18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan yang memberikan pelayanan publik yang prima bagi masyarakat, serta mewujudkan reformasi birokrasi dan good governance, Pemerintah dituntut agar memiliki sumber daya aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan Untuk dapat mencapai hal tersebut, pegawai pemerintah perlu didorong untuk dapat mengembangkan segenap kompetensinya melalui manajemen sumber daya aparatur sipil negara yang komprehensif. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 yang selama ini menjadi landasan hukum dan regulasi utama dalam hal kepegawaian dirasa telah tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan paradigma yang hendak 1

Bab i,II,III

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bab i,II,III

Citation preview

Page 1: Bab i,II,III

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan yang memberikan

pelayanan publik yang prima bagi masyarakat, serta mewujudkan reformasi

birokrasi dan good governance, Pemerintah dituntut agar memiliki sumber

daya aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan

bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan

nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi

masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan

dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita

bangsa dan mewujudkan

Untuk dapat mencapai hal tersebut, pegawai pemerintah perlu

didorong untuk dapat mengembangkan segenap kompetensinya melalui

manajemen sumber daya aparatur sipil negara yang komprehensif.

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 yang selama ini menjadi

landasan hukum dan regulasi utama dalam hal kepegawaian dirasa telah tidak

sesuai lagi dengan perkembangan dan paradigma yang hendak dibangun dan

diwujudkan dalam manajemen sumber daya aparatur sipil negara, sehingga

perlu disusun undang-undang baru yang juga sesuai dengan tuntutan global.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU

ASN) yang telah disahkan dan diundangkan oleh pemerintah pada tanggal 15

Januari 2014 yang lalu, muncul untuk mengakomodir paradigma baru serta

pembaharuan dan perubahan dalam manajemen sumber daya aparatur sipil

negara yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari

intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Pada zaman sekarang ini banyak paradigma negatif yang muncul

tentang pegawai ASN di lingkungan masyarakat. Hal ini diakibatkan oleh

maraknya kasus korupsi dan kriminalitas yang melibatkan pegawai ASN.

1

Page 2: Bab i,II,III

Masyarakat menganggap pegawai ASN sering lalai dalam menjalankan

kewajiban dan tanggung jawabnya, tidak mengutamakan kepentingan publik,

dan bekerja semaunya sehingga masyarakat tidak puas dengan pelayanan

yang diberikan oleh aparatur negara ini. Untuk itu, sesuai dengan salah satu

tugas ASN yaitu sebagai pelayan publik, maka sekarang ini pegawai ASN

dituntut untuk memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas.

Salah satu tempat pelayanan publik yang cukup menjadi sorotan adalah

fasilitas kesehatan, hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang kurang

bahkan tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pegawai ASN

selaku pelaku pelayanan kesehatan.

Fasilitas kesehatan harus didukung oleh sumber daya manusia yang

berkualitas dan manajemen fasilitas kesehatan yang baik agar mampu

mewujudkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan para pegawai ASN

khususnya para pelaku pelayanan kesehatan. Salah satu fasilitas kesehatan

yang ada di Banjarnegara adalah Puskesmas Kalibening. Sesuai dengan tugas

sebagai pelayan masyarakat puskesmas sebagai garda terdepan dalam

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan menjadi salah satu

indikator keberhasilan dalam pelaksanaan Program Indonesia Sehat. Oleh

karena itu diperlukan pelayanan yang prima, cepat, dan berkualitas di

Puskesmas Kalibening Kabupaten Banjarnegara dengan berdasarkan pada

nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,

dan Anti Korupsi (ANEKA) untuk menjalankan Tugas Pokok dan Fungsi

sesuai dengan kode etik profesi. Wujud dari akuntabilitas selaku pelayan

publik, agar di dalam memberikan pelayanan lebih bertanggungjawab,

objektif dan transparan. Rasa nasionalisme merupakan pondasi bagi Aparatur

Sipil Negara untuk menjalankan profesinya sebagai pelayan publik yang

berkualitas. Etika publik berkaitan dengan standar/norma untuk mengarahkan

kebijakan publik. Komitmen mutu berkaitan dengan peningkatanmutu

pelayanan, sehingga didapatkan kepuasan pelanggan. Yang tak kalah penting

adalah nilai dari anti korupsi, karena tindak pidana korupsi dapat merugikan

keuangan negara. Dengan adanya korupsi maka hasil dari pelayanan

2

Page 3: Bab i,II,III

mempunyai mutu yang tidak memenuhi standar, hal ini sangat merugikan

masyarakat. Dengan dibekalinya nilai-nilai ANEKA diharapkan bisa

mewujudkan visi dari Puskesmas Kalibening yaitu terwujudnya puskesmas

yang menjadi tujuan utama bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan

kesehatan dan melayani berdasarkan standar pelayanan yang berkualitas.

