71
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keluarga
Data Umum
Pengkajian keluarga dilakukan pada hari Senin 13 Desember 2010 dirumah
keluarga Tn. A. Rt 04 Rw 08 Tlumpak Tandang Semarang pada pukul
13.00 Wib didapatkan data nama KK Tn. A, umur 36 tahun, pekerjaan
buruh, pendidikan kepala keluarga SMK.
Komposisi Keluarga
No Nama Hubungan
dengan KK
Umur L/P Perkawinan
Status
Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Imunisasi
1. Ny. E Istri 30 thn P Nikah SMK Buruh Lengkap
2. An. L Anak 1 8 thn P Belum SD - Lengkap
73
a. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. A merupakan nuclear family yang terdiri dari ayah, ibu
dan 1 orang anak.
b. Budaya
1) Suku Bangsa : Jawa
2) Bahasa Yang Digunakan : Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia
3) Pantangan
Dalam keluarga tidak ada makanan pntangan apapun yang erkaitan
dengan masalah kesehatan. Dan sebagai pemeluk agama Islam
keluarga tidak makan jenis makanan tertentu yang diharamkan oleh
agama seperti daging babi atau yang lainnya. Dan dalam keluarga
juga tidak ada yang alergi terhadap jenis makanan tertentu.
4) Kebiasaan Budaya yang berhubungan dengan masalah kesehatan
Keluarga Tn A adalah penduduk Jawa asli, tidak ada adat istiadat
yang berpengaruh negatif terhadap kesehatan.
c. Agama
1) Kegiatan Keagamaan rutin di rumah
Keluarga Tn. A beragama Islam. Setiap anggota keluarga taat
melakukan ibadah shalat 5 waktu baik secara bersama-sama maupun
sendiri.
74
2) Kegiatan keagamaan rutin di masyarakat
Keluarga Tn. A tidak mengikuti pengajian rutin sebab sibuk dengan
pekerjaan dan pulang ba’da isya’ tapi saat memperingati Maulid Nabi
keluarga Tn. A mengikuti pengajian. Keluarga mengatakan tidak ada
pertentangan antara kesehatan dengan agama yang dianut sebab
menganggap bahwa sakit An. L adalah ujian atau cobaan dari Tuhan
Yang Maha Esa.
d. Status Sosial Ekonomi Keluarga
1) Pekerjaan Anggota Keluarga
Tn. A bekerja disebuah proyek sedangkan Ny. E bekerja di sebuah
pabrik John’s Glove dari pagi pukul 06.30 WIB sampai malam 19.00
WIB.
2) Penghasilan Anggota Keluarga
Penghasilan rata-rata keluarga perbulan kurang lebih Rp. 800.000.
Dilihat dari penghasilan keluarga, keluarga Tn. A tergolong dalam
ekonomi menengah ke bawah.
3) Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
Penghasilan rata-rata keluarga perbulan masih kurang untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya dan kebutuhan hidup
sehari-hari yang mendadak datang untuk dipenuhi.
75
4) Tabungan / Asuransi
Keluarga tidak memiliki tabungan untuk persiapan jika ada
kebutuhan yang mendadak. Sedangkan untuk asuransi Tn. A
memiliki asuransi kesehatan yaitu JAMKESMAS.
e. Kebutuhan Rekreasi
1) Rekreasi yang digunakan dalam rumah
Keluarga Tn. A tidak pernah pergi bersama untuk berekrasi,
hanya saja bila ada kemauan dan waktu luangnya digunakan
menonton TV dan membersihkan rumah bersama-sama anggota
keluarga di saat hari libur.
2) Rekreasi yang dilakukan di luar rumah
Keluarga Tn. A jarang berekreasi di luar di tempat rekreasi, hanya
saja berkunjung ke rumah saudara terdekat.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahapan Perkembangan Keluarga
1) Tahapan Perkembangan Keluarga saai ini
Tahapan Tn. A sekarang pada tahap keluarga dengan anak tumbuh
kembang usia sekolah. Anaknya yang tumbuh kembang usia sekolah
diberi kebebasan dalam arti bebas tetapi terbatas dan perhatian yang
penuh. Orang tua juga tdak melarang anaknya untuk bermain dengan
teman sebayanya asalkan sudah minta ijin.
