......... 262. Ringkasan neraca PT Multistrada Arah Sarana Tbk, periode 2007-2008 .... 283. Ringkasan laba/rugi PT Multistrada Arah Sarana Tbk,

periode 2007-2008 ........................................................................................ 284. Kepemilikan saham PT Gajah Tunggal Tbk, periode 2008.......................... 315. Ringkasan neraca PT Gajah Tunggal Tbk, periode 2007-2008.................... 336. Ringkasan laba/rugi PT Gajah Tunggal Tbk, periode 2007-2008 ................ 347. Ringkasan perhitungan EVA PT Multistrada Arah sarana Tbk,

periode 2007-2008 ....................................................................................... 418. Ringkasan perhitungan EVA PT Gajah Tungal Tbk, periode 2007-2008.... 42

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

DAFTAR GAMBAR

Halaman

No.

1. Kerangka pemikiran penelitian..................................................................... 192. Grafik NOPAT, biaya modal dan EVA PT Multistrada Arah Sarana Tbk,

periode 2007-2008 ........................................................................................ 373. Grafik NOPAT, biaya modal dan EVA PT Gajah Tunggal Tbk,

periode 2007-2008 ........................................................................................ 40

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

No.

1. Laporan keuangan konsolidasi PT Multistrada Arah Sarana Tbk, 31 Desember 2008 dan 2007 ........................................................................ 48

2. Laporan keuangan konsolidasi PT Gajah Tunggal Tbk, 31 Desember 2008 dan 2007 ........................................................................ 49

3. Perhitungan tingkat pengembalian saham bulanan PT Multistrada Arah Sarana Tbk, periode 2007-2008.................................. 50

4. Perhitungan tingkat pengembalian saham bulanan PT Gajah Tunggal Tbk, periode 2007-2008 ................................................. 50

5. Perhitungan tingkat pengembalian pasar bulanan periode 2007-2008 ........................................................................................ 51

6. Tingkat rata-rata suku bunga SBI bulanan tahun 2007-2008 ....................... 517. Perhitungan biaya saham (Ke) perusahaan otomotif

pada tahun 2007-2008................................................................................... 528. Perhitungan biaya utang perusahaan otomotif (Kd*)

periode 2007-2008 ........................................................................................ 539. Perhitungan proporsi utang dan ekuitas perusahaan otomotif

periode 2007-2008 ........................................................................................ 5310. Perhitungan modal yang diinvestasikan (Invested Capital)

perusahaan otomotif periode 2007-2008 ...................................................... 5411. Perhitungan biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted average

Cost of Capital) perusahaan otomotif periode 2007-2008............................ 5512. Perhitungan laba operasi setelah pajak (Net Operating Profit After

Tax/NOPAT) perusahaan otomotif periode 2007-2008 ............................... 5513. Perhitungan biaya modal (Cost Of Capital/COC)

perusahaan otomotif periode 2007-2008 ...................................................... 5614. Perhitungan Economic Value Added (EVA) perusahaan otomotif

periode 2007-2008 ........................................................................................ 56

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri otomotif di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat

dalam satu periode terakhir ini, sepanjang tahun 2008 pasar otomotif

mengalami pertumbuhan hampir 40 persen. Pasar otomotif dalam negeri

mengalami peningkatan penjualan sampai 39,3 persen menjadi 603.774 unit,

hal ini merupakan peristiwa yang fenomenal dan tidak pernah terjadi di

negara manapun. Pertumbuhan ini disebabkan adanya ketertarikan

pengusaha kendaraan untuk menanamkan modal di negara Indonesia. Tidak

hanya itu saja, hal ini juga didukung dengan adanya peningkatan permintaan

kendaraan serba guna yang menjadi kontribusi terbesar atas peningkatan

penjualan di Indonesia pada tahun 2008. Pertumbuhan ekonomi Indonesia

semakin baik juga karena adanya sektor ini, sektor otomotif merupakan

penyumbang kelima terbesar APBN yaitu lebih dari Rp 30 triliun

(www.inilah.com, 2009).

Pada akhir tahun 2008, industri otomotif di dunia mengalami

keterpurukan akibat adanya krisis ekonomi global, yang diawali dengan

terpuruknya saham raksasa otomotif di Amerika General Motor (GM) yang

mengalami penurunan penjualan hampir 45 persen pada bulan Oktober dan

pesaingnya Ford menderita penurunan penjualan hingga 30 persen pada

periode yang sama. Perusahaan otomotif di Indonesia juga tak bisa lepas dari

dampak krisis keuangan ini, penjualan yang merosot membuat banyak

perusahaan mengalami kelebihan stok mobil.

Menurut beberapa pengamat, di tengah krisis global finansial dan

ketatnya likuiditas ini, minat masyarakat untuk membeli kendaraan masih

akan minim. Apalagi pembelian mobil adalah suatu hal yang bersifat

individual dan merupakan kebutuhan secondary (tidak terlalu penting). Hal

ini terjadi karena daya beli masyarakat masih terhambat pada krisis kredit

dengan suku bunga yang tinggi dan pihak perbankan yang enggan

memberikan kredit pada pembelian kendaraan karena ketatnya likuiditas.

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Walaupun sektor otomotif terkena imbas dari krisis global, kinerja

perusahaan masih menunjukkan performa yang positif. Laba operasinal

group otomotif dan keuangan meningkat sebesar 46 persen menjadi Rp 3,42

triliun. Sektor otomotif dan jasa keuangan memberikan kontribusi terhadap

kinerja perseroan sebesar 35,75 persen, sedangkan 64,25 persen dari sumber

daya alam dan agribisnis. Laba bersih PT Astra Internasional (ASII)

melonjak 61 persen menjadi Rp 7,37 triliun, dan laba usaha naik 65 persen

menjadi Rp 9,96 triliun, sedangkan PT Indomobil Sukses Internasional

(IMAS) hingga bulan September, laba bersihnya tercatat Rp 95,150 miliar,

meningkat tajam sebesar 1.041,84 persen dibandingkan periode yang sama

tahun lalu sebesar Rp 8,333 miliar. Sedangkan pendapatan naik 65,42 persen

mencapai Rp 5,795 triliun, dari sebelumnya Rp 3,503 triliun

(www.inilah.com, 2009).

Terdapat 13 saham perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yaitu, Astra International Tbk (ASII), Astra Otoparts Tbk (AUTO),

Indo Kordsa Tbk (BRAM), Goodyear Indonesia Tbk (GDYR), Gajah

Tunggal Tbk (GJTL), Indomobil Sukses International Tbk (IMAS),

Indospring Tbk (INDS), Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN), Multistrada

Arah Sarana Tbk (MASA), Nipress Tbk (NIPS), Prima Alloy Steel Tbk

(PRAS), Selamat Sempurna Tbk (SMSM), Allbond Makmur Usaha Tbk

(SQMI). BEI mempunyai beberapa indeks saham sebagai indikator

pergerakan saham salah satunya adalah indeks kompas-100, (www.idx.co.id,

2009).

Indeks kompas 100 merupakan 100 saham yang dipilih harian

kompas melalui beberapa kriteria. Saham-saham yang terpilih harus

memiliki likuiditas yang tinggi, nilai kapitalisasi pasar yang besar, dan

merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik.

Terdapat dua saham perusahaan otomotif yang terpilih dan dimuat dalam

indeks kompas 100 antara lain, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan PT

Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA).

Saham-saham yang termasuk dalam Kompas-100 diperkirakan

mewakili sekitar 70-80 persen dari total nilai kapitalisasi pasar seluruh saham

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

yang tercatat di BEI, dengan demikian investor bisa melihat kecenderungan

arah pergerakan indeks dengan mengamati pergerakan indeks Kompas-100.

Akan tetapi, ini bisa saja berlawanan arah dengan Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) maupun indeks lainnya. Tujuan utama BEI dalam

menerbitkan indeks Kompas-100 ini adalah untuk menyebarluaskan

informasi pasar modal kepada masyarakat umum serta menggairahkan

masyarakat untuk mengambil manfaat dari keberadaan BEI, baik untuk

investasi maupun mencari pendanaan bagi perusahaan dalam

mengembangkan perekonomian nasional

Supaya industri otomotif dapat bertahan dan terus berkembang pada

lingkungan bisnis yang semakin kompetitif dan kompleks, perusahaan

diharapkan dapat melipatgandakan kekayaan perusahaan. Untuk memenuhi

harapan tersebut diperlukan kinerja manajemen yang efektif dan efisien,

sehingga untuk mengetahui kinerja perusahaan otomotif mana yang efektif

terlebih akibat adanya krisis keuangan global pada akhir tahun 2008

diperlukan adanya pengukuran kinerja masing-masing perusahaan agar

investor mengetahui dengan jelas bagaimana keadaan perusahaannya.

Pendekatan untuk menilai kinerja perusahaan yang biasa dipakai

adalah evaluasi atas laporan keuangan. Evaluasi ini meliputi pengukuran

dengan melihat berbagai standar akuntansi seperti laba operasi, laba bersih

dan aliran kas dari operasi. Hal ini menjadi pertimbangan yang sangat

penting karena kondisi keuangan perusahaan, mencerminkan mampu

tidaknya perusahaan memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan.

Laporan keuangan disusun untuk menyajikan data yang digunakan

bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menilai kinerja perusahaan.

Alat analisis keuangan yang umumnya sering dipergunakan oleh perusahaan

adalah rasio keuangan. Menurut Abdeen dan Haight (2002) dalam

Widyakusuma (2007), metode pengukuran kinerja berdasarkan akuntansi

tradisional yang sudah ada selama ini kurang efektif jika dikaitkan dengan

perubahan kondisi perekonomian dan bisnis. Perusahaan membutuhkan suatu

cara untuk melakukan penilaian yang berhubungan antara earnings dan

investasi, bukan hanya untuk kepentingan masing-masing individu. Dengan

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

kata lain, perusahaan mencoba mencari cara untuk menghubungkan

kepentingan perusahaan itu sendiri dengan kepentingan para pemegang

sahamnya.

Saat ini banyak perusahaan yang sudah mulai menggunakan Value

Based Management (VBM) sebagai dasar pengukuran kinerjanya. VBM

memiliki dua elemen penting yaitu penciptaan nilai bagi pemegang saham

sebagai tujuan utama perusahaan dan VBM sebagai ukuran kinerja internal

perusahaan sehingga dapat memotivasi manajemen untuk meningkatkan

kinerjanya tersebut. Penerapan VBM dalam manajemen dapat

mencerminkan kinerja dan prospek perusahaan di masa mendatang.

Salah satu alat pengukuran kinerja yang berdasarkan VBM adalah

Economic Value Added (EVA). Adanya Economic Value Added (EVA)

menjadi relevan untuk mengukur kinerja yang berdasarkan nilai (value)

karena EVA yang merupakan suatu indikator mengenai adanya penciptaan

nilai dari suatu investasi yang dilakukan oleh pemegang saham perusahaan.

EVA yang dipopulerkan dan dipatenkan oleh Stewart & Company ini

menghitung economic profit dan bukan accounting profit. Pada dasarnya,

EVA mengukur nilai tambah dalam suatu periode tertentu. Nilai tambah ini

tercipta bila perusahaan memperoleh keuntungan (profit) di atas cost of

capital perusahaan. Secara matematis EVA dihitung dari laba setelah pajak

dikurangi dengan cost of capital tahunan. Jika EVA positif, menunjukkan

perusahaan telah menciptakan kekayaan. Oleh karena itu metode EVA dapat

menjadi alternatif penilaian kinerja keuangan perusahaan, karena salah satu

hal yang menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi adalah kinerja

perusahaan.

1.2. Perumusan Masalah

Krisis keuangan global menyebabkan ambruknya bursa saham dunia,

hal ini berimbas kepada melemahnya saham-saham di BEI termasuk sektor

otomotif. Akibatnya banyak investor yang menjual sahamnya dan tidak

berani melakukan aksi borong terhadap saham-saham di BEI, karena takut

terkena dampak dari perlambatan ekonomi dunia.

