BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Preeklampsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan
protein urea yang timbul dalam kehamilan. Hipertensi dalam kehamilan berarti
bahwa wanita telah menderita hipertensi sebelum hamil tersebut tidak murni
(Mochtar, 1998:1412). Sedangkan klasifikasi hipertensi tersebut adalah sebagai
berikut : hipertensi, preeklamsi ringan, preeklamsi berat, eklamsia
(Prawirohardjo, 2002:M-35). Hal ini menyebabkan gangguan pada metabolisme
jaringan gangguan pada peredaran darah, mengecilnya aliran darah menuju
retro plasenter sirkulasi, menimbulkan gangguan pertukaran nutrisi, O2, CO2
yang menyebabkan asfiksia sampai janin mati dalam rahim. Hal tersebut
merupakan keadaan yang patologis pada kehamialn dan memerlukan perhatian.
Berdasarkan uraian di atas penulis mengambil kasus Asuhan Kebidanan
Pada Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, intrauterine, tunggal, hidup,
puki, letkep Kala I Fase Laten dengan preeklamsi berat di Kamar Bersalin RS
dr. Soepraoen tanggal 9 Desember 2007.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan mampu memberikan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin fase laten dengan preeklamsi berat dengan
profesional dan bertanggung jawab.
1.2.2 Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa Akademi Kebidanan dapat melaksanakan Asuhan
Kebidanan dengan menggunakan manajemen kebidanan metode Varney.
a. Melakukan pengkajian
b. Menentukan identifikasi masalah
c. Menentukan antisipasi kebutuhan segera
d. Menentukan rencana asuhan kebidanan (intervensi) disertai rasional.
e. Melaksanakan intervensi yang telah ditentukan sesuai dengan
kebutuhan.
f. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan kebidanan yang telah diberikan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK 37 – 38 MINGGU
LETKEP, PUKA, HIDUP, INTRAUTERINE KALA I FASE LATEN
DENGAN PREEKLAMSIA RINGAN
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 09-12-2007
Jam 08.00 WIB (masuk Rumah Sakit tanggal 05-12-2007)
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu : Ny. “F” Nama Suami : Tn. S
Umur : 29 tahun Umur : 31 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa (Indonesia) Pendidikan : SMA
Pendidikan : D3 Keperawatan Pekerjaan : TNI
Pekerjaan : PNS Suku : Jawa / Indonesia
Alamat : Singosari Penghasilan : ± 1.900.000/bln
2. Alasan Masuk RS
Ibu mengatakan pada tanggal 08-12-2007 kepalanya pusing. Kemudian
ibu langsung memeriksakan keadaannya pada dokter, kemudian oleh
dokter dianjurkan untuk opname di RST karena tekanan darah ibu naik
menjadi 140/90 mmHg, padahal sebelumnya tekanan darah ibu hanya
100/70 mmHg selain itu kaki ibu juga bengkak.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan pusing, kaki bengkak dan perut kenceng-kenceng.
4. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu mengatakan pada 2 bulan yang lalu pernah menderita penyakit
turunan yaitu cyste tetapi sudah diangkat. Selain itu ibu tidak pernah
menderita penyakit turunan lainnya seperti kencing manis, darah tinggi,
serta penyakit menular seperti TBC dan hepatitis.
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menular, kronis maupun
turunan seperti jantung, ashma, kencing manis, dan batuk yang tidak
sembuh-sembuh tetapi pada tanggal 15-12-2007 tekanan darah ibu naik
menjadi 140/90 mmHg padahal sebelumnya hanya 100/70 mmHg.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak pernah ada yang menderita
penyakit menular seperti typus, penyakit kuning dan TBC serta penyakit
turunan seperti hipertensi, diabetes mellitus dan tidak ada riwayat
kelahiran kembar, serta penyakit kronis seperti jantung.
