BAB IV
SISTEM PEMUTAR
(ROTATING SYSTEM)
4.1 DASAR TEORI
Fungsi utama system pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor
dan memberikan beratan diatas pahat member lubang. Sistem pemutar terdiri dari
tiga sub-komponen :
Peralatan putar (rotary assembly)
Rangkaian pipa bor
Mata bor
Peralatan putar berfungsi untuk :
Memutar rangkaian pipa bor selama operasi pemboran berlangsung
Menggantungkan rangkaian pipa bor yaitu dengan slip yang dipasang
(dimasukkan) pada rotary table ketika disambung atau melepas bagian-
bagian drill pipe.
Rangkaian pipa bor menghubungkan antara swivel dan mata bor berfungsi untuk :
Menarik-turunkan mata bor
Memberikan beban diatas pahat untuk penembusan (penetration)
Meneruskan putaran ke mata bor dan
Menyalurkan fluida pemboran yang bertekanan ke mata bor
Mata bor merupakan peralatan yang langsung menyentuh formasi, berfungsi
untuk menghancurkan dan menembus formasi.
4.1.1 Peralatan Putar (Rotary Assembly)
Peralatan putar ditempatkan pada lantai bor di bawah crown block diatas
lubang, peralatan putar terdiri dari :
Meja putar (rotary table)
Master bushing
Dua alat penting yaitu, kelly bushing (digunakan untuk memutar rangkaian
pipa bor) dan rotary slip (dgunakan untuk menggantungkan rangkaian pipa
bor). Kunci utamanya adalah meja putar.
Meja putar, master bushing dan kelly bushing digunakan bersama-sama untuk
memutar rangkaian pipa bor. Meja putar, master bushing dan rotary table
digunakan untuk menggantung rangkaian pipa bor di dalam lubang pada saat
menyambung/melepas section drillpipe dengan bantuan “make-up and break-out
tongs”.
4.1.1.1 Meja Putar
Meja putar berfungsi untuk :
Meneruskan gaya putar dari drawwork ke rangkaian pipa bor melalui
Kelly bushing dan Kelly.
Menahan pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan atau pelepasan
pipa bor dilakukan. Kecepatan meja putar dapat diatur oleh seorang driller
man dengan beberapa handle yang ada di drawwork.
Hubungan rotary table dengan prime mover ada dua macam :
Hubungan dengan rantai ke drawwork
Hubungan langsung ke prime mover
4.1.1.2 Master Bushing
Master bushing merupakan alat yang dapat dilepas dari rotary table.
Master bushing berfungsi sebagai dudukan (penempatan) Kelly bushing atau
rotary slip.
4.1.1.3 Kelly Bushing
Kelly bushing selama operasi pemboran berlangsung berfungsi untuk
meneruskan putaran dari rotary table ke rangkaian pipa bor.
4.1.1.4 Rotary Slips
Jika rotary slip dimasukkan ke dalam master bushing, maka rotary slip
akan berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan
penyambungan atau pelepasan section rangkaian pipa bor.
4.1.2 Rangkaian Pipa Bor
4.1.2.1 Swivel
Swivel adalah ujun teratas rangkaian pipa bor, yang berfungsi untuk :
Memberikan kebebasan kepada rangkaian pipa bor untuk berputar dimana
swivelnya sendiri tidak ikut berputar.
Memberikan perpaduan gerak vertical dengan gerak berputar dapat bekerja
bersama-sama.
Sebagai penghubung antara rotary hose (pipa karet) dengan Kelly
sehingga memungkinkan lumpur bor untuk sirkulasi tanpa mengalami
kebocoran.
Bagian-bagian dari swivel terdiri dari :
Bail : bagian atas dari swivel yang berfungsi sebagai penggantung swivel
pada hook di bawah travelling block
Goosneck : merupakan pipa yang berbentuk seperti huruf “U” yang terletak di
bagian atas dari swivel, berfungsi untuk menghubungkan rotary hose dengan
swivel
Washpipe assembly (internal) terletak pada bagian atas swivel bannet yang
berfungsi untuk menghubungkan rotary hose (dari goosneck) dengan rotating
swivel stem. Washpipe assembly dapat diambil dari swivel untuk dibersihkan.
