53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan khusus penelitian ini adalah:
a. Meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun
b. Meningkatkan kegiatan pembelajaran di sentra bahan alam
c. Menganalisis peningkatan kreativitas anak usia 5-6 tahun melalui
bermain eksperimen (experimental play) di sentra bahan alam
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan ini dilaksanakan di TK Tunas Wiratama,
Jakarta Timur. Penelitian dilakukan di tempat ini, dikarenakan peneliti
menemukan data terkait masalah cara meningkatkan kreativitas anak
melalui kegiatan di sentra bahan alam pada saat melakukan observasi
dan wawancara. Peneliti menemukan masalah bahwa kreativitas pada
anak usia 5-6 tahun atau kelas B belum terlihat, anak-anak tidak terlihat
menunjukkan ketertarikan pada suatu hal, banyak bertanya, dan
ekspresif, lingkungan tidak membuat anak bebas memilih,
bereksperimen, bermain, berpetualang dan partisipasi aktif, dan tidak
menghasilkan suatu produk yang baru, bernilai, lucu dan rinci.
54
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada Semester 1 tahun
ajaran 2016-2017. Penelitian ini dimulai pada minggu ketiga bulan Juli
sampai dengan awal bulan Agustus 2016. Peneltian ini dilakukan selama
tiga minggu, yaitu: minggu ketiga bulan Juli sampai dengan minggu
pertama bulan Agustus 2016. Waktu penelitian akan dibagi menjadi dua
kali pertemuan pra penelitian, enam kali pemberian tindakan dan satu
kali refleksi. Adapun jadwal pra penelitian, penelitian siklus I dan
penelitian siklus II, sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Penulisan, Pra Penelitian, Penelitian Siklus I dan
Penelitian Siklus II
n No Kegiatan Mei - Sep 2015
Okt 2015
Nov 2015 -
Mei 2016
Jun 2016
Jul 2016
Agst 2016
Sep 2016 –
Jan 2017
Feb 2017
1 Penulisan proposal
√
2 Seminar proposal
√
3 Revisi seminar proposal
√
4 Pra penelitian
1
√
5 Pra penelitian
2
√
6 Pertemuan 1
√
55
C. Metode dan Desain Intervensi Tindakan
1. Metode Intervensi Tindakan/Rancangan Siklus Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research).
McNiff dalam Supardi dikutip Jhoni menyatakan bahwa penelitian
tindakan kelas sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan
(siklus 1)
7 Pertemuan 2
(siklus 1)
√
8 Pertemuan 3
(siklus 1)
√
9 Pertemuan 4
(siklus 1)
√
10 Pertemuan 5
(siklus 1)
√
11 Refleksi √
12 Pertemuan 6 (siklus 2)
√
13 Pertemuan 7 (siklus 2)
√
14 Pertemuan 8 (siklus 2)
√
15 Refleksi √
16 Penulisan bab IV dan bab V
√ √
17 Sidang skripsi
√
56
oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah,
meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar,
dan sebagainya.1 Berdasarkan pendapat diatas bahwa penelitian
tindakan kelas merupakaan penelitian yang dilakukan oleh guru
yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan
mengembangkan keahlian mengajar.
Menurut Hopkin dalam Emzir bahwa penelitian tindakan
adalah suatu proses yang dirancang untuk memperdayakan semua
partisipan dalam proses (siswa, guru, dan peserta lainnya) dengan
maksud untuk meningkatkan praktik yang diselenggarakan di dalam
pengalaman pendidikan. 2 Penelitian tindakan juga merupakan
suatu proses penelitian yang menggunakan partisipan dalam
proses untuk meningkatkan praktik dalam mengajar dan menambah
pengalaman pendidikan.
Penelitian tindakan kelas merupakan sebagai proses
penelitian yang dilakukan oleh guru dan peneliti yang bertujuan
untuk mengembangkan keahlian guru dalam meningkatkan
kreativitas pada anak, menambah pengalaman pendidikan,
1 Johni Dimyati,Metodologi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada Pendidikan Anak Usia DIni (PAUD),( Jakarta : Kencana,2013),h. 117 2 Emzir,Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif & Kuantitaif , ( Jakarta : Rajagrafindo,2013),h. 233
57
meningkatkan mutu dan kualitas sekolah melalui aktivitas tindakan
dan penelitian. Tindakan yang dilakukan untuk menstimulus dan
merangsang kreativitas pada anak usia 5-6 tahun melalui bermain
eksperimen (experimental play) di sentra bahan alam. Penelitian
tindakan kelas dilakukan agar mengetahui peningkatan atau
keberhasilan yang terjadi setelah diberikan tindakan.
Langkah berikutnya, yaitu refleksi-mencermati apa yang
sudah terjadi (reflecting).3 Kedua komponen disatukan dikarenakan
bahwa antara penerepan act dan observe meruapakan dua
kegiiatan yang tidak terpisahkan dan kedua komponen tersebut
dapat dilaksanakan dalam satu waktu ketika tindakan dilaksanakan
begitu pula observasi juga dilaksanakan.
Perencanaan dalam penelitian dilakukan sebelum
dilakukannya tindakan. Tindakan yang akan diberikan harus
disesuaikan dengan permasalahan yang ditemukan. Diharapkan
dengan adanya tindakan akan mendapatkan hasil yang maksimal
dan sesuai dengan harapan. Seteleh itu, diadakan refleksi untuk
mengetahui kemajuan yang telah terjadi setelah dilakukannya
3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Edisi Revisi 2010,( Jakarta : Rineka Cipta,2010),h.131
58
tindakan. Apabila kemajuan dari tindakan masih kurang, maka akan
dilakukan tindakan siklus berikutnya.
2. Desain Intervensi Tindakan/Rancangan Siklus Penelitian
Desain dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan
model Kemmis dan Taggart. Menurut Kemmis dan Taggart dalam
Arikunto bahwa prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas ini
terdapat siklus yang meliputi tahap-tahap (a). perencanaan
(planning), (b) tindakan (action), (3) pengamatan (observation) dan
(d) refleksi (reflection), kemudian dilanjutkan dengan perencaan
ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang dan refleksi ulang pada
siklus berikutnya, begitu seterusnya sehingga membentuk suatu
spiral.4
4 Suharsimi Arikunto,dkk,Penelitian Tindakan Kelas ( Jakarta: Bumi Aksara,2008),p.16
59
Gambar 3.1 Model Khemis Taggart (2000) Penelitian Tindakan kelas5
1. Kegiatan Pra Penelitian
Sebelum melaksanakan kegiatan di siklus I, peneliti
melakukan persiapan pra penelitian sebagai salah satu cara untuk
mengetahui kreativitas yang selama ini ada pada anak-anak di TK
Tunas Wiratama. Kegiatannya adalah:
a. Mengajukan surat izin kepada Kepala Sekolah di TK Tunas
Wiratama, Jakarta Timur.
b. Mencari dan mengumpulkan data anak yang akan menjadi
subjek penelitian. Berdasarkan observasi awal ke sekolah dapat
5 Gambar 1
60
diketahui bahwa kreativitas anak masih lemah, dan kurangnya
antusias anak pada kegiatan di sentra bahan alam.
c. Menentukan waktu pelaksanaan penelitian, yaitu pada bulan Juli-
Agustus 2016 dengan pemberian tindakan sebanyak 5 kali
pertemuan setiap siklus sesuai dengan jadwal pembelajaran
dalam sekolah.
d. Menentukan indikator keberhasilan yang digunakan untuk
mengetahui peningkatan kreativitas dan membuat instrumen
pelaksanaan pembelajaran bermain eksperimen di sentra bahan
alam.
e. Mempersiapkan media dan alat yang akan digunakan selama
penelitian di sentra bahan alam.
2. Kegiatan Siklus I
Setelah melakukan persiapan-persiapan pra penelitian, peneliti
melakukan langkah-langkah penelitian tindakan yang dimulai dari
siklus I dengan tahapan sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
1) Perencanaan Umum
Perencanaan umum disusun untuk merencanakan
keseluruhan aspek. Perencanaan umum ini disusun berdasarkan
permasalahan penelitian yang terdapat di bab I, yaitu terkait dengan
61
peningkatan kreativitas anak usia 5-6 tahun melalui bermain
eksperimen (experimental play) di sentra bahan alam. Pada tahapan
ini peneliti merencanakan waktu pembelajaran, rencana
pembelajaran, menyiapkan rincian peralatan yang akan digunakan
seperti memilih kegiatan yang akan digunakan, memilih media bahan
alam yang akan digunakan, instrumen pemantau tindakan, alat
pengumpul data dan evaluasi hasil belajar secara keseluruhan.
2) Perencanaan Khusus
Perencanaan khusus pada penelitian ini dirumuskan sesuai
dengan perencanaan yang telah ada pada siklus. Perencanaan
khusus yaitu peneliti membuat satuan perencanaan tindakan
menggunakan media bahan alam dalam rangka meningkatkan
kreativitas anak usia 5-6 melalui bermain eksperimen (experimental
play) di sentra bahan alam. Perencanaan ini disusun berdasarkan
tujuan pembelajaran, media, dan alat pengumpulan data.