7. Riwayat Haid
- Amenorhea : 8 bulan
- Menarche : 12 tahun
- Siklus : 28 hari
- Lama haid : 4 – 6 hari
- Banyaknya : sedang (ganti pembalut 2-3 ×/hari)
- Keluhan : tidak ada
- HPHT : 24-03-2007
- TP : 31-12-2007
8. Riwayat Perkawinan
- Menikah : 1 ×
- Lama : 8 bulan
- Usia pertama kawin : 29 tahun
9. Riwayat Kehamilan Sekarang
- Trimester I
Ibu mengatakan mulai merasakan mual-mual sejak terlambat haid 6
hari sampai usia kehamilan 2 bulan, ibu periksa ke bidan sejak 1 bulan
setelah haid terakhir, ibu periksa ke dokter sebulan sekali,
mendapatkan vitamin dan penambah darah.
- Trimester II
Ibu periksa ke dokter sebulan sekali, mendapat vitamin dan penambah
darah, mendapat suntik TT 1 saat usia kehamilan 5 bulan, gerak anak
pertama dirasakan pada usia kehamialn 4 bulan.
- Trimester III
Ibu periksa kehamialn seminggu sekali, mendapat vitamin dan
penambah darah, suntik TT 2 sebulan setelah TT1, pada tanggal 05-12-
2007 ibu merasa pusing kemudian diperiksa oleh dokter, kemudian ibu
dirujuk ke RST untuk opname karena tekanan darahnya naik menjadi
140/90 mmHg padahal sebelumnya 100/70 mmHg.
10. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB apapun dan belum ada
rencana akan mengikuti KB apa setelah melahirkan nanti, karena ibu
belum memikirkannya.
11. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
- Di Rumah : makan 2-3×/hari dengan komposisi 1 piring nasi,
sayur dengan lauk pauk, terkadang ibu juga
makan buah seperti pisang, pepaya, minum air
putih 6-7 gelas/hari sesekali juga minum susu.
- Di RS : makan 3×/hari 2-4 sendok dengan komposisi nasi,
sayur, lauk pauk, ibu juga terkadang makan buah
seperti apel dan pisang. Minum air putih 3-5
gelas/hari, sesekali juga minum susu.
b. Eliminasi
- Di Rumah : BAB 1× sehari, warna kuning, konsistensi lunak,
bau khas feses. BAK 6-7 ×/hari, warna kuning
jernih, bau khas urine.
- Di RS : BAB 1× sehari, warna kuning, konsistensi lunak,
bau khas feses. BAK 100 cc/4 jam, warna kuning
pekat, bau khas urine.
c. Aktivitas
- Di Rumah : Ibu bekerja sebagai salah satu karyawan di
perusahaan swasta di Sidoarjo, ibu juga
mengerjakan pekerjaan rumah seperti : menyapu,
memasak dan mencuci.
- Di RS : Ibu hanya tidur terlentang dan miring ke kiri dan
ke kanan secara bergantian.
d. Istirahat
- Di Rumah : Ibu tidak pernah tidur siang kecuali hari minggu
karena sibuk bekerja, tidur malam 09.00 – 05.00
WIB, tidak ada gangguan pada saat tidur.
- Di RS : Ibu bisa tidur siang ± 1 jam/hari, tidur malam
09.00-05.00 WIB dan sering terbangun.
e. Kebersihan
- Di Rumah : Ibu mengatakan mandi 2×/hari, gosok gigi
2×/hari, dan ganti pakaian 2×/hari
- Di RS : Ibu mengatakan di RS hanya ganti baju 1×/hari ,
gosok gigi 1×/hari di atas tempat tidur dan tidak
pernah mandi hanay diseka dengan air hangat.
12. Data Psikososial
Ibu mengatakan hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik, terbukti
dengan sang suami dengan setia menemani ibu saat ibu berada di RS, ibu
dan keluarga berharap supaya proses persalinan berjalan normal, ibu dan
bayi selamat dan sehat.
13. Data Sosial Budaya
Ibu mengatakan keluarga masih menjalankan kebiasaan selamatan 3
bulanan dan 7 bulanan dan lain-lain.