Bonnet : merupakan metal yang berfungsi sebagai pelindung washpipe
assembly
Houshing : merupakan suatu baja yang berfungsi sebagai pelindung washpipe
dan sebagai rumah rotating stem assemblies
Rotating swivel stem : merupakan poros perputaran pada swivel
pin : merupakan ulir pada bagian atas dari kelly cock.
4.1.2.2 Kelly
Kelly merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas dimana bentuk irisan
luarnya dapat berbentuk segi tiga, segi empat, segi enam. Kelly ini dimasukkan
ke dalam kelly bushing.
Kelly bushing berfungsi untuk meneruskan gaya putar (torsi) dari meja
putar ke kelly dan selanjutnya keseluruh rangkaian pipa bor. Selama kelly ini
tidak dipergunakan (dilepas) misal pada waktu mencabut string, maka kelly ini
dimasukkan ke dalam rathole yang terdapat di lantai bor. Dalam keadaan ini kelly
bushing selalu ikut terbawa demikian pula swivelnya.
4.1.2.3 Upper Kelly Cock
Merupakan suatu valve yang dipasang diantara swivel dan kelly. Fungsi
utamanya (pada saat tertutup) adalah untuk menjaga agar tidak terjadi tekanan dari
lubang bor yang bertekanan tinggi.
4.1.2.4 Lower Kelly Cock (Mud Silver Valve)
Mempunyai valve otomatis atau manual berfungsi untuk menahan cairan
pemboran dalam kelly pada saat dilakukan penyambungan.
4.1.2.5 Drillpipe (DP)
Drillpipe merupakan bagian rangkaian pipa bor yan terpanjang, artinya
jumlahnya paling banyak dalam satu rangkaian pipa bor untuk mencapai
kedalaman lubang bor yang diinginkan. Fungsi utama drillpipe adalah untuk :
menghubungkan kelly dengan drillcollar dan mata bor di atas lubang bor
memberikan rangkaian panjang pipa bor, sehingga dapat menembus
formasi yang lebih dalam
memungkinkan naik turunnya mata bor
meneruskan putaran dari meja putar ke meja bor
meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor
4.1.2.6 Penyambung Drill Pipe
Setiap section atau joint drillpipe standart mempunyai tiga bagian pokok,
yaitu : tube (pipe), dan tool joint pada kedua ujungnya. Tool joint terdiri dari dua
jenis :
Pin connection : tool joint pada bagian bawah drillpipe (DP) dimana ulir
dibuat pada bagian luar, disebut “PIN”
Box connection : tool joint pada bagian atas drill pipe (DP) dimana ulir
dibuat pada bagian dalam, disebut “BOX”
4.1.2.7 Karakteristik Drill Pipe
a) Tipe utama drill pipe, ada 2 macam :
Standart drill pipe : digunakan dari permukaan sampai pada top drill
collar. Pada umumnya drill pipe diikuti drill collar di atas mata bor (bit).
Heavy weight drill pipe : digunakan pada kondisi khusus, yaitu pada
waktu terjadi down hole problem seperti pipa terjepit, dan sebagainya.
b) Ukuran dan panjang :
Range 18’ – 22’ jarang dijumpai
Range 27’ – 30’
Range 39’ – 45’
c) Drillpipe joint biasanya disambung atau dilepasdari section pipa bor. Section
ini disebut “stand’. Jumlah joint dalam satu stand ditentukan oleh tinggi
menara dan ring drill pipe yang digunakan.
d) Penyimpanan drill pipe : drill pipe disimpan bila tidak digunakan pada dua rak
pipe didekat rig. Rig storage bisa dilepas dari rangkaian pipa bor, drill pipe
joint ditempatkan (disandarkan) pada rak pipa di sisi menara. Near Rig storage
drill pipe joint ditempatkan pada rak yang terletak di seberang rig.
4.1.2.8 Drill Collar (DC)
Drillcollar berbentuk seperti DP, tetapi diameter dalamnya lebih kecil dan
diameter luarnya sama dengan diameter luar “tooljoint” DP. Jadi dindingnya lebih
tebal daripada DP.