76
2) Tugas Perkembangan Keluarga saat ini
Memberikan kebebasan yang seimbang tanggung jawab, meningkatkan
otonominya. Mempercepat hubungan yang intim dalam keluarga.
Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan istri. Perubahan
sistem peran dan peraturan tumbuh kembang keluarga.
b. Tugas Tahapan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
1) Tugas Perkembangan Yang Belum Terpenuhi Oleh Keluarga
Sedangkan tahap perkembangan yang belum terpenuhi yaitu
mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan istri, hal ini bisa
diketahui karena segala sesuatu diputuskan Tn. A tanpa
mempertimbangkan keinginan dari anggota keluarga yang lain,
sehingga sering kesenjangan komunikasi pada keluarga.
c. Riwayat Keluarga Inti
Tn. A menikah dengan Ny. E sekitar 9 tahun yang lalu. Beliau membina
bahtera rumah tangga sehingga dikaruniai satu orang putri. Anak satu-
satunya (An. L) pernah demam tinggi 38,2 ºC 3 bulan tahun terakhir ini
selama 2 hari setelah diberi obat dari warung demam An. L turun kembali
namun tidak apa-apa dan tidak sampai di rawat inap.
77
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
1) Riwayat Hubungan Keluarga
Tn. A merupakan anak kedua dari tiga bersaudara menikah dengan Ny.
E yang merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Hubungan
antara anggota keluarga baik, hidup rukun dan tidak ada perselisihan.
2) Konflik Antar Keluarga pasangan
Bila ada masalah pada keluarga Tn. A selalu dimusyawarahkan dengan
anggota keluarga. Pengambil keputusan adalah Tn. A sebagai kepala
rumah tangga. Keluarga mengatakan selama ini belum pernah terjadi
konflik, walaupun kadang terjadi tidak sependapat antara anggota
keluarga namun tidak menjadi satu hal yang berarti.
3.Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1) Status Rumah
Status rumah merupakan rumah sendiri. Jenis bangunan permanen,
ukuran 6 x 6 m2 yang terbagi menjadi 1 ruang tamu, 1 ruang makan,
3 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur, tidak mempunyai pembuangan
sampah (bak sampah), lantai tidak berkeramik dan ventilasi yang ada
di rumah tidak sesuai dengan luas bangunan rumah.
78
2) Perincian Denah Rumah
3) Keadaan Rumah
Lantai belum berkeramik, tidak licin, ruang tamu tampak tidak tertata
rapi. Ruang tamu memiliki 1 jendela selalu terbuka. Tiap kamar tidak
terdapat genting kaca sehingga rumah terlihat kurang terang. Kamar
tidur utama mempunyai jendela, kamar tidur ketiga tidak ada jendela
dan ventilasinya. An. L lebih sering tidur di kamar ketiga. Dapur
terletak di belakang ruang makan terdapat ventilasi. Lingkungan
sekitar rumah jalan sudah dikeraskan atau di semen, posisi rumah
tidak datar dengan depan rumah tetangga yang lain dan tidak ada
pembuangan sampah (bak sampah).
79
4) Kebiasaan Keluarga dalam Perawatan Rumah
Kebersihan rumah adalah tanggung jawab semua anggota keluarga,
dimana semua anggota keluarga mempunyai tugas dan tanggung
jawab masing-masing dalam kebersihan rumah. Namun keluarga Tn.
A jarang untuk membersihkan atau merawat rumah karena kesibukan
pekerjaan Tn. A dan Ny. E.
5) Sistem Pembuangan Sampah
Dalam keluarga Tn. A sampah keluarga di buang di depan rumah
tanpa di tampung di tempat sampah. Karena belum membuat tempat
sampah jadi pembuangan sampah hanya di lahan depan rumah.