B. Data Obyektif
Keadaan umum : baik LILA : 25 cm
Kesadaran : composmentis Nadi : 60 ×/menit
Tekanan darah : 140/90 mmHg RR : 24 ×/menit
TB : 155 cm Suhu : 36,8oC
BB sebelum hamil : 45 kg
BB sekarang : 52 kg
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Rambut : bersih, tidak rontok, dan tidak ada ketombe.
Kepala : tidak ada benjolan yang abnormal.
Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak icterus,
penglihatan normal, palprebae, tidak oedem.
Wajah : tidak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum.
Hidung : tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan
cuping hidung.
Telinga : tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran.
Mulut : bibir merah muda, tidak ada luka di sudut bibir, tidak
ada caries gigi, lidah bersih.
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid dan vena
jugularis.
Payudara : simetris, bersih, hyperpigmentasi areola, puting susu
menonjol, colostrum (+).
Abdomen : tidak ada luak bekas operasi, terdapat linea nigra,
terdapat striae albicans, perut tampak membesar sesuai
usia kehamilan.
Genetalia : bersih, tidak oedem, tidak ada varises.
Ekstremitas : oedem , varises
Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena
jugularis.
Payudara : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal,
colostrum +/+.
Abdomen : Leopold I : TFU 3 jari di bawah px (28 cm) teraba
bagian lunak dan tidak melenting
bokong.
Leopold II : teraba bagian keras dan panjang di
sebelah kanan punggung kanan.
Leopold III : bagian terdahulu kepala, sudah masuk
PAP.
Leopold IV: kepala masuk 1/5 bagian.
Kontraksi : (+) 2×.10’.30”
Auskultasi
Dada : tidak ada suara ronchi, tidak ada wheezing.
Abdomen : DJJ (+) 11.12.11 frekuensi 136 ×/menit
Perkusi
Reflek patella : +/+
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan dalam (pukul 09.00 WIB)
Vulva/vagina : lendir dan darah (show)
Pembukaan : 3 cm
Efficement : 50%
Ketuban : +
Bagian terdahulu : kepala
Bagian terendah : UUK jam 09.00
Bagian kecil di sekitar bagian terdahulu: tidak ada
Gelungsur : HI
USG (10-07-2007)
Tampak janin IU/T/H, letak kepala.
Urine
Protein uri : 3 + (100) mg/dL
Darah
Leukosit : 8 – 10 / LPB
Eritrosit : 4 – 6 / LPB
Hb : 12,8 gr/dL
Hematokrit : 34,6
Trombosit : 178.000
Program Terapi
- Infus D5%
- Injeksi M9SO4 40% gr
- Terapi oral
Nifedipin 3 × 10 mg
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH
Dx : Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, letkep, puka, tunggal, hidup,
intrauterin kala I fase laten dengan PER.
DS : - Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama.
- HPHT 24-03-2007
- Ibu sudah merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan 4 bulan.
- Ibu mengatakan pusing dan kaki bengkak.
DO : - KU : baik
- Kesadaran : composmentis
- TD : 140/90 mmHg
- N : 60 ×/menit
- RR : 24 ×/menit
- Suhu : 36,8oC
- TP : 31-12-2007
- LILA : 24 cm
- Perut : Leopold I : TFU 3 jari di bawah px (28 cm) teraba
bagian lunak dan tidak melenting
bokong.
Leopold II : teraba bagian keras dan panjang di
sebelah kanan punggung kanan.
Leopold III : bagian terdahulu kepala, sudah masuk
PAP.
Leopold IV: kepala masuk 1/5 bagian.
- Kontraksi : (+) 2×.10’.30”
- DJJ : (+) 11.12.11 frekuensi 136 ×/menit
- Ekstremitas: oedem , reflek patella , varises
- Pemeriksaan lab : 3 + (100) mg/dl
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
1. Potensial terjadi eklampsia
DS : Ibu mengatakan kepalanya pusing dan kakinya bengkak.
DO : - TD = 140/90 mmHg
- Oedem
- Protein urine : 3 + (100) mg/dl
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Kolaborasi dengan dokter SPOG untuk melakukan terminasi kehamilan dengan
melakukan SC (sectio caesarea).