Drill Collar ditempatkan pada rangkaian pipa bor bagian bawah diatas
mata bor. Fungsi utama dari Drill Colar :
Sebagai pemberat (wight on bit = WOB), sehingga rangkaian pipa bor
dalam keadaan tetap tegang pada saat pemboran berlangsung, sehingga
tidak terjadi pembelokkan lubang.
Membuat agar putaran rangkaian pipa bor stabil
Memperkuat bagian bawah dari rangkaian pipa bor agar mampu menahan
puntiran
Dengan demikian diharapkan akan berjalan dengan laju yang besar, lubang bor
lurus dan kerusakan DP kecil.
4.1.2.8.1 Karakteristik Drill Collar
Perbedaan antara drillpipe dengan drillcollar :
Perbedaan pokok antara drillpipe dengan drillcollar adalah ukuran, berat
dan strength. Pada gambar terlihat drillcollar tidak mempunyai tool
joint,karena drillcollar dindingnya tebal sehingga ulir cukup dibuat pada
dindingnya sendiri.
standart drillcollar parts
ukuran drillcollar :
1. biasanya mempunyai panjang 30 ft atau kurang
2. tebal dindingnya 3 ½ inch atau lebih
3. berat lebih dari 3 tons
4. di bawah batang bor dapat dipakai 2 – 60 drillcollar
4.1.2.8.2 Jenis-Jenis Drill Collar
Standart drillcollar mempunyai permukaan yang halus dengan box
connection terletak pada tiap top dan pin connection terletak pada bottom
Spiraled drillcolar mempunyai permukaan beralur seperti spiral, digunakan
pada kondisi khusus untuk mencegah terjadinya differential wall sticking.
Zipped drillcollar permukaannya terdapat ceruk (lekukan) yaitu pada
bagian ujung atas drillcollar. Digunakan untuk menjaga keseimbangan.
4.1.2.9 Mata Bor (Bit)
Mata bor merupakan peralatan yang langsung menyentuh formasi,
berfungsi untuk menghancurkan dan menembus formasi, dengan cara memberi
beban pada mata bor.
Bagian – bagian penting dari mata bor :
shank: merupakan suatu alur (threaded pin), dimasukkan ke dalam box
connection pada bottom collar atau bit sub di bawah collar.
Bit lugs : merupakan peralatan yang berfungsi untuk dudukan poros dan
cones.
Cones : merupakan roda-roda bergigi (gerinda) yang berputar pada mata
bor.
Fluid passageway (jets) : merupakan nozzle yang terdapat pada bottom
untuk menyemprotkan lumpur bor langsung ke formasi.
Jenis-jenis mata bor :
4.1.2.9.1 Drag Bit
Drag bit ini tidak mempunyai roda-roda yang dapat bergerak dan membor
dengan gaya keruk dari blandenya. Pada masa yang lampau, biasanya untuk
pemboran permukaan (spud in) dilakukan dengan bit ini, tetapi dewasa ini
telah digeser oleh roller- cone bit. Letak jet nozzle pada drag bit ini dirancang
agar supaya lumpur yang keluar dari rangkaian pipa bor langsung menyemprot
blandernya, hal ini dimaksudkan agar blandenya tetap bersih pada waktu
mengebor. Drag bit biasanya digunakan untuk membor formasi-formasi lunak
dan plastik (lengket). Blande drag bit dibuat dari macam-macam baja paduan
dan pada bagian muka (faced) yang keras umumnya diperkuat dengan
tungsten carbide. Persoalan-persoalan yang timbul dalam penggunaan drag bit
adalah :
lubang bengkok
lubang berdiameter kurang dari yang diminta (undergauge)
balling (dilapisi padatan) pada pemboran formasi shale
Lubang bengkok dapat dikurangi dengan pemakaian drill collar, sedang
undergauge dapat dikurangi dengan membuat otomatis pada nozzle, dimana
bila bitnya rusak, nozzle bertumpu pada lubang dan tertutup secara otomatis,
sehingga menaikkan tekanan pompa dipermukaan. Balling dapat dikurangi
dengan menggunakan jet nozzle pada balandenya.
4.1.2.9.2 Roller-Cone (Rock Bit)
Roller-Cone adalah bit yang mempunyai kerucut (cone) yang dapat berputar
untuk menghancurkan batuan. Bit ini pertama kali didesain oleh howard R.