6) Sistem Drainase Air
Sumber air dari air titis, sehingga jika memerlukan air tinggal
membuka aliran air. Tn. A menyediakan tempat penampungan air
sebagai tempat penyimpanan air untuk keperluan memasak jika air
titis mati mendadak.
7) Penggunaan Jamban (jenis dan jarak dengan sumber air)
Jenis jamban yang digunakan keluarga adalah leher angsa. Keadaan
lantai kamar mandi sedikit kotor, tidak licin. Kamar mandi
dilengkapi dengan lampu listrik. Jarak antara jamban dengan sumber
air lebih dari 10 meter.
80
8) Kondisi Air
Kondisi air yang digunakan tidak berasa, tidak berwarna dan tidak
berbau. Air titis ini untuk keperluan sehari-hari baik minum atau
kebutuhan yang lainnya.
9) Pengetahuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan yang Berkaitan
dengan Lingkungan
Keluarga menganggap kesehatan sangat penting harus tetap jaga
kebersihan.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
1) Adat dan Kebiasaan Komunitas Sekitar
Selama ini tetangga-tetangganya mempunyai kebiasaan apabila ada
salah satu tetangganya yang sakit mereka saling bantu-membantu.
Bergotong royong membersihkan kampung tiap dua minggu sekali.
2) Pola Pergaulan Keluarga
Hubungan keluarga dengan tetangga tampak baik dan harmonis.
Keluarga sering berkomunikasi dengan tetangga walaupun jarang
menghadiri berbagai acara kampung seperti pengajian hari rabu
dikarenakan Tn. A dan Ny. E untuk pulang kerja ba’da isya’.
3) Persepsi Keluarga terhadap Komunitas
Keluarga merasa nyaman hidup ditengah-tengah warga sekitar rumah
karena keluarga merasa warga sekitar saling bantu-membantu dan
tidak merugikan dalam berbagai hal.
81
4) Pengetahuan Keluarga Mengenai Masalah Kesehatan yang Berkaitan
dengan Komunitas
Keluarga mengatakan masalah kesehatan yang muncul dalam
kehidupan ditengah masyarakat secara khusus belum tahu, jika
ketenangan terusik bisa membuat seseorang bisa menjadi stress, dan
hal tersebut dapat menjadikan sebagai sebuah masalah. Dengan
menjaga kebersihan maka akan terhindar dari masalah kesehatan.
c. Mobilitas Geografi Keluarga
1) Alat Transportasi di Daerah
Alat transportasi yang ada di daerah keluarga Tn. A adalah angkutan
motor (ojek).
2) Alat Transportasi yang Biasa Digunakan Keluarga
Alat transportasi yang digunakan keluarga sehari-hari adalah sepeda
motor dan angkutan umum.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
1) Peran Serta Keluarga dalam Perkumpulan di Masyarakat
Hubungan keluarga dengan tetangga tampak baik dan harmonis.
Walaupun Ny. E tidak bisa mengikuti kegiatan ibu-ibu setempat
karena sibuk kerja dari pagi sampai malam namun tetap menjaga
hubungan baik dengan warga sekitar. Tn. A mengkuti kegiatan
82
perkumpulan tiap bulan sekali, anak Tn. A juga sudah mengikuti
kegiatan TPA dikampungnya.
2) Persepsi Keluarga Mengenai Perkumpulan di Masyarakat
Keluarga mengatakan perkumpulan di masyarakat sangat berguna
memecahkan masalah-masalah yang ada lingkungan dan tempat
berinteraksi antar tetangga (silaturahim).