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Investor akan selalu memperhatikan seberapa besar risiko yang

dihadapi dan seberapa besar tingkat pengembalian yang dapat diharapkan dari

investasi tersebut. Untuk itu para manajer harus bisa membujuk para investor

untuk menanamkan modalnya dan meyakinkan investor bahwa dana yang

ditanamkan akan lebih produktif dan menguntungkan bila ditanam pada

perusahaan mereka.

Perusahaan otomotif yang terpilih dalam indeks kompas 100

merupakan perusahaan yang memiliki keunggulan yang lebih dibanding

perusahan lain yang tidak masuk ke dalam indeks kompas 100, akan tetapi

hal ini tidak tidak terlalu berpengaruh, karena seperti diuraikan di atas, indeks

ini bisa saja berbeda dengan IHSG atau dengan indeks yang lain, sehingga

diperlukan adanya pengukuran kinerja terhadap masing-masing perusahaan.

Dengan adanya metode EVA diharapkan dapat membantu para investor

dalam memilih perusahaan otomotif mana yang dapat memberikan nilai bagi

pemegang sahamnya.

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1. Bagaimanakah kinerja keuangan perusahaan otomotif yang tercatat dalam

indeks kompas-100?

2. Apakah berinvestasi pada perusahaan otomotif menarik bagi investor?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengevaluasi kinerja saham otomotif yang tercatat dalam indeks kompas-

100 di BEI dengan menggunakan metode EVA.

2. Memberikan referensi bagi investor dalam berinvestasi pada saham-saham

otomotif.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

a. Bagi investor

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Memberikan informasi dan pengetahuan sehingga mereka dapat

memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan ketika

mengambil keputusan investasi di pasar modal.

b. Bagi manajer perusahaan

Memberikan informasi alat pengukuran untuk menilai kinerja perusahaan

maupun unit bisnis.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja

keuangan perusahaan otomotif yang terpilih dalam indeks kompas 100

periode 2007-2008 dengan menggunakan Economic Value Added (EVA).

Perusahaan otomotif yang diteliti adalah dua perusahaan yang dimuat dalam

indeks kompas 100 adalah PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), dan PT

Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA).

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Otomotif

Industri otomotif adalah kegiatan merancang, mengembangkan,

memproduksi, memasarkan, dan menjual kendaraan bermotor. Pada tahun

2007, lebih dari 73 juta kendaraan bermotor, termasuk mobil dan kendaraan

komersial diproduksi ke seluruh dunia. Sejumlah 71,9 juta mobil baru dijual

ke seluruh dunia, 22,9 juta ke Eropa, 21,4 juta di Asia-Pasifik, 19,4 juta ke

Amerika Serikat dan Canada, 4,4 juta di Amerika Latin, 2,4 di Timur Tengah

dan 1,4 juta di Afrika. Pada akhir tahun 2008, sebagai akibat dari krisis

ekonomi global, industri otomotif di seluruh dunia melemah sebagai akibat

tingginya harga BBM tidak terkecuali di Indonesia. Akibat meningkatnya

harga minyak, industri seperti otomotif mengalami tekanan harga dari

ongkos bahan mentah dan juga menghadapi persaingan luar dari sektor

transpor umum, karena konsumen mengevaluasi kembali penggunaan

kendaraan pribadi mereka (id.wikipedia.org, 2009).

2.2. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu laporan yang diterbitkan setiap tahun

oleh perusahaan kepada pemegang saham. Laporan keuangan berisi

informasi tentang prestasi perusahaan di masa lampau dan dapat memberikan

petunjuk untuk penetapan kebijakan di masa yang akan datang (Weston dan

Thomas, 1990).

Menurut Nordiawan (2006), laporan keuangan disusun untuk

menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh

transaksi yang dilakukan entitas pelaporan selama satu periode pelaporan.

Laporan keuangan dalam lingkungan sektor publik ini memegang peranan

penting dalam rangka menciptakan akuntabilitas sektor publik. Informasi

keuangan ini berfungsi sebagai dasar pertimbangan dalam proses

pengambilan keputusan. Pada umumnya, beberapa laporan keuangan tersebut

antara lain :

1. Neraca atau laporan posisi keuangan

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

2. Laporan operasi laporan aktivitas atau laporan realisasi anggaran

3. Laporan arus kas

4. Laporan perubahan ekuitas

5. Catatan atas laporan keuangan

2.3. Economic Value Added (EVA)

EVA merupakan salah satu alat pengukuran kinerja perusahaan yang

dipopulerkan oleh G. Bennet Stewart dan Joel M. Stern pada tahun 1991.

Keduanya merupakan analis keuangan dari perusahaan konsultan Stern

Stewart and Co. EVA didasarkan pada gagasan keuntungan ekonomis

sebagai residual income yang menyatakan bahwa kekayaan dalam suatu

perusahaan hanya diciptakan pada saat perusahaan mampu menutup biaya

operasi dan biaya modal (Tunggal, 2008).

Menurut Young dan O’Byrne (2001), EVA sebagai penengah antara

pengukuran nilai dan kinerja perusahaan. EVA mengukur pertambahan nilai

yang dihasilkan oleh manajemen berkaitan dengan usaha manajemen untuk

meningkatkan kemakmuran pemegang sahamnya. EVA yang dipopulerkan

dan dipatenkan oleh Stewart & Company ini menghitung economic profit

dan bukan accounting profit. Pada dasarnya, EVA mengukur nilai tambah

dalam suatu periode tertentu. Nilai tambah ini tercipta bila perusahaan

memperoleh keuntungan (profit) di atas cost of capital perusahaan. Secara

matematis EVA dihitung dari laba setelah pajak dikurangi dengan cost of

capital tahunan. Jika EVA positif, menunjukkan perusahaan telah

menciptakan kekayaan.

EVA mengukur nilai-tambah perusahaan dengan menghitung seluruh

biaya modal, baik setoran modal yang berasal dari pemegang saham maupun

dari pinjaman, atau risiko yang dihadapi perusahaan dalam melakukan

investasi. Perusahaan baru dikatakan mampu memberikan nilai-tambah bagi

pemegang saham bila keuntungan (return) yang dihasilkan lebih tinggi dari

biaya modal.

Menurut Young dan O’Byrne (2001) sebagai alat pengukur kinerja,

EVA memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan metode yang

lain, yaitu:

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

1. EVA memiliki peran penting sebagai suatu sistem yang berbasis pada

value compensation dan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan

utamanya, yaitu menciptakan nilai untuk pemegang saham.

2. EVA menjembatani konflik yang terjadi antara manajer dengan

perusahaan berkaitan dengan pemberian bonus. EVA menyediakan

insentif bagi manajer yang berperan mencari dan mengimplementasikan

investasi yang menciptakan nilai.

3. EVA merupakan alat komunikasi yang efektif dalam penciptaan nilai

dengan melibatkan semua elemen di dalam organisasi untuk ikut berperan

serta.

4. EVA merupakan kerangka kerja manajemen yang mencakup berbagai

fungsi, seperti perencanaan strategis (strategic planning), pengukuran

kinerja (performance measurement), serta komunikasi internal maupun

eksternal (internal/eksternal communication).

Menurut Keys et al. dalam Widyakusuma (2007) secara umum ada

beberapa keterbatasan dari metode EVA yaitu:

1. Penghitungan EVA terlalu kompleks.

2. EVA mudah untuk dimanipulasi, karena perhitungan EVA berdasarkan

pada metode accrual accounting. Hal ini berarti EVA menjadi bias, karena

metode accrual accounting tersebut banyak menggunakan model estimasi,

seperti tarif depresiasi, cadangan kerugian piutang, dan tarif amortisasi.

3. EVA merupakan pengukuran kinerja jangka pendek. Komponen -

komponen untuk menghitung EVA seperti income dan capital merupakan

pengukuran kinerja jangka pendek. Pengukuran kinerja jangka pendek

lebih mudah untuk dimanipulasi yang akan mempengaruhi kinerja jangka

panjang.

4. EVA mendorong perusahaan untuk melakukan investasi dengan biaya

modal yang rendah. Investasi yang demikian umumnya memiliki risiko

yang kecil, sehingga secara tidak langsung EVA mendorong perusahaan

untuk menghindari risiko padahal sebagian inovasi-inovasi dalam bisnis

memiliki risiko yang sangat tinggi.

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

5. Pada kenyataannya EVA tidak mengukur economic value maupun

economic profit sebagaimana yang dikatakan oleh Stern Stewart.

Meskipun economic value secara konsep hampir sama dengan economic

profit tetapi pada praktiknya keduanya berbeda.

6. Tidak adanya konsistensi dalam mendefinisikan EVA, NOPAT, atau

Capital.

Dalam analisis EVA terdapat lima langkah utama yang perlu

dilakukan dalam mengukur nilai, yaitu :

1. Menghitung laba operasi bersih sesudah pajak (Net Operating Profit After

Tax/NOPAT).

2. Menghitung biaya modal yang di investasikan (Invested Capital/IC).

3. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (Weight Average Cost of

Capital/WACC) dari seluruh komposisi modal perusahaan.

4. Menghitung biaya modal perusahaan yang terdiri dari beberapa sumber

pembiayaan.

5. Menghitung Economic Value Added (EVA).

2.3.1. Laba Operasi Bersih Setelah Pajak (Net Operation Profit Ater Tax

/NOPAT)

Menurut Tunggal (2008), NOPAT merupakan laba yang

diperoleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan.

Besarnya NOPAT tidak dipengaruhi oleh struktur modal perusahaan

karena diasumsikan restrukturisasi keuangan tidak akan memberi

dampak pada profitabilitas ataupun risiko bisnis yang ada sekarang.

Dengan kata lain, perusahaan yang membiayai bisnisnya dari utang

atau modal sendiri, nilai NOPAT akan selalu identik.

2.3.2. Modal yang di Investasikan (Invested Capital/IC)

Modal yang diinvestasikan merupakan jumlah seluruh keuangan

perusahaan, terlepas dari kewajiban jangka pendek, passiva yang tidak

menangung bunga (non interest bearing liabilities), dan pajak yang

akan jatuh tempo (accrued taxes). Modal yang di investasikan sama

dengan jumlah ekuitas pemegang saham, seluruh hutang jangka

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

pendek dan jangka panjang yang menanggung bunga, hutang dan

kewajiban jangka panjang lainnya (Young and O’byrne, 2001).

2.3.3. Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang (WACC)

WACC adalah biaya ekuitas dan biaya hutang masing-masing

dikalikan dengan persentase ekuitas dan hutang dalam struktur modal

perusahaan. Karena biaya bunga (interest) dapat dikurangkan dari

penghasilan dalam rangka menentukan pendapatan kena pajak (interest

on debt is tax deductible), maka cost of debt dalam perhitungan

WACC adalah after-tax cost of debt (Utomo, 1999).

Menurut Young and O’byrne (2001), dalam menghitung WACC

suatu perusahaan perlu mengetahui ;

1. Jumlah utang dalam struktur modal

2. Jumlah ekuitas dalam struktur modal

3. Biaya utang

4. Tingkat pajak

5. Biaya ekuitas

Keseluruhan komponen tersebut dapat diformulasikan sebagai

berikut :

eedd WKWtKWACC 1 ……………………………….(1)

Dimana :

Kd : Biaya utang jangka panjang

t : Tingkat pajak perusahaan

Wd : Proporsi utang dalam struktur modal

Ke : Biaya pengembalian saham

We : Proporsi saham dalam struktur modal

Biaya penggunaan modal yang diukur melalui pendekatan

WACC akan berubah apabila terjadi perubahan struktur modal ataupun

perubahan biaya dari masing-masing komponen tersebut. Selama

struktur modal dan biaya masing-masing komponen dapat

dipertahankan maka tingkat biaya penggunaan modal akan tetap

meskipun modal yang digunakan berubah.