Houghes (1909) dan hingga sekarang banyak dilakukan untuk pemboran di
lapangan minyak. Pada masing-masing terdapat gigi-gigi. Jika diperhatikan
secara seksama maka bentuk gigi tersebut untuk setiap bit berbeda. Gigi yang
panjang dan jarang letaknya atau sedikit jumlahnya digunakan untuk formasi
batuan lunak. Sedang gigi-gigi yang pendek dan rapat letaknya adalah
digunakan untuk formasi medium hard atau hard (keras).
Umumnya jumlah conner pada setiap bit adalah tiga, setiap cones mempunyai
sumbu yang berbeda, setiap asnya berpotongan pada satu titik. Panjang jarak
gigi-gigi serta pola dari bit dibuat untuk memperoleh laju pemboran yang
tertinggi dengan minimum pengaruh balling pada gigi-gigi tersebut.
Roller cone bit ada dua macam :
a. Steel tooth bit (Milled tooth bit)
Merupakan satu diantara jenis mata bor (bit) yang paling banyak
dipakai, dikenal dari gigi-gigi pemotongnya yang dibentuk dengan
jalan menggiling/memotong conenya, sehingga menjadi gigi.
b. Insert bit (Tungsten carbite bit)
Gigi-gigi dibuat dari karbit tungsten yang tahan keausan. Biasanya
mata bor jenis ini digunakan untuk menembus lapisan yang paling
keras atau paling abrasif.
4.1.2.9.3 Diamond Bit
Pengeboran dengan diamond bit ini sifatnya bukan penggalian
(pengerukan) dengan gigi berputar), tetapi diamond bit ini membor batuan
berdasarkan penggoresan dari butir-butir intan yang dipasang pada matrix besi
(carbite) sehingga menghasilkan laju pemboran yang relatif lambat. Kontak
langsung antara intan-intan dengan formasi menyebabkan kerusakan yang cepat
karena panas yang ditimbulkan. Pemakaian intan dipertimbangkan karena intan
merupakan zat padat yang sampai sekarang dianggap paling keras dan abrasif.
Pada prakteknya diamond bit jarang/tidak selalu digunakan di lapangan.
Keistimewaan dari diamond bit ini adalah mempunyai umur pemakaian yang
relatif panjang (awet) sehingga mengurangi frekuensi roundtrip, dengan demikian
biaya pemboran dapat biperkecil.
4.1.3 Specialized Down Hole Tools
Specialized Down-Hole Tools merupakan peralatan khusus yang
digunakan sebagai “bottom hole asembly” pada rangkaian pipa bor. Peralatan ini
digunakan untuk mengontrol kerja bit selama operasi pemboran berlangsung. Ada
tiga jenis Specialized Down-Hole Tools, yaitu :
Stabilizer
Rotary reamers
Shock absorbes (shock subs)
4.1.3.1 Stabilizer
Stabilizer digunakan sebagai “bottom hole assembly” untuk menjaga
kestabilan bit dan drillcollar dalam lubang bor selama berlangsung operasi
pemboran. Pada umumnya stabilizer di gunakan untuk tujuan sebagai berikut :
Untuk menungkatkan penembusan (increased penetration). Stabilizer akan
memberikan WOB yang lebih besar pada drillcollar sehingga
meningkatkan laju pemboran (penetration rate)
Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya patah lelah (fatique) pada
sambungan drillcollar.
Untuk mencegah terjadinya ‘well sticking”. Stabilizer dapat menahan
permukaan rangkaian pipa bor tetap tidak menyentuh didding lubang bor.
Ada empat jenis stabilizer, yaitu :
Non-rotary sleave type stabilizer
Sleave type rig repairable stabilizer
Replaceable wear pid rig repairable stabilizer
Blande stabilizer
4.1.3.2 Rotary Reamers
Rotary Reamers merupakan peralatan yang digunakan pada operasi
pemboran terutama menjaga ukuran lubang bor atau untuk memperbesar ukuran
lubang bor.
Ada tiga jenis rotary reamers :
3-point string type
6-point bottom hole type
3-point bottom hole type
4.1.3.3 Shock absorbers
Sering juga disebut “shock sub” merupakan peralatan yang diletakkan
pada bagian bawah section drillcollar untuk mengurangi getaran dan kejutan yang
ditimbulkan oleh “cutting section of the bit” ketika membor batuan keras, patahan
dan selang-seling batuan keras lunak, hal ini mengurangi terjadinya kerusakan
rangkaian pipa bor dan bahkan rignya sendiri.