Perencanaannya juga berupa kegiatan eksperimen yang akan
dilakukan di sentra bahan alam. Didalamnya terdapat juga
perencanaan mengenai tema yang akan dilakukan serta proyek tema
yang akan dipersiapkan sebagai puncak tema. Selanjutnya, peneliti
menyiapkan alat pengumpul data seperti lembar observasi, lembar
wawancara dan kamera yang digunakan untuk dokumentasi.
62
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Dalam tahapan pelaksanaan/tindakan, peneliti bersama
dengan guru melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan.
Pelaksanaan dilakukan dalam bentuk siklus. Dalam setiap siklus
dilakukan 5 kali pertemuan masing-masing berdurasi 90 menit
disesuaikan waktu belajar dengan alokasi waktu 20 menit untuk
aprsepsi, 40 menit bermain eksperimen (experimental play) di sentra
bahan alam, dan 30 menit untuk kegiatan evaluasi. Peneliti akan
memberikan materi yang disesuaikan dengan tema yang sedang
berlangsung di sekolah tersebut:
63
Bagan 3.1 Rancangan Kegiatan Siklus 16
6Table 3.2
Persiapan Perencanaan : a. Mengajukan surat izin penelitian kepada pihak sekolah b. Menentukan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian c. Mengumpulkan data wawancara dan observasi
Perencanaan: a. Merencanakan waktu penelitian b. Membuat perencanaan tindakan yang akan diberikan kepada anak usia 5-6 tahun c. Membuat lembar observasi dan instrument penelitian d. Mempersiapkan media dan kegiatan di sentra bahan alam
Tindakan: Langkah-langkah kegiatan pembelajaran di sentra bahan alam untuk meningkatkan kreativitas: Pertemuan I:
- Anak-anak bergabung dengan kelompok masing-masing - Beberapa anak-anak ada yang ditutup matanya untuk menebak rasa dari gelas yang
diberikan oleh temannya. - Anak-anak antusias menebak rasa yang disediakan oleh peneliti
Pertemuan II: - Anak-anak dibagikan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat susu pelangi - Anak-anak menuangkan susu putih ke dalam piring plastic - Anak-anak menuangkan pewarna makanan sesuai dengan imajinasi mereka - Kemudian anak mencelupkan cotton bud yang telah diberi sabun
Pertemuan III: - Anak-anak mengambil beberapa botol kaca, satu anak satu botol kaca - Anak-anak meletakkan telur ke dalam botol kaca - Kemudian anak-anak menuangkan cuka kedalamnya, anak-anak mengamati apa yang
terjadi kepada telur Pertemuan IV:
- Anak-anak mengukur garam, tepung terigu dan minyak sayur - Anak-anak menuangkan bahan-bahan kedalam wadah - Anak-anak mencampurkan tepung terigu dan garam sampai tercampur rata - Anak-anak menuangkan pewarna makanan kedalam adonan sesuai imajinasi anak
Pertemuan V: - Anak-anak mengambil botol ukuran 330ml, satu botol satu anak - Anak-anak menuangkan minyak dan air sesuai imajinasi mereka - Kemudian anak-anak mengamati apa yang terjadi dan menceritakan proses yang terjadi
Pengamatan : a. Peneliti dan kolaborator sama-sama mengamati kegiatan yang sedang dilakukan. b. Peneliti dan kolaborator bersama-sama melakukan evaluasi pengamatan dan
hasilnya di tulis dalam catatan lapangan
Refleksi: Kreativitas anak usia 5-6 tahun melalui bermain eksperimen (experimental play) di sentra bahan alam mengalami peningkatan.
S
I
K
L
U
S
I
64
Tabel 3.2
Pelaksanaan Kegiatan Siklus I
Hari/Tanggal Pertemuan Lama Pertemuan Waktu Pelaksanaan
Mei i 2016 Pra Penelitian 60 Menit Selasa,24 Mei 2016
Mei 2016 Pra Penelitian 60 Menit Rabu, 25 Mei 2016
Juli 2016 1 90 Menit Senin, 18 Juli 2016
Juli 2016 2 90 Menit Selasa, 19 Juli 2016
Juli 2016 3 90 Menit Rabu, 20 Juli 2016
Juli 2016 4 90 Menit Kamis, 21 Juli 2016
Juli 2016 5 90 Menit Jumat, 22 Juli 2016
Juli 2016 Refleksi 60 Menit Selasa, 26 Juli 2016
65
Tabel 3.3
Satuan Perencanaan Tindakan Siklus I
Tujuan : meningkatkan kreativitas berfikir kreatif, imajinasi, beresksplorasi, rasa ingin tahu, aktif bertanya
dan berpartisipasi aktif
Waktu : 5 Kali Pertemuan ( 90 Menit )
Waktu Pelaksanaan
Indikator Kegiatan Langkah kegiatan Media Alat Pengumpul Data
Guru Anak
Pertemuan I
Anak mampu menunjukkan rasa takjub, anak mampu bekerja sama dengan teman sebaya
Tebak rasaku
Pijakan Lingkungan - Guru
menyiapkan Rencana Kegiatan Harian
- Guru menyiapkan media dan alat-alat yang akan digunakan
Pijakan LIngkungan
- Anak bermain halaman sekolah sebelum bel kelas dibunyikan
- Bel berbunyi, anak-anak baris berbaris dihalaman sekolah
- Gelas plastic kecil
- Sirup - Garam - Gula - Air - Sapu
tangan - Susu coklat - Susu
strawberi - Susu putih
- Dokumentasi - Lembar
obervasi - Lembar
catatan lapangan
66
Pijakan Sebelum Main - Guru
menjelaskan kegiatan pada hari ini
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
- Guru menjelaskan cara dan kegunaan dari media dan bahan-bahan yang akan digunakan
- Sebelum membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok, guru mengajak anak-anak membaca doa, surat-surat pendek dan bernyanyi
Pijakan sebelum main - Anak-anak
duduk melingkar diatas karpet
- Anak-anak mengucapkan salam
- Anak-anak berdoa dan bernyanyi sebelum memulai kegiatan hari ini
- Anak-anak mendengarkan penjelaskan guru dengan baik
- Anak-anak memberikan jawaban dari pertanyaan guru
- Anak-anak bertanya yang mereka pikirkan
67
- Kemudian guru membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok
Pijakan selama main - Guru
mendampingi anak selama bermain
- Guru mengamati anak menggunakan lembar instrumen observasi dan catatan lapangan
- Guru menjadi fasilitator bagi anak
- Anak-anak memberikan pendapat
Pijakan selama main - Anak-anak
bergabung dengan teman kelompoknya
- Anak-anak mengelilingi nampan yang berisi gelas-gelas plastic
- Beberapa anak-anak mata ditutup dengan sapu tangan dan menebak rasa
- Anak-anak mencampur bahan-bahan seperti garam dan air untuk merasakan rasanya.
68
Pijakan setelah main - Guru mengajak
anak-anak duduk dilingkaran
- Guru bertanya tentang kegiatan yang dilakukan di dalam sentra
- Guru meminta masing-masing anak bercerita di depan kelas
- Guru memberikan reward kepada semua anak-anak
- Guru mengajak anak-anak merapikan kembali alat dan bahan-bahan yang sudah digunakan
Pijakan setelah main - Anak-anak
kembali duduk melingkar diatas karpet
- Anak-anak menceritakan proses kegiatan yang dilakukan hari tersebut
- Anak-anak merapikan kembali alat-alat dan bahan yang mereka gunakan
69
ketempat semula
- Guru meminta salah satu anak memimpin doa dan bernyanyi sebelum pulang
Pertemuan II
Anak terlihat bersemangat ketika guru memberikan penjelasan, anak terlihat mimik tersenyum dan fokus pada saat mendengarkan penjelasan guru.