4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga menerapkan kepada seluruh anggota keluarga untuk selalu
terbuka jika ada sesuatu hal. Komunikasi yang diterapkan dalam
keluarga adalah dua arah.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah
bersama, setiap anggota berperan sesuai dengan perannya, dan dapat
menyampaikan idenya jika ada masalah yang dirasakan. Pengambil
keputusan adalah Tn. A tetapi bila dalam keadaan tertentu Tn. A tidak
ada di tempat, maka keputusan diambil oleh istrinya.
c. Struktur Peran
Dalam keluarga peran formal di dalam keluarga adalah Tn. A berperan
sebagai suami dan sebagai kepala keluarga, sedangkan Ny. E berperan
sebagai istri dan ibu bagi anaknya. Ny. E juga tidak diam di rumah tapi
bekerja sebagai buruh pabrik namun peran sebagai istri dan ibu untuk
83
anaknya untuk mengatur keperluan dan kebutuhan rumah tangga
seperti : memasak, mengurus anak dan mengatur keuangan rumah
tangga tidak terlupakan, sementara An. L asyik bermain dengan teman
sebayanya. Sedangkan peran informal di dalam keluarga adalah
sebagai motivator yaitu Ny. E sedangkan sebagai penghibur untuk
menghilangkan ketegangan serta kelelahan adalah anaknya (An. L).
d. Nilai dan Norma Budaya
Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya Jawa dimana suami
bertindak sebagai pencari nafkah dan istri di rumah mengurus anak,
menurut pendapat keluarga bisa saja istri bertindak sebagai pencari
nafkah tambahan asalkan tugas sebagai istri dan ibu tidak begitu
terabaikan. Nilai yang dianut keluarga adalah saling menghormati
antar anggota keluarga dan menyayangi serta memberi kebebasan pada
An. L tetapi bertanggung jawab. Nilai yang ada di keluarga merupakan
gambaran nilai dari agama yang dianut, tidak terlihat adanya konflik
dalam nilai dan tidak ada yang mempengaruhi status kesehatan
anggota keluarga dalam menggunakan nilai yang diyakini oleh
masyarakat dan tidak bertentangan dengan masyrakat sekitar.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Perhatian yang kurang sehingga penderita DHF (Dengue Haemorragic
Fever) tidak mendapatkan perawatan kesehatan yang dibutuhkan.
84
b. Fungsi Sosial
Tingkat kependidikan dan pengetahuan masyarakat rendah, sehingga
dalam proses sosialisasi masyarakat, keluarga tidak mendapatkan
informasi yang tepat tentang DHF dan penanganannya.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Mengenal Masalah
Saat pengkajian semua anggota keluarga dalam keadaan sehat, akan
tetapi An. L yang baru 4 hari di rawat di Rumah Sakit sudah
sembuh dari penyakit DHF, namun masih mengalami mual tiap kali
makan, BB menurun, keengganan untuk makan, konjungtiva pucat,
membran mukosa bibir kering, tampak masih lemah dan merasakan
selalu haus. Keluarga tidak tahu tentang pengertian DHF, penyebab
DHF, tanda dan gejala serta faktor penyebab yang mempengaruhi
DHF.
2) Mengambil Keputusan
Keluarga Tn. A mengatakan saat An. L demam tinggi dulu diberi
obat dari warung. Namun selama 2 hari demam tinggi An. L tidak
mengalami penurunan suhu tubuh. Sehingga keluarga Tn. A
mendapat saran dari tetangga terdekat untuk mengambil keputusan
membawa An. L ke pelayanan kesehatan terdekat (Puskesmas).
3) Merawat Anggota Keluarga yang sakit
Keluarga berusaha merawat dan mengobati sakit An. L dengan
membelikan obat ke warung, menurunkan demam tinggi dengan
85
kompres dingin. Keluarga mengatakan tidak tahu cara merawat
anggota yang menderita dengue haemorragic fever , keluarga tidak
tahu tentang akibatnya atau dampak jangka panjang adanya demam
tinggi pada anaknya.
4) Memelihara atau Memodifikasi Lingkungan
Keluarga kurang tahu bagaimana cara memodifikasi lingkungan
yang sehat dan bagaimana menjaga atau mencegah agar tidak
terjadi kembali penyakit yang pernah dialami An. L.
5) Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang ada
Keluarga Tn. A sudah mengetahui fasilitas kesehatan yang ada
seperti Puskesmas, dokter praktek, Rumah Sakit dan keluarga
memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut.
d. Fungsi Reproduksi
Tn. A mempunyai 1 anak (An. L), keluarga Tn. A merencanakan jumlah
anak dengan melakukan KB terutama Ny. E sejak dulu. Tn. A dan Ny. E
tidak mengalami gangguan dalam reproduksi.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. A mempunyai fungsi dalam memenuhi kebutuhan
ekonominya dan termasuk pemanfaatan sumber yang ada di masyarkat
dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
86
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor Jangka Pendek
Apabila keluarga mempunyai masalah dalam kesehatan, anggota keluarga
ada yang menderita DHF maka bagaimana cara keluarga merawat
anggota keluarga yang menderita tersebut.
b. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Stressor
Keluarga Tn. A begitu peka terhadap situasi yang terjadi dalam anggota
keluarga, sehingga akan lebih cepat dalam mengambil keputusan
sehingga tidak berakibat buruk, misal akibat atau komplikasi dari DHF.
c. Stressor Koping yang Digunakan
Keluarga yang menggunakan mekanisme koping yang tidak adaptif
terkait dengan masalah kesehatan yang muncul, misal tidak segera
membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan cenderung
akan mempengaruhi tingkat kesehatan keluarga.
d. Harapan Keluarga pada Perawat
Keluarga Tn. A dan Ny. E mengatakan bahwa dirinya menyambut baik
petugas kesehatan dari Puskesmas KedungMundu yang setiap 1 bulan
sekali mengadakan pendataan dan pemberantasan jentik-jentik nyamuk di
lingkungan rumah keluarga Tn. A. Beliau berharap agar petugas
kesehatan secara rutin dalam satu bulan sekali mengadakan kegiatan
pemberantasan jentik-jentik nyamuk terhadap warga khususnya di
lingkungan Tlumpak Tandang RT 04 RW 08 Kelurahan Tandang
Kecamatan Tembalang.
87
e. Persepsi Keluarga terhadap Perawat
Keluarga Tn. A menganggap sosok perawat adalah orang yang bekerja di
bidang kesehatan serta dapat membantu jika ada masalah kesehatan yang
muncul.
f. Harapan Keluarga terhadap Perawat Berhubungan dengan Masalah yang
Dihadapi
Keluarga mengatakan ingin mendapatkan berbagai informasi mengenai
kesehatan demi menjaga kesehatan seluruh anggota keluarganya,
khususnya kesehatan untuk anak satu-satunya (An. L).
Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga
g. Riwayat Kesehatan Keluarga Dahulu
Keluarga Tn. A mengatakan An. L pernah demam tinggi 3 bulan tahun
terakhir yang lalu. An. L terlihat wajahnya pucat serta keringat meningkat
dan untuk Tn. A serta Ny. E pernah sakit tetapi tidak sampai di rawat di
Rumah Sakit.
h. Riwayat Kesehatan Keluarga Sekarang
Saat dilakukan pengkajian tanggal 13 Desember 2010 keluarga Tn. A
dalam keadaan sehat kecuali An. L yang baru pulang dari Rumah Sakit
karena penyakit DHF dan saat pengkajian di rumah keluarga Tn. A, An. L
sudah sembuh dari penyakit DHF namun nafsu makan masih menurun
sehingga berat badan tidak sesuai dengan usianya sekarang, konjungtiva
masih pucat, merasakan selalu haus, keengganan untuk makan, membran
mukosa bibir kering.