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

2.3.4. Biaya Modal

Biaya modal (Cost Of Capital) menunjukkan besarnya

kompensasi atau pengembalian modal yang dituntut oleh investor atas

modal yang diinvestasikan di perusahaan. Biaya modal merupakan

suatu biaya kesempatan yang mencerminkan pengembalian yang

diharapkan investor dari investasi lain dengan risiko yang serupa

(Young and O’byrne, 2001).

Menurut Utomo (1999) Biaya modal atau cost of capital adalah

tingkat pengembalian minimum yang diharapkan oleh pemegang

saham (pemilik) perusahaan dalam investasinya. Untuk praktisi bidang

keuangan, istilah cost of capital ini digunakan:

1. Sebagai tarif diskonto (discount rate) untuk membawa arus kas

masa mendatang suatu proyek ke nilai sekarang (present value).

2. Sebagai tarif minimum yang diinginkan untuk menerima project

baru.

3. Sebagai biaya modal (capital charge) dalam perhitungan Economic

Value Added.

4. Sebagai bandingan (benchmark) untuk menaksir tarif biaya pada

modal yang digunakan Cost of capital sangat dipengaruhi oleh

hubungan antara risiko (risk) dan tingkat pengembalian (return),

dimana semakin besar risiko yang ditanggung oleh investor

semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang dikehendaki

sebelum nilai tambah dapat diciptakan dan semakin tinggi biaya

modal yang timbul.

Menurut Sartono (1997) model yang dipergunakan untuk

menghitung biaya modal meliputi biaya utang, biaya saham biasa dan

biaya saham preferen.

1. Biaya Utang

Biaya utang merupakan besarnya tingkat keuntungan yang

diminta oleh investor (pemilik dana). Besarnya tingkat keuntungan

yang diminta investor tersebut adalah sama dengan tingkat bunga

yang menyamakan present value penerimaan di masa datang yang

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

berupa bunga dan pembayaran pokok pinjaman dengan dana yang

diberikan saat ini (Sartono, 1997). Karena pembayaran bunga

mengurangi pajak, maka biaya utang setelah pajak harus

disesuaikan dengan faktor koreksi (1-t).

2. Biaya Saham Biasa

Saham biasa merupakan sumber dana yang paling berisiko

dibanding dengan sumber dana lain, hal ini disebabkan karena

pembayaran dividen kepada pemegang saham biasa dibayarkan

setelah pembayaran bunga dan dividen saham preferen. Seperti

halnya biaya modal yang berasal dari biaya utang dan saham

preferen, biaya saham biasa adalah sebesar tingkat keuntungan

yang disyaratkan investor saham biasa.

Menurut Keown (2004), terdapat dua metode untuk

mengestimasi tingkat pengembalian yang disyaratkan pemegang

saham biasa, yaitu :

a) Model pertumbuhan deviden

Pendekatan ini dipakai bila pertumbuhan deviden dan

pendapatan perusahaan akan tumbuh pada tingkat yang konstan.

Rumusnya adalah:

)2.(............................................................gPo

DiKs

Dimana,

Ks = Harga saham biasa

Di = Deviden tahun ke-i

Po = Nilai harga saham biasa

g = Tingkat pertumbuhan yang diharapkan

b) Penetapan harga aktiva modal (Capital Asset Pricing

Model/CAPM)

CAPM merupakan pernyataan mengenai hubungan antara

pengembalian yang diharapkan dan risiko, dimana risiko sistematis

untuk aset yang berisiko. Risiko sistematis merupakan risiko yang

terjadi karena faktor perubahan pasar secara keseluruhan.

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Menurut Keown (2004), CAPM memberikan dasar untuk

menentukan harapan investor atau tingkat pengembalian hasil dari

investasi saham biasa. Model ini tergantung pada tiga hal :

1. Tingkat bebas risiko.

2. Risiko sistematis dari pengembalian atas saham biasa

dibandingkan dengan pengembalian atas pasar secara

keseluruhan atau koefisien beta saham.

3. Premi risiko pasar yang setara dengan perbedaan tingkat

pengembalian yang diharapkan atas surat berharga rata-rata

dikurangi tingkat bebas risiko.

Young and O’byrne (2001), menjelaskan bahwa CAPM

dikembangkan secara independen oleh Professor William Sharpe

dari Universitas Standford dan John Lintner dari Universitas

Harvard, menarik sumbangsih sebelumnya terhadap teori keuangan

oleh James Tobin dan Harry Markowits. CAPM merupakan model

pengharapan yang berdasarkan pada apa yang diharapkan investor

akan terjadi dan bukan pada apa yang sudah terjadi.

Rumus dari CAPM dapat dirumuskan sebagai berikut :

E(R) = Rf + βi MRP…………………………………(3)

MRP = Rm – Rf ……………………………………..(4)

Dimana:

E(R) = Harapan pengembalian

Rf = Tingkat pengembalian atas risiko pasar

Βi = Faktor risiko (beta) yang berlaku spesifik untuk perusahaan

MRP = Market Premium Risk

3. Biaya Saham Preferen

Biaya saham preferen adalah tingkat pengembalian yang

diperlukan investor atas perusahaan yang dihitung sebagai deviden

saham preferen dibagi dengan harga penerbitan. Menentukan

biaya saham istimewa begitu sederhana karena kesederhanaan arus

kas yang dibayarkan kepada pemegang saham istimewa (Keown,

2004).

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

2.4. Strategi Perusahaan

Tujuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang sebesar-besarnya

sudah kurang relevan lagi di masa sekarang ini, karena tanggung jawab

perusahaan tidak hanya kepada pemilik saja, tanggung jawab kepada seluruh

stakeholder menjadi sangat penting sehingga hal ini menuntut perusahaan

untuk menimbang semua strategi yang diambil dan dampaknya kepada

stakeholder tersebut. Berdasarkan hal ini maka strategi perusahaan yang

sesuai adalah bagaimana perusahaan mampu menciptakan nilai bagi

pemegang sahamnya. Penciptaan nilai pada suatu perusahaan dapat dicapai

ketika perusahaan menghasilkan tingkat pengembalian di atas biaya

modalnya maka perusahaan mampu meningkatkan nilai pemegang

sahamnya. Penciptaan nilai di dalam suatu perusahaan dapat dirumuskan

sebagai berikut :

EVA = (RONA - WACC) x modal yang di investasikan..................(5)

Dimana,

EVA = Nilai yang diciptakan dalam suatu periode.

RONA = Laba operasi bersih setelah pajak dibagi dengan modal yang di

investasikan.

WACC = Biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan (Young and O’byrne,

2001).

Berdasarkan perumusan di atas, perusahaan dapat melakukan banyak

hal untuk menciptakan nilai tambah, tetapi pada prinsipnya EVA akan

meningkat jika manajemen melakukan satu dari tiga hal berikut (Stewart,

1993 dalam Utomo, 1999):

1. Meningkatkan laba operasi tanpa adanya tambahan modal.

2. Menginvestasikan modal baru ke dalam project yang mendapat return

lebih besar dari biaya modal yang ada.

3. Menarik modal dari aktivitas-aktivitas usaha yang tidak menguntungkan.

Economic Value Added (EVA) juga mendorong manajemen untuk

berfokus pada proses dalam perusahaan yang menambah nilai dan

mengeliminasi aktivitas atau proses yang tidak menambah nilai. Perhitungan

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

EVA suatu perusahaan merupakan proses yang kompleks dan terpadu karena

perusahaan harus menentukan terlebih dahulu biaya modalnya.

2.5. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai analisis kinerja keuangan dengan menggunakan

metode EVA telah dilakukan oleh beberapa peneliti-peneliti terdahulu. Hasil-

hasil yang diperoleh para peneliti tersebut juga bervariasi. Supiani (2005)

melakukan penelitian terhadap perusahaan BUMN yang terdaftar diseleksi di

Bursa Efek Jakarta dari tahun 2003-2004, perusahaan yang diteliti antara lain

PT Aneka Tambang Tbk, PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Rakyat

Indonesia, PT Mandiri Indonesia, PT Indofarma, PT Kimia Farma, PT

Semen Gresik, PT Timah dan PT Telekomunikasi Indonesia. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa dari sepuluh perusahaan yang diteliti dengan

mengunakan EVA tidak ada satupun perusahaan yang memiliki EVA positif.

Hal ini disebabkan biaya saham dan biaya utang yang tinggi sehingga

mempengaruhi tingginya nilai WACC, dengan begitu laba yang diciptakan

tidak mampu menutupi biaya modal yang besar.

Ningrum (2008), melakukan penelitian dengan judul “ Analisis

Kinerja Keuangan Perusahaan Telekomunikasi Go Public dengan Metode

Economic Value Added (EVA)” terhadap perusahaan telekomunikasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang diteliti antara lain PT

Telkom , PT Indosat, PT Excelcomindo Pratama, PT Bakrie Telecom dan PT

Mobile-8. Berdasarkan penelitian pada periode 2002-2007 menunjukkan dari

lima perusahaan yang dianalisis, terdapat satu perusahaan yang konsisten

dengan nilai EVA positif yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM)

sedangkan PT Indosat menjadi urutan kedua setelah PT Telkom karena

dalam historis perusahaan pada tahun 2003 dan 2004 memiliki kinerja yang

baik. Tiga perusahaan yang lain yaitu PT Excelcomindo Pratama Tbk., PT

Bakrie Telecom dan PT Mobile-8 kurang baik untuk berinvestasi karena

memiliki nilai EVA yang negatif sehingga disimpulkan bahwa ketiga

perusahaan belum dapat memberikan nilai lebih bagi pemegang saham. Hal

ini dikarenakan biaya modal yang lebih tinggi dari laba usaha yang

dihasilkan.

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Widyakusuma (2007) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Economic Value Added, residual Income, Operating Cashflow Dan

Operating Income Terhadap Return Saham” terhadap perusahaan manufaktur

dan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2006.

Hasil penelitian menunjukkan variabel EVA mempunyai pengaruh paling

rendah terhadap return saham dibanding dengan variabel RI, CFO, dan OI.

Secara statistik, EVA tidak memiliki pengaruh yang paling tinggi

dibandingkan dengan variabel RI, CFO, dan OI, tetapi bukan berarti bahwa

variabel EVA tidak mempunyai pengaruh sama sekali, hanya saja pengaruh

yang ditimbulkan oleh variabel ini masih relatif kecil.

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

EVA merupakan alat analisis untuk mengukur nilai tambah

perusahaan dengan menghitung seluruh biaya modal, baik setoran modal

yang berasal dari pemegang saham maupun dari pinjaman, atau risiko yang

dihadapi perusahaan dalam melakukan investasi. Perusahaan yang akan

diteliti adalah perusahaan-perusahaan otomotif yang telah tercatat di BEI dan

terpilih dalam indeks kompas 100 periode 2007-2008. Saham-saham

otomotif yang terpilih dalam indeks kompas 100 adalah PT Gajah Tunggal

Tbk (GJTL) dan PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA).

Untuk mengukur kinerja keuangan diperlukan data laporan keuangan

berupa laporan laba-rugi dan neraca. Secara sederhana EVA dapat diketahui

dari NOPAT dikurangi biaya modal. Net Operating After Taxes (NOPAT)

merupakan laba bersih ditambah biaya bunga setelah pajak, sedangkan biaya

modal (Cost Of Capital) menunjukkan besarnya kompensasi atau

pengembalian modal yang dituntut oleh investor atas modal yang

diinvestasikan di perusahaan. Modal (capital) berasal dari dua sumber dana

yaitu ekuitas dan hutang. Nilai NOPAT dapat diperoleh dari laporan

laba/rugi, sedangkan biaya modal dapat diperoleh dari neraca perusahaan.