Fermentasi telur
Pijakan Lingkungan - Guru
menyiapkan Rencana Kegiatan Harian
- Guru menyiapkan media dan alat-alat yang akan digunakan
Pijakan Sebelum Main - Guru
menjelaskan kegiatan pada hari ini
Pijakan Lingkungan
- Anak bermain halaman sekolah sebelum bel kelas dibunyikan
- Bel berbunyi, anak-anak baris berbaris dihalaman sekolah
Pijakan sebelum main - Anak-anak
duduk melingkar diatas karpet
- Telur - Botol kaca - Cuka - Pewarna
makanan
- Dokumentasi - Lembar
obervasi - Lembar
catatan lapangan
70
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
- Guru menjelaskan cara dan kegunaan dari media dan bahan-bahan yang akan digunakan
- Sebelum membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok, guru mengajak anak-anak membaca doa, surat-surat pendek dan bernyanyi
- Kemudian guru membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok
- Anak-anak mengucapkan salam
- Anak-anak berdoa dan bernyanyi sebelum memulai kegiatan hari ini
- Anak-anak mendengarkan penjelaskan guru dengan baik
- Anak-anak memberikan jawaban dari pertanyaan guru
- Anak-anak bertanya yang mereka pikirkan
- Anak-anak memberikan pendapat
71
Pijakan selama main - Guru
mendampingi anak selama bermain
- Guru membagi bahan-bahan kepada tiap anak
- Guru mengamati anak menggunakan lembar instrument
- Guru menjadi fasilitator bagi anak
Pijakan setelah main - Guru mengajak
anak-anak duduk dilingkaran
Pijakan selama main - Anak-anak
bergabung dengan teman kelompoknya
- Anak-anak memilih warna yang mereka gunakan
- Anak-anak mencampur takaran cuka sesuai imajinasi mereka
- Anak-anak memasukkan tellur ke dalam botol kaca
Pijakan setelah main - Anak-anak
kembali duduk melingkar diatas karpet
72
- Guru bertanya tentang kegiatan yang dilakukan di dalam sentra
- Guru bertanya hasil warna yang mereka buat
- Guru meminta masing-masing anak bercerita di depan kelas
- Guru memberikan reward kepada semua anak-anak
- Guru mengajak anak-anak merapikan kembali alat dan bahan-bahan yang sudah digunakan ketempat semula
- Anak-anak menunjukkan hasil karya yang mereka buat
- Anak-anak menceritakan proses pembuatan fermentasi telur
- Anak-anak menceritakan hasil bentuk yang mereka buat
- Anak-anak merapikan kembali alat-alat dan bahan yang mereka gunakan
73
- Guru meminta salah satu anak memimpin doa dan bernyanyi sebelum pulang
Pertemuan III
Anak mampu mengungkapkan ide-ide yang dibuat dengan media
Proses membuat Playdough
Pijakan Lingkungan - Guru
menyiapkan Rencana Kegiatan Harian
- Guru menyiapkan media dan alat-alat yang akan digunakan
Pijakan Sebelum Main - Guru
menjelaskan kegiatan pada hari ini
- Guru menjelaskan
Pijakan Lingkungan
- Anak bermain halaman sekolah sebelum bel kelas dibunyikan
- Bel berbunyi, anak-anak baris berbaris dihalaman sekolah
Pijakan sebelum main - Anak-anak
duduk melingkar diatas karpet
- Anak-anak mengucapkan salam
- Garam - Tepung
terigu - Pewarna
makanan - Air - Baskom - apron
- Dokumentasi - Lembar
obervasi - Lembar
catatan lapangan
74
kegiatan yang akan dilakukan
- Guru menjelaskan cara dan kegunaan dari media dan bahan-bahan yang akan digunakan
- Sebelum membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok, guru mengajak anak-anak membaca doa, surat-surat pendek dan bernyanyi
- Kemudian guru membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok
- Anak-anak berdoa dan bernyanyi sebelum memulai kegiatan hari ini
- Anak-anak mendengarkan penjelaskan guru dengan baik
- Anak-anak memberikan jawaban dari pertanyaan guru
- Anak-anak bertanya yang mereka pikirkan
- Anak-anak memberikan pendapat
75
Pijakan selama main - Guru
mendampingi anak selama bermain
- Guru membagi adonan playdough setengah jadi
- Guru mengamati anak menggunakan lembar instrument
- Guru menjadi fasilitator bagi anak
Pijakan setelah main - Guru mengajak
anak-anak duduk dilingkaran
Pijakan selama main - Anak-anak
bergabung dengan teman kelompoknya
- Anak-anak memilih warna yang mereka gunakan
- Anak-anak mencampur warna dengan adonan sesuai ide mereka sendiri
- Anak-anak membentuk berbagi bentuk dengan kreasi mereka sendiri
Pijakan setelah main - Anak-anak
kembali duduk melingkar diatas karpet
76
- Guru bertanya tentang kegiatan yang dilakukan di dalam sentra
- Guru bertanya hasil warna yang mereka buat
- Guru meminta masing-masing anak bercerita di depan kelas
- Guru memberikan reward kepada semua anak-anak
- Guru mengajak anak-anak merapikan kembali alat dan bahan-bahan yang sudah digunakan ketempat semula
- Anak-anak menunjukkan hasil karya yang mereka buat
- Anak-anak menceritakan proses pencampuran warna yang mereka buat
- Anak-anak menceritakan hasil bentuk yang mereka buat
- Anak-anak merapikan kembali alat-alat dan bahan yang mereka gunakan
77
- Guru meminta salah satu anak memimpin doa dan bernyanyi sebelum pulang
Pertemuan IV
Anak mampu bereksplorasi benda-benda yang ada disekitar, anak mampu menceritakan kembali sesuai urutan
Terapung Tenggelam Melayang
Pijakan Lingkungan - Guru
menyiapkan Rencana Kegiatan Harian
- Guru menyiapkan media dan alat-alat yang akan digunakan
Pijakan Sebelum Main - Guru
menjelaskan kegiatan pada hari ini
Pijakan Lingkungan
- Anak bermain halaman sekolah sebelum bel kelas dibunyikan
- Bel berbunyi, anak-anak baris berbaris dihalaman sekolah
Pijakan sebelum main - Anak-anak
duduk melingkar diatas karpet
- Minyak - Air - Kelereng - Batu kerikil - Botol 330
ml
- Dokumentasi - Lembar
obervasi - Lembar
catatan lapangan
78
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
- Guru menjelaskan cara dan kegunaan dari media dan bahan-bahan yang akan digunakan
- Sebelum membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok, guru mengajak anak-anak membaca doa, surat-surat pendek dan bernyanyi
- Kemudian guru membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok
- Anak-anak mengucapkan salam
- Anak-anak berdoa dan bernyanyi sebelum memulai kegiatan hari ini
- Anak-anak mendengarkan penjelaskan guru dengan baik
- Anak-anak memberikan jawaban dari pertanyaan guru
- Anak-anak bertanya yang mereka pikirkan
- Anak-anak memberikan pendapat
79
Pijakan selama main - Guru
mendampingi anak selama bermain
- Guru mengamati anak menggunakan lembar instrument
- Guru menjadi fasilitator bagi anak
Pijakan selama main - Anak-anak
bergabung dengan teman kelompoknya
- Anak-anak memilih benda-benda yang mereka gunakan
- Anak-anak menuangkan air, minyak sesuai imajinasi mereka
- Kemudian anak-anak melakukan percobaan ketika air, minyak, kelereng dan batu kerikil di masukkan ke dalam botol kecil apa yang akan terjadi
80
Pijakan setelah main - Guru mengajak
anak-anak duduk dilingkaran
- Guru bertanya tentang kegiatan yang dilakukan di dalam sentra
- Guru meminta masing-masing anak bercerita di depan kelas
- Guru memberikan reward kepada semua anak-anak
- Guru mengajak anak-anak merapikan kembali alat dan bahan-bahan yang sudah digunakan
Pijakan setelah main - Anak-anak
kembali duduk melingkar diatas karpet
- Anak-anak menunjukkan hasil karya yang mereka buat
- Anak-anak menceritakan proses pembuatan bentuk yang mereka buat
- Anak-anak merapikan kembali alat-alat dan bahan yang mereka gunakan
81
ketempat semula
- Guru meminta salah satu anak memimpin doa dan bernyanyi sebelum pulang
Pertemuan V
Anak mampu mengikuti pola, anak mampu menceritakan proses kegiatan sesuai urutan, anak mampu mengungkapkan ide-ide
Susu pelangi
Pijakan Lingkungan - Guru
menyiapkan Rencana Kegiatan Harian
- Guru menyiapkan media dan alat-alat yang akan digunakan
Pijakan Sebelum Main - Guru
menjelaskan kegiatan pada hari ini
Pijakan Lingkungan
- Anak bermain halaman sekolah sebelum bel kelas dibunyikan
- Bel berbunyi, anak-anak baris berbaris dihalaman sekolah
Pijakan sebelum main - Anak-anak
duduk melingkar diatas karpet
- Susu UHT putih
- Korek kuping - Sabun cuci
piring - Pewarna
makanan - Piring plastik
- Dokumentasi - Lembar
obervasi - Lembar
catatan lapangan
82
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
- Guru menjelaskan cara dan kegunaan dari media dan bahan-bahan yang akan digunakan
- Sebelum membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok, guru mengajak anak-anak membaca doa, surat-surat pendek dan bernyanyi
- Kemudian guru membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok
- Anak-anak mengucapkan salam
- Anak-anak berdoa dan bernyanyi sebelum memulai kegiatan hari ini
- Anak-anak mendengarkan penjelaskan guru dengan baik
- Anak-anak memberikan jawaban dari pertanyaan guru
- Anak-anak bertanya yang mereka pikirkan
- Anak-anak memberikan pendapat
83
Pijakan selama main - Guru
mendampingi anak selama bermain
- Guru mengamati anak menggunakan lembar instrument
- Guru menjadi fasilitator bagi anak
Pijakan selama main - Anak-anak
bergabung dengan teman kelompoknya
- Anak-anak memilih bahan-bahan yang mereka gunakan
- Anak-anak menuangkan susu terlebih dahulu
- Kemudian anak-anak meneteskan pewarna makanan dengan berbagai warna sesuai ide-ide mereka dan mereka meletakkan korek kuping
84
Pijakan setelah main - Guru mengajak
anak-anak duduk dilingkaran
- Guru bertanya tentang kegiatan yang dilakukan di dalam sentra
- Guru meminta masing-masing
ditengah-tengah susu
- Anak-anak mengamati proses pencampuran warna dengan semangat dan mimic tersenyum
- Anak-anak bebas membuat nama dengan ide mereka sendiri
Pijakan setelah main - Anak-anak
kembali duduk melingkar diatas karpet
- Anak-anak menunjukkan hasil karya mereka
- Anak-anak menceritakan benda yang
85
anak bercerita di depan kelas
- Guru memberikan reward kepada semua anak-anak
- Guru mengajak anak-anak merapikan kembali alat dan bahan-bahan yang sudah digunakan ketempat semula
- Guru meminta salah satu anak memimpin doa dan bernyanyi sebelum pulang
mereka gunakan
- Anak-anak menceritakan proses pembuatan nama yang mereka buat
- Anak-anak merapikan kembali alat-alat dan bahan yang mereka gunakan
86
c. Pengamatan Tindakan (Observing)
Selama kegiatan pembelajaran, peneliti dan kolaborator
mengamati setiap kegiatan. Pengamatan dilakukan untuk melihat
tindakan pada siklus I dan melihat respon yang didapatkan oleh anak
selama kegiatan. Hasil dari pengamatan ini dicatat dalam catatan
lapangan disesuaikan dengan panduan instrumen. Selain itu, peneliti
juga melakukan dokumentasi berupa foto-foto kegiatan dan video
selama berlangsungnya penelitian. Sehingga dapat diperoleh bukti
yang lebih nyata selama kegiatan penelitian berlangsung.
