BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan yang memberikan
pelayanan publik yang prima bagi masyarakat, serta mewujudkan reformasi
birokrasi dan good governance, Pemerintah dituntut agar memiliki sumber
daya aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan
dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita
bangsa dan mewujudkan
Untuk dapat mencapai hal tersebut, pegawai pemerintah perlu
didorong untuk dapat mengembangkan segenap kompetensinya melalui
manajemen sumber daya aparatur sipil negara yang komprehensif.
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 yang selama ini menjadi
landasan hukum dan regulasi utama dalam hal kepegawaian dirasa telah tidak
sesuai lagi dengan perkembangan dan paradigma yang hendak dibangun dan
diwujudkan dalam manajemen sumber daya aparatur sipil negara, sehingga
perlu disusun undang-undang baru yang juga sesuai dengan tuntutan global.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU
ASN) yang telah disahkan dan diundangkan oleh pemerintah pada tanggal 15
Januari 2014 yang lalu, muncul untuk mengakomodir paradigma baru serta
pembaharuan dan perubahan dalam manajemen sumber daya aparatur sipil
negara yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Pada zaman sekarang ini banyak paradigma negatif yang muncul
tentang pegawai ASN di lingkungan masyarakat. Hal ini diakibatkan oleh
maraknya kasus korupsi dan kriminalitas yang melibatkan pegawai ASN.
1
Masyarakat menganggap pegawai ASN sering lalai dalam menjalankan
kewajiban dan tanggung jawabnya, tidak mengutamakan kepentingan publik,
dan bekerja semaunya sehingga masyarakat tidak puas dengan pelayanan
yang diberikan oleh aparatur negara ini. Untuk itu, sesuai dengan salah satu
tugas ASN yaitu sebagai pelayan publik, maka sekarang ini pegawai ASN
dituntut untuk memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas.
Salah satu tempat pelayanan publik yang cukup menjadi sorotan adalah
fasilitas kesehatan, hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang kurang
bahkan tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pegawai ASN
selaku pelaku pelayanan kesehatan.
Fasilitas kesehatan harus didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas dan manajemen fasilitas kesehatan yang baik agar mampu
mewujudkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan para pegawai ASN
khususnya para pelaku pelayanan kesehatan. Salah satu fasilitas kesehatan
yang ada di Banjarnegara adalah Puskesmas Kalibening. Sesuai dengan tugas
sebagai pelayan masyarakat puskesmas sebagai garda terdepan dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan menjadi salah satu
indikator keberhasilan dalam pelaksanaan Program Indonesia Sehat. Oleh
karena itu diperlukan pelayanan yang prima, cepat, dan berkualitas di
Puskesmas Kalibening Kabupaten Banjarnegara dengan berdasarkan pada
nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA) untuk menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi
sesuai dengan kode etik profesi. Wujud dari akuntabilitas selaku pelayan
publik, agar di dalam memberikan pelayanan lebih bertanggungjawab,
objektif dan transparan. Rasa nasionalisme merupakan pondasi bagi Aparatur
Sipil Negara untuk menjalankan profesinya sebagai pelayan publik yang
berkualitas. Etika publik berkaitan dengan standar/norma untuk mengarahkan
kebijakan publik. Komitmen mutu berkaitan dengan peningkatanmutu
pelayanan, sehingga didapatkan kepuasan pelanggan. Yang tak kalah penting
adalah nilai dari anti korupsi, karena tindak pidana korupsi dapat merugikan
keuangan negara. Dengan adanya korupsi maka hasil dari pelayanan
2
mempunyai mutu yang tidak memenuhi standar, hal ini sangat merugikan
masyarakat. Dengan dibekalinya nilai-nilai ANEKA diharapkan bisa
mewujudkan visi dari Puskesmas Kalibening yaitu terwujudnya puskesmas
yang menjadi tujuan utama bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan dan melayani berdasarkan standar pelayanan yang berkualitas.
Maka dari itu, pelayanan kepada pasien atau masyarakat harus mengacu
kepada peningkatan mutu pelayanan puskesmas.
Sebagai salah satu profesi, dokter umum juga bagian dari aktor
pembangunan bangsa ini. Ditempatkan di sebuah Pusat Kesehatan
Masyarakat yang melayani ratusan orang setiap harinya, tentu memerlukan
aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang telah didapatkan selama pelatihan agar
dapat bekerjasama dengan baik bersama tenaga paramedis, dan staf
kepegawaian yang lain, guna melaksanakan pelayanan kepada masyarakat
yang professional.
Dalam hal ini, pegawai ASN harus dibekali pengetahuan dan
ketrampilan yang dibutuhkan dalam pelayanan, salah satunya adalah dengan
penyelenggaraan diklat prajabatan pola baru agar pegawai ASN memahami
nilai-nilai dasar tersebut sehingga dapat mengaktualisasikannya ke instansi
tempat kerja masing-masing. Itu dimaksudkan agar pegawai ASN dapat
membawa pengaruh yang positif bagi rekan dan lingkungan kerjanya
sehingga dapat tercipta pelayanan yang baik, bermutu, berkualitas dan
meningkatkan kepuasan masyarakat.