Fungsi utama shock absorbed adalah untuk mengurangi :
patah lelah pada sambungan drillcollar dan drillpipe
beban kejutan pada bit, melindungi gigi-gigi dan bearing (as), dan
kemungkinan kerusakan pada peralatan di permukaan.
Hal ini dapat dicapai laju pemboran yang lebih cepat karena WOB dan
RPM yang optimum dapat dicapai dan juga dapat memperpanjang umur pahat
(bit).
4.2.13. Nama Alat : Master Bushing
Fungsi : Sebagai dudukan (penempatan) Kelly bushing atau
rotary slip.
Mekanisme : Master bushing terletak pada rotary table yang
merupakan alat yang dapat dilepas dary rotary table.
Mengunci casing agar tidak terjatuh.
Gambar :
Gambar 4.13. Master Bushing
(http://www.jamstec.go.jp/chikyu/eng/news/20060814 .html)
Spesifikasi :
Tabel IV-13. Spesifikasi Master Bushing
Size of rotary table 17 ½ 20 ½ * 21 22 * 23 27 ½
Discription
NoReg.d.
PartNo
Wt.lbsEach
PartNo
Wt.lbsEach
PartNo
Wt.lbsEach
PartNo
Wt.lbsEach
Solid outer body
1 1006 429 1007 842 1008 1124 1010
Insert bowl (API) Split
1 1011 226 1011 226 1011 226 1022
Lock pin 2 1013 1 101
4 2 1014 2 - -
Lock 2 1015 1 1016 3 1016 3 - -
Rotaining for
lock Pin
2 51205-11 ¼ 101
8 - 1029 - 1021 -
Lifting
slingAssembly
1 1021 40 1021 40 1021 - - 40
Insert bowl no.1 (split) 13 3/8” & 11 ¾” OD
casing
2002
Insert bowl no.2 (split) 10 36/4” & 9 5/8” OD
casing
1026
Insert 3 (split)
extended API for 8
5/8 OD and smaller
1024 255 1024 255 1024 255 1025
4.2.14. Nama Alat : Kelly Bushing
Fungsi : Kelly Bushing berfungsi untuk meneruskan putaran
dari rotary table ke kelly
Mekanisme : Mekanisme kerja dari Kelly Bushing adalah
meneruskan atau mentransmisikan gaya putar dari
rotary table ke kelly dan seterusnya ke rangkaian pipa
bor
Gambar :
Gambar 4.14. Kelly Bushing
(www.made-in-china.com/china-products/
productviewvVQEjlnCJxUe/Roller-Kelly-Bushing.html)
Spesifikasi :
Tabel IV-14. Spesifikasi Kelly Bushing
ItemNo.
Reg.
For 3 ½” KellyFor 4 ¼”
KellyFor 5 ¼” Kelly For 6” Kelly
Part No.Wt.
Lbs.
Part
No.
Wt.
LbsPart No.
Wt.
Lbs.
Part
No.
Wt.
Lbs.
Roller
Only3
8555
-
5022
1208555-
5021108
8555-
500490
8555
-
5020
85
Roller
Bearin
g
37991-A-
50603
7991-
A-
5061
37991-
A-50613
7991
-A-
5061
3
Rear
Bushin
g
68555-
50017
8555-
50017
8555-
50017
8555
-
5001
1
8
Gambar. 4.15. Rotary Drive
(httpwww.scorpiosail.comwebautopilots.html)
4.2.15. Nama Alat : Rotary Drive
Fungsi : Meneruskan daya putar searah jarum jam dari
drawwork ke meja putar.
Mekanisme : Rotary drive dihubungkan dengan sprocket dan
chain ke drawwork dan rotary table.