V. INTERVENSI
Dx : Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, letkep, puka, tunggal, hidup,
intrauterin kala I fase laten dengan Preklampsia ringan.
Tujuan : Kala I berjalan normal dan lancar tanpa ada komplikasi.
KH : - Kala I tidak lebih dari 12 jam.
- KU : baik - Suhu : 36,5 – 37,5oC
- TD : 100/70 – 130/90 mmHg - DJJ : (+) 120-160 ×/menit
- N : 60 – 100 ×/menit - His : baik, teratur dan
- Rr : 16 – 24 ×/menit adekuat
Intervensi :
1. Beri tahu ibu tentang hasil pemeriksaan
R : Ibu mengerti keadaannya dan lebih kooperatif.
2. Anjurkan ibu untuk tidur miring ke kiri.
R : Tidur miring ke kiri mencegah sindrom vena cava dan mempercepat
penurunan kepala.
3. Observasi tekanan darah tiap 30 menit
R : Monitor tekanan darah dan kenaikannya akan membantu menentukan
pemberian terapi yang tepat.
4. Observasi DJJ tiap 30 menit dan his tiap 30 menit.
R : Parameter keadaan janin dan kemajuan persalinan.
5. Observasi intake nutrisi ibu.
R : Istirahat dapat menjadikan keadaan ibu rileks
6. Anjurkan ibu untuk istirahat
R : Istirahat dapat menjadikan keadaan ibu rileks.
7. Pantau eliminasi ibu
R : Eliminasi yang lancar membantu mempermudah penurunan kepala.
8. Observasi pernapasan dan reflek patella.
R : Tolak ukur pemberian M9SO4.
9. Melaksanakan hasil kolaborasi pemberian infus D5% + oxytocyn drip.
R : Oxytocyn drip membantu mempercepat kemajuan persalinan.
10. Melaksanakan hasil kolaborasi dengan dokter dalam pemberian M9SO4.
R : Pemberian terapi yang tepat dapat mencegah komplikasi.
11. Berikan oksitosin 5 IU dalam infus tetes.
R : Oksitosin dapat merangsang kontraksi uterus.
IV. IMPLEMENTASI
Dx : Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, letkep, puka, tunggal, hidup,
intrauterin kala I fase laten dengan Preklampsia ringan.
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu tekanan darah ibu tinggi
yaitu 140/90 mmHg, nadi 60×/menit, suhu 36,8oC dan keadaan janin baik.
2. Menganjurkan ibu untuk tidur miring ke kiri.
3. Mengobservasi tekanan darah setiap 30 menit (140/90 mmHg)
4. Mengobservasi DJJ dan his tiap 30 menit.
DJJ : (+) 11.12.11 frekuensi 136 ×/menit
Kontraksi : (+) 2×.10’.30”
5. Mengobservasi asupan nutrisi ibu.
Makan : 2 – 3 sendok sekali makan dengan komposisi nasi, sayur dan
lauk-pauk
Minum : 2-3 gelas/hari air putih ditambah susu.
6. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat ± 6-8 jam/hari, mulai dari jam
21.00-05.00 WIB.
7. Memantau eliminasi ibu.
BAK : 100 cc/4 jam warna kuning jernih.
BAB : 1×/hari, konsistensi lunak, bau khas feses.
8. Mengobservasi pernapasan dan reflek patella
RR : 24×/menit
Reflek patella : +/+
9. Kolaborasi pemberian infus D5% + oxytocyn 20 tts/menit
10. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi M9SO4 dosis awal M9SO4 40% 10
gram IM, dosis lanjutan 10 gram bokong kanan dan bokong kiri masing-
masing 5 gram.
VII.EVALUASI
Tanggal 09-12-2007, jam 13.00 WIB
S : Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, letkep, puka, tunggal, hidup,
intrauterin kala I fase laten dengan Preklampsia ringan.
S : Ibu mengatakan mengerti tentang keadaan kesehatannya.