Aktualisasi tersebut disesuaikan dengan nilai dasar ANEKA, tugas
pokok, dan fungsi serta visi dan misi unit kerja, modifikasi agar terjadi
peningkatan kualitas pelayanan, serta dapat juga berupa inovasi yang
sebelumnya belum pernah ada. Oleh karenanya, kegiatan tersebut telah kami
susun dalam sebuah rancangan aktualisasi dengan judul “Rancangan
Aktualisasi Nilai - Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara “Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi” Di
Pelayanan Kesehatan Puskesmas Kalibening Kabupaten Banjarnegara”
3
B. Tujuan
Tujuan penulisan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN adalah agar
penulis mampu untuk mewujudkan nilai-nilai dasar profesi ASN ( ANEKA )
di tempat tugas yang mencakup :
1. Memahami nilai-nilai dasar ASN yang meliputi akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, antikorupsi.
2. Menginternalisasi nilai-nilai dasar pada diri ASN sebagai dokter umum
Puskesmas.
3. Mengaktualisasi nilai dasar dalam setiap kegiatan yang dilakukan sebeagai
ASN maupunsebagai dokter umum.
4. Menganalisis dampak apabila nilai-nilai dasar tidak diterapkan pada waktu
melaksanakan tugas.
C. Manfaat
Dengan dibekalinya nilai-nilai dasar profesi ASN (ANEKA)
diharapkan ASN mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
professional di lingkungan kerjanya.
4
BAB II
NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA
Nilai-nilai dasar adalah nilai yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan
tugas jabatan Profesi ASN secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Nilai–
nilai dasar profesi ASN diakronimkan ke dalam satu kata yaitu ANEKA.
A. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. ASN
yang akuntabel adalah ASN yang mampu mengambil pilihan yang tepat dan
benar ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis,
memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintah dan pelayanan publik serta konsisten dan dapat diandalkan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
Indikator nilai dasar akuntabilitas diantaranya :
a. Kepemimpinan
1) Memberi contoh kepada orang lain.
2) Memiliki komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
b. Transparansi, bisa dalam bentuk laporan atau informasi tertulis yang
dapat diakses oleh publik. Tujuannya mendorong komunikasi dan
kerjasama, meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan,
meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan, dan
memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan
korupsi dalam pengambilan keputusan.
c. Integritas, kesesuaian antara perkataan dan tindakan, dengan adanya
integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan
mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-undang, dan kontrak
sehingga dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik.
5
d. Pertanggung jawaban, kewajiban dari individu atau lembaga terhadap
setiap tindakan yang telah dilakukan.
1) Responsibilitas Perseorangan
Adanya pengakuan terhadap tindakan yang telah diputuskan dan
tindakan yang telah dilakukan, serta adanya pengakuan terhadap
etika dalam pengambilan keputusan.
2) Responsibilitas Institusi
Adanya perlindungan publik dan sumber daya, adanya pertimbangan
kebaikan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan, serta
adanya penempatan ASN sesuai kompetensinya.
e. Keadilan, merupakan landasan utama dari akuntabilitas. Ketidakadilan
dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan, lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang dapat
dipercaya.
g. Keseimbangan, kinerja yang baik harus disertai keseimbangan kapasitas
sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
h. Kejelasan, mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi
organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi dan sistem pelaporan
kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang
akuntabel.
B. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila agar senantiasa
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi dan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan
6
derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia dan bangsa; menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme merupakan kecintaan terhadap tanah air yang didasarkan pada
nilai – nilai Pancasila.
a. Sila 1 ( Nilai Ketuhanan)
Menjamin kebebasan masyarakat dalam memeluk agama dan
kepercayaannya, saling menghormati kepercayaan satu sama lain,
mengembangkan etika sosial dimasyarakat.
b. Sila 2 ( Nilai Kemanusiaan )
Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia, saling menghargai antar
sesama, mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
c. Sila 3 ( Nilai Persatuan )
Bekerja sama demi persatuan dan kesatuan bangsa, menempatkan
kepentingan publik daripada kepentingan diri sendiri demi persatuan dan
kesatuan bangsa.
d. Sila 4 ( Nilai permusyawaratan dalam kehidupan sehari – hari )
Perwujudan dari demokrasi permusyawaratan yakni demokrasi yang
kerakyatan (penghormatan terhadap suara rakyat), permusyawatan
(kekeluargaan), dan hikmat kebijaksanaan.
e. Sila 5 ( Nilai keadilan )
Mengembangkan sikap adil terhadap semua tingkat sistem
kemasyarakatan, menyediakan kesetaraan kesempatan dalam proses
fasilitasi akses informasi dan layanan.
C. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk
7
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.
Indikator etika publik meliputi :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
2. Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan progam
pemerintah
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
12. Mengutamkan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir
D. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa
ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai
negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi
kepuasan kepada stakeholder.