88
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
Fisik
Nama Anggota Keluarga
Tn. A Ny. E An. L
TB
BB
TD
RR
N
Rambut
Konjungtiva
Sklera
Hidung
Mulut
Telinga
Leher
Dada
Abdomen
Ekstremitas
167 cm
65 kg
130/80 mmHg
25 x/menit
80 x/menit
Bersih, hitam, lurus
Tidak anemis
Tidak ikhterik
Simetris, tidak ada sekret,
tidak ada polip
Bersih, tidak ada stomatitis
Bersih, simetris
Tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid
Simetris, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada wheezing
Tidak ada nyeri tekan,
tympani, tidak teraba massa
Atas : baik, tidak ada nyeri
160 cm
51 cm
120/60 mmHg
23 x/menit
84 x/menit
Bersih, hitam, agak ikal
Tidak anemis
Tidak ikhterik
Simetris, tidak ada sekret,
tidak ada polip
Bersih, tidak ada
stomatitis
Bersih, simetris
Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
Simetris tidak ada nyeri
tekan, tidak ada wheezing
Tidak ada nyeri tekan,
tympani, tidak teraba
mass
Atas : baik, tidak ada
115 cm
20,5 kg
-
20 x/menit
68 x/menit
Bersih, hitam, agak ikal
Masih pucat
Tidak ikhterik
Simetris, tidak ada sekret,
tidak ada polip
Sedikit kotor, mukosa
bibir kering
Bersih, simetris
Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
Simetris tidak ada nyeri
tekan, tidak ada wheezing
Tidak ada nyeri tekan,
tympani, tidak teraba
massa
Atas : baik, tidak ada
89
tekan, rentang gerak tangan
baik.
Bawah : baik, tidak ada nyeri
tekan, rentang gerak kaki baik.
nyeri tekan, rentang gerak
tangan baik.
Bawah : baik, tidak ada
nyeri tekan, rentang gerak
kaki baik.
nyeri tekan, rentang
tangan baik.
Bawah : baik, tidak ada
nyeri tekan, rentang gerak
kaki baik.
8. Aktivitas Kehidupan Sehari-hari Anggota Keluarga
a. Nutrisi
Komposisi makanan pada keluarga Tn. A terdiri dari makanan pokok
yaitu nasi, sayur mayur selalu ada, lauk pauk nabati selalu ada dan lauk
pauk hewani kadang-kadang serta buah. Keluarga Tn. A makan bersama-
sama anggota keluarga pada malam hari sekitar jam 19.00 WIB, tetapi
Ny. E sering beli lauk pauk atau sayur mayur karena tidak sempat
memasak untuk keluarga. Hal ini karena Ny. E bekerja dari pagi hingga
malam sedang An. L sekolah. Namun An. L tidak suka makan terutama
sayur, makan dalam porsi kecil dan tidak teratur.
Tn. A : makan sehari 3-4 kali, tidak ada pantangan makanan.
Ny. E : makan sehari 3 kali, tidak ada pantangan makanan.
An. L : makan tidak teratur, tidak mau makan sayur, dalam porsi
kecil terkadang tidak habis.
90
b. Intake Cairan
Tn. A minum kurang lebih 7-8 gelas per hari air putih dan pagi hari teh
manis, Ny. E minum kurang lebih 7-8 gelas per hari air putih, pagi hari
teh manis dan selama di tempat kerja (pabrik) minum es teh atau juice
buah, An. L minum kurang lebih 4-5 gelas per hari air putih, pagi hari teh
manis dan ketika di sekolah minum es.
c. Eliminasi
Tn. A : BAB 1 kali sehari lunak, bau khas. BAK 6-8 kali sehari
warna kuning jernih.
Ny. E : BAB 1-2 kali sehari lunak, bau khas. BAK 6-8 kali sehari
warna kuning jernih.
An. L : BAB 1 kali sehari lunak dan sedikit, bau khas. BAK 3-5
kali sehari warna kuning jernih.
d. Mobilisasi
Tn. A beraktifitas dengan pekerjaannya sebagai buruh bangunan,
berangkat bila masuk pagi pukul 07.30 WIB dengan menggunakan sepeda
motor dan pulang sore hari sekitar pukul 17.30 WIB. Ny. E berangkat
kerja pukul 06.30 WIB kemudian pulang pukul 19.00 WIB. Kebiasaan
rutin yang dilakukan yaitu mencuci dan pekerjaan rumah lainnya
dikerjakan selesai pulang kerja atau waktu longgar (hari libur sabtu dan
minggu). Aktifitas An. L adalah berangkat sekolah pukul 06.15 WIB
91
menggunakan sepeda atau naik angkot (ojek) dan pulang jam 11.00 WIB
setelah itu istirahat di rumah, main dengan teman sebayanya yang ada di
sekitar rumahnya.
e. Personal Hygiene
Tn. A : mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, sikat gigi 2 kali
sehari, cuci rambut setiap 3 kali sehari dengan shampo.