d. Refleksi (Reflecting)
Peneliti bersama kolaborator melakukan refleksi tindakan yang
telah dilaksanakan pada siklus I. Refleksi bertujuan untuk mengetahui
apakah tindakan yang diberikan kepada anak telah sesuai dengan
instrument dan bagaimana hasil dari pemberian tindakan terhadap
anak tersebut. Selain menganalisis hasil pengamatan yang telah
dilakukan dalam pedoman observasi, peneliti juga menghitung dan
menganalisis data yang telah didapatkan tentang kreativitas anak yang
muncul setelah diberikan tindakan.
Selain itu, refleksi data hasil penelitian dilakukan dengan
membandingkan rata-rata skor peningkatan kreativitas anak yang
87
diperoleh sebelum tindakan dan setelah pemberian tindakan. Hasil dari
refleksi data dapat dijadikan sebagai acuan untuk kegiatan selanjutnya.
Apabila pada siklus I data yang didapatkan belum adanya peningkatan
yang signifikan, maka akan dilakukan perencanaan kembali tindakan-
tindakan yang akan diberikan untuk melanjutkan penelitian pada siklus
II. Sebaliknya jika pada siklus I hasil dari data diperoleh peningkatan
yang cukup tinggi, maka tidak ada penelitian pada siklus II.
3. Kegiatan Siklus II
Setelah melakukan tahapan-tahapan penelitian pada siklus I,
maka peneliti membuat rancangan siklus II. Dikarenakan tidak
tercapainya target keberhasilan yang diharapkan pada siklus I.
Rancangan siklus II merupakan rancangan tindakan yang diberikan
berdasarkan hasil pengamatan, refleksi dan evaluasi dari tindakan
yang telah dilaksanakan pada siklus I.
a. Perencanaan (Planning)
1. Perencanaan Umum
Perencanaan umum disusun untuk merencanakan
keseluruhan aspek. Perencanaan umum ini disusun berdasarkan hasil
tindakan pada siklus I. Pada siklus II peneliti melakukan perubahan
dalam bermain eksperimen guna meningkatkan kreativitas pada diri
anak. Pada siklus II ini, peneliti merencanakan waktu penelitian,
88
satuan rencana kegiatan, instumen tindakan dan pedoman observasi
untuk mengumpulkan data dan mengevaluasi hasil tindakan pada
keseluruhan siklus.
2) Perencanaan Khusus
Perencanaan khusus pada penelitian ini dirumuskan sesuai
dengan perencanaan yang telah ada pada siklus I. Perencanaannya
juga berupa kegiatan eksperimen yang akan dilakukan di sentra
bahan alam. Didalamnya terdapat juga perencanaan mengenai tema
yang akan dilakukan serta proyek tema yang akan dipersiapkan
sebagai puncak tema. Selanjutnya, peneliti menyiapkan alat
pengumpul data seperti lembar observasi, lembar wawancara dan
kamera yang digunakan untuk dokumentasi.
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Setelah peneliti menyiapkan perlengkapan yang akan
digunakan, maka peneliti dan kolaborator memulai pelaksanaan
sesuai dengan rancangan pelaksanaan kegiatan siklus II. Pelakasaan
kegiatan siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan. Penelitian siklus II
disesuaikan dengan waktu belajar. Adapun program pelaksaam siklus
II sebagai berikut:
89
Tabel 3.4 Pelaksanaan Kegiatan Siklus II
Hari/Tanggal Pertemuan Lama Waktu
Pertemuan Pelaksanaan
Selasa, 02 Agustus 2016 Pertemuan 6 90 menit
Selasa, 02 Agustus 2016
Rabu, 03 Agustus 2016 Pertemuan 7 90 menit
Rabu, 03 Agustus 2016
Selasa, 08 Agustus 2016 Pertemuan 8 90 menit
Selasa, 08 Agustus 2016
90
Tabel 3.5
Satuan Perencanaan Tindakan Siklus II
Tujuan : Meningkatkan Kreativitas
Waktu : 3 Kali Pertemuan ( 90 Menit )
Waktu Pelaksanaan
Indikator Kegiatan Langkah kegiatan Media Alat Pengumpul
Data
Guru Anak
Pertemuan VI Anak dapat berpartisipasi aktif
Pencampuran warna Playdough
Pijakan Lingkungan - Guru menyiapkan
Rencana Kegiatan Harian
- Guru menyiapkan media dan alat-alat yang akan digunakan
Pijakan Sebelum Main - Guru menjelaskan
kegiatan pada hari ini
Pijakan Lingkungan - Anak bermain
halaman sekolah sebelum bel kelas dibunyikan
- Bel berbunyi, anak-anak baris berbaris dihalaman sekolah
Pijakan sebelum main - Anak-anak duduk
melingkar diatas karpet
- Garam - Tepung
terigu - Pewarna
makanan - Air - Baskom - apron
- Dokumentasi - Lembar
obervasi - Lembar
catatan lapangan
91
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
- Guru menjelaskan cara dan kegunaan dari media dan bahan-bahan yang akan digunakan
- Sebelum membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok, guru mengajak anak-anak membaca doa, surat-surat pendek dan bernyanyi
- Kemudian guru membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok
Pijakan selama main
- Anak-anak mengucapkan salam
- Anak-anak berdoa dan bernyanyi sebelum memulai kegiatan hari ini
- Anak-anak mendengarkan penjelaskan guru dengan baik
- Anak-anak memberikan jawaban dari pertanyaan guru
- Anak-anak bertanya yang mereka pikirkan
- Anak-anak memberikan pendapat
Pijakan selama main - Anak-anak
bergabung dengan
92
- Guru mendampingi anak selama bermain
- Guru membagi adonan playdough setengah jadi
- Guru mengamati anak menggunakan lembar instrument
- Guru menjadi fasilitator bagi anak
Pijakan setelah main - Guru mengajak
anak-anak duduk dilingkaran
- Guru bertanya tentang kegiatan yang dilakukan di dalam sentra
teman kelompoknya
- Anak-anak memilih warna yang mereka gunakan
- Anak-anak mencampur warna dengan adonan sesuai ide mereka sendiri
- Anak-anak membentuk berbagi bentuk dengan kreasi mereka sendiri
Pijakan setelah main - Anak-anak
kembali duduk melingkar diatas karpet
- Anak-anak menunjukkan hasil karya yang mereka buat
- Anak-anak menceritakan proses
93
- Guru bertanya hasil warna yang mereka buat
- Guru meminta masing-masing anak bercerita di depan kelas
- Guru memberikan reward kepada semua anak-anak
- Guru mengajak anak-anak merapikan kembali alat dan bahan-bahan yang sudah digunakan ketempat semula
- Guru meminta salah satu anak memimpin doa dan bernyanyi sebelum pulang
pencampuran warna yang mereka buat
- Anak-anak menceritakan hasil bentuk yang mereka buat
- Anak-anak merapikan kembali alat-alat dan bahan yang mereka gunakan
Pertemuan VII Anak mampu menunjukkan rasa ingin tahu
Lampu Lava Pijakan Lingkungan - Guru menyiapkan
Rencana Kegiatan Harian
- Guru menyiapkan media dan alat-alat
Pijakan Lingkungan - Anak bermain
halaman sekolah sebelum bel kelas dibunyikan
- Botol 330 ml
- Jesscool - Pewarna
makanan - Minyak
- Dokumentasi - Lembar
obervasi - Lembar
catatan lapangan
94
yang akan digunakan
Pijakan Sebelum Main - Guru menjelaskan
kegiatan pada hari ini
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
- Guru menjelaskan cara dan kegunaan dari media dan bahan-bahan yang akan digunakan
- Sebelum membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok, guru mengajak anak-anak membaca doa, surat-surat pendek dan bernyanyi
- Kemudian guru membagi anak-
- Bel berbunyi, anak-anak baris berbaris dihalaman sekolah
Pijakan sebelum main - Anak-anak duduk
melingkar diatas karpet
- Anak-anak mengucapkan salam
- Anak-anak berdoa dan bernyanyi sebelum memulai kegiatan hari ini
- Anak-anak mendengarkan penjelaskan guru dengan baik
- Anak-anak memberikan jawaban dari pertanyaan guru
- Anak-anak bertanya yang mereka pikirkan
95
anak menjadi beberapa kelompok
Pijakan selama main - Guru mendampingi