Setelah diketahui nilai EVA, maka dapat dilihat kinerja perusahaan

baik atau tidak. Nilai tersebut merupakan referensi bagi beberapa pihak yang

berkepentingan, seperti manajer, investor serta stakeholder lainnya untuk

mengambil keputusan. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2008 sampai dengan

April 2008. Lokasi penelitian ini terdiri dari beberapa instansi publik yang

terkait dengan penelitian yaitu : Bursa Efek Indonesia (BEI), Pusat Referensi

Pasar Modal Bursa Efek Indonesia (PRPM-BEI) dan Bank Indonesia (BI).

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

3.3. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

bersifat kualitatif dan kuantitatif dari periode Januari 2007 sampai Desember

2008. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa

laporan keuangan dan gambaran umum perusahaan otomotif yang tercatat di

indeks kompas 100 periode 2007-2008, data bulanan indeks harga saham

masing-masing perusahaan yang terdaftar di BEI, Indeks Harga Saham

Perusahaan otomotif go publik (dimuat dalam indeks kompas 100)

Pasar modal

Laporan keuangan

Biaya Hutang Modal yang diinvestasikan

Economic Value Added(EVA)

Investor

Laporan Laba Rugi.

Biaya saham

Biaya modal rata-rata Tertimbang (WACC)

Net Operating After Tax (NOPAT)

Biaya modal (capital charge)

Neraca

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Gabungan (IHSG) bulanan dari tahun 2007 hingga 2008, tingkat suku bunga

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) per satu bulanan dari tahun 2007 sampai

2008. Sebagai data penunjang yang digunakan adalah data yang relevan

dengan penelitian yang diperoleh dari literatur, koran, jurnal, majalah,

laporan penelitian, dan media elektronik.

3.4. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan setelah data di lapangan terkumpul.

Dalam penelitian ini, data-data yang diolah berasal dari data sekunder.

Menurut Nazir (2005), analisis data merupakan bagian yang sangat penting

dalam metode ilmiah, karena dengan analisislah data tersebut dapat diberi

arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan kalkulator dan perangkat

lunak Ms Excel 2003. Alat analisis yang digunakan dalam mengolah data

dalam penelitian ini adalah analisis Economic Value Added (EVA).

EVA merupakan alat analisis untuk mengukur kinerja perusahaan

dengan menghitung laba operasi setelah pajak dikurangi dengan total biaya

modal. Langkah-langkah dalam perhitungan analisis EVA adalah sebagai

berikut :

1. Menghitung tingkat pengembalian dari masing-masing saham yang

didefinisikan sebagai rata-rata dari keuntungan modal yaitu selisih antara

harga saham bulan ini dengan harga saham bulan sebelumnya. Rumusnya

adalah:

)6........(..................................................1

Iit

tititit P

DPPR

Dimana:

Rit = Tingkat pengembalian saham perusahaan bulan ke-t

Pit = Harga saham perusahaan perlembar bulan ke-t

Pit-1 = Harga saham perusahaan perlembar bulan ke-t-1

Dt = Deviden pada bulan ke-t

2. Menghitung tingkat pengembalian pasar bulanan dan tingkat

pengembalian rata-rata pasar. Rumusnya adalah:

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

)8......(............................................................

)7....(..................................................

1

1

1

N

RRE

IHSG

IHSGIHSGR

n

tmt

m

t

ttmt

Dimana:

Rmt = Tingkat pengembalian pasar pada bulan ke-t

IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan bulan ke-t

IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan bulan ke t-1

E(Rm) = Tingkat pengembalian rata-rata pasar yang diharapkan dalam satu bulan.

N = Jumlah pengamatan dalam satu tahun (N=12)

3. Menghitung risiko masing-masing saham yang ditunjukkan oleh beta

usaha (β). Beta dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

)11.......(..................................................

1

)10.....(........................................

)9......(......................................................................

2

2

1

2

n

RR

m

n

RRRRim

m

imi

n

mmt

n

tmmttit

Dimana:

σim = Kovarian tingkat pengembalian saham i dengan tingkat pengembalian pasar

σ2m = Varian tingkat pengembalian pasar.

4. Menentukan tingkat bunga bebas risiko (Rf). Tingkat bunga bebas risiko

adalah tingkat suku bunga investasi yang dapat diperoleh investor tanpa

menanggung risiko. Tingkat bunga bebas risiko yang digunakan adalah

tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

5. Menghitung biaya ekuitas atau Modal Sendiri. Rumusnya:

E(R)/Ke = Rf + β(Rm – Rf) ………..... …………………..(12)

MRP = Rm – Rf ……………….……………………….... (13)

Dimana:

E(R) = Harapan pengembalian

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Rf = Tingkat pengembalian bebas risiko

Rm = Tingkat pengembalian atas risiko pasar

β = Faktor risiko (beta) yang berlaku untuk perusahaan

MRP = Market Premium Risk (Premi Risiko Pasar)

6. Perhitungan biaya utang, dengan rumus:

Kd = kd x (1-t) ………………….. …………………….(14)

Dimana:

kd = Beban bunga dibagi jumlah utang jangka panjang

1-t = Faktor koreksi

7. Menghitung biaya atas modal dengan metode Weighted Average Cost of

Capital / WACC. Rumusnya adalah:

WACC = kd (1-t) Wd + Ke We ……………………... (15)

Dimana:

Kd = Biaya utang jangka panjang

Ke = Biaya pengembalian saham

Wd = Proporsi utang dalam struktur modal

We = Proporsi saham dalam struktur modal

t = Tingkat pajak perusahaan

8. Perhitungan NOPAT (Net Operating Profit After Tax). Rumusnya adalah:

NOPAT = Laba Bersih + Beban Bunga ……………(16)

Dimana:

Beban Bunga = biaya bunga yang harus dibayar oleh perusahaan

9. Perhitungan EVA. Rumusnya:

EVA = NOPAT – Biaya Modal …………………… (17)

Dimana:

Biaya modal = WACC x modal yang diinvestasikan

Kinerja keuangan perusahaan melalui EVA, untuk menentukan

strategi yang dapat dijalankan agar kinerja keuangan lebih baik, dinilai

dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika EVA > 0, maka terjadi proses nilai tambah perusahaan, kinerja

perusahaan baik. Ini bermakna laba yang tersedia mampu melebihi

harapan investor, perusahaan dapat mengembalikan pinjaman kreditur

serta dapat menganggarkan pemberian bonus kepada karyawan.

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

2. Jika EVA = 0, maka menunjukan posisi impas perusahaan. Ini bermakna

laba yang tersedia impas untuk memenuhi harapan kreditur dan investor.

3. Jika EVA < 0, hal itu berarti total modal perusahaan lebih besar daripada

laba operasi setelah pajak yang diperolehnya, sehingga kinerja

perusahaan tersebut tidak baik. Ini bermakna di dalam perusahaan tidak

terjadi nilai tambah, laba yang tersedia tidak mampu memberikan

pengembalian setimpal dengan yang ditanam investor.

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Perusahaan

4.1.1. PT Multistrada Arah Sarana Tbk,

1. Pendirian dan Informasi Umum

PT Multistrada Arah Sarana Tbk (Perusahaan) didirikan di

Indonesia pada tanggal 20 Juni 1988 dengan nama PT Oroban

Perkasa dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam

Negeri No. 6 tahun 1968. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-

8932.HT.01.01-TH.88 tanggal 20 September 1988, serta

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41.

Berdasarkan perubahan anggaran dasar perusahaan yang telah

disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam

surat keputusannya No. C-01973 HT.01.04.TH.2005 tertanggal 25

Januari 2005, yang diumumkan dalam Berita Negara Republik

Indonesia No. 26 tanggal 1 April 2005, nama Perusahaan berubah

dari PT Multistrada Arah Sarana menjadi PT Multistrada Arah

Sarana Tbk.

Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali

perubahan, perubahan terakhir pada tanggal 15 Juli 2008 dengan

Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 26 mengenai perubahan

penyesuaian seluruh anggaran dasar perseroan dengan ketentuan

Undang-undang Perseroan Terbatas yang baru dan peraturan Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-

LK”). Perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat

Keputusan No. AHU-49709.AH.01.02.TH.2008 tanggal 11 Agustus

2008. Sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah menjalankan

usaha di bidang industri ban yang mencakup usaha pembuatan ban

untuk semua jenis kendaraan bermotor.

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Perusahaan saat ini bergerak dalam bidang industri

pembuatan ban luar kendaraan bermotor roda empat atau lebih.

Pada tahun 2008, perusahaan memiliki kapasitas produksi tahunan

sebanyak 4.725.000 ban mobil dan 1.820.000 ban motor, hasil

produksi perusahaan tersebut dipasarkan di dalam dan di luar

negeri, termasuk Timur Tengah, Eropa, Australia, Afrika, Asia dan

Amerika. Perusahaan Multistrada ini terletak di Jl. Raya

Lemahabang Km 58,3, Cikarang Timur, Jawa Barat.

Perusahaan menyerahkan surat pernyataan pendaftaran

untuk penawaran umum efek perusahaan kepada Badan Pengawas

Pasar Modal (BAPEPAM) pada tanggal 18 Maret 2005. Pada bulan

Juni 2005, perusahaan melakukan penawaran umum perdana

sebanyak 1.000.000.000 saham baru kepada masyarakat dengan

nilai nominal Rp 140 per saham dengan harga penawaran awal

sebesar Rp 170 per saham. Pada bulan Juni 2007, perusahaan

melakukan penawaran umum terbatas I dalam rangka penerbitan

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah

2.622.375.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 140 per saham

yang ditawarkan dengan harga Rp 200 dan sejumlah 440.559.000

waran seri I yang akan diterbitkan menyertai saham baru hasil

pelaksanaan HMETD tersebut yang diberikan secara cuma-cuma

sebagai insentif bagi pemegang saham perusahaan atau pemegang

HMETD yang melaksanakan HMETD.

Saat ini kepemilikan saham Multistrada kebanyakan

dimiliki oleh investor asing seperti PVP XVIII PTE LTD yang

merupakan pengendali saham sebesar 26,1 persen, dan saham yang

dimiliki publik kurang dari 5 persen jumlah saham berjumlah 45,67

persen. Untuk lebih jelasnya kepemilikan saham Multistrada dapat

dilihat pada Tabel 1.

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Tabel 1. Kepemilikan saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk Periode 2008.

Nama Status Periode ∑ % sahamPrudent Capital Limited (Singapura)

Bukan PemegangSaham Pengendali

08-2008 15,92%

PVP XVIII PTE LTD (Malaysia)

Pemegang Saham Pengendali

08-2008 26,1%

Credit Suisse Securities (EURO)

Bukan Pemegang Saham Pengendali

08-2008 6,21%

The Bank Of New York As Custod

Bukan Pemegang Saham Pengendali

08-20086,1%

MasyarakatPemegang saham dibawah 5%

08-2008 45,67%

Sumber : BEI, 2008.

Visi dari perusahaan Multistrada adalah menjadi produsen

ban berkelas dunia. Untuk mendukung visi ini, perusahaan

memusatkan perhatian dengan memaksimalkan kepuasan pelanggan

serta menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi dan harga

yang kompetitif, selain itu perusahaan juga terus memaksimalkan

nilai-nilai bagi para pemegang saham.

Perusahaan mempunyai komitmen penuh untuk

menyediakan pelayanan yang terbaik dan produk-produk yang

berkualitas tinggi untuk para pelanggan, dengan tidak

menggunakan bahan baku di bawah standar, tidak memproduksi

dan mengirimkan produk yang tidak memenuhi standar kualitas.

Selain itu perusahaan mempunyai komitmen untuk melaksanakan

tata kelola perusahaan yang baik, dengan menekankan kepada para

karyawan pentingnya menerapkan prinsip etika tinggi, serta terus

menjaga kesehatan dan keselamatan kerja melalui cara kerja yang

baik dan pengawasan mutu yang tinggi serta berusaha keras untuk

meningkatkan kesejahteraan dan standar kehidupan bagi seluruh

karyawan.

