BIOINDIKATOR
Bioindikator adalah organisme yang memberi petunjuk tentang lokasi (lokasi geografis suatu
tempat), status (petunjuk keadaan suatu saat), dan kualitas lingkungan. Bioindikator dapat
memantau/menunjukkan terjadinya tingkat pencemaran terhadap lingkungan dengan
menggunakan organisme.
Adapun jenis-jenis bioindikator :
a. Bioindikator hewan
b. Bioindikator tumbuhan
Bioindikator dalam proses pengolahan air limbah diperlukan sebagai alat penilaian toksisitas
dan untuk memantau efektivitas kinerja IPAL. Cara memantau atau derajat pencemaran adalah
:
a. Perubahan perilaku dan penampilan biota air tertentu serta kelimpahannya, dapat
dijadikan petunjuk tentang kondisi kualitas air atau derajat pencemaran di suatu
ekosistem perairan.
b. Kualitas air atau derajat pencemaran di suatu ekosistem perairan dapat dipantau
dengan menggunakan cara analisis, fisika, organoleptic, dan ikan sebagai indicator
biologis.
c. Berbagai jenis nekton, khususnya ikan tertentu yang bernafas dengan insang, sangat
peka terhadap perubahan atau tingkat pencemaran di dalam perairan.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan ikan sebagai bioindikator/biokontrol adalah :
Dapat hidup pada iklim yang sesuai
Sensitive terhadap perubahan kondisi perairan
Relative mudah didapat
Murah harganya
Adapun skema bioindikator :
IPAL