anak selama bermain
- Guru menutup mata anak-anak
- Guru mengamati anak menggunakan lembar 95nstrument
- Guru menjadi fasilitator bagi anak
- Guru bertanya rasa apa yang anak rasakan
- Anak-anak memberikan pendapat
Pijakan selama main - Anak-anak
bergabung dengan teman kelompoknya
- Anak-anak
mencoba menuangkan air, minyak, pewarna makanan ke dalam botol
- Kemudian anak-anak memasukkan potongan jesscool kedalam botol dan mereka mengamati kejadian ketika jesscool dimasukkan kedalam botol
96
Pijakan setelah main - Guru mengajak
anak-anak duduk dilingkaran
- Guru bertanya tentang kegiatan yang dilakukan di dalam sentra
- Guru meminta masing-masing anak bercerita di depan kelas
- Guru memberikan reward kepada semua anak-anak
- Guru mengajak anak-anak merapikan kembali alat dan bahan-bahan yang sudah digunakan ketempat semula
- Guru meminta salah satu anak
Pijakan setelah main - Anak-anak
kembali duduk melingkar diatas karpet
- Anak-anak menunjukkan minuman yang mereka buat
- Anak-anak menceritakan proses pembuatan dan kegiatan yang dilakukan hari ini
- Anak-anak merapikan kembali alat-alat dan bahan yang mereka gunakan
97
memimpin doa dan bernyanyi sebelum pulang
Pertemuan VIII Anak mampu menunjukkan rasa ingin tahu
Balon Mengembang
Pijakan Lingkungan - Guru menyiapkan
Rencana Kegiatan Harian
- Guru menyiapkan media dan alat-alat yang akan digunakan
Pijakan Sebelum Main - Guru menjelaskan
kegiatan pada hari ini
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
- Guru menjelaskan cara dan kegunaan dari media dan bahan-bahan yang akan digunakan
- Sebelum membagi anak-anak menjadi
Pijakan Lingkungan - Anak bermain
halaman sekolah sebelum bel kelas dibunyikan
- Bel berbunyi, anak-anak baris berbaris dihalaman sekolah
Pijakan sebelum main - Anak-anak duduk
melingkar diatas karpet
- Anak-anak mengucapkan salam
- Anak-anak berdoa dan bernyanyi sebelum memulai kegiatan hari ini
- Anak-anak mendengarkan
- Botol 330 ml
- Balon tiup - Baking
soda - Air
- Dokumentasi - Lembar
obervasi - Lembar
catatan lapangan
98
beberapa kelompok, guru mengajak anak-anak membaca doa, surat-surat pendek dan bernyanyi
- Kemudian guru membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok
Pijakan selama main - Guru mendampingi
anak selama bermain
- Guru menutup mata anak-anak
- Guru mengamati anak menggunakan lembar 98nstrument
- Guru menjadi fasilitator bagi anak
- Guru bertanya rasa apa yang anak rasakan
penjelaskan guru dengan baik
- Anak-anak memberikan jawaban dari pertanyaan guru
- Anak-anak bertanya yang mereka pikirkan
- Anak-anak memberikan pendapat
Pijakan selama main - Anak-anak
bergabung dengan teman kelompoknya
- Anak-anak mencoba menuangkansoda kue kedalam balon tiup
- Kemudian anak-anak memasukkan balon tiup ke dalam botol yang sudah berisi air
99
Pijakan setelah main - Guru mengajak
anak-anak duduk dilingkaran
- Guru bertanya tentang kegiatan yang dilakukan di dalam sentra
- Guru meminta masing-masing anak bercerita di depan kelas
- Guru memberikan reward kepada semua anak-anak
- Guru mengajak anak-anak merapikan kembali alat dan bahan-bahan yang sudah digunakan ketempat semula
- Guru meminta salah satu anak memimpin doa dan bernyanyi sebelum pulang
Pijakan setelah main - Anak-anak
kembali duduk melingkar diatas karpet
- Anak-anak menunjukkan minuman yang mereka buat
- Anak-anak menceritakan proses pembuatan dan kegiatan yang dilakukan hari ini
- Anak-anak merapikan kembali alat-alat dan bahan yang mereka gunakan
100
Bagan 3.2
Rancangan Kegiatan Siklus II
Persiapan Perencanaan :
a. Mengevaluasi hasil refleksi siklus I
b. Menentukan kegiatan tindakan siklus II
Perencanaan :
a. Merencakanan waktu penelitian
b. Membuat perencanan tindakan yang akan diberikan
c. Membuat lembar observasi dan instrument penelitian
d. Mempersiapkan alat dan media yang sesuai
Tindakan :
Langkah-langkah bermain eksperimen (experimental play) di sentra bahan
alam untuk meningkatkan kreativitas :
Pertemuan VI:
- Anak-anak bergabung dengan teman kelompoknya
- Anak-anak memilih warna yang mereka gunakan
- Anak-anak mencampur warna dengan adonan sesuai ide mereka
sendiri
- Anak-anak membentuk berbagi bentuk dengan kreasi mereka sendiri
Pertemuan VII :
- Anak-anak bergabung dengan teman kelompoknya
- Anak-anak mencoba menuangkansoda kue kedalam balon tiup
- Kemudian anak-anak memasukkan balon tiup ke dalam botol yang
sudah berisi air
Pertemuan VIII :
- Anak-anak bergabung dengan teman kelompoknya - Anak-anak mencoba menuangkan air, minyak, pewarna makanan ke
dalam botol - Kemudian anak-anak memasukkan potongan jesscool kedalam botol dan
mereka mengamati kejadian ketika jesscool dimasukkan kedalam botol
Pengamatan :
Peneliti dan kolaborator bersama-sama melakukan evaluasi pengamatan dan
hasilnya ditulis dalam catatan lapangan.
Refleksi :
Kreativitas anak usia 5-6 tahun melalui bermain eksperimen (experimental play)
di sentra bahan alam mengalami peningkatan. Apabila belum terjadi
peningkatan, akan dilanjutkan dengan tindakan siklus III.
S
I
K
L
U
S
II
101
c. Pengamatan ( Observing )
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kesesuaian
mengenai penelitian tindakan kelas dengan perencanaan yang telah
disusun oleh peneliti, sebelumnya. Obsevasi ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar peningkatan daya cipta anak setelah
dilaksanakannya tindakan. Peneliti dan kolaborator mengamati anak
dan mencatat hasil pengamatan menjadi sebuah catatan lapangan.
Selain itu, peneliti dan kolaborator bersama-sama
mengamati setiap peningkatan kreativitas yang muncul dan
memberikan checklist (v) pada lembar pengamatan atau Checklist
yang sesuai dengan hasil pengamatan. Objek yang diamati harus
berfikir kreatif dan hasil atau produk yang dihasilkan melalui kegiatan
di sentra bahan alam. Laporan hasil observasi akan digunakan untuk
membuat program perbaikan selanjutnya. Selama proses
pembelajaran, peneliti juga menggunakan kamera dan kamera
perekam atau handycam sebagai alat penunjang pengamatan
penelitian.
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahapan refleksi, peneliti menjawab mengenai pertanyaan
mengapa, bagaimana serta seberapa jauh intervensi yang telah
menghasilkan perubahan secara signifikan. Dengan merefleksi,
102
peneliti mencoba mengatasi kekurangan-kekurangan ataupun
kelemahan yang terjadi yang merupakan akibat dari tindakan yang
telah dilakukan. Tujuan dari kegiatan ini adalah menganalisis
ketercapaian proses pemberian tindakan maupun untuk menganalisis
faktor penyebab ketidaktercapaian tindakan.
Selain itu, pada tahapan ini peneliti melakukan pengolahan data.
Setiap selesai melakukan tindakan, peneliti bersama dengan
kolaborator melakukan refleksi hasil dan tindakan yang telah
dilaksanakan. Kemudian data tersebut diolah menjadi refleksi. Dari
hasil verifikasi data hasil pengamatan tersebut, akan dilihat data yang
akurat mengenai butir-butir kreativitas.
Refleksi tindakan merupakan upaya evaluasi yang dilakukan oleh
para kolaborator atau partisipan terkait dan berperan dalam penelitian.