Maka dari itu, pelayanan kepada pasien atau masyarakat harus mengacu

kepada peningkatan mutu pelayanan puskesmas.

Sebagai salah satu profesi, dokter umum juga bagian dari aktor

pembangunan bangsa ini. Ditempatkan di sebuah Pusat Kesehatan

Masyarakat yang melayani ratusan orang setiap harinya, tentu memerlukan

aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang telah didapatkan selama pelatihan agar

dapat bekerjasama dengan baik bersama tenaga paramedis, dan staf

kepegawaian yang lain, guna melaksanakan pelayanan kepada masyarakat

yang professional.

Dalam hal ini, pegawai ASN harus dibekali pengetahuan dan

ketrampilan yang dibutuhkan dalam pelayanan, salah satunya adalah dengan

penyelenggaraan diklat prajabatan pola baru agar pegawai ASN memahami

nilai-nilai dasar tersebut sehingga dapat mengaktualisasikannya ke instansi

tempat kerja masing-masing. Itu dimaksudkan agar pegawai ASN dapat

membawa pengaruh yang positif bagi rekan dan lingkungan kerjanya

sehingga dapat tercipta pelayanan yang baik, bermutu, berkualitas dan

meningkatkan kepuasan masyarakat.

Aktualisasi tersebut disesuaikan dengan nilai dasar ANEKA, tugas

pokok, dan fungsi serta visi dan misi unit kerja, modifikasi agar terjadi

peningkatan kualitas pelayanan, serta dapat juga berupa inovasi yang

sebelumnya belum pernah ada. Oleh karenanya, kegiatan tersebut telah kami

susun dalam sebuah rancangan aktualisasi dengan judul “Rancangan

Aktualisasi Nilai - Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara “Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi” Di

Pelayanan Kesehatan Puskesmas Kalibening Kabupaten Banjarnegara”

3

Page 4: Bab i,II,III

B. Tujuan

Tujuan penulisan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN adalah agar

penulis mampu untuk mewujudkan nilai-nilai dasar profesi ASN ( ANEKA )

di tempat tugas yang mencakup :

1. Memahami nilai-nilai dasar ASN yang meliputi akuntabilitas,

nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, antikorupsi.

2. Menginternalisasi nilai-nilai dasar pada diri ASN sebagai dokter umum

Puskesmas.

3. Mengaktualisasi nilai dasar dalam setiap kegiatan yang dilakukan sebeagai

ASN maupunsebagai dokter umum.

4. Menganalisis dampak apabila nilai-nilai dasar tidak diterapkan pada waktu

melaksanakan tugas.

C. Manfaat

Dengan dibekalinya nilai-nilai dasar profesi ASN (ANEKA)

diharapkan ASN mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara

professional di lingkungan kerjanya.

4

Page 5: Bab i,II,III

BAB II

NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

Nilai-nilai dasar adalah nilai yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan

tugas jabatan Profesi ASN secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Nilai–

nilai dasar profesi ASN diakronimkan ke dalam satu kata yaitu ANEKA.

A. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus

dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau

institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. ASN

yang akuntabel adalah ASN yang mampu mengambil pilihan yang tepat dan

benar ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis,

memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintah dan pelayanan publik serta konsisten dan dapat diandalkan dalam

menjalankan tugas dan fungsinya.

Indikator nilai dasar akuntabilitas diantaranya :

a. Kepemimpinan

1) Memberi contoh kepada orang lain.

2) Memiliki komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.

b. Transparansi, bisa dalam bentuk laporan atau informasi tertulis yang

dapat diakses oleh publik. Tujuannya mendorong komunikasi dan

kerjasama, meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan,

meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan, dan

memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan

korupsi dalam pengambilan keputusan.

c. Integritas, kesesuaian antara perkataan dan tindakan, dengan adanya

integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan

mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-undang, dan kontrak

sehingga dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik.