Ny. E : mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, sikat gigi 2 kali
sehari, cuci rambut setiap 2 kali sehari dengan shampo.
An. L : mandi 2 kali sehari menggunakan sabun, sikat gigi 2 kali
sehari, cuci rambut setiap 2 kali sehari dengan shampo.
92
B. Analisa Data
Nama KK : Tn. A
Tanggal : 13 Desember 2010
No.Dx/Tgl Data Masalah Keperawatan Etiologi
1.
Senin,
13/12/2010
Jam 13.30
DS :
- Keluarga Tn. A mengatakan
pulang dari Rumah sakit
dan sembuh dari penyakit
DHF An. L masih sering
mual tiap kali makan.
- Keluarga mengatakan An. L
nafsu makan berkurang,
keengganan untuk makan
dan porsi makan tidak
pernah habis serta tidak
teratur dalam makan.
- Keluarga mengatakan
selama An. L dirawat di RS
dan setelah sembuh BB An.
L menurun.
DO :
- BB An. L (20,5 kg)
- TB 115 cm
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
pada An. L dikeluarga
Tn. A
ketidakmampuan
keluarga dalam
merawat anggota
keluarga yang
mengalami DHF
(Dengue
Haemorragic
Fever).
93
- Usia 8 tahun
- Mual tiap kali makan
- Porsi makan tidak
pernah habis
- Membran mukosa
kering.
- Konjungtiva pucat
2.
Senin,
13/12/2010
Jam 13.30
DS :
- Keluarga Tn. A mengatakan
tidak tahu cara
menanggulangi kurangnya
cairan dan dehidrasi pada
tubuh An. L karena DHF
(Dengue Haemorragic
Fever)
- Keluarga mengatakan An. L
merasakan selalu haus.
DO :
- An. L tampak masih lemah
- Membran mukosa bibir
kering
- Konjungtiva pucat
Kurangnya volume
cairan pada tubuh An. L
di Keluarga Tn. A
Ketidakmampuan
keluarga dalam
mengenal masalah
kesehatan anggota
keluarga yeng
mengalami DHF
(Dengue
Haemorragic Fever)
3.
Senin,
DS :
- Keluarga Tn. A mengatakan
Kurangnya pengetahuan
pada An. L dikeluarga
Tn. A
Ketidakmampuan
keluarga dalam
94
13/12/2010
Jam 13.30
tidak tahu apa itu DHF
(Dengue Haemorragic
Fever), tanda dan gejala,
penyebab DHF dan cara
perawatannya.
- Keluarga mengatakan saat
An. L demam tinggi
sebelum dirawat di Rumah
Sakit hanya di beri obat dari
warung dan di kompres
dingin tetapi tidak tahu cara
yang lainnya.
DO :
- Keluarga Tn. A masih
tampak bingung penjelasan
yang diberikan tentang
penyakit yang pernah
dialami An. L.
- Keluarga tampak antusias
bertanya dan berdiskusi
tentang penyakit yang
pernah dialami An. L.
mengenal masalah
kesehatan anggota
keluarga yeng
mengalami DHF
(Dengue
Haemorragic Fever)
95
C. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. A
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat An. L yang mengalami DHF
(Dengue Haemorragic Fever).
2. Kurangnya volume cairan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. A dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah An. L yang mengalami
DHF (Dengue Haemorragic Fever).
3. Kurangnya pengetahuan pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah An. L yang mengalami DHF (Dengue
Haemorragic Fever).
D. Skoring Masalah
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. A
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat An. L yang mengalami DHF
(Dengue Haemorragic Fever).
NO KRITERIA SKORE TOTAL PEMBENARAN
1. Sifat masalah : aktual 3/3 x 1 1 Masalah sudah terjad, An. L
(8 th) mempunyai BB 20,5
kg, TB : 115 cm, menurut
kesehatan untuk status gizi
berdasarkan standar BB/U
An. L, digolongkan
mengalami gizi kurang.