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

2. Karyawan, Direktur dan Komisaris

Berdasarkan laporan perusahaan, susunan anggota dewan

komisaris dan direksi perusahaan per 31 Desember 2008 adalah :

a. Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Eugene Cho Park

Komisaris Independen : Uthan M. Arief Sadikin

Komisaris Independen : Mulyo Sutrisno

Komisaris Independen : Juanto Salim

Komisaris : Andi Solaiman

b. Dewan Direksi

Presiden Direktur : Pieter Tanuri

Direktur : Ir. Sukarman

Direktur : Yohanes Ade Bunian Moniaga

Direktur : Hartono Setiabudi

Jumlah karyawan perusahaan per 31 Desember 2008

adalah 860 karyawan tetap.

3. Kondisi Keuangan

Periode Desember 2008 PT Multistrada mengalami

penambahan aktiva sebesar 32,23 persen atau setara dengan Rp

579.851.809.525, dari tahun 2007 total aktiva sebesar Rp

1.799.172.358.609 meningkat menjadi Rp 2.379.024.168.134 pada

tahun 2008. Penambahan total aktiva ini terjadi karena adanya

peningkatan aktiva lancar dan aktiva tidak lancar pada tahun 2008.

Aktiva lancar meningkat tajam pada tahun 2008 yaitu sebesar 73,71

persen sedangkan aktiva tidak lancar naik sebesar 22,05 persen.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Tabel 2. Ringkasan neraca PT Multistarada Arah Sarana Tbk, periode 31 Desember 2008 dan 2007. (dalam Rupiah)

Komponen 2007 2008Aktiva lancar 354.388.531.257 615.608.566.102Aktiva tidak lancar 1.444.783.827.352 1.763.415.602.032Total aktiva 1.799.172.358.609 2.379.024.168.134Kewajiban lancar 268.270.762.076 688.819.526.603Kewajiban tidak lancar 242.959.855.517 405.408.182.337Total kewajiban 511.230.617.593 1.094.227.708.940Ekuitas 1.287.941.741.016 1.284.796.459.194Total ekuitas dan kewajiban

1.799.172.358.609 2.379.024.168.134

Total kewajiban PT Multistrada mengalami peningkatan

yang tinggi pada tahun 2008 yaitu sebesar 114,04 persen setara

dengan Rp 579.851.809.525, dari tahun 2007 total kewajiban

perusahaan sebesar Rp 511.230.617.593 menjadi Rp

1.094.227.708.940 pada tahun 2008. Penambahan total kewajiban

yang tinggi ini terjadi karena adanya peningkatan yang cukup

signifikan pada kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar,

dengan masing-masing kenaikannya adalah 156,76 persen untuk

kewajiban lancar dan 66,86 persen untuk kewajiban tidak lancar.

Tabel 3. Ringkasan laporan laba/rugi PT Multisrada Arah Sarana Tbk, 2007-2008. (dalam Rupiah)

Komponen 2007 2008Penjualan bersih 898.334.865.525 1.333.604.315.215Beban penjualan dan usaha

807.656.185.477 1.157.199.368.957

Laba/rugi usaha 90.678.680.048 176.404.946.258Pendapatan/Beban lain-lain

(47.102.176.788) (169.911.635.431)

Laba/rugi sebelum pajak

43.576.503.260 6.493.310.827

Beban pajak (14.372.007.477) (3.519.779.899)Laba/rugi bersih 29.204.495.783 2.973.530.928

Laba bersih yang dihasilkan PT Multistrada pada akhir

tahun 2008 mengalami penurunan yang cukup drastis yaitu sebesar

89,82 persen atau senilai dengan Rp 26.230.964.855 dari Rp

29.204.495.783 pada tahun 2007 menjadi Rp 2.973.530.928 pada

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

akhir 2008. Penurunan ini terjadi karena adanya kenaikan yang

sangat tinggi pada beban lain-lain sebesar dua kali lipatnya dari

tahun sebelumnya yaitu 260,73 persen. Kenaikan beban tersebut

dikarenakan adanya kerugian bersih selisih kurs pada tahun 2008

yaitu sebesar Rp 118.533.506.379, sehingga mengurangi laba usaha

perusahaan.

4.1.2. PT Gajah Tunggal Tbk

1. Pendirian dan Informasi Umum

PT Gajah Tunggal Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan

akta notaris No. 54 tanggal 24 Agustus 1951 dari Raden Meester

Soewandi, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya

No. J.A.5/69/23 tanggal 29 Mei 1952 serta diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 5 Agustus 1952.

Anggaran dasar perusahaan telah disesuaikan dengan Undang-

Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, dengan

akta No. 13 tanggal 22 November 2007 dari Amrul Partomuan

Pohan SH, Lex Legibus Magister notaris di Jakarta dan telah

memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-

06556.HT.01.04-TH.2007 tanggal 13 Desember 2007. Perusahaan

mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1953.

Perusahaan Gajah Tunggal terletak di Wisma Hayam

Wuruk, Lantai 10 Jl. Hayam Wuruk 8, Jakarta, dengan pabrik

berlokasi di Tangerang dan Serang. Perusahaan Gajah Tunggal

bergerak dalam bidang otomotif khususnya dalam pembuatan ban

kendaraan bermotor. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar

perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi bidang

industri pembuatan barang-barang dari karet, termasuk ban dalam

dan luar segala jenis kendaraan, barang atau alat. Hasil produksi

perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, termasuk ke

Amerika Serikat, Asia, Australia dan Eropa.

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Tanggal 15 Maret 1990, Perusahaan memperoleh

pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar

Modal/Bapepam (sekarang menjadi Badan Pengawas Pasar Modal

dan Lembaga Keuangan - Bapepam-LK) dengan suratnya No. SI-

087/SHM/MK.10/1990 untuk melakukan Penawaran Umum atas

20.000.000 saham perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 8

Mei 1990, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.

Pada tanggal 21 Januari 1994, perusahaan memperoleh pernyataan

efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam-LK) dengan

suratnya No.S-115/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum

terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

(HMETD)sebesar 198.000.000 saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya

(sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 11 Februari 1994.

Pada tanggal 24 September 1996, Perusahaan memperoleh

pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam- LK)

dengan suratnya No. S-1563/PM/1996 untuk melakukan penawaran

umum terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

sebesar 792.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada

Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 16

Oktober 1996. Pada tanggal 21 Nopember 2007, perusahaan

memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan

suratnya No. S-5873/BL/2007 untuk melakukan Penawaran umum

terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar

316.800.000 saham. Pada tanggal 31 Desember 2008, seluruh

saham Perusahaan atau sejumlah 3.484.800.000 lembar saham telah

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Saat ini kepemilikan saham terbesar Gajah Tunggal adalah

Denham Pte Limited sebesar 27,9 persen, dan saham yang dimiliki

publik dibawah 5 persen berjumlah 64.967 persen. Sisanya dimiliki

oleh beberapa investor yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Tabel 4. Kepemilikan saham PT Gajah Tunggal Tbk, periode 2008.

Nama Status Periode ∑ % sahamGlobal Union Fiber Investment

Bukan Pemegang Saham Pengendali

06-2008 7,13%

Compagnie Financiere Michelin

Bukan Pemegang Saham Pengendali

06-2008 10%

Lightspeed Resoueces Limited

Bukan Pemegang Saham Pengendali

06-2008 19,854%

Denham PTE LTDPemegang Saham Pengendali

06-2008 27,9%

Irene Chan Direksi 06-2008 0,003%Chan Siew Choong Direksi 06-2008 0,08%

Publik Pemegang saham dibawah 5%

06-2008 64.967%

Sumber: BEI, 2008

Visi dari perusahaan Gajah Tunggal ini adalah Menjadi

Good Corporate Citizen dengan posisi keuangan yang kuat,

pemimpin pasar di Indonesia, dan menjadi perusahaan dengan

reputasi global sebagai produsen ban yang berkualitas. Untuk

mencapai visi tersebut perusahaan mempunyai misi menjadi

produsen yang memimpin dan terpercaya sebuah portofolio produk

ban yang optimal, dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang

unggul di saat yang sama terus meningkatkan ekuitas merek

produk, melaksanakan tanggung jawab sosial, dan memberikan

profitabilitas/hasil investasi kepada para pemegang saham serta

nilai tambah untuk semua stakeholder perusahaan.

2. Karyawan, Direktur dan Komisaris

Susunan dewan komisaris dan direksi perusahaan Gajah

Tunggal per 31 Desember 2008 adalah :

a. Dewan Komisaris :

Presiden Komisaris : Dibyo Widodo

Wakil Presiden Komisaris : Mulyati Gozali

Komisaris : Gautama Hartarto

Komisaris : Sean Gustav Standish Hughes

Komisaris Independen : Howell Rembrandt Pickett Keezell

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Komisaris Independen : Sunaria Tadjuddin

Komisaris Independen : Sang Nyoman Suwisma

b. Direksi perusahaan

Presiden Direktur : Christopher Chan Siew Choong

Wakil Presiden Direktur : Budhi Santoso Tanasaleh

Direktur : Tan Enk Ee Directors

Direktur : Irene Chan

Direktur : Catharina Widjaja

Direktur : Hendra Soerijadi

Direktur : Kisyuwono

Direktur : Lin Jong Jeng

Direktur Tidak Terafiliasi : Veli Ilmari Nikkari

Jumlah karyawan perusahaan per tanggal 31 Desember 2008

adalah 11.331 orang.

3. Anak Perusahaan

GT 2005 Bonds B.V. ("GTBonds")

Anak perusahaan yang bertempat di Belanda ini bergerak dalam

perdagangan umum dan keuangan.

PT Prima Sentra Megah (PSM)

Perusahaan ini bertempat di Jakarta dan bergerak dalam bidang

perdagangan umum.

GTT Netherlands B.V. ("GTTN")

Perusahaan yang bertempat di Belanda ini mempunyai jenis

usaha dalam bidang Perdagangan umum dan keuangan.

4. Kondisi Keuangan Perusahaan

Pada periode Desember 2008 total aktiva perusahaan

meningkat sebesar 3,06 persen atau setara dengan Rp

258.866.000.000, dari tahun 2007 sebesar Rp 8.454.693.000.000

meningkat menjadi Rp 8.713.559.000.000 pada akhir tahun 2008.

Penambahan total aktiva ini terjadi karena adanya peningkatan yang

cukup signifikan dari aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Tabel 5. Ringkasan neraca PT Gajah Tunggal Tbk, Periode 2007-2008. (dalam jutaan Rupiah)Komponen 2007 2008

Aktiva lancar 3.044.711 3.359.456Aktiva tidak lancar 5.095.237 5.668.848Total aktiva 8.454.693 8.713.559Kewajiban lancar 1.560.032 2.071.221Kewajiban tidak lancar 4.508.847 4.992.913Total kewajiban 6.068.879 7.064.134Ekuitas 2.385.814 1.649.425Total ekuitas dan kewajiban 8.454.693 8.713.559

Aktiva lancar periode Desember 2008 meningkat sebesar

10,34 persen atau setara dengan Rp 314.745.000.000. Aktiva lancar

pada Desember 2007 sebesar Rp 3.044.711.000.000 menjadi Rp

3.359.456.000.000 pada akhir tahun 2008. Sedangkan aktiva tidak

lancar meningkat sebesar 11,26 persen senilai dengan Rp

573.611.000.000, dari Rp 5.095.237.000.000 pada Desember 2007

menjadi Rp 5.668.848.000.000 pada akhir tahun 2008.

Penambahan aktiva ini dapat dilihat pada Tabel 5.