5

Page 6: Bab i,II,III

d. Pertanggung jawaban, kewajiban dari individu atau lembaga terhadap

setiap tindakan yang telah dilakukan.

1) Responsibilitas Perseorangan

Adanya pengakuan terhadap tindakan yang telah diputuskan dan

tindakan yang telah dilakukan, serta adanya pengakuan terhadap

etika dalam pengambilan keputusan.

2) Responsibilitas Institusi

Adanya perlindungan publik dan sumber daya, adanya pertimbangan

kebaikan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan, serta

adanya penempatan ASN sesuai kompetensinya.

e. Keadilan, merupakan landasan utama dari akuntabilitas. Ketidakadilan

dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang

mengakibatkan kinerja menjadi tidak optimal.

f. Kepercayaan, lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang dapat

dipercaya.

g. Keseimbangan, kinerja yang baik harus disertai keseimbangan kapasitas

sumber daya dan keahlian yang dimiliki.

h. Kejelasan, mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi

organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi dan sistem pelaporan

kinerja baik individu maupun organisasi.

i. Konsistensi, menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang

akuntabel.

B. Nasionalisme

Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar

terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip

nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila agar senantiasa

menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan

negara di atas kepentingan pribadi dan golongan; menunjukkan sikap rela

berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa dan

bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan

6

Page 7: Bab i,II,III

derajat, hak dan kewajiban antara sesama manusia dan bangsa; menumbuhkan

sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.

Nasionalisme merupakan kecintaan terhadap tanah air yang didasarkan pada

nilai – nilai Pancasila.

a. Sila 1 ( Nilai Ketuhanan)

Menjamin kebebasan masyarakat dalam memeluk agama dan

kepercayaannya, saling menghormati kepercayaan satu sama lain,

mengembangkan etika sosial dimasyarakat.

b. Sila 2 ( Nilai Kemanusiaan )

Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia, saling menghargai antar

sesama, mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban

setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,

kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan

sebagainya.

c. Sila 3 ( Nilai Persatuan )

Bekerja sama demi persatuan dan kesatuan bangsa, menempatkan

kepentingan publik daripada kepentingan diri sendiri demi persatuan dan

kesatuan bangsa.

d. Sila 4 ( Nilai permusyawaratan dalam kehidupan sehari – hari )

Perwujudan dari demokrasi permusyawaratan yakni demokrasi yang

kerakyatan (penghormatan terhadap suara rakyat), permusyawatan

(kekeluargaan), dan hikmat kebijaksanaan.

e. Sila 5 ( Nilai keadilan )

Mengembangkan sikap adil terhadap semua tingkat sistem

kemasyarakatan, menyediakan kesetaraan kesempatan dalam proses

fasilitasi akses informasi dan layanan.

C. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang

menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, dan keputusan untuk

7

Page 8: Bab i,II,III

mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab

pelayanan publik.

Indikator etika publik meliputi :

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila

2. Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Kesatuan

Republik Indonesia 1945

3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif

6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur

7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik

8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan progam

pemerintah

9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,

akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun

10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama

12. Mengutamkan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai

13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai

perangkat sistem karir

D. Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah  janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain

yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi

pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa

ukuran baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai

negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi

kepuasan kepada stakeholder.

Indikator komitmen mutu diantaranya :

8

Page 9: Bab i,II,III

a. Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan

dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan.

b. Efisien, adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai

hasil tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu.

c. Efektif, adalah berhasil guna, menunjukan tingkat ketercapaian target

yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil

kerja.

d. Inovatif, adalah sesuatu yang baru sebagai perwujudan ide kreatifitas

untuk meningkatkan mutu pelayanan.

E. Anti Korupsi

Anti korupsi adalah kesadaran untuk tidak melakukan korupsi

yakni tidak melakukan perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri

sendiri/orang lain/organisasi yang dapat merugikan negara. Korupsi sering

dikatakan sebagi kejahatan luar biasa dikarenakan dampaknya yang luar biasa

menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga,

masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.