O : Ibu tampak lebih tenang.
A : GI P0000 Ab000 UK 37-38 minggu, letkep, puka, tunggal, hidup, intrauterin
kala I fase laten dengan Preklampsia ringan.
P : Ingatkan ibu untuk segera melapor ke petugas apabila ada tanda-tanda
kelahiran.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny. “S” di Kamar Bersalin RST
Soepraoen Malang pada tanggal 09 Desember 2007, penulis memperoleh beberapa
kesenjangan antara lain :
1. Pada tinjauan teori disebutkan bahwa salah satu tanda preeklampsia ringan adalah
oedem pada kaki, tangan dan muka dan kenaikan BB ≥ 1 kg perminggu,
sedangkan pada tinjauan kasus oedem hanya terjadi pada kaki.
2. Identifikasi masalah pada tinjauan kasus sesuai dengan tinjauan teori.
3. Pengembangan rencana dan implementasi pada tinjauan kasus sesuai dengan
tinjauan teori.
4. Evaluasi semua tujuan pada pengembangan rencana berhasil dengan baik. Menurut
penulis ini disebabkan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan preeklampsia
ringan di Kamar Bersalin RST Soepraoen Malang sudah baik tidak menyimpang
dari penatalaksanaan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai kesenjangan-kesenjangan yang muncul antara
tinjauan teori dan tinjauan kasus maka penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Memang masih sulit menentukan secara pasti tanda pasti preeklampsia.
2. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan preeklampsia ringan di Kamar
Bersalin RST Soepraoen Malang sudah baik dan dijalankan sesuai dengan
protap yang sudah ditentukan, sehingga masalah potensial tidak terjadi.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang penulis uraikan maka ada beberapa saran
sehubungan dengan Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin dengan preeklampsia
ringan antara lain :
1. Tetap menjaga kerjasama dengan tim medis dan perawatan.
2. Tetap menjalankan asuhan kebidanan sesuai dengan protap yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
FK Unpad. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Eleman.
JNPK-KR/PoGI. 2003. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : Jaringan Nasional Pelatihan Klinik.
Helen, Varney. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta : EGC.
Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.
Sarwono, Prawirohardjo. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YSP-SP.
ASUHAN KEBIDANANPADA Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK 37-38 MINGGU LETKEP, PUKA,
TUNGGAL, HIDUP, INTRAUTERIN KALA I FASE LATEN DENGAN
PRE EKLAMPSIA RINGAN DI KAMAR BERSALIN
RS dr. SOEPRAOEN MALANG
TANGGAL 09 DESEMBER 2007
Oleh :
LUKI ABDUL RAJAKNIM. 06.2.031
POLITEKNIK KESEHATAN dr. SOEPRAOEN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
MALANG
2007
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan Asuhan Kebidanan pada Ny. “F” GI P0000 Ab000 UK
37-38 minggu, letkep, puka, tunggal, hidup, intrauterin kala I fase laten dengan
Preklampsia ringan di Kamar Bersalin RS dr. Soepraoen tanggal 9 Desember 2007.
Asuhan Kebidanan ini disusun sebagai pemenuhan tugas praktek klinik
kebidanan yang diselenggarakan oleh Politeknik Kesehatan dr. Soepraoen Malang
untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa.
Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini tidak terlepas dari bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. dr. Prabowo, Sp.OG, selaku Kaprodi Kebidanan Politeknik Kesehatan dr.
Soepraoen.
2. Ibu Anik, Amd.Keb, selaku Pembimbing Klinik yang telah membimbing penulis
selama praktek di Kamar Bersalin RS dr. Soepraoen
3. Ibu Nur Khomariyah, Amd. Keb dan Ibu Lilik, Amd.Keb, selaku Pembimbing
Institusi yang telah membimbing penulis.
Penulis menyadari bahwa asuhan kebidanan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat
memperbaiki kualitas asuhan kebidanan ini. Harapan penulis, semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Malang, 9 Desember 2007
Penulis
Recommended