Total kewajiban PT Gajah Tunggal juga mengalami

peningkatan pada Desember 2008 sebesar 16,40 persen atau setara

dengan Rp 995.255.000.000 dari Rp 6.068.879.000.000 meningkat

menjadi Rp 7.064.134.000.000. Peningkatan total kewajiban ini

terjadi karena adanya peningkatan kewajiban lancar sebesar 32,77

persen, dan kewajiban tidak lancar sebesar 7,07 persen. Sedangkan

pada ekuitas terjadi penurunan sebesar 30,87 persen dari tahun

2007. Lebih jelasnya peningkatan dan penurunan total kewajiban

dapat dilihat pada Tabel 5.

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Tabel 6. Ringkasan laporan laba/rugi PT Gajah Tunggal Tbk, Periode Juni 2007 - 2008. (dalam jutaan Rupiah)

Komponen 2007 2008Penjualan bersih 6.659.854 7.963.473 Beban penjualan dan usaha 5.995.105 7.382.120Laba/rugi usaha 664.749 581.353Pendapatan/Beban lain-lain (541.121) (1.279.475)Bagian laba (rugi)atas hasil bersih perusahaan

16.693 (76.077)

Laba/rugi sebelum pajak 140.321 (774.199)Beban pajak (49.480) 149.411Laba/rugi bersih 90.841 (624.788)

Pada tahun 2008 PT Gajah Tunggal Tbk, mengalami

kerugian bersih sebesar Rp 624.788.000.000, sedangkan pada tahun

2007 perusahaan menghasilkan laba sebesar Rp 90.841.000.00.

Kerugian ini terjadi karena adanya pengaruh krisis global di tahun

2008, salah satunya yaitu adanya kerugian yang cukup besar dari

selisih kurs. Kerugian selisih kurs ini meningkat tajam sebesar

495,13 persen dari tahun 2007 sebesar Rp 132.131.000.000

meningkat menjadi Rp 786.384.000.000. Kerugian selisih kurs ini

merupakan bagian dari beban lain-lain yang mengurangi laba usaha.

Pengaruh naiknya kerugian kurs mengakibatkan beban lain-lain

juga meningkat sebesar 136 persen atau setara dengan Rp

738.354.000.000, dari Rp 541.121.000.000 pada tahun 2007

meningkat menjadi Rp 1.279.475.000.000 pada tahun 2008.

4.2. Perhitungan EVA

4.2.1. PT Multistrada Arah Sarana Tbk,

1. Biaya Modal Saham

Berdasarkan data bulanan harga saham periode 2007-2008

PT Multisrada memiliki beta (β) berturut-turut 0,44 dan 0,83. Hal

ini menunjukkan bahwa PT Multistrada Tbk, memiliki resiko yang

lebih kecil dari resiko pasar, karena perusahaan memiliki nilai beta

(β) berturut-turut kurang dari satu.

Pada periode 2007-2008 rata-rata tingkat pengembalian

pasar yang diharapkan/E(Rm) masing-masing sebesar 3,689 persen

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

dan negatif (5,102) persen. Rata-rata tingkat suku bunga SBI

perbulan pada tahun 2007 dan 2008 masing-masing adalah sebesar

8,6 persen dan 9,12 persen. Dari hasil tingkat pengembalian pasar

dan suku bunga SBI di atas, maka diperoleh biaya modal saham

(Ke) PT Multistrada tahun 2007 dan 2008 masing-masing sebesar

6,458 persen dan negatif (2,631) persen. Pada tahun 2008 biaya

modal saham (Ke) memiliki nilai yang negatif, hal ini terjadi karena

adanya penurunan IHSG yang tajam pada periode akhir 2008

dampak dari krisis ekonomi global.

2. Biaya Hutang

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan tahun 2007 dan

2008, Perusahaan memiliki persentase beban bunga terhadap

hutang jangka panjang yang cenderung meningkat. Tahun 2007

perusahaan memiliki nilai nominal beban bunga sebesar Rp

36.859.349.122 atau 15,17 persen dari nilai nominal hutang.

Sedangkan pada tahun 2008 nilai beban bunga meningkat menjadi

Rp 47.197.622.878 atau 11,64 persen dari nilai nominal hutang.

Selama tahun 2007-2008 hutang PT Multistrada mengalami

kenaikan sebesar 31 persen dari hutang sebesar Rp

242.959.855.517 pada tahun 2007 meningkat menjadi Rp

705.408.182.337 pada tahun 2008. Dari nilai beban bunga dan

hutang jangka panjang di atas dapat diperoleh biaya modal hutang

(Kd) Multistrada pada tahun 2007 dan 2008 masing-masing adalah

6,95 persen dan 7,80 persen.

3. EVA

Perusahaan memiliki nilai rata-rata biaya modal tertimbang

(WACC) selama periode 2007 dan 2008 adalah masing-masing

sebesar 5,56 persen dan negatif (0,09) persen. Penurunan nilai

WACC ini disebabkan adanya penurunan pada biaya pengembalian

saham.

Perusahaan pada tahun 2008 mengalami penurunan laba

operasi bersih setelah pajak (NOPAT) sebesar 24,06 persen dari

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

tahun sebelumnya sebesar Rp 66.063.844.905 menjadi Rp

50.171.153.806 pada tahun 2008. Penurunan ini terjadi karena laba

bersih yang dimiliki perusahaan mengalami penurunan yang tinggi

mencapai 90 persen dari Rp 29.204.495.783 pada tahun 2007

menjadi Rp 2.973.530.928 pada tahun 2008.

Modal yang di investasikan (IC) perusahaan pada tahun

2008 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 9,75

persen, dari Rp 1.524.126.473.981 pada tahun 2007 meningkat

menjadi Rp 1.672.691.622.563 pada tahun 2008. Peningkatan

modal ini terjadi karena adanya kenaikan yang cukup tinggi pada

ekuitas perusahaan sebesar 67 persen selama periode 2007-2008.

Berdasarkan hasil analisis dari laporan keuangan, PT

Multistrada Tbk pada tahun 2007 memiliki nilai EVA yang negatif

(kurang dari nol) yaitu sebesar RP 18.698.277.623,57. Hal ini

menunjukkan bahwa di dalam perusahaan Multistrada pada tahun

2007 tidak terjadi nilai tambah, dan kinerja keuangan perusahaan

kurang baik. Nilai EVA yang negatif ini menunjukkan bahwa laba

perusahaan yang tersedia tidak mampu melebihi harapan investor

dan perusahaan tidak dapat mengembalikan pinjaman dari kreditur.

Sedangkan pada tahun 2008 perusahaan ini memiliki nilai EVA

yang positif yaitu Rp 42.698.678.047,70. hal ini , menunjukkan

bahwa pada tahun 2008 perusahaan mengalami peningkatan kinerja

dari tahun sebelumnya. Nilai EVA yang positif ini menunjukkan

adanya proses pertambahan nilai di dalam perusahaan, ini berarti

laba yang dihasilkan perusahaan sudah melebihi harapan investor

dan perusahaan dapat mengembalikan pinjaman kreditur serta dapat

menganggarkan pemberian bonus bagi para karyawan.

Nilai EVA pada tahun 2008 meningkat tajam dari tahun

sebelumnya, peningkatan ini terjadi karena biaya modal yang

dimiliki perusahaan memiliki nilai negatif yang diakibatkan dari

harga saham yang menurun, sehingga nilai EVA-nya bertambah.

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Untuk lebih jelasnya peningkatan nilai EVA dan komponenya

dapat dilihat dilihat pada Gambar 2.

-1000

-800

-600

-400

-200

0

200

400

600

800

1000

2007 2008

periode

Ru

pia

h (

mil

yar

)

NOPAT

COC

EVA

Gambar 2. Grafik NOPAT, biaya modal dan EVA PT Multistrada Arah sarana Tbk, periode 2007-2008.

Nilai EVA yang negatif terjadi dikarenakan nilai NOPAT

yang lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata biaya yang harus

dikeluarkan perusahaan untuk setiap modal yang dipakai. Pada

periode 2007 nilai NOPAT perusahaan memiliki nilai yang negatif,

sehingga berpengaruh terhadap hasil EVA yang negatif. Untuk

menghasilkan EVA yang positif, perusahaan harus menghasilkan

NOPAT selama periode 2007 harus lebih dari Rp

84.762.122.528,57.

4.2.2. PT Gajah Tunggal Tbk,

1. Biaya Modal Saham

Berdasarkan data bulanan harga saham periode 2007-2008

PT Gajah Tunggal memiliki beta (β) berturut-turut 0,65 dan 1,36.

Hal ini menunjukkan bahwa PT Gajah Tunggal Tbk, pada tahun

2007 memiliki resiko yang lebih kecil dari resiko pasar, karena

perusahaan memiliki nilai beta (β) yang kurang dari satu.

Sedangkan pada tahun 2008 perusahaan memiliki resiko yang lebih

besar dari resiko pasar, karena memiliki nilai Beta (β) lebih dari

satu.

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Pada periode 2007-2008 rata-rata tingkat pengembalian

pasar yang diharapkan/E(Rm) masing-masing sebesar 3,689 persen

dan negatif (5,102) persen. Rata-rata tingkat suku bunga SBI

perbulan pada tahun 2007 dan 2008 masing-masing adalah sebesar

8,6 persen dan 9,12 persen. Dari hasil tingkat pengembalian pasar

dan suku bunga SBI diatas, diperoleh biaya modal saham (Ke) PT

Multistrada tahun 2007 dan 2008 masing-masing sebesar 5,397

persen dan negatif (10,175) persen. Pada tahun 2008 biaya modal

saham (Ke) memiliki nilai yang negatif, hal ini terjadi karena

adanya penurunan IHSG yang tajam pada periode akhir 2008

akibat terjadinya krisis ekonomi global.

2. Biaya Hutang

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan tahun 2007 dan

2008, Perusahaan memiliki persentase beban bunga terhadap

hutang jangka panjang yang cenderung meningkat. Tahun 2007

perusahaan memiliki nilai nominal beban bunga sebesar Rp

411.503.000.000 atau 9,13 persen dari nilai nominal hutang.

Sedangkan pada tahun 2008 nilai beban bunga meningkat sebesar

13 persen menjadi Rp 462.994.000.000 atau 9,27 persen dari nilai

nominal hutang.

Selama tahun 2007-2008 hutang PT Gajah Tunggal

mengalami kenaikan sebesar 10,74 persen dari hutang sebesar Rp

4.508.847.000.000 pada tahun 2007 meningkat menjadi Rp

4.992.913.000.000 pada tahun 2008. Dari nilai beban bunga dan

hutang jangka panjang di atas dapat diperoleh biaya modal hutang

(Kd) Gajah Tunggal pada tahun 2007 dan 2008 masing-masing

adalah 5,91 persen dan 7,48 persen.

3. EVA

Perusahaan memiliki nilai rata-rata biaya modal tertimbang

(WACC) selama periode 2007 dan 2008 adalah berturut-turut

sebesar 4,67 persen dan 2,36 persen. Penurunan nilai WACC

disebabkan adanya penurunan pada biaya pengembalian saham.

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Perusahaan selama periode 2007 memiliki nilai laba

operasi bersih setelah pajak (NOPAT) sebesar Rp 502.344.000.000

dengan nilai laba bersihnya sebesar Rp 90.841.000.000. Pada

tahun 2008 perusahaan mengalami kerugian bersih sebesar Rp

624.788.000.000, sehingga NOPATnya pun mengalami

mengalami penurunan/kerugian yang besar dari tahun sebelumnya

sebesar Rp 161.794.000.000 pada akhir 2008. Kerugian dari

pendapatan bersih ini dikarenakan adanya kerugian selisih kurs

yang besar dampak dari krisis ekonomi global.

Modal yang di investasikan (IC) perusahaan pada tahun

2008 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 4,48

persen, dari Rp 6.628.959.000.000 pada tahun 2007 turun menjadi

Rp 6.331.848.000.000 pada tahun 2008. Penurunan modal ini

terjadi karena adanya penurunan pada ekuitas sebesar 30,87 persen

selama periode 2007-2008.