Gambar :
Spesifikasi :
Tabel IV-15. Spesifikasi Rotary Drive
Items TSL100
TSL 160
Morse of centre hole MT2 MT2
Dia of centre hole 20X8 25X6
Max workload (Hor.) 20 100
Max workload (Vert.) 10 50
N.W 7 8
G.W 8 30
4.2.16. Nama Alat : Top Drive
Fungsi : Mempunyai fungsi angkat dan fungsi putar,
digunakan tanpa meja putar
Mekanisme : Biasanya ditempatkan berlawanan (berseberangan
dengan drawwork)
Gambar :
Gambar 4.16. Top Drive
(http://www.made-in-china.cDrilling Depth: 4000m)
Spesifikasi :
Tabel IV-16. Spesifikasi Top Drive
Drilling Torque 27KN. M
Range of Rotation Speed 0-180 rpm
Brake Torque 47 KN. M
Inner Blowout Preventer 6. 625"
Maximum Hook Load 2500 KN
Drilling Power 315 KW
Rated Speed of Rotation 90 rpm
Maximum Break-out Torque 50 KN. M
VFD+PLC Siemens
Trademark Jereh
Origin China
4.2.17. Nama Alat : Shock Absorber
Fungsi : - Mengurangi patah lelah pada sambungan drill collar da
drill pipe
- Mengrangi beban kejutan pada bit, melindungi gigi-gigi
dan bearing
- Mengurangi kemungkinan kerusakan padsa peralatan di
permukaan
Mekanisme : Diletakkan pada bagian bawah section drillcollar untuk
mengurangi kejutan dan getaran yang ditimbulkan oleh
“cutting section of the bit” ketika mengebor batuan keras,
lunak, dan patahan berselang-seling.
Gambar :
Gambar 4.17 Sock Absorber
(www.emhartcontest.com/Entry-Illustrations)
Spesifikasi :
Tabel IV-17. Spesifikasi Shock Absorber
Hole
Drillcollar
dia. (fishing
neck)
Overall
Length
Fishing
Neck
Length
Bearing
Length
Approx
Weight Lbs
6 1/8 – 6
¾4 1/8 – 4 ¾ - - 10 ½ 150
7 3/8 – 5
¾ - 6 ¼5 ¾ - 6 ¼ 38 14 10 ½ 235
8 1/8 – 9 6 ¾ - 7 38 14 10 ½ 305
9 ½ - 9
7/8 7 – 8 38 14 10 ½ 385
10 5/8 –
117 – 8 38 14 11 405
12 – 12 ¼ 7 ¾ - 9 38 14 11 440
14 ¼ - 15 7 ¾ - 10 38 14 - -
17 ½ 7 ¾ - 11 38 14 - -
4.2.18. Nama Alat : Rotary Reamers
Fungsi : Digunakan pada operasi pemboran terutama untuk
menjaga ukuran lubang bor atau memperbesar ukuran
lubang bor.
Mekanisme : Dipasang pada drillpipe dan berputar bersamaan sehingga
dapat memperbesar lubang bor yang mengalami
penyempitan karena skin atau kerusakan lubang bor.
Gambar :
Gambar 4.18. Rotary Reamer
(www.halliburton.com/public/news/source)
Spesifikasi :
Tabel IV-18. Spesifikasi Rotary Ramers
SIZE ITEM WEIGHT MIN PILOT ID OD WALL
15” 25 410 12” 15 ¼ 16 0.375
16” 26 430 12” 17 ¼ 18 0.375
18” 27 450 12” 19 ¾ 20 0.375
20” 28 460 12” 21 ¼ 22 0.375
22” 29 480 12” 23 ¼ 24 0.375
24” 30 490 12” 25 ¼ 26 0.375
26” 31 525 12” 27 ¼ 28 0.375
27” 32 535 12” 29 ¼ 30 0.375
28” 33 550 12” 29 ¼ 30 0.375
4.2.19. Nama Alat : Stabilizer
Fungsi : Meningkatkan penembusan dan memperkecil
kemungkinan patah lelah pada drillcollar serta
mencegah terjadinya well sticking
Mekanisme : Meningkatkan laju penembusan dengan
penambahan beban berat yang dimilikinya.
Stabilizer dipasang pada Dpdan DC sesuai dengan
kebutuhannya. Diameter Dc atau tool joint DP.