Refleksi tindakan ini juga merupakan kesepakatan hasil diskusi antara
peneliti dan kolabator tentang hasil tindakan yang diberikan. Hal
serupa juga diungkapkan Arikunto, bahwa ketika guru pelaksana
sudah selesai melakukan tindakan kemudian berhadapan dengan
peneliti dan subjek peneliti, untuk bersama-sama mendiskusikan
implementasi rancangan tindakan.7
7 Prof.Dr.Suharsimi Arikunto,Op.cit.h. 140
103
D. Subjek / Partisipan dalam Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak yang bersekolah di TK
Tunas Wiratama, Jakarta Timur pada rentang usia 5-6 tahun. Subjek
penelitian yang dipilih berdasarkan kriteria anak yang belum terlihat
kreativitasnya. Jumlah anak akan dipilih sebanyak 8 anak, kemudian
peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas atau guru sentra
dan melakukan observasi kegiatan di sentra bahan alam. Melalui hasil
rekomendasi dari guru sentra atau guru kelas, wawancara dan catatan
lapangan yang dilakukan oleh peneliti pada pertemuan pra penelitian,
maka akan dipilih 8 anak yang akan diberikan bimbingan dalam
mengembangankan proses berfikir kreatif, memunculkan rasa ingin
tahu dan membuat produk. Anak-anak tersebut dipilih berdasarkan
hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan rekomendasi,
maka terjadi kesepakatan antara peneliti dan kolaborator. Sementara
yang menjadi partisipan dalam penelitian ini adalah guru sentra di TK
Tunas Wiratama yang berperan sebagai kolaborator. Peneliti dan
kolaborator yang dinilai memahami tentang kreativitas.
E. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Peran peneliti dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai
pemimpin perencanaan (planner leader). Pada pra penelitian peneliti
104
melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelompok
A TK Tunas Wiratama, Jakarta Timur. Khususnya terhadap kreativitas
pada siswa, kemudian membuat perencanaan tindakan yang
didiskusikan dengan guru.
Peneliti hadir secara langsung dalam proses pembelajaran dan
mengumpulkan data sebanyak mungkin sesuai dengan fokus
penelitian. Selain itu, peneliti juga berperan sebagai pembuat laporan
hasil penelitian dengan keikutsertaan peneliti dalam kegiatan
pembelajaran, diharapkan peneliti mendapatkan data yang akurat dan
nyata.
Selama penelitian berlangsung, peneliti mengadakan
hubungan keakraban dengan subjek penelitian. Hal in dimaksudkan
untuk menambah keakraban peneliti dengan Kepala Sekolah TK,
semua guru dan semua anak TK Tunas Wiratama, Jakarta Timur.
Selama meneliti, peneliti berusaha interaktif terhadap lingkungan agar
dapat merasakan dimensi-dimensi terhadap konteks yang ada.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil intervensi tindakan yang diharapkan dalam penelitian
tindakan ini adalah adanya peningkatan kreativitas anak usia 5-6
tahun melalui bermain eksperimen (experimental play) di sentra
bahan alam di TK Tunas Wiratama, Jakarta Timur. Peningkatan ini
105
diukur dengan perbandingan kreativitas anak saat sebelum dan
sesudah tindakan.
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan ini dilihat dari
skor yang meningkat dari sebelum tindakan. Pengukuran
keberhasilan tindakan yang diharapkan dan disepakati oleh peneliti
dan kolaborator. Hasil kesepakatan bahwa indikator keberhasilan ini
sebesar 71%. Indikator keberhasilan ini merujuk pada pendapat Mills
yang menyatakan bahwa the end of survey revealed that 71% of
studentagreed.8 Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti menjadikan
pendapat sebagai standar skor. Jika presentase yang diperoleh
kurang dari 71% maka penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Tabel 3.6
Kriteria Tingkat Keberhasilan Kreativitas Anak dalam %
8Geoffrey E. Mills. Action Research: A Guide For Teacher Research (New Jersey: Pearson Education, 2003). h. 101
Tingkat Keberhasilan Arti
(%)
>80 % Sangat Tinggi
60–79 % Tinggi
40–59 % Sedang
20–39 % Rendah
< 20 % Sangat Rendah
106
Dengan mengacu pada kriteria tingkat keberhasilan anak
tersebut maka jika skor keberhasilan kreativitas anak belum mencapai
minimal 71 % maka penelitian dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Namun apabila dalam siklus I skor keberhasilan kreativitas anak
sudah mencapai minimal atau lebih dari 71% dari jumlah hasil anak
maka penelitian dilanjutkan ke siklus II untuk memperkuat dari siklus
I.
G. Data dan Sumber Data
1. Data
Data merupakan suatu hasil yang diperoleh pada suatu
penelitian. Menurut Arikunto bahwa data adalah hasil pencatatan
peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. 9 Data yang
dikumpulkan mencakup dua jenis, yaitu 1) Data pemantau tindakan,
2) Data hasil penelitian. Data pemantau tindakan merupakan data
yang digunakan untuk mengontrol kesesuaian pelaksanaan tindakan
dengan rencana. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media
bahan alam untuk melakukan bermain eksperimen (experimental
play) di sentra bahan alam.
9 Prof.Dr. Suharsimi Arikunto,Op.cit,h. 161
107
Data pemantau kegiatan yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi catatan lapangan, catatan wawancara, dan dokumentasi.
Adapun data hasil penelitian berasal dari peningkatan proses berfikir
kreatif, rasa keingin tahuan dan pribadi kreatif melalui bermain
eksperimen (experimental play) di sentra bahan alam. Semua data
akan digunakan untuk menganalisis sehingga dapat diperoleh
gambaran dari peningkatan kreativitas pada anak usia 5-6 tahun
melalui bermain eksperimen (experimental play) di sentra bahan alam
di TK Tunas Wiratama, Jakarta Timur.
2. Sumber Data
Sumber data dapat berupa kumpulan catatan atau berupa
angka tergantung pada teknik pengambilan data yang akan dipakai.
Sumber data dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun
kelompok A di TK Tunas Wiratama dan hasil observasi siklus. Selain
itu peneliti menggunakan catatan lapangan, catatan wawancara, dan
catatan dokumentasi. Data ini digunakan untuk menganalisis data
penelitian sehingga mendapatkan gambaran adanya peningkatan
kreativitas pada anak.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen adalah alat yang digunakan oleh peneliti
108
dalam mengumpulkan data agar lebih sistematis sehingga mudah
diolah. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan pedoman observasi dalam mengumpulkan
seluruh datayang berkaitan dan mendukung penelitian. Berikut adalah
definisi konseptual, definisi operasional, dan kisi-kisi instrumen
penelitian:
1. Definisi Konseptual
Kreativitas merupakan suatu kemampuan dasar munculnya rasa
pesona atau takjub, rasa ingin tahu, banyak bertanya, bahasa yang
meledak-ledak, suka bermain, suka berpetulang dan antusias dalam
proses imajinasi, berpartisipasi aktif, eksplorasi, berfikir kreatif,
memiliki ide, menggunakan pola, melakukan pengulangan dan
memahami sebab akibat untuk menghasilkan produk dengan alam
sekitar.
2. Definisi Operasional
Kreativitas adalah skor yang mengukur tentang sesuatu yang
dapat diukur dari menilai munculnya rasa pesona atau takjub, rasa
ingin tahu, banyak bertanya, bahasa yang meledak-ledak, suka
bermain, suka berpetulang dan antusias dalam proses imajinasi,
berpartisipasi aktif, eksplorasi, berfikir kreatif, memiliki ide,
menggunakan pola, melakukan pengulangan dan memahami sebab
109
akibat untuk menghasilkan produk melalui kegiatan yang dilakukan di
sentra bahan alam. Sentra bahan alam yang dimaksud adalah area
atau lingkungan belajar yang dirancang agar anak dapat
meningkatkan kreativitas melalui aktivitas bermain sambil belajar yang
sesuai dengan minat atau imajinasi anak. Suatu ukuran diperoleh
dengan menggunakan pedoman observasi. Semakin tinggi skor
semakin tinggi peningkatan kreativitas pada anak.
3. Kisi-Kisi Instrumen
Indikator kreativitas anak usiai 5-6 tahun melalui bermain
eksperimen (experimental play) di sentra bahan alam yang akan
diteliti, dikembangkan berdasarkan teori karakteristik kreativitas anak.