Berdasarkan hasil analisis, PT Gajah Tunggal Tbk pada

tahun 2007 memiliki nilai EVA yang positif yaitu sebesar Rp

192.512.501.327,33. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2007

di dalam perusahaan Multistrada terjadi nilai tambah, dan kinerja

keuangan perusahaan baik, karena perusahaan mampu memenuhi

harapan investor dan kreditur. Sedangkan pada tahun 2008

perusahaan mempunyai nilai EVA yang negatif yaitu sebesar Rp

311.345.601.825,395. Nilai EVA yang negatif menunjukkan

bahwa laba perusahaan yang tersedia tidak mampu melebihi

harapan investor dan perusahaan tidak dapat mengembalikan

pinjaman dari kreditur.

Penurunan nilai EVA pada tahun 2008 ini terjadi karena

adanya kerugian bersih akibat dari kerugian selisih kurs. Hal ini

pula menunjukan adanya penurunan kinerja perusahaan pada tahun

2008. Penurunan nilai EVA yang di ikuti oleh NOPAT dapat

dilihat pada Gambar 3.

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

(400)

(300)

(200)

(100)

-

100

200

300

400

500

600

2007 2008

Periode

Ru

pia

h (

mil

yar)

NOPAT

COC

EVA

Gambar 3. Grafik NOPAT, biaya modal dan EVA PT Gajah Tunggal Tbk, periode 2007-2008.

Nilai EVA yang negatif pada tahun 2008 terjadi

dikarenakan nilai NOPAT yang dihasilkan negatif dibandingkan

dengan rata-rata biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk

setiap modal yang dipakai, sehingga berpengaruh terhadap hasil

EVA yang negatif. Untuk menghasilkan EVA yang positif,

perusahaan harus menghasilkan NOPAT selama periode 2008

harus lebih dari Rp 149.551.601.825,40.

4.3. Ringkasan Perhitungan EVA

Dari kedua perusahaan otomotif go publik yang dapat dilihat dari

kinerja keuangan perusahaan dengan metode EVA, kedua perusahaan

tersebut memiliki nilai EVA yang positif dan negatif. PT multistrada tbk,

pada tahun 2007 memiliki nilai yang negatif dan pada tahun 2008 kinerja

perusahaan meningkat sehingga nilai EVA nya menjadi positif. Peningkatan

ini dipengaruhi oleh biaya modal yang negatif, sehingga menambah pada

nilai EVA.

Berbeda dengan PT Multistrada, PT Gajah Tunggal Tbk memiliki nilai

EVA positif pada tahun 2007 sebelum adanya krisis global, dan pada tahun

2008 kinerja perusahaan menurun karena nilai EVA yang dihasilkan kurang

dari nol (negatif) yang artinya laba bersih perusahaan tidak mampu

memenuhi harapan investor, nilai EVA yang negatif ini dikarenakan laba

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

operasi setelah pajak (NOPAT) yang dimiliki perusahaan tersebut lebih kecil

dari biaya modal yang dihasilkan. Dari kedua perusahaan tersebut PT

Multistrada Tbk mempunyai kinerja yang baik dibandingkan dengan PT

gajah tunggal, karena PT Multistrada pada tahun 2008 mengalami

peningkatan nilai EVA dari tahun sebelumnya meskipun pada tahun tersebut

terjadi krisis ekonomi global. Sedangkan kinerja PT Gajah Tunggal Tbk bisa

dikatakan kurang baik, karena perusahaan mengalami penurunan nilai EVA

yang drastis pada tahun 2008 dampak dari krisis ekonomi global. Untuk itu

perusahaan perlu melakukan strategi untuk meningkatkan kinerja

perusahaannya. Strategi yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kinerjanya,

perusahaan harus bisa meningkatkan laba operasi tanpa menambah modal,

mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak menambah nilai perusahaan

(activity non value added) dan menambah kegiatan-kegiatan yang menambah

nilai perusahaan (activity value added).

Tabel 7. Ringkasan perhitungan EVA PT Multistrada Arah Sarana Tbk, periode 2007-2008.Komponen 2007 2008

Resiko (β) perusahaan 0,086 0,091 Hutang 242.959.855.517 405.408.182.337 Ekuitas 1.287.941.741.016 1.284.796.459.194 Invested Capital (IC) 1.524.126.473.981 1.672.691.622.563 Proporsi Hutang (Wd) 13,50% 17,04%Proporsi ekuitas (We) 71,59% 54,01%biaya saham (Ke) 6,46% -2,63%biaya hutang (Kd*) 6,95% 7,80%WACC 5,56% -0,09%NOPAT 66.063.844.905 50.171.153.806 Biaya Modal 84.762.122.528,57 (1.525.413.902,298)EVA (18.698.277.623,57) 51.696.567.708,298

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Tabel 8. Ringkasan perhitungan EVA PT Gajah Tunggal Tbk, periode 2007-2008.

Komponen 2007 2008Resiko (β) perusahaan 0,652 1,357 Hutang RP 4.508.847.000.000 Rp 4.992.913.000.000 Ekuitas Rp 2.385.814.000.000 Rp 1.649.425.000.000 Invested Capital (IC) Rp 6.628.959.000.000 Rp 6.331.848.000.000 Proporsi Hutang (Wd) 53,33% 57,30%Proporsi ekuitas (We) 28,22% 18,93%biaya saham (Ke) 5,40% -10,18%biaya hutang (Kd*) 5,91% 7,48%WACC 4,67% 2,36%NOPAT Rp 502.344.000.000 Rp (161.794.000.000)Biaya Modal Rp 309.831.498.672,67 Rp 149.551.601.825,395 EVA Rp 192.512.501.327,33 Rp (311.345.601.825,395)

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode

EVA, dari dua perusahaan yang dianalisis terdapat satu perusahaan yang

memiliki kinerja keuangan yang baik dengan kata lain telah memenuhi harapan

investor dan kreditur serta bagi manajemen perusahaan itu sendiri yaitu PT

Multistrada Tbk, karena pada tahun 2008 PT Multistrada mengalami

peningkatan kinerja keuangan lebih baik dari tahun 2007 yang memiliki nilai

EVA negatif meningkat menjadi positif pada tahun 2008, walaupun pada akhir

tahun tersebut terjadi krisis ekonomi global. Berbeda dengan PT Multistrada,

PT Gajah Tunggal Tbk memiliki penurunan kinerja pada tahun 2008. Pada

tahun 2007 perusahaan memiliki nilai EVA yang positif, akan tetapi pada akhir

tahun nilai EVA menurun menjadi negatif, karena adanya kerugian yang cukup

besar akibat dari krisis ekonomi global.

Dengan melihat data keuangan perusahaan, PT Multistrada Tbk

merupakan perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik. Hal ini

dikarenakan PT Multistrada mengalami peningkatan kinerja keuangan pada

tahun 2008 dan tidak terlalu terpengaruh oleh krisis ekonomi global, sehingga

dapat menarik dimata para investor, dibandingkan dengan PT Gajah Tunggal

Tbk yang mengalami penurunan kinerja pada tahun 2008.

2. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk investor dan perusahaan otomotif yang

terdaftar di BEI dalam memperbaiki kinerja keuangan perusahaan, antara lain :

a. Metode EVA ini bisa menjadi pertimbangan bagi investor untuk

mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan yang akan dibeli sahamnya.

b. Berdasarkan analisis EVA PT Multistrada Tbk, merupakan perusahaan

yang tepat bagi investor untuk menanam sahamnya, karena memiliki

kinerja keuangan yang baik dibandingkan PT Gajah Tunggal Tbk.

Page 56: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

c. Bagi perusahaan otomotif yang menghasilkan nilai EVA negatif yaitu PT

Gajah Tunggal Tbk, sebaiknya menjalankan strategi untuk meningkatkan

laba perusahaan tanpa menambah biaya modal dan menghilangkan

kegiatan - kegiatan yang menyebabkan berkurangnya nilai perusahaan.

d. Untuk menyempurnakan analisis pengukuran kinerja perusahaan, investor

ataupun peneliti selanjutnya bisa mengkombinasikan alat analisis

Economic Value Added (EVA) dengan Market Value added (MVA).

e. Hasil penelitian ini bisa digunakan untuk memprediksi kinerja perusahaan

dan menghitung expected return investor untuk tahun selanjutnya.

Page 57: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

DAFTAR PUSTAKA

“Kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM tidak serta merta meningkatkan penjualan kendaraan. Beberapa kendala masih menghadang, terutama tingginya suku bunga dan pelemahan rupiah. Saham sektor otomotif pun terancam muram” http://inilah.com, [09 januari 2009].

Keown, A. J . 2004. Manajemen Keuangan: prinsip-prinsip dan aplikasi. Edisi 9.PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Ghalia : Jakarta.

Ningrum, A P. 2008. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Telekomunikasi Go Publik dengan Metode Eonomic Value Added (EVA). Skripsi padaDepartemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Nordiawan, D. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat. Jakarta

[PT Gajah Tunggal Tbk]. 2009. Laporan Keuangan Konsolidasi dan Informasi Tambahan untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 dan Laporan Auditor . Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

[PT Multistrada Arah Sarana Tbk]. 2009. Laporan Keuangan Beserta Laporan Auditor Independen 31 Desember 2008 dan 2007 dan Laporan Auditor . Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Sartono, A. 1997. Manajemen Keuangan. Edisi 3. BPFE:Yogyakarta.

Supiani, D. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dengan Metode Eonomic Value Added (EVA) (Studi Kasus pada BUMN Go Public). Skripsi padaDepartemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Tunggal, A W. 2008. Memahami Economic Value Added (EVA) teori, soal dan kasus. Harvarindo. Jakarta.

Utomo, L L. 1999. Economic Value Added Sebagai Ukuran Keberhasilan Kinerja Manajemen Perusahaan: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 1 No 1.http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/.[Februari 2009]

Page 58: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Weston, J.F. dan E, Thomas. 1990. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Erlangga: Jakarta.

Widyakusuma, R. 2007. Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Operating Cashflow dan Operating Income Terhadap Return Saham (Studi empiris pada perusahaan manufaktur dan perbankan Bursa Efek Jakarta 2004-2006). Skripsi pada Program Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Wikipedia. Industri Otomotif. http//id.wikipedia.org// Industri_otomotif.htm. [Januari 2009].

www.idx.co.id. 2009. Perusahaan Otomotif.

Young, S. D and S. E. O’byrne. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai: Panduan Praktis untuk Implementasi. Salemba Empat. Jakarta.

Page 59: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

LAMPIRAN

Page 60: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

PT MULTISTRADA ARAH SARANA TbkLAPORAN LABA RUGI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 Desember 2008 dan 2007

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT MULTISTRADA ARAH SARANA TbkSTATEMENTS OF INCOME Years

EndedDecember 31, 2008 and 2007

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan/2008 Notes 2007

PENJUALAN BERSIH 1.333.604.315.215 2,17,21,25 898.334.865.525 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 1.042.904.470.596 2,5,18,23 739.853.940.247 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 290.699.844.619 158.480.925.278 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2,19 OPERATING EXPENSES Penjualan67.782.553.361 35.284.187.885 Selling Umum dan

administrasi 46.512.345.000 32.518.057.345 General and administrative

Jumlah beban usaha 114.294.898.361 67.802.245.230 Total operating expenses

LABA USAHA 176.404.946.258 90.678.680.048 INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME/(EXPENSES) Penghasilan bunga 752.055.576 1.145.146.315 Interest income Rugi bersih

selisih kurs (118.533.506.379) 2,24 (4.687.728.020) Net loss on foreign exchange Interestexpenses and

Beban bunga dan keuangan lainnya (47.197.622.878) 2,9,12 (36.859.349.122) other financing chargesHasil bersih pemeriksaan pajak Net tax assessments and beserta denda (3.426.871.272) - penalties Amortisasi

beban hutang bank Amortization of prepaid dibayar dimuka (1.434.414.190) 2 (5.967.516.248) bank loan expenses

Lain-lain, bersih (71.276.288) (732.729.713) Others, net

Beban lain-lain, bersih (169.911.635.431) (47.102.176.788) Other expenses, net

LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE INCOMEPAJAK PENGHASILAN 6.493.310.827 43.576.503.260 TAX EXPENSE

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2,11 INCOME TAX EXPENSE Tahun berjalan (2.208.332.750) (10.102.774.852) Current Tangguhan (1.311.447.149) (4.269.232.625) Deferred

JUMLAH BEBANPAJAK PENGHASILAN (3.519.779.899) (14.372.007.477) TOTAL INCOME TAX EXPENSE

LABA BERSIH 2.973.530.928 2,20 29.204.495.783 NET INCOME

LABA PER SAHAM DASAR 0,5 2,20 5,7 BASIC EARNINGS PER SHARE

Lampiran 1. Laporan laba/rugi konsolidasi PT Multistrada Tbk, Desember 2008 dan 2007.