Gambar :
Gambar 4.19. Stabilizer
(http://www.smf-international.com/upload/ls850.jpg)
Spesifikasi :
Tabel IV-19. Spesifikasi Stabilizer
Hole
Size
Fishing
Neck
Length
Blade
Lay
Out
Length
Tong
Space
Length
Pin
Length
Overall
Length
Crown
Blade
length
B;de
Width
A B C D E F G
4 1/8 –
6 ¾24 15 14 4 57 12 2
7 - 9
7/8
2416
145 59 13 3
10 – 12
¼
2418
14 561 13 3
13 – 18
½
2420
14 563 14 4
4.2.20. Nama Alat : Rotary Slip
Fungsi : Sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat
dilakukan penyambungan atau pelepasan section
rangkaian pipa bor.
Mekanisme : Saat penyambungan pipa, alat ini diselipkan kedalam
master bushing pada rotary table agar pipa tidak jatuh
saat disambung.
Gambar :
Gambar 4.20. Rotary Slip
(http://www.china-ogpe.com/catalog/oilfieldslips1813253)
Spesifikasi :
Tabel IV-20. Spesifikasi Rotary Slip
Description Part No. Wt lbs
Segment,RIGHT End C-5320 12
Segment LEFT End C-5321 12
Segment,INTERMEDIATE C-5322 12
Hinge Pin with cotter pin C-2525 6
Handle Pin w/Washer & Cotter Pin C-3769 5
Handle,RIGHT & LEFT Segment C-3765 3.5
Handle,INTERMEDIATE Segment C-3766 4
RetainingScrew w/Lockwasher C-3748 3
RetainingCotter Pin C-71936 -
4.2.21. Nama Alat : Casing Slip
Fungsi : Untuk Menggantungkan Casing.
Mekanisme : Dijepitkan pada casing pada saat pemasangan atau
pelepasannya, agar pada saat pengerjaannya
casing tidak terlepas.
Gambar :
Gambar 4.21. Casing Slip
(www.cam-tech.com)
Spesifikasi :
Tabel IV.21. Spesifikasi Casing Slip
Casing OD (in) 6-5/8 7 7-5/8 8-5/8
P/N Slip complite
Weight complete (lbs.)
Total segments
Total Hinge Pins
C-5315
196
12
11
C-5301
184
12
11
C-5303
181
13
12
C-5305
181
13
12
Gambar 4.22. Drill Collar Slip
(http://www.chinaogpe.com/search_product_popular_Drill_Collar_Slip.html)
4.2.22. Nama Alat : Drill Collar Slip
Fungsi : Menggantungkan Driil Collar.
Mekanisme : Dijepitkan pada Drill Collar saat pemasangan atau
pelepasan, agar Drill Collar tidak terlepas ataupun
jatuh kedalam lubang bor.
Gambar :
Spesifikasi :
Tabel IV-22. Spesifikasi Drill Collar Slip
Description Slip Type, Size and Range (OD, inches)ABDCS-S ABDCS-R ABDCL-L
3 - 4 4 - 4.7/8 4.1/2 - 6 5.1/2 - 7 6.3/4 - 8.1/4P/N, Slip Complete
w/Circular Buttons
5201 5202 5203 5204 5205
Total number of Segments
7 7 9 9 11
Total number of
Intermediate Segments
5 5 7 7 9
Total number of Hings Pins
6 6 8 8 10
User in Insert Bowl
numberAPI or No. 3
Gambar 4.23. Drill Collar Slip Multi
Segment
(http://www.accessoiltools.com/p_slips.htm)
4.2.23. Nama Alat : Drill Collar Slip Multi Segment
Fungsi : Untuk membantu menyambung atau melepaskan
section drill pipe.
Mekanisme : Mengencangkan atau melepas sekrup pada drill pipe
dan casing joint atau coupling. Itu bisa dilakukan
dengan mengganti latch lug jaws and latch steps.
Gambar :
Spesifikasi :
Tabel IV-23. Spesifikasi Drill Collar Slip Multi Segment
DCS-Multi-segment Drill Collar slips
Slip set Drill Collar OD (in) P/N Weight Qty
lb kg
DCS-S 3-4 2628-49 13 6 49
4-4 7/8 2620-49 8 3.5 49
DCS-R 4 1/2-6 2628-63 16 7 63
5 1/2-7 2620-63 11 5 63
DCS-L 6 3/4-8 1/4 2630-88 15 7 88
8-9 1/2 2630-96 16 7 96
8 1/2-10 2627-104 26 12 104
9 1/4-11 1/4 2630-112 19 8.5 112
11-12 1/4 2625-136 13 6 136
12-14 2630-136 16 7 136
4.3. PEMBAHASAN
Tenaga putar diperoleh dari prime mover yang disalurkan ke rotary table
dan dari rotary table disalurkan ke kelly dan kemudian ke drill string.