Indikator nilai anti korupsi antara lain :

a. Jujur, merupakan sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu

dengan sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun

dikurangi.

b. Peduli, merupakan suatu bentuk perhatian dan proaktif terhadap apa yang

dilakukan orang lain.

c. Mandiri

d. Disiplin

e. Kerja keras

f. Tanggung jawab

g. Sederhana

h. Berani, mempunyai keberanian untuk menyatakan kebenaran dan

menolak kebatilan.

i. Adil

9

Page 10: Bab i,II,III

BAB III

TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS JABATAN

A. Tugas Unit Kerja

a. Gambaran Geografis

Wilayah Puskesmas Kalibening terletak di Kecamatan Kalibening

terdiri dari 16 desa, yaitu Desa Kalibening, Desa Majatengah, Desa Kalisat

Kidul, Desa Sikumpul, Desa Sidakangen, Desa Kalibombong, Desa

Gununglangit, Desa Plorengan, Desa Sembawa, Desa Bedana, Desa

Kertosari, Desa Asinan, Desa Sirukun, Desa Kasinoman, Desa

Karanganyar, Desa Sirukem.

Batas wilayah Puskesmas Kalibening, bagian Utara : Kecamatan

Paninggaran Kabupaten Pekalongan, Bagian Barat : Kecamatan

Pandanarum dan Kabupaten Pekalongan, Bagian Timur : Kecamatan

Wanayasa dan Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara, Bagian

Selatan : Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara.

Jumlah tenaga kerja di Puskesmas Kalibening yaitu 49 orang

karyawan. Puskesmas Kalibening memberikan berbagai pelayanan yaitu

pelayanan poli rawat jalan, pelayanan KIA dan MTBS, pelayanan obat,

pelayanan laboratorium sederhana, pelayanan konsultasi sanitasi, UGD 24

jam, persalinan 24 jam, promosi kesehatan, dan kesehatan lingkungan.

b. Visi dan Misi Puskesmas

1) Visi Puskesmas

Visi Puskesmas Kalibening adalah terwujudnya puskesmas yang

menjadi tujuan utama bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan

kesehatan dan melayani berdasarkan standar pelayanan yang

berkualitas.

2) Misi Puskesmas

a) Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan petugas

10

Page 11: Bab i,II,III

b) Memberikan pelayanan sesuai standar operasional pelayanan

c) Melayani dengan ramah, cepat, tepat dan memuaskan.

d) Melayani dengan adil tanpa memandang perbedaan status.

e) Menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman.

c. Motto dan Nilai - Nilai Puskesmas

1) Motto

Motto Puskesmas Kalibening adalah SAHABAT ANDALAN

(Santun, Adil, Harmonis, Aman, Bersih, Arif, Terampil. Anda Datang

Layanan Lancar)

2) Nilai- Nilai Puskesmas

Nilai-nilai Puskesmas Kalibening diantaranya adalah profesional,

peduli, jujur, dan kerjasama.

d. Tugas Jabatan Peserta Diklat

Saya bertugas di unit pelur pemulihan kesehatan dan rujukan.

Adapun fungsi dan tugasnya meliputi :

1. Tugas Pokok

a. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita

b. Melakukan tindakan medis

c. Melakukan pencatatan medis

d. Memberikan pelayanan rujukan

e. Menghadiri pertemuan atau rapat terkait dengan pelayanan

kesehatan

f. Memberikan penjelasan atau KIE kepada pasien tentang hal – hal

yang menyangkut penyakitnya

g. Memberikan pelayanan surat-surat yang berhubungan dengan

hasil pemeriksaan kesehatan

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas

11

Page 12: Bab i,II,III

2. Tugas Terintegrasi

Selain tugas pokok tersebut, Kepala Puskesmas memberikan tugas

terintegrasi yaitu mengkoordinasi bagian persalinan.

3. Tugas sesuai SKP

a. Melakukan pelayanan medik umum

b. Melakukan tindakan darurat medik/ P3K tingkat sederhana

c. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu

d. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita

e. Melakukan kunjungan (visite) pada pasien rawat inap

f. Membuat catatan medik pasien rawat jalan

g. Membuat catatan medis pasien rawat inap

h. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam

i. Menguji kesehatan individu

j. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan

k. Pelaksanaan tugas lapangan di bidang kesehatan

l. Mengikuti seminar/ pelatihan/ lokakarya sebagai peserta

m. Melakukan penyuluhan medik

n. Menjadi anggota organisasi profesi dokter

o. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana

12