Kisi-kisi instrumen tersebut diambil dari teori-teori yang dipaparkan
sebelumnya. Aspek yang diambil merupakan hasil break down teori.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data merupakan
instrumen berbentuk lembar pengamatan yang tertuang dalam
catatan lapangan. Indikator dan kisi-kisi instrumen yang digunakan
untuk menjaring data kreativitas anak dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
110
Tabel 3.7
Kisi-kisi Instrumen
No. Dimensi Kreativitas
Indikator Sub Indikator Butir soal
1. Person 1.1 Pesona dan rasa takjub
1.2 Rasa ingin tahu 1.3 Bahasa yang
meledak-ledak (ekspresif)
1.4 Antusias
1.1.1. Anak terlihat dari mimik tersenyum ketika guru memperlihatkan media
1.1.2. Anak terlihat dari mimik bersemangat ketika guru memperlihatkan benda
1.2.1. Anak terlihat ingin maju kedepan melihat benda
1.3.1 Anak terlihat
spontan bertanya ketika guru menjelaskan kegunaan benda
1.3.2 Anak terlihat bersemangat bertanya
1.4.1 Anak terlihat antusias ketika mendengarkan penjelasan guru
1
2
3
4
5
6
2. Process/creative thinking
2.1 Imajinasi
2.2 Berpartisipasi
aktif 2.3 Eksplorasi
2.1.1 Anak terlihat berbicara sendiri ketika membuat sesuatu 2.2.1 Anak dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar 2.3.1 Anak dapat
mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitar
7
8
9
10
111
2.4 Memiliki ide 2.5 Berpikir keras (kreatif) 2.6 Memahami sebab akibat 2.7 Membuat Pengulangan
2.4.1 Anak dapat
mengungkapkan ide melalui media
2.5.1 Anak terlihat fokus
ketika mengerjakan kegiatan
2.6.1 Anak dapat
meceritakan proses pembuatan sesuai urutan
2.7.1 Anak melakukan
pengulangan ketika mencoba membuat sesuatu
11
12
13
Jumlah 13
I. Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam
penelitian tindakan ini adalah non tes, yaitu dengan menggunakan
pengamatan (Observasi). Observasi adalah suatu proses
pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan
rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan
tertentu. 10 Berdasarkan keterlibatan penelitii dalam penelitian ini,
10 Zainil Arifin M.pd, Evaluasi Pembelajran,( Bandung : Rosda, 2011),h. 153
112
maka jenis observasi yang paling tepat digunakan untuk memantau
peningkatan kreativitas pada anak. Adapun jenis observasi yang
digunakan, yaitu observasi partisipan. Menurut Arifin bahwa observasi
partisipan adalah observasi yang dilakukan di mana observer turut
ambil bagian dalam peri kehidupan orang atau objek-objek yang
diobservasi. 11 Jadi, observasi partisipan merupakan proses
pengamatan yang dapat dilakukan peneliti yang ikut langsung dalam
proses tindakan yang diberikan.
Adapun teknik penelitian yang dapat digunakan selain observasi
partisipan, yaitu : observasi terstruktur. Observasi yang tersktruktur
adalah semua kegiatan guru sebagai observer telah ditetapkan
terlebih dahulu berdasarkan kerangka kerja yang berisi faktor-faktor
yang telah diatur kategorisasinya.isi dan materi observasi telah
ditetapkan dan dibatasi dengan jelas dan tegas. 12 Dengan demikian
pengamatan yang akan dilakukan lebih terarah dan pencatatan hasil
pengamatan partisipan menjadi lebih teliti. Dalam lembar pengisian
observasi, pengamat memberikan checklist (v) pada skala
kemunculan pada instrument yang telah disesuaikan.
Model yang akan digunakan pada lembar pengamatan adalah
skala Likert, yaitu mengukur sikap seseorang terhadap obyek-obyek
11 Ibid,h. 155 12Ibid,h.54
113
tertentu. Setiap butir indikator diberikan tanda cek list (√) pada kolom
Sering Muncul, Muncul, Jarang Muncul, Tidak Muncul, Sangat Tidak
Pernah Muncul, sesuai kemampuan yang dicapai pada setiap butir
indicator.
Tabel 3.8 Skala Kemunculan Kreativitas
Penilaian yang akan diberikan memiliki beberapa ketentuan
yang telah disepakati bersama antara peneliti dan kolaborator, yaitu:
Tabel 3.9 Deskripsi Intensitas Kemunculan Kreativitas
No Pilihan Jawaban Skor
1 Berkembang Sesuai Harapan 4
2 Berkembang 3
3 Mulai Berkembang 2
4 Belum Berkembang 1
No Pilihan Jawaban Ketentuan
1 Berkembang Sesuai Harapan Kemampuan yang diamati sering muncul
2 Berkembang Kemampuan yang diamati muncul
3 Mulai Berkembang Kemampuan yang diamati kadang-kadang muncul
4 Belum Berkembang Kemampuan yang diamati tidak pernah muncul
114
Tabel 3.10
Instrumen Pemantau Tindakan / Instrumen Observasi Guru
No. Tahapan Aktifitas Keterangan
Iya Tidak
1. Kegiatan Awal
- Guru menyiapkan Rencana Kegiatan Harian
- Guru menyiapkan media dan alat-alat yang akan digunakan
- Guru menjelaskan tema pada minggu ini
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
- Guru menjelaskan cara dan kegunaan dari media dan bahan-bahan yang akan digunakan
- Sebelum membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok, guru mengajak anak-anak membaca doa, surat-surat pendek dan bernyanyi
- Kemudian guru membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok
2. Kegiatan Inti
- Guru mendampingi anak selama bermain
- Guru menutup mata anak-anak - Guru mengamati anak
menggunakan lembar instrument - Guru menjadi fasilitator bagi anak - Guru bertanya rasa apa yang anak
rasakan
3. Kegiatan Penutup
- Guru mengajak anak-anak duduk dilingkaran
- Guru bertanya tentang kegiatan yang dilakukan di dalam sentra
- Guru meminta masing-masing anak bercerita di depan kelas
- Guru memberikan reward kepada semua anak-anak
- Guru mengajak anak-anak merapikan kembali alat dan bahan-bahan yang sudah digunakan ketempat semula
115
- Guru meminta salah satu anak memimpin doa dan bernyanyi sebelum pulang
Tabel 3.11
Instrumen Pemantau Tindakan / Instrumen
Observasi Anak
No. Tahapan Aktifitas Keterangan
Iya Tidak
1. Kegiatan Awal
- Anak bermain halaman sekolah sebelum bel kelas dibunyikan
- Bel berbunyi, anak-anak baris berbaris dihalaman sekolah
2. Kegiatan Inti
- Anak-anak duduk melingkar diatas karpet
- Anak-anak mengucapkan salam - Anak-anak berdoa dan bernyanyi
sebelum memulai kegiatan hari ini - Anak-anak mendengarkan
penjelaskan guru dengan baik - Anak-anak memberikan jawaban
dari pertanyaan guru - Anak-anak bertanya yang mereka
pikirkan - Anak-anak memberikan pendapat
3. Kegiatan Penutup
- Anak-anak bergabung dengan teman kelompoknya
- Anak-anak mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan
- Anak-anak kembali duduk melingkar diatas karpet
- Anak-anak menunjukkan hasil karya
- Anak-anak menceritakan proses pembuatan dan kegiatan yang dilakukan hari ini
- Anak-anak merapikan kembali alat-alat dan bahan yang mereka gunakan
116
Tabel 3.12 Instrumen Pemantau Guru / Instrumen Observasi Guru
Terhadap Bermain Eksperimen ( Experimental Play )
No. Tahapan Aktifitas
Keterangan
Iya Tidak
1. Kegiatan Awal - Guru menyiapkan media dan
alat-alat yang akan digunakan
- Guru menjelaskan tujuan dari
kegiatan yang akan dilakukan
2. Kegiatan Inti - Guru mendampingi anak selama
bermain
- Guru bertaya kepada anak. “
Siapa tahu ini apa yaa ( sambil
menujukkan media) ?......)
- Guru bertanya; “ Apa yang akan
terjadi jika …..? )
3. Kegiatan
Penutup
- Guru mengajak anak-anak
duduk dilingkaran
- Guru meminta anak
menceritakan ide atau proses
percobaan yang dilakukannya
Tabel 3.13
instrumen Pemantau Anak / Instrumen Observasi Anak Terhadap Bermain Eksperimen ( Experimental Play )
No. Tahapan Aktifitas
Keterangan
Iya Tidak
1. Kegiatan Awal - Anak membantu guru meletakkan
media yang akan digunakan
117
2. Kegiatan Inti - Anak menjawab pertanyaan guru,
misalnya “ kak itu cukaa ya ka
buat makanan yaa….”
- Anak memberikan hipotesis
mereka sendiri, misalnya: “ nanti
warna berubah kak…
- Anak mengungkapkan ide
kepada guru, misalnya : “ Kaka
kalua warna ini aku campur jadi
warna ini kaa…. ( sambil
mempraktekkan)
3. Kegiatan
Penutup
- Anak merapikan kembali media
dan bahan-bahan yang
digunakan
- Anak menceritkan proses
percobaan yang dilakukannya
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusthworthiness) studi.
Kriteria teknik pemeriksaan keterpercayaan (trusthworthiness)
studi yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah credibility
(keterpercayaan) transferability (keteralihan), dependability
(ketergantungan), confirmability (kepastian).
Pengukuran tingkat kepercayaan data (credibility) berfungsi
melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat
keterpercayaan penemuannya dapat dicapai dan mempertunjukkan
derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian
118
oleh peneliti pada kenyataannya ganda yang sedang diteliti.13 Teknik
pemeriksaan keabsahan data penelitian ditempuh dengan
memperpanjang waktu keikutsertaan. Agar data yang didapat dan
disajikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sehingga
mampu menambah khasanah ilmu pengetahuan yang ada.