Fungsi utama dari sistim pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa
bor dan memberi beratan di atas pahat untuk membor luban. Banyaknya proses
yang terjadi pada operasi pemboran khususnya sistim pemutar, akan banyak
menimbulkan problem yang jika tidak segera dilakukan penanggulangannya akan
dapat menghentikan proses pemboran.
Swivel merupakan alat berbentuk khusus yang digantungkan pada hook
yang terletak dibawah travelling block dan mempunyai fungsi utama untuk :
1. menghubungkan bagian alat yang diam dengan batang bor yang berputar
bebas, sambil dialiri lumpur bertekanan tinggi tanpa kebocoran.
2. menahan beban menggantung dari batang bor selama sirkulasi.
Rotary table berfungsi untuk :
1. meneruskan gaya putar dari drawwork ke rangkaian pipa bor melalui kelly
bushing dan kelly.
2. menahan pipa bor dalam lubang pada saat penyambungan atau pelepasan pipa
bor dilakukan. Kecepatan meja putar dapat diatur oleh seorang drillerman
dengan beberapa handle yang ada di drawwork.
Rotary slips jika dimasukkan ke dalam master bushing, maka akan
berfungsi sebagai penggantung rangkaian pipa bor pada saat dilakukan
penyambungan atau pelepasan section rangkaian pipa bor.
Master bushing merupakan alat yang dapat dilepas dari rotary table.
Master bushing berfungsi sebagai dudkan (penempatan) kelly bushing atau rotary
slip.
Kelly merupakan rangkaian pipa bor yang paling atas dimana bentuk irisan
luarnya dapat berbentuk segi empat, segi tiga, segi enam. Kelly ini dimasukkan ke
dalam kelly bushing.
Drill pipe merupakan bagian rangkaian pipa bor yang terpanang artinya
jumlahnya paling banyak dalam satu rangkaian pipa bor untuk mencapai
kedalaman lubang bor yang diinginkan.
Fungsi drill pipe adalah :
1. menghubungkan kelly terhadap drill collar dan mata bor di dasar lubang
bor.
2. memberikan rangkaian panuang pipa bor, sehingga dapat menembus
formasi yang lebih dalam.
3. memungkinkan naik-turunnya mata bor.
4. meneruskan putaran dari meja putar ke meja bor.
5. meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor.
Shock absorber di letakkan pada bagian bawah pemasangan drill collar
untuk menyerap getaran dan setiap beban kejut yang mungkin terjadi akibat aksi
pemotongan mata bor waktu mengebor batu keras dan lunak berganti-ganti,
sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan batang bor dan juga rig sendiri.
Stabilizer digunakan pada pemasangan dasar lubang untuk menjaga
keseimbangan mata bor dan drill collar di dalam lubang sewaktu pengeboran
berlangsung.
Drill collar adalah pipa-pipa baja penyambung berdinding tebal yang
berat, melalui mana cairan pengeboran bisa lewat. Letaknya pada bagian bawah
dari batang bor, diatas mata bor.
Bit adalah alat yang berfungsi untuk membor lubang atau sumur
pemboran. Bit digantung didasar batang bor.
4.4. KESIMPULAN
Fungsi utama sistem pemutar adalah untuk memutar rangkaian pipa bor
dan memberikan beratan diatas pahat pembor lubang. Sistem pemutar terdiri dari
tiga sub-komponen, yaitu :
1. Peralatan putar (rotary assembly)
Meja putar (rotary table)
Master bushing
Kelly bushing
Rotary slips
2. Rangkaian pipa bor
Swivel
Kelly
- Upper kelly cock
- Lower kelly cock (mud silver valve)
Drillpipe
Drillcollar
3. Bit
Drag bit
Roller – cone (Rock bit)
Diamond bit
4. Specialized Down – Hole Tools
Stabilizer
Rotary reamers
Shock Absorbers