Page 61: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Lampiran 2. Laporan Laba/rugi konsolidasi PT Gajah Tunggal Tbk, periode Desember 2008 dan 2007.

PT. GAJAH TUNGGAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT. GAJAH TUNGGAL Tbk AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007

Catatan/2008 Notes 2007

Rp'Juta/ Rp'Juta/ Rp'Million Rp'Million

PENJUALAN BERSIH 7.963.473 3e,3q,27,33 6.659.854 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 6.828.388 3e,3q,28,33 5.484.650 COST OF

SALES LABA KOTOR 1.135.085 1.175.204 GROSS

PROFIT

BEBAN USAHA 3q,29 OPERATING EXPENSESPenjualan 308.409 303.556 SellingUmum dan administrasi 245.323 206.899 General and administrative Jumlah Beban Usaha 553.732 510.455 Total Operating Expenses LABA USAHA 581.353 664.749 INCOME FROM OPERATIONS PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES) Penghasilan bunga 12.329 3q 16.366 Interest incomeBeban penyisihan penurunan nilai Provision for decline in value

of persediaan (40.597) 3j,7 - inventories

Beban bunga dan keuangan (462.994) 3n,30 (411.503) Interest expense and financial chargesKerugian kurs mata uang asing - bersih (786.364) 3d (132.131) Loss on foreign exchange - netLain-lain - bersih (1.849) (13.853) Others - net

Beban Lain-lain - Bersih (1.279.475) (541.121) Other Charges - Net

BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH PERUSAHAAN EQUITY IN NET INCOME (LOSS)OF ASOSIASI (76.077) 3h,10 16.693 ASSOCIATED COMPANY

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (774.199) 140.321 INCOME (LOSS) BEFORE TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAK - BERSIH 3r,31 TAX BENEFIT (EXPENSE) - NETPajak kini (2.321) (59.237) Current taxPajak tangguhan 151.732 9.757 Deferred tax

Manfaat (Beban) Pajak - Bersih 149.411 (49.480) Tax benefit (Expense) - Net

LABA (RUGI) BERSIH (624.788) 90.841 NET INCOME (LOSS)

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR 3s,32 BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE(dalam Rupiah penuh) (179) 29 (In full Rupiah)

Page 62: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Lampiran 3. Perhitungan tingkat pengembalian saham bulanan PT Multistrada Arah Sarana Tbk, periode 2007-2008.

2007 2008Bulan

Pit Pit-t Dt Rit Pit Pit-t Dt RitJanuari 220 215 0 0,02326 225 215 0 0,04651Februari 225 220 0 0,02273 264 225 0 0,17333Maret 240 225 0 0,06667 245 264 0 -0,072April 225 240 0 -0,0625 240 245 0 -0,0204Mei 235 225 0 0,04444 235 240 0 -0,0208Juni 245 235 1 0,04681 225 235 0 -0,0426Juli 235 245 0 -0,0408 245 225 1 0,09333Agustus 200 235 0 -0,1489 220 245 0 -0,102September 225 200 0 0,125 195 220 0 -0,1136Oktober 230 225 0 0,02222 140 195 0 -0,2821November 196 230 0 -0,1478 135 140 0 -0,0357Desember 215 196 0 0,09694 143 135 0 0,05926Rt 0,004 -0,0264

Lampiran 4. Perhitungan tingkat pengembalian saham bulanan PT Gajah Tunggal Tbk, periode 2007-2008

2007 2008Bulan

Pit Pit-t Dt Rit Pit Pit-t Dt RitJanuari 570 580 0 -0,0172 420 490 0 -0,1429Februari 540 570 0 -0,0526 420 420 0 0Maret 510 540 0 -0,0556 375 420 0 -0,1071April 540 510 0 0,05882 315 375 0 -0,16Mei 570 540 0 0,05556 485 315 0 0,53968Juni 600 570 0 0,05263 420 485 0 -0,134Juli 590 600 5 -0,0083 430 420 5 0,03571Agustus 520 590 0 -0,1186 390 430 0 -0,093September 530 520 0 0,01923 300 390 0 -0,2308Oktober 550 530 0 0,03774 204 300 0 -0,32November 495 550 0 -0,1 179 204 0 -0,1225Desember 490 495 0 -0,0101 200 179 0 0,11732Rt -0,0115 -0,0515

Page 63: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Lampiran 5. Perhitungan tingkat pengembalian pasar bulanan periode 2007-2008

2007 2008Bulan

IHSGt IHSGt-1 Rmt IHSGt IHSGt-1 RmtJanuari 1.757,26 1.805,52 (0,0267) 2627,25 2745,83 -0,0432Februari 1740,97 1.757,26 (0,0093) 2721,94 2627,25 0,03604Maret 1830,92 1740,97 0,0517 2447,3 2721,94 -0,1009April 1999,17 1830,92 0,0919 2304,52 2447,3 -0,0583Mei 2084,32 1999,17 0,0426 2444,35 2304,52 0,06068Juni 2139,28 2084,32 0,0264 2349,1 2444,35 -0,039Juli 2348,67 2139,28 0,0979 2304,51 2349,1 -0,019Agustus 2194,34 2348,67 (0,0657) 2165,94 2304,51 -0,0601September 2359,21 2194,34 0,0751 1832,51 2165,94 -0,1539oktober 2643,49 2359,21 0,1205 1256,7 1832,51 -0,3142November 2688,33 2643,49 0,0170 1241,54 1256,7 -0,0121Desember 2745,83 2688,33 0,0214 1355,41 1241,54 0,09172

Lampiran 6. Tingkat rata-rata suku bunga SBI bulanan tahun 2007-2008

2007 2008Bulan SBI Bulan SBI

Januari 9,50% Januari 10,94%Februari 9,25% Februari 11,21%Maret 9,00% Maret 10,70%April 9,00% April 9,53%Mei 8,75% Mei 9,27%Juni 8,50% Juni 9,07%Juli 8,25% Juli 8,59%Agustus 8,25% Agustus 8,26%September 8,25% September 7,98%Oktober 8,00% Oktober 7,95%November 8,25% November 7,94%Desember 8,25% Desember 8,00%rata-rata 8,60% rata-rata 9,12%

Page 64: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Lampiran 7. Perhitungan biaya saham (Ke) perusahaan otomotif tahun 2007-2008

kov E(Rm) varian Rf Beta (β) MRp Ke

Masa2007 0,0013044 0,03689 0,0030 8,60% 0,4361 -0,0491 6,46%2008 0,0094393 -0,051 0,011 9,12% 0,82622 -0,1422 -2,63%

GJTL2007 0,0019507 0,03689 0,0030 8,60% 0,65217 -0,0491 5,40%2008 0,0154998 -0,051 0,011 9,12% 1,35669 -0,1422 -10,18%

Page 65: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Lampiran 8. Perhitungan biaya utang perusahaan otomotif (Kd*) periode 2007-2008.

Beban bunga (Rp) Utang jangka panjang (Rp) kd 1-t t Kd*

Masa2007 36.859.349.122 242.959.855.517 0,1517 0,4579376 0,5420624 6,95%2008 47.197.622.878 405.408.182.337 0,1164 0,6701891 0,3298109 7,80%

GJTL2007 411.503.000.000 4.508.847.000.000 0,0913 0,6473799 0,3526201 5,91%2008 462.994.000.000 4.992.913.000.000 0,0927 0,8070122 0,1929878 7,48%

Lampiran 9. Perhitungan Proporsi utang dan ekuitas perusahaan otomotif periode 2007-2008.

Utang jangka panjang (Rp) Ekuitas (Rp) Total aktiva (Rp) Wd We

Masa2007 242.959.855.517 1.287.941.741.016 1.799.172.358.609 0,1350398 0,71585232008 405.408.182.337 1.284.796.459.194 2.379.024.168.134 0,1704094 0,5400519

GJTL2007 4.508.847.000.000 2.385.814.000.000 8.454.693.000.000 0,5332952 0,28218812008 4.992.913.000.000 1.649.425.000.000 8.713.559.000.000 0,573005 0,1892941

Page 66: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Lampiran 10. Perhitungan modal yang di investasikan (Invested Capital/IC) perusahaan otomotif pada tahun 2007-2008

Utang jangka panjang (Rp) Ekuitas (Rp) Utang beban (Rp) IC (Rp)Masa

2007 242.959.855.517 1.287.941.741.016 6.775.122.552 1.524.126.473.981 2008 405.408.182.337 1.284.796.459.194 17.513.018.968 1.672.691.622.563

GJTL2007 4.508.847.000.000 2.385.814.000.000 265.702.000.000 6.628.959.000.000 2008 4.992.913.000.000 1.649.425.000.000 310.490.000.000 6.331.848.000.000

Page 67: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Lampiran 11. Perhitungan biaya modal rata-rata tertimbang (Weighted Average Cost of Capital) perusahaan otomotif periode 2007-2008.

Kd* Wd Ke We WACCMasa

2007 6,95% 0,1350398 0,06458 0,71585 5,56%2008 7,80% 0,1704094 -0,0263 0,54005 -0,09%

GJTL2007 5,91% 0,5332952 0,05397 0,28219 4,67%2008 7,48% 0,573005 -0,1018 0,18929 2,36%

Lampiran 12. Perhitungan laba operasi setelah pajak (Net Operating Profit After Tax/NOPAT) perusahaan otomotif periode 2007-2008.

Laba (rugi) bersih (Rp) Biaya bunga ( Rp) NOPAT (Rp)

MASA2007 29.204.495.783 36.859.349.122 66.063.844.905 2008 2.973.530.928 47.197.622.878 50.171.153.806

GJTL2007 90.841.000.000 411.503.000.000 502.344.000.000 2008 (624.788.000.000) 462.994.000.000 (161.794.000.000)

Page 68: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN … · ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ... Diploma III Manajemen Bisnis Perikanan, ... 2.1. Otomotif

Lampiran 13. Perhitungan biaya modal (Cost Of Capital/COC) perusahaan otomotif periode 2007-2008.

WACC IC (Rp) COC (Rp)Masa

2007 0,05561 1.524.126.473.981,00 84.762.122.528,57 2008 -0,0009 1.672.691.622.563,00 (1.525.413.902,30)

GJTL2007 0,04674 6.628.959.000.000,00 309.831.498.672,67 2008 0,02362 6.331.848.000.000,00 149.551.601.825,40

Lampiran 14. Perhitungan Economic Value added (EVA) perusahaan otomotif periode 2007-2008.

NOPAT (Rp) COC (Rp) EVA (Rp)Masa

2007 66.063.844.905 84.762.122.528,57 (18.698.277.623,57)2008 50.171.153.806 (1.525.413.902,30) 51.696.567.708,30

GJTL2007 502.344.000.000 309.831.498.672,67 192.512.501.327,33 2008 (161.794.000.000) 149.551.601.825,40 (311.345.601.825,40)


Recommended