1. Keterpercayaan (Credibility)
Kredibilitas yang digunakan peneliti adalah Lincoln dan Cuba,
yaitu: (a) mengadakan informasi secara tekun sehingga akan lebih
memahami fenomena atau peristiwa yang terjadi di lapangan, (b)
mengadakan triangulasi sumber data dan teori, (c) mengadakan
pengecekan anggota (member check) dengan meminta informan
memeriksa kembali data sehingga terdapat persamaan persepsi.14
Peneliti juga melakukan pengamatan secara terus menerus dan
melakukan tanya jawab bersama dengan teman sejawat. Peneliti
bersama dengan kolaborator membuat catatan lapangan dan
mendiskusikan kejadian yang ada. Diskusi tersebut dilakukan untuk
merefleksikan dan mencari pemecahan masalahnya. Catatan
13Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) h. 324 14Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004) h. 234
119
lapangan berupa narasi yang digunakan untuk mengetahui aktivitas
peneliti dalam proses belajar mengajar dan interaksi anak selama
mengikuti kegiatan.
Selain catatan lapangan, peneliti juga menggunakan data
tambahan yang berupa catatan wawancara dan catatan dokumentasi.
Hal ini dilakukan agar keabsahan data dalam penelitian dapat
diandalkan kebenarannya. Data-data hasil observasi dan wawancara
dibandingkan dan diuji dengan foto-foto sebagai dokumentasi. Foto
diambil pada waktu dilaksanakannya penelitian.
Catatan lapangan yang dibuat berupa narasi yang berisi seluruh
kegiatan dalam proses belajar mengajar dan interaksi anak selama
mengikuti kegiatan mengembangkan kreativitas melalui sentra bahan
alam.
2. Keterbukaan (Transferability)
Laporan data hasil penelitian ini ditulis dengan detail, secara
terinci, jelas, sistematis, dan dipercaya sehingga orang lain dapat
memahami ketika membaca laporan ini. Hal ini terbukti dengan
adanya lampiran beberapa data penting yang diletakkan peneliti dan
menuliskan data tersebut secara sistematis sesuai dengan prosedur
penulisan yang tepat dan benar. Pada lembar observasi yang telah
120
diisi, data yang diperoleh kemudian ditransfer ke dalam angka dan
dibuat presentasinya.
3. Ketergantungan (Dependability)
Penelitian ini dikonsultasikan kepada dua dosen pembimbing,
dosen yang ahli dalam konten penelitian dan dosen yang ahli dalam
metodologi penelitian yang akan dilakukan peneliti. Dosen
pembimbing telah membimbing peneliti mulai dari penentuan
masalah, judul yang baik, menentukan sumber data, menganalisa
data awal sampai dalam pembuatan laporan penelitian.
Dosen yang ahli di bidang perkembangan kreativitas untuk
anak usia dini membimbing peneliti untuk mencari teori dan data yang
valid dalam kajian teori dan perencanaan tindakan yang tepat. Dosen
pembimbing dan psikolog juga berperan dalam membimbing peneliti
dalam pembuatan instrumen penelitian, dan mengevaluasi langkah-
langkah kegiatan yang dapat meningkatkan kreativitas anak usia 5-6
tahun melalui sentra bahan alam. Selain itu, peneliti juga meminta
pendapat ahli (expert judgment) dari dosen kreativitas anak usia dini
untuk menilai kevalidan instrumen yang akan digunakan untuk
121
mengobservasi anak.
4. Kepastian (Confirmability)
Penelitian ini akan diuji secara objektif oleh dosen pendidikan
anak usia dini pada sidang skripsi diakhir penulisan. Pengujian ini
dilakukan dengan melihat proses maupun data hasil penelitian yang
telah didapat. Penelitian ini juga akan diuji validitas dan reliabilitasnya.
Pengujian validitas yang dilakukan menggunakan validitias internal
melalui expert judgment oleh dosen kreativitas untuk anak. Jika
pengujian hasil penelitian ini berhasil, maka dapat dikatakan telah
memenuhi standar confirmability suatu penulisan dalam penelitian.
Kepastian ini juga mengguanakan uji validitas dan reabilitas untuk
menguji keabsahan instrumen penelitian yang dibuat oleh peneliti.
a. Uji Validitas dan Perhitungan Reabilitas
Analisis validitas yang digunakan pada pengujian ini adalah
analisis butir. Formula yang digunakan dalam pengujian adalah
formula product moment dari pearson.15
15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999),h. 162
122
Adapun dalam penelitian ini dilakukan pada tingkat
kepercayaan = 0,05. Syarat setiap butir soal dikatakan valid adalah
jika rhitung > rtabel. Apabila rhitung < rtabel maka butir soal dikatakan
drop atau tidfak valid. Kemudian butir yang valid akan digunakan
dalam instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. sedangkan
butir soal yang drop atau tidak valid tidak akan digunakan dan
dimasukan dalam instrumen.
Perhitungan reabilitas berhubungan dengan hasil pengukuran.
Reabilitas menunjukan bahawa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
instrumen tersebut sudah baik.16 Melalui perhitungan tingkat reabilitas
16Ibid.h. 170
123
sebuah instrumen maka akan diperoleh suatu intrumen yang baik dan
mampu menghasilkan data yang dapat dipercaya.
Untuk mengukur reabilitas instrumen kreativitas anak usia 5-6
tahun melalui bermain eksperimen (experimental play) di sentra
bahan alam digunakan koefisien Alpha Cronbach. Rumus Alpha
Cronbach digunakan untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya
bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.17 Rumus
Alpha Cronbach sebagai berikut :
Keterangan:
: Koefisien Alpha Cronbach
k: Jumlah butir pertanyaan
i2 : Jumlah varian butir
x2: Jumlah varian total
Untuk mengetahui besarnya koefisien reabilitas, maka
disesuaikan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut:
17Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 365
))(
1)(1
(2
2
x
i
R
R
−
−=
124
Tabel 3.14
Interpretasi Nilai r16
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis
1. Analisis Data
Data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah data
kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif ini dilakukan secara
terus menerus setiap siklus dengan statistik deskriptif, statistik
deskriptif ini untuk menghitung peningkatan kreativitas melalui
bermain eksperimen (experimental play) di sentra bahan alam.
Analisis data kualitatif yang dilakukan yaitu dengan cara menganalisis
setiap data yang didapat dari hasil catatan lapangan, catatan
wawancara, dan catatan dokumentasi selama penelitian. Teknik
analisis data kualitatif yang digunakan bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pemberian tindakan berupa bermain eksperimen
(experimental play) yang dilakukan di sentra bahan alam untuk
Besar Nilai r Interpretasi
0,800 - 1,000 Sangat Tinggi
0,600 - 0,799 Tinggi
0,400 - 5,999 Cukup
0,200 - 0,399 Rendah
0,000 - 0,199 Sangat rendah
125
meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun.
Analisis data kualitatif tindakan dalam penelitian ini harus
melewati tiga tahapan penting, yaitu (1) reduksi data. (2) paparan/
display data, dan (3) kesimpulan. Reduksi data merupakan proses
penyederhanaan data yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan,
dan pengabstrakan data mentah sehingga data tersebut menjadi
informasi bermakna. Paparan display data berkenaan dengan proses
penampilan data secara sederhana dalam bentuk paparan atau
penjelasan naratif, representasi tabular, termasuk dalam format
matriks, representasi grafik, dan sebagainya. Penyimpulan meliputi
proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisir
tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat atau formula singkat dan
padat tetapi mengandung pengertian yang luas dan lebih mendalam.
Teknik analisis data yang digunakan bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pemberian tindakan berupa bermian ekperimen
(experimental play) yang dilakukan di sentra bahan alam untuk
meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun.
2. Interpretasi Data
Setelah tindakan selesai dilaksanakan, maka hasil pengamatan
berupa catatan lapangan dan instrumen penelitian dilanjutkan pada
126
tahap analisis kuantitatif. Perhitungan statistik ini bertujuan utnuk
melihat presentasi kenaikan dan taraf signifikansi dari perbedaan
antara hasil pengamatan sebelum dan sesudah pemberian tindakan
pada akhir sikllus. Peneliti dan kolaborator menyepakati bahwa
kenaikan presentase menjadi 71%. Dengan demikian, hipotesis
tindakan diterima jika presentase kenaikan antara pra penelitian dan
siklus I mencapai lebih dari 71%, tetapi jika kurang maka hipotesis
ditolak.
P = ∑x x 100%
N
Keterangan:
P = proporsi kecerdasan linguistik yang dicapai oleh anak
∑x = jumlah nilai/ skor yang diperoleh subjek
N = skor maksimal
Persentase kenaikan = Persentase siklus I – Persentase pra penelitian
L. Tindak Lanjut/Pengembangan Perencanaan Tindakan
Penelitian dalam proses pembelajaran kreativitas melalui
bermain eksperimen (experimental play) di sentra bahan alam.
Pelaksanaannya dibagi dalam 8 kali pertemuan dalam hal ini untuk
mempermudah peneliti mengamati perkembangan setiap anak dalam
setiap pertemuan.