Indikator komitmen mutu diantaranya :
8
a. Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan
dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan.
b. Efisien, adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai
hasil tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu.
c. Efektif, adalah berhasil guna, menunjukan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja.
d. Inovatif, adalah sesuatu yang baru sebagai perwujudan ide kreatifitas
untuk meningkatkan mutu pelayanan.
E. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah kesadaran untuk tidak melakukan korupsi
yakni tidak melakukan perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri
sendiri/orang lain/organisasi yang dapat merugikan negara. Korupsi sering
dikatakan sebagi kejahatan luar biasa dikarenakan dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.
Indikator nilai anti korupsi antara lain :
a. Jujur, merupakan sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu
dengan sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun
dikurangi.
b. Peduli, merupakan suatu bentuk perhatian dan proaktif terhadap apa yang
dilakukan orang lain.
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Kerja keras
f. Tanggung jawab
g. Sederhana
h. Berani, mempunyai keberanian untuk menyatakan kebenaran dan
menolak kebatilan.
i. Adil
9
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS JABATAN
A. Tugas Unit Kerja
a. Gambaran Geografis
Wilayah Puskesmas Kalibening terletak di Kecamatan Kalibening
terdiri dari 16 desa, yaitu Desa Kalibening, Desa Majatengah, Desa Kalisat
Kidul, Desa Sikumpul, Desa Sidakangen, Desa Kalibombong, Desa
Gununglangit, Desa Plorengan, Desa Sembawa, Desa Bedana, Desa
Kertosari, Desa Asinan, Desa Sirukun, Desa Kasinoman, Desa
Karanganyar, Desa Sirukem.
Batas wilayah Puskesmas Kalibening, bagian Utara : Kecamatan
Paninggaran Kabupaten Pekalongan, Bagian Barat : Kecamatan
Pandanarum dan Kabupaten Pekalongan, Bagian Timur : Kecamatan
Wanayasa dan Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara, Bagian
Selatan : Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara.
Jumlah tenaga kerja di Puskesmas Kalibening yaitu 49 orang
karyawan. Puskesmas Kalibening memberikan berbagai pelayanan yaitu
pelayanan poli rawat jalan, pelayanan KIA dan MTBS, pelayanan obat,
pelayanan laboratorium sederhana, pelayanan konsultasi sanitasi, UGD 24
jam, persalinan 24 jam, promosi kesehatan, dan kesehatan lingkungan.
b. Visi dan Misi Puskesmas
1) Visi Puskesmas
Visi Puskesmas Kalibening adalah terwujudnya puskesmas yang
menjadi tujuan utama bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan dan melayani berdasarkan standar pelayanan yang
berkualitas.
2) Misi Puskesmas
a) Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan petugas
10
b) Memberikan pelayanan sesuai standar operasional pelayanan
c) Melayani dengan ramah, cepat, tepat dan memuaskan.
d) Melayani dengan adil tanpa memandang perbedaan status.
e) Menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman.
c. Motto dan Nilai - Nilai Puskesmas
1) Motto
Motto Puskesmas Kalibening adalah SAHABAT ANDALAN
(Santun, Adil, Harmonis, Aman, Bersih, Arif, Terampil. Anda Datang
Layanan Lancar)
2) Nilai- Nilai Puskesmas
Nilai-nilai Puskesmas Kalibening diantaranya adalah profesional,
peduli, jujur, dan kerjasama.
d. Tugas Jabatan Peserta Diklat
Saya bertugas di unit pelur pemulihan kesehatan dan rujukan.
Adapun fungsi dan tugasnya meliputi :
1. Tugas Pokok
a. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita
b. Melakukan tindakan medis
c. Melakukan pencatatan medis
d. Memberikan pelayanan rujukan
e. Menghadiri pertemuan atau rapat terkait dengan pelayanan
kesehatan
f. Memberikan penjelasan atau KIE kepada pasien tentang hal – hal
yang menyangkut penyakitnya
g. Memberikan pelayanan surat-surat yang berhubungan dengan
hasil pemeriksaan kesehatan
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
11
2. Tugas Terintegrasi
Selain tugas pokok tersebut, Kepala Puskesmas memberikan tugas
terintegrasi yaitu mengkoordinasi bagian persalinan.
3. Tugas sesuai SKP
a. Melakukan pelayanan medik umum
b. Melakukan tindakan darurat medik/ P3K tingkat sederhana
c. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
d. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
e. Melakukan kunjungan (visite) pada pasien rawat inap
f. Membuat catatan medik pasien rawat jalan
g. Membuat catatan medis pasien rawat inap
h. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
i. Menguji kesehatan individu
j. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan
k. Pelaksanaan tugas lapangan di bidang kesehatan
l. Mengikuti seminar/ pelatihan/ lokakarya sebagai peserta
m. Melakukan penyuluhan medik
n. Menjadi anggota organisasi profesi dokter
o. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
12
Recommended