Keluarga tahu bahwa An. L
BB tidak naik-naik karena
96
nafsu makannya menurun
serta mual tiap makan dan
keengganan untuk makan.
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah : mudah
2/2 x 2 2 Sumber dana dan daya
kurang mendukung. Adanya
sumber daya keperawatan
3. Potensi masalah dapat
dicegah : mudah
2/2 x 2 2 Masalah sudah terjadi, tetapi
belum berat, keluarga sudah
mencoba memasak sendiri
makanan, anak pada
prinsipnya punya nafsu
makan yang baik, didukung
motivasi keluarga yang baik.
4. Menonjolnya masalah :
masalah segera ditanggulangi
2/3 x 1 2/3 Keluarga menyadari bahwa
BB An. L tidak ideal.
Keluarga Tn. A mengatakan
bahwa masalah pada An. L
harus segera ditangani karena
takut berdampak pada
masalah lainnya.
Jumlah 5
97
2. Kurangnya volume cairan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. A dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah An. L yang mengalami
DHF (Dengue Haemorragic Fever).
NO KRITERIA SKORE TOTAL PEMBENARAN
1. Sifat masalah : aktual 3/3 x 1 1 Masalah sudah terjadi , dilihat
dari An. L masih tampak
lemah, konjungtiva pucat dan
membran mukosa bibir kering.
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah : mudah
2/2 x 2 2 Pengetahuan keluarga tentang
kurangnya cairan pada tubuh
An. L masih minim, tapi ada
tenaga perawat yang akan
memberi informasi.
3. Potensi masalah dapat
dicegah : rendah
1/2 x 2 1 Masalah sudah terjadi, tetapi
belum teratasi sepenuhnya, An.
L selalu merasakan haus. Dapat
dikurangi dengan pendidikan
kesehatan cara menanggulangi
kurangnya cairan pada tubuh
An. L.
4. Menonjolnya masalah :
masalah segera ditanggulangi
2/3 x 1 2/3 Keluarga mengatakan bahwa
masalah pada An. L tidak
98
dirasakan, tetapi keluarga Tn.
A mendapatkan cara
menaggulangi masalah
tersebut.
Jumlah 4 2/3
3. Kurangnya pengetahuan pada An. L dikeluarga Tn. A dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah An. L yang mengalami DHF (Dengue
Haemorragic Fever).
NO KRITERIA SKORE TOTAL PEMBENARAN
1. Sifat masalah : potensial 1/3 x 1 1/3 Masalah keluarga Tn. A
mengatakan tidak tahu apa itu
DHF dan cara merawat An. L.
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah : mudah
2/2 x 2 2 Pengetahuan keluarga tentang
apa itu DHF, pengertian, tanda
dan gejala, faktor penyebab dan
cara merawat An. L masih
minim, tapi ada tenaga perawat
yang akan memberi informasi.
3. Potensi masalah dapat
dicegah : rendah
2/3 x 1 2/3 Masalah sudah terjadi, tetapi
belum teratasi sepenuhnya.
Dapat diatasi dengan
99
pendidikan kesehatan cara
mencegah terjadinya DHF
kembali.
4. Menonjolnya masalah :
masalah tidak dirasakan
0/3 x 1 0 Keluarga mengatakan bahwa
masalah pada An. L tidak
dirasakan dan keluarga Tn. A
tidak tahu bagaimana cara
mengatasi masalah kesehatan
pada An. L.
Jumlah 3
E. Prioritas Masalah
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. A
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat An. L yang mengalami
DHF (Dengue Haemorragic Fever).
2. Kurangnya volume cairan tubuh pada An. L dikeluarga Tn. A dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah An. L yang mengalami
DHF (Dengue Haemorragic Fever).
3. Kurangnya pengetahuan pada An. L dikeluarga Tn. A dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah An. L yang mengalami
DHF (Dengue Haemorragic Fever).