Anni Mar’atus Sholihah (20080310177) [TUTORIAL KLINIK “FISTULA PERIANAL”]
Problem Bp. W (61 tahun) datang sadar melalui poli dengan keluhan ada benjolan di
sekitar anus sejak ± 1,5 th yang lalu. Dulu sempat mengeluarkan darah dan
pus dari benjolan, namun sekarang tidak.
Hipothesis Diagnosa Fistula Perianal
Differential Diagnosis:
- Hidradenitis supuratif
Infeksi kelenjar apokrin kutaneus pada perineum. Dapat membentuk
sinus-sinus, abses superficial
- Sinus Pilonidalis
Sinus atau abses yang mengandung rambut dalam region intergluteal.
Timbul dengan nyeri, pembengkakan, drainase purulent.
- Proctitis
Inflamasi pada mukosa rectum.
- Abses Ischioanal space
Data
Tambahan
KU : baik, CM
VS/TD: 110/70 mmHg
N : 84 x/menit
R : 22 x/menit
S : 36,3 ºC
Kepala: CA -/-, SI-/-
Thorax:
- Pulmo: Simetris, sonor, vesikuler +/+
- Cor : S1 S2 murni, reguler
Abdomen : Supel, timpani, peristaltic (+), NT (-)
Akral : hangat, udem (-)
Status Lokalisasi:
terdapat benjolan di sebelah kanan anus 2-3 cm, NT(-)
Anni Mar’atus Sholihah (20080310177) [TUTORIAL KLINIK “FISTULA PERIANAL”]
Darah Lengkap:
Hb :13,9 Gol. Darah : A
Al : 10,3 ureum : 32
AE : 4,52 kreatinin : 0,85
At : 264 SGOT : 23
HMT : 40,1 SGPT : 22
Eosinofil : 2 Na : 144,9
Basofil : 0 K : 4,16
Batang : 1 Cl : 116,6
Segmen : 68 Glukosa sewaktu: 101
Limfosit : 24 HbSAg (-)
Monosit 5 PPT : 13,3
INR : -
APTT :29,8
Control PTT : 13,8
Control APTT : 31,7
15/1/2013 Telah dilakukan Fistulotomi a/i Fistula perianal
Medikasi : Inj. Cefoperazone
Inj. Ketorolac
Problem
Definition
1. Bagaimana patofisiologi terjadinya Fistula Perianal?
2. Bagaimana penegakan diagnosis Fistula Perianal?
3. Bagaimana tatalaksana pasien dengan Fistula Perianal?
Learning
Issues
Fistula perianal merupakan inflamasi yang terjadi di sekitar region kanal
anal, menyebabkan morbidity yang signifikan dan sering membutuhkan
terapi surgical berulang karena adanya kekambuhan. Fistula perianal ini
merupakan komplikasi dari abses anorektal yang lebih sering terjadi pada
usia 30-50 tahun, dan sangat jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun
atau lebih dari 60 tahun. Dan 2 kali lebih sering terjadi pada laki-laki. Sekitar
30-50% pasien dengan abses anorektal membentuk fistula perianal
Anni Mar’atus Sholihah (20080310177) [TUTORIAL KLINIK “FISTULA PERIANAL”]
Fistel dapat terletak di subkutis, submukosa, antar sfingter, atau menembus
sfingter.
Problem
Solving
Fistula adalah saluran abnormal yang menghubungkan dua struktur antara
organ dengan lapisan tubuh, sedangkan pada fistula perianal menghubungkan
anal kanal dengan kulit perineum. Fistula perianal merupakan fase kronik
sepsis anorektal mempunyai karakteristik adanya single atau multiple ulkus
sinus disertai keluarnya discharge purulent kronis atau nyeri siklik yang
berhubungan dengan pembentukan abses.
Anatomi
Sebagian besar fistula perianal berasal dari kelenjar pada anal. Kelenjar ini
berlokasi di lapisan subepitelial anal kanal yang sejajar dengan linea dentate.
Duktus kelenjar berakhir di kripta Morgagni.
Etiologi
- Primer
Obstruksi pada kelenjar yang menyebabkan terjadinya stasis dan infeksi.
- Sekunder
Iatrogenic (hemorrhoideal surgery), Inflamatory Bowel Disease (Crohn’s
disease), infeksi (viral, fungal, atau TB), malignancy
Anni Mar’atus Sholihah (20080310177) [TUTORIAL KLINIK “FISTULA PERIANAL”]
Patofisiologi
Obstruksi pada duktus kelenjar yang disebabkan material fekal, benda asing,
atau trauma dapat menyebabkan stasis dan infeksi. Infeksi dimulai dari
cryptoglandular yang berkembang hingga mencapai lapisan dinding
musculus spincter anal sehingga terbentuk abses anorektal.
Klasifikasi fistula perianal menuruk Parks:
a. Intersphincteric Fistula
Merupakan fistula perianal tersering. Saluran elewati linea dentate
mengikuti hanya spincter internal dan berakhir ke kulit perianal
b. Transsphincteric Fistula
Saluran melewati spincter internal dan eksternal menuju fossa ischiorektal
dan ke perinneum
c. Suprasphincteric Fistula
merupakan komplikasidari abses supralevator. Saluran berkembang dari
abses internal spincter yang melewati puborectalis, kemudian melengkung
lateral ke bawah menuju eksternal spincter, ischioanal space ke kulit
perianal.
Anni Mar’atus Sholihah (20080310177) [TUTORIAL KLINIK “FISTULA PERIANAL”]
d. Ekstrasphincteric Fistula
Saluran berasal dari rectum menuju kulit perianal melalui ischioanal
space.
Untuk membantu penegakan diagnosis, dapat menggunakan Goodsall’s rule.
Penegakan Diagnosis
- Anamnesis
adanya riwayat abses perianal berulang disertai keluarnya pus sedikit-
sedikit, atau bisa juga terdapat riwayat pruritus, demam, nyeri perianal
ketika duduk, bergerak, defekasi, dan batuk.
- Px Fisik :
Dilakukan bidigital rectal examination, fistula dapat teraba sebagai tali
setebal ± 3 mm
- Injeksi Methylen Blue
- Imaging : Endo-anal Ultrasound, MRI, Fistulography
- Examination Under Anasthetic
Management
- Antibiotik
Anni Mar’atus Sholihah (20080310177) [TUTORIAL KLINIK “FISTULA PERIANAL”]
- Fistulotomy
- Seton Technique
- Advancement Flap Procedure
- Fibrin Glue
Prognosis
Prognosis fistula perianal baik setelah dilakukan tindakan operatif dengan
kejadian rekurensi sekitar 7-21% tergantung dengan kekomplekan dan lokasi
fistula.
Yogyakarta, 12 Februari 2013
Dokter Pembimbing Stase
dr. Gunawan Siswadi, Sp. B